BAB I Pendahuluan
Click here to load reader
-
Upload
vbry-azzam -
Category
Documents
-
view
360 -
download
1
description
Transcript of BAB I Pendahuluan
![Page 1: BAB I Pendahuluan](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022100506/5571f7a649795991698bbecf/html5/thumbnails/1.jpg)
1 Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Surabaya
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Berkembangnya usaha perikanan Indonesia baik di bidang budidaya,
penangkapan maupun pengolahan hasil perikanan sangat membawa dampak yang
positif terhadap perekonomian nasional, sehingga dapat memberikan sumbangan
pendapatan negara yang cukup tinggi. Hal ini ditandai dengan semakin
meningkatnya arus lalu lintas komoditas perikanan (Rahajanto, 2006)
Saat ini budidaya perairan (aquaculture) telah berkembang luas, dan
dikelompokkan menjadi tiga, yaitu budidaya air tawar; budidaya air payau dan
budidaya bahari atau laut (marineculture). Tiga habitat ini masih menyimpan
ribuan spesies perairan yang dapat di manfaatkan oleh kehidupan manusia dalam
waktu yang tidak terbatas, akan tetapi keterbatasan itu merupakan suatu beban dan
tanggung jawab manusia untuk menangani sesuai dengan etika dan peradaban.
Untuk budidaya air payau, pada saat ini telah banyak dikembangkan oleh
masyarakat karena memiliki nilai ekonomis tinggi. Dalam proses pengembangan
budidaya komoditas tersebut tidak luput dengan berbagai faktor-faktor yang
mempengaruhinya, misalnya manajemen pakan, kualitas air, perkembangbiakan,
dan perilakunya.
1
![Page 2: BAB I Pendahuluan](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022100506/5571f7a649795991698bbecf/html5/thumbnails/2.jpg)
2
Dari beberapa kajian diketahui penyebab penurunan produksi budidaya
udang adalah merosotnya kualitas lingkungan perikanan budidaya yang memicu
mewabahnya serangan penyakit (Haris, 2000; Rukyani, 2000). Kemerosotan
kualitas lingkungan perikanan budidaya udang banyak dijumpai di sepanjang
pantai utara Jawa, baik disebabkan oleh kegiatan sektoral maupun kegiatan
budidaya udang itu sendiri. Terlantarnya lahan tambak intensif dan tidak
dioperasikannya menjadi suatu indikasi kuat bahwa telah terjadi kemerosotan
kualitas lingkungan perikanan budidaya yang menjadi ciri dari kegagalan panen.
Pertimbangan kritis tentang kerugian lingkungan dan dampak sosial ekonomi dari
budidaya udang perlu menjadi perhatian semua pihak, meskipun terdapat
beberapa upaya yang dilakukan seperti halnya penggunaan filter biologis
(biofilter) dari oyster, kerang dan rumput laut (Grascillaria sp.) secara objektif
dalam mencegah kerusakan lingkungan serta pendugaan status sosioekonomi
budidaya udang (Boyd, 2000). Karena itu, praktek budidaya udang yang
bertanggung jawab dan berkelanjutan, merupakan jawaban atas permasalahan
tersebut.
Mahasiswa mendapatkan wawasan yang berhubungan dengan budidaya ikan
dibangku kuliah dan keterampilan tentang budidaya ikan sangat sedikit, untuk itu
perlu dilakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL). PKL merupakan suatu kegiatan
yang dilakukan di lapangan di luar lingkungan kampus, sebagai salah satu
kurikulum wajib di bidang studi biologi di Universitas Negeri Surabaya
(UNESA). Hal tersebut adalah sebagian kecil dari upaya untuk menciptakan
![Page 3: BAB I Pendahuluan](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022100506/5571f7a649795991698bbecf/html5/thumbnails/3.jpg)
3
lulusan biologi yang berkompeten., selain itu PKL merupakan sarana dalam
mengembangkan ilmu biologi yang disesuaikan dengan perkembangannya.
