BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/1341/3/Galih Tri Williyanti BAB I.pdf ·...
Transcript of BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/1341/3/Galih Tri Williyanti BAB I.pdf ·...
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hasil situasi derajat kesehatan masyarakat di Kabupaten Banyumas
tahun 2014 menyebutkan bahwa Angka kematian ibu (AKI) sebesar
114.73 per 100.000 kelahiran hidup, dibanding tahun 2013 sebesar
124,13 per 100.000 kelahiran hidup Target dari AKI di Provinsi Jawa
Tengah, yaitu 60 per 100.000 kelahiran hidup melihat kondisi diatas dapat
dikatakan bahwa program Kesehatan Ibu belum berjalan optimal
sedangkan AKB di Kabupaten Banyumas tahun 2014 sebesar 9,04 per
1000 kelahiran hidup, kondisi tersebut mengalami penurunan dibanding
tahun 2013 sebesar 12,34 per 1000 kelahiran hidup, AKB di Kabupaten
Banyumas sudah baik karena telah melampaui target (Dinas Kesehatan
Kabupaten Banyumas, 2014; h. 7-10).
Penyebab kematian ibu pada saat kehamilan sejak dahulu tidak
banyak berubah, yaitu perdarahan, eklampsia, komplikasi aborsi.
Perdarahan yang bertanggung jawab atas sekitar 28% kematian ibu,
Eklampsia merupakan penyebab nomor 2 yaitu sebanyak 13% kematian
ibu, Aborsi tidak aman merupakan penyebab dari 11% kematian ibu
(Prawirohardjo, 2010; h. 61). Di Banyumas kematian maternal menurut
Profil Kesehatan Kabupaten Banyumas (2014; h. 10) juga tidak terlepas
dari kondisi ibu hamil sendiri yaitu terlalu tua pada saat melahirkan > 35
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Galih Tri Williyanti, Kebidanan DIII UMP, 2016
2
tahun, terlalu muda saat melahirkan < 20 tahun, terlalu banyak anak > 4
anak, terlalu rapat jarak kelahiran < 2 tahun.
Menurut Prawirohardjo (2010; h. 61) menyebutkan bahwa tidak
hanya kematian ibu pada saat kehamilan saja, penyebab kematian
selanjutnya yaitu pada saat persalinan penyebab dari persalinan sendiri
adalah sepsis, merupakan kontributor 10% kematian ibu dan partus
macet berkontribusi sekitar 9% kematian ibu di indonesia. Upaya
kesehatan ibu terutama pada saat persalinan menurut Profil Kesehatan
Kabupaten Banyumas (2014; h. 23) yaitu dengan pertolongan persalinan
oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan.
Penanganan pemerintah untuk mempercepat penurunan AKI dan
AKB di atas, dinamakan dengan program SDGs (Sutainable Development
Goals) dimana program ini adalah program berkelanjutan untuk tahun
2015-2030 secara resmi menggantikan program dari Millenium (MDGs).
SDGs terdiri dari 17 goals atau tujuan,tujuan dari SDGs ini untuk
menurunkan angka kematian ibu dan angka kematian bayi terdapat di
nomor 3 yaitu menjamin kehidupan yang sehat dan mendorong
kesejahteraan bagi semua orang disegala usia dan di nomor 5 yaitu
menjamin kesetaraan gender serta memberdayakan seluruh wanita dan
perempuan. Target di tahun 2030 untuk angka kematian ibu sebesar
70/100.000 kelahiran hidup sedangkan target untuk angka kematian bayi
di tahun 2030 sebesar 25/1000 kelahiran hidup (Kesehatan Dalam
Kerangka SDGs, 2015).
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Galih Tri Williyanti, Kebidanan DIII UMP, 2016
3
Tidak hanya program SDGs saja dalam menurunkan angka kematian
ibu dan bayi tetapi ada program dari pemerintah yaitu program OSOC
(One Student One Client) tujuan dari program ini adalah untuk
menurunkan angka kematian ibu dan bayi, program OSOC juga
merupakan konsep pembelajaran bagi mahasiswa untuk lebih
mengetahui kondisi riil di lapangan dan juga diharapkan mahasiswa
mampu mengaplikasikan jiwa pengabdian dan penolong kepada
masyarakat (Anonymous, 2015).
Penanganan di Kabupaten Banyumas untuk ibu hamil meliputi ANC
terintegrasi, Optimalisasi buku KIA, Optimalisasi K1, K4, P4K dengan
stiker dan deteksi resiko tinggi, pemantapan Puskesmas PONED dan
Rumah Sakit PONEK, persalinan dengan 2 bidan, pelaksanaan SOP
kunjungan nifas, peningkatan KB (Dinas Kesehatan Banyumas, 2014; h.
11).
