BAB I PENDAHULUAN -...
Transcript of BAB I PENDAHULUAN -...
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Skripsi merupakan karya ilmiah yang disusun oleh mahasiswa Strata Satu (S-
1) berdasarkan hasil penelitian. Penyusunan skripsi dimaksudkan untuk
melatih dan mendidik calon sarjana agar mampu melakukan penelitian dan
menulis karya ilmiah sesuai dengan bidang ilmunya. Bobot skripsai adalah 6
(enam) SKS dengan syarat mahasiswa telah menempuh minimal 115 SKS,
sudah menempuh mata kuliah Metode Penelitian dan mempunyai IPK
minimal 2,0.
Penyusunan pedoman penulisan skripsi ini ditujukan untuk memberikan panduan
dan memudahkan mahasiswa dalam menulis skripsi. Samua ketentuan dan
format yang ada dalam buku panduan ini harus diikuti oleh mahasiswa dalam
menyusun skripsi di Fakultas MIPA Universitas Mataram.
1.2 Etika dan Kode Etik Penulisan Skripsi
Etika dan kode etik penulisan skripsi mencakup hak cipta dan paten dari segi
hukum yang harus diikuti dan dipahami dengan baik. Penulis harus
memahami dan memperhatikan etika dan kode etik dalam penulisan karya
ilmiah (skripsi) yang berkaitan dengan pengutipan, perujukan, dan perijinan
terhadap bahan yang digunakan dan penyebutan sumber data atau informasi.
1.3 Proses Penyusunan Skripsi
Proses penyusunan skripsi dapat dimulai dari konsultasi topik penelitian antar
mahasiswa dan dosen yang dilanjutkan dengan pengusulan pembimbing oleh
mahasiswa yang bersangkutan. Secara umum alur penyusunan skripsi
ditunjukkan pada Gambar I.1. Pembahasan dan penjelasan pentahapan
penelitian diuraikan sebagai berikut:
2
Gambar 1.1 Bagan alir proses penyusunan skripsi
1.3.1 Penentuan topik penelitian
Topik penelitian dapat berasal dari mahasiswa dan/atau calon
pembimbing. Topik penelitian selayaknya diselaraskan dengan visi dan
misi Fakultas MIPA Universitas Mataram.
1.3.2 Penentuan dosen pembimbing
Sesuai dengan topik penelitian mahasiswa yang bersangkutan dapat
menghubungi/berkonsultasi dengan calon dosen pembimbing yang
sesuai dengan bidang yang diteliti. Setelah mendapatkan persetujuan
calon dosen pembimbing, mahasiswa yang bersangkutan harus
mengajukan surat permohonan pembimbing dengan mengisi formulir
isian dengan format seperti ditunjukkan pada Lampiran 1. Permohonan
ini ditujukan kepada ketua Program Studi, yang selanjutnya ketua
Program Studi dapat memberikan pertimbangan (masukan) sebelum
dosen pembimbing ditetapkan. Selama proses pembimbingan
berlangsung, dosen pembimbing akan memperoleh surat tugas dari
Pemilihan topik skripsi dan penentuan dosen pembimbing
Penyusunan rencana (proposal) penelitian dan penyusunan skripsi
Evaluasi (ujian) skripsi
Penyusunan makalah/artikel ilmiah
3
Program Studi. Penentuan dosen pembimbing secara administratif
dilakukan oleh Program Studi dengan melaporkan kepada Dekan untuk
diterbitkan surat keputusan. Proses pemilihan topik skripsi dan
penentuan dosen pembimbing digambarkan dalam bagan alir berikut
ini:
MAHASISWA CALON DOSEN PEMBIMBING
Usulan Calon Dosen
Pembimbing
· Surat Permohonan
· Surat Pernyataan Kesediaan
Penunjukan Dosen
Pembimbing
Program Studi
DOSEN PEMBIMBING
PENUNJUKAN DOSEN PEMBIMBING
Gambar 1.2 Bagan alir penentuan dosen pembimbing skripsi
Penerbitan surat tugas bimbingan oleh Progrm Studi dan Pengusulan
penerbitan SK ke Fakultas
4
1.3.3 Persyaratan dosen pembimbing
Setiap mahasiswa yang menyusun skripsi dapat dibimbing oleh 1 (satu)
atau 2 (dua) orang dosen pembimbing (Pembimbing utama dan
pendamping) dengan kualifikasi sesuai ketentuan yang berlaku di
Universitas Mataram. Setiap dosen dapat membimbing maksimum 8
(delapan) orang mahasiswa dalam waktu bersamaan baik sebagai
pembimbing utama maupun pendamping.
1.3.4 Penyusunan rencana penelitian dan pelaksanaannya
Sebelum penelitian dilaksanakan, setiap mahasiswa yang
memprogramkan skripsi diharuskan untuk menyusun rencana/proposal
penelitian dengan supervisi dari dosen pembimbing. Proposal harus
disetujui oleh dosen pembimbing sebelum penelitian dilaksanakan. Jika
dipandang perlu, proposal dapat diseminarkan oleh mahasiswa untuk
menjaring masukan baik dari para dosen maupun rekan-rekan sesama
mahasiswa (bersifat optional). Proposal yang telah disetujui harus
dikumpulkan ke Program Studi sebanyak 1 (satu) eksemplar dan 1 (satu
eksemplar untuk masing-masing dosen pembimbing.
Setelah selesai penelitian, mahasiswa diwajibkan untuk menulis skripsi
dengan cara dan format sebagaimana diatur dalam buku pedoman ini.
Publikasi hasil penelitian minimal dilakukan melalui seminar hasil
penelitian yang dihadiri oleh paling sedikitnya 20 (dua puluh) orang
mahasiswa. Permohonan pelaksanaan seminar hasil penelitian diajukan
ke Program Studi untuk diatur jadwal pelaksanaannya. Seminar
dilakukan dengan supervisi dari dosen pembimbing dan kegiatan ini
merupakan bagian dari penilaian skripsi. Setelah revisi dilakukan (jika
ada) berdasarkan masukan dalam seminar hasil penelitian, dengan
persetujuan dosen pembimbing, mahasiswa bersangkutan dapat
mengajukan permohonan ujian skripsi ke Program Studi. Program Studi
5
akan mengatur jadwal ujian skripsi dan menentukan dosen penguji.
Jumlah dosen penguji berkisar 3 hingga 5 orang bergantung ruang
lingkup penelitian.
