BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang...

53
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi mengalami perkembangan dan pertumbuhan positif yang menyebabkan manusia cenderung untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya. Salah satu dari tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan adalah diperlukannya suatu pengembangan di setiap bisnis. Dalam pengembangan bisnis diperlukannya kegiatan pemasaran yang berfungsi sebagai ujung tombak kehidupan suatu bisnis. Adanya kegiatan pemasaran diharapkan dapat mendukung tercapainya kemajuan dan tujuan bisnis itu sendiri. Walaupun demikian, pentingnya arti pemasaran bukan berarti mengabaikan fungsi-fungsi perusahaan lainnya. Kegiatan pemasaran bisnis harus memperhatikan komponen- komponen pendukung yang dapat memberikan kemajuan dan pertumbuhan. Salah satu komponen-komponen pendukung pemasaran adalah bauran pemasaran. Bauran pemasaran adalah seperangkat alat yang terdiri dari aspek produk, harga, lokasi (distribusi), dan promosi yang diolah komposisinya menjadi ideal dan dipergunakan oleh lembaga dalam pasar sasaran untuk mencapai tujuannya (Muhamad, 2002:194). Dalam merumuskan bauran pemasaran perusahaan atau bisnis tidak dapat mengabaikan pendapat atau masukan dari konsumen. Karena keberadaan konsumen sendiri mempunyai pengaruh pada pencapaian tujuan 1

Transcript of BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang...

Page 1: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2980/1/Muhammad... · 2018-03-15 · BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembangunan ekonomi mengalami perkembangan dan pertumbuhan

positif yang menyebabkan manusia cenderung untuk meningkatkan

kesejahteraan hidupnya. Salah satu dari tujuan untuk meningkatkan

kesejahteraan adalah diperlukannya suatu pengembangan di setiap bisnis.

Dalam pengembangan bisnis diperlukannya kegiatan pemasaran yang

berfungsi sebagai ujung tombak kehidupan suatu bisnis. Adanya kegiatan

pemasaran diharapkan dapat mendukung tercapainya kemajuan dan tujuan

bisnis itu sendiri. Walaupun demikian, pentingnya arti pemasaran bukan

berarti mengabaikan fungsi-fungsi perusahaan lainnya.

Kegiatan pemasaran bisnis harus memperhatikan komponen-

komponen pendukung yang dapat memberikan kemajuan dan pertumbuhan.

Salah satu komponen-komponen pendukung pemasaran adalah bauran

pemasaran. Bauran pemasaran adalah seperangkat alat yang terdiri dari aspek

produk, harga, lokasi (distribusi), dan promosi yang diolah komposisinya

menjadi ideal dan dipergunakan oleh lembaga dalam pasar sasaran untuk

mencapai tujuannya (Muhamad, 2002:194).

Dalam merumuskan bauran pemasaran perusahaan atau bisnis tidak

dapat mengabaikan pendapat atau masukan dari konsumen. Karena

keberadaan konsumen sendiri mempunyai pengaruh pada pencapaian tujuan

1

Page 2: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2980/1/Muhammad... · 2018-03-15 · BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi

akhir perusahaan yaitu perolehan laba melalui pembelian produk. Hal ini

menuntut perusahaan untuk perlu mengetahui faktor-faktor apa saja yang

dapat mempengaruhi konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian

produk.

Bauran pemasaran jasa memiliki elemen-elemen lain yang bisa

dikontrol dan dikombinasikan untuk keperluan komunikasi dengan konsumen

jasa. Menurut Yazid (2005:20) elemen tersebut adalah orang (people or

personal traits), lingkungan fisik dimana jasa diberikan atau bukti fisik

(physical evidence), dan proses jasa itu sendiri (process). Sehingga 4P

(product, price, place, promotion) dapat dikembangkan menjadi 7P (product,

price, place, promotion, people, physical evidence, process).

Perusahaan jasa dituntut untuk mempertimbangkan konsumen sebagai

salah satu faktor terpenting dalam pasar. Hal ini bertujuan untuk dapat

memenangkan persaingan pasar yang semakin fokus terhadap kepuasan

pelanggan. Kotler (2002: 29) menegaskan bahwa tugas organisasi adalah

menentukan kebutuhan, keinginan, dan minat dari pasar sasaran dan

memberikan kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif dan efisien

dibandingkan pesaing dengan tetap memelihara atau meningkatkan

kesejahteraan masyarakat dan konsumen.

Pada saat konsumen atau nasabah akan memilih jasa koperasi, maka

mereka dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya adalah faktor bauran

pemasaran yang dilakukan oleh usaha jasa koperasi. Sebagai salah satu

penunjang kegiatan usaha jasa koperasi adalah memaksimalkan pelayanan

2

Page 3: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2980/1/Muhammad... · 2018-03-15 · BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi

dengan tujuan untuk mencapai dari tujuan bauran pemasaran yaitu kepuasan

konsumen atau nasabah.

Konsumen atau nasabah dalam memantapkan keputusan pembelian

suatu produk, terlebih dahulu akan mempertimbangkan berbagai informasi

yang mereka terima, termasuk diantaranya unsur-unsur bauran pemasaran.

Bauran pemasaran yang ditanggapi atau direspon dengan baik oleh konsumen

akan memiliki peluang yang besar bagi produk tersebut untuk dibeli. Dapat

diasumsikan bahwa penilaian atau tanggapan konsumen terhadap bauran

pemasaran akan mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Oleh karena

itu perusahaan perlu mengetahui perilaku atau tanggapan konsumen terhadap

bauran pemasaran yang dilakukannya. Koperasi atau perusahaan lainnya

yang memahami betul bagaimana tanggapan konsumen terhadap unsur-unsur

bauran pemasaran produknya akan mempunyai kelebihan-kelebihan

dibanding pesaingnya.

Seperti halnya bahwa pelayanan koperasi merupakan suatu lembaga

yang mementingkan anggotanya ataupun nasabahnya. Sehingga dalam

memberikan pelayanan yang baik dan benar perlu diberikan. Dan yang tidak

kalah penting adalah menginformasikan produk malalui pemasaran sangatlah

diperlukan dengan tujuan agar produk-produknya dapat diketahui oleh calon

nasabah. Dengan demikian penulis tertarik untuk mendalami tentang

penerapan bauran pemasaran produk-produk pada koperasi, khususnya pada

koperasi simpan pinjam. Maka dengan paparan latar belakang diatas penulis

3

Page 4: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2980/1/Muhammad... · 2018-03-15 · BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi

memberikan judul “Penerapan Bauran Pemasaran pada Produk-Produk

KSP Gradiska Kabupaten Semarang”.

B. Rumusan Masalah

Masalah merupakan suatu kesulitan yang perlu untuk dicarikan solusi

sebagai suatu penyelesaian. Masalah dapat dikatakan sebagai suatu hambatan

yang semestinya harus dilalui apabila kita dihadapkan pada suatu tantangan.

Berdasarkan uraian yang dijelaskan di atas maka dapat saya rumuskan

masalah penulisan ini sebagai berikut:

1. Bagaimana penerapan bauran pemasaran produk pada KSP Gradiska

Kabupaten Semarang.

2. Apa saja hambatan yang terjadi pada bauran pemasaran KSP Gradiska.

C. Tujuan dan Manfaat

Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui penerapan bauran pemasaran produk pada KSP

Gradiska Kabupaten Semarang.

2. Untuk mengetahui hambatan yang terjadi pada bauran pemasaran KSP

Gradiska.

Manfaat dari penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi penulis, untuk memenuhi salah satu syarat untuk menempuh ujian

akhir DIII jurusan Keuangan dan Perbankan Islam pada Sekolah Tinggi

Agama Islam Negeri Salatiga.

4

Page 5: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2980/1/Muhammad... · 2018-03-15 · BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi

2. Bagi KSP Gradiska, penulisan tugas akhir ini dapat dijadikan sebagai

bahan pertimbangan dalam bauran pemasaran produk pada khususnya.

3. Bagi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga, penulisan tugas akhir

ini sebagai tambahan referensi di perpustakaan dan memberikan informasi

kepada mahasiswa jurusan Keuangan dan Perbankan Islam pada

khususnya.

D. Metode Penelitian

Atas pertimbangan tujuan penelitian, maka penulisan tugas akhir ini

menggunakan tipe diskriptif. Tipe diskriptif adalah suatu penelitian yang

menggambarkan secara detail tentang obyek penelitian. Dalam tipe ini penulis

meneliti dengan mengamati serta mengambil sebuah data yang diperlukan

dalam penulisan tugas akhir ini.

Adapun jenis data yang digunakan adalah primer dan data sekunder.

1. Data Primer adalah data yang diperoleh dari obyek penelitian secara

langsung.

2. Data Sekunder adalah data yang diperoleh peneliti secara tidak langsung

misalnya seperti laporan dan dokumen yang berkaitan dengan obyek

penelitian.

Adapun metode penulisan tugas akhir ini adalah menggunakan metode

tekhnik analisa kulitatif. Tehknik analisa kualitatif adalah suatu analisa data

yang diperoleh dengan diwujudkan dalam tulisan yan sistematis dan sesuai

dengan teoritis yang pada akhirnya dapat disimpulkan.

5

Page 6: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2980/1/Muhammad... · 2018-03-15 · BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi

E. Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan

Pada bab ini disajikan lima pokok pembahasan yang terdiri dari

latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat,

metode penelitian, dan sistematika penulisan

Bab II Landasan Teori

Dalam bab ini berisi tentang telaah pustaka dan kerangka teoritik

yang berhubungan dengan penulisan tugas akhir ini.

