BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/24236/2/jiptummpp-gdl-noviannesu-36147... ·...

41
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Didalam komunikasi penyampaian pesan saat ini tidak hanya terpaku saling bertemu langsung, melainkan juga dapat dilakukan melalui media- media dan teknologi-teknologi yang sudah tersedia. Saat ini cara seseorang menyampaikan pesan mulai berubah seiring berjalannya waktu dan adanya perkembangan teknologi. Perkembangan teknologi dapat merubah cara penyampaian pesan dalam berkomunikasi, berperilaku dan bersosialisasi seseorang. Perkembangan pesat teknologi komunikasi dalam era informasi saat ini telah melahirkan media-media komunikasi baru untuk menyampaikan pesan, tentunya hal ini dapat mempermudah dan menyebabkan perubahan pola penyampaian pesan dalam berkomunikasi yang terjadi dalam masyarakat. Terlebih lagi dengan hadirnya media internet yang dapat memberikan kepuasan kepada penggunanya dalam memperoleh informasi pesan dengan cepat dan praktis (Severin & Tankard, 2009 : 443). Sama halnya dengan cara penyampaian pesan dakwah yang dahulu digunakan oleh seorang Da`i untuk menyampaikan pesan kepada para jamaahnya yaitu dengan bertatap muka secara langsung. Dengan memberikan ceramah dari masjid satu ke masjid yang lain, dari pengajian yang satu ke- perkumpulan pengajian yang lainnya (Amin, 2009:112). Namun kini dengan perkembangn teknologi informasi ini telah mempengaruhi hampir semua sisi kehidupan manusia. Termasuk dalam

Transcript of BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/24236/2/jiptummpp-gdl-noviannesu-36147... ·...

Page 1: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/24236/2/jiptummpp-gdl-noviannesu-36147... · 2016-04-04 · bulan Ramadhan, dan menunaikan ibadah haji di Mekah (Baitullah).(HR.Al-Bukhari

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Didalam komunikasi penyampaian pesan saat ini tidak hanya terpaku

saling bertemu langsung, melainkan juga dapat dilakukan melalui media-

media dan teknologi-teknologi yang sudah tersedia. Saat ini cara seseorang

menyampaikan pesan mulai berubah seiring berjalannya waktu dan adanya

perkembangan teknologi. Perkembangan teknologi dapat merubah cara

penyampaian pesan dalam berkomunikasi, berperilaku dan bersosialisasi

seseorang.

Perkembangan pesat teknologi komunikasi dalam era informasi saat

ini telah melahirkan media-media komunikasi baru untuk menyampaikan

pesan, tentunya hal ini dapat mempermudah dan menyebabkan perubahan

pola penyampaian pesan dalam berkomunikasi yang terjadi dalam

masyarakat. Terlebih lagi dengan hadirnya media internet yang dapat

memberikan kepuasan kepada penggunanya dalam memperoleh informasi

pesan dengan cepat dan praktis (Severin & Tankard, 2009 : 443).

Sama halnya dengan cara penyampaian pesan dakwah yang dahulu

digunakan oleh seorang Da`i untuk menyampaikan pesan kepada para

jamaahnya yaitu dengan bertatap muka secara langsung. Dengan memberikan

ceramah dari masjid satu ke masjid yang lain, dari pengajian yang satu ke-

perkumpulan pengajian yang lainnya (Amin, 2009:112).

Namun kini dengan perkembangn teknologi informasi ini telah

mempengaruhi hampir semua sisi kehidupan manusia. Termasuk dalam

Page 2: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/24236/2/jiptummpp-gdl-noviannesu-36147... · 2016-04-04 · bulan Ramadhan, dan menunaikan ibadah haji di Mekah (Baitullah).(HR.Al-Bukhari

2

aktifitas Dakwah, dimana saat ini Dakwah dalam penyebarannya dapat

menggunakan bantuan internet, inilah yang kita sebut dengan e-dakwah

(Wahid, 2004: 33).

Nabi Muhammad SAW pernah bersabda, “Sampaikanlah dari diriku

walau hanya satu ayat.” Ujaran yang sangat terkenal tersebut berintikan

ajakan untuk senantiasa melakukan aktivitas dakwah dan berbagi

pengetahuan bagi sesama, kapanpun dan dimanapun. Tidak hanya dengan

bertatap muka secara langsung saja, tetapi dengan perkembangan pesat

teknologi penyampaian pesan dakwah juga dapat dilakukan melalui media

internet khususnya dimedia social facebook dan juga twitter.

Media sosial sangat efektif untuk berdakwah, namun menggunakan

media tersebut harus dengan cara yang bijak. Perlu keindahan seni dalam

merangkai kata di facebook dan twitter. Jangan sampai media ini dijadikan

media kemaksiatan. Maka dari itu kita sebagai pengguna media sosial harus

berhati-hati dan bijak dalam menggunakan media yang ada. Hal itu

disampaikan pengurus Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) Ustadz

Adian Husaini dalam ceramah tarawih bertema “Efektifitas Dakwah dengan

Media Jejaring Sosial”di Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis (9/8/2012) (Dompet

Dhuafa Hong Kong, 2010).

Saat ini banyak sekali masyarakat yang menggunakan media internet

untuk berinteraksi dan berkomunikasi. Salah satu media yang digunakan

adalah twitter. Twitter sangat digandrungi banyak orang dari berbagai

kalangan mulai dari artis, perusahaan, organisasi, media tv dan radio, dosen,

pelajar, karyawan, wartawan, pengusaha, ustadz, bahkan presiden pun tak

Page 3: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/24236/2/jiptummpp-gdl-noviannesu-36147... · 2016-04-04 · bulan Ramadhan, dan menunaikan ibadah haji di Mekah (Baitullah).(HR.Al-Bukhari

3

ketinggalan menggunakan Twitter. Hal tersebut bisa dibuktikan dengan

jumlah pengguna Twitter di Indonesia yang mencapai 29.000.000 user seperti

berita yang dirilis oleh Komunitas Gadget Indonesia Gadget.com pada 14

Maret 2013 yang lalu.

Twitter sendiri merupakan alat komunikasi berupa jejaring sosial yang

biasa disebut sebagai sms dalam internet (karena memiliki keterbatasan hanya

140 karakter). Twitter muncul tahun 2006 oleh Jack Dorsey, saat ini twitter

telah mendapatkan popularitas di seluruh dunia dan saat ini memiliki lebih

dari 100 juta pengguna. Salah satu masyarakat pengguna twitter terbesar

adalah Indonesia. Karena menurut aworldoftweets.com dalam Top 20

countries chart, Indonesia menduduki peringkat ke 3 di dunia setelah

Amerika Serikat dan Brazil, serta menduduki posisi 1 di benua Asia dengan

presentase 49,21% .

Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti dari beberapa akun

da`i yang cukup dikenal dan menggunakan twitter sebagai salah satu media

penyampaian pesan dakwah mereka, antara lain: alm. Ustadz Jefri

(@jefri_buchori) dengan 308,154 followers , Aa Gym (@aagym) 776,998

followers, Ustadz Arifin Ilham (@marifinilham) 246,864 followers, Ustadz

Yusuf Mansur (@Yusuf_Mansur) 1,025,498 followers dan lain-lain. Dari

follower bisa dilihat, meraka adalah Ustadz yang dikenal dan digemari oleh

banyak orang. Tetapi dari beberapa ustadz yang ada, ustadz yang sering

menggunakan twitter secara update adalah Ustadz Yusuf Mansur bisa dilihat

dari jumlah tweet-nya yang sudah mencapai 28,800, dengan tweet 6-15

perhari. Ustadz muda yang dikenal sebagai ustadz ahli sedekah dan ustadz

Page 4: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/24236/2/jiptummpp-gdl-noviannesu-36147... · 2016-04-04 · bulan Ramadhan, dan menunaikan ibadah haji di Mekah (Baitullah).(HR.Al-Bukhari

4

kontroversial ini resmi terdaftar menggunakan twitter pada 27 Mei 2011. Dan

sudah men-tweets sebanyak 28,800 kali tweet per-tanggal 25 Juli 2013, pukul

09. 40 WIB. dan pengikkutnya mencapai 1,025,498 followers.

Ustadz Yusuf Mansyur sendiri sangat antusias terhadap teknologi

informasi sebagai sarana dakwah. Beliau memanfaatkan teknologi informasi

yang sudah ada dengan membuka jaringan sosial, diantaranya twitter, yang

dianggapnya efektif sebagai media dakwah. Banyak pesan-pesan dakwah

yang beliau tulis dalam akunnya. Salah satu pesan dakwah yang beliau

sampaikan adalah mengenai ajakan berselawat 100 kali setiap harinya. Tweet

tersebut mendapat respon yang baik karena banyak yang bertanya mengenai

ajakan pesan tersebut dari para followernya.( Mukhijab, 2012)

Di dalam twitter ustadz Yusuf Mansur tidak hanya menyampaikan

dakwah dengan cara satu arah tetapi beliau juga menggunakan komunikasi

dua arah dengan berinteraksi terhadap followers-nya. Terbukti dimana dalam

pengamatan, peneliti melihat adanya hubungan timbal balik antara Ustadz

Yusuf Mansur dengan menjawab pertanyaan dari Followers-nya, begitu pula

sebaliknya dakwah yang diposting oleh Ustadz Yusuf Mansur dalam twitter

dapat dimengerti dan tersampaikan kepada followers-nya dengan banyaknya

followers yang me-Rettwet dan mem-Favoritkan posting dakwah Ustadz

Yusuf Mansur.

