BAB I. PENDAHULUAN20-03-2012)_.pdf · ... Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007, tentang ......

45
Gambaran Pelayanan SKPD Renstra BKP3 Tahun 2011-2015 1 b k Mewujudkan ketahanan pangan dan kemandirian petani Kabupaten Bandung p 3 Sabilulungan BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan Ketahanan Pangan dan Pertanian masih merupakan prioritas PembangunanDaerah Kabupaten Bandung dalam RPJMD 2011-2015 yang difokuskan pada peningkatan ketersediaan pangan, pemantapan distribusi pangan dan percepatan penganekaragaman pangan sesuai dengan karakteristik daerah, serta peningkatan kesejahteraan masyarakat petani melalui upaya pemberdayaan kelompok pelaku usaha dan pelaku utama pada bidang agribisnis khususnya komoditas-komoditas unggulan. Pembangunan ketahanan pangan dan pertanian juga dilaksanakan melalui berbagai upaya dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pengurangan kemiskinan sebagai perwujudan pembangunan sosial-ekonomi sebagai bagian pembangunan daerah Kabupaten Bandung secara keseluruhan. Implementasi program pembangunan ketahanan pangan dan pertanian dilaksanakan dengan memperhatikan sub sistem ketahanan pangan yaitu melalui upaya peningkatan produksi, ketersediaan dan penanganan kerawanan pangan, pemantapan distribusi dan cadangan pangan, serta peningkatan kualitas konsumsi dan keamanan pangan. Dengan demikian, program-program pembangunan ketahanan pangan dan pertanian tersebut diarahkan untuk mendorong terciptanya kondisi sosial-ekonomi yang kondusif, menuju ketahanan pangan masyarakat dan kesejahteraan petani yang mantap dan berkelanjutan. Berbagai peraturan dan perundangan yang ditetapkan oleh Pemerintah, juga telah mengarahkan dan mendorong pemantapan ketahanan pangan yaitu: Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1996 tentang Pangan; Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1999 tentang Label dan Iklan Pangan; Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2002 tentang Ketahanan Pangan; Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu, dan Gizi Pangan; Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 pada Pasal 2 dan Pasal 3, menyatakan bahwa Pemerintah Kabupaten/Kota wajib membuat laporan mempertanggungjawabkan urusan ketahanan pangan; Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007, tentang Pembagian Urusan Pemerintahanantara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota; Peraturan Presiden Nomor 83 tahun 2006 tentang Dewan Ketahanan Pangan; Peraturan Presiden Nomor 22 Tahun 2009 tentang Kebijakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumberdaya Lokal. Dalam kerangka mendorong dan mensinkronkan pembangunan ketahanan pangan dan pertanian untuk 5 (lima) tahun ke depan (2011-2015), dan menindaklanjuti Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Bandung tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2011-2015, maka Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan (BKP3) Kabupaten Bandung sebagai salah satu Unit eselon II pada Pemerintah Kabupaten Bandung menyusun Rencana Strategis Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan (BKP3) Kabupaten Bandung Tahun 2011 2015. Rencana Strategis (Renstra) SKPD Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Tahun Kabupaten Bandung Tahun 2011-2015 merupakan dokumen perencanaan jangka menengah yang memuat visi, misi, kebijakan dan strategis organisasi serta rencana program kegiatan indikatif kurun waktu lima tahun. Renstra Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bandung merupakan perangkat dokumen yang bertujuan untuk mencapai harmonisasi perencanaan pembangunan ketahanan pangan dan sumberdaya manusia pertanian kurun waktu 5(lima) tahun secara menyeluruh, terintegrasi, efisien dan sinergi dengan kebijakan pembangunan

Transcript of BAB I. PENDAHULUAN20-03-2012)_.pdf · ... Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007, tentang ......

Page 1: BAB I. PENDAHULUAN20-03-2012)_.pdf · ... Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007, tentang ... tentang Pedoman Pembinaan Kelembagaan Petani; ... Nomor 25/Permentan/OT.140/5/2009

Gambaran Pelayanan SKPD

Renstra BKP3 Tahun 2011-2015 1

b k Mewujudkan ketahanan pangan dan kemandirian petani Kabupaten Bandung p 3

Sabilulungan

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pembangunan Ketahanan Pangan dan Pertanian masih merupakan prioritas

PembangunanDaerah Kabupaten Bandung dalam RPJMD 2011-2015 yang difokuskan pada peningkatan ketersediaan pangan, pemantapan distribusi pangan dan percepatan

penganekaragaman pangan sesuai dengan karakteristik daerah, serta peningkatan kesejahteraan masyarakat petani melalui upaya pemberdayaan kelompok pelaku usaha dan

pelaku utama pada bidang agribisnis khususnya komoditas-komoditas unggulan.

Pembangunan ketahanan pangan dan pertanian juga dilaksanakan melalui berbagai upaya dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pengurangan kemiskinan sebagai

perwujudan pembangunan sosial-ekonomi sebagai bagian pembangunan daerah Kabupaten

Bandung secara keseluruhan.

Implementasi program pembangunan ketahanan pangan dan pertanian dilaksanakan

dengan memperhatikan sub sistem ketahanan pangan yaitu melalui upaya peningkatan produksi, ketersediaan dan penanganan kerawanan pangan, pemantapan distribusi dan

cadangan pangan, serta peningkatan kualitas konsumsi dan keamanan pangan. Dengan

demikian, program-program pembangunan ketahanan pangan dan pertanian tersebut diarahkan untuk mendorong terciptanya kondisi sosial-ekonomi yang kondusif, menuju

ketahanan pangan masyarakat dan kesejahteraan petani yang mantap dan berkelanjutan.

Berbagai peraturan dan perundangan yang ditetapkan oleh Pemerintah, juga telah mengarahkan dan mendorong pemantapan ketahanan pangan yaitu: Undang-Undang Nomor

7 Tahun 1996 tentang Pangan; Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1999 tentang Label dan Iklan Pangan; Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2002 tentang Ketahanan Pangan;

Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu, dan Gizi Pangan;

Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 pada Pasal 2 dan Pasal 3, menyatakan bahwa Pemerintah Kabupaten/Kota wajib membuat laporan mempertanggungjawabkan urusan

ketahanan pangan; Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007, tentang Pembagian Urusan

Pemerintahanantara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota; Peraturan Presiden Nomor 83 tahun 2006 tentang Dewan Ketahanan Pangan;

Peraturan Presiden Nomor 22 Tahun 2009 tentang Kebijakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumberdaya Lokal.

Dalam kerangka mendorong dan mensinkronkan pembangunan ketahanan pangan dan

pertanian untuk 5 (lima) tahun ke depan (2011-2015), dan menindaklanjuti Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Bandung tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun

2011-2015, maka Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan (BKP3) Kabupaten

Bandung sebagai salah satu Unit eselon II pada Pemerintah Kabupaten Bandung menyusun Rencana Strategis Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan (BKP3) Kabupaten

Bandung Tahun 2011 – 2015.

Rencana Strategis (Renstra) SKPD Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan

Tahun Kabupaten Bandung Tahun 2011-2015 merupakan dokumen perencanaan jangka

menengah yang memuat visi, misi, kebijakan dan strategis organisasi serta rencana program kegiatan indikatif kurun waktu lima tahun.

Renstra Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bandung

merupakan perangkat dokumen yang bertujuan untuk mencapai harmonisasi perencanaan pembangunan ketahanan pangan dan sumberdaya manusia pertanian kurun waktu 5(lima)

tahun secara menyeluruh, terintegrasi, efisien dan sinergi dengan kebijakan pembangunan

Page 2: BAB I. PENDAHULUAN20-03-2012)_.pdf · ... Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007, tentang ... tentang Pedoman Pembinaan Kelembagaan Petani; ... Nomor 25/Permentan/OT.140/5/2009

Gambaran Pelayanan SKPD

Renstra BKP3 Tahun 2011-2015 2

b k Mewujudkan ketahanan pangan dan kemandirian petani Kabupaten Bandung p 3

Sabilulungan

jangka menengah nasional, kebijakan pembangunan jangka menengah Provinsi Jawa Jawa

Barat serta Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Bandung.

Renstra Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bandung Tahun

2011-2015 merupakan acuan, arahan kebijakan dan strategi pembangunan ketahanan pangan dan SDM pertanian dalam menyusun program dan kegiatan pembangunan Tahun 2011-2015.

1.2. Landasan Hukum

Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD) Badan Ketahanan

Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bandung Tahun 2008-2010 disusun berdasarkan peraturan perundang-undangan sebagai berikut :

1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

2. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara;

3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistim Perencanaan Pembangunan

Nasional;

4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;

6. Undang-undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (SP3K);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;

8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian

dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

9. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1996 tentang Pangan;

10. Undang-Undang Nomor 16 tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan

dan Kehutanan;

11. Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2002 tentang Ketahanan Pangan;

12. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu dan Gizi Pangan;

13. Kepres RI Nomor 132 Tahun 2001 dan Peraturan Pemerintah RI Nomor 83 Tahun 2006 tentang Dewan Ketahanan Pangan;

14. Peraturan Pemerintah Nomor 43 tahun 2009 tentang Pembiayaan, Pembinaan dan

Pengawasan Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan;

15. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 273 /Kpts/OT.160/4/2007, tentang Pedoman

Pembinaan Kelembagaan Petani;

16. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 25/Permentan/OT.140/5/2009 tentang Pedoman

Penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian;

17. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 42/Permentan/OT.140/10/2009 tentang Metode Penyuluhan Pertanian;

18. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 49/Permentan/OT.140/10/2009 tentang Kebijakan

dan Strategi Penyuluhan Pertanian;

19. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 51/Permentan/OT.140/12/2009 tentang Pedoman

Standar Minimal dan Pemanfaatan Sarana dan Prasarana Penyuluhan Pertanian;

20. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 01/Permentan/OT.140/1/2008 tentang Pedoman

Pembinaan THL-TBPP;

Page 3: BAB I. PENDAHULUAN20-03-2012)_.pdf · ... Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007, tentang ... tentang Pedoman Pembinaan Kelembagaan Petani; ... Nomor 25/Permentan/OT.140/5/2009

Gambaran Pelayanan SKPD

Renstra BKP3 Tahun 2011-2015 3

b k Mewujudkan ketahanan pangan dan kemandirian petani Kabupaten Bandung p 3

Sabilulungan

21. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pembentukan

Organisasi Lembaga Teknis Daerah (diantaranya pembentukan Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bandung);

22. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung, Nomor 11 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2010-2015;

23. Peraturan Bupati Bandung Nomor 6 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata

Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Bandung;

24. Keputusan Bupati No 501/Kep.208-BKPPP/2008 Tentang Pembentukan Dewan

Ketahanan Pangan Kabupaten Bandung;

25. Keputusan Ketua Harian Dewan Ketahanan Pangan Kabupaten Bandung Nomor581/SK.137A/BKPPP/2008 tentang Susunan Organisasi Kelompok Kerja pada

Dewan Ketahanan Pangan Kabupaten Bandung.

1.3. Maksud dan Tujuan

Rencana strategis ini disusun dengan maksud :

a) Dijadikan sebagai arah kebijakan dan program dalam pelaksanaan pembangunan

ketahanan pangan dan penyuluhan pertanian di Kabupaten Bandung selama lima tahun ke depan;

b) Sebagai penjabaran implementatif dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

(RPJMD) pada sebagian bidang ketahanan dan pertanian, perikanan dan kehutanan di Kabupaten Bandung;

c) Menjadi salah satu pedoman dan bahan acuan bagi seluruh unsur pada Badan Ketahanan

Pangan dan Pelaksana Penyuluhan dalam penyusunan Rencana Kerja Tahunan.

Penyusunanan Rencana Strategis BKP3 Kabupaten Bandung, bertujuan untuk :

a) Membantu seluruh jajaran petugas/aparatur Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana

Penyuluhan Kabupaten Bandung dalam pencapaian tujuan dan sasaran berbagai program

dan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam pembangunan bidang ketahanan pangan dan penyuluhan pertanian di Kabupaten Bandung;

b) Memudahkan bagi para pemangku kepentingan dalam pembangunan ketahanan pangan

dan penyuluhan pertanian dalam memahami dan mensinergiskan dengan arah kebijakan dan program prioritas serta kegiatan operasional tahunan pada Badan Ketahanan Pangan

dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bandung;

c) Mengarahkan pembangunan bidang ketahanan pangan dan penyuluhan pertanian di

Kabupaten Bandung pada tujuan dan sasaran yang ingin dicapai selama lima tahun ke

depan.

1.4. Sistematika Penulisan

Rencana Strategis Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan (BKP3)

Kabupaten Bandung Tahun 2011-2015 disusun berdasarkan sistematika penulisan sebagai

berikut :

BAB I Pendahuluan, berisikan Latar Belakang, Landasan Hukum, Maksud dan Tujuan,

serta sistematika penulisan Renstra BKP3 Kabupaten Bandung.

BAB II menjelaskan Gambaran Umum pelayanan Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bandung, meliputi :Tugas, Fungsi Dan Struktur Organisasi

Page 4: BAB I. PENDAHULUAN20-03-2012)_.pdf · ... Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007, tentang ... tentang Pedoman Pembinaan Kelembagaan Petani; ... Nomor 25/Permentan/OT.140/5/2009

Gambaran Pelayanan SKPD

Renstra BKP3 Tahun 2011-2015 4

b k Mewujudkan ketahanan pangan dan kemandirian petani Kabupaten Bandung p 3

Sabilulungan

BKP3, Sumberdaya yang dimiliki dan kinerja, Tantangan dan Peluang Pengembangan

Pelayanan.

BAB III membahas Isu-isu Strategis berdasarkan tugas dan fungsi yang diemban oleh

BKP3 Kabupaten Bandung. Pada bab ini dipaparkan identifikasi permasalahan, telaahan visi dan misi serta program Bupati dan Wakil Bupati Bandung, dan penentuan isu-isu strategis.

Pada BAB IV dijelaskan visi, misi, tujuan dan sasaran, serta strategi dan kebijakan BKP3

Kabupaten Bandung.

BAB V menguraikan rencana program dan kegiatan sebagai penjabaran dari strategi

kebijakan yang ditetapkan, serta indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif.

BAB VI menjelaskan indikator kinerja BKP3 yang mengacu pada tujuan dan sasaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bandung.

BAB VII Penutup.

Page 5: BAB I. PENDAHULUAN20-03-2012)_.pdf · ... Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007, tentang ... tentang Pedoman Pembinaan Kelembagaan Petani; ... Nomor 25/Permentan/OT.140/5/2009

Gambaran Pelayanan SKPD

Renstra BKP3 Tahun 2011-2015 5

b k Mewujudkan ketahanan pangan dan kemandirian petani Kabupaten Bandung p 3

Sabilulungan

BAB II. GAMBARAN PELAYANAN SKPD

2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi BKP3

Berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Bandung Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Bandung, Badan

Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesifik di bidang peningkatan

ketahanan pangan dan koordinasi pelaksanaan penyuluhan yang meliputi ketahanan pangan,

programa penyuluhan, ketenagaan, sarana dan prasarana penyuluhan serta melaksanakan ketatausahaan Badan.

Tugas pokok tersebut kemudian diperinci lagi melalui Peraturan Bupati Bandung

(Perbup) Nomor 6 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Bandung dan dinyatakan Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana

Penyuluhan Kabupaten Bandung dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang mempunyai tugas pokok memimpin, merumuskan, mengatur, membina, mengendalikan,

mengkoordinasikan dan mempertanggungjawabkan kebijakan teknis penyusunan dan

pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesifik sebagian bidang pertanian dan ketahanan pangan.

Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut, Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana

Penyuluhan menyelenggarakan fungsi sebagai berikut : a) Perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya;

b) Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah sesuai dengan lingkup tugasnya;

c) Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya;

d) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati/walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Bandung Nomor 21 Tahun 2007

tentang Pembentukan Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Bandung, Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan (BKP3) memiliki Struktur Organisasi seperti

yang dapat dilihat pada Gambar 1.

