BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR...

11
1 BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG Nias merupakan sebuah pulau yang berada di sebelah barat Pulau Sumatera, terletak antara 0 0 12’ – 1 0 32 Lintang Utara (LU) dan 97 0 – 98 0 Bujur Timur (BT). Secara adimistratif Nias merupakan kabupaten yang termasuk dalam Propinsi Sumatera Utara. Kabupaten Nias berbatasan dengan: 1. Sebelah Utara ialah Pulau Pulau Banyak Propinsi Daerah Istimewa Aceh. 2. Sebelah Selatan ialah Pulau Pulau Mentawai Propinsi Sumatera Barat. 3. Sebelah Timur ialah Pulau Mursala Kabupaten Tapanuli Tengah. . 4. Sebelah Barat ialah Samudera Hindia. Kabupaten Nias mempunyai luas wilayah 5.625 KM 2 atau 7,8 % dari luas Propinsi sumatera Utara, yang terdiri dari 132 buah gugusan pulau-pulau besar dan kecil.Ibukota Kabupaten Nias yaitu Gunungsitoli berkedudukan di Pulau Nias. Banyaknya pulau yang dihuni 33 buah dan pulau yang tidak dihuni 99 buah. Luas Pulau Pulau Besar : 1. Pulau Nias + 5449,70 KM 2 2. Pulau Tanah Bala + 39,67 KM 2 3. Pulau Tanah Mas + 32,16 KM 2 4. Pulau Tello + 18,00 KM 2 5. Pulau Pini + 24,36 KM 2 6. Pulau Bawa + 12,50 KM 2

Transcript of BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR...

Page 1: BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANGsinta.ukdw.ac.id/sinta/resources/sintasrv/getintro/21990755/9d... · suku Nias) yang mengerti budaya aslinya yang sarat dengan nilai-nilai budaya

1

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. LATAR BELAKANG

Nias merupakan sebuah pulau yang berada di sebelah barat Pulau Sumatera,

terletak antara 0012’ – 1032’ Lintang Utara (LU) dan 970 – 980 Bujur Timur (BT). Secara

adimistratif Nias merupakan kabupaten yang termasuk dalam Propinsi Sumatera Utara.

Kabupaten Nias berbatasan dengan:

1. Sebelah Utara ialah Pulau Pulau Banyak Propinsi Daerah Istimewa Aceh.

2. Sebelah Selatan ialah Pulau Pulau Mentawai Propinsi Sumatera Barat.

3. Sebelah Timur ialah Pulau Mursala Kabupaten Tapanuli Tengah.

. 4. Sebelah Barat ialah Samudera Hindia.

Kabupaten Nias mempunyai luas wilayah 5.625 KM2 atau 7,8 % dari luas

Propinsi sumatera Utara, yang terdiri dari 132 buah gugusan pulau-pulau besar dan

kecil.Ibukota Kabupaten Nias yaitu Gunungsitoli berkedudukan di Pulau Nias.

Banyaknya pulau yang dihuni 33 buah dan pulau yang tidak dihuni 99 buah.

Luas Pulau Pulau Besar :

1. Pulau Nias + 5449,70 KM2

2. Pulau Tanah Bala + 39,67 KM2

3. Pulau Tanah Mas + 32,16 KM2

4. Pulau Tello + 18,00 KM2

5. Pulau Pini + 24,36 KM2

6. Pulau Bawa + 12,50 KM2

Page 2: BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANGsinta.ukdw.ac.id/sinta/resources/sintasrv/getintro/21990755/9d... · suku Nias) yang mengerti budaya aslinya yang sarat dengan nilai-nilai budaya

2

7. Pulau Hinako + 10,80 KM.1

Pulau Nias yang bependuduk 701.800 Jiwa dengan kepadatan 131,9 2dikenal di

dunia luar baik dalam negri maupun luar negri sebagai suatu pulau yang menarik. Pulau

