BAB I PENDAHULUAN - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/15934/4/Bab 1.pdf · berdasarkan...

22
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Surabaya merupakan salah satu kota dengan mobilitas penduduk dan kepadatan penduduk yang tinggi. Surabaya sebagai gerbang pintu masuk Indonesia bagian timur dituntut untuk memiliki sarana dan prasarana serta infrastuktur yang memadai demi menunjang laju perekonomian yang ada. Prasarana transportasi menempati peranan penting dan khusus dalam menunjang pengembangan ekonomi dan pembangunan yang berkelanjutan. Salah satu prasarana transportasi berupa jalan, yang mana dapat mempengaruhi perkembangan kota Surabaya kedepannya. Apalagi masalah kemacetan adalah hal yang tidak bisa lepas dari kota ini. Kemacetan akan menghambat laju mobiliasasi dan perekonomian yang ada di Surabaya. Seiring dengan bertambahnya volume kendaraan namun tidak sebanding dengan ruas jalan yang tersedia maka Kementerian Pekerjaan Umum melalui Direktorat Jenderal Bina Marga melaksanakan program dengan membangun jaringan jalan yang dapat menghubungkan daerah pinggiran kota atau daerah luar kota menuju ke pusat kota. Jaringan jalan ini bertujuan untuk memudahkan warga kota untuk bermobilitas serta dapat memecah kepadatan di ruas-ruas jalan tertentu yang biasanya padat oleh 1

Transcript of BAB I PENDAHULUAN - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/15934/4/Bab 1.pdf · berdasarkan...

Page 1: BAB I PENDAHULUAN - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/15934/4/Bab 1.pdf · berdasarkan Undang-Undang (UU) No.38 Tahun 2004 tentang Jalan. Tujuan nya adalah untuk menyelesaikan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Surabaya merupakan salah satu kota dengan mobilitas penduduk dan

kepadatan penduduk yang tinggi. Surabaya sebagai gerbang pintu masuk

Indonesia bagian timur dituntut untuk memiliki sarana dan prasarana serta

infrastuktur yang memadai demi menunjang laju perekonomian yang ada.

Prasarana transportasi menempati peranan penting dan khusus dalam

menunjang pengembangan ekonomi dan pembangunan yang berkelanjutan.

Salah satu prasarana transportasi berupa jalan, yang mana dapat

mempengaruhi perkembangan kota Surabaya kedepannya. Apalagi masalah

kemacetan adalah hal yang tidak bisa lepas dari kota ini. Kemacetan akan

menghambat laju mobiliasasi dan perekonomian yang ada di Surabaya.

Seiring dengan bertambahnya volume kendaraan namun tidak

sebanding dengan ruas jalan yang tersedia maka Kementerian Pekerjaan

Umum melalui Direktorat Jenderal Bina Marga melaksanakan program

dengan membangun jaringan jalan yang dapat menghubungkan daerah

pinggiran kota atau daerah luar kota menuju ke pusat kota. Jaringan jalan ini

bertujuan untuk memudahkan warga kota untuk bermobilitas serta dapat

memecah kepadatan di ruas-ruas jalan tertentu yang biasanya padat oleh

1

Page 2: BAB I PENDAHULUAN - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/15934/4/Bab 1.pdf · berdasarkan Undang-Undang (UU) No.38 Tahun 2004 tentang Jalan. Tujuan nya adalah untuk menyelesaikan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

2

kendaraan bermotor. Untuk menjawab permasalahan yang ada, dibangunlah

jalan lingkar / ring road untuk solusi kemacetan agar tidak bertambah parah.

MERR (Middle East Ring Road) atau dalam Bahasa Indonesia jalan

lingkar timur merupakan salah satu program pemerintah dalam upaya

perbaikan infrastruktur dan ekonomi. Pembangunan ini dilaksanakan

berdasarkan Undang-Undang (UU) No.38 Tahun 2004 tentang Jalan. Tujuan

nya adalah untuk menyelesaikan Ruas Jalan Lingkar Timur Kota Surabaya

sepanjang 10,925 Km. Jalan tersebut menghubungkan akses ruas Tol Waru –

Bandara Juanda menuju ke utara sampai ke Jalan Kenjeran menuju akses

Jembatan Suramadu. Memperlancar arus lalu lintas khususnya di wilayah

Surabaya Selatan dan Timur dimana saat ini pengembangan di wilayah

tersebut sangat pesat. Pembangunan jalan MERR II-C ini adalah kelanjutan

dari pembangunan jalan MERR II-A dan MERR II-B yang telah rampung

diselesaikan.

