BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitiandigilib.uinsby.ac.id/19201/6/Bab 1.pdfdigilib.uinsby.ac.id...

32
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 1 BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang semakin membaik mendorong timbulnya laju persaingan di dalam dunia usaha. Hal ini dapat kita lihat dengan semakin banyaknya industri yang menghasilkan barang maupun jasa, yang menyebabkan persaingan dalam dunia usaha semakin ketat. Di dalam kondisi persaingan usaha yang tepat bagi industri sehingga dapat menarik perhatian konsumen dan mempengaruhi konsumen untuk mengonsumsi produk mereka sehingga mampu menaikkan produktivitas industri dan menambah profit suatu industri tersebut. Banyak cara yang dilakukan oleh industri untuk dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya, salah satunya adalah bagaimana menciptakan suatu kondisi dengan mempertahankan pelanggan agar tidak berpaling terhadap industri atau produk lain dan diharapkan para pelanggan tetap loyal terhadap industri dan produk yang dihasilkan. Hal tersebut bisa dicapai oleh suatu industri melalui upaya menghasilkan dan menyediakan barang serta jasa yang dibutuhkan konsumen, dimana kegiatan tersebut sangat tergantung pada industri atau pedagang dengan bermacam atribut melalui harga, produk, pelayanan umum,

Transcript of BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitiandigilib.uinsby.ac.id/19201/6/Bab 1.pdfdigilib.uinsby.ac.id...

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Konteks Penelitian

Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang semakin membaik mendorong

timbulnya laju persaingan di dalam dunia usaha. Hal ini dapat kita lihat dengan

semakin banyaknya industri yang menghasilkan barang maupun jasa, yang

menyebabkan persaingan dalam dunia usaha semakin ketat. Di dalam kondisi

persaingan usaha yang tepat bagi industri sehingga dapat menarik perhatian

konsumen dan mempengaruhi konsumen untuk mengonsumsi produk mereka

sehingga mampu menaikkan produktivitas industri dan menambah profit suatu

industri tersebut.

Banyak cara yang dilakukan oleh industri untuk dapat mempertahankan

kelangsungan hidupnya, salah satunya adalah bagaimana menciptakan suatu

kondisi dengan mempertahankan pelanggan agar tidak berpaling terhadap industri

atau produk lain dan diharapkan para pelanggan tetap loyal terhadap industri dan

produk yang dihasilkan. Hal tersebut bisa dicapai oleh suatu industri melalui

upaya menghasilkan dan menyediakan barang serta jasa yang dibutuhkan

konsumen, dimana kegiatan tersebut sangat tergantung pada industri atau

pedagang dengan bermacam atribut melalui harga, produk, pelayanan umum,

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

2

lokasi dan perilaku konsumen dalam proses pengambilan keputusan untuk

membeli.1

Setiap industri yang memproduksi sebuah produk akan terus berinovasi

untuk membuat produknya diterima oleh masyarakat. Setiap kali industri

meluncurkan produk baru, akan ada seorang tim khusus untuk mengedukasi pasar

terkait merek produk yang akan diluncurkan dalam usaha untuk mengedukasi

pasar dan mempromosikan produk baru kepada khalayak luas. Industri mulai

menggunakan untuk memilih strategi yang efektif dan efesien.

Strategi efektif dan efisien yang dilakukan oleh sebuah industri merupakan

cara untuk meningkatkan produktivitas industri. Produktivitas industri

berhubungan dengan efisiensi penggunaan sumber daya dalam menghasilkan

tingkat perbandingan antara keluaran produk dan profit penjualan kepada

industri. Peningkatan produktivitas merupakan sumber pertumbuhan utama untuk

mewujudkan kelangsungan hidup industri yang berkelanjutan. Sebaliknya,

pertumbuhan yang tinggi dan berkelanjutan juga merupakan unsur penting dalam

menjaga kesinambungan peningkatan produktivitas jangka panjang.

Pentingnya produktivitas dalam meningkatkan kesejahteraan telah disadari

secara universal, tidak ada jenis kegiatan manusia yang tidak mendapatkan

keuntungan dari produktivitas yang ditingkatkan sebagai kekuatan untuk

menghasilkan lebih banyak barang maupun jasa, peningkatan produktivitas juga

menghasilkan peningkatan langsung pada standar hidup yang berada dibawah

1 Engel, James F., Roger D. Blackwell, Paul W. Miniard; alih bahasa Budijanto, Perilaku

Konsumen, (Jakarta : Binarupa Aksara, 1995), hal. 251.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

3

kondisi distribusi yang sama dari perolehan produktivitas yang sesuai dengan

masukan tenaga kerja. Produktivitas penting dalam meningkatkan dan

mempertahankan industri dalam hal menghasilkan barang atau jasa yang pada

dasarnya tidak lepas dari peningkatan dan pengefektifan mutu tenaga kerja

sebagai sumber daya manusia yang sangat menentukan bagi kelangsungan hidup

industri. Peningkatan produktivitas juga menghasilkan peningkatan langsung pada

standar hidup yang berada di bawah kondisi distribusi yang sama dari perolehan

produktivitas yang sesuai dengan masukan tenaga kerja.

Saat ini banyak industri di negara maju telah menerapkan Integrated

Marketing Communication (IMC) sebagai cara untuk mengkoordinasikan dan

mengelola program komunikasi pemasaran mereka untuk memastikan bahwa

mereka memberikan pelanggan suatu pesan yang konsisten mengenai industri dan

brand produk yang dimiliki. Bagi banyak industri, IMC memberikan banyak

perbaikan dibandingkan dengan metode tradisional yang memperlakukan berbagai

elemen komunikasi dan pemasaran sebagai kegiatan terpisah.

Kegiatan Integrated Marketing Communication ini mengacu kepada

komunikasi pemasaran modern.2 Dimana strategi ini memfasilitasi proses

pertukaran dan pengembangan hubungan dengan konsumen dengan cara

mengamati secara cermat kebutuhan dna keinginan konsumen yang dilanjutkan

dengan mmengembangkan suatu produk yang memuaskan kebutuhan konsumen

dan menawarkan produk tersebut pada harga tertentu sertaditerapkan oleh sebuah

industri atau penjual sesuai dengan kebutuhan konsumen dan pesaingnya. Hal ini

2 Morissan, M.A., Periklanan : Komunikasi Pemasaran Terpadu, (Jakarta : Kencana Prenada

Media Group, 2010), hal. 5.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

4

dilakukan agar dapat menghasilkan respon yang diinginkan oleh pasar sasaran.

Maka dari itu industri menggunakan konsep IMC (Integrated Marketing

Communication) yang merupakan gabungan antara beberapa bentuk kegiatan

pemasaran yang saling mempunyai keterkaitan di dalamnya, dalam upaya untuk

memasarkan produk yang dijual dengan tujuan utama angka penjualan industri.

