BAB I PENDAHULUAN...BAB I PENDAHULUAN PT. SARANA CATUR TIRTA KELOLA A.N PT. Sarana Catur Tirta...

255
PT. SARANA CATUR TIRTA KELOLA BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang PT. Sarana catur tirta kelola merupakan perusahaan penyedia air bersih. Kawasan Modern Land Cikande merupakan kawasan industri yang manjadikan air tanah sebagai sumber air bersih. Pemerintah Kabupaten Serang mengkhawatirkan dengan adanya pengambilan air tanah tersebut akan mengganggu cadangan air tanah yang ada dikawasan tersebut. Sehingga Bupati Serang menggandeng PT. SCTK untuk melakukan kerjasama penyediaan air bersih dikawasan Modern Land Cikande dan sekitarnya. Saat ini penyediaan air bersih untuk kawasan modern land Cikande telah dilakukan namun baru 120 perusahaan atau sekitar 15 persen dari seluruh perusahaan yang berada dikawasan tersebut. Selain melayani perusahaan yang ada dikawasan modern cikande, PT. SCTK juga memasok air bersih kepada PDAM Tirta Albantani untuk dibagikan kepada masyarakat. Saat ini PT. SCTK telah beroperasi dan telah memiliki izin lingkungan dari bupati Serang Nomor : 660.1/Kep.544-Huk.BLH/2016 Tentang “Izin lingkungan PT. Sarana Catur Tirta Kelola Untuk Rencana Kegiatan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Dengan Peningkatan Instalasi Pengolahan Air Minum (IPAM) Di Desa Cijeruk Kecamatan Kibin dan Perluasan Jaringan Distribusi Utama (JDU) Kecamatan Kibin, Bandung, Cikande dan Binuang Kabupaten Serang Provinsi Banten” pada tanggal 10 November 2016. Saat ini kegiatan PT. SCTK berencana melakukan pengembangan yaitu penambahan luasan lahan; penambahan luasan bak sedimentasi eksisting dan penambahan unit bak sedimentasi baru;perubahan panjang pipa jaringan distribusi umum karena adanya perubahan arah alur distribusi dan pemasangan jaringan pipa baru sedangkan untuk debit pengambilan air termasuk kapasitas pengolahan IPA yang digunakan tidak mengalami perubahan. Berdasarkan pengembangan tersebut dengan mengacu kepada pasal 50 peraturan pemerintah nomor 27 tahun 2012, dengan adanya rencana tersebut maka PT. SCTK akan memproses perubahan izin lingkungan melalui perubahan Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup dengan penyusunan Adendum ANDAL, RKL-RPL. Dan berdasarkan arahan dari Rapat Notulensi “Tindak Lanjut Permohonan Arahan Dokumen Lingkungan ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR 1

Transcript of BAB I PENDAHULUAN...BAB I PENDAHULUAN PT. SARANA CATUR TIRTA KELOLA A.N PT. Sarana Catur Tirta...

  • PT. SARANA CATUR TIRTA KELOLA BAB I PENDAHULUAN

    BAB I

    PENDAHULUAN

    I.1 Latar Belakang

    PT. Sarana catur tirta kelola merupakan perusahaan penyedia air bersih. Kawasan Modern

    Land Cikande merupakan kawasan industri yang manjadikan air tanah sebagai sumber air

    bersih. Pemerintah Kabupaten Serang mengkhawatirkan dengan adanya pengambilan air

    tanah tersebut akan mengganggu cadangan air tanah yang ada dikawasan tersebut.

    Sehingga Bupati Serang menggandeng PT. SCTK untuk melakukan kerjasama penyediaan

    air bersih dikawasan Modern Land Cikande dan sekitarnya.

    Saat ini penyediaan air bersih untuk kawasan modern land Cikande telah dilakukan namun

    baru 120 perusahaan atau sekitar 15 persen dari seluruh perusahaan yang berada dikawasan

    tersebut. Selain melayani perusahaan yang ada dikawasan modern cikande, PT. SCTK juga

    memasok air bersih kepada PDAM Tirta Albantani untuk dibagikan kepada masyarakat.

    Saat ini PT. SCTK telah beroperasi dan telah memiliki izin lingkungan dari bupati Serang

    Nomor : 660.1/Kep.544-Huk.BLH/2016 Tentang “Izin lingkungan PT. Sarana Catur Tirta

    Kelola Untuk Rencana Kegiatan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM)

    Dengan Peningkatan Instalasi Pengolahan Air Minum (IPAM) Di Desa Cijeruk Kecamatan

    Kibin dan Perluasan Jaringan Distribusi Utama (JDU) Kecamatan Kibin, Bandung,

    Cikande dan Binuang Kabupaten Serang Provinsi Banten” pada tanggal 10 November

    2016. Saat ini kegiatan PT. SCTK berencana melakukan pengembangan yaitu penambahan

    luasan lahan; penambahan luasan bak sedimentasi eksisting dan penambahan unit bak

    sedimentasi baru;perubahan panjang pipa jaringan distribusi umum karena adanya

    perubahan arah alur distribusi dan pemasangan jaringan pipa baru sedangkan untuk debit

    pengambilan air termasuk kapasitas pengolahan IPA yang digunakan tidak mengalami

    perubahan.

    Berdasarkan pengembangan tersebut dengan mengacu kepada pasal 50 peraturan

    pemerintah nomor 27 tahun 2012, dengan adanya rencana tersebut maka PT. SCTK akan

    memproses perubahan izin lingkungan melalui perubahan Keputusan Kelayakan

    Lingkungan Hidup dengan penyusunan Adendum ANDAL, RKL-RPL. Dan berdasarkan

    arahan dari Rapat Notulensi “Tindak Lanjut Permohonan Arahan Dokumen Lingkungan

    ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR 1

  • BAB I PENDAHULUAN PT. SARANA CATUR TIRTA KELOLA

    A.N PT. Sarana Catur Tirta Kelola” tanggal 10 januari 2020 yang dipimpin oelh Kepala

    Bidang Pencegahan Dampak Lingkungan Hidup Kabupaten Serang bahwa PT. Sarana

    Catur Tirta Kelola wajib menyusun Adendum ANDAL, RKL-RPL untuk mengakomodir

    rencana perubahan dan permohonan perubahan Izin Lingkungan setelah terbitnya Surat

    Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup yang baru. Di mana, tipe adendum yang disusun

    adalah Adendum Tipe B.

    Dengan berpedoman pada P.26/MENLHK/SETJEN/KUM.1/7/2018 serta nantinya akan

    memproses penilaian adendum ANDAL,RKL, RPL dimaksud melalui tim teknis komisi

    penilai Amdal Kabupaten Serang. Berikut perubahan yang akan dilakukan oleh PT. SCTK.

    Tabel 1. 1 Kegiatan Eksisting dan Adendum

    Kegiatan Eksisting Adendum

    Luasan TanahSCTK 11.963,31 m

    2 14.308,31 m2

    Bak Sedimentasi 500 m2 1000 m2

    Pemasangan Jaringan Distribusi Umum

    (40,027m) diameter 200mm,300mm, 250 mm, 500mm,400mm yang di pendam dengankedalaman 1,5 meter

    (81,877m) diameter 80mm,100mm, 250 mm, 300mm,400mm dan 630 mm yang dipendam dengan kedalaman 1,5meter

    Renacana Pemasangan Jaringan Pipa (CikandeAmbon, Tarikkolot, Dystar, Kawasan Pancatama)

    -

    (14,081m) diameter 200mm,315mm, 160 mm, 250mm,110mm yang di pendam dengankedalaman 1,5 meter

    pemasangan Jalur Pipa dari Intake (bak prasedimentasike WTP)

    - 1.300 m

    Rencana Pemasangan filter Press pada Bak Sedimentasi

    tidak ada ada

    Rencana Pembuatan pipa jaringan dari Bak prasedimentasi pada tanah SCTK di areal Intake

    tidak ada

    bak parasedimentasi 500 m2pipa jaringan dariprasedimentasi menuju WTPsepanjang 1.300m dengandiameter pipa 200mm

    Sumber : PT. SCTK, 2020

    2 ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR

  • PT. SARANA CATUR TIRTA KELOLA BAB I PENDAHULUAN

    Rencana kegiatan yang telah diuraikan akan memberi dampak terhadap lingkungan.

    Sehingga diperlukan suatu kajian lingkungan agar dapat mengelola dampak negatif dan

    dampak positif yang ditimbulkannya sesuai dengan ketentuan dalam UU No. 32 Tahun

    2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Dampak - dampak yang

    mungkin akan ditimbulkan adalah:

    1. Penurunan Kualitas Udara

    2. Peningkatan Intensitas Kebisingan

    3. Penurunan kuantitas permukaan

    4. Peningkatan Air Larian (Run off)

    5. Timbulnya erosi dan sedimentasi

    6. Penurunan kualitas air permukaan

    7. Timbulnya bangkitan lalu lintas

    8. Terjadinya kerusakan jalan

    9. Terjadinya pengotoran jalan

    10. Terganggunya biota air

    11. Adanya kesempatan kerja dan berusaha

    12. Timbulnya keresahan masyarakat

    13. Terjadinya konflik sosial

    14. Terganggunya kesehatan lingkungan

    15. Timbulnya morbiditas

    Beberapa pertimbangan yang melandasi penyusunan Dokumen Adendum ANDAL dan

    RKL – RPL Rencana Kegiatan Pengembangan Pembangunan Sistem Penyediaan Air

    Minum (SPAM) Kabupaten Serang Bagian Timur. Dengan Peningkatan Instalasi

    Pengolahan Air Minum (IPAM) Di Desa Cijeruk Kecamatan Kibin dan Perluasan Jaringan

    Distribusi Utama (JDU) Kecamatan Kibin, Bandung, Cikande dan Binuang Kabupaten

    Serang Provinsi Banten adalah sebagai berikut:

    1) Izin

    Saat ini PT. Sarana Catur Tirta Kelola telah memiliki Izin Lingkungan Nomor :

    660.1/Kep.544-Huk.BLH/206 Tentang “Izin lingkungan PT. Sarana Catur Tirta Kelola

    Untuk Rencana Kegiatan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Dengan

    Peningkatan Instalasi Pengolahan Air Minum (IPAM) Di Desa Cijeruk Kecamatan Kibin

    ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR 3

  • BAB I PENDAHULUAN PT. SARANA CATUR TIRTA KELOLA

    dan Perluasan Jaringan Distribusi Utama (JDU) Kecamatan Kibin, Bandung, Cikande dan

    Binuang Kabupaten Serang Provinsi Banten” pada tanggal 10 November 2016 Saat ini PT.

    SCTK berencana melakukan pengembangan yaitu penambahan luasan lahan; penambahan

    luasan bak sedimentasi eksisting dan penambahan unit bak sedimentasi baru;perubahan

    panjang pipa jaringan distribusi umum karena adanya perubahan arah alur distribusi dan

    pemasangan jaringan pipa baru sedangkan untuk debit pengambilan air termasuk kapasitas

    pengolahan IPA yang digunakan tidak mengalami perubahan.

    2) Kewajiban Menyusun Dokumen Adendum AMDAL

    Berdasarkan arahan dari Rapat Notulensi “Tindak Lanjut Permohonan Arahan Dokumen

    Lingkungan A.N PT. Sarana Catur Tirta Kelola” tanggal 10 januari 2020 yang dipimpin

    oelh Kepala Bidang Pencegahan Dampak Lingkungan Hidup Kabupaten Serang bahwa PT.

    Sarana Catur Tirta Kelola wajib menyusun Adendum ANDAL, RKL-RPL untuk

    mengakomodir rencana perubahan dan permohonan perubahan Izin Lingkungan setelah

    terbitnya Surat Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup yang baru. Di mana, tipe

    adendum yang disusun adalah Adendum Tipe B.

    Penyusunan dokumen ini mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2018

    tentang Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik, Pasal 66, dimana

    Pelaku Usaha wajib mengajukan permohonan perubahan Izin Lingkungan, apabila usaha

    dan/atau kegiatan yang telah memperoleh Izin Lingkungan direncanakan untuk dilakukan

    perubahan.

    Selain itu berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 23

    Tahun 2018, tentang Kriteria Perubahan Usaha dan/atau Kegiatan dan Tata Cara Perubahan

    Izin Lingkungan, Pasal 7 Ayat (3) menyatakan bahwa rencana perubahan usaha dan/atau

    kegiatan yang tidak berpotensi menimbulkan dampak penting hipotetik baru atau jenis

    dampak penting hipotetik yang timbul akibat perubahan usaha dan/atau kegiatan, serta

    tidak mengubah batas wilayah studi yang sudah dilingkup dalam dokumen AMDAL

    sebelumnya, maka wajib menyusun Adendum ANDAL dan RKL-RPL.

    3) Pendekatan Studi

    Berdasarkan PP No. 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan (Pasal 8 ayat 2), bahwa

    penyusunan dokumen Adendum ANDAL dan RKL-RPL Rencana Pengembangan

    Pembangunan SPAM Kabupaten Serang Bagian Timur menggunakan pendekatan studi

    4 ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR

  • PT. SARANA CATUR TIRTA KELOLA BAB I PENDAHULUAN

    tunggal, karena hanya memiliki satu jenis usaha dan/atau kegiatan, yaitu Sistem

    Penyediaan Air Minum, yang kewenangan pembinaan dan/atau pengawasannya berada di

    bawah satu kementerian, lembaga pemerintah nonkementerian, satuan kerja pemerintah

    provinsi, atau satuan kerja pemerintah kabupaten/kota.

