Bab i Pendahuluan

27
Analisa Berbasis Web Multinational Corporation P&G BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Procter & Gamble Co. atau lebih dikenal dengan P&G merupakan perusahaan internasional yang memproduksi barang konsumen yang bergerak cepat. Kantor pusat P&G terletak di Cincinnati, Ohio, Amerika Serikat. (1) Perusahaan ini didirikan tahun 1837 dengan mempekerjakan 140.000 pekerja pada tahun 2005. Gambar 1.1.1 Markas Procter & Gamble di Downtown Cincinnati, Ohio, AS P&G didirikan oleh William Procter, seorang pembuat lilin dan James Gamble, seorang pembuat sabun. Keduanya menjadi ipar ketika menikah dengan kakak beradik Olivia dan Elizabeth Norris. Ide pendirian usaha bersama ini dirintis oleh Alexander Norris, mertua mereka yang mengadakan pertemuan, dimana ia membujuk Procter & Gamble didirikan untuk menjadi partner bisnis. Pada tanggal 24 Agustus 1837 sebagai hasil dari pertemuan tersebut Procter & Gamble didirikan. Tanggal inilah yang kemudian diperingati sebagai hari jadi P&G pada tiap tahunnya. 1 Manajemen Sistem Informasi

description

P&G

Transcript of Bab i Pendahuluan

Page 1: Bab i Pendahuluan

Analisa Berbasis Web Multinational Corporation P&G

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Procter & Gamble Co. atau lebih dikenal dengan P&G merupakan perusahaan

internasional yang memproduksi barang konsumen yang bergerak cepat. Kantor

pusat P&G terletak di Cincinnati, Ohio, Amerika Serikat. (1)Perusahaan ini didirikan

tahun 1837 dengan mempekerjakan 140.000 pekerja pada tahun 2005.

Gambar 1.1.1 Markas Procter & Gamble di Downtown Cincinnati, Ohio, AS

P&G didirikan oleh William Procter, seorang pembuat lilin dan James

Gamble, seorang pembuat sabun. Keduanya menjadi ipar ketika menikah dengan

kakak beradik Olivia dan Elizabeth Norris. Ide pendirian usaha bersama ini dirintis

oleh Alexander Norris, mertua mereka yang mengadakan pertemuan, dimana ia

membujuk Procter & Gamble didirikan untuk menjadi partner bisnis. Pada tanggal

24 Agustus 1837 sebagai hasil dari pertemuan tersebut Procter & Gamble didirikan.

Tanggal inilah yang kemudian diperingati sebagai hari jadi P&G pada tiap tahunnya.

Pada tanggal 24 Agustus 1858-1859, penjualan P&G berhasil mencapai $1juta.

Di titik ini, P&G memiliki sekitar 80 karyawan yang bekerja disana. Pada masa

perang saudara di Amerika Serikat, P&G memenangkan kontrak untuk menyuplai

sabun dan lilin kepada Tentara Union. Selain memberikan profit tambahan, kontrak

tersebut secara tidak langsung juga memperkenalkan produk P&G ke tentara-tentara

diseluruh wilayah Amerika Serikat.

Pada tahun 1880, Procter & Gamble mulai memasarkan sebuah produk baru

berupa sabun yang dapat mengambang diatas air. Perusahaan menyebut sabun itu

sebagai Ivory. William Arnett Procter, cucu dari William Procter, mulai

mengembangkan program bagi hasil ke tenaga kerja P&G pada tahun 1887. Dengan

1 Manajemen Sistem Informasi

Page 2: Bab i Pendahuluan

Analisa Berbasis Web Multinational Corporation P&G

memberikan saham kepada pekerja, ia secara cepat memperkirakan resiko mogok

kerja (Strike) dari pekerja menjadi kecil.

Perusahaan mulai membangun pabrik di lokasi lain seantero Amerika Serikat

seiring dengan meningkatnya demand. Perusahaan juga mulai melakukan

diversifikasi produk. Pada tahun 1911, P&G memproduksi Crisco, sejenis minyak

yang terbuat dari lemak nabati alih-alih lemak binatang. Ketika radio menjadi

popular pada tahun 1920-an dan 1930-an, perusahaan menyeponsori beberapa acara.

Acara-acara yang disponsori oleh P&G ini dikemudian hari disebut sebagai acara

“opera sabun”.

