Bab i Pendahuluan 2

download Bab i Pendahuluan 2

of 4

Transcript of Bab i Pendahuluan 2

BAB I PENDAHULUAN

4

BAB IPENDAHULUAN

A. LatarBelakangMasalah

Kekurangan gizi masih dialami oleh sebagian masyarakat di Indonesia. Misalnya, kekurangan zat besi (Fe) yang dapat menyebabkan kadar hemoglobin berkurang.Padahal hemoglobin memiliki peran penting dalam transportasi oksigen dalam tubuh, seperti menyalurkan oksigen ke paru-paru dan seluruh tubuh. Kekurangan kadar hemoglobin inilah yang menyebabkan penyakit anemia.Menurut Sadikin (2001), anemia secara harfiah berarti kurang darah, dimana penyakit ini banyak dijumpai dan disebabkan oleh berbagai hal. Gejala yang paling umum dari anemia ialah pucat pada wajah pada penderita dan mudah cepat lelah.Umumnya Anemia disebabkan oleh kekurangan zat besi, sehingga disebut anemia gizi besi. Hasil penelitian Kusmiati (2004) menyebutkan bahwa prevalansi anemia defisiensi besi di Indonesia pada masing-masing daerah bervariasi, yaitu antara 38% sampai 71,5 % dan rata-rata sekitar 63,5 %. Anemia gizi besi sering ditemukan pada anak-anak dalam usia pertumbuhan, remaja, ibu hamil dan ibu menyusui. Bila hal ini terjadi pada ibu hamil dan menyusui dapat menyebabkan bayi yang lahir akan memiliki berat badan yang rendah, kecerdasan anak menurun, serta tulang yang keropos.Anemia karena kekurangan zat besi dipengaruhi juga oleh vitamin C. Vitamin C berfungsi mereduksi besi ferri (Fe3+) menjadi ferro (Fe2+) dalam usus halus sehingga mudah diabsorpsi. VitaminC juga menghambat pembentukan hemosiderin yang sulit dimobilisasi untuk membebaskan zat besi bila diperlukan oleh tubuh. Absorpsi zat besi dalam bentuk non hemoglobin meningkat empat kali lipat bila ada vitamin C. Dengan demikian zat besi (Fe) dan vitamin C merupakan faktor yang berhubungan dengan pembentukan sel darah merah dan hemoglobin dalam darah.Kedelai salah satu tumbuhan yang banyak mengandung zat besi. Kedelai juga memiliki nilai gizi tinggi dan merupakan protein tercerna yang sangat baik. Selain itu para peneliti menemukan bahwa, kedelai mempunyai banyak efek menguntungkan bagi kesehatan bila dikonsumsiKacang kedelai rendah kandungan asam lemak jenuhnya, Lemak kedelai mengandung 15% asam lemak jenuh, sedangkan sekitar 60% lemak tidak jenuhnya berisi asam linolenat dan linoleat, yang keduanya diketahui membantu menyehatkan jantung dan mengurangi resiko terkena kanker. Kacang kedelai merupakan sumber protein nabati, karbohidrat kompleks, serat, vitamin B, folasin, tiamin, kalsium, fosfor, dan zat besi. Folasin adalah zat gizi esensial yang mampu mengurangi resiko kerusakan pada pembuluh darah.Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti Pengaruh Ekstrak Kacang Kedelai Terhadap Peningkatan Jumlah Eritrosit dan kadar haemoglobin (Hb) dalam darah Tikus Putih (Rattus norvegicus). Hasil penelitian ini, dapat dijadikan bahan rujukan menanggulangi atau mengobati penyakit anemia.

B. Identifikasi Masalah 1. Apakah ekstrak kacang kedelai (Glycine max L.) dapat meningkatkan jumlah eritrosit dan kadar hemoglobin dalam darah tikus (Rattus norvegicus L.) jantan galus Sprague Dawley?2. Berapakah dosis ekstrak kacang kedelai yang paling mempengaruhi jumlah eritrosit dan kadar hemoglobin dalam darah tikus putih (Rattus norvegicus. L) ?3. Apakah ekstrak kacang kedelai mampu mencegah penyakit anemia?4. Apakah pemberian ekstrak kacang kedelai (Glycine max L.) dapat memberikan efek samping pada sistem pencernaan tikus putih (Rattus norvegicus L.) ?C. PembatasanMasalahBerdasarkan identifikasi masalah dan karena keterbatasan waktu, biaya, dan kemampuan peneliti maka penelitian ini di batasi hanya pada Pengaruh pemberian ekstrak kacang kedelai (Glycine max L.) terhadap jumlah eritrosit dan kadar hemoglobin (Hb) dalam darah tikus putih (Ratus norvegicus).D. PerumusanMasalahDari latar belakang masalah yang telah dipaparkan dirumuskan permasalahan sebagai berikut: Apakah pemberian ekstrak Kacang Kedelai (Glycine max L,) dapat mempengaruhi Jumlah Eritrosit dan kadar haemoglobin (Hb) dalam darah Tikus putih(Rattus norvegicus L.)?

E. TujuanPenelitianPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak Kacang Kedelai (Glycine max L.) terhadap jumlah eritrosit dan kadar hemoglobin pada darah tikus putih (Rattus norvegicus L.) F. ManfaatPenelitian1. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi awal bagi pemanfaatan kacang kedelai (Glycine max. L) untuk mengatasi anemia.2. Informasi awal untuk penelitian dalam pemanfaatan kedelai sebagai obat alternatif dan penelitian-penelitian untuk mencegah anemia.

1