Peran Bidan dalam menurunkan AKI dan AKB yang tinggi sehingga
kita sebagai seorang bidan harus memberikan asuhan kebidanan secara
komprehensif. Asuhan kebidanan secara komprehensif adalah asuhan
yang diberikan secara berkesinambungan mulai dari asuhan kehamilan,
asuhan persalinan, asuhan nifas, asuhan bayi baru lahir dan pelayanan
KB yang berkualitas dari berbagai penyebab kematian ibu pada saat
hamil, bersalin, nifas, BBL, dan KB (IBI, 2012). Menurut pantikawati
(2012; h. 1) dalam filosofi asuhan kehamilan ini dijelaskan beberapa
keyakinan yang akan mewarnai asuhan itu yaitu asuhan kehamilan yang
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Galih Tri Williyanti, Kebidanan DIII UMP, 2016
4
mengutamakan kesinambungan pelayanan atau yang disebut dengan
continuity of care.
Kondisi di Puskesmas II Sumpiuh untuk jumlah kematian ibu tahun
2014 sebesar 0 per 100.000 kelahiran hidup,pelayanan di Puskesmas II
Sumpiuh sudah berjalan baik ini dibuktikan semua ibu yang bersalin harus
di Puskesmas II Sumpiuh. Menurut E. Astuti menyatakan bahwa sesuai
dengan standar pelayanan minimal pertolongan persalinan dan juga
komitmen dari puskesmas, karena standar pelayanan minimal persalinan
terdapat di fasilitas kesehatan terutama pelayanan klinik pratama atau
puskesmas yang terdiri dari dokter dan bidan sesuai dari Dinas
Kesehatan. Sedangkan untuk data jumlah kelahiran sebesar 2 per 1000
kelahiran hidup, jumlah kematian bayi 3 per 1000 kelahiran hidup.
Berdasarkan data di atas maka penulis merasa tertarik untuk
melakukan studi kasus tentang Asuhan Komprehensif pada ibu dengan
suspect hamil, persalinan, nifas, Bayi Baru Lahir, Keluarga Berencana
(KB) Pada Ny D umur 18 tahun G2P0A1 umur kehamilan 4 minggu 3 hari
di Puseksmas 2 Sumpiuh.
B. Rumusan Masalah
“Bagaimana Asuhan Kebidanan Komprehensif Ibu hamil, Persalinan,
Nifas, Bayi Baru Lahir, Keluarga Berencana (KB) Pada Ny D umur 18
tahun G2P0A1 Suspect Hamil 4 minggu 3 hari di Puskesmas 2
Sumpiuh?”
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Galih Tri Williyanti, Kebidanan DIII UMP, 2016
5
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Melaksanakan asuhan kebidanan komprehensif pada Ny D umur 18
tahun G2P0A1 dari kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, dan
keluarga berencana umur kehamilan 4 minggu 3 hari di Puskesmas 2
Sumpiuh sesuai dengan standar pelayanan kebidanan dan
malakukan pendokumentasian dengan menggunakan metode
manajemen 7 langkah varney dan menggunakan data perkembangan
dengan menggunakan SOAPIE.
2. Tujuan Khusus
a. Mampu melakukan Asuhan Kebidanan masa kehamilan pada Ny
D umur 18 tahun G2P0A1 Umur Kehamilan 4 minggu 3 hari di
Puskesmas 2 Sumpiuh mulai dari pengkajian, interpretasi data,
diagnosa, tindakan segera, merencanakan, melaksanakan dan
mengevaluasi.
b. Mampu melakukan Asuhan Kebidanan masa persalinan pada Ny
D umur 18 tahun G2P0A1 Umur Kehamilan 4 minggu 3 hari di
Puskesmas 2 Sumpiuh mulai dari pengkajian, interpretasi data,
diagnosa, tindakan segera, merencanakan, melaksanakan dan
mengevaluasi.
c. Mampu melakukan Asuhan Kebidanan masa nifas pada Ny D
umur 18 tahun G2P0A1 Umur Kehamilan 4 minggu 3 hari di
Puskesmas 2 Sumpiuh mulai dari pengkajian, interpretasi data,
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Galih Tri Williyanti, Kebidanan DIII UMP, 2016
6
diagnosa, tindakan segera, merencanakan, melaksanakan dan
mengevaluasi.
d. Mampu melakukan Asuhan Kebidanan masa bayi baru lahir pada
Ny D umur 18 tahun G2P0A1 Umur Kehamilan 4 minggu 3 hari di
Puskesmas 2 Sumpiuh mulai dari pengkajian, interpretasi data,
diagnosa, tindakan segera, merencanakan, melaksanakan dan
mengevaluasi.
e. Mampu melakukan Asuhan Kebidanan masa Keluarga
Berencana (KB) pada Ny D umur 18 tahun G2P0A1 Umur
Kehamilan 4 minggu 3 hari di Puskesmas 2 Sumpiuh mulai dari
pengkajian, interpretasi data, diagnosa, tindakan segera,
merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi.
f. Mampu mendokumentasikan pengkajian data perkembangan
hasil asuhan dengan metode SOAPIE mulai dari kehamilan,
persalinan, nifas, bayi baru lahir pada Ny D umur 18 tahun
G2P0A1 Umur Kehamilan 4 minggu 3 hari di Puskesmas 2
Sumpiuh.
D. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
a. Bagi Penulis
Menambah wawasan khususnya mengenai penatalaksanaan pada
kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan keluarga berencana
(KB).
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Galih Tri Williyanti, Kebidanan DIII UMP, 2016
7
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Klien
Meningkatkan pengetahuan ibu mengenai kehamilan, bersalin,
nifas, bayi baru lahir, keluarga berencana (KB).
b. Bagi Masyarakat
Memperoleh pelayanan kebidanan yang baik sesuai dengan
asuhan kebidanan pada kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru
lahir, keluarga berencana (KB).
c. Bagi Mahasiswa
Memperluas dan menambah pengetahuan serta wawasan bagi
mahasiswa yaitu tentang kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru
lahir,keluarga berencana (KB).
E. Ruang Lingkup
1. Sasaran
Sasaran dari studi kasus ini adalah Ny. D umur 18 tahun G2P0A1
Umur Kehamilan 4 minggu 3 hari
2. Tempat
a. Tempat pengambilan kasus kehamilan dilakukan di BPM Marsini,
Amd. Keb
b. Tempat pengambilan kasus persalinan dilakukan di Puskesmas
2 Sumpiuh
c. Tempat pengambilan kasus nifas dilakukan di Rumah Ny. D
d. Tempat pengambilan kasus bayi baru lahir di Rumah Ny. D
e. Tempat pengambilan kasus keluarga berencana di Rumah Ny. D
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Galih Tri Williyanti, Kebidanan DIII UMP, 2016
8
3. Waktu
a. Penyusunan proposal dilakukan mulai: Februari 2016
b. Pengambilan kasus ini dilakukan di Puskesmas 2 Sumpiuh pada
bulan Oktober.
c. Rencana penyusunan Laporan pada bulan Februari- Juli 2016
F. Metode Memperoleh Data
1. Data Primer
a. Wawancara
Wawancara adalah suatu metode yang dipergunakan untuk
mengumpulkan data, dimana peneliti mendapatkan keterangan
atau informasi secara lisan dari seseorang sasaran penelitian
(responden), atau bercakap-cakap berhadapan muka dengan
orang tersebut (Face to face) (Notoatmodjo,2012; h. 139).
b. Observasi
Observasi adalah suatu hasil perbuatan jiwa secara aktif dan
penuh perhatian untuk menyadari adanya rangsangan. Mula-
mula rangsangan dari luar mengenai indra, dan terjadilah
pengindraan, kemudian apabila rangsangan tersebut menarik
perhatian akan dilanjutkan dengan danya pengamatan
(Notoatmodjo, 2012; h. 131).
c. Pemeriksaan
1) Pemeriksaan fisik
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Galih Tri Williyanti, Kebidanan DIII UMP, 2016
9
Pemeriksaan fisik adalah salah satu teknik pengumpul data
untuk mengetahui keadaan fisik dan keadaan kesehatan
(Ambarwati, 2011; h. 119).
a) Inspeksi
Inspeksi adalah suatu tindakan pemeriksa dengan
menggunakan indera penglihatannya untuk mendeteksi
karakteristik normal atau tanda tertentu dari bagian
tubuh atau fungsi tubuh pasien (Ambarwati, 2011; h.
119).
b) Palpasi
Palpasi adalah suatu tindakan pemeriksaan yang
dilakukan dengan perabaan dan penekanan bagian
tubuh dengan menggunakan jari atau tangan
(Ambarwati, 2011; h. 120).
c) Perkusi
Perkusi adalah suatu tindakan pemeriksaan dengan
mendengarkan bunyi getaran/gelombang suara yang
dihantarkan kepermukaan tubuh dari bagian tubuh yang
diperiksa (Ambarwati, 2011; h. 121).
d) Auskultasi
Aukultasi adalah suatu tindakan pemeriksaan dengan
mendengarkan bunyi yang terbentuk di dalam organ
tubuh (Ambarwati, 2011; h. 122).
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Galih Tri Williyanti, Kebidanan DIII UMP, 2016
10
2) Pemeriksaan penunjang (ultrasonografi)
Merupakan gambaran real time pada layar ultrasonik yang
dihasilkan oleh gelombang suara yang dipantulkan kembali
dari organ, cairan dan jaringan yang berhadapan dengan
janin di dalam uterus sehingga dapat mengetahui usia
gestasi, perkembangan janin, dan deteksi abnormaalitas
pada janin dan plasenta (Williams, 2012)
3) Pemeriksaan Hb
Jenis pemeriksaan Hb yang sederhana yakni dengan cara
Talquis dan dengan cara sahli. Pemeriksaan Hb dilakukan
pada kunjungan ibu hamil yang pertama kali, lalu periksa lagi
menjelang persalinan. Pemeriksaan Hb adalah salah satu
upaya untuk mendeteksi anemia pada ibu hamil
(Pantikawati, 2012; h. 12).
