BAB I PENDAHULUAN - abstrak.ta.uns.ac.id · Food center merupakan area usaha bersama antar...

14
1 BAB I PENDAHULUAN A. JUDUL PERANCANGAN Desain Interior Food Center Sebagai Area Pendukung Shopping Center Di Surakarta B. LATAR BELAKANG MASALAH Shopping Center adalah sebuah bangunan yang menjadi pusat area perbelanjaan. Shopping Center menyediakan banyak pelayanan dan fasilitas. Hampir semua kebutuhan, baik kebutuhan pimer ataupun kebutuhan sekunder tersedia disana. Saat ini Shopping Center telah menjamur terutama di daerah perkotaan dan daerah yang sudah berkembang. Perkembangan Shopping Center semakin cepat seiring dengan moderinisasi, baik dari segi desain ataupun pelayanannya. Perkembangan ini dipicu oleh kebutuhan masyarakat modern yang terus meningkat dari waktu ke waktu. Shopping Center yang menjadi pusat area perbelanjaan itu di dalamnya terdapat berbagai tempat yang dapat dikunjungi. Tempat-tempat tersebut adalah tempat belanja kebutuhan sehari-hari, fashion center, tempat kuliner atau biasa dikenal dengan food center. Tempat yang selalu menarik dari shopping center adalah food center. Food center merupakan area usaha bersama antar pengusaha makanan dan minuman. Food center menyediakan beraneka ragam makanan, baik makanan berat untuk santap siang maupun malam dan makanan ringan untuk teman duduk maupun berkumpul bersama keluarga atau sahabat. Saat ini keberadaan Food 1

Transcript of BAB I PENDAHULUAN - abstrak.ta.uns.ac.id · Food center merupakan area usaha bersama antar...

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. JUDUL PERANCANGAN

Desain Interior Food Center Sebagai Area Pendukung Shopping Center Di

Surakarta

B. LATAR BELAKANG MASALAH

Shopping Center adalah sebuah bangunan yang menjadi pusat area

perbelanjaan. Shopping Center menyediakan banyak pelayanan dan fasilitas.

Hampir semua kebutuhan, baik kebutuhan pimer ataupun kebutuhan sekunder

tersedia disana. Saat ini Shopping Center telah menjamur terutama di daerah

perkotaan dan daerah yang sudah berkembang. Perkembangan Shopping Center

semakin cepat seiring dengan moderinisasi, baik dari segi desain ataupun

pelayanannya. Perkembangan ini dipicu oleh kebutuhan masyarakat modern yang

terus meningkat dari waktu ke waktu.

Shopping Center yang menjadi pusat area perbelanjaan itu di dalamnya

terdapat berbagai tempat yang dapat dikunjungi. Tempat-tempat tersebut adalah

tempat belanja kebutuhan sehari-hari, fashion center, tempat kuliner atau biasa

dikenal dengan food center.

Tempat yang selalu menarik dari shopping center adalah food center.

Food center merupakan area usaha bersama antar pengusaha makanan dan

minuman. Food center menyediakan beraneka ragam makanan, baik makanan

berat untuk santap siang maupun malam dan makanan ringan untuk teman duduk

maupun berkumpul bersama keluarga atau sahabat. Saat ini keberadaan Food

1

2

center semakin mudah ditemui untuk memenuhi kebutuhan dan gaya hidup

masyarakat yang meningkat setiap harinya. Makanan murah, sehat dan cepat

dalam penyajian membuat food center ramai dikunjungi oleh konsumen. Bukan

hanya itu, hal yang tidak kalah pentingnya adalah desain area food center. Desain

area tersebut sangat mempengaruhi kedatangan pengunjung, karena desain yang

menarik dan nyaman membuat pengunjung ingin kembali berkunjung secara

continue, sehingga hal tersebut akan menaikkan tingkat kepopuleran food center

di mata masyarakat. Kemunculan shopping center yang kemudian membawa food

center di ranah masyarakat tentu mempengaruhi peluang suatu usaha. Melihat

peluang bisnis kuliner tersebut maka dapat dilihat bahwa kuliner menjadi salah

satu cara yag efektif untuk menarik para pengunjung shopping center. Hampir

setiap shopping center kini memiliki area makan tersendiri yaitu food center.