Gambar 1.3 Bagan alir pelaksanan penelitian dan penyusunan skripsi
MAHASISWA DOSEN PEMBIMBING
Penyusunan Proposal
Seminar Proposal
Penelitian Skripsi
Penulisan Skripsi
Seminar Hasil Penelitian
Revisi Skripsi
Tanda Tangan Halaman Persetujuan Dosen Pembimbing
Program Studi
· Penentuan Jadwal Ujian
· Penunjukan Dosen Penguji
PENELITIAN DAN PENYUSUNAN SKRIPSI
6
1.3.5 Evaluasi skripsi
Evaluasi skripsi mencakup evaluasi seminar hasil penelitian dan
penilaian naskah skripsi. Evaluasi seminar hasil dilakukan oleh
pembimbing dengan mempertimbangkan proses pelaksanaan kegiatan
penelitian sejak penyusunan rencana penelitian. Naskah skripsi
dievaluasi oleh tim penguji yang terdiri atas dosen pembimbing dan
penguji yang ditunjuk oleh Program Studi. Proses evaluasi (ujian)
skripsi seperti ditampilkan dalam bagan alir berikut ini:
Gambar 1.4 Bagan alir pelaksanaan ujian dan peyerahan naskah skripsi
Nilai masing-masing komponen (ujian dan naskah skripsi) merupakan
nilai rata-rata dari tim pembimbing dan penguji dengan pembobotan
sebagai berikut:
UJIAN SKRIPSI
REVISI
Tanda Tangan Halaman Pengesahan Dosen Penguji,
Ketua Program Studi, dan Dekan
SKRIPSI AKHIR
UJIAN SKRIPSI
7
Tabel I.1 Kriteria dan bobot penilaian ujian skripsi
No. Kriteria Penilaian Bobot
1. Penyajian
· Sistematika penyajian
· Alat bantu
· Penggunaan bahasa tutur yang baku
· Cara/sikap saat presentasi
· Ketetpatan waktu
0,20
2. Tanya Jawab
· Kebenaran dan ketepatan jawaban
· Cara menjawab
0,20
Skor terbobot total
Nilai = Bobot x skor
Nilai maksimum 40
0,40
Tabel I.2 Kriteria dan bobot penilaian naskah skripsi
No. Kriteria Penilaian Bobot
1. Tulisan
· Tata tulis, kerapian ketik, dan tata letak
· Pengungkapan, sistematika tulisan, ketepatan
dan kejelasan ungkapan, serta bahasa baku
yang baik dan benar
0,10
2. Topik yang dikemukakan
· Rumusan judul dan kesesuaian dengan ikhwal
bahasa dan aktualitas
· Kejelasan uraian permasalahan
0,15
3. Data dan sumber informasi
· Relevansi danata/informasi yang diacu dengan
uraian tulisan
· Keakuratan dan integritas data/informasi
· Kemampuan menghubungkan berbagai data
dan informasi
0,15
4. Pembahasan, simpulan, dan saran
· Kemampuan mensintesa, merumuskan, dan
menganalisa simpulan
· Kemungkinan/presdiksi transfer gagasan dan
proses adopsi.
0,20
Skor terbobot total
Nilai = Bobot x skor
Nilai maksimum 60
0,60
8
Tabel I.3 Rekapitulas Penilaian Naskah dan Ujian Skripsi
No. Nama Jabatan Bobot Nilai Asli Nilai x Bobot
Naskah Ujian Naskah Ujian
1 Pembimbing I Ketua
0.70 2 Pembimbing II Anggota
3 Pembimbing III Anggota
4 Penguji Anggota
0.30 5 Penguji Anggota
6 Penguji Anggota
Jumlah
Jumlah Total
Nilai Huruf
1.3.6 Penulisan artikel/makalah ilmiah
Berdasarkan Surat Edaran Dirjen Dikti No. 152/E/T/2012 tanggal 27
Januari 2012 tentang Publikasi Karya ilmiah yang menyatakan bahwa
“Untuk lulus program Sarjana harus menghasilkan makalah yang terbit
pada jurnal ilmiah”. Ketentuan tersebut berlaku untuk kelulusan setelah
Agustus 2012, maka kepada setiap calon wisudawan/wisudawati
diwajibkan untuk menghasilkan makalah yang akan diterbitkan dalam
jurnal ilmiah. Proses penyusunan makalah tersebut digambarkan dalam
bagan alir berikut ini:
9
Gambar 1.5 Bagan alir penyusunan artikel dalam jurnal ilmiah
Aturan dan format penulisan artikel ilmiah dapat dilihat pada Bab III dari buku
ini.
DRAF ARTIKEL
REVIEWER
REVISI?
Surat Pimpinan Redaksi bahwa artikel sudah
diterima dan siap diunggah/dicetak
REDAKSI
YA
TIDAK
PENYUSUNAN ARTIKEL DALAM JURNAL
10
BAB II TATA CARA PENULISAN SKRIPSI
2.1 Persyaratan Umum Penulisan
Untuk lebih memudahkan mahsiswa dalam menyusun rencana penelitian
(proposal) dan skripsi, maka disusun buku panduan penulisan proposal dan
skripsi yang berisi syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam penyusunan
proposal dan skripsi. Persyaratan danketentuan dalam buku panduan ini wajib
ditaati dan diikuti oleh mahasiswa dalam menyusun skripsi ataupun proposal
skripsi. Persyaratan dan ketentuan tersebut meliputi hal-hal sebagai berikut:
1. Kertas
Skripsi dicetak pada kertas HVS berukuran A4 dan berat 80 gr/m2 (HVS
80 GSM).
2. Pengetikan
Naskah skripsi dibuat dengan bantuan komputer menggunakan
pencetak(printer) dengan tinta berwarna hitam (bukan dot matrix) dan
dengan huruf jenis Times New Roman, dengan ukuran Font 12. Naskah
skripsi dicetak dengan batas 4 cm dari tepi kiri kertas, dan 3 cm dari tepi
kanan, tepi atas dan tepi bawah kertas. Naskah diketik dengan baris
berjarak 1,5 spasi dan untuk awal paragraf diketik menjorok ke dalam
sebanyak enam ketukan.
Hitungan, rumus, keterangan (judul) gambar, judul tabel, dan daftar
pustaka diketik satu spasi.
3. Penomeran
Nomer halaman diposisikan di bagian tengah bawah dari naskah skripsi
atau rencana penelitian berjarak 1,75 cm dari sisi bawah kertas. Bagian
awal skripsi (halaman judul, ringkasan (abstrak), halaman persetujuan,
11
halaman pengesahan,daftar isi, daftar gambar, daftar tabel, dan daftar
lampiran) diberi nomer dengan angka romawi kecil (i, ii, iii,…..). Angka
arab (1, 2, 3, …) digunakan untuk penomeran halaman pada bagian utama
hingga bagian akhir. Setiap bab dimulai pada halaman baru.
Tabel dan gambar diberi nomer dengan menggunakan angka arab dan
ditempatkan sebelum judul. Nomer persamaan ataupun reaksi kimia
ditempatkan di tepi kanan naskah.
4. Jumlah Proposal dan skripsi
Naskah skripsi dicetak sebanyak jumlah dosen pembimbing, ditambah 2
(dua) eksemplar untuk perpustakaan (UNRAM dan Fakultas MIPA) dan 1
(satu) eksemplar untuk arsip penulis. Selain itu mahasiswa juga
diwajibkan menyerahkan skripsi lengkap dalam bentuk file (softcopy)
dalam compact disc (CD) dalam format PDF.
Untuk rencana (proposal) penelitian dicetak sebanyak jumlah dosen
pembimbing dan satu eksemplar untuk arsip Program Studi.