Proyek MERR II-A dimulai dari persimpangan jalan Kenjeran,

Kecamatan Kenjeran, Surabaya hingga persimpangan jalan Mulyorejo

(kampus C Universitas Airlangga), Kecamatan Mulyorejo, Surabaya. Proyek

MERR II-B dimulai dari persimpangan jalan Mulyorejo, Kecamatan

Mulyorejo Surabaya hingga persimpangan jalan Arif Rahman Hakim,

Kelurahan Klampis Ngasem, Kecamatan Sukolilo, Surabaya. Kedua proyek

tersebut (MERR II-A dan MERR II-B) sudah terealisasi terlebih dahulu.

Sedangkan proyek MERR II-C dimulai dari persimpangan Arif Rahman

Page 3: BAB I PENDAHULUAN - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/15934/4/Bab 1.pdf · berdasarkan Undang-Undang (UU) No.38 Tahun 2004 tentang Jalan. Tujuan nya adalah untuk menyelesaikan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

3

Hakim, Kelurahan Klampis Ngasem, Kecamatan Sukolilo, Surabaya hingga

persimpangan Pondok Candra, Kelurahan Tambak Sumur, Kecamatan Waru,

Kabupaten Sidoarjo. Proyek jaringan jalan MERR II-C ini sepanjang 7,56

km. Target dari proyek tersebut untuk mempersingkat jarak tempuh dari

Sidoarjo menuju ke Surabaya Timur. 1

Pembangunan terutama untuk fasilitas umum, pastinya memerlukan

tanah sebagai sarananya. Tanah yang luas akan mempermudah dalam

pembangunan fasilitas umum. Tanah merupakan salah satu sumber daya alam

yang penting untuk kelangsungan hidup manusia. Namun persoalannya tanah

merupakan sumber daya alam yang terbatas dan saat ini semakin terus

berkurang. Tanah sudah banyak yang menjadi hak milik seseorang (swasta)

dan tanah milik negara pun saat ini sudah sangat terbatas.Masalah tanah erat

sekali hubungannya dengan manusia sebagai pemenuhan kebutuhannya demi

kelangsungan hidupnya. Bagi masyarakat Indonesia hak atas tanah dan benda-

benda yang ada diatasnya merupakan hukum yang penting, namun apabila

benar-benar diperlukan dapat dilakukan pencabutan dan pembebasan hak

tersebut untuk kepentingan pembangunan.

Pengadaan tanah dapat dikatakan merupakan salah satu kebijakan

pemerintah guna mendukung keberlangsungan pembangunan. Kebijakan yang

dibuat oleh pemerintah dikeluarkan dalam bentuk peraturan yang telah

memiliki dasar hukum yang jelas dan diarahkan untuk mencapai tujuan-tujuan

1 Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 3 Tahun 2007

Page 4: BAB I PENDAHULUAN - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/15934/4/Bab 1.pdf · berdasarkan Undang-Undang (UU) No.38 Tahun 2004 tentang Jalan. Tujuan nya adalah untuk menyelesaikan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

4

yang telah digariskan dan memecahkan permasalahan-permasalahan yang

muncul di masyarakat. Pembangunan untuk memenuhi kepentingan umum

dalam diwujudkan dalam bentuk pembangunan infrastruktur, yang dalam

pelaksanaannya menuntut tersedianya lahan/tanah yang memadai. Sehingga

pembangunan dapat dilakukan dengan baik dan lancar, dan karena bertujuan

untuk kepentingan umum, maka hasil-hasil pembangunan yang dilaksanakan

oleh pemerintah ini tetap harus berorientasi pada hakikat ideal dari

pembangunan, yaitu mampu merealisasikan potensi manusia, sehingga

infrastruktur yang dibangun oleh pemerintah di atas tanah milik rakyat ini

harus mampu memberikan manfaat bagi masyarakat secara luas dan adanya

akses masyarakat akan pemanfaatan program-program pembangunan, tidak

hanya kepada kepentingan dan manfaat sebagian kelompok atau kepentingan

pemerintah saja.

Dalam praktek pelaksanaan pembangunan jalan untuk kepentingan

umum selalu menimbulkan masalah pada aspek pembebasan maupun

pemberian ganti kerugian. Anggapan seperti ini bisa jadi muncul karena

beberapa faktor yakni kurangnya peraturan yang mengatur, kebijakan yang

hanya menguntungkan sebagian pihak, ketidaksiapan aparat yang berwenang

atau juga karena tindakan aparat yang melampaui batas kewenangannya.

