BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0709033_bab1.pdf · remaja...

16
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ikan memiliki manfaat yang besar bagi manusia, karena ikan memiliki kandungan omega 3. Kandungan dari Asam Lemak Omega 3 dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh sehingga tidak mudah terserang berbagai penyakit. Bagi seseorang yang berusia produktif bantuan dari omega 3 dapat membantu mencegah berbagai penyakit degeneratif, yaitu penyakit yang timbul sebagai proses penuaan atau usia. Dengan kemampuan mempertahankan suhu tubuhnya, sehinggga lemak tetap cair. Protein yang terkandung pada daging ikan terdiri dari serat protein yang lebih pendek dari protein daging sapi atau ayam sehingga lebih mudah diserap dan dicerna oleh tubuh. Hal ini dapat memperlancar proses pencernaan. Sangat cocok untuk dikonsumsi oleh seseorang yang mengalami masalah pencernaan atau yang berada pada program pengaturan pola makan (diet) bahkan untuk anak remaja dengan pertumbuhan hormon yang sangat cepat. Selain itu kandungan protein dapat merangsang pertumbuhan sel otak bagi perkembangan otak remaja untuk membentuk karakter yang menuntun mereka di masa dewasa yang akan datang. Kandungan protein pada ikan bertindak untuk merangsang pertumbuhan sel-sel otak pada remaja yang disebut dengan taurine. Asam lemak tak jenuh yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tubuh. Selain itu juga

Transcript of BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0709033_bab1.pdf · remaja...

Page 1: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0709033_bab1.pdf · remaja perempuan seperti jerawat yang berlebihan di wajah bahkan tidak ... penghambat akan

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ikan memiliki manfaat yang besar bagi manusia, karena ikan memiliki

kandungan omega 3. Kandungan dari Asam Lemak Omega 3 dapat membantu

meningkatkan sistem kekebalan tubuh sehingga tidak mudah terserang berbagai

penyakit. Bagi seseorang yang berusia produktif bantuan dari omega 3 dapat

membantu mencegah berbagai penyakit degeneratif, yaitu penyakit yang timbul

sebagai proses penuaan atau usia. Dengan kemampuan mempertahankan suhu

tubuhnya, sehinggga lemak tetap cair. Protein yang terkandung pada daging ikan

terdiri dari serat protein yang lebih pendek dari protein daging sapi atau ayam

sehingga lebih mudah diserap dan dicerna oleh tubuh. Hal ini dapat

memperlancar proses pencernaan. Sangat cocok untuk dikonsumsi oleh seseorang

yang mengalami masalah pencernaan atau yang berada pada program pengaturan

pola makan (diet) bahkan untuk anak remaja dengan pertumbuhan hormon yang

sangat cepat.

Selain itu kandungan protein dapat merangsang pertumbuhan sel otak bagi

perkembangan otak remaja untuk membentuk karakter yang menuntun mereka di

masa dewasa yang akan datang. Kandungan protein pada ikan bertindak untuk

merangsang pertumbuhan sel-sel otak pada remaja yang disebut dengan taurine.

Asam lemak tak jenuh yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tubuh. Selain itu juga

Page 2: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0709033_bab1.pdf · remaja perempuan seperti jerawat yang berlebihan di wajah bahkan tidak ... penghambat akan

2

berguna untuk menjaga kesehatan tubuh dan mengatur perkembangan hormon

yang belum stabil bagi remaja. Kandungan asam lemak tak jenuh dapat

menyimpan tingkat kolesterol di dalam darah dan bantuan dari asam lemak omega

3(EPA dan DHA) dapat menurunkan kadar kolesterol darah. Hal ini tentu saja

juga sangat bermanfaat bagi remaja yang menderita masalah kulit terutama pada

remaja perempuan seperti jerawat yang berlebihan di wajah bahkan tidak

stabilnya perkembangan lemak di tubuh.