2.2 Bahasa dan Gaya Penulisan
1. Bahasa dan konsistensi
Bahasa Indonesia yang digunakan dalam naskah skripsi harus bahasa
Indonesia dengan tingkat keresmian yang tinggi dengan menaati tata
bahasa resmi. Kalimat harus utuh dan lengkap. Pergunakanlah tanda-baca
seperlunya dan secukupnya agar dapat dibedakan anak kalimat dari
kalimat induknya, kalimat keterangan darikalimat yang diterangkan, dan
sebagainya. Gunakanlah buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
Yang Disempurnakan, Pedoman Umum Pembentukan Istilah, Kamus
Besar Bahasa Indonesia, dan kamus-kamus bidang khusus yang
diterbitkan oleh Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, sebagai pedoman.
12
Kata ganti orang, terutama kata ganti orang pertama (saya dan kami), tidak
digunakan, kecuali dalam kalimat kutipan. Susunlah kalimat sedemikian
rupa sehingga kalimat tersebut tidak perlu memakai kata ganti orang.
Kata “sedangkan” dan “sehingga” tidak boleh ditempatkan pada awal
kalimat dan kata depan seperti “pada” tidak boleh ditempatkan di depan
subyek kalimat. Kata “dimana” dan “dari” yang pengunaannya bermakna
seperti kata “where” dan “of” dalam bahasa Inggris sebaiknya dihindari.
Penggunaan awalan “ke” dan “di” harus dibedakan dengan kata depan
“ke” dan “di”. Pemakaian istilah, lambang, dan singkatan harus selalu ajeg
(konsisten).
2. Angka dan Satuan
Penggunaan angka atau bilangan pada awal kalimat tidak dibenarkan.
Pergunakanlah angka untuk menulis tanggal, nomer halaman, persentase,
dan waktu, contoh : 1 Januari 2010, halaman 654, 24%, dan jam 11:00.
Pergunakan satuan metrik untuk semua keperluan dan hindari sistem
satuan bukan metrik.
Lambang bilangan yang diikuti lambang satuan ukuran masing-masing
dinyatakan dalam lambang angka dan singkatan baku satuan tersebut,
misalnya : 10 mm. Jika satuan tersebut tidakl didahului suatu lambang
bilangan harus dieja, misalnya panjang jalan dinyatakan dengan kilometer.
Di belakang singkatan satuan tidak perlu diberi titik, misalnya : 220 AC,
15 cm, 3 ha, 10 kg. Angka bilangan yang menyatakan lambang bilangan
lebih kecil sepuluh harus dieja, kecuali yang diikuti oleh lambang satuan
ukuran, contoh : delapan buah, 14 ekor, 5 cm. Lambang bilangan yang
merupakan bagian dari seri atau rangkaian harus dinyatakan dengan angka,
misal 121, 9, 15, dan seterusnya.
13
Lambang bilangan yang menyatakan angka sangat besar atau sangat kecil
seyogyanya dapat dinyatakan dengan sebutan yang setara, misalnya : 1
600 000 menjadi 1,6 juta, 0,001 m menjadi 1 mm. Untuk menyatakan
desimal digunakan tanda koma, ribuan atau kelipatan ribuan yang
menyatakan jumlah ditulis sebagai beriku : 1 000, 100 000 dan seterusnya,
yaitu dengan melowongkan satu ketukan sebagai petunjuk ribuan.
Jika suatu kalimat dimulai dengan satuan atau bilangan, maka satuan atau
bilangan tersebt tidak boleh ditulis dalam bentuk lambanh, tetapi harus
dieja, misalnya:
- Benar : Sentimeter digunakan sebagai………..………
Salah : Cm digunakan sebagai…………………….…
- Benar : Lima belas tahun yang lalu……………………
Salah : 15 tahun yang lalu……………………….……
3. Cetak miring (italic)
Kata-kata asing, latin, atau daerah harus ditulis dengan huruf miring
(italic) atai data juga dengan member garis di bawah kata tersebut. Sebagai
contoh : et al. atau et al., Oryza sativa L atau Oryza sativa L.
4. Tata letak
Persamaan matematik, rumus, dan tabel harus ditempatkan di tengah-
tengah kertas naskah (jarak kiri sama dengan kanan).
5. Paragraf
Baris pertama dari suatu paragraf tidak boleh diketik pada dasar halaman,
dan baris terakhir suatu paragraf tidak boleh diketik pada halaman
berikutnya.
14
6. Tabel dan gambar
Tabel dan gambar dalam naskah ditempatkan pada jarak empat spasi di
bawah dan atau di atas naskah. Judul tabel yang hanya terdiri dari satu
baris ditempatkan simetris di atas tabel, sedangkan yang lebih dari satu
baris dimulai lima ketukan dari tepi kiri naskah dan diakhiri lima ketukan
dari tepi kanan naskah. Judul tabel tidak diakhiri dengan titik dan yang
lebih dari satu baris diketik dengan jarak satu spasi.
Data tabel yang berasal dari satu sumber ditandai dengan mencantumkan
sumber di bawah batas tabel tersebut. Bila data dalam tabel tersebut
berasal dari berbagai sumber, maka setiap sumber ditandai dengan
superscript. Cara lain adalah dengan menambah kolom khusus untuk
menuliskan sumber data.
Tabel yang besarnya lebih dari satu halaman maka pada halaman
berikutnya dcantumkan kata “lanjutan” yang diberi garis bawah.
Sebaiknya dihindari adanya tabel yang dipenggal.
Gambar dapat berupa grafik, bagan, peta atau foto. Judul gambar
diletakkan simetris di bawah gambar tanpa diakhiri titik. Gambar tidak
boleh dipenggal. Keterangan gambar ditempatkan ditempat-tempat lowong
pada halaman yang bersangkutan. Gambar kecuali foto ditulis dengan tinta
hitam permanen.
Untuk memudahkan penggandaan sebaiknya gamabar menggunakan satu
halaman penuh. Gambar dapat ditempatkan sejajar panjang halaman atau
sejajar lebar halaman. Judul gambardiketik dua spasi di bawah gambar.
7. Judul
Judul bab ditempatkan di tengah-tengah dan diketik denga huruf besar
(capital) dan dicetak tebal (bold). Huruf pertama setiap kata, selain kata
depan dan kata sambung, dalam sub bab diketik dengan huruf besar
15
(capital). Untuk judul sub sub bab dan seterusnya, huruf besar (capital)
hanya pada huruf pertama judul.
8. Catatan kaki
Penggunaan catatan kaki dalam naskah perlu dihindari, jika terpaksa harus
menggunakan catatan kaki maka harus diikuti ketentuan sebagai berikut:
diketik menjorok ke dalam sebanyak 6 ketukan dan setiap kutipan dalam
catatan kaki diberi tanda manuskrip angka arab, diketik satu spasi dan jika
lebih dari satu maka jarak antar catatan kaki adalah 2 spasi. Baris terakhir
catatan kaki harus berada pada batas tepi bawah halaman.
9. Kutipan
Ada berbagai cara untuk menuliskan atau menyatakan suatu kutipan atau
penunjukkan sumber pustaka dalam naskah. Tata cara penulisan kutipan
disjikan pada Bab III.
