BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/46937/2/BAB I.pdf · Di era modern sekarang...

16
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Transportasi adalah sebagai sarana yang menawarkan sebuah jasa, dan merupakan salah satu kebutuhan pokok dari masyarakat dan tidak terpisahkan dengan kehidupan kota pada umumnya. Di era modern sekarang ini dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi bahkan sudah sampai sarana transportasi, seakan – akan menjadi hal yang sepertinya harus dihadapkan dengan kata modern, tradisional sebagai sarana yang biasa dan murah, sedangkan modern sebagai yang kuat, instan dan dominan di kalangan masyarakat. Arus kemajuan teknologi merupakan sebuah fenomena yang mau tidak mau harus kita hadapi. Perkembangan teknologi sudah memasuki rana jasa transportasi. Jasa transportasi umum adalah transportasi konvensional belum lama ini berkembang menjadi transportasi yang berbasis online. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 41 tahun 1993 tentang Angkutan Jalan dijelaskan angkutan adalah pemindahan orang dan atau barang dari satu tempat ke tempat lain dengan menggunakan kendaraan. Teknologi pada transportasi sudah mengalami perubahan yang hebat saat ini. Misalnya saja yaitu transportasi konvensional yang dulunya penumpang langsung datang ke terminal untuk menggunakan jasa tersebut, akan tetapi sekarang penumpang tidak perlu datang karena dengan sentuhan jari dari kecanggihan aplikasi ponsel genggam sudah bisa memesan jasa transportasi bahkan jasa mengantar barang. Dengan adanya perubahan tersebut muncul berbagai pendapat di masyarakat Pro dan kontra

Transcript of BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/46937/2/BAB I.pdf · Di era modern sekarang...

Page 1: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/46937/2/BAB I.pdf · Di era modern sekarang ini dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi bahkan sudah sampai sarana

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Transportasi adalah sebagai sarana yang menawarkan sebuah jasa, dan

merupakan salah satu kebutuhan pokok dari masyarakat dan tidak terpisahkan

dengan kehidupan kota pada umumnya. Di era modern sekarang ini dengan

berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi bahkan sudah sampai sarana

transportasi, seakan – akan menjadi hal yang sepertinya harus dihadapkan dengan

kata modern, tradisional sebagai sarana yang biasa dan murah, sedangkan modern

sebagai yang kuat, instan dan dominan di kalangan masyarakat. Arus kemajuan

teknologi merupakan sebuah fenomena yang mau tidak mau harus kita hadapi.

Perkembangan teknologi sudah memasuki rana jasa transportasi. Jasa transportasi

umum adalah transportasi konvensional belum lama ini berkembang menjadi

transportasi yang berbasis online.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 41 tahun 1993 tentang Angkutan

Jalan dijelaskan angkutan adalah pemindahan orang dan atau barang dari satu

tempat ke tempat lain dengan menggunakan kendaraan. Teknologi pada

transportasi sudah mengalami perubahan yang hebat saat ini. Misalnya saja yaitu

transportasi konvensional yang dulunya penumpang langsung datang ke terminal

untuk menggunakan jasa tersebut, akan tetapi sekarang penumpang tidak perlu

datang karena dengan sentuhan jari dari kecanggihan aplikasi ponsel genggam

sudah bisa memesan jasa transportasi bahkan jasa mengantar barang. Dengan

adanya perubahan tersebut muncul berbagai pendapat di masyarakat Pro dan kontra

Page 2: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/46937/2/BAB I.pdf · Di era modern sekarang ini dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi bahkan sudah sampai sarana

2

merebak dan Konflik fisik pun mudah sekali terjadi antara transportasi

Konvensional dikarenakan semakin sedikitnya penumpang.

Malang merupakan kota yang mempunyai banyak penduduk pendatang baik

dari luar kota maupun luar negeri karena Malang juga merupakan kota yang cukup

banyak mahasiswa dikarenakan universitas yang berdiri sudah semakin banyak,

sering kali terjadi kemacetan yang terjadi akibat kendaraan lalu lalang melintas,

masih banyak juga angkutan kota yang beroperasi di era modern saat ini, sebanyak

1.665 angkutan umum yang masih beroperasi di Kota Malang (Sumber : Dinas

Perhubungan Kota Malang).

