Bab i Pendahuluan

13
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Filosofi dan Tujuan KKN Salah satu isi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi adalah pengabdian kepada masyarakat, dan sebagai realisasinya ialah pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata ( KKN ). KKN adalah salah satu bentuk program pengabdian kepada masyarakat yang diterapkan oleh Perguruan Tinggi baik negeri maupun swasta dan dilakukan oleh mahasiswa. Melalui program KKN ini, mahasiswa sebagai oknum terdidik dituntut untuk dapat menerapkan atau mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dari bangku kuliah terhadap masyarakat. Dengan adanya KKN ini, mahasiswa diharapkan dapat terlatih dalam menghadapi situasi dan kondisi masyarakat sehingga kelak mereka dapat lebih mantap dalam bergaul dan berbakti kepada masyarakat nantinya yang tak lain bertujuan untuk menyumbangkan Ilmu Pengetahuan dan mendorong kemajuan rakyat. Pelaksanaan program KKN oleh Universitas Andalas dan Perguruan Tinggi lainnya diperkuat oleh beberapa landasan hukum, diantaranya Undang - undang no.20 Tahun 2003 (Sistem Pendidikan Nasional), ayat 2 berbunyi “Perguruan Tinggi berkewajiban menyelenggarakan Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian pada masyarakat” . Dan tambahan lainnya yaitu diatur dalam Peraturan Pemerintah No.60 Tahun 1999 (Pendidikan Tinggi) BAB III (Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi), pasal 3 ayat 1 yang berbunyi “Perguruan Tinggi menyelenggarakan pendidikan dan penelitian serta pengabdian pada masyarakat”, berkaitan dengan diatas dijelaskan dalam pasal 3 ayat 4 “Pengabdian kepada masyarakat merupakan kegiatan yang

description

laporan kkn

Transcript of Bab i Pendahuluan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Filosofi dan Tujuan KKN

Salah satu isi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi adalah pengabdian kepada masyarakat, dan sebagai realisasinya ialah pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata ( KKN ). KKN adalah salah satu bentuk program pengabdian kepada masyarakat yang diterapkan oleh Perguruan Tinggi baik negeri maupun swasta dan dilakukan oleh mahasiswa.

Melalui program KKN ini, mahasiswa sebagai oknum terdidik dituntut untuk dapat menerapkan atau mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dari bangku kuliah terhadap masyarakat. Dengan adanya KKN ini, mahasiswa diharapkan dapat terlatih dalam menghadapi situasi dan kondisi masyarakat sehingga kelak mereka dapat lebih mantap dalam bergaul dan berbakti kepada masyarakat nantinya yang tak lain bertujuan untuk menyumbangkan Ilmu Pengetahuan dan mendorong kemajuan rakyat.

Pelaksanaan program KKN oleh Universitas Andalas dan Perguruan Tinggi lainnya diperkuat oleh beberapa landasan hukum, diantaranya Undang - undang no.20 Tahun 2003 (Sistem Pendidikan Nasional), ayat 2 berbunyi Perguruan Tinggi berkewajiban menyelenggarakan Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian pada masyarakat. Dan tambahan lainnya yaitu diatur dalam Peraturan Pemerintah No.60 Tahun 1999 (Pendidikan Tinggi) BAB III (Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi), pasal 3 ayat 1 yang berbunyi Perguruan Tinggi menyelenggarakan pendidikan dan penelitian serta pengabdian pada masyarakat, berkaitan dengan diatas dijelaskan dalam pasal 3 ayat 4 Pengabdian kepada masyarakat merupakan kegiatan yang memanfaatkan ilmu pengetahuan dalam upaya memberikan sumbangan demi kemajuan masayarakat.

Beberapa landasan hukum lainnya yang turut memperkuat kegiatan KKN adalah KepMen Pendidikan Nasional RI No. 232/U/2000, pasal 2 dan pasal 3 yang secara garis besar menjelaskan bahwa sebagai mahasiswa peserta didik diharuskan memiliki kemampuan-kemampuan dalam bidang akademik dan memiliki bidang keahlian tertentu yang maksimal yang nantinya dapat diaplikasikan demi kemajuan masyarakat.