2.3 Sistematika Penulisan
Pada umumnya rencana penelitian dan atau skripsi terdiri atas tiga bagian,
yaitu : bagian awal, bagian utama, an bagian akhir. Bagian awal terdiri atas
sampul, halaman judul, abstrak (ringkasan), halaman pengesahan, kata
pengantar, daftar isi, daftar gambar, daftar tabel, dan daftar lampiran. Bagian
utama terdiri atas : pendahuluan, tinjauan pustaka, metode penelitian jadwal
penelitian, hasil dan pembahasan, serta simpulan dan saran. Sedangkan
bagian akhir terdiri atas daftar pustaka dan lampiran-lampiran.
1. Bagian awal
Halaman sampul
Halaman judul berisi judul skripsi, lambang (logo) universitas, nama dan
nomer mahasiswa, program studi, fakultas dan universitas, serta tahun
pembuatan skripsi. Sampul rencana penelitian berwarna hijau dengan
16
sampul lunak (soft cover) sedangkan sampul skripsi berwarna biru muda
dengan sampul keras (hard cover), keduanya dilapisi dengan plastik
transparan.
Halaman judul
Halaman judul berisi judul skripsi, maksud penyusunan skripsi, nama dan
nomer mahasiswa, program studi, fakultas dan universitas, serta tahun
pembuatan skripsi.
Abstrak (khusus untuk skripsi)
Merupakan ringkasan dari keseluruhan naskah skripsi. Abstrak terdiri atas
500 - 800 kata dan memuat permasalahan yang diteliti, hipotesa dan
asumsi yang dipergunakan (jika ada), tujuan dan manfaat dari penelitian,
metode yang dipergunakan, serta simpulan dari penelitian. Di dalam
abstrak tidak boleh ada kutipan dari referensi. Halaman abstrak ini diakhiri
dengan kumpulan kata kunci dari skripsi yang disusun.
Abstract
Merupakan terjemahan atau versi abstrak dalam Bahasa Inggris. Format
dan susunannya sama dengan abstrak.
Halaman persetujuan
Halaman ini memuat judul skripsi, nama dan nomer mahasiswa, tanggal
persetujuan, nama, NIP, dan tanda tangan pembimbing (I dan II). Dengan
ditandatangani halaman persetujuan ini, maka skripsi sudah siap untuk
diajukan ke Program Studi untuk penentuan Jadwal dan Dosen Penguji.
Halaman pengengesahan
Halaman ini memuat judul skripsi, nama dan nomer mahasiswa, tanggal
pengesahan, nama, NIP, dan tanda tangan penguji (Ketua dan Anggota),
17
dan diketahui oleh Ketua Program Studi serta Dekan Fakultas MIPA
Universitas Mataram.
Kata pengantar
Bagian ini berisi uraian tentang maksud penelitian dilaksanakan dan
skripsi disusun, hasil yang diharapkan, dan sebagainya. Pada bagian lain
dari kata pengantar ini berisi ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang
telah membantu dalam penelitian dan penulisan skripsi, serta mengemukan
harapan dan saran berkaitan dengan penelitian selanjutnya.
Daftar isi
Bagian ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran secara menyeluruh
tentang isi skripsi. Daftar isi memuat secara teratur tentang nomer dan
judul bab, nomer dan judul sub bab, serta nomer halaman posisi dari
halaman pertama masing-masing bab dan sub bab.
Daftar gambar
Daftar gambar diketik seperti mengetik Daftar Isi. Nomor gambar
menggunakan angka arab. Kata “Gambar” diketik pada permulaan dari
batas pinggir kiri, sedangkan kata “Halaman” di pinggir kanan. Keduanya
berjarak dua spasi di bawah kata “DAFTAR GAMBAR”. Judul gambar
dan nomer halaman dalam tabel daftar gambar harus sama dengan jugul
gambar dalam naskah skripsi. Akhir dari setiap judul atau keterangan
gamabr dihubungkan dengan titik-titik dengan nomer halaman yang
menunjukkan lokasi halaman tempat gambar tersebut berada dalam
naskah. Jika judul atau keterangan gambar memerlukan lebih dari satu
baris, maka baris kedua dan seterusnya pengetikan dilakukan dengan
menggunakan satu spasi. Gambar satu dengan lainnya berjarak dua spasi.
Daftar tabel
Cara pengetikan daftar tabel sama dengan pengetikan daftar gambar.
18
Daftar lampiran
Jika lampiran terdiri atas beberapa macam bentuk (tabel, gambar, uraian,
dan sebagainya), cara penyajiannya dikelompokkan berdasarkan bentuk.
Cara pengetikan daftar lampiran sama dengan pengetikan daftar gambar.
2. Bagian Utama (Bodi Skripsi)
Pendahuluan
Bagian pendahuluan dimaksudkan untuk memberikan gambaran singkat
kepada pembaca tentang arti penting penelitian tersebut dilakukan. Bagian
ini berisi latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan
kegunaan (manfaat) penelitian, serta hipotesis (jika ada)
Latar belakang
Latar belakang memuat penjelasan mengenai alasan-alasan mengapa
masalah yang dikemukakan dalam usulan penelitian dipandang menarik
dan perlu untuk diteliti. Untuk menjembatani antara latar belakang
dan tujuan penelitian maka pada bagian akhir bagian ini sebaiknya
dituliskan sebuah paragraf yang menyatakan pengambilan topik
skripsi didasarkan pada alasan yang telah dikemukakan, misalnya
"Berdasarkan ………., maka diperlukan ……………………yang
akan dikembangkan dalam skripsi ini".
Rumusan Masalah
Rumusan masalah berisi hal-hal pokok yang akan dibahas dalam skripsi.
Hal-hal pokok tersebut telah dijabarkan dalam latar belakang masalah.
Rumusan masalah ini harus bersesuaian dengan kesimpulan skripsi.
19
Batasan Masalah
Memberikan batasan yang jelas pada bagian mana dari persoalan atau
masalah yang dikaji dan bagian mana yang tidak.
Landasan teori
Pada bagian ini dikemukakan secara urut kerangka dasar teori, kerangka
operasional (logic frame = kerangka berpikir) dan definisi-definisi
operasional.
1. Kerangka dasar teori dijabarkan dari teori-teori dan disusun oleh
mahasiswa sebagai tuntunan untuk memecahkan masalah dan
merumuskan hipotesa. Kerangka dasar teori dapat berbentuk uraian-
uraian kualitatif, model matematis dan persamaan-persamaan lain yang
berkaitan secara langsung dengan bahan yang diteliti.
2. Kerangka operasional, merupakan konsep berfikir tentang hubungan
kerangka pemecahan masalah sehingga diperoleh konsep operasional
yang jelas dan logis. Penyajian kerangka operasional ini dapat berupa
uraian kualitatif maupun bagan alir (flow chart).
3. Definisi operasional berisi batasan istilah yang dikemukakan dalam
kerangka opearasional. Contoh penulisan definisi operasional adalah
sebagai berikut:
a. Yang dimaksud ambang batas logam Cu dalam penelitian ini
adalah............
b. Yang dimaksud spesies indikator dalam penelitian ini adalah……...
c. Yang dimaksud pencemaran dalam penelitian ini adala……………
Tujuan dan kegunaan penelitian
Pada bagian ini dikemukakan secara spsesifik tujuan yang ingi dicapai,
serta kegunaan penelitian bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan
pembangunan baik regional maupun nasional.