Page 5: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/24236/2/jiptummpp-gdl-noviannesu-36147... · 2016-04-04 · bulan Ramadhan, dan menunaikan ibadah haji di Mekah (Baitullah).(HR.Al-Bukhari

5

Gambar. 1

Gambar. 2

Dari penjelasan singkat diatas, maka penulis tertarik untuk meneliti

“Kecenderungan Pesan Dakwah Dimedia Sosial Twitter (Analisis Isi Pada

Twitter Ustadz Yusuf Mansyur Pada Tanggal 09 Juli- 08 Agustus 2013)”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah kecenderungan isi pesan apa yang paling sering muncul

tanggal 09 Juli – 08 Agustus 2013 dalam pesan dakwah Ustadz Yusuf

Mansyur pada media Twitter dan seberapa besar frekuensi kemunculannya?

Page 6: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/24236/2/jiptummpp-gdl-noviannesu-36147... · 2016-04-04 · bulan Ramadhan, dan menunaikan ibadah haji di Mekah (Baitullah).(HR.Al-Bukhari

6

C. Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk

mendeskripsikan:

kecenderungan isi pesan apa yang paling sering muncul tanggal 09

Juli – 08 Agustus 2013 dalam pesan dakwah Ustadz Yusuf Mansyur pada

media Twitter

D. Manfaat Penelitian

1. Secara Akademis :

Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan

informasi dan refrensi bagi para mahasiswa dalam kajian penyampaian

pesan dakwah pada media internet kususnya media sosial twitter.

2. Secara Praktis :

Dapat memberikan informasi baru bagi masyarakat pada umumnya,

mengenai apa saja kecenderungan pesan dakwah dalam media sosial

twitter ustadz Yusuf Mansur, dan diharapkan penelitian ini dapat

bermanfaat secara praktis dalam lingkungan sosial, serta dapat menjadi

wawasan barutentang perkembangan media dakwah saat ini.

E. Tinjauan Pustaka

E.1.1 Komunikasi Dakwah

Ahmad Mubarok dalam buku Psikologi Dakwah mengungkapkan

bahwa kegiatan dakwah adalah kegiatan komunikasi, dimana dai

mengomunikasikan pesan dakwah kepada mad`u, baik secara perseorangan

Page 7: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/24236/2/jiptummpp-gdl-noviannesu-36147... · 2016-04-04 · bulan Ramadhan, dan menunaikan ibadah haji di Mekah (Baitullah).(HR.Al-Bukhari

7

maupun kelompok. Secara teknis, dakwah adalah komunikasi dai

(komunikator) dan mad`u (komunikan). Semua hukum yang berlaku dalam

ilmu komunikasi berlaku juga dalam dakwah, hambatan komunikasi adalah

hambatan dakwah, dan bagai mana mengungkapkan apa yang tersembunyi

dibalik prilaku manusia dakwah sama juga dengan apa yang harus dikerjakan

pada manusia komunikan (Ilaihi, 2010: 24).

Komunikasi dakwah adalah proses penyampaian informasi atau pesan

dari seseorang atau sekelompok orang kepada seseorang atau sekelompok

orang lainnya yang bersumber dari Al-Quran dan Hadis dengan menggunakan

lambang-lambang baik secara verbal maupun nonverbal dengan tujuan untuk

mengubah sikap, pendapat, atau perilaku orang lain yang lebih baik sesuai

ajaran agama islam, baik langsung secara lisan maupun tidak langsung

melalui media (Ilaihi, 2010 : 26).

Komunikasi dakwah dapat juga diartikan sebagai cara seorang

komunikator (orang yang menyampaikan pesan dakwah, seperti: Ustadz,

Ulama, Kiai, Buya, atau Mubaligh) dalam mengkomunikasikan atau

menyampaikan pesan-pesan Al-Quran dan Hadis kepada umat (khalayak)

agar umat dapat mengetahui, memahami, dan mengamalkan apa yang sudah

disampaikan dalam kehidupan sehari-hari serta menjadikan Al-Quran dan

Hadis pedoman dan pandangan dalam kehidupan.

E.1.2 Unsur-Unsur Dakwah

Yang dimaksud dengan unsur-unsur dakwah adalah komponen-

komponen yang selalu ada dalam setiap kegiatan dakwah. Unsur-unsur

Page 8: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/24236/2/jiptummpp-gdl-noviannesu-36147... · 2016-04-04 · bulan Ramadhan, dan menunaikan ibadah haji di Mekah (Baitullah).(HR.Al-Bukhari

8

tersebut adalah da`i (pelaku dakwah), mad`u (mitra dakwah), maddah (materi

dakwah), wasilah (media dakwah), thariqah (metode), dan atsar (efek

dakwah). (Aziz, 2004 : 75).

Sednagkan didalam buku Komunikasi Dakwah bahwa unsur-unsur

dakwah dibagi menjadi 6 yaitu Da`i sebagai komunikator, mad`u sebagai

komunikan, pesan dakwah, media dakwah, efek dakwah, dan metode dakwah

(Ilaihi, 2010: 19).

E.1.2.1 Da`i (Pelaku Dakwah)

Yang dimaksud da`i adalah orang yang melaksanakan dakwah baik lisan

maupun tulisan ataupun perbuatan baik secara individu, kelompok atau

berbentuk organisasi atau lembaga. Seorang Da`i juga harus memiliki

pengerahuan dari kandungan dakwah yang disajikan mengenai dakwah dari

sisi akidah, syari`ah, akhlak, maupun tentang Allah, alam semestas, dan

kehidupan serta apa yang dihadirkan dakwah untuk memberikan solusi,

terhadap problema yang dihadapi manusia, juga metode-metode yang

dihadirkannya untuk menjadikan agar pemikiran dan prilaku manusia tidak

salah dan tidak melenceng. (Aziz, 2004: 75;78).

Di dalam buku komunikasi dakwah selain dai merupakan orang yang

melaksanakan dakwah baik secara lisan maupun tulisan ataupun perbuatan

dan baik secara individu, kelompok atau bentuk organisasi atau lembaga. Da`i

sendiri dikelompokkan menjadi 2 yaitu:

1. Secara umum adalah setiap muslim atau muslimat yang mukallaf

(dewasa) dimana bagi mereka kewajiban dakwah merupakan suatu

Page 9: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/24236/2/jiptummpp-gdl-noviannesu-36147... · 2016-04-04 · bulan Ramadhan, dan menunaikan ibadah haji di Mekah (Baitullah).(HR.Al-Bukhari

9

yang melekat, tidak terpisahkan dari misinya sebagai penganut

Islam, sesuai dengan perintah: “sampaikanlah walau satu ayat”.

2. Secara khusus adalah mereka yang mengambil keahlian khusus

(mutakhasis) dalam bidang agama islam, yang dikenal dengan

panggilan ulama (Ilaihi, 2010: 19).

E.1.2.2 Mad`u (Mitra Dakwah atau Penerima Dakwah)

unsur dakwah yang kedua adalah mad`u, yaitu manusia yang menjadi

sasaran dakwah atau manusia penerima dakwah, baik sebagai individu

maupun sebagai kelompok, baik manusia yang beragama islam maupun tidak;

atau dengan kata lain manusia secara keseluruhan. Mereka yang menerima

dakwah ini lebih tepat disebut mitra dakwah daripada sebutan objek dakwah.

Mad`u sendiri dapat di golongkan menjadi beberapa golongan berdasarkan

respon:

1. Golongan simpati aktif, yaitu mad`u yang menaruh simpati dan

secara aktif memberi dukungan moril dan materil terhadap

kesuksesan dakwah.

2. Golongan pasif, yaitu mad`u yang masa bodoh terhadap dakwah,

tidak merintangi dakwah.

3. Golongan antipati, yaitu mad`u yang tidak rela atau tidak suka akan

terlaksananya dakwah. (Aziz, 2004: 90; 92)

Sedangkan didalam komunikasi dakwah menurut Muhammad Abduh

membagi mad`u menjadi tiga golongan yaitu:

1. Golongan cerdik cendikiawan yang cinta kebenaran dan dapat

berpikir secara kritis , cepat menangkap persoalan.

Page 10: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/24236/2/jiptummpp-gdl-noviannesu-36147... · 2016-04-04 · bulan Ramadhan, dan menunaikan ibadah haji di Mekah (Baitullah).(HR.Al-Bukhari

10

2. Golongan awam, yaitu kebanyakan orang yang belum dapat berpikir

secara kritis dan mendalam, belum dapat menangkap pengertian-

pengertian tinggi.

3. Golongan yang berbeda dengan golongan diatas adalah mereka

yang senang membahas sesuatu, tetapi hanya dalam batas tertentu,

tidak sanggup mendalami benar (Ilaihi, 2010: 20).