Proyek pembangunan jalan MERR IIC telah menuai konflik dalam hal

pembebasan tanah yang mengakibatkan terseretnya satgas dari Dinas

Pekerjaan Umum Binamarga dan Pematusan ke penjara serta pejabat pembuat

Page 5: BAB I PENDAHULUAN - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/15934/4/Bab 1.pdf · berdasarkan Undang-Undang (UU) No.38 Tahun 2004 tentang Jalan. Tujuan nya adalah untuk menyelesaikan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

5

No Tanggal PERISTIWA 1 2008 Dimulai proyek MERR II C

2 2009-2010 Pembebasan Tanah MERR IIC Arief Rahman Hakim sampai Semolowaru

3 2011 Pengerjaan Jalan MERR IIC Arief Rahman Hakim sampai Semolowaru

4 2011 Negosiasi harga 2.680.000 yang ditawarkan oleh P2T 5 2012 Harga turun menjadi 1.750.000 Oleh P2T 6 Oktober

2013 Pembebasan Tanah Di Gunung Anyar sudah 50% dengan harga

2.5 juta per meter

7 21 Mei 2014 Terbongkarnya Kasus Mark Up dana MERR IIC dan penetapan tersangka Djoko Waluyo dan Olli Faisol

8 26 Agustus

2014 Pembebasan tanah di Gunung Anyar berhenti karena DPUBMP

trauma dengan kasus Mark Up

9 30 Maret

2015 Penjatuhan Vonis Majelis hakim terhadap Terdakwa

10 27 Mei 2015 Kontrak pembangunan MERR IIC oleh kontraktor PT Tectonia Grandis

11 Agustus 2015

Dari sekitar 1,6 Km lahan di Gunung Anyar, yang belum dibebaskan ada 750 Meter.

12 April 2016 Pemkot berniat menyelesaikan pembebasan tanah di Gunung Anyar

13 September 2016

Warga Gunung Anyar meminta harga 18 Juta Per M2

keputusan. Djoko Walujo, Olli Faisol dan Euis Darliana. Serta menyeret

beberapa warga yang membantu petugas dalam hal mark-up harga bangunan

dalam pembebasan lahan.

Untuk lebih jelasnya, penulis menyajikan tabel kronologis

pembebasan tanah pada pembangunan MERR II-C:

Tabel 1.1

Kronologis Pembebasan Tanah MERR II-C

Sumber; Rangkaian berita-berita online

Page 6: BAB I PENDAHULUAN - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/15934/4/Bab 1.pdf · berdasarkan Undang-Undang (UU) No.38 Tahun 2004 tentang Jalan. Tujuan nya adalah untuk menyelesaikan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

6

Setelah munculnya kasus tersebut, pembebasan tanah sempat terhenti

untuk beberapa waktu dikarenakan penyelesaian perkara hukum. Hal itu juga

menjadi sebuah trauma tersendiri bagi Dinas Pekerjaan Umum Binamarga dan

Pematusan. Kepala DPUBMP Kota Surabaya Erna Purnawati mengakui

belum ada yang berani mengerjakan proyek tersebut pasca perkara. Namun

saat ini pihaknya sudah membentuk Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) yang

berisi orang-orang baru untuk mempersiapkan pengerjaan kembali.“Kami

sudah mempersiapkan tim Pejabat Pembuat Komitmen Baru,” 2

Selain Erna, Kepala Bidang Perencanaan dan Pemanfaatan DPUBMP Kota

Surabaya, Ganjar Siswo Pramono, mengatakan, pihaknya tidak mau

menargetkan kapan pembebasan lahan selesai. Karena khawatir akan terulang

kasus penyalahgunaan wewenang yang berujung hukum.

“Kami tidak target. Agak trauma, kami tunggu sampai selesai. Apalagi

pemerintah pusat tahun ini tidak menganggarkan pembangunan fisik Jalan

MERR," 3

Sedangkan Walikota Surabaya Tri Rismaharini optimistis proyek

pembangunan jalan MERR IIC akan terus berlanjut. Risma menyatakan

bahwa proses pembebasan persil lahan pemukiman warga di Gunung Anyar

2Magdalena Fransilia, “Walikota Risma Akui Pembebasan Lahan Merr terkendala Kasus

Korupsi 2014”, http://surabaya.tribunnews.com/2015/06/26/wali-kota-risma-akui-

pembebasan-lahan-merr-terkendala-kasus-korupsi-2014 (diakses pada, Selasa 30 Desember

2016) 3 Sri Handi Lestari. “Pemkot Surabaya Hanya Sediakan Lahan Pengerjaan Merr IIIC Oleh

Kementrian PU”, http://surabaya.tribunnews.com/2016/04/21/pemkot-surabaya-hanya-

sediakan-lahan-pengerjaan-merr-iic-oleh-kementrian-pu (diakses pada, Selasa 30 Desember

2016)

Page 7: BAB I PENDAHULUAN - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/15934/4/Bab 1.pdf · berdasarkan Undang-Undang (UU) No.38 Tahun 2004 tentang Jalan. Tujuan nya adalah untuk menyelesaikan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

