BAB I PENDAHULUAN - pusatkrisis.kemkes.go.idpusatkrisis.kemkes.go.id/__pub/files51375. BUKU TINJAUAN...

89

Click here to load reader

Transcript of BAB I PENDAHULUAN - pusatkrisis.kemkes.go.idpusatkrisis.kemkes.go.id/__pub/files51375. BUKU TINJAUAN...

Page 1: BAB I PENDAHULUAN - pusatkrisis.kemkes.go.idpusatkrisis.kemkes.go.id/__pub/files51375. BUKU TINJAUAN TAHUN 2010... · peristiwa yang disebabkan oleh alam seperti gempa bumi, tsunami,

1

BAB IPENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Sesuai Undang-Undang Nomor 24 tahun 2007 tentang PenanggulanganBencana, yang dimaksud dengan bencana adalah peristiwa atau rangkaianperistiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupanmasyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor non alammaupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwamanusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampakpsikologis.

Berdasarkan pengertian mengenai bencana, dapat diklasifikasikan menjaditiga kategori yaitu bencana alam, bencana non alam, dan bencana sosial.

Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau rangkaianperistiwa yang disebabkan oleh alam seperti gempa bumi, tsunami, gunungmeletus, banjir, banjir bandang, kekeringan, angin topan, tanah longsor, dansebagainya. Bencana non alam adalah bencana yang diakibatkan olehperistiwa atau serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh non alam sepertigagal teknologi, gagal modernisasi, epidemi, wabah penyakit, dansebagainya. Bencana sosial adalah bencana yang diakibatkan oleh manusiayang meliputi konflik sosial antarkelompok atau antarkomunitas masyarakatdan terorisme.

Berdasarkan hasil pemantauan Pusat Penanggulangan Krisis KementerianKesehatan dan laporan dari Pusat Penanggulangan Krisis Regional, SubRegional, Dinas Kesehatan Provinsi, serta Dinas Kesehatan Kabupaten/Kotaselama tahun 2010 telah terjadi 315 kejadian bencana, meliputi bencanaalam, bencana non alam, dan bencana sosial. Dari data tersebut tercatatkorban rawat jalan sebanyak 98.235 orang, rawat inap 4.085 orang, korbanmeninggal 1.385 orang, korban hilang 247 orang, dan pengungsi sebanyak618.880 orang.

Upaya penanggulangan krisis kesehatan akibat bencana dilaksanakan sesuaidengan fungsi-fungsi manajemen meliputi perencanaan, pengorganisasian,pelaksanaan, dan pengendalian yang berada dalam lingkup SiklusPenanggulangan Bencana atau Disaster Management Cycle. Siklus tersebutdimulai sejak sebelum terjadinya bencana (pencegahan, mitigasi, dankesiapsiagaan), pada saat terjadinya bencana (tanggap darurat), dan padasaat setelah terjadinya bencana (rehabilitasi dan rekonstruksi).

Page 2: BAB I PENDAHULUAN - pusatkrisis.kemkes.go.idpusatkrisis.kemkes.go.id/__pub/files51375. BUKU TINJAUAN TAHUN 2010... · peristiwa yang disebabkan oleh alam seperti gempa bumi, tsunami,

2

Berdasarkan Kepmenkes No. 876 tahun 2006 tentang Kebijakan dan StrategiNasional Penanganan Krisis dan Masalah Kesehatan Lain, disebutkan bahwaparadigma upaya penanggulangan krisis kesehatan lebih difokuskan padaupaya pra-bencana tanpa mengesampingkan tanggap darurat dan pemulihan.Salah satu upaya untuk mendukung penerapan Kepmenkes tersebut adalahpenghimpunan informasi kejadian bencana yang akurat sebagai bahanmasukan bagi pengelola program dalam pengambilan keputusan yangdiwujudkan dalam bentuk buku Tinjauan Penanggulangan Krisis Kesehatanakibat Bencana Tahun 2010.

2. TujuanA. Tujuan umum:

Untuk memberikan gambaran kejadian bencana, upaya penanggulangankrisis kesehatan akibat bencana dan permasalahan yang terjadi selamatahun 2010.

B. Tujuan khusus:Tersedianya informasi tentang gambaran kejadian bencana pada tahun2010 meliputi :1) Frekuensi kejadian berdasarkan jenis bencana.2) Frekuensi kejadian berdasarkan provinsi.3) Korban bencana berdasarkan jenis bencana.4) Korban bencana berdasarkan provinsi.5) Kerusakan fasilitas kesehatan akibat bencana berdasarkan jenis

bencana.6) Kerusakan fasilitas kesehatan akibat bencana berdasarkan provinsi.7) Upaya yang dilakukan dalam penanggulangan krisis kesehatan akibat

bencana.8) Permasalahan yang terjadi pada penanggulangan krisis kesehatan

akibat bencana dan upaya pemecahannya.

3. Dasar Hukuma. Undang-Undang No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana.b. Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.c. Peraturan Pemerintah No. 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan

Penanggulangan Bencana.d. Peraturan Pemerintah No. 22 Tahun 2008 tentang Pendanaan dan

Pengelolaan Bantuan Bencanae. Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2008 tentang Peran Serta Lembaga

Internasional dan Lembaga Asing Non-Pemerintah dalam PenanggulanganBencana.

f. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 131/MENKES/SK/II/2004 tentangSistem Kesehatan Nasional .

Page 3: BAB I PENDAHULUAN - pusatkrisis.kemkes.go.idpusatkrisis.kemkes.go.id/__pub/files51375. BUKU TINJAUAN TAHUN 2010... · peristiwa yang disebabkan oleh alam seperti gempa bumi, tsunami,

3

g. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1575/Menkes/PER/XI/2005 tentangOrganisasi dan Tata Kerja Departemen Kesehatan

h. Keputusan Menteri Kesehatan No. 064/MENKES/SK/II/2006 tentangPedoman Sistem Informasi Penanggulangan Krisis Kesehatan akibatBencana.

i. Keputusan Menteri Kesehatan No. 876/MENKES/SK/XI/2006 tentangKebijakan dan Strategi Nasional Penanganan Krisis dan MasalahKesehatan Lain.

j. Keputusan Menteri Kesehatan No. 145/MENKES/SK/I/2007 tentangPedoman Penanggulangan Bencana Bidang Kesehatan.

k. Peraturan Menteri Kesehatan No. 439/MENKES/PER/VI/2009 tentangPerubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor1575/MENKES/PER/XI/2005 Tentang Organisasi dan Tata KerjaDepartemen Kesehatan.

4. Ruang Lingkup

Tinjauan penanggulangan krisis kesehatan akibat bencana tahun 2010 inidilakukan secara deskriptif untuk memberikan gambaran kejadian selamatahun 2010. Gambaran deskripsi ini mencakup: frekuensi kejadianberdasarkan jenis bencana, frekuensi kejadian berdasarkan provinsi, korbanbencana berdasarkan jenis bencana, korban bencana berdasarkan provinsi,kerusakan fasilitas kesehatan akibat bencana berdasarkan jenis bencana,kerusakan fasilitas kesehatan akibat bencana berdasarkan provinsi, upayayang dilakukan dalam penanggulangan krisis kesehatan akibat bencana,permasalahan yang terjadi pada penanggulangan krisis kesehatan akibatbencana dan saran pemecahannya.

Page 4: BAB I PENDAHULUAN - pusatkrisis.kemkes.go.idpusatkrisis.kemkes.go.id/__pub/files51375. BUKU TINJAUAN TAHUN 2010... · peristiwa yang disebabkan oleh alam seperti gempa bumi, tsunami,

4

BAB IIMETODOLOGI

1. Pengumpulan, Pengolahan dan Analisis Data

Dalam tinjauan ini pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan datasekunder dari bahan-bahan laporan yang berasal dari daerah dan unit kerjaterkait di lingkungan Kementerian Kesehatan. Data yang terkumpul kemudiandiolah dan dianalisis untuk menghasilkan informasi berupa gambaran kejadianbencana berdasarkan karakteristik bencana yang terjadi di Indonesia menurutfrekuensi kejadian, lokasi kejadian, keadaan korban dan pengungsi,kerusakan fasilitas kesehatan dan upaya penanggulangan.

2. Penyajian Informasi

Informasi yang dihasilkan disajikan dalam bentuk narasi, tabel, gambar, petadan foto sehingga dapat memberikan gambaran upaya penanggulangan krisiskesehatan akibat bencana di Indonesia selama tahun 2010.

Page 5: BAB I PENDAHULUAN - pusatkrisis.kemkes.go.idpusatkrisis.kemkes.go.id/__pub/files51375. BUKU TINJAUAN TAHUN 2010... · peristiwa yang disebabkan oleh alam seperti gempa bumi, tsunami,

5

Foto 2. Tanah Longsor di Kabupaten Bandung

BAB IIIGAMBARAN KEJADIAN BENCANA

1. Frekuensi Kejadian Menurut Jenis Bencana

Pada tahun 2010 telah terjadi 315 kali kejadian bencana yang terdiri dari 15jenis bencana yaitu banjir, tanah longsor, angin siklon tropis, kebakaran,konflik, banjir bandang, kegagalan teknologi, gempa bumi, banjir dan tanahlongsor, keracunan, kecelakaan industri, letusan gunung api, gempa damtsunami, ledakan dan gelombang pasang. Frekuensi kejadian bencana tahun2010 mengalami peningkatan dibandingkan pada tahun 2009. Frekuensikejadian bencana pada tahun 2009 telah terjadi 287 kali kejadian bencanadan terdiri dari 14 jenis bencana yaitu banjir, tanah longsor, angin siklontropis, banjir bandang, gempa bumi, konflik, banjir dan tanah longsor,kebakaran, kecelakaan industry, ledakan, letusan gunung api, kegagalanteknologi, gelombang pasang dan bajir lahar dingin.

Foto 1. Banjir di Kabupaten Karawang Provinsi Jawa Barat

Bencana yang paling sering terjadipada tahun 2010 tidak jauh berbedadibandingkan tahun 2009. Tigabencana yang paling sering terjadipada tahun 2010 dan 2009 yaitubencana banjir, tanah longsor danangin siklon tropis. Pada tahun 2010tercatat kejadian bencana banjir ada89 kali kejadian atau 28,3% dari totalkejadian, bencana tanah longsor 61kali kejadian (19,4%) dan angin siklontropis 34 kali kejadian (10,8%).

Page 6: BAB I PENDAHULUAN - pusatkrisis.kemkes.go.idpusatkrisis.kemkes.go.id/__pub/files51375. BUKU TINJAUAN TAHUN 2010... · peristiwa yang disebabkan oleh alam seperti gempa bumi, tsunami,

6

Sedangkan pada tahun 2009 kejadian bencana banjir tercatat sebanyak 109kali kejadian atau 38,0% dari total kejadian, bencana tanah longsor 56 kalikejadian (19,5%) dan angin siklon tropis 47 kali kejadian (16,4%)

Untuk lebih jelasnya frekuensi kejadian bencana berdasarkan jenis bencana diIndonesia selama tahun 2010 dan 2009 dapat dilihat pada Gambar 1 danGambar 2

Gambar 1Frekuensi Kejadian Bencana Berdasarkan Jenis Bencana

Tahun 2010

1 (0,3%)

89 (28,3%)

61 (19,4%)

34 (10,8%)

30 (9,5%)

28 (8,9%)

23 (7,3%)

14 (4,4%)

10 (3,2%)

9 (2,9%)

6 (1,9%)

4 (1,3%)

4 (1,3%)

1 (0,3%)

1 (0,3%)

0 20 40 60 80 100

Banjir

Tanah Longsor

Angin Siklon Tropis

Kebakaran

Konflik

Banjir Bandang

Kegagalan Teknologi

Gempa Bumi

Banjir dan Tanah Longsor

Keracunan

Kecelakaan Industri

Letusan Gunung Api

Gempa dan Tsunami

Ledakan

Gelombang Pasang

Page 7: BAB I PENDAHULUAN - pusatkrisis.kemkes.go.idpusatkrisis.kemkes.go.id/__pub/files51375. BUKU TINJAUAN TAHUN 2010... · peristiwa yang disebabkan oleh alam seperti gempa bumi, tsunami,

7

Gambar 2Frekuensi Kejadian Bencana Berdasarkan Jenis Bencana

Tahun 2009

109 (38,0%)

56 (19,5%)

47 (16,4%)

21 (7,3%)

17 (5,9%)

10 (3,5%)

8 (2,8%)

6 (2,1%)

4 (1,4%)

3 (1,0%)

2 (0,7%)

2 (0,7%)

1 (0,3%)

1 (0,3%)

0 20 40 60 80 100 120 140

Banjir

Tanah Longsor

Angin Siklon Tropis

Banjir Bandang

Gempa Bumi

Konflik

Banjir dan Tanah Longsor

Kebakaran

Kecelakaan Industri

Ledakan

Letusan Gunung Api

Kegagalan Teknologi

Gelombang Pasang

Banjir Lahar Dingin

Foto 3. Letusan Gunung Merapi

Page 8: BAB I PENDAHULUAN - pusatkrisis.kemkes.go.idpusatkrisis.kemkes.go.id/__pub/files51375. BUKU TINJAUAN TAHUN 2010... · peristiwa yang disebabkan oleh alam seperti gempa bumi, tsunami,

8

Bila kejadian bencana dilihat per bulan, selama tahun 2010 Berdasarka jenisbencana maka akan tampak bahwa di Indonesia setiap bulan selalu terjadibencana banjir dan tanah longsor. Untuk jelasnya gambaran kejadianbencana setiap bulan selama tahun 2010 dapat dilihat pada tabel 1 berikutini.

Tabel 1Frekuensi Kejadian Bencana Berdasarkan Bulan Tahun 2010

No Bulan

Frekuensi dan Jenis Bencana

Jumlah

Banj

ir

Tana

h Lo

ngso

r

Angi

n Si

klon

Tro

pis

Keba

kara

n

Konf

lik

Banj

ir Ba

ndan

g

Kega

gala

n Te

knol

ogi

Gem

pa B

umi

Banj

ir da

n Ta

nah

Long

sor

Kera

cuna

n

Kece

laka

an In

dust

ri

Letu

san

Gunu

ng A

pi

Gem

pa d

an T

suna

mi

Leda

kan

(Bom

)

Gelo

mba

ng P

asan

g

1 Januari 4 4 6 1 1 1 1 2 - - - - - - - 20

2 Februari 9 11 5 - - 7 - - - - - - - - - 32

3 Maret 9 11 3 2 4 2 - - - - - - - - - 31

4 April 7 4 1 2 3 2 - 1 - - - - - - - 20

5 Mei 24 6 2 1 2 - - 2 1 - - - - - - 38

6 Juni 3 2 - 2 3 - 1 2 1 - 1 - - - - 15

7 Juli 6 3 4 5 2 - 1 1 1 - 1 - - - 1 25

8 Agustus 6 5 1 4 3 1 5 1 - 5 - 2 - - - 33

9 September 8 3 10 4 5 4 5 1 5 - 1 - - 1 - 47

10 Oktober 8 7 1 5 1 4 1 - 1 1 1 2 1 - - 33

11 November 1 1 1 4 2 2 - - - - - - - - - 11

12 Desember 4 4 - - 2 - - - - - - - - - - 10

Jumlah 89 61 34 30 28 23 14 10 9 6 4 4 1 1 1 315

2. Kejadian Bencana Berdasarkan Provinsi

Sepanjang tahun 2010 sebagian besar provinsi di Indonesia mengalamikejadian bencana. Berdasarkan laporan yang diterima dari daerah ternyatahanya ada 1 provinsi saja yang tidak mengalami kejadian bencana yaituProvinsi Bangka Belitung dan pada tahun 2009 provinsi tersebut juga tidak

Page 9: BAB I PENDAHULUAN - pusatkrisis.kemkes.go.idpusatkrisis.kemkes.go.id/__pub/files51375. BUKU TINJAUAN TAHUN 2010... · peristiwa yang disebabkan oleh alam seperti gempa bumi, tsunami,

9

mengalami bencana. Kejadian bencana berdasarkan provinsi tahun 2010dapat dilihat pada tabel 2 berikut ini:

Tabel 2Frekuensi Kejadian dan Jenis Bencana Berdasarkan Provinsi

Tahun 2010

No Provinsi

Frekuensi dan Jenis Bencana

Jumlah

Banj

ir

Tana

h Lo

ngso

r

Angi

n Si

klon

Tro

pis

Keba

kara

n

Konf

lik

Banj

ir Ba

ndan

g

Kega

gala

n Te

knol

ogi

Gem

pa B

umi

Banj

ir da

n Ta

nah

Long

sor

Kera

cuna

n

Kece

laka

an In

dust

ri

Letu

san

Gunu

ng A

pi

Gem

pa d

an T

suna

mi

Leda

kan

(Bom

)

Gelo

mba

ng P

asan

g

1 Aceh 7 1 1 1 1 - - 3 - - - - - - - 14

2 Sumatera Utara 1 2 - - - 3 - 1 - - - 1 - - - 8

3 Sumatera Barat 5 4 1 - 1 3 - - 2 1 - - 1 - - 18

4 Riau - - 1 - 1 - 1 - - - - - - - - 3

5 Kepulauan Riau - - - - 1 - - - - - - - - - - 1

6 Jambi 1 - 1 - - 1 - - - - - - - - - 3

7 Bengkulu 2 - - - - - - - - - - - - - - 2

8 Sumatera Selatan 2 - - - - - - - - - - - - - - 2

9 Bangka Belitung - - - - - - - - - - - - - - - 0

10 Lampung 1 - - - - 1 - - - - - - - - - 2

11 Banten 2 - 2 1 - 1 1 - - - - - - - - 7

12 DKI Jakarta 5 - 1 14 4 - 5 - - - - - - - - 29

13 Jawa Barat 20 22 7 3 1 3 2 1 - 2 - - - 1 - 62

14 Jawa Tengah 3 9 6 - - 4 1 - 1 1 - 1 - - - 26

15 DI Yogyakarta - 3 2 - - - - 2 - - - 1 - - - 8

16 Jawa Timur 7 4 5 - 1 2 1 - 3 1 4 - - - - 28

17 Bali - 2 - - - - - - - - - - - - - 2

18Nusa TenggaraBarat

1 1 3 - 2 - 1 - - - - - - - 1 9

19Nusa TenggaraTimur

2 1 1 - 1 1 - - - - - - - - - 6

20 Kalimantan Barat 2 - - - - - - - - - - - - - - 2

Page 10: BAB I PENDAHULUAN - pusatkrisis.kemkes.go.idpusatkrisis.kemkes.go.id/__pub/files51375. BUKU TINJAUAN TAHUN 2010... · peristiwa yang disebabkan oleh alam seperti gempa bumi, tsunami,

10

No Provinsi

Frekuensi dan Jenis Bencana

Jumlah

Banj

ir

Tana

h Lo

ngso

r

Angi

n Si

klon

Tro

pis

Keba

kara

n

Konf

lik

Banj

ir Ba

ndan

g

Kega

gala

n Te

knol

ogi

Gem

pa B

umi

Banj

ir da

n Ta

nah

Long

sor

Kera

cuna

n

Kece

laka

an In

dust

ri

Letu

san

Gunu

ng A

pi

Gem

pa d

an T

suna

mi

Leda

kan

(Bom

)

Gelo

mba

ng P

asan

g

21 Kalimantan Timur 3 1 - 2 1 - - - - - - - - - - 7

22KalimantanTengah

1 - - - - - - - - - - - - - - 1

23KalimantanSelatan

2 - - - - 1 - - - - - - - - - 3

24 Sulawesi Utara 1 3 - - - - 1 - - - - 1 - - - 6

25 Gorontalo 4 - - - - 1 - - - - - - - - - 5

26 Sulawesi Tengah 3 - 2 - - 1 - 1 1 - - - - - - 8

27 Sulawesi Barat 1 1 - - - - - 1 - - - - - - - 3

28 Sulawesi Selatan 7 3 1 9 3 - 1 - 1 1 - - - - - 26

29 Sulawesi Tenggara 2 - - - 1 - - - - - - - - - - 3

30 Maluku Utara 2 - - - 1 - - - - - - - - - - 3

31 Maluku 1 3 - - 2 - - - 1 - - - - - - 7

32 Papua Barat - - - - 1 1 - 1 - - - - - - - 3

33 Papua 1 1 - - 6 - - - - - - - - - - 8

Jumlah 89 61 34 30 28 23 14 10 9 6 4 4 1 1 1 315

Dari tabel 2 dan gambar di atas tampak bahwa ada 5 provinsi yang sepanjangtahun 2010 mengalami kejadian bencana berkisar > 25 kali yaitu ProvinsiJawa Barat (62 kejadian), DKI Jakarta (29 kejadian), Jawa Timur (28kejadian), Jawa Tengah (26 kejadian), dan Sulawesi Selatan (26 kejadian).Sementara itu ada 25 provinsi yang mengalami kejadian bencana 1 sampai 10kejadian yaitu Provinsi Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, SumateraSelatan, Jambi, Bengkulu, Lampung, Banten, DI Yogyakarta, Bali, NusaTenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah,Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Gorontalo, Sulawesi Utara, SulawesiTengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Maluku, Maluku Utara, PapuaBarat, dan Papua.

Page 11: BAB I PENDAHULUAN - pusatkrisis.kemkes.go.idpusatkrisis.kemkes.go.id/__pub/files51375. BUKU TINJAUAN TAHUN 2010... · peristiwa yang disebabkan oleh alam seperti gempa bumi, tsunami,

11

Foto 4. Dampak Banjir Bandang di Distrik Wasior Kabupaten Teluk Wondama Provinsi Papua Barat

Foto 5. Dampak Gempa dan Tsunami di Kabupaten Kep. Mentawai Provinsi Sumatera Barat

Page 12: BAB I PENDAHULUAN - pusatkrisis.kemkes.go.idpusatkrisis.kemkes.go.id/__pub/files51375. BUKU TINJAUAN TAHUN 2010... · peristiwa yang disebabkan oleh alam seperti gempa bumi, tsunami,

12

BAB IVGAMBARAN KORBAN DAN PENGUNGSI

Jumlah korban akibat bencana sepanjang tahun 2010 sebanyak 103.952 orang,lebih besar dibandingkan tahun 2009 yang mencapai angka 59.731 orang. Biladilihat dari kondisi korban, jumlah korban meninggal tahun 2010 lebih rendahdaripada tahun 2009. Sedangkan jumlah korban luka berat/rawat inap, korbanluka ringan/rawat jalan, korban hilang dan pengungsi tahun 2010 lebih tinggi daritahun 2009. Untuk jelasnya dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3Jumlah Korban dan Pengungsi Akibat Bencana di Indonesia

Tahun 2009 dan 2010

No Korban dan PengungsiJumlah

Tahun 2009 Tahun 20101 Korban 59.731 103.952

Meninggal 1.513 1.385Luka berat / Rawat inap 1.495 4.085Luka ringan / Rawat jalan 56.651 98.235Hilang 72 247

2 Pengungsi 459.387 618.880

Tahun 2010 terjadi tiga kejadian bencana yang berdampak pada banyaknyajumlah korban, yaitu banjir bandang di Provinsi Papua Barat, gempa dan tsunamidi Provinsi Sumatera Barat dan letusan gunung api di Provinsi DI Yogyakarta danJawa Tengah.

