Bab i. Pendahuluan

3
PENDAHULUAN Infeksi saluran pernapasan dan diare adalah penyakit pada anak yang paling sering dan merupakan penyebab perawatan di pelayanan kesehatan pada negara-negara yang berpendapatan rendah maupun menengah. Pneumonia dan diare berat merupakan penyebab utama angka kesakitan di negara miskin maupun negara yang sedang berkembang. Pneumonia dan diare tetap menjadi penyebab utama kematian akibat infeksi pada anak dibawah 5 tahun, dan masing-masing menyebabkan sekitar 700.000 dan 1,3 juta kematian pada tahun 2011. 1 Infeksi pneumonia pada anak juga dapat mempengaruhi saluran pencernaan berupa diare, dan juga dapat mempengaruhi organ lain. Lebih dari 50% anak yang menderita pneumonia yang didapat dari masyarakat (community-acquired pneumonia) dengan etiologi legionella, akan mengalami diare. Pneumonia yang disebabkan oleh bakteremia hanya 24% yang menderita diare. 2 Pneumonia didefinisikan sebagai infeksi parenkim paru akut yang meliputi alveolus dan jaringan interstitial. Walaupun banyak pihak yang sependapat bahwa pneumonia merupakan suatu keadaan inflamasi, namun sangat sulit untuk membuat suatu definisi tunggal yang universal. 3 Di dunia, dari 9 juta total kematian balita lebih dari 2 juta balita meninggal setiap tahun karena pneumonia (1 Balita/20 detik). Diantara 5 kematian Balita, 1 di antaranya disebabkan oleh pneumonia. Di negara berkembang, diperkirakan lebih dari 150 juta kasus pneumonia terjadi setiap tahun.

description

BP

Transcript of Bab i. Pendahuluan

Page 1: Bab i. Pendahuluan

PENDAHULUAN

Infeksi saluran pernapasan dan diare adalah penyakit pada anak yang paling sering

dan merupakan penyebab perawatan di pelayanan kesehatan pada negara-negara yang

berpendapatan rendah maupun menengah. Pneumonia dan diare berat merupakan penyebab

utama angka kesakitan di negara miskin maupun negara yang sedang berkembang.

Pneumonia dan diare tetap menjadi penyebab utama kematian akibat infeksi pada anak

dibawah 5 tahun, dan masing-masing menyebabkan sekitar 700.000 dan 1,3 juta kematian

pada tahun 2011.1

Infeksi pneumonia pada anak juga dapat mempengaruhi saluran pencernaan berupa

diare, dan juga dapat mempengaruhi organ lain. Lebih dari 50% anak yang menderita

pneumonia yang didapat dari masyarakat (community-acquired pneumonia) dengan etiologi

legionella, akan mengalami diare. Pneumonia yang disebabkan oleh bakteremia hanya 24%

yang menderita diare.2

Pneumonia didefinisikan sebagai infeksi parenkim paru akut yang meliputi alveolus

dan jaringan interstitial. Walaupun banyak pihak yang sependapat bahwa pneumonia

merupakan suatu keadaan inflamasi, namun sangat sulit untuk membuat suatu definisi

tunggal yang universal.3

Di dunia, dari 9 juta total kematian balita lebih dari 2 juta balita meninggal setiap tahun

karena pneumonia (1 Balita/20 detik). Diantara 5 kematian Balita, 1 di antaranya disebabkan

oleh pneumonia. Di negara berkembang, diperkirakan lebih dari 150 juta kasus pneumonia

terjadi setiap tahun. Berdasarkan data dari Profil Kesehatan Indonesia tahun 2010, pneumonia

termasuk salah satu dari 10 penyakit terbanyak pada pasien rawat inap di rumah sakit.

Cakupan penemuan pneumonia pada balita tahun 2010 sebesar 23% dengan jumlah kasus

yang ditemukan sebanyak 499.259 kasus. 4

Anak dengan pneumonia bisa menunjukkan berbagai gejala tergantung dari umur dan

penyebab infeksinya. Pneumona bakterial biasanya menyebabkan sakit yang parah pada anak

dengan adanya demam tinggi dan pernapasan yang cepat. Sedangkan pada infeksi virus,

biasanya gejalannya muncul secara bertahap dan bisa menjadi semakin buruk seiring

berjalannya waktu.1

Page 2: Bab i. Pendahuluan

Streptococcus pneumoniae (pneumococcus) merupakan bakteri patogen yang paling

umum didapatkan pada pneumonia, diikuti oleh Chlamydia pneumoniae dan Mycoplasma

pneumoniae. Streptococcus pneumoniae, Haemophilus influenzae, dan Staphylococcus

aureus merupakan penyebab utama penderita dirawat inap dan kematian oleh karena

pneumonia pada anak-anak di negara berkembang. Pada virus pernapasan, virus influensa

dan Respiratory Syncytial Virus (RSV) merupakan patogen utama, khususnya pada anak

dibawah 3 tahun. 3,5

Diare adalah bertambahnya frekuensi defekasi lebih dari biasanya, >3 kali per hari

disertai perubahan konsistensi tinja (menjadi cair) dengan atau tanpa darah dan atau lendir.

Bila diare berlangsung kurang dari 14 hari dinamakan diare akut.6 Infeksi diare yang akut

merupakan hasil dari berbagai macam jenis infeksi, seperti virus, bakteri dan parasit.

Meskipun demikian, sekitar 40 % dari kasus, agen penyebabnya bisa tidak terdeteksi. Bakteri

patogen utama yang bertanggung jawab pada diare yang infeksius adalah Escherichia coli.

sehubungan dengan patogen virus, Rotavirus masih menjadi patogen yang menjadi penyebab

utama diare. Rehidrasi oral dengan oralit digabungkan dengan tablet zinc digunakan sebagai

penatalaksanaan pada diare untuk semua kelompok umur.7

Melihat dari tingginya kasus yang terjadi, baik pneumonia maupun diare akut maka

akan dibahas lebih lanjut mengenai kasus tersebut untuk lebih memudahkan dalam deteksi

dini dan penanganan secara cepat dan tepat guna mengurangi tingkat morbiditas maupun

mortalitas dari kedua kasus tersebut.