Nias memiliki berbagai potensi yang menarik baik dari sumber daya alamnya (potensi

alamnya), kependudukannya, kehidupan sosialnya, dan juga sejarah dan adat istiadatnya

serta kebudayaanya. Dunia luar mengenal Pulau Nias adalah pulau yang dihuni oleh

penduduk yang memiliki budaya yang unik dan menarik terutama bagi bangsa-bangsa

Eropa, jauh sebelum Indonesia Merdeka. Hal ini dapat dibuktikan bahwa pada tahun

1905 ada seorang Missionaris berbangsa Eropa membeli satu unit Rumah Adat

Tradisional Nias di Hilimondrege Raya, dibongkar dan dibawa kenegaranya (Swiss)

untuk didirikan disana.3

Di era sekarang ini terjadi perkembangan yang pesat di berbagai bidang

kehidupan. Perkembangan ini membuat masyarakat juga berubah dalam pola berpikir,

dan juga dalam kehidupan sosial-budaya. Hal ini juga terjadi dalam kehidupan

masyarakat Nias.Sekarang ini nilai budaya Nias (yang dimiliki oleh suku Nias) dalam

komunitas masyarakat Nias sudah mengalami banyak perubahan akibat pengaruh budaya

dari luar (luar komunitas) yang masuk dan bercampur dengan budaya asli dan juga akibat

pengaruh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat yang mengubah

pola pikir dan cara hidup manusia. Akhirnya lama-kelamaan budaya daerah (asli) bisa

hilang dan punah. Hal ini bisa dilihat dari makin sedikitnya masyarakat Nias (khususnya

suku Nias) yang mengerti budaya aslinya yang sarat dengan nilai-nilai budaya yang

1 Kantor Statistik Kabupaten Nias,Nias Dalam Angka 2002,(2003), Hal. xvii-xviii2 Badan Pusat Statistik Propinsi Sumatera Utara, Sumatera Utara Dalam Angka 1999, (1999), Hal.343 Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Kabupaten Nias, Sejarah Berdirinya Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Kabupaten Nias,(21 Juni 2002), Hal.1

Page 3: BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANGsinta.ukdw.ac.id/sinta/resources/sintasrv/getintro/21990755/9d... · suku Nias) yang mengerti budaya aslinya yang sarat dengan nilai-nilai budaya

3

tinggi dan merupakan peninggalan dari nenek moyang masyarakat Nias. Demikian juga

kalau dilihat kaum muda Nias, banyak yang sudah tidak mengerti adat istiadat dan juga

kesenian tradisional nias, seperti tari-tarian daerah, musik tradisional dan juga seni-seni

lainnya seperti memahat dan sebagainya. Jika hal ini dibiarkan begitu saja maka pasti

pada satu saat budaya Nias sudah tidak lagi dikenal oleh generasi Nias

berikutnya.Sungguh sangat disayangkan jika suatu budaya daerah yang memiliki nilai

yang sangat tinggi dan berharga hilang begitu saja. Seperti yang ditulis oleh Hummerle

yaitu bahwa:

Kebudayaan daerah adalah sumber kebudayaan Nasional. Kebudayaan

Nasional akan kehabisan sumber dan potensi, kalau kebudayaan daerah mulai

punah. Pulau Nias atau sukuNias yang begitu kaya dalam kebudayaan merupakan

salah satu sumber kebudayaan Nasional yang pantas diperhatikan.

Menggarap kebudayaan daerah dapat dilihat dalam tiga dimensi yaitu :

1. Dunia Internasional sangat terbuka terhadap penelitian di bidang

etnologis dan antropologis.

2. Penelitian kebudayaan daerah merupakan sumbangan yang cukup

berarti pada tingkat Nasional.

3. Kelangsungan hidup budaya daerah dapat memperkaya daerah itu

sendiri.

Jika satu suku yang sudah menghilangkan kebudayaannya sendiri, hal itu

dapat menimbulkan kekwatiran karena kehilangan identitas kepribadian.4

Selain menghadapi masalah diatas, di era otonomi daerah sekarang ini Nias

sebagai sebuah kabupaten juga dituntut untuk bisa mandiri dan juga lebih kreatif dalam

4 Hämmerle, P. Johannes M.Ofm.Cap. Omo Sebua.Gunungsitoli.1990.hal.i

Page 4: BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANGsinta.ukdw.ac.id/sinta/resources/sintasrv/getintro/21990755/9d... · suku Nias) yang mengerti budaya aslinya yang sarat dengan nilai-nilai budaya

4

mengelola Nias dengan segala yang dipunyainya. Semua potensi yang dimiliki oleh Nias

haruslah dimaksimalkan untuk kemajuan Nias disegala bidang. Salah satu potensi besar

yang dimiliki oleh Nias adalah dalam bidang pariwisata. Seperti telah dijelaskan diatas

bahwa Nias telah dikenal oleh dunia luar jauh sebelum Negara Indonesia terbentuk, maka

bisa dikatakan hal ini dapat dijadikan satu poin penting dalam memajukan Nias. Nias

mempunyai banyak potensi yang bisa menarik wisatawan datang berkunjung. Potensi

alam yang mengagumkan seperti pantai yang indah berpasir putih, ombak besar untuk

surfing, air terjun yang alami, goa dan bukit berbatu, hutan-hutan yang masih asli.

