Bab i Pendahuluan

7
Budidaya Jamur Tiram Budidaya Jamur Tiram Budidaya Jamur Tiram Budidaya Jamur Tiram ala http://jamursekolahdolan.blogspot.com http://jamursekolahdolan.blogspot.com http://jamursekolahdolan.blogspot.com http://jamursekolahdolan.blogspot.com PDA nya F1 nya F2 yg jagung F2 yg gergajian Baglog nya Jamur nya deh Disusun oleh Fithrawan Satriyanto ,ST KARYA JAMUR PERSADA Jl. Bendungan Nawangan No. 4 Malang Jawa Timur – INDONESIA [email protected] [email protected] [email protected] 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Keajaiban multiplikasi dalam pembibitan jamur Yang akan dibahas pada teknik rekayasa pembibitan jamur adalah salah satu Kebesaran dan Ke Maha Kuasaan Allah SWT. Dialah Yang Maha Menciptakan segala sesuatu, bahkan dari yang sering kita anggap remeh dan sepele. Coba lihat foto di samping ini, dari dua tangkai jamur sederhana ini terdapat potensi yang sangat luar biasa yang menunjukkan KeAgungan Allah SWT. Percayakah Anda bahwa dari dua tangkai kecil jamur tersebut menyimpan jutaan bahkan mungkin milyaran spora yang nantinya mampu membentuk hifa penyusun miselium? Percayakah Anda, bahwa dari dua tangkai kecil jamur ini memiliki potensi multiplikasi jamur yang bisa menghasilkan kurang lebih 100.000 kg atau 100 TON jamur..? Di sinilah letak luar biasanya teknik rekayasa pembibitan jamur. Sebuah teknik yang akan selalu membuat kita tertunduk bertasbih kepada-NYA. Bagaimana bisa..? Berikut urutannya : Dari 2 tangkai kecil itu, sekurang-kurangnya bisa dibuat 6 botol PDA Dari 6 botol PDA, bisa dibuat kurang lebih 150 botol bibit induk F1 Dari 150 botol induk F1, bisa dibuat kurang lebih 9000 botol bibit sebar F2 Dari 9000 botol bibit sebar F2, bisa dibudidayakan kurang lebih 270.000 media baglog jamur Dari 270.000 media baglog jamur berpotensi menghasilkan kurang lebih 100.000 kg atau 100 TON jamur ! Subhanallah !! Segala potensi itu semua orang bisa mempelajari dan melakukannya. Yang dibutuhkan adalah kesabaran, ketelitian dan usaha. Semuanya pun hendaknya dilakukan dengan selalu menyadari, segalanya adalah Kuasa Allah SWT. Manusia adalah makhluk yang lemah yang hanya mengusahakan teknik multiplikasinya saja. Sedangkan Yang Maha

Transcript of Bab i Pendahuluan

Page 1: Bab i Pendahuluan

Budidaya Jamur TiramBudidaya Jamur TiramBudidaya Jamur TiramBudidaya Jamur Tiram ala http://jamursekolahdolan.blogspot.comhttp://jamursekolahdolan.blogspot.comhttp://jamursekolahdolan.blogspot.comhttp://jamursekolahdolan.blogspot.com

PDA nya F1 nya F2 yg jagung F2 yg gergajian Baglog nya Jamur nya deh

Disusun oleh Fithrawan Satriyanto ,ST KARYA JAMUR PERSADA Jl. Bendungan Nawangan No. 4 Malang Jawa Timur – INDONESIA [email protected] [email protected] [email protected]

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Keajaiban multiplikasi dalam pembibitan jamur

Yang akan dibahas pada teknik rekayasa pembibitan jamur adalah salah satu Kebesaran dan Ke Maha Kuasaan Allah SWT. Dialah Yang Maha Menciptakan

segala sesuatu, bahkan dari yang sering kita anggap remeh dan sepele.

Coba lihat foto di samping ini, dari dua tangkai jamur sederhana ini terdapat potensi yang sangat luar biasa yang menunjukkan KeAgungan Allah SWT.

Percayakah Anda bahwa dari dua tangkai kecil jamur tersebut menyimpan jutaan bahkan mungkin

milyaran spora yang nantinya mampu membentuk hifa penyusun miselium?

