BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalaheprints.ums.ac.id/37325/3/BAB I.pdf · bentuk muka bumi...

7
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran merupakan suatu hal yang sangat penting untuk di laksanakan, karena pembelajaran dapat merubah perilaku seseorang, dan dapat membuat seseorang berinteraksi atau berkomunikasi antara satu dengan yang lain. Isjoni (2014:11) mengatakan pembelajaran pada dasarnya merupakan upaya pendidikan untuk membantu peserta didik melakukan kegiatan belajar, tujuanya adalah agar terwujudnya efesiensi dan efektifitas kegiatan belajar yang dilakukan peserta didik. Pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah upaya guru kepada peserta didik untuk menyampaikan proses pembelajaran seefektif mungkin agar tercapai tujuan pembelajaran. Metode pembelajaran merupakan suatu cara yang digunakan untuk mempermudah proses pembelajaran. Daryanto (2013:1) mengatakan metode pembelajaran adalah cara pembentukan atau pemantapan pengertian peserta (penerimaan informasi) terhadap suatu penyajian informasi/bahan ajar. Terdapat tiga syarat utama berlangsungnya kegiatan belajar mengajar. (1) siswa/mahasiswa yang berperan sebagai penerima informasi. (2) materi bahan ajar yang akan disampaikan. (3) pengajar selaku pengantar dan penyampai materi bahan ajar. Pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran suatu cara yang digunakn oleh guru untuk mempermudah menyampaikan bahan ajar kepada peserta didik sebagai penerima informasi. Salah satu pembelajaran yang perlu menggunakan metode pembelajaran adalah pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Pembelajaran IPS merupakan integrasi dari berbagai cabang Ilmu Sosial, seperti: Sosiologi, Sejarah, Geografi, Ekonomi, Politik, Hukum dan Budaya (Trianto, 2010:171). Artinya pembelajaran IPS adalah mata pelajaran yang mencakup berbagai ilmu sosial. Banyaknya mata pelajaran yang dipadukan menjadi satu seperti pelajaran IPS, membuat materi yang harus

Transcript of BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalaheprints.ums.ac.id/37325/3/BAB I.pdf · bentuk muka bumi...

Page 1: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalaheprints.ums.ac.id/37325/3/BAB I.pdf · bentuk muka bumi dihasilkan oleh tenaga endogen diantaranya : pegunungan, dataran tinggi, dataran

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran merupakan suatu hal yang sangat penting untuk di

laksanakan, karena pembelajaran dapat merubah perilaku seseorang, dan

dapat membuat seseorang berinteraksi atau berkomunikasi antara satu dengan

yang lain. Isjoni (2014:11) mengatakan pembelajaran pada dasarnya

merupakan upaya pendidikan untuk membantu peserta didik melakukan

kegiatan belajar, tujuanya adalah agar terwujudnya efesiensi dan efektifitas

kegiatan belajar yang dilakukan peserta didik. Pernyataan diatas dapat

disimpulkan bahwa pembelajaran adalah upaya guru kepada peserta didik

untuk menyampaikan proses pembelajaran seefektif mungkin agar tercapai

tujuan pembelajaran.

Metode pembelajaran merupakan suatu cara yang digunakan untuk

mempermudah proses pembelajaran. Daryanto (2013:1) mengatakan metode

pembelajaran adalah cara pembentukan atau pemantapan pengertian peserta

(penerimaan informasi) terhadap suatu penyajian informasi/bahan ajar.

Terdapat tiga syarat utama berlangsungnya kegiatan belajar mengajar. (1)

siswa/mahasiswa yang berperan sebagai penerima informasi. (2) materi bahan

ajar yang akan disampaikan. (3) pengajar selaku pengantar dan penyampai

materi bahan ajar. Pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa metode

pembelajaran suatu cara yang digunakn oleh guru untuk mempermudah

menyampaikan bahan ajar kepada peserta didik sebagai penerima informasi.

Salah satu pembelajaran yang perlu menggunakan metode pembelajaran

adalah pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).