Selain itu ada potensi lain yang layak untuk dikembangkan dan menjadi daya tarik

wisatawan, yaitu potensi budaya. Kebudayaan Nias yang unik dengan peninggalan-

peninggalan budayanya seperti batu megalit, Rumah Adat Nias yang mempunyai nilai

Arsitektural yang tinggi, adat istiadat suku Nias yang penuh makna dan bernilai tinggi,

kesenian tradisional seperti tari (salah satunya tari perang yang sangat menarik), lompat

batu, lagu-lagu daerah dan hasil kerajinan tangan seperti patung dari batu dan kayu , dan

masih banyak hal-hal lainnya yang dapat menarik wisatawan berkunjung ke Pulau Nias,

seperti pesta budaya Nias (Pesta Ya’ahowu) yang biasanya dilakukan sekali setahun,

dimana dalam acara ini tiap-tiap kecamatan se-Kabupaten Nias menampilkan atraksi

budaya, pameran, dan juga mengikuti lomba/ festival.

Gbr. 1.1 Batu-batu megalitik peninggalan nenek moyang masyarakat NiasSumber:Asal Usul Masyarakat Nias.Suatu Interpretasi.

Page 5: BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANGsinta.ukdw.ac.id/sinta/resources/sintasrv/getintro/21990755/9d... · suku Nias) yang mengerti budaya aslinya yang sarat dengan nilai-nilai budaya

5

Dengan memaksimalkan potensi wisata budaya ini maka otomatis akan

meningkatkan perekonomian daerah di Kabupaten Nias. Peluang kesana sangat terbuka

sebab akses ke Pulau Nias dari luar sudah lancar, begitu juga sarana komunikasi yang

sudah memadai. Transportasi dari luar menuju Pulau Nias dapat melalui jalur laut dan

udara. Setiap hari ada lebih dari satu kapal veri penyeberangan dari daratan Sumatera

(Pelabuhan Sibolga, Sumatera Utara), secara periodik ( dua kali sebulan) ada kapal yang

langsung dari Pelabuhan TanjungPriok Jakarta ke Pelabuhan Gunungsitoli, begitu juga

pesawat terbang yang menghubungkan Bandara Polonia Medan dengan Bandara Pelud

Binaka Gunungsitoli. Dengan semakin lancarnya jalur transportasi menuju ke Pulau Nias

maka terjadi peningkatan jumlah wisatan yang berkunjung.

Berikut ini adalah data Perkembangan Jumlah Wisatawan yang Berkunjung ke

Kabupaten Nias 1985 -20025 :

Tahun Wisatawan Asing Wisatawan Domestik Jumlah/ Total

1985 2570 - 2570

1986 1888 2057 3945

1987 171 2739 2910

1988 1487 3504 4991

1989 3766 4397 8163

5 Kantor Statistik Kabupaten Nias,Nias Dalam Angka 2002,(2003), Hal.213

Page 6: BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANGsinta.ukdw.ac.id/sinta/resources/sintasrv/getintro/21990755/9d... · suku Nias) yang mengerti budaya aslinya yang sarat dengan nilai-nilai budaya

6

1990 2009 4570 6579

1991 4784 13361 18145

1992 4522 14107 18629

1993 7412 15200 22612

1994 8016 16638 24654

1995 10019 16729 26748

1996 10787 18378 29165

1997 3171 9280 12451

1998 901 6831 7732

1999 1101 6831 7932

2000 3541 8675 12216

2001 3541 4849 8390

2002 3565 8692 12257

Dari data diatas terlihat grafik jumlah wisatawan yang siknifikan dalam kurun waktu 18

tahun. Begitu juga bila dilihat data secara global (tingkat propinsi) dari Kantor Imigrasi

Bandara Polonia Medan, menurut daftar kunjungan wisatawan mancanegara yang datang

ke Sumatera Utara selama periode Januari sampai dengan Juni 2002 sebanyak 45.129

wisman jika dibandingkan dengan jumlah wisatawan mancanegara selama periode

Januari sampai dengan Juni 2003 sebanyak 48.198 wisman, maka terjadi kenaikan

sebesar 6,8 %.6

.

