BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Maasalahrepository.radenfatah.ac.id/6613/1/BAB I.pdf · 2020....

28
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Maasalah Pendidikan merupakan cara untuk membangkitkan usaha agar terwujudnya proses pembelajaran siswa yang aktif sehingga dapat mengembangkan potensi dirinya dan memiliki spiritual keagamaan, kecerdasan, akhlak mulia, keterampilan, kepribadian, dan dapat mengendalikan dirinya sendiri. 1 Pendidikan sebaiknya dipersiapkan secara serius, karena ketika pendidikan tidak dipersiapkan secara serius maka akan berdampak terhadap keberhasilan pendidikan. 2 Dilihat dari perannya pendidikan kurang mampu memberikan sumber daya yang seimbang antara spiritual, emosional dan intelektual. 3 Pendidikan merupakan salah satu faktor yang dapat memengaruhi kepercayaan diri seseorang. Ketika pendidikan seseorang rendah maka akan berdampak pada kepercayaan dirinya, salah satunya yaitu bergantung kepada orang lain dengan menjadi bawahan kekuasaaan orang yang lebih pandai darinya. 1 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Undang-Undang RI No. 12 Tahun 2012 (Bandung: Citra Umbara, 2012), hlm. 150. 2 Syarnubi, “Profesionalisme Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Membentuk Religiusitas Siswa Kelas IV Di SDN 2 Pengarayan,” Tadrib: Jurnal Pendidikan Agama Islam 5, no. 1 (2019), hlm. 90. 3 Irja Putra Pratama dan Zulhijra, “Reformasi Pendidikan Islam di Indonesia,” Jurnal PAI Raden Fatah 1, no. 2 (2019), hlm. 118.

Transcript of BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Maasalahrepository.radenfatah.ac.id/6613/1/BAB I.pdf · 2020....

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Maasalah

    Pendidikan merupakan cara untuk membangkitkan usaha agar terwujudnya

    proses pembelajaran siswa yang aktif sehingga dapat mengembangkan potensi

    dirinya dan memiliki spiritual keagamaan, kecerdasan, akhlak mulia,

    keterampilan, kepribadian, dan dapat mengendalikan dirinya sendiri.1 Pendidikan

    sebaiknya dipersiapkan secara serius, karena ketika pendidikan tidak dipersiapkan

    secara serius maka akan berdampak terhadap keberhasilan pendidikan.2 Dilihat

    dari perannya pendidikan kurang mampu memberikan sumber daya yang

    seimbang antara spiritual, emosional dan intelektual.3

    Pendidikan merupakan salah satu faktor yang dapat memengaruhi

    kepercayaan diri seseorang. Ketika pendidikan seseorang rendah maka akan

    berdampak pada kepercayaan dirinya, salah satunya yaitu bergantung kepada

    orang lain dengan menjadi bawahan kekuasaaan orang yang lebih pandai darinya.

    1Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Undang-Undang RI No. 12 Tahun 2012

    (Bandung: Citra Umbara, 2012), hlm. 150. 2Syarnubi, “Profesionalisme Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Membentuk Religiusitas

    Siswa Kelas IV Di SDN 2 Pengarayan,” Tadrib: Jurnal Pendidikan Agama Islam 5, no. 1 (2019), hlm.

    90. 3Irja Putra Pratama dan Zulhijra, “Reformasi Pendidikan Islam di Indonesia,” Jurnal PAI

    Raden Fatah 1, no. 2 (2019), hlm. 118.

  • 2

    Sebaliknya, orang yang mempunyai pendidikan tinggi akan memiliki tingkat

    kepercayaan diri yang lebih dibandingkan yang berpendidikan rendah.4

    Maslow menyatakan bahwa percaya diri merupakan modal dasar untuk

    pengembangkan aktualisasi diri. Dengan percaya diri orang akan mampu

    mengenal dan memahami diri sendiri. Sementara itu, kurangnya percaya diri akan

    menghambat potensi diri. Jadi orang yang kurang percaya diri akan menjadi

    seseorang yang pesimis dalam menghadapi tantangan, takut, dan ragu-ragu untuk

    menyampaikan gagasan, serta bimbang dalam menentukan pilihan dan sering

    membanding-bandingkan dirinya dengan orang lain.5

    Menurut Thantaway dalam kamus istilah bimbingan dan konseling, percaya

    diri adalah kondisi mental atau psikologis diri seseorang yang memberi keyakinan

    kuat pada dirinya untuk berbuat atau melakukan suatu tindakan. Orang yang tidak

    percaya diri memiliki konsep diri yang negatif, kurang percaya pada

    kemampuannya, karena itu sering menutup diri. 6

    Untuk dapat mencapai kesuksesan dalam hidup kepercayaan diri sangatlah

    penting agar kita bisa memaksimalkan potensi yang ada didalam diri kita maupun

    didalam pergaulan.

    4Rini Risnawati dan M. Nuh Ghufron, Teori-Teori Psikologi (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media,

    2010), hlm. 38. 5Derry Iswidharmanjaya, Satu Hari Menjadi Lebih Percaya Diri (Jakarta: PT Elex Media

    Komputindo, 2014), hlm. 21. 6Khaeruman & Muhammad Saleh, “Pengaruh Percaya Diri Siswa Terhadap Motivasi Belajar

    Kelas XI (Sebelas) IPS di MA. Ashhabul Maimanah Sidayu,” Jurnal Kajian Keislaman 3, no. 1

    (2016), hlm. 85-86.