Perusahaan juga mengembangkan usahanya ke negara lain, baik dalam hal

manufaktur maupun penjualan produk, dan menjadi sebuah perusahaan internasional

saat mengakuisisi Thomas Hedley Co., sebuah perusahaan yang berbasis

di Newcastle upon Tyne, Inggris. Akibat akuisisi ini, P&G memiliki jaringan yang

kuat dengan wilayah Barat Daya Inggris. Di saat yang sama, P&G juga banyak

meluncurkan produk-produk baru dan mulai mengembangkan produksinya ke area

baru. Perusahaan memperkenalkan deterjen "Tide" pada tahun 1946 dan "Prell" pada

tahun 1947. Pada 1955, P&G mulai menjual pasta gigi pertama yang

mengandung fluoride, yang dikenal sebagai "Crest". Pada tahun 1955, perusahaan

melebarkan sayap usahanya dengan membeli Charmin dan mulai memproduksi tissu

toilet dan produk kertas lainnya. Pada tahun 1960 perusahaan meluncurkan "Downy"

pelembut pakaian dan "Bounce" pada tahun 1972.

Salah satu produk inovatif yang diluncurkan P&G adalah "Pampers" yang

pertama kali dijual pada tahun 1961. Produk popok sekali pakai sudah diluncurkan

sebelumnya oleh Johnson & Johnson, namun kurang populer. Produk ini

menyediakan alternatif popok bayi yang ketika itu banyak menggunakan kain yang

lebih mudah bocor dan sulit dibersihkan.

P&G juga membeli beberapa perusahaan dan mendiversifikasi lini produknya

serta secara signifikan meningkatkan profit. Akuisisi ini termasuk pembelian Folgers

Coffee, Norwich Eaton Pharmaceuticals (produsen Pepto-Bismol), Richardson-

Vicks, Noxell (Noxzema), Old Spice, Max Factor,Iams, serta beberapa lainya. Pada

tahun 1994 perusahaan mengalami kerugian besar akibat skandal yang

dilakukan Bankers Trust. Pada tahun 1996 P&G juga terkena skandal ketika Food

and Drug Administration menyetujui produk baru perusahaan, Olestra, untuk

diluncurkan ke pasar. Produk ini adalah produk pengganti lemak untuk

memasak chip kentang dan makanan lainnya. Ketika itu, produk ini diketahui dapat

memicu anal leakage dan masalah gastrointestinal pada manusia.

2 Manajemen Sistem Informasi

Page 3: Bab i Pendahuluan

Analisa Berbasis Web Multinational Corporation P&G

Pada tahun 2005, P&G mengumumkan akuisisi Gillete, dan membentuk

perusahaan barang konsumen yang bergerak cepat terbesar kedua di dunia, dan

menjadi saingan dari Unilever. Akuisisi ini disetujui oleh Uni Eropa dan Federal

Trade Commission, dengan syarat P&G menjual merek-merek yang menjual produk

sejenis dengan merek yang baru dibeli. P&G setuju dan menjual SpinBrush,

Rembrandt, Right Guard, Soft & Dri, dan Dry Idea. Kedua perusahaan secara resmi

digabung pada 1 Oktober 2005. Pada tahun 2008, P&G mengembangkan usahanya

pada industri rekaman dengan melakukan sponsorship bersama Tag Records, sebagai

bentuk endorsement untuk TAG Body Spray.

Pada 24 Agustus 2009, sebuah perusahaan farmatik yang berbasis di

Inggris, Warner Chilcott, mengumumkan bahwa mereka telah membeli bisnis obat-

resep P&G senilai $3,1 milyar.

1.2 Manajemen dan Staf

Dewan direksi Procter & Gamble terdiri dari dua belas orang: Robert A.

McDonald, Charles Lee, Ralph Snyderman, M.D., Margaret Whitman, James

McNerney, Johnathan Rodgers, Ernesto Zedillo, Scott Cook, Patricia A. Woertz,

dan Kenneth Chenault.  Pada bulan Maret 2011 Rajat Gupta.

Pada bulan Oktober 2008, P&G masuk dalam "Canada's Top 100 Employers"

yang diranking oleh Mediacorp Canada Inc. Di bulan yang sama, P&G juga disebut

sebagai salah satu Greater Toronto's Top Employers dalam daftar yang dibuat oleh

koran Toronto Star.(2)

1.3 Perkembangan P&G di Indonesia

Perusahaan P&G masuk ke Indonesia pada tahun 1989 dengan memiliki

beberapa merek yang sudah tidak asing lagi, seperti pampers, whisper,rejoice,

pantene pro-V, head&shoulders, ficks formula 44, dan sebagainya.