6 Kantor Imigrasi Bandara Polonia Medan,Daftar Kunjungan Wisatawan Mancanegara yang Datang ke Sumatera Utara Tahun 2003,(2003)

Page 7: BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANGsinta.ukdw.ac.id/sinta/resources/sintasrv/getintro/21990755/9d... · suku Nias) yang mengerti budaya aslinya yang sarat dengan nilai-nilai budaya

7

Dari dua hal yang telah dipaparkan diatas yaitu menjaga agar budaya daerah

khususnya Suku Nias tetap dikenal baik oleh masyarakat Nias maupun dari luar Nias,

juga dapat tetap terpelihara dan terlestarikan sehingga tidak punah dan juga sekaligus

menjawab tuntutan otonomi daerah dimana diharapkan Kabupaten Nias mampu

memaksimalkan potensi daerah yang ada dikaitkan dengan peningkatan jumlah

wisatawan yang berkunjung ke Nias dan secara global yang berkunjung ke Sumatera

Utara dan juga animo wisatawan yang tinggi terhadap budaya Nias serta dengan begitu

banyaknya peninggalan budaya dan juga hasil seni yang terdapat di Pulau Nias maka

diperlukan satu wadah yang dapat menampung maupun memberi informasi mengenai

budaya Nias itu, wadah itu berupa Balai Budaya Nias. Melalui Pusat Budaya Nias inilah

nantinya masyarakat Nias maupun dari luar Nias mendapatkan informasi tentang budaya

Nias. Sehingga dengan demikian dapat memudahkan untuk mengenal budaya Nias,

mempelajarinya dan juga memudahkan bagi yang akan mengadakan penelitian. Balai

Budaya Nias ini natinya berlokasi di Gunungsitoli yang merupakan Ibu Kota Kabupaten

Nias yang juga merupakan gerbang penghubung antara Nias dengan luar pulau Nias

karena lokasi pelabuhan dan Bandara Pelud Binaka ada di Gunungsitoli.

I.2. RUMUSAN MASALAH

Bagaimana merancang Balai Budaya Nias di Gunungsitoli, Kabupaten Nias,

Propinsi Sumatera Utara yang dapat mewadahi berbagai kegiatan kebudayaan Nias yang

dapat memberi informasi tentang budaya Nias sekaligus untuk melestarikan dan

mengembangkan budaya Nias dalam satu kawasan dengan desain berdasarkan kajian

arsitektur lokal.

Page 8: BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANGsinta.ukdw.ac.id/sinta/resources/sintasrv/getintro/21990755/9d... · suku Nias) yang mengerti budaya aslinya yang sarat dengan nilai-nilai budaya

8

I.3. TUJUAN

Merancang Balai Budaya Nias di Gunungsitoli, Kabupaten Nias, Propinsi

Sumatera Utara yang dapat mewadahi berbagai kegiatan kebudayaan Nias yang dapat

memberi informasi tentang budaya Nias sekaligus untuk melestarikan dan

mengembangkan budaya Nias dalam satu kawasan dengan desain berdasarkan kajian

arsitektur lokal.

I.4. SASARAN

a. Melakukan studi tentang Budaya Nias.

b. Melakukan studi tentang Pusat Budaya yang mengacu pada gedung pertunjukan

(auditorium), museum, perpustakaan, amphiteater, pusat pertunjukan seni (performing

arts centers), exhibition space.

c. Melakukan studi tentang Gunungsitoli.

d. Melakukan studi tentang arsitektir lokal (Nias).

I.5. LINGKUP

a. Budaya Nias dibatasi pada jenis-jenis peninggalan budaya (sejarah maupun

prasejarah), seperti benda-benda purbakala, adat istiadat, kesenian, kepercayaan,

yang sudah terlupakan ataupun mulai terlupakan.