  • 3

    Percaya diri itu berasal dari diri sendiri, bagaimana tekat kita untuk

    melakukan hal yang kita inginkan dan butuhkan dalam menjalani proses

    kehidupan. Untuk dapat membentuk kepercayaan diri pada dasarnya berawal dari

    keyakinan diri kita sendiri, bagaimana kita mampu menghadapi segala tantangan

    dalam kehidupan, sehingga kita mampu berbuat sesuatu untuk menghadapi segala

    tantangan yang ada. 7

    Agama Islam juga mendorong umat-Nya agar memiliki percaya diri, karena

    manusia merupakan makhluk yang sempurna memiliki akal dan pikiran yang bisa

    di manfaatkan untuk mengembangkan potensi yang ada di dalam dirinya. Hal ini

    terlihat dari firman-Nya Q.S Al-Imron: 139, sebagai berikut:

    “Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati,

    Padahal kamulah orang-orang yang paling Tinggi (derajatnya), jika kamu orang-

    orang yang beriman.” (Q.S. Al-Imron: 139). 8

    Jadi seseorang haruslah memiliki kerpacayaan dirinya, karena ini merupakan

    salah satu faktor untuk meningkatkan prestasi belajarnya disekolah.

    Prestasi belajar merupakan hasil dari suatu proses pembelajaran berupa

    pengetahuan dan keterampilan yang diukur dengan suatu tes.9 Ketika pendidikan

    telah mendapatkan perubahan dalam pendekatannya maka akan dengan mudah

    7Noni Rozaini & Sandra Dwi Anti, “Pengaruh Motivasi Belajar dan Kepercayaan Diri Siswa

    Terhadap Prestasi Belajar,” Jurnal Niagawan 6, no. 2 (2017), hlm. 3. 8Departemen Agama RI, Al-Qur’an Tajwid dan Terjemahnya (Bandung: Jumanatul Ali-Art,

    2005), hlm. 53. 9Tanti T. Irianti, Prestasi Berbasis Karakter (Yogyakarta: Grafika Indah, 2017), hlm. 16.

  • 4

    mentransfer ilmu pengetahuan dengan siswa. Mendidik siswa agar percaya diri

    tidaklah mudah, ada banyak hal yang harus dilakukan agar percaya diri siswa bisa

    mengembangkan potensi dirinya sendiri secara maksimal.

    Namun tidak setiap siswa memiliki kepercayaan diri yang baik. Hal ini

    terlihat dari gejala awal yang dapat diamati dengan adanya perasaan malu,

    sungkan, minder dan lain sebagainya adalah salah satu proses yang menjadi

    kendala seorang siswa dalam berinteraksi di sekolah maupun dilingkungan

    sekolah. Oleh sebab itu dengan gejala yang telah terlihat tersebut siswa akan

    sering merasa tidak yakin dengan kemampuan yang dimilikinya, sehinggajadi

    lebih menutup diri, dan kurang mendapatkan pengetahuan mengenai informasi

    yang dibutuhkannya.

    Di SMA Islam Az-Zahrah Palembang ini memiliki banyak prestasi yang

    membanggakan sekolahnya. Baik dari prestasi akademik maupun prestasi dalam

    bidang non akademik. Prestasi-prestasi ini yang menjadikan sekolah ini sebagai

    salah satu sekolah yang berakreditasi A (sangat baik).

    Namun ada juga siswa pada kelas 10 yang terkesan masih malu untuk

    mengungkapkan argumentasinya baik di dalam kelas maupun kegiatan-kegiatan

    ekstrakurikuler. Mereka menganggap belum bisa tampil percaya diri karena takut

    akan salah berbicara atau tidak akan berbobot pembicaraan atau argumentasinya.

    Mereka juga takut ditertawakan karena mencoba sesuatu yang baru ia lakukan

    namun tidak sempurna di pandang teman-teman.

  • 5

    Permasalahan-permasalahan ini yang harus diperbaiki siswa agar

    mendapatkan hasil yang baik dan memuaskan dalam membentuk kepercayaan

    dirinya. Dengan adanya kepercayaan diri maka siswa mampu mengembangan

    kemampyannya, sehingga akan bernilai positif untuk prestasi belajarnya yang

    baik.10

    Ditinjau dari persentase kepercayaan diri setiap kelas pada kelas 10, ada

    60% siswa yang memiliki kepercayaan diri yang baik, sedangkan 40% nya lagi

    belum menemukan titik kesiapannya untuk menyampaikan pendapatkan atau

    hanya sekedar untuk menanyakan pembelajaran dikelas.11

    Berikut merupakan prestasi yang dimiliki oleh siswa yang ada di SMA Islam

    Az-Zahrah Palembang berdasarkan nilai Rata-rata mid semester genap kelas X di

    SMA Islam Az-Zahrah Palembang.12

    Tabel 1.1 Nilai rata-rata Mid Semester genap kelas X SMA Islam Az-Zahrah

    Palembang

    Kelas Jumlah

    Siswa

    KKM Nilai Jumlah

    Ketuntasan

    Presentase

    Ketuntasan

    Keterangan

    X IPA 1 33 75 ≥75 10 30% Tuntas

  • 6

    Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa prestasi belajar siswa kelas X

    SMA Islam Az-Zahrah Palembang masih tergolong rendah yaitu dapat dilihat

    dari jumlah siswa yang memperoleh nilai ≥75 hanya sebanyak 6-10 siswa dengan

    persentase 20-30%, sedangkan jumlah siswa yang memperoleh nilai di bawah 75

    sebanyak 20-25 siswa dengan persentase 70-90%. Artinya hanya sebesar 20-30%

    yang dapat mencapai daya serap materi pelajaran, sedangkan 70-90% atau

    sebanyak 20-25 siswa belum mencapai daya serap minimal.