Bab III Gambaran Umum

Pada bab ini menyajikan gambaran umum, sejarah singkat

berdirinya KSP Gradiska, profil KSP Gradiska, Struktur organisasi,

pengelolaan manajemen KSP Gradiska, dan data-data diskriptif

Bab IV Analisa

Pada bab ini menyajikan analisa permasalahan yang diangkat pada

rumusan masalah.

Bab V Penutup

Pada bab ini terdiri dari kesimpulan dan saran-saran.

6

Page 7: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2980/1/Muhammad... · 2018-03-15 · BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Telaah Pustaka

Diambil dari hasil penelitian Tugas Akhir nama Niken Hastuti dengan

judul ”Bauran Pemasaran pada BMT Sumber Mulia Tuntang” menyimpulkan

bahwa penerapan bauran yang baik dapat ditempuh dengan cara memiliki

keaneragaman produk yang bertujuan untuk mengakomodasi keinginan

nasabah yang bervariasi.

Sesuai dengan hasil penelitian Tugas Akhir nama Anik Budiyati

Khomsiyah Tahun 2007 dengan judul “Strategi pemasaran produk simpanan

dan pembiayaaan pada BMT Sumber Usaha Kembang Sari Tengaran”

mendifinisikan pemasaran bank merupakan usaha untuk memenuhi kebutuhan

dan keinginan para nasabahnya terhadap produk dan jasa perbankan baik

produk simpanan, simpanan dan jasa-jasa bank lainnya.

Sesuai dengan hasil penelitian Tugas Akhir nama Durotun Najiyah

tahun 2005 dengan judul “Strategi Pemasaran BRI Unit Tegal Rejo terhadap

Persaingan Lembaga Keuangan dan Perbankan di Wilayah Tegal Rejo”

mendifinisikan pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang

didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang butuhkan dan

inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk

yang bernilai dengan pihak lain.

7

7

Page 8: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2980/1/Muhammad... · 2018-03-15 · BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi

Dalam menerapkan bauran pemasaran yang baik perusahaan jasa perlu

memperhatikan varibel pemasaran. Penerapan bauran pemasaran diterapkan

harus sesuai dengan pasar sasaran, sehingga penerapannya harus disesuaikan

juga dengan lingkungan.

B. Kerangka Teoritik

1. Pengertian Bauran Pemasaran

Bauran pemasaran adalah seperangkat alat yang terdiri dari aspek

produk, harga, lokasi (distribusi), dan promosi yang diolah komposisinya

menjadi ideal dan dipergunakan oleh lembaga dalam pasar sasaran untuk

mencapai tujuannya (Muhammad, 2002:194).

Bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang

digunakan perusahaan untuk terus menerus mencapai tujuan

pemasarannya di pasar sasaran (Philip Kotler, 2002:18).

Dari kedua pemaparan dari dua pengertian bauran pemasaran

tersebut maka dapat disimpulkan bahwa bauran pemasaran adalah suatu

satu kesatuan yang harus berjalan secara terpadu dengan memperhatikan

alat-alat pemasaran yaitu produk, harga, tempat, dan promosi yang

bertujuan untuk mencapai kepuasan pelanggan.

2. Variabel-Variabel Bauran Pemasaran Jasa

Variabel-variabel bauran pemasaran jasa terdapat tujuh variabel,

yang terdiri dari produk, harga, tempat, promosi, orang/personal, sarana

fisik/bukti fisik, dan proses. Untuk mewujudkan dari tujuh variabel itu,

maka perusahaan jasa harus melakukannya secara berkesinambungan dan

8

Page 9: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2980/1/Muhammad... · 2018-03-15 · BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi

berkelanjutan. Sehingga akan memberikan perkembangan yang positif

bagi perusahaan pada khususnya dan memberikan keuntungan bagi

konsumen pengguna jasa. Dengan hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Produk

Produk merupakan alat bauran pemasaran yang paling

mendasar dimana harus mencakup kualitas, rancangan, bentuk, merek,

kemasan dan purna jual harus memberikan keunggulan kompetitif

dalam pasar. Dilihat dari definisi, produk menurut Philip Kotler adalah

sesuatu yang bisa ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian,

pembelian, pemakaian, atau konsumsi yang dapat memenuhi keinginan

atau kebutuhan.

Sedangkan definisi produk dari segi perusahaan jasa adalah

merupakan bentuk penawaran perusahaan jasa yang ditunjukkan untuk

mencapai tujuan perusahaan melalui pemuasan kebutuhan dan

keinginan pelanggan. Dalam konteks ini produk bisa dalam bentuk apa

saja (baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud) yang dapat

ditawarkan kepada pelanggan potensial untuk memenuhi kebutuhan

dan keinginan tertentu.

Dari produk yang ditawarkan kepada konsumen harus

memenuhi beberapa syarat, baik produk yang berwujud maupun

produk yang tidak berwujud. Syarat suatu produk adalah adanya

atribut yang mendukungnya karena jika tidak ada atribut yang

mendukungnya maka bukankah suatu produk. Philip Kotler (1992)

9

Page 10: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2980/1/Muhammad... · 2018-03-15 · BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi

menyatakan bahwa atribut produk adalah suatu komponen yang

merupakan sifat-sifat produk yang menjamin agar produk tersebut

dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan yang diharapkan oleh

pembeli. Adanya atribut yang melekat pada suatu produk dapat

digunakan konsumen untuk menilai dan mengukur kesesuaian atribut

produk dengan kebutuhan dan keinginan. Bagi perusahaan dengan

mengetahui atribut-atribut apa saja yang bisa mempengaruhi keputusan

pembelian maka dapat ditentukan setrategi untuk mengembangkan dan

menyempurnakan produk agar lebih memuaskan konsumen.

Atribut produk terdiri dari dua jenis yaitu:

1) Atribut yang berwujud (tangiable)

Atribut yang tidak berwujud adalah sesuatu cirri produk yang

berwujud, antara lain harga, kemasan, kualitas, desain produk,

label, dan warna.

2) Atribut yang tidak berwujud (intangiable)

Atribut yang tidak berwujud adalah ciri suatu produk yang tidak

berwujud, seperti nama baik dan popularitas dari perusahaan

penghasil produk tersebut. Pada umumnya atribut yang tidak

berwujud juga terdapat pada pandangan atau image konsumen

terhadap merek yang diberikan perusahaan. Dari definisi diatas

konsumen dalam membeli produk tidak hanya sekedar melihat

atribut fisik tetapi juga melihat sesuatu yang dapat memuaskan

konsumen seperti merek.

10

Page 11: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2980/1/Muhammad... · 2018-03-15 · BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi

a) Merek (Branding)

Merek (Branding) adalah penggunaan nama, tanda, desain

(atau kombinasi ketiganya) untuk membedakan suatu barang atau jasa

yang dibuat oleh suatu atau sekelompok produsen dangan barang dan

jasa yang dihasilkan oleh produsen lain (Marwan Asri 1991:231)

Merek (Branding) itu sendiri mempunyai peranan yang cukup penting

baik bagi pembeli (konsumen) itu sendiri mempunyai peranan yang

cukup penting, baik bagi pembeli (konsumen) maupun bai penjual

(produsen). Menurut Wright dan Warner berpendapat bahwa sebelum

seseorang menyukai suatu barang ia akan mengalami tiga tahap

kejiwaan, yaitu : Awareness, Acceptance, dan Preference, (Wright, J.S

Warner, DE.S. “Advertesing”, Mc. Graw-hill Bool co, Inc, New

York).

i. Kesadaran (Awareness)

Pada tahap permulaan ini seseorang disediakan tentang

adanya sesuatu produk yang dapat memuaskan kebutuhan para

calon pembeli. Pada tahap ini pembeli atau konsumen belum

menentukan merek mana yang akan dipilih sebagai pemuas

kebutuhan.

ii. Penerimaan (Acceptence)

Selanjutnya apabila orang tersebut telah mendapatkan

gambaran yang luas tentang kelebihan suatu merek tertentu maka

11

Page 12: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2980/1/Muhammad... · 2018-03-15 · BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi

akan menerima merek tersebut dan menyimpannya dalam ingatan,

pada tahap ini suatu merek akan mulai menampakkan hasil.

iii. Kesetiaan (Preference)

Seseorang atau dapat disebut konsumen yang telah berkali-

kali membeli merek tertentu dan merasakan merek tersebut, maka

orang tersebut telah memiliki suatu kesetiaan kepada merek

tersebut.

Dari ketiga tahap tersebut dapat disimpulkan bahwa pada

tingkat pertama seseorang akan “menerima” kehadiran suatu produk,

mengharapkan produk tersebut karena mampu memuaskan

kebutuhannya. Dari sekian banyak merek, pembeli akan memilih

merek tertentu (preference) sampai akhirnya pembeli akan “setia”

(loyality) pada merek tersebut dan akan melakukan pembelian secara

sinambung.

b) Bukti Fisik Produk

Menurut Fandy Tjiptono (2002), secara konseptual produk

adalah pemahaman subyektif dari produsen atas "sesuatu" yang

bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi

melalui pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen, sesuai

dengan kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya beli pasar.