    4) Kewenangan Penilaian Dokumen AMDAL

    Berdasarkan Pasal 10 Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 08 Tahun 2013 tentang

    Tata laksana Penilaian dan Pemeriksaan Dokumen Lingkungan Hidup serta Penerbitan Izin

    Lingkungan, bahwa kegiatan pembangunan yang terletak dalam satu wilayah kabupaten

    dilakukan oleh komisi penilai Kabupaten/Kota yang telah memiliki lisensi komisi penilai

    AMDAL. Oleh karena itu, penilaian dokumen AMDAL rencana pengembangan

    Pengembangan Pembangunan SPAM Kabupaten Serang Bagian Timur oleh PT. SCTK

    dilakukan oleh Komisi Penilai AMDAL Kabupaten Serang.

    I.2 Tujuan dan Kegunaan Rencana Kegiatan

    1.2.1. Tujuan Rencana Kegiatan

    Rencana kegiatan SPAM yang akan dilakukan di wilayah Kabupaten Serang oleh PT

    Sarana Catur Tirta Kelola bertujuan untuk:

    1) Memanfaatkan sumberdaya alam khususnya air baku Sungai Ciujung untuk diolah

    menjadi air bersih/ air minum dalam rangka meningkatkan pasokan air bersih/ air

    minum bagi industri dan keperluan domestik di Kabupaten Serang.

    2) Meningkatkan cakupan pelayanan air bersih/ air minum perpipaan untuk industri dan

    keperluan domestik di kabupaten Serang yang memenuhi syarat kualitas, kuantitas dan

    kontinunitas.

    3) Meningkatkan derajat kesehatan, tingkat perekonomian serta taraf hidup masyarakat

    Kabupaten Serang

    4) Meningkatkan pendapatan daerah Kabupaten Serang

    5) Turut serta dalam pembangunan nasional di bidang Kesehatan masyarakat.

    1.2.2. Kegunaan Rencana Kegiatan

    Kegunaan dari kegiatan SPAM yaitu:

    ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR 5

  • BAB I PENDAHULUAN PT. SARANA CATUR TIRTA KELOLA

    1) Mendorong peningkatan kesehatan masyarakat.

    2) Mendorong adanya perbaikan ekonomi masyarakat dan taraf hidup masyarakat.

    3) Meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) dan membantu proses pengembangan

    wilayah Kabupaten Serang akibat adanya multiflier efect.

    I.3 Pelaksanaan Studi

    1.3.1. Pemrakarsa dan Penanggung Jawab Kegiatan

    Nama Pemrakarsa : PT. Sarana Catur Tirta Kelola

    Alamat Kantor : Jl. Lembah Cirendeu Permei II/10, RT. 002/RW 012 Desa

    Cirendeu Kecamatan Ciputat Timur – Tangerang Selatan

    Telephone/Fax : -

    Penanggung Jawab : Hj. Ratna Dwi Panduwinata

    Jabatan : Direktur

    1.3.2. Pelaksana Studi AMDAL

    Penyusunan dokumen ADDENDUM ANDAL, RKL, RPL ini dilakukan oleh lembaga

    penyedia jasa penyusunan dokumen AMDAL sesuai dengan ketentuan Pasal 10 ayat (2)

    Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012. Lembaga penyedia jasa penyusunan

    dokumen AMDAL tersebut, yaitu:

    Nama Perusahaan : PT. Mitra Buana Reka

    No. Registrasi Kompetensi : 0142/LPJP/AMDAL-1/LRK/KLHK

    Alamat Perusahaan : Komplek Margahayu Barat Blok L II No 152

    Bandung – Jawa Barat 40286

    Penanggung Jawab : Joko Edi Santosa

    Jabatan : Direktur

    6 ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR

  • PT. SARANA CATUR TIRTA KELOLA BAB I PENDAHULUAN

    Tim Penyusun

    Ketua Tim : Joko Edi Santosa, S,E. (Sertifikasi KTPA)

    No. LHM 786 00021 2018

    Anggota Tim : 1) Arie Fitria Indrayana S.T (Sertifikasi KTPA)

    No. LHM 786 00019 2018

    2) Afriyani Tambunan,S.Si, M.T (Sertifikasi ATPA)

    No. LHM 786 00032 2018

    3) Ana Karina, S.T (Sertifikasi ATPA)

    No. LHM 786 00027 2018

    2) Tenaga Ahli

    a. Ahli Kualitas Air dan Udara : Arie Fitria Indrayana, S.T

    : Afriyani Tambunan, S.Si, M.T

    b. Ahli Biologi : Heri Setiadi, S.Si

    d. Ahli Transportasi : Ana Karina, S.T

    e. Ahli Sosekbud : Tri Utami Solichah, SP., M.I.L

    f. Ahli Kesmas : Indri Apriliani, S.KM

    ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR 7

  • BAB I PENDAHULUAN PT. SARANA CATUR TIRTA KELOLA

    BAB II ContentsBAB I...................................................................................................................................I-1

    1.1 LATAR BELAKANG.................................................................................................... I-11.2 TUJUAN DAN KEGUNAAN RENCANA KEGIATAN................................................................I-51.2.1. TUJUAN RENCANA KEGIATAN..............................................................................I-51.2.2. KEGUNAAN RENCANA KEGIATAN.........................................................................I-51.3 PELAKSANAAN STUDI............................................................................................... I-61.3.1. PEMRAKARSA DAN PENANGGUNG JAWAB KEGIATAN.................................................I-6

    1.3.1 Pelaksana Studi AMDAL...............................................................................I-6

    Tabel 1. 1 Kegiatan Eksisting dan Adendum

    I-2

    8 ADENDUM ANDAL, RKL-RPL RENCANA PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN SPAM KABUPATEN SERANG BAGIAN TIMUR

  • ALEX COM

    2020-09-18

    BAB II

    DESKRIPSI KEGIATAN EKSISTING

    DAN PENGEMBANGAN

    2.1 Uraian Usaha dan/atau Kegiatan Pengembangan2.1.1. Gambaran Umum Kegiatan

    Saat ini PT. SCTK telah beroperasi dan telah memiliki izin lingkungan dari bupatiSerang Nomor : 660.1/Kep.544-Huk.BLH/206 Tentang “Izin lingkungan PT. SaranaCatur Tirta Kelola Untuk Rencana Kegiatan Pengembangan Sistem Penyediaan AirMinum (SPAM) Dengan Peningkatan Instalasi Pengolahan Air Minum (IPAM) diDesa Cijeruk Kecamatan Kibin dan Perluasan Jaringan Distribusi Utama (JDU)Kecamatan Kibin, Bandung, Cikande dan Binuang Kabupaten Serang Provinsi Banten”pada tanggal 19 Oktober 2016. Saat ini kegiatan PT. SCTK berencana melakukanpengembangan yaitu penambahan luasan lahan; penambahan luasan bak sedimentasieksisting dan penambahan unit bak sedimentasi baru perubahan panjang pipa jaringandistribusi umum karena adanya perubahan arah alur distribusi dan pemasanganjaringan pipa baru sedangkan untuk debit pengambilan air termasuk kapasitaspengolahan IPA yang digunakan tidak mengalami perubahan.

    Saat ini (2019) PT. SCTK mempunyai luas lahan 11.963,31 m2untuk bangunanpengolahan air (IPA) (WTP). Kegiatan yang sudah berjalan saat ini adalah pengolahanair dengan debit pengambilan air di WTP sebesar 100 l/dtk (telah ada izin dalamdokumen UKL-UPL) dengan intake yang terletak di Sungai Ciujung. Seiring denganpermintaan maka dilakukan pengembangan yang telah dicantumkan dalam dokumenAMDAL 2016 penambahan debit ditingkatkan menjadi 375 l/dtk. Salain itu PT. SCTKsaait ini (2020) telah memiliki lahan 21.174 m2, dimana lahannya tersebarpemanfaatannya untuk WTP : 14.981 m2, Intake 2345 m2, dan jalur Pipa 3.848 m2.

    Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Kabupaten Serang Bagian Timur milik PT.SCTK terdiri dari:

    1. Kapasitas Intake air baku di Desa Cijeruk Kecamatan Kibin, KabupatenSerang dengan cara peningkatan kapasitas pompa air baku menjadi kapasitas400 lps.

    2. Bak prasedimentasi dengan luas lahan seluruhnya 500 m2.

  • 3. Pipa Transmisi Air Baku dari Bak Prasedimentasi ke Instalasi PengolahanAir Minum (IPAM)/ WTP sepanjang 1,3 km.

    4. Bangunan IPAM dengan kapasitas debit 275 liter/detik (WTP), pembangunanreservoir 576 m³ dan fasilitas pendukungnya (kantor, ruang kontrol, pos jaga,jalan) dengan luas seluruhnya 14.308,31 m2.

    5. Pemasang Jaringan Distribusi Utama (JDU) di wilayah Kabupaten Serangtotal sepanjang 81.877 m.

    6. Pemasangan Jaringan Pipa sepanjang 14,081 m ( Cikandeambon, Tarikkolot,Dystar dan Kawasan Panca Utama)

    7. Bak sedimentasi di area WTP seluas 1.300 m

    8. Area Kantor dan fasilitas penunjang seluas 14.981 m2

    Sehingga dapat simpulkan bahwa pemasangan pipa pada tahap pengembangan ini adasepanjang 97.258 m (91,258 KM), dimana 1.300 m akan menggunakan lahan milikSCTK sedangkan 95.958 m akan menggunakan akses jalan desa dan kabupaten.

    [pic]

    Gambar 2. 1. Lokasi Intake [pic]

    Gambar 2. 2. Layout IPAM Cijeruk

    2.1.2. Lokasi Usaha dan/atau Kegiatan Pengembangan

    Lokasi Rencana Pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) KabupatenSerang Bagian Timur oleh PT. Sarana Catur Tirta Kelola secara administratif beradadi Kabupaten Serang yang berada di Desa Cijeruk, Kecamatan Kibin untukintake(tepatnya untuk lokasi bangunan bak prasedimentasi), bangunan IPAM di DesaCijeruk, Kecamatan Kibin. Untuk JDU meliputi wilayah yaitu Kabupaten Serang yangmelewati wilayah Kecamatan Kibin, Cikande, Bandung dan Binuang dan untukpengembangan di daerah CikandeAmbon, Tarikkolot, Dystar, Kawasan Pancatama.

    2.1.3. Kesesuaian Lokasi Usaha dan/atau Kegiatan Pengembangan denganRencana Tata Ruang

    Berdasarkan Lokasi Rencana Pengembangan Pembangunan Sistem Penyediaan AirMinum (SPAM) Kabupaten Serang Bangian Timur oleh PT. Sarana Catur Tirta Kelolasecara administratif berada di Kabupaten Serang yang berada di Desa Cijeruk,Kecamatan Kibin untuk intake(tepatnya untuk lokasi bangunan bak prasedimentasi),bangunan IPAM di Desa Cijeruk, Kecamatan Kibin. Untuk JDU meliputi wilayah yaituKabupaten Serang yang melewati wilayah Kecamatan Kibin, Cikande, Bandung danBinuang dan untuk pengembangan di daerah CikandeAmbon, Tarikkolot, Dystar,Kawasan Pancatama. Berdasarkan peraturan daerah Kabupaten Serang No. 10 Tahun

  • 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Serang Tahun 2011 - 2031, saatini kebijakan rencana tata ruang wilayah Kecamatan Kibin, Cikande dan BandungKabupaten Serang, yaitu:

    a. Rencana struktur ruang

    Sebagai Pusat Pelayanan kawasan (PPK) yaitu kawasan perkotaan yang melayaniskala kecamatan atau beberapa desa dengan arahan kegiatan diantaranya untukpermukiman dan industri. Dalam Rencana Pengembangan Sistem Wilayah (rencanapengembangan jaringan sumber daya air) rencana pengembangan air bersihdiantaranya sebagai berikut:

    • Pengembangan jaringan air minum perpipaan kawasan perkotaan;• Pengembangan sistem air minum melalui pengelolaan sumber air yang ada,pemanfaatan sumber air baru dan peningkatan jaringan distribusi• Perluasan jaringan pelayanan yang ada sehingga dapat menjangkau daerahdaerah yang membutuhkan air minum• Pembangunan jaringan perpipaan mandiri pedesaan dengan mengoptimalkanpemanfaatan sumber air permukaan dan sumber air tanah.

    b. Rencana Pola Ruang

    Pada lokasi rencana kegiatan ditetapkan untuk kawasan permukiman perkotaan danzona industri.

    Berdasarkan uraian tersebut secara umum telah sesuai dengan rencana tata ruangKabupaten Serang.

    Gambar 2. 3. Peta Lokasi Intake

    Gambar 2. 4. Peta Jalur Pipa Rencana dan Eksisting

    Gambar 2. 5. Peta RTRW Kabupaten Serang

    2.2. Dokumen Lingkungan yang DimilikiKegiatan SPAM Kabupaten Serang bagian Timur oleh PT. SCTK yang telah berjalanpada saat ini berada pada lahan seluas ± 11.963,31 m2. Kegiatan SPAM KabupatenSerang bagian Timur oleh PT. SCTK telah memiliki dokumen lingkungan antara lainsebagai berikut:

    • Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya PemantauanLingkungan Hidup (UKL – UPL) yang diterbitkan Badan PengendalianLingkungan Hidup Kabupaten Serang.• Persetujuan ANDAL, RKL-RPL Rencana Kegiatan Pengembangan SistemPenyediaan Air Minum (SPAM) dengan Peningkatan Instalasi Pengolahan Airminum (IPAM) di Desa Cijeruk Kecamatan Kibin dan Perluasan JaringanDistribusi Utama (JDU) di wilayah Kecamatan Kibin, Bandung, Cikande dan

  • Binuang Kabuaten Serang, Provinsi Banten Nomor 666/96/Penceg/BLH/2016tanggal 19 Oktober 2016• Izin Lingkungan No. 660.1/Kep.544-Huk.BLH/2066 yang diterbitkan BadanPenanaman Modal dan Perizinan Kabupaten Serang tanggal 10 November 2016.