Ikan juga merupakan sumber vitamin dan mineral. Kandungan vitamin yang

terdapat pada ikan dapat menjaga kesehatan mata. Selain itu kandungan vitamin D

sangat berperan dalam pertumbuhan dan menjaga kekuatan tulang. Kandungan

vitamin yang tidak kalah penting adalah vitamin B kompleks pada ikan yang

menguntungkan, diantaranya:

1) Untuk menghasilkan energi

2) Mencegah migrain

3) Mengurangi depresi

4) Membantu sistem saraf dan metabolisme

5) Mengurangi alergi dan kelelahan

6) Membantu dalam pembentukan dan pengendalian hormon

7) Membantu pembentukan sel darah merah dan mengurangi hipertensi dan

asma

8) Mencegah anemia (bagi remaja perempuan terutama di saat haid)

membantu pembentukan hemoglobin dan sel darah merah, serta berbagai

manfaat lain dari vitamin B kompleks

Page 3: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0709033_bab1.pdf · remaja perempuan seperti jerawat yang berlebihan di wajah bahkan tidak ... penghambat akan

3

Beberapa mineral yang terkandung di dalam ikan dapat membantu menjaga

kesehatan. Zat besi dapat mencegah anemia sedangkan kandungan yodium dapat

mencegah penyakit gondok dan membantu pertumbuhan remaja serta

meningkatkan kecerdasannya. Kandungan selenium dapat membantu metabolisme

tubuh, sebagai anti-oksidan, dan mencegah penyakit degeneratif. Selenium dengan

Vitamin E dapat membantu elastisitas jaringan tubuh sehingga dapat mencegah

terjadinya „penuaan prematur‟ yaitu suatu kondisi di mana seseorang terlihat lebih

tua dari usianya. Sedangkan kandungan seng dapat membantu pembentukan

enzim dan hormon dalam tubuh. Adapun manfaat Fluor berfungsi untuk

memperkuat dan menyehatkan gigi.

Namun, dibalik manfaat dari ikan itu semua, masih banyaknya fakta yang

mengatakan bahwa selera konsumsi dan apresiasi masyarakat terutama pada

remaja Kota Surakarta terhadap ikan ternyata masih rendah. Ini dikarenakan

kurangnya pemahaman dan sosialisasi terhadap manfaat ikan yang sebenarnya dan

dengan jelas dipaparkan, baik melalui media cetak, televisi bahkan sampai ke

teknologi tercanggih dan tercepat pada saat ini yaitu internet. Rendahnya minat

baca masyarakat Indonesia terutama remaja Kota Surakarta merupakan

penghambat akan pemahaman banyaknya manfaat ikan. Sangatlah jarang remaja

tertarik terhadap pengolahan pengetahuan lingkungan sekitar, mereka cenderung

lebih tertarik terhadap kecanggihan teknologi dan budaya-budaya baru yang

berdatangan di era yang serba cepat untuk diakses dan sedang nge-trend.

Seperti halnya yang mereka konsumsi, remaja pada saat ini lebih memilih

makanan yang dianggap keren (fastfood/cepat saji, misalnya), enak di lidah,

Page 4: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0709033_bab1.pdf · remaja perempuan seperti jerawat yang berlebihan di wajah bahkan tidak ... penghambat akan

4

dengan harga terjangkau dan sedang trend tanpa mengetahui efek dibalik

makanan yang mereka konsumsi. Gempuran sistem industri yang serba cepat

menciptakan pasar modern dan tempat-tempat makan modern yang menghadirkan

makanan cepat saji dengan cara penyimpanan dan pengolahan yang kurang baik

karena cenderung menggunakan bahan-bahan yang belum tentu aman untuk

dkonsumsi. Dugaan sementara, rendahnya tingkat konsumsi ikan di Kota

Surakarta hanya karena soal selera/pola konsumsi. Sebagai penduduk yang tinggal

jauh dari laut, kemungkinan tidak begitu suka makan makanan hasil laut. Di

tambah lagi bau amis dari daging ikan yang menurunkan selera makan bagi

masyarakat Surakarta, terutama para remajanya. Kurangnya cara atau variasi

dalam pengolahan sumber makanan ikan memberikan efek kurang menarik minat

konsumsi baik remaja maupun masyarakat Surakarta. Pengolahan yang monoton

biasanya hanya digoreng dan dibakar kemudian disajikan dengan nasi hangat dan

sambel lalap atau bahkan melalui proses pengalengan makanan yang belum tentu

itu menyehatkan, membuat masyarakat bosan terhadap cita rasa ikan itu sendiri

dibalik kekayaan manfaatnya.