1. Korban Meninggal dan Hilang

Korban meninggal pada tahun 2010paling banyak diakibatkan olehbencana gempa dan tsunami yaitu 509(36,8%) orang. Sedangkan yangdiakibatkan oleh kejadian bencanaletusan gunung api 382 (27,6%) orangdan banjir bandang 215 (15,5%)orang. Selain itu diketahui pulabahwa tidak ada korban meninggalyang disebabkan oleh ledakan (bom)maupun gelombang pasang.Sedangkan pada tahun 2009 korban

Foto 6. Korban Meninggal akibat Letusan GunungMerapi (Sumber : http://ruanghati.com)

Page 13: BAB I PENDAHULUAN - pusatkrisis.kemkes.go.idpusatkrisis.kemkes.go.id/__pub/files51375. BUKU TINJAUAN TAHUN 2010... · peristiwa yang disebabkan oleh alam seperti gempa bumi, tsunami,

13

meinggal paling banyak diakibatkan oleh bencana gempa bumi yaitu 1.206orang atau 79,7% dari total korban meninggal. Sedangkan yang diakibatkanoleh kejadian bencana banjir bandang 127 orang atau 8,4% dari total korbanmeninggal dan tanah longsor 73 orang atau 4,8% dari total korbanmeninggal. Selain itu diketahui pula bahwa tidak ada satupun korbanmeninggal yang disebabkan oleh letusan gunung api.

Untuk jelasnya gambaran korban meninggal berdasarkan jenis bencana dapatdilihat pada gambar 3 dan 4.

Gambar 3Jumlah dan Proporsi Korban Meninggal Berdasarkan Jenis Bencana

Tahun 2010

5 (0,4%)

4 (0,3%)

509 (36,8%)

382 (27,6%)

215 (15,5%)

131 (9,5%)

33 (2,4%)

33 (2,4%)

29 (2,1%)

19 (1,4%)

10 (0,7%)

8 (0,6%)

7 (0,5%)

0 100 200 300 400 500 600

Gempa dan Tsunami

Letusan Gunung Api

Banjir Bandang

Tanah Longsor

Banjir

Konflik

Kebakaran

Banjir dan Tanah Longsor

Angin Siklon Tropis

Kecelakaan Industri

Gempa Bumi

Kegagalan Teknologi

Keracunan

Ledakan (Bom)

Gelombang Pasang

Page 14: BAB I PENDAHULUAN - pusatkrisis.kemkes.go.idpusatkrisis.kemkes.go.id/__pub/files51375. BUKU TINJAUAN TAHUN 2010... · peristiwa yang disebabkan oleh alam seperti gempa bumi, tsunami,

14

Foto 7. Korban Meninggal akibat Tsunami di Kep.Mentawai

Gambar 4Jumlah dan Proporsi Korban Meninggal Berdasarkan Jenis Bencana

Tahun 2009

1206 (79,7%)

127 (8,4%)

73 (4,8%)

34 (2,2%)

30 (2,0%)

17 (1,1%)

9 (0,6%)

6 (0,4%)

5 (0,3%)

4 (0,3%)

2 (0,1%)

0 200 400 600 800 1000 1200 1400

Gempa Bumi

Banjir Bandang

Tanah Longsor

Kecelakaan Industri

Banjir

Konflik

Ledakan

Kegagalan Teknologi

Angin Siklon Tropis

Banjir disertai Tanah Longsor

Kebakaran

Dari 32 provinsi yang terkenabencana, proporsi korban meninggaltertinggi di Provinsi Sumatera Baratyaitu 37,6%. Selanjutnya secaraberturut-turut Provinsi DIYogyakarta 20,8%, Papua Barat13,0% dan Jawa Tengah 9,2%.Selain itu ada 4 provinsi yangmengalami bencana dan tidak adakorban meninggal yaitu ProvinsiKepulauan Riau, Bengkulu,Sumatera Selatan dan Kalimantan

Barat. Untuk jelasnya dapat dilihatpada gambar 5.

Page 15: BAB I PENDAHULUAN - pusatkrisis.kemkes.go.idpusatkrisis.kemkes.go.id/__pub/files51375. BUKU TINJAUAN TAHUN 2010... · peristiwa yang disebabkan oleh alam seperti gempa bumi, tsunami,

15

Gambar 5Jumlah dan Proporsi Korban Meninggal

Berdasarkan Provinsi Tahun 2010

1 (0,1%)

1 (0,1%)

1 (0,1%)

1 (0,1%)

1 (0,1%)

1 (0,1%)

521 (37,6%)

288 (20,8%)180 (13,0%)

127 (9,2%)

82 (5,9%)

33 (2,4%)

22 (1,6%)

16 (1,2%)

15 (1,1%)14 (1,0%)

13 (0,9%)

12 (0,9%)

11 (0,8%)

11 (0,8%)

10 (0,7%)6 (0,4%)

5 (0,4%)

5 (0,4%)

2 (0,1%)

2 (0,1%)

2 (0,1%)

2 (0,1%)

0 100 200 300 400 500 600

Sumbar

Papua Barat

Jabar

DKI Jakarta

Sulsel

Kaltim

Sumut

Papua

Banten

Bali

Sulbar

Aceh

Jambi

Kalteng

Page 16: BAB I PENDAHULUAN - pusatkrisis.kemkes.go.idpusatkrisis.kemkes.go.id/__pub/files51375. BUKU TINJAUAN TAHUN 2010... · peristiwa yang disebabkan oleh alam seperti gempa bumi, tsunami,

16

Jumlah korban hilang terbanyak pada tahun 2010 terdapat pada kejadianbencana banjir bandang yaitu 151 orang atau 61,1% dari total korban hilang.Untuk jelasnya gambaran korban hilang berdasarkan jenis bencana dalamtahun 2010 dapat dilihat pada gambar 6.

Gambar 6Jumlah dan Proporsi Korban Hilang Berdasarkan Jenis Bencana

Tahun 2010

3 (1,2%)

3 (1,2%)

2 (0,8%)

151 (61,1%)

39 (15,8%)

4 (1,6%)

12 (4,9%)

12 (4,9%)

21 (8,5%)

0 20 40 60 80 100 120 140 160

Banjir Bandang

Tanah Longsor

Gempa dan Tsunami

Banjir

Gempa Bumi

Letusan Gunung Api

Banjir dan Tanah Longsor

Kegagalan Teknologi

Angin Siklon Tropis

Page 17: BAB I PENDAHULUAN - pusatkrisis.kemkes.go.idpusatkrisis.kemkes.go.id/__pub/files51375. BUKU TINJAUAN TAHUN 2010... · peristiwa yang disebabkan oleh alam seperti gempa bumi, tsunami,

17

Gambaran korban hilang akibat bencana pada tahun 2010 terdapat di 14provinsi yaitu Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jawa Barat,Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Selatan,Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Maluku danPapua Barat. Proporsi korban hilang akibat bencana pada tahun 2010tertinggi berada di Provinsi Papua Barat (52,6%). Untuk jelasnya dapat dilihatpada gambar 7.

Gambar 7Jumlah dan Proporsi Korban Hilang Berdasarkan Provinsi

Tahun 2010

2 (0,8%)

1 (0,4%)

1 (0,4%)

1 (0,4%)

130 (52,6%)

31 (12,6%)

25 (10,1%)

16 (6,5%)

14 (5,7%)

9 (3,6%)

7 (2,8%)

4 (1,6%)

3 (1,2%)

3 (1,2%)

0 20 40 60 80 100 120 140

Papua Barat

Kalsel

Sumbar

Maluku

Jabar

Jatim

Sulteng

Sulut

Sumut

Sulsel

Gorontalo

Aceh

Jateng

NTT

Page 18: BAB I PENDAHULUAN - pusatkrisis.kemkes.go.idpusatkrisis.kemkes.go.id/__pub/files51375. BUKU TINJAUAN TAHUN 2010... · peristiwa yang disebabkan oleh alam seperti gempa bumi, tsunami,

18

2. Korban Luka

Jumlah korban luka berat/rawat inap paling banyak pada tahun 2010diakibatkan oleh bencana letusan gunung api, yaitu 2.787 orang (68,2%) daritotal korban luka berat/rawat inap (4.085 orang). Untuk jelasnya, gambarankorban luka berat/rawat inap berdasarkan jenis bencana dapat dilihat padagambar 8.

Gambar 8Jumlah dan Proporsi Korban Luka Berat/Rawat Inap

Berdasarkan Jenis Bencana Tahun 2010

2.787 (68,2%)

331 (8,1%)

317 (7,8%)

181 (4,4%)

175 (4,3%)

69 (1,7%)

59 (1,4%)

49 (1,2%)

38 (0,9%)

27 (0,7%)

25 (0,6%)

13 (0,3%)

12 (0,3%)

1

1

0 1000 2000 3000

Letusan Gunung Api

Konflik

Keracunan

Banjir Bandang

Gempa dan Tsunami

Tanah Longsor

Banjir

Gempa Bumi

Angin Siklon Tropis

Kebakaran

Kegagalan Teknologi

Kecelakaan Industri

Banjir dan Tanah Longsor

Ledakan

Gelombang Pasang

Foto 8. Korban Luka Berat Akibat Gempa danTsunami di Kep. Mentawai

Page 19: BAB I PENDAHULUAN - pusatkrisis.kemkes.go.idpusatkrisis.kemkes.go.id/__pub/files51375. BUKU TINJAUAN TAHUN 2010... · peristiwa yang disebabkan oleh alam seperti gempa bumi, tsunami,

19

Dari 32 provinsi yang mengalami bencana, proporsi korban luka berat/rawatinap tertinggi ada di Provinsi DI Yogyakarta sebanyak 1.425 orang (34,9%).Sedangkan ada 3 provinsi yang mengalami bencana tetapi tidak dijumpaikorban luka berat/rawat inap, yaitu Provinsi Sumatera Selatan, KalimantanBarat, dan Kalimantan Tengah. Untuk jelasnya dapat dilihat pada gambar 9.

Gambar 9Jumlah dan Proporsi Korban Luka Berat/Dirawat Inap

Akibat Bencana Berdasarkan Provinsi Tahun 2010

2

1

1

1

1

1

4 (0,1%)

4 (0,1%)

5 (0,1%)

6 (0,1%)

7 (0,2%)

8 (0,2%)

9 (0,2%)

10 (0,2%)

10 (0,2%)

12 (0,3%)

13 (0,3%)

16 (0,4%)

18 (0,4%)

21 (0,5%)

69 (1,7%)

74 (1,8%)

92 (2,3%)

184 (4,5%)

211 (5,2%)

219 (5,4%)

266 (6,5%)

1.395 (34,1%)

1.425 (34,9%)

0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600

DIY

Jatim

Sumbar

Sulsel

Papua

Kaltim

NTT

NTB

Sulteng

Sumut

Kalsel

Sulut

Bengkulu

Bali

Malut

Page 20: BAB I PENDAHULUAN - pusatkrisis.kemkes.go.idpusatkrisis.kemkes.go.id/__pub/files51375. BUKU TINJAUAN TAHUN 2010... · peristiwa yang disebabkan oleh alam seperti gempa bumi, tsunami,

20

Foto 9. Korban Luka Ringan Akibat Banjir BandangDi Kab. Teluk Wondama

Korban luka ringan/rawat jalanpaling banyak akibat bencanapada tahun 2010 diakibatkanoleh bencana letusan gunungapi sebanyak 63.286 (64,4%),sedangkan korban lukaringan/rawat jalan paling sedikitdiakibatkan kecelakaan industridan kegagalan teknologisebanyak 4 orang. Padakejadian bencana ledakan(bom) dan gelombang pasangtidak dijumpai korban lukaringan/rawat jalan. Untukjelasnya dapat dilihat padagambar 10.

Gambar 10Jumlah dan Proporsi Korban Luka Ringan/Rawat Jalan

Berdasarkan Jenis Bencana Tahun 2010

63.286 (64,4%)

26.565 (27,0%)

5.567 (5,7%)

910 (0,9%)

594 (0,6%)

319 (0,3%)

269 (0,3%)

215 (0,2%)

187 (0,2%)

184 (0,2%)

131 (0,1%)

4

4

0 20000 40000 60000 80000

Letusan Gunung Api

Banjir

Banjir Bandang

Gempa dan Tsunami

Banjir dan Tanah Longsor

Keracunan

Gempa Bumi

Kebakaran

Angin Siklon Tropis

Konflik

Tanah Longsor

Kegagalan Teknologi

Kecelakaan Industri

Page 21: BAB I PENDAHULUAN - pusatkrisis.kemkes.go.idpusatkrisis.kemkes.go.id/__pub/files51375. BUKU TINJAUAN TAHUN 2010... · peristiwa yang disebabkan oleh alam seperti gempa bumi, tsunami,

21

Dari gambar 11 terlihat bahwa pada tahun 2010 provinsi dengan proporsitertinggi korban luka ringan/rawat jalan di Provinsi DI Yogyakarta (51,1%),kemudian Provinsi Jawa Barat (26,0%), Jawa Tengah (13,5%), dan PapuaBarat (5,3%). Sementara itu, di Provinsi Bengkulu, Kalimantan Barat,Kalimantan Tengah, Gorontalo, dan Provinsi Sulawesi Tenggara tidak dijumpaiadanya korban luka ringan/rawat jalan.

Gambar 11Jumlah dan Proporsi Korban Luka Ringan/Dirawat Jalan

Akibat Bencana Berdasarkan Provinsi Tahun 2010

6

5

5

4

4

50.178 (51,1%)

765 (0,8%)515 (0,5%)

388 (0,4%)

350 (0,4%)

176 (0,2%)

165 (0,2%)

25.546 (26,0%)

8

10

17

17

45

45

51 (0,1%)

66 (0,1%)73 (0,1%)

93 (0,1%)

134 (0,1%)

13.231 (13,5%)

5.242 (5,3%)

1.096 (1,1%)

0 10000 20000 30000 40000 50000 60000

DIY

Jabar

Jateng

Papua Barat

Sumbar

Sumut

Jambi

DKI Jakarta

Kalsel

Maluku

Sumsel

Sulbar

Aceh

Papua

NTB

Jatim

Banten

NTT

Riau

Sulsel

Kaltim

Lampung

Sulut

Kepri

Sulteng

Bali

Malut

Page 22: BAB I PENDAHULUAN - pusatkrisis.kemkes.go.idpusatkrisis.kemkes.go.id/__pub/files51375. BUKU TINJAUAN TAHUN 2010... · peristiwa yang disebabkan oleh alam seperti gempa bumi, tsunami,

22

3. Pengungsi

Dari 618.880 orang pengungsi padatahun 2010, sebagian besar(69,2%) akibat bencana letusangunung api, sementara 14,6%akibat bencana banjir, dan 7,2%akibat bencana konflik. Untukjelasnya dapat dilihat pada gambar12.

Gambar 12Jumlah dan Proporsi Pengungsi Berdasarkan Jenis Bencana

Tahun 2010

428.159 (69,2%)

90.604 (14,6%)

44.344 (7,2%)

16.214 (2,6%)

15.097 (2,4%)

10.096 (1,6%)

6.316 (1,0%)

5.096 (0,8%)

2.850 (0,5%)

104

0 50000 100000 150000 200000 250000 300000 350000 400000 450000

Letusan Gunung Api

Banjir

Konflik

Banjir Bandang

Gempa dan Tsunami

Banjir dan Tanah Longsor

Tanah Longsor

Gempa Bumi

Kebakaran

Angin Siklon Tropis

Foto 10. Pengungsi akibat Letusan Gunung Merapi

Page 23: BAB I PENDAHULUAN - pusatkrisis.kemkes.go.idpusatkrisis.kemkes.go.id/__pub/files51375. BUKU TINJAUAN TAHUN 2010... · peristiwa yang disebabkan oleh alam seperti gempa bumi, tsunami,

23

Jumlah pengungsi pada tahun 2010 berdasarkan provinsi yang terbanyakterdapat di Provinsi Jawa Tengah yaitu 321.185 orang (51,9%), di Provinsi DIYogyakarta mencapai 88.621 orang (14,3%), dan Kaltim 49.591 orang(8,0%). Untuk jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.

Tabel 4Jumlah dan Proposi Pengungsi Berdasarkan Provinsi

pada Tahun 2010

No Provinsi Jumlah Proporsi

1 Jawa Tengah 321.185 51,9%2 DI Yogyakarta 88.612 14,3%3 Kalimantan Timur 49.591 8,0%4 Jawa Barat 46.666 7,5%5 Sumatera Utara 34.783 5,6%6 Sumatera Barat 16.205 2,6%7 Aceh 14.585 2,4%8 Papua Barat 12.653 2,0%9 Kalimantan Barat 8.115 1,3%10 DKI Jakarta 5.391 0,9%11 Kalimantan Selatan 5.036 0,8%12 Jawa Timur 4.667 0,8%13 Maluku Utara 4.132 0,7%14 Gorontalo 2.593 0,4%15 Jambi 1.340 0,2%16 Maluku 882 0,1%17 Sulawesi Tengah 854 0,1%18 Sulawesi Tenggara 729 0,1%19 Banten 370 0,1%20 Bengkulu 150 0,0%21 Kalimantan Timur 250 0,1%22 Sumatera Selatan 100 0,0%23 Sulawesi Selatan 84 0,0%24 Lampung 37 0,0%

Jumlah 618.880 100%

Page 24: BAB I PENDAHULUAN - pusatkrisis.kemkes.go.idpusatkrisis.kemkes.go.id/__pub/files51375. BUKU TINJAUAN TAHUN 2010... · peristiwa yang disebabkan oleh alam seperti gempa bumi, tsunami,

24

Foto 11. Pengungsi akibat Banjir Bandang di KabupatenTeluk Wondama, Papua Barat

Foto 12. Kunjungan Menteri Kesehatan di Tempat Pengungsian Akibat Letusan GunungSinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara

Page 25: BAB I PENDAHULUAN - pusatkrisis.kemkes.go.idpusatkrisis.kemkes.go.id/__pub/files51375. BUKU TINJAUAN TAHUN 2010... · peristiwa yang disebabkan oleh alam seperti gempa bumi, tsunami,

25

BAB VGAMBARAN KERUSAKAN FASILITAS KESEHATAN

Bencana yang terjadi selama tahun 2010 mengakibatkan rusaknya sejumlahfasilitas kesehatan. Jumlah fasilitas kesehatan yang rusak akibat bencana selamatahun 2010 sebanyak 1.698 unit, 1.463 unit diantaranya merupakan fasilitaskesehatan lingkungan. Perbandingan kerusakan fasilitas kesehatan akibatbencana tahun 2009 dan 2010 dapat dilihat pada tabel 5.

Tabel 5Jumlah dan Proporsi Kerusakan Fasilitas Kesehatan Akibat Bencana

pada Tahun 2009 dan 2010

No Fasilitas KesehatanTahun 2009 Tahun 2010

Jumlah Proporsi Jumlah Proporsi1 Kantor Dinas Kesehatan 6 unit 0,7% 2 unit 0,1%2 Instalasi Farmasi 4 unit 0,5% - -3 Rumah Dinas 162 unit 19,7% 41 unit 2,4%4 Rumah Sakit 34 unit 4,1% 7 unit 0,4%5 Puskesmas 165 unit 20,1% 30 unit 1,8%6 Puskesmas Pembantu 289 unit 35,2% 92 unit 5,4%7 Polindes/Poskesdes/Posbindes 161 unit 19,7% 61 unit 3,6%8 Mess Dokter dan Perawat - - 1 unit 0,1%9 Klinik - - 1 unit 0,1%

Fasilitas Kesehatan Lingkungan10 Sarana Air Bersih (SAB) - - 707 unit 41,6%11 Jamban Keluarga (JAGA) - - 756 unit 44,5%

Total 821 unit 100% 1.698 unit 100%

Berdasarkan tabel di atas, pada tahun 2010 jumlah fasilitas kesehatan yang rusaklebih banyak bila dibandingkan tahun 2009. Fasilitas kesehatan lingkungan yangrusak adalah JAGA sebanyak 756 unit (44,5%) dan SAB sebanyak 707 unit(41,6%).

Page 26: BAB I PENDAHULUAN - pusatkrisis.kemkes.go.idpusatkrisis.kemkes.go.id/__pub/files51375. BUKU TINJAUAN TAHUN 2010... · peristiwa yang disebabkan oleh alam seperti gempa bumi, tsunami,

26

Kerusakan fasilitas kesehatan selama tahun 2010 antara lain Kerusakan RumahSakit, Kantor Dinas Kesehatan, Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Polindes,Rumah Dinas dan Fasilitas Kesehatan lainnya dapat dilihat lebih pada tabel 6.