20
Hipotesis
Hipotesa memuat pernyataan singkat yang disimpulkan dari landasan teori
dan atau tinjauan pustaka yang merupakan jawaban sementara terhadap
masalah yang diteliti dan masih harus dibuktikan kebenarannya.
Tinjauan pustaka
Tinjauan pustaka memuat uraian sistematis tentang hasil-hasil penelitian
terdahulu yang berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan. Dalam
penyajian ini hendaknya ditunjukkan bahwa permasalahan yang akan
diteliti belum terjawab atau belum terpecahkan secara memuaskan. Faktor-
faktor yang dikemukakan diusahakan dari sumber aslinya. Semua sumber
rujukan yang dipergunakan harus disebutkan nama penulis dan tahun
penebitannya.
Metode penelitian
Bagian ini berisi rancangan, lokasi (tempat) dan waktu pelaksanaan
penelitian, metode penentuan contoh dan teknik pengupulan data, variable
atau parameter yang diukur dan cara pengukurannya, metode analisis serta
bahan dan alat penelitian. Uraian pada bagian ini harus jelas, sistematis
dan kronologis sehingga alur berfikir serta urutan kerjanya mudah
dipahami aau mempermudah peneliti alin untuk melakukan penelitian
yang sama.
Jadwal penelitian (khusus untuk Rencana Penelitian)
Jadwal penelitian memuat : tahap-tahap pemnelitian, rincian kegiatan
setiap tahap dan waktu yang diperlukan untuk pelaksanaan setiap tahapan
penelitian. Jadwal penelitian dapt disajikan dalam bentuk matrik dan
uraian.
21
Hasil dan pembahasan (khusus untuk Skripsi)
Bagian ini menyajikan hasil analisis, interpretasi, dan pembahasan data.
Hasil penelitian dapat disajikan dalam bentuk tabel, foto, grafik, dan
bentuk lain. Pembahasan tentang hasil penelitian dapat bersifat kualitaif
dan/atau kuantitatif. Hasil yang diperoleh sedapat-dapatnya dibandingkan
engan dengan penelitian terdahulu yang serupa atau bertentangan dengan
penelitian yang dilakukan sekarang, sehingga dapat diperoleh interpretasi
yang logis.
Simpulan dan saran (khusus untuk Skripsi)
Dalam simpulan dikemukakan secara singkat hasil yang diperoleh dari
penelitian sebagai hasil pengujian hipotesa. Penulis dapat memberikan
saran tentang sesuatu untuk diteliti lebih lanjut kepada peneliti sejenis
yang ingin memperluas atau mengembangkan penelitian yang sudah
dilakukan.
3. Bagian Akhir
Daftar pustaka
Pustaka yang dipergunakan dalam naskah dimulai dari pinggi kiri, tiga
spasi di bawah kata “DAFTAR PUSTAKA”. Setiap pustaka diketik satu
spasi dan antara dua pustaka berurutan diketik dua spasi. Baris kedua
pustaka diketik menjorok ke dalam sebanyak 5 (lima) ketukan dari batas
kiri naskah.
Umumnya unsur-unsur yang terkantung dalam suatu pustaka adalah nama
penulis, tahun penerbitan, judul buku/artikel, volume (jilid) terbitan, nama
penerbit, kota penerbitan, dan nomer halaman naskah yang diacu. Jika
terdapat lebih dari satu kota penerbitan, hanay ditulis kota pertama. Secara
rinci uraian tentang penulisan daftar pustaka akan dijelaskan pada Bab III.
22
Lampiran
Dalam lampiran umumnya memuat hal-hal detail yang menjadi bahan
analisis, seperti data dasar hasil penelitian. Pada lampiran juga dapat
memuat bukti pelaksanaan penelitian berupa foto atau dokumen lainnya.
23
BAB III PEDOMAN PENULISAN NASKAH ARTIKEL ILMIAH
Para calon wisudawan/wisudawati setelah periode Agustus 2012
diwajibkan untuk menghasilkan tulisan/artikel ilmiah yang akan dimuat dalam
jurnal ilmiah. Bahan tulisan dapat berasal dari skripsi ataupun bukan skripsi yang
memenuhi kaidah-kaidah penulisan artikel ilmiah.
A. Naskah dituliskan dalam Bahasa Indonesia dengan format kertas ukuran A4,
batas tepi 3 cm, spasi 2, 12 pitch Times New Roman menggunakan Program
MS Word.
B. Judul naskah ditulis dalam Bahas Indonesia dan Bahasa Inggris, menggunakan
huruf besar (kapital), singkat dan jelas. Jika lebih dari dua baris, diketik 1
spasi. Nama pengarang ditulis lengkap tanpa disingkat dan tanpa gelar,
ditempatkan di bawah judul, diikuti alamat lembaga tempat peneliti/penulis
berafiliasi serta alamat email untuk korespondensi.
C. Abstrak ditulis dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris, masing-masing
tidak lebih dari 150 kata. Abstrak dan abstrac ketik dengan spasi 1.
D. Kata kunci ditulis dalam Bahas Indonesia dan Bahasa Inggris, masing-masing
tidak lebih dari 6 kata.
E. Sistematika naskah terdiri atas :
E.1 Pendahuluan berisi latar belakang, teori, tujuan penelitian serta kontribusi
penelitian yang telah dilakukan.
E.2 Metode Penelitian mencakup bahan, alat serta prosedur, pengumpulan
data atau penurunan rumus.
E.3 Hasil, memuat gambaran yang jelas tentang hasil penelitian jikaperlu
disertai tabel, gambar, diagram atau foto.
E.4 Diskusi meliputi kajian hasil penelitian yang dikaitkan dengan tujuan dan
hipotesis serta hasil penelitian sejenis yang telah dipublikasikan dan arah
24
penelitioan selanjutnya. Hasil dan Diskusi dapat digabung jika dianggap
perlu.
E.5 Simpulan, memuat simpu;lan penelitian secara singkat dan jelas.
E.6 Ucapan terima kasih jika perlu ditujukan kepada yang telah berkontribusi
dalam penelitian dan penulisan artikel, tetapi bukan termasuk penulis.
F. Kutipan pustaka dalam naskah ditulis dalam kurung, terdiri atas anama
keluarga dan tahun terbit. Khusus untuk penulis yang terdiri atas lebih dari dua
orang, ditulis nama keluarga penulis pertama diikuti dengan et al. atau dkk. dan
tahun terbit. Lebih rinci cara penulisan kutipan dapat dibaca pada Bab IV.
G. Daftar Pustaka, ditulis urut berdasarkan abjad mengikuti kaidah sebagaimana
dicantumkan dalam petunjuk penulisan skripsi. Lebih rinci cara penulisan
Daftar Pustaka dapat dibaca pada Bab IV.
H. Gambar berupa grafik/foto/diagram beresolusi tinggi dalam ukuran yang
sesuai dengan pemunculan di naskah diocetak dengan kulaitas tinggi dan
diberi keterangan (Nomor dan judul) ditempatkan di bawah grafik/foto/
diagram.