Dari gambar tersebut terlihat, bahwa Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan

Kabupaten Bandung memiliki 1 unit kerja eselon III A (sekretariat) yang membawahi 3 unit

kerja eselon IV A, 3 unit kerja eselon III B (Bidang) masing-masing membawahi 2 unit eselon IV A, dan Unit Pelaksana Teknis Pengendali Program Penyuluhan (UPT-PPP) yang

merupakan unit kerja yang dipimpin oleh seorang Kepala UPT eselon IV A dan membawahi

Sub Bagian Tata Usaha UPT, eselon IV B. Terdapat 8 (delapan) UPT PPP, meliputi :

1. UPT Ciwidey

2. UPT Soreang 3. UPT Banjaran

4. UPT Bojongsoang

5. UPT Cilengkrang 6. UPT Pacet

7. UPT Solokanjeruk

8. UPT Cikancung

Page 6: BAB I. PENDAHULUAN20-03-2012)_.pdf · ... Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007, tentang ... tentang Pedoman Pembinaan Kelembagaan Petani; ... Nomor 25/Permentan/OT.140/5/2009

Gambaran Pelayanan SKPD

Renstra BKP3 Tahun 2011-2015 6

b k Mewujudkan ketahanan pangan dan kemandirian petani Kabupaten Bandung p 3

Sabilulungan

Kepala Badan

Sekretaris

Bidang Ketahanan

Pangan Bidang Programa

Penyuluhan

Sub Bagian

Penyusunan

Program

Sub Bagian

Keuangan Sub Bagian

Umum dan

Kepegawaian

Sub Bidang Keamanan

Pangan

Unit Pelaksana Teknis

Pengendali Program

Penyuluhan

(UPT-PPP)

Sub Bidang Koordinasi

Penyusunan Programa

Penyuluhan

Sub Bidang Kerjasama

dan Kemitraan

Penyuluhan

Sub Bidang Koordinasi

Ketenagaan

Pneyuluhan

Sub Bidang Koordinasi

Sarana dan Prasarana

Penyuluhan

Sub Bidang Identifikasi

Infrastruktur Distribusi

Pangan

Bidang Ketenagaan,

Sarana dan Prasarana

Penyuluhan

Jabatan

Fungsional

2.2. Sumberdaya SKPD

a. Kondisi Sumberdaya Manusia BKP3 Kabupaten Bandung

Saat ini BKP3 Kabupaten Bandung memiliki pegawai/personil PNS sebanyak 177

orang (per Desember 2011), terdiri dari :

• Pegawai yang bertugas di Kantor Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana

Penyuluhan (Kabupaten) sebanyak 34 orang (termasuk 6 orang KJF/Penyuluh)

• Pegawai yang bertugas di UPT Pengendali Program Penyuluhan sebanyak 17orang;

• Petugas Penyuluh Pertanian, Peternakan, Perikanan dan Kehutanan yang bertugas di lapangan sebanyak 132 orang.

Selain pegawai/personil PNS tersebut di atas juga dibantu oleh Penyuluh THL-TBPP di lapangan sebanyak 97 orang

Berdasarkan Golongan / Pangkat, pegawai BKP3 Kabupaten Bandung terdiri dari :

- Pegawai golongan IV sebanyak 47 orang atau 26,554% dari jumlah keseluruhan pegawai;

Gambar 1.Struktur Organisasi Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan

Kabupaten Bandung (Perda No. 21 Tahun 2007)

Page 7: BAB I. PENDAHULUAN20-03-2012)_.pdf · ... Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007, tentang ... tentang Pedoman Pembinaan Kelembagaan Petani; ... Nomor 25/Permentan/OT.140/5/2009

Gambaran Pelayanan SKPD

Renstra BKP3 Tahun 2011-2015 7

b k Mewujudkan ketahanan pangan dan kemandirian petani Kabupaten Bandung p 3

Sabilulungan

SLTA : 54

D-3 : 11

D-4 :20

S-1 : 87

S-2 : 4

- Sebanyak 114 orang atau 81,36% dari jumlah pegawai BKP3 adalah pegawai dengan

golongan III;

- Pegawai golongan II sebanyak 6 orang (3,39%);

- Pegawai golongan I sebanyak 1 orang (0,56%).

Selengkapnya mengenai pegawai BKP3 Kabupaten Bandung berdasarkan

Golongan/Pangkat bisa dilihat pada Tabel 1.berikut ini :

Tabel 1.Pegawai BKP3 Berdasarkan Golongan/Pangkat

Golongan / Pangkat a B c d Jumlah

IV 47 8 1 - 56

III 17 15 31 51 114

II 2 - - 4 6

I - - 1 - 1

Jumlah 177

Berdasarkan Tingkat Pendidikan terakhir yang berhasil diselesaikan, pegawai BKP3 Kabupaten Bandung lebih didominasi (49,15%) oleh pegawai dengan tingkat pendidikan

S-1 (Sarjana), kemudian SLTA (30,51%), D-4 (11,30%), D-3 (6,21%) dan S-2 (2,26%). Dari komposisi ini dapat dilihat bahwa pegawai BKP3 yang berpendidikan S-1 cukup

banyak, hal ini dimungkinkan karena banyak pegawai yang berpendidikan D-3 dan SLTA

yang telah meneruskan pendidikannya ke jenjang perguruan tinggi.

Berdasarkan jenis kelamin, pada Tahun 2010, jumlah pegawai pria yang bekerja

sebagai PNS di lingkungan Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan (BKP3) Kabupaten Bandung adalah sebanyak 137 orang (77,40%), dan jumlah pegawai wanita

tercatat sebanyak 40 orang (22,60%).

Dengan demikian jumlah pegawai wanita di BKP3 Kabupaten Bandung telah memenuhi komposisi anjuran pemerintah sebesar 20% dari jumlah keseluruhan pegawai.

Gambar 2.Komposisi Pegawai BKP3 Kabupaten Bandung berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tertinggi yang Diselesaikan

Page 8: BAB I. PENDAHULUAN20-03-2012)_.pdf · ... Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007, tentang ... tentang Pedoman Pembinaan Kelembagaan Petani; ... Nomor 25/Permentan/OT.140/5/2009

Gambaran Pelayanan SKPD

Renstra BKP3 Tahun 2011-2015 8

b k Mewujudkan ketahanan pangan dan kemandirian petani Kabupaten Bandung p 3

Sabilulungan

77,40

22,60 %

Pria Wanita

Pria : 137 orang

Wanita:40 orang

Gambar 3.Komposisi Pegawai Pria dan Wanita BKP3 Kabupaten Bandung

Tabel 2. Petugas Penyuluh Pertanian, Peternakan, Perikanan dan Kehutanan di

Kabupaten Bandung

b. Petugas Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan di BKP3 Kabupaten Bandung.

Saat ini jumlah keseluruhan Penyuluh Pertanian, Peternakan, Perikanan dan

Kehutanan yang bertugas di Kabupaten Bandung berjumlah 132 orang, terdiri dari Penyuluh PNS sebanyak 137 orang (termasuk 5 orang yang bertugas pada unit kerja

Kelompok Jabatan Fungsional (KJF) di kantor BKP3 Kabupaten Bandung dan Tenaga

Harian Lepas-Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian (THL-TBPP) sebanyak 97 orang.

1. Penyuluh Pertanian = 79 orang

2. Penyuluh Peternakan = 17 orang

3. Penyuluh Perikanan = 12 orang

4. Penyuluh Kehutanan = 24 orang

Jumlah Penyuluh PNS = 132 orang

5. Penyuluh THL-TBPP = 97 orang

Jumlah Total Petugas Penyuluh = 229 orang

c. Sumberdaya Sarana dan Prasarana.

1. Gedung Kantor

Pelaksanaan tugas pokok dan fungsi sebuah lembaga teknis daerah tidak terlepas dari dukungan sarana dan prasarana yang dimilikinya. Sarana dan prasarana yang telah

dimiliki oleh BKP3, baik yang berasal dari pembiayaan APBD Kabupaten Bandung, APBD Provinsi Jawa Barat maupun APBN meliputi : Gedung Kantor, Kendaraan

Bermotor, Peralatan Elektronik dan Studio, sarana informasi dan sebagainya.

BKP3 Kabupaten Bandung memiliki 9 unit gedung kantor, terdiri dari 1 (satu) unit gedung kantor BKP3 yang terletak di kompleks perkantoran Pemkab Bandung, Jl. Raya

Soreang Km. 17 Bandung, pada peta GPS berada pada posisi 701’13’’ LS; 107

031’34’’

BT, dan 8 (delapan) unit gedung kantor UPT-PPP (Unit Pelaksana Teknis - Pengendali

Program Penyuluhan) yang tersebar di 8 wilayah kerja UPT, meliputi : UPT Ciwidey, UPT

Soreang, UPT Banjaran, UPT Bojongsoang, UPT Pacet, UPT Solokanjeruk, UPT Cilengkrang

dan UPT Cikancung.

Page 9: BAB I. PENDAHULUAN20-03-2012)_.pdf · ... Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007, tentang ... tentang Pedoman Pembinaan Kelembagaan Petani; ... Nomor 25/Permentan/OT.140/5/2009

Gambaran Pelayanan SKPD

Renstra BKP3 Tahun 2011-2015 9

b k Mewujudkan ketahanan pangan dan kemandirian petani Kabupaten Bandung p 3

Sabilulungan

Gedung kantor yang sekarang digunakan oleh BKP3 adalah gedung kantor eks Dinas

Sosial Kabupaten Bandung, bila dibandingkan dengan jumlah pegawai dan volume

pekerjaan/kegiatan yang diselenggarakan oleh BKP3, kapasitas gedung ini (saat ini terdapat 11 unit ruangan) dapat dikatakan tidak memadai, karena belum memiliki ruangan

rapat tersendiri, ruang rapat yang selama ini digunakan oleh BKP3 (meskipun kapasitasnya tidak mencukupi untuk menampung 200 orang lebih) adalah unit bangunan

yang dikelola oleh Dinas Sosial.

Melalui kegiatan APBD Kabupaten Bandung Tahun 2010, telah dilaksanakan

beberapa upaya pemeliharaan dan perbaikan gedung kantor BKP3, meliputi : pemeliharaan rutin (pengecatan), pembuatan tempat parkir motor, dan pemasangan

paving blockpada sebagian halaman kantor.

Melihat kondisi tersebut, di masa mendatang perlu dipertimbangkan untuk membangun satu unit ruang rapat/pertemuan representatif yang dapat menampung

peserta sebanyak 250 orang.

BKP3 Kabupaten Bandung juga mengelola 8 (delapan) unit gedung kantor UPT-PPP

yang tersebar di 8 wilayah kerja UPT. Ke-8 gedung UPT-PPP tersebut umumnya telah mengalami pembangunan dan rehabilitasi, seperti; gedung pertemuan/rapat, bangunan

kantor maupun rumah dinas, sehingga ke-8 bangunan UPT-PPP tersebut saat ini dapat

dikatakan cukup representatif untuk menampung berbagai aktivitas khususnya dalam pelayanan kegiatan-kegiatan penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan.

Gambar 4.Gedung Kantor Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan

(BKP3) Kabupaten Bandung

Page 10: BAB I. PENDAHULUAN20-03-2012)_.pdf · ... Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007, tentang ... tentang Pedoman Pembinaan Kelembagaan Petani; ... Nomor 25/Permentan/OT.140/5/2009

Gambaran Pelayanan SKPD

Renstra BKP3 Tahun 2011-2015 10

b k Mewujudkan ketahanan pangan dan kemandirian petani Kabupaten Bandung p 3

Sabilulungan

Selain bangunan / gedung-gedung tersebut, pada tahun 2010 di 3 UPT-PPP, yakni;

UPT Banjaran, UPT Bojongsoang dan UPT Pacet telah selesai dibangun Pos Penyuluhan Perikanan (Posluhkan) yang dibiayai dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Kementerian

Perikanan dan Kelautan RI.

2. Kendaraan Bermotor

Untuk menunjang kegiatan operasional para petugas, BKP3 memiliki kendaraan

bermotor sebanyak : a. Roda 4, sebanyak 5 unit;

b. Roda 2, sebanyak 155 unit;

Tabel 3.Kendaraan Bermotor pada BKP3 Kabupaten Bandung

No Kendaraan

operasional

Merk Jumlah

(unit)

Tahun Ket.

1 Mobil - Isuzu panther

- Toyota kijang - SuzukiKatana

2

1 2

’97 – ‘03

’01 - ‘04

2 Sepeda motor 155 ’96 – ’01-

’04 – ‘10

Gambar 5.Beberapa Gedung UPT-PPP

Page 11: BAB I. PENDAHULUAN20-03-2012)_.pdf · ... Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007, tentang ... tentang Pedoman Pembinaan Kelembagaan Petani; ... Nomor 25/Permentan/OT.140/5/2009

Gambaran Pelayanan SKPD

Renstra BKP3 Tahun 2011-2015 11

b k Mewujudkan ketahanan pangan dan kemandirian petani Kabupaten Bandung p 3

Sabilulungan

3. Peralatan Elektronik / Studio

Peralatan elektronik dan studio yang dimiliki BKP3 Kabupaten Bandung meliputi :

Komputer, LCD Projector, Telephone dan Faximile, Sarana Wi-Fi, selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.di bawah ini :

Tabel 4.Peralatan Elektronik dan Studio di BKP3 Kabupaten Bandung

No Peralatan Jumlah Keterangan

1 Laptop 8 unit APBD 2008, 2010

2 Desktop 20 unit 2008, 2009, 2010

3 LCD Projector/ Infocus 10 unit 1 unit di BKP3, 3 unit di Posluhkan

4 Telepon 9 unit 1 unit di BKP3, 8 unit di UPT

5 Faximile 9 unit 1 unit di BKP3, 8 unit di UPT

6 Cybernet 4 unit 1 unit di BKP3, 3 unit di Posluhkan

7 Wi-fi 1 unit BKP3

8 Mesin pengisap debu 1 unit APBD 2008

9 Lemari es 1 unit

10 AC split 1 unit

11 Camera digital 12 unit 1 unit ex Distanbunhut

12 Handycam 2 unit 1 unit ex Distanbunhut

13 Computer PC 24 unit 1 unit ex Distanbunhut

14 Laptop/note book 12 unit 1 unit ex Distanbunhut

1 unit ex bag. Perekonomian

15 Printer 24 unit 1 unit ex Distanbunhut

16 Wireles/sound system 4 unit

17 Mesin absen 1 unit

18 Kipas angin 5 unit

19 TV 5 unit

20 Loudspeaker 3 unit

21 Dispenser 14 unit

22 DVD player 3 unit

23 UPS/stabilizer 1 unit

24 Scanner 1 unit

d. Stakeholders

Hampir seluruh kegiatan BKP3 Kabupaten Bandung di tingkat lapangan dilaksanakan

dengan melibatkan partisipasi aktif stakeholders, baik stakeholders penerima manfaat yang umumnya adalah kelompok-kelompok masyarakat pelaku utama dan pelaku usaha

di bidang pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan dan kehutanan, sertastakeholders

pendukung, seperti :Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), Kontak Tani Nelayan

Page 12: BAB I. PENDAHULUAN20-03-2012)_.pdf · ... Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007, tentang ... tentang Pedoman Pembinaan Kelembagaan Petani; ... Nomor 25/Permentan/OT.140/5/2009

Gambaran Pelayanan SKPD

Renstra BKP3 Tahun 2011-2015 12

b k Mewujudkan ketahanan pangan dan kemandirian petani Kabupaten Bandung p 3

Sabilulungan

Andalan (KTNA), Kontak Tani Hutan Andalan (KTHA), Pusat Pelatihan Pertanian dan

Perdesaan Swadaya (P4S), Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan Perikanan (P2MKP), Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia (Perhiptani), Ikatan Penyuluh Perikanan

Indonesia (Ipkani), Ikatan Penyuluh Kehutanan (IPK), Perum Bulog, dan Asosiasi Petani Ikan Air Tawar (Aspat), Asosiasi-asosiasi Komoditas, Penangkar Benih, Koperasi

Peternak Bandung Selatan (KPBS), KUD/Koperasi, dan sebagainya.

