BAB I PENDAHULUAN - 119.252.171.190119.252.171.190/resource/doc/download/-5.pdf · atau sekitar 15%...

22
Laporan Kinerja Intansi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin Bab I - 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, telah memberikan kewenangan yang luas, nyata dan bertanggungjawab kepada Pemerintah Daerah untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas desentralisasi dan asas tugas pembantuan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan memperhatikan prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan, keistimewaan dan kekhususan serta keragaman daerah dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. Konsekuensi dari penerapan Otonomi Daerah telah membawa implikasi yang luas dan serius. Oleh karenanya tidak sedikit masalah tantangan dan kendala yang sedang dihadapi oleh daerah. Disamping itu sejalan dengan reformasi dan semakin kritisnya masyarakat dalam menilai penyelenggaraan pemerintahan perlu dipenuhi prinsip-prinsip tata pemerintahan yang baik, antara lain: adanya partisipasi masyarakat, penegakan hukum, transparansi, kesetaraan, daya tanggap, wawasan kedepan, pengawasan, efisiensi dan efektifitas, profesionalisme serta akuntabilitas. Sesuai dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, maka setiap penyelenggara pemerintahan wajib melaksanakan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sebagai wujud pertanggungjawaban instansi pemerintah dalam mencapai misi dan tujuan organisasinya. Akuntabilitas kinerja pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin merupakan perwujudan kewajiban pemerintah untuk mempertanggung jawabkan keberhasilan/kegagalan pencapaian visi dan misi pemerintah kabupaten yang diwujudkan melalui pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Akuntabilitas kinerja dilaksanakan melalui pengukuran kinerja yang dapat digunakan untuk melakukan penilaian atas keberhasilan / kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran

Transcript of BAB I PENDAHULUAN - 119.252.171.190119.252.171.190/resource/doc/download/-5.pdf · atau sekitar 15%...

Page 1: BAB I PENDAHULUAN - 119.252.171.190119.252.171.190/resource/doc/download/-5.pdf · atau sekitar 15% dari luas Provinsi Sumatera Selatan terletak di antara ... o Sebelah Utara berbatasan

Laporan Kinerja Intansi Pemerintah

Kabupaten Musi Banyuasin

Bab I - 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Daerah, telah memberikan kewenangan yang luas, nyata dan

bertanggungjawab kepada Pemerintah Daerah untuk mengatur dan

mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas desentralisasi dan

asas tugas pembantuan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan

masyarakat dengan memperhatikan prinsip demokrasi, pemerataan,

keadilan, keistimewaan dan kekhususan serta keragaman daerah dalam

kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Konsekuensi dari penerapan Otonomi Daerah telah membawa

implikasi yang luas dan serius. Oleh karenanya tidak sedikit masalah

tantangan dan kendala yang sedang dihadapi oleh daerah. Disamping itu

sejalan dengan reformasi dan semakin kritisnya masyarakat dalam menilai

penyelenggaraan pemerintahan perlu dipenuhi prinsip-prinsip tata

pemerintahan yang baik, antara lain: adanya partisipasi masyarakat,

penegakan hukum, transparansi, kesetaraan, daya tanggap, wawasan

kedepan, pengawasan, efisiensi dan efektifitas, profesionalisme serta

akuntabilitas. Sesuai dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia

Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah, maka setiap penyelenggara pemerintahan wajib

melaksanakan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sebagai wujud

pertanggungjawaban instansi pemerintah dalam mencapai misi dan tujuan

organisasinya.

Akuntabilitas kinerja pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin

merupakan perwujudan kewajiban pemerintah untuk mempertanggung

jawabkan keberhasilan/kegagalan pencapaian visi dan misi pemerintah

kabupaten yang diwujudkan melalui pencapaian tujuan dan sasaran yang

telah ditetapkan. Akuntabilitas kinerja dilaksanakan melalui pengukuran

kinerja yang dapat digunakan untuk melakukan penilaian atas

keberhasilan / kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran

Page 2: BAB I PENDAHULUAN - 119.252.171.190119.252.171.190/resource/doc/download/-5.pdf · atau sekitar 15% dari luas Provinsi Sumatera Selatan terletak di antara ... o Sebelah Utara berbatasan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kabupaten Musi Banyuasin

Bab I - 2

dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan misi dan visi

Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin. Pengukuran kinerja tersebut

disamping sebagai upaya pengembangan strategi organisasi ke depan,

secara teknis dapat dilihat sebagai suatu sistem evaluasi masing-masing

unit organisasi di Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin yang

merupakan langkah awal untuk pengendalian fungsi-fungsi manajerial

secara menyeluruh.

Esensi penilaian kinerja sebagaimana dimaksud dalam Peraturan

Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah tersebut adalah penilaian

kinerja berdasarkan tolok ukur Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Daerah (RPJMD) dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan

Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang

Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara

Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah yang berisikan ikhtisar

pencapaian sasaran sekurang-kurangnya menyajikan informasi tentang:

1. Pencapaian tujuan dan sasaran organisasi;

2. Realisasi pencapaian indikator kinerja utama organisasi;

3. Penjelasan yang memadai atas pencapaian kinerja; dan

4. Pembandingan capaian indikator kinerja sampai dengan tahun

berjalan dengan target kinerja 5 (lima) tahunan yang direncanakan,

sebagaimana yang ditetapkan dalam dokumen penetapan kinerja dan

dokumen perencanaan.

Penilaian atas keberhasilan/kegagalan lebih difokuskan pada

pencapaian sasaran, hal ini berkaitan dengan kinerja yang sebenarnya,

dimana sasaran merupakan hasil yang ingin dicapai/diwujudkan dalam

kurun waktu 1 atau kurang dari 1 tahun.