Percayakah Anda, bahwa dari dua tangkai kecil jamur ini memiliki potensi multiplikasi jamur yang bisa menghasilkan kurang lebih 100.000 kg atau

100 TON jamur..? Di sinilah letak luar biasanya teknik rekayasa pembibitan jamur. Sebuah teknik yang

akan selalu membuat kita tertunduk bertasbih kepada-NYA. Bagaimana bisa..? Berikut urutannya :

� Dari 2 tangkai kecil itu, sekurang-kurangnya bisa dibuat 6 botol PDA

� Dari 6 botol PDA, bisa dibuat kurang lebih 150 botol bibit induk F1 � Dari 150 botol induk F1, bisa dibuat kurang lebih 9000 botol bibit sebar F2

� Dari 9000 botol bibit sebar F2, bisa dibudidayakan kurang lebih 270.000 media baglog jamur

� Dari 270.000 media baglog jamur berpotensi menghasilkan kurang lebih

100.000 kg atau 100 TON jamur !

Subhanallah !! Segala potensi itu semua orang bisa mempelajari dan melakukannya. Yang dibutuhkan

adalah kesabaran, ketelitian dan usaha. Semuanya pun hendaknya dilakukan dengan selalu menyadari, segalanya adalah Kuasa Allah SWT. Manusia adalah makhluk yang

lemah yang hanya mengusahakan teknik multiplikasinya saja. Sedangkan Yang Maha

Page 2: Bab i Pendahuluan

Budidaya Jamur TiramBudidaya Jamur TiramBudidaya Jamur TiramBudidaya Jamur Tiram ala http://jamursekolahdolan.blogspot.comhttp://jamursekolahdolan.blogspot.comhttp://jamursekolahdolan.blogspot.comhttp://jamursekolahdolan.blogspot.com

PDA nya F1 nya F2 yg jagung F2 yg gergajian Baglog nya Jamur nya deh

Disusun oleh Fithrawan Satriyanto ,ST KARYA JAMUR PERSADA Jl. Bendungan Nawangan No. 4 Malang Jawa Timur – INDONESIA [email protected] [email protected] [email protected]

2

Menghidupkan, Maha Menumbuhkan, Maha Membesarkan hanyalah Allah SWT, Tuhan alam semesta.

Dari 2 tangkai jamur tadi dapat dibuat Dari 150 botol induk F1 tersebut

6 botol PDA yang selanjutnya bisa dibuat dapat dibuat kurang lebih 9000

150 botol bibit induk F1 botol bibit sebar F2

Dari 9000 botol bibit sebar F2 tadi dapat dibudidayakan

270.000 baglog jamur tiram putih yang berpotensi

Panen hingga 100 TON Jamur

Page 3: Bab i Pendahuluan

Budidaya Jamur TiramBudidaya Jamur TiramBudidaya Jamur TiramBudidaya Jamur Tiram ala http://jamursekolahdolan.blogspot.comhttp://jamursekolahdolan.blogspot.comhttp://jamursekolahdolan.blogspot.comhttp://jamursekolahdolan.blogspot.com

PDA nya F1 nya F2 yg jagung F2 yg gergajian Baglog nya Jamur nya deh

Disusun oleh Fithrawan Satriyanto ,ST KARYA JAMUR PERSADA Jl. Bendungan Nawangan No. 4 Malang Jawa Timur – INDONESIA [email protected] [email protected] [email protected]

3

1.2. Pentingnya memahami rekayasa pembibitan jamur tiram

Sebelum membahas secara mendalam tentang pembibitan, sangat penting untuk

memahami pengertian dasar asal-usul jamur berikut ini:

Kata kunci tersebut sangat penting untuk dipahami, karena dari sanalah semua proses rekayasa budidaya jamur tiram putih akan dimulai.

Hifa adalah struktur menyerupai benang yang tersusun dari dinding berbentuk pipa

yang menyelubungi membran plasma dan sitoplasma hifa. Dari hifa inilah nantinya perkembangan miselium akan tersusun.

Jaringan hifa yang membentuk miselium pada media baglog jamur

Semua jenis jamur bersifat heterotrof. Jamur tidak memangsa dan mencerna

makanan. Untuk memperoleh makanan, jamur menyerap zat organik dari lingkungan melalui hifa dan miseliumnya, kemudian menyimpannya dalam bentuk glikogen.

Tubuh jamur tersusun dari komponen dasar yang disebut hifa. Hifa membentuk jaringan yang disebut miselium. Miselium menyusun jalinan-jalinan semu menjadi tubuh buah jamur.

Page 4: Bab i Pendahuluan

Budidaya Jamur TiramBudidaya Jamur TiramBudidaya Jamur TiramBudidaya Jamur Tiram ala http://jamursekolahdolan.blogspot.comhttp://jamursekolahdolan.blogspot.comhttp://jamursekolahdolan.blogspot.comhttp://jamursekolahdolan.blogspot.com

PDA nya F1 nya F2 yg jagung F2 yg gergajian Baglog nya Jamur nya deh

Disusun oleh Fithrawan Satriyanto ,ST KARYA JAMUR PERSADA Jl. Bendungan Nawangan No. 4 Malang Jawa Timur – INDONESIA [email protected] [email protected] [email protected]

4

Karena Jamur merupakan konsumen, maka jamur bergantung pada substrat yang menyediakan karbohidrat, protein, vitamin, dan senyawa kimia lainnya. Semua zat itu diperoleh dari lingkungannya. Khusus untuk jamur tiram, sebagai makhluk heterotrof

yang bersifat saprofit.