Stakeholderstersebut umumnya sudah berbentuk kelembagaan. Beberepa kelembagaan pada kegiatan ketahanan pangan diantaranya :

- Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat (LDPM);

- Lumbung Pangan; - Kelompok Affinitas pada Desa Mandiri Pangan (Demapan).

Sedangkan pada kegiatan-kegiatan penyuluhan pertanian, peternakan, perikanan dan kehutanan, kelembagaan-kelembagaan tersebut, di antaranya :

- Kelompok Tani (Poktan) Dewasadan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan);

- Kelompok Wanita Tani; - Kelompok Taruna Tani;

- KelompokPeternakan;

- Kelompok Perikanan; - Kelompok Kehutanan (Kelompok Tani Penghijauan).

No Kelompok Bidang

JUMLAH

Kec. Desa Gapoktan Poktan Anggota Luas areal (ha)

1 Pertanian 31 276 276 1.782 55.829 36.398

2 Wanita Tani (KWT) 22 65 - 99 975 -

3 Taruna Tani 28 28 - 28 - -

4 Peternakan 31 276 1 640 11.372 9.106

5 Perikanan 11 62 - 220 1.743 1.014

6 Penghijauan 18 45 - 580 16.496 7.998

7 Lembaga Masyarakat

Desa Hutan (LMDH) 22 - - 68 - -

Jumlah 163 752 277 33.417 86.415 54.516

2.3. Kinerja Pelayanan SKPD

Kinerja Pelayanan Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksanan Penyuluhan (BKP3) Kabupaten Bandung sesuai dengan Tugas Pokok dan Fungsi adalah membantu Kepala Daerah

khususnya dalam pelaksanaan pembangunan ketahanan pangan dan pelaksanaan penyuluhan pertanian.

a. Situasi Ketahanan dan Kerentanan Pangan di Kabupaten Bandung

1. Ketersediaan energi dan protein per kapita

Terpenuhinya kebutuhan penyediaan pangan penduduk disuatu wilayah dapat ditunjukan

oleh dimensi kuantitatif yaitu berdasarkan energi dan zat gizi tiap orang tian hari. Pangan

yang tersedia dikatakan memenuhi kebutuhan penduduk jika energinya mencapai angka

2,200 kkal/Kapita/hari dan proteinnya 57 gram/kapita/hari, Menurut Situasi ketersediaan

Tabel 5.Kelembagaan Stakeholders Penerima Manfaat pada BKP3 Kabupaten Bandung

Page 13: BAB I. PENDAHULUAN20-03-2012)_.pdf · ... Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007, tentang ... tentang Pedoman Pembinaan Kelembagaan Petani; ... Nomor 25/Permentan/OT.140/5/2009

Gambaran Pelayanan SKPD

Renstra BKP3 Tahun 2011-2015 13

b k Mewujudkan ketahanan pangan dan kemandirian petani Kabupaten Bandung p 3

Sabilulungan

Energi di Kabupaten Bandug pangan berdasarkan Perhitungan Analisa dan Penyusunan

Pola Konsumsi dan Suplai Pangan Kabupaten Bandung kerjasama antara FEMA IPB

dengan Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan bahwa data Ketersediaan

energi dan protein per kapita pada akhir Tahun 2010 mencapai 2.753/kkal/kapita/hari.

2. Penguatan cadangan pangan

Upaya mencapai ketahanan pangan berkelanjutan selama ini melalui pendekatan

ketersediaan pangan. Ketahanan pangan tingkat rumah tangga atau individu tergantung

aksesibilitasnya terhadap pangan. Kecukupan pangan pada tingkat makro belum

menjamin kecukupan pangan setiap individu atau rumah tangga. Ketahanan pangan di

tingkat rumah tangga dapat dipenuhi dari produksi dan cadangan pangan sendiri.

Penguatan Cadangan Pangan terdiri dari Cadangan Pangan Pemerintah dan Cadangan

Pangan Masyarakat. Cadangan Pangan bertujuan untuk meningkatkan penyediaan

pangan untuk menjamin pasokan pangan yang stabil antar waktu di setiap tingkatan

wilayah, menjaga stabilitas harga pangan dan meningkatkan akses pangan kelompok

masyarakat rawan pangan transien khususnya pada daerah terisolir dan/dalam kondisi

darurat karena bencana maupun masyarakat rawan pangan kronis. Cadangan Pangan

Pemerintah Kabupaten Bandung pada Tahun 2010 sebanyak 30 ton. Cadangan Pangan

Masyarakat adalah cadangan pangan yang dikuasai atau dikelola oleh masyarakat atau

rumahtangga termasuk petani, koperasi, pedagang dan industri rumah tangga. Salah satu

bentuk kelembagaan cadangan pangan masyarakat adalah Lumbung Pangan. Kabupaten

Bandung sampai dengan akhir Tahun 2010 telah memiliki 10 kelompok Lumbung dan

Pembangunan Lumbung DAK dan Lantai Jemur sebanyak 5 (lima) buah.

Pada Tahun 2008 Kabupaten Bandung telah mendapat bantuan keuangan untuk

optimalisasi ketahanan pangan berupa fasilitasi lumbung pangan perdesaan yang

merupakan dana bergulir antar anggota atau antar kelompok untuk pengembangan usaha

lumbung pangan perdesaan dari APBD Provinsi Jawa Barat sebesar Rp. 100.000.000,-

setiap lumbung mendapat Rp. 10.000.000,- meliputi usaha simpan pinjam dan atau tunda

jual gabah/pangan pokok setempat sebagai upaya penyedia cadangan pangan paling

rendah 80 % dan usaha eknomi produktif berbasis pangan paling tinggi sebesar 20 %, 10

(sepuluh) kelompok lumbung tersebut tersebar di 9 (sembilan) kecamatan dengan data

sebagai berikut :

No. Kelompok Lumbung Desa Kecamatan Jumlah

Anggota

1. Lumbung Desa Sukapura Kertasari 50

2. Lumbung Desa Maruyung Pacet 36

3. Lumbung Desa Mekarwangi Ibun 80

4. Lumbung Desa Mekarwapitan Paseh 40

5. Lumbung Desa Bojongemas Solokanjeruk 90

6. Lumbung Desa Mandalawangi Nagreg 20

7. Lumbung Desa Sugihmukti Pasirjambu 24

8. Lumbung Pangan Mitra Tani 4 Tanjunglaya Cikancung 50

9. Lumbung Pangan Harapan

Mekar

Ciaro Nagreg 26

10. Lumbung Gotong Royong

Simpan Pinjam (GORSIP)

Tarajusari Banjaran 33

Page 14: BAB I. PENDAHULUAN20-03-2012)_.pdf · ... Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007, tentang ... tentang Pedoman Pembinaan Kelembagaan Petani; ... Nomor 25/Permentan/OT.140/5/2009

Gambaran Pelayanan SKPD

Renstra BKP3 Tahun 2011-2015 14

b k Mewujudkan ketahanan pangan dan kemandirian petani Kabupaten Bandung p 3

Sabilulungan

Pada Tahun 2010 Kabupaten Bandung mendapat alokasi pembangunan fisik lumbung pangan

masyarakat dan lantai jemur sumber dana DAK (Dana Alokasi Khusus) sebanyak 5 (lima )

buah diantaranya :

No.

Kelompok Lumbung

Ketua

Desa

Kecamatan

Nilai Fisik

Lumbung dan Lantai Jemur (Rp)

1. Subur Mukti E. Entin Cikalong Cimaung 102.552.000,-

2. Caralang A. Saefudin Cinanggela Pacet 102.502.000,-

3. Kenanga Samsu Dukuh Ibun 102.501.000,-

4. Tani Makmur Abu B. Sidik Mekarlaksana Cikancung 102.501.000,-

5. Jati Asih II Asep Lili Cipedes Paseh 102.574.000,-

1. Lumbung Subur Mukti Desa Cikalong Kecamatan Cimaung

2. Lumbung Caralang Desa Cinanggela Kecamatan Pacet

Page 15: BAB I. PENDAHULUAN20-03-2012)_.pdf · ... Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007, tentang ... tentang Pedoman Pembinaan Kelembagaan Petani; ... Nomor 25/Permentan/OT.140/5/2009

Gambaran Pelayanan SKPD

Renstra BKP3 Tahun 2011-2015 15

b k Mewujudkan ketahanan pangan dan kemandirian petani Kabupaten Bandung p 3

Sabilulungan

3. Lumbung Kenanga Desa Dukuh Kecamatan Ibun

4. Lumbung Tani Makmur Desa Mekarlaksana Kecamatan Cikancung

5. Lumbung Jati Asih II Desa Cipedes Kecamatan Paseh

Page 16: BAB I. PENDAHULUAN20-03-2012)_.pdf · ... Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007, tentang ... tentang Pedoman Pembinaan Kelembagaan Petani; ... Nomor 25/Permentan/OT.140/5/2009

Gambaran Pelayanan SKPD

Renstra BKP3 Tahun 2011-2015 16

b k Mewujudkan ketahanan pangan dan kemandirian petani Kabupaten Bandung p 3

Sabilulungan

3. Ketersediaan informasi harga dan akses pangan

Harga dan pasokan pangan merupakan indikator-indikator strategis yang saling terkait, yang

dapat digunakan untuk mengetahui status distribusi pangan. Gejolak harga pangan dapat

menunjukkan gejala terganggunya distribusi pangan yang mungkin disebabkan karena

kurangnya pasokan atau meningkatnya permintaan. Gejolak harga pangan dapat

menyebabkan timbulnya gejolak social dan mengakibatkan terganggunya kondisi social

politik nasional. Untuk menghindari terjadinya gejolak harga pangan diperlukan suatu sistem

deteksi dini serta kebijakan penanganan gejolak harga pangan yang cepat dan tepat. Untuk

mendukung hal tersebut diperlukan data dan informasi yang cepat, tepat, akurat dan

berkesinambungan melalui ketersediaan informasi harga. Kabupaten Bandung memiliki 1

(satu) orang petugas pemantau harga yang harus mengumpulkan data harga dan pasokan

komoditas pangan strategis di Kabupaten yang diperoleh dari pasar-pasar Kecamatan dan

mengirimkan laporan harga 11 (sebelas) komoditas setiap minggu melalui SMS Center.

Harga Rata-rata Pangan Pokok Strategis Tahun 2010 adalah sebagai berikut :

No. Komoditas Harga Rata-Rata

1. Beras

- IR 64 Kualitas 1 7.519

- IR 64 Kualitas 2 7.212

2. Daging

- Sapi 59.082

- Ayam 23.797

3. Telur Ayam Ras 14.350

4. Terigu 8.215

5. Gula Pasir 11.840

6. Minyak Goreng Curah 12.396

7. Bawang Merah 17.353

8. Cabe

- Cabe Merah TW 21.529

- Cabe Merah Keriting 19.822

9. Jagung

- Jagung Manis -

- Jagung Pipilan -

10. Kacang Kedelai -

11. Kacang Tanah 11.694

Pada Tahun 2010 kegiatan analisis akses pangan di Kabupaten Bandung belum dilaksanakan.

Analisis akses pangan tersebut merupakan gabungan atau komposit dari berbagai indikator

yang sudah ditentukan, dimana indikator tersebut bersifat tahunan yang meliputi indikator

fisik, ekonomi dan sosial. Analisis situasi akses pangan menggambarkan kondisi akses

pangan di suatu wilayah tertentu, seperti provinsi, kabupaten, kecamatan maupun wilayah

desa. Untuk itu tahun-tahun ke depan perlu dilakukan analisis akses pangan melalui

pemantauan ketahanan pangan di tingkat rumah tangga.

Page 17: BAB I. PENDAHULUAN20-03-2012)_.pdf · ... Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007, tentang ... tentang Pedoman Pembinaan Kelembagaan Petani; ... Nomor 25/Permentan/OT.140/5/2009

Gambaran Pelayanan SKPD

Renstra BKP3 Tahun 2011-2015 17

b k Mewujudkan ketahanan pangan dan kemandirian petani Kabupaten Bandung p 3

Sabilulungan

4. Stabilitas harga dan pasokan pangan

Terwujudnya Stabilitas harga dan pasokan pangan merupakan dampak dari kegiatan

Penguatan Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat (LDPM) khususnya di wilayah gapoktan.

Kabupaten Bandung melalui hingga akhir Tahun 2010 mendapatkan Dana Bantuan Sosial

Kegiatan Penguatan LDPM sebanyak 4 Gapoktan adalah sebagai berikut :

No. Gapoktan Alamat Jumlah Bansos Tahapan

Desa Kecamatan Tahap I

(Rp)

Tahap II

(Rp)

LDPM

1. Mekarsari Tangsimekar Paseh 150.000.000 75.000.000 Pengembangan

2. Cibeet Cibeet Ibun 150.000.000 75.000.000 Pengembangan 3. Gumati Cikawao Pacet 150.000.000 75.000.000 Pengembangan 4. Wargisaluyu Sindangpanon Banjaran 150.000.000 75.000.000 Penumbuhan

Kegiatan Penguatan LDPM merupakan kegiatan stategis, karena dimaksudkan untuk

menjaga stabilisasi harga di tingkat petani pada saat menghadapi panen raya dan

meningkatkan akses pangan anggota Gapoktan pada saat musim paceklik. Pada kegiatan

Penguatan LDPM pelaporan dilakukan secara berkala dan berjenjang mengenai

perkembangan keuangan dan kegiatan dalam pengelolaan usaha distribusi (jual beli

gabah/beras/jagung) dan pengelolaan cadangan pangan kepada Tim Teknis Kabupaten secara

tertulis setiap bulan, sedangkan laporan untuk kegiatan pembelian/penjualan, harga, sisa

barang dan pengadaan penyaluran cadangan pangan dilaporkan melalui SMS center setiap

minggu pada hari Senin ke Nomor 0813 808 29 555. Tim Teknis Kabupaten membuat laporan

kepada Tim Pembina BKPD Provinsi Jawa Barat setiap 2 bulan.

Hasil Kajian Rantai Pasokan dan Pemasaran Pangan Kabupaten Bandung Tahun 2010

kerjasama antara Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Bandung

dengan Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) IPB adalah sebagai berikut :

Indikator distribusi pangan mencakup persepsi pelaku pasar dan perubahan harga pangan.

Pelaku pasar mempersepsikan adanya kendala distribusi karena infrastruktur jalan yang

kurang baik, ketidakstabilan biaya operasional, persaingan harga, serta ketidakstabilan stok.

Sementara itu perubahan harga pangan cenderung fluktuatif, khususnya pada daging ayam ras

yang laju perubahan harganya lebih dari 25% ketika menjelang hari raya keagamaan.

Kenaikan harga tertinggi pada komoditas beras terjadi antara bulan April-Mei dan antara

bulan Juli-Agustus di tingkat pengecer, sedangkan di tingkat grosir terjadi antara bulan Juli-

Agustus. Komoditas telur ayam ras mengalami kenaikan harga tertinggi antara bulan Maret-

Mei dan antara bulan Juli-Agustus di tingkat pengecer maupun di tingkat grosir. Komoditas

daging ayam ras mengalami kenaikan harga tertinggi antara bulan April-Mei dan antara bulan

Juli-Agustus di tingkat pengecer maupun di tingkat grosir.

Rantai pasokan pada komoditas beras dimulai dari produsen yang menjual hasilnya ke

pedagang pengumpul desa atau kecamatan. Kemudian pedagang pengumpul desa/ kecamatan

menjual sebagian berasnya ke grosir (33,05 % dari total pasokan grosir), pasokan grosir

sisanya dipenuhi dari grosir luar daerah (66,95%). Dari grosir, beras dijual ke pedagang

pengecer (41,12%), swalayan/ toko (6,63%), konsumen (13%), dan sisanya dijual ke luar

daerah (39,25%). Pada komoditas telur ayam ras, peternak bertindak sekaligus sebagai grosir

Page 18: BAB I. PENDAHULUAN20-03-2012)_.pdf · ... Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007, tentang ... tentang Pedoman Pembinaan Kelembagaan Petani; ... Nomor 25/Permentan/OT.140/5/2009

Gambaran Pelayanan SKPD

Renstra BKP3 Tahun 2011-2015 18

b k Mewujudkan ketahanan pangan dan kemandirian petani Kabupaten Bandung p 3

Sabilulungan

yang menjual telurnya ke grosir luar daerah (37%), pedagang besar (33,8%), pedagang

pengecer/ toko/ swalayan (9,7%), dan lansung ke konsumen (19,5%). Kemudian dari

pedagang besar, telur ayam ras dijual ke pedagang pengecer (43,7%) dan konsumen (56,3 %).