E.1.2.3 Materi/ Isi Pesan Dakwah

Pada dasarnya pesan dakwah islam tergantung pada tujuan dakwah

yang hendak dicapai. Namun secara global dapatlah dikatakan bahwa materi

dakwah dapat diklasifikasikan menjadi tiga hal pokok, yaitu:

1. Masalah Keimanan ( aqidah)

Aqidah dalam Islam adalah bersifat I’tiqad bathiniyah yang

mencakup masalah masalah yang erat hubungannya dengan rukun iman.

Masalah aqidah ini secara garis besar ditunjukkan oleh Rasulullah.

Sabda Rasulullah:

“Iman ialah engkau percaya kepada Allah, malaikat-malaikat`nya,

kitab-kitab`nya, rasul-rasul`nya, hari akhir dan percaya adanya

ketentuan Allah yang baik maupun yang buruk. (HR. Muslim)

Dalam bidang aqidah ini bukan saja pembahasannya tertuju pada

masalah-masalah yang wajib diimani, akan tetapi materi dakwah meliputi

juga masalah-masalah yang dilarang sebagai lawannya, misalnya syirik

(menyekutukan Allah), ingkar dengan adanya Tuhan dan sebagainya.

Page 11: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/24236/2/jiptummpp-gdl-noviannesu-36147... · 2016-04-04 · bulan Ramadhan, dan menunaikan ibadah haji di Mekah (Baitullah).(HR.Al-Bukhari

11

2. Masalah Keislaman (syariat)

Syariat dalam Islam adalah berhubungan erat dengan amal lahir

(nyata) dalam rangka mentaati semua peraturan atau hukum Allah guna

mengatur hubungan antara manusia dengan Tuhannya.

Hal ini dijelaskan dalam sabda Nabi:

“Islam adalah bahwasanya engkau menyembah kepada Allah, dan

janganlah engkau mempersekutukan-nya dengan sesuatu pun,

mengerjakan shalat, membayar zakat-zakat yang wajib, berpuasa pada

bulan Ramadhan, dan menunaikan ibadah haji di Mekah

(Baitullah).(HR.Al-Bukhari dan Muslim)

Hadis tersebut mencerminkan hubungan antara manusia dengan Allah.

Pengertian syariah mempunyai dua aspek hubungan yaitu:

a. Hubungan antara manusia dengan Tuhan (vertikal) yang disebut ibadah,

contohnya: thaharah, shalat, zakat, puasa, dan haji.

b. Hubungan antara manusia dengan sesama manusia (horizontal) yang

disebut muamalat, contohnya:

Hukum Perdata meliputi: Hukum Niaga, Hukum Nikah, dan

Hukum Waris.

Hukum Publik meliputi: Hukum Pidana, Hukum Negara, Hukum

Perang dan Damai (Amin, 2009: 90-91).

3. Masalah Budi Pekerti (Akhlaqul Karimah)

Masalah akhlaq dalam aktivitas dakwah (sebagai materi dakwah)

merupakan pelengkap saja, yakni untuk melengkapi keimanan dan

keislaman seseorang. Meskipun akhlaq ini berfungsi sebagai pelengkap,

Page 12: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/24236/2/jiptummpp-gdl-noviannesu-36147... · 2016-04-04 · bulan Ramadhan, dan menunaikan ibadah haji di Mekah (Baitullah).(HR.Al-Bukhari

12

bukan berarti masalah akhlaq kurang penting dibandingkan dengan

masalah keimanan dan keislaman, akan tetapi akhlaq adalah sebagai

penyempurna keimanan dan keislaman.

Dalam surat Al-Ahzab ayat 21 disebutkan:

“Sungguh pada diri Rasulullah itu teladan yang baik bagi kamu, bagi

orang yang mengharap (rahmat) Allah dan hari kemudian dan banyak

mengingat Allah”

Ajaran akhlak atau budi pekerti dalam islam termasuk kedalam

materi dakwah yang penting untuk disampaikan kepada masyarakat

penerima dakwah. Contohnya: akhlak terhadap Allah Swt dan Akhlak

terhadap makhluk yang meliputi akhlak terhadap manusia dan juga

akhlak terhadap bukan manusia. (Amin, 2009: 90-92).

E.1.2.4 Metode dakwah

Metode dakwah adalah cara-cara yang dilakukan oleh seorang da`i

(komunikator) untuk mencapai suatu tujuan tertentu atas dasar hikmah dan kasih

sayang. Dengan kata lain, pendekatan dakwah harus bertumpu pada suatu

pandangan (human oriented) bahwa Islam sebagai agama yang menebarkan rasa

damai menempatkan manusia dalam prioritas yang utama, artinya manusia itu

tidaklah dibeda-bedakan dalam berbagai hal (Amin, 2009: 149).

Metode dakwah berdiri diatas landasan yang sangat demokratis dan

persuasif. Demokratis yang dimaksudkan, bahwa seorang komunikator pada

akhirnya menghargai keputusan final yang akan dipilih oleh pihak

komunikannya. Dai`i sebagai komunikator dalam proses dakwah tidak boleh

Page 13: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/24236/2/jiptummpp-gdl-noviannesu-36147... · 2016-04-04 · bulan Ramadhan, dan menunaikan ibadah haji di Mekah (Baitullah).(HR.Al-Bukhari

13

ada niat sedikitpun untuk memaksakan kehendaknya, kendati hal itu mungkin

saja dapat dilakukannya.

Dalam kedudukannya sebagai juru dakwah, maka seorang da`i itu

benar-benar hanya menyampaikan fakta (statement of fact) terhadap

audiensinya. Cobalah perhatikan beberapa ayat Al-Quran , yang

mengokohkankedudukan da`i yang hanya concern atas penyampaian fakta

semata-mata dan tidak ada kewajiban bagi dirinya untuk memaksa.

Firman Allah :

“Jika mereka tetap berpaling maka sesungguhnya kewajibanmu hanyalah

menyampaikan yang terang dan nyata. (QA. An-Nahl (16):82)”

Juga firman Allah :

“maka sesungguhnya kewajibanmu hanyalah menyampaikan dan

kewajibanku adalah membuat perhitungan” (QS. Ar-Ra`d (13): 40).

Dari ayat diatas, dapat disimpulkan beberapa prinsip metode dakwah,

sebagai berikut:

Hikmah dan kasih sayang merupakan pemegang peran yang paling

dominan dalam proses penyampaian ide-ide dalam komunikasi dakwah

tersebut. Metode dakwah yang bertumpu pada human oriented menghargai

keputusan final yang diambil oleh pihak-pihak komunikan, dan karena

metode tersebut dakwah menjadi proses penyampaian dan penerimaan ide-ide

secara demokratis. Metode dakwah yang didasarkan atas hikmah dan kasih

sayang itu, dapat memakai segala alat yang dibenarkan menurut hukum,

sepanjang hal tersebut tetap menghargai hak-hak manusia itu sendiri (Amin,

2009: 150-151).

Page 14: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/24236/2/jiptummpp-gdl-noviannesu-36147... · 2016-04-04 · bulan Ramadhan, dan menunaikan ibadah haji di Mekah (Baitullah).(HR.Al-Bukhari

14

E.1.2.5 Media Dakwah

Dalam (Amin, 2009: 112-113) Aktifitas dakwah islam saat ini tidak

cukup dengan menggunakan media-media tradisional, seperti melalui

ceramah-ceramah dan pengajian-pengajian yang masih menggunakan media

komunikasi tatap muka saja. Penggunaan media-media komunikasi modern

sesuai dengan perkembangan Zaman dan daya pikir manusia harus

dimanfaatkan sedemikian rupa, agar dakwah islam lebih mengena sasran dan

tidak out of date.

Media dakwah pada zaman Rasulullah dan sahabat sangat terbats,

yakni berkisar pada dakwah qauliyyah bi al-lisan dan dakwah fi`liyyah bi al-

uswah, ditambah dengan media penggunaan surat (rasil) yang sangat terbatas.

Satu abad kemudian, dakwah menggunakan media, yaitu: qashash (tukang

cerita) dan muallafat (karangan tertulis) diperkenalkan. Media yang disebut

terakhir ini berkembang cukup pesat dan dapat bertahan sampai saat ini.

Pada abad ke-14 Hijriah, kita menyaksikan perkembangan dibidang

ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat. Disamping pengaruh-

pengaruhnya yang negatif terhadap dakwah, tidak dapat dikesampingkan

adanya pengaruh positif yang dapat mendorong lajunya dakwah. Dalam

rangka inilah, dakwah dengan menggunakan media-media baru seperti surat

kabar, majalah, cerpen, cergam, piringan hitam, kaset, film, radio, televisi,

iklan, puisi, nyanyian, internet dan lainya, dapat mendorong dan membantu

para pelaku dakwah dalam menjalankan tugasnya.

Page 15: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/24236/2/jiptummpp-gdl-noviannesu-36147... · 2016-04-04 · bulan Ramadhan, dan menunaikan ibadah haji di Mekah (Baitullah).(HR.Al-Bukhari

15

Diera informasi canggih seperti sekarang ini, tidak mungkin dakwah

masih hanya menggunakan pengajian di mushalla yang hanya diikuti oleh

mereka yang hadir disana. Penggunaan media-media komunikasi modern

adalah sebuah keniscayaan yang harus dimanfaatkan keberadaannya untuk

kepentingan menyampaikan ajaran-ajaran Islam atau dakwah Islam. Seorang

da`i sudah tentu memiliki tujuan yang hendak dicapai, agar mencapai tujuan

yang efektif dan efisien, da`i harus mengorganisir komponen-komponen

(unsur) dakwah secara baik dan tepat. Salah satu komponen adalah media

dakwah.