Pembelajaran IPS merupakan integrasi dari berbagai cabang Ilmu

Sosial, seperti: Sosiologi, Sejarah, Geografi, Ekonomi, Politik, Hukum dan

Budaya (Trianto, 2010:171). Artinya pembelajaran IPS adalah mata pelajaran

yang mencakup berbagai ilmu sosial. Banyaknya mata pelajaran yang

dipadukan menjadi satu seperti pelajaran IPS, membuat materi yang harus

Page 2: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalaheprints.ums.ac.id/37325/3/BAB I.pdf · bentuk muka bumi dihasilkan oleh tenaga endogen diantaranya : pegunungan, dataran tinggi, dataran

2

dipelajari oleh siswa juga banyak dan bermacam-macam, sehingga guru harus

bisa menggunakan metode yang tepat dan efektif, agar siswa mudah dapat

mengerti pelajaran yang disampaikan oleh guru, seringkali para guru

disekolah menggunakan metode ceramah untuk menyampaikan materi

pelajaran salah satunya adalah pelajaran IPS.

Metode ceramah dimana guru yang menjelaskan dan murid hanya

mendengar dan mencatat apa yang disampaikan oleh guru, jika metode ini

terlalu seringkali digunakan siswa akan merasa bosan dan tidak semangat

untuk belajar, hal tersebut dapat berdampak pada hasil belajar siswa akan

menurun. Berdasarkan permasalahan diatas harus ada perubahan

pembelajaran, yang bisa membuat siswa semangat dan tidak merasa bosan

dalam belajar seperti metode Numbered Head Together.

Metode Numbered Head Together (NHT) merupakan salah satu tipe

pembelajaran kooperatif yang dapat digunakan dalam penyampaian materi

IPS kepada siswa. Hamdani (2011:89) mengatakan Numbered Head Together

(NHT) adalah metode belajar dengan cara setiap siswa diberi nomor dan

dibuat satu kelompok, kemudian secara acak, guru memanggil nomor dari

siswa. Menurut pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa metode Numbered

Head Together sangat mendukung untuk meningkatkan keaktifan dan

kerjasama, serta meningkatkan pengusaan akademik siswa dalam mata

pelajaran IPS.

SMP Negeri 2 Gatak merupakan Sekolah menengah pertama yang ada

di salah satu Kabupaten Sukoharjo. Berdasarkan hasil observasi karakter

siswa SMP 2 Gatak, Sukoharjo ketika proses pelajaran sedang berlangsung

cenderung ramai dapat mengganggu teman yang sedang memperhatikan

materi yang disampaikan oleh guru, akibatnya proses pembelajaran kurang

efektif, oleh sebab itu guru perlu menggunakan metode-metode pembelajaran

yang bervariasi agar siswa dapat tertarik untuk belajar IPS, dengan demikian

tujuan pembelajaran yang di inginkan akan tercapai.

Page 3: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalaheprints.ums.ac.id/37325/3/BAB I.pdf · bentuk muka bumi dihasilkan oleh tenaga endogen diantaranya : pegunungan, dataran tinggi, dataran

3

Metode pembelajaran Numbered Head Together (NHT) akan

diterapkan pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) pada materi

bentuk muka bumi yang dihasilkan oleh tenaga endogen, karena materi

tersebut terdapat beberapa indikator yang harus dikuasai oleh siswa pada satu

kali pertemuan, oleh sebab itu dengan metode NHT siswa dapat menguasai

dengan sendiri tanpa banyak penjelasan dari guru. Materi bentuk muka bumi

yang dihasilkan oleh tenaga endogen memberikan pengetahuan kepada siswa

mengenai bagaimana proses pembentukan muka bumi oleh tenga endogen.

bentuk muka bumi dihasilkan oleh tenaga endogen diantaranya :

pegunungan, dataran tinggi, dataran rendah, bukit dan perbukitan. Keragaman

bentuk muka bumi yang dihasilkan oleh tenaga endogen berkaitan dengan

bencana yang akan terjadi seperti : gempa bumi, gunung meletus, tanah

longsor, banjir, tsunami.

Bencana menurut Internasional Strategy for Disester Reduction

(ISDR) dalam buku Cristanto Joko (2011:75) adalah suatu gangguan serius

terhadap keberfungsian suatu masyarakat, sehingga menyebabkan kerugan

yang meluas pada kehidupan manusia dari segi materi, ekonomi atau

lingkungan dan melampaui kemampuan masyarakat yang bersangkutan

umtuk mengatasi dengan menggunakan sumber daya mereka sendiri. Salah

satu bencana di Indonesia yang banyak menimbulkan resiko bencana adalah

Gempa bumi. Resiko bencana gempa bumi di Indonesia digambarkan dalam

peta indeks bencana gempa bumi Provinsi Jawa Tengah pada gambar 1.1 .