Sedangkan pada komoditas daging ayam ras produsen menjual hasil ternaknya ke grosir/

pedagang besar, perusahaan pemotongan, dan pedagang pengecer berturut-turut sebanyak

64,8%, 6,06%, 29,13%. Setelah itu, daging ayam ras dari grosir/ pedagang besar dijual ke

pedagang pengecer (52,6%) dan sisanya 47,4% dijual ke konsumen.

S a r a n

Para pelaku utama masing-masing komoditas pangan tersebut harus diajak bekerjasama untuk

menjamin kelancaran pasokan pangan. Selain itu, perlu dilakukan antisipasi kenaikan

tertinggi harga pangan yang terjadi pada bulan tertentu sehingga perlu adanya koordinasi

dengan dinas perindustrian dan perdagangan serta asosiasi perdagangan Kabupaten Bandung.

5. Skor Pola Pangan Harapan (PPH).

Neraca Bahan Makanan (NBM) dan Skor Pola Pangan Harapan (PPH) disusun setiap dua

tahun sekali skor PPH pada tahun 2010 sebesar 86,7 ini berati masih belum mencapai

maksimal 95 hal ini disebabkan kelompok padi-padian masih mendominasai kontribusi

PPH. Sementara skor PPH untuk kelompok buah pangan hewani, buah biji/ berminyak

serta sayur dan buah belum mencapai skor PPH ideal terlihat dalam tabel :

Sasaran Skor Pola Pangan Harapan Tahun 2010

No Kelompok Pangan Skor Pola Pangan Harapan

2008 2009 2010 2014 2015

1. Padi-padian 25.0 25.0 25.0 25.0 25.0

2. Umbi-umbian 2.5 2.5 2.5 2.5 2.5

3. Pangan Hewani 14.4 15.8 17.1 22.6 29.0

4. Minyak dan Lemak 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0

5. Buah/biji Berminyak 0.0 0.2 0.3 0.9 1.0

6. Kacang-kacang 10.0 10.0 10.0 10.0 10.0

7. Gula 2.5 2.5 2.5 2.5 2.5

8. Sayur dan Buah 26.1 26.6 27.2 29.4 30.0

9. Lai-lain 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0

85.5 87.6 89.6 97.9 100

Terlaksanannya Program P2KP pada tahun 2010

Pelaksanaan P2KP di 5 kecamatan atau sebesar 16,13 persen dari target 31 kecamatan.

Untuk memasyarakatkan melaksanakan pembinaan dan pelatihan bagi kelompok wanita

tani di 10 Desa yang berada di Kecamatan tersebut diatas dalam rangka mengurangi

mengkonsumsi beras masyarakat di Kabupaten Bandung dengan uraian sebagai berikut:

Page 19: BAB I. PENDAHULUAN20-03-2012)_.pdf · ... Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007, tentang ... tentang Pedoman Pembinaan Kelembagaan Petani; ... Nomor 25/Permentan/OT.140/5/2009

Gambaran Pelayanan SKPD

Renstra BKP3 Tahun 2011-2015 19

b k Mewujudkan ketahanan pangan dan kemandirian petani Kabupaten Bandung p 3

Sabilulungan

No. Kecamatan Desa/Kelurahan Nama Kelompok

Jumlah

Demplot

Tahap I

(Rp.)

pemanfaatan

(Rp.)

Tahap II

Cilengkrang Girimekar Saluyu 2.000.000 16.000.000

Jatiendah Melati Jati 2.000.000 16.000.000

Arjasari Patrolsari Mawar 2.000.000 16.000.000

Ancol Mekar Melati 2.000.000 16.000.000

Solokanjeruk Padamukti Mitra Binangkit I 2.000.000 16.000.000

Bojong Emas Melati I 2.000.000 16.000.000

Pasirjambu Mekarsari Melati 2.000.000 16.000.000

Cisondari Sagabota I 2.000.000 16.000.000

Cicalengka Nagrog Giri Mekar 2.000.000 16.000.000

Narawita Mekarsari III 2.000.000 16.000.000

6. Pengawasan dan pembinaan keamanan pangan

TerlaksananMelaksanakan pembinaan mutu dan keamanan pangan skala kecil/rumahtangga

pada kelompok produsen serta melaksanakan pembinaan penerapan standar Batas minimum

Residu pada tahun 2010, yaitu 12 Komoditas yaitu Strowberry, Petsai, Kubis, Buncis,

Brokoli, Mentimun, Bayam Jepang (Horinzo), Wortel, Salada, Blumkol,Sosin, Cabai Paprika;.

7. Penanganan daerah rawan pangan

Penanganan daerah rawan pangan dilaksanakan melalui pencegahan kerawanan pangan untuk

menghindari terjadinya rawan pangan disuatu wilayah untuk itu perlu dilakukan pemetaan

SKPG yang merupakan bahan untuk mengambil kebijakan penanganan daerah rawan pangan

secara dini analisa hingga akhir tahun 2010 belum baru terlaksana 1 pemetaan ditingkat

Kabupaten Bandung, terlaksana dari target 32 peta untuk pemetaan di tingkat kecamatan

rawan pangan berdasarkan pemetaan 2010.

b. Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan

Penyuluh pertanian, perikanan dan kehutanan adalah proses pembelajaran bagi pelaku utama dan

pelaku usaha agar mereka mau dan mampu menolong dan mengorganisir dirinya dalam mengakses

informasi pasar, teknologi, permodalan dan sumber daya lainnya, sebagai upaya untuk

meningkatkan produktivitas, efesiensi usaha, perndapatan dan kesajahteraan, meningkatkan

kesadaran serta pelestarian lingkungan.

1. Tersusunnya Programa Penyuluhan

Programa Penyuluhan pada mulai Tahun 2009 hingga 2010 dapat tersusun sebanyak 32 buku

atau sebesar 100 persen dari target 32 buku. Programa Penyuluhan tersebut terdiri dari

Page 20: BAB I. PENDAHULUAN20-03-2012)_.pdf · ... Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007, tentang ... tentang Pedoman Pembinaan Kelembagaan Petani; ... Nomor 25/Permentan/OT.140/5/2009

Gambaran Pelayanan SKPD

Renstra BKP3 Tahun 2011-2015 20

b k Mewujudkan ketahanan pangan dan kemandirian petani Kabupaten Bandung p 3

Sabilulungan

programa penyuluhan tingkat kecamatan sebanyak 31 buku dan tingkat kabupaten sebanyak 1

buku.

2. Tersusunnya Rencana Kerja Tahunan (RKT) Penyuluhan

Rencana Kerja Tahunan pada Tahun 2009 mencapai 145 buku atau sebesar 100 persen, yaitu

RKT penyuluhan yang disusun oleh 145 penyuluh PNS. Adapun Rencana Kerja Tahunan

pada Tahun 2010 mencapai 240 buku atau sebesar 100 persen, yaitu RKT penyuluhan yang

disusun oleh penyuluh PNS dan Tenaga Harian Lepas – Tenaga Bantu Penyuluhan Pertanian

(THL-TBPP).

3. Tersusunnya data peta wilayah untuk pengembangan teknologi spesifik lokasi

Data peta wilayah untuk pengembangan teknologi spesifik lokasi pada Tahun 2009 mencapai

145 peta atau sebesar 100 persen, yaitu data peta wilayah yang disusun oleh 145 penyuluh

PNS. Adapun pada Tahun 2010 data peta wilayah mencapai 240 peta atau sebesar 100 persen,

yaitu data peta wilayah yang disusun oleh penyuluh PNS dan Tenaga Harian Lepas – Tenaga

Bantu Penyuluhan Pertanian (THL-TBPP).

4. Terdesiminasinya informasi teknologi secara merata

Informasi teknologi perikanan yang terdesiminasi sejak Tahun 2008 hingga Tahun 2010

masing-masing sebanyak 3 buah, yaitu informasi teknologi pembenihan, pembesaran dan

pengolahan atau mencapai 100 persen. Komoditas yang diusahakan yaitu ikan mas, lele, dan

nila.

Informasi teknologi pertanian yang terdesiminasi sejak Tahun 2008 hingga Tahun 2010

masing-masing sebanyak 9 buah, yaitu informasi teknologi budidaya dan pengolahan atau

mencapai 100 persen. Komoditas yang diusahakan yaitu padi, jagung, sayuran, buah-buahan,

kopi, teh, cengkeh, tanaman hias dan tanaman obat-obatan.

Informasi teknologi peternakan yang terdesiminasi sejak Tahun 2008 dan Tahun 2009

masing-masing sebanyak 8 buah, dan Tahun 2010 sebanyak 10 buah, yaitu informasi

teknologi budidaya dan pengolahan atau mencapai 100 persen. Komoditas yang diusahakan

yaitu sapi perah, sapi potong, kerbau, domba, kambing, ayam ras, ayam buras, itik, puyuh,

dan kelinci.

Informasi teknologi kehutanan yang terdesiminasi sejak Tahun 2008 hingga Tahun 2010

masing-masing sebanyak 3 buah, yaitu informasi teknologi vegetatif, sipil teknis dan

pemanfaatan hasil hutan bukan kayu atau mencapai 100 persen. Komoditas yang diusahakan

yaitu jamur kuping dan madu.

5. Tumbuh-kembangnya keberdayaan dan kemandirian pelaku utama dan pelaku usaha

Tumbuh-kembangnya keberdayaan dan kemandirian pelaku utama melalui Program

Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) pada Tahun 2008 mencapai 17

kelompok atau sebesar 34 persen dari target 50 kelompok, Tahun 2009 mencapai 28

kelompok atau sebesar 56 persen dari target 50 kelompok dan Tahun 2010 mencapai 53

kelompok atau sebesar 106 persen dari target 50 kelompok.

Tumbuh-kembangnya keberdayaan dan kemandirian pelaku utama melalui Program Usaha

Ekonomi Produktif (UEP) mulai Tahun 2008 hingga Tahun 2009 masing-masing mencapai

53 kelompok atau sebesar 100 persen dari target 53 kelompok.

Tumbuh-kembangnya keberdayaan dan kemandirian pelaku utama melalui Program

Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan (P2KP) pada Tahun 2010 mencapai 5

kelompok atau sebesar 50 persen dari target 10 kelompok.

Page 21: BAB I. PENDAHULUAN20-03-2012)_.pdf · ... Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007, tentang ... tentang Pedoman Pembinaan Kelembagaan Petani; ... Nomor 25/Permentan/OT.140/5/2009

Gambaran Pelayanan SKPD

Renstra BKP3 Tahun 2011-2015 21

b k Mewujudkan ketahanan pangan dan kemandirian petani Kabupaten Bandung p 3

Sabilulungan

Tumbuh-kembangnya keberdayaan dan kemandirian pelaku utama melalui Lembaga

Distribusi Pangan Masyarakat (LDPM) pada Tahun 2009 mencapai 3 desa atau sebesar 100

persen dari target 3 desa dan Tahun 2010 mencapai 1 desa atau sebesar 100 persen dari target

1 desa.

Tumbuh-kembangnya keberdayaan dan kemandirian pelaku utama melalui Desa Mandiri

Pangan (Demapan) pada Tahun 2010 mencapai 8 desa atau sebesar 100 persen dari target 8

desa.

Tumbuh-kembangnya keberdayaan dan kemandirian pelaku utama melalui Lumbung Pangan

hingga akhir Tahun 2010 belum terealisasi target 10 kecamatan.

Tumbuh-kembangnya keberdayaan dan kemandirian pelaku utama peternakan mulai Tahun

2008 hingga Tahun 2010 masing-masing mencapai 32 kelompok atau sebesar 100 persen dari

target 32 kelompok.

Tumbuh-kembangnya keberdayaan dan kemandirian pelaku utama perikanan mulai Tahun

2008 hingga Tahun 2010 masing-masing mencapai 12 kelompok atau sebesar 100 persen dari

target 12 kelompok.

6. Terwujudnya kemitraan usaha pelaku utama dan pelaku usaha yang menguntungkan

Terwujudnya kemitraan usaha perikanan yang menguntungkan mulai Tahun 2009 hingga

Tahun 2010 belum terealisasi.

Terwujudnya kemitraan usaha pertanian yang menguntungkan mulai Tahun 2009 mencapai 1

kemitraan atau 100 persen dari target 1 kemitraan dan Tahun 2010 mencapai 5 kemitraan atau

100 persen dari target 5 kemitraan.

Terwujudnya kemitraan usaha peternakan yang menguntungkan mulai Tahun 2008 hingga

Tahun 2010 masing-masing mencapai 1 kemitraan atau 100 persen dari target 1 kemitraan.

Terwujudnya kemitraan usaha kehutanan yang menguntungkan Tahun 2009 mencapai 2

kemitraan atau mencapai 100 persen dari target 2 kemitraan dan Tahun 2010 mencapai 3

kemitraan atau 100 persen dari target 3 kemitraan.

7. Terwujudnya akses pelaku utama dan pelaku usaha ke lembaga keuangan, informasi dan

sarana produksi

Terwujudnya akses pelaku utama dan pelaku usaha perikanan, pertanian, peternakan dan

kehutanan ke lembaga keuangan, informasi dan sarana produksi Tahun 2008 mencapai 53

akses atau mencapai 117,78 persen dari target 45 akses, Tahun 2009 mencapai 53 akses atau

mencapai 112,77 persen dari target 47 akses dan Tahun 2010 mencapai 53 akses atau

mencapai 100 persen dari target 53 akses.

Tabel 6.Jenis dan Sumber Data Untuk Analisis Situasi Ketahanan dan Kerentanan Pangan Kabupaten Bandung

No Indikator Jenis data Sumber data

1 Rasio konsumsi normatif per kapita terhadap ketersediaan bersih padi+jagung+ubi kayu+ubi jalar

Produksi padi, jagung, ubi kayu dan ubi jalar tahun 2007-2011

Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan

2 Persentase penduduk hidup di bawah garis kemiskinan

Perbandingan Jumlah Rumah Tangga dan RT Miksin (PPLS 2008)

Bappeda

3 Persentase desa yang tidak memiliki akses penghubung yang memadai (untuk analisis tingkat kecamatan)

Panjang Jalan Menurut Kualitas dan Desa/Kelurahan

Kab. Bandung dalam Angka (BPS)

Page 22: BAB I. PENDAHULUAN20-03-2012)_.pdf · ... Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007, tentang ... tentang Pedoman Pembinaan Kelembagaan Petani; ... Nomor 25/Permentan/OT.140/5/2009

Gambaran Pelayanan SKPD

Renstra BKP3 Tahun 2011-2015 22

b k Mewujudkan ketahanan pangan dan kemandirian petani Kabupaten Bandung p 3

Sabilulungan

Persentase panjang jalan rusak di desa (untuk analisis tingkat desa)

4 Persentase rumah tangga tanpa akses listrik

Keluarga Pengguna Listrik dan Telepon menurut Desa/kelurahan

Kab. Bandung dalam Angka (BPS)

5 Angka harapan hidup saat lahir Rekapitulasi PWS KIA Kab. Bandung

Dinas Kesehatan

6 Berat badan balita di bawah standar (underweight)

Balita dan Status Gizi menurut desa/kelurahan

Kab. Bandung dalam Angka (BPS)

7 Perempuan buta huruf Jumlah penduduk dan penduduk yang buta huruf menurut desa

Survei Sosial Ekonomi Kab. Bandung dan Kecamatan dalam Angka (BPS)

8 Rumah tangga tanpa akses ke air bersih

Rekapan Hasil Survey Perumahan Lingkungan (SPL) Air Bersih di Kabupaten Bandung tahun 2009

Dinas Kesehatan

9 Persentase RT yang tinggal >5 km dari fasilitas kesehatan

Jumlah tenaga kesehatan menurut Desa/kelurahan

Kab. Bandung dalam Angka (BPS)

10 Deforestasi hutan Kawasan Hutan di Kabupaten Bandung dan Potensi hutan Rakyat di Kabupaten Bandung tahun 2009

Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan

11 Bencana alam Rekapitulasi Laporan Bencana

Alam Banjir, Longsor, Angin Putting Beliung dan Musibah Kebakaran di Wilayah Kabupaten Bandung tahun 2009

Badan Penanggulangan Bencana Daerah

12 Penyimpangan curah hujan -

13 Persentase daerah puso Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan

d. Analisis Kerentanan terhadap Kerawanan Pangan Kronis

1) Berdasarkan Ratio Ketersediaan Pangan

Rasio ketersediaan pangan serealia menyatakan perbandingan konsumsi normatif penduduk (300 gram) dengan ketersediaan pangan serealia.Jika nilai tersebut lebih

besar dari 1, maka daerah tersebut mengalami defisit pangan serealia.Rasio

ketersediaan pangan terdapat pada Lampiran 3.Berikut disajikan Tabel 7 yang menunjukkan persentase kecamatan dan desa/kelurahan berdasarkan prioritas

indikator ketersediaan pangan serealia.