Dengan banyaknya media yang ada maka da`i harus dapat memilih

media yang paling efektif untuk mencapai tujuan dakwah. Tentunya dengan

pemilihan yang tepat atau dengan menetapkan prinsip-prinsip pemilihan

media.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada waktu memilih media

adalah sebagai berikut:

1. Tidak ada satu media pun yang paling baik untuk keseluruhan

masalah atau tujuan dakwah. Sebab setiap media memiliki

karakteristik (kelebihan, kekurangan, keserasian) yang berbeda-beda.

2. Media yang dipilih sesuai dengan tujuan dakwah yang hendak

dicapai

3. Media yang dipilih sesuai dengan kemampuan sasaran dakwah

4. Media yang dipilih sesuai dengan materi dakwah

5. Pemilihan media hendaknya dilakukan dengan cara objektif, artinya

pemilihan media bukan atas dasar kesukaan da`i

Page 16: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/24236/2/jiptummpp-gdl-noviannesu-36147... · 2016-04-04 · bulan Ramadhan, dan menunaikan ibadah haji di Mekah (Baitullah).(HR.Al-Bukhari

16

6. Kesempatan dan ketersediaan media perlu mendapat perhatian

7. Efektivitas dan efisiensi harus diperhatikan

Masalah teknologi komunikasi menjadi penting untuk diupayakan

agar para dai menguasainya, karena pada hakekatnya dakwah adalah proses

komunikasi baik media visual, audio, media audio visual, maupun media

internet (Amin, 2009: 114-115).

Media visual mencakup : film slide, OHP, gambar dan foto

Media audio mencakup: radio dan tape recorder,

Media audio visual mencakup: televisi, film atau sinetron, dan video,

Media internet mencakup: websaite, blog, facebook, twitter, dll .

Sedangkan didalam buku Komunikasi Dakwah Media Dakwah yang dipakai

untuk menyampaikan ajaran islam. Menurut Hamzah Ya`qub membagi media

dakwah menjadi lima:

1. Lisan, inilah media dakwah yang paling sederhana yang

menggunakan lidah dan suara. Media ini dapat berbentuk pidato,

ceramah, kuliah, bimbingan, penyuluhan, dan sebagainya.

2. Tulisan, buku majalah, surat kabar, korespondensi (surat, email,

smas), spanduk, dll

3. Lukisan, gambar, karikatur, dan sebagainya.

4. Audio visual yaitu alat dakwah yang dapat merangsang indra

pendengaran atau penglihatan dan kedua-duanya, bisa berbentuk

televisi, slide, ohp, internet, dan sebagainya.

Page 17: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/24236/2/jiptummpp-gdl-noviannesu-36147... · 2016-04-04 · bulan Ramadhan, dan menunaikan ibadah haji di Mekah (Baitullah).(HR.Al-Bukhari

17

5. Akhlak, yaitu perbuatan-perbuatan nyata yang mencerminkan

ajaran Islam, yang dapat dinikmati dan didengarkan oleh mad`u

(Ilaihi, 2010:20-21).

E.1.2.6 Efek Dakwah (Atsr)

Setiap aksi dakwah akan menimbulkan reaksi. Demikian jika dakwah

telah dilakukan oleh seorang da`i dengan materi dakwah, wasilah, thariqah

tertentu maka akan timbul respons dan efek (atsar) pada mad`u (mitra/

penerima pesan). Atsar itu sendiri sebenarnya berasal dari bahasa Arab yang

berarti bekasan, sisa, atau tanda.

Atsar (efek) sering disebut dengan feed back (umpan balik) dari proses

dakwah ini sering kali dilupakan atau tidak banyak menjadi perhatian para

da`i. Kebanyakan mereka menganggap bahwa setelah dakwah disampaikan

maka selesailah dakwah. Padahal, atsar sangat besar artinya dalam penentuan

langkah-langkah dakwah selanjutnya (Aziz, 2004:138).

Untuk mengetahui sejauh mana efek keberhasilan dakwah dapat dilihat

dari tiga aspek yaitu:

A. Efek Kognitif, dimana setelah menerima pesan dakwah, mitra

dakwah akan menyerap isi dakwah tersebut melalui proses

berfikir, dan aspek kognitif ini bisa terjadi apabila ada perubahan

pada apa yang diketahui, dipahami, dan dimengerti oleh mad`u

tentang isi pesan yang diterimanya. Jadi dengan menerima pesan

melalui kegiatan dakwah, diharapkan akan dapat mengubah cara

Page 18: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/24236/2/jiptummpp-gdl-noviannesu-36147... · 2016-04-04 · bulan Ramadhan, dan menunaikan ibadah haji di Mekah (Baitullah).(HR.Al-Bukhari

18

berfikir seseorang tentang ajaran agama sesuai dengan

pemahaman yang sebenarnya.

B. Efek Efektif, merupakan pengaruh dakwah berupa perubahan

sikap komunikan (mitra dakwah) setelah menerima pesan. Sikap

adalah sama dengan proses blajar dengan tiga variabel sebagai

penunjangnya, yaitu perhatian, pengertian, dan penerimaan.

C. Efek Bihavioral, merupakan suatu bentuk efek dakwah yang

berkenaan dengan pola tingkah laku mitra dakwah dalam

merealisasikan materi dakwah yang telah diterima sehari-hari.

Efek ini muncul setelah melalui proses kognitif dan efektif.

Tingkah laku dan prilaku yang diharapkan dari efek ini adalah

perilaku yang sesuai dengan pesan dakwah, yakni perilaku positif

sesuai dengan ajaran islam baik bagi individu maupun

masyarakat.

Jika dakwah telah dapat menyentuh aspek behavioral yaitu

telah dapat mendorong manusia melakukan secara nyata ajaran-

ajaran islam yang telah dipesankan dalam dakwah maka dakwah

dapat dikatakan berhasil dengan baik dan inilah tujuan final dakwah

(Aziz, 2004: 140-142).

E.1.2.7 Tujuan Dakwah

Tujuan dalam dakwah, harus diketahui oleh setiap juru dakwah atau

Da`i. Karena seseorang yang melakukan aktivitas dakwah pada dasarnya

harus mengetahui tujuan apa yang dilakukannya itu. Tanpa mengetahui

Page 19: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/24236/2/jiptummpp-gdl-noviannesu-36147... · 2016-04-04 · bulan Ramadhan, dan menunaikan ibadah haji di Mekah (Baitullah).(HR.Al-Bukhari

19

tujuan dari aktivitas dakwah tersebut, maka dakwah tidak akan mempunyai

makna apa-apa bagi juru dakwah maupun bagi umatnya (Amin, 2009: 58).

Setiap melakukan suatu dakwah harus mempunyai tujuan yang pasti

dan jelas. Tanpa adanya tujuan tertentu yang harus diwujudkan, maka

penyelenggaraan dakwah tidak mempunyai arti apa-apa. Bahkan hanya

merupakan pekerjaan sia-sia yang akan menghamburkan pikiran, tenaga, dan

biaya saja.

Secara umum tujuan dakwah adalah terwujudnya kebahagiaan dan

kesejahteraan hidup manusia didunia dan diakhirat yang diridhai oleh Allah.

Adapun tujuan dakwah, pada dasarnya dapat dibedakan dalam dua macam

tujuan, yaitu:

1. Tujuan Umum Dakwah (Mayor Objective)

Tujuan umum dakwah (mayor objective) merupakan sesuatu yang

hendak dicapai dalam seluruh aktivitas dakwah. Ini berarti tujuan dakwah

yang masih bersifat umum atau utama, dimana seluruh gerak langkahnya

proses dakwah harus ditujukan dan diarahkan kepadanya.

2. Tujuan Khusus Dakwah (Minor Objective)

Tujuan khusus dakwah merupakan perumusan tujuan dan penjabaran

dari tujuan umum dakwah. Tujuan ini dimaksudkan agar dalam

pelaksanaan seluruh aktivitas dakwah dapat jelas diketahui kemana

arahnya, ataupun jenis kegiatan apa yang hendak dikerjakan, kepada siapa

berdakwah, dengan cara apa, bagaimana, dan sebagainya secara terperinci.

Tujuan khusus dakwah sebagai terjemahan dari tujuan umum dakwah

dapat disebut antara lain sebagai berikut:

Page 20: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/24236/2/jiptummpp-gdl-noviannesu-36147... · 2016-04-04 · bulan Ramadhan, dan menunaikan ibadah haji di Mekah (Baitullah).(HR.Al-Bukhari

20

a. Mengajak umat manusia yang telah memeluk agama islam untuk

selalu meningkatkan taqwa kepada allah. Tujuan khusus dakwah

(minor objective) ini secara operasional dapat dibagi menjadi beberapa

tujuan lebih khusus, yakni:

1. Menganjurkan dan menunjukan perintah-perintah Allah. Perintah

Allah secara garis besar ada dua, yakni islam dan iman.

2. Menunjukan larangan-larangan Allah. Larangan ini meliputi

larangan-larangan yang bersifat perbutan (amaliyyah) dan

perkataan (qauliyyah)

3. Menunjukan keuntungan-keuntungan bagi kaum yang mau

bertaqwa kepada Allah.

