BAB I PENDAHULUAN A. Alasan Pemilihan Judulrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5294/2/T1...2...

16
1 BAB I PENDAHULUAN A. Alasan Pemilihan Judul Perbarengan tindak pidana adalah suatu perbuatan yang dilakukan oleh seseorang dan melanggar beberapa ketentuan pidana yang berlaku. Pengaturan mengenai perbuatan perbarengan diatur di buku ke satu Bab VI Pasal 63 71 KUHP. Di dalam perbarengan terdapat sistem pemberian sanksi pidana yang mengatur bahwa pemberian pidana adalah hanya dikenakan satu ancaman pidana pokok terberat meskipun perbuatan tersebut melanggar beberapa ketentuan yang berlaku. Mengenai perbarengan tindak pidana, ada suatu Kasus hukum yang dilakukan oleh seseorang dan melanggar beberapa ketentuan pidana yang sampai saat ini masih dalam proses penyidikan di Polres Semarang yaitu tindak pidana penipuan yang dilakukan oleh Agoes Witjaksono dengan korbannya KSP Inti Dana Cabang Ambarawa dan sebelumnya telah diperiksa dan diputus oleh Pengadilan Negeri Salatiga dalam tindak pidana penggelapan BPKB mobil Izusu TBR 541 LS 25 LG (Panther) model Station Wagon tahun 2001 warna biru muda metalik No. Pol. H 8470 GB atas nama Maria Ratna Melani R yang masih melibatkan pelaku yang sama Agoes Witjaksono.

Transcript of BAB I PENDAHULUAN A. Alasan Pemilihan Judulrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5294/2/T1...2...

Page 1: BAB I PENDAHULUAN A. Alasan Pemilihan Judulrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5294/2/T1...2 Posisi kasusnya yaitu sekitar bulan Juli 2006 jam 10.00 WIB Agoes Witjaksono Bin Untung

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Alasan Pemilihan Judul

Perbarengan tindak pidana adalah suatu perbuatan yang dilakukan oleh

seseorang dan melanggar beberapa ketentuan pidana yang berlaku. Pengaturan

mengenai perbuatan perbarengan diatur di buku ke satu Bab VI Pasal 63 – 71

KUHP. Di dalam perbarengan terdapat sistem pemberian sanksi pidana yang

mengatur bahwa pemberian pidana adalah hanya dikenakan satu ancaman pidana

pokok terberat meskipun perbuatan tersebut melanggar beberapa ketentuan yang

berlaku.

Mengenai perbarengan tindak pidana, ada suatu Kasus hukum yang

dilakukan oleh seseorang dan melanggar beberapa ketentuan pidana yang sampai

saat ini masih dalam proses penyidikan di Polres Semarang yaitu tindak pidana

penipuan yang dilakukan oleh Agoes Witjaksono dengan korbannya KSP Inti

Dana Cabang Ambarawa dan sebelumnya telah diperiksa dan diputus oleh

Pengadilan Negeri Salatiga dalam tindak pidana penggelapan BPKB mobil Izusu

TBR 541 LS 25 LG (Panther) model Station Wagon tahun 2001 warna biru muda

metalik No. Pol. H – 8470 – GB atas nama Maria Ratna Melani R yang masih

melibatkan pelaku yang sama Agoes Witjaksono.

Page 2: BAB I PENDAHULUAN A. Alasan Pemilihan Judulrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5294/2/T1...2 Posisi kasusnya yaitu sekitar bulan Juli 2006 jam 10.00 WIB Agoes Witjaksono Bin Untung

2

Posisi kasusnya yaitu sekitar bulan Juli 2006 jam 10.00 WIB Agoes

Witjaksono Bin Untung Soebarjadi (tersangka) bertempat di Jl. Merbabu No. 5/13

RT 02/ RW IV Kel. Kalicacing Kec. Sidomukti Kota Salatiga, menjual satu unit

mobil Izusu TBR 541 LS 25 LG (Panther) model Station Wagon tahun 2001

warna biru muda metalik No. Pol H – 8470 – GB No. Rangka

MHCTBR54F1K209717 Nosin E 209717 kepada Sadjiarto Mulyono (saksi

korban), kemudian Agoes Witjaksono menawarkan jasa tanpa diberi imbalan

dapat mengurus untuk mutasi dan balik nama atas nama Maria Ratna Melani R

(anak saksi korban).