    2.3. Sarana yang Akan DikembangkanSarana yang akan dikembangkan adalah penambahan luasan lahan; penambahanluasan bak sedimentasi eksisting dan penambahan unit bak sedimentasibaru;perubahan panjang pipa jaringan distribusi umum karena adanya perubahan arahalur distribusi dan pemasangan jaringan pipa baru sedangkan untuk debit pengambilanair termasuk kapasitas pengolahan IPA yang digunakan tidak mengalami perubahan.Pengembangan yang akan dilakukan untuk menunjang sarana utama. Adapun saranayang akan dikembangkan adalah :

    Berikut kegiatan yang telah berjalan dan rencana kegiatan pengembangan

    Tabel 2. 1. Kegiatan Eksisting dan Adendum

    Kegiatan Eksisting Pengembangan Adendum

    Luasan TanahSCTK

    11.963,31 m2 5.312,69 m2 17.2761 m2

    Bak Sedimentasi 500 m2 500 m2 1000 m2

    PemasanganJaringan DistribusiUmum

    (40,027m) diameter200mm, 300mm, 250mm, 500mm, 400mmyang di pendam dengankedalaman 1,5 meter

    41,850 (81,877m) diameter80mm, 100mm, 250mm, 300mm,400mm dan 630mm yang di pendamdengan kedalaman1,5 meter

    RencanaPemasanganJaringan Pipa(CikandeAmbon,Tarikkolot, Dystar,KawasanPancatama)

    (14,081m) diameter200mm, 315mm,160 mm, 250mm,110mm yang dipendam dengankedalaman 1,5meter

    RencanaPemasangan filterPress pada BakSedimentasi

    belum ada Pemasanganfilter Presspada BakSedimentasi

    Pemasangan filterPress pada BakSedimentasi

  • RencanaPembuatan BakpraSedimentasipada tanah SCTK diareal intake

    (1.300m) diameter200mm

    Sumber : PT. SCTK, 2020

    2.4. Deskripsi Kegiatan EksistingPT. SCTK saat ini telah beroperasional, saat ini fasilitas yang telah terbangun adalahintake, WTP dan fasilitas penunjang serta serta Jaringan distribusi Utama. Adapunfasilitas yang terbangun di WTP diantaranya WTP, bak sedimentasi dan kantor PT.SCTK.

    [pic]

    Gambar 2. 6. Gambaran eksisting Operasional PT. SCTK

    Berikut titik koordinat lokasi eksisting :

    1. Intake : Garis lintang 6o9’54,07’S

    Garis Bujur 106o18’11,17’E

    1. WTP 1 : Garis lintang 6o9’45,68’S

    Garis Bujur 106o18’42,99’E

    1. WTP 2 : Garis lintang 6o9’44,14’S

    Garis Bujur 106o18’37,11’E

    2.4.1. Perizinan yang Telah Dimiliki• Persetujuan ANDAL, RKL-RPL Rencana Kegiatan Pengembangan SistemPenyediaan Air Minum (SPAM) dengan Peningkatan Instalasi Pengolahan Airminum (IPAM) di Desa Cijeruk Kecamatan Kibin dan Perluasan JaringanDistribusi Utama (JDU) di wilayah Kecamatan Kibin, Bandung, Cikande danBinuang Kabuaten Serang, Provinsi Banten Nomor 666/96/Penceg/BLH/2016tanggal 19 Oktober 2016• Izin Lingkungan No. 660.1/Kep.544-Huk.BLH/206 yang diterbitkan BadanPenanaman Modal dan Perizinan Kabupaten Serang.• Izin Mendirikan Bangunan dari Kepala Badan Perijinan Terpadu dan PenanamanModal Kabupaten Serang Nomor : 647/SK.2.419/SIMB/BPTPM/2015

    Penggunaan Lahan

  • Total luas lahan yang dikuasai oleh PT. Sarana Catur Tirta Keloa adalah sekitar11.963,31 m2 terdiri dari lahan tertutup bangunan dan lahan terbuka hijau. Padakegiatan pengembangan ini, tidak dilakukan penambahan luas lahan dan bangunansehingga rincian penggunaan lahan adalah sebagai berikut.

    Gambar 2. 7. Siteplan PT. Sarana Catur Tirta Kelola Eksisting

    Tabel 2. 2. Penggunaan Lahan PT. Sarana Catur Tirta Kelola Eksisting

    No. Jenis Penggunaan Luas Area m2

    I. Lahan Tertutup Bangunan

    Bangunan Operasional

    A. Lantai 1 96 Teras 8

    lantai 2 96

    runag genset 36

    B IPA tahap 1

    lantai 1 410.59

    lantai 2 271,8

    C IPA tahap 2

    N. Induk 410,59

    reservior 2 unit (m3) 2.805,79

    Panel listrik 68,25

    teras 7

    tanki bbm (m3) 54,74

    Ruang genset 2 36

    reservior dan ruan pompa 57,14

    IPA 38,65

    gardu PLN 12,25

  • D R. pompa, chilor dan PAC

    lantai basement 60

    lantai 1 140

    lantai 2 140

    musola 16,07

    E Sarana & Prasarana Pendukung

    jalan dan Tempat parkir 1.866

    Pagar 412,25

    Luas Lahan Tertutup 6.633

    II. Lahan Terbuka

    1 Ruang Terbuka Hijau 5.330,31 Sub Total II 5.330,31

    Total (I + II) 11.963,31

    Sumber: PT.Sarana Catur Tirta Kelola, 2020

    Seluruh area lahan yang dimanfaatkan oleh PT. Sarana Catur Tirta Kelola merupakantanah yang telah dibebaskan. Lahan tersebut juga memiliki izin lokasi dan izinmendirikan bangunan. Seluruh sertifikat lahan, izin lokasi, dan izin mendirikanbangunan yang dimiliki PT. Sarana Catur Tirta Kelola diuraikan pada Tabel berikut:

    Tabel 2. 3. Sertifikat Lahan yang Dimiliki PT. Sarana Catur Tirta Kelola

    No Lokasi Pemilik Keterangan No. SHM Luas ( M2 )

    Sumber: PT.Sarana Catur Tirta Kelola, 2020

    Kegiatan SPAM dan Penunjang1. Intake

    Intake air baku adalah Sungai Ciujung yang berada di Desa Cijeruk, Kecamatan Kibin.Bangunan sadap ini terdiri dari sebuah pintu air, saluran terbuka dengan pelimpahuntuk mengatur/membatasi debit air, kemudian melalui pipa yang melintasi sungaimenuju bak prasedimentasi yang dilengkapi dengan alat penguras endapan/lumpur.Air dari Bak Pra-sedimentasi dialirkan melalui pipa transmisi air baku dari pipa baja(Steel Pipe) ber-diameter 400 mm. Sistem Pengaliran Menuju Unit Prasedimentasi

  • Pada bak equalisasi eksisting telah terpasang pintu air otomatis sehingga semuakelebihan air yang mengalir lewat pipa lintas akan kembali ke dalam badan air(S.Ciujung) melalui pintu air. Air baku dari bak Ekualisasi disalurkan melaluiterowongan beton berpenampang lingkaran. Setelah melewati terowongan ini air bakuditampung dalam sebuah bak pengumpul berbentuk ½ lingkaran yang melimpahkanalirannya secara merata ke dalam sebuah bak pengumpul. Pengaliran air baku yangtelah terekualisasi dari bak pengumpul ini menuju bak prasedimentasi baru diaturmelalui pemasangan unit pelimpah.

    Debit pelimpah baru adalah 100L/det. Lewat unit pelimpah ini, aliran disalurkanmenggunakan saluran terbuka segi-4 menuju bak prased berjarak 600 m. Saluranpenyadap menuju unit prasedimentasi ini dirancang berbentuk saluran terbukarectangular, kurang lebih sama seperti saluran pembawa air baku dari unit intake.

    1. Bak Prasedimentasi berada di Desa Cijeruk Kecamatan KibinKabupaten Serang.

    Pada bak prasedimentasi ini diharapkan sebagian besar kekeruhan air akibat partikeldiskrit dan padatan terlarut (TDS) akan terendapkan; sehingga mampu mengurangibeban pengolahan di unit-unit proses selanjutnya. Pengaliran air dari pipa sadap (wallpipe) berlangsung secara gravitasi menggunakan pipa Steel berdiameter 400 mm..Sistem outlet bak prasedimentasi adalah untuk membagi aliran pelimpah menjadi 3saluran outlet utama yang masing-masing pengalirannya menampung 2 jalur inlet.

    L=15,22 m

    P = 15,22m

    Untuk menunjang proses pembuangan lumpur pada bak prasedimentasi, dirancangpembangunan kolam lumpur dengan pengaliran gravitasi sepanjang 150 m. Lumpurditampung pada 4 kerucut konikal dimana titik puncaknya. Penambahan bahan kimiadibutuhkan dalam kolam prasedimentasi, yaitu alum, karbonat dan pengaturan pH.Bangunan pengolah lumpur prasedimentasi berbentuk kolam oksidasi atau kolampengering lumpur. Selanjutnya lumpur prasedimentasi yang dihasilkan secara rutinakan dibuang dengan bekerja sama dengan pihak ketiga.

    1. Pipa Transmisi Air Baku dari bak prasedimentasi ke InsatalasiPengolahan Air Minum

    Pipa Transmisi Air Baku dari bak prasedimentasi ke Insatalasi Pengolahan Air Minum(IPAM) sepanjang 1,3 km, jumlah 2 pipa dengan diameter masing-masing 0,4 m yangberada di Desa Cijeruk Kecamatan Kibin Kabupaten Serang.

    Pipa Transmsisi Air Baku dari Bak Prasedimentasi ke IPA Sukamaju

    Pipa transmisi dari bak prasedimentasi alirkan ke lokasi IPA menggunakan 1 jalurpipa baja Ø 400 mm (cement lined) sesuai dengan pentahapan pembangunan IPA

  • sendiri. Vr = 1,36 m/det secara gravitasi sepanjang 1,627 m; ditambah jarak vertikalsetinggi 8,8 m menuju bak pengumpul. Pengaliran berawal dari ruang outlet bakprasedimentasi, pada awal saluran sebaiknya dilengkapi pipa konikal (model venturi)untuk mengoptimalkan proses pipeline mixing (driving head \ ∆H total = ± 12.2 m).

    Pembubuhan koagulan pada outlet prasedimentasi akan diterapkan bila mikroflokyang terjadi pada bak pengumpul tidak sesuai dengan yang dikehendaki. Bila haltersebut terjadi sebagai opsi dapat dilakukan dengan melakukan pembubuhan alumpada inlet prasedimentasi sehingga sebagian partikel koloid dan seluruh kandunganlogam berat sudah akan terendapkan disana. Pada outlet prasedimentasi dapatdilakukan penambahan kapur (untuk pengturan pH flokulasi).Terendapkannya logamberat di unit prasedimentasi ini penting agar flokulator tidak terlalu cepat berubahwarna menjadi kuning yang terjadi karena banyak endapan Fe.

    1. Bangunan IPAM

    Bangunan IPAM dengan kapasitas debit 275 liter/detik dan IPAM, bangunan reservoir576 m³ dan fasilitas pendukungnya (kantor, ruang kontrol, pos jaga, jalan) dengan luaslahan seluruhnya 5963,31 m2berada di Desa Cijeruk, Kecamatan Kibin KabuptenSerang.

    Berdasarkan kualitas air baku setempat, dibutuhkan proses pengolahan lengkapdengan tahapan proses: prasedimentasi - pipeline mixing - flokulasi – sedimentasi –filtrasi - desinfeksi. Jenis IPA yang diusulkan untuk ditempatkan di BPA Ciujungdalam perencanaan teknis rinci ini adalah IPA paket konstruksi beton denganflokulator tipe Kedasih sesuai kebutuhan terutama kondisi air bakunya.

    [pic]

    [pic]

    Gambar 2. 8.Skema Sistem penyediaan air bersih

    Sedangkan untuk skematik jaringan Pipa di area WTP milik PT. SCTK ada ada gambarberikut :

    [pic]

    keterangan

    [pic]

    Gambar 2. 9. Skematik jaringan Pipa Di WTP

    Gambar 2. 10. Pipa Jalur Distribusi Utama Eksisting

    Tabel 2. 4. Jalur Pipa Eksisting

    NO WILAYAH LOKASI DIAMETER PANJANG KETERANGAN

  • PEMASANGANPIPA

    PEMASANGANPIPA

    PIPA ( mm ) ( m' )

    Sumber : PT. SCTK, 2019

    [pic]

    Gambar 2. 11.Sistem Penyediaan Air bersih

    Di sekitar lokasi IPAM akan dibangun sumur resapan dan juga lubang biopori, hal inisebagai salah satu usaha untuk mengatasi air larian akibat adanya bangunan IPAM.Sumur resapan sendiri memiliki fungsi mencegah banjir dan mengurangi genangan.Selain itu akan dilakukan penghijauan yaitu berupa penanaman tanaman yang berdaunlebat dan tanaman lainnya yang berfungsi untuk peredam kebisingan dan mengurangidebu di lokasi.