Tabel 6Gambaran Fasilitas Kesehatan yang Rusak

Berdasarkan Provinsi Tahun 2010

No Provinsi

Jumlah

Jumlah

Ru

mah

Sak

it

Pu

skes

mas

Pu

stu

Pol

inde

s /

Pos

kesd

es

Kan

tor

Din

kes

Ru

mah

Din

as

Mes

s D

okte

rda

n P

eraw

at

Klin

ik

Faskesling

SAB

JAG

A

1 Aceh 1 9 23 8 1 6 0 0 0 0 48

2 Sumatera Utara 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3 Sumatera Barat 0 2 2 5 0 0 0 0 0 0 9

4 Riau 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

5 Kepulauan Riau 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

6 Sumatera Selatan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

7 Jambi 0 1 1 2 0 0 0 0 0 0 4

8 Bangka Belitung 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

9 Bengkulu 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

10 Lampung 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

11 DKI Jakarta 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

12 Banten 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 013 Jawa Barat 3 2 2 0 0 0 0 1 0 0 814 DI Yogyakarta 0 4 11 0 0 1 0 0 0 0 16

15 Jawa Tengah 1 4 12 31 0 1 0 0 0 0 49

16 Jawa Timur 0 2 3 7 0 0 0 0 0 0 12

17 Kalimantan Barat 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

18 Kalimantan Timur 0 0 3 0 0 0 0 0 0 0 3

19 Kalimantan Tengah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

20 Kalimantan Selatan 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1

21 Bali 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

22 NTB 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

23 NTT 0 0 3 7 0 0 0 0 392 756 1158

24 Gorontalo 0 0 3 0 0 0 0 0 0 0 3

25 Sulawesi Utara 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

26 Sulawesi Barat 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1

27 Sulawesi Tengah 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 2

28 Sulawesi Selatan 0 0 1 0 0 0 0 0 315 0 316

29 Sulawesi Tenggara 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

30 Maluku 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1

31 Maluku Utara 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

32 Papua Barat 2 4 22 0 1 33 1 0 0 0 6333 Papua 0 1 3 0 0 0 0 0 0 0 4

Jumlah 7 30 92 61 2 41 1 1 707 756 1698

Page 27: BAB I PENDAHULUAN - pusatkrisis.kemkes.go.idpusatkrisis.kemkes.go.id/__pub/files51375. BUKU TINJAUAN TAHUN 2010... · peristiwa yang disebabkan oleh alam seperti gempa bumi, tsunami,

27

Kerusakan rumah sakit tersebar di empat Provinsi yaitu Provinsi Aceh, Jawa Barat,Jawa Tengah, dan Papua Barat. Kerusakkan rumah sakit paling banyak terdapat diProvinsi Jawa Barat yaitu sebanyak 3 unit.

Kerusakan Kantor Dinas Kesehatan terjadi di Provinsi Aceh dan Papua Barat.

Kerusakan Puskesmas tersebar di 10 provinsi, yang paling banyak mengalamikerusakan di Provinsi Aceh (9 unit). Sedangkan puskesmas yang paling sedikitmengalami kerusakan di Provinsi Jambi, Sulawesi Tengah dan Papua yaitumasing-masing 1 unit.

Kerusakan Puskesmas Pembantu tersebar di 16 provinsi. Puskesmas Pembantuyang paling banyak mengalami kerusakan adalah Provinsi Aceh (23 unit), dan diurutan ke dua Provinsi Papua Barat (22 unit). Sedangkan Puskesmas Pembantuyang paling sedikit mengalami kerusakan di Provinsi Jambi, Kalimantan Selatan,Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat dan Sulawesi Selatan yaitu masing-masing 1unit.

Foto 14. Kerusakan Fasilitas Kesehatan Akibat Banjir Bandang di Wasior Kabupaten Teluk Wondama

Foto 13. Kerusakan Fasilitas Kesehatan Akibat Letusan Gunung Merapi

Page 28: BAB I PENDAHULUAN - pusatkrisis.kemkes.go.idpusatkrisis.kemkes.go.id/__pub/files51375. BUKU TINJAUAN TAHUN 2010... · peristiwa yang disebabkan oleh alam seperti gempa bumi, tsunami,

28

Kerusakan Polindes/Poskesdes tersebar di 7 provinsi. Jawa Tengah adalahprovinsi yang paling banyak mengalami kerusakan Polindes/Poskesdes (31 unit),sedangkan yang paling sedikit di Provinsi Maluku (1 unit polindes).

Kerusakan Rumah Dinas tersebar di 4 provinsi. Provinsi yang paling banyakmengalami kerusakan adalah Papua Barat (33 unit). Sedangkan provinsi yangpaling sedikit Jawa Tengah dan DI Yogyakarta yaitu masing-masing 1 unit rumahdinas.

Selain kerusakan fasilitas kesehatan tersebut diatas, terdapat juga kerusakanfasilitas kesehatan lingkungan akibat bencana seperti sarana air bersih, danjamban keluarga. Fasilitas kesehatan lingkungan yang mengalami kerusakanpaling banyak terdapat di Provinsi Nusa Tenggara Timur (1.148 unit) dan SulawesiSelatan (315 unit).

1. Kerusakan Fasilitas Kesehatan Berdasarkan Jenis Bencana

Bencana banjir merupakan penyebab kerusakan sebagian besar fasilitaskesehatan. Berdasarkan data yang ada terdapat 1.499 unit atau 88,3% daritotal fasilitas kesehatan yang rusak. Data proporsi fasilitas kesehatan yangrusak berdasarkan jenis bencana dapat dilihat pada gambar 13 berikut ini.

Gambar 13Proporsi Kerusakan Fasilitas Kesehatan Berdasarkan Jenis Bencana

Tahun 2010

2 (0,1%)1 (0,1%)

4 (0,2%)4 (0.2%)

1 (0.1%)

54 (3.2%)65 (3.8%)

68 (4.0%)

1.499 (88.3%)

Banjir Gempa Bumi Letusan Gunung ApiBanjir Bandang Angin Siklon Tropis Gempa dan TsunamiTanah Longsor Banjir dan Tanah Longsor Konflik

Page 29: BAB I PENDAHULUAN - pusatkrisis.kemkes.go.idpusatkrisis.kemkes.go.id/__pub/files51375. BUKU TINJAUAN TAHUN 2010... · peristiwa yang disebabkan oleh alam seperti gempa bumi, tsunami,

29

2. Kerusakan Fasilitas Kesehatan Berdasarkan Provinsi

Jumlah kerusakan fasilitas kesehatan berdasarkan provinsi terjadi di 17provinsi. Kerusakan fasilitas kesehatan terbanyak terdapat di Provinsi NusaTenggara Timur yaitu sebanyak 1.148 unit dan yang paling sedikit di provinsiKalimantan Selatan, Sulawesi Barat dan Maluku masing-masing 1 unit. Datatersebut dapat dilihat pada gambar 14 berikut ini.

Gambar 14Jumlah dan Proporsi Kerusakan Fasilitas Kesehatan

Berdasarkan Provinsi Tahun 2010

1 (0,1%)

1 (0,1%)

1 (0,1%)

2 (0,1%)

3 (0,2%)

3 (0,2%)

4 (0,2%)

4 (0,2%)

8 (0,5%)

9 (0,5%)

12 (0,7%)

16 (0,9%)

48 (2,8%)

49 (2,9%)

63 (3,7%)

316 (18,6%)

1.158 (68,2%)

0 200 400 600 800 1000 1200

Nusa Tenggara Timur

Sulawesi Selatan

Papua Barat

Jawa Tengah

Aceh

DIY

Jawa Timur

Sumatera Barat

Jawa Barat

Jambi

Papua

Kalimantan Timur

Gorontalo

Sulawesi Tengah

Kalimantan Selatan

Sulawesi Barat

Maluku

Page 30: BAB I PENDAHULUAN - pusatkrisis.kemkes.go.idpusatkrisis.kemkes.go.id/__pub/files51375. BUKU TINJAUAN TAHUN 2010... · peristiwa yang disebabkan oleh alam seperti gempa bumi, tsunami,

30

BAB VIUPAYA PENANGGULANGAN

Setiap kejadian bencana dapat mengakibatkan krisis kesehatan. Upayapenanggulangan krisis kesehatan harus dilakukan secara optimal. Untuk mencapaihal tersebut, perlu dilakukan koordinasi dengan lintas program dan lintas sektor.

Selama tahun 2010 upaya penanggulangan krisis kesehatan telah dilakukandengan melibatkan lintas sektor seperti BNPB, BPBD, PMI, TNI dan Polri sertalintas program seperti Direktorat Bina Gizi Masyarakat, Direktorat Bina KesehatanKomunitas, Direktorat Bina Kesehatan Jiwa, Direktorat Bina Kesehatan Ibu,Direktorat Bina Pelayanan Medik Dasar, Direktorat Bina Pelayanan MedikSpesialistik, Direktorat Bina Keperawatan, Direktorat Bina Obat Publik danPerbekalan Kesehatan, Direktorat Penyehatan Lingkungan, Direktorat P2B2,Direktorat P2ML, Direktorat Imunisasi dan Karantina (Keputusan MenteriKesehatan RI Nomor 1575/Menkes/PER/XI/2005 tentang Organisasi dan TataKerja Departemen Kesehatan), KKP, B/BTKL-PPM dan Dinas Kesehatan setempat.

Dalam rangka mempercepat upaya penanggulangan krisis kesehatan akibatbencana telah dibentuk 9 regional dan 2 sub regional berdasarkan KeputusanMenteri Kesehatan No. 1227 dan Keputusan Menteri Kesehatan No. 1228 tentangRegionalisasi dan Sub Regionalisasi Pusat Penanggulangan Krisis.

Upaya yang telah dilakukan dalam rangka penanggulangan krisis kesehatan akibatbencana adalah :

1. Upaya Pelayanan Medis

Kementerian Kesehatan telah melakukan berbagai upaya gunamenanggulangi krisis kesehatan akibat bencana. Upaya pelayanan medisyang telah dilakukan diantaranya : Memobilisasi tenaga kesehatan untuk membantu pelayanan medis di

beberapa lokasi bencana, antara lain :1) Bencana banjir bandang di Wasior Kab. Teluk Wondama, telah

dimobilisasi sebanyak 115 orang yang terdiri dari 2 orang dokterspesialis orthopedi, 1 orang dokter spesialis anastesi, 3 orang dokterkesehatan jiwa, 1 orang dokter bedah umum, 33 orang dokter umum,58 orang perawat, 1 orang perawat anastesi, 4 orang perawat kamaroperasi, 8 orang petugas kesehatan lingkungan, 1 orang petugaslogistik dan 3 orang petugas lainnya.

2) Bencana gempa dan tsunami di Kab. Kepulauan Mentawai, telahdimobilisasi sebanyak 502 orang yang terdiri dari 17 orang

Page 31: BAB I PENDAHULUAN - pusatkrisis.kemkes.go.idpusatkrisis.kemkes.go.id/__pub/files51375. BUKU TINJAUAN TAHUN 2010... · peristiwa yang disebabkan oleh alam seperti gempa bumi, tsunami,

31

fasilitator, 32 orang dokter spesialis, 72 orang dokter umum, 8orang dokter gigi, 4 oranng DVI, 4 orang apoteker, 253 orangperawat, 2 orang perawat gigi, 4 orang bidan, dan 114 orangtenaga surveilans, 9 orang tenaga logistik dan 3 orang petugasgizi.

3) Bencana letusan Gunung Merapi, telah dimobilisasi 3.302 tenagakesehatan yang terdiri dari dokter spesialis 68 orang, dokter umum410 orang, dokter gigi 69 orang dan tenaga kesehatan lainnya 2.755orang.

Foto 15. Evakuasi Bencana Letusan Gunung Merapi

Mendistribusikan alat kesehatan untuk mendukung upaya pelayanankesehatan yang mengalami kerusakan akibat bencana, antara lain:1) Bencana letusan Gunung Sinabung, antara lain mengirimkan

nebulizer, personal kit dan regulator oksigen.2) Bencana banjir bandang di Wasior Kab. Teluk Wondama,

Kementerian Kesehatan mengirimkan ventilator, amputation set,Minor set, Hecting set, section pum, dan sterilisator, ke RumahSakit di wilayah yang terkena bencana. Untuk lengkapnya dapatdilihat di lampiran 1.

3) Bencana gempa dan tsunami di Kab. Kepulauan Mentawai, antara lainmengirimkan oksigen konsentrat, regulator.

Mendirikan pos kesehatan yang statis dan keliling (mobile) untukmelayani masyarakat korban bencana, antara lain:1) Bencana letusan Gunung Sinabung didirikan sebanyak 9 pos

kesehatan, dengan rincian 8 pos kesehatan yang berada di 8 titiktempat pengungsian dan 1 pos kesehatan di Posko Utama.

2) Bencana banjir bandang di Wasior Kabupaten Teluk Wondamadidirikan sebanyak 3 pos kesehatan yaitu pos kesehatan di Posko

Page 32: BAB I PENDAHULUAN - pusatkrisis.kemkes.go.idpusatkrisis.kemkes.go.id/__pub/files51375. BUKU TINJAUAN TAHUN 2010... · peristiwa yang disebabkan oleh alam seperti gempa bumi, tsunami,

32

Utama Wasior Bandara Teluk Wandama, pos kesehatan di lapanganKodim Manokwari, dan pos kesehatan BLK Manokwari.

3) Bencana gempa dan tsunami di Kabupaten Kepulauan Mentawaididirikan 5 pos kesehatan, dengan rincian 4 pos kesehatan diKecamatan Sikakap dan 1 pos kesehatan di Kecamatan Sipora Selatan.TNI mendirikan RS Lapangan di Kecamatan Sikakap untuk membantumelakukan pelayanan kesehatan

4) Bencana letusan Gunung Merapi didirikan sebanyak 505 Pos,dengan rincian 80 pos kesehatan di Provinsi DI Yogyakarta dan 425 diProvinsi Jawa Tengah.

Foto 16. Pelayanan Kesehatan Keliling di Wasior Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat

Foto 17. Pelayanan Kesehatan di Pos Kesehatan di Lokasi Pengungsian Akibat Bencana LetusanGunung Sinabung

Page 33: BAB I PENDAHULUAN - pusatkrisis.kemkes.go.idpusatkrisis.kemkes.go.id/__pub/files51375. BUKU TINJAUAN TAHUN 2010... · peristiwa yang disebabkan oleh alam seperti gempa bumi, tsunami,

33

2. Upaya Pelayanan Gizi

Penanganan gizi dalam upaya penanggulangan krisis kesehatan akibatbencana dilakukan melalui kegiatan yang bersifat promotif dan kuratif.Kegiatan gizi yang bersifat promotif yang dilakukan antara lain adalahpelaksanaan penyuluhan gizi dan pemberian konseling menyusui. Pemberiankonseling menyusui dilaksanakan oleh “Tim Konselor Menyusui”, yang antaralain memberikan konseling terutama kepada ibu menyusui agar tetap percayadiri untuk menyusui anaknya. Sementara kepada petugas diinformasikanpentingnya mempromosikan pemberian Air Susu Ibu (ASI) pada situasibencana atau darurat, juga diinformasikan tentang ketentuan tentangpenggunaan susu formula pada situasi darurat.

Kegiatan gizi yang bersifat kuratif yang dilaksanakan pada saat tanggapdarurat adalah pendistribusian dan pemberian Makanan Pendamping Air SusuIbu (MP-ASI) biskuit pada sejumlah daerah yang terkena bencana. PemberianMP-ASI dimaksudkan sebagai makanan tambahan untuk memenuhikebutuhan gizi anak terutama di bawah dua tahun (baduta), gunamempertahankan status gizi baik dan mencegah memburuknya status gizisasaran.

Pengiriman dan pendistribusian MP-ASI dilakukan melalui koordinasi PusatPenanggulangan Krisis Kesehatan dengan Direktorat Bina Gizi, sesuai denganpermintaan dari daerah yang mengalami bencana berdasarkan jumlah anakyang membutuhkan MP-ASI. Jumlah MP-ASI yang dikirim dan didistribusikanke lokasi yang terkena bencana selama tahun 2010 adalah sebanyak 197.000Kg, dengan rincian pengiriman dan pendistribusian sebagaimana terlampirpada lampiran 2.

Foto 18: Bantuan MP-ASI Untuk KorbanBencana

Page 34: BAB I PENDAHULUAN - pusatkrisis.kemkes.go.idpusatkrisis.kemkes.go.id/__pub/files51375. BUKU TINJAUAN TAHUN 2010... · peristiwa yang disebabkan oleh alam seperti gempa bumi, tsunami,

34

Kegiatan penangangan gizi lainnya yang dilaksanakan adalah kegiatansurveilans gizi yang dimaksudkan untuk memantau status gizi pengungsikhususnya kelompok rawan, yaitu anak balita dan ibu hamil. Pemantauanstatus gizi dimaksud dilakukan dengan melakukan pengukuran berat badandan panjang badan atau tinggi badan anak balita yang selanjutnyadibandingkan dengan standar antropometri Wordl Health Organization (WHO)2005 dengan indeks Berat Badan menurut Panjang Badan (BB/PB) atau BeratBadan Menurut Tinggi Badan (BB/TB), dan pengukuran Lingkar Lengan Atas(LiLA) ibu hamil dengan ambang batas <23,5 cm sebagai parameter risikoKurang Energi Kronis (KEK).

Foto 19. Pengukuran Lingkar Lengan Atas dan Berat Badan

Pelaksanaan kegiatan surveilans gizi dikoordinasikan dengan kegiatansurveilans kesehatan lainnya yang memberikan informasi adanya faktorpemburuk yang dapat mempengaruhi status gizi pengungsi terutama anakbalita, ibu hamil dan ibu menyusui, seperti adanya penyakit diare, InfeksiSaluran Pernafasan Akut (ISPA), campak, dan malaria.

Gambaran status gizi balita pengungsi berdasarkan hasil pengukuranantropometri dengan menggunakan indeks Berat Badan menurut PanjangBadan (BB/PB) atau Berat Badan menurut Tinggi Badan (BB/TB) yangdilakukan secara terbatas di lokasi pengungsi bencana Gunung Sinabung diKabanjahe, bencana Wasior di Manokwari dan bencana Gunung Merapi diSleman.

Berdasarkan hasil pengukuran antropometri didapatkan kondisi status gizibalita kurus dan sangat kurus (<- 2 SD standar WHO 2005) pada balita

Page 35: BAB I PENDAHULUAN - pusatkrisis.kemkes.go.idpusatkrisis.kemkes.go.id/__pub/files51375. BUKU TINJAUAN TAHUN 2010... · peristiwa yang disebabkan oleh alam seperti gempa bumi, tsunami,

35

pengungsi Gunung Sinabung di Kabanjahe sebesar 2,2%. Untuk lebihjelasnya dapat dilihat pada gambar 15 berikut.

Gambar 15Distribusi Status Gizi Balita Pengungsi Gunung Sinabung di

Kabanjahe Dengan Indeks BB/PB atau BB/TB (September 2010)

0.5 1.7 4.5

93.3

0

20

40

60

80

100

Sangat Kurus Kurus Normal Gemuk

Kategori Status Gizi (BB/PB atau BB/TB)

(%)

Kondisi status gizi balita kurus dan sangat kurus pada pengungsi Wasior diManokwari adalah 16,8% Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 16.

Gambar 16Distribusi Status Gizi Balita Pengungsi Wasior di Manokwari

Dengan Indeks BB/PB atau BB/TB (Oktober 2010)

7.1 9.7 5.6

77.6

0

20

40

60

80

100

Sangat Kurus Kurus Normal GemukKategori Status Gizi (BB/PB atau BB/TB)

(%)

Sementara hasil pengukuran antropometri didapatkan kondisi status gizi balitakurus dan sangat kurus (<- 2 SD standar WHO 2005) pada balita pengungsi

Page 36: BAB I PENDAHULUAN - pusatkrisis.kemkes.go.idpusatkrisis.kemkes.go.id/__pub/files51375. BUKU TINJAUAN TAHUN 2010... · peristiwa yang disebabkan oleh alam seperti gempa bumi, tsunami,

36

Foto 20. Konseling Menyusui

Gunung Merapi di Sleman adalah 12,3%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihatpada gambar 17.

Gambar 17Distribusi Status Gizi Balita Pengungsi Gunung Merapi di Sleman

Dengan Indeks BB/PB atau BB/TB (November 2010)

5.6 6.7 6.7

80.9

0

20

40

60

80

100

Sangat Kurus Kurus Normal GemukKategori Status Gizi (BB/PB atau BB/TB)

(%)

Mengacu pada Pedoman Penanganan Gizi Darurat (Direktorat Bina Gizi, DitjenBina Kesmas, Kemkes, 2010), hasil penilaian status gizi yang dilakukanmenunjukkan kondisi status gizi balita pada pengungsi Gunung Sinabung diKabanjahe dikategorikan sebagai situasi normal, karena prevalensi balitakurus dan sangat kurus <10% sehingga pada dasarnya tidak memerlukanintervensi khusus. Namun demikian, untuk mengantisipasi dan mencegahterjadinya penurunan status gizi balita pada pengungsi Gunung Sinabung diKabanjahe tersebut, Pusat Penanggulangan Krisis yang berkoordinasi denganDirektorat Bina Gizi tetap melakukan intervensi dengan pendistribusian MP-ASI dan pelaksanaan konselingmenyusui. Sementara kondisi status gizibalita pada pengungsi Wasior diManokwari dan Gunung Merapi diSleman dapat dikategorikan sebagaisituasi serius, karena prevalensi balitakurus dan sangat kurus >=10%, danuntuk hal ini Pusat PenanggulanganKrisis yang berkoordinasi denganDirektorat Bina Gizi melakukan intervensidengan pendistribusian MP-ASI danpelaksanaan konseling menyusui.

Page 37: BAB I PENDAHULUAN - pusatkrisis.kemkes.go.idpusatkrisis.kemkes.go.id/__pub/files51375. BUKU TINJAUAN TAHUN 2010... · peristiwa yang disebabkan oleh alam seperti gempa bumi, tsunami,

37

3. Upaya Kesehatan Jiwa

Upaya penanggulangan masalah kesehatan jiwa dan psikososial akibatbencana dimaksudkan untuk meningkatkan taraf kesehatan jiwa bagi parakorban yang selamat serta membantu memberikan akses terhadap pelayanankesehatan khususnya pelayanan kesehatan jiwa. Dalam rangka upayapenanggulangan masalah kesehatan jiwa dan psikososial akibat bencana,Kementerian Kesehatan di tingkat pusat berkoordinasi dengan PerhimpunanPerawat Nasional Indonesia (PPNI), Perhimpunan Dokter Spesialis KedokteranJiwa Indonesia (PDSKJI), serta Community Mental Health Nursing (CMHN),untuk tingkat Provinsi/Kabupaten melakukan koordinasi dengan DinasKesehatan Provinsi/Kabupaten, Rumah Sakit Umum Daerah, Rumah SakitJiwa serta puskesmas-puskesmas setempat.

Upaya Penanggulangan Kesehatan Jiwa yang dilakukan dalam rangkapenanggulangan krisis kesehatan akibat bencana tersebut sebagai berikut:a. Upaya Penanggulangan Kesehatan Jiwa di daerah bencana Gunung

Sinabung:1) Assesmen Jumlah pengungsi pada tiap-tiap posko untuk mengetahui

jumlah pengungsi yang mengalami masalah kesehatan jiwa. Darihasil assesmen yang dilakukan terhadap 18.279 orang parapengungsi korban bencana yang datang memeriksakan kesehatannyake pos kesehatan ditemukan 2.629 orang atau 14,38% menderitaansietas (kecemasan).

