BAB I Pendahuluan
-
Upload
andhiny-okkyn -
Category
Documents
-
view
50 -
download
0
Transcript of BAB I Pendahuluan
![Page 1: BAB I Pendahuluan](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022081813/557202674979599169a372ea/html5/thumbnails/1.jpg)
Perencanaan Wilayah dan Kota 4
1.1 LATAR BELAKANG
Keberadaan infrastruktur prasarana transportasi yang handal akan
dapat mendukung perkembangan dan pertumbuhan pada suatu wilayah.
Kehandalan jaringan jalan sebagai bagian dari prasarana transportasi akan
menjadi dasar yang baik untuk mendukung aktifitas masyarakat, ekonomi
wilayah serta perkembangan wilayah yang serta merta akan memberikan
dampak pada kehidupan masyarakat secara keseluruhan.
Secara makro, keberadaan sistem jaringan jalan dan sistem
transportasi merupakan bagian dari perencanaan regional wilayah.
Keberadaan jaringan jalan yang merupakan penghubung pusat-pusat
pertumbuhan wilayah sebagai komponen utama di dalam Rencana Tata
Ruang Wilayah (RTRW) dari Kabupaten Gresik.
Adapun komponen-komponen utama dalam RTRW yang erat
hubungannya dengan sistem jaringan jalan ini adalah:
1. Fungsi yang menghubungkan Satuan Wilayah Pembangunan (SWP) sesuai
dengan hirarki/orde menurut andalan wilayahnya dan komoditas unggulan
yang dimilikinya, baik sebagai Kawasan Andalan Nasional, Propinsi
maupun Kabupaten/Kota;
2. Keberadaan jalan propinsi, kabupaten, dan lainnya) dalam Rencana
Alokasi Pemanfaatan Ruang daerah di dalam propinsi maupun regional
antar kabupaten dalam satu pulau;
3. Pembangunan dan pemeliharaan jalan dan bangunan pelengkapnya dalam
indikasi program jangka menengah pembangunan daerah.
Disamping itu juga perkembangan ekonomi disuatu daerah sangat
ditunjang oleh jenis, kualitas dan kuantitas kegiatan yang terdapat di daerah
tersebut beserta ketersediaan sarana dan prasarananya. Pertumbuhan
ekonomi yang baik memerlukan juga ketersediaan akan prasarana dan
sarana yang dapat mendistribusikan hasil/produk kegiatan tersebut dari
daerah produksi menuju daerah yang membutuhkannya.
Laporan pendahuluan Bab I- 1
B A B
1
![Page 2: BAB I Pendahuluan](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022081813/557202674979599169a372ea/html5/thumbnails/2.jpg)
Perencanaan Wilayah dan Kota 4
Sistem prasarana jalan yang baik adalah sistem prasarana yang
mampu mendistribusikan segala bentuk barang dan jasa ke tempat/wilayah
yang memerlukannya. Pendistribusian yang Jika ditunjang oleh kualitas dari
transportasi itu sendiri yang dapat menyalurkan barang secara cepat dari
suatu wilayah produksi ke wilayah konsumsi atau dari suatu daerah penghasil
bahan dasar ke daerah produksi.
Lokasi kawasan perencanaan yang berada di Kabupaten Gresik
memiliki permasalahan yang hampir sama dengan pemaparan diatas, dimana
lokasi pengembangan terbagi menjadi beberapa SWP sehingga dapat dikaji
keterkaitan infrastruktur yang efisien dalam peningkatan ekonomi Kabupaten
Gresik
1.2 MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dari kegiatan ini adalah terwujudnya dokumen pembentukan
satuan wilayah ekonomi guna pengembangan infrastruktur yang efisien di
Kabupaten Gresik.
Tujuan :
1. Meningkatkan perkembangan infrastruktur bagi Kabupaten Gresik.
2. Mengoptimalkan pengembangan transportasi jalan raya Kabupaten
Gresik di masa mendatang guna untuk mendorong perekonomian.
3. Menyusun dokumen pembentukan satuan wilayah ekonomi guna
pengembangan infrastruktur yang efisien di Kabupaten Gresik.