Dengan adanya kegiatan Integrated Marketing Communication ini, diharapkan

dapat membantu industri penjual produk kebutuhan rumah tangga dalam

mempromosikan keunggulan-keunggulan ataupun kelebihan produk yang di jual

dengan lebih mudah, jelas, serta terarah.

Sebelum manerapkan kegiatan Integrated Marketing Communication para

pemasar atau industri perlu mempertimbangkan berbagai aspek mulai dari aspek

ekonomis, sosial, budaya, kebijakan publik dan teknologi, termasuk kondisi pasar

persaingan, peraturan serta norma dan etika yang berlaku, sehingga aktifitas

komunikasi dalam pemasaran ini akan membuat pesan-pesan tentang produk atau

brand menjadi lebih relevan, kreatif serta lebih etis. Oleh karena itu, sebelum

merencanakan komunikasi pemasaran, suatu industri perlu mengidentifikasi

konsumennya, sasaran, serta proses keputusan mereka.

Peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang Integrated Marketing

Communication di dalam sistem pemasaran sebuah industri yang bergelut di

bidang bisnis tekstil ini dimana sejak awal industri ini sudah menggunakan

Integrated Marketing Communication yaitu pada proses awal pemasaran dan

promosi produk melalui door to door yang termasuk dalam proses pemasaran

langsung dan penjualan pribadi yang merupakan bagian dari Integrated Marketing

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

5

Communication. Kegiatan Integrated Marketing Communication penting untuk

dilakukan, sebab Integrated Marketing Communication merupakan proses strategi

bisnis dalam mengelola hubungan dengan konsumen yang intinya untuk

menggerakkan brand value. Dimana pada intinya Integrated Marketing

Communication berperan penting dalam meningkatkan kegiatan bisnis, khususnya

pemasaran tidak lagi mengacu kepada strategi pemasaran tradisional, melainkan

lebih mengacu pada strategi pemasaran modern.

Industri kain tenun ikat CV. Paradila menerapkan Integrated Marketing

Communication dalam proses pemasaran dan sebagai strategi promosi efektif

dalam jangka panjang. Di Indonesia tidak asing dengan hasil kain tenun ikat asli

Jepara, Sintang, atau Toraja. Namun, di Jawa Timur kain tenun ikat yang berkualiatas

juga bisa didapatkan tanpa harus jauh-jauh pergi ke Toraja, Jepara, atau Sintang, karena

di Kabupaten Lamongan Jawa Timur juga ada industri serupa yang memiliki kualitas tak

kalah dari ketiganya, salah satunya adalah CV. Paradila yang merupakan salah satu

sentra kerajinan tenun ikat di Kabupaten Lamongan yang terletak di Desa

Parengan Kecamatan Maduran yang sudah merambah hingga pasar Timur Tengah

seperti Arab Saudi, Iran, Mesir, Irak dan negeri jiran yang lebih dekat dan untuk

pasar lokal berada di Jakarta, Bandung, Surabaya, Malang hingga Samarinda.3

Kerajinan tenun ikat CV. Paradila adalah salah satu produk unggulan berkualitas

kebanggaan Indonesia, terutama Kota Lamongan yang sangat ikut bangga

memiliki banyak produk ekonomi kreatif yang tersebar di berbagai daerah seperti

produk kerajinan tenun ikat yang menjadi kekhasan masing-masing sebuah daerah

3 http://Paradilalamongan1.blogspot.co.id/2013/03/lamongan-bukan-hanya-tahu-campur.html,

diakses pada tanggal 8 April 2017.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

6

di Indonesia. Kain tenun ikat berkembang baik di Pulau Jawa khususnya Jawa

Timur. Jawa Timur sendiri memiliki dua tempat produksi tenun ikat yang terletak

di Kabupaten Lamongan dan Kabupaten Kediri.

Seni kerajinan tenun ikat yang bewarna warni dan kaya akan motif hias

dikerjakan oleh para perajin hampir di seluruh daerah di Indonesia. Motif dan

corak yang memiliki ciri khas sesuai dengan budaya setempatlah yang

membedakan kain-kain tenun ikat antar daerah. CV. Paradila juga memiliki ciri

khas motif dan corak yang berbeda dari kain tenun ikat lainnya dan memiliki

kualitas yang sangat bagus dengan berbahan dasar benang khusus yang di impor

dari China dan India. Meskipun benang-bengannya di impor namun untuk alat

pembuatannya masih menggunakan alat tenun tradisional dan bukan mesin. Tenun

ikat hasil produksi CV. Paradila mempunyai kekhasan dan keunikan tersendiri

bila dibandingkan dengan produk tenun buatan pabrik. Proses produksi dengan

menggunakan alata tradisional dan bahan atau benang yang di impor membuat

mutu dan kualitas produk yang dihasilkan semakin bagus, tidak hanya kualitasnya

saja yang bagus kain tenun ikat CV. Paradila memiliki desain motif dan corak

yang bermacam-macam dengan ciri khas timbul dipermukaan kain sehingga

semakin dapat menarik konsumen untuk menggunakan produk. Industri tenun ikat

milik CV. Paradila ini memiliki perkembangan yang sangat baik, beberapa

penghargaan juga didapatkannya. Industri ini juga mampu menciptakan lapangan

kerja tersendiri untuk penduduk setempat. Proses pemasaran produk kain tenun

ikat CV. Paradila melalui internet, pameran, membuka showroom dan juga

melalui agen dibeberapa wilayah.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

7

Penerapan Integrated Marketing Communiction di CV. Paradila membantu

industri untuk mengidentifikasi strategi pemasaran yang paling tepat dan efektif

dalam berkomunikasi dan membangun hubungan dengan konsumen, begitu juga

para pemegang kepentingan lain seperti pegawai, pemasok, investor, dan publik

pada umumnya. Berkat penerapan Integrated Marketing Communiction, misi

sebuah industri dapat diwujudkan melalui program pemasaran dan tindakan

hubungan dengan konsumen. Penerapan Integrated Marketing Communiction

yang dilakukan CV. Paradila juga menghasilkan dampak dalam peningkatan

produktivitas industri, peningkatan ini dikarenakan semakin banyaknya

masyarakat yang mengenal produk kain tenun ikat dan banyaknya permintaan

pasar sehingga tingkat produksi kain meningkat. Berituk tabel peningkatan

produktivitas kain tenun ikat CV. Paradila :

Tabel 1.1

Produktivitas CV. Paradila Tahun 2013-2016

Tahun Jumlah Jenis Produk

Total Kain Sarung

2013 1625 pt/ bulan 14576 pt 4924 pt 19.500 pt/thn

2014 1500 pt/ bulan 13473 pt 4527 pt 18.000 pt/thn

2015 1550 pt/bulan 13912 pt 4688 pt 18.600 pt/thn

2016 1800 pt/bulan 16127 pt 5473 pt 21.600 pt/thn

Berkaitan dengan uraian konteks penelitian di atas, penulis bermaksud

untuk mengkaji lebih dalam dan mengetahui bagaimana “Integrated Marketing

Communiction CV. Paradila Dalam Meningkatkan Produktivitas”.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

8

B. Fokus Penelitian

Berdasarkan uraian maka dapat dibuat rumusan masalah yang menjadi fokus

penelitian yaitu :

1. Bagaimana proses penerapan Integrated Marketing Communication yang

dilakukan oleh CV. Paradila dalam Meningkatkan Produktivitas?