Tabel 7 Jumlah dan persentase kecamatan dan desa/kelurahan berdasarkan prioritas indikator

ketersediaan pangan serealia tahun 2009

Prioritas Kecamatan Desa

N % n %

1 11 35.48 115 41.67 2 1 3.23 14 5.07

3 5 16.13 14 5.07

4 4 12.90 29 10.51

5 6 19.35 41 14.86 6 4 12.90 59 21.38

Jumlah 31 100.00 272 98.56

Page 23: BAB I. PENDAHULUAN20-03-2012)_.pdf · ... Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007, tentang ... tentang Pedoman Pembinaan Kelembagaan Petani; ... Nomor 25/Permentan/OT.140/5/2009

Gambaran Pelayanan SKPD

Renstra BKP3 Tahun 2011-2015 23

b k Mewujudkan ketahanan pangan dan kemandirian petani Kabupaten Bandung p 3

Sabilulungan

Berdasarkan Tabel 7 dapat diketahui bahwa sebanyak 17 kecamatan (54.84%)

dengan jumlah penduduk 1,480,768 jiwa dan 143 desa (51.81%) tergolong prioritas utama (prioritas 1,2,3). Kecamatan tersebut adalah Pasir Jambu, Ciwidey, Rancabali,

Dayeuhkolot, Margaasih, Bojongsoang, Kertasari, Cimenyan, Margahayu, Baleendah, Cimaung, Majalaya, Banjaran, Katapang, Ibun, Cileunyi, dan Cilengkrang. Untuk

rincian kecamatan dan jumlah desa yang tergolong prioritas utama dapat dilihat pada

Tabel 8.

Tabel 8 Kategori Prioritas Kecamatan, Jumlah dan Nama Desa Prioritas Utama

Berdasarkan Indikator Ketersediaan Pangan di Kabupaten Bandung Tahun

2009

No Kecamatan

Indikator Ketersediaan

Jumlah desa/kelurahan prioritas utama

Nama Desa/Kelurahan Prioritas utama

Rasio Priorita

s 1 Soreang 0.86 4 5 (dari 10 desa) Soreang, Cingcin,Pamekaran,

Sekarwangi, Sadu

2 Pasir Jambu 34.17 1 10 Semua desa

3 Ciwidey 38.41 1 7 Semua desa

4 Nagreg 0.17 6 - -

5 Rancabali 56.08 1 3 (dari 5 desa) Alam Endah, Sukaresmi, Cipelah

6 Margaasih 270.79 1 6 Semua desa

7 Bojongsoang 88.23 1 6 Semua desa

8 Dayeuhkolot 13.20 1 4 (dari 6 desa) Sukapura, Citeureup, Cangkuang kulon & wetan

9 Banjaran 1.24 3 8 (dari 11 desa) Banjaran, Banjaran wetan, Ciapus, Margahurip, Kamasan, Tajursari, Kiangroke, Sindangpanon

10 Pameungpeuk 0.86 4 3 (dari 6 desa) Sukasari, Langonsari, Bojongmanggu

11 Pangalengan 0.94 4 7 (dari 13 desa) Pulosari, Sukamanah, Banjarsari, Pangalengan, Margamukti, Wanasuka, Margamulya

12 Katapang 1.09 3 4 (dari 7 desa) Gandasari, Pangauban, Katapang, Cilampeni

13 Majalaya 1.38 2 7 (dari 11 desa) Majalaya, Majasetra, Bojong, Padamulya, Sukamukti, Sukamaju, Wangisagara

14 Ciparay 0.68 5 4 (dari 14 desa) Mekarsari, Mangunharja, Serangmekar, Gunung leutik

15 Pacet 0.53 5 3 (dari 13 desa) Nagrak, Maruyung, Girimulya

16 Kertasari 1.75 1 7 Semua desa

17 Cicalengka 0.64 5 5 (dari 12 desa) Panenjoan, Waluya, Cicalengka wetan & Kulon, Tenjolaya

18 Cikancung 0.48 6 2 (dari 9 desa) Cikasungka, Tanjunglaya

19 Rancaekek 0.80 4 5 (dari 13 desa) Rancaekek wetan, Nanjung Mekar, Rancaekek kulon, Bojongloa, Jelegong

20 Paseh 0.50 6 3 (dari 12 desa) Cipaku, Sukamanah, Sukamantri

21 Ibun 1.07 3 6 (dari 12 desa) Karyalaksana, Talun, Tangulun, Sudi, Cibeet, Lampegan

22 Cileunyi 1.19 3 4 (dari 6 desa) Cinunuk, Cibiru Hilir, Cimekar, Cibiru wetan

23 Cimenyan 6.14 1 9 Semua desa

Page 24: BAB I. PENDAHULUAN20-03-2012)_.pdf · ... Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007, tentang ... tentang Pedoman Pembinaan Kelembagaan Petani; ... Nomor 25/Permentan/OT.140/5/2009

Gambaran Pelayanan SKPD

Renstra BKP3 Tahun 2011-2015 24

b k Mewujudkan ketahanan pangan dan kemandirian petani Kabupaten Bandung p 3

Sabilulungan

24 Margahayu 4.93 1 2 (dari 5 desa) Margahayu Selatan, Kel. Sulaeman

25 Cilengkrang 1.22 3 2 (dari 6 desa) Giri Mekar, Jati Endah

26 Baleendah 2.80 1 8 Semua desa

27 Arjasari 0.33 6 - -

28 Cimaung 51.01 1 10 Semua desa

29 Solokanjeruk 0.65 5 - -

30 Cangkuang 0.67 5 1 (dari 7 desa) Ciluncat

31 Kutawaringin 0.69 5 2 (dari 11 desa) Padasuka, Jelegong

Kabupaten Bandung 0.99 4 143

Berdasarkan Tabel 8 dapat diketahui bahwa rasio ketersediaan pangan Kabupaten

Bandung adalah 0.99.Nilai tersebut menunjukkan bahwa Kabupaten Bandung berada dalam keadaan surplus rendah (prioritas 4). Hal tersebut berarti ketersediaan pangan

serealia Kabupaten Bandung telah cukup memenuhi kebutuhan normatif penduduknya

dengan produksi netto pangan serealia Kabupaten Bandung adalah 306,171.8 ton, yang berasal dari produksi netto jagung, ubi jalar dan ubi kayu berturut-turut adalah 164,855.3

ton, 51,098.8 ton, 11,632.5 ton, dan 7,8585.2 ton.

Meskipun demikian, ketersediaan pangan di beberapa kecamatan maupun desa/kelurahan masih belum dapat memenuhi kebutuhan normatif penduduknya.Hal itu ditunjukkan

masih terdapat kecamatan dan desa/kelurahan yang memiliki nilai rasio ketersediaan pangan serealia yang tergolong defisit, baik itu defisit rendah (prioritas 3), defisit sedang

(prioritas 2) ataupun defisit tinggi (prioritas 1) (Tabel 7).

Kecamatan yang ketersediaan pangan serealianya tergolong surplus (prioritas 6) belum tentu memiliki desa/kelurahan yang ketersediaan pangannya mencukupi.Hal tersebut

ditunjukkan pada Tabel 8 yang menunjukkan jumlah dan persentase desa/kelurahan

berdasarkan tingkat prioritas.Kecamatan yang tergolong surplus pangan adalah Kecamatan Paseh namun masih memiliki desa/kelurahan yang tergolong defisit tinggi

yaitu desa Cipaku dan Sukamanah.Kemudian di Kecamatan Cikancung terdapat 1 desa, yaitu desa Cikasungka. Kecamatan yang memiliki desa/kelurahannya tergolong prioritas

1 terbanyak adalah Kecamatan Pasir Jambu. Desa/kelurahan yang memiliki rasio

ketersediaan pangannya tinggi (defisit tinggi) adalah Lengkong di kecamatan Margaasih.Skor prioritas setiap kecamatan dan desa/kelurahan berdasarkan indikator

ketersediaan pangan serealia dapat dilihat pada lampiran.

Keadaan tersebut menunjukkan bahwa, meskipun ketersediaan di tingkat Kabupaten melimpah/surplus belum tentu terdistribusi dengan baik ke wilayah Kecamatan hingga

desa/kelurahan.Hal ini diduga karena masih terdapat infrastuktur yang belum tersedia secara optimal untuk mendistribusikan pangan-pangan tersebut.Kecamatan,

desa/kelurahan yang memiliki ketersediaan pangan yang surplus dapat mendistribusikan

pangan tersebut kepada kecamatan, desa/kelurahan yang tergolong defisit.

2) Berdasarkan Indikator Kemiskinan

Kemiskinan merupakan indikator ketidakmampuan untuk mendapatkan cukup pangan,

karena rendahnya kemampuan daya beli atau ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar,seperti, makanan, pakaian, perumahan, pendidikan, dan lain-lain (BKP

2008).Data tentang indikator kemiskinan terdapat pada Lampiran 3.Daerah-daerah yang kemiskinannya tinggi harus segera ditangani, supaya tidak terjadi kerawanan

pangan.Tabel 14 menunjukkan jumlah/ presentase kecamatan dan desa/kelurahan

berdasarkan prioritas indikator kemiskinan.

Page 25: BAB I. PENDAHULUAN20-03-2012)_.pdf · ... Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007, tentang ... tentang Pedoman Pembinaan Kelembagaan Petani; ... Nomor 25/Permentan/OT.140/5/2009

Gambaran Pelayanan SKPD

Renstra BKP3 Tahun 2011-2015 25

b k Mewujudkan ketahanan pangan dan kemandirian petani Kabupaten Bandung p 3

Sabilulungan

Tabel 9. Jumlah dan persentase kecamatan dan desa/kelurahan berdasarkan prioritas indikator kemiskinan di Kabupaten Bandung tahun 2009

Berdasarkan Tabel 9 dapat diketahui bahwa persentase kecamatan dan desa/kelurahan di Kabupaten Bandung yang tergolong prioritas utama sebanyak 21 kecamatan (67.74%)

dengan jumlah penduduk 1,577,011 jiwa. Kecamatan tersebut adalah Kecamatan Pasir Jambu, Nagreg, Rancabali, Banjaran, Pameungpeuk, Pangalengan, Majalaya, Ciparay,

Pacet, Kertasari, Cicalengka, Cikancung, Rancaekek, Paseh, Ibun, Cimenyan,

Cilengkrang, Arjasari, Cimaung, Solokanjeruk, dan Kutawaringin. Desa/kelurahan yang tergolong prioritas utama sebanyak 187 desa/kelurahan (67.75%).Skor prioritas setiap

desa/kelurahan dapat dilihat pada Lampiran 4.Rincian jumlah desa/kelurahan yang

tergolong tingkat prioritas utama per kecamatan di Kabupaten Bandung dapat dilihat pada Tabel 10.

Tabel 10.Kecamatan dan golongan prioritasnya serta jumlah desa yang tergolong prioritas utama

berdasarkan indikator kemiskinan di Kabupaten Bandung tahun 2009

Prioritas Kecamatan Desa

N % N %

1 4 12.90 52 18.84

2 9 29.03 88 31.88

3 8 25.81 47 17.03 4 7 22.58 45 16.30

5 2 6.45 34 12.32

6 1 3.23 10 3.62

Jumlah 31 100.00 276 100.00

No. Kecamatan Prioritas Jumlah desa/kelurahan

prioritas utama Nama Desa/Kelurahan Prioritas

Utama

1 Soreang 4 5 (dari 10 desa) Sekarwangi, Parungserab, Keramatmulya, Panyirapan, Sukajadi

2 Pasir Jambu 3 5 (dari 10 desa) Tenjolaya, Cikoneng, Cisondari, Cukang genteng, Mekar Sari

3 Ciwidey 4 1 (dari 7 desa) Sukawening

4 Nagreg 1 6 Semua desa

5 Rancabali 2 5 Semua desa

6 Margaasih 4 2 (dari 6 desa) Nanjung, Cigondewah

7 Bojongsoang 4 3 (dari 6 desa) Tagelluar, Bojongsari, Bojongsoang

8 Dayeuhkolot 5 1 (dari 6 desa) Dayeuhkolot

9 Banjaran 3 5 (dari 11 desa) Banjaran wetan, Pasirmulya, Neglasari, Kamasan, Mekar Jaya

10 Pameungpeuk 3 4 (dari 6 desa) Langonsari, Bojongkunci, Rancatungku, rancamulya

11 Pangalengan 2 13 Semua desa

12 Katapang 4 2 (dari 7 desa) Sukamukti, Banyusari

13 Majalaya 2 8 (dari 11 desa) Majalaya, Majasetra, Majakerta, Bojong, Padamulya, Sukamaju, Wangisagara, Neglasari

14 Ciparay 1 14 Semua desa

15 Pacet 1 13 Semua desa

16 Kertasari 2 7 Semua desa

17 Cicalengka 2 11 (dari 12 desa) Semua desa, kecuali Cicalengka kulon

18 Cikancung 3 5 (dari 9 desa) Cikancung, Mandalasari, Cihanyir, Mekarlaksana, Cikasungka

19 Rancaekek 2 9 (dari 13 desa) Sukamanah, Tegalsumedang, Rancaekek kulon, Bojongloa, Sukamulya, Cangkuang, Haur

Page 26: BAB I. PENDAHULUAN20-03-2012)_.pdf · ... Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007, tentang ... tentang Pedoman Pembinaan Kelembagaan Petani; ... Nomor 25/Permentan/OT.140/5/2009

Gambaran Pelayanan SKPD

Renstra BKP3 Tahun 2011-2015 26

b k Mewujudkan ketahanan pangan dan kemandirian petani Kabupaten Bandung p 3

Sabilulungan

3) Berdasarkan Persentase Rumah Tangga yang Tidak Memiliki Akses Listrik

Akses terhadap listrik merupakan suatu indikator pendekatan yang baik untuk

kesejahteraan ekonomi dan peluang matapencaharian yang lebih tinggi (DKP & WFP

2005).Data tentang indikator rumah tangga yang tidak memiliki akses listrikterdapat pada Lampiran.Tabel 11 menunjukkan persentase kecamatan dan desa/kelurahan

berdasarkan prioritas indikator rumah tangga tanpa listrik.

Tabel 11 Jumlah dan persentase kecamatan dan desa/kelurahan berdasarkan prioritas

indikator persentase rumah tangga tanpa listrik tahun 2009

Berdasarkan indikator persentase rumah tangga tanpa listrik, Kabupaten Bandung tergolong prioritas 6 (Tabel 11). Berdasarkan kecamatan, semua kecamatan di Kabupaten

Bandung tergolong prioritas 6. Pada tingkat desa/kelurahan sebagian besar sudah

mendapatkan akses listrik, sehingga termasuk prioritas 6 (95.65%), namun masih terdapat desa/kelurahan yang tergolong prioritas 4 (1.81%) dan prioritas 5 (2.54%). Desa yang

penduduknya belum mempunyai akses terhadap listrik dapat dilihat pada Tabel 12.