Pelaksanaan penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kabupaten Musi Banyuasin Tahun 2014 ini dengan memperhatikan

peraturan perundang-undangan sebagai berikut :

1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1959 tentang Pembentukan

Daerah Tingkat II dan Kotapraja di sumatera Selatan(Lembaran

Page 3: BAB I PENDAHULUAN - 119.252.171.190119.252.171.190/resource/doc/download/-5.pdf · atau sekitar 15% dari luas Provinsi Sumatera Selatan terletak di antara ... o Sebelah Utara berbatasan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kabupaten Musi Banyuasin

Bab I - 3

Negara Republik Indonesia tahun 1959 Nomor 73, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1821);

2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan

Negara yang Bersih dan Bebas dari Kolusi, Korupsi dan Nepotisme

(Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 1999 Nomor 75,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);

3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2004 Nomor 5,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara

Republik Indonesia tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Daerah(Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2014 Nomor 244,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan

Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah; (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4614);

7. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2014 Nomor 80);

8. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Nomor 20 Tahun 2008 tentang Pedoman Penyusunan

Indikator Kinerja Utama;

9. Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang

Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang

Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi

Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Berita Negara

Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 517);

10. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian

Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja

Page 4: BAB I PENDAHULUAN - 119.252.171.190119.252.171.190/resource/doc/download/-5.pdf · atau sekitar 15% dari luas Provinsi Sumatera Selatan terletak di antara ... o Sebelah Utara berbatasan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kabupaten Musi Banyuasin

Bab I - 4

Instansi Pemerintah; (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014

Nomor 1824);

11. Peraturan Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Nomor 4 Tahun 2012

tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Musi Banyuasin Tahun 2012 – 2017 (Lembaran Daerah

Kabupaten Musi Banyuasin Tahun 2012 Nomor 94);

12. Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2014 Tentang APBD Kabupaten

Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2014 Tanggal 22 Januari 2014

(Lembaran Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Tahun 2014 Nomor 1);

13. Peraturan Bupati Musi Banyuasin Nomor 40 Tahun 2012 tentang

Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Pemerintah

Kabupaten Musi Banyuasin.

B. ASPEK STRATEGIS KABUPATEN MUSI BANYUASIN

Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin telah menetapkan visi dan

misi pembangunan yang menjadi arah dan pendorong kebijakan

pembangunan berkelanjutan agar terwujud Musi Banyuasin menuju

“PERMATA MUBA 2017” (PENGUATAN EKONOMI KERAKYATAN,

RELIGIUS, MANDIRI, ADIL, TERDEPAN, MAJU BERSAMA 2017).

Keberhasilan pencapaian visi tersebut salah satunya dilihat dari

kenaikan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Musi

Banyuasin dari 72,40 pada tahun 2011 menjadi 73,15 pada tahun 2012

dan terakhir 73,67 untuk tahun 2013. Selanjutnya pencapaian target juga

diketahui dengan peningkatan kualitas pendidikan; peningkatan kualitas

kesehatan; semakin kondusifnya keamanan; dan peningkatan

pembangunan infrastruktur dasar bagi masyarakat seperti jalan desa,

listrik, telekomunikasi dan air bersih; berkurangnya angka kemiskinan dari

18,29% pada tahun 2012 menjadi 18,02% pada tahun 2013 dan terakhir

tahun 2014 menjadi 16,95%, artinya terjadi penurunan yang cukup

signifikan selama 3 tahun terakhir (sumber data: Badan Pusat Statistik);

serta jumlah pengangguran yang terus menurun dari 12.784 pada tahun

2011 menjadi 9.279 pada tahun 2012 dan 7.883 meskipun tahun 2014

meningkat menjadi 10.434 (sumber data: BPS) dari usia kerja produktif.

Page 5: BAB I PENDAHULUAN - 119.252.171.190119.252.171.190/resource/doc/download/-5.pdf · atau sekitar 15% dari luas Provinsi Sumatera Selatan terletak di antara ... o Sebelah Utara berbatasan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kabupaten Musi Banyuasin

Bab I - 5

Tabel 1.1

Indeks Pembangunan Manusia

Kab. Muba 2011-2013

No. Tahun Indeks Pembangunan Manusia

1 2011 72,40

2 2012 73,15

3 2013 73,67

Sumber data : Musi Banyuasin Dalam Angka 2012/2013.

Pada tahun 2014 Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin

didukung dengan anggaran APBD sebesar Rp 3.912.844.933.717,60 yang

merupakan unsur input untuk pencapaian outcome pada masing-masing

program yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah (RPJMD) Pemerintah Daerah Kabupaten Musi

Banyuasin, dan telah dituangkan dalam kesepakatan kinerja antara

eksekutif dan legislatif dalam penetapan anggaran tahun 2014.

Dalam penyelenggaraan pemerintahan, disamping didukung oleh

dana tersebut diatas juga didukung oleh sumber daya aparatur sebanyak

8.741 orang berstatus PNS. Berdasarkan kualifikasi Pendidikan, PNS

Kabupaten Musi Banyuasin dapat dikelompokkan seperti terlihat pada

tabel di bawah ini:

Tabel 1.2

Kualifikasi Pendidikan

Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pemkab Musi Banyuasin Tahun 2014

KUALIFISI PENDIDIKAN JUMLAH PERSONIL(ORANG)

2012 2013 2014

Sekolah Dasar

SLTP

SLTA

Diploma I

Diploma II

Diploma III/Sarjana Muda

Diploma IV

S-1 /Sarjana

22

99

2.629

-

-

1.056

-

4.298

21

53

3.170

9

662

621

-

2.879

34

93

3.714

9

722

745

-

2.999

Page 6: BAB I PENDAHULUAN - 119.252.171.190119.252.171.190/resource/doc/download/-5.pdf · atau sekitar 15% dari luas Provinsi Sumatera Selatan terletak di antara ... o Sebelah Utara berbatasan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kabupaten Musi Banyuasin

Bab I - 6

S-2/Pasca Sarjana

S-3/Doktor

284

-

403

-

425

-

Jumlah 8.388 7.818 8.741

Sumber data : Badan Kepegawaian Daerah dan Diklat Kab. Muba setelah diolah

1. Aspek Geografis

Kabupaten Musi Banyuasin dengan luas wilayah 14. 265,96 km2

atau sekitar 15% dari luas Provinsi Sumatera Selatan terletak di

antara 1,3o sampai dengan 4o Lintang Selatan dan 103o sampai

dengan 105o40’ Bujur Timur. Batas wilayah Kabupaten Musi

Banyuasin adalah sebagai berikut:

o Sebelah Utara berbatasan dengan Provinsi Jambi.

o Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Muara Enim.

o Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Musi Rawas.

o Sebelah Timur berbatas an dengan Kabupaten Banyuasin.