Atribut produk merupakan pengembangan suatu produk atau jasa

melibatkan penentuan manfaat yang akan diberikan. Manfaat ini

dikomunikasikan dan disampaikan oleh atribut produk seperti

12

Page 13: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2980/1/Muhammad... · 2018-03-15 · BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi

kualitas, fitur (feature) dan rancangan (Kotler dan Armstrong, 2001

:354)

i. Kualitas Produk

Merupakan kemampuan suatu produk untuk melaksanakan

fungsinya, meliputi daya tahan, keandalan, ketepatan, kemudahan

operasi dan perbaikan, serta atribut produk lainnya (Kotler dan

Armstrong, 2001 : 354). Hal ini biasanya dipandang pembeli

sebagai suatu hal yang paling dirasakan langsung dan menentukan

pembeli untuk memberikan pembelian secara berulang-ulang dan

sinambung.

ii. Fitur Produk

Perusahaan dapat menciptakan model dengan tingkat yang

lebih tinggi dengan menambahkan beberapa fitur. Fitur adalah alat

bersaing untuk membedakan produk perusahaan dari produk

pesaing.

iii. Rancangan produk

Cara lain untuk menambah nilai pelanggan adalah melalui

rancangan produk yang berbeda dari yang lain. Rancangan yang

dapat menarik perhatian, meningkatkan kinerja produk,

mengurangi biaya produk, dan memberi keunggulan bersaing yang

kuat di pasar sasaran (Kotler dan Armstrong, 2001 : 354). Secara

utuh produk atau jasa tidak hanya menyangkut fisik saja,

melainkan perlengkapan, pamasangan, manfaat, instruksi

13

Page 14: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2980/1/Muhammad... · 2018-03-15 · BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi

pemakaian, pembungkusan dan perawatannya, bahkan juga sampai

pada merek (yang memuaskan kebutuhan psikologis) serta

kepastian tentang adanya pelayanan setelah pembelian.

b. Harga

Harga adalah sejumlah uang yang harus dibayar oleh pengguna

untuk mendapatkan produk. Dengan kata lain seseorang akan membeli

barang kita jika pengorbanan yang dikeluarkan (uang dan waktu)

sesuai dengan manfaat yang diperoleh dari prouksi tersebut (Moenroe,

1990). Menurut Philip Kotler harga adalah sejumlah uang yang

dibebankan untuk sebuah produk atau jasa. Secara lebih luas, harga

adalah keseluruhan nilai yang ditukarkan konsumen untuk

mendapatkan keuntungan dari kepemilikan terhadap sebuah produk

atau jasa.

Jika hal ini dikaitkan dengan produk layanan, maka seseorang

akan datang ke tempat kita jika waktu atau dana yang dikorbankan

untuk mendapatkan produk layanan kita sesuai dengan produk layanan

yang ditawarkan.

Dalam hal pemasaran jasa, kreatifitas dan keahlian manajemen

paling banyak dibutuhkan dalam masalah penetapan harga. Bentuk

pemasaran yang dimiliki jasa menyebabkan dampak yang penting

dalam penetapan harga. Oleh karena itu perusahaan jasa menetapkan

harga yang paling tinggi. Akan tetapi yang perlu diperhatikan untuk

penetapan harga ini adalah mengetahui lingkungan dan pasar yang

14

Page 15: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2980/1/Muhammad... · 2018-03-15 · BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi

akan dicapai, maka dalam menetapkan harga suatu produk harus tepat.

Karena, dalam menetapkan harga yang tepat memerlukan banyak

pilihan tidak saja pada intuisi, perasaan, tetapi juga harus berdasarkan

informasi, fakta, dan analisis di lapangan. Dengan hal ini dalam

penetapan harga diperlukan suatu teknik agar dalam penetapan harga

tidak merugikan bagi perusahaan jasa. Teknik yang paling sederhana

adalah menggunakan alat-alat penentuan harga yaitu mark-up dan

analisis pulang pokok (Break Event Point). Mark-up yaitu metode

penentuan harga dengan cara menambahkan sejumlah biaya tertentu

pada penjualan untuk menambah laba. Sedangkan analisis pulang

pokok adalah metode yang digunakan untuk menutupi biaya variabel

dan biaya tetap.

Setelah perusahaan jasa mengetahui harga yang sudah

ditetapkan, maka perlu memperhatikan pula hal-hal sebagai berikut:

1) Persaingan dan strategi pemasaran, contohnya seperti dalam

simpanan berjangka, untuk bunga simpanan 12% setahun, maka

jika lembaga kita hendak membutuhkan dana cepat sebaiknya

bunga simpanan berjangka dinaikkan diatas bunga pesaing,

walaupun hanya berlebih 0,1%.

2) Permintaan produk sangat bergantung pada harga yang diberikan.

Contohnya seperti dalam pembiayaan, untuk biaya administrasi

yang lebih murah dibandingkan dengan pesaing, maka jika

lembaga kita hendak memberikan pinjaman administrasinya lebih

15

Page 16: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2980/1/Muhammad... · 2018-03-15 · BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi

murah dengan catatan harus ada kreatifitas untuk menutupi biaya,

agar dapat sesuai dengan laba yang diinginkan.

c. Tempat

Untuk produk industri jasa place diartikan sebagai tempat

pelayanan jasa/Lokasi pelayanan jasa yang digunakan dalam memasok

jasa kepada pelanggan yang dituju merupakan keputusan kunci.

Keputusan mengenai lokasi pelayanan yang akan digunakan

melibatkan pertimbangan bagaimana penyerahan jasa kepada

pelanggan dan dimana itu akan berlangsung. Tempat bukan hanya

diartikan sebagai lokasi berdirinya usaha, melainkan juga didalamnya

saluran distribusi yang digunakan. Saluran distribusi merupakan

perangkat organisasi-organisasi yang tergantung yang terlibat dalam

proses pembuatan produk/jasa yang tersedia untuk dikonsumsi.

Dalam pemilihan tempat sangatlah penting, karena menyangkut

tentang distribusi produk yang kita tawarkan kepada konsumen. Selain

itu letak kantor yang strategis akan menambah satu poin untuk menarik

konsumen, apalagi bagi perusahaan jasa letak kantor yang strategis

adalah satu keharusan. Hal yang perlu diperhatikan pula dalam

pemilihan tempat adalah sarana dan prasarana pendukung. Akan tetapi

untuk memberikan tambahan sarana dan prasarana harus memberikan

rasa nyaman dan aman kepada seluruh konsumen atau calon

konsumen. Untuk menentukan lokasi kantor KSP ada beberapa

pertimbangan antara lain:

16

Page 17: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2980/1/Muhammad... · 2018-03-15 · BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi

1) Lokasi kantor pesaing, dalam hal ini diusahakan lebih dapat

dijangkau oleh konsumen atau nasabah.

2) Fleksibitas pengaturan lokasi dan keamanan.

3) Tersedianya fasilitas lain yang sering dikunjungi, misalnya dekat

dengan pasar atau berada di tempat umum lainnya.

4) Lokasi nasabah, seperti membuka kantor cabang yang bertujuan

untuk mendekatkan konsumen dan mengembangkan jumlah

konsumen.

Akan tetapi dari pemilihan lokasi tersebut perlu diperhatikan

pula bentuk gedung kantor, karena bentuk gedung memberikan andil

yang cukup besar untuk meningkatkan pamor dari pada lembaga. Hal-

hal yang perlu diperhatikan untuk dalam bentuk gedung adalah sebagai

berikut:

1) Bentuk gedung yang berkesan bonafit.

2) Keamanan yang terjamin.

3) Adanya lokasi parkir yang memadai.

4) Tersedianya tempat ibadah.

5) Adanya fasilitas lain seperti telepon umum.

Sedangkan untuk penataan diruang gedung khusus untuk transaksi

kepada nasabah perlu diperhatikan, antara lain:

1) suasana ruangan terasa nyaman dan luas.

2) Adanya dekorasi dan hiasan dalam ruangan.

17

Page 18: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2980/1/Muhammad... · 2018-03-15 · BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi

3) Tata letak meja dan kursi sesuai dengan urutan proses administrasi

(Kasmir, 2003:208-211).

d. Promosi

Promosi pada produk dan jasa pada umumnya dilakukan

melalui iklan di media masa, atau televisi. Konsep kegiatan promosi

secara menyeluruh meliputi advertising, sales promotion, public

relation, sales trainning, marketing research & development

merupakan kombinasi dari variabel-variabel periklanan, penjualan

tatap muka. Promosi penjualan dan publikasi yang dilakukan

perusahaan dalam upaya mengkomunikasikan produk dengan para

konsumen. Promosi mencakup berbagai metode dalam berkomunikasi

dengan pasar, melalui iklan, aktivitas personal selling, promosi

penjualan dan bentuk-bentuk langsung dalam rangka publisitas dan

komunikasi tidak langsung seperti kehumasan.

Pada dasarnya promosi adalah arus informasi satu arah yang

dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan

yang menciptakan pertukaran pemasaran. Ada empat macam kegiatan

pokok dalam melakukan promosi yaitu:

1) Promosi Penjualan

Promosi penjualan adalah kegiatan pemasaran yang

mendorong efektifitas pembelian konsumen dan pedagang dengan

menggunakan alat-alat seperti peraga, pameran serta memberikan

contoh barang.

18

Page 19: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2980/1/Muhammad... · 2018-03-15 · BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi

2) Periklanan

Periklanan adalah komunikasi non individu dengan

sejumlah biaya melalui berbagai media yang dilakukan oleh

perusahaan, lembaga non laba, serta individu-individu. Fungsi

periklanan yaitu:

a) Memberikan informasi.

b) Membujuk atau mempengaruhi.

c) Menciptakan kesan.

d) Memuaskan kegiatan sebagai alat komunikasi.