Munculnya shopping center dan food center ini tentu dipengaruhi oleh

cara pandang masyarakat yang sangat praktis dalam mengikuti perkembangan

zaman. Penemuan-penemuan baru yang membantu kehidupan masyarakat tentu

akan bermunculan. Kemunculan berbagai macam penemuan tersebut membantu

kehidupan masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan menjadi lebih efektif.

Penemuan-penemuan tersebut pada akhrinya berakibat pada pola pikir atau sudut

pandang masyarakat, misalnya masyarakat saat ini memiliki anggapan bahwa

lebih baik tidak menghabiskan waktu dan tenaga untuk memasak, karena sudah

banyak ditemukan makanan-makanan instan siap saji. Masyarakat dengan pola

pikir yang demikian membuka peluang bagi para pengusaha kuliner. Hal tersebut

sangat berkaitan erat karena semakin tingginya jiwa konsumtif yang ada di

masyarakat membuat para pengusaha kuliner berbondong-bondong melakukan

3

persaingan untuk membuka tempat makan. Tempat makan tersebut saling

berkompetisi untuk mendapatkan pelanggan sebanyak-banyaknya dengan

mengadakan berbagai penawaran menarik, mulai dari menu, harga dan lain

sebagainya.

Pembuatan tempat makan yang inovatif itu pada akhirnya menarik

masyarakat untuk menikmati hidangan yang ditawarkan, baik makanan berat

maupun makanan ringan seperti camilan. Gaya hidup masyarakat yang kian hari

kian meningkat mengikuti perkembangan kuliner membuat bisnis kuliner

menjamur dimana-mana. Pembuatan tempat makan yang inovatif tersebut dapat

dilihat dari berbagai aspek seperti menu makanan ataupun desain bangunan

termasuk desain interiornya.

Desain area food center yang menarik dan nyaman saat ini masih jarang

ditemukan. Hal tersebut dikarenakan oleh ketidakpedulian pengusaha food center

akan tampilan area yang dibuatnya Desain yang berbeda-beda dari masing-masing

mitra usaha kuliner menjadikan food center memiliki kesan yang tidak tertata.

Selain itu, food center juga tampak tidak memiliki keserasian dan keseimbangan

dalam desain. Namun dapat dikatan bahwa konsep food center memang sudah

terstruktur dan terkesan biasa di mata masyarakat.

Food center yang merupakan ruang komersil yang serupa dengan food

center yaitu memberikan pelayanan di bidang makanan hanya saja food center

lebih memikirkan desain dan konsep. Tentu hal itu akan memberikan dampak

yang lebih baik dan mampu mempengaruhi minat masyarakat untuk datang ke

Food center tersebut. Hal tersebut bisa terjadi karena, masyarakat mulai mengenal

dunia yang penuh kepopuleran. Oleh karena itu, masyarakat akan lebih tertarik

4

mengunjungi Food center dengan desain yang menarik dan nyaman dilihat untuk

sekedar mencicipi hidangan ditempat tersebut atau mengikuti arus zaman.

Perbedaan desain antar mitra juga akan mempengaruhi pendapatan dari

mitra itu sendiri. Semakin bagus desain maka akan semakin menarik perhatian

konsumen. Untuk mendapatkan desain yang bagus tentu membutuhkan kreatifitas

dan modal yang tidak sedikit. Desain yang ikonik biasanya sudah didapatkan oleh

mitra yang sudah berkembang dan maju, sedangkan untuk mitra yang memulai

usaha tentu akan tertinggal. Oleh karena itu, perlu ditemukan cara agar dapat

menghilangkan kesan tersebut dan jika berhasil maka tidak hanya mitra yang telah

maju saja yang dapat meningkatkan pendapatan tetapi mitra yang baru

berkembangpun dapat melakukannya.