Wilayah Kabupaten Musi Banyuasin terdiri dari 14 kecamatan dan

240 desa/kelurahan dengan luas wilayah masing-masing sebagai

berikut:

Tabel 1.3

Jumlah Kecamatan, Desa/Kelurahan

No Kecamatan Desa Kelurahan Luas Wilayah (Km2)

1 Sekayu 10 4 701,60

2 Babat Toman 11 2 1.291,00

3 Plakat Tinggi 15 - 247,00

4 Lais 15 - 755,53

5 Batang Hari Leko 16 - 2.107,79

6 Sungai Lilin 13 2 374,26

7 Sanga Desa 17 2 317,00

8 Sungai Keruh 22 - 629,00

9 Keluang 13 1 400,57

10 Bayung Lencir 21 2 4.847,00

11 Lalan 27 - 1.031,00

12 Lawang Wetan 15 - 232,00

13 Babat Supat 16 - 511,02

Page 7: BAB I PENDAHULUAN - 119.252.171.190119.252.171.190/resource/doc/download/-5.pdf · atau sekitar 15% dari luas Provinsi Sumatera Selatan terletak di antara ... o Sebelah Utara berbatasan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kabupaten Musi Banyuasin

Bab I - 7

No Kecamatan Desa Kelurahan Luas Wilayah (Km2)

14 Tungkal Jaya 16 - 821,19

Jumlah 227 13 14.265,96

Sumber: Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin, 2014

Dari segi topografi Kabupaten Musi Banyuasin terdiri dari

bermacam-macam jenis topografi. Di sebelah Timur Kecamatan

Sungai Lilin, sebelah Barat Kecamatan Bayung Lencir dan di daerah

pinggiran Sungai Musi sampai ke Kecamatan Babat Toman tanahnya

terdiri dari rawa-rawa dan dipengaruhi oleh pasang surut. Sedangkan

di daerah lainnya, tanahnya terdiri dari tanah dataran tinggi dan

berbukit dengan ketinggian antara 20 sampai dengan 140 m di atas

permukaan laut.

Dilihat dari segi hidrologi, Kabupaten Musi Banyuasin merupakan

daerah rawa dengan sungai besar dan kecil yang cukup banyak.

Kondisi ini berguna bagi kegiatan irigasi/pengairan pertanian sehingga

pencetakan sawah baru dapat mempertimbangkan keberadaan

sungai-sungai tersebut. Sedangkan guna memenuhi keperluan

penduduk dalam hal pemenuhan air bersih, keberadaan sungai

tersebut dapat pula dimanfaatkan untuk pengambilan air baku PDAM.

Jenis penggunaan lahan/tanah di Kabupaten Musi Banyuasin

dibedakan dalam 15 (lima belas) jenis penggunaan. Jenis

penggunaan tanah yang penyebarannya paling luas berupa kawasan

hutan dengan luas 669.454 Ha atau 46,93% dari luas total Kabupaten

Musi Banyuasin. Daerah kawasan hutan ini meliputi daerah kawasan

hutan suaka alam, hutan lindung, hutan produksi terbatas, hutan

produksi tetap,hutan produksi konversi, taman nasional/taman

nasional laut. Jenis penggunaan lahan lainnya yang penyebarannya

cukup luas yaitu berupa perkebunan seluas 481.851 Ha atau 33,78%

dari luas kabupaten. Sedangkan jenis penggunaan lahan/tanah

lainnya penyebarannya relatif lebih kecil jika dibandingkan

penggunaan di atas.

Page 8: BAB I PENDAHULUAN - 119.252.171.190119.252.171.190/resource/doc/download/-5.pdf · atau sekitar 15% dari luas Provinsi Sumatera Selatan terletak di antara ... o Sebelah Utara berbatasan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kabupaten Musi Banyuasin

Bab I - 8

2. Aspek Demografis

Penduduk Kabupaten Musi Banyuasin pada tahun 2014 berjumlah

780.598 jiwa, atau meningkat 0,01% dari tahun 2013. Bertambahnya

penduduk dari tahun ketahun ternyata belum diikuti dengan

penyebaran penduduk. Dari 14 (empat belas) kecamatan, yang ada

di Kabupaten Musi Banyuasin, Kecamatan Bayung Lencir merupakan

kecamatan yang jumlah penduduknya relatif banyak sekitar 13,83%,

kemudian jumlah penduduk relatif banyak lainnya terdapat di

Kecamatan Sekayu sebanyak 13,82%, dan Kecamatan Lais sebanyak

9,42 %.

Tabel 1.4

Jumlah Penduduk di Kabupaten Musi Banyuasin

Tahun 2012-2014

No Kecamatan 2012 2013 2014

1. Babat Toman 36.692 40.071 41.692

2 Plakat Tinggi 28.082 30.579 30.584

3 Batanghari Leko 26.038 29.066 31.826

4 Sanga Desa 38.978 43.303 43.933

5 Sungai Keruh 47.759 52.409 53.026

6 Sekayu 102.013 109.843 107.888

7 Lais 69.692 74.794 73.594

8 Sungai Lilin 60.625 66.331 65.867

9 Keluang 34.814 37.227 37.278

10 Bayung Lencir 104.264 101.637 108.019

11 Lalan 44.959 47.401 47.866

12 Lawang Wetan 30.718 33.379 33.281

13 Babat Supat 38.771 42.516 42.231

14 Tungkal Jaya 53.463 62.635 63.513

J u m l a h 716.868 771.191 780.598

Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Data Desember 2014)

Sedangkan bila dikelompokkan per jenis kelamin dapat dilihat

sebagai berikut:

Page 9: BAB I PENDAHULUAN - 119.252.171.190119.252.171.190/resource/doc/download/-5.pdf · atau sekitar 15% dari luas Provinsi Sumatera Selatan terletak di antara ... o Sebelah Utara berbatasan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kabupaten Musi Banyuasin

Bab I - 9

Tabel 1.5

Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Sex Rasio

di Kabupaten Musi Banyuasin, Tahun 2014

No. Kecamatan Laki-laki Perempuan Sex Ratio

1. Babat Toman 21.395 20.297 105,41

2 Plakat Tinggi 15.682 14.902 105,23

3 Batanghari Leko 16.629 15.197 109,42

4 Sanga Desa 22.466 21.467 104,65

5 Sungai Keruh 26.959 26.067 103,42

6 Sekayu 54.609 53.279 102,49

7 Lais 37.353 36.241 103,06

8 Sungai Lilin 34.074 31.793 107,17

9 Keluang 19.118 18.160 105,27

10 Bayung Lencir 56.822 51.197 110,98

11 Lalan 25.084 22.782 110,10

12 Lawang Wetan 16.835 16.446 102,36

13 Babat Supat 21.507 20.724 103,77

14 Tungkal Jaya 33.260 30.253 109,93

J u m l a h 401.793 378.805 105,94

Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

Pertumbuhan penduduk Kabupaten Musi Banyuasin ini ditentukan

oleh perkembangan dan atau pertambahan jumlah penduduknya.