2. Bagaimana model penerapan Integrated Marketing Communication yang

dilakukan oleh CV. Paradila dalam Meningkatkan Produktivitas?

3. Faktor apa saja yang menghambat penerapan Integrated Marketing

Communication di CV. Paradila dalam Meningkatkan Produktivitas?

C. Tujuan Penelitian

Sehubungan dengan fokus penelitian yang dipaparkan diatas, maka

penelitian yang akan dilakukan memiliki tujuan yaitu :

1. Untuk memahami dan mendeskripsikan proses penerapan Integrated

Marketing Communication yang dilakukan oleh CV. Paradila dalam

Memingkatkan Produktivitas.

2. Untuk memahami dan mendeskripsikan model penerapan Integrated

Marketing Communication yang dilakukan oleh CV. Paradila dalam

Meningkatkan Produktivitas.

3. Untuk memahami dan mendeskripsikan faktor-faktor yang menghambat

penerapan Integrated Marketing Communication di CV. Paradila dalam

Meningkatkan Produktivitas.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

9

D. Manfaat Penelitian

1. Secara teoritis penelitian ini dapat memberikan konstribusi terhadap

berkembangnya ilmu komunikasi khususnya di bidang Integrated

Marketing Communication, mengenai proses dan strategi pemasaran yang

digunakan untuk menarik pelanggan. Serta dapat dipakai sebagai acuan

bagi penelitian-penelitian sejenis untuk tahapan selanjutnya.

2. Secara praktis, dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi landasan

dalam memahami proses Integrated Marketing Communication suatu

industri sebagai salah satu cara untuk meningkatkan dan mempertahankan

konsumen serta mampu meningkatkan kualitas produk sebuah industri.

E. Kajian Hasil Penelitian Terdahulu

Sebagai bahan pertimbangan bagi penelitian ini, penulis mencari referensi

hasil penelitian terdahulu yang memiliki kesamaan pada fokus penelitian yang

ingin diteliti. Adapun penelitian terdahulu yang dapat digunakan sebagai

referensi.

Dari beberapa jurnal yang peneliti dapatkan, terdapat beberapa penelitian

terdahulu diajukan oleh : Sierra Putri Ardani, Mahasiswa Stikosa, tahun 2001,

dengan judul skripsi Strategi Marketing Communication Pt Indosat, Tbk Nsr

Dalam Meningkatkan Loyalitas Pelanggan Im3 (Study di PT. Indosat, Tbk Nsr,

Kayun Surabaya). Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti, menggunakan

konsep Integrated Marketing Communication. Penelitian ini menggunakan

metode diskriptif kualitatif serta kesimpulan yang di dapat dari penelitian ini

adalah bahwa dalam meningkatkan loyalitas pelanggan IM3 lebih banyak

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

10

menggunakan media massa sebagai sarana untuk menyampaikan pesan kepada

para pelanggan yang tersebar di berbagai kota di Surabaya dan sekitarnya.

Perbedaan penilitian terdahulu dengan penelitian ini adalah subjek, objek, dan

lokasi penelitian. Jika peneliti terdahulu fokusnya pada cara atau strategi untuk

meningkatkan loyalitas pelanggan atau meninggkatkan kesetiaan pelanggan untuk

tetap menggunakan salah satu produk dari PT. Indosat. Sedangkan penelitian ini

fokusnya pada penerapan Integrated Marketing Communication yang dilakukan

oleh CV. Paradila untuk meningkatkan produktivitas barang atau produk yang

dihasilkan.

Skripsi Hafidullah Ardliawan A., Mahasiswa Universitas Islam Negeri

Sunan Ampel Surabaya, tahun 2015, dengan judul skripsi Model Komunikasi

Integrated Marketing Communication : Studi Pada Acara Young Moslem

Entrepreneur Camp 2015 Surabaya. Penilitian ini menggunakan metode deskriptif

kualitatif, dengan tujuan untuk mengetahui komunikasi marketing mix

(advertising, personal selling, sales promotion, public relation, dan direct and on-

line marketing) secara parsial dan simultan terhadap pengambilan keputusan

untuk mengikuti acara Young Moslem Entrepreneur Camp 2015 di Surabaya.

Perbedaan penilitian terdahulu dengan penelitian ini adalah subjek, objek, dan

lokasi penelitian. Jika peneliti terdahulu fokusnya pada strategi marketing mix

yang digunakan oleh panitia penyelenggara event Young Moslem Entrepreneur

Camp untuk memikat masyarakat agar mengambil keputusan untuk mengikuti

acara tersebut. Sedangkan penelitian ini fokusnya pada pembuatan produk CV.

Paradila dan penggunaan strategi pemasaran melalui teori Integrated Marketing

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

11

Communication untuk menarik konsumen dalam mengkonsumsi produk sehingga

dapat meningkatkan produktivitas barang dan meningkatkan pendapatan industri.

Skripsi Husnuzzan, Mahasiswa Universitas Hasanuddin Makassar, tahun

2013, dengan judul skripsi Pengaruh Komunikasi Pemasaran Terpadu (Integrated

Marketing Communication) Terhadap Citra Merek (Brand Image) Produk Kartu

AS Pada PT. Telkomsel Makassar. Penelitian ini menggunakan metode penelitian

korelasional yang bermaksud mendeteksi sejauh mana variasi-variasi pada

komponen-komponen Integrated Marketing Communication (IMC) dengan

perubahan-perubahan yang ditimbulkan pada faktor brand image. Perbedaan

penilitian terdahulu dengan penelitian ini adalah metode penelitian, subjek, objek,

dan lokasi penelitian. Jika peneliti terdahulu fokusnya pada pengaruh Integrated

Marketing Communication terhadap citra brand atau merek produk PT.

Telkomsel. Sedangkan peneliti ini fokusnya untuk meningkatkan produktivitas

produk CV. Paradila melalui teori Integrated Marketing Communication.