    Banyak sekali wadah untuk siswa melatih kepercayaan diri siswa, dengan

    mengikuti ektrakurikuler maka siswa bisa mengekplorasi dirinya. Namun lain

    halnya dengan siswa yang masih kelas 10, mereka masih belum berani dengan

    anggapan “masih siswa baru”.13 Ketika hal ini dibiarkan begitu saja maka akan

    berdampak pada prestasi belajarnya, baik dikelas maupun prestasi dilingkungan

    sekolah. Sehingga peneliti sangat tertarik mengenai bagaimana kepercayaan diri

    siswa bisa mempengaruhi prestasi belajar siswa. Maka dari itu peneliti akan

    mengangkat judul penelitian “Pengaruh Kepercayaan diri Terhadap Prestasi

    Belajar Siswa Di SMA Islam Az-Zahrah Palembang”.

    13Wawancara Pribadi dengan M. Ridho Saputra selaku siswa kelas 10 SMA Islam Az-Zahrah

    Palembang, 18 September 2018 Pukul 10.00 WIB.

  • 7

    B. Identifikasi Masalah

    1. Masih ada siswa yang masih malu mengeluarkan pendapat.

    2. Ada siswa yang belum percaya diri akan kemampuannya.

    3. Ada siswa yang belum bisa mengalahkan rasa takutnya.

    4. Sebagian siswa yang belum berkembang kemampuannya.

    5. Adanya pengekplorasian diri siswa disekolah.

    6. Adanya peran guru untuk mengembangkan percaya diri agar potensinya

    muncul.

    7. Ada siswa masih bimbang dalam menentukan pilihan ekstra kurikuler yang

    tepat.

    8. Masih ada siswa yang memiliki prestasi dibawah rata-rata.

    C. Batasan Masalah

    1. Subyek penelitian

    Subyek penelitian ini hanya terbatas pada siswa kelas 10 di SMA Islam Az-

    Zahrah Palembang.

    2. Obyek Penelitian

    Dalam penelitian adalah aspek-aspek dari subyek penelitian yang

    menjadi sasaran penelitian, obyek penelitian hanya terbatas pada:

    a. Kepercayaan diri siswa pada kelas 10 di SMA Islam Az-Zahrah

    Palembang.

    b. Prestasi belajar siswa dalam bidang akademik mata pelajaran Pendidikan

    AgamaIslampada kelas 10 di SMA Islam Az-Zahrah Palembang.

  • 8

    D. Rumusan Masalah

    1. Bagaimana kepercayaan diri siswa kelas 10 di SMA Islam Az-Zahrah

    Palembang?

    2. Bagaimana prestasi belajar siswa kelas 10 di SMA Islam Az-Zahrah

    Palembang?

    3. Adakah pengaruh kepercayaan diri terhadap prestasi belajar siswa kelas 10 di

    SMA Islam Az-Zahrah Palembang?

    E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

    1. Tujuan Penelitian

    a. Untuk mengetahui kepercayaan diri siswa kelas 10 di SMA Islam Az-

    Zahrah Palembang.

    b. Untuk mengetahui prestasi belajar siswa kelas 10 di SMA Islam Az-

    Zahrah Palembang.

    c. Untuk mengetahui pengaruh kepercayaan diri terhadap prestasi belajar

    siswa kelas 10 di SMA Islam Az-Zahrah Palembang

    2. Kegunaan Penelitian

    Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang baik dari

    teoritis maupun secara praktis.

    a. Dari segi Teoritis

    Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi

    perkembangan dalam bidang ilmu pengetahuan dan pendidikan.

    b. Dari segi Praktis

  • 9

    1) Bagi guru

    Diharapkan dapat berguna untuk bahan masukan kepada guru dalam

    menumbuhkan kepercayaan diri siswa agar siswa dapat

    mengembangkan potensi dirinya menjadi prestasi belajar disekolah

    maupun masyarakat

    2) Bagi peneliti

    a) Diharapkan dapat berguna untuk menambah wawasan ilmu

    pengetahuan, yakni sebagai bekal menjadi guru dimasa yang akan

    datang, dan memberikan pengalaman belajar dalam menumbuhkan

    kepercayaan diri siswanya nanti agar meningkatkan kemampuan

    serta keterampilan dalam mengajar.

    b) Diharapkan berguna sebagai acuan dan bahan pertimbangan baik

    bagi sekolah maupun penelitian yang selanjutnya.

    3) Bagi siswa

    Diharapkan agar dapat menumbuhkan kepercayaan dirinya agar dapat

    mengembangkan potensi dari kemampuan diri dalam bentuk prestasi

    dirinya.

    F. Tinjuan Pustaka

    Sehubungan dengan penulisan skripsi tentang pengaruh kepercayaan diri

    terhadap prestasi belajar siswa kelas 10 di SMA Islam Az-Zahrah Palembang.

    Berdasarkan beberapa penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian yang

  • 10

    sedang direncanakan terdapat kesamaan dan perbedaan yang terjadi antara

    penelitian yang terdahulu dengan penelitian yang sedang direncanakan.

    Pada penelitian yang dilakukan Irawati judul penelitian mengenai “Pengaruh

    Rasa Percaya Diri Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi

    Kelas X Di MA Al-Mujahidin Tempos Tahun Ajaran 2016/2017”14. Penelitian ini

    menyimpulkan bahwa adanya pengaruh positif antara rasa percaya diri terhadap

    hasil belajar siswa, hal ini dapat dilihat dari nilai rxy yang diperoleh sebesar 0,500

    sedangkan angka batas penerimaan hipotesis nor (H0) yang terdapat pada tabel

    product moment pada tarif signifikan 5% dan sampel 225 adalah 0,396. Hal ini

    menunjukkan bahwa nilai rxy>r tabel product moment (0,500>0,396), ini berarti

    nilai rxy tersebut positif dan signifikan, karena harga r hitung lebih besar dari

    pada r tabel untuk taraf kesalahan 5%.