Pada tahun 2012 jumlah penduduk Kabupaten Musi Banyuasin

716.868 jiwa, tahun 2013 sebanyak 771.191 jiwa atau dengan jumlah

pertumbuhan sebesar 1,08%, dan tahun 2013 berjumlah 780.598 jiwa

atau dengan jumlah pertumbuhan penduduk sebesar 1,01%.

Pertumbuhan penduduk Kabupaten Musi Banyuasin mengalami

penurunan dari 1,08% pada tahun 2013 menjadi 1,01% pada tahun

2014. Jumlah tersebut harus dipertahankan dan dijaga agar tidak

meningkat tajam. Kondisi ini berhubungan erat dengan peningkatan

kesejahteraan masyarakat. Semakin rendah pertumbuhan penduduk,

dan semakin tinggi pertumbuhan ekonomi suatu daerah, maka

masyarakat daerah tersebut akan semakin sejahtera. Dengan kata

Page 10: BAB I PENDAHULUAN - 119.252.171.190119.252.171.190/resource/doc/download/-5.pdf · atau sekitar 15% dari luas Provinsi Sumatera Selatan terletak di antara ... o Sebelah Utara berbatasan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kabupaten Musi Banyuasin

Bab I - 10

lain, persentase pertumbuhan penduduk harus lebih kecil dari

persentase pertumbuhan ekonomi, agar kesejahteraan

masyarakatnya meningkat.

Penduduk yang masuk dalam kelompok angkatan kerja di

Kabupaten Musi Banyuasin terus bertambah, sesuai dengan

perkembangan jumlah penduduk, terutama penduduk yang masuk

dalam angkatan kerja itu sendiri. Jumlah pencari kerja di Kabupaten

Musi Banyuasin pada tahun 2014 tercatat sebanyak 1334 orang

pencari kerja, yang terdiri dari 574 pencari kerja dari kelompok

penduduk laki-laki dan 760 orang pencari kerja dari kelompok

penduduk perempuan. Jumlah perusahaan hingga Desember 2014

sebanyak 264 yang menyerap tenaga kerja sebanyak 47.330 orang

(sumber Dinas Tenaga Kerja Kab. Muba). Sebagian penduduk di

Kabupaten Musi Banyuasin sudah ada yang bekerja, baik sebagai

pegawai negeri sipil (PNS), sebagai pegawai swasta, dan pekerjaan

bidang lainnya. Penyerapan tenaga kerja ini sangat ditentukan oleh

penyediaan lapangan kerja atau jumlah unit usaha yang ada di

Kabupaten Musi Banyuasin sendiri.

Ketersediaan tenaga kerja yang handal dan produktif akan sangat

dipengaruhi oleh tingkat pendidikan masyarakat. Dewasa ini

pembangunan pendidikan di Kabupaten Musi Banyuasin relatif terus

membaik. Hal ini ditunjukkan dengan semakin meningkatnya

persentase penduduk yang melek huruf dan rata-rata lama sekolah.

Terjadinya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) serta

kesejahteraan keluarga dan masyarakat akan tercapai dan optimal

apabila diiringi dengan peningkatan derajat kesehatan masyarakat.

Hal ini dapat terjadi apabila mutu dan jangkauan pelayanan

kesehatan masyarakat dapat ditingkatkan serta masyarakat

terfasilitasi untuk merubah pola dan prilaku hidup bersih dan sehat.

Dengan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, maka

produktifitas SDM diharapkan akan meningkat.

Dalam rangka mendukung kesehatan masyarakat pemerintah

Kabupaten Musi Banyuasin terus berupaya menyediakan sarana dan

prasarana kesehatan. Di Kabupaten Musi Banyuasin telah tersedia

Page 11: BAB I PENDAHULUAN - 119.252.171.190119.252.171.190/resource/doc/download/-5.pdf · atau sekitar 15% dari luas Provinsi Sumatera Selatan terletak di antara ... o Sebelah Utara berbatasan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kabupaten Musi Banyuasin

Bab I - 11

rumah sakit, puskesmas, puskesmas pembantu, poskesdes, dan

tenaga medis.

Pada tahun 2012 Kabupaten Musi Banyuasin memiliki 1740

tenaga kesehatan, selanjutnya naik pada tahun 2013 menjadi 1796

dan pada tahun 2014 naik kembali menjadi 2.158 tenaga kesehatan.

Tabel 1.6

Jumlah Tenaga Kesehatan

Kab Muba Tahun 2012-2014

No. Tahun Dokter Umum&

Spesialist

Dokter

Gigi

Bidan Perawat Sanitarian Lainya Jumlah

1 2012 101 4 325 488 56 766 1740

2 2013 84 7 563 512 47 583 1796

3 2014 84 11 631 673 51 591 2.158

Sumber : Dinkes & RSUD Muba 2014

3. Pertumbuhan Ekonomi / Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Sumber daya alam (SDA) yang dimiliki Kabupaten Musi

Banyuasin merupakan sebuah potensi untuk mensejahterakan

masyarakatnya. Potensi tersebut antara lain pada sektor perkebunan,

pertambangan dan pertanian. Potensi ini menjadi dasar yang sangat

memungkinkan untuk mendatangkan investasi ke Musi Banyuasin.

Sektor migas dan pertambangan masih merupakan potensi andalan.