7

telah dilanjutkan. "Sudah berjalan lagi. Saat ini yang persil pemukiman sudah

diproses pembebasannya,"4

Namun hingga saat ini proses pembebasan lahan di daerah Gunung

Anyar belum juga rampung, sehingga proyek jalan ini masih buntung pada

persimpangan jalan di daerah Gunung Anyar. Meskipun telah ada intruksi

langsung dari walikota untuk segera menyelesaikan proyek ini, juga telah

dibentuk petugas baru untuk menyelesaikan Pembebasan tanah di daerah

Gunung Anyar. Pembebasan tanah yang sulit menjadi salah satu faktor

penyebab proyek ini terhenti. Di satu sisi warga terdampak enggan

melepaskan tanahnya karena terkendala oleh ganti kerugian yang tidak sesuai

dengan mereka inginkan. Warga ingin pemerintah memberikan ganti kerugian

dengan nilai yang tinggi kepada mereka. Di sisi lain, petugas yang berwenang

untuk melakukan pembebasan tanah terlihat memiliki tendensi untuk

kepentingan masing-masing. Hal tersebut menimbulkan sebuah ketimpangan

yang menyebabkan proyek ini sulit terselesaikan. Pihak-pihak yang terlibat

terlihat memiliki tendensi kepentingannya sehingga menimbulkan alotnya

pembebasan lahan.

4 Arif Fajar.”Risma Sebut Pembebasan Lahan Proyek Merr C Berlanjut Lagi”

http://surabaya.tribunnews.com/2016/04/08/risma-sebut-pembebasan-lahan-proyek-merrc-

berlanjut-lagi (diakses pada, Selasa 30 Desember 2016)

Page 8: BAB I PENDAHULUAN - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/15934/4/Bab 1.pdf · berdasarkan Undang-Undang (UU) No.38 Tahun 2004 tentang Jalan. Tujuan nya adalah untuk menyelesaikan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

8

Dalam proses pembebasan tanah terjadi interaksi antara masyarakat

dengan petugas pengadaan tanah yang diberikan wewenang untuk

menyelesaikan masalah pembebasan. Hal ini menjadi salah satu faktor

penunjang bekerhasilan dalam penyelesaian masalah pembebasan.

Kesejahteraan warga yang terdampak juga terkait dengan interaksi antar aktor

yang tercipta. Yang paling krusial dalam hal permasalahan pembebasan tanah

guna kepentingan umum, adalah produk sinergi interaksional dari beragam

aktor yang terlibat juga institusi yang berwenang atas penyelesaian

pembebasan tanah pada proyek pembangunan jalan MERR II-C ini.

Permasalahan ini berbeda dengan kasus sengketa tanah yang banyak

muncul. Bukan permasalahan sengketa tanah atau ketidak jelasan pemilik

yang dibahas melainkan berfokus pada aktor-aktor yang bermain dalam

pembebasan tanah. Aktor-aktor tersebut terlihat memiliki kepentingan

masing-masing. Atas permasalahan yang muncul tersebut, peneliti tertarik

untuk melakukan sebuah penelitian yang berjudul “DINAMIKA RELASI

AKTOR DALAM PEMBEBASAN HAK ATAS TANAH (Studi Kasus

Pembebasan Lahan Pada Proyek Pembangunan Jalan MERR II-C Gunung

Anyar Surabaya)

Page 9: BAB I PENDAHULUAN - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/15934/4/Bab 1.pdf · berdasarkan Undang-Undang (UU) No.38 Tahun 2004 tentang Jalan. Tujuan nya adalah untuk menyelesaikan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

9

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas. Maka, untuk lebih

memfokuskan kajian masalah pada penelitian ini. Peneliti, menyajikan

rumusan masalah dalam pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:

1. Bagaimana dinamika dalam pembebasan hak atas tanah pada proyek

pembangunan jalan MERR II-C Gunung Anyar?

2. Bagaimana relasi aktor dalam pembebasan ha katas tanah pada proyek

pembangunan jalan MERR II-C Gunung Anyar?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas. Maka, peneliti mempunyai tujuan

yang hendak dicapai dalam penelitian ini. Tujuan penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Untuk menganalisis dinamika pada pembebasan hak atas tanah pada

proyek pembangunan jalan MERR II-C Gunung Anyar.

2. Untuk menganalisis relasi aktor dalam pembebasan hak atas tanah

pada proyek pembangunan jalan MERR II-C Gunung Anyar.