    Dalam penelitian ini terdapat persamaan dan perbedaan dengan peneliti dilihat

    dari segi variabel penelitiannya yakni penelitian yang dilakukan Irawati

    menggunakan variabel hasil belajar sedangkan peneliti menggunakan variabel

    prestasi belajar. Disisi lain juga penelitain Irawati menggunakan lokasi penelitian

    di MA Al-Mujahidin Tempos, sedangkan peneliti akan melakukan penelitian di

    SMA Islam Az-Zahrah Palembang.

    Namun pada penelitian yang dilakukan Cakrawati Sukirman yang berjudul

    “Pengaruh Kepercayaan Diri terdapat Kompetensi Psikomotorik Pesera Didik

    14Irawati, “Pengaruh Rasa Percaya Diri Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran

    Ekonomi Kelas X di MA Al-Mujahidin Tempos Tahun Ajaran 2016/2017” (UIN Mataram, 2017),

    hlm. 13.

  • 11

    Kelas XI IPS pada Pembelajaran PAI di SMAN 10 Bulukumba”.15 Penelitian ini

    menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh sikap percaya diri terhadap

    peningkatkan kompetensi psikomotorik peserta didik pada pembelajaran PAI di

    SMAN 10 Bulukumba. Dengan nilai to = 8, maka to>ttabel (8>1,980) maka dapat

    disimpulkan H0 ditolak. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa besarnya

    sumbangan relative relatif variabel kepercayaan diri terhadap kompetensi

    psikomotorik adalah 50%, sedangkan sisanya (44%) dipengaruhi oleh variabel

    lain di luar penelitian.

    Dari sisi perbedaan dan persamaan dengan peneliti, maka penelitian yang di

    lakukan oleh Cakrawati Sukirman ini menggunakan variabel yang sama yakni

    percaya diri sedangkan variabel bebasnya menggunakan variabel peningkatan

    kompetensi psikomotorik, sedangkan variabel peneliti lakukan mengenai prestasi

    belajar siswa.

    Dalam penelitian yang berjudul “Pengaruh Kepercayaan Diri dan

    Kemampuan Komunikasi Matematika Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa

    Kelas VIII SMP Negeri Majene”16 yang dilakukan oleh Jumalia. Penelitiannya

    dapat menyimpulkan bahwa Hasil analisis inferensial menunjukkan bahwa

    kepercayaan diri dan kemampuan komunikasi matematika secara simultan

    berpengaruh positif terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP

    15Cakrawati Sukirman, “Pengaruh Kepercayaan Diri Terhadap Kompetensi Psikomotorik

    Peserta Didik Kelas XI Pada Pembelajaran PAI di SMAN 10 Bulukumba” (UIN Alauddin Makasar,

    2017), hlm. 15. 16Jumalia, “Pengaruh Kepercayaan Diri dan Kemampuan Komunikasi Matematika Terhadap

    Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 5 Majene” (Universitas Negeri Makasar,

    2018), hlm. 103.

  • 12

    Negeri 5 Majene, dengan koefisien determinasi R2 = 0,741. Hasil analisis

    inferensial juga menunjukkan bahwa secara parsial kemampuan komunikasi

    matematika berpengaruh sebesar 1,366 terhadap hasil belajar matematika dengan

    memperhatikan kepercayaan diri siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Majene. Hal ini

    berarti bahwa setiap kenaikan satu unit kemampuan komunikasi matematika (X1)

    akan memberikan dampak pada hasil belajar matematika (Y) sebesar 1,366.

    Namun kepercayaan diri tidak berpengaruh terhadap hasil belajar matematika

    siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Majene. Dari hasil analisis di atas dapat

    disimpulkan bahwa secara bersama-sama kepercayaan diri dan kemampuan

    komunikasi matematika berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas VIII SMP

    Negeri 5 Majene.

    Letak persamaan dan perbedaan dalam penelitian ini adalah mengenai

    variabel dan lokasi tujuan penelitian. Variabel yang memiliki persamaan yakni

    mengenai percaya diri siswa, sedangkan variabel yang berbeda terletak di variabel

    kedua atau variabel terikat mengenai kemampuan komunikasi dan hasil belajar

    pada pelajaran matematika. Dan lokasi yang digunakan juga berbeda yakni di

    SMP Negeri 5 Majene sedangkan peneliti di SMA Islam Az-Zahrah Palembang.

    Penelitian yang dilakukan oleh Devi Setyowati dan I Wayan Widana yang

    berjudul “Pengaruh Minat, Kepercayaan Diri, dan Kreativitas Belajar Terhadap

    Hasil Belajar Matematika”.17 Penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat

    17Devi Setyowati dan I Wayan Widana, “Pengaruh Minat, Kepercayaan Diri, dan Kreativitas

    Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika,” Jurnal Emasains 5, no. 1 (2016), hlm. 10.

  • 13

    pengaruh langsung minat belajar terhadap hasil belajar matematika dengan

    koefisien jalur sebesar 0,526, terdapat pengaruh langsung kepercayaan diri

    terhadap hasil belajar matematika dengan koefisien jalur sebesar 0,300, terdapat

    pengaruh langsung kreativitas belajar terhadap hasil belajar matematika dengan

    koefisien jalur sebesar 0,237, terdapat pengaruh langsung kepercayaan diri

    terhadap kreativitas belajar dengan koefisien jalur sebesar 0,861, terdapat

    pengaruh langsung secara simultan minat, kepercayaan diri, dan kreativitas

    belajar terhadap hasil belajar matematika dengan Fhitung adalah 327,340 dengan

    sig. 0,000.