    [pic]

    [pic]

    [pic]

    Gambar 2. 12. Bangunan Eksisiting PT. SCTK

    1. Bak Lumpur

    Sludgemerupakan lumpur yang banyak mengandung padatan yang diperoleh dari hasilproses pemisahan padat-cair dari limbah industri. Pada proses pengolahan air limbahterdapat dua jenis sludge yaitu sludgeorganik yang berasal dari kolam pengendap awal(primary settling tank) dan kolam pengendap akhir (secondary settling tank).Sludgedari primary settling tank disebut primary sludgeyang merupakan endapanpadatan yang ikut mengalir bersama air limbah, sedangkan sludgedari secondarysettling tank disebut secondary sludge, merupakan endapan mikroba sisa yang dibuangdari unit Instalasi Pengolahan Air (Water Treatment Plant). Sludge tersebut akanditempatkan di bak lumpur yang selanjutnya dikeringkan kemudian akan dibuang kepihak ketiga. Koordinat bak lumpur ada pada : 6.161590958945453S dan106,31024396046996E51NE. Estimasi lumpur yang dihasilkan dari WTP yang telahberoperasi dengan kapasitas produksi 100l/detik adalah : Kolam lumpur 1 - L240,70m2 dengan galian rata-rata 2.3 m . dengan Volume : L x Galian 240,70x2.3 :553 m3, Asumsi lumpur 30% (553x30%) =165,9 estimasi drain selama 1 minggukurang lebih 553:7 hari = 79.08 m3/7 hari. Maka lumpur yang hasilkan perhari adalah11,3 ton.

    [pic]

    Gambar 2. 13. Bak Lumpur Milik STCK

  • Gambar 2. 14. Diagram Alir Pengolahan Lumpur

    Fasilitas Penunjang lainnya

    • Jalan dan Parkir

    Didalam tapak kegiatan telah dibangun jalan dengan spesifikasi dibangun diataspaving blok

    [pic]

    Gambar 2. 15. Area parkir

    [pic][pic]

    Gambar 2. 16. Jalan di dalam tapak

    • Drainase

    Drainase didalam tapak kegiatan dibuat untuk mengalirkan air larian ke badan airpenerima

    [pic] [pic]

    Gambar 2. 17. Drainase didalam lokasi PT. SCTK

    • Biofilter

    Untuk mengolah limbah cair domestik yang bersumber dari aktivitas karyawan PT.SCTK didalam area telah disediakan biofilter untuk mengolah black water dan greywater sebelum dialirkan ke BAP yaitu Sungai Ciujung. Lokasi koordinat ada di6.1617777037195861S 106.31097628735006E275W.

    [pic]

    Gambar 2. 18. Biofilter

    [pic]

    Gambar 2. 19. Spefikasi Biofilter

    • Pengolahan Limbah Padat Domestik

    Limbah padat yang dihasilkan dari aktivitas karyawan PT. SCTK akan dikumpulkan didalam tempat sampah dimasing masing area kerja, kemudia akan diangkut olehpetugas kebersihan PT. SCTK dikumpulkan didalam tonk sampah. Setelah itu PT.SCTK bekerja sama dengan pihak RW setempat untuk membuang sampahnya TPAyang akan diangkut oleh petugas RW setiap 2 hari sekali.

    [pic]

    Gambar 2. 20. Pengangkutan sampah oleh petugas kebersihan RW setempat

  • [pic]

    Gambar 2. 21. TPSS PT. SCTK

    2.5. Deskripsi Rencana Pengembangan

    2.5.1. Menambah Luasan Tanah di Tapak Kegiatan PT. SCTK

    Luas tanah yang dimiliki oleh PT. SCTK saait ini (2020) seluas 21.174 m2, dimanalahannya tersebar pemanfaatannya untuk WTP : 14.981 m2, Intake 2345 m2, dan jalurPipa 3.848 m2. Kegiatan eksisting PT. SCTK telah memanfaatkan lahan seluas11.963,31 m2kegiatan tersebut telah memiliki IMB. Dengan adanya perubahanrencana PT. SCTK akan memanfaatkan lahan yang telah dikuasi dilokasi WTPmenjadi 14.981 m2, adapun penambahan luas lahan tersebut PT. SCTK akan membuat1 unit bak sedimentasi dan penambahan RTH . dan berikut pemanfaatan lahan yangdirencanakan :

    [pic]

    Gambar 2. 22. Layout WTP Pengembangan

    Tabel 2. 5. Rencana Penggunaan lahan pengembangan di WTP

    No. Jenis Penggunaan Luas Area( m2)

    I. Lahan Tertutup Bangunan

    A. Lantai 1 96

    Teras 8

    lantai 2 96

    runag genset 36

    B IPA tahap 1

    lantai 1 410.59

    lantai 2 271,8

    C IPA tahap 2

    N. Induk 410,59

    reservior 2 unit (m3) 2.805,79

    Panel listrik 68,25

    teras 7

  • tanki bbm (m3) 54,74

    Ruang genset 2 36

    reservior dan ruan pompa 57,14

    IPA 38,65

    gardu PLN 12,25

    D R. pompa, chilor dan PAC

    lantai basement 60

    lantai 1 140

    lantai 2 140

    musola 16,07

    E Unit Bak Sedimentasi

    Bangunan Bak sedimentasi 1000

    luas lahan I 5354,28

    II Lahan Terbuka

    jalan dan Tempat parkir 1.846

    Pagar 412,25

    drainase 590 TPSS 30

    Biofilter 20

    luas lahan II 2.898

    III Lahan Terbuka Hijau

    1 Ruang Terbuka Hijau 6.728

    Sub Total III 6.728

    Total (I + II) 14.981

    Sumber : PT. SCTK,2020

    * : Rencana Perubahan

    2.5.2. Penambahan Unit Filter Press di Bak sedimentasi (lokasi WTP/IPAM)

  • Lumpur yang dihasilkan pada proses pengolahan limbah ini akan menimbulkanmasalah baru didalam penanganannya karena dapat mencemari lingkungan.Dewatering(pengeringan lumpur) adalah sludge thickening, tujuannya adalah untukmemusatkan lumpur dan menjadikannya sekering mungkin secara ekonomis untukkeperluan pasca pengolahan dan pembuangan. Terdapat teknik mekanik dan termaluntuk mencapai proses ini, diantara proses mekanis yang digunakan untukmengeringkan lumpur adalah belt filterdan drum filters(teknologi vakum), pressurefilter press, dan sentrifugasi. Dewatering lumpur adalah proses yang sangat diperlukandalam pengelolaan lumpur secara mekanis, yang meliputi penyaringan dansentrifugasi. Pengeringan mekanis penting dalam mengurangi volume lumpursebelum pembuangan pengeringan lumpur lebih lanjut karena pengaruh yang cukupbesar dari lokasi dan iklim terhadap pengeringan alami dan konsumsi energi yangtinggi selama pengeringan buatan. Namun, pengeringan mekanis lumpur secaralangsung tanpa perlakuan awal tidak dapat mencapai efek pengeringan yang ideal, dankadar air lumpur setelah pengeringan mekanis hanya dapat mencapai 80% -98%.Dilakukan stabilisasi kimia sebelum adanya perlakuan mekanis, yaitu suatu proses dimana matriks lumpur diperlakukan dengan bahan kimia dalam berbagai cara untukmenstabilkan padatan lumpur.

    [pic]

    Gambar 2. 23. Denah Filter Press

    [pic]

    Gambar 2. 24. Filter yang digunakan di bak sedimentasi (3 filter)

    Pemasangan filter press dilakukan di titik koordinat 6.161617320030928S106,31031931377947E4oN. Ada dua metode umum yang digunakan adalah stabilisasikapur dan penggunaan klorin. Proses stabilisasi kapur dapat digunakan untukpengolahan primer, limbah yang diaktivasi, septage dan lumpur yang dicerna secaraanaerob. Prosesnya melibatkan pencampuran sejumlah besar kapur dengan lumpuruntuk meningkatkan pH campuran menjadi 12 atau lebih. Proses ini biasanya dapatmengurangi bahaya dan bau bakteri hingga nilai yang sesuai standar, meningkatkankinerja filter vakum dan menyediakan solusi yang baik untuk menstabilkan lumpursebelum pembuangan akhir.

    [pic]

    Gambar 2. 25. Alat filtrasi

    Plate dan frame filter press terdiri dari plate dan frame yang tergabung menjadi satudengan kain saring pada tiap sisi plate. Plate memiliki saluran sehingga filtrat jernihdapat melewati tiap plate. Plate and rame filter press banyak digunakan di industrimakanan, misalnya industri minyak. Ada beberapa macam tipe filter press, sepertiwashing, non washing, open delivery, dan closed delivery. Keuntungan dari plate and

  • frame filter press yaitu dapat langsung melihat hasil penyaringan yaitu keruh ataujernih, dapat digunakan pada tekanan yang tinggi, penambahan kapasitas mudah cukupdengan menambah jumlah plate dan frame tanpa menambah unit filter press, dapatdigunakan untuk penyaringan larutan yang mempunyai viskositas yang tinggi, dandapat dipakai untuk penyaringan larutan yang mengandung kadar koloid (kotoran)relatif rendah. Sedangkan kerugian dari plate and frame filter press ini adalahkemungkinan bocor banyak dan tenaga kerja yang dibutuhkan banyak karenadibutuhkan untuk membongkar dan memasang filter, selain itu membutuhkan waktuyang lama.

    [pic]

    Gambar 2. 26. Plate and Frame filter press

    [pic]

    Gambar 2. 27. Denah bangunan operasioanal

    Gambar 2. 28. Site Plan Filter Pres

    [pic]

    Gambar 2. 29. Denah Bak air bersih dan bak lumpur Kapasitas 2 x 40m3

    2. 5. 3. Penambahan Pembuatan Bak PraSedimentasi (Lokasi Intake)

    Intake

    Wilayah intake PT. SCTK memiliki lahan seluas 2345 m2, berikut pemanfaatan lahandilokasi intake

    Tabel 2. 6. Pemanfaatan Lahan Di Intake

    No. Jenis Penggunaan Luas Area m2

    I. Lahan Tertutup

    Intake 70

    rumah pompa dan reservior 650

    bak prasedimentasi 500

    kantor 50

    luas lahan 1 1270

    II lahan Terbuka jalan, parkir dan drainase 100

  • RTH 975 luas lahan II 1075 luas lahan I+II 2345

    Sumber : PT. SCTK, 2020

    [pic]

    Gambar 2. 30. Layout Intake

    Pada bak prasedimentasi ini diharapkan sebagian besar kekeruhan air akibat partikeldiskrit dan padatan terlarut (TDS) akan terendapkan; sehingga mampu mengurangibeban pengolahan di unit-unit proses selanjutnya. Pengaliran air dari pipa sadap (wallpipe) berlangsung secara gravitasi menggunakan pipa Steel berdiameter 400 mm..Sistem outlet bak prasedimentasi adalah untuk membagi aliran pelimpah menjadi 3saluran outlet utama yang masing-masing pengalirannya menampung 2 jalur inlet.Untuk menunjang proses pembuangan lumpur pada bak prasedimentasi, dirancangpembangunan kolam lumpur dengan pengaliran gravitasi sepanjang 150 m. Lumpurditampung pada 4 kerucut konikal dimana titik puncaknya. Penambahan bahan kimiadibutuhkan dalam kolam prasedimentasi, yaitu alum, karbonat dan pengaturan pH.Bangunan pengolah lumpur prasedimentasi berbentuk kolam oksidasi atau kolampengering lumpur. Selanjutnya lumpur prasedimentasi yang dihasilkan secara rutinakan dibuang dengan bekerja sama dengan pihak ketiga.. Penambahan pembuatan baksedimentasi baru adalah seluas 500 m2, sehingga total luas bak sedimentasi adalah1.000 m2. Lokasi Pembuatan bak prasedimentasi di Desa Cijeruk dan masih berada disatu lokasi dengan intake.

    [pic]

    Gambar 2. 31. Bangunan Kolam Pengendap

    [pic]

    Gambar 2. 32. Denah Kolam prasedimentasi

    Gambar 2. 33. Layout Bak prasedimentasi

    [pic]

    Gambar 2. 34. Denah Penampung Lumpur

    Gambar 2. 35. Denah Topografi Kolam praedimentasi

    2.5.4. Pemasangan Jaringan Pipa Utama

    Panjang pipa JDU seluruhnya pada kegiatan pengembangan adalah 81.877 m akanmenggunakan jalan Kabupaten Serang, kawasan dan Jalan Desa, sehingga tidak ada

  • pembebasan lahan, namun akan diberikan kompensasi kepada para warga yang terkenakerusakan akbiat pembangunan pipa JDU. Pipa tersebut akan ditanam di bawah tanahsekitar 1,5 m dari permukaan tanah, sehingga keberadaanya tidak menggangu aktifitasyang ada disekitar jalan tersebut (operasi). Pipa yang akan digunakan adalah dengandiameter 80mm, 100mm, 250 mm, 300mm, 400mm dan 630 mm yang di pendamdengan kedalaman 1,5 meter.

    Tabel 2. 7. Panjang jalur distribusi utama Pengembangan

    NO NAMA ASSET & SPESIFIKASI VOLUME

    Sumber: PT. SCTK, 2020

    Tabel 2. 8. Pemasangan jalur distribusi utama

    NO WILAYAHPEMASANGANPIPA

    LOKASIPEMASANGANPIPA

    DIAMETERPIPA ( mm )

    KETERANGAN

    Sumber: PT. SCTK, 2020

    2.5.5. Rencana pemasangan Jaringan Pipa dari Intake ke unit pengolahan

    Pemasangan jalur pipa dari intake ke lokasi WTP sejauh 1,3 KM akan memanfaatkanlahan milik PT. SCTK seluas 3.848 m2. Berikut daerah yang akan dipasang pipatersebut.