D. Manfaat Penelitian

Berhubungan dengan tujuan penelitian diatas. Maka, dapat peneliti

paparkan beberapa manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

Page 10: BAB I PENDAHULUAN - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/15934/4/Bab 1.pdf · berdasarkan Undang-Undang (UU) No.38 Tahun 2004 tentang Jalan. Tujuan nya adalah untuk menyelesaikan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

10

1. Manfaat Teoritis

a) Memperkaya literatur serta bahan kajian ilmu politik dalam upaya

perngembangan keilmuan.

b) Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan acuan dan

pembelajaran di penelitian-penelitian berikutnya,

2. Manfaat Praktis

a) Sebagai salah satu prasyarat untuk memenuhi tugas akhir dalam

memperoleh gelar Sarjana Strata Satu.

b) Sebagai sarana pengembangan ilmu bagi penulis secara pribadi.

c) Diharapkan penelitian ini bisa membantu masyarakat mengetahui

permasalahan yang berkaitan dengan interaksi aktor dalam politik

pertanahan

E. Tinjauan Pustaka

Beberapa penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya dengan topic

permasalahan tentang pembebasan tanah guna kepentingan umum ini perlu

dipaparkan untuk memberikan tambahan wacana ilmiah mengenai bagaimana

upaya yang perlu diambil oleh pembuat keputusan. Diantaranya adalah

sebagai berikut.

Rini Mulyanti (2013) dari Universitas Indonesia, menulis tesisnya

yang berjudul “ Analisis Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan Umum (Studi

Kasus Pembangunan Jalan tol JORR WEST 2). Tesis ini membahas

mengenai sengketa tanah antara pemerintah provinsi DKI Jakarta dengan

Page 11: BAB I PENDAHULUAN - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/15934/4/Bab 1.pdf · berdasarkan Undang-Undang (UU) No.38 Tahun 2004 tentang Jalan. Tujuan nya adalah untuk menyelesaikan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

11

perusahaan pengembang perumahan di wilayah Jakarta Barat. Dengan

menganalisa putusan Pengadilan Tata Usaha Negara yang telah

memenangkan perusahaan pengembang perumahan sampai ke tingkat kasasi.

Hingga dikeluarkannya surat Gubernur Pemerintah Provinsi DKI Jakarta

nomor 2349/1.7711.52 tanggal 2 november 2008.

Hasil penelitian yang diperoleh gambaran bahwa hasil putusan

Gubernur tidak memiliki dasar hukum yang kuat, sehingga kasus tersebut

dimenangkan oleh perusahaan pengembang perumahan. Secara teoritis

pelepasan hak dalam pengadaan tanah untuk kepentingan pemerintah,

sedangkan kenyataan proyek ini adalah proyek swasta namun pengadaan

tanahnya mengatasnamakan kepentingan umum.

Kevin Babtista Rewos (2012) dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

Melakukan penelitian dengan judul “Pelaksanaan pembebasan Tanah Untuk

Pembangunan Pasar Inpres di Kota Ruteng Manggarai Nusa Tenggara

Timur”. Tesis ini membahas mengenai perlindungan hukum hak milik dari

pemegang tanah dalam pembebasan lahan untuk pembangunan pasar dalam

Instruksi Kota Ruteng, Manggarai, Nusa Tenggara Timur. Masalah utama

adalah bagaimana fase tanah akuisisi untuk Pasar Inpres di Desa Pitak, Kota

Ruteng, Manggarai dan mengapa di gedung di Pasar Inpres Desa Pitak itu,

Kota Ruteng, Manggarai ada mantan pemegang hak atas tanah untuk ganti

rugi. Tujuan dari tesis ini adalah untuk mengetahui hukum, menganalisis dan

menjawab pertanyaan penelitian dengan menggunakan Penelitian hukum

Page 12: BAB I PENDAHULUAN - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/15934/4/Bab 1.pdf · berdasarkan Undang-Undang (UU) No.38 Tahun 2004 tentang Jalan. Tujuan nya adalah untuk menyelesaikan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

12

empiris yang dilakukan secara langsung kepada responden sebagai data

utama. Data dalam penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder.

Data primer adalah data diperoleh melalui wawancara langsung dari

responden tentang objek yang diteliti dan kemudian dianalisis secara

kualitatif. Kesimpulan dari penelitian ini adalah implementasi dari

pembebasan lahan untuk pasar konstruksi di kota Ruteng instruksi,Manggarai,

Nusa Tenggara Timur tidak sesuai dengan prosedur yang ditetapkan dalam

Peraturan Nomor 15 tahun 1975. Bentuk belum pelaksanaan perlindungan

hukum masih ada empat responden yang tidak memperoleh ganti rugi.

Dian Ayu Novianti (2014) dari Universitas Negeri Yogyakarta

menulis skripsi dengan judul Implementasi kebijakan pengadaan tanah dalam

pembangunan Tol Semarang-Solo (Ruas Jalan Bawean-Salatiga). Hasil dari

skripsi ini menunjukkan bahwa pelaksanaan kebijakan pengadaan tanah

berjalan lancar, pemegang hak tanah bersedia mengikuti prosedur yang ada.

Di balik kelancaran implementasi pengadaan tanah ini juga muncul kendala

pada proses musyawarah yang susah mencapai mufakat. Persoalan tersebut

menyebabkan proses pelaksanaa pembebasan lahan menjadi tertunda.