F. Definisi Konsep

Konsep pada hakikatnya merupakan istilah, yaitu satu kata atau lebih yang

menggambarkan suatu gejala atau menyatakan suatu ide (gagasan) tertentu.4

Untuk memperoleh pemahaman mengenai penelitian yang dilakukan, maka

penulis perlu menjelaskan definisi konsep sesuai dengan judul. Hal itu

dikarenakan untuk menghindari kesalahpahaman dalam penelitian ini. Adanya

pencantuman definisi konsep ini adalah untuk lebih memudahkan pemahaman

4 Irawan Soeharto, Metode Penelitian Sosial, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2002), hlm. 4.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

12

pembahasan dalam penelitian ini, peneliti akan menjelaskan beberapa istilah yang

erat kaitannya dengan penelitian, diantaranya sebagai berikut :

1. Integrated Marketing Communication

Industri-industri saat ini mulai bergerak menuju proses yang disebut dengan

komunikasi pemasaran terpadu atau Integrated Marketing Communication (IMC),

yang mencakup upaya koordinasi dari berbagai elemen promosi dan kegiatan

pemasaran lainnya.5

Definisi Integrated Marketing Communication menurut prespektif yang

cukup luas adalah proses pengembangan dan implementasi berbagai bentuk

program komunikasi persuasif kepada kepada pelanggan dan calon pelanggan

secara berkelanjutan. Tujuan Integrated Marketing Communication (IMC) adalah

mempengaruhi atau memberikan efek langsung kepada prilaku khalayak sasaran

yang dimilikinya. Dengan kata lain, proses Integrated Marketing Communication

(IMC) berawal dari pelanggan atau calon pelanggan, kemudian berbalik kepada

industri untuk menentukan dan mendefinisikan bentuk dan metode yang perlu

dikembangkan bagi program komunikasi yang persuasif.6

Integrated Marketing Communication adalah sebuah bentuk komunikasi

pemasaran yang memerlukan perencanaan, penciptaan, integrasi, dan

implementasi yang beragam, seperti iklan, promosi penjualan, personal selling,

sponsorship dan publisitas, yang dikirim ke target atau pelanggan merek dan

waktu yang telah ditentukan. Tahap pertama dari proses Integrated Marketing

5 Adrienne Eard Fawcett, Integrated Marketing Communication Its Time Has Arrived, Advertising

age, 1993. 6 Terence A. Shimp, Periklanan Promosi dan Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu,

Jilid I edisi Kelima, ( Jakarta: Erlangga, 2003 ), hal. 24.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

13

Communications (IMC) membutuhkan pemasar untuk memenuhi profil segmen

pelanggan atau calon pelanggan, dan kemudian menentukan apa jenis pesan dan

saluran terbaik akan mencapai tujuan komunikasi yang dapat menginformasikan,

membujuk, mengingatkan dan mendorong tindakan itu kepada segmen pasar yang

dituju.7

Definisi tersebut memusatkan perhatiannya pada proses penggunaan seluruh

bentuk promosi untuk mencapai dampak atau efek komunikasi yang maksimal.

Namun beberapa pihak, antara lain Don Schultz dan rekan, menilai definisi

tersebut masih sempit atau bersifat terbatas yang tidak menggambarkan

komunikasi pemasaran terpadu yang sebenarnya. Schultz menginginkan

perspektif yang lebih luas yang memperhatikan seluruh sumber daya yang

tersedia. Menurutnya persepsi konsumen terhadap industri dan atau merek

dagangnya merupakan suatu sintesis dari berbagai pesan yang mereka terima atau

kontak yang mereka mliki seperti: iklan produk di media massa, harga produk,

desain atau bentuk produk, publikasi, promosi penjualan, pemasaran langsung,

web sites, peragaan (display) produk dan bahkan bentuk toko atau outlet di mana

produk itu dijual. Dengan demikian, industri harus mengembangkan suatu strategi

komunikasi pemasaran yang menyeluruh (total).

Pada level komunikasi pemasaran, Duncan dan Moriarty mengatakan bahwa

seluruh pesan harus disampaikan dan diterima secara konsisten dalam upaya

untuk menciptakan persepsi yang utuh di antara pelanggan dan pihak terkait

lainnya. Hal ini memerlukan kesatuan atau integrasi berbagai pesan komunikasi

7 William Chitty, Nigel Barker, Terence A.Shimp, Integrated Marketing Communications, Second

Asia Pasific Edition (Australia: Chengage Learning Australia Pty Limited, 2008), hal. 5.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

14

pemasaran serta integrasi fungsi berbagai fasilitator promosi, seperti biro iklan,

konsultan humas, tenaga promosi penjualan, industri perancang produk, dan

sebagainya. Tujuannya adalah untuk dapat berkomunikasi dengan satu suara, satu

penampilan, dan satu citra dalam setiap kegiatan komunikasi pemasaran serta

untuk mengidentifikasi serta memosisikan industri dan mereknya dengan cara

yang konsisten.8

2. Produktivitas

Secara umum produktivitas diartikan sebagai hubungan antara hasil nyata

maupun fisik (barang atau jasa) dengan masuknya yang sebenarnya.9 Misalnya

produktivitas adalah ukuran efisiensi produktif. Suatu perbandingan antara hasil

keluaran dan masuk atau output : input. Masukan sering dibatasi dengan masukan

tenaga kerja, sedangkan keluaran diukur dalam kesatuan fisik bentuk dan nilai.

Produktivitas bisa diartikan secara sederhana dengan peningkatan kualitas, bisa

juga diartikan bekerja efektif dan efisien.

Produktivitas adalah suatu konsep yang bersifat universal yang bertujuan

untuk menyediakan lebih banyak barang dan jasa untuk lebih banyak manusia,

dengan menggunakan sumber-sumber riil yang makin sedikit.Produktivitas adalah

suatu pendekatan interdisipliner untuk menentukan tujuan yang efektif,

pembuatan rencana, aplikasi penggunaan cara yang produktivitas untuk

menggunakan sumber-sumber secara efisien, dam tetap menjaga adanya kualitas

yang tinggi. Produktivitas mengikutsertakan pendayagunaan secara terpadu

sumber daya manusia dan keterampilan, barang modal teknologi, manajemen, 8 Terence A. Shimp, Op.cit., hal. 11.

9 Muchdarsyah Sinungan, Produktivitas Apa dan Bagaimana, (Jakarta : Bumi Aksara, 1997), hal.

12.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

15

informasi, energi, dan sumber-sumber lain menuju kepada pengembangan dan

peningkatan standar hidup untuk seluruh masyarakat, melalui konsep

produktivitas semesta total. Produktivitas mempunyai pengertiannya lebih luas

dari ilmu pengetahuan, teknologi dan teknik manajemen, yaitu sebagai suatu

filosofi dan sikap mental yang timbul dari motivasi yang kuat dari masyarakat,

yang secara terus menerus berusaha meningkatkan kualitas kehidupan.

