BAB I PENDAHULUAN - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/15934/4/Bab 1.pdf · berdasarkan...
Transcript of BAB I PENDAHULUAN - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/15934/4/Bab 1.pdf · berdasarkan...
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Surabaya merupakan salah satu kota dengan mobilitas penduduk dan
kepadatan penduduk yang tinggi. Surabaya sebagai gerbang pintu masuk
Indonesia bagian timur dituntut untuk memiliki sarana dan prasarana serta
infrastuktur yang memadai demi menunjang laju perekonomian yang ada.
Prasarana transportasi menempati peranan penting dan khusus dalam
menunjang pengembangan ekonomi dan pembangunan yang berkelanjutan.
Salah satu prasarana transportasi berupa jalan, yang mana dapat
mempengaruhi perkembangan kota Surabaya kedepannya. Apalagi masalah
kemacetan adalah hal yang tidak bisa lepas dari kota ini. Kemacetan akan
menghambat laju mobiliasasi dan perekonomian yang ada di Surabaya.
Seiring dengan bertambahnya volume kendaraan namun tidak
sebanding dengan ruas jalan yang tersedia maka Kementerian Pekerjaan
Umum melalui Direktorat Jenderal Bina Marga melaksanakan program
dengan membangun jaringan jalan yang dapat menghubungkan daerah
pinggiran kota atau daerah luar kota menuju ke pusat kota. Jaringan jalan ini
bertujuan untuk memudahkan warga kota untuk bermobilitas serta dapat
memecah kepadatan di ruas-ruas jalan tertentu yang biasanya padat oleh
1
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
2
kendaraan bermotor. Untuk menjawab permasalahan yang ada, dibangunlah
jalan lingkar / ring road untuk solusi kemacetan agar tidak bertambah parah.
MERR (Middle East Ring Road) atau dalam Bahasa Indonesia jalan
lingkar timur merupakan salah satu program pemerintah dalam upaya
perbaikan infrastruktur dan ekonomi. Pembangunan ini dilaksanakan
berdasarkan Undang-Undang (UU) No.38 Tahun 2004 tentang Jalan. Tujuan
nya adalah untuk menyelesaikan Ruas Jalan Lingkar Timur Kota Surabaya
sepanjang 10,925 Km. Jalan tersebut menghubungkan akses ruas Tol Waru –
Bandara Juanda menuju ke utara sampai ke Jalan Kenjeran menuju akses
Jembatan Suramadu. Memperlancar arus lalu lintas khususnya di wilayah
Surabaya Selatan dan Timur dimana saat ini pengembangan di wilayah
tersebut sangat pesat. Pembangunan jalan MERR II-C ini adalah kelanjutan
dari pembangunan jalan MERR II-A dan MERR II-B yang telah rampung
diselesaikan.
Proyek MERR II-A dimulai dari persimpangan jalan Kenjeran,
Kecamatan Kenjeran, Surabaya hingga persimpangan jalan Mulyorejo
(kampus C Universitas Airlangga), Kecamatan Mulyorejo, Surabaya. Proyek
MERR II-B dimulai dari persimpangan jalan Mulyorejo, Kecamatan
Mulyorejo Surabaya hingga persimpangan jalan Arif Rahman Hakim,
Kelurahan Klampis Ngasem, Kecamatan Sukolilo, Surabaya. Kedua proyek
tersebut (MERR II-A dan MERR II-B) sudah terealisasi terlebih dahulu.