3) Personal Selling

Personal selling adalah informasi antar individu saling

bertemu muka yang ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki,

menguasai atau mempertahankan hubungan. Pada umumnya

personal selling dipakai juga sebagai tenaga penjualan yang

mempunyai fungsi sebagai berikut:

a) Mengadakan analisis pasar

b) Menentukan calon konsumen

c) Mengadakan komunikasi

d) Memberikan pelayanan

e) Mengatur waktu

f) Meningkatkan kemampuan diri

g) Memajukan pelanggan

h) Mempertahankan pelanggan

19

Page 20: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2980/1/Muhammad... · 2018-03-15 · BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi

i) Mendifinisi masalah

j) Mengatasi masalah

k) Mengalokasikan sumber-sumber

4) Publisitas

Publisitas adalah jurnal infomasi tentang seseorang, barang

atau organisasi yang disebar luaskan ke masyarakat melalui media

tanpa dipungut biaya, atau tanpa pengawasan dari sponsor.

Keuntungan publisitas adalah sebagai berikut:

a) Dapat menjangkau orang-orang yang tidak mau membaca iklan.

b) Dapat ditempatkan pada halaman depan surat kabar.

c) Publisitas lebih murah, karena tanpa dipungut biaya.

Adapun kekurangan dari publisitas adalah:

a) Hanya mendukung metode promosi yang lain.

b) Tidak dapat menggantikan peran dan alat promosi yang lain

(Navie Sophia, 2007:14-16).

e. Personil

Personil adalah orang-orang yang terlibat langsung dalam

menjalankan segala aktifitas perusahaan, dan merupakan faktor yang

memegang peranan penting bagi semua organisasi. Dalam perusahaan

jasa unsur people ini bukan hanya memainkan peranan penting dalam

bidang produksi atau operasional saja, tetapi juga dalam melakukan

hubungan kontak langsung dengan konsumen. Perilaku orang-orang

20

Page 21: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2980/1/Muhammad... · 2018-03-15 · BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi

yang terlibat langsung ini sangat penting dalam mempengaruhi mutu

jasa yang ditawarkan dan image perusahaan jasa yang bersangkutan

Secara sederhana personil adalah orang-orang yang terlibat

langsung dalam menjalankan segala aktivitas perusahaan yang

berhubungan dengan konsumen. Personil memiliki beberapa indikator

yang menentukan jatidiri koperasi, indikator yang harus dipenuhi antar

lain:

1) Penampilan petugas harus rapi dan luwes.

2) Keramahan petugas dalam melayani nasabah

3) Kecepatan dan ketepatan dalam melayani nasabah

(http://www.unej.or.id , Enkosworo, Minggu, 9 Agustus 2009,

pukul 19.39).

f. Bukti Fisik

Bukti Fisik merupakan suatu hal yang secara nyata turut

mempengaruhi keputusan konsumen, untuk membeli dan

menggunakan produk jasa yang ditawarkan. Unsur-unsur yang

termasuk di dalam physical evidence antara lain lingkungan fisik,

dalam hal ini bangunan fisik, perabot/peralatan, perlengkapan, logo,

warna dan barang-barang lainnya yang disatukan dengan service yang

diberikan seperti buku tabungan, sampul, label, dan lain sebagainya.

Selain itu atmosfir dari perusahaan yang menunjang seperti visual,

tata ruang,dll.

21

Page 22: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2980/1/Muhammad... · 2018-03-15 · BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi

Bukti fisik merupakan suatu hal yang secara nyata turut

mempengaruhi keputusan konsumen untuk menggunakan produk jasa

yang ditawarkan. Bukti fisik memiliki beberapa indikator yang akan

mempengaruhi kenyamanan nasabah dalam merasakan sarana dan

prasarana yang telah disediakan koperasi, indikator itu antara lain:

1) Kondisi tempat pelayanan yang bersih dan nyaman.

2) Kondisi ruang yang lengkap dengan sarana dan prasarana.

3) Tempat infomasi atau papan infomasi, dengan tujuan untuk

memberikan infomasi kepada nasabah atau anggota

(http://www.unej.or.id , Enkosworo, Minggu, 9 Agustus 2009,

pukul 19.39).

g. Proses

Proses mempunyai arti suatu upaya perusahaan, dalam

menjalankan dan melaksanakan aktifitasnya untuk memenuhi

kebutuhan dan keinginan konsumennya. Untuk perusahaan jasa

kerjasama antara marketing dan operasional sangat penting dalam

elemen process ini, terutama dalam melayani segala kebutuhan dan

keinginan pelanggan (konsumen) secara cepat dan tepat.

Dalam bauran pemasaran proses sangat diperlukan dari sebuah

perenaan produk sampai finishing penjualan produk sampai kepada

pembeli atau konsumen. Akan tetapi proses biasanya tidak mudah

untuk dilalui sesuai dengan rencana, oleh karena itu perlu adanya

alternatif rencana lain yang cepat dan tepat apabila ada kesalahan

22

Page 23: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2980/1/Muhammad... · 2018-03-15 · BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi

dalam proses yang tidak sesuai dengan perencanaan. Akan tetapi yang

perlu diingat bahwa setiap proses bauran pemasaran dilakukan

semaksimal mungkin agar penyimpangan dapat seminim mungkin.

Proses pada fungsinya adalah suatu upaya perusahaan dalam

melaksanakan aktivitas usahanya untuk memuaskan konsumen.

Adapun suatu proses ada beberapa indikator yaitu:

1) Dalam prosuder setiap produk mudah dan sederhana.

2) Tingkat kualitas keluhan nasabah yang ditanggapi dengan baik

(http://www.unej.or.id , Enkosworo, Minggu, 9 Agustus 2009,

pukul 19.39).

23

Page 24: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2980/1/Muhammad... · 2018-03-15 · BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi

BAB III

GAMBARAN UMUM

A. Gambaran Umum KSP Gradiska

KSP (Koperasi Simpan Pinjam) Gradiska adalah suatu lembaga

keuangan non-bank yang berlatar belakang badan usaha koperasi. KSP

Gradiska beralamat di Jalan Mertokusumo RT 02/08 Candirejo Kecamatan

Tuntang Kabupaten Semarang. Koperasi Gradiska berdiri sejak tanggal 12 Mei

2002 dengan nomor Badan Hukum 247/BH/KDH.II.I/188-4/II 2002 dan

berstatus sebagai Koperasi Simpan Pinjam. Adapun ijin yang dimiliki berasal

dari NPWP, TDP dan IMB.

Dalam perkembangan sampai saat ini, KSP Gradiska memiliki dua

kantor cabang dan satu kantor mikro. Dua kantor cabang beralamat di Jalan

Soekarno Hatta No.32 Harjo Sari Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang dan

di ruko pasar Bedono Kecamatan Jambu Kabupaten Semarang. Sedangkan

kanntor mikro beralamat di Jalan Mertokusumo Rt 02/08 Candirejo

Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang yang tepatnya di gedung Gradiska

lantai satu.

B. Sejarah Berdirinya KSP Gradiska

KSP Gradiska ini sebenarnya berawal dari sekumpulan UKM-UKM di

lingkungan desa Candirejo Kecamatan Tuntang yang berinisiatif untuk

mempunyai wadah sebagai tempat silaturahmi dan berbagi cerita antar UKM

tersebut. Berasal dari berbagai macam latar belakang dan karakter orang yang

24

Page 25: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2980/1/Muhammad... · 2018-03-15 · BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi

berbeda, akhirnya berdiri koperasi simpan pinjam yang diberi nama

GRADISKA dan terpilih H. Z Joko Sumpeno, SE. sebagai ketua. Dengan

pertimbangan karena mantan pegawai bank yang sudah berpengalaman

mengelola keuangan di lembaga perbankkan.

Dengan Visi membantu rakyat kecil, pada tanggal 12 Mei 2002

koperasi ini mulai beroperasi. Awalnya mengumpulkan dana dari anggota

yang berjumlah 50 orang sebesar lima ratus ribu rupiah untuk simpanan pokok

dan simpanan wajib sebesar seratus ribu rupiah. Sejalan dengan perkembangan

waktu KSP Gradiska sampai saat ini masih menunjukkan eksistensinya dalam

mewujudkan tujuan koperasi yakni mensejahterakan anggotanya.

C. Profil KSP Gradiska

KSP Gradiska dalam melayani anggotanya menerapkan pola Syari’ah

(Majalah Mitra Koperasi, No.2/TH III/Mei 2007:35). Pola ini khususnya

diterapkan pada produk pembiayaan, yakni dengan memperpanjang waktu

pembayaran. Bila anggota benar-benar mengalami kesulitan atau ada anggota

yang kurang produktif dalam pembayaran kreditnya maka KSP Gradiska lebih

fleksibel. Prinsip kekeluargaan dan gotong royong juga diterapkan dalam

melayani anggotanya. Dengan prinsip taresbut KSP Gradiska memberikan

kemudahan bagi anggota yang membutuhkan dana.

Kerjasama dan peyesuaian lingkungan dilakukan secara periodik

kepada masyarakat. Strategi yang diterapkan untuk memberi kenyamanan bagi

anggotanya adalah dengan memberikan pelayanan yang optimal dan prima

kepada setiap anggota.

25

Page 26: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2980/1/Muhammad... · 2018-03-15 · BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi

D. Struktur Organisasi KSP Gradiska

Struktur organisasi merupakan kewajiban dari suatu organisasi atau

lembaga, baik lembaga formal maupun non-formal. Sehingga tugas, tanggung

jawab dan wewenang dari setiap bagian dapat diketahui dengan jelas.

Berikut ini adalah Struktur Organisasi KSP Gradiska berdasarkan hasil

Rapat Anggota Tahunan pada tanggal 7 Maret 2009.

1. Pengurus

Ketua : H. Z Joko Sumpeno SE.MM

Sekretaris : Karmila Kusuma Wardani

Bendahara : Suliyatik

2. Pengawas

Ketua : Budiyanto, SH.

