Bab i Pendahuluan

5
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ukuran butir merupakan hal yang sangat mendasar dalam partikel sediment, transportasi dan pengendapan. Analisis ukuran butir dapat merupakan hal yang penting karena dapat memberikan petunjuk asal sedimen, transportasi dan kondisi pengendapannya (Folk dan Ward, 1957; Friedman, 1979 Bui et al, 1990 dalam Simon J. dan Kenneth 2001) Kabupaten Bantaeng merupakan wilayah pesisir dengan keindahan pantai yang cukup menarik namun sebagian besar wilayah pesisir telah mengalami kerusakan yang disebabkan oleh faktor alam seperti gelombang, arus yang dapat menyebabkan terjadinya abrasi serta suplai sedimen yang dapat merubah morfologi pantai. Aktifitas manusia seperti penambahan lahan dan pembangunan disekitar pantai merupakan salah satu faktor yang mengurangi keindahan pantai di sekitar wilayah pesisir dan menyebabkan garis pantai di sekitar wilayah pesisir berubah. Pantai Seruni merupakan salah satu pantai yang mengalami abrasi hal ini dapat dilihat dari rusaknya bangunan ataupun tanggul pada pantai serta terjadinya perubahan garis pantai, karena hal tersebut terjadi didaerah penelitian maka penelitian yang dilakukan didasarkan pada perubahan distribusi ukuran butir sedimen dan dikaitkan dengan terjadinya perubahan garis pantai.

description

pendahuluan tentang semua yang ada di dunia ini. Bakalan ga nyesel kalo ada buku ini. tolong dilihat. gue cuma mau download, tapi kenapa harus upload dulu. bikin mager parah

Transcript of Bab i Pendahuluan

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Ukuran butir merupakan hal yang sangat mendasar dalam partikel

    sediment, transportasi dan pengendapan. Analisis ukuran butir dapat merupakan

    hal yang penting karena dapat memberikan petunjuk asal sedimen, transportasi

    dan kondisi pengendapannya (Folk dan Ward, 1957; Friedman, 1979 Bui et al,

    1990 dalam Simon J. dan Kenneth 2001)

    Kabupaten Bantaeng merupakan wilayah pesisir dengan keindahan

    pantai yang cukup menarik namun sebagian besar wilayah pesisir telah

    mengalami kerusakan yang disebabkan oleh faktor alam seperti gelombang, arus

    yang dapat menyebabkan terjadinya abrasi serta suplai sedimen yang dapat

    merubah morfologi pantai. Aktifitas manusia seperti penambahan lahan dan

    pembangunan disekitar pantai merupakan salah satu faktor yang mengurangi

    keindahan pantai di sekitar wilayah pesisir dan menyebabkan garis pantai di

    sekitar wilayah pesisir berubah.

    Pantai Seruni merupakan salah satu pantai yang mengalami abrasi hal ini

    dapat dilihat dari rusaknya bangunan ataupun tanggul pada pantai serta terjadinya

    perubahan garis pantai, karena hal tersebut terjadi didaerah penelitian maka

    penelitian yang dilakukan didasarkan pada perubahan distribusi ukuran butir

    sedimen dan dikaitkan dengan terjadinya perubahan garis pantai.

  • 2

    Perubahan garis pantai yang terletak di sebelah selatan Pulau Sulawesi

    yaitu Kabupaten Bantaeng khususnya Pantai Seruni merupakan tempat rekreasi

    bagi masyarakat sekitar, pusat pembangunan serta tempat pembudidayaan rumput

    laut sehingga perlu untuk dikelola. Pantai ini telah mendapat perhatian yang

    cukup dari Pemda setempat dengan dibuatnya tanggul pemecah gelombang

    sepanjang pesisir pantai. Penelitian yang dilakukan di dasarkan pada perubahan

    distribusi sedimen pada daerah penelitian yang dipengaruhi oleh pola arus, profil

    pantai, pengaruh oceanografi, pengamatan citra serta pengamatan langsung

    mengenai perubahan garis pantai. Hal inilah yang menjadi dasar dilakukannya

    penelitian pada daerah tersebut yang dapat dijadikan acuan untuk pengembangan

    wilayah pesisir di masa yang akan datang.

    1.2 Maksud dan Tujuan

    Maksud dilakukannya penelitian ini untuk mengetahui perubahan garis

    pantai.

    Tujuan dari penelitian ini mengetahui proses pantai abrasi atau

    sedimentasi berdasarkan distribusi sedimen yang merubah garis pantai.

    1.3 Letak, Luas dan Kesampaian Daerah

    Secara administratif daerah penelitian termasuk dalam wilayah

    Tappanjeng Kecamatan Bantaeng Kabupaten Bantaeng Provinsi Sulawesi Selatan.

    Daerah penelitian berada disebelah selatan dengan panjang garis pantai sepanjang

    wilayah pesisir 2200 m dan luas daerah penelitian 50 m kearah laut. Luas

  • 3

    seluruh daerah penelitian berdasarkan peta skala 1:5.000 yaitu 3 Km2. (Gambar

    1.1) sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Sinoa, sebelah Timur berbatasan

    dengan Kelurahan Pallantikang, sebelah Selatan berbatasan dengan Laut Flores

    dan sebelah Barat berbatasan Kecamatan Bisappu.

    Daerah penelitian dapat dicapai dengan menggunakan kendaraan

    bermotor, beroda dua atau beroda empat dari Kota Makassar menuju Kabupaten

    Bantaeng dengan waktu tempuh 3 jam dan jarak 110 km

    Gambar 1.1 Peta Tunjuk lokasi Penelitian (Lembar Bantaeng nomor 2010 34, Bakosurtanal, Edisi I Tahun 1991) dan Peta citra google

    earth 2009

  • 4

    1.4 Batasan Masalah

    Pantai Seruni terletak di wilayah Kabupaten Bantaeng, dimana di sekitar

    pantai terdapat proses. Pantai Seruni termasuk perairan terbuka yang berhadapan

    langsung dengan Laut Flores sehingga energi yang datang cukup besar. Pola

    distribusi ukuran butir sedimen menjadi salah satu faktor perubahan garis pantai,

    hal ini dapat terlihat di sepanjang garis pantai adanya perbedaan ukuran butir.

    Berdasarkan permasalahan diatas dan pengamatan awal di lapangan

    menunjukan bahwa tingkat kerusakan pantai yang berdampak pada perubahan

    garis pantai di Bantaeng yang cukup parah.

    1.5 Alat dan Bahan

    Alat dan bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah global

    position system (GPS), layang-layang arus, palmeter, kantong sampel, alat tulis

    menulis, kamera, kompas tipe brunton, stopwatch.

    1.6 Peneliti Terdahulu

    Van Bemmelen (1949), melakukan penelitian geologi umum di Indonesia,

    termasuk Sulawesi Selatan.

    Rab Sukamto (1975), penelitian perkembangan tektonik sulawesi dan

    sekitarnya yang merupakan sistem sintesis yang berdasarkan tektonik

    lempeng.

    Sartono Astadireja (1981), Mengadakan penelitian geologi Kuarter Sulawesi

    Selatan dan Sulawesi Tenggara.

  • 5

    Rab Sukamto dan S. Supriatna (1982), Geologi Lembar Ujung Pandang,

    Benteng dan Sinjai, Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Bandung.

    Ir. Khalil A.M.,dkk. (2000), Laporan Penyelidikan Geologi Terpadu Daerah

    Kabupaten Bantaeng Provinsi Sulawesi Selatan, Bidang Geologi dan

    Sumberdaya Mineral Departemen Pertambangan dan Energi Provinsi Selatan

    Selatan.