Sasaran :
1 Tersedianya dokumen perencanaan pengembangan wilayah yang
dapat menjadi acuan berbagai pihak yang berkepentingan dengan
pengembangan wilayah
2 Terjadinya sinkronisasi berbagai program pembangunan infrastruktur
yang akan dikembangkan di Kabupaten Gresik.
3 Mampu meningkatkan pertumbuhan wilayah untuk mencapai
kesejahteraan yang optimal dan berkelanjutan di Kabupaten Gresik.
4 Tersedianya arahan pembangunan jangka menengah di wilayah
Kabupaten Gresik.
1.3 FUNGSI DAN MANFAAT
Laporan pendahuluan Bab I- 2
![Page 3: BAB I Pendahuluan](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022081813/557202674979599169a372ea/html5/thumbnails/3.jpg)
Perencanaan Wilayah dan Kota 4
1. Sebagai pedoman / perencanaan untuk pengembangan wilayah di
Kabupaten Gresik.
2. Sebagai bahan untuk menetapkan kebijaksanaan pengembangan
wilayah di Kabupaten Gresik.
1.4 DASAR HUKUM
Dasar hukum yang digunakan dalam pembentukan satuan wilayah
ekonomi guna pengembangan infrastruktur yang efisien di Kabupaten Gresik
adalah:
1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1984 Nomor 22, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3274);
2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya
Alam Hayati dan Ekosistem (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1990 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3419);
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4421);
4. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 132, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4444);
5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang RPJPN Tahun 2005-2025
(Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 4700);
6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 65,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4722);
7. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);
Laporan pendahuluan Bab I- 3
![Page 4: BAB I Pendahuluan](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022081813/557202674979599169a372ea/html5/thumbnails/4.jpg)
Perencanaan Wilayah dan Kota 4
8. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 69,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4851);
9. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009
Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5025);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 1985 tentang Jalan (Lembaran
Negara Tahun 1985 Nomor 37, Tambahan Lembaran Negara Nomor
3239);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 86, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4655);
12. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4817);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2008 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4833);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2009 tentang Kawasan Industri
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 47,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4987);
15. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2009 Tentang Pedoman
Pengelolaan Kawasan Perkotaan;
16. Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2009 tentang Perubahan atas
Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2005 tentang Jalan Tol
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 88,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5019);
17. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010-2014;
18. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 1989 tentang
Kawasan Industri;
Laporan pendahuluan Bab I- 4
![Page 5: BAB I Pendahuluan](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022081813/557202674979599169a372ea/html5/thumbnails/5.jpg)
Perencanaan Wilayah dan Kota 4
19. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 1990 tentang
Pengelolaan Kawasan Lindung;
20. Keputusan Presiden Nomor 41 tahun 1996 tentang Kawasan Industri;
21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 tahun 1998 Tentang
Penyelenggaraan Penataan Ruang di Daerah;
1.5 RUANG LINGKUP
1.5.1 Lingkup Materi
Ruang lingkup pembahasan meliputi berbagai aspek yang terkait
dengan pengembangan wilayah: Aspek penataan ruang, ekonomi, sosial dan
kependudukan, lingkungan hidup, transportasi, infrastruktur, dan
pemberdayaan masyarakat, serta aspek lain yang dipandang penting.