Page 9: BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANGsinta.ukdw.ac.id/sinta/resources/sintasrv/getintro/21990755/9d... · suku Nias) yang mengerti budaya aslinya yang sarat dengan nilai-nilai budaya

9

b. Studi bangunan dibatasi pada gedung balai budaya, gedung pertunjukan ataupun

auditorium, museum, perpustakaan, pusat pertunjukan seni (performing arts

centers), exhibition space.

c. Gunungsitoli dibatasi pada hal-hal yang berkaitan dengan pemilihan site untuk

Balai Budaya Nias.

d. Arsitektur lokal dibatasi pada prinsip-prinsip arsitektur lokal Nias, baik dalam

struktur, estetika, konsep peruangan, filosofi-filosofi yang mendasari arsitektur

lokal,maupun hal-hal lainnya yang mendasari arsitektur tradisional/lokal Nias.

I.6. METODE PEMBAHASAN

a. Metode Mencari Data

- Wawancara

ditujukan pada Dinas Pariwisata Kabupaten Nias, kepada Budayawan Nias /

pelaku budaya di Nias

- Kuesioner

diberikan kepada pecinta budaya Nias, pelaku budaya dan Budayawan

- Observasi

pengamatan langsung pada kegiatan-kegiatan kebudayaan Nias dan mengamati

benda-benda budaya

- Studi pustaka/ literatur

mempelajari buku-buku tentang Budaya Nias, auditorium/ gedung pertunjukan,

museum, perpustakaan,amphiteater, exhibition space, arsitektur lokal(Nias)

Page 10: BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANGsinta.ukdw.ac.id/sinta/resources/sintasrv/getintro/21990755/9d... · suku Nias) yang mengerti budaya aslinya yang sarat dengan nilai-nilai budaya

10

b. Metode Menganalisa Data

- Kuantitatif, tentang data statistik jumlah wistawan yang berkunjung ke Nias.

Dari data statistik peningkatan jumlah pengunjung wisata yang ke Nias, dapat

diperhitungkan animo pengunjung Balai Budaya Nias, yang mendasari kelayakan

proyek.

- Kualitatif, dari hasil kuesioner. Dari hasil kuesioner dari budayawan dan pelaku

budaya dapat diperkirakan sejauh mana dibutuhkannya Balai Budaya Nias.itu

dapat memberikan gambaran kualitas yang diperlukan untuk proyek ini.

- Kualitatif, dari hasil wawancara dan kuesioner dapat diambil jenis kebutuhan

ruang dan standar bagaimana Balai Budaya Nias itu, dan apa-apa saja fasilitas

yang harus ada.

c. Metode Perancangan

Menggunakan prinsip-prinsip arsitektur lokal Nias, seperti sistem struktur,

estetika, konsep peruangan, konsep perancangan, pemilihan dan penggunaan

material, filosofi-filosofi yang mendasari arsitektur lokal,diaplikasikan dalam

perancangan/ disain Balai Budaya Nias yang dapat mewadahi kegiatan Buadaya

sekaligus mengkomunikasikan Budaya Nias yang tercermin dalam nilai

arsitekturalnya.

Page 11: BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANGsinta.ukdw.ac.id/sinta/resources/sintasrv/getintro/21990755/9d... · suku Nias) yang mengerti budaya aslinya yang sarat dengan nilai-nilai budaya

11

I.7. SISTEM PENULISAN

BAB I PENDAHULUAN

Mengungkapkan latar belakang, rumusan masalah, tujuan, sasaran,

lingkup, metode dan sistematika penulisan

BAB II TINJAUAN BUDAYA NIAS

Mengungkapkan potensi Budaya Nias di Nias yang berisi tentang latar

belakang sejarah, sosio-kultural beserta ciri khas kebudayaan Nias

termasuk segi arsitekturnya.

BAB III TINJAUAN BALAI BUDAYA NIAS

Berisi tentang studi banding dengan proyek terkait dengan tujuan

perancangan, serta mengungkapkan segala sesuatu tentang Balai Budaya

Nias dan kegiatan yang dilaksanakan.

BAB IV ANALISIS MENUJU KONSEP PERENCANAAN DAN

PERANCANGAN

Mengungkapkan proses untuk menemukan ide-ide konsep perencanaaan

dan perancangan melalui metode-metode tertentu yang dapat diaplikasikan

pada lokasi atau site tertentu

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Mengungkapkan konsep-konsep yang akan ditransformasikan dalam

rancangan fisik arsitektural