Page 4: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalaheprints.ums.ac.id/37325/3/BAB I.pdf · bentuk muka bumi dihasilkan oleh tenaga endogen diantaranya : pegunungan, dataran tinggi, dataran

KABU

PATE

NCI

LACA

P

KABU

PATE

NGR

OBOG

ANKA

BUPA

TEN

BLOR

A

KABU

PATE

NW

ONOG

IRI

KABU

PATE

NBR

EBES

KABU

PATE

NPA

TI

KABU

PATE

NBA

NYUM

AS

KABU

PATE

NKE

BUME

N

KABU

PATE

NMA

GELA

NG

KABU

PATE

NPE

MALA

NG

KABU

PATE

NBO

YOLA

LI

KABU

PATE

NPU

RWOR

EJO

KABU

PATE

NSE

MARA

NG

KABU

PATE

NRE

MBAN

G

KABU

PATE

NKE

NDAL

KABU

PATE

NW

ONOS

OBO

KABU

PATE

NSR

AGEN

KABU

PATE

NDE

MAK

KABU

PATE

NTE

GAL

KABU

PATE

NJE

PARA

KABU

PATE

NBA

TANG

KABU

PATE

NBA

NJAR

NEGA

RA

KABU

PATE

NPE

KALO

NGAN

KABU

PATE

NTE

MANG

GUNG

KABU

PATE

NKL

ATEN

KABU

PATE

NPU

RBAL

INGG

A

KABU

PATE

NKA

RANG

ANYA

R

KABU

PATE

NSU

KOHA

RJO

KABU

PATE

NKU

DUS

KOTA

SEMA

RANG

KOTA

SALA

TIGA

KOTA

TEGA

L

KOTA

SURA

KART

A

KOTA

PEKA

LONG

AN

KOTA

MAG

ELAN

G

PROV

INSI

JAWA

TIM

UR

PROV

INSI

JAWA

BAR

AT

PROV

INSI

D.I.Y

PROV

INSI

JAWA

TENG

AH

Wadu

k Ga

jah M

ungk

ur

S A

M U

D R

A

I N

D O

N E

S I

A

L A

U T

J

A W

A

111°30

'0"

111°30

'0"

110°3

5'0"

110°3

5'0"

109°4

0'0"

109°4

0'0"

108°4

5'0"

108°4

5'0"

6°35'0"

6°35'0"

7°30'0"

7°30'0"

8°25'0"

8°25'0"

7U

012

,224

,436

,648

,86,1

Km

Proy

eksi

: Tr

ansv

erse M

ercart

orGr

id Ko

ordina

t : S

istem

Koo

rdina

t Geo

grafi

Datum

:

WGS

1984

Sumb

er Pe

ta : D

ata Sp

asial

Jaten

g - D

IY Ba

dan I

nform

asi

G

eosp

asial

(BIG

)Su

mber

Data

:1. h

ttp://w

ww.ba

nkda

ta.de

pkes

.go.id

/prop

insi/

pub

lic/re

port/

128°

0'0"

128°

0'0"

100°

0'0"

100°

0'0"

114°0

'0"

114°0

'0"

8°0'0"

8°0'0"

6°0'0"

6°0'0"

BT

LU

S A

M U

D R

A

I N

D O

N E

S I A

Wila

yah P

emeta

an

LU

BT

L A U

T C

H I

N A

S E L

A T A

N

P. Ka

liman

tanP.

Suma

traP.

Sulaw

esiP.

Papu

a

Pulau

Jawa

Mala

ysia

Mala

ysia

PETA

RAW

AN B

ENCA

NA G

EMPA

BUM

IPR

OVIN

SI JA

WA TE

NGAH

TAHU

N 20

08

Klas

ifikas

i IRBI

Pro

vinsi

Jawa

Teng

ah

Lege

nda

Di Su

sun O

leh :

Tri N

ur Hi

daya

h(A

6101

1004

2)

Jalan

Arter

i/Utam

a

Jalan

Kere

ta Ap

i

Wadu

k

Sung

aiBa

tas P

rovins

i

Batas

Kab

upate

n

Garis

Pan

tai

Kanto

r Bup

ati / W

ali ko

ta

Kanto

r Gub

ernur

Gamb

ar 1.1

Peta

Inde

ks B

enca

na G

empa

Bum

i Prov

insi J

awa T

enga

h

Seda

ng

Tingg

i Halam

an 4

Skala

1:1.2

20.00

0

Page 5: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalaheprints.ums.ac.id/37325/3/BAB I.pdf · bentuk muka bumi dihasilkan oleh tenaga endogen diantaranya : pegunungan, dataran tinggi, dataran

5

Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik mengambil tema mengenai

penggunaan metode pembelajaran dalam mencapai tujuan pembelajaran.