Pertumbuhan teknologi di Kota Malang sangatlah cepat yang kini sudah

mengikuti kota lain yang sudah mengembangkan teknologi dengan cepat. Pada

tahun 2015 berbagai kecanggihan aplikasi online semakin banyak bermunculan dan

mulai menyebar pada ranah transportasi. Berbagai argumentasi pro dan kontra

mewarnai pemberitaan dan media sosial tentang keberadaan transportasi berbasis

online ini. Sudah banyak macam nama transportasi online darat baik roda dua dan

empat yang menggunakan basis online, banyak kota yang sudah menggunakan

transportasi online tersebut.

Transportasi berbasis online salah satunya adalah Go-Jek yang berdiri pada

tahun 2011 oleh seorang pemuda yang kreatif dan inovatif. Pendiri Go-Jek bernama

Michaelanglo dan Nadiem Makarin. Mereka mendirikan sebuah perusahaan yang

bernama PT. Go- Jek indonesia. Perusahaan ini bertujuan untuk menghubungkan

ojek dengan penumpang ojek. Mereka melihat para pengemudi konvensional hanya

menghabiskan waktu seharian dan belum tentu mendapatkan pelanggan. Jadi

mereka membuat perusahaan ini untuk membantu para transportasi konvensional

Page 3: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/46937/2/BAB I.pdf · Di era modern sekarang ini dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi bahkan sudah sampai sarana

3

lebih produktif. Go-jek sendiri menggunakan sistem aplikasi berbasis online dan

aplikasi tersebut dapat mempermudah seseorang. PT Go-Jek juga memiliki

berbagai layanan dan fitur lainnya yang dapat digunakan oleh masyarakat.

Adanya fasilitas itu terdapat banyak dampak yang ditimbulkan di kalangan

masyarakat, beberapa masyarakat setuju akan adanya transportasi berbasis online

karena mempermudah pekerjaannya dan dengan teknologi pekerjaan lebih mudah

dan membuat para konsumen lebih senang dan puas akan kinerja transportasi

online, akan tetapi beberapa kelompok masyarakat menolak dengan adanya

transportasi online yaitu dari sisi pemilik dan pengemudi transportasi konvensional

seperti angkutan kota (mikrolet) karena dianggap menimbulkan dampak dari segi

ekonomi dikarenakan kesejahteraan mereka bergantung kepada pekerjaannya

sebagai pengemudi mikrolet.

Para pengemudi transportasi konvensional mulai resah dengan fenomena

yang terjadi, dimana perkembangan tersebut memunculkan perubahan di

masyarakat karena semakin lama transportasi online semakin banyak dan dominan

yang mengakibatkan pengemudi mikrolet khawatir akan kesejahteraan hidup

mereka, karena itu para pengemudi mikrolet di Kota Malang menjunjung tinggi

solidaritasnya dengan melakukan aksi dengan mogok kerja di Balai Kota Malang

sebagai bentuk dari perlawanan yang menentang kebijakan pemerintah tentang

pengoperasiannya transportasi online.

Aksi tersebut merupakan wujud dari kekesalan dari pengemudi mikrolet karena

pemberlakuan transportasi online belum mempunyai ijin atau belum ada undang-

undang yang menyatakan dia sebagai angkutan itu membuat suasana dari para

pengemudi transportasi konvensional di Kota Malang sangat heboh. aksi demo

Page 4: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/46937/2/BAB I.pdf · Di era modern sekarang ini dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi bahkan sudah sampai sarana

4

yang dilakukan sempat membuat para pengemudi transportasi berbasis online

sempat berhenti beberapa hari , akan tetapi setelah beberapa hari kemudian aktif

kembali beroperasi sampai sekarang. Karena dianggap mengancam perekonomian

mereka. Kerugian ekonomis yang dialami oleh para pengemudi konvensional

mencapai 60%. Pada tahun 2017 terdapat dua kali para pengemudi mikrolet

melakukan aksi demo karena permintaannya untuk memberhentikan pengoperasian

transportasi online belum ada tanggapan dari pemerintah.