Jauhnya jarak Kota Surakarta terhadap daerah pesisir pantai yang

merupakan sumber penghasilan ikan laut berlimpah, membuat ikan laut menjadi

tidaklah terlalu segar ketika sudah berada di tangan konsumen. Sedikitnya

pengetahuan tentang cara penyimpanan daging ikan laut yang benar agar segar

lebih lama, membuat para distributor mengambil alih jalan pintas menggunakan

pengawet bahan-bahan kimia agar ikan laut yang dijual tetap terlihat segar

meskipun sudah tidak layak makan. Ditambah lagi dengan naiknya harga bahan

Page 5: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0709033_bab1.pdf · remaja perempuan seperti jerawat yang berlebihan di wajah bahkan tidak ... penghambat akan

5

bakar bensin secara berkala merupakan faktor utama dalam sistem ekonomi yaitu

mobilitas distributor yang menyebabkan ikut naiknya harga ikan laut. Hal ini

menyebabkan sebagian besar penduduk Kota Surakarta enggan membeli ikan laut

untuk konsumsi sehari-hari. Mereka justru lebih memilih mengkonsumsi ikan air

tawar seperti bandeng, lele, bandeng presto yang lebih terjangkau harganya dan

mudah didapatkan walaupun kualitas daging dan kandungan gizinya tidak sama

dengan ikan laut segar.

Dinas Pertanian Surakarta mencatat, rata-rata masyarakat Surakarta hanya

makan 3,8 kilogram ikan per setahun. Dikatakan oleh Kepala Dinas Pertanian

Surakarta, Dra. Wenny Ekayanti, M.M yang sekaligus salah satu anggota Forum

Peningkatan Konsumsi Ikan Laut (FORIKAN) Surakarta, bahwa konsumsi ikan

laut di Kota Surakarta masih sangat rendah. Sebab angka konsumsi ikan di Jawa

Tengah telah mencapai angka 16 kilogram per orang per tahun. Target

Kementerian Kelautan dan Perikanan lebih tinggi lagi, diharapkan angka

konsumsi ikan laut per kapita bisa mencapai 31,64 kilogram per orang per tahun.

Diharapkannya pembentukan „FORIKAN‟ dapat meningkatkan angka konsumsi

ikan masyarakat Kota Surakarta khususnya remaja Kota Surakarta. Paling tidak

angkanya tidak terlalu jauh dengan rata-rata di Jawa Tengah. Keberadaan

FORIKAN untuk mensosialisasikan manfaat konsumsi ikan laut kepada

masyarakat, sosialisasi cara penyimpanan ikan yang benar, dan cara pengolahan

bahan makanan ikan yang masih segar agar sesuai dengan lidah masyarakat Kota

Surakarta terutama remaja Kota Surakarta.

Page 6: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0709033_bab1.pdf · remaja perempuan seperti jerawat yang berlebihan di wajah bahkan tidak ... penghambat akan

6

Walikota Surakarta FX. Hadi Rudyatmo meminta „FORIKAN‟ segera

bergerak untuk meningkatkan konsumsi ikan. Walikota meminta „FORIKAN‟

melakukan riset tentang penyebab rendahnya tingkat konsumsi ikan laut di Kota

Surakarta, dengan mengadakan angket yang disebarkan di kelurahan dan

kecamatan, soal konsumsi ikan laut di masyarakat. Selain itu bisa mengedukasi

masyarakat tentang pentingnya mengkonsumsi ikan laut. Forum dapat

memanfaatkan mobil ATI (Alih Teknologi Pengolahan Ikan Laut) bantuan

Kementerian Kelautan dan Perikanan RI untuk melakukan sosialisasi. Misalnya

sosialisasi cara mengolah ikan yang benar dan memberikan informasi jenis ikan

apa saja yang bisa dikonsumsi baik ikan laut maupun ikan air tawar.