Dengan demikian maka penulis melakukan penelitian dengan judul

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE NUMBERED HEAD

TOGETHER (NHT) DALAM MATERI BENTUK MUKA BUMI YANG

DIHASILKAN OLEH TENAGA ENDOGEN KELAS VII SMP NEGERI 2

GATAK SUKOHARJO.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat di identifikasi masalah

penelitian sebagai berikut:

1. Siswa SMP Negeri 2 Gatak Sukoharjo sebagai subjek pembelajaran

memiliki partisipasi belajar rendah, cenderung ramai dan kurang

memperhatikan materi.

2. Kondisi belajar yang cenderung didominasi oleh guru, dan kurangnya

metode pembelajaran yang bervariasi dalam penyampaian materi.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, agar dapat terarah penelitian ini ,

maka batasan masalahnya adalah sebagi berikut:

1. Penelitian hanya dilakukan di SMP Negeri 2 gatak, Sukoharjo kelas VII.

2. Penelitian ini dibatasi pada penerapan metode Numbered Head Together

(NHT).

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas permasalahan penelitian dapat dirumuskan

sebagai berikut:

Page 6: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalaheprints.ums.ac.id/37325/3/BAB I.pdf · bentuk muka bumi dihasilkan oleh tenaga endogen diantaranya : pegunungan, dataran tinggi, dataran

6

1. Apakah penggunaan metode Numbered Head Together (NHT) dapat

mencapai tujuan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan sosial (IPS) dalam

materi Bentuk Muka Bumi yang Dihasilkan oleh Tenaga Endogen.

2. Apakah metode Numbered Head Together (NHT) lebih efektif dalam

pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dibandingkan dengan

penggunaan metode konvensional (ceramah).

E. Tujuan Penelitian

Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Mengetahui apakah penggunaan metode Numbered Head Together

(NHT) dapat mencapai tujuan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial

(IPS) pada materi Bentuk Muka Bumi yang Dihasilkan oleh Tenaga

Endogen.

2. Mengetahui apakah penggunaan metode Numbered Head Together

(NHT) efektif dibandingkan dengan proses pembelajaran menggunakan

metode konvensional pada mata pelajaran (IPS) dengan materi Bentuk

Muka Bumi yang Dihasilkan oleh Tenaga Endogen.

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Penggunaan metode Numbered Head Together (NHT) dapat

digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran IPS pada materi

bentuk muka bumi yang dihasilkan oleh tenaga endogen.

b. Penggunaan metode Numbered Head Together lebih efektif

dibandingkan dengan metode konvensional.

2. Manfaat Praktis

a. Manfaat bagi siswa

1) Meningkatkan kemampuan pemahaman siswa.

Page 7: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalaheprints.ums.ac.id/37325/3/BAB I.pdf · bentuk muka bumi dihasilkan oleh tenaga endogen diantaranya : pegunungan, dataran tinggi, dataran

7

2) Meningkatkan perhatian siswa dalam pembelajaran Ilmu

Pengetahuan Sosial (IPS).

b. Manfaat bagi guru:

1) Sebagai masukan bagi guru untuk memilih metode

pembelajaran yang efektif khususnya pelajaran ilmu

pengetahuan sosial

2) Menjalin hubungan yang komunikatif dengan siswa.

c. Manfaat bagi sekolah:

1) Mengembangkan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial

(IPS) yang sudah ada di sekolahan dengan inovasi baru sesuai

dengan kemajuan zaman.

2) Meningkatkan efektivitas pembelajaran Ilmu Pengetahuan

Sosial (IPS) disekolah, sehingga terciptanya suasana belajar

yang kondusif.

d. Manfaat bagi peneliti selanjutnya

1) Adanya penelitian ini diharapakan dapat dijadikan referensi

dalam penelitian sejenis.