I. Tabel diberi nomor dan judul ditempatkan di atas tabel.
J. Panjang naskah (termasuk gambar, tabel, dan daftar pustaka) tidak lebih dari
20 halaman.
25
BAB IV KUTIPAN DAN PENULISAN DAFTAR PUSTAKA
Dalam bab ini akan dijelaskan lebih lanjut tentang cara-cata
mengutip/menyitir dan penulisan daftar pustaka mengikuti format APA (American
Psychological Association) .
4.1 Penulisan kutipan
Kutipan dalam artikel ilmiah atau skripsi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
1. Kutipan langsung yaitu mengutip ide atau konsep orang lain dengan
bahasa/kalimat yang sama (asli) dengan sumbernya.
2. Kutipan tidak langsung yaitu mengutip ide atau konsep orang lain dengan
bahasa/kalimat sendiri.
4.1.1 Kutipan langsung
Kutipan langsung terdiri atas kutipan langsung pendek dan kutipan langsung
panjang. Dalam format APA, kutipan langsung ditulis dengan menyebutkan nama
pengarang, tahun terbit, dan halaman kalimat/teks yang dikutip.
4.1.1.1 Kutipan Langsung Pendek
Kutipan langsung pendek pada format APA adalah jika kalimat yang dikutip tidak
lebih dari 40 kata. Kutipan langsung pendek dituliskan dalam teks dengan tanda
kutip di awal dan di akhir kalimat.
Contoh:
Menurut Gulo (2010), hipotesis adalah “suatu pernyataan yang pada waktu
diungkapkan belum diketahui kebenarannya, tetapi memungkinkan untuk diuji
dalam kenyataan empiris” (p. 57).
26
Atau
Hipotesis adalah “suatu pernyataan yang pada waktu diungkapkan belum
diketahui kebenarannya, tetapi memungkinkan untuk diuji dalam kenyataan
empiris” (Gulo, 2010, p. 57).
4.1.1.2 Kutipan Langsung Panjang
Kutipan langsung panjang adalah jika kalimat yang dikutip lebih dari 40 kata.
Penulisan kutipan langsung panjang dalam paragraf tersendiri dengan jarak 1 cm
dari margin kiri teks. Penulisan kutipan langsung panjang tetap dalam jarak 1,5
spasi (seperti teks).
Contoh:
Hipotesis dapat disusun dengan dua pendekatan , yang pertama secara
deduktif, dan yang kedua secara induktif. Penyusunan hipotesis secara
deduktif ditarik dari teori. Suatu teori terdiri atas proposisi-proposisi,
sedangkan proposisi menunjukkan hubungan antara dua konsep. Proposisi
ini merupakan postulat-postulat yang dari padanya disusun hipotesis.
Penyusuan hipotesis secara induktif bertolak dari pengamata empiris (Gulo,
2010, p. 58).
atau
Menurut Gulo (2010), hipotesis dapat disusun dengan dua pendekatan ,
yang pertama secara deduktif, dan yang kedua secara induktif. Penyusunan
hipotesis secara deduktif ditarik dari teori. Suatu teori terdiri atas proposisi-
proposisi, sedangkan proposisi menunjukkan hubungan antara dua konsep.
Proposisi ini merupakan postulat-postulat yang dari padanya disusun
hipotesis. Penyusuan hipotesis secara induktif bertolak dari pengamata
empiris (p. 58).
27
4.1.2. Kutipan Tidak Langsung
Pada format APA, kutipan tidak langsung dituliskan dalam kalimat/teks, dengan
mencantumkan nama keluarga pengarang dan tahun penerbitan, tanpa menuliskan
halaman karya yang dikutip.
4.1.2.1. Karya dengan 1 pengarang
Contoh:
Suryabrata (2010) mendefinisikan ilmu pengetahuan sebagai……
atau
Ilmu pengetahuan adalah usaha yang bersifat multidimensional, yang dapat
didefinisikan dengan beagam cara, akibatnya berbagai definisi tidak
merupakan definisi yang tuntas (Suryabrata, 2010).
4.1.2.2. Karya dengan 2 sampai 5 pengarang
Penelitian tindakan adalah proses untuk memperoleh hasil perubahandan
memanfaatkan hasil perubahan yang diperoleh dalam penelitian itu(Smith &
Cormack, 1991).
Wasserstein, Zappulla, Rosen, Gerstman, and Rock (1994) found
thatlivestock prefer regular changes to new pastures.
4.1.2.3. Karya lebih dari 5 pengarang
Massachusetts state and municipal governments have initiated
severalprograms to improve public safety, including community policing
andafter school activities (Smith et al., 1997).
28
4.1.2.4. Lebih dari 1 karya dengan pengarang yang sama.
Smith (1972) in his study of the effects of alcohol on the ability to drive,
Smith (1991) showed that the reaction times of participating driverswere
adversely affected by as little as a twelve ounce can of beer.
4.1.2.5. Mengutip dari beberapa karya dengan berbagai nama pengarang dan
tahun penerbitan dalam 1 kalimat ( kutipan diambil dari sumber yang
berbeda).
Masalah adalah suatu keadaan yang bersumber dari hubungan antaradua
faktor atau lebih yang menghasilkan situasi yang menimbulkantanda tanya
dan dengan sendirinya memerlukan upaya untuk mencarisesuatu jawaban
(Guba, 1974; Lincoln & Guba, 1985; Guba & Lincoln,1981).
4.1.2.6. Karya dengan nama keluarga/belakang pengarang sama
Jika mengutip dari karya dengan nama belakang pengarang yang sama
dengankutipan sebelumnya, maka nama depan pengarang perlu dicantumkan
padakutipan berikutnya.
Contoh :
At least 66,665 lions were killed between 1907 and 1978 in Canada andthe
United States (Kevin Hansen, 1980).
4.1.2.7. Jika dalam 1 kutipan
D. M. Smith (1994) and P. W. Smith (1995) both reached the sameconclusion
about parenting styles and child development.
4.1.2.8. Mengutip dari kutipan
Jika mengutip dari sumber yang mengutip, maka nama pengarang
aslidicantumkan pada kalimat, dan nama pengarang buku dimana kutipan
tersebutditemukan dicantumkan pada akhir kutipan.
Menurut Wardana, Hasanah dan Hermana (2005), harga, kelengkapan,fitur,
dan mutu produk merupakan hal penting yang konsumenpertimbangkan
dalam memilih suatu produk (dalam Susanty, Hermana,2006, p. 54).
29
4.1.2.9. Buku/website tanpa nama pengarang
Jika mengutip dari buku/ website yang tidak ada nama pengarangnya, judul
buku/ website ditulis sebagai sumber kutipan dan ditulis dalam cetak miring,
diikutidengan waktu penerbitan.
Contoh :
“In 1991, with a total city a rea of 29,000 hectares (ha) divided into
19districts, it is populated by approximately 2.7 million people, of which2.5
million are permanent residents” (Surabaya in brief , 1992, p. 4).