2) Pengenalan tentang masalah Kesehatan Jiwa pada pengungsi disetiap posko yang meliputi: Pertolongan pertama kesehatan jiwa Manajemen stress

3) Melakukan latihan relaksasi terhadap para pengungsi.4) Melakukan terapi kelompok.5) Kunjungan ke RSU Kabanjahe, melihat pasien pasca bencana

bersama-sama dengan petugas kesehatan dari: Tim Dinas Kesehatan Propinsi (Kasie Rujukan dinkes SUMUT) 2

orang. Tim RSJ Propinsi Sumut 2 orang. Tim Direktorat Bina Pelayanan Kesehatan Jiwa, Kemkes RI (2

orang).6) Bersama-sama mengadakan sosialisasi tentang Gunung Sinabung

sebagai stesor pada pengungsi.7) Bersama-sama dengan dengan tim CMHN (Community Mental Health

Nursing) mensosialisasikan dalam menghadapi stresor.

Page 38: BAB I PENDAHULUAN - pusatkrisis.kemkes.go.idpusatkrisis.kemkes.go.id/__pub/files51375. BUKU TINJAUAN TAHUN 2010... · peristiwa yang disebabkan oleh alam seperti gempa bumi, tsunami,

38

8) Membagikan leaflet bencana untuk anak, dewasa dan keluargasebanyak 1000 lembar.

9) Membagikan leaflet check list bencana anak sebanyak 500 lembar.10) Tenaga/SDM:

Dalam melakukan upaya penangan kesehatan jiwa pada pengungsi,tim Pusat mendapat dukungan tenaga sebanyak 17 orang yangberasal dari CMHN 14 orang dan RSJ Medan 3 orang (2 psikiater dan1 orang perawat).

11) PenderitaDari 50 orang pengungsi yang dirawat di RSUD Kabanjahe ditemukan8 orang mengalami gangguan jiwa. Rinciannya 4 orang DepresiBerat, 1 orang Retardasi Mental, 3 orang mengalami gangguanPsikotik, dan sudah dirujuk ke RSJ Propinsi Sumatera Utara.

b. Upaya Penanggulangan Kesehatan Jiwa di daerah bencana Wasior:1) Melakukan kunjungan lapangan ke setiap tenda kodim dan tenda

Balai Latihan Kehutanan (BLK).2) Melakukan intervensi yaitu konseling psikososial pada 48 orang

pengungsi yang dideteksi mengalami gangguan stress/depresi ringandan sedang.

3) Melakukan Self Assesment terhadap 100 orang pengungsi, danditemukan lebih dari 75% diantaranya menderita gangguan cemas.Upaya yang dilakukan adalah konselling individual.

4) Melakukan penilaian status mental terhadap 606 PNS, karena merekajuga mengalami kecemasan dan sebagian lagi mengalami depresi.Intervensi konselling individual juga dilakukan terhadap petugaskesehatan tersebut, sehingga mereka diharapkan dapat kembalibertugas dengan baik.

5) Melakukan pelayanan dan pengobatan di 2 titik pengungsian yaitutitik 1 sebanyak 2000 orang dan titik ke 2 sebanyak 1500 orang.

Foto 21. Self AssesmentTerhadap Pengungsi

Page 39: BAB I PENDAHULUAN - pusatkrisis.kemkes.go.idpusatkrisis.kemkes.go.id/__pub/files51375. BUKU TINJAUAN TAHUN 2010... · peristiwa yang disebabkan oleh alam seperti gempa bumi, tsunami,

39

6) Melakukan konselling individu dan keluarga di tempat pengungsian7) Melakukan latihan relaksasi bagi para pengungsi.8) Kunjungan rumah ke beberapa pasien yang mengalami gangguan

jiwa.9) Membagi dan memasang poster yang berkaitan dengan bencana di

titik pengungsian10) Melakukan sosialisasi dan capacity building kesehatan jiwa kepada

petugas kesehatan RSUD Kabupaten Nabire dan Puskesmas11) Dari hasil kunjungan terhadap pasien korban bencana wasior di

RSUD Nabire ditemukan 50% dari 16 pasien yang dirawat mengalamigangguan PTSD (Post Traumatic Stress Disorder) dan telah diberikanintervensi psikoterapi dan psikofarmaka.

12) Membuka poli khusus pelayanan kesehatan jiwa di RSUD Nabireselama 3 hari khususnya kepada pasien korban bencana wasior,didapatkan 30 orang yang mengalami gangguan jiwa yang terdiri darigangguan skizofrenia 10 orang gangguan cemas dan psikosomatik 13pasien, PTSD 2 orang, autisme 2 orang, epilepsi dengan RetardasiMental 3 orang dan semua pasien diberikan psikoterapi suportif danterpai psikofarmaka sesuai diagnosisnya.

c. Upaya Penanggulangan Kesehatan Jiwa di daerah bencana MentawaiUpaya penanggulangan masalah kesehatan jiwa di daerah bencanaMentawai dilakukan di 3 tempat yaitu Kecamatan Sikakap Utara Selatandilakukan di Puskesmas, SDN 01 Sikakap, Gereja dan RS Lapangan, DusunPurorogat desa Malakopa dan Dusun Maonay desa Bulasat. Adapunkegiatan yang dilakukan adalah:1) Sebagian besar pasien korban bencana mengalami masalah psikosial

yang langsung dilakukan intervensi dengan konseling. Dari hasilasesmen singkat yang dilakukan terhadap 83 pengungsi yang ada didaerah Kec. Sikakap Utara Selatan ditemukan 12 orang dengandiagnosis gangguan penyesuaian dengan afek Depresi dan Cemas, 4orang dengan keluhan insomnia dan 1 kasus dengan gangguanstress akut.

2) Dari hasil assesmen singkat yang dilakukan terhadap 143 pengungsiyang ada di daerah Dusun Maonay desa Bulasat ditemukan 7 kasusdengan gangguan jiwa yang memerlukan psikofarmaka, sisanyadengan masalah psikososial yang menonjol yang disertai gejalakecemasan dan susah tidur hanya diberikan psikoterapi suportif danrelaksasi.

3) Dari hasil asesmen singkat yang dilakukan terhadap 331 pengungsiyang ada di daerah Dusun Purorogat desa Malakopa ditemukan 14orang mengalami masalah psikososial, 6 orang dengan gangguanjiwa, 4 orang yang memerlukan psikofarmaka. Satu kasus dengan

Page 40: BAB I PENDAHULUAN - pusatkrisis.kemkes.go.idpusatkrisis.kemkes.go.id/__pub/files51375. BUKU TINJAUAN TAHUN 2010... · peristiwa yang disebabkan oleh alam seperti gempa bumi, tsunami,

40

gangguan depresi berat, 4 kasus dengan gangguan penyesuaiandengan afek cemas dan insomnia, dan 1 kasus dengan gangguanstres akut, sisanya hanya diberikan relaksasi dan psikoterapi suportif.

4) Melakukan terapi bermain terhadap sekitar 30 orang anak di dusunAsahan.

5) Melakukan intervensi terhadap pengungsi dengan masalahpsikososial dan gangguan jiwa, dengan cara:- Konseling individual- Psikoterapi suportif- Terapi relaksasi.- Terapi kelompok: terapi bermain pada anak-anak.- Pemberian Psikofarmaka

d. Upaya Penanggulangan Kesehatan Jiwa di daerah bencana GunungMerapi:1) Deteksi dini adanya gangguan jiwa dengan symptom checklist, case

finding melalui kegiatan kelompok, latihan relaksasi bersama, playtherapy kepada pengungsi anak-anak oleh psikolog, merujuk kepsikiater bila ada indikasi psikopatologi dan bersama Program S2keperawatan jiwa Fak.Keperawatan UI melakukan pelatihanpertolongan pertama kesehatan mental kepada beberapa perawatkeswa dari RSJ. Magelang, RSJ Klaten, RSJ. Grhasia dan RSJSemarang

2) Melakukan pembekalan PFA (Psychological First Aid) kepada 200orang tenaga kesehatan yang terdiri dari Perawat, Pekerja Sosial, Dr.

Foto 22. Play Therapy Kepada Pengungsi Anak-Anak

Page 41: BAB I PENDAHULUAN - pusatkrisis.kemkes.go.idpusatkrisis.kemkes.go.id/__pub/files51375. BUKU TINJAUAN TAHUN 2010... · peristiwa yang disebabkan oleh alam seperti gempa bumi, tsunami,

41

Umum dan psikolog yang berasal dari RS Jiwa dan RSUD. Untukjelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Asal Tenagakesehatan

Jumlah DaerahImplementasi

Kegiatan

a. RSJ AminoGondohutomoSemarang

b. RSJ Grhasiac. RSUD DIY

d. RSJ Prof. Dr.SoeroyoMagelang

e. RSJ Surakartaf. RSJ Dr.

SoejarwadiKlaten

40 orang

30 orang20 orang

60 orang

20 orang30 orang

Boyolali

Wilayah DIY

Wilayah Magelang

KlatenKlaten

Melakukan senam terapirelaksasi

Wawancara Kelompok(FGD)

Wawancara Individual Terapi bermain untuk

anak-anak Assesment psikososial Konselling Dll sesuai kebutuhan

lapangan Kegiatan dibagi atas 2

kelompok, yaitukelompok dewasa dankelompok anak-anak.

3) Implementasi Pelayanan PFA3.1. Di daerah Boyolali pelaksanaan : tanggal 1 – 29 Desember

2010 dengan 40 orang konselor dari RSJ Amino GondohutomoSemarang. Lokasi kegiatan : di 3 Kecamatan dengan 11 desayang dikunjungi. Kegiatan yang dilakukan pada kelompok

Foto 23. Pembekalan PFA (Psychological First Aid)

Page 42: BAB I PENDAHULUAN - pusatkrisis.kemkes.go.idpusatkrisis.kemkes.go.id/__pub/files51375. BUKU TINJAUAN TAHUN 2010... · peristiwa yang disebabkan oleh alam seperti gempa bumi, tsunami,

42

dewasa : Relaksasi progresif, melakukan hipnosis lima jari ,Berdoa bersama, penilaian masalah psikososial dan membantumemecahkan masalah. Pengobatan penyakit fisik, psikis danpsikotherapi oleh pendamping ahli bagi masyarakat yangdiindikasikan mengalami gangguan jiwa

3.2. Pelayanan di daerah propinsi DIY, dilakukan oleh 50 orangkonselor dari RSJ Grasia dan RSUD DIY, dengan melayani 3999orang pengungsi dan didapatkan maslah kesehatan jiwa berupagangguan insomnia sebanyak 13,15%, kurang/tidak nafsumakan 10,38%, merasa cemas/tegang/kuatir 8,3%

3.3. Pelayanan di daerah Kabupatren Magelang, 60 peserta yangtelah dibekali untuk melakukan PFA. Dibentuk 10 tim, masing-masing 6 orang. Alat bantu dengan skrining chek list. Kegiatanyang dilakukan adalah skrining, relaksasi masal - sugesti-hipnotik, konseling individual atau kelompok yang disesuaikandengan kebutuhan di lapangan .Lokasi yang dikunjungi: 89 TPS, 136 dusun. Jumlah pengungsiyang kontak dengan tim: 12.098 orang, yang dilakukan skriningsebanyak 7.310 orang, pengungsi anak-anak : 3.798 anak,dirujuk ke psikiater sebanyak 63 orang, perlu obat psikofarmaka50 orang dan yang dirawat di RSJ Prof. Dr. Soeroyo Magelangada 8 orang.

3.4. Pelayanan di Kabupaten Klaten, dilayani 50 orang konselor yangtelah dibekali, terdiri dari 30 orang dari RSJ Dr. SoejarwadiKlaten dan 20 dari RSJ. Solo, melayani di 9 kecamatan terhadap2099 pengungsi dewasa dan 1160 pengungsi anak. Didapatkanmasllah keswa pada pengungsi dewasa; 5% depresi, 16%gangguan cemas, 1% PTSD, gangguan psikotik 0,1%. Padapengungsi anak; 3,4% depresi, 9,6% gangguan cemas danPTSD 0,1%

4. Upaya Kesehatan Reproduksi

Upaya kesehatan reproduksi merupakan upaya yang harus dilakukan padasituasi darurat atau bencana. Untuk mengurangi dampak akibat bencana padakesehatan reproduksi perlu dilakukan pengorganisasian sertapenyelenggaraan penanganan keadaan darurat secara tepat waktu, memadaidan efisien.

Kesehatan reproduksi adalah keadaan sejahtera, mental dan sosial secarahutuh, tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan dalam semua halyang berkaitan dengan sistem reproduksi, serta fungsi dan prosesnya padalaki-laki dan perempuan (UU No. 36 tahun 2009 tentang Kesaehatan pasal 71ayat 1)

Page 43: BAB I PENDAHULUAN - pusatkrisis.kemkes.go.idpusatkrisis.kemkes.go.id/__pub/files51375. BUKU TINJAUAN TAHUN 2010... · peristiwa yang disebabkan oleh alam seperti gempa bumi, tsunami,

43

Mengingat ruang lingkup kesehatan reproduksi cukup luas, meliputi seluruhsiklus hidup manusia. Untuk saat ini, Indonesia telah menentukan prioritaspada empat komponen utama, yaitu:1. Kesehatan ibu dan bayi baru lahir,2. Keluarga Berencana,3. Kesehatan reproduksi remaja, dan4. Pencegahan dan penanganan IMS, termasuk HIV/AIDS.

Pelayanan di atas dikenal dengan Pelayanan Kesehatan Reproduksi Esensial(PKRE). Jika PKRE ditambah dengan pelayanan kesehatan reproduksi usialanjut, maka menjadi Pelayanan Kesehatan Reproduksi Komprehensif (PKRK).

Tujuan pelayanan kesehatan reproduksi pada situasi darurat merupakanupaya untuk mencegah meningkatnya kesakitan dan kematian maternal danbayi bayi baru lahir, mengurangi penularan IMS/ISR, termasuk HIV-AIDS,pencegahan dan penanganan kekerasan berdasarkan gender dan kekerasanseksual, serta menjamin tranfusi darah yang aman.

Pelayanan kesehatan reproduksi untuk menanggulangi kebutuhan pendudukpada fase awal pengungsian (dapat merupakan keadaan gawat daruratataupun belum) dapat diselenggarakan Paket Pelayanan Awal Minimum(PPAM).

Intervensi minimum kesehatan reproduksi yang diberikan kepada pendudukdi tempat pengungsian, antara lain :• Mengindentifikasikan ibu hamil dan bidan. Pembagian kit persalinan bersih

di rumah, disertai petunjuk pemakaian kepada para ibu hamil juga kitpada bidan.

• Memperhatikan dan membuat lokasi penampungan menjadi lebih amanuntuk perempuan terutama terhadap kekerasan berdasarkan gender.Terlebih lagi, pengungsi tinggal di tempat penampungan untuk jangkawaktu yang lama.

• Mempertimbangkan untuk membagikan kontrasepsi darurat (emergencycontraception) melalui tenaga kesehatan.

Setelah lokasi penampungan menjadi permanen, seluruh paket inti harusdiselenggarakan secara cepat dan tepat.

Paket Inti Intervensi Kesehatan Reproduksi adalah paket minimum intervensiyang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dasar kesehatan reproduksidalam keadaan bencana. Paket ini terdiri dari ringkasan komponen utamapaket, dan daftar bahan-bahan dan perbekalan yang diperlukan untukpenerapan dan pelaksanaannya.

Page 44: BAB I PENDAHULUAN - pusatkrisis.kemkes.go.idpusatkrisis.kemkes.go.id/__pub/files51375. BUKU TINJAUAN TAHUN 2010... · peristiwa yang disebabkan oleh alam seperti gempa bumi, tsunami,

44

Komponen Paket Inti Intervensi Kesehatan Reproduksi merupakan PaketPelayanan Awal Minimum (PPAM), antara lain:• Untuk mencegah meningkatnya morbiditas dan mortalitas neonatal dan

maternal• Untuk mencegah dan mengelola tanggapan terhadap kekerasan

berdasarkan gender dan kekerasan seksual.• Untuk menerapkan kewaspadaan umum (universal precaution) terhadap

HIV• Untuk mengurangi penularan penyakit menular seksual (PMS)/HIV melalui

penyediaan kondom secara cuma-cuma.• Untuk menjamin transfusi darah yang aman.• Untuk memenuhi kebutuhan pelindung haid (menstrual protection)

Bahan-bahan dan perbekalan untuk implementasi paket inti (core package)yang juga mengacu pada Paket Pelayanan Awal Minimum (PPAM), antaralain:• Paket kesehatan darurat baru (The New Emergency Health Kit)• Kontrasepsi darurat• Kit persalinan bersih• Kondom• Persediaan kontrasepsi untuk memenuhi permintaan secara spontan.• Perlindungan haid• Kewaspadaan umum

Tujuan Paket Pelayanan Awal Minimum Mengindentifikasi satu atau beberapa organisasi atau individu yang mampu

mengkoordinasikan dan menyelenggarakan PPAM. Mencegah dan mengelola kekerasan seksual dan akibatnya Pencegahan kesakitan dan kematian ibu dan bayi baru lahir dengan:

1. Penyediaan kit persalinan bersih untuk ibu dalam upaya meningkatkanpersalinan bersih di rumah.

2. Penyediaan kit persalinan bidan untuk membantu persalinan bersih danaman.

3. Menyusun system rujukan untuk mengelola gawat darurat kebidanan Menekan penularan HIV, dengan melaksanakan tindakan pencegahan

umum (universal precaution) terhadap HIV/AIDS dan menjamintersedianya kondom secara gratis.

Perencanaan kesehatan reproduksi komprehensif, terintegrasi denganpemeliharan kesehatan dasar.

Berdasarkan laporan kegiatan Tim Penanggulangan Bencana Direktorat BinaKesehatan Ibu yang berkunjung untuk mendata dan pengamatan langsung di

Page 45: BAB I PENDAHULUAN - pusatkrisis.kemkes.go.idpusatkrisis.kemkes.go.id/__pub/files51375. BUKU TINJAUAN TAHUN 2010... · peristiwa yang disebabkan oleh alam seperti gempa bumi, tsunami,

45

salah satu bencana alam, banjir bandang di Wasior dapat dilaporkan sebagaiberikut : Pelayanan antenatal care tidak dapat dilakukan di posko kesehatan,

mengingat di tempat tersebut tidak terdapat tirai dan terbuka. Ruang rawat inap di Kantor Bupati Kabupaten Teluk Wondama tidak

tersedia partus set, alat ekstraksi vakum, kuret set, dan juga obat-obatanemergensi kebidanan. Untuk partus pasien langsung dibawa ke rumahbidan. Walaupun sebenarnya partus set banyak menumpuk di posko belumsempat didistribusikan. Selain itu belum adanya Puskesmas yang mampuPONED.

Untuk rujukan komplikasi kebidanan, pasien terpaksa dibawa ke Manokwaridengan pesawat udara atau kapal laut. Jadual penerbangan hanya 2 kalisehari, yaitu pukul 08.00 pagi dan 12.00 siang waktu setempat denganwaktu tempuh 1 jam, sedangkan dengan kapal laut menempuh waktu 6 -11 jam.

Universal precaution tidak dapat berjalan, mengingat alat-alat minor setdibersihkan hanya menggunakan alkohol dan direbus kali sehari.

Kasus kekerasan terhadap perempuan belum ada laporan, dengan melihatsecara langsung tempat penampungan dengan manajemen yang baik danditunjang dengan dapur dan sarana cuci mandi kakus (MCK) cukupberdekatan melindungi perempuan dari tindak kekerasan terhadapperempuan.

Untuk tenaga kesehatan yang tersedia di tempat bencana dapat dilaporkanjumlah tenaga kesehatan di Puskesmas Wasior, terdiri dari 6 orang dokter, 7orang bidan sedangkan yang tersisa hanya 4 orang dokter dan 4 orang bidan.Di Puskesmas Wandiboi, jumlah dokter sebanyak 3 orang dan 4 orang bidan.Sekarang tersisa hanya 1 orang dokter dan 2 orang bidan (belum beroperasi).

Semua dokter di kabupaten Wondama bekerja secara bergilir (shift) danditambah dengan dokter-dokter relawan di posko kesehatan dan rawat inapbekerja bergilir 24 jam.

Sedangkan upaya pelayanan kesehatan reproduksi yang diberikan padabeberapa kejadian bencana alam yang terjadi di Indonesia, selain di banjirbandang Wasior Direktorat Bina Kesehatan Ibu juga dengan bantuan dariUNFPA telah memberikan paket bantuan kepada:a. Banjir bandang di Wasior, Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat: 750 hygiene kit, 200 kit ibu hamil, 200 kit ibu bersalin, 200 kit bayi 15 set bidan kit. 2 set PONED kit

Page 46: BAB I PENDAHULUAN - pusatkrisis.kemkes.go.idpusatkrisis.kemkes.go.id/__pub/files51375. BUKU TINJAUAN TAHUN 2010... · peristiwa yang disebabkan oleh alam seperti gempa bumi, tsunami,

46

b. Gempa bumi dan Tsunami di Kabupaten Mentawai, Provinsi SumateraBarat: 2 set PONED kit Hygiene kit dan kit-kit lain dikirim melalui PKBI Gunung Meletus di Merapi, Provinsi Jawa Tengah dan DI. Yogyakarta

(bantuan UNFPA).

Item Sleman Magelang Klaten Boyolali TotalKit Ibu Hamil 100 150 75 100 425Kit IbuBersalin

175 250 125 75 625

Kit Bayi 100 150 75 75 530Bidan Kit 30 50 25 15 120Hygiene Kit 750 1000 650 600 3000

5. Upaya Penyehatan Lingkungan

Upaya penyehatan lingkungan merupakan upaya yang dilakukan dalamrangka pengendalian faktor risiko lingkungan untuk melindungi masyarakat

Foto 24. Bidan Kit

Page 47: BAB I PENDAHULUAN - pusatkrisis.kemkes.go.idpusatkrisis.kemkes.go.id/__pub/files51375. BUKU TINJAUAN TAHUN 2010... · peristiwa yang disebabkan oleh alam seperti gempa bumi, tsunami,

47

dari kemungkinan tertularnya penyakit penyakit berbasis lingkungan di lokasibencana dan pengungsian. Upaya tersebut meliputi :a) Penyediaan, pengawasan dan perbaikan kualitas airb) Tempat penampungan pengungsic) Pembuangan kotorand) Pembuangan sampahe) Pembuangan limbahf) Pengendalian vektorg) Sanitasi makanan

Pelaksanaan upaya penyehatan lingkungan dilakukan tidak hanya oleh unitteknis (Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan PenyehatanLingkungan beserta jajaran UPT di daerah), namun berkoordinasi denganlintas program dan sektor terkait.