    [pic]

    Gambar 2. 36. Lokasi yang akan ditanam Pipa jalur Intake (bak Prasedimentasi) –WTP

    Pipa Transmisi Air Baku dari bak sedimentasi ke Insatalasi Pengolahan Air Minum(IPAM) sepanjang 1,3 km, jumlah 2 pipa dengan diameter masing-masing 0,4 m yangberada di Desa Cijeruk Kecamatan Kibin Kabupaten Serang. Pipa Transmsisi AirBaku dari Bak prasedimentasi ke IPAM/WTP. Pipa transmisi dari bak prasedimentasialirkan ke lokasi IPA menggunakan 1 jalur pipa baja Ø 200 mm (cement lined) sesuaidengan pentahapan pembangunan IPA sendiri. Vr = 1,36 m/det secara gravitasisepanjang 1,627 m; ditambah jarak vertikal setinggi 8,8 m menuju bak pengumpul.Pengaliran berawal dari ruang outlet bak prasedimentasi, pada awal saluran sebaiknyadilengkapi pipa konikal (model venturi) untuk mengoptimalkan proses pipelinemixing (driving head \ ∆H total = ± 12.2 m).

    Tabel 2. 9. Rencana Pemasangan dan jalur pipa dari Sungai Cikambuy ke UnitPengolahan II

  • No NAMA ASSET & SPESIFIKASI VOLUME KETERANGAN

    Sumber : PT. SCTK, 2020

    2.5.6. Rencana pemasangan Jaringan Pipa baru

    Pada saat ini PT. SCTK berencana akan melakukan pengembangan yaitu pemasanganjaringan pipa yaitu untuk wilayah CikandeAmbon, Tarikkolot, Dystar, KawasanPancatama. Dengan panjang jalur pipa 14,081 m dengan menggunakan pipa yangberdiameter 200mm, 315mm, 160 mm, 250mm, 110mm yang di pendam dengankedalaman 1,5 meter

    Tabel 2. 10. Rencana Pemasangan dan jalur pipa I

    NO WILAYAHPEMASANGANPIPA

    LOKASIPEMASANGANPIPA

    DIAMETERPIPA ( mm )

    PANJANG( m' )

    KETERANGAN

    Sumber : PT. SCTK, 2020

    Tabel 2. 11. Rencana Pemasangan dan jalur pipa II

    Desa Kecamatan

    Bakung Cikande

    Cikande Permai

    Kamurang

    Koper

    Songgomjaya

    Gemborudik

    Barengkok Kibin

    Ciagel

    Cijeruk

    Ketos

    Nagara

    Tambak

  • Binong Pamarayan

    Damping

    Kampungbaru

    Keboncau

    Pamarayan

    Pasirkembang

    Pasirlimus

    Pudar

    Sangiang

    Wirana

    Blokang Bandung

    Malabar

    Panamping

    Pangawinan

    Pringwulung

    Kareo Jawilan

    Bojot

    Jawilan

    Junti

    Majasari

    Cemplang

    Parakan

    Pasirbuyut

    Pagintungan

    Cakung Binuang

    Gembor

  • Lamaran

    Renged

    Dukuh Kragilan

    Undarandir

    Gabus Kopo

    Nanggung

    Katulisan Cikeusal

    Panosogan

    Panyabrangan

    Sumber : PT. SCTK, 2020

    Gambar 2. 37. Wilayah Pelayanan

    Gambar 2. 38. Rencana Jaringan Pipa Pengambangan wilayah Ambon – Frans -Dystar

    Gambar 2. 39. Rencana Jaringan Pipa Pengambangan wilayah Modern –Dystar

    Gambar 2. 40. Rencana Jaringan Pipa Pengembangan

    2.6. Tahapan Rencana Kegiatan

    2.6.1. Tahap Prakonstruksi

    1. Sosisalisasi Kegiatan

    Sosialisasi kegiatan merupakan salah satu komponen dari rencana usaha dan/ ataukegiatan pemasangan pipa JDU dan fasilitas pendukungnya yang dilakukan setiapakan dilaksanakan suatu pekerjaan baru dan di lokasi baru. Hal ini bertujuanmemberitahukan kepada masyarakat luas secara langsung tentang pelaksanaan usahadan/atau kegiatan tersebut. Dengan demikian masyarakat yang akan terkena dampakkegiatan dapat mempersiapkan diri. Masyarakat dan perangkat desa dan kecamatandiberikan penjelasan mengenai rencana kegiatan khususnya tahap konstruksipemasangan pipa JDU yang akan menggangu mereka.

    2. Pengadaan Lahan

    Rencana Pembangunan SPAM Kabuapaten Serang Bagian Timur oleh PT. SCTKterdiri dari dua jenis kegiatan, yaitu:

    a. Jaringan pipa JDU sepanjang 97.258 m

  • Jalur pipa akses Intake menuju WTP PT. SCTK akan menanam pipa tersebut dilahanmilik sendiri dan lahan tersebut telah dikuasi oleh PT. SCTK. Sedangkan panjang pipaJDU sepanjang 95.958 m akan menggunakan jalan Kabupaten Serang, kawasan danJalan Desa, sehingga tidak ada pembebasan lahan, namun akan diberikan kompensasikepada para warga yang terkena kerusakan akbiat pembangunan pipa JDU. Pipatersebut akan ditanam di bawah tanah sekitar 1,5 m dari permukaan tanah, sehinggakeberadaanya tidak menggangu aktifitas yang ada disekitar jalan tersebut (operasi).Sedangkan kebutuhan dan pengadaan lahan untuk fasilitas pendukunganya adalah:

    a. Intake air baku di Desa Cijeruk, Kecamatan Kibin namun telah dimiliki oleh PT.SCTK.

    b. Bak sedimentasi berdampingan dengan bak sedimentasi di Desa Cijeruk,Kecamatan Kibin seluas 1.000 m2 (lahan telah dikuasi oleh PT. SCTK)

    c. Pipa Transmisi Air Baku dari Bak Prasedimentasi ke Insatalasi Pengolahan AirMinum (IPAM) sepanjang 1,3 km, jumlah 2 pipa dengan diameter masing-masing 1.3km milik PT. SCTK, sehingga tidak ada pembebasan lahan.

    Berdasarkan uraian di atas maka kegiatan pengadaan lahan berupa pembebasan lahantidak ada. Sedangkan kegiatan prakonstruksi yang akan menimbulkan dampak adalahbesaran kompensasi terhadap penduduk sepanjang jalan yang dilalui pipa JDU padasaat dilakukan konstruksi karena mereka terganggu dan akan ada beberapa milikpenduduk seperti tanaman dan pagar yang akan rusak atau terganggu. Namun jikatanaman/ pohon tersebut rusak ataupun ditebang maka pemrakarsa akan melakukanpenanaman kembali, agar fungsi tanaman sebagai penghijauan tetap terjaga.

    2.6.2. Tahap Konstruksi

    1) Pengadaan Tenaga Kerja Konstruksi

    Kegiatan rencana Pengembangan Pembangunan SPAM Kabupaten Serang BagianTimur pada tahap konstruksi akan memerlukan tenaga kerja untuk pengerjaanpembersihan lahan (land clearing), pekerjaan penggalian, pekerjaan penimbunan,pekerjaan pembetonan bangunan bak sedimentasi dan fasilitas pendukungnya, sertapekerjaan galian pipa JDU. Tenaga kerja terdiri dari beberapa staf ahli dan staf teknikdari kontraktor dan sejumlah pekerja lokal dan pekerja yang didatangkan dari daerahlain jika tidak tersedia di lokasi setempat. Untuk efisiensi dan keamanan kerja, sertakeamanan pelaksanaan pekerjaan, maka perlu perekrutan tenaga kerja lokal keamanan(satpam)dan tenaga kerja umum (buruh). Jumlah tenaga yang akan dibutuhkandiperkirakan ± 50 orang sebagaimana tersaji pada tabel berikut.

    Tabel 2. 12. Perkiraan Kebutuhan Tenaga Kerja Konstruksi

    No. Klasifikasi Tenaga Kerja Pendidikan Minimum Jumlah

    1 Manajer S1 1

  • 2 Administrasi S1 2

    3 Tenaga Ahli S1 3

    4 Keamanan/Satpam SMP/SMA 4

    5 Umum SMP/SMA 40

    Sumber: PT SCTK, 2020

    Pelaksanaan kegiatan konstruksi akan diserahkan kepada pihak kontraktor, sedangkanPT. SCTK sebagai pemilik dan pengawas pelaksanaan kegiatan konstruksi akanmemastikan terlaksananya kegiatan konstruksi sesuai dengan persyaratan dan sesuaidengan tata aturan konstruksi di bidang JDU serta peraturan perundang-undanganterkait lainnya. Berdasarkan hal tersebut pemenuhan tenaga kerja akan dilaksanakanoleh kontraktor pelaksana, namun demikian PT. SCTK akan memasukkan kewajibanaturan pengelolaan tenaga kerja dalam kontrak kerjasama antara PT. SCTK dengankontraktor yang ditunjuk.

    2) Mobilisasi dan Demobilisasi Alat dan Material

    Pelaksanaan Pembangunan SPAM Kabupaten Serang Bagian Timur akan memerlukanbahan-bahan dan peralatan. Kebutuhan secara umum peralatan dalam kegiatan inidisajikan pada tabel berikut.

    Tabel 2. 13. Alat Berat yang Digunakan untuk Konstruksi

    No Jenis alat Kapasitas Jumlah(unit)

    Penggunaan

    1 Dumptruck

    4 – 7 m3 20 Angkutan material bangunan dan pipa JDU

    2 Excavator 2 Menggali dan memindahkan tanah darigalian

    3 Bulldozer 120m3/jam Untuk meratakan tanah

    4 Truk molen 5 – 20 ton 10* Untuk mengangkut bahan semen betoncurah

    5 Motorgrader

    5 – 20 ton 2 Untuk meratakan suatu pekerjaan tanah

    6 Water tank Untuk sarana yang akan dipergunakan padasaat proses konstruksi

    7 Asphalfinisher

    1 Menghamparkan campuran aspal yangdihasilkan dari alat produksi

  • 8 Generatorset

    1 Menghasilkan daya listrik

    9 Concretevibrator

    Alat untuk menggetarkan (vibrating)tuangan beton

    Sumber: PT SCTK,2020

    Peralatan akan disediakan dan didatangkan oleh oleh kontraktor dari KabupatenSerang dan sekitarnya. Prakiraan jumlah ritasi rata-rata pada saat puncaknyapembangunan bak sedimnetasi dan fasilitas pendukungnya adalah 4 rit/hari,sedangkan untuk pembangunan pipa JDU adalah sekitar 2 rit/hari. Pengangkutan akanmenggunakan jalur transportasi umum dari kabupaten Serang menuju Desa Cijerukdan sepanjang jalur pemasangan pipa JDU. Alat dan peralatan yang diperlukan akandisimpan di stock yard.

    Setelah kegiatan konstruksi selesai, maka peralatan yang telah digunakan akandikembalikan ke lokasi semula dan akan melalui jalur transportasi umum kembali.

    Untuk operasional tenaga kerja dan penyimpanan peralatan di lokasi IPAM makadisediakan basecamp, gudang dan kantor yang semuanya bersifat sementara, denganrincian:

    i) Base camp

    • Spesifikasi : bangunan sementara• Jumlah : 1 buah• Penggunaan : 24 bulan• Daya tampung : 10 orang

    ii) Gudang

    • Spesifikasi : bangunan sementara• Jumlah : 1 buah• Penggunaan : 24 bulan• Daya tampung : 50 m3

    iii) Kantor

    • Spesifikasi : bangunan sementara• Jumlah : 1 buah• Penggunaan : 24 bulan• Daya tampung : 6 orang

    iv) Portable toilet

    • Spesifikasi : bangunan sementara• Jumlah : 2 unit• Toilet : jongkok

  • • Clean water : 1.000 L• Black waterooo : 1.000 L

    3) Pematangan Lahan Bak sedimentasi

    Salah satu tahapan kegiatan Pembangunan Bak sedimentasi adalah pematangan lahanuntuk berbagai bangunan seperti bak sedimentasi. Kegiatan pematangan lahan danpekerjaan pondasi secara garis besar terdiri dari kegiatan galian dan pengurugan.Pekerjaan pematangan lahan meliputi kegiatan galian terhadap lahan untuk Baksedimentasi, serta penimbunan lahan yang rendah sehingga lahan yang dipersiapkanmemenuhi elevasi yang diinginkan, membersihkan tanaman dengan mencabut sampaike akarnya, pemadatan, urugan sampai stabil melalui proses soil improvment.

    4) Pembangunan Bak sedimentasi dan pemasangan filter press

    Lokasi bak Sedimentasi terletak di Desa Cijeruk, Kecamatan Kibin Kabupaten Serang.Lahan pembangunan bak Sedimentasi merupakan lahan milik PT. SCTK dimanasebelumnya merupakan lahan RTH didalam kawasan kantor PT. SCTK.

    Pekerjaan utama untuk bangunan bak Sedimentasi dan pemasangan unit filter pressserta bangunan pendukung berupa bak reservoir, dan ruang kontrol.

    a. Unit Pengendap (Sedimentasi-2)

    Tipe pengendapan yang digunakan yaitu plat atau tabung pengendap (plate atau tubesettler) laju tinggi menggunakan plat kompak dan tabung heksagonal. Tabungheksagonal (mempunyai kekuatan mekanis yang lebih baik dan juga mudah diperolehdi pasaran lokal).

    a. Unit Saringan (Filter)

    Air yang diendapkan di unit sedimentasi pada akhirnya di alirkan ke unit saringanpasir cepat. Saringan pasir cepat dapat menghasilkan kekeruhan efluen di bawahstandar untuk air minum yang berlaku di Indonesia (lebih kecil dari 5 NTU), mampumenyaring padatan tersuspensi yang terbawa dari unit sedimentasi dalam jangkawaktu operasi yang cukup lama.

    a. Ruang Kontrol

    Ruang kendali otomatisasi IPAM & BPA bisa diprogram secara terpusat baik di areabak sedimentasi atau diatas menara air pencuci yang berfungsi pula sebagai bakpengumpul flokulator pada elevasi 851,00 dml atau + 8,00 m diatas muka tanah.Ruang bawah diantara tiang beton menara dapat dimanfaatkan untuk tangga naik dangudang PAC atau bak pelarut kimia dan pompa pembubuhnya. Lokasi menara pencuciyang berada diatas memudahkan pengawasan ke segala penjuru IPA. Ruangcontrol/kendali otomatis ditempatkan di Bangunan Operasional/Bangunan Kantor.