    Letak perbedaan dan persamaan penelitian yang dilakukan oleh Devi

    Setyowati dan I Wayan Widana. Perbedaannya yakni pada variabel yang

    dilakukan oleh peneliti mengenai prestasi belajar siswa sedangkan penelitian yang

    dilakukan oleh Devi Setyowati dan I Wayan Widana mengenai Minat, Kreativitas

    terhadap Hasil belajar pada pelajaran Matematika. Selain itu juga metode

    penelitian yang digunakan peneliti yakni menggunakan ex post facto sedangkan

    penelitian sebelumnya menggunakan metode penelitian asosiatif dengan bentuk

    analisis jalur (path analysis). Letak Persamaan antara peneliti dengan Devi

    Setyowati dan I Wayan Widana yakni di persamaan variabel mengenai

    kepercayaan diri.

  • 14

    G. Kerangka Teori

    1. Pengertian Percaya diri

    Lauster (1992) mendefinisikan kepercayaan diri diperoleh dari

    pengalaman hidup. Kepercayaan diri merupakan salah satu aspek kepribadian

    yang berupa keyakinan akan kemampuan diri seseorang kepribadian yang

    berupa keyakinan akan kemampuan diri seseorang sehingga tidak

    berpengaruh oleh orang lain dan dapat bertindak sesuai kehendak, gembira,

    optimis, cukup toleran, dan tanggung jawab.18

    Anthony berpendapat bahwa kepercayaan diri merupakan sikap pada diri

    seseorang yang dapat menerima kenyataan, dapat mengembangkan kesadaran

    diri, berpikir positif, memiliki kemandirian, dan mempunyai kemampuan

    untuk memiliki serta mencapai segala sesuatu yang diinginkan.19

    Kepercayaan diri adalah rasa yang dapat menyakinkan diri bahwa

    mampu melakukan suatu hal yang akan dilakukan. Sehingga siswa bisa

    mengalahkan rasa yang membuat melemahnya rasa gugup takut atau yang

    menjadikan hal-hal tidak percaya akan dirinya sendiri.

    2. Pengertian Prestasi belajar

    Prestasi dinilai sebagai suatu pencapaian dari bukti keberhasilan usaha

    seseorang setelah memperoleh pengalaman atau pelajaran. Prestasi dapat

    berupa tertulis maupun lisan, yaitu piagam atau sertifikat. Menurut

    18Ghufron, Op. Cit., hlm. 34. 19Ibid.

  • 15

    Poerwadarminto (1976) prestasi adalah kemampuan yang sungguh-sungguh

    ada dan dapat diamati (actual ability) serta terukur langsung oleh parameter

    tertentu.20

    Lester D. Crow dan Alice Crow (1958) menyatakan belajar adalah

    perolehan kebiasaan, pengetahuan, dan sikap, termasuk cara baru untuk

    melakukan sesuatu dan upaya-upaya seorang dalam mengatasi kendala atau

    menyesuaikan situasi yang baru.21 Sedangkan Oemar Hamalik menyatakan

    belajar adalah perubahan tingkah laku yang relative mantap berkat latihan dan

    pengalaman.22

    C. T. Morgan dalam buku Introduction To Psychology (1961), belajar

    adalah suatu perubahan yang relative menetap dalam tingkah laku sebagai

    akibat/hasil dari pengalaman yang lalu.23

    James O. Whittaker, merumuskan belajar sebagai-proses dimana tingkah

    laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman. Sedangkan

    Cronbach berpendapat bahwa belajar sebagai suatu aktivitas yang ditunjukkan

    oleh perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman.24

    Prestasi belajar adalah keberhasilan dalam proses pembelajaran dalam

    bentuk perubahan tingkah laku menjadi permanen, dari yang belum tau

    20Irianti, Op. Cit., hlm. 1. 21Nyayu Khodijah, Psikologi Pendidikan (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2016), hlm. 48. 22Oemar Hamalik, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sitem (Jakarta: PT.

    Bumi Aksara, 2001), hlm. 154. 23Nurlaila, Pengelolaan Pengajaran (Palembang: Noerfikri Offset, 2015), hlm. 97. 24Rohmalina Wahab, Psikologi Pendidikan (Palembang: IAIN Raden Fatah Press, 2006), hlm.

    97-98.

  • 16

    menjadi tau. Prestasi belajar ini juga sering ditandai dengan adanya beberapa

    penghargaan baik dari sekolah maupun hanya dengan keluarga. Penghargaan

    tersebut bisa berupa beberapa ucapan, sertifikat hingga tropi yang diraih oleh

    siswa. Namun fokus penelitian ini adalah prestasi dilihat dari nilai raport

    siswa, perpacu dari salah satu cara pengukuran menurut Naseer (2004)

    mengukur prestasi belajar dengan menggunakan tiga komponen yaitu skor

    kuis, skor uts (mind term), dan skor uas (final exam).25

    3. Pengaruh percaya diri terhadap prestasi belajar

    Anita Lie, seorang pakar di bidang pendidikan menyatakan Orang yang

    memiliki percaya diri dapat menyelesaikan tugas atau pekerjaan sesuai dengan

    tahapan perkembangannya dengan baik atau setidaknya memiliki kemampuan

    untuk belajar cara-cara menyelesaikan tugas tersebut. Orang yang percaya diri

    mempunyai keberanian dan kemampuan untuk meningkatkan prestasinya

    sendiri. Selanjutnya orang yang percaya diri juga akan dipercaya oleh orang

    lain.26

    Menurut Ade Gunawan dalam “Genius Learning Strategy”, rasa kurang

    percaya diri sendiri secara umum akan menyebabkan:27

    a. Berpengaruh negatif terhadap prestasi secara umum

    25Irianti, Op. Cit., hlm. 17. 26Anita Lie, 101 Cara Menumbuhkan Percaya Diri Anak (Jakarta: PT. Elex Media

    Komputindo, 2003), hlm. 4. 27Amir Faisal & Zulfanah, Membangkitkan Gairah Anak untuk Berprestasi (Jakarta: PT. Elex

    Media Komputindo, 2011), hlm. 71.