„„Gemarikan‟‟ (Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan) diluncurkan

pertama kali pada tanggal 4 April 2014 oleh Presiden Republik Indonesia ke-5

Megawati Soekarno Putri. „„Gemarikan‟‟ merupakan salah satu gerakan nasional

bentukan Kementerian Kelautan dan Perikanan RI (KKP) untuk menyebarluaskan

informasi dan penguatan edukasi kepada masyarakat luas tentang ikan dan

manfaatnya bagi kesehatan, kekuatan, dan kecerdasan melalui berbagai kegiatan

promosi, safari, pemberian makanan tambahan berbahan baku ikan (PMTAS),

ceramah/seminar/simposium manfaat makan ikan, penyebarluasan materi

promosi, keikutsertaan pada pameran, iklan layanan masyarakat, talkshow serta

lomba masak serba ikan.

„„Gemarikan‟‟ yang dilaksanakan secara terus menerus dan

berkesinambungan dengan melibatkan seluruh komponen bangsa (seperti instansi

pemerintah pusat, pemerintah daerah provinsi/ kabupaten/kota, swasta, LSM,

Page 7: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0709033_bab1.pdf · remaja perempuan seperti jerawat yang berlebihan di wajah bahkan tidak ... penghambat akan

7

asosiasi, lembaga profesional, lembaga/organisasi kemasyarakatan, lembaga

keagamaan dan pelaku usaha).

Ruang lingkup „Gemarikan‟ adalah „Gemarikan‟ dilaksanakan di provinsi,

kabupaten/kota diseluruh Indonesia, terutama pada daerah pedesaan dan perkotaan

dengan tingkat konsumsi ikan rendah dan daerah dengan kasus gizi buruk atau

rawan pangan serta daerah khusus sesuai kepentingan dengan target massa seluruh

unsur masyarakat seperti ibu hamil, ibu menyusui, balita, anak sekolah, LSM,

DPR dan lembaga/organisasi kemasyarakatan lainnya. Dengan adanya program

„Gemarikan‟ diharapkan masyarakat Indonesia akan memperoleh asupan nutrisi

dari sumber pangan ikan yang kaya gizi, menguatkan, menyehatkan dan

mencerdaskan. Disamping itu, diharapkan pula dapat mewujudkan peningkatan

kesejahteraan masyarakat khususnya nelayan, pembudidaya, pengolah dan

pemasaran hasil perikanan melalui peningkatan rata-rata konsumsi ikan.

Kampanye „Gemarikan‟ pernah dilakukan di Kota Surakarta diantaranya:

pemberian menu tambahan kepada anak-anak SD sejumlah 400 anak SD berupa

menu berbahan ikan, memperkenalkan produk unggulan dari PIH Balekambang

dan Resto berupa : ikan crispy, dengan rasa yang enak, penampilan yang menarik

dan kandungan gizi yang sehat, edukasi tentang pentingnya dan manfaat makan

ikan laut, memancing ikan bersama, lomba cipta menu ikan laut oleh PKK,

pameran produk olahan ikan laut oleh UKM di Surakarta, dan demo mobil ATI

(Alih Teknologi Pengolahan Ikan Laut) oleh Kementrian Kelautan dan Perikanan

RI.

Page 8: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0709033_bab1.pdf · remaja perempuan seperti jerawat yang berlebihan di wajah bahkan tidak ... penghambat akan

8

Capaian program „Gemarikan‟ di Kota Surakarta terbilang masih jauh dari

apa yang diharapkan. Sosialisasi hanya merupakan salah satu solusi dari satu

permasalahan yang dihadapi Pemerintah Kota Surakarta, karena permasalahan

utama yang dihadapi dalam konsumsi makan ikan di Kota Surakarta adalah :

a. Harga beli ikan yang (dianggap) relatif masih mahal,

b. Ketersediaan ikan segar di Kota Surakarta sangat minim,

c. Kurangnya titik distribusi/penjualan ikan,

d. Kurangnya edukasi kepada masyarakat tentang manfaat ikan, dan

e. Kurangnya variasi olahan makanan berbahan dasar ikan

Penulis mempunyai gagasan untuk menamai Kampanye Gerakan

Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) ini dengan tagline “Makan Ikan