Permasalahan ini baik untuk dikaji karena keresahan pengemudi

transportasi konvensional karena adanya dominasi teknologi online yang

menimbulkan dampak ekonomi dan sosial. Disinilah teknologi tidak menciptakan

kebahagiaan di masyarakat tapi menciptakan konflik serta dominasi oleh

masyarakat pengguna teknologi. Penelitian ini diharapkan pemerintah agar

membuat solusi yang adil bagi para penyedia jasa layanan transportasi, baik bagi

penyedia jasa transportasi konvensional (mikrolet) maupun bagi penyedia jasa

transportasi berbasis online sehingga keduanya bisa bersaing secara fair dan sportif

dan tidak terjadi kecemburuan sosial. Dari uraian diatas, penulis tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul “Pengemudi Konvensional (Mikrolet Dalam

Masyarakat Satu Dimensi)”.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah bagaimana pengemudi transportasi konvensional (Mikrolet) di

Terminal Landungsari Malang dalam masyarakat satu dimensi teknologi ?

Page 5: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/46937/2/BAB I.pdf · Di era modern sekarang ini dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi bahkan sudah sampai sarana

5

1.3. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan dari penelitian ini adalah untuk

mengetahui bagaimana pengemudi transportasi konvensional (mikrolet) dalam

masyarakat satu dimensi.

1.4. Manfaat

Berdasarkan rumusan masalah diatas, Manfaat dari penelitian ini adalah:

1.4.1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan ilmu pengetahuan di bidang

sosiologi industri dan membantu lebih memahami bagaimana pengemudi

transportasi konvensional (Mikrolet) di Terminal Landungsari Malang dalam

masyarakat satu dimensi

1.4.2. Manfaat praktis

1. Manfaat bagi penulis penelitian ini mampu memberikan analisis kritis

tentang dominasi yang dialami pengemudi transportasi konvensional

dalam masyarakat satu dimensi teknologi

2. Manfaat bagi pengambil kebijakan mampu memberikan pemahaman

bagaimana pengemudi transportasi konvensional (mikrolet) di terminal

landungsari malang dalam masyarakat satu dimensi sehingga dapat

menciptakan solusi atau kebijakan yang tepat.

3. Manfaat bagi program studi sosiologi untuk menjadi bahan tambahan

kajian sosiologi da bisa menjadi referensi untuk penelitian selanjutnya

4. Manfaat bagi masyarakat agar lebih mengkritisi dampak dari teknologi

Page 6: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/46937/2/BAB I.pdf · Di era modern sekarang ini dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi bahkan sudah sampai sarana

6

1.5.Definisi Konsep

1.5.1. Transportasi Konvensional (Mikrolet)

Transportasi berasal dari kata latin yaitu Transportare, dimana trans yang

artinya seberang atau sebelah lain dan portare berarti mengangkut atau

membawa. Pengertian diatas yaitu transportasi berarti mengangkut atau

membawa sesuatu ke satu tempat lain. Dan itu berarti bahwa angkutan

penumpang yang dilakukan dengan sistem sewa atau bayar. Atau masih

menggunakan cara tradisional dengan datang langsung ke terminal Termasuk

dalam pengertian transportasi umum adalah ojek, mikrolet, bus dll.

Mikrolet merupakan alat transportasi umum penumpang di kota atau

daerah. Mikrolet merupakan suatu kegiatan memindahkan manusia atau

barang dari suatu tempat ketempat yang lain menggunakan sarana transportasi

konvensional dengan membayarkan sejumlah biaya tertentu. Dalam hal

perangkutan umum melibatkan beberapa pihak, yaitu operator sebagai

penyedia pelayanan transportasi konvensional, masyarakat sebagai konsumen

atau pengguna layanan jasa transportasi konvensional, dan pemerintah sebagai

regulator atau pengatur dan penengah antara operator angkutan dan masyarakat

(Warpani, 2002:68).