  • 17

    b. Menghambat hidup seseorang untuk membangkitkan potensi yang

    sesungguhnya.

    c. Memengaruhi seseorang dalam memberikan arti kepada pengalaman

    hidupnya.

    d. Kejadian yang tidak sejalan dengan belief nya akan ditolaknya tanpa

    memberikan pemikiran yang seharusnya.

    e. Akan terbentuk menjadi sebuah zona nyaman yang merugikan, dimana

    orang-orang yang sukses umumnya mampu keluar dari zona nyamannya.

    H. Variabel Penelitian

    Menurut Y.W. Best yang disunting oleh Snpiah Faisal, variabel penelitian

    adalah kondisi-kondisi yang oleh peneliti dimanipulasikan, dikontrol atau

    diobservasi dalam suatu penelitian. Direktorat Pendidikan tinggi Depdikbud

    menjelaskan, variabel penelitian adalah segala sesuatu yang akan dijadikan objek

    pengamatan penelitian. Variabel penelitian ditentukan oleh landasan teoritisnya

    dan kejelasannya ditegaskan oleh hipotesis penelitian.28

    Penelitian yang digunakan ini mengunakan dua variabel, yaitu variabel X dan

    variabel Y, variabel X menjadi Variabel mempengaruhi, yaitu Kepercayaan diri

    dan variabel Y menjadi variabel dipengaruhi, yaitu Prestasi belajar siswa di SMA

    Islam Az-Zahrah Palembang.

    28Amirul Hadi, Metodologi Penelitian Pendidikan (Bandung: CV. Pustaka Setia, 1998), hlm.

    208.

  • 18

    Skema Variabel

    I. Definisi Operasional

    1. Kepercayaan diri

    Kepercayaan diri adalah rasa yang dapat menyakinkan diri bahwa mampu

    melakukan suatu hal yang akan dilakukan. Dalam kegiatan di SMA Islam Az-

    Zahrah yakni hal kecil dengan percaya diri akan bertanya kepada guru

    mengenai pembelajaran yang belum dipahami. Karena masih ada siswa yang

    tidak mau bertanya kepada guru mengenai hal yang kurang dimengerti karena

    takut dan malu.Indikator yang dicantumkan dalam penelitian ini

    menggunakan beberapa aspek dan jenis dari percaya diri yakni meliputi:

    a. Percaya Diri Lahir 1) Komunikasi 2) Ketegasan 3) Penampilan Diri 4) Pengendalian Perasaan

    b. Percaya Diri Batin 1) Cinta Diri 2) Pemahaman Diri 3) Tujuan yang jelas 4) Pemikiran yang positif

    2. Prestasi belajar siswa

    Prestasi belajar adalah keberhasilan dalam proses pembelajaran dalam bentuk

    perubahan tingkah laku menjadi permanen, dari yang belum tau menjadi tau.

    Variabel Y (Terikat)

    Prestasi belajar siswa

    Variabel X (Bebas)

    Kepercayaan Diri

  • 19

    Prestasi belajar yang akan dilakukan oleh penelitian ini adalah nilai ulangan

    harian pada kelas 10 di SMA Islam Az-Zahrah Palembang.

    J. Hipotesis

    Menurut Sugiono hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusam masalah

    penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk

    kalimat pertanyaan. Pembuktian hipotesis ini setelah melakukan penelitian,

    apakah terdapat jawaban dari salah satu perkiraan. Hipotesis penelitian sebagai

    berikut:

    Ha : Kepercayaan diri berpengaruh signifikan terhadap prestai belajar siswa

    kelas 10 di SMA Islam Az-Zahrah Palembang.

    H0 : Kepercayaan diri tidak berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar

    siswa kelas 10 di SMA Islam Az-Zahrah Palembang.

    K. Metode Penelitian

    1. Jenis atau macam penelitian

    Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian Korelasional studi Prediktif.

    Penelitian korelasi studi prediktif adalah bagian dari penelitian korelasional.

    Studi Prediktif adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh

    antarvariabel atau untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi suatu

    variabel.29 Studi prediksi ini jika dua variabel mempunyai hubungan yang

    signifikan, skor pada satu variabel dapat digunakan untuk memprediksikan

    29V. Wina Sujarweni, Metodologi Penelitian Keperawatan (Yogyakarta: Gava Media, 2014),

    hlm. 47.

  • 20

    skor pada variabel yang lain. Studi Prediksi juga dilakukan untuk menguji

    hipotesis teoritis mengenai variabel yang dipercaya menjadi predictor suatu

    kriteria.30 Penelitian ini menggunakan jenis penelitian korelasi studi prediktif,

    mengenai apakah adanya pengaruh antara percaya diri seseorang

    mengakibatkan salah satunya prestasi belajarnya.

    Dalam penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif yaitu suatu proses

    penelitian untuk menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa

    angka sebagai alat untuk menemukan keterangan apa yang ingin diketahui.31

    Dalam penelitian ini akan mencari seberapa besarpengaruh kepercayaan diri

    terhadap prestasi belajar siswa pada kelas 10 di SMA Islam Az-Zahrah

    Palembang.