Selama tahun 2010 upaya penyehatan lingkungan dalam rangkapenanggulangan krisis kesehatan akibat bencana telah dilakukan padabeberapa jenis bencana yang terjadi, antara lain pada bencana :a) Banjir Bandang di Wasior Kabupaten Manokwari Provinsi Papua Barat,b) Gempa bumi dan Tsunami di Kabupaten Mentawai Propinsi Sumatra Baratc) Gunung meletus di Propinsi Sumatra Utara, Propinsi DIY dan Propinsi

Jawa Tengah

Dalam kaitan upaya penyehatan lingkungan tersebut telah dilakukanpemberian bantuan logistik, antara lain sebagai berikut:a) Air rahmatb) Penjernih air cepatc) Lifestrod) Polybag sampahe) Hygiene kitf) Slap jambang) Kaporith) Lysoli) Abatej) Aquatabk) Mist blowerl) Masker non kainm) Repellent lalat dan nyamuk

Untuk lebih lengkapnya, bantuan logistik yang diberikan pada saat kejadianbencana tahun 2010 dapat dilihat di lampiran 3

Foto 25. Mist Blower

Page 48: BAB I PENDAHULUAN - pusatkrisis.kemkes.go.idpusatkrisis.kemkes.go.id/__pub/files51375. BUKU TINJAUAN TAHUN 2010... · peristiwa yang disebabkan oleh alam seperti gempa bumi, tsunami,

48

Disamping pemberian bantuan logistik dibidang penyehatan lingkungan,bentuk upaya yang dilakukan dalam bidang penyehatan lingkungan dalamrangka penanggulangan krisis kesehatan akibat bencana di Wasior, Mentawaidan Merapi antara lain adalah sebagai berikut :1. Pendataan sanitasi dasar dan inspeksi sanitasi di lokasi pengungsian.

Tidak tercukupinya kebutuhan air bersih terhadap pengungsi di Wasior,lebih jelasnya dapat dilihat seperti pada gambar 18

Tidak tercukupinya kebutuhan sarana buang air besar pada lokasipengungsian di Wasior, seperti ditunjukkan pada Gambar 19.

GAMBAR 19

GAMBAR 18

Page 49: BAB I PENDAHULUAN - pusatkrisis.kemkes.go.idpusatkrisis.kemkes.go.id/__pub/files51375. BUKU TINJAUAN TAHUN 2010... · peristiwa yang disebabkan oleh alam seperti gempa bumi, tsunami,

49

Tidak tercukupinya tenda sebagai tempat penampungan sementara bagipengungsi, dapat dilihat pada Gambar 20.

2. Penyuluhan kesehatan dan kebersihan lingkungan di setiap LokasiPengungsian;

3. Pembuatan saluran pembuangan air limbah (SPAL) di lingkungan lokasiPengungsian Kodim Manokwari;

4. Tindakan desinfeksi dengan menggunakan bahan insektisida baikDeltaclean maupun Virousclean secara berkala sampai waktu tanggapdarurat;

5. Melakukan fogging (penyemprotan) Malathion secara berkala sampaiwaktu tanggap darurat

6. Pemeriksaan laboratorium bakteriologis pada air bersih yang ada di lokasipengungsian secara berkala sampai waktu tanggap darurat dicabut;

7. Pemberian kelambunisasi pada pengungsi;8. Penempatan kontainer pakai pengaduk untuk penjernihan dan

desinfektan sebanyak 4 buah pada lokasi pengungsian di Mentawai ;9. Pemberian jerigen untuk tempat air bersih untuk para pengungsi pada

lokasi pengungsian di Mentawai;10. Pemberian masker kepada para pengungsi di lokasi huntara serta para

penduduk yang terpapar dengan abu vulaknik akibat gunung meletus.

GAMBAR 20

Page 50: BAB I PENDAHULUAN - pusatkrisis.kemkes.go.idpusatkrisis.kemkes.go.id/__pub/files51375. BUKU TINJAUAN TAHUN 2010... · peristiwa yang disebabkan oleh alam seperti gempa bumi, tsunami,

50

6. Upaya Surveilans Epidemiologi

Surveilans epidemiologi adalah kegiatan analisis secara sistematis dan terusmenerus terhadap penyakit atau masalah – masalah kesehatan dan kondisiyang mempengaruhi terjadinya peningkatan dan penularan penyakit ataumasalah-masalah kesehatan tersebut, agar dapat melakukan tindakanpenanggulangan secara efektif dan efisien melalui proses pengumpulan data,pengolahan dan penyebaran informasi epidemiologi kepada penyelenggaraprogram kesehatan.

Selama tahun 2010 upaya surveilans epidemiologi yang dilaksanakan dalamrangka penanggulangan krisis kesehatan akibat bencana adalah sebagaiberikut :a) Melakukan pembinaan kepada petugas poskes terkait surveilans

pengungsi berikut pencatatan dan pelaporan pada bencana banjirbandang di Kab. Bandung, Maret 2010. Hasil pengamatan surveilanspenyakit didominasi oleh penyakit kulit (gatal-gatal) dan myalgia.

b) Melakukan pembinaan kepada petugas kesehatan setempat terkaitsurveilans epidemiologi penyakit di pengungsian berikut pencatatan danpelaporan pada bencana banjir di Kab. Purwakarta, Maret 2010.

c) Bersama dengan petugas Sudin Kesehatan Jakarta Timur dan PKM DurenSawit, membangun sistem surveilans penyakit pada bencana kebakaranklender, Juni 2010. Tiga kasus kesehatan terbanyak yaitu ISPA, gatal –gatal, dan cephalgia (sakit kepala).

d) Melaksanakan upaya surveilans epidemiologi penyakit potensial wabahberkoordinasi dengan Dinkes Prov. dan Kab. setempat pada banjir di Kab.Ciamis, Juni 2010.

e) Melaksanakan upaya surveilans epidemiologi penyakit potensial wabahpada gempa bumi di berkoordinasi dengan Dinkes Prov. dan Kab. padaKab. Yapen, Papua Barat, Juni 2010.

f) Melaksanakan surveilans epidemiologi penyakit dan melakukanpengamatan terhadap faktor risiko penularan penyakit berkoordinasidengan Dinkes Prov. dan Kab. Setempat pada bencana banjir di kab.Wajo, Sulawesi Selatan, Juli 2010

g) Melaksanakan surveilans epidemiologi penyakit dengan menempatkanpetugas pada pos – pos kesehatan dan melakukan pengamatan terhadapfaktor risiko kesehatan pada bencana banjir di Kab. Tanah Bumbu,Kalimantan Selatan, Juli 2010, berkoordinasi dengan Dinkes Prov. danKabupaten setempat. Hasil pengamatan surveilans penyakit didominasioleh ISPA, dermatitis, cephalgia, myalgia, dan GE.

h) Melaksanakan surveilans epidemiologi penyakit dengan menempatkanpetugas di pos – pos kesehatan di pengungsian pada bencanameletusnya gunung Sinabung, Kab. Karo, Sumatera Utara, Agustus -

Page 51: BAB I PENDAHULUAN - pusatkrisis.kemkes.go.idpusatkrisis.kemkes.go.id/__pub/files51375. BUKU TINJAUAN TAHUN 2010... · peristiwa yang disebabkan oleh alam seperti gempa bumi, tsunami,

51

September 2010. Penyakit didominasi oleh ISPA, ansietas, dan gastritis.Melaksanakan surveilans faktor risiko kesehatan dengan melakukanpemeriksaan kualitas udara di beberapa lokasi pengungsian yangdilaksanakan BBTKL – PPM Medan pada 29 dan 30 Agustus 2010,hasilnya kualitas udara masih aman dan di bawah ambang batas bahaya.

i) Membangun sistem surveilans penyakit bersama petugas SudinKesehatan Jakarta Timur dan PKM Cipinang Melayu pada bencana banjirCipinang Melayu, Jakarta Timur, Oktober 2010. Jumlah kasus terbanyakadalah ISPA, gatal – gatal, dan sakit kepala.

j) Membentuk tim dan melaksanakan surveilans penyakit dan faktorrisikonya di lokasi pengungsian pada bencana banjir bandang Wasior,Kab. Teluk Wondama, Papua Barat, Oktober 2010, berkoordinasi denganDinkes Prov dan Kab. setempat. Upaya surveilans penyakit dilaksanakandengan menempatkan petugas pada pos – pos kesehatan di lokasipengungsian BLK Sanggeng Manokwari, Kodim Manokwari, dan lokasipengungsian di Wasior – Wondama.Jenis penyakit yang berpotensi KLB di tempat pengungsian BLKManokwari adalah ISPA, Diare dan Malaria. Untuk lebih jelasnya dapatdilihat pada grafik 1.

Grafik 1Trend Penyakit Potensial KLB di Pengungsian BLK Manokwari

Tanggal 10 s/d 17 Oktober 2010

0

5

10

15

20

25

30

35

10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8

ISPA

DIARE

MALARIA

Pada gambar di atas terlihat bahwa penyakit malaria mengalamipenurunan, tetapi untuk penyakit Diare dan ISPA masih cenderungmengalami peningkatan hingga tanggal 17 Oktober 2010.

Page 52: BAB I PENDAHULUAN - pusatkrisis.kemkes.go.idpusatkrisis.kemkes.go.id/__pub/files51375. BUKU TINJAUAN TAHUN 2010... · peristiwa yang disebabkan oleh alam seperti gempa bumi, tsunami,

52

Demikian juga pada pengungsi di Lapangan Kodim Manokwari, terdapat 3(tiga) jenis penyakit potensial KLB yaitu ISPA, Diare dan Malaria. Namununtuk diare dan malaria sudah mengalami penurunan yang cukupberarti. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik 2.

Grafik 2Trend Penyakit Potensial KLB di Pengungsian Lap. Kodim

ManokwarTanggal 7 s/d 13 Oktober 2010

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

50

7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5

ISPA

DIA RE

M A LA RIA

Di pengungsian Wasior Wondama terdapat 3 penyakit yang berpotensiKLB yaitu ISPA, Diare dan Malaria. Ketiga penyakit tersebut cenderungmengalami peningkatan terutama ISPA. Peningkatan yang ekstrem dariISPA ini disebabkan oleh terpaparnya pengungsi dengan debu. Untuklebih jelasnya dapat dilihat pada grafik 3.

Grafik 3Trend Penyakit Potensial KLB di Pengungsian Wasior

Tanggal 7 s/d 13 Oktober 2010

0

50

100

150

200

250

300

5 7 9 11 13 15 17 19 2 1 2 3 2 5 2 7 2 9 3 1 2

IS P A

D IA R E

M A LA R IA

Page 53: BAB I PENDAHULUAN - pusatkrisis.kemkes.go.idpusatkrisis.kemkes.go.id/__pub/files51375. BUKU TINJAUAN TAHUN 2010... · peristiwa yang disebabkan oleh alam seperti gempa bumi, tsunami,

53

k) Melaksanakan surveilans epidemiologi penyakit potensial KLBberkoordinasi dengan Dinkes Provinsi dan Kabupaten setempat padabencana gempa bumi dan tsunami Mentawai, Sumatera Barat, Oktober2010. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik 4 dan 5.

Grafik 4Kasus ISPA di Pos Kesehatan Pasca Gempa dan

Tsunami Mentawai 2010

Sumber : Dinkes Prov. Sumbar

Grafik 5Kasus Diare di Pos Kesehatan Pasca Gempa dan

Tsunami Mentawai 2010

Sumber : Dinkes Prov. Sumbar

l) Melakukan pengamatan penyakit di lokasi pengungsian D.I Yogyakartadan Jawa Tengah dengan menempatkan petugas di posko kesehatan danpos– pos kesehatan lapangan berkoordinasi dengan Dinkes Provinsi danKabupaten setempat. Dari hasil pengamatan di lokasi pengungsian D.I

Page 54: BAB I PENDAHULUAN - pusatkrisis.kemkes.go.idpusatkrisis.kemkes.go.id/__pub/files51375. BUKU TINJAUAN TAHUN 2010... · peristiwa yang disebabkan oleh alam seperti gempa bumi, tsunami,

54

Yogyakarta menunjukkan bahwa ISPA, Cephalgia dan Common Coldmerupakan 3 penyakit terbesar. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat padatabel 7.

Tabel 710 besar penyakit di pengungsian di Provinsi DI Yogyakarta

s/d 19 November 2010

Sumber : Dinkes Prov. DI Yogyakarta

Kasus ISPA di Kab. Sleman sangat fluktuatif, dan mulai tanggal 6November kasus cenderung meningkat. Untuk lebih jelasnya dapat dilihatpada grafik 6.

Grafik 6Trend Harian Penyakit ISPA s/d 18 November 2010

di Kab. Sleman Provinsi DI Yogyakarta

Is p a

1 1 ,1

6 ,4

1 3 ,51 0 ,4

1 6 ,7

7 ,28 ,9

2 2 ,32 1 ,9

1 8 ,3

1 5 ,01 2 ,6

1 9 ,61 7 ,51 8 ,0

2 9 ,1

2 5 ,72 6 ,5

2 0 ,6

2 4 ,0

2 0 ,6

2 9 ,4

2 2 ,1

0 ,0

5 ,0

1 0 ,0

1 5 ,0

2 0 ,0

2 5 ,0

3 0 ,0

3 5 ,0

2 5 2 7 2 9 3 1 2 4 6 8 1 0 1 2 1 4 1 6

T a n g g a l

Pro

se

n P

er

Ha

ri

Sementara itu tren kasus diare di Kabupaten Sleman hingga 18November 2010 juga sangat fluktuatif, dimana peningkatan kasus mulai

PENYAKIT PERSENTASEIspa 18.7Cepalgia 9.7Common cold 7.9Myalgia 7.5Hipertensi primer 7.2Peny mata/iritasi mata 4.5Dispepsi 4.1Dermatitis kontak alergi 4.0Faringitis akut 3.6Gastritis 3.4

Page 55: BAB I PENDAHULUAN - pusatkrisis.kemkes.go.idpusatkrisis.kemkes.go.id/__pub/files51375. BUKU TINJAUAN TAHUN 2010... · peristiwa yang disebabkan oleh alam seperti gempa bumi, tsunami,

55

terjadi pada akhir Oktober 2010. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat padagrafik 7.

Grafik 7Trend Harian Penyakit Diare s/d 18 November 2010 di

Kab. Sleman Prov. DIY

D ia r e d a n G E

0 ,0

0 ,8

2 ,1

1 ,3

2 ,1

4 ,75 ,0

3 ,9

2 ,7

3 ,4

2 ,02 ,5

1 ,8

2 ,6

1 ,8

3 ,33 ,7

3 ,03 ,2

2 ,5

1 ,6

2 ,5

3 ,3

0 ,0

1 ,0

2 ,0

3 ,0

4 ,0

5 ,0

6 ,0

2 5 2 7 2 9 3 1 2 4 6 8 1 0 1 2 1 4 1 6

T a n g g a l

Pro

se

n P

er

Ha

ri

Berbeda dengan lokasi pengungsian di DI. Yogyakarta, Jawa Tengah, 3penyakit terbesar adalah ISPA, diare dan penyakit kulit/gatal. Untuk lebihjelasnya dapat dilihat pada tabel 8.

Tabel 810 besar penyakit di pengungsian di Provinsi Jawa Tengah

s/d 21Nop. 2010PENYAKIT PERSENTASE

ISPA 39,05

Diare 16,57

Kulit/ Gatal 8,88

Myalgia 7,69

Cepalgia 7,10

Luka 6,51

Gigi Stomatitis 4,14

Conjungtivitis 3,55

Hypertensi 3,55

Gastritis 2,96Sumber : Dinkes Prov. Jawa Tengah

Dari grafik 8 dan 9 di bawah tampak bahwa di Kab. Klaten kasus ISPAlebih banyak terjadi pada usia > 5 tahun. Sementara itu baik di Kab.Klaten maupun Magelang, peningkatan kasus ISPA mulai terjadi sejak 6

Page 56: BAB I PENDAHULUAN - pusatkrisis.kemkes.go.idpusatkrisis.kemkes.go.id/__pub/files51375. BUKU TINJAUAN TAHUN 2010... · peristiwa yang disebabkan oleh alam seperti gempa bumi, tsunami,

56

November 2010 dan memasuki tanggal 20 November 2010 kasusmenurun kembali. Peningkatan kasus ISPA ini terjadi setelah erupsikedua Merapi pada 5 November 2010, dimana letusan yang terjadi lebihbesar dari erupsi yang pertama dan material vulkanik yang dimuntahkanlebih banyak dari yang sebelumnya.

Grafik 8Trend Penyakit ISPA pada Pengungsi Korban Gunung Merapi

Wilayah Kab. Klaten Jawa Tengah, s/d 1 Desember 2010

Sumber : Dinkes Kab. Klaten

Grafik 9Trend Penyakit ISPA pada Pengungsi Korban Gunung Merapi

Wilayah Kab. Magelang Jawa Tengah, s/d 30 November 2010

Sumber : Dinkes Kab. Magelang

Demikian juga dengan kasus diare di Kab. Klaten, dimana kasus lebihbanyak terjadi pada usia > 5 tahun, serta peningkatan kasus terjadi mulai

Grafik T ren d P en yakit IS P A p ad a P en g u n g si K o rb an Gn .M erap iW ilayah K ab u p aten K la ten Jaw a T en g ah , 01 D esem b er 2010

0

100

200

300

400

500

600

700

29/10 /2

010

31/10 /2

010

02/11 /2

010

04/11 /2

010

06/11 /2

010

08/11 /2

010

10/11 /2

010

12/11 /2

010

14/11 /2

010

16/11 /2

010

18/11 /2

010

20/11 /2

010

22/11 /2

010

24/11 /2

010

26/11 /2

010

28/11 /2

010

30/11 /2

010

Jum

lah

Kas

us

IS P A < 5 TahunIS P A > 5 Tahun

Grafik Trend Penyakit ISPA pada Pengungsi Korban Gn.MerapiWlayah Kabupaten Magelang DIY, 30 November 2010

0

100

200

300

400

500

600

700

28 29 30 31 1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

Tanggal

Jum

lah

Kas

us

Page 57: BAB I PENDAHULUAN - pusatkrisis.kemkes.go.idpusatkrisis.kemkes.go.id/__pub/files51375. BUKU TINJAUAN TAHUN 2010... · peristiwa yang disebabkan oleh alam seperti gempa bumi, tsunami,

57

8 November dan menurun kembali memasuki tanggal 17 november 2010.Untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada grafik 10.

Sumber : Dinkes Kab. Klaten

Upaya lain yang dilakukan yaitu, melaksanakan surveilans faktor risikokesehatan dengan melakukan pemeriksaan kualitas air dan udara beberapakali dan di beberapa lokasi yang dilaksanakan oleh BBTKL – PPM Yogyakartabekerja sama dengan Dinkes Provinsi DIY dan Jawa Tengah pada bencanaerupsi Gunung Merapi.Kesimpulan hasil pemeriksaan kualitas air :1) Kualitas air yang ada di beberapa posko pengungsian pada tanggal 29

Oktober s.d 17 November 2010 secara fisika dan kimia yang diambilsebanyak 64 sampel yaitu di DIY (25 sampel) 36 % memenuhipersyaratan (MS) dan 64 % tidak memenuhi syarat (TMS), di JawaTengah (39 sampel) 64 % memenuhi syarat (MS) dan 36 % tidakmemenuhi syarat (TMS). Parameter yang tidak memenuhi syarat yaituBesi, Mangan, Nitrat, pH dan Selenium. Kadar Selenium dalam air ada 17sampel dari 64 sampel yang diambil tidak memenuhi syarat dengankisaran 0,0103 – 0,0957 mg/l.Kadar Selenium terendah di titik pengambilan Air PDAM yang diambil dibak penampung posko pengungsian STK Pangudiluhur Kl. Talun Km.1Sedayu Muntilan, Magelang 0,0103 mg/l dan tertinggi di titik pengambilanAir mata air Nangsri yang diambil melalui kran mobil tangki barakpengungsian Hargobinangun Pakem Sleman 0.0957 mg/l.

2) Secara bakteriologis sampel yang diambil tanggal 29 Oktober s.d 17November 2010 sebanyak 61 sampel yaitu di DIY (22 sampel) 14 %memenuhi syarat (MS) dan 86 % tidak memenuhi syarat (TMS), di JawaTengah (39 sampel) 15 % memenuhi syarat (MS) dan 85 % tidak

Grafik 10Trend Harian Penyakit Diare pada Pengungsi Korban

Gunung Merapi Wilayah Kab. Klaten Jawa Tengah s/d19 November 2010

Page 58: BAB I PENDAHULUAN - pusatkrisis.kemkes.go.idpusatkrisis.kemkes.go.id/__pub/files51375. BUKU TINJAUAN TAHUN 2010... · peristiwa yang disebabkan oleh alam seperti gempa bumi, tsunami,

58

memenuhi syarat (TMS). Kisaran jumlah Coliform yang diperiksa <1,8 - >1600/100ml.

3) Kadar Boron di 64 titik terdeteksi terendah : 0,0092 mg/l di pengungsianSTK Pangudi Luhur Muntilan, Magelang dan tertinggi : 0,0925 mg/l di GORBoyolali Polisen Jl. Perintis Kemerdekaan Boyolali. Kadar Silika di 64 titikterdeteksi terendah : 0,0108 mg/l di pengungsian Glagaharjo,Cangkringan, Sleman dan tertinggi : 40,3478 mg/l di pengungsianpengungsian SD Bawukan, Bawukan, Kemalang, Klaten.

4) Untuk Silika dan Boron yang baku mutunya tidak diatur dalam PeraturanMenteri Kesehatan RI Nomor: 416/MENKES/PER/IX/1990 belumditemukan referensi yang menyatakan berbahaya bagi kesehatan.

5) Kualitas air tanah yang diambil di sekitar Sungai Code untuk parameterTDS semua titik (8) memenuhi syarat dan untuk parameter pH, 3 dari 8titik yang dipantau tidak memenuhi syarat air bersih sesuai Permenkes RINo.416/MENKES/PER/IX/1990.

Kesimpulan hasil pemeriksaan kualitas udara ambient :1) Dari hasil pemantauan udara ambien s.d. tgl. 17 November 2010

menunjukkan kadar Parameter SO2, CO, NO2, dan H2S di propinsi DIY danJateng masih dibawah baku mutu.