Di banyak Negara, Unilever hamper selalu terlibat persaingan sengit dengan

P&G. Jika di Amerika Serikat, negeri asal P&G, tentu P&G paling unggul jika

dibandingkan dengan para pesaingnya. namun di Eropa dan banyak Negara lain

termasuk di kawasan Asia, kususnya Indonesia, Unileverlah yang menang.

Kemungkinan besar hasilnya tidak akan berubah dalam waktu dekat.

Hal tersebut tentu agak menyedihkan bagi P&G karena P&G bukanlah

perusahaan sembarangan. Di Amerika Serikat, P&G dikenal di dunia sebagai pelopor

brand management, dan merupakan perusahaan pemilik kumpulan merek kuat

consumer goods dalam kurun waktu panjang yang serupa dengan kondisi Unilever di

Indonesia.

Hal tersebut terjadi karena P&G telat dalam membangun keberadaannya di

pasar internasional. Di Indonesia misalnya, P&G baru masuk tahun 1975, ketika

kondisi bisnis bangsa ini memag relative baik. Sementara Unilever hadir di Indonesia 3 Manajemen Sistem Informasi

Page 4: Bab i Pendahuluan

Analisa Berbasis Web Multinational Corporation P&G

sejak tahun 1930-an. Unilever bahkan bukan hanya sekedar hadir lebih dulu, tetapi

terus mempertahankan keberadaannya dalam kondisi ekonomi social baik maupun

buruk sekalipun. Termasuk di akhir tahun 1950-an, ketika Unilever yang merupakan

perusahaan Belanda-Inggris, seperti perusahaan-perusahaan Belanda yang lama

beroperasi di Indonesia, menghadapi ancaman nasionalisasi semasa pemerintahan

Bung Karno.

Karena itu, bukan hanya kemampuan tinggi memahami pasar Indonesia yang

dipertahankan Unilever, tetapi juga jaringan pemasaran yang sangat luas dan dalam,

sehingga boleh dibilang ketika P&G masuk ke Indonesia, pesaingnyaa sudah berlari

terlalu jauh.

Sejauh ini dominasi pesaing P&G di Indonesia belum tergoyahkan, sedangkan

P&G sendiri mulai berhasil merebut pangsa pasar yang lumayan. Bahkan di sejumlah

kategori produk shampoo 2 in 1 (shampoo dan conditioner dalam satu kemasan),

P&G punya peforma yang lebih baik dibandingkan dengan pesaingnya. Padahal kita

tahu bahwa pesaingnyalah yang terlebih dahulu muncul dengan kategori tersebut.

Tidaklah mengherankan kalau P&G jadi bersemangat menggenjot mereknya

dalam kategori tersebut. Termasuk melalui integrated marketing communication,

seperti memecahkan rekor dunia keramas bersama dalam satu hari.

Namun, sebagai perusahaan yang dikenal sebagai salah satu the marjeting

company di AS, P&G lupa bahwa untuk menghadapi pemain kuat seperti Unilever

bukan hanya butuh kesolidan dalam Sembilan elemen inti pemasaran, tetapi juga

pemahaman lanskap bisnis. Ini terlihat jelas pada kasus head and shoulders. Sebagai

salah satu produk yang bisa diandalkan untuk menghadapi pesaingnya, ternyata H&S

harus diimpor. Ini tidak hanya membuat harganya lebih mahal jika dibadingkan

harga produk pesaing, tetapi juga dapat mengakibatkan terganggunya availabilitinya.

Kususnya mengingat nilai tukar dolar terhadap rupiah yang masih bergejolak.

Ketiadaan fasilitas produksi tentu saja semakin memperlemah jaringa

pemasaran di Indonesia. Itulah sebabnya sekalipun sekalipun Rejoice misalnya mulai

menunjukkan pemahaman yang cukup bagus terhadap pasar Indonesia, hasilnya tidak

akan maksimal. Dengan kata lain, P&G tetap akan sulit mengalahkan Unilever.

PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) dan Procter & Gamble (P&G) dalam 2

bulan terakhir terlibat dalam perang harga yang ketat. Keduanya saling memangkas

harga produk-produk unggulan plus iming-iming hadiah yang

menggiurkan."Manajemen UNVR mengakui bahwa mereka memangkas harga

produk shampo dan perawatan kulit sebagai balasan pada P&G," jelas Bernard

Thien, President Director PT CIMB-GK Securities Indonesia dalam rekomendasi

hariannya, Senin (7/9/2009).

4 Manajemen Sistem Informasi

Page 5: Bab i Pendahuluan

Analisa Berbasis Web Multinational Corporation P&G

Analis CIMB-GK Securities pun telah mengunjungi hipermarket, Carrefour

untuk melihat langsung bagaimana perang harga kedua produsen tersebut.

P&G diketahui memangkas harga produk unggulannya, Pantene dan Rejoice

sebanyak 26% untuk botol 200 ml dan diskon 17,5% untuk botol 180 ml Head &

Shoulder.

Sementara UNVR memangkas harga shampo Dove hingga 33% untuk ukuran

360 ml dan memberi hadiah 90 ml Sunsilk dan Clear untuk setiap pembelian botol

180 ml.

"Kami percaya P&G mengalokasikan pabrik produksi ke Thailand memberikan

mereka efisiensi sehingga mampu melakukan perang harga. Hal ini memungkinkan

mereka untuk mendapat bahan baku dan tenaga kerja lebih murah," jelas Bernard.

Standarisasi packaging juga mendukung inventory management yang lebih baik.

Apabila terjadi oversupply di suatu Negara, produk tersebut segera dikirim ke Negara

lain. “ Sementara itu, consumer Indonesia price sensitive, sehingga keputusan P&G

memangkas harga akan memakan pangsa pasar milik UNVR," imbuhnya.

Ditambahkannya, keunggulan distribusi UNVR tidak memiliki barrier to entry yang

tinggi seperti sebelumnya, karena :

1. Penetrasi ritel modern diperkirakan 40% dibandingkan 10% pada 10 tahun lalu.

2. Iklan TV P&G yang lebih efektif sehingga menciptkan 'pull factor' ditambah

dengan harga yang lebih murah.(3)

1.4 Merk

P&G memiliki 23 merek yang bernilai lebih dari satu milyar dolar bila dilihat

dari penjualan tahunannya[10] dan 18 merek lainnya dengan nilai penjualan antara

$500 juta hingga $1 milyar.

Merek milyaran dolar yaitu :

1. Ariel adalah merek sebuah deterjen pencuci baju yang tersedia dalam

berbagai bentuk dan wangi.

2. Ascend adalah merek sebuah Sampo dan kondisioner yang dipasarkan di

wilayah Asia Tenggara dan sebagian India.

3. Bounty adalah merek sebuah tissue dapur (paper towel) yang dijual di AS dan

Kanada.

4. Braun adalah produsen alat-alat rumah tangga yang berspesialisasi pada produksi

pencukur elektronik, epilaptor, peralatan perawatan rambut, dan blender.

5. CoverGirl adalah merek kosmetik wanita.

6. Crest/Oral B adalah merek produk pasta dan pemutih gigi.

7. Dawn/Fairy adalah merek sabun cuci piring.[11]

8. Downy/Lenor merek pelembut pakaian.

9. Duracell merek baterai dan senter

5 Manajemen Sistem Informasi

Page 6: Bab i Pendahuluan

Analisa Berbasis Web Multinational Corporation P&G

10. Fusion merek pencukur jenggot pria.

11. Gain merek deterjen cuci, pelembut pakaian, dan sabun cuci piring cair.

12. Gillette merek alat cukur pria dan wanita.

13. Head & Shoulders merek shampoo anti-ketombe dan kondisioner.

14. Olay merek produk perawatan kulit wanita.

15. Oral-B merek sikat gigi dan produk perawatan gigi.

16. Pampers merek popok sekali pakai.

17. Pantene merek produk perawatan rambut

18. Rejoice merek produk perawatan rambut yang hanya dipasarkan di wilayah Asia

19. Tide merek deterjen.

20. Vicks Merek Produk farmasi untuk pengobatan batuk, dan saluran pernapasan.

di Indonesia, Vicks diproduksi oleh PT Darya Varia dibawah lisensi dan

pengawasan P&G Indonesia

21. Wella merek produk perawatan rambut (shampoo, kondisioner, styling, dan

pewarna rambut).