Melalui PKL, mahasiswa diharapkan memperoleh pemahaman tentang
sikap, perilaku, tanggungjawab, kepribadian yang mantap dalam menunjang
keterampilan yang diperoleh di UPT tersebut, pelaksanaan tugas sebagai tenaga
ahli biologi yang mempunyai wawasan, pengetahuan, teori, dan ketrampilan
dalam bidang budidaya ikan dan non ikan serta memahami teknologi yang
berhubungan dengan budidaya perikanan.
Melalui PKL mahasiswa diharapkan bisa mengaplikasikan semua ilmu yang
diperoleh selama duduk di bangku kuliah, dan di tempat PKL, sehingga upaya
untuk menciptakan lulusan biologi yang “siap pakai” bisa terlaksana.
Unit Pelaksanaan Teknis Pengembangan Budidaya Air Payau (UPT-PBAP)
Bangil, merupakan suatu instansi yang menangani bidang budidaya perikanan
dengan komoditas seperti udang windu, udang vaname, bandeng, dan kepiting,
sehingga untuk mengetahui lebih jauh tentang bagaimana cara/sistem pengelolaan
tambak udang Litopennaus vannamei secara super intensif di UPT Pengembangan
Budidaya Air Payau Bangil, maka dilakukan kegiatan PKL.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas, maka
rumusan masalah yang dapat diambil sebagai berikut :
![Page 4: BAB I Pendahuluan](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022100506/5571f7a649795991698bbecf/html5/thumbnails/4.jpg)
4
1. Bagaimana sistem pengelolaan tambak udang vaname (Litopenaeus
vannamei) secara super intensif yang dikembangkan oleh UPT
Pengembangan Budidaya Air Payau (PBAP) Bangil-Pasuruan ?
2. Bagaimana proses budidaya udang vaname ( Litopenaeus vannamei)
dalam pemenuhan kriteria food safety ?
3. Bagaimana proses pemasaran yang dilakukan di UPT Pengembangan
Budidaya Air Payau (PBAP) Bangil ?
C. Tujuan
Tujuan Praktek Kerja Lapangan ini adalah :
1. Tujuan Umum :
a) Membuka wawasan mahasiswa terutama tentang usaha budidaya
perikanan air payau khususnya udang vanamei agar memiliki keterampilan
dan dapat berwirausaha sendiri.
b) Menjalin hubungan antara dunia pendidikan (Universitas Negeri
Surabaya) dengan Balai Pengembangan Budidaya Air Payau (BPBAP)
Bangil, Pasuruan, Jawa Timur agar dapat saling tukar-menukar informasi
tentang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang
perikanan.
2. Tujuan Khusus :
a) Mengetahui sistem pengelolaan tambak udang vaname (Litopenaeus
vannamei) secara super intensif yang diterapkan oleh UPT PBAP Bangil-
Pasuruan.
![Page 5: BAB I Pendahuluan](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022100506/5571f7a649795991698bbecf/html5/thumbnails/5.jpg)
5
b) Mengetahui proses budidaya udang vaname (Litopenaeus vannamei)
dalam pemenuhan kriteria food safety.
c) Mengetahui dan mempelajari proses pemasaran udang vaname yang
dilakukan di UPT Pengembangan Budidaya Air Payau (PBAP) Bangil ?
D. Manfaat
1. Bagi Mahasiswa :
Menambah ilmu pengetahuan dan memperluas wawasan serta bertambahnya
keterampilan mengenai budidaya perikanan air payau khususnya pada budidaya
udang windu di UPT Pengembangan Budidaya Air Payau (PBAP) Bangil-
Pasuruan, serta dapat ikut melakukan kegiatan budidaya perikanan air payau
secara langsung.
2. Bagi Institusi :
Menjalin hubungan kerja sama dengan UPT Pengembangan Budidaya Air
Payau (PBAP) Bangil, Pasuruan, Jawa Timur, dalam Praktek Kerja Lapangan
selama 1 bulan.