Selang sekitar empat hari mobil Izusu TBR 541 LS 25 LG (Panther) model

Station Wagon tahun 2001 warna biru muda metalik No. Pol. H – 8470 – GB

beserta STNK yang sudah dimutasi oleh Agoes Witjaksono tersebut diserahkan

kepada Sadjiarto Mulyono, namun BPKBnya tidak diserahkan. Agoes Witjaksono

berdalih BPKB belum jadi, karena sewaktu mobil, BPKB, dan STNK masih

ditangan Agoes Witjaksono, tanpa seijin pemiliknya Sadjiarto Mulyono, BPKB

mobil Izusu TBR 541 LS 25 LG (Panther) model Station Wagon tahun 2001

warna biru muda metalik No. Pol. H – 8470 – GB, STNK dan mobil dibawa ke

KSP Inti Dana Cabang Ambarawa untuk dijadikan Agunan / pinjaman uang,

selanjutnya setelah diperiksa / disurvei petugas KSP Inti Dana Cabang Ambarawa

barang tersebut diakui milik Agoes Witjaksono sendiri, lalu BPKB ditinggal di

KSP Inti Dana Cabang Ambarawa tersebut untuk dijadikan Agunan pinjaman

uang sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) sebagai modal usaha

paving blok di Karangjati Kab. Semarang.

Page 3: BAB I PENDAHULUAN A. Alasan Pemilihan Judulrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5294/2/T1...2 Posisi kasusnya yaitu sekitar bulan Juli 2006 jam 10.00 WIB Agoes Witjaksono Bin Untung

3

Lama ditunggu ternyata Agoes Witjaksono tidak kunjung menyerahkan

BPKB lalu Sadjiarto Mulyono melakukan pengecekan di Samsat Salatiga tentang

BPKB miliknya, dan ternyata BPKB mobilnya sudah jadi. Lalu Sadjiarto

menemui Agoes Witjaksono di rumahnya untuk menanyakan keberadaan BPKB

mobilnya, dan setelah itu barulah Agoes Witjaksono mengakui bahwa BPKB

mobil milik Sadjiarto Mulyono dipakai untuk keperluannya dan akan

dikembalikan dalam waktu dekat disertai pembuatan akta di bawah tangan

perjanjian antara Sadjiarto dan Agoes Witjaksono dan disaksikan oleh beberapa

saksi mengenai tenggang waktu pengembalian BPKB mobil milik Sadjiarto

Mulyono. Namun setelah itu justru Agoes Witjaksono menghilang dan tidak

ditemukan di rumahnya.

Sekian lama setelah hilangnya Agoes Witjaksono, datang petugas dari KSP

Inti Dana Cabang Ambarawa untuk menagih atas keterlambatan pembayaran

pinjaman yang tidak pernah Sadjiarto Mulyono lakukan apalagi menyuruh Agoes

Witjaksono untuk meminjam uang dengan jaminan BPKB mobil tersebut. Setelah

mengetahui bahwa BPKB miliknya dijaminkan oleh Agoes Witjaksono di KSP

Inti Dana Cabang Ambarawa, lalu Sadjiarto Mulyono melaporkan perbuatan

Agoes Witjaksono tersebut kepada pihak yang berwajib (Polres Salatiga).