4. Menunjukkan ancaman Allah bagi kaum yang ingkar kepada-nya.

b. Membina mental agama (islam) bagi kaum yang masih muallaf.

Penanganan terhadap masyarakat yang masih muallaf jauh berbeda

dengan kaum yang sudah beriman kepada Allah (berilmu agama),

sehingga rumusan tujuannya tak sama. Artinya disesuaikan dengan

kemampuan dan keadaan.

c. Mengajak manusia agar beriman kepada allah (memeluk agama

islam). Tujuan ini berdasarkan atas firman Allah:

“hai sekalian manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah

menciptakanmu dan orang-orang sebelum kamu, agar kamu

bertaqwa” (QS. Ali Imran (3):19).

Page 21: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/24236/2/jiptummpp-gdl-noviannesu-36147... · 2016-04-04 · bulan Ramadhan, dan menunaikan ibadah haji di Mekah (Baitullah).(HR.Al-Bukhari

21

d. Mendidik dan mengajar anak-anak agar tidak menyimpang dari

fitrahnya. Anak-anak adalah penerus generasi masa depan. Mendidik

dan mengajar anak-anak adalah suatu amal nyata bagi masa depan

umat. Dalam al-Quran dan Hadis telah disebutkan bahwa manusia

sejak lahir membawa fitrahnya yakni beragama islam (agama tauhid)

sebagai manifestasi dari ajaran faith in the unity of god.

Kemudian tujuan ini bisa dijabarkan lagi menjadi beberapa tujuan

khusus atau lebih khusus lagi yaitu:

1. Menanamkan rasa keagamaan kepada anak

2. Memperkenalkan ajaran-ajaran islam

3. Melatih untuk menjalankan ajaran-ajaran islam

4. Membiasakan berakhlak mulia

5. Mengajarkan dan mengamalkan Al-Quran

6. Berbakti kepada orang tua

7. Aspek-aspek lain yang intinya mengajarkan ajaran islam kepada anak

(Amin, 2009: 60-65).

E.1.3 Macam-Macam Dakwah

Dalam (Amin, 2009: 11) Secara umum dakwah islam itu dapat

dikategorikan kedalam tiga macam, yaitu:

1. Dakwah bi Al-Lisan

Dakwah bi al-lisan yaitu dakwah yang dilaksanakan melalui

lisan, yang dilakukan antara lain dengan ceramah-ceramah, khutbah,

diskusi, nasihat, dan lain-lain. Metode ceramah ini tampaknya sudah

Page 22: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/24236/2/jiptummpp-gdl-noviannesu-36147... · 2016-04-04 · bulan Ramadhan, dan menunaikan ibadah haji di Mekah (Baitullah).(HR.Al-Bukhari

22

sering dilakukan oleh para juru dakwah, dakwah melalui lisan ini

sudah cukup banyak dilakukan oleh para juru dakwah ditengah-

tengah masyarakat.

2. Dakwah bi Al-Hal

Dakwah bil al-hal adalah dakwah yang dilakukan dengan

perbuatan nyata yang meliputi keteladanan. Misalnya dengan

tindakan amal karya nyata yang dari karya nyata tersebut hasilnya

dapat dirasakan secara nyata dan baik oleh masyarakat sebagai objek

dakwah.

3. Dakwah bi Al-Qalam

Dakwah bil al-qalam, yaitu dakwah melalui tulisan yang

dilakukan dengan keahlian menulis surat kabar, majalah, buku,

maupun internet. Jangkauan yang dapat dicapai oleh dakwah bi al

qalam ini lebih luas dari pada melalui media lisan, demikian pula

metode yang digunakan tidak membutuhkan waktu secara khusus

untuk kegiatannya. Kapan saja dan dimana saja mad`u atau objek

dakwah dapat menikmati sajian dakwah bi al-qalam ini.

E.1.4 Strategi Dakwah

Strategi dakwah artinya siasat, taktik atau manuver yang dipergunakan

dalam aktivitas (kegiatan) dakwah oleh para da`i untuk myampaikan pesan

dakwah. Strategi yang digunakan dalam usaha dakwah haruslah

memperhatikan beberapa asas dakwah, diantaranya adalah:

Page 23: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/24236/2/jiptummpp-gdl-noviannesu-36147... · 2016-04-04 · bulan Ramadhan, dan menunaikan ibadah haji di Mekah (Baitullah).(HR.Al-Bukhari

23

a. Asas filosofis: asas ini membicarakan masalah yang erat hubungannya

dengan tujuan-tujuan yang hendak dicapai dalam proses atau aktivitas

dakwah.

b. Asas kemampuan dan keahlian da`i (Achievement and professionalis):

asas ini menyangkut pembahasan mengenai kemampuan dan

profesionalisme da`i sebagai subjek dakwah.

c. Asas sosiologis: asas ini membahas masalah-masalah yang berkaitan

dengan situasi dan kondisi sasaran dakwah. Misalnya politik pemerintah

setempat, mayoritas agama disutau daerah, filosofis sasaran dakwah,

sosiokultural sasaran dakwah dan sebagainya.

d. Asas psikologis: Asas ini membahas masalah yang erat hubungannya

dengan kejiwaan manusia. Seorang da`i adalah manusia, begitu pula

sasaran dakwah yang memiliki karakter unik dan berbeda satu sama lain.

Pertimbangan-pertimbangan masalah psikologis harus diperhatikan

dalam proses pelaksanaan dakwah.

e. Asas efektifitas dan efisiensi: maksud asas ini adalah didalam aktivitas

dakwah harus diusahakan keseimbangan antara biaya, waktu, maupun

tenaga yang dikeluarkan dengan pencapaian hasilnya. Sehingga hasilnya

dapat maksimal.

Dengan mempertimbangkan asas-asas diatas, seorang da`i hanya

butuh menerapkan strategi dakwah yang sesuai dengan kondisi mad`u sebagai

objek dakwah (Amin, 2009: 107-108).

Strategi pendekatan dakwah, secara global disebut dalam Al-Quran,

seperti firman Allah dibawah ini:

Page 24: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/24236/2/jiptummpp-gdl-noviannesu-36147... · 2016-04-04 · bulan Ramadhan, dan menunaikan ibadah haji di Mekah (Baitullah).(HR.Al-Bukhari

24

“ Ajaklah kepada jalan tuhanmu dengan jalan hikmah (bijaksana) dan

ajran-ajaran (nasihat-nasihat) yang baik, dan bertukar pikiranlah

dengan cara yang baik. Sesungguhnya tuhanmu lebih mengetahui orang-

orang yang sesat dari jalan-Nya, dan lebih mengetahui siapa orang-

orang yang mendapat petunjuk” (QS. An-Nahl (16): 125).

Sebagai mana telah disebutka dalam ayat diatas, jelas ada tiga strategi

yang dilakukan untuk melaksanakan dakwah, yaitu:

a. Hikmah (dengan kebijaksanaan)

b. Mau`izhah Hasanah (nasihat-nasihat yang baik)

c. Mujadalah bil latii hiya ahsan (diskusi dengan cara yang baik)

Menurut Ali Musthafa Yakub, strategi pendekatan dakwah yang

dilakukan oleh Nabi Muhammad setidaknya ada enam, yaitu:

1. Pendekatan personal (manhaj As-Sirri)

2. Pendekatan pendidikan (Manhaj At-Ta`lim)

3. Pendekatan penawaran (Manhaj Al-ardh)

4. Pendekatan missi (Mnhaj Al-Bi`tsaah)

5. Pendekatan korespondensi (Manhaj Al-Mukatabah)

6. Pendekatan diskusi (Manhaj Al-Mujadalah)

E.1.5 Kode Etik Dakwah

Dalam melakukan aktivitas dakwah perlu ada aturan yang

mengikat agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Aturan tersebut

merupakan kode etik yang seharusnya diperhatikan dalam aktivitas

dakwah. Kode etik dalam pelaksanaan aktivitas dakwah sebenarnya

Page 25: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/24236/2/jiptummpp-gdl-noviannesu-36147... · 2016-04-04 · bulan Ramadhan, dan menunaikan ibadah haji di Mekah (Baitullah).(HR.Al-Bukhari

25

untuk kepentingan dakwah itu sendiri agar tidak terjadi benturan atau hal

yang tidak diinginkan dalam proses penyebaran agama.

Beberapa etika dakwah yang hendak dilakukan oleh para juru

dakwah dalam melakukan dakwahnya antara lain sebagai berikut:

a. Sopan

b. Jujur

c. Tidak menghasut

Adapun dakwah yang disampaikan seorang da`i harus dilakukan

dengan bijaksana dalam menyampaikan pesan dakwah, yang dimaksud

bijaksana meliputi:

a. Tidak menggunakan kekerasan

b. Tidak dengan cara membuka aib seseorang didepan umum

c. Tidak bersifat memaksa

d. Tidak mengandung perpecahan

e. Tidak menimbulkan kekerasan

f. Tidak bersifat konfrontatif

g. Menjaga kerukunan hidup antarumat beraga

h. Tidak bersifat menghina

i. Tidak menggunakan kata-kata kotor (Amin, 2009:237-238).