Universitas Andalas sebagai salah satu lembaga pendidikan tinggi di Sumatera Barat mempunyai tanggung jawab moral yang besar untuk memberikan abdinya kepada masyarakat Sumatera Barat khususnya dalam peningkatan dan pengembangan IPTEK Karena itu, Universitas Andalas ( disingkat UNAND ) memiliki kepentingan eksternal yaitu kepentingan dalam behubungan dan memberikan sumbangsih kemajuan bagi masyarakat disekitarnya. Selain itu, UNAND memasukkan KKN ini kedalam kepentingan internalnya yaitu dengan menjadikan program KKN kedalam kurikulum yang berbobot 3 SKS. Ini merupakan kegiatan intrakurikuler dan terstruktur serta dimasukkan kedalam KRS ( Kartu Rencana Studi ). Untuk pelaksanaannya, masih dalam bimbingan, pembinaan, pengawasan, dan evaluasi.

Kuliah Kerja Nyata sebagai wujud nyata pengabdian kaum intelektual terhadap masyarakat, dimana yang sangat berperan aktif adalah mahasiswa, merupakan kegiatan positif dan dapat bermanfaat besar bagi daerah-daerah yang tertinggal yang masih ada di Sumatera Barat. Pendidikan, Ekonomi, dan Pengembangan Sosial Budaya adalah permasalahan yang perlu kita atasi bersama dalam rangka menuju masyarakat yang adil dan makmur. Inilah tanggung jawab moral mahasiswa sebagai kaum terdidik dengan mengaplikasikan ilmu pengetahuannya kepada masyarakat.

1.2 Tujuan dan Manfaat KKN

Umumnya, tujuan dan manfaat KKN adalah :

a. Agar lebih memahami permasalahan pembangunan yang dihadapi masyarakat dan pemerintah nagari.

b. Memberi pengalaman belajar tentang kehidupan sosial masyarakat dan pengalaman kerja nyata pembangunan. Meningkatkan wawasan dan proses kedewasaan pribadi mahasiswa.

c. Memacu pembangunan nagari dengan menumbuhkan motivasi masyrakat untuk berpartisipasi dalam pembangunan.

d. Menumbuhkan kepercayaan masyarakat akan kemampuan mahasiswa serta sarjana Univeristas Andalas, sehingga akan lebih mendekatkan Universitas Andalas pada masyarakat.

Sebagai pelaksana KKN, kami tim KKN Unand yang ditempatkan di Nagari Rantau Simalenang, Air Haji memiliki tujuan sebagai berikut :

1. Membantu wali Nagari Rantau Simalenang, Air Haji dalam memperlancar kegiatan administrasi khususnya dalam hal melengkapi inventaris kantor.

2. Memberikan penambahan informasi dan masukan beserta saran dan perkembangan yang ada kepada masyarakat setempat baik itu dibidang pertanian, peternakan dan bidang- bidang lainnya.

3. Berbagi Ilmu pengetahuan, tenaga, dan pikiran dan saling bertukar pengalaman kepada masyarakat.

4. Menjalin ikatan silturahmi dan membangun suasana kekeluargaan antara anggota KKN dengan masyarakat setempat.

5. Menimba ilmu dan pengalaman di nagari setempat tentang bagaimana kondisi masyarakat pedesaan yang sesungguhnya.

Melalui KKN ini, kita dapat melihat bagaimana kondisi dan keadaan masyarakat pedesaan yang sesungguhnya, baik dari segi sosial budaya, politik, ekonomi, dan masalah pemerataan pembangunan. Selain itu kita juga bisa merasakan bagaimana kehidupan masyarakat pedesaan dengan berbagai keterbatasan informasi dan perkembangan teknologi, dan yang paling utama sekali kita mampu mengambil hikmah dari belajar hidup bermasyarakat dan belajar cara mengaplikasikan ilmu kepada mereka.