Lingkup materi penyusunan perencanaan dan pengembangan wilayah di
Kabupaten Gresik, yaitu :
1. Tujuan pengembangan wilayah ;
a. Rencana pengembangan wilayah:
b. Rencana peningkatan akses ke wilayahan
c. Rencana tindak (Indikasi Program )
2. Data / Informasi yang perlu disajikan dalam Dokumen Pembentukan
Satuan Wilayah Ekonomi Guna Pengembangan Infrastruktur yang
Efisien di Kabupaten Gresik tersebut diatas adalah :
a. Gambaran Umum wilayah perencanaan
b. Potensi dan prospek pengembangan
1.5.2 Lingkup wilayah
Lingkup wilayah dari Studi pembentukan satuan wilayah ekonomi guna
pengembangan infrastruktur yang efisien di Kabupaten Gresik Propinsi Jawa
Timur adalah seluruh wilayah di Kabupaten Gresik. Peta 1.1 Peta Orientasi
Kab. Gresik Terhadap Provinsi Jawa Timur dan Peta 1.2 peta pembagian
satuan pengembangan wilayah (SWP) Kabupaten Gresik
Laporan pendahuluan Bab I- 5
![Page 6: BAB I Pendahuluan](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022081813/557202674979599169a372ea/html5/thumbnails/6.jpg)
Perencanaan Wilayah dan Kota 4
1.5.3 Lingkup Kegiatan
Lingkup kegiatan dalam Penyusunan Rencana Program pengembangan
wilayah sebagai berikut :
1. Kegiatan Persiapan
2. Kegiatan Penyusunan Laporan Pendahuluan
3. Kegiatan Survey dan Pengumpulan Data
4. Kegiatan Penyusunan Pengolahan Data dan Analisa
5. Kegiatan Perumusan Rancangan Rencana
6. Kegiatan Diskusi dan Seminar
7. Kegiatan Penyusunan Rencana
Laporan pendahuluan Bab I- 6
![Page 7: BAB I Pendahuluan](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022081813/557202674979599169a372ea/html5/thumbnails/7.jpg)
Perencanaan Wilayah dan Kota 4
Laporan pendahuluan Bab I- 7
![Page 8: BAB I Pendahuluan](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022081813/557202674979599169a372ea/html5/thumbnails/8.jpg)
Perencanaan Wilayah dan Kota 4
1.6 KELUARAN
Keluaran materi dari kegiatan penyusunan pembentukan satuan
wilayah ekonomi guna pengembangan infrastruktur yang efisien di
Kabupaten Gresik adalah sebagai berikut:
Perumusan tujuan penataan ruang bagian wilayah perencanaan
berdasarkan karakteristik dan isu strategis kawasan;
Teridentifikasinya potensi, permasalahan, dan prospek pengembangan
di wilayah perencanaan baik secara fisik, sosial, ekonomi, transportasi,
dan utilitas;
penetapan sub bagian wilayah perencanaan yang diprioritaskan
penanganannya;
ketentuan pemanfaatan ruang; dan
Penggambaran kondisi eksisting, analisa dan rencana yang tercantum
dalam dokumen dengan peta yang berskala atau tingkat ketelitian
minimal 1:5.000 dan mengikuti ketentuan mengenai sistem informasi
geografis yang dikeluarkan oleh kementerian/lembaga yang
berwenang;
Hasil akhir Penyusunan pembentukan satuan wilayah ekonomi guna
pengembangan infrastruktur yang efisien di Kabupaten Gresik akan
menjadi referensi untuk penyusunan substansi teknis rencana detail
tata ruang yang perlu dilegalisasikan menjadi peraturan daerah.
Sesuai dengan tahapan kegiatan maka sistematika pelaporan
dalam pelaksanaan penyusunan pembentukan satuan wilayah ekonomi
guna pengembangan infrastruktur yang efisien di Kabupaten Gresik
dijabarkan sebagai berikut :
Laporan pendahuluan Bab I- 8
![Page 9: BAB I Pendahuluan](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022081813/557202674979599169a372ea/html5/thumbnails/9.jpg)
Perencanaan Wilayah dan Kota 4
1. Laporan Pendahuluan dibuat dalam rangka persiapan pekerjaan
survey berisikan latar belakang pekerjaan, maksud dan tujuan,
lingkup pekerjaan, metode dan pendekatan pekerjaan, jadwal
pelaksanaan kegiatan, maupun instrument-instrumen survey yang
akan digunakan pada saat survey lapangan.
Adapun spesifikasi buku laporan pendahuluan adalah sebagai
berikut :
Judul buku : Laporan Pendahuluan
Jumlah buku : 2 (dua) eksemplar
Ukuran buku : A4 ( 29,7 x 21,5 cm2)
Pengetikan : 1,5 spasi, pada kertas HVS putih polos
2. Laporan Fakta Dan Analisa, merupakan hasil pengkajian dan
penilaian keadaan yang ada pada wilayah perencanaan maupun
pengaruhnya mencakup keadaan fisik, sosial, budaya dan ekonomi
kawasan yang juga dipengaruhi oleh perkembangan kawasan di
wilayah perencanaan.