1.5.2. Masyarakat satu dimensi

Gagasan Masyarakat Satu Dimensi Marcuse tertuang dalam buku One-

Dimensional Man (1964) Kritik utama Marcuse adalah Konteks yang

dibicarakan yakni masyarakat industri maju yakni masyarakat telah

terdominasi oleh teknologi menjadi masyarakat teknokratis. Bagi Marcuse

manusia modern adalah masyarakat yang tidak sehat. Masyarakat saat ini

Page 7: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/46937/2/BAB I.pdf · Di era modern sekarang ini dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi bahkan sudah sampai sarana

7

merupakan manusia modern yang berdimensi satu yakni segala segi

kehidupannya diarahkan pada satu tujuan saja, yaitu demi kebaikan dan

peningkatan sistem yang telah ada, tidak lain adalah sistem kapitalisme yang

ditopang oleh sistem teknologi komunikasi dan informasi ( J. Sudarminta,

1982:123).

1.6.Metode Penelitian

1.6.1. Jenis penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif

merupakan metode dengan membicarakan beberapa kemungkinan untuk

memecahkan masalah atau fenomena aktual dengan jalan mengumpulkan data,

menyusun atau mengklasifikasinya dan menginterpretasikannya. Penelitian

deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan

informasi, data lengkap atau menggambarkan mengenai permasalahan yang

ada lapangan, yaitu dimana suatu permasalahan dalam masyarakat itu yang apa

adanya saat melakukan penelitian (Arikunto, 2007).

1.6.2. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Menurut

Lincoln dan Guba menyebutkan bahwa pendekatan kualitatif disebut juga

dengan case study yaitu merupakan penelitian secara mendalam dan sangat

detail tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan subyek penelitian

yang di teliti (Pujosuwarno, 1992:34). Metode kualitatif juga seing disebut

dengan metode penelitian naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada

kondisi yang alamiah (Natural Setting) (Sugiyono, 2014:8). Alasan peneliti

Page 8: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/46937/2/BAB I.pdf · Di era modern sekarang ini dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi bahkan sudah sampai sarana

8

menggunakan metode ini adalah karena pada dasarnya penelitian ini

merupakan penelitian kualitatif. Selain itu, metode ini dianggap cukup

relevan untuk meneliti permasalahan yang akan dikaji dan unit yang diteliti.

1.6.3. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini berada di Jl. Raya Tlogomas, Dusun Rambaan,

Landungsari, Dau, Malang, Jawa Timur 65151 biasanya di kenal sebagai

Terminal Landungsari. Alasan peneliti memilih terminal landungsari sebagai

penelitian adalah :

1. Terminal landungsari merupakan salah satu terminal pemberhentian

yang tergolong ramaidan juga salah satu terminal yang terletak di

Kecamatan Dau yang merupakan pintu gerbang Kota Malang dari arah

barat.

2. Terminal ini merupakan salah satu penghubung dari terminal yang ada di

wilayah Malang Raya.

3. Terminal Landungsari dekat dengan kampus Universitas Muhammadiyah

Malang, sehingga menjadi peluang untuk pengguna jasa transportasi

konvensional dan online.

4. Lokasi penelitian tersebut tidak jauh dari tempat tinggal penulis sehingga

memudahkan dalam melaksanakan penelitian.

1.6.4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang dilakukan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini

diantaranya yaitu :

1. Observasi Terstruktur

Page 9: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/46937/2/BAB I.pdf · Di era modern sekarang ini dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi bahkan sudah sampai sarana

9

Penelitian yang dilakukan menggunakan menggunakan observasi secara

langsung di lapangan , observasi terstruktur adalah observasi yang telah

dirancang secara sistematis, tentang apa yang akan diamati, dan diteliti (

Sugiyono, 2002:140). Jadi, penelitian ini sudah dirancang secara sistematis

dengan membahas permasalahan yang di kaji yaitu tentang bagaimana

pengemudi transportasi konvensional (mikrolet) di Kota Malang yang berada

di tengah masyarakat satu dimensi yaitu kecanggihan teknologi.