2) Kadar TSP di Propinsi DIY menunjukkan 62% sampel (13 dari 21 sampel)melebihi Baku Mutu Udara Ambien berdasarkan SK Gub DIY No.153Th.2002 karena >230 µg/m3, sedangkan kadar TSP di Propinsi jatengmenunjukkan 57% sampel (12 dari 25 sampel) melebihi BMUA Kep GubJateng No 8 Tahun 2001.

3) Kadar PM10 di semua titik dan tanggal pengambilan sampel (total 17sampel) di propinsi DIY tidak melebihi BMUA berdasarkan SK Gub DIYNo.153 Th.2002 karena <150 µg/m3, sedangkan kadar PM10 di PropinsiJateng menunjukkan 23% sampel (7 dari 30 sampel) melebihi BMUA KepGub Jateng No 8 Tahun 2001.

4) Kadar silika bebas di udara di Propinsi DIY berkisar antara 1,493 s.d.39,840 µg/m3 sedangkan di Propinsi Jateng berkisar antara 0,688 s.d.62,6771 µg/m3. Sebagai perbandingan, hasil pengukuran cristalyne silicadi beberapa kota besar di Amerika menunjukkan kisaran kadar antara 0 –15 µg/m3 sehingga dengan kisaran kadar sebagaimana terpantau diPropinsi DIY dan Jateng maka kadar Silika bebas memang lebih tinggidibanding hasil penelitian di amerika tersebut.

5) Tetapi jika dibandingkan baku mutu udara ruangan untuk kesehatanlingkungan kerja industri* (tidak ada baku mutu untuk silika di udaraambien) yang menyebutkan bahwa baku mutu Silika bebas adalah 50mg/m3 (waktu pengukuran 8 jam) maka kandungan silika bebas diPropinsi DIY dan Jateng s.d. Tgl.17 November 2010 masih rendah ataujauh dibawah baku mutu sehingga kemungkinan menimbulkan gangguankesehatan seperti silikosis juga rendah.

Page 59: BAB I PENDAHULUAN - pusatkrisis.kemkes.go.idpusatkrisis.kemkes.go.id/__pub/files51375. BUKU TINJAUAN TAHUN 2010... · peristiwa yang disebabkan oleh alam seperti gempa bumi, tsunami,

59

* Kepmenkes RI No.1405/Menkes/SK/XII/2002 ttg persyaratan kesehatanlingkungan kerja dan industry

7. Upaya Pengendalian Vektor

Upaya pengendalian vektor pada kejadian bencana ditujukan untukmengendalikan vektor/serangga yang berpotensi sebagai penular penyakit,terutama lalat dan nyamuk. Kegiatan dilakukan baik dalam bentukpengasapan maupun penyemprotan desinfektan untuk membunuhvektor/serangga penular penyakit. Upaya pengendalian vektor yang telahdilakukan dalam rangka penanggulangan bencana selama tahun 2010 yaitu :a) Bencana meletusnya Gunung Sinabung Penyemprotan lalat menggunakan mist blower dan insektisida

Aquareslin Super dan Icon 25 EC di beberapa lokasi pengungsian,kegiatan didukung oleh KKP Kelas I Medan dan BBTKL – PPM Medan.

Kab. Karo merupakan wilayah endemis Demam Berdarah Denguekhususnya di lokasi pengungsian Kabanjahe dilakukan pengasapan(fogging) menggunakan insektisida Cynoff®25 ULV dan larvasidadengan menggunakan abate.

b) Bencana Banjir Bandang Wasior Papua Barat Desinfeksi melalui penyemprotan lalat, nyamuk dan bakteri di wilayah

terkena bencana yaitu di Distrik Wasior (6 kampung), Distrik Rasiei (2kampung) dan Distrik Wondiboi (3 kampung). Total area yang telahdidesinfeksi 90%. Upaya pengendalian vektor di Wasior didukung olehpetugas dari Dinkes Kab. Teluk Wondama, Dinkes Provinsi PapuaBarat, KKP Manokwari, Kesehatan TNI AD, dan PMI. Sedangkan dilokasi pengungsian Manokwari didukung oleh Dinkes Prov. Papua Baratdan KKP Manokwari.

Pembagian kelambu di setiap lokasi pengungsian

Foto 26. Penyemprotan di Lokasi Bencana

Page 60: BAB I PENDAHULUAN - pusatkrisis.kemkes.go.idpusatkrisis.kemkes.go.id/__pub/files51375. BUKU TINJAUAN TAHUN 2010... · peristiwa yang disebabkan oleh alam seperti gempa bumi, tsunami,

60

c) Bencana gempa dan tsunami Mentawai Wilayah Kab. Mentawai merupakan wilayah endemis malaria. Untuk

mengurangi risiko penyakit malaria telah dilakukan penyemprotan/fogging menggunakan insektisida malathion yang dilakukan bersamaDinkes Prov. Sumbar dan Kab. Mentawai serta KKP Kelas II Padang.Wilayah yang telah dilakukan penyemprotan :1. Area pelabuhan dan pengungsian di Sikakap2. Dusun Muntei baru – baru Pagai Utara3. Dusun Goa – goa Pagai Utara4. Dusun Muntei Pagai Selatan5. Dusun Asahan (pengungsi dusun Purourougat) Pagai Selatan

Untuk mencegah penyebaran kasus malaria maka dilakukanpembagian kelambu bagi masayarakat di beberapa lokasi pengungsiandan di beberapa desa wilayah dampak bencana.

d) Bencana Letusan Gunung MerapiPada saat letusan gunung merapi telah dilakukan penyemprotan nyamukdan lalat di beberapa lokasi pengungsian di Provinsi DIY dan Provinsi Jawatengah, yang dilaksanakan oleh Dinkes Provinsi DIY dan Jawa Tengahserta didukung oleh BBTKL – PPM Yogyakarta dan Surabaya, KKPSemarang, Banten, dan KKP Cilacap, maupun LSM dan lembaga –lembaga lainnya (Tim Kesehatan Lingkungan). Beberapa wilayah yangdilakukan penyemprotan antara lain :1. Di lokasi pengungsian Desa Kepuharjo dan Balaidesa Glagaharjo

dilakukan penyemprotan vektor lalat yang dilaksanakan pada tanggal 2Nop 2010.

2. Di eks kantor KPU dan kantor Disperindag dilakukan penyemprotanlalat dan nyamuk yang dilaksanakan pada tanggal 15 dan 16 Nop 2010oleh Tim Kesling.

8. Upaya Imunisasi

Upaya imunisasi yang dilakukan dalam rangka penanggulangan krisiskesehatan akibat bencana selama tahun 2010 adalah sebagai berikut :a. Pada gempa bumi dan tsunami mentawai, berkoordinasi dengan Dinkes

Provinsi dan Kabupaten, melakukan pemberian imunisasi TT pada pararelawan, dengan tujuan untuk mencegah terjadinya kejadian tetanusterhadap petugas yang melakukan evakuasi.

Page 61: BAB I PENDAHULUAN - pusatkrisis.kemkes.go.idpusatkrisis.kemkes.go.id/__pub/files51375. BUKU TINJAUAN TAHUN 2010... · peristiwa yang disebabkan oleh alam seperti gempa bumi, tsunami,

61

Foto 27. Imunisasi di Lokasi Pengungsian

b. Crash program campak pasca bencana Erupsi Gunung Merapi. Laporanhasil pelaksanaan crash program campak dapat dilihat pada tabel 9, 10,dan 11

Tabel 9Laporan Hasil Pelaksanaan Crash Program Campak

Pada Daerah Pengungsian Akibat Bencana Gunung Merapi di Kab.Klaten Jawa Tengah

No Puskesmas Jumlah Pos

JumlahSasaran

JumlahDiimunisas

i

% Logistik yang DiguanakanVaksinCampa

k

IP ADS SafetyBox0,5ml 5ml

1 Klaten Selatan 6 65 56 86.2 8 7 56 8 12 Kebondalem

Lor 5 72 57 79.2 8 7.1 57 8 13 Prambanan 3 16 11 68.8 2 5.5 11 2 14 Kemalang 1 46 26 56.5 3 8.6 26 3 15

Kebonarum 1 13 13100.

0 2 6.5 13 2 16 Klaten Selatan 16 212 163 76.9 23 7.1 163 23 5

JUMLAH 6 65 56 86.2 8 7 56 8 1Sumber : Subdit Imunisasi Dit. Simkarkesma

Page 62: BAB I PENDAHULUAN - pusatkrisis.kemkes.go.idpusatkrisis.kemkes.go.id/__pub/files51375. BUKU TINJAUAN TAHUN 2010... · peristiwa yang disebabkan oleh alam seperti gempa bumi, tsunami,

62

Tabel 10Laporan Hasil Pelaksanaan Crash Program Campak

Pada Daerah Pengungsian Akibat Bencana Gunung Merapi di Kab.Magelang Jawa Tengah

NO PUSKESMAS POSJUMLAH JUMLAH

%SASARAN DIIMUNISASI

1 NGLUWAR 1. PAY 51 34 66.72. BD. JAMUS 7 6 85.73. LAPANGAN 28 25 89.34. BD. PLOSOGEDE 13 11 84.6

99 76 76.8

2 MERTOYUDAN I 1.BD. BANYUROJO 3 3 100.02.BPD GOLKAR 22 22 100.03. PASARANYAR 15 15 100.0

40 40 100.0

3 SAWANGAN II 1. SMP MUH. TIRTOSARI 9 9 100.02. BD. TIRTOSARI 4 4 100.03. BD GONDOWANGI 14 14 100.04. POLINDES GONDOWANGI 11 11 100.0

38 38 100.04 MUNGKID 1. JETIS 15 9 60.0

2. NU 26 26 100.03. BALAI MUSLIMIN 34 34 100.04. KIPP 11 11 100.05. BD. GONDANG 6 6 100.06. PN BLABAK 2 2 100.07. KALANGAN 3 3 100.08. SMP 7 7 100.09. WESLEAN 16 16 100.010. MTS 6 6 100.011. SD&BD BUMIREJO 41 20 48.812. PONDOK PABELAN 7 6 85.713. TREKO 2 2 100.014. SENDEN 4 4 100.015. GALERY COBEK 24 23 95.8

204 175 85.8

5 MUNTILAN I 1. SOKORINI 8 8 100.02. CONGKRANG 7 7 100.03. NGAWEN 10 10 100.0

25 25 100.0

6 NGABLAK 1. GONDANG 16 16 100.02. BD. NGABLAK 15 15 100.0

31 31 100.0

7 SALAM 1. STM SALAM/BD. GULON 77 66 85.7

Page 63: BAB I PENDAHULUAN - pusatkrisis.kemkes.go.idpusatkrisis.kemkes.go.id/__pub/files51375. BUKU TINJAUAN TAHUN 2010... · peristiwa yang disebabkan oleh alam seperti gempa bumi, tsunami,

63

NO PUSKESMAS POSJUMLAH JUMLAH

%SASARAN DIIMUNISASI

2. LAPANGAN MANCASAN 30 24 80.03. BD. TIRTO 43 41 95.34. BD. SUCEN 16 11 68.85.LAPANGAN JUMOYO 52 39 75.06. SD GULON 62 30 48.47. BD SELOBORO 18 8 44.48. BD KADILUWIH 20 7 35.0

318 226 71.1

8 BOROBUDUR 1. SD KANISIUS 13 12 92.32. PONDOK REMAJA 11 10 90.9

24 22 91.7

9 CANDIMULYO BD TAMPIR WETAN 4 1 25.0TOTAL 783 634 81.0

Sumber : Subdit Imunisasi Dit. Simkar Kesma

Tabel 11Laporan Hasil Pelaksanaan Crash Program Campak

Pada Daerah Pengungsian Akibat Bencana Gunung Merapi di Prov. DIY

No Kab/Kota Puskesmas Keterangan Crash Campak Imunisasi Rutin Imunisasi BIASSasaran Hasil Prosen BCG DPT Polio Campak DT TT

1 Sleman Pakem 60 50 83.33Seyegan 17 17 100.00Berbah 18 18 100.00Kalasan 44 36 81.82Depok 1 254 241 94.88Ngaglik 1 Minomartani 11

Sindumartani 20Turi 2 titik 250 130 52.00

Jumlah 643 523 81.3

2 G.Kidul Patuk 1 21 19 90.48

3 Yogyakarta 84 36 42.86 1 5 11 18

JUMLAH 748 578 77.27Sumber : Subdit Imunisasi Dit. Simkar Kesma

9. Upaya Pelayanan Penyediaan Obat dan Alat Kesehatan

Obat-obatan dan alat kesehatan merupakan salah satu unsur penunjang yangsangat vital dalam pelayanan kesehatan pada keadaan bencana. Oleh karena

Page 64: BAB I PENDAHULUAN - pusatkrisis.kemkes.go.idpusatkrisis.kemkes.go.id/__pub/files51375. BUKU TINJAUAN TAHUN 2010... · peristiwa yang disebabkan oleh alam seperti gempa bumi, tsunami,

64

Foto 28. Pendistribusian Obat

itu diperlukan adanya persediaan obat dan perbekalan kesehatan sebagaipenyangga (buffer) bila terjadi bencana. Stok obat buffer ini harus tersedia ditingkat kabupaten/kota, provinsi dan pusat.

Penyediaan dan pendistribusian obat dan perbekalan kesehatan dalampenanggulangan bencana pada dasarnya tidak memerlukan sarana danprasarana khusus, tetapi menggunakan sarana dan prasarana yang telahtersedia.

Prinsip dasar dari pengelolaan obat dan perbekalan kesehatan pada situasibencana adalah cepat, tepat dan sesuai kebutuhan. Pada saat terjadibencana, penilaian kebutuhan obat dan perbekalan kesehatan harusdilakukan secara cepat dan tepat agar dapat mendukung pelayanankesehatan bagi korban bencana dengan memperhitungkan jumlah pengungsi,jenis kelamin dan usia. Jenis obat dan perbekalan kesehatan juga harusdisesuaikan dengan kejadian bencana dan jenis penyakit.

Saat bencana, unit yang berfungsi sebagai perencana kebutuhan danpenyedia bantuan obat dan perbekalan kesehatan ke sarana pelayanankesehatan adalah Kemenkes, Dinkes Provinsi dan Dinkes Kab/Kota,sedangkan unit yang berfungsi sebagai pelayanan kesehatan kepada pasienadalah pos kesehatan, puskesmas, puskesmas pembantu, rumah sakit, rumahsakit lapangan, fasilitas pelayanan kesehatan swasta, fasilitas pelayanankesehatan TNI/Polri.

Apabila terjadi bencana, obat-obat pelayanan kesehatan dasar yangdigunakan adalah obat-obatan yang ada di instalasi farmasi kab/kota. Apabilaterdapat kekurangan, instalasi farmasi kab/kota dapat meminta bantuantambahan ke provinsi dan pusat. Kemenkes akan memberikan bantuan obatdan perbekalan kesehatan sesuai permintaan/kebutuhan, dengan jenis danjumlah obat disesuaikan dengan stok yang ada di Instalasi Farmasi Nasional.

Page 65: BAB I PENDAHULUAN - pusatkrisis.kemkes.go.idpusatkrisis.kemkes.go.id/__pub/files51375. BUKU TINJAUAN TAHUN 2010... · peristiwa yang disebabkan oleh alam seperti gempa bumi, tsunami,

65

Untuk obat-obat pelayanan kesehatan rujukan dan spesialistik penyediaannyadilakukan oleh Kementerian Kesehatan sesuai dengan permintaan dariProvinsi atau Kab/Kota.

Selama tahun 2010, Kementerian Kesehatan telah memberikan bantuan obat-obatan dan perbekalan kesehatan ke sejumlah daerah bencana antara lainLetusan Gunung Sinabung dan Merapi, Banjir Bandang di Wasior, GempaBumi dan Tsunami di Kepulauan Mentawai. Total jumlah bantuan sebanyak13,48 ton. Untuk lebih jelasnya rincian bantuan dapat dilihat pada lampiran 4,5, 6, 7, 8, 9, 10 dan 11.

10. Bantuan Operasional Lainnya Bersumber APBN

Bantuan operasional yang telah direalisasikan sepanjang tahun 2010 olehPusat Penanggulangan Krisis sebesar Rp 13.865.169.976,- (tiga belas milyardelapan ratus enam puluh lima juta seratus enam puluh sembilan ribusembilan ratus tujuh puluh enam rupiah) yang dipergunakan untuk upayakesiapsiagaan di 9 PPK Regional dan 2 Sub Regional serta upaya tanggapdarurat. Rinciannya sebagai berikut :

Tabel 12Bantuan Operasional Kementerian Kesehatan Untuk Kesiapsiagaan

PPK Regional Dan PPK Sub Regional Pada Tahun 2010

NO LOKASI JUMLAH (Rp)

1 PPK Regional Sumatera Utara Rp 250.000.0002 PPK Regional Sumatera Selatan Rp 250.000.0003 PPK Regional DKI Jakarta Rp 250.000.0004 PPK Regional Jawa Tengah Rp 250.000.0005 PPK Regional Jawa Timur Rp 250.000.0006 PPK Regional Bali Rp 250.000.0007 PPK Regional Kalimantan Selatan Rp 250.000.0008 PPK Regional Sulawesi Selatan Rp 250.000.0009 PPK Regional Sulawesi Utara Rp 250.000.000

10 PPK Sub Regional Sumatera Barat Rp 125.000.00011 PPK Sub Regional Papua Rp 125.000.000

J U M L A H T O T A L Rp 2.500.000.000

Bantuan operasional tanggap darurat diberikan berdasarkan permintaan daridaerah yang mengalami bencana. Permintaan ditujukan pada MenteriKesehatan dan disampaikan secara tertulis serta berjenjang melalui satu

Page 66: BAB I PENDAHULUAN - pusatkrisis.kemkes.go.idpusatkrisis.kemkes.go.id/__pub/files51375. BUKU TINJAUAN TAHUN 2010... · peristiwa yang disebabkan oleh alam seperti gempa bumi, tsunami,

66

pintu yaitu Dinas Kesehatan Provinsi. Selanjutnya Menteri Kesehatanmemberikan disposisi pada Pusat Penanggulangan Krisis untuk ditindaklanjuti.

Mekanisme di Pusat Penanggulangan Krisis adalah terlebih dahulumengklarifikasi permintaan bantuan dari daerah tersebut dengan memeriksalaporan bencana yang ada di Pusat Penanggulangan Krisis. Bantuandiberikan apabila ada laporan kejadian bencana sesuai dengan permintaanbantuan daerah yang terlebih dahulu diverifikasi sesuai dengan ketersediaananggaran dan standard biaya umum. Bantuan tersebut berupa biayaoperasional dan bahan habis pakai namun tidak dapat dipergunakan untukbelanja modal. Biaya operasional mencakup biaya mobilisasi petugas danhandling cost.

Pada tahun 2010, Pusat Penanggulangan Krisis telah memberikan bantuanoperasional tanggap darurat sebesar Rp. 11.365.169.976 (sebelas milyar tigaratus enam puluh lima juta seratus enam puluh sembilan ribu sembilan ratustujuh puluh enam rupiah). Biaya tersebut diperuntukan untuk penanganantanggap darurat pada 20 kejadian bencana dan permasalahan kesehatanlainnya. Bantuan yang diberikan mencakup 11 Dinkes Provinsi, 15 DinkesKabupaten/Kota, 1 KKP, RS di Jatim, Jateng dan Jabar, DVI Bidokkes, ArmadaTim KRI Suharso serta Relawan Mavi Marmara untuk Palestina. Adapunrincian sebagai berikut :

Tabel 13Bantuan Operasional Kementerian Kesehatan Untuk Tanggap Darurat

pada Tahun 2010

NO JENIS BENCANA DAN DAERAH JUMLAH (Rp)

1 Bencana Gempa Bumi dan Tsunami MentawaiDinkes Prov Sumbar Rp 200.000.000

2 Bencana Banjir Bandang WasiorDinkes Prov. Papua Barat Rp 248.650.000Dinkes Kab. Teluk Wondama Rp 50.000.000KKP Manokwari Rp 93.720.000Dinkes Prov. Papua Rp 45.620.000Dinkes Kab. Nabire Rp 50.000.000Armada RI Kawasan Timur (ARMATIM) KRI Dr. Suharso Rp 4.467.307.608

3 Bencana Letusan Gunung MerapiDinkes Prov. DI Yogyakarta Rp 100.000.000Dinkes Kab. Sleman Rp 300.000.000Dinkes Prov. Jawa Tengah Rp 150.000.000Dinkes Kab. Boyolali Rp 100.000.000

Page 67: BAB I PENDAHULUAN - pusatkrisis.kemkes.go.idpusatkrisis.kemkes.go.id/__pub/files51375. BUKU TINJAUAN TAHUN 2010... · peristiwa yang disebabkan oleh alam seperti gempa bumi, tsunami,

67

NO JENIS BENCANA DAN DAERAH JUMLAH (Rp)

Dinkes Kab. Magelang Rp 300.000.000Dinkes Kota Magelang Rp 14.400.000Dinkes Kab. Klaten Rp 200.000.000

4 Pengantian Biaya Rumah Sakit Perawatan & PengobatanPasien Korban Bencana Letusan Gn. Merapi

Rp 2.754.619.346

5 Penggantian Tagihan Biaya Korban Flu Burung danInfluenza

Rp 1.406.256.793

6 Gempa Bumi Kab. Simeuleu Rp 11.250.0007 Banjir di 10 Kab./Kota Prov. Sumatera Selatan Rp 33.750.0008 Penanggulangan Bencana Prov. Jawa Barat Rp 113.805.0009 Tanggap Darurat Prov. Kalimantan Barat Rp 7.950.000

10 Operasional Bencana Banjir Kab. Tanah Bumbu untukProv. Kalimantan Selatan

Rp 31.190.000

11 Letusan Gn. Sinabung Prov. Sumatera Utara Rp 100.000.00012 Banjir Bandang Kab. Tabalong Prov. Kalsel Rp 1.050.00013 Tanah Longsor Kab. Ponorogo Rp 9.205.00014 Banjir Longsor Kab. Ciamis Rp 56.490.00015 Tanah Longsor Kab. Ponorogo Prov. Jawa timur Rp 9.205.00016 Kecelakaan Kereta Api Pemalang Prov, Jawa Tengah Rp 65.592.50017 Penanganan Relawan Indonesia Rp 3.190.00018 Operasional Bencana Lain: Rp 441.918.729

Banjir Bandang Kab. Tapanuli Selatan Prov.Sumatera Utara

Tanggap Darurat banjir Prov. Jawa TimurBencana Gempa Bumi Kab. Yapen WaropenKlaim korban Mavi MarmaraKLB Diare Prov. Jawa timurDVI Kecelakaan Kereta Pemalang untuk Biddokkes

Polda Jateng

J U M L A H T O T A L Rp 11.365.169.976

11. Bantuan Operasional Lainnya Bersumber Masyarakat

Sumber Bantuan Operasional lainnya ini diperoleh dari Masyarakat dalamNegeri dalam bentuk uang tunai, yang dikelola oleh Kementerian Kesehatanbersumber dari perusahaan-perusahaan swasta dalam negeri dan danakolektif individu yang berempati terhadap bencana yang terjadi di Indonesia.Pada akhir Tahun 2010 terkumpul dana sebesar Rp. 1.293.467.000,00 dandirencanakan digunakan dalam Tahun Anggaran 2011.