F. Metode Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian yang berjudul “DINAMIKA RELASI

AKTOR DALAM PEMBEBASAN HAK ATAS TANAH (Studi

Kasus Pembebasan Lahan Pada Proyek Pembangunan Jalan MERR II-

Page 13: BAB I PENDAHULUAN - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/15934/4/Bab 1.pdf · berdasarkan Undang-Undang (UU) No.38 Tahun 2004 tentang Jalan. Tujuan nya adalah untuk menyelesaikan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

13

C Gunung Anyar Surabaya)”. Adapun metode yang digunakan adalah

metode deskriptif kualitatif, dimana pendekatan kualitatif yang secara

sederhana dapat di jelaskan bahwa metode ini menggunakan

keterangan dari informan sebagai subjek dan selama penulisan data

yang penulis paparkan berasal langsung dari lapangan.

Penelitian kualitatif deskriptif merupakan prosedur penelitian

yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan

dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Metode ini

menggunakan analisis proses dan makna lebih diperdalam dalam

penelitian kualitatif, penelitian ini juga harus fokus kepada fakta-fakta

yang terjadi di lapangan. Penelitian ini bersifat holistic (utuh) dan

sistematis terkait dengan suatu keseluruhan, tidak bertumpu pada

pengukuran sebab penjelasan mengenai suatu gejala diperoleh melalui

pelaku yang dalam hal ini adalah sasaran penelitian.5

Metode penelitian kualitatif merupakan proses atau prosedur

penelitian yang bertujuan untuk mengumpulkan, mendeskripsikan,

menganalisis data deskriptif yang berupa tulisan, ungkapan dan

perilaku manusia yang diamati.6 Lebih lanjut didefinisikan bahwa

penelitian kualitatif merupakan tradisi tertentu dalam ilmu

pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada

5 Nur Syam. Metode Penelitian dakwah . (Solo: Ramadhan 1991) 11. 6 M.Irfan Islami. Policy Analisis : Seri Monografi Kebijakan Public. (Malang: UNBRAW 2000) 19.

Page 14: BAB I PENDAHULUAN - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/15934/4/Bab 1.pdf · berdasarkan Undang-Undang (UU) No.38 Tahun 2004 tentang Jalan. Tujuan nya adalah untuk menyelesaikan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

14

pengamatan manusia dalam lingkungannya yang berhubungan dengan

orang-orang dengan bahasa dan istilah mereka sendiri.

2. Jenis Penelitian

Dalam hal ini penelitian yang dilaksanakan adalah berupa

penelitian yang bersifat deskriptif dan menggunakan analisis studi

kasus. Metode deskriptif analisis yaitu metode dimana penulis

mengumpulkan data-data penelitian yang diperoleh dari objek

penelitian dan literatur-literatur lainnya. Kemudian menguraikan secara

rinci untuk mengetahui permasalahan penelitian dan mencari

penyelesaiannya.7

Sedangkan, metode deskriptif kualitatif yang berbasis studi

kasus yaitu penelitian yang dimaksud untuk memahami tentang apa

yang dialami oleh subyek penelitian misalnya perilaku, presepsi,

motivasi dan tindakan dan dengan cara deskripsi melalui kata-kata dan

bahasa pada konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan

berbagai macam metode alamiah.8

3. Pemilihan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Gunung Anyar Surabaya

dan beberapa lokasi lain di Kota Surabaya Seperti, Dinas Pekerjaan

7 Sugiono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RD (Bandung: Alfabeta 2010) 218-

219. 8 Lexy J Moeleong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009) 6.

Page 15: BAB I PENDAHULUAN - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/15934/4/Bab 1.pdf · berdasarkan Undang-Undang (UU) No.38 Tahun 2004 tentang Jalan. Tujuan nya adalah untuk menyelesaikan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

15

Umum Bina Marga dan Pematusan, Badan Perencanaan dan

Pembangunan Kota. Karena mengingat pembahasan yang berkaitan

dengan penelitian ini adalah dinamika aktor yang terlibat dalam

pembebasan tanah pada proyek pembangunan jalan MERR II-C

Gunung Anyar. Alasan memilih Gunung Anyar sebagai lokasi utama

penelitian ini dikarenakan pembebasan tanah di Gunung Anyar

terbilang alot yang mengakibatkan proyek jalan ini buntung di

persimpangan jalan di Gunung Anyar.

4. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini diklasifikasikan menjadi 2

yakni sebagai berikut :

a) Sumber Primer

Sumber primer adalah sumber yang secara langsung

memberikan informasi dan data kepada peneliti.9 Sumber primer

penulis dapatkan dari data dan informasi yang berasal dari wawancara

dan observasi yang penulis dapatkan langsung dari narasumber yang

berhubungan langsung dengan proses pembebasan hak atas tanah di

Gunung Anyar.

b) Sumber Sekunder

Sumber data sekunder adalah sumber data yang secara tidak

langsung memberikan informasi kepada pengumpul data. Data ini

9 Noeng Muhajir, Metode Penelitian Kualitatif (Yogyakarta: Rake Sarasin, 1996) 112.

Page 16: BAB I PENDAHULUAN - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/15934/4/Bab 1.pdf · berdasarkan Undang-Undang (UU) No.38 Tahun 2004 tentang Jalan. Tujuan nya adalah untuk menyelesaikan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

16

digunakan sebagai pendukung data primer yang didapatkan langsung

dari proses wawancara maupun observasi langsung di lapangan.

Sumber data sekunder ini diharapkan mampu memberikan keterangan

pelengkap sebagai pembanding dari data yang berasal dari sumber

primer.10

Dalam penelitian ini sumber data sekunder penulis dapatkan

dari literatur dan dokumentasi. Sumber literatur yang penulis gunakan

adalah sebagai referensi teoritik yang berhubungan langsung dengan

kajian pustaka yang penulis teliti. Referensi ini baik berasal dari

sumber buku maupun sumber online (jurnal dan berita online).

Sedangkan untuk dokumentasi penulis dapatkan sebagai tambahan,

dalam hal ini adalah dokumen-dokumen yang ada pada kelurahan dan

dinas-dinas terkait pembebasan hak atas tanah dalam proyek

pembangunan jalan MERR II-C Gunung Anyar.

5. Teknik Pengumpulan Data

Adapun untuk mencari realitas kebenaran maka dibutuhkan

metode di bawah ini dalam penelitian yang dilakukan:

a). Metode Observasi

10 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Sosial: Format-format Kuantitatif dan Kualitatif.

(Surabaya : Airlangga University Press: 2001) 129.

Page 17: BAB I PENDAHULUAN - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/15934/4/Bab 1.pdf · berdasarkan Undang-Undang (UU) No.38 Tahun 2004 tentang Jalan. Tujuan nya adalah untuk menyelesaikan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

17

Metode ini merupakan pengamatan yang dilakukan secara

sengaja, sistematis mengenai fenomena sosial dengan gejala-gejala

psikis untuk kemudian dilakukan pencatatan. Metode ini penulis

gunakan untuk memperoleh data tentang lokasi, sarana letak geografis

objek penelitian pada proyek pembangunan jalan MERR IIC Gunung

Anyar Surabaya.

b). Metode Wawancara

Metode ini adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan

penelitian dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka antara si

penanya dengan si penjawab dengan menggunakan alat yang

dinamakan interview guide (panduan wawancara). Metode ini penulis

gunakan untuk mendapatkan informasi dari aktor-aktor yang terlibat

langsung dalam pembebasan tanah di Gunung Anyar Surabaya.

Teknik wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini adalah indepth

interview atau wawancara mendalam. Wawancara mendalam adalah

suatu cara mengumpulkan data atau informasi dengan cara bertatap

muka secara langsung agar mendapatkan informasi yang akurat dan

mendalam.

c). Dokumentasi

Page 18: BAB I PENDAHULUAN - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/15934/4/Bab 1.pdf · berdasarkan Undang-Undang (UU) No.38 Tahun 2004 tentang Jalan. Tujuan nya adalah untuk menyelesaikan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

18

11 Ibid, 135.

Menurut Suharsimi dokumentasi ialah mencari data mengenai

suatu hal yang berasal dari pihak lain yang berupa catatan, buku, surat

kabar.11 Dalam hal ini penulis mengumpulkan dokumentasi untuk

melengkapi data-data yang penulis peroleh langsung dari lapangan.

Data-data dan dokumentasi tersebut penulis pilih yang berkaitan

langsung dengan proses pembebasan tanah pada proyek MERR II-C

Gunung Anyar.

6. Teknik Pemilihan Informan

Dalam penelitian ini peneliti menentukan informan dengan

teknik purposive sampling, artinya dengan memilih narasumber yang

benar-benar mengetahui kondisi internal dan eksternal Lokasi

penelitian yang bertempat di Kelurahan Gunung Anyar Surabaya.

sehingga mereka akan dapat memberikan informasi secara tepat

tentang bagaimana proses pembebasan tanah pada proyek

pembangunan jalan MERR IIC. Informan yang dipilih dalam

penelitian ini berikut:

a) Unsur pemerintah, yakni :

1) Dinas PU Bina Marga dan Pematusan

2) BAPPEKO

3) Lurah

Page 19: BAB I PENDAHULUAN - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/15934/4/Bab 1.pdf · berdasarkan Undang-Undang (UU) No.38 Tahun 2004 tentang Jalan. Tujuan nya adalah untuk menyelesaikan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

19

12 Ibid, 135.

4) RW

b) Masyarakat yang terdampak proyek, dan

c) Masyarakat sekitar yang mengetahui langsung dinamika

pembebasan hak atas tanah di Kelurahan Gunung Anyar.