Selain itu, potensi perkebunan juga merupakan potensi andalan

daerah. Produksi hasil tanaman perkebunan dari tahu 2012 sampai

dengan prediksi 2014 terlihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 1.7

Produksi hasil tanaman perkebunan

dari tahun 2012 sampai dengan prediksi tahun 2014

No Jenis

Tanaman Perkebunan

Tahun Produksi (Ton)

2012 2013 2014

1. Karet 111.190 114.862 135.126

2. Kelapa Sawit 1.893.166 1.949,856 2.231.458

3. Kelapa 2.251 1.417 2.927

4. Gambir 197 300 270

Page 12: BAB I PENDAHULUAN - 119.252.171.190119.252.171.190/resource/doc/download/-5.pdf · atau sekitar 15% dari luas Provinsi Sumatera Selatan terletak di antara ... o Sebelah Utara berbatasan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kabupaten Musi Banyuasin

Bab I - 12

5. Kopi 121 86 27

6. Kakao 30 13 2

7. Lada 8 8 0,0

8. Cengkeh 0,8 0,0 0,0

Sumber Dinas Perkebunan Kabupaten Musi Banyuasin tahun 2014

Perkembangan kondisi umum ekonomi Kabupaten Musi

Banyuasin yang merupakan gambaran kinerja makro dari

penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan pada beberapa

tahun terakhir ini menunjukkan perkembangan yang positif, meskipun

pada kenyataannya perkembangan kondisi ekonomi internasional

mengalami krisis finansial yang berimbas terhadap perekonomian

nasional dan tetap memberikan warna dalam menyertai dinamika

perkembangan kondisi ekonomi daerah.

Struktur ekonomi dapat dilhat dari berbagai tinjauan. Dalam

perekonomian Indonesia, struktur ekonomi dapat dibagi dalam empat

tinjauan, yaitu secara makro sektoral (agraris, industri, atau

perdagangan), secara keruangan (pedesaan/tradisional dan

perkotaan/modern), berdasarkan pengambil keputusan (sentralistik

dan desentralisasi) dan secara politik ekonomis (estetis, kapitalis,

egaliter). Umumnya, untuk melihat struktur ekonomi digunakan

pendekatan secara makro sektoral.

Struktur ekonomi dapat menggambarkan kemajuan suatu daerah.

Semakin maju perekonomian suatu daerah, maka kontribusi sektor

primer cenderung mengalami penurunan sedangkan sektor sekunder

dan sektor tersier menunjukkan peningkatan. Secara makro sektoral

(berdasarkan kontribusi sektor ekonomi terhadap pembentukan PDRB

atas dasar Harga Konstan tahun 2000), dengan migas, maka struktur

ekonomi Kabupaten Musi Banyuasin dapat dikatagorikan sebagai

perekonomian yang masih bersifat agraris, karena kontribusi sektor

industri dan atau sektor perdagangan masih lebih kecil dibandingkan

dengan kontribusi sektor pertanian. Dengan kata lain, sektor pertanian

masih memberikan kontribusi lebih besar dibandingkan dengan

kontribusi sektor industri dan atau perdagangan atau sektor lain.

Page 13: BAB I PENDAHULUAN - 119.252.171.190119.252.171.190/resource/doc/download/-5.pdf · atau sekitar 15% dari luas Provinsi Sumatera Selatan terletak di antara ... o Sebelah Utara berbatasan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kabupaten Musi Banyuasin

Bab I - 13

Tabel 1.8

PDRB Kabupaten Musi Banyuasin

atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000

Sektor

Harga Konstan

Dengan Migas Tanpa Migas

2011 r) 2012*) 2013**) 2011 r) 2012*) 2013**)

Pertanian 1.736.987 1.797.303 1.856.845 1.736.987 1.797.303 1.856.845

Pertambangan dan Penggalian

7.036.946 7.155.011 7.322.818 140.207 224.220 364.533

Industri Pengolahan

918.565 962.394 1.025.631 918.565 962.394 1.025.631

Listrik, Gas dan Air 3.743 4.115 4.490 3.743 4.115 4.490

Bangunan 551.355 581.426 624.591 551.355 581.426 624.591

Perdagangan. Hotel dan Restoran

954.129 1.056.766 1.160.559 954.129 1.056.766 1.160.559

Pengangkutan dan Komunikasi

42.817 47.833 52.332 42.817 47.833 52.332

Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan

169.409 191.440 215.399 169.409 191.440 215.399

Jasa-jasa 428.536 474.952 524.595 428.536 474.952 524.595

PDRB dengan 11.842.487 12.271.240 12.787.260 5.084.564 5.496.613 6.005.766

Kenaikan PDRB per tahun (%)

3,28 3,62 4,21 8,02 8,10 9,26

Sumber Bappeda Kab. Muba Bekerja sama dengan BPS Kab. Muba

r) = angka revisi *) = angka sementara

**) = angka sangat sementara

Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Musi Banyuasin berdasarkan

harga konstan 2000 menunjukkan peningkatan, laju pertumbuhan

ekonomi dengan migas tahun 2011 sebesar 3,28% naik menjadi

3,62% pada tahun 2012 dan pada tahun 2013 meningkat lagi

menjadi 4,21%. Demikian pula halnya dengan Pendapatan

Regional perkapita berdasarkan harga konstan 2000, tanpa migas

pada tahun 2011 sebesar Rp7.295.220 menjadi Rp7.753.692 tahun

2012 atau naik sebesar 6,28%, dan untuk tahun 2013 sebesar

Rp8.333.147 atau naik sebesar 7,47%, dengan migas pada tahun

2011 sebesar Rp17.053.350 dan pada tahun 2012 menjadi

Rp17.373.366 atau naik sebesar 1,87%. Dan untuk tahun 2013

sebesar Rp17.807.390 atau naik sebesar 2,49%.

Berdasarkan Harga Berlaku, pendapatan perkapita penduduk

Kabupaten Musi Banyuasin dengan migas naik dari Rp48.936.102

pada tahun 2012 menjadi sebesar Rp53.099.991 pada tahun 2013

Page 14: BAB I PENDAHULUAN - 119.252.171.190119.252.171.190/resource/doc/download/-5.pdf · atau sekitar 15% dari luas Provinsi Sumatera Selatan terletak di antara ... o Sebelah Utara berbatasan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kabupaten Musi Banyuasin

Bab I - 14

atau naik sebesar 8,50%. Untuk pendapatan perkapita tanpa migas

juga terjadi kenaikan dari sebesar Rp22.843.057 tahun 2012

menjadi Rp26.342.598 pada tahun 2013 atau naik sebesar 15,31%.