Sedangkan proyek MERR II-C dimulai dari persimpangan Arif Rahman
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
3
Hakim, Kelurahan Klampis Ngasem, Kecamatan Sukolilo, Surabaya hingga
persimpangan Pondok Candra, Kelurahan Tambak Sumur, Kecamatan Waru,
Kabupaten Sidoarjo. Proyek jaringan jalan MERR II-C ini sepanjang 7,56
km. Target dari proyek tersebut untuk mempersingkat jarak tempuh dari
Sidoarjo menuju ke Surabaya Timur. 1
Pembangunan terutama untuk fasilitas umum, pastinya memerlukan
tanah sebagai sarananya. Tanah yang luas akan mempermudah dalam
pembangunan fasilitas umum. Tanah merupakan salah satu sumber daya alam
yang penting untuk kelangsungan hidup manusia. Namun persoalannya tanah
merupakan sumber daya alam yang terbatas dan saat ini semakin terus
berkurang. Tanah sudah banyak yang menjadi hak milik seseorang (swasta)
dan tanah milik negara pun saat ini sudah sangat terbatas.Masalah tanah erat
sekali hubungannya dengan manusia sebagai pemenuhan kebutuhannya demi
kelangsungan hidupnya. Bagi masyarakat Indonesia hak atas tanah dan benda-
benda yang ada diatasnya merupakan hukum yang penting, namun apabila
benar-benar diperlukan dapat dilakukan pencabutan dan pembebasan hak
tersebut untuk kepentingan pembangunan.
Pengadaan tanah dapat dikatakan merupakan salah satu kebijakan
pemerintah guna mendukung keberlangsungan pembangunan. Kebijakan yang
dibuat oleh pemerintah dikeluarkan dalam bentuk peraturan yang telah
memiliki dasar hukum yang jelas dan diarahkan untuk mencapai tujuan-tujuan
1 Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 3 Tahun 2007
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
4
yang telah digariskan dan memecahkan permasalahan-permasalahan yang
muncul di masyarakat. Pembangunan untuk memenuhi kepentingan umum
dalam diwujudkan dalam bentuk pembangunan infrastruktur, yang dalam
pelaksanaannya menuntut tersedianya lahan/tanah yang memadai. Sehingga
pembangunan dapat dilakukan dengan baik dan lancar, dan karena bertujuan
untuk kepentingan umum, maka hasil-hasil pembangunan yang dilaksanakan
oleh pemerintah ini tetap harus berorientasi pada hakikat ideal dari
pembangunan, yaitu mampu merealisasikan potensi manusia, sehingga
infrastruktur yang dibangun oleh pemerintah di atas tanah milik rakyat ini
harus mampu memberikan manfaat bagi masyarakat secara luas dan adanya
akses masyarakat akan pemanfaatan program-program pembangunan, tidak
hanya kepada kepentingan dan manfaat sebagian kelompok atau kepentingan
pemerintah saja.
Dalam praktek pelaksanaan pembangunan jalan untuk kepentingan
umum selalu menimbulkan masalah pada aspek pembebasan maupun
pemberian ganti kerugian. Anggapan seperti ini bisa jadi muncul karena
beberapa faktor yakni kurangnya peraturan yang mengatur, kebijakan yang
hanya menguntungkan sebagian pihak, ketidaksiapan aparat yang berwenang
atau juga karena tindakan aparat yang melampaui batas kewenangannya.
Proyek pembangunan jalan MERR IIC telah menuai konflik dalam hal
pembebasan tanah yang mengakibatkan terseretnya satgas dari Dinas
Pekerjaan Umum Binamarga dan Pematusan ke penjara serta pejabat pembuat
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
5
No Tanggal PERISTIWA 1 2008 Dimulai proyek MERR II C
2 2009-2010 Pembebasan Tanah MERR IIC Arief Rahman Hakim sampai Semolowaru
3 2011 Pengerjaan Jalan MERR IIC Arief Rahman Hakim sampai Semolowaru
4 2011 Negosiasi harga 2.680.000 yang ditawarkan oleh P2T 5 2012 Harga turun menjadi 1.750.000 Oleh P2T 6 Oktober
2013 Pembebasan Tanah Di Gunung Anyar sudah 50% dengan harga
2.5 juta per meter
7 21 Mei 2014 Terbongkarnya Kasus Mark Up dana MERR IIC dan penetapan tersangka Djoko Waluyo dan Olli Faisol
8 26 Agustus
2014 Pembebasan tanah di Gunung Anyar berhenti karena DPUBMP
trauma dengan kasus Mark Up
9 30 Maret
2015 Penjatuhan Vonis Majelis hakim terhadap Terdakwa
10 27 Mei 2015 Kontrak pembangunan MERR IIC oleh kontraktor PT Tectonia Grandis
11 Agustus 2015
Dari sekitar 1,6 Km lahan di Gunung Anyar, yang belum dibebaskan ada 750 Meter.
