Bab i - Pendahuluan

13
BAB I PENDAHULUAN I.1. Sejarah Jauh sebelum Maulana Malik Ibrahim datang ke Pulau Jawa. Sebenarnya sudah ada masyarakat Islam di daerah-daerah pantai utara. Termasuk di desa Leran. Hal itu bisa dibuktikan dengan adanya makam seorang wanita bernama Fatimah Binti Maimun yang meninggal pada tahun 475 Hijriyah atau pada tahun 1082 M. Tidak terdapat bukti sejarah yang meyakinkan mengenai asal keturunan Maulana Malik Ibrahim, meskipun pada umumnya disepakati bahwa ia bukanlah orang Jawa asli. Sebutan Syekh Maghribi yang diberikan masyarakat kepadanya, kemungkinan menisbatkan asal keturunannya dari wilayah Arab Maghrib di Afrika Utara. Babad Tanah Jawi versi J.J. Meinsma menyebutnya dengan nama Makhdum Ibrahim as-Samarqandy, yang mengikuti pengucapan lidah Jawa menjadi Syekh Ibrahim Asmarakandi . Ia memperkirakan bahwa Maulana Malik Ibrahim lahir di Samarkand, Asia Tengah, pada paruh awal abad 14. [1] Dalam keterangannya pada buku The History of Java mengenai asal mula dan perkembangan kota Gresik, Raffles menyatakan bahwa menurut penuturan para penulis lokal, "Mulana Ibrahim, seorang Pandita terkenal berasal dari Arabia, keturunan dari Jenal Abidin, dan sepupu raja Chermen (sebuah negara Sabrang), telah menetap bersama para Mahomedans [2] lainnya di Desa Leran di Jang'gala". [3] Pendahuluan I I- 1

Transcript of Bab i - Pendahuluan

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Sejarah

Jauh sebelum Maulana Malik Ibrahim datang ke Pulau Jawa. Sebenarnya sudah ada

masyarakat Islam di daerah-daerah pantai utara. Termasuk di desa Leran. Hal itu bisa

dibuktikan dengan adanya makam seorang wanita bernama Fatimah Binti Maimun yang

meninggal pada tahun 475 Hijriyah atau pada tahun 1082 M.

Tidak terdapat bukti sejarah yang meyakinkan mengenai asal keturunan Maulana Malik

Ibrahim, meskipun pada umumnya disepakati bahwa ia bukanlah orang Jawa asli. Sebutan

Syekh Maghribi yang diberikan masyarakat kepadanya, kemungkinan menisbatkan asal

keturunannya dari wilayah Arab Maghrib di Afrika Utara.

Babad Tanah Jawi versi J.J. Meinsma menyebutnya dengan nama Makhdum Ibrahim as-

Samarqandy, yang mengikuti pengucapan lidah Jawa menjadi Syekh Ibrahim Asmarakandi.

Ia memperkirakan bahwa Maulana Malik Ibrahim lahir di Samarkand, Asia Tengah, pada

paruh awal abad 14.[1]

Dalam keterangannya pada buku The History of Java mengenai asal mula dan perkembangan

kota Gresik, Raffles menyatakan bahwa menurut penuturan para penulis lokal, "Mulana

Ibrahim, seorang Pandita terkenal berasal dari Arabia, keturunan dari Jenal Abidin, dan

sepupu raja Chermen (sebuah negara Sabrang), telah menetap bersama para Mahomedans[2]

lainnya di Desa Leran di Jang'gala".[3]

Namun, kemungkinan pendapat yang terkuat adalah berdasarkan pembacaan J.P. Moquette

atas baris kelima tulisan pada prasasti makamnya di desa Gapura Wetan, Gresik; yang

mengindikasikan bahwa ia berasal dari Kashan, suatu tempat di Iran sekarang.[4]