Agoes Wijaksono tertangkap sekitar bulan September 2010 oleh Polres

Salatiga, sekitar bulan November 2010 Andrianus Baskoro (karyawan KSP Inti

Dana Cabang Ambarawa) juga melaporkan penipuan yang telah dilakukan Agoes

Witjaksono dengan agunan BPKB Izusu TBR 541 LS 25 LG (Panther) warna biru

muda metalik No. Pol. H – 8470 – GB atas nama Maria Ratna Melani R. Setelah

Page 4: BAB I PENDAHULUAN A. Alasan Pemilihan Judulrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5294/2/T1...2 Posisi kasusnya yaitu sekitar bulan Juli 2006 jam 10.00 WIB Agoes Witjaksono Bin Untung

4

adanya laporan dari KSP Inti Dana Cabang Ambarawa, Penyidik Polres Semarang

melakukan penyitaan BPKB Izusu TBR 541 LS 25 LG (Panther) warna biru muda

metalik No. Pol. H – 8470 – GB atas nama Maria Ratna Melani R, yang selang

beberapa hari diikuti Penyidik Polres Salatiga yang akan melakukan penyitaan

barang bukti berupa BPKB Izusu TBR 541 LS 25 LG (Panther) warna biru muda

metalik No. Pol. H – 8470 – GB atas nama Maria Ratna Melani R tersebut di KSP

Inti Dana Cabang Ambarawa, namun gagal karena telah disita terlebih dahulu

oleh Penyidik Polres Semarang.

Agoes Witjaksono kembali lagi diperhadapkan pada kasus hukum di Polres

Semarang dengan obyek perkara yang sama yaitu sebuah BPKB Izusu TBR 541

LS 25 LG (Panther) warna biru muda metalik No. Pol. H – 8470 – GB atas nama

Maria Ratna Melani R yang sebelumnya telah diperiksa dan diputus oleh

Pengadilan Negeri Salatiga dalam perkara tindak pidana penggelapan. Meskipun

perkara yang masih dalam proses penyidikan di Polres Semarang berbeda dengan

perkara dalam perkara tindak pidana penggelapan yang telah diputus oleh

Pengadilan Negeri Salatiga, namun perkara tindak pidana penipuan ini masih

melibatkan Agoes Witjaksono dan obyek perkara yang sama yaitu BPKB Izusu

TBR 541 LS 25 LG (Panther) warna biru muda metalik No. Pol. H – 8470 – GB.

Bahkan proses penyidikan di Polres Semarang ini mengalami kemandekan sampai

sekarang, karena itulah yang menjadi ketertarikan penulis untuk mengangkat

menjadi topik skripsi dengan judul “Pemenuhan Unsur Perbarengan

Perbuatan di LP / B / 323 / XI / 2010 / JTG / RES. SMG dan Putusan

Pengadilan Negeri Salatiga No. 176 / Pid.B / 2010 / PN. Sal.”

Page 5: BAB I PENDAHULUAN A. Alasan Pemilihan Judulrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5294/2/T1...2 Posisi kasusnya yaitu sekitar bulan Juli 2006 jam 10.00 WIB Agoes Witjaksono Bin Untung

5

B. Latar Belakang Masalah

Penegakan hukum pidana apabila dilihat dari suatu proses kebijakan, maka

penegakan hukum pada hakekatnya adalah penegakan hukum yang melalui

beberapa tahap. Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) merupakan institusi

penegak hukum sebagai garda terdepan dalam proses penegakan hukum sebelum

kejaksaan (Jaksa Penuntut Umum), pengadilan dan sampai pada tahap eksekusi.

Dalam proses penegakan hukum, Polri mempunyai kewenangan atau tindakan

pendahuluan dalam proses penegakan hukum biasanya dimulai dari penyelidikan

sebelum berlanjut ke penyidikan.