12 April 2016 Pemkot berniat menyelesaikan pembebasan tanah di Gunung Anyar
13 September 2016
Warga Gunung Anyar meminta harga 18 Juta Per M2
keputusan. Djoko Walujo, Olli Faisol dan Euis Darliana. Serta menyeret
beberapa warga yang membantu petugas dalam hal mark-up harga bangunan
dalam pembebasan lahan.
Untuk lebih jelasnya, penulis menyajikan tabel kronologis
pembebasan tanah pada pembangunan MERR II-C:
Tabel 1.1
Kronologis Pembebasan Tanah MERR II-C
Sumber; Rangkaian berita-berita online
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
6
Setelah munculnya kasus tersebut, pembebasan tanah sempat terhenti
untuk beberapa waktu dikarenakan penyelesaian perkara hukum. Hal itu juga
menjadi sebuah trauma tersendiri bagi Dinas Pekerjaan Umum Binamarga dan
Pematusan. Kepala DPUBMP Kota Surabaya Erna Purnawati mengakui
belum ada yang berani mengerjakan proyek tersebut pasca perkara. Namun
saat ini pihaknya sudah membentuk Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) yang
berisi orang-orang baru untuk mempersiapkan pengerjaan kembali.“Kami
sudah mempersiapkan tim Pejabat Pembuat Komitmen Baru,” 2
Selain Erna, Kepala Bidang Perencanaan dan Pemanfaatan DPUBMP Kota
Surabaya, Ganjar Siswo Pramono, mengatakan, pihaknya tidak mau
menargetkan kapan pembebasan lahan selesai. Karena khawatir akan terulang
kasus penyalahgunaan wewenang yang berujung hukum.
“Kami tidak target. Agak trauma, kami tunggu sampai selesai. Apalagi
pemerintah pusat tahun ini tidak menganggarkan pembangunan fisik Jalan
MERR," 3
Sedangkan Walikota Surabaya Tri Rismaharini optimistis proyek
pembangunan jalan MERR IIC akan terus berlanjut. Risma menyatakan
bahwa proses pembebasan persil lahan pemukiman warga di Gunung Anyar
2Magdalena Fransilia, “Walikota Risma Akui Pembebasan Lahan Merr terkendala Kasus
Korupsi 2014”, http://surabaya.tribunnews.com/2015/06/26/wali-kota-risma-akui-
pembebasan-lahan-merr-terkendala-kasus-korupsi-2014 (diakses pada, Selasa 30 Desember
2016) 3 Sri Handi Lestari. “Pemkot Surabaya Hanya Sediakan Lahan Pengerjaan Merr IIIC Oleh
Kementrian PU”, http://surabaya.tribunnews.com/2016/04/21/pemkot-surabaya-hanya-
sediakan-lahan-pengerjaan-merr-iic-oleh-kementrian-pu (diakses pada, Selasa 30 Desember
2016)
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
7
telah dilanjutkan. "Sudah berjalan lagi. Saat ini yang persil pemukiman sudah
diproses pembebasannya,"4
Namun hingga saat ini proses pembebasan lahan di daerah Gunung
Anyar belum juga rampung, sehingga proyek jalan ini masih buntung pada
persimpangan jalan di daerah Gunung Anyar. Meskipun telah ada intruksi
langsung dari walikota untuk segera menyelesaikan proyek ini, juga telah
dibentuk petugas baru untuk menyelesaikan Pembebasan tanah di daerah
Gunung Anyar. Pembebasan tanah yang sulit menjadi salah satu faktor
penyebab proyek ini terhenti. Di satu sisi warga terdampak enggan
melepaskan tanahnya karena terkendala oleh ganti kerugian yang tidak sesuai
dengan mereka inginkan. Warga ingin pemerintah memberikan ganti kerugian
dengan nilai yang tinggi kepada mereka. Di sisi lain, petugas yang berwenang
untuk melakukan pembebasan tanah terlihat memiliki tendensi untuk
kepentingan masing-masing. Hal tersebut menimbulkan sebuah ketimpangan
yang menyebabkan proyek ini sulit terselesaikan. Pihak-pihak yang terlibat
terlihat memiliki tendensi kepentingannya sehingga menimbulkan alotnya
pembebasan lahan.
