BAB I Pendahuluan

12
Laporan Pendahuluan Detail Engineering Design (DED) Dan Masterplan Pembangunan Dermaga Muhammad Saunan 1.1 LATAR BELAKANG Transportasi sungai merupakan salah satu moda transportasi yang tertua di antara moda transportasi lainnya. Transportasi sungai memiliki peran yang sangat penting di masa lalu terkait untuk perhubungan dan komunikasi antar kota di dunia. Kenyataan tersebut menjelaskan mengapa pada umumnya kota-kota besar dan pusat perdagangan di dunia berada di tepi dan muara sungai. Angkutan sungai memegang peranan penting dalam kelancaran perdagangan karena memiliki nilai ekonomis yang tinggi antara lain daya angkut banyak, jarak tempuh luas dan biaya relatif murah. Guna menunjang perdagangan dan lalu-lintas muatan, dermaga diciptakan sebagai titik simpul perpindahan muatan barang dimana kapal kapal dapat berlabuh, bersandar, melakukan bongkar muat barang dan penerusan ke daerah lainnya. I - 1 Pendahuluan

description

laporan pendahuluan ded dermaga m saunan ketapang

Transcript of BAB I Pendahuluan

Page 1: BAB I Pendahuluan

Laporan PendahuluanDetail Engineering Design (DED)

DanMasterplan Pembangunan Dermaga Muhammad Saunan

1.1 LATAR BELAKANG

Transportasi sungai merupakan salah satu moda transportasi yang

tertua di antara moda transportasi lainnya. Transportasi sungai

memiliki peran yang sangat penting di masa lalu terkait untuk

perhubungan dan komunikasi antar kota di dunia. Kenyataan

tersebut menjelaskan mengapa pada umumnya kota-kota besar dan

pusat perdagangan di dunia berada di tepi dan muara sungai.

Angkutan sungai memegang peranan penting dalam kelancaran

perdagangan karena memiliki nilai ekonomis yang tinggi antara lain

daya angkut banyak, jarak tempuh luas dan biaya relatif murah.

Guna menunjang perdagangan dan lalu-lintas muatan,

dermaga diciptakan sebagai titik simpul perpindahan muatan

barang dimana kapal kapal dapat berlabuh, bersandar, melakukan

bongkar muat barang dan penerusan ke daerah lainnya.

Kebijakan otonomi daerah melalui penerapan asas desentralisasi

dan tugas pembantuan dalam pembangunan di daerah berdampak

kepada pengelolaan sektor-sektor pelayanan publik. Undang-

Undang 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

mengamanatkan penyelenggaraan urusan-urusan wajib, termasuk

transportasi, dalam kewenangan pemerintah daerah. Dalam masa

transisi implementasinya, kebijakan ini mengundang resiko rentan

terhadap misinterpretasi. Pemerintah Daerah menafsirkan bahwa

seluruh pengelolaan urusan wajib menjadi kewenangan daerah

I - 1

Pendahuluan

Page 2: BAB I Pendahuluan

Laporan PendahuluanDetail Engineering Design (DED)

DanMasterplan Pembangunan Dermaga Muhammad Saunan

padahal menurut Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2007 tentang

Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah

Daerah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota, sebagai peraturan

pelaksanaan Undang-Undang tentang Pemerintahan Daerah,

mengatur bahwa pembinaan dan pengawasan melalui pemberian

norma, standar, prosedur dan kriteria masih diurus oleh Pemerintah.

Salah satu pelayanan pemerintahan untuk memenuhi kebutuhan

mobilitas dan distribusi barang dan penumpang salah satunya

adalah pelabuhan/dermaga. Menurut UndangUndang No. 21 Tahun

1992 tentang Pelayaran, pelabuhan adalah tempat yang terdiri dari

daratan dan perairan di sekitarnya dengan batas-batas tertentu

sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan ekonomi yang

dipergunakan sebagai tempat kapal bersandar, berlabuh, naik turun

penumpang dan/atau bongkar muat barang yang dilengkapi dengan

fasilitas keselamatan pelayaran dan kegiatan penunjang pelabuhan

serta sebagai tempat perpindahan intra-dan antarmoda transportasi.

Angkutan barang adalah salah satu bentuk sistem transportasi yang

diperlukan untuk menghubungkan daerah-daerah yang dibatasi oleh

perairan seperti laut, sungai ataupun danau. Dengan terpenuhinya

kebutuhan transportasi antar wilayah yang dipisahkan oleh perairan

tersebut, angkutan barang akan sangat menunjang pembangunan

dan perkembangan daerah yang bersangkutan. Tetapi perlu

disadari bahwa angkutan barang bukanlah satu-satunya faktor yang

membuat suatu daerah akan berkembang karena kegiatan

angkutan barang merupakan kegiatan yang tidak dapat berdiri

sendiri tetapi berkaitan erat dengan aspek-aspek ekonomi dan

sosial yang berada dalam jangkauan pelayanan angkutan barang

tersebut.