Produktivitas adalah suatu konsep yang menggambarkan hubungan antar

hasil jumlah barang dan jasa yang diproduksi dengan sumber tenaga kerja, bahan

baku, modal, dan energi yang dipakai untuk menghasilakn barang tersebut.10

Jadi,

produktivitas merupakan interaksi terpadu secara serasi dari tiga faktor esensial,

yakni investasi termasuk penggunaan pengetahuan dan teknologi serta riset,

manajemen, dan tenaga kerja. Produktivitas juga merupakan suatu pendekatan

Interdisipliner untuk menentukan tujuan yang efektif, pembuatan rencana,

aplikasi penggunaan cara yang produktivitas untuk menggunakan sumber-sumber

secara efisien, dan tetap menjaga adanya kualitas tinggi.11

G. Kerangka Pikir Penelitian

Dalam penelitian yang membahas tentang Integrated Marketing

Communication CV. Paradila Dalam Meningkatkan Produktivitas. Peneliti

mengacu pada teori Integrated Marketing Communication. Integrated Marketing

Communication sendiri merupakan pendekatan yang lebih popular yang

diterapkan oleh professional komunikasi dan pemasaran untuk mengkordinasikan

berbagai pengalaman konsumen dengan komunikasi pemasaran untuk merek

10

Basu Swastha Ibnu Sukotjo, Bisnis Pengantar Modern, (Yogyakarta : Liberty, 1998), hal. 281. 11

Muchdarsyah Sinungan, Op.cit., hal. 16-17.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

16

tertentu. Biasanya, perhatian industri tidak menerapkan kordinasi seperti itu.

Pemasar cenderung menerapkan konsultan yang berbeda untuk setiap sarana

komunikasi yang digunakan, dan seringkali kordinasi diantara berbagai tanggapan

atas pesan tidak lengkap agen periklanan membuat pesan iklan. Public Relation

menyesuaikan presepsi cakupan produk dan agen promosi komunikasi serta

menyampaikan pesan promosi.12

Integrated Marketing Communication (IMC)

merupakan suatu model komunikasi pemasaran yang mengintegrasikan semua

unsur bauran promosi dengan asumsi bahwa tidak ada satu unsur pun yang

terpisah dalam mencapai tujuan pemasaran yang efektif.

Pada level komunikasi pemasaran atau Integrated Marketing

Communication, Duncan dan Moriarty mengatakan bahwa seluruh pesan harus

disampaikan dan diterima secara konsisten dalam upaya untuk menciptakan

persepsi yang utuh di antara pelanggan dan pihak terkait lainnya. Hal ini

memerlukan kesatuan atau integrasi berbagai pesan komunikasi pemasaran serta

integrasi fungsi berbagai fasilitator promosi, seperti biro iklan, konsultan humas,

tenaga promosi penjualan, industri perancang produk, dan sebagainya.13

Tujuannya adalah untuk dapat berkomunikasi dengan satu suara, satu penampilan,

dan satu citra dalam setiap kegiatan komunikasi pemasaran serta untuk

mengidentifikasi serta memosisikan industri dan mereknya dengan cara yang

konsisten.

12

Machfoedz Mahmud, Komunikasi Pemasaran Modern, (Yogyakarta : cakra ilmu , 2010), hal.

20. 13

Ibid, hal. 11.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

17

Gambar 1.1

Kerangka Pikir Penelitian

Dalam penelitian yang berjudul “Integrated Marketing Communication CV.

Paradila dalam Meningkatkan Produktivitas”, peneliti membuat alur penelitian

yang tertulis diatas adalah penelitian ini terfokus pada Integrated Marketing

Communication yang dilakukan oleh CV. Paradila. Sebelum menetukan

Integrated Marketing

Communication

Industri Kain Tenun

CV. Paradila

Model Bauran Komunikasi

Pemasaran (Marketing

Communication Mix)

Produktivitas

Strategi

Pemasaran

Hambatan

Komunikasi

Pemasaran

- Iklan

- Pemasaran Langsung

- Promosi Penjualan

- Penjualan Personal

- Pemasaran Interaktif

- Hubungan Masyarakat

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

18

Integrated Marketing Communication, CV. Paradila perlu mengetahui dasar dari

Integrated Marketing Communication yaitu komunikasi pemasaran, kemudian

pertama adalah Bauran Komuniakasi Pemasaran yang meliputi periklanan,

promosi penjualan, penjualan personal, penjualan interaktif , penjualan langsung

dan hubungan masyarakat ini digunakan untuk meningkatkan pemasaran dan

produktivitas suatu industri. Kedua, melakukan strategi pemasaran yang

digunakan untuk mengetahui bagaimana caranya suatu merek atau produk dapat

mencapai tujuannya yaitu mampu meningkatkan produktivitas dan bersaing di

dunia bisnis pasar internasional dan lokal bidang bisnis tekstil. Sementara itu, Tull

dan Kahle mendefinisikan strategi pemasaran sebagai alat fundamental yang

direncanakan untuk mencapai tujuan industri dengan mengembangkan

keunggulan bersaing yang berkesinambungan melalui pasar yang dimasuki dan

program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut. Pada

dasarnya strategi pemasaran memberikan arah dalam kaitannya dengan variabel-

variabel seperti segmentasi pasar, dan identifikasi pasar sasaran. Ketiga, yaitu

menganalisis hambatan-hambatan yang akan dialami oleh industri dalam

penerapan Integrated Marketing Communication. Dengan melakukan analisis ini

diharapkan industri dapat mengetahui peluang dan hambatan yang perlu

diantisipasi dalam proses penerapan model Integrated Marketing Communication

dalam meningkatkan produktivitas.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

19

H. Metode Penelitian

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

a. Pendekatan penelitian

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan studi kasus.

Studi kasus adalah uraian dan penjelasan komprehensif mengenai berbagai

aspek seorang individu, suatu kelompok, suatu organisasi (komunitas),

suatu program, atau suatu situasi sosial. Studi kasus merupakan sarana

utama bagi penelitian akademik. Studi kasus menyajikan uraian

menyeluruh yang mirip dengan apa yang dialami pembaca dalam

kehidupan sehari-hari. Studi kasus merupakan sarana efektif untuk

menunjukkan hubungan antara peneliti dan responden.