4 Arif Fajar.”Risma Sebut Pembebasan Lahan Proyek Merr C Berlanjut Lagi”
http://surabaya.tribunnews.com/2016/04/08/risma-sebut-pembebasan-lahan-proyek-merrc-
berlanjut-lagi (diakses pada, Selasa 30 Desember 2016)
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
8
Dalam proses pembebasan tanah terjadi interaksi antara masyarakat
dengan petugas pengadaan tanah yang diberikan wewenang untuk
menyelesaikan masalah pembebasan. Hal ini menjadi salah satu faktor
penunjang bekerhasilan dalam penyelesaian masalah pembebasan.
Kesejahteraan warga yang terdampak juga terkait dengan interaksi antar aktor
yang tercipta. Yang paling krusial dalam hal permasalahan pembebasan tanah
guna kepentingan umum, adalah produk sinergi interaksional dari beragam
aktor yang terlibat juga institusi yang berwenang atas penyelesaian
pembebasan tanah pada proyek pembangunan jalan MERR II-C ini.
Permasalahan ini berbeda dengan kasus sengketa tanah yang banyak
muncul. Bukan permasalahan sengketa tanah atau ketidak jelasan pemilik
yang dibahas melainkan berfokus pada aktor-aktor yang bermain dalam
pembebasan tanah. Aktor-aktor tersebut terlihat memiliki kepentingan
masing-masing. Atas permasalahan yang muncul tersebut, peneliti tertarik
untuk melakukan sebuah penelitian yang berjudul “DINAMIKA RELASI
AKTOR DALAM PEMBEBASAN HAK ATAS TANAH (Studi Kasus
Pembebasan Lahan Pada Proyek Pembangunan Jalan MERR II-C Gunung
Anyar Surabaya)
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
9
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas. Maka, untuk lebih
memfokuskan kajian masalah pada penelitian ini. Peneliti, menyajikan
rumusan masalah dalam pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:
1. Bagaimana dinamika dalam pembebasan hak atas tanah pada proyek
pembangunan jalan MERR II-C Gunung Anyar?
2. Bagaimana relasi aktor dalam pembebasan ha katas tanah pada proyek
pembangunan jalan MERR II-C Gunung Anyar?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas. Maka, peneliti mempunyai tujuan
yang hendak dicapai dalam penelitian ini. Tujuan penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Untuk menganalisis dinamika pada pembebasan hak atas tanah pada
proyek pembangunan jalan MERR II-C Gunung Anyar.
2. Untuk menganalisis relasi aktor dalam pembebasan hak atas tanah
pada proyek pembangunan jalan MERR II-C Gunung Anyar.
D. Manfaat Penelitian
Berhubungan dengan tujuan penelitian diatas. Maka, dapat peneliti
paparkan beberapa manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
10
1. Manfaat Teoritis
a) Memperkaya literatur serta bahan kajian ilmu politik dalam upaya
perngembangan keilmuan.
b) Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan acuan dan
pembelajaran di penelitian-penelitian berikutnya,
2. Manfaat Praktis
a) Sebagai salah satu prasyarat untuk memenuhi tugas akhir dalam
memperoleh gelar Sarjana Strata Satu.
b) Sebagai sarana pengembangan ilmu bagi penulis secara pribadi.
c) Diharapkan penelitian ini bisa membantu masyarakat mengetahui
permasalahan yang berkaitan dengan interaksi aktor dalam politik
pertanahan
E. Tinjauan Pustaka
Beberapa penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya dengan topic
permasalahan tentang pembebasan tanah guna kepentingan umum ini perlu
dipaparkan untuk memberikan tambahan wacana ilmiah mengenai bagaimana
upaya yang perlu diambil oleh pembuat keputusan. Diantaranya adalah
sebagai berikut.