4.1.2.10. Artikel tanpa nama pengarang
Jika mengutip dari artikel surat kabar, majalah, jurnal yang tidak ada
namapengarangnya, maka judul artikel ditulis sebagai sumber kutipan dan
ditulis dalamtanda kutip, diikuti waktu penerbitannya. Dalam iklan ini sebuah
momen yang menegangkan dibangunberdasarkaan sebuah botol Perrier di
atas sebuah bukit. Suatu upayafilosofis untuk memperlihatkan ketinggian
nilai dari produk yang menjadiobjek iklan (“Kiat merebut emas di Cannes”,
2007, December).
4.1.2.11. Tidak ada waktu penerbitan
Jika tidak ada informasi mengenai waktu penerbitan, tuliskan n.d.
untukmenggantikan waktu/tahun penerbitan. n.d. artinya no date.
Contoh :
Berdasarkan hasil analisis data diketahui ternyata di antara kabupatendan kota
tingkat pengaruh dari variabel lingkungan, individu, dankomunikasi
pemasaran lebih tinggi (Muslichah, Wahyudin &Syamsuddin, n.d.).
4.1.2.12. Pengarang lembaga
The standard performance measures were used in evaluating the system.
(United States Department of Transportation, Federal Aviation
Administration, 1997).
30
4.1.2.13. Komunikasi pribadi
Komunikasi pribadi dapat berupa surat, memo, email, interview, telepon
dansebagainya. Jika mengutip dari hasil komunikasi pribadi, nama sumber
ditulissecara lengkap (nama depan dan tengah inisial saja diikuti nama
keluarga/ belakang). Karena data yang diberikan biasanya tidak dapat
diperoleh kembali,maka data komunikasi pribadi tidak perlu dicantumkan
pada daftar Referensi.
Contoh :
This information was verified a few days later (T.K. Lutes, personal
communication, April 8, 2001).
4.1.2.14. Mengutip dari Website
Cara mengutip dari website sama dengan jika mengutip dari bahan cetak. Jika
sumber memiliki pengarang dan nomor halaman, sebutkan seperti pada
sumber tercetak. Jika tidak ada pengarang sebutkan judul website nya dalam
cetak miring. Kemudian disebutkan status publikasi tersebut, apakah hanya
berupa tayangan internet atau merupakan edisi online suatu terbitan publikasi
ilmiah. Jika tidak ada nomor halaman, sebutkan nomor bab (chapter ), nomor
gambar, tabel atau paragraf. Alamat website (URL) dan informasi lainnya
dituliskan pada Daftar Referensi. Ditambahkan tanggal
mengakses/download informasi internet tersebut. (Cheek & Buss, 1981, para. 1)
(Shimamura, 1989, chap. 3)
4.2 Penulisan Daftar Pustaka
Kutipan di dalam naskah skripsi harus dikuti dengan penulisan sumber kutipan.
Sumber kutipan yang dituliskan pada umumnya terdiri atas : nama penulis, tahun
penerbitan, judul sumber kutipan, penerbit, dan kota penerbitan. Selanjutnya
daftar pustaka disusun secara alfabetis menurut nama keluarga atau nama kedua
penulis pertama.
31
Ketentuan dalam penulisan sumber kutipan dalam daftar pustaka ketentuannya
adalah sebagai berikut:
· Untuk penulis pertama, nama keluarga diikuti tanda koma dan singkatan
nama diri (first name) atau nama pertama yang tidak disingkat.
· Untuk penulis kedua dan seterusnya adalah dikutip biasa singkatan nama
diri, dikuti tanda titik dan nama keluarga atau singkatan nama pertama
diikuti tanda titik dan nama kedua.
· Untuk penulis yang tidak menggunakan nama keluarga dan masing-
masing terdiri dari dua unsur atau lebih, maka nama akhir dianggap
sebagai nama keluarga.
Nama penulis yang hanya terdiri satu unsur nama atau suatu nama lembaga, maka
nama lembaga haru ditulis lengkap yang tediri atas : nama lembaga, tahun terbit,
volume dan jilid (kalau ada), penerbit, dan kota penerbitan.
Bila seseorang menulis dua karya atau lebih dalam satu tahun yang sama, maka
ddi belakang tahun dituliskan a, b, dan seterusnya. Jika penulis menulis dua karya
atau lebih dalam tahun yang berbeda, maka pustaka disusun mennurut urutan
tahun.
Judul buku diketik dengan huruf miring (italic) dan ditebalkan (bold). Edisi buku
diletakkan setelah judul buku.
Daftar pustaka harus memuat semua pustaka yang dikutip oleh penulis, termasuk
Skripsi, Tesis, dan Skripsi yang tidak dipublikasikan. Brosur dan yang sejenisnya
harus dijelaskan pada catatan kaki.
32
Contoh penulisan sumber kutipan dalam daftar pustaka
4.2.1. Kutipan dari Buku yang Telah Diterbitkan
Contoh :
Noor, Y.R., M. Khazali, dan I.N.N. Suryadiputra, 2006, Panduan
Pengenalan Mangrove di Indonesia,Wetland
International, Bogor.
Fitter, A.H. dan R.K.M. Hay, 1998, Fisiologi Lingkungan
Tanaman, Edisi 4, Gadjah Mada University Press,
Yogyakarta
Jackson, Andrew R.W. dan Julie M. Jackson, 1996, The natural
Science and Human Impact, Longman Group Limited,
Lodon.
4.2.2. Kutipan dari Buku yang Telah Diterjemahkan
Contoh :
Hart, H., 1983, Kimia Organik Suatu Kuliah Singkat, Edisi 6,
Terjemahan Seminar Achmadi, Erlangga, Surabaya
4.2.3. Kutipan Artikel dari Jurnal
Contoh :
Verheyden, A., Kairo, J.G., Beeckman, H., dan Koedam, N., 2004,
Growth Rings, Growth Rings Formation and Age
Determination in The Mangrove Rhizophora
mucronata, Journal Annals of Botany, Vol. , pp. 59
– 66
4.2.4. Kutipan dari Makalah yang Dipresentasikan
Contoh :
Sukardjo, S. dan Toro, A.V., 1994, Akumulasi Kadmium oleh
Semai Avicennia marina (Frosh) Vierch di Hutan
Mangrove Pesisir Teluk Jakarta, Dipresentasi pada
Seminar Pemantauan Pencemaran Laut, Jakarta, 7 – 9
Pebruari 1994
33
4.2.5. Kutipan Artikel dari Majalah
Contoh :
Damayanti, M.dan C. Kusmana, 1995, Akumulasi Logam Berat
(Mn, Zn, Cu) pada Rhizophora mucronata di Hutan
Tanaman Mangrove Cilacap, Duta Rimba, Maret –
April 1995, hal. 177 – 178
4.2.6. Kutipan Artikel ataupun Informasi dari Koran
Contoh :
Hamzah, N., 2006, Belajar dari Jepang Perihal Pengolahan
Sampah, Kompas, 19 Juni 2006
4.2.7. Kutipan Artikel dan Informasi dari Website
Contoh :
Priyono, A., 2007, KESEMAT BLOG: Learning About
Conservation, Research, Education and
Documentation of Mangrove
(http://kesemat.blogspot.com), diunduh Jam 11:30
WITA, tanggal 20/3/2007
Syahputra, B.,2004, Pemanfaatn Algae Chlorella pyrenoidosa
untuk Menurunkan Tembaga (Cu) pada Industri
Pelapisan Logam (http://nasih.staff.ugm.ac.id) diunduh
Jam 13:00 WITA, tanggal 16/10/2007
4.2.8. Kutipan Buku dari Suatu Lembaga
Contoh :
Direktorat Pembinaan Pelitian dan Pengabdian pada Masyarakat,
1994, Pegangan Gaya Penulisan, Penyuntingan dan
Penerbitan Karya Ilmiah, Depdikbud, Ditjen DIKTI,
Jakarta.