    2. Jenis dan Sumber Data

    a. Jenis Data

    Dalam penelitian ini, penulis menggunakan data Kuantitatif, yakni data

    yang digunakan untuk membantu menganalisa hasil dari perhitungan

    kuesioner atau angket yang berupa angka-angka dan memberikan

    penafsiran terhadap hasilnya, mengenai pengaruh kepercayaan diri

    terhadap prestasi belajar siswa kelas 10 di SMA Islam Az-Zahrah

    Palembang.

    30Emir, Metodologi Penelitian Pendidikan (Jakarta: Rajawali Pers, 2015), hlm. 45-46. 31Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: Rineka Cipta,

    2010), hlm. 12.

  • 21

    b. Sumber Data

    Untuk memaksimalkan data, maka sumber data yang digunakan penulis

    ada dua macam yaitu:

    1) Sumber data primer, merupakan data yang diperoleh dari sumber

    pertama atau pengumpulan data dilakukan sendiri oleh peneliti secara

    langsung seperti angket dan dokumentasi.32 Data primer yang

    dilakukan dalam penelitian ini adalah siswa kelas 10, untuk

    mengetahui seberapa pengaruh kepercayaan diri terhadap prestasi

    belajar yang dimilikinya.

    2) Sumber data sekunder, merupakan sumber data yang didapatkan oleh

    penulis untuk membuktikan hasil temuan dilapangan.33 Data sekunder

    yang ada di dalam penelitian ini ialah berupa dokumen-dokumen yang

    mendukung, buku, foto, maupun literatur yang berkaitan mengenai

    penelitian ini.

    a) Guru Pendidikan Agama Islam, untuk mengetahui siswa yang

    berprestasi melalui nilai ulangan harian.

    b) Wakil Kesiswaan, untuk mengetahui data siswa dan sekolah.

    32Wagiran, Metodologi Penelitian Pendidikan (Teori dan Implementasi) (Yogyakarta:

    Deepublish, 2015), hlm. 233. 33Syarnubi dkk, “Proses Pembelajaran Di Program Studi Pendidikan Agama Islam FITK UIN

    Raden Fatah Palembang,” Tadrib: Jurnal Pendidikan Agama Islam 3, no. 1 (2017), hlm. 57.

  • 22

    3. Populasi dan Sampel Penelitian

    a. Populasi Penelitian

    Dalam metode penelitian kata populasi amat populer, digunakan

    untuk menyebutkan serumpun atau sekelompok objek yang menjadi

    sasaran penelitian. Oleh arenanya, populasi penelitian merupaka

    keseluruhan (universum) dari objek penelitian yang dapat berupa manusia

    hewan, dan tumbuh-tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa, sikap hdup,

    dan sebagainya, sehingga objek-objek ini dapat menjadi sumber data

    penelitian.34

    Populasi dalam penelitian ini berpusat pada kelas 10 di SMA Islam

    Az-Zahrah Palembang karena ada siswa yang belum mengembangkan

    potensi dirinya karena masih merasa gugup takut dan menyebabkan

    kurangnya percaya diri siswa serta ada anggapan adanya siswa yang junior

    atau yang sering disebut dengan masih anak baru. Oleh karenanya siswa

    kelas 10 yang menjadi titik penelitian, yang memiliki 125 siswa terdiri

    dari 4 kelas yakni kelas X IPA 1, X IPA 2, X IPA 3 dan X IPS.35

    34Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif (Jakarta: Kencana, 2005), hlm. 109. 35Wawancara pribadi dengan Bapak Syahril, S.Pd.I selaku Wakil Kesiswaan SMA Islam Az-

    Zahrah Palembang, 15 Oktober 2018 Pukul 10.00 WIB.

  • 23

    Tabel 1.2. Jumlah siswa kelas X SMA Islam Az-Zahrah Palembang

    No. Kelas Jumlah Siswa

    1. X IPA 1 33

    2. X IPA 2 33

    3. X IPA 3 26

    4. X IPS 33

    Jumlah 125

    b. Sampel Penelitian

    Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan

    sample probabilitasyang mencakup simple Random Sampling. Simple

    Random Samping adalah teknik yang paling sederhana (simple). Sampel

    diambil secara acak, tanpa memperhatikan tingkatan yang ada dalam

    populasi, tiap elemen populasi memiliki peluang yang sama dan diketahui

    untuk terpilih sebagai subjek.36 Besarnya sampel dari seluruh kelas dalam

    penelitian ini ditentukan dengan menggunakan rumus Slovin. Adapun

    rumus Solvin adalah sebagai berikut:

    n =N

    1 + (N x e2)

    Keterangan:

    n = Jumlah elemen/anggota sampel

    N = Jumlah elem/anggota populasi

    e = Error level (tingkat kesalahan, peneliti menggunakan 10 %)

    36Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian (Jakarta: Kencana, 2011), hlm. 151.

  • 24

    Berdasarkan rumus Solvin dengan populasi 125 siswa dan tingkat

    kesalahannya sebesar 10 %. Maka besarnya sampel pada penelitian ini adalah:

    n =N

    1 + (N x e2)

    n =125

    1 + (125 x 0,12)=

    125

    1 + (1,25)

    =125

    2,25= 55,56dibulatkan menjadi 56

    Jadi jumlah keseluruhan sampel penelitian ini adalah 56 siswa.

    Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan rumus Slovin,

    ditemukan sebanyak 56 siswa yang akan dipilih secara acak, dan penelitian ini

    membagi setiap kelasnya menjadi 14 siswa.