Keserasian desain antara konsep Shopping Center dan tenant untuk kuliner

perlu diperhatikan. Hal tersebut dikarenakan oleh keserasian desain akan

meningkatkan keindahan dan kenyamanan serta kesan rapih dan eksklusif dapat

dimunculkan. Kesan eksklusif yang dimunculkan dalam konsep belum tentu

berakibat pada harga mahal. Kesan eksklusif disertai dengan harga makanan yang

terjangkau akan dengan mudah menarik perhatian konsumen dan secara otomatis

meningkatkan pendapatan. Dari berbagai alasan tersebut maka perlu adanya

rancangan yang mampu memberikan keserasian dan keseimbangan dengan

memperhatikan kenyamanan dan tidak merubah desain ikonik dari masing-masing

mitra yang bekerja sama. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan untuk menarik

konsumen sebanyak-banyaknya dengan intensitas kedatangan yang berkelanjutan.

Oleh karena itu perlu adanya perancangan dan perencanaan food center yang

5

memberikan kenyamanan untuk konsumen dan keserasian dengan konsep secara

menyeluruh.

C. RUANG LINGKUP PERANCANGAN

1. Lobby

2. Shoping area

3. Dining area

4. Toilet

5. Ruang pegawai

6. Gudang

7. Ruang operasional

D. BATASAN MASALAH

Perancangan desain interior pada shopping Center ini akan dibatasi dan

difokuskan pada area pendukung yaitu food center :

1. Dinning Restoran.

2. Tampilan depan per restoran kecuali back area.

E. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan permasalahan

sebagai berikut :

1. Bagaimanakah merancang interior Food center yang modern sesuai dengan

fungsi komersil, hiburan dan edukasi?

6

2. Bagaimanakah merancang interior Food center agar diperoleh keserasian

antara konsep modern dari Shopping Center dengan masing-masing restoran?

F. TUJUAN PERANCANGAN

1. Merancang interior food center dengan konsep modern yang sesuai dengan

komersil, hiburan dan edukasi pada public space.

2. Merancang interior food center dengan desain yang serasi antara konsep

shopping center dengan masing-masing restoran.

G. MANFAAT

Perancangan ini memiliki manfaat sebagai berikut:

1. Bagi Designer

a. Menambah pengalaman desain khususnya desain untuk public space.

b. Sebagai wadah menerapkan ilmu desain tentang public space yang telah

diperoleh.

2. Bagi Mitra Food center

a. Meningkatkan pendapatan masing-masing mitra yang bekerja sama.

b. Meningkatkan kenyamanan dan keamanan tempat kepada masyarakat

yang berkunjung.

3. Bagi Masyarakat

a. Masyarakat akan merasa lebih nyaman dan aman saat berkunjung

b. Masyarakat bisa mendapatkan pelayanan yang terbaik baik pelayanan dari

masing-masing mitra Food center atau dari segi desain.

7

H. SUBSTANSI OBJEK PERANCANGAN

1. Ide Gagasan

Food center ini akan dirancang dengan konsep modern. Konsep

modern dihadirkan sebagai simbol masa kini dan simbol kepraktisan, dimana

kepraktisan sudah menjadi salah satu hal yang digemari masyarakat. Material

yang akan digunakan adalah material yang mudah dalam pemasangan,

perawatan, tahan lama dan mudah ditemukan. Warna yang digunakan akan

menggunakan warna-warna yang bisa bertahan dalam jangka panjang

“longlast”. Penambahan material aluminium juga akan digunakan agar daya

tahan lebih lama. Pemilihan material yang tahan lama itu dikarenakan oleh

food center merupakan area dengan tingkat aktivitas yang tinggi, sehingga

membutuhkan bahan material yang tahan lama agar tidak mudah rusak.

