BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Maasalahrepository.radenfatah.ac.id/6613/1/BAB I.pdf · 2020....
Transcript of BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Maasalahrepository.radenfatah.ac.id/6613/1/BAB I.pdf · 2020....
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Maasalah
Pendidikan merupakan cara untuk membangkitkan usaha agar terwujudnya
proses pembelajaran siswa yang aktif sehingga dapat mengembangkan potensi
dirinya dan memiliki spiritual keagamaan, kecerdasan, akhlak mulia,
keterampilan, kepribadian, dan dapat mengendalikan dirinya sendiri.1 Pendidikan
sebaiknya dipersiapkan secara serius, karena ketika pendidikan tidak dipersiapkan
secara serius maka akan berdampak terhadap keberhasilan pendidikan.2 Dilihat
dari perannya pendidikan kurang mampu memberikan sumber daya yang
seimbang antara spiritual, emosional dan intelektual.3
Pendidikan merupakan salah satu faktor yang dapat memengaruhi
kepercayaan diri seseorang. Ketika pendidikan seseorang rendah maka akan
berdampak pada kepercayaan dirinya, salah satunya yaitu bergantung kepada
orang lain dengan menjadi bawahan kekuasaaan orang yang lebih pandai darinya.
1Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Undang-Undang RI No. 12 Tahun 2012
(Bandung: Citra Umbara, 2012), hlm. 150. 2Syarnubi, “Profesionalisme Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Membentuk Religiusitas
Siswa Kelas IV Di SDN 2 Pengarayan,” Tadrib: Jurnal Pendidikan Agama Islam 5, no. 1 (2019), hlm.
90. 3Irja Putra Pratama dan Zulhijra, “Reformasi Pendidikan Islam di Indonesia,” Jurnal PAI
Raden Fatah 1, no. 2 (2019), hlm. 118.
-
2
Sebaliknya, orang yang mempunyai pendidikan tinggi akan memiliki tingkat
kepercayaan diri yang lebih dibandingkan yang berpendidikan rendah.4
Maslow menyatakan bahwa percaya diri merupakan modal dasar untuk
pengembangkan aktualisasi diri. Dengan percaya diri orang akan mampu
mengenal dan memahami diri sendiri. Sementara itu, kurangnya percaya diri akan
menghambat potensi diri. Jadi orang yang kurang percaya diri akan menjadi
seseorang yang pesimis dalam menghadapi tantangan, takut, dan ragu-ragu untuk
menyampaikan gagasan, serta bimbang dalam menentukan pilihan dan sering
membanding-bandingkan dirinya dengan orang lain.5
Menurut Thantaway dalam kamus istilah bimbingan dan konseling, percaya
diri adalah kondisi mental atau psikologis diri seseorang yang memberi keyakinan
kuat pada dirinya untuk berbuat atau melakukan suatu tindakan. Orang yang tidak
percaya diri memiliki konsep diri yang negatif, kurang percaya pada
kemampuannya, karena itu sering menutup diri. 6
Untuk dapat mencapai kesuksesan dalam hidup kepercayaan diri sangatlah
penting agar kita bisa memaksimalkan potensi yang ada didalam diri kita maupun
didalam pergaulan.
4Rini Risnawati dan M. Nuh Ghufron, Teori-Teori Psikologi (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media,
2010), hlm. 38. 5Derry Iswidharmanjaya, Satu Hari Menjadi Lebih Percaya Diri (Jakarta: PT Elex Media
Komputindo, 2014), hlm. 21. 6Khaeruman & Muhammad Saleh, “Pengaruh Percaya Diri Siswa Terhadap Motivasi Belajar
Kelas XI (Sebelas) IPS di MA. Ashhabul Maimanah Sidayu,” Jurnal Kajian Keislaman 3, no. 1
(2016), hlm. 85-86.
-
3
Percaya diri itu berasal dari diri sendiri, bagaimana tekat kita untuk
melakukan hal yang kita inginkan dan butuhkan dalam menjalani proses
kehidupan. Untuk dapat membentuk kepercayaan diri pada dasarnya berawal dari
keyakinan diri kita sendiri, bagaimana kita mampu menghadapi segala tantangan
dalam kehidupan, sehingga kita mampu berbuat sesuatu untuk menghadapi segala
tantangan yang ada. 7
Agama Islam juga mendorong umat-Nya agar memiliki percaya diri, karena
manusia merupakan makhluk yang sempurna memiliki akal dan pikiran yang bisa
di manfaatkan untuk mengembangkan potensi yang ada di dalam dirinya. Hal ini
terlihat dari firman-Nya Q.S Al-Imron: 139, sebagai berikut:
“Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati,
Padahal kamulah orang-orang yang paling Tinggi (derajatnya), jika kamu orang-
orang yang beriman.” (Q.S. Al-Imron: 139). 8
Jadi seseorang haruslah memiliki kerpacayaan dirinya, karena ini merupakan
salah satu faktor untuk meningkatkan prestasi belajarnya disekolah.