    [pic]

  • [pic]

    Gambar 2. 41. Penulangan Pondasi di Bak Sedimentasi

    [pic]

    Gambar 2. 42. Penulangan Pondasi di Bak Sedimentasi dan Denah Meja Kimia

    [pic]

    Gambar 2. 43. Potongan Bangunan Operasional Bak sedimentasi

    [pic]

    Gambar 2. 44. Denah Bangunan Operasioanal

    5) Pemasangan Pipa JDU dan Jalur Pipa prasedientasi ke WTP

    a) Jalur Pipa

    i. Pipa JDU

    Jalur pipa JDU dibangun untuk mengalirkan air minum curah dari lokasi IPAM keMeter Induk (end off) di Kabupaten Serang yang panjang seluruhnya sekitar 81.877 m,yaitu jalur pipa terpasang dan jalur pipa baru. dan juga akan memasang pipaTransmisi Air Baku dari Bak Prasedimentasi ke Insatalasi Pengolahan Air Minum(IPAM) sepanjang 1,3 km, jumlah 2 pipa dengan diameter masing-masing 1.3 kmmilik PT. SCTK.

    ii) Keadaan Lokasi

    • Kecamtan Kibin

    Daerah kecamatan Kibin merupakan wilayah yang sudah cukup modern dan agakmaju. Karena wilayah tersebut sudah banyak dijumpai industry besar. Diantaranya PT.Parkland Word Indonesia, PT. Ducan Tetrablok Indonesia yang merupakan perusahaanyang bergerak dibidang konstruksi dan PT. Sunjin HJ yang merupakan perusahaanyang bergerak industry kimia. Keadaan jalan didaerah tersebut terbilang sudah cukupbaik, perkerasan aspal dengan lebar jalan kurang lebih 8 Meter.

    [pic]

    [pic]

    Gambar 2. 45. Lokasi Sekitar Kecamatan Kibin

    • Kecamatan Cikande

    Daerah Kecamatan Cikande ini merupakan daerah yang maju karena sudah terdapatbeberapa industri. Kawasan Modern Cikande merupakan salah satu kawasan industryyang terdapat di daerah ini. Term asuk wilayah padat dan kondisi jalan yang memilikiperkerasan aspal.

  • [pic]

    Gambar 2. 46. Lokasi Kecamatan Cikande

    • Kecamatan Bandung

    Daerah ini tidak semodern wilayah lainnya, karena aktivitas di daerah ini hanyapemukiman, perkebunan dan terdapat aktivitas usaha kecil warga misalnya sajawarung. Kondisi jalan di daerah ini sebagian ada aspal dan sebagian ada juga yangelum dilapisi aspal. Lebar jalan dari mulai 5 meter.

    [pic]

    Gambar 2. 47. Lokasi daerah Kecamatan Bandung

    • Kecamatan Binuang

    Daerah ini cenderung lebih sedikit aktivitasnya, suasana pedesaan yang asri. Aktivitaswarga di daerah ini bersawah, selain itu aktivitasnya pemukiman dan warung. Jalandidaerah ini masih dalam keadaan baik dengan perkerasan aspal da nada juga yangmasih belum di aspal.

    [pic]

    Gambar 2. 48. Lokasi sekitar Kecamatan Binuang

    b) Spesifikasi Pipa

    Pipa yang akan digunakan telah memenuhi regulasi yang dipersyaratkan, yaitu sesuaidengan SNI tentang Sistem Transmisi Pipa Air Minum.

    Tabel 2. 14. Spesifikasi Pipa JDU yang akan Digunakan

    Uraian Pipa HDPE

    Daya tahan korosi Bagus

    Perawatan Perbaikan tidak memungkinkan

    Umur Pipa 50 tahun

    Penggunaan di bawahtanah

    Ketebalan pipa terkait dengan tingkat ekonomis

    Kekasaran Pipa C-150

    Desain Standar

    Berat Jenis 0,65

    Berat Lebih berat dari pipa GRP, karena tebal pipa.

  • Pemeliharaan Sangat mudah.

    Ketebalan Pipa Untuk tekanan tertentu, tebal pipa lebih tinggi disbandingGRP.

    Kekuatan Regangan 35 Mpa

    Modulus elastistas 5 Gpa

    Harga Untuk pipa ukuran 150 NB ke atas, harga pipa lebih mahaldari GRP.

    Sumber: PT SCTK, 2015

    Pertimbangan dipilihnya pipa dengan jenis material HDPE adalah:

    • Daya tahan korosi bagus• Umur pemakaian tinggi• Berat jenis ringan• Tingkat kebocoran rendah.

    [pic]

    Gambar 2. 49. Skema Distribusi dari WTP

    [pic]

    Gambar 2. 50. Skema Distribusi Air Bersih Ke konsumen

    c) Teknik Pemasangan Pipa

    Teknik pemasangan pipa JDU tergantung lokasi pemasangan. Lokasi pemasangan pipaJDU diameter 500 mm,400 mm, 300 mm, 250 mm dan 200 mm, berada pada JalanKabupaten, kawasan dan desa dengan lebar manfaat jalan berkisar antara 5,50 m s/d6,00 m dengan lebar efektif perkerasan = 3,50 m s/d 4,00 m, sehingga lebar bahu padakiri dan kanan jalan masing-masing = 1,00 m. misalnya saja diameter pipa JDU = 500mm dan lebar galian sesuai dokumen kontrak adalah 800 mm, apabila badan jalan adayang terkena galian pemasangan pipa maka badan jalan tersebut akan dikembalikanminimal ke kondisi semula dan sesuai arahan Dinas Teknis terkait.

    Gambar 2. 51. Galian Pipa 500 mm

    Untuk crossing jalan raya akan menggunakan metode boring horizontal, untukcrossing saluran/sungai apabila dasar saluran tidak terlalu dalam akan dilakukansystem siphon dan apabila dasar saluran/sungai > dari 3 m maka akan menggunakanjembatan pipa. Sistem boring ini pun akan diterapkan pada bahu jalan yang sempit danterdapat fasilitas seperti tiang listrik atau tiang telpon yang mana apabila dilakukansystem galian terbuka akan mengakibatkan robohnya tiang tersebut. Selain itupenggalian dan penanaman pipa akan memperhatikan rambu rambu terkait adanya

  • informasi penanaman pipa gas, kabel listrik , telepon dan jaringan pipa lainnya yangterlebih dahulu tertanam.

    Dalam pekerjaan pemasangan pipa air bersih teknik penggalian selain galian terbuka /parit (open tranch) juga dilakukan dengan teknik pengeboran horizontal. pengeboranhorizontal ini dilakukan apabila pada segmen tersebut dengan alasan teknis maupundampak sosial tidak bisa dilakukan dengan galian terbuka maka dilakukan dengan carapengeboran, beberapa jenis pengeboran yang biasa dilaksanakan pada pemasanganjaringan air bersih adalah sebagai berikut.

    • MetodeBoring• Boring manual, jenis boring ini menggunakan peralatan yang sederhana sepertimata bor dengan berbagai ukuran, stang bor dari pipa GI dan socket sebagaipenyambung stang bor.• Boring HDD (Horizontal Directional Drilling), pengeboran dengan cara fullmechanic, boring HDD dilaksanakan untuk penyeberangan pipa ND.

    Gambar 2. 52. Metode Horizontal Directional Drilling

    Gambar 2. 53. Metode Booring

    [pic]

    Gambar 2. 54. Potongan Booring Jalur WTP PT. STR dan WTP PT.SCTK

    [pic]

    Gambar 2. 55. Potongan booring jalur transmisi air bersih

    [pic]

    Gambar 2. 56. Koordinat Booring HDD

    • MetodeOpen

    Pembangunan pipa tersebut akan dipendam (dikubur) di dalam tanah dengankedalaman galian untuk pipa diameter 500 mm,400 mm, 300 mm, 250 mm dan 200mm rata-rata dari dasar pipa sekitar 2 m dan dari top pipa terhadap muka tanah adalah1,50 m, sedangkan untuk pipa lainnya harus berada pada kedalaman 1,5 m daripermukaan tanah. Tahapan pemasangan pipa secara umum adalah sebagai berikut.

    i) Pengukuran dan Pematokan Final

    Kegiatan pengukuran dan pematokan merupakan kegiatan awal pemasangan pipa yangbertujuan untuk menentukan secara tepat jenis lintasan pipa yang akan dibangun.

    ii)Pengadaan Pipa dan Gudang Pipa

    Sebagian pipa akan dipasok dari pabrikan dan sebagian lagi akan diangkut dari gudangpipa selanjutnya pipa di unloading di gudang masing-masing paket, setiap rekanan

  • diwajibkan untuk memiliki area untuk menyimpan pipa., Pipa yang akan dimobilisasike lapangan hanya pipa yang akan dipasang.

    iii)Stringing(Penjajaran)

    Pipa diangkut dari pemasok di Kabupaten Serang menggunakan truk, kemudiandiletakan secara berurutan (berjajar) di sepanjang jalur pipa secara hati-hati agar tidakrusak. Setiap ujung pipa ditutup agar terhindar dari kotoran maupun sampah yangmasuk dalam saluran pipa yang dapat mengakibatkan sumbatan pada saat pelaksanaanuji coba.

    iv)Bending(Pembengkokan Pipa Sesuai Kontur Tempat)

    Bending dilakukan mengikuti proses stringing. Pipa akan dibengkokan agar sesuaidengan profil vertikal dan horizontal dari ROW jalan.

    v) Penyambungan Pipa

    Penyambungan pipa dilakukan dengan pengelasan dengan metode butt fusion danelectro fusion, system butt fusion (pengelasan pipa HDPE) ini dilakukan dengan alatpengelasan hidrolic adapun system elecrto fusion adalah system penyambungan pipadengan menggunakan accessories / socket berupa elctro fitting (coupler) dengansystem elektorda yang ada di elctro fusion. Penyambungan pipa dengan system buttfusion akan dilakukan di atas parit galian pipa dengan dudukkan balok kayu,persegmen penyambungan ini direncanakan dengan jumlah pipa 10 batang a 6 m,sehingga total persegmen = 60 m, selanjutnya penyambungan antar segmen dilakukandi dalam parit galian dengan system electro fusion, alternatif kedua penyambunganpersegmen dilaksanakan diseberang galian pipa.

    vi)Trenching(Penggalian)

    Setelah seluruh pipa disambung dan diperiksa secara teliti, maka selanjutnyadilakukan penggalian tanah untuk pemasangan pipa. Lahan yang telah dibersihkan,kemudian dilakukan pembuatan trenching(lubang galian parit) yang menggunakanalat berat (backhoe) untuk memendam pipa sedalam 1,5 m (Kedalaman 2 meter) dibawah permukaan tanah.

    Penampang galian (parit) akan berbentuk trapesium terbalik dengan ukuran lebarbagian bawah sekitar 1 m dan bagian atas sekitar 2 m, selanjutnya pipa dipendam dandiurug kembali, kemudian dipadatkan. Berdasarkan uraian tersebut, maka tanah yangakan digali untuk jalur pipa sisa sepanjang 40,027 m dengan lebar bagian atas 2 m danbagian bawah 1m serta dalamnya 1,5m, yang akan langsung dimasukkan kedalamkarung dan akan diangkut oleh truk dan dibawa ke lokasi penimbunan yang telahdisediakan.

    Beberapa pertimbangan pada saat melakukan pembukaan lahan dan penggalianadalah:

  • a. Pada saat penggalian akan mempertimbangkan kondisi hidrologi khususnyaterhadap saluran kanal/parit, sistem drainase setempat, permukiman yang dilewati,serta aksesibilitas penduduk agar tidak terganggu.

    b. Pada daerah tertentu dimana keadaan tanah labil, akan digunakan penguat ataupengaman pada dinding lubang galian untuk menghindari kemungkinan terjadinyalongsoran.

    c. Tanah hasil galian diletakan di sisi luar dan dijaga supaya tidak longsor ke dalamdasar lubang galian pada saat hujan. Tanah hasil galian langsung diangkut keluar sitedengan dump truck dan akan diangkut kembali sebagian untuk penimbunan kembali.

    [pic]

    Gambar 2. 57. Typical Penggalian dan Pemasangan Pipa HDPE

    vii)Pipe Laying(Peletakan Pipa)

    Pipe layingdilakukan dengan menggunakan 4 sampai 5 unit side boom, kemudiansecara bersama-sama mengangkat suatu bagian pipa yang telah disambung. Setelahmeletakkan pipa dalam lubang galian, selanjutnya side boomyang paling belakangbergerak ke tempat yang paling depan, dan mengangkat atau menahan pipa di tempat.

    Pengangkatan, penurunan dan peletakan pipa ke dalam lubang galian dilakukan secarahati-hati agar tidak menimbulkan kerusakan pada sambungandan stressdibuatseminimal mungkin agar sambungan pipa tidak terganggu.

    viii) Perpotongan dengan Sungai

    Jaringan pipa yang melintasi sungai/kali dengan kedalaman dasar sungai > dari 3,00 makan dilakukan dengan cara melintas di atasnya adapun untuk saluran yang relativerendah akan dilakukan dengan system shypon. PT SCTK akan meminta izin untukmemasang pipa di atas sungai kepada pihak terkait.