Observasi terstruktur tersebut dapat mengumpulkan data atau keterangan

dalam suatu penelitian melalui pengamatan secara langsung di tempat atau

objek yang diteliti (Suharsimi, 2006). Observasi yang dilakukan dengan

melihat bagaimana kondisi terminal mikrolet yang berada di terminal

Landungsari Malang, Jalur Trayek Mikrolet dan Tempat pemberhentian

mikrolet dan transportasi online.

2. Wawancara

Wawancara merupakan salah satu teknik untuk pengumpulan data

penelitian yang bertujuan untuk menemukan data pada sebuah permasalahan

yang diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui data penting dari

narasumber yang lebih mendalam dan lebih detail (Sugiyono, 2014:137).

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan wawancara tidak terstruktur yang

merupakan salah satu jenis wawancara yang sesuai dengan penelitian

kualitatif. Wawancara tidak terstruktur ini dapat digunakan untuk

menemukan informasi penting atau informasi tunggal (Moleong, 2000).

Wawancara tidak berstruktur dapat memberikan peluang kepada peneliti

untuk bisa lebih mendapatkan data yang berkualitas dan mengembangkan

Page 10: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/46937/2/BAB I.pdf · Di era modern sekarang ini dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi bahkan sudah sampai sarana

10

pertanyaan yang bersangkutan dengan apa yang diteliti. Pertanyaan pada

wawancara ini biasanya tidak disusun terlebih dahulu tetapi disesuaikan

dengan keadaan dan ciri dari narasumber. Pelaksanaan tanya jawab dilakukan

secara mengalir seperti dalam percakapan yang dilakukan sehari-hari. Akan

tetapi, meskipun wawancara tidak terstruktur, bukan berarti pertanyaan pada

saat mengajukan wawancara itu sangat bebas dan keluar dari konteks

penelitian yang sudah ditentukan.

Hal ini harus tetap diperhatikan oleh seorang peneliti yang menggunakan

jenis wawancara ini. Seorang peneliti harus mempunyai fokus pembicaraan

yang ingin ditanyakan dengan narasumber, sehingga seluruh wawancara yang

dilakukan dapat diarahkan pada sumber data yang telah ditentukan ( Idrus,

2009:107)

Peneliti melakukan wawancara dengan pengemudi mikrolet, pemilik

mikrolet, ketua paguyuban mikrolet di Terminal Landungsari dan driver

online. Wawancara ini tidak hanya dilakukan untuk memperoleh data tapi

juga untuk menguji keakuratan data yang diperoleh dari sumber tertulis

seperti buku, berita, dan artikel dari internet.

Awalnya peneliti datang ke terminal landungsari untuk mengetahui

kondisi pengemudi dan pemilik mikrolet dengan mendatangi kantor

paguyuban tersebut dengan menanyakan kepada ketuanya, dan wawancara

pertama dilakukan dengan Saridho selaku ketua paguyuban tersebut,

kemudian dilanjutkan dengan beberapa pengemudi dan pemilik mikrolet di

Terminal Landungsari Malang.

3. Studi kepustakaan

Page 11: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/46937/2/BAB I.pdf · Di era modern sekarang ini dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi bahkan sudah sampai sarana

11

Studi kepustakaan yaitu teknik pengumpulan data dengan

mengumpulkan data kemudian dianalisis agar mendapat hasil yang lebih

akurat. Studi ini bisa berupa data dokumen, baik dokumen tertulis atau

gambar, video maupun media lainnya.

4. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan cara yang dilakukan mengumpulkan bukti yang

akurat yang didapat dari berbagai macam bentuk yaitu seperti catatan

peristiwa yang berbentuk tulisan, gambar, video, arsip, dan berupa data-data

yang mendukung untuk dijadikan sebagai literatur sumber data dalam

penelitian. Teknik dokumentasi ini merupakan cara untuk mendukung

observasi dan wawancara agar data yang nantinya disajikan lebih akurat.