Prestasi belajar merupakan hasil dari suatu proses pembelajaran berupa
pengetahuan dan keterampilan yang diukur dengan suatu tes.9 Ketika pendidikan
telah mendapatkan perubahan dalam pendekatannya maka akan dengan mudah
7Noni Rozaini & Sandra Dwi Anti, “Pengaruh Motivasi Belajar dan Kepercayaan Diri Siswa
Terhadap Prestasi Belajar,” Jurnal Niagawan 6, no. 2 (2017), hlm. 3. 8Departemen Agama RI, Al-Qur’an Tajwid dan Terjemahnya (Bandung: Jumanatul Ali-Art,
2005), hlm. 53. 9Tanti T. Irianti, Prestasi Berbasis Karakter (Yogyakarta: Grafika Indah, 2017), hlm. 16.
-
4
mentransfer ilmu pengetahuan dengan siswa. Mendidik siswa agar percaya diri
tidaklah mudah, ada banyak hal yang harus dilakukan agar percaya diri siswa bisa
mengembangkan potensi dirinya sendiri secara maksimal.
Namun tidak setiap siswa memiliki kepercayaan diri yang baik. Hal ini
terlihat dari gejala awal yang dapat diamati dengan adanya perasaan malu,
sungkan, minder dan lain sebagainya adalah salah satu proses yang menjadi
kendala seorang siswa dalam berinteraksi di sekolah maupun dilingkungan
sekolah. Oleh sebab itu dengan gejala yang telah terlihat tersebut siswa akan
sering merasa tidak yakin dengan kemampuan yang dimilikinya, sehinggajadi
lebih menutup diri, dan kurang mendapatkan pengetahuan mengenai informasi
yang dibutuhkannya.
Di SMA Islam Az-Zahrah Palembang ini memiliki banyak prestasi yang
membanggakan sekolahnya. Baik dari prestasi akademik maupun prestasi dalam
bidang non akademik. Prestasi-prestasi ini yang menjadikan sekolah ini sebagai
salah satu sekolah yang berakreditasi A (sangat baik).
Namun ada juga siswa pada kelas 10 yang terkesan masih malu untuk
mengungkapkan argumentasinya baik di dalam kelas maupun kegiatan-kegiatan
ekstrakurikuler. Mereka menganggap belum bisa tampil percaya diri karena takut
akan salah berbicara atau tidak akan berbobot pembicaraan atau argumentasinya.
Mereka juga takut ditertawakan karena mencoba sesuatu yang baru ia lakukan
namun tidak sempurna di pandang teman-teman.
-
5
Permasalahan-permasalahan ini yang harus diperbaiki siswa agar
mendapatkan hasil yang baik dan memuaskan dalam membentuk kepercayaan
dirinya. Dengan adanya kepercayaan diri maka siswa mampu mengembangan
kemampyannya, sehingga akan bernilai positif untuk prestasi belajarnya yang
baik.10
Ditinjau dari persentase kepercayaan diri setiap kelas pada kelas 10, ada
60% siswa yang memiliki kepercayaan diri yang baik, sedangkan 40% nya lagi
belum menemukan titik kesiapannya untuk menyampaikan pendapatkan atau
hanya sekedar untuk menanyakan pembelajaran dikelas.11
Berikut merupakan prestasi yang dimiliki oleh siswa yang ada di SMA Islam
Az-Zahrah Palembang berdasarkan nilai Rata-rata mid semester genap kelas X di
SMA Islam Az-Zahrah Palembang.12
Tabel 1.1 Nilai rata-rata Mid Semester genap kelas X SMA Islam Az-Zahrah
Palembang
Kelas Jumlah
Siswa
KKM Nilai Jumlah
Ketuntasan
Presentase
Ketuntasan
Keterangan
X IPA 1 33 75 ≥75 10 30% Tuntas
-
6
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa prestasi belajar siswa kelas X
SMA Islam Az-Zahrah Palembang masih tergolong rendah yaitu dapat dilihat
dari jumlah siswa yang memperoleh nilai ≥75 hanya sebanyak 6-10 siswa dengan
persentase 20-30%, sedangkan jumlah siswa yang memperoleh nilai di bawah 75
sebanyak 20-25 siswa dengan persentase 70-90%. Artinya hanya sebesar 20-30%
yang dapat mencapai daya serap materi pelajaran, sedangkan 70-90% atau
sebanyak 20-25 siswa belum mencapai daya serap minimal.
Banyak sekali wadah untuk siswa melatih kepercayaan diri siswa, dengan
mengikuti ektrakurikuler maka siswa bisa mengekplorasi dirinya. Namun lain
halnya dengan siswa yang masih kelas 10, mereka masih belum berani dengan
anggapan “masih siswa baru”.13 Ketika hal ini dibiarkan begitu saja maka akan
berdampak pada prestasi belajarnya, baik dikelas maupun prestasi dilingkungan
sekolah. Sehingga peneliti sangat tertarik mengenai bagaimana kepercayaan diri
siswa bisa mempengaruhi prestasi belajar siswa. Maka dari itu peneliti akan
mengangkat judul penelitian “Pengaruh Kepercayaan diri Terhadap Prestasi
Belajar Siswa Di SMA Islam Az-Zahrah Palembang”.
13Wawancara Pribadi dengan M. Ridho Saputra selaku siswa kelas 10 SMA Islam Az-Zahrah
Palembang, 18 September 2018 Pukul 10.00 WIB.