    4. Teknik Pengumpulan data

    a. Teknik angket merupakan suatu pengumpulan data dengan memberikan

    atau menyebarkan daftar pertanyaan/pernyataan kepada responden dengan

    harapan memberikan respons atau daftar pertanyaan tersebut. Daftar

    pertanyaan/pernyataan dapat bersifat terbuka jika jawaban tidak

    ditentukan sebelumnya sedangkan bersifay tertutup jika alternatif-

    alternatif jawaban telah disediakan.37 Kuesioner (angket) merupakan alat

    andalan atau alat utama yang digunakan untuk mendapatkan data primer

    dan untuk jawaban itu dibreri opsi 4 alternatif jawaban yaitu Sangat Setuju

    (SS), Setuju (S), Ragu-ragu (R), Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju

    37Husein Umar, Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis (Jakarta: Rajawali Pers,

    2009), hlm. 49.

  • 25

    (STS) dengan skor 5,4,3,2,1. Penelitian ini menggunkan skala likert

    karena skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan

    persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.38

    Teknik angket ini digunakan peneliti untuk mengukur seberapa besar

    kepercayaan diri siswa pada kelas 10 di SMA Islam Az-Zahrah

    Palembang.

    b. Dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variable yang

    berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen

    rapat, lengger, agenda, dan sebagainya. Dibandingkan dengan metode lain,

    maka metode ini agak tidak begitu sulit, dalam arti apabila ada kekeliruan

    sumber datanya masih tetap, belum berubah. Dengan metode dokumentasi

    yang diamati bukan benda hidup tetapi benda mati.39 Dokumentasi ini

    juga digunakan peneliti untuk mengetahui nilai ulangan harian mata

    pelajaran Pendidikan Agama Islam yang dimiliki oleh setiap siswa yang

    diperoleh guru Pendidikan Agama Islam.

    38Sugiyono, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D (Bandung: Alfabeta,

    2017), hlm. 93. 39Arikunto, Op. Cit., hlm. 274.

  • 26

    5. Teknik analisis data

    Langkah-langkah analisis data dilakukan menjadi 3 yakni:

    a. Editing. Pada tahap ini yang harus dilakukan pemeriksaan terhadap

    jawaban-jawaban, hasil observasi, dokumen-dokumen memilih foto, dan

    catatan-catatan lainnya.40

    b. Klasifikasi. Pada tahap ini kita menggolong-golongkan jawaban dan data

    lainnya menurut kelompok variabelnya. Selanjutnya diklasifikasikan lagi

    menurut indicator tertentu seperti yang ditetapkan sebelumnya.41

    c. Proses Tabulasi

    Setelah instrument diskor, hasil ditransfer dalam bentuk yang lebih

    ringkas dan mudah dilihat. Mencatat skor secara sistematis akan

    memudahkan pengamatan data dan memperoleh gambaran analisisnya.

    Dari tabulasi, analisis data dapat dilakukan dengan secara sederhana, yaitu

    dengan menggunakan prinsip analisis deskripsi, yaitu mencari jumlah

    skor, nilai rerata, standar penyimpangan, dan variasi penyebarannya. Data

    dapat pula ditampilkan dalam bentuk grafis untuk melihat gambaran

    secara komprehensif.42

    Untuk mengetahui tinggi rendahnya kepercayaan diri dan prestasi

    belajar siswa digunakan rumus tinggi, sedang dan rendah (TSR), serta

    40Andi Prastowo, Metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif Rancangan Penelitian

    (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2016), hlm. 238. 41Ibid. 42Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya (Jakarta: PT Bumi

    Aksara, 2003), hlm. 85.

  • 27

    pengaruh kepercayaan diri terhadap prestasi belajar siswa menggunakan

    rumus statistik “r” korelasi product moment” .

    a. Rumus persentase sebagai berikut:43

    𝑃 =𝐹

    𝑁𝑥 100%

    P = Nilai yang diperoleh dari F dibagi N x 100%

    F = Frekuensi atau jumlah responden

    N = Jumlah responden

    b. Rumus TSR sebagai berikut: 44

    Tinggi = M + SD ... ke atas,

    Sedang = M – 1 s.d M + 1 SD

    Rendah = M – 1 SD ... ke bawah

    c. Rumus Product Moment sebagai berikut:45

    𝑟𝑥𝑦=𝑁Σ𝑋𝑌 − (Σ𝑋)(Σ𝑌)

    √{𝑁Σ𝑋2 − (Σ𝑋)2}{𝑁Σ𝑌2 − (Σ𝑌)2}

    Keterangan :

    X = skor butir

    Y = skor total

    𝑟𝑥𝑦 = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y

    N = Jumlah Responden

    43Anas Sudjiono, Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta: Rajawali Pers, 2014), hlm. 43. 44Sudjiono, Op. Cit. 45Ibid., hlm. 220.

  • 28

    L. Sistematika Penulisan

    Untuk mempermudah pemahaman terhadap isi tulisan ini, maka penulis

    menyusun secara sistematis. Penulisan ini terdiri dari lima bab yang akan di

    uraikan sebagai berikut.

    BAB I : PENDAHULUAN. meliputi latar belakang masalah, Identifikasi

    Masalah, Rumusan Masalah, Batasan masalah, Tujuan dan Manfaat penelitian,

    Tinjauan Pustaka, Kerangka Teori, Metode Penelitian, Sistematika Pembahasan.

    BAB II : LANDASAN TEORI. Meliputi pembahasan mengenai pengaruh

    kepercayaan diri terhadap prestasi belajar siswa

    BAB III : GAMBARAN UMUM. Meliputi penjelasan mengenai sejarah

    sekolah, letak geografis, visi dan misi, struktur organisasi, data siswa kelas 10.

    BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA. Meliputi analisis

    pembahasan mengenai masalah yang diteliti yaitu Pengaruh kepercayaan diri

    terhadap prestasi belajar siswa kelas 10 di SMA Islam Az-Zahrah Palembang

    Tahun Pelajaran 2018/2019.

    BAB V : PENUTUP. Uraian Kesimpulan Dan Saran.