Pendahuluan I I- 1

1. Meinsma, J.J., 1903. Serat Babad Tanah Jawi, Wiwit Saking Nabi Adam Dumugi ing Tahun 1647. S'Gravenhage. 2. Mahomedans adalah istilah sebutan Raffles untuk penganut agama Islam. Lihat artikel Muhammad untuk keterangan lebih lanjut.3. Raffles, Sir Thomas Stamford, F.R.S., 1830. The History of Java, from the earliest Traditions till the establisment of Mahomedanism. Published

by John Murray, Albemarle-Street. Vol II, 2nd Ed, Chap X, page 122

Terdapat beberapa versi mengenai silsilah Maulana Malik Ibrahim. Ia pada umumnya

dianggap merupakan keturunan Rasulullah SAW, melalui jalur keturunan Husain bin Ali, Ali

Zainal Abidin, Muhammad al-Baqir, Ja'far ash-Shadiq, Ali al-Uraidhi, Muhammad al-Naqib,

Isa ar-Rumi, Ahmad al-Muhajir, Ubaidullah, Alwi Awwal, Muhammad Sahibus Saumiah,

Alwi ats-Tsani, Ali Khali' Qasam, Muhammad Shahib Mirbath, Alwi Ammi al-Faqih, Abdul

Malik (Ahmad Khan), Abdullah (al-Azhamat) Khan, Ahmad Syah Jalal, Jamaluddin Akbar

al-Husaini (Maulana Akbar), dan Maulana Malik Ibrahim,[5] yang berarti ia adalah keturunan

orang Hadrami yang berhijrah.

Maulana Malik Ibrahim yang lebih dikenal penduduk setempat sebagai Kakek Bantal itu

diperkirakan datang ke Gresik pada tahun 1404 M. Beliau berdakwah di Gresik hingga akhir

wafatnya yaitu pada tahun 1419 M.

Daerah yang ditujunya pertama kali ialah desa Sembalo, sekarang adalah daerah Leran,

Kecamatan Manyar, yaitu 9 kilometer ke arah utara kota Gresik. Ia lalu mulai menyiarkan

agama Islam di tanah Jawa bagian timur, dengan mendirikan mesjid pertama di desa

Pasucinan, Manyar. [6]

Pada masa itu kerajaan yang berkuasa di Jawa Timur adalah Majapahit. Raja dan rakyatnya

kebanyakan masih beragama Hindu atau Budha. Sebagian rakyat Gresik sudah ada yang

beragam Islam, tetapi masih banyak yang beragama Hindu.

Di Jawa, kakek bantal bukan hanya berhadapan dengan masyarakat Hindu melainkan juga

harus bersabar terhadap mereka yang tak beragama maupun mereka yang terlanjur mengikuti

aliran sesat, juga meluruskan iman dari orang-orang Islam yang bercampur dengan kegiatan

Musyrik. Caranya , beliau tidak langsung menentang kepercayaan mereka yang salah itu

melainkan mendekati mereka dengan penuh hikmah, beliau tunjukkan keindahan dan

ketinggian akhlak Islami sebagaimana ajaran Nabi Muhammad SAW.

Dari huruf-huruf arab yang terdapat pada batu nisannya dapat diketahui bahwa Syekh

Maulana Malik Ibrahim adalah si Kakek Bantal, penolong fakir miskin, yang dihormati para

pangeran dan para sultan ahli tata negara yang ulung, hal itu menunjukkan betapa hebat

perjuangan beliau terhadap masyarakat, bukan hanya pada kalangan atas melainkan juga pada

golongan rakyat bawah yaitu kaum fakir miskin.