E.1.6 Dakwah Melalui Internet (e - Dakwah)

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi modern memasuki dunia

Islam, terutama sesudah pembukaan abad kesembilan belas, yang dalam

sejarah Islam dipandang sebagai permulaan periode modern.

Page 26: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/24236/2/jiptummpp-gdl-noviannesu-36147... · 2016-04-04 · bulan Ramadhan, dan menunaikan ibadah haji di Mekah (Baitullah).(HR.Al-Bukhari

26

Kontak dengan dunia Barat selanjutnya membawa ide-ide baru ke

dunia Islam seperti rasionalisme, nasionalisme, demokrasi, dan sebagainya.

Semua ini menimbulkan persoalan-persoalan baru, dan pemimpin-pemimpin

Islam pun mulai memikirkan cara mengatasi persoalan-persoalan baru itu

Menurut Harun Nasution di dunia Islam juga timbul pikiran dan

gerakan untuk menyesuaikan faham-faham keagamaan Islam dengan

perkembangan baru yang ditimbulkan ilmu pengetahuan dan teknologi

modern itu. Dengan jalan demikian, pemimpin-pemimpin Islam modern

mengharap akan dapat melepaskan umat Islam dari suasana kemunduran

untuk selanjutnya dibawa kepada kemajuan. (Nasution, 1975: 11).

Dakwah melalui Internet (e-Dakwah) adalah salah satu pemanfaatan

teknologi informasi sebagai respon aktif-kreatif terhadap perkembangan yang

ada. Respon kreatif ini muncul dari kesadaran akan sisi positif teknologi

informasi. Alasan mengapa e-Dakwah menjadi perlu adalah bahwa

penyebaran dakwah konvensional di batasi ruang dan waktu, sedangkan

dakwah digital atau e-Dakwah dapat dilakukan melintasi batas ruang dan

waktu. Semua pengguna Internet dapat tersentuh oleh dakwah jenis ini.

Terdapat tiga alasan mengapa e-Dakwah menjadi penting:

1. Muslim telah menyebar keseluruh dunia.

2. Citra Islam yang baru akibat pemberitaan satu sisi oleh banyak media

barat perlu diperbaiki.

3. Pemanfaatan internet untuk dakwah, dengan sendirinya, juga

menunjukkan bahwa muslim bisa menyesuaikan diri dengan

Page 27: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/24236/2/jiptummpp-gdl-noviannesu-36147... · 2016-04-04 · bulan Ramadhan, dan menunaikan ibadah haji di Mekah (Baitullah).(HR.Al-Bukhari

27

perkembangan peradaban yang ada selama itu tidak bertentangan

dengan akidah.(wahid, 2004: 27-30).

Indikasi yang bisa diperhitumgkan sebagai tolak ukur keberhasilan e-

dakwah jika dikunjungi oleh banyak pengguna internet. Semakin banyak

pengunjung, semakin berhasil sebuah usaha e-dakwah, karena inilah ukuran

tingkat penyebaran nilai-nilai islam (Wahid, 2004: 85).

E.1.6.1 Twitter Sebagai Media Dakwah

Dakwah di zaman modern seperti sekarang ini tak lepas dari ikut

campurnya kecanggihan teknologi. Dakwah menjadi tak cukup ‘hanya’

melalui majelis taklim di dunia nyata. Sekarang ini adalah zaman internet.

Dakwah bisa dilakukan melalui fasilitas internet; melalui makalah yang

disajikan di web, blog, secara live streaming, dan lain sebagainya. Begitu

pula di berbagai media jejaring sosial yang semakin akrab dalam kehidupan

masyarakat saat ini, dakwah bisa dilakukan di dalamnya.

Menurut menteri Kominfo, Tifatul Sembiring bahwa dakwah bisa

dilak sanakan melalui situs jejaring sosial seperti facebook dan twitter. Ketika

para dai memahami dan menguasai penggunaan teknologi informasi, maka

bisa digunakan sebagai salah satu sarana dakwah kepada masyarakat. Pada

masa sekarang dengan penguasaan teknologi informasi yang baik, seorang

da`i bisa memanfaatkan situs jejaring sosial sebagai salah satu sarana dakwah

(Harianhaluan, 2012).

Jejaring sosial seperti twitter bukanlah hanya sebagai sarana cuap-

cuap, cacimaki, curhat, upload foto, dan lain-lain. Tetapi dengan adanya

Page 28: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/24236/2/jiptummpp-gdl-noviannesu-36147... · 2016-04-04 · bulan Ramadhan, dan menunaikan ibadah haji di Mekah (Baitullah).(HR.Al-Bukhari

28

evolusi pemikiran dari cendikia-cendikia muslim, jejaring sosial tersebut bisa

dimanfaatkan sebagai media dakwah. Jejaring sosial seperti twitter bisa

menjadi salah satu media penyampai pesan dakwah yang efektif mengingat

pengguna twitter di indonesia sangat banyak, sehingga penyampaian pesan

dakwah melalui media twitter sangat mungkin dilakukan.

Fenomena modernisasi dalam berdakwah ini sah-sah saja. Karena

pada dasarnya dakwah adalah menyeru kepada kebaikan, di manapun berada.

Dalam QS. An-Nahl ayat 125 Allah subhanahu wa ta’ala berfirman, yang

artinya: “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan

pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.

Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang

tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang

mendapat petunjuk.”

Karenanya dalam konteks dakwah melalui media internet, khususnya

dalam media sosial twitter, sejalan dengan kecepatan penyebaran (diffusion)

Internet di semua sudut bumi, termasuk Indonesia, e-dakwah memang sudah

seharusnya di kelola secara serius. (Wahid, 2004: 88).

E.1.6.2 Teori Model Logika Desain Pesan

Logika Desain Pesan didasarkan pada kecenderungan seseorang

dalam memanajemen tujuannya untuk kepentingan sampainya tujuan melalui

pesan yang dipilihnya. B.J. O’Keefe dan Delia menyatakan bahwa pesan

berbasis diri lebih kompleks dalam tindakannya karena mereka menentukan

tujuan yang beragam. O’Keefe menggunakan term kompleksitas tindakan

Page 29: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/24236/2/jiptummpp-gdl-noviannesu-36147... · 2016-04-04 · bulan Ramadhan, dan menunaikan ibadah haji di Mekah (Baitullah).(HR.Al-Bukhari

29

untuk merujuk pada bagaimana kebutuhan yang kompleks ini diatur dalam

suatu interaksi.

Logika Desain Pesan juga menyatakan bahwa setiap orang

mempunyai alur pikiran berbeda yang digunakan dalam mengurus tujuan-

tujuan yang saling bertentangan. O’Keefe menyimpulkan, variasi strategi

manajemen tujuan yang diamati merupakan hasil dari variasi dalam sebuah

sistem prinsip yang digunakan untuk mendasari makna komunikatif, yang

berbeda dalam definisi komunikasi yang dibentuk dan diusahakan seseorang.

Barbara O’Keefe menunjukkan tiga logika dasar desain pesan, yaitu

ekspresif, konvensional, dan retoris. Tiga desain logis pesan :

1. The expressive logic, melihat komunikasi sebagai cara seseorang

mengekspresikan perasaan dan pemikirannya

2. The conventional logic, melihat komunikasi sebagai hal yang hrus

“dimainkan” dengan mengikuti aturan-aturan tertentu

3. The rhetorical logic, memandang komunikasi sebagai cara yang fleksibel,

memiliki perspektif terhadap pihak yang diajak berkomunikasi (person

centered) (Ardianto & Bambang Q-Anees, 2007:164).

E.1.7 Analisis Isi

Riffe, Lacy, dan Fico dalam buku Eriyanto Analisis Isi, pengertian

Analisis Isi adalah pengujian yang sistematis dan dapat direplikasi dari

simbol-simbol komunikasi, dimana simbol ini diberikan nilai numerik

berdasarkan pengukuran yang valid, dan analisis menggunakan metode

Page 30: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/24236/2/jiptummpp-gdl-noviannesu-36147... · 2016-04-04 · bulan Ramadhan, dan menunaikan ibadah haji di Mekah (Baitullah).(HR.Al-Bukhari

30

statistik untuk menggambarkan isi komunikasi, menarik kesimpulan dan

memberikan konteks, baik produksi ataupun konsumsi.

Ada empat desain analisis isi yang umumnya dipakai untuk

menggambarkan karakteristik pesan yaitu:

1. Analisis yang dipakai untuk menggambarkan pesan dari sumber yang

sama tetapi dalam waktu yang berbeda.

2. Analisis isi dipakai untuk melihat pesan pada situasi yang berbeda.

Situasi disini dapat berupa konteks yang berbeda budaya, sosial, dan

politik.

3. Analisis isi dipakai untuk melihat pesan pada khalayak yang berbeda.

Khalayak disini merujuk pada pembaca, pendengar, atau pemirsa

media yang mempunyai karakteristik berbeda.

4. Analisis isi dipakai untuk melihat pesan dari komunikator yang

berbeda (Eriyanto, 2011: 34-39).

Pokok-pokok dalam analisis isi pesan (Message System Analysis) :

1. Meneliti isi keseluruhan dari kecenderungan pendapat dalam

penyajian

2. Meneliti teknik-teknik spesifik yang dipergunakan oleh komunikator

untuk menonjolkan aspek-aspek yang dianggap penting.