Adapun spesifikasi laporan fakta dan analisa adalah sebagai
berikut :
Judul buku : Laporan Fakta dan Analisa
Jumlah buku : 2 (dua) eksemplar
Ukuran buku : A4 ( 29,7 x 21,5 cm2)
Pengetikan : 1,5 spasi, pada kertas HVS putih polos
3. Laporan Draft Rencana, merupakan hasil pengkajian dari laporan
fakta dan analisa memuat Konsep/Rancangan Rencana Program-
Program Pengembangan Wilayah.
Adapun spesifikasi buku draft laporan akhir adalah sebagai berikut :
Judul buku : Draft Laporan Akhir
Jumlah buku : 2 (dua) Eksemplar
Ukuran buku : A4 ( 29,7 x 21,5 cm2)
Pengetikan : 1,5 spasi, pada kertas HVS putih polos
Laporan pendahuluan Bab I- 9
![Page 10: BAB I Pendahuluan](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022081813/557202674979599169a372ea/html5/thumbnails/10.jpg)
Perencanaan Wilayah dan Kota 4
4. Laporan Rencana, merupakan penyempurnaan dari laporan Draft
Rencana sesuai dengan konsep dan masukan dari peserta diskusi,
serta perubahan yang relevan sesuai pendekatan perencanaan.
Adapun spesifikasi buku laporan akhir adalah sebagai berikut :
Judul buku : Laporan Akhir
Jumlah buku : 1 (satu) Eksemplar
Ukuran buku : A4 ( 29,7 x 21,5 cm2)
Pengetikan : 1,5 spasi, pada kertas HVS putih polos
1.7 SISTEMATIKA LAPORAN
Dalam Laporan Pendahuluan Penyusunan pembentukan satuan wilayah
ekonomi guna pengembangan infrastruktur yang efisien di Kabupaten
Gresik, sistematika pembahasan laporan yang disusun adalah:
BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab ini diuraikan mengenai latar belakang, maksud dan tujuan,
sasaran, lokasi kegiatan, output / hasil keluaran, ruang lingkup,
landasan peraturan, sistematika pembahasan.
BAB II : TINJAUAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAN
PENGEMBANGAN WILAYAH
Pada bab ini memaparkan mengenai tinjauan terhadap kebijakan
terhadap Kabupaten Gresik dengan bepedoman terhadap penetapan
kawasan perencanaan di RTRW Jawa Timur.
BAB III : GAMBARAN UMUM WILAYAH PERENCANAAN
Menguraikan tentang gambaran umum wilayah Kabupaten Gresik
berdasarkan RTRW kedua wilayah tersebut, serta kajian dari hasil
survey lapangan.
BAB IV : METODOLOGI PELAKSANAAN KEGIATAN
Bab ini berisi mengenai beberapa metodologi, model-model analisa
dan rencana kegiatan serta alur berfikir untuk menentukan titik lokasi
Laporan pendahuluan Bab I- 10
![Page 11: BAB I Pendahuluan](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022081813/557202674979599169a372ea/html5/thumbnails/11.jpg)
Perencanaan Wilayah dan Kota 4
daerah prioritas dalam pengembangan infrastruktur yang efisien di
Kabupaten
BAB V : RENCANA KERJA
Berisikan tentang rencana kegiatan dan penjadwalan pekerjaan
BAB VI : MANAJEMEN TENAGA AHLI
Bab ini berisi mengenai organisasi konsultan, layanan tenaga ahli dan
produk pekerjaan.
BAB VII : PENUTUP
Berisikan kesimpulan dari laporan pendahuluan Studi pembentukan
satuan wilayah ekonomi guna pengembangan infrastruktur yang
efisien di Kabupaten Gresik Propinsi Jawa Timur.
Laporan pendahuluan Bab I- 11
![Page 12: BAB I Pendahuluan](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022081813/557202674979599169a372ea/html5/thumbnails/12.jpg)
Perencanaan Wilayah dan Kota 4
Laporan pendahuluan Bab I- 12