Page 68: BAB I PENDAHULUAN - pusatkrisis.kemkes.go.idpusatkrisis.kemkes.go.id/__pub/files51375. BUKU TINJAUAN TAHUN 2010... · peristiwa yang disebabkan oleh alam seperti gempa bumi, tsunami,

68

Pengelolaan dana yang bersumber dari masyarakat, dilakukan denganmengacu kepada ketentuan yang berlaku dalam bidang pengelolaan danahibah, proses pengelolaan antara lain meliputi :1). Penetapan Pejabat Pengelola Penanggulangan Bencana2). Permohonan Pembukaan Rekening Pemerintah3). Melakukan registrasi dana Hibah4). Melakukan Pengesahan dana Hibah dengan KPPN yang ditunjuk

Dana hibah dari Masyarakat ini dapat dipergunakan atas kebijakan pimpinansesuai dengan permintaan daerah yang dilanda bencana. Penggunaan danaini untuk membantu masyarakat dalam rangka penanggulangan bencanayang terjadi di Indonesia

Mekanisme pembayaran dalam penggunaan dana harus transparan,efisien, efektif dan akuntabel sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalamperaturan Keuangan Negara. Pencatatan dan pelaporan atas penggunaandana ini dilakukan setiap 3 bulan sekali dan disampaikan kepada MenteriKesehatan dan Para Donatur. Pengawasan penggunaan dana hibah darimasyarakat ini dilakukan oleh Auditor Internal dan Auditor Eksternal.

12. Upaya Pemulihan

Salah satu upaya pemulihan yang dilaksanakan di Pusat PenanggulanganKrisis Kemenkes adalah melakukan koordinasi dengan unit terkait padatahap pemulihan awal. Bentuk pemulihan awal dapat berupa pemulihan fisikdan non fisik. Pemulihan awal yang berupa pemulihan fisik adalah denganmemfungsikan fasilitas kesehatan yang rusak selama fase tanggap daruratseperti pada pasca meletusnya Gunung Merapi yaitu pendirian tendapelayanan kesehatan untuk Puskesmas setempat yang tidak berfungsikarena berada di area kawasan rawan bencana. Pemulihan non fisik antaralain melakukan pengendalian faktor risiko dan vektor melalui penyediaandesinfektan dan probiotik serta alat-alat yang dibutuhkan, perbaikan kualitasair bersih yang tercemar, mendirikan Post Traumatic Center di PosPengungsian, pendampingan dan penjaringan kasus jiwa.

Pada tahap pasca bencana penanganan rehabilitasi dan rekonstruksi baikfisik maupun non fisik dikoordinasikan oleh Biro Perencanaan dan Anggarandalam pengalokasian anggaran rehabilitasi dan rekontruksi dengan unit-unitterkait program tersebut.

Untuk mempercepat pemulihan pelayanan kesehatan dan fasilitaskesehatan, di daerah bencana, seperti daerah yang terkena dampak letusanGunung Merapi, Tsunami di Kep.Mentawai dan Banjir Bandang di Kab. TelukWondama pada tahun 2011 telah dialokasikan anggaran bantuan alatkesehatan dan operasional kesehatan.

Page 69: BAB I PENDAHULUAN - pusatkrisis.kemkes.go.idpusatkrisis.kemkes.go.id/__pub/files51375. BUKU TINJAUAN TAHUN 2010... · peristiwa yang disebabkan oleh alam seperti gempa bumi, tsunami,

69

BAB VIIPERMASALAHAN DAN SARAN PEMECAHANNYA

1. PermasalahanPada pelaksanaan kegiatan penanggulangan krisis kesehatan akibat bencanapada tahun 2010, terdapat banyak kendala dan hambatan, baik disebabkanoleh faktor alam maupun manusia (Human Error). Permasalahan pada upayapenanggulangan krisis kesehatan akibat bencana pada tahun 2010 dapatdiuraikan sebagai berikut :

A. Upaya Pelayanan Gizi Pengiriman MP-ASI khususnya untuk daerah Indonesia bagian Timur tidak

dapat dilakukan dengan cepat karena keterbatasan sarana pengangkutanyang digunakan pada umumnya angkutan laut dan darat.

Penyediaan bantuan MP-ASI seyogyanya diperuntukkan bagi balita, namundilapangan pemberiannya banyak yang kurang tepat sasarannya, MP-ASIyang juga dikonsumsi oleh segala usia.

Bantuan susu formula khususnya susu formula bayi pada saat bencanacukup banyak, dan jika didistribusikan tanpa pengawasan yang ketat dapatmenurunkan rasa percaya diri ibu yang mampu menyusui anaknyameskipun pada situasi bencana atau darurat.

B. Upaya Kesehatan Jiwa Belum ada kesinambungan penanganan masalah kesehatan jiwa pasca

bencana terhadap penduduk yang terkena bencana. Sulit dalam menjangkau daerah yang terpencil yang terkena bencana. Kurangnya obat-obatan yang berhubungan dengan gangguan jiwa di pos-

pos kesehatan. Data-data korban belum disajikan berdasarkan kelompok umur dan jenis

kelamin.

C. Upaya Penyehatan Lingkungan Kebutuhan air bersih dan sarana jamban darurat di lokasi pengungsian

masih belum memadai. Sarana Pembuangan air limbah di lokasi pengungsian belum ada sehingga

rata-rata lokasi tersebut berpotensi menimbulkan sumber penyakit. Frekuensi pembuangan sampah dari TPS ke TPA belum secara rutin

dilakukan. Penyemprotan yang dilakukan kurang optimal, karena bahan insektisida

tidak mencukupi. Tidak tercukupinya masker, polybag dan insektisida

Page 70: BAB I PENDAHULUAN - pusatkrisis.kemkes.go.idpusatkrisis.kemkes.go.id/__pub/files51375. BUKU TINJAUAN TAHUN 2010... · peristiwa yang disebabkan oleh alam seperti gempa bumi, tsunami,

70

Menurunnya kualitas lingkungan terutama pada tingkat pencemaran airbersih dan air minum akibat sisa letusan gunung api.

D. Upaya Surveilans Epidemiologi Pengendalian Vektor danImunisasi

Petugas kesehatan bidang PP dan PL di daerah yang terkena bencanamasih mengalami hambatan baik koordinasi, sarana dan pra sarana

Di beberapa daerah, kapasitas petugas kesehatan dalam bidang PP danPL masih kurang memadai terutama sistem surveilans penyakit yangbelum terbangun dengan baik

Terbatasnya ketersediaan logistik PP dan PL di pusat dan daerah Keterlambatan mobilisasi logistik PP dan PL karena kendala transportasi Keterbatasan biaya operasional untuk petugas PP dan PL di pusat dan

daerah

E. Upaya Pelayanan Penyediaan Obat dan Alat Kesehatan Ketersediaan obat-obatan spesialistik belum memadai.

2. Saran Pemecahan MasalahA. Upaya Pelayanan Gizi Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan Regional dan Sub Regional perlu

menyiapkan buffer stock MP-ASI, selanjutnya perlu diinformasikan kepadapetugas di lapangan untuk mendistribusikan MP-ASI dengan tepat sasaran

Penerimaan bantuan susu formula seyogyanya dikoordinasikan oleh DinasKesehatan Provinsi/Kabupaten/Kota setempat. Perlu pengawasan yangketat atas pendistribusian bantuan susu formula yang diterima kepadasasaran yang tepat seperti bayi piatu atau karena alasan medis, atau dapatdimanfaatkan sebagai bahan pembuatan Makanan Pendamping Air SusuIbu (MP-ASI) lokal. Pelaksanaan konseling menyusui perlu dilaksanakansegera pada tahap tanggap darurat.

Pusat Penanggulangan Krisis mengusulkan kepada Direktorat Bina Gizi agarpenggunaan MP-ASI pada saat tanggap darurat dapat dikonsumsi olehkorban bencana segala usia.

B. Upaya Kesehatan Jiwa Perlu diperhatikan penyediaan obat-obatan untuk penderita gangguan jiwa

ringan di pos-pos kesehatan. Perlu diperhatikan program berkesinambungan terhadap para penduduk

yang mengalami masalah kesehatan jiwa.

C. Upaya Penyehatan Lingkungan Bantuan air dari berbagai pihak telah dilakukan dan membuat

penampungan air hujan serta Perlindungan mata air.

Page 71: BAB I PENDAHULUAN - pusatkrisis.kemkes.go.idpusatkrisis.kemkes.go.id/__pub/files51375. BUKU TINJAUAN TAHUN 2010... · peristiwa yang disebabkan oleh alam seperti gempa bumi, tsunami,

71

Perlu pemetaan dan uji kualitas udara pada titik daerah yang aman Pemberian penjernih air cepat (PAC), air rahmat serta pemeriksaan kualitas

air secara berkala. Perlu dibuat jamban cemplung yang saniter dan toilet mobile Pengumpulan sampah dengan memakai kantong sampah

D. Upaya Surveilans Epidemiologi Pengendalian Vektor dan Imunisasi Peningkatan kapasitas petugas PP dan PL baik melalui sosialisasi dan

pelatihan. Penambahan penyediaan logistik PP dan PL di pusat dan daerah. Memaksimalkan peran UPT Ditjen PP dan PL (B/BTKL-PPM dan KKP)

dalam upaya PP dan PL dan mobilisasi logistik bencana Penambahan biaya operasional petugas PP dan PL untuk penanganan

kejadian bencana.

E. Upaya Pelayanan Penyediaan Obat dan Alat Kesehatan Agar unit terkait melakukan pengusulan kebutuhan obat-obatan sesuai

dengan kebutuhan pelayanannya.

Page 72: BAB I PENDAHULUAN - pusatkrisis.kemkes.go.idpusatkrisis.kemkes.go.id/__pub/files51375. BUKU TINJAUAN TAHUN 2010... · peristiwa yang disebabkan oleh alam seperti gempa bumi, tsunami,

72

Lampiran 1

Daftar Bantuan Alat Kesehatan di Daerah Bencana Tahun 2010

Jenis Bencana Diberikan Melalui Alat Kesehatan Jumlah

Gempa Bumi DanTsunami Kab.Mentawai

RSU Dr. M. Djamil–Padang

OxygenConsentrator

2 set

Meletus GunungMerapi RS Dr. Sardjito

Oxygen Regulator 5 setResuscitator baby 2 unitBedside monitor 1 setNebulizer 2 unitSuction pump 1 unit

Banjar BandangWassior

RS Dok II Jayapura

Defibrilator 1 unitPulse oxymeter 1 unitResuscitator set 1 setInfusion pump 1 unitENT Examinationset

1 set

Laryngoscope 1 setMinor set 5 setSuction pump 1 unitTandu 1 buah

RSUD Manokwari,Papua Barat

Pulse Oxymeter 1 unitLaryngoscope 1 setInfusion pump 1 unitENT examinationset

1 set

Minor set 5 setPartus set 1 setAppendectomy 1 setHecting set 1 setTandu 1 setAmputation set 1 setVentilator 1 unit

RSU Nabire

Emergency SurgeryLamp

1 unit

OxygenConcentrator

2 unit

Strelisatorkering 1 unitEmergency kit 1 unitElectro SurgicalCauter

1 unit

Page 73: BAB I PENDAHULUAN - pusatkrisis.kemkes.go.idpusatkrisis.kemkes.go.id/__pub/files51375. BUKU TINJAUAN TAHUN 2010... · peristiwa yang disebabkan oleh alam seperti gempa bumi, tsunami,

73

Lampiran 2

Daftar PendistribusianMakanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) Biskuit Pada Daerah

Terkena Bencana Tahun 2010

No Provinsi/Kabupaten/Kota Jenis Bantuan Jumlah (Kg) Keterangan

1 Posko Bencana Jawa Barat MP-ASI Biskuit 1,000 Bencana Longsor, Ciwidey

2 Dinkes Kabupaten Karawang MP-ASI Biskuit 3,000 Bencana Banjir

3 Dinkes Kota Sei Penuh MP-ASI Biskuit 5,000 Bencana Banjir

4 Dinkes Kabupaten Sarolangun MP-ASI Biskuit 5,000 Bencana Gempa

5 Dinkes Kabupaten Bandung MP-ASI Biskuit 3,000 Bencana Banjir

6 Dinkes Provinsi Jawa Timur MP-ASI Biskuit 5,000 Bencana Banjir

7 Dinkes Provinsi Jawa Barat MP-ASI Biskuit 5,000 Bencana Banjir

8 Dinkes Kabupaten Belu MP-ASI Biskuit 5,000 Bencana Banjir

9 Dinkes Provinsi Kalbar MP-ASI Biskuit 3,000 Bencana Banjir

10 Dinkes Provinsi Kalsel MP-ASI Biskuit 5,000 Bencana Banjir

11 Dinkes Provinsi Kalsel MP-ASI Biskuit 5,000 Bencana Banjir

12 Dinkes Kabupaten Bandung Barat MP-ASI Biskuit 1,000 Bencana Banjir

13 Dinkes Provinsi Sulawesi Selatan MP-ASI Biskuit 5,000 Bencana Banjir

14 Pusat Penanggulangan Krisis MP-ASI Biskuit 1,000 Buffer Stock BNPB

15 Dinkes Provinsi Papua Barat MP-ASI Biskuit 10,000 Bencana Banjir Bandang Wasior

16 Pusat Penanggulangan Krisis MP-ASI Biskuit 6,000 Buffer Stock PPK

17 Dinkes Provinsi DI Yogyakarta MP-ASI Biskuit 3,000 Bencana Gunung Merapi

18 Dinkes Kabupaten Klaten MP-ASI Biskuit 10,000 Bencana Gunung Merapi

19 Posko Bencana ( RI-1 ) ke DI Yogyakarta MP-ASI Biskuit 1,000 Bencana Gunung Merapi

20 Kantor Gubernur Sumbar (IW-MDGs) MP-ASI Biskuit 16,000 Bencana Tsunami Mentawai

21 Dinkes Provinsi Sumut MP-ASI Biskuit 10,000 Paska Bencana Gunung Sinabung

22 Dinkes Provinsi Jateng MP-ASI Biskuit 10,000 Bencana Gunung Merapi

23 Posko Bencana Merapi di Yogyakarta MP-ASI Biskuit 5,000 Bencana Gunung Merapi

24 Dinkes Kabupaten Boyolali MP-ASI Biskuit 12,000 Bencana Gunung Merapi

25 Dinkes Kabupaten Gunung Kidul MP-ASI Biskuit 1,000 Bencana Gunung Merapi

26 Dinkes Kota Magelang MP-ASI Biskuit 10,000 Bencana Gunung Merapi

27 Dinkes Provinsi Sumatera Barat MP-ASI Biskuit 2,000 Bencana Tsunami Mentawai

28 Posko Bencana DI Yogyakarta MP-ASI Biskuit 5,000 Bencana Gunung Merapi

29 Dinkes Kabupaten Kerinci MP-ASI Biskuit 10,000 Bencana Gempa

30 Dinkes Kabupaten Merangin MP-ASI Biskuit 10,000 Bencana Gempa

31 Dinkes Kabupaten Bantul MP-ASI Biskuit 12,000 Bencana Gunung Merapi

32 Dinkes Kabupaten Bantul MP-ASI Biskuit 12,000 Bencana Gunung Merapi

Jumlah 197,000

Page 74: BAB I PENDAHULUAN - pusatkrisis.kemkes.go.idpusatkrisis.kemkes.go.id/__pub/files51375. BUKU TINJAUAN TAHUN 2010... · peristiwa yang disebabkan oleh alam seperti gempa bumi, tsunami,

74

Lampiran 3

Bantuan Logistik yang Diberikan Pada Saat Kejadian Bencana Tahun 2010

No TanggalPengiriman

Propinsi/Tujuan Nama Barang JumlahSatuan

Untuk Keperluan/Dalam Rangka

1 8/1/1020 Acara Ibu Menkes di Cilincing 1. Hygiene Kit 200 set Penyuluhan Kesehatan

2 1/26/2010 Dinkes Prop. Jawa Barat 1. Kaporit @ 5 kg/drum 5 drum Dalam Rangka Penanggulangan Banjirdi Bandung2. Lisol 200 liter

3. Hygiene Kit 44 set4.. Aquatab 5.000 tablet5. Penjernihan Air Cepat 2.500 sachet6. poly Bag Sampah 2.500 buah

3 2/18/2010 Dinkes Prop. Jawa Barat 1. Lem Lalat 5 dus Dalam Rangka Penanggulangan Banjir

4 3/18/2010 Dinkes Prop. Jawa Barat 1. Kaporit @ 5 kg/drum 10 drum Dalam Rangka penanggulangan Banjir2. Lisol 500 liter3. Abate @ 25kg/box 10 box4. Aquatab 5.000 tablet5. Penjernih Air Cepat 2.500 sachet

5 3/18/2010 Dinkes Kab. Purwakarta 1. Poly bag 500 buah Dalam Rangka Penanggulangan Banjir2. Kaporit 2 drum3. Hygiene Kit 30 set4. Lysol 100 liter

Page 75: BAB I PENDAHULUAN - pusatkrisis.kemkes.go.idpusatkrisis.kemkes.go.id/__pub/files51375. BUKU TINJAUAN TAHUN 2010... · peristiwa yang disebabkan oleh alam seperti gempa bumi, tsunami,

75

No TanggalPengiriman

Propinsi/Tujuan Nama Barang JumlahSatuan

Untuk Keperluan/Dalam Rangka

5.Insectisida untuk lalat 10 liter

6 3/18/2010 Dinkes Kab. Karawang 1. Poly bag 500 buah Dalam Rangka Penanggulangan Banjir2. Kaporit 2 drum3. Hygiene Kit 30 set4. Lysol 100 liter5.Insectisida untuk lalat 10 liter

7 3/18/2010 Dinkes Kab. Bekasi 1. Poly bag 500 buah Dalam Rangka Penanggulangan Banjir2. Kaporit 2 drum3. Hygiene Kit 30 set4. Lysol 100 liter5.Insectisida untuk lalat 10 liter

8 3/26/2010 Dinkes Kab. Karawang 1.Poly bag 1.000 buah Dalam Rangka Penanggulangan Banjir2. PAC 1.000 sachet

9 3/26/2010 Dinkes Prop Maluku Utara 1. Air Rahmat 25 botol Fasilitasi pulau-pulau kecil terpencil2. Penjernih Air Cepat 50 sachet

10 3/26/2010 Dinkes Prop Jawa Barat 1. Hygiene Kit 30 set KLB Diare

11 4/14/2010 Dinkes Prop Jambi 1. Kaporit 5 drum Dalam Rangka Penanggulangan Banjir2. Polybag 2.500 buah

12 4/14/2010 Dinkes Prop Sumatera Selatan 1. Kaporit 10 drum Dalam Rangka Penanggulangan Banjir

Page 76: BAB I PENDAHULUAN - pusatkrisis.kemkes.go.idpusatkrisis.kemkes.go.id/__pub/files51375. BUKU TINJAUAN TAHUN 2010... · peristiwa yang disebabkan oleh alam seperti gempa bumi, tsunami,

76

No TanggalPengiriman

Propinsi/Tujuan Nama Barang JumlahSatuan

Untuk Keperluan/Dalam Rangka

2. Air Rahmat 2.400 botol3. Aquatab 10.000 tablet4. Polybag 2.500 buah

13 5/7/2010 Dinkes Prop. Lampung 1. Kaporit 5 drum Kesiapsiagaan PenanggulanganBencana2. Air Rahmat 60 botol

3. PAC 500 sachet4. Hygiene Kit 30 set5. Lisol 100 liter6. Masker 1.000 buah7. Aquatab 5.000 tablet8. Polybag 1.000 buah

14 5/7/2010 Dinkes Prop Sumatera Barat 1. Polybag 500 buah KSPB/ Pelatihan PenanggulanganBencana2. Hygiene Kit 30 set

15 6/12/2010 Pameran pada Rakontel PL. diBandung

1. Polybag 500 buah Pameran KLB/ Bencana2. PAC 500 sachet3. Aquatab 500 tablet4. Air Rahmat 60 botol5. Masker 500 buah6. Insectisida untuk Lalat 20 liter7. Tawas 30 kg8. Replent Lalat 72 set9. Lysol 20 liter

Page 77: BAB I PENDAHULUAN - pusatkrisis.kemkes.go.idpusatkrisis.kemkes.go.id/__pub/files51375. BUKU TINJAUAN TAHUN 2010... · peristiwa yang disebabkan oleh alam seperti gempa bumi, tsunami,

77

No TanggalPengiriman

Propinsi/Tujuan Nama Barang JumlahSatuan

Untuk Keperluan/Dalam Rangka

10. Jerigen Air Bersih 3 buah11. Kelambu 20 buah

16 6/14/2010 Karimun Jawa 1. Air Rahmat 25 botol Fasilitasi pulau-pulau kecil bidang PL2. Kelambu 30 buah3. PAC 50 sachet4. Masker 6.000 buah

17 8/31/2010 Sumatera Utara 1. Polybag sampah 2.000 buah Gunung Meletus

18 9/2/2010 Sumatera Utara 1. Insectisida untuk Lalat 55 liter Gunung Meletus2. Mistblower 3 buah3. Hiegiene Kit 120 set

19 8/6/2010 Pakistan 1. Air Rahmat 36 Kit Banjir2. PAC 250 sachet

20 10/8/2010 Wasior Manokwari 1.Polybag 2.000 buah Banjir2. Aquatab 1.000 tablet3. Masker 1.000 tablet

21 10/8/2010Wasior Manokwari PapuaBarat 1. Air Rahmat 500 botol Dalam Rangka Penanggulangan Banjir