Pendahuluan I I- 2

4. Moquette, J.P., 1912. "De oudste Mohammedaansche inscriptie op Java end Madura de graafsteen te Leran". 5. Nasab-Alwi (Ammu al-Faqih), Situs Asyraaf Malaysia (Situs Persatuan Alawiyyin Malaysia)6. id.wikipedia.org/wiki/Sunan_Gresik (Jum’at, 20-03-2015 21:21)7. Kisahkisahwalisongo.blogspot.com/syeh-maulana-malik-ibrahim( Jum’at, 20-03-2015 21:22)

Keterangan yang tertulis dimakamnya ialah sbb : “inilah makam Almarhum Almaghfur, yang

berharap rahmat Tuhan, kebanggaan para pangeran, para Sultan dan para Menteri,

penolong para Fakir dan Miskin, yang berbahagia lagi syahid, cemerlangnya simbol negara

dan agama, Malik Ibrahim yang terkenal dengan Kakek Bantal. Allah meliputinya dengan

RahmatNya dan KeridhaanNya, dan dimasukkan ke dalam Surga. Telah Wafat pada hari

Senin 12 Rabiul Awal tahun 822 H.” [7]

Menurut literatur yang ada, beliau juga ahli pertanian dan ahli pengobatan. Sejak beliau

berada di Gresik hasil pertanian rakyat Gresik meningkat tajam. Dan orang-orang sakit

banyak yang disembuhkannya dengan daun-daunan tertentu. [8]

Sifatnya lemah lembut, welas asih dan ramah tamah kepada semua orang, baik sesama

muslim atau dengan non muslim membuatnya terkenal sebagai tokoh masyarakat yang

disegani dan dihormati. Kepribadiannya yang baik itulah yang menarik hati penduduk

setempat sehingga mereka berbondong-bondong masuk agama Islam dengan suka rela dan

menjadi pengikut beliau yang setia.

Setelah pengikutnya semakin banyak, beliau kemudian mendirikan mesjid untuk beribadah

bersama-sama dan mengaji. Dalam membangun mesjid ini beliau mendapat bantuan yang

tidak sedikit dari Raja Carmain.

Dan untuk mempersiapkan kader umat yang nantinya dapat meneruskan perjuangan

menyebarkan agama Islam ke seluruh tanah Jawa dan seluruh Nusantara maka beliau

kemudian mendirikan pesantren yang merupakan perguruan Islam, tempat mendidik dan

menggembleng para santri sebagai calon mubaligh.

Pendirian pesantren yang pertama kali di Nusantara itu di ilhami oleh kebiasaan masyarakat

Hindu yaitu para Biksu dan Pendeta Brahmana yang mendidik cantrik dan calon pemimpin

agama di mandala-mandala mereka.

Pendahuluan I I- 3

Gambar 1. Area Makam Maulana Malik Ibrahim

Pendahuluan I I- 4

8. http://www.thearoengbinangproject.com/makam-maulana-malik- ibrahim. (Jum’at, 20-03-2015 21:43)

orang Budha dan Hindu yang mendirikan mandala-mandala untuk mendidik kader tidak

dimusuhi secara frontal, melainkan beliau-beliau itu mendirikan pesantren yang mirip dengan

mandala-mandala miliki kelompok Hindu dan Budha tersebut untuk menjaring umat. Dan

ternyata hasilnya sungguh memuaskan, dari pesantren Gresik kemudian muncul para

mubaligh yang menyebar ke seluruh Nusantara.

Tradisi pesantren tersebut berlangsung hingga dijaman sekarang. Dimana para ulama

menggodok calon mubaligh dipesantren yang diasuhnya.

Dua tahun sudah Syekh Maulana Malik Ibrahim berdakwah di Gresik, beliau tidak hanya

membimbing umat untuk mengenal dan mendalami agama Islam, melainkan juga memberi

pengarahan agar tingkat kehidupan rakyat Gresik menjadi lebih baik. Beliau pula yang

mempunyai gagasan mengalirkan air dari gunung untuk mengairi lahan pertanian penduduk.

Dengan adanya sistem pengairan yang baik ini lahan pertanian menjadi subur dan hasil panen

bertambah banyak, para petani menjadi makmur dan mereka dapat mengerjakan ibadah

dengan tenang.