Jamur saprofit seperti jamur tiram menyerap makanannya dari organisme yang telah

mati seperti kayu tumbang (dalam proses budidaya menggunakan serbuk gergajian) lalu mengeluarkan enzim hidrolase pada substrat makanan untuk men dekomposisi molekul-molekul kompleks tersebut menjadi molekul sederhana yang mudah diserap

oleh hifa.

Namun hifa juga dapat menyerap molekul sederhana yang memang dihasilkan oleh

organisme yang telah mati tersebut. Dari keterangan yang telah dijelaskan, dapat ditarik beberapa kesimpulan dasar yang

penting untuk dijadikan pegangan, antara lain :

• Tubuh jamur tersusun dari jalinan-jalinan semu miselium • Jamur menyerap zat organik dari lingkungan melalui miselium • Jamur bersifat saprofit yaitu menyerap zat makanan yang telah mati seperti dari

kayu tumbang • Hifa dari miselium yang menyerap makanan hasil dekomposisi molekul

kompleks menjadi molekul yang lebih sederhana

Inti dari kesimpulan itu adalah kata kunci di perkembangan hifa dan miselium.

Karena tubuh jamur tersusun dari miselium, lalu jamur berkembang dari serapan zat makanan melalui miselium.

Proses budidaya jamur tiram adalah merekayasa perkembangan miselium melalui berbagai media.

Rekayasa miselium ini dimulai sekali dari pengambilan spora pembentuk hifa yang berasal dari indukan jamur itu sendiri. Pengambilan spora ini selanjutnya

dikembangkan dengan teknik kultur jaringan. Media yang digunakan adalah media agar-agar yang sering disebut PDA.

Page 5: Bab i Pendahuluan

Budidaya Jamur TiramBudidaya Jamur TiramBudidaya Jamur TiramBudidaya Jamur Tiram ala http://jamursekolahdolan.blogspot.comhttp://jamursekolahdolan.blogspot.comhttp://jamursekolahdolan.blogspot.comhttp://jamursekolahdolan.blogspot.com

PDA nya F1 nya F2 yg jagung F2 yg gergajian Baglog nya Jamur nya deh

Disusun oleh Fithrawan Satriyanto ,ST KARYA JAMUR PERSADA Jl. Bendungan Nawangan No. 4 Malang Jawa Timur – INDONESIA [email protected] [email protected] [email protected]

5

Pembentukan hifa miselium pada kultur jaringan media

Potato Dextrosa Agar (PDA)

Selanjutnya dari media agar-agar ini dikembangkan melalui media jagung yang disebut F1.

Dari media jagung F1 ini masih dikembangkan lagi menjadi bibit F2 bisa dengan media

jagung atau media gergajian.

Melalui bibit F2 inilah dikembangkan budidaya jamur tiram putih dengan media

tumbuh dalam berbagai bentuk seperti baglog, kantong, dan sebagainya. Media tumbuh biasanya menggunakan bahan dari serbuk gergajian.

Dengan memahami rekayasa pembibitan untuk membudidayakan jamur tiram putih

dari media PDA hingga F2, diharapkan kuantitas dan kualitas jamur tiram putih yang dihasilkan pun bisa terjaga dengan baik.

Pemahaman nanti hendaknya mengacu pada pertumbuhan miselium pada masing-masing media indukan mulai media PDA pada kultur jaringan, media jagung pada indukan murni, dan media jagung atau gergajian pada bibit sebar. Karakter miselium

yang berbeda pada masing-masing media ini penting untuk dipahami karena akan berpengaruh besar pada generasi turunannya. Pemahaman ini tentunya harus terus

digali dan dipelajari karena referensi yang ada bersifat empiris dan berkembang.