4.2.9. Kutipan Skripsi, Tesis, dan Skripsi
Contoh :
Armiani, S., 2008, Kandungan Logam Timbal (Pb) Serta
Pertumbuhan Bibit Mangrove Rhyzopora stylosa pada
Berbagai Pemberian Konsentrasi Pb, Skripsi, Program
Studi Biologi Fakutas MIPA Universitas Mataram.
34
4.2.10. Kutipan Laporan Penelitian yang Tidak Dipublikasikan
Contoh :
Astina, I.M., 2005, Development of Thermodynamics Property
Models for Wide-Range Fluida-Phase Propane and
Butane, Research Report for Osaka Cas Foundation,
ITB.
4.3 Lampiran
Lampiran didahului oleh sebuah halaman yang hanya memuat kata
“LAMPIRAN” dan ditempatkan di tengah-tengah halaman. Lampiran merupakan
tempat untuk menyajikan keterangan atau data tambahan dan di dalamnya dapat
dihimpun prosedur analisis, peta, dan sebagainya.
35
BAB V PENYAJIAN GAMBAR DAN TABEL
Penyampaian informasi kepada pembaca melalui gambar dan tabel mempunyai
peranan yang sangat penting. Berikut disampaikan tata cara penyajian gambar dan
tabel.
5.1. Penyajian Gambar
Gambar dalam karya ilmiah dapat berupa foto, grafik, peta, sketsa, diagram,
bagan, maupun gambar-gambar lain. Untuk konsistensi dalam penulisan/penyajian
gambar, sedapat mungkin dibuat dengan cetakan hitam kecuali apabila diperlukan
pewarnaan untuk memperjelas informasi yang disampaikan.
Untuk memudahkan penggandaan, sebaiknya gambar ditempatkanpada satu
halaman penuh, baik ditempatkan sejajar panjang halaman atau lebar halaman.
Judul gambar diketik diketik dua spasi di bawah gambar. Pemberian nomer
gambar diawali dengan nomer bab dimana gamabar tersebut diletakkan diikuti
oleh nomer urutan gambar, seperti dicontohkan berikut ini:
Gambar 5.1 Konsentrasi Pb dalam organ bibit R. stylosa pada minggu ke-
6 pengamatan
0
5
10
15
20
0 0.1 1 10 100
Ko
nse
ntr
asi P
b (
mg/
brt
. ker
ing)
Perlakuan (ppm)
Akar Batang Daun
36
5.2. Penyajian Tabel
Sistematika tabel harus dapat memperlihatkan informasi yang lengkap dan jelas
serta mudah dipahami. Penulisan judul tabel diberi nomer yang menunjukkan
nomer bab nomer uruttabel tersebut dalam bab. Apabila judul tabel terdiri dari
satu baris, maka ditempatkan simetri di atas tabel, sedangkan jika lebih dari satu
baris dimuai lima ketukan dari sisi kiri dan diakhiri lima ketukan dari sisi kanan
naskah dan diketik satu spasi.
Badan tabel diketik dua spasi di bawah judul tabel (contoh Tabel 5.1 dan Tabel
5.2). Angka-angka yang yang tertera dalam tabel dapat diketik dengan jarak satu
spasi atau dua spasi tergantung pada kepadatan tabel. Tabel yang ukurannya lebih
lebar daripada lebar naskah dicetak secara memanjang (landscape) dengan bagian
atas tabel berada pada sisi kiri kertas.
Data tabel yang berasal dari satu sumber ditandai dengan mencantumkan sumber
di bawah batas tabel tersebut (contoh : Tabel 5.1)
Tabel 5.1 Persentase Hambatan Jenis Jamur pada Berbagai
Konsentrasi Simplisia Tumbuhan Kumbi
Perlakuan
Konsentrasi (%)
Hambatan (%)
Phylium sp. Sclerotium rolfsii Fusarium oxysporium
0,01 5,149
0,10
1,00
10,00
Sumber : Indrawati, 2005
37
Tabel 5.2 Persediaan Total dan Konsumsi Beras di Indonesia Tahun 1969 sampai dengan 1983
Tahun Produksi (juta Ton) Impor (juta Ton) Persediaan Total
1)
(juta Ton)
Jumlah Penduduk
(Ton)
Persediaan
Konsumsi
(kg/kap/tahun)
1969
1970
1971
1972
1973
1974
1975
1976
1977
1978
1979
1980
1981
1982
1983
Sumber : Bulog, 1983
Catatan : 1)
Persediaan total diperoleh setelah produksi diperhitungkan dengan penyusutan beras dab perubahan stok Bulog
38
Tabel 5.3 Distribusi Luas lahan Sawah dari Tahun 1963 sampai dengan 1983
menurut Pulau (1000 ha)
Pulau 19631)
19732)
19833) Laju perubahan 1963 – 1983
(% per tahun)
Sumatera 1.294
Jawa 2.528 2.631 2.946
Nusa Tenggara
Kalimantan
Sulawesi
Maluku dan Irian Jaya
Indonesia
Sumber : 1)
Sensus Penduduk 1963 2)
Sensus Penduduk 1973 3)
Sensus Penduduk 1983
39
Tabel 5.4 Respon Tanaman terhadap Unsur Hara Sehubungan dengan Tingkat Kekritisan Tanah pada Berbagai Pengekstrak
Unsur Hara Mikro Jenis Tanaman Tingkat Uji Tanah (ppm)
Pengekstrak Pustaka Respon Tidak Respon
Boron Clover (benih) <0,01 - H2O2 panas Jhonson dan Wear (1967)
Tembaga Kol (Bunga) 0,5 - H2O2 panas Gupta (1971)
Kacang Tanah <0,15 >0,15 H2O2 panas Hill dan Morril (1974)
Besi Oats 0,5 1,2 0,5 N HCl-AlCl3 Mehlich dan Bowling (1973)
Mangan Jagung 0 – 2,0 >2,10 DTPA Whitney etal. (1973)
Sorgum 0,45 >4,5 DTPA Whitney et al. (1973)
Kedelai <20 - 0,1 N H3PO4 Hoff dan Mederski (1956)
Oats <21 - 0,1 N H3PO5 Hames dan Berger (19600
Catatan: 1)
Nama Botani yang tidak tercantum dalam naskah (teks) adalah : Clover (Trifolium sp), Cauliflower (Brassica oleracea var
botrytis), Pea (Pisum sativum)