Jaringan sungai yang sudah ada secara alamiah dapat dipergunakan

sebagai moda transportasi utama guna meningkatkan aksesibilitas

I - 2

Page 3: BAB I Pendahuluan

Laporan PendahuluanDetail Engineering Design (DED)

DanMasterplan Pembangunan Dermaga Muhammad Saunan

suatu wilayah. Konsep operasi jaringan transportasi sungai

sesungguhnya hanya membutuhkan sarana kapal sungai dan

pelabuhan/dermaga sungai sebagai pusat distribusi dan

pergerakan. Biaya pembangunan transportasi sungai tentu lebih

murah dibandingkan dengan moda lainnya meski pola operasi

sungai lebih lambat dan kurang fleksibel jika dibandingkan dengan

moda transportasi jalan raya.

Pengembangan pelabuhan sungai secara prinsip dapat

memperlancar mobilisasi dan distribusi kebutuhan pokok, kendaraan

maupun orang serta memperlancar pelaksanaan program

pemerintah di kawasan sepanjang daerah aliran sungai. Dampak

peningkatan aksesibilitas transportasi adalah peningkatan kinerja

ekonomi di kawasan yang terhubungkan oleh transportasi tersebut.

Peningkatan aksesibilitas transportasi sungai tentu saja memerlukan

pengembangan sarana dan prasarana pendukungnya.

Moda transportasi air mempunyai banyak kelebihan dibanding

dengan moda transportasi lainnya :

a. Dapat mengangkut secara massal dapat mengangkut barang

yang besar dan berat.

b. Tidak menggunakan prasarana yang khusus layaknya

transportasi darat dengan prasarana jalan raya, dermaga

ataupun jalan rel pada kereta api.

c. Memiliki investasi biaya awal yang relatif murah.

d. Efektif sebagai transportasi jarak menengah dan jauh.

e. Tingkat keselamatan tinggi.

Adapun kelemahannya adalah :

a. Keterikatan pada air, baik danau, sungai ataupun laut sebagai

prasarana transportasi.

b. Keterikatan kepada dermaga (pelabuhan sebagai tempat naik

I - 3

Page 4: BAB I Pendahuluan

Laporan PendahuluanDetail Engineering Design (DED)

DanMasterplan Pembangunan Dermaga Muhammad Saunan

turunnya barang/penumpang).

c. Kurang efektif untuk pengangkutan penumpang dan barang

dalam jumlah kecil atau jarak tempuh yang relatif pendek.

Sesuai dengan peranan ganda yang dimiliki oleh sektor transportasi,

maka pembangunan sektor transportasi merupakan bagian yang

penting dalam pembangunan nasional, sedangkan tujuan

pembangunan transportasi adalah untuk meningkatkan pelayanan

jasa transportasi secara efisien, handal, berkualitas, aman dan

harga terjangkau serta mewujudkan sistem transportasi nasional

secara intermoda dan terpadu dengan pembangunan wilayahnya,

dan menjadi bagian dari suatu sistem distribusi yang mampu

memberikan pelayanan dan manfaat bagi masyarakat luas,

termasuk meningkatkan jaringan desa – kota yang memadai.

Transportasi merupakan bagian integral dari suatu fungsi

masyarakat. Kegiatan transportasi menunjukkan hubungan yang

sangat erat dengan gaya hidup dan tingkat pendapatan,

keterjangkauan dari lokasi kegiatan produksi, penyediaan barang-

barang serta jasa pelayanan untuk dikonsumsi.

Kemajuan ekonomi suatu wilayah tergantung pada ketersediaan

sarana dan prasarana pendukung kewilayahan berupa

sarana/ prasarana transportasi. Tingkat kemajuan suatu daerah

dapat dilihat dari kegiatan atau aktivitas transportasi, dimana

keadaan ini dapat menjadi indikator yang dapat menunjukkan

seberapa besar tingkat kemajuan perekonomian suatu wilayah, ini

dapat terlihat dari besar kecilnya indikator sektor perdagangan

dan mobilitas masyarakat.

