BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang dan Tujuan · PDF file3 II. 3 Model-model komunikasi Dari...
Transcript of BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang dan Tujuan · PDF file3 II. 3 Model-model komunikasi Dari...
1
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang dan Tujuan
Masih banyak mahasiswa yang belum mengetahui tentang apa itu model
komunikasi. Sebagian dari mereka masih mengetahui model komunikasi melalui
prasangka-prasangka atau penjelasan secara global mengenai model komunikasi dari
orang lain.
Oleh karena itu, kami mengangkat makalah ini dengan topik, Model
Komunikasi agar dapat menjembatani kebutuhan pengetahuan mahasiswa mengenai
pengenalan mereka terhadap model-model komunikasi.
I.2 Batasan Masalah
Makalah ini hanya membahas definisi dari pembentukan kata model
komunikasi serta definisinya dari beberapa pakar komunikasi dan fungsi dari model
komunikasi.
I.3 Sasaran
Sasaran pembahasan makalah ini dikhususkan bagi mahasiswa Teknologi
Pendidikan yang ingin memperdalam ilmu komunikasi, tetapi tidak menutup
kemungkinan jika di kemudian hari terdapat mahasiswa lain yang ingin mengenal lebih
ilmu komunikasi dan membutuhkan rujukan sebagai media pengenalan maka makalah ini
bisa dijadikan bahan rujukan tersebut.
2
BAB II
PEMBAHASAN
II.1 Definisi Model Komunikasi
Sebelum kita membahas Model Komunikasi lebih lanjut, perlu kita pahami definisi
dari kata yang membentuk frase model komunikasi itu sendiri.
Model adalah pola (contoh, acuan, ragam, dsb) dari sesuatu yg akan dibuat atau
dihasilkan.
Sementara itu, komunikasi adalah pengiriman dan penerimaan pesan atau berita
antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami
Oleh karena itu, model komunikasi bisa diartikan sebagai suatu pola dari pengiriman
dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud
dapat dipahami.
Menurut salah satu dari pakar ilmu komunikasi, model komunikasi merupakan
deskripsi ideal mengenai apa yang dibutuhkan untuk terjadinya komunikasi. (Sereno dan
Mortensen dalam Mulyana, 2001, p.121).
II. 2 Fungsi dan Manfaat Model Komunikasi
Gordon Wiseman dan Larry Barker, mengemukakan bahwa model kamunikasi mempunyai
tiga fungsi :
1. Melukiskan proses komunikasi,
2. Menunjukkan hubungan visual,
3. Membantu dalam menemukan dan memperbaiki kemacetan komunikasi.
Deutsch menyebutkan bahwa model itu mempunyai empat fungsi :
1. Mengorganisasikan (kemiripan data dan hubungan) yang tadinya tidak teramati,
2. Heuristik (menunjukkan fakta-fakta dan metode baru yang tidak diketahui),
3. Prediktif, memungkinkan peramalan dari sekedar tipe ya atau tidak hingga kuantitatif
yang berkenaan dengan kapan dan seberapa banyak,
4. Pengukuran, mengukur fenomena yang diprediksi,
3
II. 3 Model-model komunikasi
Dari beberapa model yang sudah ada, pada makalah ini akan dibahas tiga model
komunikasi yang paling utama :
Model Komunikasi Linear
Model komunikasi ini dikemukakan oleh Claude Shannon dan Warren Weaver pada tahun
1949 dalam buku The Mathematical of Communication. Mereka mendeskripsikan
komunikasi sebagai proses linear karena tertarik pada teknologi radio dan telepon dan ingin
mengembangkan suatu model yang dapat menjelaskan bagaimana informasi melewati
berbagai saluran (channel). Hasilnya adalah konseptualisasi dari komunikasi linear (linear
communication model). Pendekatan ini terdiri atas beberapa elemen kunci: sumber (source),
pesan (message) dan penerima (receiver). Model linear berasumsi bahwa seseorang hanyalah
pengirim atau penerima. Tentu saja hal ini merupakan pandangan yang sangat sempit
terhadap partisipan-partisipan dalam proses komunikasi.