Pugur,Bojongsalam, Sangiang

20 Paseh 2 12 Semua desa

21 Ibun 1 12 Semua desa

22 Cileunyi 5 - -

23 Cimenyan 3 4 (dari 9 desa) Sindanglaya, Mekarmanik, Cikadut, Cimenyan

24 Margahayu 6 - -

25 Cilengkrang 2 5 (dari 6 desa) Giri mekar, Melatiwangi, Ciporeat, Cipanjalu, Cilengkrang

26 Baleendah 4 3 (dari 8 desa) Wargamekar, Malakasari

27 Arjasari 3 7 (dari 11 desa) Baros, Mekarjaya, Mangunjaya, Margaluyu, Patrolsari, Rancakole, Ancolmekar

28 Cimaung 2 8 (dari 10 desa) Cimaung, Campakamulya, Mekarsari, Cipinang,Cikalong, Warjabakti, Malasari,Sukamaju

29 Solokanjeruk 3 5 (dari 7 desa) Padamukti, Panyadap, Cibodas, Langensari, Bojongemas

30 Cangkuang 4 4 (dari 7 desa) Tanjungsari, Jatisari, Bandasari, Pananjung

31 Kutawaringin 3 8 (dari 11 desa) Cilame, Sukamulya, Buminagara, Padasuka, Kopo, Cibodas, Kutawaringin, Jatisari

Kabupaten Bandung 3 187

Prioritas Desa

N % N %

1 - - - -

2 - - - -

3 - - - -

4 - - 5 1.81

5 - - 7 2.54

6 31 100.00 264 95.65

Jumlah 31 100.00 276 100.00

Page 27: BAB I. PENDAHULUAN20-03-2012)_.pdf · ... Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007, tentang ... tentang Pedoman Pembinaan Kelembagaan Petani; ... Nomor 25/Permentan/OT.140/5/2009

Gambaran Pelayanan SKPD

Renstra BKP3 Tahun 2011-2015 27

b k Mewujudkan ketahanan pangan dan kemandirian petani Kabupaten Bandung p 3

Sabilulungan

Tabel 12. Desa/kelurahan yang memiliki rumah tangga tanpa listrik

No. Kecamatan Desa/kelurahan Rumah tangga tanpa listrik (%)

N %

1 Soreang Sekarwangi 12 0.65 Sukajadi 350 18.62 Sukanagara 32 2.83

2 Pasir Jambu Tenjolaya 350 10 Mekar Maju 312 21.49 Sugih Mukti 932 24.32

3 Ciwidey Panundaan 20 0.59 Panyocokan 5 0.18 Sukawening 3 0.11 Nangkelan 60 3.85 Lebakmuncang 5 0.13

4 Rancabali Patengan ` 5.15 Indragiri 154 11.35 Sukaresmi 624 22.02

5 Bojongsoang Bojongsoang 600 11.25 6 Pangalengan Wanasari 5 0.21 Pulosari 40 1.23 Sukaluyu 84 3.34

6 Pangalengan Banjarsari 21 1.18 7 Ciparay Mekarsari 52 1.62 Ciheulang 52 1.51

8 Pacet Mekarjaya 84 5.03 Girimulya 3 0.15

9 Kertasari Sukapura 385 7.99 Cihawuk 91 5.67 Santosa 171 10.41

10 Cicalengka Nagrog 272 10 Margaasih 209 10.89 Babakan peuteuy 10 0.51

11 Cikancung Cikancung 480 25.53 Tanjunglaya 12 0.50

12 Paseh Cigentur 55 3.94 13 Ibun Ibun 458 20.6

Pangguh 92 3.85 14 Cimenyan Mandala Mekar 1 0.07

Cikadut 2 0.08 Padasuka 5 0.21 Mekarsaluyu 2

15 Cilengkrang Melatiwangi 2 0.22 Cilengkrang 2 0.22

16 Arjasari Lebakwangi 2 0.07 Mekarjaya 2 0.13

Mangunjaya 5 0.29 Margaluyu 16 0.29 Arjasari 3 0.12

17 Cimaung Malasari 15 0.97 18 Solokanjeruk Langensari 8 0.34

Rancakasumba 6 0.20 Bojongemas 4 0.14

19 Cangkuang Bandasari 215 9.81 Pananjung 72 3.01

20 Kutawaringin Cibodas 75 3.76 Gajahmekar 4 0.17 Jatisari 10 0.41

Kabupaten Bandung 6,554

Berdasarkan Tabel 12, terdapat 20 kecamatan dan 54 desa/kelurahan yang masih mempunyai rumah tangga tanpa akses listrik dengan jumlah 6,554 rumah tangga. Desa

yang rumah tangga tanpa akses listriknya terbanyak adalah Desa Sugih Mukti dengan jumlah rumah tangga sebanyak 932. Hal tersebut akan mengganggu kegiatan

Page 28: BAB I. PENDAHULUAN20-03-2012)_.pdf · ... Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007, tentang ... tentang Pedoman Pembinaan Kelembagaan Petani; ... Nomor 25/Permentan/OT.140/5/2009

Gambaran Pelayanan SKPD

Renstra BKP3 Tahun 2011-2015 28

b k Mewujudkan ketahanan pangan dan kemandirian petani Kabupaten Bandung p 3

Sabilulungan

perekonomian maupun matapencaharian daerah tersebut. Jika kegiatan perekonomian

kurang, maka akan berdampak pada kesejahteraan penduduknya. Jika kesejahteraan penduduk rendah maka akses terhadap pemenuhan kebutuhan dasar akan berkurang

termasuk pangan, sehingga rentan terhadap kerawanan pangan. Kondisi kecamatan dan desa/kelurahan menurut rumah tangga tanpa akses listrik dapat dilihat pada Lampiran.

4) Indikator Persentase Desa yang Tidak Memiliki Akses Penghubung yang

Memadai

Untuk indikator akses penghubung yang memadai dalam analisis digunakan data

persentase jalan yang rusak di desa/kelurahan tersebut, sehingga didapatkan tingkat

prioritas setiap desa/kelurahan.Untuk analisis di tingkat kecamatan digunakan persentase desa/kelurahan yang tergolong prioritas 1 di masing-masing kecamatan.Data desa yang

tidak memiliki akses penghubung yang memadai terdapat pada Lampiran.Tabel 13 menunjukkan persentase kecamatan dan prioritas indikator akses penghubung yang memadai

di Kabupaten Bandung tahun 2009.

Tabel 13. Jumlah dan persentase kecamatan dan desa/kelurahan berdasarkan

Berdasarkan Tabel 13, banyaknya kecamatan yang tergolong prioritas utama adalah 5

kecamatan (9.68%) dengan jumlah penduduk 32,326 jiwa. Kecamatan tersebut adalah

Kecamatan Pasir Jambu, Rancabali, Kertasari, Ibun, dan Cimaung. Untuk tingkat desa/kelurahan yang tergolong prioritas utama adalah sebanyak 103 desa/kelurahan

(37.32%). Berikut disajikan Tabel 14 yang menunjukkan Kecamatan dan golongan prioritasnya serta jumlah desa yang tergolong prioritas utama berdasarkan indikator akses

penghubung yang memadai.

Tabel 14. Kecamatan dan golongan prioritasnya serta jumlah desa yang tergolong prioritas utama berdasarkan indikator akses penghubung yang memadai di Kabupaten Bandung

tahun 2009

No. Nama

Kecamatan Prioritas

Jumlah desa/kelurahan prioritas utama

Nama Desa/Kelurahan Prioritas Utama

1 Soreang 6 3 (dari 10 desa) Karamatmulya, Sukajadi, Sadu

2 Pasir Jambu 3 5 (dari 10 desa) Tenjolaya, Cisondari, Cibodas, Mekarsari, Sugihmukti

3 Ciwidey 6 4 (dari 7 desa) Ciwidey, Panyocokan, Sukawening, Nangkelan

4 Nagreg 4 1 (dari 6 desa) Citaman

5 Rancabali 3 3 (dari 5 desa) Alam Endah, Sukaresmi, Cipelah

6 Margaasih 6 - -

7 Bojongsoang 6 1 (dari 6 desa) Buahbatu

8 Dayeuhkolot 6 1 (dari 6 desa) Cangkuang Kulon

9 Banjaran 6 1 (dari 11 desa) Neglasari

10 Pameungpeuk 6 - -

11 Pangalengan 6 4 (dari 13 desa) Warnasari, Margaluyu, Sukamanah, Wanasuka

12 Katapang 6 - -

13 Majalaya 6 2 (dari 11 desa) Sukamukti, Wangisagara

Prioritas Kecamatan Desa

N % N %

1 3 9.68 27 9.78

2 - 0.00 33 11.96

3 2 6.45 43 15.58

4 4 12.90 73 26.45

5 2 6.54 51 18.48

6 20 64.52 49 17.75

Jumlah 31 100.00 276 100.00

Page 29: BAB I. PENDAHULUAN20-03-2012)_.pdf · ... Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007, tentang ... tentang Pedoman Pembinaan Kelembagaan Petani; ... Nomor 25/Permentan/OT.140/5/2009

Gambaran Pelayanan SKPD

Renstra BKP3 Tahun 2011-2015 29

b k Mewujudkan ketahanan pangan dan kemandirian petani Kabupaten Bandung p 3

Sabilulungan

14 Ciparay 6 4 (dari 14 desa) Sarimahi, Babakan, Mekarlaksana, Pakutandang

15 Pacet 6 1 (dari 13 desa) Girimulya

16 Kertasari 1 6 (dari 7 desa) Kecuali Cihawuk

17 Cicalengka 6 10 (dari 12 desa) Semua desa, Kecuali Cicalengka wetan

18 Cikancung 6 3 (dari 9 desa) Mandalasari, Mekarlaksana, Cikasungka

19 Rancaekek 6 7 (dari 13 desa) Tegal Sumedang, Jelegong, Linggar, Sukamulya, Haur Pugur, Bojong Salam, Sangiang

20 Paseh 6 3 (dari 12 desa) Cijagra, Mekar Pawitan, Drawati

21 Ibun 1 9 (dari 12 desa) Semua desa, Kecuali Karya Laksana, Laksana, Tanggulun

22 Cileunyi 4 2 (dari 6 desa) Cimekar, Cibiru Wetan

23 Cimenyan 5 4 (dari 10 desa) Sindanglaya, Mekarmanik, Cikadut, Mekarsaluyu

24 Margahayu 6 - -

25 Cilengkrang 6 1 (dari 6 desa) Cipanjalu

26 Baleendah 5 2 (dari 8 desa) Manggahang, Bojongmalaka

27 Arjasari 4 6 (dari 11 desa) Baros, Mekarjaya, Margaluyu, Pinggirsari, Patrolsari, Rancakole

28 Cimaung 1 5 (dari 10 desa) Mekarsari, Cikalong, Warja Bakti, Sukamaju, Malasari

29 Solokanjeruk 6 5 (dari 7 desa) Padamukti, Cibodas, Langensari, Solokanjeruk, Rancakasumba

30 Cangkuang 6 1 (dari 7 desa) Bandasari

31 Kutawaringin 4 7 (dari 11 desa) Cilame, Sukamulya, Buminagara, Cibodas, Kutawaringin, Gajahmekar, Pameuntasan

Kabupaten Bandung 103

Kecamatan Cicalengka dan Ibun memiliki 9 desa yang menjadi prioritas utama dalam hal peningkatan akses jalan yang memadai.Secara lengkap kondisi kecamatan dan

desa/kelurahan berdasarkan akses infrastruktur jalan dapat dilihat pada lampiran 4. Jalan

yang rusak akan menghambat distribusi pangan sehingga berpengaruh pada harga pangan yang tinggi. Jika harga pangan tinggi maka akses maasyarakat terhadap pangan rendah..

Penyelenggaraan Pelayanan yang dilaksanakan oleh BKP3 Kabupaten Bandung

kepada masyarakatpada dasarnya untuk memberikan kepuasan dan kepastian atas pelayanan yang diberikan.

Dalam hal ini BKP3 Kabupaten Bandung melakukan upaya dan langkah-langkah serta mensikapi respondan harapan masyarakat, diantaranya melalui :

1) Sosialisasi Undang-undang nomor. 7 Tahun 1996 tentang Pangan;

2) Sosialisasi Peraturan Pemerintah nomor 68 Tahun 2002 tentang Ketahanan Pangan;

3) Mengkoordinasi pelaksanaan program dan kegiatan yang berkaitan dengan upaya

peningkatan ketahanan pangan masyarakat dan pelaksanaan penyuluhan pertanian,

perikanan dan kehutanan;

4) Penyelenggaraan penyuluhan, bimbingan dan pelatihan bagi pelaku utama dan pelaku

usaha pertanian, perikanan dan kehutanan;

5) Penyediaan informasi penerapan teknologi pertanian, perikanan dan kehutanan tepat

guna dan berkelanjutan;

6) Pengembangan Sentra-sentra komoditas agribisnis unggulan.

Page 30: BAB I. PENDAHULUAN20-03-2012)_.pdf · ... Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007, tentang ... tentang Pedoman Pembinaan Kelembagaan Petani; ... Nomor 25/Permentan/OT.140/5/2009

Gambaran Pelayanan SKPD

Renstra BKP3 Tahun 2011-2015 30

b k Mewujudkan ketahanan pangan dan kemandirian petani Kabupaten Bandung p 3

Sabilulungan

2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD

Peluang (Opportunity)

a. Adanya teknologi yang selalu berkembang b. Trend perubahan perilaku masyarakat konsumen terhadap produk olahan pangan

c. Pangsa pasar yang semakin terbuka, terutama pasar domestik; makin

meningkatnya permintaan masyarakat terhadap produk pangan olahan yang beraneka, sehat, bergizi, dan berkualitas.

d. Potensi diversifikasi bahan pangan

Tantangan (Threat)

a. Jumlah dan laju pertumbuhan penduduk cukup tinggi

b. Berlangsungnya perubahan iklim

c. Masuknya produk pangan dari luar dan tingginya tingkat persaingan usaha..

d. Fluktuasi harga pangan.

e. Menurunnya kinerja penyuluh sebagai dampak dari kualitas dan kwantitas

penyuluh.

f. Tingginya alih fungsi lahan dan menurunnya kualitas lahan produktif.

g. Masih terbatasnya komsumsi pangan berimbang, beragam dan bergizi.

Page 31: BAB I. PENDAHULUAN20-03-2012)_.pdf · ... Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007, tentang ... tentang Pedoman Pembinaan Kelembagaan Petani; ... Nomor 25/Permentan/OT.140/5/2009

Gambaran Pelayanan SKPD

Renstra BKP3 Tahun 2011-2015 31

b k Mewujudkan ketahanan pangan dan kemandirian petani Kabupaten Bandung p 3

Sabilulungan

BAB III. ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan

Berbagai yang dihadapi dalam pembangunan bidang ketahanan pangan dan penyuluhan

pertanian, perikanan dan kehutanan di Kabupaten Bandung saat ini antara lain :

- Pengetahuan, sikap, dan keterampilan SDM pelaku utama dan pelaku usaha masih

rendah

- Adopsi inovasi teknologi (pertanian, perikanan dan kehutanan) pelaku utama dan pelaku

usaha masih rendah

- Lemahnya kapasitas dan kelembagaan pelaku utama dan pelaku usaha

- Lemahnya permodalan pelaku utama dan pelaku usaha

- Belum tersedianya Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) kabupaten

- Rendahnya adopsi teknologi olahan pangan nonberas dan terigu

- Masih terbatasnya lumbung pangan di sentra produksi

- Belum optimalnya kuantitas dan kualitas SDM penyuluh pertanian

- Belum optimalnya dukungan sarana dan prasarana penyuluhan

- Belum optimalnya kualitas dan kuantitas SDM penyuluh kehutanan

- Belum optimalnya dukungan sarana dan prasarana penyuluhan kehutanan

- Belum optimalnya peran serta masyarakat dalam pengelolaan hutan

- Diversifikasi produk pangan lokal belum optomal

- Kesadaran masyarakat dalam mengkomsumsi produk lokal cenderung menurun

- Peranan penyuluh dalam pendampingan petani belum optimal.