22. Always/Whisper merek pantyliner yang dipasarkan di Asia.

23. Flash/Mister Clean merek pembersih serbaguna.

Sebagian besar merek di atas, termasuk di antaranya Bounty, Crest, dan Tide,

merupakan produk global yang dipasarkan di beberapa negara.

Gambar 1.1.2 Produk-produk P&G

1.5 Produksi dan Sponsorship

Procter & Gamble memproduksi dan mensponsori opera sabun radio pertama

pada tahun 1930-an. P&G juga mulai memproduksi film televisi pada tahun 1950

dan 1960-an, di antaranya The Young and the Restless dan As the World Turns.

Procter & Gamble juga merupakan perusahaan pertama yang memproduksi

dan mensponsori acara prime-time. PGP memproduksi Shirley, sebuah serial prime-

time NBC yang dibintangi Shirley Jones pada tahun 1979 dan berlangsung selama

tiga belas episode.

Procter & Gamble bergabung bersama Bentoel, perusahaan rokok. untuk

mensponsori berbagai event, Procter & Gamble

mensponsori Bentoel Bakti Indonesia pada tahun 1995, Kejuaraan Bulutangkis

Dunia 1999, dan membuat produk edisi spesial Hello Kitty, P&G membuat

Downy Hello Kitty dan Bentoel membuat Pall Mall Hello Kitty.

6 Manajemen Sistem Informasi

Page 7: Bab i Pendahuluan

Analisa Berbasis Web Multinational Corporation P&G

Procter & Gambele menjadi sponsor olimpiade sejak 1988 bersama

saingannya, Unilever.(2)

Seperti produk pelembut pakaian yang bersaing diindonesia, Molto merek

keluaran Unilever dan P&G dengan merek Downy.

Gambar 1.1.3 Unilever (Davith) vs P&G (Goliath)

Unilever sepertinya benar-benar dibuat kerepotan dengan kehadiran Downy

keluaran P&G di Indonesia, yang terus menggerus eksistensi dari produk pelembut

pakaiannya, Molto. Ambisi Downy di Indonesia memang sangat besar -bagaimana

tidak, mereka ingin mengulang kesuksesan dengan merebut 30% pasar di Vietnam

hanya dalam tempo dua tahun sejak diluncurkan (Junita -P&G Indo); dan tentunya,

konsumen Molto sebagai yang terbesar di kategori pelembut dan pelicin pakaian,

adalah sasaran empuk untuk direbut guna memenuhi ambisi tersebut.

Indonesia, India, China dan emerging countries lainnya memang menjadi

target penetrasi dan bagian dari investasi jangka panjang bagi setiap perusahaan

FMCG besar di tengah krisis Global saat ini, tidak terkecuali P&G.

P&G tahu betul pertumbuhan ekonomi di atas 6% yang terjadi di Indonesia

didominasi oleh kelas menengah, yang dari sisi psikologis dapat diartikan juga

sebagai akan semakin banyak orang kalangan menengah yang membutuhkan

eksistensi kenaikan kelas sebagi kalangan mapan (social upgrade) yang salah

satunya ditunjukkan dengan peningkatan konsumsi, baik secara kuantitas maupun

kualitas. Kesempatan inilah yang dicermati oleh P&G sebagai strategi positioning

merek mereka, dengan selalu mengedepankan pembagunan image sebagai Premium

product. Proses pembangunan Image ini bisa dilihat dari apa yang telah mereka

lakukan dengan Pantene, mulai dari memilih Brand Ambassador seorang Anggun C

Sasmi yang sangat Indonesia dan juga sangat lekat dengan image “naik kelas” terkait

kesuksesannya sebagai penyanyi Internasional; Claim sebagai shampoo yang populer

di Asia (digunakan lebih dari 100 juta wanita asia);

7 Manajemen Sistem Informasi

Page 8: Bab i Pendahuluan

Analisa Berbasis Web Multinational Corporation P&G

Gambar 1.1.4 Brand Ambasador Pantene Anggun C. Sasmi

sampai mengadakan kontes kecantikan seperti “Anggun cari bintang pantene”, yang

lagi-lagi merupakan cara cerdas yang digunakan P&G untuk memenuhi hasrat naik

kelas/premiumitas diri masyarakat Indonesia.