Rini Mulyanti (2013) dari Universitas Indonesia, menulis tesisnya
yang berjudul “ Analisis Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan Umum (Studi
Kasus Pembangunan Jalan tol JORR WEST 2). Tesis ini membahas
mengenai sengketa tanah antara pemerintah provinsi DKI Jakarta dengan
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
11
perusahaan pengembang perumahan di wilayah Jakarta Barat. Dengan
menganalisa putusan Pengadilan Tata Usaha Negara yang telah
memenangkan perusahaan pengembang perumahan sampai ke tingkat kasasi.
Hingga dikeluarkannya surat Gubernur Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
nomor 2349/1.7711.52 tanggal 2 november 2008.
Hasil penelitian yang diperoleh gambaran bahwa hasil putusan
Gubernur tidak memiliki dasar hukum yang kuat, sehingga kasus tersebut
dimenangkan oleh perusahaan pengembang perumahan. Secara teoritis
pelepasan hak dalam pengadaan tanah untuk kepentingan pemerintah,
sedangkan kenyataan proyek ini adalah proyek swasta namun pengadaan
tanahnya mengatasnamakan kepentingan umum.
Kevin Babtista Rewos (2012) dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
Melakukan penelitian dengan judul “Pelaksanaan pembebasan Tanah Untuk
Pembangunan Pasar Inpres di Kota Ruteng Manggarai Nusa Tenggara
Timur”. Tesis ini membahas mengenai perlindungan hukum hak milik dari
pemegang tanah dalam pembebasan lahan untuk pembangunan pasar dalam
Instruksi Kota Ruteng, Manggarai, Nusa Tenggara Timur. Masalah utama
adalah bagaimana fase tanah akuisisi untuk Pasar Inpres di Desa Pitak, Kota
Ruteng, Manggarai dan mengapa di gedung di Pasar Inpres Desa Pitak itu,
Kota Ruteng, Manggarai ada mantan pemegang hak atas tanah untuk ganti
rugi. Tujuan dari tesis ini adalah untuk mengetahui hukum, menganalisis dan
menjawab pertanyaan penelitian dengan menggunakan Penelitian hukum
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
12
empiris yang dilakukan secara langsung kepada responden sebagai data
utama. Data dalam penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder.
Data primer adalah data diperoleh melalui wawancara langsung dari
responden tentang objek yang diteliti dan kemudian dianalisis secara
kualitatif. Kesimpulan dari penelitian ini adalah implementasi dari
pembebasan lahan untuk pasar konstruksi di kota Ruteng instruksi,Manggarai,
Nusa Tenggara Timur tidak sesuai dengan prosedur yang ditetapkan dalam
Peraturan Nomor 15 tahun 1975. Bentuk belum pelaksanaan perlindungan
hukum masih ada empat responden yang tidak memperoleh ganti rugi.
Dian Ayu Novianti (2014) dari Universitas Negeri Yogyakarta
menulis skripsi dengan judul Implementasi kebijakan pengadaan tanah dalam
pembangunan Tol Semarang-Solo (Ruas Jalan Bawean-Salatiga). Hasil dari
skripsi ini menunjukkan bahwa pelaksanaan kebijakan pengadaan tanah
berjalan lancar, pemegang hak tanah bersedia mengikuti prosedur yang ada.
Di balik kelancaran implementasi pengadaan tanah ini juga muncul kendala
pada proses musyawarah yang susah mencapai mufakat. Persoalan tersebut
menyebabkan proses pelaksanaa pembebasan lahan menjadi tertunda.