Studi kasus adalah suatu bentuk penelitian (inquiry) atau studi

tentang suatu masalah yang memiliki sifat kekhususan (particularity),

dapat dilakukan baik dengan pendekatan kualitatif maupun kuantitatif,

dengan sasaran perorangan (individual) maupun kelompok, bahkan

masyarakat luas. Dalam hal ini peneliti menginterpretasikan strategi

pemasaran yang digunakan oleh industri CV. Paradila yaitu strategi

Integrated Marketing Communication yang bertujuan untuk menjalin

hubungan baik dengan konsumen, memasarkan produk ke pasar

Internasional dan lokal, dan menggerakkan brand value sehingga mampu

meningkatkan produktivitas terhadap produk yang dikeluarkan.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

20

b. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian analisis deskriptif.14

Menjelaskan bahwa, penelitian kualitatif dilakukan untuk memahami

fenomena yang dialami oleh subjek penelitian, misalnya perilaku,

persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara holistik, dan dengan

cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks

khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode

ilmiah. Sedangkan penggunaan tataran deskripsi, bertujuan untuk

membuat deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat tentang fakta-

fakta dan objek tertentu.15

Peneliti menggunakan jenis penelitian

deskriptif dalam penelitian kualitatif ini, karena dalam konteks ini

peneliti berusaha mendeskripsikan bagaimana sebuah fenomena

mengenai bagaimana para informan menerapkan Integrated Marketing

Communication dalam industri untuk meningkatkan produktivitas yang

mana dikendalakan juga dengan semakin ketatnya persaingan di dunia

bisnis tekstil. Untuk mendeskripsikan penelitian ini peneliti mencari

data sebanyak mungkin yang disesuaikan dengan kebutuhan penelitian

yang berasal.

2. Subyek, Obyek, dan Lokasi Penelitian

a) Subyek Penelitian

Subyek penelitian adalah sesuatu yang diteliti baik orang, benda,

ataupun lembaga (organisasi). Subyek penelitian pada dasarnya adalah 14

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT. Remaja Rosydakarya, 2004),

6. 15

Rachmat Kriyantono, Teknik Riset Komunikasi (Jakarta: Prenada, 2010), 67.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

21

yang akan dikenai kesimpulan hasil penelitian. Di dalam subyek penelitian

inilah terdapat obyek penelitian.16

Peneliti telah menentukan subyek

penelitian CV. Paradila yang memiliki peran penting dalam proses

Integrated Marketing Communication, yang telah digali data dan ditarik

kesimpulan atas penggalian data tersebut.

b) Obyek Penelitian

Keilmuan komunikasi pemasaran dalam penelitian ini yang menjadi

obyek penelitian adalah Integrated Marketing Communication CV.

Paradila dalam Meningkatkan Produktivitas.

c) Lokasi Penelitian

Kantor Pusat CV. Paradila berlokasi di Desa Parengan, Kecamatan

Maduran, Kabupaten Lamongan - Jawa Timur 62261. Industri ini terletak

cukup strategis karena berada di tepi jalan utama jalan raya Parengan yang

merupakan jalan utama penghubung dari arah Pantai Utara Jalan Raya

Daendles ke Jalan Raya Babat Lamongan sehingga memudahkan

transportasi bahan baku dan distribusi produk dan mempermudah

konsumen untuk menjangkaunya. Industri ini berada dekat dengan

pemukiman penduduk sehingga mempermudah dalam penyerapan tenaga

kerja setempat.

3. Jenis dan Sumber Data

Untuk keakuratan data, penelitian ini digali dari beberapa jenis dan

sumber data, antara lain :

16

Saifuddin Azwar, Metode Penelitian (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998), 35.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

22

a) Jenis Data

Data primer yang merupakan data pokok dari penelitian ini

merupakan data yang diperoleh secara langsung dari masing-masing

informan.17

Pada penelitian ini data mengenai Integrated Marketing

Communication CV. Paradila dalam Meningkatkan Produktivitas.

Pengumpulan data primer yang dilakukan dengan cara melihat,

mengamati dan mencatat perilaku dan pembicaraan subyek penelitian yakni

karyawan di bagian pemasaran, dan karyawan di bagian produksi di CV.

Paradila dengan menggunakan pedoman observasi dan juga wawancara

mendalam (indepth interview).Wawancara yang dilakukan adalah

wawancara tatap muka dengan menggunakan pedoman wawancara yang

telah disusun oleh peneliti sebelum bertemu informan.

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua atau

sumber sekunder.18

Data sekunder adalah data yang sebagai pendukung data

primer yang dibutuhkan peneliti untuk menjawab rumusan dan fokus

penelitian. Sumber data penelitian, menurut Lofland yaitu ”sumber data

utama dalam penelitian kulitatif adalah kata-kata, tindakan, dan selebihnya

adalah data tambahan seperti dokumen dan lainnya.”19

Data sekunder ini,

dapat peneliti peroleh juga dari proses wawancara pada informan serta dari

berbagai dokumentasi tentang berbagai kegiatan peristiwa dalam bentuk

17

Rosady Ruslan, Metode Penelitian Public Relation dan Komunikasi, (PT. Rajagrafindo Persada,

2006), hal. 29. 18

Rahmat Kriyantono, Tehnik Praktis Riset Komunikasi, hal. 42. 19

LexyJ. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007), 15.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

23

tertulis, tercetak, atau terekam berkaitan dengan aktivitas CV. Paradila

dalam Meningkatkan Produktivitas.

b) Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1) Informan

Dalam hal ini informan merupakan orang yang dimanfaatkan

untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar

penelitian. 20

Penentuan informan sebagai sumber data dalam

penelitian ini adalah berdasarkan pada asas subyek yang menguasai

permasalahan, memiliki data, dan bersedia memberikan informasi

lengkap dan akurat. Informan yang bertindak sebagai sumber data

dan informasi harus memenuhi syarat.

Dalam penelitian kualitatif, hal yang menjadi bahan

pertimbangan utama dalam pengumpulan data adalah pemilihan

informan. Dalam penelitian kualitatif tidak digunakan istilah

populasi. Teknik sampling yang digunakan oleh peneliti adalah

Purposive sampling dan Snowball sampling.21

a. Purpose Sampling yaitu pemilihan informan dipilih secara sengaja

berdasarkan kriteria yang telah ditentukan peneliti berdasarkan

tujuan peneliti.

20

Iskandar Wirjokusumo dan Soemardji Ansori, Metode Penelitian Kualitatif, (Penerbit : Unesa

Univercity Press, 2009), hal. 10. 21

James A. Black and Dean J. Champion, Methods and Issue in Social Research, diterjemahkan

oleh E. Koeswara, dkk, Metode dan Masalah Penelitian Sosial, (Bandung : Eresco, 1992), hal.

267.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

24

b. Snowball Sampling yaitu proses penentuan informan berdasarkan

informan sebelumnya tanpa menentukan jumlahnya secara pasti

dengan menggali informasi terkait topik penelitian yang

diperlukan. Penentuan informan dengan teknik ini diambillah

beberapa informan yaitu owner, karyawan bagian pemasaran,

karyawan bagian promosi, karyawan bagian produksi, dan

konsumen yang terus digali informasinya.

2) Dokumen

Keterangan-keterangan berbentuk tertulis yaitu

mengumpulkan data-data melalui tulisan atau bahan tertulis yang

berhubungan dengan masalah-masalah penelitian.