3.2. Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah

Terpilih.

Perencanaan pembangunan daerah lima tahunan di Kabupaten Bandung pada dasarnya merupakan penjabaran dari Visi dan Misi yang diusung oleh Bupati dan Wakil

Bupati Bandung pada saat pencalonan. Oleh karena itu, Visi dan Misi kedua pejabat politik

ini perlu dipahami sebelum mulai menyusun Renstra SKPD.

Visi pasangan Kepala Daerah Kabupaten Bandung tahun 2011-2015

adalah ”"Terwujudnya Kabupaten Bandung yang Maju, Mandiri, dan Berdaya Saing,

melalui Tata Kelola Pemerintahan yang Baik, dan Pemantapan Pembangunan Pedesaan berlandaskan Religius, Kultural, dan Berwawasan Lingkungan". Sebagaimana

diamanatkan pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati pada saat kampanye, Visi tersebut merupakan kelanjutan dari Visi Bupati dan Wakil Bupati Bandung sebelumnya..

Namun demikian melihat berbagai peluang dan tantangan yang menghadang maka

prioritas Misi yang diusung sedikit berbeda. Ketujuh Misi tersebut adalah sebagai berikut :

1. Peningkatan Profesionalisme Birokrasi (Good Corporate & Clean Governance).

2. Implementasi nilai-nilai agama dalam kehidupan bermasyarakat.

3. Intensifikasi dan diversifikasi pertanian serta pembangunan yang berorientasi pada upaya pelestarian lingkungan hidup.

4. Pelestarian seni dan budaya Sunda. 5. Peningkatan pemerataan dan kualitas pelayanan pendidikan.

6. Peningkatan kinerja pembangunan desa, penegmbangan alokasdi dana desa, dan

pemberdayaan ekonomi rakyat.

Page 32: BAB I. PENDAHULUAN20-03-2012)_.pdf · ... Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007, tentang ... tentang Pedoman Pembinaan Kelembagaan Petani; ... Nomor 25/Permentan/OT.140/5/2009

Gambaran Pelayanan SKPD

Renstra BKP3 Tahun 2011-2015 32

b k Mewujudkan ketahanan pangan dan kemandirian petani Kabupaten Bandung p 3

Sabilulungan

7. Meningkatkan pemertaan dan kualitas pelayanan kesehatan.

Jika dibandingkan dengan Misi Bupati dan Wakil Bupati Bandung sebelumnya maka munculnya Misi Ketiga merupakan hal baru yang sangat berkaitan dengan tugas pokok dan

fungsi Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan )BKP3)

3.3. Telahaan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup

Strategis

Hal penting dalam Rencana Tata Ruang Wilayah yang berkaitan dengan tugas pokok dan

fungsi BKP3 adalah terjadinya alih fungsi lahanpertanian beririgasi secarakurang terkendali sehingga diperlukan adanya penetapan wilayahpotensial irigasi dalamrencana tata

ruangwilayah Kabupaten Bandung untukmendukung ketahananpangan daerah.

Sedangkan isu yang berkaitan dengan aspek lingkungan hidup adalah penurunan kualitas lingkunganhidup, seperti pencemaran sumberdaya air dan masih terdapatnya lahan-lahan

kritis di Kabupaten Bandung, Di samping itu tumbuhnya permukimanpenduduk dengan semuaaktifitasnya pada bantaransungai/anak sungai,sempadan irigasi dan sekitar saluran

drainaseberdampak padaterganggunya fungsisarana- prasarana wilayah.

3.4. Isu-isu Strategis.

a. Jumlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk

Jumlah penduduk Kabupaten Bandung saat ini tercatat sebanyak 3.174.499 jiwa

( BPS : Sensus Penduduk Tahun 2010 ). Dibandingkan dengan tahun 2007 jumlah ini

meningkat sebesar 4,5% atau rata-rata 1,5% per tahun. Kondisi ini merupakan tantangan yang cukup berat bagi Pemerintah Kabupaten Bandung khususnya dalam upaya

menjamin ketersediaan bahan pangan untuk mencukupi kebutuhan penduduknya,

sementara sumberdaya lahan pertanian sebagai “pabrik” bahan pangan luasnya relatif tetap bahkan cenderung terus berkurang sebagai akibat tekanan pemukiman penduduk

dan perkembangan pembangunan di sektor lainnya

Laju Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Bandung selama 3 tahun terakhir sebesar 1,5

% per tahun juga dapat diartikan dengan makin bertambahnya penduduk Kabupaten

Bandung kurang lebih 45.472 jiwa setiap tahunnya,jumlah ini setara dengan meningkatnya kebutuhan konsumsi beras sebesar 5.775 ton ; 1.364 ton buah-buahan; 432

ton daging sapi; 95 ton telur; dan 392 ton susu per tahunnya.

2010 2009 2008 2007

3

3,15

3,05

3,1

3,2

Juta jiwa

3.038.082

3.127.008

3.172.860

3.174.499

LPP: 2,87%

LPP: 2,93%

LPP: 0,05%

LPP: 1,47%

Page 33: BAB I. PENDAHULUAN20-03-2012)_.pdf · ... Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007, tentang ... tentang Pedoman Pembinaan Kelembagaan Petani; ... Nomor 25/Permentan/OT.140/5/2009

Gambaran Pelayanan SKPD

Renstra BKP3 Tahun 2011-2015 33

b k Mewujudkan ketahanan pangan dan kemandirian petani Kabupaten Bandung p 3

Sabilulungan

b. Kemiskinan

Berdasarkan data PPLS (Pendataan Program Perlindungan Sosial) Tahun 2008, dari jumlah sebanyak 823.687 Rumah Tangga di Kabupaten Bandung, 185.064 Rumah

Tangga (22,47%) di antaranya adalah Rumah Tangga Miskin.

• Dari 276 desa dan kelurahan, terdapat :

- 185 desa yang penduduk miskinnya kurang dari 30%

- 69 desa yg penduduk miskinnya >30-40%

- 14 desa yg penduduk miskinnya >40-50%

- 8 desa (di 3 kecamatan) yang penduduk miskinnya > 50%

(ke delapan desa tersebut adalah: Cinanggela dan Mekarjaya (Pacet); Neglasari,

Mekarwangi Sudi, dan Talu (Ibun); Babakan dan Sagaracipta (Ciparay)

c. Balita dengan Gizi Buruk

Masalah pangan dan gizi sangat terkait dengan permasalahan ekonomi. Masih rendahnya daya beli masyarakat atau rumah tangga akan berpengaruh terhadap

kemampuan masyarakat/rumah tangga dalam mengkonsumsi pangan dan gizi yang sehat

dan berimbang, kondisi ini dan bila disertai dengan pola asuh terhadap bayi dan anak balita pada gilirannya akan berdampak pada terjadinya kasus-kasus balita dengan gizi

kurang atau buruk.

Gambar 6.Jumlah Penduduk Kabupaten Bandung 2007 s/d 2010

Kertasari

Pangalengan

Pasirjambu Rancabali

Ciwidey

Cimaung

Ibun

Pacet

Arjasari Ciparay

Solokanjeruk

Nagreg

SOREANG

Margaasih

Banjaran

Bojongsoang Rancaekek Cicalengka

Cileunyi

Cimenyan

Kota Bandung

Kab. Bandung Barat

Kab. Cianjur

Kab. Garut

Kota Cimahi

Kab.Sumedang

Baleendah

Margahayu

Pameungpeuk

Katapang Kutawaringin

Cangkuang

Dayeuhkolot

Cikancung

Cilengkrang

Paseh Majalaya

Gambar 7.Peta Hasil Pendataan Program Perlindungan Sosial di Kabupaten Bandung Tahun 2008

Page 34: BAB I. PENDAHULUAN20-03-2012)_.pdf · ... Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007, tentang ... tentang Pedoman Pembinaan Kelembagaan Petani; ... Nomor 25/Permentan/OT.140/5/2009

Gambaran Pelayanan SKPD

Renstra BKP3 Tahun 2011-2015 34

b k Mewujudkan ketahanan pangan dan kemandirian petani Kabupaten Bandung p 3

Sabilulungan

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung, selama tahun 2010 (data

sampai bulan Juni), di Kabupaten Bandung tercatat 30 kasus balita dengan gizi buruk yang terdapat di 12 kecamatan, 6 kasus di antaranya terdapat di Kecamatan Cileunyi.

Dibandingkan dengan tahun 2009, jumlah tersebut mengalami penurunan, di mana data sampai dengan bulan yang sama (Juni) tahun 2009, kasus balita dengan gizi buruk di

Kabupaten Bandung tercatat sebanyak 58 kasus yang terjadi di 20 kecamatan dan kasus

terbanyak terdapat di Kecamatan Baleendah dan Kecamatan Ibun masing-masing dengan 8 kasus.

d. Kasus Keracunan Makanan

Makanan adalah bahan yang paling sering berinteraksi dengan tubuh manusia bagian dalam (saluran pencernaan), setidaknya 2 atau 3 kali bahan makanan masuk ke dalam

perut manusia. Kurangnya kesadaran terhadap aspek-aspek kesehatan pangan dapat berpengaruh terhadap kesehatan tubuh manusia, seperti : menyebabkan sakit ataupun

keracunan yang disebabkan oleh mikroorganisme penyebab penyakit yang terdapat dalam

makanan.

Selama tahun 2010, sedikitnya tercatat 3 kejadian kasus keracunan makanan yang

jumlah penderita yang tidak sedikit, di antaranya :

1. Pada tanggal 15 Agustus 2010, lebih dari 130 buruh PT Eigerindo Jl. Katapang Kabupaten Bandung keracunan makanan yang diproduksi sebuah usaha

2. Pada tanggal 22 September 2010, sedikitnya 150 orang keracunan berat dan ringan setelah mengkonsumsi makanan dalam pesta pernikahan di Desa Ancol Mekar, RT

01 RW 07, Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung,

3. Pada tangga 15 Oktober 2010, sekitar 100 buruh garmen PT. Trimas Sarana Garment Industry, Jl. Raya Kopo KM 7 Kabupaten Bandung keracunan makanan yang

disiapkan dapur pabrik

Gambar 9.Beberapa Kasus Keracunan Makanan yang terjadi di Kabupaten Bandung pada Tahun 2010.

Page 35: BAB I. PENDAHULUAN20-03-2012)_.pdf · ... Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007, tentang ... tentang Pedoman Pembinaan Kelembagaan Petani; ... Nomor 25/Permentan/OT.140/5/2009

Gambaran Pelayanan SKPD

Renstra BKP3 Tahun 2011-2015 35

b k Mewujudkan ketahanan pangan dan kemandirian petani Kabupaten Bandung p 3

Sabilulungan

BAB IV. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN

KEBIJAKAN

4.1. Visi dan Misi SKPD

Sejalan dengan tugas pokok dan fungsi BPKP3 sebagaimana yang diamanatkan dalam

Peraturan Bupati (Perbup) No. 6 Tahun 2008 tanggal 26 Februari 2008 tentang Rincian

Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Bandung, seluruh unsur pada BKP3 diarahkan untuk melaksanakan 2 (dua) bidang utama, yakni : ketahanan pangan

dan pelaksanaan penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan.

Sehubungan dengan hal tersebut dan untuk mendukung pencapaian visi Pemerintah Kabupaten Bandung yakni “Terwujudnya masyarakat Kabupaten Bandung yang repeh, rapih,

kertaraharja melalui akselerasi pembangunan partisipatif berbasis religius dan berwawasan lingkungan yang berorientasi pada peningkatan kinerja pembangunan desa”, Badan

Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan (BKP3) Kabupaten Bandung bersama

stakeholders terkait telah menetapkan visi, yaitu :

”Terwujudnya Peningkatan Ketahanan Pangan Masyarakat dan Kualitas SDM Pertanian,

Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Bandung”.

Meningkatnya ketahanan pangan masyarakat Kabupaten Bandung di antaranya dapat dicirikan dengan makin membaiknya capaian pola pangan harapan, makin baik dan

meningkatnya keragaman konsumsi pangan dan gizi yang berimbang, sedangkan

meningkatnya kualitas SDM pertanian, perikanan dan kehutanan di antaranya dapat diukur dari adanya peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan para petugas dan para pelaku

utama serta pelaku usaha dalam proses produksi dan kegiatan usaha ekonomi produktif di bidang pertanian, perikanan dan kehutanan.

Upaya untuk mencapai visi tersebut ditempuh melalui misi :

1) Meningkatkan koordinasi dan sinergitas dalam upaya peningkatan ketahanan pangan melalui 3 subsistemnya (ketersediaan, distribusi dan konsumsi/keamanan pangan).

2) Mengembangkan programa penyuluhan.

3) Meningkatkan kualitas SDM Petugas, Pelaku Utama dan Pelaku Usaha serta Kelembagaan.

4) Mengembangkan Sarana dan Prasarana Pendukung.

Misi tersebut selanjutnya dijabarkan dalam bentuk program dan kegiatan yang lebih

operasional, baik yang didukung melalui pembiayaan APBD Kabupaten Bandung, APBD

Provinsi Jawa Barat, dan APBN serta kontribusi positif dari swasta dan swadaya masyarakat. Program dan kegiatan yang akan dilaksanakan diarahkan untuk pencapaian tujuan dan sasaran

yang ditetapkan.

4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD

Tujuan pembangunan jangka menengah di bidang ketahanan pangan dan pelaksanaan panyuluhan pertanian di Kabupaten Bandung tahun 2011-2015 dapat dilihat pada Tabel

berikut ini :

Page 36: BAB I. PENDAHULUAN20-03-2012)_.pdf · ... Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007, tentang ... tentang Pedoman Pembinaan Kelembagaan Petani; ... Nomor 25/Permentan/OT.140/5/2009

Gambaran Pelayanan SKPD

Renstra BKP3 Tahun 2011-2015 36

b k Mewujudkan ketahanan pangan dan kemandirian petani Kabupaten Bandung p 3

Sabilulungan

Tabel : Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan BKP3 Kabupaten Bandung Tahun 2011-2015

NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE

1 2 3 4 5

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1a. Meningkatnya Ketahanan Pangan Masyarakat

1. Terpenuhinya

kecukupan

pemenuhan

pangan dan gizi

Skoor PPH

a. P2KP

5 5 15 25 31

b. Peningkatan Mutu pangan

11 17 23 29 35

Penanganan Daerah rawan Pangan

a. SKPG (Peta) 1 1 11 11 32

b. Pengembangan Desa Mandiri Pangan (Demapan)

13 19 23 27 30

2. Penganekaragaman pangan dan keamanan pangan.

Makin baiknya capaian Pola Pangan Harapan (PPH) berdasarkan Norma Pola Pangan Harapan Nasional

86,7 87 88 89 90

3. Meningkatnya kemandirian pangan masyarakat

Penguatan Cadangan Pangan a. Bertambahnya

jumlah lumbung pangan masyarakat.

