BAB I PENDAHULUAN Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/71154/potongan/S2-2014... ·...

4
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Padi merupakan sumber bahan makanan pokok bagi hampir 95% penduduk Indonesia. Setiap orang mengkonsumsi beras setiap tahun sebesar 139,5 kg. Konsumsi tersebut lebih besar dua kali lipat konsumsi beras dunia yang hanya sebesar 60 kg per tahun. Tingginya kebutuhan pangan tersebut tidak sejalan dengan ketersediaan yang ada. Stok saat ini hanya mencapai 2 juta ton, sedangkan target sekitar 3 juta ton sesuai dengan kebutuhan secara nasional yang besarnya 3,6 juta ton per tahun (Christianto, 2013). Kondisi ini berarti di Indonesia terjadi krisis pangan yang bahkan akan terus meningkat seiring pertambahan populasi penduduk setiap tahunnya. Berbagai upaya untuk meningkatkan produktivitas masih tetap diusahakan mulai dari sistem tanam benih langsung, tanam jajar legowo, penggunaan benih hibrida, sampai cara yang belakangan ini diperkenalkan yaitu metode SRI (System of Rice Intensification). SRI merupakan aplikasi pertanian padi sawah dengan menerapkan prinsip intensifikasi yang bersifat efektif, efisien, alamiah, dan ramah lingkungan. Efektif dalam hal pemanfaatan lahan dan air, efisien dalam hal kebutuhan bibit dan sarana produksi pertanian, alamiah berarti pemakaian bahan-bahan alami untuk pemeliharaan tanaman sehingga lebih ramah lingkungan. SRI meningkatkan produksi secara substansial dengan membuat perubahan pada tata cara pengelolaan tanaman, tanah, air, dan nutrisi. Bukan dengan cara peningkatan input, seperti pupuk (Uphoff, 2008).

Transcript of BAB I PENDAHULUAN Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/71154/potongan/S2-2014... ·...

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Padi merupakan sumber bahan makanan pokok bagi hampir 95%

penduduk Indonesia. Setiap orang mengkonsumsi beras setiap tahun sebesar

139,5 kg. Konsumsi tersebut lebih besar dua kali lipat konsumsi beras dunia yang

hanya sebesar 60 kg per tahun. Tingginya kebutuhan pangan tersebut tidak sejalan

dengan ketersediaan yang ada. Stok saat ini hanya mencapai 2 juta ton, sedangkan

target sekitar 3 juta ton sesuai dengan kebutuhan secara nasional yang besarnya

3,6 juta ton per tahun (Christianto, 2013). Kondisi ini berarti di Indonesia terjadi

krisis pangan yang bahkan akan terus meningkat seiring pertambahan populasi

penduduk setiap tahunnya. Berbagai upaya untuk meningkatkan produktivitas

masih tetap diusahakan mulai dari sistem tanam benih langsung, tanam jajar

legowo, penggunaan benih hibrida, sampai cara yang belakangan ini

diperkenalkan yaitu metode SRI (System of Rice Intensification).

SRI merupakan aplikasi pertanian padi sawah dengan menerapkan prinsip

intensifikasi yang bersifat efektif, efisien, alamiah, dan ramah lingkungan. Efektif

dalam hal pemanfaatan lahan dan air, efisien dalam hal kebutuhan bibit dan sarana

produksi pertanian, alamiah berarti pemakaian bahan-bahan alami untuk

pemeliharaan tanaman sehingga lebih ramah lingkungan. SRI meningkatkan

produksi secara substansial dengan membuat perubahan pada tata cara

pengelolaan tanaman, tanah, air, dan nutrisi. Bukan dengan cara peningkatan input,

seperti pupuk (Uphoff, 2008).

2

Di Indonesia padi lazimnya dibudidayakan pada lahan sawah dengan

media tanah berlumpur yang dijenuhi air, hanya sebagian kecil yang

dibudidayakan pada lahan kering dan diikuti dengan penggunaan pupuk (bahan

kimia) yang cukup tinggi. Penggunaan bahan kimia dalam kegiatan pertanian baik

secara langsung maupun tidak langsung mengakibatkan pencemaran lingkungan.

Tingkat penggunaan bahan kimia yang sangat tinggi berdampak pada struktur

tanah yang semakin mengeras dan kelangsungan hidup mikroba tanah semakin

berkurang (Andoko, 2002). Kondisi ini bisa diperbaiki dengan penggunaan pupuk

organik sebagai salah satu alternatif mengurangi dampak negatif tersebut.

1.2. Rumusan Masalah

Penggunaan air yang berlebihan dalam budidaya padi selain boros air juga

dapat menghambat proses pertumbuhan (Assosiation Tefy Saina, 1998). Ada

beberapa permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini antara lain:

1. Apakah variasi aplikasi komposisi pupuk dan air irigasi akan berpengaruh

terhadap laju pertumbuhan dan laju serapan pupuk oleh tanaman padi?

2. Bagaimana pengaruh pH tanah, kadar lengas tanah, RH lingkungan, suhu,

dan intensitas cahaya matahari terhadap laju pertumbuhan dan

ketersediaan hara bagi tanaman padi pada berbagai variasi komposisi

pupuk dan air irigasi.

3. Bagaimana keterkaitan siklus nutrisi yang terlibat pada metode SRI dalam

skala yang lebih kecil, dimana tanah tidak hanya dilihat sebagai media

tanam saja akan tetapi mampu berfungsi produktif sebagai reaktor, selaku

3

pekerja utamanya adalah berbagai mikroorganisme yang ada di dalam

tanah serta biota tanah lainnya yang bertindak sebagai bioreaktor.

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk:

1. Mengetahui interaksi ekosistem tanaman-bioreaktor sebagai pengendali

proses pertumbuhan dalam skala yang lebih kecil.

2. Membangun model laju pertumbuhan berdasarkan fungsi monomolecular

dan fungsi polynomial kuadratik, laju penguapan atau penyerapan air

berdasarkan neraca massa, dan laju serapaan pupuk dibangun berdasarkan

kinetika reaksi Michaelis Menten menggunakan kompos dan MOL.

3. Menentukan variasi komposisi pupuk dan aplikasi irigasi yang tepat untuk

memperoleh hasil yang optimum.

1.4. Batasan Masalah

Penelitian ini dilaksanakan dengan cara padi ditanam dalam pot yang

ditempatkan di dalam sebuah rumah kasa yang dibangun di lahan sawah Desa

Godean, dimana pengaruh hujan diabaikan karena seluruh sisi bagian rumah kasa

tertutupi. Efek yang ditimbulkan adalah intensitas matahari yang diterima oleh

tanaman kurang maksimal sehingga berpengaruh terhadap laju pertumbuhan dan

produksi. Diduga bahwa pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang ditanam

pada lahan terbuka jauh lebih baik karena cukup memperoleh sinar matahari

sehingga hasil produksi yang diperoleh lebih tinggi. Selain itu, lokasi penelitian

terserang hama tikus yang cukup parah, jika tidak ada serangan tikus

4

kemungkinan hasil produksi juga jauh lebih baik. Warna daun dan luasan daun

tidak diamati sehingga tidak disertakan dalam penelitian ini

1.5. Manfaat penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Dari hasil penelitian diharapkan dapat diungkap keberhasilan dari teknik

budidaya SRI.

2. Setelah mengetahui konsep dari bioreaktor tanah diharapkan nantinya

tidak hanya diterapkan untuk tanaman padi namun juga untuk tanaman

sayuran.

3. Dapat menambah wahana keilmuan dalam bidang pertanian.