Dapat dipahami perbedaan antara tindakan penyelidikan dan penyidikan

sebagai kelanjutan pemeriksaan setelah ditemukannya bukti awal yang cukup

tentang dugaan terjadinya tindak pidana. Meskipun kewenangan antara

penyelidikan dengan penyidikan berbeda, kedua kewenangan tersebut memiliki

hubungan yang cukup erat menurut pedoman pelaksanaan KUHAP yang

disebutkan bahwa penyelidikan bukanlah merupakan fungsi yang berdiri sendiri

dan terpisah dari fungsi penyidikan, melainkan merupakan hanya salah satu cara

atau metode daripada fungsi penyidikan yang mendahului tindakan lainnya yaitu

berupa tindakan penangkapan, penahanan, penggeledahan, penyitaan,

Page 6: BAB I PENDAHULUAN A. Alasan Pemilihan Judulrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5294/2/T1...2 Posisi kasusnya yaitu sekitar bulan Juli 2006 jam 10.00 WIB Agoes Witjaksono Bin Untung

6

pemeriksaan surat, pemanggilan, tindakan pemeriksaan, penyelesaian dan

penyerahan berkas perkara kepada penuntut umum.1

Jika dari tindak penyidikan tersebut pihak penyidik memiliki dugaan kuat

serta menimbulkan kekhawatiran bahwa tersangka akan melarikan diri, merusak,

atau menghilangkan barang bukti, dan atau melakukan tindak pidana yang sama

maka dapat dilakukan penahanan terhadap tersangka. “Kekhawatiran”

sebagaimana tersebut banyak dimanipulasikan untuk sekedar mencari keuntungan

materi.2 Maksudnya, meskipun sebenarnya tersangka tidak perlu dikhawatirkan

akan melarikan diri, merusak, atau menghilangkan barang bukti, dan atau

melakukan tindak pidana yang sama tetap saja akan dilakukan penahanan.

Melihat dari kewenangan yang dimiliki oleh Polri berdasarkan KUHAP,

Polri juga memiliki diskresi berupa hak istimewa untuk menerapkan hukum yang

seharusnya dilakukan atas pertimbangan menyelamatkan keadaan.3 Seperti yang

diatur dalam Pasal 18 ayat (1) Undang – undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang

Kepolisian Negara Republik Indonesia yaitu untuk kepentingan umum pejabat

Kepolisian Negara Republik Indonesia dalam melaksanakan tugas dan

wewenangnya dapat bertindak menurut penilaiannya sendiri. Maka sejatinya

adalah bahwa pekerjaan hukum (Polri) tidak hanya menjalankan apa yang

1 Mulyadi, Lilik, Hukum Acara Pidana Normatif, Teoritis, Praktik, dan Permasalahannya,

PT Alumni, Bandung, 2007, halaman 55. 2 Mono, Henny, Praktik Beperkara Pidana, Bayumedia Publishing, Malang, 2007,

halaman 52. 3 Rahardjo, Satjipto, Penegakan Hukum Progresif, Kompas Media Nusantara, Jakarta,

2010, halaman 140.

Page 7: BAB I PENDAHULUAN A. Alasan Pemilihan Judulrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5294/2/T1...2 Posisi kasusnya yaitu sekitar bulan Juli 2006 jam 10.00 WIB Agoes Witjaksono Bin Untung

7

diperintahkan undang – undang saja tetapi sesekali dalam keadaan tertentu juga

dapat melakukan rule breaking (terobosan).4

Kemandekan proses penyidikan yang tengah berlangsung di Polres

Semarang sampai sekarang ini yang menjerat Agoes Witjaksono dalam tindak

penipuan BPKB Izusu TBR 541 LS 25 LG (Panther) warna biru muda metalik

No. Pol. H – 8470 – GB atas nama Maria Ratna Melani R, seharusnya dapat

diselesaikan dengan segera dan tidak terkatung – katung sampai sekarang ini.

Kurangnya koordinasi bersama Kejaksaan Negeri Salatiga selaku pelaksana

putusan Pengadilan Negeri Salatiga yang sebelumnya telah memutus Agoes

Witjaksono dalam perkara tindak pidana penggelapan BPKB Izusu TBR 541 LS

25 LG (Panther) warna biru muda metalik No. Pol. H – 8470 – GB atas nama

Maria Ratna Melani R.