Meneliti sifat khas struktur penyusunnan bahan yang disajikan

terutama dalam hubungan sosial yang ingin dicapai atau melandasi

penyajian.

Analisis isi merupakan metode penelitian yang digunakan untuk

mengetahui kesimpulan dari sebuah teks. Atau dengan kata lain, analisis

Page 31: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/24236/2/jiptummpp-gdl-noviannesu-36147... · 2016-04-04 · bulan Ramadhan, dan menunaikan ibadah haji di Mekah (Baitullah).(HR.Al-Bukhari

31

isi merupakan metode penelitian yang ingin mengungkap gagasan penulis

yang termanifestasi maupun yang laten. Oleh karenanya, secara praksis

metode ini dapat digunakan untuk berbagai macam tujuan, seperti;

menjembatani isi dari komunikasi internasional, membandingkan media

atau ‘level’ dalam komunikasi, mendeteksi propaganda, menjelaskan

kecendrungan dalam konten komunkasi, dan lain-lain menurut Weber

(dalam Krippendorff, 2004). Dengan demikian, analisis isi lebih akrab

digunakan di bidang komunikasi.

Analisis isi ditujukan untuk mengidentifikasi secara sistematis isi

komunikasi yang tampak (manifest), dan dilakukan secara objektif, valid,

reliabel, dan dapat direplikasi (Eriyanto, 2011: 15).

ada beberapa langkah dalam analisis isi untuk mengumpulkan data

diantaranya:

a. Menetapkan unit yang terekam, hal ini sangat penting dalam proses

pengategorian data. Dalam metode ini dapat dilakukan dengan

beberapa level.

b. Kata, yaitu mengklasifikasi masing-masing kata

c. Paragraf, kalau sumberdaya manusia atau komputer yang tersedia

terbatas, peneliti dapat mereduksinya dengan melakukan pengkodeaan

berdasarakan paragraf. Namun hal ini sulit mendapatkan hasil yang

reliable karena cakupannya terlalu luas.

d. Keseluruhan teks, hal ini dilakukan dalam pengecualian ketika teks

tersebut tidak terlalu banyak, seperti cerpen, headline berita, dan berita

koran.

Page 32: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/24236/2/jiptummpp-gdl-noviannesu-36147... · 2016-04-04 · bulan Ramadhan, dan menunaikan ibadah haji di Mekah (Baitullah).(HR.Al-Bukhari

32

Menyusun kategori harus dilakukan secara baik dan berhati-hati.

Paling tidak terdapat tiga prinsip penting dalam penyusunan kategori yaitu:

1. Kategori haruslah mutually Exclusive (terpisah satu sama lain).

2. Harus Exhaustive (Lengkap)

3. Kategori tidak tumpang tindih.

4. Reliabel

Tujuan dari analisis isi adalah mengukur dan menghitung aspek-

aspek tertentu dalam suatu isi media. Lembar coding (coding sheet) adalah

alat yang dipakai untuk menghitung atau mengukur aspek tertentu dari isi

media. Selain lembar coding, analisis juga membutuhkan sebuah protokol. Ini

yang membedakan antara kuesioner (dalam penelitian survei) dan lembar

coding (dalam analisis isi).

Dalam analisis isi, selain lembar coding, peneliti harus membuat

sebuah panduan dalam mengisi lembar coding. Protokol ini menyediakan

panduan apa saja yang ingin diteliti, bagai mana mengategorikan isi kedalam

kategori tertentu yang dipakai dalam penelitian. Ada dua tujuan utama dari

pembuatan protokol. (Riffe, et al., 1998: 109), dalam (Eriyanto, 2011: 222)

pertama, protokol menyediakan panduan dalam melakukan analisis isi.

Kedua, protokol juga berguna sebagai arsip penelitian. Protokol penelitian

adalah, dokumen yang tidak terpisah dari hasil analisis isi.

Melakukan tes coding di teks sampel. Hal ini diupayakan agar tidak

ada ambiguitas dalam kategori. Tahapan ini juga digunakan untuk merevisi

hal-hal yang tidak tepat dalam skema klasifikasi

Page 33: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/24236/2/jiptummpp-gdl-noviannesu-36147... · 2016-04-04 · bulan Ramadhan, dan menunaikan ibadah haji di Mekah (Baitullah).(HR.Al-Bukhari

33

1. Menilai akurasi atau reabilitas

2. Merevisi aturan pengkodingan

Validitas dalam analisis isi agak berbeda dengan penelitian yang lain,

validitas di sini bukan bermakna hubungan antara dua variabel atau teori.

Menurut Eriyanto (dalam Krippendorf, 2004: 313), arti penting validitas ini

dikatakan sebagai “kualitas hasil penelitian yang membawa seseorang untuk

meyakini fakta-fakta yang ada tidak dapat ditentang.

Ada beberapa jenis validitas yang dikenal dalam analisis isi.

Sejumlah buku menyajikan uraian mengenai beragam validitas dalam analisis

isi. Dari berbagai validitas yang ada, paling tidak ada lima validitas utama

yang biasanya dipakai dalam analisis isi, masing-masing: validitas muka (face

validity), validitas kecocokan (concurrent validity), validitas konstruk

(construct validity) validitas prediktif, dan validitas isi.

Dari kelima validitas yang disebutkan, dapat dipilih kedalam tiga

bagian besar. Pertama, validitas yang berorientasi pada data (data oriented).

Kedua, validitas yang berorientasi pada hasil (product oriented). Ada dua

jenis validitas yang ter masuk dalam validitas yang berorientasi pada hasil ini,

yakni validitas keccocokan dan validitas prediktif. Ketiga, validitas yang

berorientasi pada proses (process oriented) (Krippendorf, 1980: 249-252)

dalam (Eriyanto, 2011: 260).

Walaupun kita dapat melihat bahwa analisis isi dapat terdiri dari dua

pendekatan yaitu kuantitatif dan kualitatif, namun Krippendorff menyarankan

untuk tidak mendikotomikan diantara keduanya. Menurutnya, memisahkan

keduanya adalah sebuah kesalahan. Secara eksplisit dan objektif penelitian ini

Page 34: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/24236/2/jiptummpp-gdl-noviannesu-36147... · 2016-04-04 · bulan Ramadhan, dan menunaikan ibadah haji di Mekah (Baitullah).(HR.Al-Bukhari

34

memproses data dengan pengkodingan dan menghitungnya, cara ini popular

di dalam pendekatan kuantitatif. Namun jangan lupa, kita juga menganalisis

konteks yang ini merupakan tradisi kualitiatif. Dengan begitu, analisis isi

adalah jenis penelitian yang dapat menggunakan pendekatan mix-method.

F. Metode Penelitian

F.1. Tipe dan Dasar Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan tipe deskriptif. Yang

menggambarkan isi pesan yang terkandung dalam twitter Ustadz Yusuf

Mansur. Dengan tipe ini, penelitian ingin mencoba melukiskan secara

sistematis karakteristik bidang tertentu secara faktual.

Metode yang dipakai adalah analisis isi sematik dengan mengamati,

megklasifikasi tanda menurut maknanya dan mengukur frekuensi isi pesan

dakwah yang terkandung dalam twitter Ustadz Yusuf Mansur. Dengan

metode ini peneliti diharapkan akan mengetahui kategori pesan dakwah apa

saja yang dimuat dalam twitter Ustadz Yusuf Mansur dan seberapa sering

kemunculannya. Pada awal masuk bulan ramadhan di akun ustad yusuf

mansur, 09 Juli 2013 sampai dengan 08 Agustus 2013. Selain itu diharapkan

dapat mengetahui kecenderungan tema pesan dakwah apa yang disampaikan

Ustad yusuf mansur melalui akun twitternya.

Analisis isi merupakan metode penelitian yang digunakan untuk

mengetahui simpulan dari sebuah teks. Atau dengan kata lain, analisis isi

merupakan metode penelitian yang ingin mengungkap gagasan penulis yang

termanifestasi maupun yang laten. Oleh karenanya, secara praksis metode ini

Page 35: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/24236/2/jiptummpp-gdl-noviannesu-36147... · 2016-04-04 · bulan Ramadhan, dan menunaikan ibadah haji di Mekah (Baitullah).(HR.Al-Bukhari

35

dapat digunakan untuk berbagai macam tujuan, seperti; menjembatani isi dari

komunikasi internasional, membandingkan media atau ‘level’ dalam

komunikasi, mendeteksi propaganda, menjelaskan kecendrungan dalam

konten komunkasi, dan lain-lain menurut Weber (dalam Krippendorff, 2004).

F.2 Ruang Lingkup

Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah Tweet ustadz Yusuf Mansyur

pada bulan ramadhan mulai 9 Juli 2013 sampai dengan 8 Agustus 2013, yang

berjumlah 944 tweet. Data tersebut diambil dari akun twitter resmi Ustadz

Yusuf Mansyur.

F.3 Unit Analisis & Satuan Ukur

Unit analisis secara sederhana dapat digambarkan sebagai bagian apa dari

isi yang kita teliti dan kita pakai untuk menyimpulkan isi dari suatu teks.

Bagian dari isi ini dapat berupa kata, kalimat, foto, secene (potongan adegan),

paragraf (Eriyanto, 2011:59).