Anggota : M. Faisal

Anggota : M. Setiawan

Anggota : Aris Setiawan

3. Manager : Pranoto Susilo, SE

26

Page 27: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2980/1/Muhammad... · 2018-03-15 · BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi

Berikut ini adalah bagan struktur organisasi di KSP Gradiska

Kabupaten Semarang pada tahun 2009:

Gambar 3.1: Sruktur Organisasi KSP Gradiska 2009

Sumber : Dokuman milik KSP Gradiska

27

Rapat Anggota Tahunan

PengawasKetua : Budiyanto, SH.Anggota : M. FaisalAnggota : M. SetiawanAnggota : Aris Setiawan

PengurusKetua : H. Z Joko Sumpeno SE.MMSekretaris : Karmila Kusuma WardaniBendahara : Suliyatik

Manager : Pranoto Susilo, SE

Kepala CabangKepala CabangKepala Cabang

Bag. Administrative, Teller,Bag. Pembiayaan, Bag. Lapangan

Page 28: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2980/1/Muhammad... · 2018-03-15 · BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi

E. Pengelolaan Manajemen KSP Gradiska

Dalam mengelola manajemen, khususnya pada manajemen strategi

pemasaran, KSP Gradiska bekerjasama dan dengan penyesuaian lingkungan.

Hal ini dilakukan dengan memberikan bantuan-bantuan secara periodic kepada

masyarakat, misalnya bersih desa, yang dilakukan setiap tahun oleh

masyarakat. Bahkan KSP Gradiska menjadi donatur tetap dan sponsor tunggal

klub sepakbola Gradisamba yang dikelola oleh masyarakat Candirejo,

Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang.

Pola-pola tersebut merupakan salah satu strategi pemasaran dalam

mengelola koperasi simpan pinjam Gradiska. Dan dalam pengelolaannya KSP

Gradiska memprogram khusus untuk cadangan sosial sebasar 10% dari SHU

yang di dapat setiap tahun.

Secara tidak langsung, strategi pemasaran di atas merupakan promosi

dari mulut ke mulut dan ini dianggap sebagai promosi yang efektif. Hal ini

dikarenakan informasi yang masyarakat peroleh tentang kebenaran atau

kebaikan KSP Gradiska berasal atau bersumber langsung dari seseorang yang

pernah bekerjasama dengan KSP Gradiska. Hal demikian merupakan langkah

strategis dalam pengembangan koperasi dan pola tersebut dapat dijadikan

sebagai terobosan baru dalam berpromosi.

Selain itu pengelolaan untuk mengembangkan pasar di Kabupaten

Semarang, KSP Gradiska melakukan pembukaan kantor cabang, yang sampai

saat ini KSP Gradiska mempunyai dua kantor cabang. Hal ini tentunya

sangatlah positif untuk memberikan tambahan dalam kemajuan KSP Gradiska.

28

Page 29: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2980/1/Muhammad... · 2018-03-15 · BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi

Karene tidak hanya dapat di ketahui oleh masyarakat di daerah Kecamatan

Tuntang akan tetapi dapat diketahui oleh masyarakat di Kabupaten Semarang.

Dalam perkembangannya, untuk meningkatkan SDM bagi pengelola

koperasi, pihak KSP Gradiska mempunyai program pendidikan dua kali dalam

setahun. Salah satunya melalui sistem pendidikan out bond. Selain itu pihak

KSP Gradiska mengikutsertakan pula para pengelolanya untuk mengikuti

pendidikan-pendidikan di berbagai kota yang diadakan oleh lembaga

pemerintah maupun lembaga swasta.

Strategi yang diterapkan dalam memberikan kenyamanan bagi

anggotanya adalah dengan memberikan pelayanan yang optimal. Mulai dari

persyaratan yang mudah dalam pengajuan pinjaman sampai pada kemudahan

dalam membayar angsuran.

Untuk meningkatkan simpanan sukarela dibuka peluang untuk

mendapatkan bunga yang tinggi. Artinya para nasabah tetap bisa mendapatkan

bunga walaupun masa waktunya belum ada satu bulan. System yang digunakan

berbeda dengan bank, karena yang di beri pelayanan adalah anggota dan

apabila mendapat SHU anggota akan menikmati di luar bunga simpanan.

Dalam pengelolaannya KSP Gradiska selalu mengedepankan pelayanan

yang prima dalam melayani anggotanya. Setiap tahun mengadakan undian

pembagian hadiah untuk anggota sebagai bantuk pelayanan yang baik. Dalam

hal ini system yang digunakan adalah dengan jemput bola dan dibuka pula

angsuran melalui transfer bank yang dapat memudahkan para peminjam untuk

melakukan pembayaran angsuran.

29

Page 30: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2980/1/Muhammad... · 2018-03-15 · BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi

F. Perkembangan Jumlah Anggota KSP Gradiska

Bagi lembaga keuangan mikro seperti koperasi simpan pinjam (KSP)

Gradiska yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan koperasi adalah faktor

penyaluran dana. Karena faktor ini sangat menentukan dalam perkembangan

koperasi yang dikelola. Apalagi KSP Gradiska didirikan atas dasar

kebersamaan yang diawali dari inisiatif antar UKM DI lingkungan desa

Candirejo Kecamatan Tuntang dengan tujuan untuk mempunyai wadah

sebagai tempat silaturahmi berbagi cerita antar UKM.

Pada dasarnya perkembangan pengguna produk-produk KSP Gradiska

tidak bisa menjadi panutan satu-satunya. Akan tetapi menjadi salah satu faktor

untuk mengetahui perkembangan seberapa besar produk tersebut diminati oleh

nasabah atau calon nasabah.

Tabel 4.1

Laporan Pertanggung Jawaban Pengurus

KSP Gradiska

RAT Tutup Buku Tahun 2008

No Keterangan Tahun 2007 (Rp) Tahun 2008 (Rp)1.

2.

3.

4.

5.

6.

Asset yang dikelola

Modal sendiri

Modal Luar

Pinjaman yang dikucurkan

SHU

Perkembangan jumlah anggota

8.683.478.490,-

2.164.713.131,-

1.631.454.002,-

5.000.821.150,-

67.921.149,-

171 orang

10.285.085.685,-

2.938.378.956,-

2.505.350.291,-

5.697.957.900,-

156.858.201,-

211 orangSumber: Mitra Koperasi Ed 41/TH. IV/2009, Hlm. 45

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa segala sesuatunya

mengalami perkembangan. Secara lebih jelas aset yang dikelola mengalami

30

Page 31: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2980/1/Muhammad... · 2018-03-15 · BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi

peningkatan dari tahun 2007 sebesar rp 8,683,- miliar meningkat di tahun

2008 menjadi sebesar Rp 10,285,- miliar. Dan yang paling besar dalam

peningkatannya adalah SHU yang pada tahun 2007 hanya sebesar Rp

67.921.149,- peningkatan ditahun 2008 sebesar 130% menjadi Rp

156.858.201,-. Data diatas juga menunjukkan perkembangan jumlah aggota

dari tahun 2007 berjumlah 171 orang menjadi 211 orang di tahun 2008.

31

Page 32: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2980/1/Muhammad... · 2018-03-15 · BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi

BAB IV

ANALISIS

Untuk memasarkan jasa diperlukan pemikiran yang lebih jauh bagi para

pelaksana, dibandingkan dengan pemasaran barang. Dalam banyak perusahaan

layanan jasa, khususnya jasa-jasa profesional, para penjual menganggap dirinya

sebagai penghasil atau pencipta jasa, bukan sebagai pemasarnya. Akan tetapi

penyebab utama yang mengakibatkan kegagalan pemasaran secara keseluruhan,

ialah bahwa pucuk pimpinan banyak yang belum memahami makna sebenarnya

dari pemasaran dan pentingnya pemasaran bagi keberhasilan jasa pusat informasi.

Jasa memiliki karakteristik tersendiri, karena ciri-ciri jasa yang tidak nyata

dan hanya dapat dirasakan manfaatnya, maka tugas membangun program

pemasaran terpadu dalam perusahaan jasa benar-benar merupakan tantangan.

Akan tetapi sebagaimana halnya dalam pemasaran produk, pimpinan perusahaan

jasa harus mulai menetapkan sasaran pemasaran serta memilih pasar sasarannya.

Kemudian pimpinan perusahaan jasa harus merencanakan dan melaksanakan

strategi bauran pemasaran.

Dalam pemasaran jasa yang penting ialah bagaimana menyalurkannya

dalam cara yang tepat. Bagaimana petugas informasi, montir mobil, dokter,

pengecara, guru dan pelayan bank melayani pengguna akan mempengaruhi pola

pemasaran layanan jasanya di masa akan datang, karena pemasaran jasa sangat

sensitif.

Pemasaran jasa bersifat sensitif dalam menghayati kebutuhan

penggunaannya, maka para tenaga pemasaran harus selalu dekat dan terus-

32

32

Page 33: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2980/1/Muhammad... · 2018-03-15 · BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi

menerus memperhatikan para penggunanya. Di samping itu para tenaga pemasar

harus memiliki pengetahuan dan mengenal jasa yang akan dipasarkan.

Keuntungannya, ia dapat memperkenalkan dan mempromosikan jasa tersebut,

disamping itu pemasar dapat mengetahui siapa yang membutuhkan dan

menggunakan jasa itu, hal itu ditujukan untuk dijadikan sebagai dasar penentuan

target atau pasar sasaran.

Pemasaran merupakan suatu usaha yang mutlak harus dilaksanakan setiap

perusahaan jasa. Pusat informasi yang aktif/dinamis bukan menunggu yang akan

datang akan tetapi menerapkan konsep jemput bola dengan melakukan

komunikasi serta menggarap calon pengguna. Begitu pula yang diterapkan dalam

memasarkan produk di KSP Gradiska Kabupaten Semarang.