1.3 Profil Lokasi KKNNagari adalah kesatuan masyarakat hukum adat yang memiliki batas-batas wilayah tertentu, berwenang mengatur dan mengurus ketentuan masyarakat setempat berdasarkan filosofi adat basandi syara, syara basandi kitabbullah, dan atau berdasarkan asal usul dan adat Minangkabau yang diakui dan dihormati.Nagari merupakan daerah otonom dalam lingkungan konfederasi masyarakat Minangkabau yang berhak mengurus dirinya sendiri. Kedudukan otonomi yang penuh sebagai republik desa di bawah pimpinan pangulu yang diorganisir dalam kerapatan adat nagari, yang menjalankan kepengurusan berdasarkan kata musyawarah dan munfakat. Bulek aia dek pambuluah, bulek kato dek munfakaik. Duduak surang basampik-sampik, duduak basamo balapang-lapang. Lamak dek awak katuju dek urang.

Linggo Sari Baganti adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, Indonesia. Yang mana namanya diambil dari gunung Linggo di Punggasan & gunung Sari Baganti di Air Haji.

Kecamatan ini berbatasan dengan kecamatan Ranah Pesisir di utara dan kecamatan Pancung Soal di selatan. Di timur berbatasan dengan Kabupaten Solok Selatan dan di barat dengan Samudera Hindia.

Nagari Rantau Simalenang merupakan salah satu dari sekian banyak nagari yang ada di Kecamatan Linggo Sari Baganti, Kabupaten Pesisir Selatan. Selain nagari Rantau Simalenang nggasan ada beberapa nagari lain yang ada di Kecamatan Linggo Sari Baganti diantaranya Punggasan Utara, Punggasan Timur, Punggasan, Lagan Mudik Punggasan, Lagan Hilir Punggasan, dan Padang XI.Nagari Rantau Simalenang merupakan salah satu nagari pemekaran darinagari Air Haji Kab. Pesisir Selatan, Sumatera Barat. Nagari ini memiliki luas wilayah 18.000 M dan dibagi menjadi 5 bagian kampung. Wilayah nagari Rantau Simalenang terbagi menjadi 5 (lima) bagian, yaitu Kampuang Sikabu, Kampuang Bukik Kaciak, Kampuang Luar Parit, Kampuang Koto Langang dan Kampuang Danau. untuk lebih mengetahui tentang nagari Rantau Simalenang maka dibawah ini akan ada sedikit uraian tentang nagari Rantau Simalenang dari berbagai aspek. Sejarah Pembangunan Nagari

Tabel 1. Sejarah Pembangunan Nagari

NoTahunKegiatan PembangunanKeterangan

12012Pembangunan Jembatan Penyebrangan antara Kampung Bukik Kaciak dengan Kampung Luar ParitPribadi

22012Pembangunan Jalan antara Kampung Luar Parit dengan Kampung Koto LangangPNPM

32011Pembuatan Saluran Irigasi di Kampung Luar ParitDinas Pertanian

42012Pembangunan Saluran Air Bersih dan Sanitasi Pamsimas

52012Pembangunan Puskesri di Kampung SikabuDinas Kesehatan

Kondisi Demografis

Tabel 2 Kondisi Demografis

NoUraianKeterangan

1Luas wilayah : 18.000 M

2Jumlah Kampung: 5 (Lima)

1. Kampung Sikabu

2. Kampung Bukik Kaciak

3. Kampung Danau

4. Kampung Luar Parit

5. Kampung Koto Langang

3Batas Wilayah:

a. Utara :

b. Selatan :

c. Timur :

d. Barat : Tandikat dan Pasar PunggasanLagan Hilir dan Lagan MudikPunggasan Timur dan Padang XI