-
7
B. Identifikasi Masalah
1. Masih ada siswa yang masih malu mengeluarkan pendapat.
2. Ada siswa yang belum percaya diri akan kemampuannya.
3. Ada siswa yang belum bisa mengalahkan rasa takutnya.
4. Sebagian siswa yang belum berkembang kemampuannya.
5. Adanya pengekplorasian diri siswa disekolah.
6. Adanya peran guru untuk mengembangkan percaya diri agar potensinya
muncul.
7. Ada siswa masih bimbang dalam menentukan pilihan ekstra kurikuler yang
tepat.
8. Masih ada siswa yang memiliki prestasi dibawah rata-rata.
C. Batasan Masalah
1. Subyek penelitian
Subyek penelitian ini hanya terbatas pada siswa kelas 10 di SMA Islam Az-
Zahrah Palembang.
2. Obyek Penelitian
Dalam penelitian adalah aspek-aspek dari subyek penelitian yang
menjadi sasaran penelitian, obyek penelitian hanya terbatas pada:
a. Kepercayaan diri siswa pada kelas 10 di SMA Islam Az-Zahrah
Palembang.
b. Prestasi belajar siswa dalam bidang akademik mata pelajaran Pendidikan
AgamaIslampada kelas 10 di SMA Islam Az-Zahrah Palembang.
-
8
D. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kepercayaan diri siswa kelas 10 di SMA Islam Az-Zahrah
Palembang?
2. Bagaimana prestasi belajar siswa kelas 10 di SMA Islam Az-Zahrah
Palembang?
3. Adakah pengaruh kepercayaan diri terhadap prestasi belajar siswa kelas 10 di
SMA Islam Az-Zahrah Palembang?
E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui kepercayaan diri siswa kelas 10 di SMA Islam Az-
Zahrah Palembang.
b. Untuk mengetahui prestasi belajar siswa kelas 10 di SMA Islam Az-
Zahrah Palembang.
c. Untuk mengetahui pengaruh kepercayaan diri terhadap prestasi belajar
siswa kelas 10 di SMA Islam Az-Zahrah Palembang
2. Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang baik dari
teoritis maupun secara praktis.
a. Dari segi Teoritis
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi
perkembangan dalam bidang ilmu pengetahuan dan pendidikan.
b. Dari segi Praktis
-
9
1) Bagi guru
Diharapkan dapat berguna untuk bahan masukan kepada guru dalam
menumbuhkan kepercayaan diri siswa agar siswa dapat
mengembangkan potensi dirinya menjadi prestasi belajar disekolah
maupun masyarakat
2) Bagi peneliti
a) Diharapkan dapat berguna untuk menambah wawasan ilmu
pengetahuan, yakni sebagai bekal menjadi guru dimasa yang akan
datang, dan memberikan pengalaman belajar dalam menumbuhkan
kepercayaan diri siswanya nanti agar meningkatkan kemampuan
serta keterampilan dalam mengajar.
b) Diharapkan berguna sebagai acuan dan bahan pertimbangan baik
bagi sekolah maupun penelitian yang selanjutnya.
3) Bagi siswa
Diharapkan agar dapat menumbuhkan kepercayaan dirinya agar dapat
mengembangkan potensi dari kemampuan diri dalam bentuk prestasi
dirinya.
F. Tinjuan Pustaka
Sehubungan dengan penulisan skripsi tentang pengaruh kepercayaan diri
terhadap prestasi belajar siswa kelas 10 di SMA Islam Az-Zahrah Palembang.
Berdasarkan beberapa penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian yang
-
10
sedang direncanakan terdapat kesamaan dan perbedaan yang terjadi antara
penelitian yang terdahulu dengan penelitian yang sedang direncanakan.
Pada penelitian yang dilakukan Irawati judul penelitian mengenai “Pengaruh
Rasa Percaya Diri Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi
Kelas X Di MA Al-Mujahidin Tempos Tahun Ajaran 2016/2017”14. Penelitian ini
menyimpulkan bahwa adanya pengaruh positif antara rasa percaya diri terhadap
hasil belajar siswa, hal ini dapat dilihat dari nilai rxy yang diperoleh sebesar 0,500
sedangkan angka batas penerimaan hipotesis nor (H0) yang terdapat pada tabel
product moment pada tarif signifikan 5% dan sampel 225 adalah 0,396. Hal ini
menunjukkan bahwa nilai rxy>r tabel product moment (0,500>0,396), ini berarti
nilai rxy tersebut positif dan signifikan, karena harga r hitung lebih besar dari
pada r tabel untuk taraf kesalahan 5%.
Dalam penelitian ini terdapat persamaan dan perbedaan dengan peneliti dilihat
dari segi variabel penelitiannya yakni penelitian yang dilakukan Irawati
menggunakan variabel hasil belajar sedangkan peneliti menggunakan variabel
prestasi belajar. Disisi lain juga penelitain Irawati menggunakan lokasi penelitian
di MA Al-Mujahidin Tempos, sedangkan peneliti akan melakukan penelitian di
SMA Islam Az-Zahrah Palembang.
Namun pada penelitian yang dilakukan Cakrawati Sukirman yang berjudul
“Pengaruh Kepercayaan Diri terdapat Kompetensi Psikomotorik Pesera Didik
14Irawati, “Pengaruh Rasa Percaya Diri Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
Ekonomi Kelas X di MA Al-Mujahidin Tempos Tahun Ajaran 2016/2017” (UIN Mataram, 2017),
hlm. 13.