Bahkan cukup membingungkan ketika setelah adanya putusan yang

berkekuatan hukum tetap dari Pengadilan Negeri Salatiga dalam tindak pidana

penggelapan BPKB Izusu TBR 541 LS 25 LG (Panther) warna biru muda metalik

No. Pol. H – 8470 – GB atas nama Maria Ratna Melani R, justru Penyidik Polres

Semarang tidak mengembalikan barang bukti berupa BPKB Izusu TBR 541 LS 25

LG (Panther) warna biru muda metalik No. Pol. H – 8470 – GB atas nama Maria

Ratna Melani R kepada saksi korban Sadjiarto Mulyono (ayah Maria Ratna

Melani R) selaku orang yang berhak atas barang bukti tersebut.

4 Ibid.

Page 8: BAB I PENDAHULUAN A. Alasan Pemilihan Judulrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5294/2/T1...2 Posisi kasusnya yaitu sekitar bulan Juli 2006 jam 10.00 WIB Agoes Witjaksono Bin Untung

8

Barang bukti berupa BPKB Izusu TBR 541 LS 25 LG (Panther) warna biru

muda No. Pol. H – 8470 – GB atas nama Maria Ratna Melani R sampai saat ini

masih berada di Polres Semarang dan belum dikembalikan kepada Sadjiarto

Mulyono karena guna kemudahan proses penyidikan. Pihak Polres Semarang

mengaku kesulitan menemukan keberadaan tersangka karena tempat tinggal

terakhirnya tidak diketahui.

Permasalahan yang kini dihadapi adalah bahwa perbuatan yang dilakukan

oleh Agoes Witjaksono tersebut cenderung merupakan perbuatan perbarengan

yang masih dalam satu kesatuan tindakan yang melanggar dua ketentuan pidana

dan menimbulkan dua korban yang berbeda. Kriteria perbuatan yang melekat

dalam perbuatan perbarengan yaitu yang pertama bahwa harus adanya perbuatan,

baik berupa kejahatan maupun pelanggaraan. Dan yang kedua yaitu antara

perbuatan yang satu dengan perbuatan yang lainnya terdapat hubungan yang

sedemikian rupa, sehingga harus dipandang sebagai perbuatan berlanjut.

Berangkat dari permasalahan inilah sebenarnya jika pihak penyidik Polres

Semarang yang menyidik tindak pidana penipuan yang dilakukan oleh Agoes

Witjaksono menyikapi sesuai ketentuan yang telah diatur mengenai sistem

pemberian sanksi dalam perbarengan maka tunggakan perkara mungkin bisa

diminimalisir sehingga tidak berlarut – larut sampai sekarang. Mencoba menggali

lebih dalam lagi apakah dalam serangkaian tindak pidana ini adanya unsur niat

jahat pelaku tindak pidana atau kehendak benar – benar disengaja adanya satu

keputusan kehendak niat jahat pelaku dalam perbuatan perbarengan ini yaitu

ketika pelaku Agoes Witjaksono sejak pertama ingin menguasai BPKB mobil

Page 9: BAB I PENDAHULUAN A. Alasan Pemilihan Judulrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5294/2/T1...2 Posisi kasusnya yaitu sekitar bulan Juli 2006 jam 10.00 WIB Agoes Witjaksono Bin Untung

9

Izusu TBR 541 LS 25 LG (Panther) model Station Wagon tahun 2001 warna biru

muda metalik No. Pol. H – 8470 – GB atas nama Maria Ratna Melani R dari

Sadjiarto Mulyono (korban) dengan dalih membantu untuk mengurus mutasi dan

balik nama atas nama Maria Ratna Melani R (anak korban).