Menjadikan Sehat dan Cerdas” untuk lebih menarik minat remaja Kota Surakarta

yang lebih aware pada hal-hal yang disampaikan dalam kampanye yang

berbentuk event ini. Dengan harapan, kampanye ini tidak hanya akan dikenal

secara nasional tetapi bahkan secara internasioanl. Melalui perancangan

kampanye ini diharapkan memperoleh respon dan kerja sama positif dari

masyarakat domestik sekitar Kota Surakarta maupun di luar Kota Surakarta,

terutama dari yayasan-yayasan nasional dan internasional. Bagi tujuan

mengembangkan pola pikir (mindset) dan kepedulian masyarakat terhadap

perilaku hidup sehat khusunya dari Program Kampanye Pemerintah Gerakan

Memasyarakatkan Makan Ikan di Kota Surakarta. Sehingga nantinya akan

memberikan dampak positif dari segi sosial, kesehatan maupun lingkungan.

Page 9: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0709033_bab1.pdf · remaja perempuan seperti jerawat yang berlebihan di wajah bahkan tidak ... penghambat akan

9

Oleh karena itu, bentuk kontribusi yang dapat diberikan bidang desain

komunikasi visual adalah dalam perumusan strategi komunikasi yang efektif dan

kreatif untuk masyarakat Kota Surakarta terutama remaja Kota Surakarta dan

selanjutnya dapat diaplikasikan melalui beberapa media campaign dan activation

agar dapat diterima target audiens.

Perancangan karya Tugas Akhir ini difokuskan pada perancangan Strategi

Kampanye Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan melalui event dan

perancangan media cetak (Print Ad). Keberhasilan program kampanye terletak

pada strategi kampanye, perancangan media dan media plecement, dan

kemampuan pesan untuk diterima audiens.

B. Batasan Masalah

1. Budaya konsumsi ikan masih belum tersosialisasi dan menjadi gaya hidup

remaja Kota Surakarta. Untuk itu, perlu disusun suatu strategi kampanye

gemar makan ikan yang efektif dan kreatif bagi mereka.

2. Remaja Kota Surakarta lebih aware pada media yang modern dan pesan-

pesan yang disampaikan secara menarik dengan ilustrasi yang dinamis dan

eye catching. Untuk itu, perlu dirancang media-media komunikasi modern

yang menggunakan bahasa menarik dan bisa diterima sebagai bahasa

komunikasinya.

3. Program kampanye ini akan menjadi program dukungan bagi program

„Gemarikan‟ dan „Forikan‟ dari Kementerian Kelautan dan Perikanan RI,

Dinas Perikanan Provinsi Jawa Tengah, dan Dinas Pertanian Kota Surakarta

Page 10: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0709033_bab1.pdf · remaja perempuan seperti jerawat yang berlebihan di wajah bahkan tidak ... penghambat akan

10

melalui Brand Activation dalam bentuk Event bagi remaja di Kota

Surakarta.

C. Rumusan Masalah

Pokok-pokok permasalahan yang didapat dalam perancangan ini adalah:

1. Bagaimana merancang strategi kampanye gerakan memasyarakatkan makan

ikan (gemarikan) pada remaja di Kota Surakarta?

2. Bagaimana perancangan strategi kreatif dalam perancangan kampanye

gerakan memasyarakatkan makan ikan (gemarikan) ini agar mampu

menyampaikan pesan secara efektif dan efisien kepada remaja di Kota

Surakarta?

3. Bagaimana merancang media desain komunikasi visual dalam perancangan

kampanye gerakan memasyarakatkan makan ikan (gemarikan) yang bisa

diterima oleh remaja di Kota Surakarta?