Gambar 1.1.5 Kontes Pantene & Shine Moment

Apakah P&G berhasil dengan strategi ini? Berdasarkan hasil riset frontier

group dalam TBA (Top Brand Award) 2012 report nya, bisa dibilang Iya. Pantene

ditempatkan sebagai Top Brand untuk kategori shampoo, dengan lompatan Index >

4% dari hasil riset mereka tahun lalu, jauh mengalahkan pemenang sebelumnya,

Sunsilk di tempat kedua dan Clear di tempat ketiga.(4)

8 Manajemen Sistem Informasi

Page 9: Bab i Pendahuluan

Analisa Berbasis Web Multinational Corporation P&G

BAB II ISI

2.1 Situs Resmi P&G

Seiring dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat menuntut suatu

instansi untuk memperoleh informasi yang lebih cepat dan akurat. Adapun situs

resmi P&G yaitu www.pg.com. Adapun cara masuk ke situs ini adalah dengan

membuka browser diantaranya yaitu Mozilla Firefox, Internet Explorer, Google

Chrome, langkah-langkahnya yaitu :

1. Buka browser dengan melakukan Double klick atau Enter Shortscut pada salah

satu browser tersebut, contoh Google Chrome , maka akan muncul

tampilan seperti gambar dibawah ini.

Gambar 2.2.1 Tampilan Browser Google Chrome

2. Pada bagian Address ketikkan situs yang akan dikunjungi yaitu www.p&g.com

dan Enter, maka akan muncul tampilan menarik dengan warna biru dari halaman

utama atau homepage P&G , seperti gambar dibawah ini.

Gambar 2.2.2 Homepage P&G

9 Manajemen Sistem Informasi

Page 10: Bab i Pendahuluan

Analisa Berbasis Web Multinational Corporation P&G

2.2 Analisa Web Page P&G

Adapun isi yang terdapat pada halaman utama P&G yang terlihat pada gambar

2.1.2 diatas yaitu :

1. Link Investor/Shareholder Relations berisikan informasi tentang cara meng-

akses akun, atau memberikan layanan yang berkaitan dengan kepemilikan saham

melalui program investasi pemegang saham Procter & Gamble seperti pada gambar

dibawah ini.

Gambar 2.1.3 Link Investor

10 Manajemen Sistem Informasi

Page 11: Bab i Pendahuluan

Analisa Berbasis Web Multinational Corporation P&G

2. Link Careers berisikan informasi tentang profile karyawan produk P & G,

jaringan sosial, lowongan kerja yang ada di P & G, proses prekrutan status aplikasi,

dan masih banyak lagi seperti pada gambar dibawah ini.

Gambar 2.1.4 Link Careers

3. Link Partners & Supplier berisikan informasi tentang mitra kerja dan pemasok

produk P&G untuk keberhasilan jangka panjang produk P&G dan cara

meningkatkan taraf kehidup an konsumen seperti pada gambar dibawah ini.

Gambar 2.1.5 Link Partner & Suppliers

11 Manajemen Sistem Informasi

Page 12: Bab i Pendahuluan

Analisa Berbasis Web Multinational Corporation P&G

4. Link Worldwide Sites berisikan tentang lokasi-lokasi perusahan P&G didunia

seperti pada gambar dibawah ini.

Gambar 2.1.6 Link Worldwide Sites

5. Search merupakan menu pencarian yang berfungsi mencari data atau

informasi sesuai dengan apa yang kita inginkan dengan mengetikkan informasi apa

yang kita inginkan seperti product maka Search akan menampilkan hasil pencarian

yang berhubungan dengan product, seperti pada gambar dibawah ini .

Gambar 2.1.7 Tampilan Search Product

12 Manajemen Sistem Informasi

Page 13: Bab i Pendahuluan

Analisa Berbasis Web Multinational Corporation P&G

6. Pada menu Company terdiri dari beberapa sub menu, diantaranya yaitu Global

Structure & Govenance yang berisikan tentang

Gambar 2.1.8 Menu Company

Gambar 2.1.9 Sub Menu Global Struture & Governance

13 Manajemen Sistem Informasi

Page 14: Bab i Pendahuluan

Analisa Berbasis Web Multinational Corporation P&G

7. Pada menu Brands & Inspiration terdiri dari beberapa sub menu, diantaranya yaitu All Brands berisikan informasi tentang semua merek-merek kecantikan, seperti pada gambar 2.2.1 dibawah ini.