Setelah BPKB mobil tersebut berada dalam penguasaannya Agoes

Witjaksono, pada saat setelah selesai pengurusan mutasi dan balik nama atas

nama Maria Ratna Melani R (anak korban), Agoes Witjaksono tidak langsung

mengembalikan STNK, mobil beserta BPKBnya kepada korban namun malah

tanpa sepengetahuan dan seijin pemiliknya Sadjiarto Mulyono membawa ke KSP

Inti Dana Cabang Ambarawa untuk dijadikan agunan pinjaman uang sebesar Rp.

50.000.000,- (lima juta rupiah) sebagai modal usaha paving bloknya di Karangjati

Kab. Semarang.

Dalam membuat perjanjian kreditnya dengan pihak KSP Inti Dana Cabang

Ambarawa, Agoes Witjaksono mengakui bahwa BPKB mobil yang dijadikan

sebagai jaminan kredit tersebut diakui sebagai miliknya padahal pemilik

sebenarnya yang sah adalah Sadjiarto Mulyono.

Tindak pidana pertama yang dilakukan oleh Agoes Witjaksono adalah

penggelapan BPKB mobil Izusu TBR 541 LS 25 LG (Panther) model Station

Wagon tahun 2001 warna biru muda metalik No. Pol. H – 8470 – GB atas nama

Maria Ratna Melani R dengan sengaja melawan hukum mengakui barang seuatu

yang seluruh atau sebagian adalah kepunyaan orang lain yang ada dalam

kekuasaanya bukan karena kejahatan.

Page 10: BAB I PENDAHULUAN A. Alasan Pemilihan Judulrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5294/2/T1...2 Posisi kasusnya yaitu sekitar bulan Juli 2006 jam 10.00 WIB Agoes Witjaksono Bin Untung

10

Tindak pidana kedua yang dilakukan oleh Agoes Witjaksono adalah

penipuan yaitu dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri secara melawan

hukum dengan memakai nama palsu, dengan tipu muslihat, ataupun rangkaian

kebohongan menggerakkan orang lain untuk menyerahkan sesuatu kepadanya

atau supaya memberikan utang (dalam hal ini menyakinkan pihak KSP Inti Dana

Cabang Ambarawa dengan rangkaian kebohongan pelaku guna memperoleh

pengutangan uang sebesar Rp. 50.000.000,- dengan mengakui bahwa BPKB

mobil Izusu TBR 541 LS 25 LG (Panther) model Station Wagon tahun 2001

warna biru muda metalik No. Pol. H – 8470 – GB atas nama Maria Ratna Melani

R adalah kepunyaan Agoes Witjaksono).

Kedua jarak waktu antara tindak pidana penggelapan BPKB mobil Izusu

TBR 541 LS 25 LG (Panther) model Station Wagon tahun 2001 warna biru muda

metalik No. Pol. H – 8470 – GB atas nama Maria Ratna Melani R yang dilakukan

Agoes Witjaksono dengan tindak pidana yang dilakukannya dalam tindak pidana

penipuan dengan menjaminkan BPKB mobil Izusu TBR 541 LS 25 LG (Panther)

model Station Wagon tahun 2001 warna biru muda metalik No. Pol. H – 8470 –

GB atas nama Maria Ratna Melani R kepada KSP Inti Dana Cabang Ambarawa

tidak terlalu lama yaitu hanya berselang beberapa hari kedua tindak pidana

tersebut terjadi, yaitu sekitar bulan Juli 2006.

Didahului dengan tindak pidana penggelapan BPKB mobil tersebut yang

dilakukan dan diikuti beberapa hari berikutnya tindak pidana penipuan yang

dilakukan oleh Agoes Witjaksono dengan menjaminkan BPKB mobil Izusu TBR

541 LS 25 LG (Panther) model Station Wagon tahun 2001 warna biru muda

Page 11: BAB I PENDAHULUAN A. Alasan Pemilihan Judulrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5294/2/T1...2 Posisi kasusnya yaitu sekitar bulan Juli 2006 jam 10.00 WIB Agoes Witjaksono Bin Untung

11

metalik No. Pol. H – 8470 – GB atas nama Maria Ratna melani R tanpa

sepengetahuan si pemilik Sadjiarto Mulyono.