Perancangan food center ini merupakan salah satu fasilitas yang

mendukung agar Shopping center menjadi salah satu pusat perbelanjaan

ternama. Perancangan tersebut memberikan pelayanan di bidang makanan

secara global, sehingga akan menambah wawasan dan memiliki nilai hiburan

bagi masyarakat khususnya pengunjung food center. Makanan yang telah

disediakan di food center dapat benar-benar dinikmati oleh pengunjung

beriringan dengan adanya fasilitas yang telah disediakan seperti perancangan

area food center yang modern.

2. Pemecahan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang ada food center akan dirancang

dengan desain yang modern. Desain modern yang simple dan ringan dengan

menghadirkan suasana santai digunakan agar konsumen dapat menikmati

8

makanan yang disajikan. Kenyamanan dihadirkan tanpa melupakan aspek

keamanan. Untuk menghadirkan keserasian dan keseimbangan desain bagi

masing-masing mitra food center akan menggunakan pilaster pada masing-

masing stand mitra. Dengan begitu akan diperoleh keserasian konsep dan

mitra. Pilaster adalah kolom buatan yang tidak menyatu dengan kolom

bangunan.

Untuk meningkatkan keamanan area food center akan dipilih material-

material yang tidak berbahaya dan kuat. Bentuk furniture yang tidak tajam

dan halus akan menjadi salah satu kriteria wajib yang tidak boleh dilupakan.

Selain keamanan untuk konsumen, keamanan bagi mitra kuliner juga akan

dilengkapi sesuai dengan standar keamanan seperti adanya splinker, alarm

kebakaran, smoke detector, dinding tahan api dan lain-lain.

I. METODE PERANCANGAN

Dalam perencanaan dan perancangan desain interior food center ini

menggunakan metode seperti di bawah ini:

1. Metode Observasi

Mufidah, Nur Lailatul dalam perancangannya yang berjudul “Pola

Konsumsi Masyarakat Perkotaan (Studi Deskriptif Pemanfaatan Foodcourt

oleh Keluarga)” (2006:163) menjelaskan bahwa observasi merupakan teknik

yang dilakukan perancang pada awal perancangan untuk mengamati kegiatan

apa saja yang dilakukan pengunjung shopping center di dalam food center.

Pada pengamatan ini tidak terjadi interaksi antara perancang dengan

9

informan. Dalam melakukan perancangan dengan metode pengamatan,

perancang menggunakan alat bantu seperti kamera dan buku catatan.

2. Metode Wawancara

Selanjutnya Mufidah (2006:164) menjelaskan metode Wawancara

merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara tanya jawab

dengan obyek pelaku secara langsung yang di dalamnya terdapat suatu

komunikasi dengan tujuan untuk mendapat in-formasi yang penting, yaitu

menggali se-suatu yang perlu untuk diteliti dan segala sesuatu yang

tersembunyi dari subyek perancangan itu sendiri.

3. Analisa

Teknik pengumpulan data yang bersumber dari arsip atau dokumen

yan berhubungan dengan perancangan food center. Analisa dilakukan dengan

mempertimbangkan hasil dari observasi dan wawancara yang telah dilakukan

sebelumnya hingga mendapatkan hasil analisa yang nantinya akan ditarik

sebagai kesimpulan.

4. Masalah

a. Praktis yang merupakan ciri-ciri masyarakat modern saat ini, termasuk

praktis dalam hal makanan.

b. Kerapian, kenyamanan dan keserasian food center dan konsep bangunan

yang tidak seimbang.

c. Perbedaan konsep desain masing-masing mitra kuliner yang berkerja

sama.

d. Ketidakjelasan konsep desain yang diterapkan.

e. Kenyamanan konsumen yang kurang diperhatikan.

10

5. Ide

Merancang food center dengan rancangan yang serasi dan seimbang

baik dengan bangunan itu sendiri ataupun dengan mira kuliner yang memilik

desain yang ikonik. kemudian dapat meningkatkan penghasilan, baik untuk

pengelola ataupun mitra-mitra kuliner yang bekerja sama. Memiliki tingkat

kenyamanan dan keamanan tinggi akan memberikan kenyamanan yang lebih

kepada para kostumer.