2. Masker 5.000 botol3. Hygine Kit 120 set

Page 78: BAB I PENDAHULUAN - pusatkrisis.kemkes.go.idpusatkrisis.kemkes.go.id/__pub/files51375. BUKU TINJAUAN TAHUN 2010... · peristiwa yang disebabkan oleh alam seperti gempa bumi, tsunami,

78

No TanggalPengiriman

Propinsi/Tujuan Nama Barang JumlahSatuan

Untuk Keperluan/Dalam Rangka

4. Insectisida untuk Lalat 100 liter5. Penjernih Air Cepat 1.000 sachet6. Aquatab 5.000 tablet7. Polybag Sampah 5.000 buah

22 10/26/2010 Dinkes DI. Yogyakarta 1. Polybag sampah 3.000 buah Bencana Gunung Merapi2. Masker 10.000 buah3. Air Rahmat 500 botol4.. Tawas Penjernih Air 250 kg5. Lisol 100 liter6. Slap Jamban 20 buah7. Insectisida untuk Lalat 50 liter

23 10/28/2010 Dinkes Prop. Jawa Tengah 1. Masker Non Kain 10.000 buah Bencana Gunung Merapi2. Polybag sampah 1.600 buah3. Insectisida untuk lalat 30 liter4. Air Rahmat 3.000 botol5. Aquatab 10.000 tablet6. Lem Lalat 500 buah7. Penjernih Air Cepat 500 sachet

24 11/1/2010 Mentawai Sumatera Barat 1. Penjernih air Cepat 10.000 sachet Bencana Tsunami2. Air Rahmat 500 botol3. Lysol 1.000 liter4. Aquatab 10.000 tablet5. Masker 7.000 buah

Page 79: BAB I PENDAHULUAN - pusatkrisis.kemkes.go.idpusatkrisis.kemkes.go.id/__pub/files51375. BUKU TINJAUAN TAHUN 2010... · peristiwa yang disebabkan oleh alam seperti gempa bumi, tsunami,

79

No TanggalPengiriman

Propinsi/Tujuan Nama Barang JumlahSatuan

Untuk Keperluan/Dalam Rangka

6. Polybag Sampah 10.000 buah7. Insectisida untuk Lalat 50 liter8. Personal Hygiene Kit 200 set

25 11/10/2010 Dinkes Prop. DI. Yogyakarta 1. Air Rahmat 800 botol Bencana Gunung Merapi2. Lisol 200 liter3. Tawas 200 kg

26 11/11/2010 Dinkes Prop Lampung 1. Air Rahmat 118 botol Bencana Banjir Bandang2. Aquatab 3.000 tablet3. Penjernih Air Cepat 500 sachet4. Tawas 100 kg5. Plastik Limbah Medis 1.000 buah6. Lysol 200 liter7. Pot Kaporit 100 buah

Page 80: BAB I PENDAHULUAN - pusatkrisis.kemkes.go.idpusatkrisis.kemkes.go.id/__pub/files51375. BUKU TINJAUAN TAHUN 2010... · peristiwa yang disebabkan oleh alam seperti gempa bumi, tsunami,

80

Lampiran 4

Rekapitulasi Obat Bantuan yang Diberikan pada Bencana Gempa danTsunami di Kep. Mentawai dan Letusan Gunung Merapi

BENCANA NO DARI TUJUAN TOTALBERAT NILAI RUPIAH

Tsunami Mentawai 1 Kemenkes Dinkes Prov. Sumbar 10 Kg 1.548.0002 Kemenkes Mentawai (melalui PPK) 2 ton 98.460.1643 Kemenkes Mentawai (melalui PPK) 1 ton 63.782.104

4 PT Tempo Scan Pasific. Mentawai (melalui PPK) - 76.706.852SUB-TOTAL 3 ton 163.790.268

Gunung Merapi 1 Kemenkes 4 Kab (Klaten, Boyolali,Sleman, Magelang)

5 ton 393.840.656

2 Kemenkes RS. Dr. Sardjito, Yogya 650 Kg 15.925.1163 Kemenkes Dinkes Prov. DIY 715 Kg 39.289.3624 PT Tempo Scan Pasific. Posko2 (melalui PPK) 493.309.923

5 BUMN + Swasta Posko2 (melalui tim Binfar) - -SUB-TOTAL 6.36 ton 942.365.057

TOTAL 9.36 ton 1.106.155.325

Page 81: BAB I PENDAHULUAN - pusatkrisis.kemkes.go.idpusatkrisis.kemkes.go.id/__pub/files51375. BUKU TINJAUAN TAHUN 2010... · peristiwa yang disebabkan oleh alam seperti gempa bumi, tsunami,

81

Lampiran 5

Daftar Obat Bantuan dan Alat Kesehatan Yang Diberikan keDinas Kesehatan Provinsi DI. Yogyakarta

NO NAMA OBAT KEMASAN JUMLAH

1 Amoksisilin kaplet 500 mg ktk @ 100 kap 422 Amoksisilin sirup kering 125 mg/5ml Botol 60 ml 1,2003 Etanol 70 % btl 1000 ml 1004 Garam Oralit 200 ml 100 kantong 545 Obat Batuk Hitam (OBH) Botol 100 ml 4206 Parasetamol sirup 120 mg/5 ml Btl 60 ml 5007 Parasetamol tab 500 mg Botol 1000 tab 408 Pyridoksin HCL (Vit B6) Tab 10 mg 1000 tab / btl 2009 Salep 2-4 24 pot @ 30 g 48

10 Thiamin HCl 50 mg tablet Botol 1000 tab 10011 Kotrimoksazol Suspensi Btl 60 ml 20012 Glukosa larutan inf 5 % steril Botol 500 ml 4013 Natrium Klorida larutan infus 0,9% steril Btl 500 ml 4014 Ringer Laktat 500 ml Btl 500 ml 4015 Kloramfenikol 250 mg kapsul botol 250 caps 10016 Antalgin (Metampiron) tablet 500 mg Btl @ 1000 tab 2017 Betametason krim 0.1 % ktk @ 25 tube 1218 Kloramfenikol suspensi 125 mg/5 ml Botol 60 ml 10019 Kasa Pembalut Hidrofil 4 m x 15 cm Rol 1,00020 Kasa pembalut Hidrofil 4 m X 3 cm Rol 2,00021 Kasa Pembalut 2 m x 80 cm Rol 10022 Natrium Diklofenat tab 25 mg Ktk 50 tablet 5623 Salbutamol tablet 4 mg Ktk 100 tablet 7024 Glibenclamid tab 5 mg 100 tab / Kotak 7725 Captopril 12,5 mg Ktk 100 tablet 6026 Captopril 25 mg Ktk 100 tablet 5027 Haloperidol Tab 1.5 mg 100 tab / Kotak 12028 Diazepam 2 mg tablet Btl @ 1000 tab 2529 Diazepam 5 mg tablet Btl @ 250 tab 5030 Besi II Sulfat 200 mg + Asam Folat (Tablet

Tambah Darah Kombinasi)Ktk 20 Sase @ 30

tab54

31 Thiamin HCl 50 mg tablet Botol 1000 tab 10032 Masker Pcs 50033 Vitamin B komp tab Botol1000 tab 96

Page 82: BAB I PENDAHULUAN - pusatkrisis.kemkes.go.idpusatkrisis.kemkes.go.id/__pub/files51375. BUKU TINJAUAN TAHUN 2010... · peristiwa yang disebabkan oleh alam seperti gempa bumi, tsunami,

82

Lampiran 6

Daftar Obat Bantuan dan Alat Kesehatan Yang Diberikan keDinas Kesehatan Kab. Sleman, Kab. Boyolali, Kab. Magelang dan

Kab. Klaten

NO NAMA OBAT KEMASAN JUMLAH

1 Amoksisilin kaplet 500 mg ktk @ 100 kap 8402 Amoksisilin sirup kering 125 mg/5ml Botol 60 ml 4.800

3 Antasida DOEN tab,kombinasi: Mg.Hidroksida 200 mg+Al.Hidroksida 200 mg Btl @ 1000 tab 72

4 Asam Mefanamat 500 mg ktk @ 100 tab 1.2965 Deksametason tablet 0,5 mg Btl 1000 tablet 4486 Dekstrometorfan tablet 15 mg Btl @ 1000 tab 6007 Etanol 70 % btl 1000 ml 2408 Garam Oralit 200 ml 100 kantong 7209 Hidrokortison krim 2,5 % Ktk 24 tube @ 5 g 208

10 Klorfeniramini Maleat 4 mg Btl @ 1000 tab 40011 Cefadroxil 500 mg ktk @ 50 kap 1.200

12 Kotrimoksazol tablet pediatrik, kombinasiSulfamet.sazol 100 mg+Trimetoprim20 mg Ktk @ 100 tab 1.152

13 Metronidazol tablet 250 mg Btl 100 tablet 20014 Obat Batuk Hitam (OBH) Botol 100 ml 3.84015 Oksitetrasiklin HCl salep mata 1%-3,5 gr Ktk @ 25 tube 80016 Parasetamol sirup 120 mg/5 ml Btl 60 ml 3.00017 Parasetamol tab 500 mg Botol 1000 tab 40018 Povidon Iodida larutan 10 % Btl 300 ml 60019 Pyridoksin HCL (Vit B6) Tab 10 mg 1000 tab / btl 40020 Salep 2-4 24 pot @ 30 g 48021 Thiamin HCl 50 mg tablet Botol 1000 tab 40022 Erytromycin 500 mg ktk @ 100 2.00023 Glukosa larutan inf 5 % steril Botol 500 ml 1.28024 Natrium Klorida larutan infus 0,9% steril Btl 500 ml 40025 Ringer Laktat 500 ml Btl 500 ml 40026 Kotrimoksazol Suspensi Btl 60 ml 40027 Kloramfenikol 250 mg kapsul botol 250 caps 40028 Antalgin (Metampiron) tablet 500 mg Btl @ 1000 tab 40029 Vitamin B komp tab Botol1000 tab 384

Page 83: BAB I PENDAHULUAN - pusatkrisis.kemkes.go.idpusatkrisis.kemkes.go.id/__pub/files51375. BUKU TINJAUAN TAHUN 2010... · peristiwa yang disebabkan oleh alam seperti gempa bumi, tsunami,

83

Lampiran 7

Daftar Obat Bantuan dan Alat Kesehatan Yang Diberikan keRS. Dr. Sardjito

NO NAMA OBAT KEMASAN JUMLAH

1 IV. Catheter No.18 ( Abbocath 18 ) set / piece 1002 IV. Catheter No.20 ( Abbocath 20 ) set / piece 1003 Alat suntik sekali pakai 5 ml ktk @ 100 set 34 Aqua Pro Injeksi Steril ktk @10 vial@25ml 35 Cefadroxil 500 mg ktk @ 50 kap 606 Cefotaxime 1g inj Ktk @ 2 vial 1087 Diazepam 2 mg tablet Btl @ 1000 tab 18 Diazepam 5 mg tablet Btl @ 250 tab 19 Garam Oralit 200 ml 100 kantong 3

10 Gentamisin injeksi 80 mg/ 2 ml Kotak 5 Ampul 1011 Ibuprofen 200 mg tablet Botol 100 tab 312 Infusion set anak Set 10013 Infusion set dewasa Set 10014 IV. Cathter N0.24 ( Abbocath 24 ) set / piece 10015 Kloramfenikol salep mata 1 % ktk 24 tube 2016 MASKER PCS 50017 Miconazol salep kulit ktk 24 tube 418 Natrium Diklofenat tab 25 mg Ktk 50 tablet 56

19 Natrium Klorida larutan infus 0,9%steril Btl 500 ml 400

20 Obat Batuk Hitam (OBH) Botol 100 ml 18021 Parasetamol sirup 120 mg/5 ml Btl 60 ml 10022 Parasetamol tab 500 mg Botol 1000 tab 223 Povidon Iodida larutan 10 % Btl 300 ml 18024 Ringer Laktat 500 ml Btl 500 ml 40025 Salbutamol tablet 2 mg Ktk 100 tablet 326 Salbutamol tablet 4 mg Ktk 100 tablet 327 Salep 2-4 24 pot @ 30 g 828 WING Nedle 23 pcs 200

Page 84: BAB I PENDAHULUAN - pusatkrisis.kemkes.go.idpusatkrisis.kemkes.go.id/__pub/files51375. BUKU TINJAUAN TAHUN 2010... · peristiwa yang disebabkan oleh alam seperti gempa bumi, tsunami,

84

Lampiran 8

Daftar Obat Bantuan dan Alat Kesehatan Yang Diberikan keDinas Kesehatan Kab. Kepulauan Mentawai

NO NAMA OBAT KEMASAN JUMLAH

1 Amoksisilin kaplet 500 mg ktk @ 100 kap 4202 Amoksisilin sirup kering 125 mg/5ml Botol 60 ml 1.800

3Antasida DOEN tab,kombinasi: Mg.

Hidroksida 200 mg+Al.Hidroksida 200 mg Btl @ 1000 tab 364 Asam Mefanamat 500 mg ktk @ 100 tab 6485 Dekstrometorfan tablet 15 mg Btl @ 1000 tab 3006 Etanol 70 % btl 1000 ml 1207 Garam Oralit 200 ml 100 kantong 2708 Hidrokortison krim 2,5 % Ktk 24 tube @ 5 g 529 Klorfeniramini Maleat 4 mg Btl @ 1000 tab 200

10 Cefadroxil 500 mg ktk @ 50 kap 900

11Kotrimoksazol tablet pediatrik, kombinasi

Sulfamet.sazol 100 mg+Trimetoprim20 mg Ktk @ 100 tab 57612 Metronidazol tablet 250 mg Btl 100 tablet 5013 Obat Batuk Hitam (OBH) Botol 100 ml 1.44014 Oksitetrasiklin HCl salep mata 1%-3,5 gr Ktk @ 25 tube 30015 Parasetamol sirup 120 mg/5 ml Btl 60 ml 1.25016 Parasetamol tab 500 mg Botol 1000 tab 20017 Povidon Iodida larutan 10 % Btl 300 ml 30018 Pyridoksin HCL (Vit B6) Tab 10 mg 1000 tab / btl 20019 Salep 2-4 24 pot @ 30 g 31220 Thiamin HCl 50 mg tablet Botol 1000 tab 20021 Kotrimoksazol Suspensi Btl 60 ml 75022 Kloramfenikol 250 mg kapsul botol 250 caps 20023 Antalgin (Metampiron) tablet 500 mg Btl @ 1000 tab 20024 Glukosa larutan inf 5 % steril Botol 500 ml 60025 Natrium Klorida larutan infus 0,9% steril Btl 500 ml 60026 Erytromycin 500 mg ktk @ 100 96026 Ringer Laktat 500 ml Btl 500 ml 60028 Vitamin B komp tab Botol1000 tab 192

Page 85: BAB I PENDAHULUAN - pusatkrisis.kemkes.go.idpusatkrisis.kemkes.go.id/__pub/files51375. BUKU TINJAUAN TAHUN 2010... · peristiwa yang disebabkan oleh alam seperti gempa bumi, tsunami,

85

Lampiran 9

Daftar Obat Bantuan dan Alat Kesehatan Yang Diberikan keDinas Kesehatan Kab. Karo

NO. NAMA OBAT KEMASAN JUMLAH

1 Diazepam 5 mg tablet Btl @ 250 tab 10

Page 86: BAB I PENDAHULUAN - pusatkrisis.kemkes.go.idpusatkrisis.kemkes.go.id/__pub/files51375. BUKU TINJAUAN TAHUN 2010... · peristiwa yang disebabkan oleh alam seperti gempa bumi, tsunami,

86

Lampiran 10

Daftar Obat Bantuan dan Alat Kesehatan Yang Diberikan keDinas Kesehatan Kab. Manokwari

NO NAMA OBAT KEMASAN ISI JUMLAH

1 Amoksisilin kaplet 500 mg ktk @ 100 kap 42 2102 Amoksisilin sirup kering 125 mg/5ml Botol 60 ml 60 1,200

3 Antasida DOEN tab,kombinasi: Mg. Hidroksida200 mg+Al.Hidroksida 200 mg Btl @ 1000 tab 18 90

4 Asam Mefanamat 500 mg ktk @ 100 tab 108 3245 Deksametason tablet 0,5 mg Btl 1000 tablet 28 1406 Dekstrometorfan tablet 15 mg Btl @ 1000 tab 25 1507 Etanol 70 % btl 1000 ml 20 608 Garam Oralit 200 ml 100 kantong 18 1809 Hidrokortison krim 2,5 % Ktk 24 tube @ 5 g 40 8010 Kapas Pembalut / absorben 250 gram Bungkus 112 11211 Klorfeniramini Maleat 4 mg Btl @ 1000 tab 50 10012 Kotrimoksazol 480 mg tablet Btl 100 tablet 45 450

13 Kotrimoksazol tablet pediatrik, kombinasiSulfamet.sazol 100 mg+Trimetoprim20 mg Ktk @ 100 tab

84 84

14 Metronidazol tablet 250 mg Btl 100 tablet 50 10015 Obat Batuk Hitam (OBH) Botol 100 ml 120 96016 Oksitetrasiklin HCl salep 3 % - 5 gram Ktk @ 25 tube 40 8017 Parasetamol sirup 120 mg/5 ml Btl 60 ml 50 75018 Parasetamol tab 500 mg Botol 1000 tab 20 10019 Povidon Iodida larutan 10 % Btl 300 ml 30 15020 Pyridoksin HCL (Vit B6) Tab 10 mg 1000 tab / btl 100 10021 Salep 2-4 24 pot @ 30 g 24 12022 Thiamin HCl 50 mg tablet Botol 1000 tab 100 20023 Vitamin B komp tab Botol1000 tab 48 96

Page 87: BAB I PENDAHULUAN - pusatkrisis.kemkes.go.idpusatkrisis.kemkes.go.id/__pub/files51375. BUKU TINJAUAN TAHUN 2010... · peristiwa yang disebabkan oleh alam seperti gempa bumi, tsunami,

87

Lampiran 11

Daftar Obat Bantuan dan Alat Kesehatan Yang Diberikan keDinas Kesehatan Kab. Wasior

NO NAMA OBAT KEMASAN JUMLAH1 IV. Catheter No.20 ( Abbocath 20 ) set / piece 1002 IV. Cathter N0.22 ( Abbocath 22 ) set / piece 1003 IV. Cathter N0.24 ( Abbocath 24 ) set / piece 1004 Acyclovir 200 mg Ktk 100 tablet 2705 Acyclovir 400 mg ktk @ 100 tab 2706 Acyclovir Salep 5 % ktk @ 25 tube 727 Alat suntik sekali pakai 1 ml Kotak @ 100 set 368 Alat suntik sekali pakai 2,5 ml ktk @ 100 set 209 Alat suntik sekali pakai 5 ml ktk @ 100 set 1610 Alopurinol tablet 100 mg ktk @ 100 tab 4811 Aminofilin 200 mg 100 tab / btl 25012 Amoksisilin kaplet 500 mg ktk @ 100 kap 12613 Amoksisilin kapsul 250 mg Ktk @ 120 kap 43214 Amoksisilin sirup kering 125 mg/5ml Botol 60 ml 60015 Ampicilin syr kering 125 mg/5 ml Botol 60 ml 50016 Antalgin (Metampiron) tablet 500 mg Btl @ 1000 tab 20017 Anti Bakteri DOEN salep kombinasi:

Basitrasin 500 IU /g+Polimiksin 1000 IU/gktk @ 25 tube 40

18 Asam Mefanamat 500 mg ktk @ 100 tab 54019 Betametason krim 0.1 % ktk @ 25 tube 1220 Captopril 25 mg Ktk 100 tablet 14421 Cat gut Chromic/ Benang bedah No 2/0 Kotak24 X 70 cm 1022 Cat gut Chromic/ Benang bedah No 3/0 Kotak24 X 70 cm 1023 Cyprofloxacin 500 ktk @ 50 tab 70024 Deksametason tablet 0,5 mg Btl 1000 tablet 14025 Deksametason injeksi 5 mg/ml - 1 ml Ktk @ 100 amp 326 Dekstrometorfan sirup 10 mg/5 ml Botol 60 ml 50027 Dekstrometorfan tablet 15 mg Btl @ 1000 tab 25028 Difenhidramin HCl Inj 10 mg/ml-1 ml Kotak 30 ampul 4029 Ephedrin HCL 25 mg 1000 tab/btl 15030 Etanol 70 % btl 1000 ml 10031 Infusion set anak Set 40032 Infusion set dewasa Set 40033 Kapas Pembalut / absorben 250 gram Bungkus 11234 Klorfeniramini Maleat 4 mg Btl @ 1000 tab 25035 Klorokuin 150 mg Botol 1000 tab 12036 Kotrimoksazol 480 mg tablet Btl 100 tablet 45037 Kotrimoksazol Suspensi Btl 60 ml 50038 Lisol btl 1000 ml 6039 Metronidazol tablet 250 mg Btl 100 tablet 50040 Natrium Diklofenat tab 25 mg Ktk 50 tablet 11241 Natrium Klorida larutan infus 0,9% steril Btl 500 ml 1,00042 Obat Batuk Hitam (OBH) Botol 100 ml 16043 Oksitetrasiklin HCl salep 3 % - 5 gram Ktk @ 25 tube 4044 Oksitetrasiklin HCl salep mata 1%-3,5 gr Ktk @ 25 tube 100

Page 88: BAB I PENDAHULUAN - pusatkrisis.kemkes.go.idpusatkrisis.kemkes.go.id/__pub/files51375. BUKU TINJAUAN TAHUN 2010... · peristiwa yang disebabkan oleh alam seperti gempa bumi, tsunami,

88

NO NAMA OBAT KEMASAN JUMLAH45 Parasetamol sirup 120 mg/5 ml Btl 60 ml 50046 Parasetamol tab 500 mg Botol 1000 tab 20047 Plester 5 yard x 2 inch Rol 36048 Povidon Iodida larutan 10 % Btl 300 ml 18049 Pyridoksin HCL (Vit B6) Tab 10 mg 1000 tab / btl 10050 Salbutamol tablet 2 mg Ktk 100 tablet 6051 Salicyl talk 2 % Ktk 60052 Thiamin HCl 50 mg tablet Botol 1000 tab 10053 Vitamin B komp tab Botol1000 tab 240

Page 89: BAB I PENDAHULUAN - pusatkrisis.kemkes.go.idpusatkrisis.kemkes.go.id/__pub/files51375. BUKU TINJAUAN TAHUN 2010... · peristiwa yang disebabkan oleh alam seperti gempa bumi, tsunami,

89