Pada gambar di atas ditunjukkan bahwa proses komunikasi dimulai dari sumber yang
menciptakan pesan, kemudian ditransmit melalui saluran kawat atau gelombang udara. Pesan
ditangkap oleh pesawat penerima yang merekonstruksi kembali sinyal itu sampai kepada
tujuannya (destination).Tujuannya adalah penerima yang juga menjadi sasaran pesan.
Contoh sederhananya adalah komunikasi dengan menggunakan media telepon.
4
Model Interaksional
Model interaksional dikembangkan oleh Wilbur Schramm pada tahun 1954 yang
menekankan pada proses komunikasi dua arah diantara para komunikator. Dengan kata lain,
komunikasi berlangsung dua arah: dari pengirim dan kepada penerima dan dari penerima
kepada pengirim. Proses melingkar ini menunjukkan bahwa komunikasi selalu berlangsung.
Para peserta komunikasi menurut model interaksional adalah orang-orang yang
mengembangkan potensi manusiawinya melalui interaksi sosial, tapatnya melalui
pengambilan peran orang lain. Patut dicatat bahwa model ini menempatkan sumber dan
penerima mempunyai kedudukan yang sederajat. Satu elemen yang penting bagi model
interkasional adalah umpan balik (feedback), atau tanggapan terhadap suatu pesan.
Modul ini menggambarkan komunikasi sebagai proses yang dinamis, dimana pesan
ditransmit melau proses encoding dan decoding. Encoding adalah translasi yang dilakukan
oleh sumber atas sebuah pesan dan decoding adalah translasi yang dilakukan oleh penerima
terhadap pesan yang berasal dari sumber. Hubungan keduanya adalah hubungan antara
sumber dan penerima secara simultan dan saling mempengaruhi satu sama lain.
Contohnya: Pada tahap awal, sumber berfungsi sebagai encoder dan penerima sebagai
decoder. Tetapi pada tahap berikutnya penerima berfungsi sebagai pengirim (encoder) dan
sumber sebagai penerima (decoder), dengan kata lain sumber pertama akan menjadi penerima
kedua dan penerima pertama akan berfungsi sumber kedua, dan seterusnya.
5
Model Transaksional
Model komunikasi transaksional dikembangkan oleh Barnlund pada tahun 1970. Model ini
menggarisbawahi pengiriman dan penerimaan pesan yang berlangsung secara terus-menerus
dalam sebuah episode komunikasi. Komunikasi bersifat transaksional adalah proses
kooperatif: pengirim dan penerima sama-sama bertanggungjawab terhadap dampak dan
efektivitas komunikasi yang terjadi. Model transaksional berasumsi bahwa saat kita terus-
menerus mengirimkan dan menerima pesan, kita berurusan baik dengan elemen verbal dan
nonverbal. Dengan kata lain, peserta komunikasi (komunikator) melalukan proses negosiasi
makna.
6
BAB III
PENUTUP
III. Kesimpulan
Dari definisi-definisi yang telah dipaparkan di atas, maka bisa disimpulkan
bahwa model komunikasi adalah suatu pola dari pengiriman dan penerimaan pesan atau
berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami.
Selain itu, model komunikasi mempunyai fungsi sebagai berikut :
1. Untuk menggambarkan proses komunikasi.
2. Menjelaskan alur komunikasi secara visual.
3. Membantu dalam menemukan kemacetan komunikasi.
7
DAFTAR PUSTAKA
West, Richard & Lynn H. Turner. 2007. Introducing Communication Theory. Third
Edition. Singapore: The McGrow Hill companies.
Komala, Lukiati. 2009. Ilmu Komunikasi: Perspektif, Proses, dan Konteks. Bandung:
Widya Padjadjaran
Wiryanto,Dr. 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jilid I. Jakarta: PT Gramedia
Widiasarana Indonesia.
Rohim,Syaiful.2009. Teori Komunikasi: Perspektif,Ragam, & Aplikasi. Jakarta:
Rineka Cipta
Mulyana, Deddy. 2007. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
http://blog.ub.ac.id/tugastik/2010/06/02/model-komunikasi/
http://blog.ub.ac.id/tugastik/2010/06/02/model-komunikasi/