6. Masalah dari ide

Food center harus dirancang dengan karakter yang modern dari

semua segi baik dari segi desain, kenyamanan ataupun keamanan sehingga

akan memberikan kesan yang bersih dan masa kini yang sesuai dengan

konsep.

7. Tujuan

Merancang food center yang memiliki keserasian desain dan konsep.

Dapat memberikan kesan bahwa setiap mitra kuliner berada di dalam konsep

yang sama dengan food center meskipun mitra kuliner memiliki desain

mereka sendiri.

8. Studi lapangan

a. Food center Hartono Mall

b. Food center Solo Square

c. Food center The Park, Solo Baru

9. Studi literatur

Mencari informasi yang berkaitan dengan konsep modern, food

center, public space, dan semua yang berkaitan dengan hal tersebut.

11

10. Alternatif desain

Food center dirancang dengan konsep modern sebagai pemecahan

masalah. Konsep modern dipilih karena sesuai dengan keadaan yang masa

kini yang jauh lebih praktis, simple dan bersih. Karakter dan suasana yang

dimunculkan dengan konsep yang tepat akan memberikan dampak visual dan

psikologis yang baik.

11. Diujikan sesuai dengan tujuan

Food center ini memberikan dan mendukung fungsi pelayanan

terutama pelayanan dibidang kuliner kepada kostumer. Selain itu juga

memberikan dukungan untuk fasilitas bagi mitra yang menjalin kerja sama.

12. Skema pola pikir perancangan

Skema pola pikir perancangan dalam perancangan desain interior food

center sebagai area pendukung di shopping center ini adalah sebagai berikut:

12

Bagan 1: Pola Pikir Perancangan

Studi Lapangan :

1. Food center

Solo Grand

Mall

2. Food center

Paragon

Mall

3. Food center

The Park,

Solo Baru

Studi Literatur

13

J. PENUTUP

Perencanaan dan perancangan Food center di Surakarta perlu dilakukan

mengingat berbagai permasalahan yang muncul seperti, cara berpikir praktis

masyarakat, kerapian, kenyamanan dan keserasian food center dengan konsep

bangunan yang tidak seimbang, perbedaan konsep desain masing-masing mitra

kuliner yang berkerja sama, ketidakjelasan konsep desain yang diterapkan,

kenyamanan konsumen yang kurang diperhatikan. Permasalahan-permasalahan

tersebut perlu dipecahkan salah satunya dengan merencanakan dan merancang

desain food center dengan konsep modern dengan menghadirkan nuansa rapi,

nyaman dan eksklusif. Selain itu, juga merancang food center dengan desain yang

serasi dan seimbang dengan nuansa santai.

K. SISTEMATIKA PENULISAN

1. BAB I : PENDAHULUAN

Merupakan bab Pendahuluan yang terdiri atas judul perancangan, latar

belakang masalah, ruang lingkup perancangan, rumusan masalah

perancangan, tujuan perancangan, manfaat, substansi objek perancangan,

metode peracangan, penutup dan sistematika penulisan.

2. BAB II : KAJIAN TEORI

Terdiri dari kajian teori dan penjelasan tentang pendekatan desain.

Kajian teori yang dipakai adalah yang memiliki keterkaitan dengan proyek

yang akan dibuat.

14

3. BAB III : KAJIAN LAPANGAN

Bab ini berisi tentang kajian lapangan yang terdiri dari dua bagian

yaitu kajian umum dan kajian khusus. Kajian umum merupakan referensi

tempat yang sejenis. Sedangkan kajian khusus adalah referensi tempat yang

memiliki fungsi hamper sama.

4. BAB IV : ANALISA DESAIN

Bab ini terdiri dari programming dan konsep desain, dimana pada

analisa desain, desain yang dibuat harus sesuai dengan konsep.

5. BAB V : SIMPULAN

Terdiri dari rekomendasi desain yang berisi ide gagasan, tema,

suasana ruang, pola penataan ruang, pengisi ruang, sistem interior dan sistem

keamanan yang mampu mengatasi permasalahan yang ada.