Sebenarnya dalam sistem pemberian sanksi pidana dalam perbuatan

perbarengan adalah hanya dikenakan satu aturan pidana terberat dan bilamana

berbeda – beda maka akan dikenakan ketentuan yang memuat pidana pokok

terberat.5

Jika melihat teori tersebut, sebenarnya nampak jelas bahwa mengenai sistem

pemberian sanksi pidana dalam kasus ini yang dilakukan oleh Agoes Witjaksono

dalam tindak pidana penggelapan dan tindak pidana penipuan dapat dikenakan

pidana pokok terberat. Meskipun dalam KUHP telah diatur mengenai sanksi

pidananya sama yaitu masing – masing dengan pidana penjara paling lama empat

tahun.6

Bertitik tolak pada alasan untuk kepastian hukum dalam suatu kasus perkara

pidana, baik bagi pembuat maupun negara dan masyarakat ataupun pihak – pihak

lain yang ada hubungannya dengan perkara pidana tersebut. Bagi pembuat

termasuk juga keluarganya ialah untuk rasa ketentraman diri bahwa dirinya tidak

akan diganggu dengan adanya tuntutan terus – menerus oleh negara. Bagi negara

ialah dapat terjaganya kewibawaan negara khususnya lembaga peradilan atas

putusan yang dibuatnya. Demikian juga negara tidak terus – menerus disibukkan

untuk menuntut dan mengadili orang yang sama sebagai akibat dari perbuatan

5 Teguh prasetyo, Hukum Pidana, Edisi Revisi, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2011,

halaman 181. 6 Lihat ketentuan Pasal 372 tentang pengelapan dan 378 tentang perbuatan curang.

Page 12: BAB I PENDAHULUAN A. Alasan Pemilihan Judulrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5294/2/T1...2 Posisi kasusnya yaitu sekitar bulan Juli 2006 jam 10.00 WIB Agoes Witjaksono Bin Untung

12

perbarengan yang dibuatnya. Suatu ketika suatu kasus perkara pidana benar –

benar berakhir dan tuntas.

C. Rumusan Masalah

Bagaimana pemenuhan unsur perbarengan dalam tindak pidana LP No. Pol.

LP/B/323/XI/2010/JTG/RES. SMG di Polres Semarang dikaitkan dengan Putusan

Pengadilan Negeri Salatiga No. 176/Pid.B/2010/PN. Sal?

D. Tujuan Penelitian

Mengetahui pemenuhan unsur perbarengan dalam tindak pidana LP No. Pol.

LP/B/323/XI/2010/JTG/RES. SMG di Polres Semarang dikaitkan dengan Putusan

Pengadilan Negeri Salatiga No. 176/Pid.B/2010/PN. Sal.

E. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian normatif

dilengkapi empiris, yaitu menganalisa putusan Pengadilan Negeri Salatiga

dengan putusan No.176/Pid.B/2010/PN.Sal dan kasus hukum yang masih

dalam proses penyidikan di Polres Semarang dengan Nomor Registrasi

Perkara LP/B/323/XI/2010/JTG/Res. Smg, serta terjun ke lapangan guna

Page 13: BAB I PENDAHULUAN A. Alasan Pemilihan Judulrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5294/2/T1...2 Posisi kasusnya yaitu sekitar bulan Juli 2006 jam 10.00 WIB Agoes Witjaksono Bin Untung

13

memperoleh data yang akurat dengan cara pengambilan data dan

wawancara kepada penyidik Polres Semarang.