27 27 39 45 51

b. CPP 100 ton

100 ton

100 ton

100 ton

100 ton

4.Tersedianya pasokan pangan ke seluruh wilayah

Stabilitas harga dan pasokan pangan kegiatan : LDPM (Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat)

6 7 10 13 16

Ketersediaan informasi dan akses pangan

5.Berkurangnya daerah rawan pangan/gizi buruk

Penanganan Daerah rawan Pangan

a. SKPG (Peta) 1 1 11 11 32

b. Pengembangan Desa Mandiri Pangan

13 19 23 27 30

2 Meningkatnya kesejahteraan pelaku usaha dan pelaku utama pertanian, perikanan dan kehutanan

1.Meningkatnya

Usaha Agribisnis berbasis Komoditas Unggulan di Perdesaan

Terdesiminasinya informasi teknologi secara merata

61 71 81 91 101

Tumbuh-kembangnya keberdayaan dan kemandirian pelaku utama dan pelaku usaha

357 496 635 774 911

Page 37: BAB I. PENDAHULUAN20-03-2012)_.pdf · ... Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007, tentang ... tentang Pedoman Pembinaan Kelembagaan Petani; ... Nomor 25/Permentan/OT.140/5/2009

Gambaran Pelayanan SKPD

Renstra BKP3 Tahun 2011-2015 37

b k Mewujudkan ketahanan pangan dan kemandirian petani Kabupaten Bandung p 3

Sabilulungan

Terwujudnya akses pelaku utama dan pelaku usaha ke lembaga keuangan, informasi, dan sarana produksi

63 73 83 93 101

3 Meningkatnya pengetahuan sikap dan keterampilan SDM Pertanian, Perikanan dan Kehutanan

1. Meningkatnya pengetahuan, sikap dan keterampilan petugas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan

Tersusunnya programa penyuluhan 285 285 285 285 285

Tersusunnya Rencana Kerja Tahunan (RKT) 276 276 276 276 276

Tersusunnya data peta wilayah untuk pengembangan teknologi spesifik lokasi

276 276 276 276 276

Terdesiminasinya informasi teknologi secara merata

61 71 81 91 101

Tumbuh-kembangnya keberdayaan dan kemandirian pelaku utama dan pelaku usaha

357 496 635 774 911

2. Meningkatnya pengetahuan, sikap dan keterampilan pelaku utama dan pelaku usaha Pertanian, Perikanan dan Kehutanan

Terdesiminasinya informasi teknologi secara merata

61 71 81 91 101

Tumbuh-kembangnya keberdayaan dan kemandirian pelaku utama dan pelaku usaha

357 496 635 774 911

Terwujudnya kemitraan usaha pelaku utama dan pelaku usaha yang menguntungkan

9 13 17 21 23

Terwujudnya akses pelaku utama dan pelaku usaha ke lembaga keuangan, informasi, dan sarana produksi

63 73 83 93 101

3. Meningkatnya kelembagaan pertanian, perikanan dan kehutanan

Terwujudnya kemitraan usaha pelaku utama dan pelaku usaha yang menguntungkan

9 13 17 21 23

Terwujudnya akses pelaku utama dan pelaku usaha ke lembaga keuangan, informasi, dan sarana produksi

63 73 83 93 101

4 Meningkatnya layanan penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan

1. Masih terbatasnya fasilitas prasarana dan sarana penyuluhan

Tersusunnya data peta wilayah untuk pengembangan teknologi spesifik lokasi

276 276 276 276 276

Terdesiminasinya informasi teknologi secara merata

61 71 81 91 101

Page 38: BAB I. PENDAHULUAN20-03-2012)_.pdf · ... Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007, tentang ... tentang Pedoman Pembinaan Kelembagaan Petani; ... Nomor 25/Permentan/OT.140/5/2009

Gambaran Pelayanan SKPD

Renstra BKP3 Tahun 2011-2015 38

b k Mewujudkan ketahanan pangan dan kemandirian petani Kabupaten Bandung p 3

Sabilulungan

4.3.Strategi dan Kebijakan SKPD

Dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, pelaksanaan

pembangunan ketahanan pangan dan pelaksanaan penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan di Kabupaten Bandung tahun 2011-2015 perlu diidentifikasi beberapa faktor

lingkungan strategis, baik lingkungan strategis internal maupun eksternal seperti yang dapat

dilihat pada gambar di bawah ini :

Terwujudnya akses pelaku utama dan pelaku usaha ke lembaga keuangan, informasi, dan sarana produksi

63 73 83 93 101

Gambar 6.a.Analisis SWOT Pencapaian Indikator Tujuan dan Sasaran Meningkatkan

Ketahanan Pangan Masyarakat

Gambar 6.b.Analisis SWOT Pencapaian Indikator Tujuan dan Sasaran Meningkatkan Kesejahteraan Pelaku Usaha dan Pelaku Utama Pertanian, Perikanan dan

Kehutanan

Page 39: BAB I. PENDAHULUAN20-03-2012)_.pdf · ... Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007, tentang ... tentang Pedoman Pembinaan Kelembagaan Petani; ... Nomor 25/Permentan/OT.140/5/2009

Gambaran Pelayanan SKPD

Renstra BKP3 Tahun 2011-2015 39

b k Mewujudkan ketahanan pangan dan kemandirian petani Kabupaten Bandung p 3

Sabilulungan

Berdasarkan hasil identifikasi terhadap factor-faktor lingkungan strategis tersebut, telah

ditentukan beberapa strategi yang bisa digunakan dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran, yaitu :

1. Meningkatkan Ketahanan Pangan Masyarakat

Strategi:

1) Peningkatan koordinasi dan sinergitas dalam penanganan ketersediaan, distribusi dan

konsumsi pangan.

2) Percepatan penganekaragaman konsumsi pangan dan gizi.

3) Pengembangan kelembagaan pangan di perdesaan (Desa Mandiri Pangan, Lumbung Pangan Masyarakat, Lembaga Distribusi Pangan)

2. Meningkatnya kesejahteraan pelaku usaha / pelaku utama pertanian, perikanan

dan kehutanan

Strategi:

1) Pemberdayaan pelaku usaha dan pelaku utama dalam pengembangan agribisnis

komoditas unggulan

2) Peningkatan kemampuan lembaga petani,

3) Meningkatkan kapasitas tenaga penyuluh pertanian, perikanan dan kehutanan

4) Pelatihan, penyuluhan dan pendampingan Petani dan Pelaku Agribisnis.

5) Peningkatan penerapan teknologi pertanian, perikanan dan kehutanan tepat guna dan

berkelanjutan

6) Pengembangan sarana dan prasarana penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan

Selengkapnya keterkaitan antara visi, misi, tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan dapat

dilihat pada Tabeldi bawah ini :

Tabel : Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan Pembangunan Ketahanan Pangan dan Pelaksanaan

Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Jangka Menengah Kabupaten Bandung Tahun 2011-2015

VISI : Terwujudnya Peningkatan Ketahanan Pangan Masyarakat dan Kualitas SDM Pertanian,

Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Bandung

MISI 1 : Meningkatkan Koordinasi dan Sinergitas Dalam Upaya Peningkatan Ketahanan Pangan

Melalui 3 Subsistemnya (Ketersediaan, Distribusi dan Konsumsi/Keamanan Pangan)

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

Meningkatkan Ketahanan Pangan Masyarakat

Terpenuhinya kecukupan pemenuhan pangan dan gizi masyarakat

Gerakan Percepatan penganekaragaman konsumsi pangan dan gizi (P2KPG)

Pengembangan penganekaragaman (diversifikasi), pengolahan dan konsumsi pangan berbasis sumberdaya pangan local

Makin baiknya Pola Pangan Harapan Masyarakat Kabupaten

Percepatan penganekaragaman konsumsi pangan yang

Pemantapan ketahanan masyarakat berbasis keanekaragaman

Page 40: BAB I. PENDAHULUAN20-03-2012)_.pdf · ... Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007, tentang ... tentang Pedoman Pembinaan Kelembagaan Petani; ... Nomor 25/Permentan/OT.140/5/2009

Gambaran Pelayanan SKPD

Renstra BKP3 Tahun 2011-2015 40

b k Mewujudkan ketahanan pangan dan kemandirian petani Kabupaten Bandung p 3

Sabilulungan

Bandung bergizi, beragam, berimbang, dan aman dikonsumsi

sumberdaya pangan lokal

Meningkatnya kemandirian pangan masyarakat

Pengembangan kelembagaan pangan di perdesaan (Desa Mandiri Pangan, Lumbung Pangan Masyarakat, Lembaga Distribusi Pangan)

Meningkatkan kelembagaan pengelola pangan di perdesaan

Tersedianya pasokan pangan ke seluruh wilayah

Melakukan pengkajian kebutuhan bahan pangan pokok )

Pemantauan analisa ketersediaan pangan melalui penyusunan neraca bahan pangan

Berkurangnya daerah rawan pangan

Tersedianya aksebilitas masyarakat terhadap kebutuhan pangan

Meningkatkan pengamanan situasi Pangan dan Gizi melalui penyediaan data dan informasi

MISI 2 : Mengembangkan Programa Penyuluhan

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

Meningkatnya kesejahteraan pelaku usaha / pelaku utama pertanian, perikanan dan kehutanan

Meningkatnya Usaha Agribisnis berbasis Komoditas Unggulan di Perdesaan

Pemberdayaan pelaku usaha dan pelaku utama dalam pengembangan agribisnis komoditas unggulan

Peningkatan penyuluhan, pendampingan, dan pendampingan pelaku utamadan pelaku usaha

MISI 3 :Meningkatkan kualitas SDM Petugas, Pelaku Utama dan Pelaku Usaha serta Kelembagaan

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

Meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan para pelaku usaha dan pelaku utama pertanian, perikanan dan kehutanan

Meningkatnya pengetahuan, sikap dan keterampilan petugas pertanian, perikanan dan kehutanan

Meningkatkan kapasitas tenaga penyuluh pertanian, perikanan dan kehutanan

Peningkatan profesionalisme aparatur dan kualitas SDM pertanian, perikanan dan kehutanan Peningkatan adopsi

inovasi teknologi pertanian, perikanan dan kehutanan tepat guna dan berkelanjutan

Meningkatnya pengetahuan, sikap dan keterampilan pelaku usaha dan pelaku utama pertanian, perikanan dan kehutanan

Pelatihan dan pendampingan penerapan teknologi bagi pelaku utama dan pelaku usaha

Peningkatan kesejahteraan pelaku utama dan pelaku usaha

Meningkatnya pengetahuan, sikap dan keterampilan kelembagaan tani pertanian, perikanan dan kehutanan

Penguatan kelembagaan tani (pertanian, perikanan dan kehutanan)

Meningkatkan kemampuan kelembagaan tani (pertanian, perikanan dan kehutanan)

MISI 4 : Mengembangkan Sarana dan Prasarana Pendukung Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

Meningkatkan layanan penyuluhan pertanian,

Meningkatnya dukungan Prasarana dan Sarana

Meningkatkan jumlah prasarana dan sarana

Pemenuhan Prasarana dan Sarana penyuluhan

Page 41: BAB I. PENDAHULUAN20-03-2012)_.pdf · ... Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007, tentang ... tentang Pedoman Pembinaan Kelembagaan Petani; ... Nomor 25/Permentan/OT.140/5/2009

Gambaran Pelayanan SKPD

Renstra BKP3 Tahun 2011-2015 41

b k Mewujudkan ketahanan pangan dan kemandirian petani Kabupaten Bandung p 3

Sabilulungan

perikanan dan kehutanan penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan

penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan

pertanian, perikanan dan kehutanan

Page 42: BAB I. PENDAHULUAN20-03-2012)_.pdf · ... Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007, tentang ... tentang Pedoman Pembinaan Kelembagaan Petani; ... Nomor 25/Permentan/OT.140/5/2009

Gambaran Pelayanan SKPD

Renstra BKP3 Tahun 2011-2015 42

b k Mewujudkan ketahanan pangan dan kemandirian petani Kabupaten Bandung p 3

Sabilulungan

BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR

KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN

INDIKATIF

Lihat landscape

Page 43: BAB I. PENDAHULUAN20-03-2012)_.pdf · ... Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007, tentang ... tentang Pedoman Pembinaan Kelembagaan Petani; ... Nomor 25/Permentan/OT.140/5/2009

Gambaran Pelayanan SKPD

Renstra BKP3 Tahun 2011-2015 43

b k Mewujudkan ketahanan pangan dan kemandirian petani Kabupaten Bandung p 3

Sabilulungan

BAB VI.INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA

TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

Tabel .Indikator Kinerja BKP3 Kabupaten Bandung Tahun 2011-2015

No Indikator

Kondisi

Kinerja

pada awal

periode

RPJMD

Target Capaian setiap Tahun Kondisi

Kinerja pada

Akhir

Renstra Tahun 0 Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5

1 Pengawasan dan pembinaan keamanan pangan :

a. P2KP 5 5 5 15 25 31 31

b. Peningkatan Mutu pangan 11 11 17 23 29 35 35

2 Penanganan Daerah rawan Pangan

a.SKPG (Peta) 0 1 1 11 11 32 32

b. Pengembangan Desa Mandiri Pangan (Demapan)

8 13 19 23 27 30 30

3 Makin baiknya capaian Pola Pangan Harapan (PPH) berdasarkan Norma Pola Pangan Harapan Nasional

86,7 86,7 87 88 89 90 90

4 Penguatan Cadangan Pangan

a.Meningkatnya jumlah Lumbung Pangan Masyarakat

10 27 27 39 45 51 51

b. CPP 0 100 ton 100 ton 100 ton 100 ton 100 ton 100 ton

5 Stabilitas harga dan pasokan pangan kegiatan : LDPM (Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat)

4 6 7 10 13 16 16

6

Ketersediaan informasi dan akses pangan

7 Terdesiminasinya informasi teknologi secara merata

53 61 71 81 91 101 101

8 Tumbuh-kembangnya keberdayaan dan kemandirian pelaku utama dan pelaku usaha

164 357 496 635 774 911 911

Page 44: BAB I. PENDAHULUAN20-03-2012)_.pdf · ... Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007, tentang ... tentang Pedoman Pembinaan Kelembagaan Petani; ... Nomor 25/Permentan/OT.140/5/2009

Gambaran Pelayanan SKPD

Renstra BKP3 Tahun 2011-2015 44

b k Mewujudkan ketahanan pangan dan kemandirian petani Kabupaten Bandung p 3

Sabilulungan

9 Terwujudnya akses pelaku utama dan pelaku usaha ke lembaga keuangan, informasi, dan sarana produksi

53 63 73 83 93 101 101

10 Tersusunnya programa penyuluhan

285 285 285 285 285 285 285

11 Tersusunnya Rencana Kerja Tahunan (RKT)

276 276 276 276 276 276 276

12 Tersusunnya data peta wilayah untuk pengembangan teknologi spesifik lokasi

276 276 276 276 276 276 276

13 Terwujudnya kemitraan usaha pelaku utama dan pelaku usaha yang menguntungkan

9 9 13 17 21 23 23

Page 45: BAB I. PENDAHULUAN20-03-2012)_.pdf · ... Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007, tentang ... tentang Pedoman Pembinaan Kelembagaan Petani; ... Nomor 25/Permentan/OT.140/5/2009

Gambaran Pelayanan SKPD

Renstra BKP3 Tahun 2011-2015 45

b k Mewujudkan ketahanan pangan dan kemandirian petani Kabupaten Bandung p 3

Sabilulungan

BAB VII PENUTUP

Rencana Strategis Tahun 2011–2015Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan

yang menggambarkan arah kebijakan dan strategi pelaksanaan kegiatan Peningkatan Ketahanan

Pangan dan Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian, disusun dengan mengacu pada:

1) hasil-hasil yang dicapai pada periode 2008 – 2010;

2) permasalahan dan tantangan yangdihadapi, dan

3) Recana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Bandung Tahun 2011-2015.

Penyusunan Rencana Strategis Tahun 2011–2015 ini dimaksudkan untuk mewujudkan

peningkatan ketahanan pangan masyarakat dan peningkatan kualitas sumber daya manusia pertanian, perikanan dan kehutanan yang profesional, kreatif, inovatif, sebagai upaya untuk

mendukung terwujudnya:

1) pencapaian swasembada dan swasembada berkelanjutan,

2) peningkatan diversifikasi pangan,

3) peningkatannilai tambah dan daya saing produk agribisnis unggulan

4) peningkatan kesejahteraan petani;

Selain itu, Renstra BKP3 Kabupaten Bandung Tahun 2011-2015 juga menjadi acuan dan

pedoman dalam penyusunan rencana kegiatan BKP3 Kabupaten Bandung, sehingga menghasilkan sinergitas dalam pelaksanaan program peningkatan ketahanan penyuluhan masyarakat dan

peningkatan kualitas SDM pertanian, perikanan dan kehutanan.