-
11
Kelas XI IPS pada Pembelajaran PAI di SMAN 10 Bulukumba”.15 Penelitian ini
menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh sikap percaya diri terhadap
peningkatkan kompetensi psikomotorik peserta didik pada pembelajaran PAI di
SMAN 10 Bulukumba. Dengan nilai to = 8, maka to>ttabel (8>1,980) maka dapat
disimpulkan H0 ditolak. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa besarnya
sumbangan relative relatif variabel kepercayaan diri terhadap kompetensi
psikomotorik adalah 50%, sedangkan sisanya (44%) dipengaruhi oleh variabel
lain di luar penelitian.
Dari sisi perbedaan dan persamaan dengan peneliti, maka penelitian yang di
lakukan oleh Cakrawati Sukirman ini menggunakan variabel yang sama yakni
percaya diri sedangkan variabel bebasnya menggunakan variabel peningkatan
kompetensi psikomotorik, sedangkan variabel peneliti lakukan mengenai prestasi
belajar siswa.
Dalam penelitian yang berjudul “Pengaruh Kepercayaan Diri dan
Kemampuan Komunikasi Matematika Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa
Kelas VIII SMP Negeri Majene”16 yang dilakukan oleh Jumalia. Penelitiannya
dapat menyimpulkan bahwa Hasil analisis inferensial menunjukkan bahwa
kepercayaan diri dan kemampuan komunikasi matematika secara simultan
berpengaruh positif terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP
15Cakrawati Sukirman, “Pengaruh Kepercayaan Diri Terhadap Kompetensi Psikomotorik
Peserta Didik Kelas XI Pada Pembelajaran PAI di SMAN 10 Bulukumba” (UIN Alauddin Makasar,
2017), hlm. 15. 16Jumalia, “Pengaruh Kepercayaan Diri dan Kemampuan Komunikasi Matematika Terhadap
Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 5 Majene” (Universitas Negeri Makasar,
2018), hlm. 103.
-
12
Negeri 5 Majene, dengan koefisien determinasi R2 = 0,741. Hasil analisis
inferensial juga menunjukkan bahwa secara parsial kemampuan komunikasi
matematika berpengaruh sebesar 1,366 terhadap hasil belajar matematika dengan
memperhatikan kepercayaan diri siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Majene. Hal ini
berarti bahwa setiap kenaikan satu unit kemampuan komunikasi matematika (X1)
akan memberikan dampak pada hasil belajar matematika (Y) sebesar 1,366.
Namun kepercayaan diri tidak berpengaruh terhadap hasil belajar matematika
siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Majene. Dari hasil analisis di atas dapat
disimpulkan bahwa secara bersama-sama kepercayaan diri dan kemampuan
komunikasi matematika berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas VIII SMP
Negeri 5 Majene.
Letak persamaan dan perbedaan dalam penelitian ini adalah mengenai
variabel dan lokasi tujuan penelitian. Variabel yang memiliki persamaan yakni
mengenai percaya diri siswa, sedangkan variabel yang berbeda terletak di variabel
kedua atau variabel terikat mengenai kemampuan komunikasi dan hasil belajar
pada pelajaran matematika. Dan lokasi yang digunakan juga berbeda yakni di
SMP Negeri 5 Majene sedangkan peneliti di SMA Islam Az-Zahrah Palembang.
Penelitian yang dilakukan oleh Devi Setyowati dan I Wayan Widana yang
berjudul “Pengaruh Minat, Kepercayaan Diri, dan Kreativitas Belajar Terhadap
Hasil Belajar Matematika”.17 Penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat
17Devi Setyowati dan I Wayan Widana, “Pengaruh Minat, Kepercayaan Diri, dan Kreativitas
Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika,” Jurnal Emasains 5, no. 1 (2016), hlm. 10.
-
13
pengaruh langsung minat belajar terhadap hasil belajar matematika dengan
koefisien jalur sebesar 0,526, terdapat pengaruh langsung kepercayaan diri
terhadap hasil belajar matematika dengan koefisien jalur sebesar 0,300, terdapat
pengaruh langsung kreativitas belajar terhadap hasil belajar matematika dengan
koefisien jalur sebesar 0,237, terdapat pengaruh langsung kepercayaan diri
terhadap kreativitas belajar dengan koefisien jalur sebesar 0,861, terdapat
pengaruh langsung secara simultan minat, kepercayaan diri, dan kreativitas
belajar terhadap hasil belajar matematika dengan Fhitung adalah 327,340 dengan
sig. 0,000.
Letak perbedaan dan persamaan penelitian yang dilakukan oleh Devi
Setyowati dan I Wayan Widana. Perbedaannya yakni pada variabel yang
dilakukan oleh peneliti mengenai prestasi belajar siswa sedangkan penelitian yang
dilakukan oleh Devi Setyowati dan I Wayan Widana mengenai Minat, Kreativitas
terhadap Hasil belajar pada pelajaran Matematika. Selain itu juga metode
penelitian yang digunakan peneliti yakni menggunakan ex post facto sedangkan
penelitian sebelumnya menggunakan metode penelitian asosiatif dengan bentuk
analisis jalur (path analysis). Letak Persamaan antara peneliti dengan Devi
Setyowati dan I Wayan Widana yakni di persamaan variabel mengenai
kepercayaan diri.