Ada ganjalan di hari Syekh Maulana Malik Ibrahim, dia telah berhasil mengIslamkan

sebagian besar rakyat Gresik. Yang mana saat itu Gresik merupakan bagian dari wilayah

Majapahit. Kalau seluruh rakyat sudah memeluk Islam sementara Raja Brawijaya penguasa

Majapahir masih beragama Hindu, apakah dibelakang hari tidak timbul ketegangan antara

rakyat dengan rajanya.

Prabu Brawijaya menyerahkan seluruh daerah Gresik kepada Syekh Maulana Malik Ibrahim

untuk diperintah sendiri dibawah kedaulatan Majapahit. Amanat Raja Majapahit itu diterima

oleh Syekh Maulana Malik Ibrahim dengan sukarela. [9]

dalam rangka mempersiapkan kader untuk melanjutkan perjuangan menegakkan ajaran-

ajaran Islam, Maulana Malik Ibrahim membuka pesantren-pesantren yang merupakan tempat

mendidik pemuka agama Islam di masa selanjutnya. Hingga saat ini makamnya masih

diziarahi orang-orang yang menghargai usahanya menyebarkan agama Islam berabad-abad

yang silam. Setiap malam Jumat Legi, masyarakat setempat ramai berkunjung untuk

berziarah. Ritual ziarah tahunan atau haul juga diadakan setiap tanggal 12 Rabi'ul Awwal,

sesuai tanggal wafat pada prasasti makamnya. Pada acara haul biasa dilakukan khataman Al-

Quran, mauludan (pembacaan riwayat Nabi Muhammad). [10]

Pendahuluan I I- 5

9. Kisahkisahwalisongo.blogspot.com/syeh-maulana-malik-ibrahim (Jum’at, 20-03-2015 21:45)10. Jejak Para Wali dan Ziarah Spiritual, Penerbit Buku Kompas, Desember 2006

I.2. Identifikasi Studi Kasus

I.2.1. Data Responden

Berdasarkan hasil survey yang kami lakukan, untuk falitas umum di area Kampung Arab

Wisata Religi Makam Maulana Malik Ibrahim.kami menemukan sebuah Fasilitas Umum

berupa Stand yang selanjutnya kami buat studi kasus, Stand tersebut menjual Accesoris

daerah Timur Tengah, oleh-oleh haji umrah dan Busana Muslim, nama toko tersebut adalah

Toko Timur Tengah, beralamatkan di Jalan Malik Ibrahim no. 24, Gapuro Sukolilo, Gresik.

Stand ini merupakan milik seorang pengusaha muda bernama Abdurrahman Habibi Davilah,

berumur 27 tahun status belum kawin, karena pemilik adalah bagian dari keluarga Pengusaha

ketika status pendidikan beliau tamat SMA, beliau langsung memilih menjadi usahawan.

Model marketing yang beliau pakai disamping memiliki stand penjualan beliau juga

menjadikan falitas internet dengan situs www.davi-shop.com.

Usaha ini sebenarnya telah beliau mulai sejak tahun 2008 dengan lingkup bisnis Fashion Pria,

dengan media facebook dan blackberry, mulai sekitar tahun 2011 beliau mulai membuat toko

ini, dengan lingkup shisha dan accesoris.

Pendahuluan I I- 6

Gambar 2. Makam Maulana Malik Ibrahim

LOKASI

Gambar 3. Peta Lokasi Studi [11]

Mode peta http://www.google.com/map/@-7.1595857,112.6563396,19z. (Jum’at, 20-03-2015 22:32)

I.2.2. Kondisi Rumah/Unit dimasa lalu

Lokasi stand/toko yang kini dipakai, dahulu adalah merupakan bagian dari rumah dengan

pemilik Bpk. Abdullah, dengan rencana awal disewakan, akan tetapi dengan beberapa

negosiasi akhirnya bisa dialih tangankan (dijual) secara syah kepada Bpk. Abdurrahman

pemilik stand sekarang dengan luas tanah 7.5 x 4 meter, harga jual Rp. 32.000.000,00, pada

tahun 2010, dulu merupakan terdiri atas ruang keluarga dan ruang tidur.