Kapal sebagai sarana pelayaran mempunyai peran sangat penting

dalam sistem angkutan sungai. Hampir semua barang muatan

dalam jumlah sangat besar diangkut dengan kapal, walaupun

I - 4

Page 5: BAB I Pendahuluan

Laporan PendahuluanDetail Engineering Design (DED)

DanMasterplan Pembangunan Dermaga Muhammad Saunan

diantara tempat-tempat dimana pengangkutan dilakukan terdapat

fasilitas angkutan lain yang berupa angkutan darat dan udara.

Hal ini mengingat kapal mempunyai kapasitas yang jauh lebih

besar daripada sarana angkutan lainnya. Dengan demikian untuk

muatan dalam jumlah besar, angkutan dengan kapal akan lebih

efisien, tenaga kerja lebih sedikit dan biaya lebih murah. Selain itu

untuk angkutan barang antar pulau atau negara, kapal merupakan

sarana yang paling sesuai.

Untuk mendukung sarana angkutan sungai tersebut diperlukan

prasarana yang berupa dermaga. Dermaga merupakan tempat

pemberhentian (terminal) kapal setelah melakukan pelayaran. Di

dermaga ini kapal melakukan berbagai kegiatan seperti menaik-

turunkan penumpang, bongkar muat barang, pengisian bahan

bakar dan air tawar, melakukan reparasi, mengadakan

perbekalan.

Oleh karena itu, kegiatan Detail Engineering Design (DED) dan

Master Plan Pembangunan Dermaga Sungai diharapkan menjadi

suatu kegiatan yang kondusif bagi pelaksanaan program

pembangunan khususnya di Wilayah Sungai Pawan dan sekitarnya.

Beberapa pertimbangan lainnya yang melatarbelakangi pelaksanaan

kegiatan ini adalah sebagai berikut :

1. Wilayah Sungai Pawan melingkupi berbagai kecamatan dan Kota

Ketapang dengan indikasi pengembangan transportasi sungai

yang belum optimal.

2. Adanya indikasi kebutuhan pelayanan transportasi sungai yang

cukup kuat di wilayah ini dan perlu dikembangkan lebih lanjut.

3. Rencana makro jaringan transportasi dan sistem pelabuhan

terkait dengan pengembangan transportasi sungai di wilayah

ini belum banyak dilakukan.

I - 5

Page 6: BAB I Pendahuluan

Laporan PendahuluanDetail Engineering Design (DED)

DanMasterplan Pembangunan Dermaga Muhammad Saunan

4. Infrastruktur transportasi, di antaranya adalah dermaga sungai di

sepanjang Sungai Pawan, khususnya dermaga Muhammad

Saunan masih perlu dikembangkan lebih lanjut.

Berkaitan dengan uraian di atas, maka perumusan persoalannya

adalah Bagaimana meningkatkan pelayanan dermaga angkutan

sungai bagi kelancaran pergerakan orang dan barang di Wilayah

Sungai Pawan.

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dari penyusunan Detail Engineering Design (DED) dan

Master Plan Dermaga ini adalah suatu pedoman perencanaan

penanganan dermaga sehingga pelaksanaan kegiatan

pembangunan dapat dilakukan secara struktur, menyeluruh dan

tuntas, mulai dari perencanaan, konstruksi, operasi dan

pemeliharaan, pembiayaan serta partisipasi masyarakat dalam

proses pemeliharaan dermaga yang sudah terbentuk.

Tujuannya adalah sebagai acuan dalam pelaksanaan penanganan

dermaga tersebut, sehingga kegiatan pembangunan yang ada dapat

optimal dalam mengurangi permasalahan yang timbul pada waktu

dermaga itu dioperasikan. Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini sebagai

petunjuk bagi konsultan yang memuat masukan azas, kriteria dan

proses yang harus dipenuhi atau diperhatikan dan diinterprestasikan

dalam melaksanakan tugasnya, dengan KAK ini diharapkan

konsultan dapat melaksanakan tugasnya dengan baik untuk

menghasilkan keluaran yang dimaksud oleh pemberi tugas.

1.3 RUANG LINGKUP

1.3.1Ruang Lingkup Wilayah

I - 6

Page 7: BAB I Pendahuluan

Laporan PendahuluanDetail Engineering Design (DED)

DanMasterplan Pembangunan Dermaga Muhammad Saunan

Ruang lingkup wilayah perencanaan ini mencakup kawasan

Dermaga Muhamad Saunan yang berada di Desa Kantor, Kecamatan

Delta Pawan Kabupaten Ketapang Provinsi Kalimantan Barat.

1.3.2Ruang Lingkup Kegiatan

Lingkup pekerjaan Detail Engineering Design (DED) dan Master Plan

ini meliputi secara pokok sebagai berikut:

1. Lingkup Proyek : Mencakup kegiatan Perencanaan Penyusunan

Detail Engineering Design (DED) dan Master Plan Dermaga

Muhammad Saunan Kabupaten Ketapang yang akan

dilaksanakan pada tahun Anggaran 2012.