Secara rinci dapat dilihat pada tabel 1.9 berikut:

Tabel 1.9

Pendapatan Perkapita Kabupaten Musi Banyuasin

Atas dasar Harga Berlaku

(Dalam Rupiah)

No. Tahun Dengan Migas Tanpa Migas

1 2011r) 31.535.888 13.872.927

2 2012*) 34.564.785 16.134.619

3 2013**) 38.130.428 18.916.543

Sumber : Bappeda Kab. Muba Bekerjasama dengan BPS Kab. Muba.

r) = angka revisi *) = angka sementara

**) = angka sangat sementara

Angka prediksi PDRB tahun 2014 belum dapat disajikan karena

data tersebut belum dapat diperoleh dari BPS.

4. Isu Strategis Pembangunan Kabupaten Musi Banyuasin

Isu strategis adalah suatu kondisi yang bersifat penting,

mendasar, mendesak, berkepanjangan dan terkait dengan

pencapaian tujuan di masa mendatang, khususnya selama periode 5

(lima) tahun ke depan. Pemilihan isu strategis di Kabupaten Musi

Banyuasin, mempertimbangkan beberapa hal, yaitu:

i. merupakan tugas dan tanggung jawab Pemerintah Kabupaten

Musi Banyuasin;

ii. besarnya dampak yang ditimbulkan terhadap publik;

iii. tingkat kemungkinan/ kemudahan penanganan;

iv. memiliki pengaruh yang besar/signifikan terhadap pencapaian

sasaran pembangunan;

v. memiliki daya ungkit terhadap pencapaian untuk pembangunan

daerah;

vi. janji politik yang harus diwujudkan.

Page 15: BAB I PENDAHULUAN - 119.252.171.190119.252.171.190/resource/doc/download/-5.pdf · atau sekitar 15% dari luas Provinsi Sumatera Selatan terletak di antara ... o Sebelah Utara berbatasan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kabupaten Musi Banyuasin

Bab I - 15

Dengan berdasar pada pertimbangan di atas, isu-isu strategis

yang menjadi prioritas pembangunan bagi pemerintah Kabupaten

Musi Banyuasin untuk periode 5 (lima) tahun mendatang, adalah

sebagai berikut:

Isu 01 : Menciptakan Basis Perekonomian Wilayah Kabupaten yang

Kuat, yang didukung oleh Sektor-sektor tangguh, produktif

dan berdaya saing dengan bertumpu pada sumber daya

alam setempat dan kelestarian daya dukung wilayah.

Sebagai wilayah kabupaten berkembang, Kabupaten Musi

Banyuasin mesti memiliki basis kegiatan ekonomi yang kuat

dengan mengandalkan potensi sumberdaya lokal dan

sumberdaya yang ada di sekitarnya. Kabupaten Musi

Banyuasin kedepan mesti menjadi wilayah yang terbuka dan

mudah diakses dari wilayah Propinsi Sumatera dalam rangka

mendorong percepatan dan pemerataan pembangunan

ekonomi wilayah Kabupaten Musi Banyuasin.

Isu 02: Pengembangan Sistem Perkotaan yang terpadu dengan

jaringan prasarana dan sarana wilayah untuk mendukung

Kegiatan Sosial-Ekonomi Masyarakat dan Pemerataan

Pembangunan.

Ketidakseimbangan perkembangan pembangunan sistem

perkotaan dan perdesaan nampak dipengaruhi oleh

keterbatasan pelayanan jaringan prasarana dan sarana

wilayah. Sistem pusat-pusat perkotaan mengalami

perkembangan pembangunan yang tidak merata. Oleh

karena itu, untuk mewujudkan percepatan dan pemerataan

pembangunan ekonomi wilayah, maka langkah-langkah

strategis yang perlu dilakukan antara lain ; mengintegrasikan

pembangunan prasarana transportasi dalam rangka

melakukan percepatan dan pemerataan pembangunan fisik,

social dan ekonomi, melakukan optimalisasi pemanfataan

potensi sumberdaya local secara berkelanjutan, untuk

kepentingan pembangunan ekonomi wilayah dan

mempersiapkan fasilitas pelayanan social yang cukup dan

Page 16: BAB I PENDAHULUAN - 119.252.171.190119.252.171.190/resource/doc/download/-5.pdf · atau sekitar 15% dari luas Provinsi Sumatera Selatan terletak di antara ... o Sebelah Utara berbatasan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kabupaten Musi Banyuasin

Bab I - 16

ditempatkan sesuai kebutuhan dan merata pada setiap

pusat-pusat permukiman perkotaan dan perdesaan.

Isu 03: Adanya kecenderungan Perencanaan Wilayah yang Berbasis

Mitigasi Bencana.

Dalam perencanaan tata ruang wilayah perlu mencermati

karakteristik wilayah yang direncanakan. Karakteristik

wilayah yang dimaksud tidak hanya menemukan potensi dan

permasalahan perkembangan pembangunan wilayah, tetapi

perlu juga mencermati bila ada potensi bencana alam,

seperti abrasi, gempa bumi, kebakaran hutan, banjir, longsor

dan bencana lainnya. Adanya potensi bencana yang relative

beragam ini perlu mendapat perhatian secara khusus, agar

apa yang sudah direncanakan dan dibangun sudah

mempertimbangkan faktor resiko yang menimbulkan

kerugian bagi wilayah yang bersangkutan. Dalam RT/RW

Kabupaten Musi Banyuasin ini, tentunya harus sudah

mempertimbangkan adanya potensi bencana alam, seperti :

kebakaran hutan dan permukiman perkotaan serta bencana

abrasi pantai. Untuk meminimalisasi munculnya kerugian

akibat bancana alam, maka produk RT/RW Kabupaten Musi

Banyuasin mesti sudah mengantisipasi dengan mencermati

dan mengakomodasikan prinsip-prinsip mitigasi bencana

dalam produk perencanaan tata ruang tersebut.

C. STRUKTUR ORGANISASI,TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Menindaklanjuti Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007

tentang Organisasi Perangkat Daerah, Pemerintah Kabupaten Musi

Banyuasin telah melaksanakan restrukturisasi lembaga perangkat

daerah dengan berpedoman kepada Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi

Perangkat Daerah.