D. Tujuan Perancangan

1. Merancang strategi kampanye gerakan memasyarakatkan makan ikan

(gemarikan) pada remaja di Kota Surakarta.

2. Merancang strategi kreatif dalam perancangan kampanye gerakan

memasyarakatkan makan ikan (gemarikan) ini agar mampu menyampaikan

pesan secara efektif dan efisien kepada remaja di Kota Surakarta.

Page 11: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0709033_bab1.pdf · remaja perempuan seperti jerawat yang berlebihan di wajah bahkan tidak ... penghambat akan

11

3. Merancang media desain komunikasi visual dalam perancangan kampanye

gerakan memasyarakatkan makan ikan (gemarikan) yang bisa diterima oleh

remaja di Kota Surakarta?

E. Target Audiens

Yang berpotensi untuk dapat dijadikan target audiens adalah :

1. Target audiens primer

Yang menjadi target audiens primer dalam Perancangan Kampanye Pola

Konsumsi Ikan Laut Pada Remaja di Kota Surakarta adalah remaja Kota

Surakarta secara keseluruhan. Segmentasi, meliputi :

1) Geografis

Secara geografis, target audiens primer dari perancangan kampanye ini

adalah pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) dan mahasiswa di

Perguruan Tinggi.

2) Demografis

a. Usia : 15-25 tahun

b. Jenis Kelamin : Pria dan Wanita

c. Pendidikan : SMA-Sarjana

d. Sosial Ekonomi : Kelas Menegah dan Atas (A dan B)

3) Psikografis

a. Yaitu remaja usia sekolah yang masih mudah untuk mengafal dan

mengingat segala sesuatu yang diajarkan pada mereka.

Page 12: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0709033_bab1.pdf · remaja perempuan seperti jerawat yang berlebihan di wajah bahkan tidak ... penghambat akan

12

b. Remaja usia sekolah yang memiliki bakat untuk mengembangkan

segala sesuatu yang mereka punya dan memiliki rasa kesadaran

untuk memelihara kesehatan diri mereka sendiri terkait dengan apa

yang mereka konsumsi.

2. Target Audiens Sekunder

Yang menjadi target audiens sekunder dalam kampanye ini adalah

masyrakat umum Kota Surakarta, segmentasi meliputi :

1) Geografis

Secara geografis, mencakup ruang lingkup masyrakat yang berada di

Wilayah Surakarta sendiri maupun Eks. Karesidenan Surakarta.

2) Demografis

a. Usia : 25 tahun ke atas

b. Jenis Kelamin : Pria dan Wanita

c. Pendidikan : Umum

d. Sosial Ekonomi : semua kalangan

3) Psikografis

a. Masyarakat yang berpotensi sadar akan kesehatan tubuh melalui

apa yang dikonsumsi.

b. Masyarakat yang terbuka (aware) pada media edukasi secara

kreatif.

3. Sasaran Pasar

Sasaran pasar adalah masyarakat yang menjadi tujuan dari kampanye ini.

Sasaran dari pembuatan kampanye ini difokuskan kepada :

Page 13: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0709033_bab1.pdf · remaja perempuan seperti jerawat yang berlebihan di wajah bahkan tidak ... penghambat akan

13

1) Generasi usia sekolah, karena diharapkan Kampanye Gerakan

Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) Pada Remaja di Kota

Surakarta dapat diketahui oleh seluruh tingkat remaja berpendidikan di

Kota Surakarta. Dilihat dari segi umur mereka yang memiliki usia

sekolah, lebih cepat menangkap dan menyebar informasi yang sedang

menjadi trend.

2) Usia dewasa diharapkan dapat benar-benar mengerti manfaat ikan laut

bagi kesehatan tubuh diri sendiri maupun orang lain terutama keluarga

sehingga dapat mengerti apa yang hendak dicapai oleh Pemerintah

Kota Surakarta untuk kebaikan masyarakat Kota Surakarta dan dapat

menurunkannya ke generasi yang lebih muda menjadi pola konsumsi

yang lebih baik.

F. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode penelitian Kualitatif,

yaitu melalui pengamatan dan mendiskripsikan hasil pengamatan penulis.