4. Tahap-Tahap Penelitian

Ada 3 tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini, yakni :

a) Pralapangan

Tahap ini merupakan tahapan persiapan sebelum penelitian

dilakukan, adapun langkah-langkahnya adalah :

1) Menyusun Rancangan Penelitian

Penelitian ini dimulai dengan menentukan lapangan atau

lokasi yang akan dijadikan tempat penelitian. Membuat rumusan

masalah yang akan diteliti dari fenomena yang ada dilapangan.

Kemudian mencari informan yang terkait. Setelah itu segala hal

mengenai hal yang diteliti dan metodologinya dituangkan dalam

laporan penelitian. Memilih lapangan penelitian juga merupakan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

25

tahap awal dalam melakukan penelitian, untuk memilih lapangan

penelitian ini, peneliti terlebih dahulu melihat fenomena pada

strategi pemasaran yang ada di sebuah industri yakni tentang

penerapan Integrated Marketing Communication yang ada di

dalamnya kemudian peneliti menyesuaikan antara kenyataan yang

ada di lapangan dengan teori-teori yang substantif, dan karena

peneliti melihat adanya kesesuaian tersebut maka peneliti memilih

CV. Paradila sebagai lapangan penelitian.

Setelah peneliti menentukan lapangan penelitian, peneliti

mengurus perizinan dan meminta izin penelitian di CV. Paradila

kepada pihak yang berwenang untuk memberikan izin pelaksanaan

penelitian. Setelah mendapatkan izin, kemudian peneliti melakukan

penelitian di lapangan sesuai dengan jadwal yang telah dibuat

sebelumnya oleh peneliti dan juga atas persetujuan dari pihak

industri.

2) Menyiapkan Perlengkapan Penelitian

Sebelum penelitian dilakukan, penulis mempersiapkan alat

yang menunjang jalannya wawancara dan observasi dilapangan.

Peneliti menyiapkan book note, kamera, alat perekam, dan lain-lain

agar hasil penellitian yang diperoleh lebih maksimal. Selain itu

peneliti juga menyiapkan perlengkapan fisik dan mempersiapkan

jadwal penelitian serta biaya yang diperlukan selama penelitian.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

26

b) Penelitian/Pelaksanaan Lapangan

Sebelum melakukan wawancara lapangan, penulis melakukan

observasi lapangan terlebih dahulu. Kemudian mengumpulkan data yang

diperoleh untuk dikaji dan dianalisa lebih lanjut. Proses selanjutnya adalah

memahami konteks penelitian dan persiapan diri, pada tahap ini peneliti

terlebih dahulu memahami konteks penelitian yang akan dilakukan di CV.

Paradila serta mempersiapkan diri secara fisik dan mental. Melakukan

pendekatan kepada informan dalam penelitian serta melakukan

pengamatan langsung seputar data. Selanjutnya membuat pedoman

wawancara seputar hal-hal yang ingin diteliti. Pada tahap ini peneliti

mencatat semua data yang sudah didapat dari para informan.

c) Laporan

Setelah tahap pekerjaan lapangan selesai, peneliti membuat dan

menyusun laporan yang berisi kegiatan yang telah dilakukan dalam bentuk

tulisan yang bertujuan menjawab fokus penelitian yakni seputar Integrated

Marketing Communication CV. Paradila dalam Meningkatkan

Produktivitas.

5. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah suatu proses pengadaan data primer untuk

keperluan penelitian. Pengumpulan data adalah langkah yang amat penting dalam

metode ilmiah, karena pada umumnya data yang dikumpulkan digunakan untuk

menguji hipotesa yang sudah dirumuskan.22

22

Moh. Nazir, Metode Penelitian, Cet. IV (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1999), hal. 211.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

27

Dalam penelitian ini, pengumpulan data akan dilakukan langsung oleh

peneliti dalam situasi yang sesungguhnya. Teknik pengumpulan data dalam

penelitian ini yang digunakan adalah wawancara mendalam, observasi terlibat,

dan dokumentasi yang berhubungan dengan data yang diperlukan peneliti.

Teknik pengumpulan data yang dipergunakan peneliti untuk memperoleh

data kualitatif adalah sebagai berikut :

a. Wawancara Mendalam (Depth Interview)

Wawancara mendalam adalah suatu cara mengumpulkan data atau

informasi dengan cara langsung bertatap muka dengan informan agar

mendapatkan data lengkap dan mendalam. Wawancara ini akan dilakukan

dengan frekuensi tinggi (berulang-ulang) secara intensif. Setelah itu penulis

akan mengumpulkan dan mengklarifikasikan data yang diperoleh.

Metode wawancara mendalam atau wawancara tak terstruktur

merupakan suatu metode pengumpulan data yang bersifat luwes,

susunan pertanyaannya dan susunan kata-kata dalam setiap pertanyaan

dapat diubah pada saat wawancara, disesuaikan dengan kebutuhan dan

kondisi saat wawancara, ternasuk karakteristik sosial-budaya (agama,

suku, gender, usia, tingkat pendidikan, pekerjaan, dsb.) responden

yang dihadapi.23

Dalam metode ini peneliti membuat naskah wawancara dan kemudian

mewawancarai narasumber yakni owner, karyawan di bagian pemasaran,

dan karyawan di bagian produksi Industri tenun ikat CV. Paradila.

23

Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010), 181.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

28

b. Observasi (Pengamatan)

Sebagai metode ilmiah observasi ini bisa diartikan sebagai

pengamatan dan pencatatan secara sistematis tentang fenomena-fenomena

yang diteliti.24

Dalam penelitian ini peneliti akan mengamati secara

langsung.

Metode ini menggunakan pengamatan atau penginderaan langsung

terhadap suatu benda, kondisi, situasi, proses atau perilaku. Pengumpulan

data dengan menggunakan alat indera dan diikuti dengan pencatatan secara

sistematis terhadap gejala-gejala atau fenomena yang diteliti.25

Dalam proses penelitian, peneliti akan menentukan kapan waktunya

melakukan pengamatan untuk menggali fokus penelitian lebih dalam dan

rinci. Observasi yang dilakukan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah

observasi pada sikap informan saat diwawancarai, lokasi penelitian dan juga

observasi khususnya pada bagian pemasaran dan bagian produksi.

c. Dokumentasi

Penggunaan data dokumentasi dalam penelitian ini adalah untuk

mendapatkan informasi yang berhubungan dengan data-data tentang

berbagai hal yang berhubungan dengan Integrated Marketing

Communication CV. Paradila dalam Meningkatkan Produktivitas, foto-foto

dokumenter lokasi penelitian dan dokumen-dokumen (bila ada). Teknik

dokumentasi ini juga digunakan untuk mendapatkan informasi dan data-data

sekunder yang berhubungan dengan fokus penelitian.