Kabupaten Musi Banyuasin menerbitkan Peraturan Daerah

Kabupaten Musi Banyuasin Nomor 2 Tahun 2013 Tentang Perubahan

atas Peraturan Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Nomor 4 Tahun 2008

Page 17: BAB I PENDAHULUAN - 119.252.171.190119.252.171.190/resource/doc/download/-5.pdf · atau sekitar 15% dari luas Provinsi Sumatera Selatan terletak di antara ... o Sebelah Utara berbatasan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kabupaten Musi Banyuasin

Bab I - 17

tentang Pembentukan Organisasi Sekretariat Daerah dan Sekretariat

DPRD Kabupaten Musi Banyuasin. Sekretariat Daerah mempunyai tugas

dan fungsi menyusun kebijakan pemerintah daerah, mengkoordinasikan

pelaksanaan tugas dinas daerah dan lembaga teknis lainnya,

pemantauan dan evaluasi dari pengawasan kebijakan pemerintah,

pembinaan administrasi dan aparatur pemerintah daerah. Untuk

Sekretariat DPRD Kabupaten Musi Banyuasin mempunyai fungsi

penyelenggaraan administrasi kesekretariatan dan keuangan DPRD,

penyelenggaraan rapat-rapat DPRD, penyediaan dan pengkoordinasian

tenaga ahli yang diperlukan oleh DPRD (Peraturan tersebut terdiri dari: 1

Sekretaris Daerah, 1 Sekretaris DPRD, 3 staf ahli, 3 Asisten dan 11

Bagian Setda dan 4 Bagian di Sekretariat DPRD), yaitu:

I. Sekretariat Daerah Kabupaten Musi Banyuasin :

a. Sekretaris Daerah;

b. Staf Ahli, terdiri dari :

1. Staf Ahli Bidang Hukum, Politik dan Pemerintahan;

2. Staf Ahli Bidang Pembangunan;

3. Staf Ahli Bidang Keuangan;

c. Asisten I Bidang Pemerintahan, Protokol dan Kesejahteraan

Rakyat, terdiri dari:

1. Bagian Tata Pemerintahan;

2. Bagian Protokol;

3. Bagian Kesejahteraan Rakyat;

4. Bagian Penyelesaian Perbatasan;

d. Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, terdiri dari :

1. Bagian Administrasi Pembangunan dan Perekonomian;

2. Bagian Umum dan Pengadaan;

3. Bagian Telek dan Sandi;

e. Asisten III Bidang Administrasi Umum

1. Bagian Hukum;

2. Bagian Organisasi;

3. Bagian Keuangan;

4. Bagian Hubungan Masyarakat;

Page 18: BAB I PENDAHULUAN - 119.252.171.190119.252.171.190/resource/doc/download/-5.pdf · atau sekitar 15% dari luas Provinsi Sumatera Selatan terletak di antara ... o Sebelah Utara berbatasan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kabupaten Musi Banyuasin

Bab I - 18

II. Sekretariat DPRD Kabupaten Musi Banyuasin, terdiri dari :

1. Sekretaris Dewan;

2. Bagian Umum;

3. Bagian Persidangan dan Perundang-Undangan;

4. Bagian Keuangan dan Anggaran;

5. Bagian Hubungan Masyarakat dan Protokol.

Peraturan Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Nomor 3 Tahun

2013 Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Musi

Banyuasin Nomor 5 Tahun 2008 Tentang Pembentukan Organisasi dan

Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Musi Banyuasin mempunyai tugas

melaksanakan kewenangan Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin

sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing, terdiri dari:

1. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

2. Dinas Kesehatan;

3. Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, Menengah, dan Pengelolaan

Pasar;

4. Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata;

5. Dinas Kehutanan;

6. Dinas Perkebunan;

7. Dinas Pertanian dan Peternakan;

8. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi;

9. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil;

10. Dinas PU Cipta Karya dan Pengairan;

11. Dinas PU Bina Marga;

12. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah;

13. Dinas Pertambangan dan Energi;

14. Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemeliharaan Lampu Jalan;

15. Dinas Perindustrian dan Perdagangan;

16. Dinas Perikanan.

Peraturan Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Nomor 4 Tahun

2013 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Daerah Kabupaten Musi

Banyuasin Nomor 6 Tahun 2008 Tentang Pembentukan Organisasi

Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Musi Banyuasin, mempunyai tugas

Page 19: BAB I PENDAHULUAN - 119.252.171.190119.252.171.190/resource/doc/download/-5.pdf · atau sekitar 15% dari luas Provinsi Sumatera Selatan terletak di antara ... o Sebelah Utara berbatasan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kabupaten Musi Banyuasin

Bab I - 19

melaksanakan kewenangan Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin

sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing, terdiri dari:

1. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah;

2. Inspektorat;

3. Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah;

4. Badan Lingkungan Hidup, Penelitian dan Pengembangan;

5. Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan;

6. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik;

7. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa;

8. Badan Ketahanan Pangan;

9. Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi;

10. Kantor Perwakilan Kabupaten Musi Banyuasin di Palembang;

11. Rumah Sakit Umum Daerah Sekayu.

Untuk Lembaga Teknis yang berbentuk Kantor Pelayanan

Perizinan Terpadu berdasarkan Peraturan daerah nomor 7 tahun 2008

dicabut dan diubah menjadi Peraturan Daerah nomor 4 tahun 2011

tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Badan Pelayanan

Perizinan dan Penanaman Modal.

Peraturan Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Nomor 7 Tahun

2011 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Badan

Penganggulangan Bencana Daerah mempunyai tugas untuk menjamin

terselenggaranya penanggulangan bencana secara terencana, terpadu

dan terkoordinasi dalam memberikan perlindungan kepada masyarakat

dari ancaman resiko dan dampak bencana.

Peraturan Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Nomor 11 Tahun

2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Badan Pelaksana

Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Musi

Banyuasin, mempunyai tugas pokok pemerintah daerah pada bidang

penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan sesuai dengan

kewenangan dan tugas lain yang dilimpahkan kepada pemerintah

daerah.