2. Lokasi dan Waktu Peneliti

Penelitian ini akan dilakukan dengan lokasi di seluruh wilayah Kota

Surakarta dengan total 5 Kecamatan dan 51 Kelurahan dalam bulan Maret 2015.

3. Sumber Data

Page 14: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0709033_bab1.pdf · remaja perempuan seperti jerawat yang berlebihan di wajah bahkan tidak ... penghambat akan

14

Sumber data yang dapat dijadikan fokus, antara lain : (1) dokumentasi; (2)

rekaman arsip; (3) wawancara; (4) Focus Discussion Group / FGD; (5) observasi

langsung; (6) observasi partisipan; dan (7) perangkat fisik.

4. Teknik Sampling

Dengan teknik purposive sampling dipilih informan kunci yaitu Dinas

Pertanian Kota Surakarta, Kecamatan, Kelurahan, pasar ikan higienis/PIH, siswa

SMA, dan mahasiswa Perguruan Tinggi yang dianggap memahami dan dapat

menjelaskan berbagai hal yang berkaitan dengan permasalahan yang ada dan

target yang hendak disasar. Sampel akan berkembang dengan teknik snowball

sampling.

5. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Wawancara (interview), Observasi (pengamatan), dan Dokumentasi.

1. Wawancara dilakukan dengan tiga teknik wawancara, yaitu wawancara

terstruktur, tidak terstruktur, dan wawancara mendalam untuk mendapatkan

gambaran permasalahan yang lebih lengkap. Wawancara dilakukan untuk

menggali informasi dari informan kunci maupun obyek lainnya secara face

to face (temu muka) menurut waktu yang disepakati. Semua pertanyaan

sifatnya open-ended dan mengarah pada kedalaman informasi.

2. Observasi dilakukan pada tempat atau lokasi, kegiatan sumber data, dan

rekaman gambar; secara berstruktur dan tidak berstruktur.

3. Dokumentasi/arsip merupakan sumber data yang memiliki arti penting

dalam penelitian. Dokumen yang akan diteliti meliputi data stakeholder,

Page 15: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0709033_bab1.pdf · remaja perempuan seperti jerawat yang berlebihan di wajah bahkan tidak ... penghambat akan

15

peraturan, kebijakan, dll yang mendukung kebutuhan data dalam aktivitas

penelitian.

Teknik pengumpulan data menggunakan triangulasi teknik, yang berarti

peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda-beda untuk

mendapatkan data dari sumber yang sama.

6. Validitas Data

Validitas data dilakukan dengan teknik Trianggulasi Data dan Trianggulasi

Teori

1. Trianggulasi Data mengarahkan agar dalam proses pengumpulan data bisa

digunakan beragam sumber data yang berbeda-beda yang tersedia; artinya

data yang sama atau sejenis akan lebih mantap kebenarannya bila digali dari

berbagai sumber data yang berbeda. Teknik ini dimungkinkan, karena

semua narasumber memahami bidang kegiatan dan tanggungjawabnya.

Data, informasi, dan dokumen yang didapatkan dari masing-masing

narasumber menjadi lengkap dan diyakini kebenarannya karena berasal dari

key informant yang kompeten di bidang masing-masing.

2. Trianggulasi Teori memungkinkan melihat berbagai perspektif teori untuk

memperoleh pandangan yang lebih lengkap, sehingga dalam analisa akan

diperoleh makna yang lebih dalam.

7. Teknik Analisis Data

Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia

dari berbagai sumber, yaitu dari wawancara, pengamatan yang sudah diruliskan

dalam catatan lapangan, dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar, foto, dsb.

Page 16: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/C0709033_bab1.pdf · remaja perempuan seperti jerawat yang berlebihan di wajah bahkan tidak ... penghambat akan

16

Konsep analisis data kualitatif (Bogdan & Biklen 1982 dalam Moleong

2007:248) adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data,

mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola,

mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting

dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada

orang lain.

Bagan 1

Skema Model Analisis Interaktif Miles & Huberman

(Sutopo 2006:120)