1.6.5. Teknik Pengambilan Sampel

Penentuan sampel data penelitian tersebut menggunakan teknik

Purposive Sampling yaitu teknik pengambilan sampel dengan menggunakan

pertimbangan tertentu. (Arikunto, 2010: 183). Menurut Sugiyono Purposive

sampling adalah teknik untuk menentukan sampel penelitian yang bertujuan

agar data yang didapat bisa lebih representative dan tepat untuk data penelitian.

Pertimbangan tertentu dimaksudkan pengklasifikasian narasumber yang

dianggap mampu memberikan informasi data yang akurat, jelas dan terlibat

langsung dalam fokus permasalahan yang diteliti (Sugiyono. 2010).

Peneliti mengambil sampel berdasarkan tujuan tertentu, dengan syarat-

syarat yang harus dipenuhi sebagai berikut:

Page 12: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/46937/2/BAB I.pdf · Di era modern sekarang ini dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi bahkan sudah sampai sarana

12

1. Sampel dalam penelitian ini adalah pengemudi dan pemilik mikrolet

yang berada di Terminal Landungsari karena mereka yang merasakan

dampak dari teknologi.

2. Ketua paguyuban mikrolet di Terminal Landungsari

3. Driver transportasi online (Go-Jek)

1.6.6. Sumber Data

Objek dalam penelitian ini adalah pengemudi dan pemilik transportasi

konvensional (mikrolet) di Terminal Landungsari Malang. Data tersebut

merupakan data primer. Selain itu penulis juga melakukan wawancara

dengan ketua paguyuban pengemudi mikrolet di Terminal Landungsari

untuk mengumpulkan data dan menguji keakuratan data primer serta sebagai

data tambahan (sekunder).

1. Data Primer merupakan sumber data yang bersifat utama dan

terpenting untuk mendapatkan informasi lapangan yang

diperlukan oleh peneliti dan juga berhubungan dengan

permasalahan yang diteliti. Pengumpulan data penting ini

dilakukan dengan penelitian berupa observasi langsung di

Terminal Landungsari melalui melakukan wawancara secara

langsung dengan pengemudi mikrolet tentang bagaimana

dominasi teknologi yang ditimbulkan transportasi online yang

saat ini cukup mendominasi dibidang jasa angkutan penumpang.

2. Data sekunder merupakan sumber data yang bersifat menunjang

dan digunakan untuk melengkapi sumber data primer. Data

Page 13: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/46937/2/BAB I.pdf · Di era modern sekarang ini dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi bahkan sudah sampai sarana

13

sekunder bisa berupa buku-buku kepustakaan, penelitian

terdahulu dan dokumen resmi baik dari pemerintah maupun

pribadi yang berkaitan dengan pemasalahan yang di teliti. Data

ini berupa data jumlah angkot yang ada di Kota Malang, jalur

trayek mikrolet dan peraturan yang mengatur transportasi umum,

kemudian mengumpulkan berkas peraturan perundang-

undangan mengenai kebijakan yang membahas transportasi.

1.6.7. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah reduksi data yang

digunakan untuk mencari data-data penting kemudian difokuskan atau

dikerucutkan (Sugiyono:2014). Data tersebut didukung dengan data

wawancara penting lainnya yang menunjang hasil penelitian. Data akan

disajikan bertujuan untuk melihat gambaran permasalahan yang terjadi di

Lapangan, dan selanjutnya akan dibuat kesimpulan dari data yang didapat

penelitian tersebut. Data penting tersebut adalah bagaimana dominasi teknologi

yang dirsakan pengemudi transportasi konvensional (Mikrolet). Berikut

merupakan teknik analisis data yang digunakan oleh peneliti untuk

mendapatkan data yang lebih akurat, yaitu:

1. Reduksi Data

Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pengabstraksian, dan

transformasi data kasar yang muncul dari catatan tertulis di lapangan.