F. Metode Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Dalam penelitian yang berjudul “DINAMIKA RELASI
AKTOR DALAM PEMBEBASAN HAK ATAS TANAH (Studi
Kasus Pembebasan Lahan Pada Proyek Pembangunan Jalan MERR II-
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
13
C Gunung Anyar Surabaya)”. Adapun metode yang digunakan adalah
metode deskriptif kualitatif, dimana pendekatan kualitatif yang secara
sederhana dapat di jelaskan bahwa metode ini menggunakan
keterangan dari informan sebagai subjek dan selama penulisan data
yang penulis paparkan berasal langsung dari lapangan.
Penelitian kualitatif deskriptif merupakan prosedur penelitian
yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan
dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Metode ini
menggunakan analisis proses dan makna lebih diperdalam dalam
penelitian kualitatif, penelitian ini juga harus fokus kepada fakta-fakta
yang terjadi di lapangan. Penelitian ini bersifat holistic (utuh) dan
sistematis terkait dengan suatu keseluruhan, tidak bertumpu pada
pengukuran sebab penjelasan mengenai suatu gejala diperoleh melalui
pelaku yang dalam hal ini adalah sasaran penelitian.5
Metode penelitian kualitatif merupakan proses atau prosedur
penelitian yang bertujuan untuk mengumpulkan, mendeskripsikan,
menganalisis data deskriptif yang berupa tulisan, ungkapan dan
perilaku manusia yang diamati.6 Lebih lanjut didefinisikan bahwa
penelitian kualitatif merupakan tradisi tertentu dalam ilmu
pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada
5 Nur Syam. Metode Penelitian dakwah . (Solo: Ramadhan 1991) 11. 6 M.Irfan Islami. Policy Analisis : Seri Monografi Kebijakan Public. (Malang: UNBRAW 2000) 19.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
14
pengamatan manusia dalam lingkungannya yang berhubungan dengan
orang-orang dengan bahasa dan istilah mereka sendiri.
2. Jenis Penelitian
Dalam hal ini penelitian yang dilaksanakan adalah berupa
penelitian yang bersifat deskriptif dan menggunakan analisis studi
kasus. Metode deskriptif analisis yaitu metode dimana penulis
mengumpulkan data-data penelitian yang diperoleh dari objek
penelitian dan literatur-literatur lainnya. Kemudian menguraikan secara
rinci untuk mengetahui permasalahan penelitian dan mencari
penyelesaiannya.7
Sedangkan, metode deskriptif kualitatif yang berbasis studi
kasus yaitu penelitian yang dimaksud untuk memahami tentang apa
yang dialami oleh subyek penelitian misalnya perilaku, presepsi,
motivasi dan tindakan dan dengan cara deskripsi melalui kata-kata dan
bahasa pada konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan
berbagai macam metode alamiah.8
3. Pemilihan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Gunung Anyar Surabaya
dan beberapa lokasi lain di Kota Surabaya Seperti, Dinas Pekerjaan
7 Sugiono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RD (Bandung: Alfabeta 2010) 218-
219. 8 Lexy J Moeleong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009) 6.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
15
Umum Bina Marga dan Pematusan, Badan Perencanaan dan
Pembangunan Kota. Karena mengingat pembahasan yang berkaitan
dengan penelitian ini adalah dinamika aktor yang terlibat dalam
pembebasan tanah pada proyek pembangunan jalan MERR II-C
Gunung Anyar. Alasan memilih Gunung Anyar sebagai lokasi utama
penelitian ini dikarenakan pembebasan tanah di Gunung Anyar
terbilang alot yang mengakibatkan proyek jalan ini buntung di
persimpangan jalan di Gunung Anyar.
4. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini diklasifikasikan menjadi 2
yakni sebagai berikut :
a) Sumber Primer
Sumber primer adalah sumber yang secara langsung
memberikan informasi dan data kepada peneliti.9 Sumber primer
penulis dapatkan dari data dan informasi yang berasal dari wawancara
dan observasi yang penulis dapatkan langsung dari narasumber yang
berhubungan langsung dengan proses pembebasan hak atas tanah di
Gunung Anyar.
b) Sumber Sekunder
Sumber data sekunder adalah sumber data yang secara tidak
langsung memberikan informasi kepada pengumpul data. Data ini
9 Noeng Muhajir, Metode Penelitian Kualitatif (Yogyakarta: Rake Sarasin, 1996) 112.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
16
digunakan sebagai pendukung data primer yang didapatkan langsung
dari proses wawancara maupun observasi langsung di lapangan.