2. Pendekatan Masalah

a. Pendekatan Undang – undang

Pendekatan undang – undang yang digunakan yaitu menganalisis

ketentuan Pasal 63 - 71 KUHP tentang perbarengan (concursus).

b. Pendekatan Kasus Perkara

Pendekatan kasus perkara ini yaitu dengan menganalisis suatu

putusan yang telah diputus dan berkekuatan hukum tetap di Pengadilan

Negeri Salatiga yaitu Putusan Pengadilan Negeri Salatiga Nomor :

176/Pid.B/2010/PN. Sal, dan wawancara kepada penyidik Polres

Semarang mengenai Berita Acara Pemeriksaan (BAP) proses

penyidikan Dengan No. Pol. LP/B/323/XI/2010/JTG/Res. Smg.

3. Bahan Hukum

Dalam penelitian ini terdiri :

a. Bahan Hukum Primer

Page 14: BAB I PENDAHULUAN A. Alasan Pemilihan Judulrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5294/2/T1...2 Posisi kasusnya yaitu sekitar bulan Juli 2006 jam 10.00 WIB Agoes Witjaksono Bin Untung

14

Bahan hukum primer yang digunakan yaitu KUHP, KUHAP,

Undang – undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara

Republik Indonesia.

b. Bahan Hukum Sekunder

Yaitu Putusan Pengadilan Negeri Salatiga Nomor :

176/Pid.B/2010/PN. Sal, dan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) dengan

No. Pol. LP/B/323/XI/2010/JTG/Res. Smg.

c. Bahan Hukum Tertier

Yaitu dengan memberikan penjelasan berdasarkan pendapat –

pendapat para ahli hukum, literatur hukum, Kamus Besar Bahasa

Indonesia, kamus hukum dan hasil peneitian – penelitian hukum.

4. Tekhnik Pengumpulan Bahan Hukum

a. Bahan Hukum Primer

Diambil dari kepustakaan, Putusan Pengadilan Negeri Salatiga

Nomor : 176/Pid.B/2010/PN. Sal, dan Berita Acara Pemeriksaan (BAP)

dengan No. Pol. LP/B/323/XI/2010/JTG/Res. Smg.

b. Bahan Hukum Sekunder

Informasi yang dapat mendukung penulisan ini yaitu dengan

wawancara narasumber yaitu penyidik Polres Semarang.

Page 15: BAB I PENDAHULUAN A. Alasan Pemilihan Judulrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5294/2/T1...2 Posisi kasusnya yaitu sekitar bulan Juli 2006 jam 10.00 WIB Agoes Witjaksono Bin Untung

15

c. Bahan Hukum Tertier

Yaitu bahan – bahan yang dapat memberikan petunjuk dan

penjelasan mengenai apa yang terdapat dalam bahan hukum primer dan

bahan hukum sekunder. Misalnya : Kamus yang berkaitan dengan

penelitian, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kamus Hukum, dan

Ensiklopedia.

5. Unit Amatan

Unit amatan dalam penulisan ini mengenai Pasal 63 - 71 KUHP yang

dikaitkan dengan Putusan Pengadilan Negeri Salatiga No.

176/Pid.B/2010/PN. Sal, dan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) dengan No.

Pol. LP/B/323/XI/2010/JTG/Res. Smg yang tengah berlangsung di Polres

Semarang sampai pada saat ini.

6. Metode Analisis

Metode analisis yang digunakan adalah yuridis kualitatif yaitu

metode penelitian dengan cara studi kepustakaan, yakni dengan cara

mengumpulkan data berupa peraturan – peraturan dan literatur – literatur

lainnya yang berhubungan dengan Pasal 63 - 71 KUHP dikaitkan dengan

Putusan Pengadilan Negeri Salatiga No. 176/Pid. B/2010/PN. Sal, dan

Page 16: BAB I PENDAHULUAN A. Alasan Pemilihan Judulrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5294/2/T1...2 Posisi kasusnya yaitu sekitar bulan Juli 2006 jam 10.00 WIB Agoes Witjaksono Bin Untung

16

Berita Acara Pemeriksaan (BAP) dengan No. Pol.

LP/B/323/XI/2010/JTG/Res. Smg.