Peraturan Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Nomor 6 Tahun

2005 yang diubah menjadi Nomor 6 Tahun 2013 tentang Pembentukan

Organisasi Satuan Polisi Pamong Praja, mempunyai tugas memelihara

Page 20: BAB I PENDAHULUAN - 119.252.171.190119.252.171.190/resource/doc/download/-5.pdf · atau sekitar 15% dari luas Provinsi Sumatera Selatan terletak di antara ... o Sebelah Utara berbatasan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kabupaten Musi Banyuasin

Bab I - 20

dan menyelenggarakan ketentraman dan ketertiban umum, menegakkan

peraturan daerah, peraturan bupati dan keputusan bupati.

Peraturan Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Nomor 8 Tahun

2008 tentang Organisasi Pemerintahan Kecamatan dan Kelurahan

Kabupaten Musi Banyuasin, mempunyai tugas sebagai koordinator

penyelenggara pemerintahan di wilayah kerjanya berada dan

bertanggungjawab kepada bupati, melalui sekretaris daerah (untuk

kecamatan), sedangkan untuk kelurahan bertanggung jawab kepada

bupati melalui camat.

Peraturan Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Nomor 12 Tahun

2010 tentang Pembentukan 3 (tiga) Kecamatan di Wilayah Kab. Musi

Banyuasin (terdiri dari Kec. Tungkal Jaya, Kec. Lawang Wetan dan Kec.

Babat Supat), mempunyai tugas sebagai pembina teritorial dan

pemerintahan di wilayah kerjanya dan bertanggungjawab kepada bupati

melalui sekretaris daerah.

Peraturan Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Nomor 5 Tahun

2013 Tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Kantor Layanan

Pengadaan Kabupaten Musi Banyuasin, mempunyai tugas pokok di

bidang Layanan Pengadaan sesuai dengan kewenangan dan lain yang

dilimpahkan oleh Bupati.

Peraturan Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Nomor 7 tahun 2013

Tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Sosial

Kabupaten Musi Banyuasin, mempunyai tugas pokok dibidang sosial

sesuai dengan kewenangan dan tugas lain yang dilimpahkan oleh

Bupati.

Peraturan Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Nomor 8 Tahun

2013 Tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas

Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Musi Banyuasin,

mempunyai tugas pokok dibidang Perhubungan, Komunikasi dan

Informatika sesuai dengan kewenangan dan tugas lain yang dilimpahkan

oleh Bupati.

Page 21: BAB I PENDAHULUAN - 119.252.171.190119.252.171.190/resource/doc/download/-5.pdf · atau sekitar 15% dari luas Provinsi Sumatera Selatan terletak di antara ... o Sebelah Utara berbatasan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kabupaten Musi Banyuasin

Bab I - 21

D. MAKSUD DAN TUJUAN

Laporan Kinerja adalah laporan kinerja tahunan yang berisi

pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan dan

sasaran strategis instansi. Maksud dan tujuan penyusunan Laporan

Kinerja Instansi Pemerintah adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pencapaian tujuan dan sasaran strategis

Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin pada Tahun 2014.

2. Sebagai bahan acuan dalam penyempurnaan dokumen

perencanaan pembangunan pada periode yang akan datang di

Kabupaten Musi Banyuasin.

3. Sebagai bahan penyempurnaan pelaksanaan program dan kegiatan

periode yang akan datang.

E. PENGHARGAAN YANG DITERIMA OLEH PEMERINTAH

KABUPATEN MUSI BANYUASIN TAHUN 2014.

Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin tahun 2014 telah

mendapatkan beberapa penghargaan sebanyak 6 jenis dari beberapa

sektor, yaitu :

1. Penghargaan Laporan Hasil Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Pemerintah

Kabupaten / Kota (Lakip) Tahun 2013, Jakarta 29 Januari 2014.

2. Piagam Penghargaan Keselamatan Kesehatan Kerja (K3) Dari

Kementerian Tenaga Kerja Dan Transmigrasi (Kemenakertrans) RI,

Oleh Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Republik Indonesia,

Jakarta 26 Mei 2014.

3. Penghargaan Anugerah Adipura Kencana Dan Adipura Tahun 2013-

2014, Diserahkan Oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, Jakarta 05

Juni 2014.

4. Penghargaan Wahana Tata Nugraha, Diserahkan Oleh Menteri

Perhubungan Republik Indonesia, Jakarta 10 September 2014.

5. Penghargaan Adimanggalya Krida, Diserahkan Oleh Menteri Pemuda

Dan Olahraga RI, Sumatera Barat, 23 September 2014.

6. Penghargaan Maggala Karya Bakti Husada oleh Menteri Koordinator

Bidang Pembangunan Manusia Republik Indonesia, Jakarta, 27

November 2014.

Page 22: BAB I PENDAHULUAN - 119.252.171.190119.252.171.190/resource/doc/download/-5.pdf · atau sekitar 15% dari luas Provinsi Sumatera Selatan terletak di antara ... o Sebelah Utara berbatasan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kabupaten Musi Banyuasin

Bab I - 22

7. Penghargaan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas Laporan

Keuangan Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin TA.2013.

F. SISTEMATIKA PENULISAN

Sistematika penulisan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kabupaten Musi Banyuasin Tahun 2014 ini adalah sebagai berikut:

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

IKHTISAR EKSEKUTIF

Bab I : Pendahuluan, menjelaskan secara ringkas Latar Belakang,

Gambaran Umum Daerah, Struktur Organisasi,Tugas Pokok

dan Fungsi, Maksud dan Tujuan serta Sistematika Penulisan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Bab II : Perencanaan Kinerja, menjelaskan secara ringkas tentang

Rencana Strategis, Visi dan Misi Kabupaten Muis Banyuasin,

Tujuan dan Sasaran Strategis, Kebijakan Daerah, Prioritas

Pembangunan dan Perjanjian Kinerja.

Bab III: Akuntabilitas Kinerja, menjelaskan Metodologi Pengukuran

Pencapaian Kinerja dan Analisis atas Pencapaian Sasaran

Strategis perbandingan dengan tahun sebelumnya,

perbandingan realisasi sampai tahun 2014 dengan rencana

tahun terakhir periode RPJMD, Akuntabilitas keuangan dan

tindak lanjut hasil evaluasi tahun sebelumnya.

Bab IV: Penutup.

LAMPIRAN-LAMPIRAN

- Lampiran Penetapan Kinerja Tahun 2014

- Lampiran Pengukuran Kinerja Tahun 2014

- Lampiran Indikator Kinerja Utama Tahun 2012-2017