Dan yang dimaksud unit analisis dari penelitian ini adalah kalimat dari

Tweet Ustadz Yusuf Mansyur itu sendiri. Analisis ini dilakukan dengan

mengamati setiap isi postingan twitter Ustadz Yusuf Mansyur. Selain itu,

peneliti juga akan mengaitkannya dengan tema dakwah apa yang paling

sering disampaikan Ustadz Yusuf Mansyur dalam twitternya. Sedangkan

satuan ukur kemunculan pada setiap tweet yaitu item kalimat pada unit

analisis dan disesuaikan dengan struktur kategori.

Page 36: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/24236/2/jiptummpp-gdl-noviannesu-36147... · 2016-04-04 · bulan Ramadhan, dan menunaikan ibadah haji di Mekah (Baitullah).(HR.Al-Bukhari

36

F.4 Struktur Kategori

Materi/Isi Pesan Dakwah

Pada dasarnya pesan dakwah islam tergantung pada tujuan dakwah yang

hendak dicapai. Namun secara global dapatlah dikatakan bahwa materi

dakwah dapat diklasifikasikan menjadi tiga hal pokok, yaitu:

1. Masalah Keimanan (aqidah)

Mengacu pada pendapat dari Amin bahwa jika mana terdapat

kalimat yang mengandung permasalahan rukun iman maka kalimat

tersebut dapat termasuk dalam kategorisasi keimanan (Aqidah). Seperti

Iman kepada Allah, Iman kepada Malaikat, Iman kepada Kitan Allah,

Iman kepada Rasul, Iman kepada Hari Akhir, dan Iman kepada Qada

dan Qadarr.

2. Masalah Keislaman (syariat)

Kalimat yang termasuk dalam kategorisasi Keislaman (syariat)

adalah kalimat yang didalamnya mengandung dua aspek hubungan

antara manusia dengan Tuhan (Habluminaullah) seperti shalat, zakat,

puasa, haji, dll dan juga hubungannya dengan sesama manusia

(Habluminannas) seperti hukum niaga dan hukum perdata.

3. Masalah Budi Pekerti (Akhlaqul Karimah)

Jika kalimat mengandung ajaran mengenai akhlak terhadap Allah

dan juga Akhlak terhadap sesama makhluk ciptaan Allah maka kalimat

tersebut dapat termasuk kedalam kategori sasi Budi pekerti (akhlaqul

karimah).

Page 37: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/24236/2/jiptummpp-gdl-noviannesu-36147... · 2016-04-04 · bulan Ramadhan, dan menunaikan ibadah haji di Mekah (Baitullah).(HR.Al-Bukhari

37

F.5 Teknik Pengumpulan Data

Data diperoleh dari akun twitter resmi Ustadz Yusuf Mansur pada 9

Juli 2013 samapi 8 Agustus 2013. Sejumlah 944 tweet. Data tersebut

dikumpulkan dengan cara mengcapture seluruh tweet Ustadz Yusuf

Mansur, lalu kalimat-kalimat dalam tweet dimasukkan kedalam tabel yang

dibuat berdasarkan katagori yang ditetapkan pada tahap pembuatan alat

ukur.

Setelah kategori dan pengukuran dibuat, langkah selanjutnya dalam

analisis isi adalah mengisi lembar coding. Proses mengisi lembar coding

disebut sebagai coding, sementara orang yang mengisi lembar coding disebut

sebagai coder. Coder membaca teks dan mengisi ke dalam lembar coding

yang telah disediakan (Eriyanto, 2011:239).

Sebagai coder, peneliti menentukan tiga orang yaitu saya sebagai

peneliti, lalu Bambang sebagai Coder I, dan juga Risky Yuliana Sebagai

Coder II. Peneliti mensyaratkan coder merupakan person atau orang yang

pernah melakukan penelitian analisis isi sebelumnya.

Page 38: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/24236/2/jiptummpp-gdl-noviannesu-36147... · 2016-04-04 · bulan Ramadhan, dan menunaikan ibadah haji di Mekah (Baitullah).(HR.Al-Bukhari

38

Tabel 1 Lembar Coding

Kecenderungan Pesan Dakwah di Media Sosial Twitter (Analisis Isi Twitter Ustadz Yusuf Mansyur Tanggal 09 Juli- 08 Agustus 2013)

No Tanggal Isi Tweet

Kategorisasi

Aqidah Syariat Akhlaqul

Karimah

A1 A2 A3 A4 A5 A6 B1 B2 C1 C2

a b

Total

Keterangan :

Aqidah:

A1 : Iman Kepada Allah

A2 : Iman Kepada Malaikat

A3 : Iman Kepada Kitab Allah

A4 : Iman Kepada Rasul

A5 : Iman Keapada Hari Akhir

A6 : Iman Kepada Qada dan Qadar

Page 39: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/24236/2/jiptummpp-gdl-noviannesu-36147... · 2016-04-04 · bulan Ramadhan, dan menunaikan ibadah haji di Mekah (Baitullah).(HR.Al-Bukhari

39

Syariat:

B1 : Hubungan Manusia dengan Tuhan

B2 : Hubungan Manusia dengan Sesama

a : Hukum Perdata

b : Hukum Pidana

Akhlaqul Karimah:

C1 : Akhlak Kepada Allah

C2 : Akhlak Kepada Sesama

Kemudian data dimasukkan kedalam tabel frekuensi untuk

memudahkan perhitungan guna mengetahui banyaknya frekuensi

kemunculan dari masing-masing kategori.

F.6 Teknik Analisis Data

Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

analisis isi (AI), dimana menurut Eriyanto (2011) analisa isi adalah, sebuah

teknik penelitian yang ditujukkan untuk mengtahui gambaran karakteristik isi

dan menarik inferensi dari isi. Analisis ditujukkan untuk mengidentifikasi

secara sistematis isi komunikasi yang tampak (manifes), dilakukan secara

objektif, valid, reliabel, dan dapat direplikasi.

Hasil analisis isi dapat dideskripsikan dalam betuk tabel frekuensi.

Tabel ini memuat frekuensi dari masing-masing kategori dan persentase

(Eriyanto, 2011c:305). Tabel frekuensi yang digunakan oleh peneliti sebagai

berikut :

Page 40: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/24236/2/jiptummpp-gdl-noviannesu-36147... · 2016-04-04 · bulan Ramadhan, dan menunaikan ibadah haji di Mekah (Baitullah).(HR.Al-Bukhari

40

Tabel 2 Kecenderungan Pesan Dakwah di Media Sosial Twitter

(Analisis Isi Twitter Ustadz Yusuf Mansyur Tanggal 09 Juli- 08 Agustus 2013) Kategori Pesan Dakwah Frekuensi Persentase

Aqidah

Syariat

Akhlaqul Karimah

Total

F.7 Uji Reliabilitas

Dalam penelitian untuk keakuratan data yang dihasilkan penelti

menggunakan tehnik reliabilitas observasi (pengamatan) yang dibantu oleh

dua orang pengamat untuk mencari tingkat persetujuannya. Adapun langkah-

langkah yang digunakan adalah sebagai berikut:

Mula-mula Koder I dan Koder II bersama-sama melakukan koder

dengan menggunakan sebuah format pengamatan dan diisi bersama-sama.

Format isian yang dimaksud hanya terdiri dari dua kolom yang memuat

alternative jawaban “ “ dan “-”. Untuk mencapai tingkat reabilitas yang

diisyaratkan, maka perlu dilakukan pendefisian batasan kategori sedetail

mungkin, memberiakn pengertian dan pelatihan terhadap koder. Reliabilitas

antar koder dapat dihitung dengan formula yang dibuat Holsty, yang

digunakan untuk menentukan reabilitas data nominal. Menurut Dominick

(2000: 155-152) untuk menghitung kesepakatan dari hasil penilaian para

koder peneliti menggunakan rumus Holsty sebagai berikut:

Page 41: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/24236/2/jiptummpp-gdl-noviannesu-36147... · 2016-04-04 · bulan Ramadhan, dan menunaikan ibadah haji di Mekah (Baitullah).(HR.Al-Bukhari

41

C.R = 21

2NN

M

Keterangan :

C.R : Coofisien Reliability

M : Jumlah pernyataan yang disetujui oleh dua

pengkode

N1, N2 : Jumlah pernyataan yang diberi kode oleh

pengkode dan peneliti dari hasil yang

diperoleh, akan ditemukan observed agreement

yang diperoleh dari penelitian.

Hasil selanjutnya kemudian menurut Scott dikembangkan dalam ‘Index of

Reliability” yang bukan hanya mengoreksi dalam suatu kelompok kategori,

tetapi juga kemungkinan frekuensi yang timbul. Rumus Scott adalah sebagai

berikut:

Pi =reementExpectedAg

reementExpectedAgreementObservedAg%1

%%

Pi : Nilai keterhandalan.

Ambang penerimaan yang sering dipakai untuk uji reliabilitas kategorisasi

adalah 0,75. Jika persetujuan antara pengkoding (periset dan hakim) tidak

mencapai 0, 75, maka kategorisasi operasional mungkin perlu dirumuskan lebih

spesifik lagi.Artinya kategorisasi yang dibuat belum mencapai tingkat

keterandalan atau keterpercayaan (Kriyantono, 2010d:238-240).