Sumber data sekunder ini diharapkan mampu memberikan keterangan
pelengkap sebagai pembanding dari data yang berasal dari sumber
primer.10
Dalam penelitian ini sumber data sekunder penulis dapatkan
dari literatur dan dokumentasi. Sumber literatur yang penulis gunakan
adalah sebagai referensi teoritik yang berhubungan langsung dengan
kajian pustaka yang penulis teliti. Referensi ini baik berasal dari
sumber buku maupun sumber online (jurnal dan berita online).
Sedangkan untuk dokumentasi penulis dapatkan sebagai tambahan,
dalam hal ini adalah dokumen-dokumen yang ada pada kelurahan dan
dinas-dinas terkait pembebasan hak atas tanah dalam proyek
pembangunan jalan MERR II-C Gunung Anyar.
5. Teknik Pengumpulan Data
Adapun untuk mencari realitas kebenaran maka dibutuhkan
metode di bawah ini dalam penelitian yang dilakukan:
a). Metode Observasi
10 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Sosial: Format-format Kuantitatif dan Kualitatif.
(Surabaya : Airlangga University Press: 2001) 129.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
17
Metode ini merupakan pengamatan yang dilakukan secara
sengaja, sistematis mengenai fenomena sosial dengan gejala-gejala
psikis untuk kemudian dilakukan pencatatan. Metode ini penulis
gunakan untuk memperoleh data tentang lokasi, sarana letak geografis
objek penelitian pada proyek pembangunan jalan MERR IIC Gunung
Anyar Surabaya.
b). Metode Wawancara
Metode ini adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan
penelitian dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka antara si
penanya dengan si penjawab dengan menggunakan alat yang
dinamakan interview guide (panduan wawancara). Metode ini penulis
gunakan untuk mendapatkan informasi dari aktor-aktor yang terlibat
langsung dalam pembebasan tanah di Gunung Anyar Surabaya.
Teknik wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini adalah indepth
interview atau wawancara mendalam. Wawancara mendalam adalah
suatu cara mengumpulkan data atau informasi dengan cara bertatap
muka secara langsung agar mendapatkan informasi yang akurat dan
mendalam.
c). Dokumentasi
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
18
11 Ibid, 135.
Menurut Suharsimi dokumentasi ialah mencari data mengenai
suatu hal yang berasal dari pihak lain yang berupa catatan, buku, surat
kabar.11 Dalam hal ini penulis mengumpulkan dokumentasi untuk
melengkapi data-data yang penulis peroleh langsung dari lapangan.
Data-data dan dokumentasi tersebut penulis pilih yang berkaitan
langsung dengan proses pembebasan tanah pada proyek MERR II-C
Gunung Anyar.
6. Teknik Pemilihan Informan
Dalam penelitian ini peneliti menentukan informan dengan
teknik purposive sampling, artinya dengan memilih narasumber yang
benar-benar mengetahui kondisi internal dan eksternal Lokasi
penelitian yang bertempat di Kelurahan Gunung Anyar Surabaya.
sehingga mereka akan dapat memberikan informasi secara tepat
tentang bagaimana proses pembebasan tanah pada proyek
pembangunan jalan MERR IIC. Informan yang dipilih dalam
penelitian ini berikut:
a) Unsur pemerintah, yakni :
1) Dinas PU Bina Marga dan Pematusan
2) BAPPEKO
3) Lurah
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
19
12 Ibid, 135.
4) RW
b) Masyarakat yang terdampak proyek, dan
c) Masyarakat sekitar yang mengetahui langsung dinamika
pembebasan hak atas tanah di Kelurahan Gunung Anyar.