-
14
G. Kerangka Teori
1. Pengertian Percaya diri
Lauster (1992) mendefinisikan kepercayaan diri diperoleh dari
pengalaman hidup. Kepercayaan diri merupakan salah satu aspek kepribadian
yang berupa keyakinan akan kemampuan diri seseorang kepribadian yang
berupa keyakinan akan kemampuan diri seseorang sehingga tidak
berpengaruh oleh orang lain dan dapat bertindak sesuai kehendak, gembira,
optimis, cukup toleran, dan tanggung jawab.18
Anthony berpendapat bahwa kepercayaan diri merupakan sikap pada diri
seseorang yang dapat menerima kenyataan, dapat mengembangkan kesadaran
diri, berpikir positif, memiliki kemandirian, dan mempunyai kemampuan
untuk memiliki serta mencapai segala sesuatu yang diinginkan.19
Kepercayaan diri adalah rasa yang dapat menyakinkan diri bahwa
mampu melakukan suatu hal yang akan dilakukan. Sehingga siswa bisa
mengalahkan rasa yang membuat melemahnya rasa gugup takut atau yang
menjadikan hal-hal tidak percaya akan dirinya sendiri.
2. Pengertian Prestasi belajar
Prestasi dinilai sebagai suatu pencapaian dari bukti keberhasilan usaha
seseorang setelah memperoleh pengalaman atau pelajaran. Prestasi dapat
berupa tertulis maupun lisan, yaitu piagam atau sertifikat. Menurut
18Ghufron, Op. Cit., hlm. 34. 19Ibid.
-
15
Poerwadarminto (1976) prestasi adalah kemampuan yang sungguh-sungguh
ada dan dapat diamati (actual ability) serta terukur langsung oleh parameter
tertentu.20
Lester D. Crow dan Alice Crow (1958) menyatakan belajar adalah
perolehan kebiasaan, pengetahuan, dan sikap, termasuk cara baru untuk
melakukan sesuatu dan upaya-upaya seorang dalam mengatasi kendala atau
menyesuaikan situasi yang baru.21 Sedangkan Oemar Hamalik menyatakan
belajar adalah perubahan tingkah laku yang relative mantap berkat latihan dan
pengalaman.22
C. T. Morgan dalam buku Introduction To Psychology (1961), belajar
adalah suatu perubahan yang relative menetap dalam tingkah laku sebagai
akibat/hasil dari pengalaman yang lalu.23
James O. Whittaker, merumuskan belajar sebagai-proses dimana tingkah
laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman. Sedangkan
Cronbach berpendapat bahwa belajar sebagai suatu aktivitas yang ditunjukkan
oleh perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman.24
Prestasi belajar adalah keberhasilan dalam proses pembelajaran dalam
bentuk perubahan tingkah laku menjadi permanen, dari yang belum tau
20Irianti, Op. Cit., hlm. 1. 21Nyayu Khodijah, Psikologi Pendidikan (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2016), hlm. 48. 22Oemar Hamalik, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sitem (Jakarta: PT.
Bumi Aksara, 2001), hlm. 154. 23Nurlaila, Pengelolaan Pengajaran (Palembang: Noerfikri Offset, 2015), hlm. 97. 24Rohmalina Wahab, Psikologi Pendidikan (Palembang: IAIN Raden Fatah Press, 2006), hlm.
97-98.
-
16
menjadi tau. Prestasi belajar ini juga sering ditandai dengan adanya beberapa
penghargaan baik dari sekolah maupun hanya dengan keluarga. Penghargaan
tersebut bisa berupa beberapa ucapan, sertifikat hingga tropi yang diraih oleh
siswa. Namun fokus penelitian ini adalah prestasi dilihat dari nilai raport
siswa, perpacu dari salah satu cara pengukuran menurut Naseer (2004)
mengukur prestasi belajar dengan menggunakan tiga komponen yaitu skor
kuis, skor uts (mind term), dan skor uas (final exam).25
3. Pengaruh percaya diri terhadap prestasi belajar
Anita Lie, seorang pakar di bidang pendidikan menyatakan Orang yang
memiliki percaya diri dapat menyelesaikan tugas atau pekerjaan sesuai dengan
tahapan perkembangannya dengan baik atau setidaknya memiliki kemampuan
untuk belajar cara-cara menyelesaikan tugas tersebut. Orang yang percaya diri
mempunyai keberanian dan kemampuan untuk meningkatkan prestasinya
sendiri. Selanjutnya orang yang percaya diri juga akan dipercaya oleh orang
lain.26
Menurut Ade Gunawan dalam “Genius Learning Strategy”, rasa kurang
percaya diri sendiri secara umum akan menyebabkan:27
a. Berpengaruh negatif terhadap prestasi secara umum
25Irianti, Op. Cit., hlm. 17. 26Anita Lie, 101 Cara Menumbuhkan Percaya Diri Anak (Jakarta: PT. Elex Media
Komputindo, 2003), hlm. 4. 27Amir Faisal & Zulfanah, Membangkitkan Gairah Anak untuk Berprestasi (Jakarta: PT. Elex
Media Komputindo, 2011), hlm. 71.