Kondisi itu tetap masih berbentuk bagian ruang rumah ketika diperjual belikan, dan

direnovasi sendiri oleh pemilik toko sekarang, dengan merombak total sekat ruang serta

mengubah pintu dan jendela depan dengan pintu roll (rolling door), diperkirakan

menghabiskan biaya Rp. 25.000.000,00, sedangkan seperti perabot yang ada dalam stand

merupakan hasil tabungan sebelum berdirinya toko ini, dengan diperkirakan habis sekitar Rp.

11.000.000,00.

Sejak Renovasi pertama tahun 2011 sampai sekarang masih belum ada proses ronovasi lagi,

karena menurut pemilik masih tidak ada yang perlu diperbaiki.

I.2.3. Kondisi Rumah/Unit dimasa kini

Semakin berkembangnya waktu, toko semakin bersaing dengan yang lainnya, kini toko

merambahkan dagangannya bukan hanya shisha akan tetapi juga bugsana muslim, oleh-oleh

haji/umroh serta kosmetik khas arab yang diimport langsung dari timur tengah.

Pendahuluan I I- 7

Gambar 4. Peta Siar Lokasi Studi [12]

LOKASI

11.Mode earth http://www.google.com/map/@-7.1595857,112.6563396,19z. (Jum’at, 20-03-2015 22:32)

Total modal bahan yang dijual sampai sekarang sekitar 50.000.000,- dan menghasilkan omset

sekitar 15.000.000,-. Semua itu karena semangat usaha pemilik yang ulet, dan inisiatif yang

bagus untuk mencoba merambah ke dunia maya.

Keberanian pemilik untuk mengambil barang yang jarang diperjual belikan disana

menjadikan toko semakin besar untuk jangka waktu sekitar 3 tahun ini, dengan memiliki 2

orang pegawai untuk pembantunya ditoko, dan kakak perempuannya sebagai pengelola

keuangan toko.

Pendahuluan I I- 8

Gambar 5. Plakat Toko Timur Tengah

Gambar 6. Toko Timur Tengah dari depan

Gambar 7. Pemilik dan Pekerja Toko Timur Tengah

I.3. Rumusan Masalah

I.3.1. Masalah Unit

Rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana cara memanagemant ruang interior yang baik, tepat dan sesuai.

2. Bagaimana cara memanfaatkan lahan dan kondisi yang tepat.

3. Bagaimana cara memanagemant ruang yang baik.

I.3.2. Permintaan Pemilik

Rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana cara memanagemant ruang interior yang baik, tepat dan sesuai.

2. Bagaimana menciptakan fungsi serta kenyamanan bagi pemakai bangunan.

3. Bagaimana cara memanagemant ruang yang baik.

4. Bagaimana mengaplikasikan Interior sesuai dengan suatu yang akan ditonjolkan,

mode ruang yang diinginkan, lingkungan, dan kemajuan jaman.

I.4. Maksud Dan Tujuan

Maksud dan Tujuan dibuat analisa ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui manfaat studi kasus.

2. Mengetahui cara penyelesaian suatu masalah.

3. Tim dapat mempelajari tentang interior yang baik dan sesuai.

4. Menambah pengetahuan akan pemanfaatan ruang, suasana, yang diaplikasikan

dengan daerah, lingkungan, dan kemajuan jaman.

5. Sebagai kajian teoritis maupun praktis untuk pengembangan pengetahuan lebih

lanjut.

6. Memberikan alternatif baru untuk mengatasi masalah interior.

7. Membantu pemilik dalam pemilihan interior yang cocok.

Pendahuluan I I- 9