24

Sutrisno Hadi, Metodologi Research II, (Yogyakarta : Andi Offset, 1990), hal. 136. 25

Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, Cet. 1 (Jakarta: Bumi Aksara, 1997),

hal. 70.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

29

6. Teknik Analisis Data

Tahap analisis data merupakan tahapan yang sangat menentukan aspek

penelitian berhasil atau tidak, menurut Schaltz dan Straus tujuan penafsiran data

ada tiga jenis, yaitu deskripsi semata mata, deskripsi kualitatif atau analitik, dan

deskripsi subtantif. Penelitian ini bersifat deskripsi kualitatif yaitu berusaha

menggambarkan dan menjelaskan Integrated Marketing Communication CV.

Paradila dalam Meningkatkan Produktivitas, analisis deskripsi kualitatif ini

dilakukan dengan menggunakan model yang dikembangkan oleh Miles dan

Huberman, yaitu analisis interaktif. Dalam analisis ini, data yang diperoleh

dilapangan disajikan dalam bentuk narasi.26

Analisis data menurut Sugiono27

adalah proses mencari dan menyusun

secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan

dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori,

menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola,

memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan

sehingga mudah difahami oleh diri sendiri maupun orang lain. Menurut Mattew

B. Miles dan A. Michael Huberman,28

sebagaimana dikutip oleh Basrowi dan

suwandi yakni proses-proses analisis data kualitatif dapat dijelaskan dalam tiga

langkah yaitu:

26

Matthew B. Mille dan A. Michael Huberman, Analisis data Kualitatif, terj, Tjeptjep Rohendi

Rohedi, (jakarta : UI Pers, 1992), hal 16-19 27

Sugiono, Memahami Penelitian Kualitatif. (Bandung: Alfabeta. 2005), hal. 89 28

Basrowi dan Suwandi, Memahami Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), hal. 209-

210.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

30

a) Reduksi Data (Data Reduction)

Karena data yang hasil penelitian yang dilakukan masih bersifat global,

maka dari itu peneliti perlu mereduksi data. Reduksi data yang dilakukan oleh

peneliti yakni dengan pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan,

abstraksi, dan transformasi data yang diperoleh di lapangan studi. Pada reduksi

data, peneliti menfokuskan pada data lapangan yang telah terkumpul. Data

lapangan tersebut selanjutnya dipilih dan dipilah untuk menentukan mana data

yang diperlukan dalam menjawab rumusan masalah dan fokus penelitian dan

mana yang tidak perlu sehingga harus disingkirkan.

b) Penyajian Data (Data Display)

Penyajian data dilakukan oleh peneliti dengan mendeskripsikan

kumpulan informasi tersusun dari hasil reduksi data yang telah dianalisis untuk

penarikan kesimpulan dengan tujuan menjawab fokus penelitian tentang

Integrated Marketing Communication CV. Paradila dalam Meningkatkan

Produktivitas. Bentuk penyajiannya yang dilakukan peneliti yakni penyajian

data berupa teks naratif.

7. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data

a. Perpanjangan keikutsertaan, maksudnya peneliti akan memungkinkan

untuk meningkatkan derajat kepercayaan data yang dikumpulkan, serta

dapat menguji kebenaran informasi, baik yang berasal dari diri sendiri

maupun dari responden dan membangun kepercayaan informan. Misalnya

peneliti selalu bersama informan karyawan di bagian pemasaran, dan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

31

karyawan di bagian produksi untuk melihat-lihat selama produksi dan

proses pemasarannya.29

b. Diskusi dengan teman sejawat, maksudnya peneliti akan mendiskusikan

hasil data yang diperoleh saat penelitian agar mendapatkan masukan

pendapat serta pandangan orang lain tentang fenomena yang terkait.

Misalnya ketika selesai melakukan penelitian peneliti berdiskusi dengan

teman yang setidaknya mengetahui tentang fokus penelitian yang diteliti

agar memperoleh pendapat dari teman untuk menambah hasil penelitian

dan agar data yang didapatkan lebih akurat.

c. Tringulasi, maksudnya peneliti melakukan perbandingan dan mengecek

hasil ulang suatu data yang dihasilkan dari wawancara. Dengan demikian

data yang diperoleh akan menjadi data yang objektif.30

Arti Tringulasi

sendiri adalah tehnik pemeriksaan keabsahaan data yang memanfaatkan

suatu yang lain diluar itu, untuk keperluan pengecekan atau sebagai

pembanding terhadap data itu.

Dalam konteks ini, upaya yang dilakukan oleh peneliti dalam pengecekan

data yaitu dengan menggunakan sumber data dalam pengecekan data yaitu

dengan menggunakan sumber data dalam penggaliannya, baik itu sumber data

primer yang berupa hasil wawancara maupun sumber data sekunder yang

berupa buku, majalah dan dokumen lainnya. Sedangkan metode atau cara yang

digunakan dalam analisis data adalah metode analisis kualitatif. Artinya

analisis kualitatif dilakukan dengan memanfaatkan data (kualitatif) dari hasil

29

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Cet. 13 Bandung: Remaja Rosdakarya,

2002, hal. 175. 30

Ibid, hal. 178.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

32

observasi dan wawancara mendalam, dengan tujuan memberikan eksplanasi

dan pemahaman yang lebih luas atas hasil data yang dikumpulkan. Dan

kemudian peneliti melakukan langkah membandingkan atau mengkorelasikan

hasil penelitian dengan teori yang telah ada. Hal itu dilakukan untuk mencari

perbandingan atau hubungan antara hasil penelitian dengan teori yang telah

ada.

I. Sistematika Pembahasan

Dalam penelitian ini dijelaskan bahwa BAB I berisi mengenai

PENDAHULUAN, dalam hal ini peneliti menguraikan tentang Konteks

Penelitian, Fokus Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian,Kajian Hasil

Penelitian Terdahulu, Definisi Konsep, Metode Penelitian terdiri dari

Pendekatan dan Jenis Penelitian, Subjek, Objek dan Lokasi penelitian, Jenis

dan Sumber Data, Tahap-tahap Penelitian, Teknki Pengumpulan Data, Teknik

Analisis Data, dan Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data, Sistematika

Pembahasan. BAB II KAJIAN TEORITIS meliputi Kajian Pustaka, Kajian

Teori. BAB III PENYAJIAN DATA meliputi Definisi Subjek, Objek, dan

Lokasi Penelitian, Deskripsi Data Penelitian. BAB IV ANALISIS DATA

terdiri dari Temuan penelitian, dan Konfirmasi Temuan dan teori. BAB V

PENUTUP meliputi Simpulan, dan Rekomendasi. Bagian akhir terdiri dari

Daftar pustaka, dan biodata penulis.