Bab i Pendahuluan

5
 1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Ilmu kimia merupakan salah satu cabang dari ilmu sains, dengan mempelajari ilmu kimia, siswa dapat memahami apa yang terjadi di sekelilingnya. Sebagian besar siswa menganggap pelajaran kimia di sekolah sangat sulit sehingga siswa sukar memahaminya. Materi Pelajaran Kimia di SMA banyak berisi konsep-konsep yang cukup sulit untuk dipahami siswa, karena menyangkut reaksi-reaksi kimia dan hitungan- hitungan serta menyangkut konsep-konsep yang bersifat abstrak dan dianggap oleh siswa merupakan materi yang relatif baru dan belum pernah diperolehnya ketika di SMP (Sunyono, 2009). Menurut Windura (2008) dalam Nirmalasari (2011), “Kemungkinan kesulitan belajar lain yang dihadapi oleh peserta didik adalah memahami konsep dalam pelajaran kimia, karena dalam proses belajar peserta didik seringkali hanya menggunakan setengah kemampuan otaknya saja yaitu otak kiri. Penggunaan otak kiri yang dominan dapat menyebabkan, antara lain: tidak dapat konsentrasi, tidak kreatif, tingkat pemahaman rendah, mudah lupa, dan otak sudah merasa penuh sehingga tidak sanggup lagi menerima informasi-informasi yang baru. Padahal hal tersebut mustahil terjadi karena potensi otak dan kapasitas otak sangat besar melebihi kapasitas komputer. Dalam kondisi seperti di atas, kesulitan pelajaran kimia diperburuk lagi oleh keputusan pemerintah melalui Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar

Transcript of Bab i Pendahuluan

Page 1: Bab i Pendahuluan

5/15/2018 Bab i Pendahuluan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-pendahuluan-55ab4e1f8eef1 1/5

1

BAB I PENDAHULUAN

1. 1  Latar Belakang Masalah

Ilmu kimia merupakan salah satu cabang dari ilmu sains, dengan

mempelajari ilmu kimia, siswa dapat memahami apa yang terjadi di sekelilingnya.

Sebagian besar siswa menganggap pelajaran kimia di sekolah sangat sulit

sehingga siswa sukar memahaminya.

Materi Pelajaran Kimia di SMA banyak berisi konsep-konsep yang cukup

sulit untuk dipahami siswa, karena menyangkut reaksi-reaksi kimia dan hitungan-

hitungan serta menyangkut konsep-konsep yang bersifat abstrak dan dianggap

oleh siswa merupakan materi yang relatif baru dan belum pernah diperolehnya

ketika di SMP (Sunyono, 2009).

Menurut Windura (2008) dalam Nirmalasari (2011), “Kemungkinan

kesulitan belajar lain yang dihadapi oleh peserta didik adalah memahami konsep

dalam pelajaran kimia, karena dalam proses belajar peserta didik seringkali hanya

menggunakan setengah kemampuan otaknya saja yaitu otak kiri. Penggunaan otak 

kiri yang dominan dapat menyebabkan, antara lain: tidak dapat konsentrasi, tidak 

kreatif, tingkat pemahaman rendah, mudah lupa, dan otak sudah merasa penuh

sehingga tidak sanggup lagi menerima informasi-informasi yang baru. Padahal hal

tersebut mustahil terjadi karena potensi otak dan kapasitas otak sangat besar

melebihi kapasitas komputer.

Dalam kondisi seperti di atas, kesulitan pelajaran kimia diperburuk lagi oleh

keputusan pemerintah melalui Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar

Page 2: Bab i Pendahuluan

5/15/2018 Bab i Pendahuluan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-pendahuluan-55ab4e1f8eef1 2/5

2

dan Menengah Kementerian Pendidikan Nasional mencanangkan sebuah program

baru di sekolah, yaitu Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) guna meningkatkan

sumber daya manusia (SDM). Dalam landasan dan pentahapan perintisan SBI,

salah satunya adalah RSBI dapat menggunakan bahasa pengantar Bahasa Inggris

dan/atau bahasa asing lainnya yang digunakan dalam forum internasional bagi

mata pelajaran tertentu. Dengan mengacu pada ketetapan tersebut, sangat jelas

bahwa Bahasa Inggris merupakan bahasa pengantar yang harus digunakan dalam

mempelajari ilmu kimia di Rintisan Sekolah Menengah Atas Bertaraf 

Internasional (R-SMA BI).

Menurut Yassin, dkk (2009), “Tinjauan penelitian yang dibahas sejauh ini

telah menimbulkan kekhawatiran besar tentang kemampuan Bahasa Inggris baik 

dari guru dan peserta didik. Penelitian yang telah dilakukan, peserta didik 

mengalami kesulitan dalam menggunakan Bahasa Inggris untuk belajar. Hal ini

memungkinkan guru untuk mencari dan menerapkan cara-cara supaya berhasil

menanggapi bahasa yang terkait masalah. Selain itu, peserta didik memiliki

persepsi, sikap dan masalah terhadap dukungan penggunaan Bahasa Inggris dan

keluarga serta latar belakang yang ditemukan menjadi faktor penting bagi guru

untuk memanfaatkan dalam membuat instruksi lebih bermakna dan relevan.