    [pic]

    Gambar 2. 58. Potongan Melitang pada Sungai/Irigasi

    [pic]

    Gambar 2. 59. Rencana Pemasangan Jembatan Pipa

    ix) Perpotongan dengan Jalan

    Pemasangan pipa yang memotong jalan, maka akan dilakukan dengan cara pemboran.

    Gambar 2. 60. Teknik Pemasangan Pipa yang Memotong Jalan

    ix) Penimbunan Galian Pipa

  • Setelah penyambungan pipa setiap segmen selesai, maka selanjutnya pipa ditimbundengan tanah hasil galian yang diletakkan di sekitarnya (sepanjang jalur pipa).Selanjutnya lubang galian dipadatkan dan diratakan dengan compactor, serta disemenatau diaspal kembali sesuai kondisi semula. Kepadatan urugan galian diupayakanuntuk mendekati kepadatan semula, sehingga tidak terjadi erosi tanah saat hujan.Kemudian melanjutkan pekerjaan pada segmen berikutnya (Buried and back fillworks) dan demikian sampai jalur pipa terhubung seluruhnya dan siap dioperasikan.Sisa tanah galian sepanjang jalur pipa yaitu di sisi kiri dan kanan dikumpulkan danlangsung dimasukkan kedalam karung kemudian akan diangkut menuju stock yardolehkendaraan proyek. Perkiraan jumlah tanah sisa galian adalah untuk jalur pipa sisasepanjang 41.850 m dengan diameter rata-rata 0,5 m (jari-jari 0,25 m) adalah sekitar20.925 m3, sedangkan faktor penggemburan sekitar 10%, maka jumlah total tanah sisaadalah 18.825 m3. Apabila diangkut oleh truk kecil dengan volume rata-rata setiaptruk 4 m3, maka jumlah ritasinya adalah sekitar 4.707 rit selama 2tahun, sehinggarata-rata setiap bulan adalah 210 rit atau apabila bekerja 30 hari dalam sebulan, makarata-rata ritasi harian adalah 7 rit. Sedangkan sisa tanah yang tersisa akan diberikankepada masyarakat sekitar.

    x) Pemasangan Rambu

    Kegiatan akhir pada tahap konstruksi pipa JDU adalah pemasangan rambu yangdilakukan di sepanjang jalur pipa yang sudah tertanam sesuai dengan ketentuan yangberlaku.

    xi) Proses pemasangan Pipa

    Pemasangan pipa dengan panjang pipa / batang = 6,00 m, metode penyambungan pipadengan But Fusion /pengelasan, system but fusion akan memakan waktu 1 jam / jointdan dilakukan di atas tanah dengan panjang 60 m, sehingga diperlukan waktu 9 jam ( 9titik pengelasan dengan jumlah pipa 10 batang). Adapun penggalian dengan excavator2 unit memerlukan waktu ± 4 jam dan waktu penimbunan dan pemadatan sesuaispesifikasi teknis adalah 3 jam, maka total waktu yang diperlukan untuk panjang 60 madalah 16 jam.

    Adapun urutan pelaksanaannya adalah ; penggalian tanah terlebih dahulu, kemudaianpipa diletakkan di atas galian dengan penyangga balok kayu dan dilas

    satu persatudilas di atas galian dengan menggunakan bantalan balok kayu, selanjutnyasecara bersama-sama diturunkan (persatu segmen panjangnya ± 60 m,

    Gambar 2. 61. Proses Pemasangan Pipa

    Pelepasan Tenaga Kerja Konstruksi

    Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, bahwa pelaksanaan kegiatan konstruksiakan diserahkan kepada pihak kontraktor. Pada saat kegiatan konstruksi telah selesai

  • (pasca konstruksi) maka secara otomatis, kerjasama antara PT. SCTK dengan pihakkontraktor juga berakhir. Penanganan tenaga kerja setelah selesainya kegiatankonstruksi sepenuhnya menjadi tanggung jawab kontraktror pelaksana proyek sebagaipihak yang memperkerjakan tenaga kerja tersebut. Walaupun demikian PT. SCTKakan memasukkan kewajiban aturan pengelolaan tenaga kerja pasca konstruksi kepadakontraktor ke dalam kontrak kerjasama antara PT. SCTK dengan kontraktor yangditunjuk.

    7) Limbah yang Dihasilkan pada Tahap Konstruksi

    Selama kegiatan konstruksi akan dihasilkan beberapa jenis limbah, yaitu:

    a) Limbah gas

    Berasal dari gas buang kendaraan, berbagai peralatan bermesin diesel (mesin las,pompa, genset dan lain-lain). Gas buang dari genset akan dilengkapi dengan saluranpembuangan ke udara bebas, serta selalu memelihara mesin, agar gas buangnyaminimal.

    b) Limbah debu

    Berasal dari debu lokal yaitu serpihan tanah yang terbang tertiup angin pada saatkegiatan mobilisasi alat dan bahan serta demobilisasi alat, pembukaan danpembersihan lahan, penggalian dan penimbunan, khususnya pada saat dilakukantimbunan tanah pada pekerjaan pengembangan SPAM Kabupaten Serang Timur, sertakegiatan pemasangan jaringan pipa berupa pekerjaan galian dan timbunan untukmemendam pipa. Sebaran debu, khusus sekitar permukiman, akan ditekan melaluipenyiraman pada saat cuaca panas.

    c) Limbah cair

    Limbah cair domestik dari aktivitas 50 orang pekerja yang bekerja di pekerjaanpengembangan SPAM Kabupaten Serang Timur. Air untuk keperluan pekerja dipekerjaan pengembangan SPAM Kabupaten Serang Timur disediakan oleh kontraktordan dilengkapi dengan toilet, sedangkan air bilasan bekas mandi pekerja akandialirkan ke dalam Biofilter eksisting . Sedangkan MCK pekerjan untuk pemasanganpipa akan menggunakan berbagai fasilitas MCK yang ada sepanjang jalur pemasanganpipa JDU karena sebagaian besar jalur tersebut berada di daerah permukiman dan kotakecamatan.

    d) Limbah padat

    Berupa potongan besi, pipa HDPE, kawat las, bekas kemasan lem, limbah padatlainnya berupa kayu, serta limbah domestik berupa sampah organik (yang mudahmembusuk) aat konstruksi. Limbah padat tersebut akan dikumpulkan/ditampung,selanjutnya dibawa ke tempat pembuangan akhir yang direkomendasi oleh Pemerintah

  • Daerah setempat, sedangkan limbah domestik berupa sampah organik (yang mudahmembusuk) akan ditimbun di dalam lokasi koridor.

    8)Kebutuhan Air Pada Saat Konstruksi

    Air bersih yang dibutuhkan pada tahap konstruksi diperkirakan sebesar 5,5 m3/hariyang akan dipenuhi dari air bersih yang ada didalam lokasi (sumur air tanah dangkal,dan sumber lainnya) . Air permukaan (air tanah eksisting) tersebut digunakan untukkeperluan konstruksi, penyiraman tanah dan jalan, serta pencucian peralatan sebanyak4 m3/hari. Sedangkan kebutuhan MCK karyawan konstruksi, menggunakan air tanahdangkal eksisting (0,5 m3/hari) .

    Adapun air limbah dari kegiatan domestik terutama dari toilet/wc akan dialirkan kesbiofilter. Lokasi biofilterterletak di dekat kantor kontraktor dan bersifat sementara,akan disedot kemudian dinormalisasi jika tahap konstruksi telah selesai. Jumlah airlimbah yang dibuang ke badan air penerima 0,85 m3/hari.

    Tabel 2. 15.Prakiraan Kebutuhan Air Bersih Tahap Konstruksi

    No. Penggunaan Total Kebutuhan (m3/hari) Sumber Air

    1 MCK dan domestik

    Tenaga kerja lokal (50 orang) 0,5 Air permukaan

    2 Penyiraman tanah dan jalan 1 Air permukaan

    3 Kebutuhan konstruksi 3 Air permukaan

    4 Pencucian peralatan 1 Air permukaan Total 5,5

    Sumber : Hasil Pendekatan Perhitungan dari Berbagai Sumber, 2019

    Keterangan: 1) Kriteria Perencanaan Ditjen Cipta Karya Dinas PU, 1996; (10L/pegawai/hari)

    [pic]

    Gambar 2. 62. Neraca Air pada Tahap Konstruksi

    9) Timbulan Sampah

    Sarana akomodasi pegawai selama kegiatan konstruksi akan menggunakan bangunansementara (base camp) yang didirikan di dalam lokasi kegiatan terbuat dari papan.Bangunan sementara tersebut yang meliputi kantor, gudang dan bengkel akandidirikan diatas lahan yang berada didalam lokasi proyek. Keselamatan dan kesehatanpara pekerja konstruksi akan dipantau dengan mengacu pada Peraturan Menteri

  • Tenaga Kerja RI Nomor 03/MEN/1999 tentang Syarat-Syarat Keselamatan danKesehatan Kerja dan Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012 tentang SistemManajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3). Base camp dilengkapi denganMCK, yang dilengkapi dengan Bioseptic tank, tempat penampungan sampahsementara/TPSS, peralatan kantor dan peralatan kendaraan/pertukangan. TPS limbahB3 akan disediakan untuk limbah dari kegiatan pemeliharaan peralatankendaraan/pertukangan, seperti oli bekas, pelumas dan accu. Sementara limbah NonB3 akan di buang dengan dikerjasamakan dengan pihak ketiga.

    Tabel 2.16. Perkiraan timbulan sampah Pada Tahap Konstruksi

    No. Jenis Kegiatan JumlahJiwa

    Timbulan(L/Orang/Hr)

    Total TimbulanSampah (L)

    1. Pekerja

    Mandor, Tukang, Operator, Mekanik,Crew Pancang dan Helper

    50 2,0 2) 100

    5. Konstruksi - 500 500

    Sumber : Hasil Pendekatan Perhitungan dari Berbagai Sumber, 2020

    Keterangan: 1) Pengelolaan Sampah – Prof. Enri Damanhuri & Dr. Tri Padmi,ITB,2011; (0,5-0,75 L/pegawai/hari)

    2) Pengelolaan Sampah – Prof. Enri Damanhuri & Dr. Tri Padmi, ITB,2011; (1,75-2,00 L/orang/hari)

    Untuk besaran limbah padat domestik yang dihasilkan dari kegiatan operasional basecamp selama tahap konstruksi berlangsung adalah sebesar 600 liter/hari.

    2.6.3. Tahap Operasi

    1) Pengadaan Tenaga Kerja Operasi

    Pengoperasian dan perawatan fasilitas Pengembangan SPAM Kabupaten SerangBagian Timur akan memerlukan tenaga kerja. Pelaksanaan pekerjaan pengoperasiandan pemeliharaan dilaksanakan oleh PT SCTK sendiri sebagai pemilik. Tenaga kerjayang digunakan adalah tenaga kerja internal yang telah ada di PT SCTK serta tenagakerja baru.

    Umumnya tenaga kerja yang dibutuhkan untuk pelaksanaan operasi, perawatan,pemeliharaan dan perbaikan terdiri diri dari beberapa staf ahli dan staf teknik dansejumlah pekerja lokal. Agar pelaksanaan sesuai dengan perencanaan dalam hal waktumaupun kualitas, maka perlu diadakan tim manajemen pelaksanaan. Quality Controlatas tiap-tiap pekerjaan akan dilakukan oleh tim supervisi yang dipimpin seorang

  • Pengawas. Kemudian untuk tujuan efisiensi dan keamanan kerja, serta keamananpelaksanaan pekerjaan, maka perlu perekrutan tenaga kerja lokal. Jumlah tenaga kerjayang dibutuhkan untuk pengoperasian dan perawatan SPAM Kabupaten Serag BagianTimur adalah sebanyak 8 orang.

    Tabel 2. 17. Perkiraan Jumlah Tenaga Kerja Operasi

    No. Klasifikasi Tenaga Kerja Pendidikan minimal Jumlah

    1 Administrasi SMA/D3 1

    2 Operator bak sedimentasi D3/S1 4

    3 Keamanan SMA 1

    4 Pekerja Umum SMP/SMA 2

    Sumber: PT SCTK, 2020

    2) Pengoperasian dan Pemeliharaan Bak Sedimentasi

    a) Unit Prasedimentasi

    Pada bak prasedimentasi ini diharapkan sebagian besar kekeruhan air akibat partikeldiskrit dan padatan terlarut (TDS) akan terendapkan; sehingga mampu mengurangibeban pengolahan di unit IPAM. Pengaliran air dari pipa sadap (wall pipe) dengankapasitas 100 L/det berlangsung secara gravitasi. Limbah utama dari bakprasedimentasi adalah lumpur yang dipisahkan dalam kolam lumpur.

    Untuk menunjang proses pembuangan lumpur pada bak prasedimentasi, pengalirannyadirancang secara gravitasi menuju kolam lumpur. Proses di bak prasedimentasi akandilakukan pembubuhan alum, karbonat dan pengaturan pH. Bangunan pengolahlumpur prasedimentasi berbentuk kolam oksidasi atau kolam pengering lumpur.Selanjutnya lumpur prasedimentasi yang dihasilkan secara rutin akan dibuang denganbekerja sama dengan pihak ketiga..

    B) Pembuangan Sludge/lumpur.

    Pembuangan sisa lumpur pada IPAM akan dilakukan dengan cara melakukanmengeringkan terlebih dahulu lumpur dengan air kemudian setelah kandungan airberkurang lumpur tersebut akan dibuang ke pihak ketiga yang telah memiliki izin.