Page 6: Bab i Pendahuluan

Budidaya Jamur TiramBudidaya Jamur TiramBudidaya Jamur TiramBudidaya Jamur Tiram ala http://jamursekolahdolan.blogspot.comhttp://jamursekolahdolan.blogspot.comhttp://jamursekolahdolan.blogspot.comhttp://jamursekolahdolan.blogspot.com

PDA nya F1 nya F2 yg jagung F2 yg gergajian Baglog nya Jamur nya deh

Disusun oleh Fithrawan Satriyanto ,ST KARYA JAMUR PERSADA Jl. Bendungan Nawangan No. 4 Malang Jawa Timur – INDONESIA [email protected] [email protected] [email protected]

6

1.3. Pentingnya bibit yang berkualitas

Dalam budidaya jamur tiram putih, kualitas dan kuantitas produksi jamur yang baik

berasal dari media baglog berkualitas baik pula.

Jamur berasal dari jalinan miselium, perkembangannya pun melalui serapan zat organik dari hifa miselium tersebut.

Jadi kualitas dan kuantitas jamur tiram yang dihasilkan oleh media baglog jamur berasal dari perkembangan miselium yang baik dalam baglog tersebut.

Miselium yang berkualitas dalam media baglog akan mampu menyerap zat organik dalam campuran media seperti serbuk gergajian dan campuran lainnya sehingga diharapkan akan menghasilkan jamur dengan kuantitas banyak, lalu berkembang

dengan baik menjadi tubuh buah.

Jadi, jika dalam media baglog jamur terdapat miselium dengan densitas atau

kepadatan yang baik, tentunya daya serap zat organik dalam campuran media untuk menghasilkan jamur tiram akan semakin tinggi pula. Dengan begitu produksi jamur tiram melalui baglog tersebut akan bisa terjaga dengan baik.

Nah, miselium dengan kepadatan yang rapat dan baik dalam baglog, tentu harus diperoleh dari bibit sebar F2 dengan kualitas baik pula. Bibit F2 yang baik juga berasal

dari bibit induk (F1) yang berkualitas, lalu pada ujungnya bibit induk F1 yang berkualitas harus dari kultur murni/PDA atau F0 yang berkualitas pula.

Disinilah pentingnya memahami dengan baik tentang pembibitan yang berkualitas,

karena bagaimanapun usaha keras kita untuk memproduksi media baglog jamur tiram tetapi jika bibit sebar F2 yang digunakan tidak baik, maka kerapatan miselium yang

dihasilkan pun otomatis biasa saja atau kurang baik, lalu jika kerapatan dan kualitas miselium kurang, bagaimana mungkin akan menghasilkan jamur tiram dengan kualitas dan kuantitas yang baik dan banyak..?

Mindset atau pemahaman tentang baglog yang berkualitas perlu di set ulang di sini, walaupun mungkin juga untuk menghasilkan jamur tiram dari baglog bisa dengan

menambahkan pupuk cair organik, pengaturan nutrisi tambahan, menambah berat baglog dan sebagainya, tapi itu semua hanya faktor-faktor pendukung saja, faktor utamanya tetap pada miselium jamur. Nah, miselium jamur inilah yang nantinya

menyerap zat organik yang diusahakan dalam pembuatan media baglog, jadi yang harus diusahakan pada awal justru memahami rekayasa mengembangkan miselium

jamur tiram yang berkualitas dengan density dan kerapatan yang baik melalui pembibitan yang berkualitas, dari sanalah dapat diharapkan hasil panen jamur tiram yang banyak InsyaALLAH dapat tercapai..

Page 7: Bab i Pendahuluan

Budidaya Jamur TiramBudidaya Jamur TiramBudidaya Jamur TiramBudidaya Jamur Tiram ala http://jamursekolahdolan.blogspot.comhttp://jamursekolahdolan.blogspot.comhttp://jamursekolahdolan.blogspot.comhttp://jamursekolahdolan.blogspot.com

PDA nya F1 nya F2 yg jagung F2 yg gergajian Baglog nya Jamur nya deh

Disusun oleh Fithrawan Satriyanto ,ST KARYA JAMUR PERSADA Jl. Bendungan Nawangan No. 4 Malang Jawa Timur – INDONESIA [email protected] [email protected] [email protected]

7

Ilustrasi dari pentingnya bibit yang berkualitas adalah sebagai berikut:

Kultur Jaringan PDA Bibit induk F1

PDA dengan kualitas baik yang memiliki miselium Akan menghasilkan F1 berkualitas dengan

dengan kepadatan/densiti rapat dan padat kualitas baik ditandai pula dengan miselium

F1 yang berkualitas

Media tumbuh baglog jamur Bibit sebar F2

Bibit sebar F2 yang berkualitas akan menghasilkan Dari bibit induk F1 yang berkualitas akan

baglog jamur tiram putih dengan kepadatan miselium menghasilkan bibit sebar F2 yang baik pula

yang baik sehingga diharapkan jumlah panen jamur ditandai dengan kepadatan miselium yang

tiram nantinya bisa berkualitas dan banyak rapat dan homogen