Dalam Prakteknya, Bahasa Inggris sains berbeda dengan Bahasa Inggris

biasa, akan tetapi upaya untuk menyatakan secara tepat dimana letak perbedaan

tersebut telah gagal dilakukan. Sebagian masalahnya adalah hal-hal yang

kompleks belaka dan bahasa yang bervariasi (Lowe, 2009).

Page 3: Bab i Pendahuluan

5/15/2018 Bab i Pendahuluan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-pendahuluan-55ab4e1f8eef1 3/5

3

Dengan demikian ada dua kendala utama dalam meningkatkan minat,

motivasi dan hasil belajar siswa pada pelajaran kimia di R SMA BI, yaitu ilmu

kimia itu sulit dan penggunaan Bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar dalam

proses belajar mengajar. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian yang lebih

mendalam terkait dengan penggunaan Bahasa Inggris di R SMA BI.

Menurut informasi yang diperoleh, di SMA Laboratorium Unsyiah yang

merupakan salah satu R SMA BI yang ada di Kota Banda Aceh, penggunaan

Bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar dalam pembelajaran kimia masih

dianggap sulit oleh sebagian siswa. Siswa kurang dapat memahami uraian dalam

bentuk Bahasa Inggris, apalagi menyelesaikan soal dalam bentuk Bahasa Inggn

ris. Masalah lainnya, siswa kurang bisa menulis catatan dalam Bahasa Inggris

yang disebabkan salah persepsi dalam memahami kata-kata dalam Bahasa Inggris

yang disampaikan oleh guru ketika menjelaskan materi tersebut. Hal ini

dibuktikan dengan penulisan Bahasa Inggris yang salah dalam lembar jawaban

siswa. Oleh karena itu, diperlukan suatu cara yang tepat untuk mengatasi masalah

tersebut. Apalagi, pada materi yang berupa uraian, seperti hidrokarbon dan

minyak bumi.

Penerapan Science Reflective Journal Writing (SRJW ) diharapkan dapat

menjadi solusi untuk mengatasi permasalahan yang terjadi pada pembelajaran

kimia di SMA BI. Dengan adanya science reflective journal writing dapat

membantu meningkatkan dan mengembangkan kemampuan menulis jurnal guna

menghasilkan hasil belajar yang optimal sesuai dengan KKM yang ingin dicapai.

Page 4: Bab i Pendahuluan

5/15/2018 Bab i Pendahuluan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-pendahuluan-55ab4e1f8eef1 4/5

4

Selain itu, science reflective journal writing juga dapat juga digunakan sebagai

alat penilaian oleh guru. Di dalam SRJW siswa dapat:

1).  Mendeskripsikan apa yang terjadi, dilihat, dialami dan dilakukan.

2).  Merasakan dan memikirkan sehubungan dengan apa yang dialami

3).  Mengevaluasi apa yang baik/tidak baik, bermanfaat/tidak bermanfaat dari

peristiwa/pengalaman tersebut.

4).  Menyimpulkan apa yang seharusnya dilakukan/sebaiknya dilakukan?

5).  Menganalisis apa yang dipahami dari peristiwa/ pengalaman itu. Mis:

Mengapa bahan kimia yang ada dalam kehidupan sehari-hari memiliki

dampak negative dan positif?

6).  Membuat rencana ke depan jika mengalami/melakukan lagi, apa yang akan

dilakukan?

Zuckerman dan Rajuan (2008) mengatakan bahwa reflective writing sangat

efektif untuk menentukan langkah selanjutnya yang harus dilakukan siswa.

Sedangkan Selvester dan Rich (2007) berpendapat bahwa penggunaan reflective

writing sangat berpotensi membantu guru dalam mengembangkan pendekatan

yang sistematis, kritis dan kontruktif. Menurut Rossi (2004), “Jurnal interaktif 

merupakan alat yang fleksibel yang dapat memberikan kesempatan bagi siswa

untuk berpikir, mengemukakan alasan, menunjukkan kreativitas dan juga

mempraktekkan kemampuan yang dibutuhkan sehingga sukses dalam sains”. 

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti ingin mengetahui apakah

penerapan SRJW  dapat meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada bidang

studi kimia di SMA BI, sehingga penelitian ini diberi judul “Penerapan Science

Page 5: Bab i Pendahuluan

5/15/2018 Bab i Pendahuluan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-pendahuluan-55ab4e1f8eef1 5/5

5

  Reflective Journal Writing (SRJW) Pada Materi Minyak Bumi di Kelas X

SMA Laboratorium Unsyiah Tahun Ajaran 2011-2012”. 

1. 2  Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka rumusan masalah dari penelitian

ini adalah: 

1).  Bagaimanakah hasil belajar siswa pada materi minyak bumi dengan

menerapkan SRJW ?

2).  Bagaimanakah aktivitas siswa selama menerapkan SRJW ?

3).  Bagaimanakah tanggapan siswa terhadap SRJW ?

1. 3  Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini adalah:

1).  Untuk mengetahui hasil belajar siswa pada materi minyak bumi dengan

menerapkan SRJW .

2).  Untuk mengetahui aktivitas siswa selama menerapkan SRJW .

3).  Untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap SRJW .

1. 4  Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka hasil penelitian ini diharapkan

dapat menambah wawasan yang lebih luas bagi peneliti, dapat memberikan

informasi atau pengetahuan bagi guru bidang studi kimia dalam menerapkan

SRJW  sebagai alternatif untuk dapat meningkatkan hasil belajar siswa, khususnya

pada kelas SBI.