Kegiatan reduksi data dilakukan secara terus-menerus, terutama selama

penelitian yang berorientasi kualitatif berlangsung atau selama pengumpulan

data dan dilakukan sampai laporan akhir lengkap tersusun.. Selama

Page 14: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/46937/2/BAB I.pdf · Di era modern sekarang ini dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi bahkan sudah sampai sarana

14

pengumpulan data berlangsung tahapan reduksi yaitu dengan membuat

ringkasan, menelusuri tema, membuat partisi, dan menulis memo.

Reduksi data merupakan bentuk analisis data yang digunakan untuk

menajamkan, menggolongkan, membuang yang tidak perlu, dan

mengorganisasi data, sehingga kesimpulan akhirnya dapat ditarik dan di

verifikasi. Jadi dalam pendekatan penelitian kualitatif dapat di sederhanakan

dalam aneka macam cara yaitu dengan melalui seleksi ketat, melalui

rangkuman atau uraian singkat dan menggolongkan dalam suatu pola yang

lebih luas.

2. Display Data

Display data merupakan langkah selanjutnya setalah reduksi data.

penyajian data atau display data yaitu pengumpulan data atau informasi

secara tersusun yang nantinya dapat memunculkan sebuah kesimpulan

singkat data. Menyajikan data maka akan memudahkan peneliti untuk

memahami apa yang terjadi di Lapangan dan merencanakan untuk langkah

selanjutnya. Dalam penelitian ini penyajian data dilakukan dalam bentuk

seperti uraian singkat, berupa teks yang bersifat naratif ( Nasution,

1988:129).

3. Menarik Kesimpulan

Menarik kesimpulan dan verifikasi merupakan kegiatan analisis ketiga

dimana pengumpulan data dilakukan dan seorang penganalisis mulai

mencari arti benda, mencatat keteraturan, pola, penjelasan, konfigurasi

yang mungkin, alur sebab akibat, dan proposisi. Kesimpulan yang mulanya

belum jelas akan meningkat menjadi lebih terperinci. Kesimpulan “final”

Page 15: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/46937/2/BAB I.pdf · Di era modern sekarang ini dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi bahkan sudah sampai sarana

15

akan muncul bergantung pada besarnya kumpulan catatan lapangan dan

metode pencarian ulang yang digunakan dan kecakapan peneliti.

1.6.8. Keabsahan Data

Teknik keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

triangulasi data yang diartikan sebagai teknik pemeriksaan keabsahan data

yang memanfaatkan sesuatu yang lain dalam membandingkan hasil

wawancara terhadap objek penelitian lapangan (Moloeng, 2004:330)

Triangulasi dapat dilakukan dengan menggunakan teknik yang berbeda yaitu

wawancara, observasi lapangan dan dokumentasi. Triangulasi ini selain

digunakan untuk mengecek kebenaran data juga dilakukan untuk

memperkaya data (Nasution, 2003:115).

Triangulasi juga dapat berguna untuk menyelidiki validitas pendapat

peneliti terhadap data, karena itu triangulasi bersifat reflektif. Denzin dalam

Moloeng membedakan empat macam triangulasi diantaranya dengan

memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyidik dan teori. Pada

penelitian ini, dari keempat macam triangulasi tersebut, peneliti hanya

menggunakan teknik pemeriksaan dengan memanfaatkan sumber dengan

membandingkan data dan mengecek kepercayaan suatu informasi yang

diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif

(Patton,1987:331).

Adapun cara yang digunakan untuk mencapai kepercayaan data tersebur,

maka perlu langkah sebagai berikut :

1. Membandingkan data hasil pengamatan lapangan dengan data hasil

wawancara.

Page 16: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangeprints.umm.ac.id/46937/2/BAB I.pdf · Di era modern sekarang ini dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi bahkan sudah sampai sarana

16

2. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa

yang dikatakan secara pribadi dalam wawancara.

3. Membandingkan data yang dikatakan oleh berbagai artikel dengan

narasumber tentang bagaimana situasi penelitian di lapangan.

4. Membandingkan kondisi, keadaan dan perspektif seseorang tentang

permasalahan yang diteliti dengan berbagai pendapat dan pandangan

masyarakat dari berbagai kelas.

5. Membandingkan hasil wawancara penelitian ini dengan isi suatu

dokumen.