7. Teknik Analisis Data

Moelong mendefinisikan analisis data sebagai proses

mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan

satuan dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan

hipotesis kerja sebagaimana yang disarankan oleh data.12

Penelitian ini menggunakan model analisis data yang

dikembangkan oleh Miles dan Huberman yang terdiri dari tiga hal

utama/alur kegiatan yang akan dilaksanakan dari awal hingga selesai,

yaitu : reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.

Proses-proses analisis kualitatif tersebut dapat dijelaskan

sebagai berikut :

a) Reduksi Data, yaitu proses pemilihan, pemusatan perhatian pada

penyerdehanaan abstraksi, dan transformasi data kasar yang diperoleh

dari studi lapangan.

Page 20: BAB I PENDAHULUAN - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/15934/4/Bab 1.pdf · berdasarkan Undang-Undang (UU) No.38 Tahun 2004 tentang Jalan. Tujuan nya adalah untuk menyelesaikan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

20

b) Penyajian Data, yaitu deskripsi pengumpulan informasi yang tersusun

yang memungkinkan untuk melakukan penarikan kesimpulan dan

pengambilan tindakan.

c) Penarikan Kesimpulan dan verifikasi, dari awal pengumpulan data

periset kualitatif mencari makna dari setiap data yang diperolehnya

dilapangan, mencatat keteraturan atau pola penjelasan dan

konfigurasi yang mungkin ada alur kausalitas, dan proporsisi. Periset

yang kompeten akan menangani kesimpulan-kesimpulan itu secara

longgar, tetap terbuka dan skeptis, tetapi kesimpulan telah disediakan.

Selama penelitian masih berlangsung, setiap kesimpulan yang

ditetapkan akan terus menerus diverifikasi agar benar-benar valid dan

kokoh.

8. Pengujian Keabsahan Data

Dalam pengujian keabsahan data, penulis menggunakan

triangulasi. Triangulasi dalam pengujian kredibilitas data ini diartikan

sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara,

dan berbagai waktu. Dengan demikian terdapat triangulasi sumber,

triangulasi teknik pengumpulan data dan waktu. Yang dijelaskan

sebagai berikut:

a) Triangulasi Sumber

Triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data

Page 21: BAB I PENDAHULUAN - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/15934/4/Bab 1.pdf · berdasarkan Undang-Undang (UU) No.38 Tahun 2004 tentang Jalan. Tujuan nya adalah untuk menyelesaikan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

21

dilakukan dengan cara mengecek data yang yang telah diperoleh

melalui beberapa sumber. Seperti halnya dalam penelitian ini akan

dilakukan triangulasi kredibilitas mengenai data yang peneliti

peroleh dari masyarakat Gunung Anyar dan Pemerintah Kota

Surabaya.

b) Triangulasi Teknik

Triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data yang

dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama

dengan teknik yang berbeda. Misalnya dalam penelitian ini yang

peneliti peroleh dari kabar berita, lalu akan dicek dengan observasi,

dokumentasi. Jika kedua teknik tersebut menghasilkan data yang

berbeda-beda maka peneliti akan melakukan diskusi lebih lanjut

kepada sumber data yang bersangkutan untuk memastikan data

mana yang dianggap benar.

G. Sistematika Pembahasan

Adapun sistematika pembahasan yang akan di bahas dalam laporan

skripsi ini diantaranya sebagai berikut :

BAB I : Pendahuluan. Memuat Latar belakang, rumusan masalah,tujuan

penelitian, manfaat penelitian, definisi konseptual, tinjuan pustaka, metode

penelitian dan sistematika penulisan.

Page 22: BAB I PENDAHULUAN - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/15934/4/Bab 1.pdf · berdasarkan Undang-Undang (UU) No.38 Tahun 2004 tentang Jalan. Tujuan nya adalah untuk menyelesaikan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

22

BAB II : Landasan Teori. Memuat Teori Elite, Teori Tindakan Sosial, Konsep

menegani Aktor, dan Konsep Pembebasan Hak Atas tanah,

BAB III : Setting Penelitian, yang memuat tentang Deskripsi umum lokasi

penelitian yang terdiri dari kondisi geografis maupun kondisi demografis

kelurahan Gunung Anyar.

BAB IV : Penyajian data dan analisis data. Pada bab ini akan dipaparkan

mengenai data yang diperoleh di lapangan serta analisis mengenai relasi aktor

yang terlibat dalam pembebasan tanah pada proyek pembangunan jalan

MERR IIC Gunung Anyar.

` BAB V : Berisi tentang Penutup yakni kesimpulan dan saran sebagai jawaban

atas pertanyaan pada bab pertama yang dianalisis melalui bab ke dua dan

ketiga maupun yang tertera pada judul