BAB I Pendahuluan

download BAB I Pendahuluan

of 8

Transcript of BAB I Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib dipelajari oleh

setiap siswa. Dalam perkembangannya matematika sangat pesat sekali bukan hanya materi bahkan konsep-konsepnya juga semakin berkembang seiring dengan perkembangan jaman sekarang ini. Bahkan matematika merupakan pelajaran yang dijadikan sebagai tolak ukur perkembangan suatu Negara. Begitu pentingnya peranan matematika dalam dunia pendidikan maka dari itu instansi pemerintah menaruh harapan yang besar supaya matematika bisa berkembang selayaknya Negara-negara maju sekarang ini, Ironisnya siswa di Negara Indonesia sekarang banyak yang beranggapan bahwa mata pelajaran matematika adalah mata pelajaran yang sangat sulit dan menakutkan dari pada mata pelajaran yang lainnya. Ini sesuai yang

disampaikan oleh Muji Astuti yang dikutip dari Nawangsari (2007:4) menyatakan bahwa Matematika sejak dulu memang dianggap oleh siswa sebagai pelajaran yang sulit dan menakutkan. Faktor-faktor yang mempengaruhi pandangan siswa tentang pelajaran matematika diantaranya pengalaman masa lalu, performence guru, kurangnya dukungan dari orang tua, terlalu banyaknya rumus, materinya banyak yang bersifat abstrak, banyak materi yang tidak berguna dalam kehidupan nyata dan lain-lain, ini yang mengkibatkan persepsi siswa tentang pelajaran matematika menjadi buruk. Senada dengan hal diatas Abdul Halim Fathani (2009:9) menyatakan bahwa

1

Matematika adalah ilmu yang bikin stres, membuat pikiran bingung, menghabiskan waktu dan cenderung hanya mengotak-atik rumus yang tidak berguna dalam kehidupan. Oleh karena itu persepsi awal dari siswa tentang pelajaran matematika sangatlah penting karena timbulnya suatu persepsi siswa tergantung dari pengalaman siswa yang terdahulu yang diperoleh dari jenjang pendidikan dasar dari awal siswa tersebut mengenal matematika. Jika pengalaman siswa tersebut baik maka persepsi siswa tentang pelajaran matematika juga baik akan tetapi jika pengalaman matematika siswa tersebut kurang baik maka siswa tersebut akan benci bahkan malas untuk mempelajarinya. Proses terjadinya persepsi tergantung dari pengalaman masa lalu dan pendidikan yang diperoleh individu. Banyak yang beranggapan bahwa apabila mata pelajaran yang disenangi maka akan lebih mudah untuk dipelajari dan memahaminya, akan tetapi sebaliknya apabila pelajaran itu tidak disenangi akan menimbulkan sikap yang kurang menyenangkan terhadap mata pelajarn tersebut. Sesuai dengan penjelasan di atas bahwa persepsi awal siswa tentang pelajaran matematika akan menentukan hasil belajar siswa maksimal dan tidaknya hasil yang dicapai tergantung persepsi awal yang mempengaruhi dari siswa itu sendiri. Selain dari pada persepsi siswa tentang pelajaran matematika terdapat hal yang sangat penting dalam mendorong keberhasilan mewujudkan tujuan belajar, motivasi belajar merupakan penentu keberhasilan siswa dalam mempelajari matematika. Sebagai mana yang di definisikan oleh Hamzah B. Uno (2010:3) yang mengemukakan bahwa Motivasi adalah dorongan yang terdapat dalam diri seseorang untuk berusaha mengadakan perubahan tingkah laku yang lebih baik

2

dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Rendahnya motivasi belajar siswa dalam belajar matematika ditunjukan dengan rendahnya prestasi/hasil yang diraih siswa Indonesia pada ajang internasional ini sesuai yang ditunjukan oleh data dari UNESCO menyatakan peringkat matematika siswa Sekolah Menengah Pertama Indonesia berada di deretan 34 dari 38 negara (Asosiasi Guru Matematika Indonesia, 2008:1). Dalam hal belajar siswa akan berhasil kalau dalam dirinya sendiri ada kemauan, keinginan dan dorongan untuk belajar, karena dengan peningkatan motivasi belajar maka siswa akan tergerak, terarahkan sikap dan perilaku siswa dalam belajar. Makin kuat motivasi seseorang dalam belajar, makin optimal dalam melakukan aktivitas belajar, dangan kata lain intensitas (kekuatan) belajar sangat ditentukan oleh motivasi/dorongan. Belajar idealnya berarti kegiatan psikologi, fisik dan sosiologi menuju perkembangan pribadi seutuhnya. Namun realitanya yang dipahami oleh sebagian besar masyarakat tidaklah demikian, belajar dianggap sebagai kegiatan yang hanya dilakukan di lingkungan sekolah saja. Belajar selalu dikaitkan dengan tugas-tugas sekolah, sebagian besar masyarakat menganggap belajar di sekolah adalah usaha penguasaan ilmu pengatahuan, anggapan tersebut tidaklah seluruhnya salah, akan tetapi belajar disekolah merupakan sebuah proses yang harus dilalui siswa untuk membentuk suatu kepribadian, sikap dan mental bukan hanya ilmu pengetahuan saja. Antara motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling berkaitan. Pada dasarnya motivasi belajar terdiri dari dua bentuk yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik timbul dari dalam individu itu sendiri tanpa