A. Penerapan Bauran Pemasaran Produk KSP Gradiska

Dalam pengertian koperasi simpan pinjam adalah koperasi yang

berkaitan dengan lembaga pembiayaan. Pada dasarnya manajemen koperasi

simpan pinjam adalah menghimpun dana dan menyalurkannya. Sehingga

koperasi simpan pinjam fungsinya sebagai lembaga yang fungsi utamanya

adalah sebagai lembaga intermediasi. Akan tetapi sumber-sumber dana

koperasi di dapat dari iuran para anggotanya dan instansi pemerintah atau

lembaga keuangan lainnya.

Pada KSP Gradiska Kabupaten Semarang dalam memperoleh sumber-

sumber dananya diperoleh dari iuran para anggotanya dan pinjaman dari pihak

luar. Iuran anggota terdiri dari iuran sukarela, iuran pokok, dan iurang wajib.

33

Page 34: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2980/1/Muhammad... · 2018-03-15 · BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi

Pinjaman dari pihak luar KSP Gradiska memperolehnya dari pihak bank.dan

bantuan dari pemerintah.

Dalam memperoleh dana, KSP Gradiska dalam melangsungkan dan

mengoperasionalkannya perlu adanya suatu produk suatu jasa yang dapat

memberikan laba bagi KSP Gradiska. Dengan hal ini diperlukan suatu

penerapan bauran pemasaran produk yang tepat agar tujuan dari pada KSP

Gradiska dapat tercapai.

Dengan hal ini KSP Gradiska selalu berusaha memaksimalkan variabel

bauran pemasaran. Berikut penerapan variabel bauran pemasaran pada KSP

Gradiska.

1. Produk

Variabel bauran pemasaran produk merupakan dasar dari bauran

pemasaran sehingga variabel ini akan menjadi suatu awalan dasar bagi

variabel bauran pemasaran yang lainnya.

Adapun produk-produk yang dimiliki oleh KSP Gradiska adalah:

a. Simpanan Anggota

b. Simpanan Berjangka

c. Pinjaman

Penawaran produk KSP Gradiska kepada nasabah atau calon

nasabah mempertimbangkan beberapa syarat. Syarat suatu produk adalah

adanya atribut yang mendukungnya. Atribut terbagi menjadi dua yaitu

atribut yang berwujud dan atribut yang tidak berwujud. Atribut produk

yang tidak berwujud adalah dengan memberikan buku simpanan atau

34

Page 35: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2980/1/Muhammad... · 2018-03-15 · BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi

buku tabungan yang berbentuk sederhana. Buku simpanan KSP Gradiska

berukuran sedang sehingga mempermudah nasabah untuk menyimpannya

dan mempermudah untuk bertransaksi. Desain grafis cover buku tabungan

mencatumkan produk serta logo KSP Gradiska sehingga akan

mempermudah nasabah untuk membedakan dengan produk lain. Untuk

mengontrol jumlah tabungan KSP Gradiska menyediakan control

tabungan yang berfungsi sebagai control tabungan secara manul. Hal ini

dilakukan agar apabila sewaktu listrik padam maka dapat melayani

penarikan ataupun penyetoran simpanan.

Atribut yang tidak berwujud pada dasarnya adalah atribut yang

didasarkan pada pendapat nasabah setelah menggunakan produk. Pada

umumnya atribut tidak berwujud terdapat pada pandangan atau image

nasabah terhadap produk.

Untuk meningkatkan pandangan atau image nasabah maka

diperlukan suatu bukti fisik produk yang meliputi kualiltas produk, fitur

produk, dan rancangan produk. Dalam meningkatkan kualitas produk

diperlukan suatu pelayanan yang baik. Maka KSP Gradiska menerpkan

pengendalian internal terhadap produk-produknya. Tujuan dari

pengendalian internal adalah sebagai berikut:

a) Tujuan pengendalian Innternal Simpanan

1) Untuk memastikan bahwa semua simpanan dan penarikan telah

dibukukan.

35

Page 36: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2980/1/Muhammad... · 2018-03-15 · BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi

2) Beban-beban atas telah dihitung dan dibebankan sebagai beban

tahun berjalan dengan jumlah yang tepat

3) Semua simpanan yang diterima telah dibukukan dengan jumlah

yang semestinya, demikian juga pengambilan sesuai dengan

jumlah yang sesungguhnya.

4) Jumlah simpanan yang tercatat di dalam buku besar konsisten

dengan jumlah yang tercatast dalam buku pembantu simpanan.

b) Tujuan Pengendalian Internal Pinjaman

1) Untuk memastikan pinjaman yang diberikan kepada anggota atau

peminjam yang tepat dan membutuhkannya.

2) Jumlah pinjaman yang diberikan sesuai dengan kebutuhan dan

kemampuan peminjam untuk mengembalikan.

3) Semua pinjaman yang diberikan terotorisasi dan tercatat.

4) Seluruh penerimaan cicilan pinjaman yang diberikan dan bunganya

tercatat dalam periode yang tepat.

5) Catatan atas pinjaman yang diberikan konsisten, antara catatan

dalam buku besar dan catatan dalam buku-buku pembantu.

6) Semua pinjaman yang diberikan dilaporkan dan disajikan dengan

nilai wajar di dalam laporan keuangan.

7) Semua pinjaman yang diberikan dapat ditagih kembali dengan jasa

yang menjadi hak koperasi.

Fitur produk adalah bersaing untuk membedakan produk koperasi

simpan pinjam atau sejenisnya. Penerapan fitur produk KSP Gradiska pada

36

Page 37: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2980/1/Muhammad... · 2018-03-15 · BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi

simpanan sukarela dapat dijadikan sebagai jaminan pinjaman dan

simpanan berjangka dapat berlau untuk perorangan maupun perusahaan

atau kelompok. Sedangkan untuk produk pinjaman fitur produk yang

diterapkan adalah dengan memberikan Asuransi bagi setiap peminjam.

Rancangan produk merupakan cara lain untuk menambah nilai

nasabah. KSP Gradiska menerapkannya dengan memberikan tambah

pelayanan yaitu melayani pembayaran listrik secara on-line. Bagi nasabah

dapat melakukannya hanya dengan memotong saldo tabungan, sehingga

hal ini dapat mempermudahkan nasabah dalam pembayaran rekening

listrik.

2. Harga

Penerapan pemasaran produk simpanan KSP Gradiska dilakukan

dengan cara menyesuaikan keadaan lingkungan ekonomi pasar sasaran.

KSP Gradiska memberikan kemudahan para anggotanya. Pembukaan

rekening dengan nilai nominal Rp 15.000,- memberikan peluang kepada

masyarakat sekitar untuk melakukan penabungan.

Untuk produk simpanan brjangka KSP Gradiska menawarkan

bunga 9% samapai dengan 12,5% pertahun. Dalam administrasi smpanan

berjangka sangat mudah dan keuntungan bagi nasabah yang memiliki

simpanan berjangka akan mendaptkan bunga deposito pada jatuh tempo.

Sedangkan dalam produk pinjaman KSP Gradiska menawarkan

beberapa model. Bagi peminjam yang ingin meminjam dalam skala kecil

sampai dengan skala besar. Pinjaman skala kecil dilayani pada kantor

37

Page 38: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2980/1/Muhammad... · 2018-03-15 · BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi

mikro KSP Gradiska yang menawarkan dari pinjaman Rp 100,000,-.

Untuk cicilan dapat dilakukan setiap hari, mingguan, dan pasaran.

Pinjaman skala besar dilayani pada kantor pusat dan kantor cabang dari

pinjaman Rp 1.000.000,- , akan tetapi untuk kantor cabang maksimal

peminjaman adalah Rp 10.000.000,-.

Untuk persyaratan pinjaman mudah dengan pelayanan yang cepat

serta jasa yang ringan. KSP Gradiska melayani pinjaman jangka pendek,

pinjaman jangka panjang, pinjaman lunak dengan jasa 11% pertahun

menurun, dan pinjaman bagi karyawan. Pelayanan pinjaman bagi

karyawan dapat menggunakan agunan ATM dan Jamsostek. Akan tetapi

untuk agunan ATM dan Jamsostek maksimal peminjaman sebesar Rp

2.500.000,-. Selain itu terdapat pula kemudahan bagi nasabah yang sudah

sering mengajukan atau nasabah yang sudah lama bergabung dengan KSP

Gradiska.

Untuk pinjaman angota bagi UKM KSP Gradiska menawarkan jasa

pinjaman hingga 1,5%. Pinjaman anggota bagi UKM merupakan program

dana bergulir dari pemerintah malalui kementrian Negara Koperasi dan

UMK untuk mengembangkan KSP-KSP yang memberikan perhatian

kepada anggota maupun calon anggotanya yang berbasis usaha mikro,

kecil dan menengah.

38

Page 39: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2980/1/Muhammad... · 2018-03-15 · BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi

3. Tempat

Tempat (place) merupakan lokasi berdirinya usaha yang digunakan

sebagai saluran distribusi. Pemilihan tempat sangatlah penting, karena

menyangkut tentang distribusi produk yang kita tawarkan kepada calon

nasabah atau nasabah. Penentuan lokasi kantor KSP Gradiska terltetak

pada jalan Mertokusumo yang merupakan jalan utama di Desa Candierejo.

Hal ini dilakukan untuk mempermudah nasabah dalam menjangkau kantor

KSP Gradiska. Untuk mendekatkan nasabah dan mengembangkan jumlah

nasabah maka KSP Gradiska membuka kantor cabang. KSP Gradiska

memiliki dua kantor cabang yang berlokasi di Bawen dan Bedono. Kantor

cabang Bawen terletak di jalan Soekrano-Hatta No. 32 Harjosari

Kecamatan Bawen yang tepatnya didepan perusahaan textile PT Apac Inti.