Gunung Linggo

Kondisi Pemerintahan Nagari

Tabel 3 Pemerintahan Umum

NoUraianKeberadaanKeterangan

AdaTidak

1Pelayanan KependudukanAda

2PemakamanTidak

3Pasar TradisionalAda

Tabel 4 Prasarana dan Sarana Nagari

No.Jenis Prasarana dan Sarana NagariJumlahKeterangan

1.Kantor Wali Nagari1Perlu perbaikan

2.Gedung SLTA-

3.Gedung SLTP1Perlu Penambahan Sarana dan Prasarana

4.Gedung SD2Perlu Penambahan Sarana dan Prasarana

5.Gedung SLB1

6.Gedung TK-Perlu penambahan lokal

7.Masjid5

8.Mushalla3

9.Pasar Nagari1Perlu perbaikan

10.Pustu1Perlu perbaikan

11.Posyandu 1

12.Poskamling 1Perlu Perbaikan

13.Heler (Rice MillingUnit)2

14.Jembatan2Perlu Perbaikan

15.Kantor Wali Kampuang-

16.Lapangan Bola Kaki1

17.Lapangan Bola Volly1

Dari tabel tersebut diatas dapat disimpulkan:

1. Kantor Wali Nagari memang sudah berdiri sendiri, namun karena Rantau Simalenang merupakan Nagari Pemekaran dari Nagari Air Haji, maka inventaris dari kantor tersebut masih banyak belum lengkap dan perlu perbaikan begitupun dengan administrasi perkantoran ataupun lainnya.

2. Kantor Kepala Kampung belum satupun yang dibangun karena keterbatasan Dana dan sementara Kepala Kampung berkantor di Rumah masing-masing.

3. Secara umum prasarana dan sarana yang ada di Nagari Rantau Simalenang, Air Haji hampir bisa dikatakan cukup memadai.

Struktur Organisasi Pemerintah NagariTabel 5. Organisasi Pemerintah Nagari Rantau Simalenang

No Nama Jabatan

1.RamalanardiWali Nagari

2.Noza Soni AriyantiBendahara

3.Lina Mardewi Putri Kaur Pemerintah

4.JumuhardiKaur Pembangunan

5.ErmayeniKaur Kemasyarakatan

6.Endi MardiKepala Kampung (Luar Parit)

7.Yonpior MakrufKepala Kampung (Sikabu)

10.AlmasriKepala Kampung (Bukik Kaciak)

11.MardianKepala Kampung (Danau)

12.NopriyadiKepala Kampung (Koto Langang)

1.3 Identifikasi MasalahBerdasarkan data yang didapatkan melalui pendataan penduduk, tingkat pendidikan masyarakat yang masih rendah mengakibatkan pola pikir masyarakat belum dapat dikatakan maju dan tingkat kesadaran dan pengetahuan masyarakat umumnya terbilang masih minim, apalagi yang berkaitan dengan masalah kesehatan. Permasalahannya terletak pada kurangnya sarana dan prasarana sehingga masyarakat sulit mendapatkan informasi dan akses ke pelayanan kesehatan, serta pola hidup yang tidak sehat. Sehingga perlu dilakukan peningkatan dari segala sektor yang secara tidak langsung merupakan satu kesatuan yang harus sejalan secara bersama agar dapat berkembang dan majunya masyarakat nagari secara menyeluruh, yang tentunya akan berimbas kepada peningkatan kesejahteraan masyarakat.Selain itu teridentifikasi bahwa desa ini mempunyai konflik internal, baik itu antar perangkat desa, masyarakat dengan perangkat desa, maupun antar masyarakat. Namun dengan mengenyampingkan masalah internal, masyarakat menyambut dengan baik kehadiran mahasiswa/i KKN dan program-program yang dibawa oleh mahasiswa/i KKN.

Penulis dituntut lebih profesional dalam pelaksanaan kegiatan KKN meski pada awalnya ada beberapa faktor penghambat dalam pelaksanaannya, diantaranya konflik internal tersebut di atas. Ini merupakan jalan untuk pengaplikasian teori-teori dan ilmu hukum yang di dapat penulis dibangku perkuliahan yang merupakan tujuan utama dilaksanakannya KKN-PPM ini.