-
17
b. Menghambat hidup seseorang untuk membangkitkan potensi yang
sesungguhnya.
c. Memengaruhi seseorang dalam memberikan arti kepada pengalaman
hidupnya.
d. Kejadian yang tidak sejalan dengan belief nya akan ditolaknya tanpa
memberikan pemikiran yang seharusnya.
e. Akan terbentuk menjadi sebuah zona nyaman yang merugikan, dimana
orang-orang yang sukses umumnya mampu keluar dari zona nyamannya.
H. Variabel Penelitian
Menurut Y.W. Best yang disunting oleh Snpiah Faisal, variabel penelitian
adalah kondisi-kondisi yang oleh peneliti dimanipulasikan, dikontrol atau
diobservasi dalam suatu penelitian. Direktorat Pendidikan tinggi Depdikbud
menjelaskan, variabel penelitian adalah segala sesuatu yang akan dijadikan objek
pengamatan penelitian. Variabel penelitian ditentukan oleh landasan teoritisnya
dan kejelasannya ditegaskan oleh hipotesis penelitian.28
Penelitian yang digunakan ini mengunakan dua variabel, yaitu variabel X dan
variabel Y, variabel X menjadi Variabel mempengaruhi, yaitu Kepercayaan diri
dan variabel Y menjadi variabel dipengaruhi, yaitu Prestasi belajar siswa di SMA
Islam Az-Zahrah Palembang.
28Amirul Hadi, Metodologi Penelitian Pendidikan (Bandung: CV. Pustaka Setia, 1998), hlm.
208.
-
18
Skema Variabel
I. Definisi Operasional
1. Kepercayaan diri
Kepercayaan diri adalah rasa yang dapat menyakinkan diri bahwa mampu
melakukan suatu hal yang akan dilakukan. Dalam kegiatan di SMA Islam Az-
Zahrah yakni hal kecil dengan percaya diri akan bertanya kepada guru
mengenai pembelajaran yang belum dipahami. Karena masih ada siswa yang
tidak mau bertanya kepada guru mengenai hal yang kurang dimengerti karena
takut dan malu.Indikator yang dicantumkan dalam penelitian ini
menggunakan beberapa aspek dan jenis dari percaya diri yakni meliputi:
a. Percaya Diri Lahir 1) Komunikasi 2) Ketegasan 3) Penampilan Diri 4) Pengendalian Perasaan
b. Percaya Diri Batin 1) Cinta Diri 2) Pemahaman Diri 3) Tujuan yang jelas 4) Pemikiran yang positif
2. Prestasi belajar siswa
Prestasi belajar adalah keberhasilan dalam proses pembelajaran dalam bentuk
perubahan tingkah laku menjadi permanen, dari yang belum tau menjadi tau.
Variabel Y (Terikat)
Prestasi belajar siswa
Variabel X (Bebas)
Kepercayaan Diri
-
19
Prestasi belajar yang akan dilakukan oleh penelitian ini adalah nilai ulangan
harian pada kelas 10 di SMA Islam Az-Zahrah Palembang.
J. Hipotesis
Menurut Sugiono hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusam masalah
penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk
kalimat pertanyaan. Pembuktian hipotesis ini setelah melakukan penelitian,
apakah terdapat jawaban dari salah satu perkiraan. Hipotesis penelitian sebagai
berikut:
Ha : Kepercayaan diri berpengaruh signifikan terhadap prestai belajar siswa
kelas 10 di SMA Islam Az-Zahrah Palembang.
H0 : Kepercayaan diri tidak berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar
siswa kelas 10 di SMA Islam Az-Zahrah Palembang.
K. Metode Penelitian
1. Jenis atau macam penelitian
Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian Korelasional studi Prediktif.
Penelitian korelasi studi prediktif adalah bagian dari penelitian korelasional.
Studi Prediktif adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh
antarvariabel atau untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi suatu
variabel.29 Studi prediksi ini jika dua variabel mempunyai hubungan yang
signifikan, skor pada satu variabel dapat digunakan untuk memprediksikan
29V. Wina Sujarweni, Metodologi Penelitian Keperawatan (Yogyakarta: Gava Media, 2014),
hlm. 47.
-
20
skor pada variabel yang lain. Studi Prediksi juga dilakukan untuk menguji
hipotesis teoritis mengenai variabel yang dipercaya menjadi predictor suatu
kriteria.30 Penelitian ini menggunakan jenis penelitian korelasi studi prediktif,
mengenai apakah adanya pengaruh antara percaya diri seseorang
mengakibatkan salah satunya prestasi belajarnya.
Dalam penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif yaitu suatu proses
penelitian untuk menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa
angka sebagai alat untuk menemukan keterangan apa yang ingin diketahui.31
Dalam penelitian ini akan mencari seberapa besarpengaruh kepercayaan diri
terhadap prestasi belajar siswa pada kelas 10 di SMA Islam Az-Zahrah
Palembang.
2. Jenis dan Sumber Data
a. Jenis Data
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan data Kuantitatif, yakni data
yang digunakan untuk membantu menganalisa hasil dari perhitungan
kuesioner atau angket yang berupa angka-angka dan memberikan
penafsiran terhadap hasilnya, mengenai pengaruh kepercayaan diri
terhadap prestasi belajar siswa kelas 10 di SMA Islam Az-Zahrah
Palembang.