7. Teknik Analisis Data
Moelong mendefinisikan analisis data sebagai proses
mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan
satuan dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan
hipotesis kerja sebagaimana yang disarankan oleh data.12
Penelitian ini menggunakan model analisis data yang
dikembangkan oleh Miles dan Huberman yang terdiri dari tiga hal
utama/alur kegiatan yang akan dilaksanakan dari awal hingga selesai,
yaitu : reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Proses-proses analisis kualitatif tersebut dapat dijelaskan
sebagai berikut :
a) Reduksi Data, yaitu proses pemilihan, pemusatan perhatian pada
penyerdehanaan abstraksi, dan transformasi data kasar yang diperoleh
dari studi lapangan.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
20
b) Penyajian Data, yaitu deskripsi pengumpulan informasi yang tersusun
yang memungkinkan untuk melakukan penarikan kesimpulan dan
pengambilan tindakan.
c) Penarikan Kesimpulan dan verifikasi, dari awal pengumpulan data
periset kualitatif mencari makna dari setiap data yang diperolehnya
dilapangan, mencatat keteraturan atau pola penjelasan dan
konfigurasi yang mungkin ada alur kausalitas, dan proporsisi. Periset
yang kompeten akan menangani kesimpulan-kesimpulan itu secara
longgar, tetap terbuka dan skeptis, tetapi kesimpulan telah disediakan.
Selama penelitian masih berlangsung, setiap kesimpulan yang
ditetapkan akan terus menerus diverifikasi agar benar-benar valid dan
kokoh.
8. Pengujian Keabsahan Data
Dalam pengujian keabsahan data, penulis menggunakan
triangulasi. Triangulasi dalam pengujian kredibilitas data ini diartikan
sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara,
dan berbagai waktu. Dengan demikian terdapat triangulasi sumber,
triangulasi teknik pengumpulan data dan waktu. Yang dijelaskan
sebagai berikut:
a) Triangulasi Sumber
Triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
21
dilakukan dengan cara mengecek data yang yang telah diperoleh
melalui beberapa sumber. Seperti halnya dalam penelitian ini akan
dilakukan triangulasi kredibilitas mengenai data yang peneliti
peroleh dari masyarakat Gunung Anyar dan Pemerintah Kota
Surabaya.
b) Triangulasi Teknik
Triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data yang
dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama
dengan teknik yang berbeda. Misalnya dalam penelitian ini yang
peneliti peroleh dari kabar berita, lalu akan dicek dengan observasi,
dokumentasi. Jika kedua teknik tersebut menghasilkan data yang
berbeda-beda maka peneliti akan melakukan diskusi lebih lanjut
kepada sumber data yang bersangkutan untuk memastikan data
mana yang dianggap benar.
G. Sistematika Pembahasan
Adapun sistematika pembahasan yang akan di bahas dalam laporan
skripsi ini diantaranya sebagai berikut :
BAB I : Pendahuluan. Memuat Latar belakang, rumusan masalah,tujuan
penelitian, manfaat penelitian, definisi konseptual, tinjuan pustaka, metode
penelitian dan sistematika penulisan.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
22
BAB II : Landasan Teori. Memuat Teori Elite, Teori Tindakan Sosial, Konsep
menegani Aktor, dan Konsep Pembebasan Hak Atas tanah,
BAB III : Setting Penelitian, yang memuat tentang Deskripsi umum lokasi
penelitian yang terdiri dari kondisi geografis maupun kondisi demografis
kelurahan Gunung Anyar.
BAB IV : Penyajian data dan analisis data. Pada bab ini akan dipaparkan
mengenai data yang diperoleh di lapangan serta analisis mengenai relasi aktor
yang terlibat dalam pembebasan tanah pada proyek pembangunan jalan
MERR IIC Gunung Anyar.
` BAB V : Berisi tentang Penutup yakni kesimpulan dan saran sebagai jawaban
atas pertanyaan pada bab pertama yang dianalisis melalui bab ke dua dan
ketiga maupun yang tertera pada judul