Hal ini dilakuan dengan tujuan untuk menambah jumlah nasabah,

mendekatkan nasabah dan mengembangkan pasar. Kantor cabang Bedono

terletak pada Ruko pasar Bedono Kecamatan Jambu. Tujuan pemilihan

tempat ini adalah tersedianya fasilititas lain yang sering dikunjungi yaitu

pasar.

Selain penentuan tempat perlu diperhatikan pula bentuk gedung

dan fasilitas yang nyaman dan aman bagi nasabah. Untuk memberikan

kesan yang bonafit maka bentuk gedung harus dilihat luwes dan sesuai

dengan lingkungan sekitar. Gedung KSP Gradiska berlantai tiga dengan

fungsi lantai satu sebagai kantor mkro, lantai dua berfungsi sebagai kantor

pusat dan lantai tiga sebagai ruang pertemuan dan ruang ketua.

39

Page 40: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2980/1/Muhammad... · 2018-03-15 · BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah penataan ruang didalam

gedung khsusus untuk transaksi kepada nasabah. Penataan ruang yang

nyaman dan terkesan luas adalah salah satu yang harus diperhatikan.

Karena akan memberikan pada kepuasan nasabah terhadap pelayanan KSP

Gradiska. Penataan ruang KSP Gradiska disesuakan dengan urutan proses

administrasi.

4. Promosi

Pada dasarnya promosi adalah arus infomasi satu arah yang dibuat

untuk mengerakan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang

menciptakan pertukaran pemasaran. Kegiatan promosi yang dilakukan

KSP Gradiska adalah dengan menjadi sponsor utama pada kegiatan desa.

Dengan promosi seperti ini dapat meningkatkan kepercayaan para

anggotanya, karena dukungan dari anggota dan peran aktif anggota akan

membantu terealisasinya rencana kerja.

Selain promosi yang dilakukan diatas, KSP Gradiska melakukan

promosi dengan media yaitu dengan kegiatan iklan di majalah khusus

koperasi. Fungsi iklan di media majalah adalah sebagai berikut:

i. Memberikan informasi kepada calon nasabah diluar wilayah

Kabupaten Semarang maupun di dalam wilayah Kabupaten Semarang.

ii. Membujuk atau mempengaruhi bagi calon nasabah.

iii. Menciptakan kesan kepada nasabah dan bagi koperasi lainnya.

40

Page 41: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2980/1/Muhammad... · 2018-03-15 · BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi

iv. Memuaskan kegiatan sebagai alat komunikasi antara KSP Gradiska

kepada nasabah maupun KSP Gradiska kepada koperasi lainnya.

Dalam mendekatkan nasabah kepada KSP Gradiska maka KSP

Gradiska menerapkan jemput bola. Hal ini dilakukan sebagai bentuk

kegiatan promosi personil selling. Personal selling adalah promosi antar

individu yang slain gtertemu yang bertujuan untuk menciptakan,

memperbaiki,, menguasai atau mamperbaiki hubungan. Promosi personal

selling memiliki fungis sebagai berikut:

a) Mengadakan komunikasi antar pihak KSP Gradiska kepada nasabah.

b) Memberikan pelayanan nasabah, karena dengan sistem jemput bola

maka lebih mengetahui keinginan nasabah.

c) Meningkatkan kemampuan diri bagi pengelola KSP Gradiska pada

khususnya.

d) Mempertahankan nasabah, karena nasabah akan merasa mudah dan

tidak perlu meluangkan waktunya untuk datang ke kantor hanya

cukup berdiam dirumah atau kios.

e) Mengatasi dan mendifinisi masalah nasabah secara cpat dan tidak

bertele-tele.

5. Personil

Secara sederhana personil adalah orang yang terlibat langsung

dalam menjalankan segala akvitas KSP Gradiska yang berhubungan

dengan nasabah. Personil merupakan variabel pemasaran yang

41

Page 42: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2980/1/Muhammad... · 2018-03-15 · BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi

menentukan jati diri KSP Gradiska. Untuk menampilkan kekompakan dan

menampilkan petugas agar terlihat rapi, maka KSP Gradiska menerapkan

seragam kerja. Hal ini bertujuan agar nasabah mudah mengenal para

pengelola KSP Gradiska.

Selain penampilan harus rapi, personil disarankan ramah dalam

melayani nasabah serta mengenal nasabah. Hal ini dapat mempengaruhi

akan tingkat kepuasan nasabah yang aktif dan nasabah akan merasa

diperhatikan oleh personil KSP Gradiska. Pelayanan yang ramah harus

didukung pula dengan kecepatan dan ketepatan dalam melayani nasabah.

Karena dengan pelayanan yang cepat dan tepat akan mempengaruhi sikap

nasabah kepada KSP Gradiska. Sehingga untuk memenuhi hal tersebut

KSP Gradiska dalam merekrut karyawannya minimal berpendidikan dan

mempunyai keterampilan serta memiliki pengalaman kerja dibidangnya.

Dalam mengembangkan para karyawannya, KSP Gradiska

mempunyai program pendidikan pengelolaan koperasi dua kali setahun.

Pendidikan ini bertujuan untuk meningkatkan SDM karyawannya, karena

dengan SDM yang mumpuni akan berdampak pada perkembangan

koperasi. Karyawan diikutkan pelatihan pengelolalaan yang

diselenggarakan oleh pihak pemerintah atau swasta. Salah satu sistem

pendidikan yang dilakukan oleh KSP Gradiska adalah dengan sistem out

bond. Sistem ini berfungsi sebagai peningkatan SDM dan juga berfungsi

sebagai peningkatan kekompakan karyawan dalam menengelola koperasi.

42

Page 43: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2980/1/Muhammad... · 2018-03-15 · BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi

Dalam pengelolaanya KSP Gradiska selalu mengedepankan pelayanan

yang prima dalam melayani nasabahnya.

6. Bukti Fisik

Bukti fisik pada dasarnya mempengaruhi kenyamanan nasabah

dalam merasakan saran dan prasarana yang telah disediakan KSP

Gradiska. KSP Gradiska memiliki sarana dan prasarana yang cukup

lengkap, dari kursi tunggu, meja, komputer dan lahan parkir yang

memadai. Bukti fisik memiliki indicator-indikator sebagai berikut:

a) Kondisi tempat pelayanan yang bersih dan nyaman

Kondisi ruangan KSP Gradiska diusahakan selalu bersih

dengan tujuan agar ruangan terasa nyaman. Ruangan pelayanan

nasabah di beri AC agar keadaan ruangan terasa sejuk.

b) Kondisi ruang yang lengkap dengan sarana dan prasarana

Sarana untuk menunjang pelayanan nasabah maka KSP

Gradiska menyediakan buku tabungan sebagai bukti transaksi

simpanan. Buku tabungan berfungsi sebagai informasi keadaan jumlah

saldo nasabah. Dalam mencetak dan mencatat transaksi nasabah maka

KSP Gradiska melengkapinya dengan komputer. Komputer ini

berfungsi sebagai bentuk kecepatan dan ketepatan dalam pelayanan.

43

Page 44: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2980/1/Muhammad... · 2018-03-15 · BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi

7. Proses

Proses mempunyai fungsi sebagai upaya untuk melaksanakan

aktivitas usaha dengan tujuan untuk memuaskan nasabah. Adapun suatu

proses ada beberapa indikator yaitu:

a) Dalam prosuder setiap produk mudah dan sederhana.

Berikut prosedur produk-produk KSP Gradiska

i. Prosuder penerimaan simpanan

1) Bagian yang terlibat adalah teller dan bagian akuntansi.

2) Formulir yang digunakan adalah bukti setor simpanan.

3) Catatan akuntansi yagn digunakan

i) Kartu simpanan anggota atau buku simpanan

ii) Buku harian kas

iii) Jurnal kas masuk.

4) Arus dokumen penerimaan kas

i) Mengisi bukti setor simpanan rangkap dua dan

menyerahkan uang simpanan kepada teller atau kasir.

ii) Teller menerima uang dan bukti setor rangkap dua dan

buku simpanan.

iii) Setelah cocok, teller mencatatkan ke dalam buku harian kas

dan buku simpanan anggota.

iv) Teller mengembalikan buku simpanan kepada anggota

penyimpan.

v) Bukti setor diterima dibagian akuntansi.

44

Page 45: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2980/1/Muhammad... · 2018-03-15 · BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi

vi) Bukti setor simpanan yang telah dibukukan kemudian

diarsipkan.

ii. Prosedur penarikan simpanan

1) Bagian yang terlibat adalah teller dan bagian akuntansi.

2) Formulir yang digunakan adalah bukti penarikan simpanan.

3) Catatan akuntansi yang digunakan

i) Kartu simpanan anggota atau buku simpanan

ii) Buku kas harian.

iii) Jurnal kas keluar.

4) Arus dokumen penarikan simpanan

i) Anggota yang akan menarik simpanan mengisi bukti penarikan

simpanan rangkap dua dan menyerahkan kepada teller beserta

buku simpanan.

ii) Teller memeriksa dan memastikan bukti penarikan simpanan

dibubuhi tanda tangan penarik simpanan.

iii) Teller membayarkan uang simpanan dan menyerahkan bukti

penarikan lembar satu kepada bagian akuntansi.

iv) Bagian akuntansi memeriksa kemudian membukukan ke dalam

jurnal pengeluaran kas dan buku simpanan anggota.

v) Bukti penarikan simpanan yang telah dibukukan kemudian

diarsipkan.