    3) Pengoperasian dan Pemeliharaan Pipa JDU

    Kegiatan perawatan jaringan pipa JDU akan dilakukan secara periodik, pengawasankeamanan dan keselamatan jaringan pipa JDU akan dipantau oleh PT. SCTK. Biladitemukan adanya potensi ganguan/kerusakan yang sifatnya berbahaya, maka PT.SCTK akan melakukan penanggulangan/perbaikan segera untuk menghindari hal-hal

  • yang tidak diinginkan. Kegiatan ini akan dilaksanakan sesuai dengan sistem yangtelah ada di PT SCTK.

    Sumber Air Baku

    Sumber air baku berasal dari Sungai Ciujung dengan debit air pada musim kemarausebesar 6.656,40 lt/dtk.

    Pemanfaatan air Sungai Ciujung pada musim kemarau untuk kegiatan industri, irigasidan sumber air PDAM. Melalui kerjasama regional, optimalisasi pemanfaatan sumberdaya air baku dapat lebih terjamin. Kondisi kondusif ini tentunya diharapkan dapatlebih mengoptimalkan pelayanan air minum selain kepada masyarakat yangbermukim diperbatasan wilayah administrasi, juga memantapkan suplai air minumpada beberapa kawasan niaga-industri potensial. Berkenaan dengan rencana globaldiatas, serta dikaitkan pula dengan hasil analisis ketersediaan air baku maka upayapenanggulangan kebutuhan air minum sumber air baku rencana yang dianggap lebihlayak dikembangkan untuk wilayah pelayanan Kabupaten Serang. Pengajuan SIPPAakan dikerjasamakan dengan PDAM (surat Perjanjian terlampir).

    Berdasarkan dari pengajuan SIPPA yang telah ada bahwa Sungai Ciujung masih layakuntuk disadap hal ini telah dilakukan hasil simulasi neraca air DAS Sungai Ciujungyang telah mempertimbangkan seluruh kebutuhan eksisting yang ada hingga kehilir.Selain itu PT. SCTK untuk menjamin keandalan pasokan sumber air baku PT. SCTKberencana akan membuat tandon sebagai betuk antisipasi terhadap kemarau ekstrimdan pemunahan puncak.Berikut neraca air sungai Ciujung.

    [pic]

    Gambar 2. 63. Neraca Air Sungai Ciujung

    2.9. Kebutuhan Operasional PT. SCTK

    i. Kebutuhan Air Bersih

    Kebutuhan air untuk mengoperasikan PT. SCTK adalah untuk kebutuhan Operasional

    Tabel 2. 18. Rencana Prakiraan Kebutuhan Air untuk Pengoperasian PT. SCTK

    No Uraian Kebutuhan airbersih

    Besaran kegiatan(orang)

    Total(m3/hari)

    1 Keperluan domestickaryawan

    10 L/orang/hari 8 0,08

    2 Mushola 2 L/ orang/ hari 20 0,04

    3 Utility: penyiramantanaman, dll

    5 5

  • Total 5,12

    Sumber : PT. SCTK,2020

    Kriteria Perencanaan Ditjen Cipta Karya Dinas PU, 1996; (150 L/org/hari), ini sudahtermasukminum, masak,mandi, cuci baju, wudhu, menyiram, cuci kendaraan,penyiraman taman, dan keperluan lain.

    Sumber air bersih untuk kebutuhan domestik PT. SCTK bersumber dari air sumurtanah dangkal sebesar 5,12 m3/hari.

    [pic]

    Gambar 2. 64. Neraca Air Operasi PT. SCTK

    Penanganan air buangan dari aktivitas domestik akan menggunakan STP dengansistem biofilter. Air buangan dari aktivitas dapur dan bak cucian piring akan dialirkanterlebih dahulu kedalam grase trap kemudian dialirkan kedalam Biofilter. KemudianBiofilter akan dilakukan perawatan dan penyedotan lumpur. Lumpur biofilter akandimanfaatkan untuk pupuk atau dapat dibuang dengan bekerjasama dengan pihakketiga.

    [pic]

    Gambar 2. 65. Desain Biofilter

    i. Timbulan Limbah Padat/Sampah

    Pengoperasian PT SCTK akan menghasilkan limbah padat padat (sampah) domestiknon B3 yang terdiri dari limbah organik (sampah basah) dan non organik (sampahkering), serta limbah padat yang tergolong limbah B3 yang berasal dari pemeliharaangenset (oli dan pelumas bekas), lampu penerangan yang berisi gas Argon, bekas tinta,dan lainnya.

    • Sampah Domestik

    Beberapa asumsi pendekatan untuk menghitung timbulan sampah adalah berdasarkankapasitas Kawasan Agrowisata Standar timbulan sampah 2,5 liter/hari/orang (SNI-3242-2008)

    Tabel 2. 19. Rencana Prakiraan Timbulan Sampah Domestik Selama PengoperasianPT. SCTK

    No Uraian Timbulan Sampah *) Besaran Kegiatan Total m3/hari

    1 Karyawan 2,5 L/orang/hari 8 0,02

    2 tamu 2,5 L/orang/hari 5 0,0125

    3 Utilitas 1 1

  • Sumber: Hasil Perhitungan,2020

    Berdasarkan Pendekatan dari SNI-3242-2008 dan Enri Damanhuri-Tri Padmi,Program Studi Tehnik Lingkungan FTSL ITB, 2010

    Limbah padat (sampah) yang dihasilkan tersebut dikelola dengan sistem yang akandijalankan pengelola PT. SCTK. Rencana sistem yang dijalankan adalah sebagaiberikut: sampah yang dihasilkan dari seluruh aktivitas ditampung dalam kontainer didepo/tempat penampungan sampah sementara (TPSS) di dalam kawasan. Sampahyang ditampung pada depo akan dipisah sesuai dengan jenis limbahnya, pemilahanakan dilakukan oleh pihak pengelola dari setiap sumber limbah. Untuk kelancaranpengangkutan sampah ke TPSS, maka sarana pengangkutan sampah akan ditambah 1unit gerobak.

    Pemanfaatan limbah sampah organik yang berupa daun tanaman akanditimbun/komposting di area taman, green belt, penghijauan dan area terbuka hijaulainnya, sedangkan yang tidak termanfaatkan akan diangkut oleh truk DinasLingkungan Hidup Kabupaten Serang untuk di buang ke TPA Sampah.

    Untuk sampah organik dan anorganik yang tidak dapat dimanfaatkan kembali, sertaresidu sampah lainnya akan disediakan kontainer sampah sebelum diangkut ke TPA.Kapasitas 1unit kontainer sampah adalah 1 m3 (Dimensi= P:1 m; L:1,5 m; T: 1 m),maka akan disediakan 1 buah kontainer sampah untuk menampung sementara sampahyang akan diangkut ke TPA. Pengangkutan sampah dilakukan setiap hari.

    Gambar 2. 66.Tong sampah terpilah

    Gambar 2. 67. Skema Pengolahan Sampah

    Untuk lumpur dari kegiatan WTP akan disimpan dan dikeringkan di dalam bakkhusus/bak penampung/decenter kemudian limbahnya akan dibuang dengan bekerjasama dengan pihak ketiga.

    • Limbah Padat B3

    Pengoperasian PT. SCTK akan menghasilkan limbah padat padat yang tergolonglimbah B3 yang berasal dari pemeliharaan genset (oli dan pelumas bekas), lampupenerangan yang berisi gas Argon, bekas tinta, dan lainnya. Berdasarkan uraianprakiraan timbulan sampah padat domestik, maka prakiraan timbulan limbah padat B3adalah sekitar 1 % dari timbulan limbah padat domestik, yaitu sekitar 0,1 m3/hari.Limbah B3 akan ditampung di TPS B3 (perizinan akan diproses) kemudian akandiangkut secara berkala pihak ketiga yang telah memiliki izin.

    i. Listrik dan Genset

    PT. SCTK saat ini telah memiliki sambungan listrik dari PLN. Sumber listrik PT.SCTK sepenuhnya disuplai oleh PT. PLN. Namun PT. SCTK tetap akan menyediakangenset untuk cadangan sumber listrik. Penggunaan genset akan disesuikan dengan

  • Permen ESDM Nomor 12 Tahun 2019 tentang kapasitas pembangkit tenaga listrikuntuk kepentingan sendiri yang dilaksanakan berdasarkan izin operasi. Pasal 2 (1)usaha penyediaan tenaga listrik untuk kepentingan sendiri dengan total kapasitaspembangkit tenaga listrik lebih dari 500 Kva dalam 1 (satu) sistem instalasi tenagalistrik wajib mendapatkan izin operasi. (2) izin operasi sebagaimana dimaksud padaayat (1) diberikan oleh Menteri atau Gubernur sesuai dengan kewenangannya

    i. Pencegahan Kebakaran dan Kondisi Darurat

    ii. Penanganan Kondisi Darurat

    Kondisi darurat yang mungkin terjadi meliputi terjadinya gempa bumi, huru – hara,Angin Puting Beliung, Pencemaran Lingkungan. Pelaksanaan sosialisasi tanggapdarurat dilakukan dengan cara :

    • Internal, dapat dilakukan melalui Simulasi, Briefing, Work Intruction maupunSOP Tanggap Darurat.• External dilakukan dengan menghubungi pihak terkait (aparat lingkungan sekitarperusahaan dan instansi terkait).• Penanganan Potensi Bahaya Kebakaran

    Dalam melakukan antisipasi terhadap potensi bahaya kebakaran di dalam areal lokasikegiatan asrama berbayar akan menerapkan sistem penanggulangan bahayakebakaraan yang meliputi sistem hydrantdan sprinklerdimana pompa – pompa yandapat bekerja secara otomatis bila salah satu hose(penyemprot) digunakan. Selain itujuga dilengkapi dengan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) yang berjenis DryChemical Powder serta melakukan koordinasi dengan Pemadam Kebakaran terkaitrekomendasi penempatan alat pemadam kebakaran. PT. SCTK telah memiliki APARAPD lainnya, berikut:

    Tabel 2. 20.APAR dan APD yang Dimiliki PT. SCTK

    NAMA BARANG JUMLAH

    SAFETY SHOES 45

    HELMET 15

    SARUNG TANGAN 15

    APAR 4

    Sumber : PT. SCTK, 2020

    [pic][pic][pic][pic]

    Gambar 2. 68. Dokumentasi APAR dan APD PT. SCTK

    • Prosedur Standar Operasional (SOP)Kebakaran

  • Pencegahan dan penanggulangan serta penyelamatan diri dari bencana kebakaranadalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggukehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan oleh kelalaian manusiamaupun faktor lain, sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia,kerusakan lingkungan, kerugian harta benda serta dampak psikologis.

    1. Pencegahan

    Langkah – langkah yang perlu diantisipasi guna mencegah terjadinya bencanakebakaran sebagai berikut :

    a. Pastikan bahwa Instalasi Listrik aman;

    b. Hindari Pembebanan yang berlebihan pada satu stop kontak akan menyebabkankabel panas dan akan bisa memicu kebakaran, ini biasanya dilakukan denganpenumpukan beberapa stop kontak atau sambungan “T” pada satu titik sumber listrik;

    c. Pergunakan pemutus arus listrik (kontak tusuk) dalam keadaan baik;

    d. Apabila ada kabel listrik yang terkelupas atau terbuka, harus segera diperbaiki,karena bisa menyebabkan hubungan pendek;

    e. Jangan sekali-kali mencantol listrik, karena anda tidak memiliki sistim pengamanyang sesuai, PLN biasanya sudah memperhitungkan distribusi beban listrik, apabilaada beban berlebihan akan mengganggu jaringan listrik yang ada.

    2. Penanggulangan

    a. Sediakan alat pemadam kebakaran di Kantor. Apabila anda bisa membelinya,siapkanlah selimut pemadam (fire blanket) disetiap ruangan kantor

    b. Sebagai pengganti fire blanket, sediakan karung goni (karung beras yangterbuat dari serat manila hennep). Basahi karung goni sebelum dipakai untukmemadamkan api

    c. Panggil pemadam kebakaran apabila masih sempat. Pasang nomor pentingdekat telephone, atau program telephone untuk nomor-nomor penting. Ingatbahwa mereka tidak akan datang dalam waktu singkat, kemungkinan api telahberkobar lebih besar.

    2.7. Pengelolaan Lingkungan Hidup Yang direncanakan

    Pengelolaan lingkungan hidup yang direncanakan dalam rangka pembangunan SPAMKabupatebn Serang Bagian Timur, yaitu:

    • Melakukan sosialisasi kepada masyarakat secara transparan mengenai rencanadan maksud pengembangan pembangunan SPAM Kabupaten Serang Bagian Timurtermasuk untuk setiap tahapan kegiatan, sehingga masyarakat mengetahui setiaptahapan kegiatan proyek;

  • • Memprioritaskan tenaga kerja lokal setempat sesuai dengan kualifikasi dankebutuhan, sehingga akan mengurangi tingkat pengangguran dan tidakmenimbulkan kecemburuan sosial yang dapat menghambat kelangsungan dankelancaran pekerjaan;• Mengatur waktu, frekuensi dan tonase kendaraan pengangkut alat dan materialselama tahap konstruksi guna meminimalkan resiko kecelakaan, kebisingan yangberlebihan, dan menurunnya kualitas udara (terutama debu);• Basecamp pekerja dilengkapi dengan fasilitas pengolahan limbah domestikseperti tempat penampungan sampah sementara dan MCK yang dilengkapiBiofilter;• Limbah lumpur dari bak pengendap secara secara rutin dibuang.• Limbah cair domestik dari aktivitas karyawan (black water dan grey water) akandiolah di dalam Biofilter.

    2.8 CSR PT. SCTKPT. SCTK telah memberikan CSR kepada masyarakat terkena dampak diantaranya :

    1. Penyerahan desinfektan dan penyemprotan desinfektan yaitu bekerja samadengan pemerintahan Desa Cijeruk

    [pic]

    1. Pembersiha