30Emir, Metodologi Penelitian Pendidikan (Jakarta: Rajawali Pers, 2015), hlm. 45-46. 31Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: Rineka Cipta,
2010), hlm. 12.
-
21
b. Sumber Data
Untuk memaksimalkan data, maka sumber data yang digunakan penulis
ada dua macam yaitu:
1) Sumber data primer, merupakan data yang diperoleh dari sumber
pertama atau pengumpulan data dilakukan sendiri oleh peneliti secara
langsung seperti angket dan dokumentasi.32 Data primer yang
dilakukan dalam penelitian ini adalah siswa kelas 10, untuk
mengetahui seberapa pengaruh kepercayaan diri terhadap prestasi
belajar yang dimilikinya.
2) Sumber data sekunder, merupakan sumber data yang didapatkan oleh
penulis untuk membuktikan hasil temuan dilapangan.33 Data sekunder
yang ada di dalam penelitian ini ialah berupa dokumen-dokumen yang
mendukung, buku, foto, maupun literatur yang berkaitan mengenai
penelitian ini.
a) Guru Pendidikan Agama Islam, untuk mengetahui siswa yang
berprestasi melalui nilai ulangan harian.
b) Wakil Kesiswaan, untuk mengetahui data siswa dan sekolah.
32Wagiran, Metodologi Penelitian Pendidikan (Teori dan Implementasi) (Yogyakarta:
Deepublish, 2015), hlm. 233. 33Syarnubi dkk, “Proses Pembelajaran Di Program Studi Pendidikan Agama Islam FITK UIN
Raden Fatah Palembang,” Tadrib: Jurnal Pendidikan Agama Islam 3, no. 1 (2017), hlm. 57.
-
22
3. Populasi dan Sampel Penelitian
a. Populasi Penelitian
Dalam metode penelitian kata populasi amat populer, digunakan
untuk menyebutkan serumpun atau sekelompok objek yang menjadi
sasaran penelitian. Oleh arenanya, populasi penelitian merupaka
keseluruhan (universum) dari objek penelitian yang dapat berupa manusia
hewan, dan tumbuh-tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa, sikap hdup,
dan sebagainya, sehingga objek-objek ini dapat menjadi sumber data
penelitian.34
Populasi dalam penelitian ini berpusat pada kelas 10 di SMA Islam
Az-Zahrah Palembang karena ada siswa yang belum mengembangkan
potensi dirinya karena masih merasa gugup takut dan menyebabkan
kurangnya percaya diri siswa serta ada anggapan adanya siswa yang junior
atau yang sering disebut dengan masih anak baru. Oleh karenanya siswa
kelas 10 yang menjadi titik penelitian, yang memiliki 125 siswa terdiri
dari 4 kelas yakni kelas X IPA 1, X IPA 2, X IPA 3 dan X IPS.35
34Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif (Jakarta: Kencana, 2005), hlm. 109. 35Wawancara pribadi dengan Bapak Syahril, S.Pd.I selaku Wakil Kesiswaan SMA Islam Az-
Zahrah Palembang, 15 Oktober 2018 Pukul 10.00 WIB.
-
23
Tabel 1.2. Jumlah siswa kelas X SMA Islam Az-Zahrah Palembang
No. Kelas Jumlah Siswa
1. X IPA 1 33
2. X IPA 2 33
3. X IPA 3 26
4. X IPS 33
Jumlah 125
b. Sampel Penelitian
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan
sample probabilitasyang mencakup simple Random Sampling. Simple
Random Samping adalah teknik yang paling sederhana (simple). Sampel
diambil secara acak, tanpa memperhatikan tingkatan yang ada dalam
populasi, tiap elemen populasi memiliki peluang yang sama dan diketahui
untuk terpilih sebagai subjek.36 Besarnya sampel dari seluruh kelas dalam
penelitian ini ditentukan dengan menggunakan rumus Slovin. Adapun
rumus Solvin adalah sebagai berikut:
n =N
1 + (N x e2)
Keterangan:
n = Jumlah elemen/anggota sampel
N = Jumlah elem/anggota populasi
e = Error level (tingkat kesalahan, peneliti menggunakan 10 %)
36Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian (Jakarta: Kencana, 2011), hlm. 151.
-
24
Berdasarkan rumus Solvin dengan populasi 125 siswa dan tingkat
kesalahannya sebesar 10 %. Maka besarnya sampel pada penelitian ini adalah:
n =N
1 + (N x e2)
n =125
1 + (125 x 0,12)=
125
1 + (1,25)
=125
2,25= 55,56dibulatkan menjadi 56
Jadi jumlah keseluruhan sampel penelitian ini adalah 56 siswa.
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan rumus Slovin,
ditemukan sebanyak 56 siswa yang akan dipilih secara acak, dan penelitian ini
membagi setiap kelasnya menjadi 14 siswa.
4. Teknik Pengumpulan data
a. Teknik angket merupakan suatu pengumpulan data dengan memberikan
atau menyebarkan daftar pertanyaan/pernyataan kepada responden dengan
harapan memberikan respons atau daftar pertanyaan tersebut. Daftar
pertanyaan/pernyataan dapat bersifat terbuka jika jawaban tidak
ditentukan sebelumnya sedangkan bersifay tertutup jika alternatif-
alternatif jawaban telah disediakan.37 Kuesioner (angket) merupakan alat
andalan atau alat utama yang digunakan untuk mendapatkan data primer
dan untuk jawaban itu dibreri opsi 4 alternatif jawaban yaitu Sangat Setuju
(SS), Setuju (S), Ragu-ragu (R), Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju
37Husein Umar, Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis (Jakarta: Rajawali Pers,
2009), hlm. 49.