45

Page 46: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2980/1/Muhammad... · 2018-03-15 · BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi

iii. Prosedur Pemberian Kredit

1) Bagian yang terlibat adalah teller, bagian pinjaman, dan bagian

akuntansi.

2) Formulir yang digunakan adalah formulir permohonan pinjaman

dan bukti kas keluar.

3) Catatan akuntansi yang digunakan

i) Jurnal kas harian.

ii) Buku kas harian

iii) Kartu pinjaman.

4) Arus dokumen pemberian pinjaman

i) Bagian pinjaman menerima permohonan pinjaman dari anggota

dan mencatat pada buku agenda pinjaman.

ii) Bagian pinjaman melakukan analisis survey dan meneruskan

kepada manager.

iii) Manager melakukan review atas hasil analisis yang dibuat bagian

pinjaman tersebut bersama hasil analisis kepada koite anggaran

untuk ditetapkan.

iv) Berdasarkan ketetapan pemberian pinjaman dair komite

pinjaman, bagian pinjaman menyiapkan surat perjanjian

pinjaman.

v) Bagian administrasi pinjaman menyerahkan formulir pinjaman

dan surat perjanjian pinjaman kepada teller.

46

Page 47: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2980/1/Muhammad... · 2018-03-15 · BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi

vi) Teller menerima formulir dan memeriksa dokumen-dokumen

tersebut dan menyiapkan bukti kas keluar rangkap tiga.

vii)Teller meminta manager untuk memeriksa isi bukti kas keluar.

viii)Teller mengarsipkan bukti kas keluar lembar ketiga dan

mencatat ke buku kas.

ix) Teller menyerahkan bukti kas keluar, lembar formulir pinjamn,

surat perjanjian dan bukti kas keluar kebagian akuntansi.

x) Bagian pinjaman menerima bukti kas keluar, formulir pinjamn

dan surat perjanjian pinjaman, mengarsipkan dan membukukan

ke kartu pinjaman.

xi) Bagian akuntansi mengarsipkan formulir-formulir pinjaman surat

perjanjian pinjaman dan bukti kas keluar.

iv. Prosedur Penerimaan Angsuran Pinjaman

1) Bagian yang terlibat adalah teller, bagian pinjaman dan bagian

akuntansi.

2) Formulir yang digunakan buku kas masuk yang merupakan dasar

pencatatan ke dalam buku jurnal penerimaan kas.

3) Catatan akuntansi yang digunakan

i) Buku kas harian

ii) Jurnal kas harian.

4) Arus dokumen penerimaan angsuran pinjaman

i) Teller menerima uang angsuran pinjaman dari peminjam.

47

Page 48: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2980/1/Muhammad... · 2018-03-15 · BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi

ii) Teller menandatangani bukti kas masuk dan membubuhkan cap

lunas.

iii) Teller menyimpan bukti kas masuk dan membukukan kebuku

harian kas.

iv) Teller menyerahkan bukti kas masuk ke bagian pinjaman dan

bukti kas masuk ke bagian akuntansi.

v) Bagian pinjaman menarsipkan bukti kas masuk dan mencatat ke

kartu pinjaman.

vi) Bagian akuntansi mengarsipkan bukti kas masuk dan mencatat

ke dalam jurnal kas masuk serta kartu pinjaman.

b) Tingkat Kualitas Keluhan Nasabah yang Ditanggapi dengan Baik

Keluhan setiap nasabah biasanya akan tergantung pada

pelayanan yang diterimanya secara langsung. Keluhan nasabah yang

ditanggapi dengan baik merupakan tindakan yang harus dilakukan oleh

perusahaan jasa. Keluhan yang sering terjadi pada KSP Gradiska

biasanya pada kecepatan pelayanan yang menyebabkan nasabah

menjadi tidak nyaman. Hal ini terjadi terjadi karena kebanyakan

nasabah yang berprofesi sebagai karyawan pabrik. Sehingga para

nasabah hanya bisa bertransaksi pada jam istirahat dan jam masuk

kerja siang.

Untuk mengantisipasi masalah-masalah yang ada maka KSP

Gradiska memberikan tempat pelayanan khusus keluhan nasabah yaitu

48

Page 49: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2980/1/Muhammad... · 2018-03-15 · BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi

customer service. Dengan adanya customer service setidaknya dapat

menampung dan menyelesaikan masalah nasabah.

B. Hambatan Bauran Pemasaran pada KSP Gradiska Kabupaten Semarang

Pemakaian alat pemasaran dalam memasarkan sutu produk selalu

memiliki hambatan-hambatan. Dalam suatu sistem pemasaran hambatan yang

terjadi harus segera diselesaikan atau dicarikan solusinya. Karena bila hal ini

tidak diselesaikan secara serius akan menimbulkan dampak yang tidak baik

bagi keseluruhan sistem. Sedangkan hambatan yang sudah terselesaikan

menjadi sebuah pengalaman kedepan dalam mengantisipasi apabila terulang

kembali.

Hambatan bauran pemasaran oleh KSP Gradiska Kabupaten Semarang

antara lain:

1. Berkurangnya kekompakan antar pengelola.

Kekompakan antar pengelola koperasi merupakan modal utama

untuk dapat melaksanakan rencana kerja koperasi. Karena kekompakan

atau kerja sama antar pengelola memiliki peran tentang tercapai dan

tidaknya suatu rencana kerja koperasi. Kendala ini terjadi karena sebab

jumlah pekerjaan yang semakin banyak, sehingga setiap personil pengelola

sibuk dengan pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya.

Untuk mengatasi kendala ini maka diperlukan adanya suatu

kegiatan refreshing. Kegiatan ini dapat dilakukan setiap setahun dua kali.

Kegiatan ini bertujuan untuk mengembalikan kembali kekompakan dan

kebersamaan pengelola koperasi. Sehingga dengan kekompakan dan

49

Page 50: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2980/1/Muhammad... · 2018-03-15 · BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi

kebersamaan maka bauran pemasaran yang menjadi rencana kerja dapat

terwujud.

2. Bertambahnya Pesaing.

Pesaing merupakan suatu hambatan atau kendala bauran pemasaran

yang diselesaikan dengan tindakan sekali saja, melainkan harus dengan

tindakan yang berkesinambungan. Karena pesaing merupakan hambatan

yang akan selalu ada dimana saja dan kapan saja. Untuk mengatasi

hambatan seperti ini maka KSP Gradiska selalu berusaha untuk meluaskan

pasar sasarannya dengan membuka kantor cabang di luar daerah. Akan

tetapi tindakan ini tidak berhenti di situ saja melainkan kantor cabang yang

didirikan tentunya juga memiliki pesaing.

50

Page 51: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2980/1/Muhammad... · 2018-03-15 · BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari bab-bab yang telah dikemukakan di atas diuraikan tentang bauran

pemasaran jasa pada koperasi simpan pinjam. Mengacu pada judul Tugas

Akhir ini, uraian pada analisa menguraikan tentang penerapan bauran

pemasaran produk KSP Gradiska. Berdasarkan analisis tersebut dapat

disimpulkan sebagai berikut:

1. Dari penerapan bauran pemasaran produk KSP Gradiska pada dasarnya

telah dilakukan dengan baik, sehingga ini akan menjadi awalan yang baik

bagi KSP Gradiska dalam menerapkan bauran pemasaran. Atribut yang

digunakan dalam bauran pemasaran memiliki dua atribut yaitu atribut

yang berwujud dan atribut yang tidak berwujud. KSP Gradiska

memberikan harga dengan mementingkan peluang masyarakat sekitar agar

dapat melakukan penabungan. KSP Gradiska memiliki dua kantor cabang

di Kecamatan Bawen dan Kecamatan Jambu. Dalam mencapai kepuasan

nasabah KSP Gradiska selalu berusaha melayani nasabah dengan prima.

KSP Gradiska dalam menambah pelayanannya memberikan sarana dan

prasarana yang nyaman dan aman bagi nasabahnya.

2. Penerapan bauran pemasaran tentunya tidak akan lepas dari hambatan.

Akan tetapi hambatan merupakan suatu permasalahan yang harus

51

Page 52: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2980/1/Muhammad... · 2018-03-15 · BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi

diselesaikan. Hambatan bauran pemasaran pada KSP Gradiska sebagai

berikut:

a) Berkurangnya kekompakan antar pengelola.

b) Bertambahnya pesaing.

B. Saran-Saran

Dalam menjalankan penerapan bauran pemasaran pada hakikatnya tidak

lepas dari manajemen keseluruhan pengelolaan koperasi. Dengan tanpa

mengurangi rasa hormat penulis membubuhkan saran-saran untuk sebagai

bahan koreksi:

1. KSP Gradiska harus tetap mempertahankan dan terus meningkatkan

bauran pemasaran sebagai bentuk upaya keseriusan dalam mengelola

koperasi.

2. Memaksimalkan jaringan kerja sama agar dalam pengelolaan KSP

Gradiska lebih maju dan berdampak pada perluasan pasar.

52

Page 53: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2980/1/Muhammad... · 2018-03-15 · BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi

DAFTAR PUSTAKA

A.B. Susanto, 1999. Manajemen Pemasaran di Indonesia, Salemba, Jakarta

Budi Sumartono, http://www.umb.ac.id , , Sabtu, 8 Agustus 2009. pukul

15.46WIB

Enkosworo,http://www.unej.or.id , Minggu, 9 Agustus 2009, pukul 19.39

Hastuti, Niken, 2007. Bauran Pemasaran Pada BMT Sumber Mulia Tuntang.

STAIN Salatiga. Salatiga

Kasmir, 2003. Manajemen Perbankan. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta

Tjiptono, Fandy, 2002. Strategi Pemasaran. Andi. Yogyakarta.

53