Gambar 2.2.0 Menu Brands & Innovation

Gambar 2.2.1 Sub Menu All Brands

14 Manajemen Sistem Informasi

Page 15: Bab i Pendahuluan

Analisa Berbasis Web Multinational Corporation P&G

8. Pada menu Sustainability, berisikan beberapa sub menu, diantaranya yaitu Product Safety berisikan informasi tentang

Gambar 2.2.2 Menu Sustainability

Gambar 2.2.3 Sub Menu Product Safety

15 Manajemen Sistem Informasi

Page 16: Bab i Pendahuluan

Analisa Berbasis Web Multinational Corporation P&G

9. Pada menu News & Media, berisikan beberapa sub menu diantaranya yaitu Media & Contacts berisikan tentang

Gambar 2.2.4 Menu News & Media

Gambar 2.2.5 Sub Menu Media Contacts

)

16 Manajemen Sistem Informasi

Page 17: Bab i Pendahuluan

Analisa Berbasis Web Multinational Corporation P&G

1. News berisikan tentang seperti pada

gambar dibawah ini.

Gambar 2.2.6 Link News

2. P&G News berisikan tentang pada gambar

dibawah ini.

Gambar 2.2.7 Link P&G News

17 Manajemen Sistem Informasi

Page 18: Bab i Pendahuluan

Analisa Berbasis Web Multinational Corporation P&G

3. Innovating Everydays berisikan tentang seperti

pada gambar dibawah ini.

Gambar 2.2.8 Link Innovating Everydays

4. Click Here

Gambar 2.2.9 Link Click Here

18 Manajemen Sistem Informasi

Page 19: Bab i Pendahuluan

Analisa Berbasis Web Multinational Corporation P&G

5. Facebook, Twitter & Youtube

Gambar 2.3.0 Link Facebook

Gambar 2.3.1 Link Twitter

Gambar 2.3.2 Youtube

19 Manajemen Sistem Informasi

Page 20: Bab i Pendahuluan

Analisa Berbasis Web Multinational Corporation P&G

Dengan tersedianya web tersebut, akan mempermudah bagi konsumen untuk mengetahui tentang produk-produk yang dihasilkan oleh P&G, serta mempermudah pihak P&G untuk mengetahui dan memberikan pelayanan yang lebih baik lagi bagi konsumennya untuk mencapai tujuan perusahaan dan menguasai pasar yang bersaing

serta meningkatkan kualitas dan aman dengan harga yang terjangkau.(3

20 Manajemen Sistem Informasi

Page 21: Bab i Pendahuluan

Analisa Berbasis Web Multinational Corporation P&G

BAB III PENUTUP

3.1 KesimpulanBerdasarkan latar belakang dan sejarah serta pelaksanaan dalam menjalankan

bisnis, baik dalam manajemen staf, merk, produksi serta sponsorship, dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu : 10. Procter & Gamble atau P&G merupakan perusahaan dengan peringkat ketiga sebagai perusahaan yang dikagumi dunia versi majalah Fortune, di bawah General Electric dan Toyota Motor Corporation.11. P&G merupakan salah satu perusahaan multinasional yang terbilang baru dan sukses memasarkan produknya ke berbagai Negara di dunia dengan citra yang sangat kuat.12. Di dalam menjalankan bisnisnya, P&G memiliki nilai-nilai dan prinsip yang menjunjung tinggi kejujuran, keakraban, dan loyalitas baik itu diantara karyawan maupun konsumennya.13. P&G memiliki lini bisnis yang beraneka ragam dan merupakan salah satu perusahaan tersukses dalam lini bisnis tersebut.

3.2 Saran

Meskipun bisnis P&G telah berjalan dengan baik dan terus mengalami

pertumbuhan, namun P&G belum cukup mampu untuk menerapkan strategi bertahan

di dalam pemasaran suatu negara yang mengalami goncangan krisis. Saran penyusun

untuk perusahaan P&G adalah agar strategi bertahan yang telah diterapkan tidak

hanya diperuntukkan bagi negara dengan kondisi perekonomian yang baik saja.

Karena dengan itu, penyusun yakin P&G akan mampu mengembangkan lagi bisnis

yang telah berkembang ini.

21 Manajemen Sistem Informasi