-
25
(STS) dengan skor 5,4,3,2,1. Penelitian ini menggunkan skala likert
karena skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan
persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.38
Teknik angket ini digunakan peneliti untuk mengukur seberapa besar
kepercayaan diri siswa pada kelas 10 di SMA Islam Az-Zahrah
Palembang.
b. Dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variable yang
berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen
rapat, lengger, agenda, dan sebagainya. Dibandingkan dengan metode lain,
maka metode ini agak tidak begitu sulit, dalam arti apabila ada kekeliruan
sumber datanya masih tetap, belum berubah. Dengan metode dokumentasi
yang diamati bukan benda hidup tetapi benda mati.39 Dokumentasi ini
juga digunakan peneliti untuk mengetahui nilai ulangan harian mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam yang dimiliki oleh setiap siswa yang
diperoleh guru Pendidikan Agama Islam.
38Sugiyono, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D (Bandung: Alfabeta,
2017), hlm. 93. 39Arikunto, Op. Cit., hlm. 274.
-
26
5. Teknik analisis data
Langkah-langkah analisis data dilakukan menjadi 3 yakni:
a. Editing. Pada tahap ini yang harus dilakukan pemeriksaan terhadap
jawaban-jawaban, hasil observasi, dokumen-dokumen memilih foto, dan
catatan-catatan lainnya.40
b. Klasifikasi. Pada tahap ini kita menggolong-golongkan jawaban dan data
lainnya menurut kelompok variabelnya. Selanjutnya diklasifikasikan lagi
menurut indicator tertentu seperti yang ditetapkan sebelumnya.41
c. Proses Tabulasi
Setelah instrument diskor, hasil ditransfer dalam bentuk yang lebih
ringkas dan mudah dilihat. Mencatat skor secara sistematis akan
memudahkan pengamatan data dan memperoleh gambaran analisisnya.
Dari tabulasi, analisis data dapat dilakukan dengan secara sederhana, yaitu
dengan menggunakan prinsip analisis deskripsi, yaitu mencari jumlah
skor, nilai rerata, standar penyimpangan, dan variasi penyebarannya. Data
dapat pula ditampilkan dalam bentuk grafis untuk melihat gambaran
secara komprehensif.42
Untuk mengetahui tinggi rendahnya kepercayaan diri dan prestasi
belajar siswa digunakan rumus tinggi, sedang dan rendah (TSR), serta
40Andi Prastowo, Metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif Rancangan Penelitian
(Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2016), hlm. 238. 41Ibid. 42Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya (Jakarta: PT Bumi
Aksara, 2003), hlm. 85.
-
27
pengaruh kepercayaan diri terhadap prestasi belajar siswa menggunakan
rumus statistik “r” korelasi product moment” .
a. Rumus persentase sebagai berikut:43
𝑃 =𝐹
𝑁𝑥 100%
P = Nilai yang diperoleh dari F dibagi N x 100%
F = Frekuensi atau jumlah responden
N = Jumlah responden
b. Rumus TSR sebagai berikut: 44
Tinggi = M + SD ... ke atas,
Sedang = M – 1 s.d M + 1 SD
Rendah = M – 1 SD ... ke bawah
c. Rumus Product Moment sebagai berikut:45
𝑟𝑥𝑦=𝑁Σ𝑋𝑌 − (Σ𝑋)(Σ𝑌)
√{𝑁Σ𝑋2 − (Σ𝑋)2}{𝑁Σ𝑌2 − (Σ𝑌)2}
Keterangan :
X = skor butir
Y = skor total
𝑟𝑥𝑦 = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y
N = Jumlah Responden
43Anas Sudjiono, Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta: Rajawali Pers, 2014), hlm. 43. 44Sudjiono, Op. Cit. 45Ibid., hlm. 220.
-
28
L. Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah pemahaman terhadap isi tulisan ini, maka penulis
menyusun secara sistematis. Penulisan ini terdiri dari lima bab yang akan di
uraikan sebagai berikut.
BAB I : PENDAHULUAN. meliputi latar belakang masalah, Identifikasi
Masalah, Rumusan Masalah, Batasan masalah, Tujuan dan Manfaat penelitian,
Tinjauan Pustaka, Kerangka Teori, Metode Penelitian, Sistematika Pembahasan.
BAB II : LANDASAN TEORI. Meliputi pembahasan mengenai pengaruh
kepercayaan diri terhadap prestasi belajar siswa
BAB III : GAMBARAN UMUM. Meliputi penjelasan mengenai sejarah
sekolah, letak geografis, visi dan misi, struktur organisasi, data siswa kelas 10.
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA. Meliputi analisis
pembahasan mengenai masalah yang diteliti yaitu Pengaruh kepercayaan diri
terhadap prestasi belajar siswa kelas 10 di SMA Islam Az-Zahrah Palembang
Tahun Pelajaran 2018/2019.
BAB V : PENUTUP. Uraian Kesimpulan Dan Saran.