3

ada paksaan dan dorongan dari orang lain akan tetapi atas dasar kemauan sendiri. Sedangkan motivasi ekstrinsik timbul akibat pengaruh dari luar individu, apakah karena adanya ajakan, suruhan, atau paksaaan dari orang lain sehingga dengan keadaan demikian siswa mau melakukan sesuatu atau belajar. Baik dorongan intrinsik ataupun ekstrinsik ini sangatlah penting karena kedua bentuk motivasi tersebut sifatnya sama yaitu menuju kesatu tujuan yang sama yang dalam hal ini adalah hasil belajar matematika. Dari dua bentuk motivasi di atas pada siswa akan timbulah hasrat atau keinginan untuk belajar. Menurut Hamzah B. Uno (2010:23) Pada hakikatnya motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa-siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung. Sedangkan hasil belajar merupakan sebuah hasil yang terbentuk dari proses belajar yang telah dilakukan dengan tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi atau pokok bahasan tertentu yang dapat dinilai, sebagi tolak ukur bahwa berhasil tidaknya siswa dalam kegiatan pembelajaran. Ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Sujana (2009:22) Hasil belajar adalah kemampuan-kemapuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil yang maksimal dapat diperoleh apabila setiap faktor-faktor yang berhubungan dengan kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan baik. Dengan kata lain hasil belajar yang dicapai bukan hanya faktor-faktor guru, sekolah dan lingkungan saja melainkan faktor lain yang salah satu diantaranya yaitu persepsi siswa tentang pelajaran matematika dan motivasi belajar siswa.

4

1.2.

Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat

diidentifikasi masalah sebagai berikut : 1.2.1. Apakah Persepsi siswa tentang pelajaran matematika yang baik dapat menentukan keberhasilan dalam belajar matematika? 1.2.2. Apakah kurangnya motivasi belajar siswa Indonesia dalam belajar matematika merupakan faktor yang sangat menentukan keberhasilan dalam belajar matematika? 1.2.3. Faktor apa sajakah yang mempengaruhi tingkat keberhasilan dalam belajar matematika? 1.2.4. Sejauh mana peranan faktor-faktor belajar dapat mempengaruhi tingkat

keberhasilan dalam belajar matematika?

1.3.

Batasan dan Rumusan Masalah

1.3.1. Batasan Masalah Menyadari bahwa pembahasan tentang matematika sangatlah luas dan kompleks, maka penulis membatasi masalah yang akan diteliti. Hal ini dilakukan agar penelitian lebih terfokus dan tidak melenceng dari permasalahan, maka penulis membuat batasan masalah pada variabel bebas yaitu persepsi siswa tentang pelajaran matematika dan motivasi belajar siswa serta variabel terikat yaitu hasil belajar matematika yang diperoleh dari hasil ulangan matematika pada materi bangun ruang sisi datar.

5

1.3.2. Rumusan Masalah Berdasarkan batasan masalah diatas maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut : a. Apakah terdapat hubungan antara persepsi siswa tentang pelajaran matematika dengan motivasi belajar siswa? b. Apakah terdapat pengaruh persepsi siswa tentang pelajaran matematika terhadap hasil belajar matematika? c. Apakah terdapat pengaruh motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar matematika? d. Apakah terdapat pengaruh persepsi tentang pelajaran matematika dan motivasi belajar siswa secara bersama-sama terhadap hasil belajar matematika?

1.4.

Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas tujuan yang hendak dicapai dalam

penelitian ini adalah : 1.4.1. Untuk mengetahui hubungan antara persepsi siswa tentang pelajaran matematika dengan motivasi belajar siswa. 1.4.2. Untuk mengetahui pengaruh persepsi siswa tentang pelajaran matematika terhadap hasil belajar matematika. 1.4.3. Untuk mengetahui pengaruh motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar matematika.

6

1.4.4. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh persepsi siswa tentang pelajaran matematika dan motivasi belajar siswa apabila dilakukan secara bersamasama terhadap hasil belajar matematika.

1.5.

Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1.5.1. Manfaat Teoritis Dari segi ilmiah, penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan ilmu matematika, khususnya tentang pengaruh persepsi dan motivasi siswa terhadap hasil belajar matematika pada materi bangun ruang sisi datar. 1.5.2. Manfaat Praktis a. Bagi Penulis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan penulis serta dapat menerapkan ilmu-ilmu yang telah didapat dari bangku kuliah dengan mengubah pandangan siswa tentang pelajaran matematika yang dulu buruk pada pelajaran matematika menjadi lebih menyenangkan serta dapat meningkatkan motivasi belajar siswa khususnya bagi siswa yang kurang mempunyai motivasi belajar dan digunakan untuk memperoleh gelar Sarjana (S1) Pendidikan matematika di Universitas Wiralodra Indramayu. b. Bagi Pengelola Fakultas Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan bacaan dan perbandingan bagi pembaca yang sedang mengadakan penelitian.

7

c. Bagi Pengelola Pendidikan Hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai tambahan bahan pustaka mengenai pengaruh persepsi dan motivasi siswa terhadap hasil belajar matematika pada materi bangun ruang sisi datar. Hasil penelitian juga dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan bagi guru-guru khususnya guru matematika untuk memperhatikan dan memberikan pandangan terhadap siswa-siswinya supaya mempunyai persepsi yang baik tentang pelajaran matematika dan motivasi belajar yang tinggi sehingga hasil belajar matematika bisa lebih maksimal.

8