2. Lingkup tugas yang dilaksanakan dalam proses perencanaan ini

adalah :

A. Persiapan,

Pekerjaan ini dilaksanakan sebelum tim turun ke lapangan yang

meliputi kegiatan penyusunan rencana kerja dan metode

pendekatan studi format-format yang diperlukan dalam hal

pengumpulan data dan analisa.

B. Survey lapangan,

Dimaksudkan untuk mengumpulkan data-data sekunder dan data-

data primer. Adapun yang diperlukan adalah :

a. Data Fisik Dasar

- Letak geografis dan kawasan hinterlandnya

- Iklim dan curah hujan

- HidrologiJenis dan sifat tanah

- Topografi

b. Data Lingkungan Buatan

- Tingkat pelayanan prasarana dasar dermaga

- Sistem prasarana dasar jaringan/non jaringan (existing)

I - 7

Page 8: BAB I Pendahuluan

Laporan PendahuluanDetail Engineering Design (DED)

DanMasterplan Pembangunan Dermaga Muhammad Saunan

- Data land use (penggunaan tanah)

- Data perencanaan umum pembangunan dermaga

- Data prasarana dermaga

c. Data Kependudukan

- Data perkembangan penduduk

- Jumlah penduduk (selama 5 tahun terakhir) diklarifikasi

- Penyebaran berdasarkan batas administrasi

- Data sosial ekonomi dan budaya

d. Data Kelembagaan

- Struktur organisasi pengelolaan pelabuhan

- Personalia

- Rincian tugas yang berkaitan dengan penanganan

pelabuhan

- Mekanisme pelaksanaan tugas

e. Penyusunan rancangan rencana,

Rancangan rencana merupakan draft rencana yang meliputi :

- Penetapan kebijakan dan tata letak

- Penetapan fungsi pelayanan

- Penetapan massa bangunan (berdasarkan fisiknya)

- Penetapan kebijakan pengembangan dengan prinsip

minimalisasi pembebasan tanah

- Penetapan sistem sirkulasi internal kawasan dermaga

f. Perencanaan struktur dan perencanaan konstruksi dermaga

yang meliputi :

- Kriteria perencanaan dermaga.

- Perencanaan pembebanan.

- Perhitungan struktur plat. balok yang terdiri dari

perencanaan palt balok poer dan tiang pancang beserta

penulangannya.

- Kontrol angkat plat. Balok dan poer precast.

I - 8

Page 9: BAB I Pendahuluan

Laporan PendahuluanDetail Engineering Design (DED)

DanMasterplan Pembangunan Dermaga Muhammad Saunan

g. Rencana Detail Engineering Design (DED) dan Master Plan.

Hasil akhir dari draft rencana setelah melalui proses dengan

memperhatikan tanggapan, masukan dan koreksi sesuai hasil

presentasi dan diskusi yang telah dilaksanakan dengan pihak-pihak

terkait.

1.4 SISTEMATIKA PEMBAHASAN

Laporan ini merupakan salah satu bagian dari pekerjaan Detail

Engineering Desain dan Masterplan Dermaga Muhammad Saunan.

Adapun sistematika Laporan Studi Identifikasi ini adalah sebagai

berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Berisi deskripsi latar belakang, maksud dan tujuan, lingkup

pekerjaan dan sistematika pelaporan.

BAB II KONDISI WILAYAH PERENCANAAN

Berisi deskripsi karakteristik dasar wilayah Kabupaten

Ketapang, mencakup karakteristik geografis wilayah, aspek

demografi, kondisi sosial dan budaya, serta potensi dan

perkembangan ekonomi wilayah perencanaan.

BAB III PENDEKATAN DAN METODOLOGI

Berisi mengenai pendekatan dan metodologi serta menjelaskan

tahapan pelaksanaan dalam melaksanakan pekerjaan

penyusunan Detail Engineering Design dan Masterplan

Pembangunan Dermaga Muhamad Saunan.

BAB IV JADWAL PELAKSANAAN

Berisi mengenai penjelasan jadwal pelaksanaan, tenaga ahli

yang terlibat dalam pelaksanaan pekerjaan penyusunan Detail

I - 9

Page 10: BAB I Pendahuluan

Laporan PendahuluanDetail Engineering Design (DED)

DanMasterplan Pembangunan Dermaga Muhammad Saunan

Engineering Design dan Masterplan Pembangunan Dermaga

Muhamad Saunan.

I - 10