4) Pemeriksaan protein urine
Pemeriksaan ini berguna untuk mengetahui adanya protein
dalam urin ibu hamil. Adapun pemeriksaannya dengan asam
asetat 2-3% ditujukan pada ibu hamil dengan riwayat
tekanan darah tinggi, kaki oedema. Pemeriksaan urin protein
ini untuk mendeteksi ibu hamil kearah preeklampsia
(Pantikawati, 2012; h. 12).
5) Pemeriksaan urine reduksi
Dilakukan pemeriksaan urine reduksi hanya kepada ibu
dengan indikasi penyakit gula/DM atau riwayat penyakit gula
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Galih Tri Williyanti, Kebidanan DIII UMP, 2016
11
pada keluarga ibu dan suami. Bila hasil pemertiksaan urine
reduksi positif (+) perlu diikuti pemeriksaan gula darah untuk
memastikan adanya Diabetes Mellitus Gestasional (DMG).
Diabetes Mellitus Gestasional pada ibu dapat
mengakibatkan adanya penyakit berupa pre eklampsia,
polihidramnion, bayi besar (Pantikawati, 2012; h. 13).
2. Data sekunder
a. Dokumentasi
Dokumentasi adalah sekumpulan catatan, penyimpanan dari
catatan informasi untuk penggunaan yang efisien dan mudah
diterima (Muslihatun, 2009; h.3).
b. Tinjauan pustaka
Tinjauan pustaka adalah merupakan analisis teoritis tentang
masalah yang diteliti, yang dikaitkan dengan hasil-hasil
penelitian yang telah ada dan atau hasil studi kepustakaan
(Notoatmodjo, 20012; h.199).
c. Media internet
Internet adalah jaringan computer yang mampu
menghubungkan computer diseluruh dunia sehingga berbagai
jenis dan bentuk informasi berupa jurnal dan website dapat di
akses di berbagai belahan dunia secara cepat (Badriyah,
2014; h. 99).
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Galih Tri Williyanti, Kebidanan DIII UMP, 2016
12
d. Media Komunikasi
Media Komunikasi adalah Proses pengiriman dan penerimaan
pesan atau informasi antara dua individu atau lebih dengan
efektif sehingga dapat dipahami (Anonymous, 2015).
e. Rekam Medis
Rekam Medis adalah Berkas yang berisikan catatan dan
dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan,
tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada
pasien (Anonymous, 2008).
G. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan merupakan sesuatu yang dibutuhkan untuk
memberikan gambaran tentang karya tulis ilmiah ini agar tujuan dari
asuhan kebidanan yang telah dilakukan untuk mudah di capai dan
masalah dapat dirumuskan dengan baik, maka perlu penyusunan yang
baik. Adapun sistematika penyusunan karya ilmiah yang dapat
digunakan sebagai berikut :
BAB I. PENDAHULUAN
Menguraikan latar belakang, tujuan penyusunan KTI yang meliputi
tujuan umum dan tujuan khusus, ruang lingkup yang meliputi sasaran,
tempat dan waktu, manfaat, metode memperoleh data meliputi
wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, studi kasus, dan sistematika
penulisan.
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Galih Tri Williyanti, Kebidanan DIII UMP, 2016
13
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
Berisi tinjauan pustaka menguraikan teori tentang kehamilan,
persalinan, nifas, bayi baru lahir, perencanaan KB, Tinjauan teori
asuhan kebidanan, dan landasan hukum kewenangan bidan dan
kompetensi bidan.
BAB III. TINJAUAN KASUS
Berisi tentang asuhan kebidanan komprehensif dari hamil, bersalin,
nifas, bayi baru lahir normal dan masa antara secara sistematis
dengan metode manajemen varney.
BAB IV. PEMBAHASAN
Berisi tentang menjelaskan tentang masalah atau kesenjangan antara
teori dan kasus yang penulis temukan dilapangan tentang asuhan
komprehensif dari hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir normal dan
masa antara.
BAB V. PENUTUP
Berisi tentang kesimpulan dan saran. Kesimpulan merupakan jawaban
dari tujuan dan merupakan inti dari pembahasan asuhan komprehensif
dari hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir normal dan masa antara.
Sedangkan saran merupakan alternatif pemecahan masalah dan
tanggapan dari kesimpulan.
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Galih Tri Williyanti, Kebidanan DIII UMP, 2016