BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar...

21
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Perkembangan media massa saat ini cukup menggembirakan, baik cetak maupun elektronik banyak digunakan dan mendapat tempat di hati masyarakat serta diberbagai lapisan sosial. Oleh karena itu media massa sering digunakan sebagai alat untuk mentranformasikan informasi dari dua arah, yaitu dari media kearah masyarakat, atau mentranformasikan informasi diantara masyarakat itu sendiri. (Burhan Bungin, 2001:1) Pengaruh media massa dalam kehidupan dewasa ini sangat luas, karena surat kabar dapat membawakan segala sesuatu yang terjadi di dunia setiap hari. Berita mengenai berbagai macam persoalan kehidupan diterbitkan secara hati-hati untuk dipublikasikan secara luas kepada masyarakat. Sedapat mugkin berita yang dimuat media massa tidak merugikan salah satu pihak baik dari perusahaan media massa sendiri bahkan nara sumber atau subyek yang diberitakan. Salah satu kebutuhan manusia baik sebagai individu maupun sebagai anggota msyarakat adalah kebutuhan akan informasi. Dengan informasi manusia dapat megikuti berbagai macam peristiwa yang terjadi baik disekitarnya atau diseluruh dunia, mencerdaskannya, membuka cakrawala pandangnya di samping itu pula dapat memberikan kedudukan tersendiri di tengah masyarakat. Dengan kecepatan dan ketepatan media massa dalam menyajikan informasi maka masyarakat tidak perlu khawatir ketinggalan berita, karena

Transcript of BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar...

Page 1: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakanglibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/29/jtptiain-gdl-s1... · dengan Bom Bali di Indonesia adalah sama-sama umat Islam, ... Kejahatan teroris

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Perkembangan media massa saat ini cukup menggembirakan, baik

cetak maupun elektronik banyak digunakan dan mendapat tempat di hati

masyarakat serta diberbagai lapisan sosial. Oleh karena itu media massa

sering digunakan sebagai alat untuk mentranformasikan informasi dari dua

arah, yaitu dari media kearah masyarakat, atau mentranformasikan informasi

diantara masyarakat itu sendiri. (Burhan Bungin, 2001:1)

Pengaruh media massa dalam kehidupan dewasa ini sangat luas,

karena surat kabar dapat membawakan segala sesuatu yang terjadi di dunia

setiap hari. Berita mengenai berbagai macam persoalan kehidupan diterbitkan

secara hati-hati untuk dipublikasikan secara luas kepada masyarakat. Sedapat

mugkin berita yang dimuat media massa tidak merugikan salah satu pihak

baik dari perusahaan media massa sendiri bahkan nara sumber atau subyek

yang diberitakan. Salah satu kebutuhan manusia baik sebagai individu

maupun sebagai anggota msyarakat adalah kebutuhan akan informasi.

Dengan informasi manusia dapat megikuti berbagai macam peristiwa yang

terjadi baik disekitarnya atau diseluruh dunia, mencerdaskannya, membuka

cakrawala pandangnya di samping itu pula dapat memberikan kedudukan

tersendiri di tengah masyarakat.

Dengan kecepatan dan ketepatan media massa dalam menyajikan

informasi maka masyarakat tidak perlu khawatir ketinggalan berita, karena

Page 2: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakanglibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/29/jtptiain-gdl-s1... · dengan Bom Bali di Indonesia adalah sama-sama umat Islam, ... Kejahatan teroris

2

dengan kecanggihan teknologi sekarang ini media massa mampu menembus

ruang dan waktu. Siaran runtuhnya gedung World Trade Centre dan Pentagon

di Amerika Serikat, merupakan contoh kecepatan media massa memberitakan

tragedi 11 September 2001.

Masalah terorisme mulai serius diperdebatkan setelah negara adikuasa

Amerika Serikat diserang teroris. Padahal terorisme muncul kira-kira akhir

abad ke-19 dan menjelang terjadinya Perang Dunia I (PD I), ini hampir terjadi

di semua permukaan bumi. (Heri Sucipto, 2005:2) Sepanjang sejarah

terorisme berabad lampau, hal ini ditandai dengan bentuk kejahatan murni

berupa pembunuhan dan ancaman yang bertujuan mencapai sasaran tertentu.

Perkembangannya bermula dari bentuk fanatisme aliran kepercayaan yang

kemudian berubah menjadi pembunuhan, baik yang dilakukan secara

perorangan ataupun oleh suatu kelompok terhadap penguasa yang dianggap

sebagai tiran.

Pemberitaan terhadap orang-orang Islam pasca runtuhnya menara

kembar World Trade Centre dan Pentagon yang menjadi simbol pertahanan

pemerintahan Amerika Serikat semakin tajam. Kemungkinan beberapa

peristiwa pengeboman di berbagai negara termasuk Indonesia diduga

pelakunya adalah teroris.

Begitu pula aksi teror yang terjadi di Indonesia, mulai bom Natal dan

Tahun Baru 2000 serta bom Bali (12 Oktober 2002) yang menewaskan lebih

kurang dari 200 orang. Masyarakat menduga adanya kesamaan pelaku yang

menghancurkan gedung World Trade Centre dan Pentagon di Amerika

Page 3: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakanglibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/29/jtptiain-gdl-s1... · dengan Bom Bali di Indonesia adalah sama-sama umat Islam, ... Kejahatan teroris

3

dengan Bom Bali di Indonesia adalah sama-sama umat Islam, asumsi ini

membingkai opini publik bahwa agama Islam syarat dengan kekerasan.

Islam sebagai agama rahmatan lil alamin, yang menugaskan umatnya

untuk menyebarkan dan menyiarkan Islam keseluruh umat, sebagai rahmat

seluruh alam serta Islam dapat menjamin terwujudnya kebahagiaan dan

kesejahteraan umat manusia. Dengan begitu tidaklah mungkin Islam

menganjurkan jihad dengan jalan kekerasan karena jihad dalam arti luas tidak

selalu bermakna perang atau mengorbankan pertempuran sebab melangkah di

jalan Allah bisa dicapai dengan cara damai. Dalam berjuang Islam

menganjurkan untuk menciptakan perdamaian dengan keadilan yang

menjunjung tinggi atas hak-hak asasi manusia.

Dalam al-Qur’an secara jelas diterangkan bahwa kewajiban setiap

muslim adalah menegakkan keadilan dan kebenaran tanpa jalan kekerasan

dan ini tertera dalam surat al-Maidah ayat 8:

ا يجرمنكم شنآن قوم على ياأيها الذين ءامنوا كونوا قوامني لله شهداء بالقسط ول ألا تعدلوا اعدلوا هو أقرب للتقوى واتقوا الله إن الله خبري بما تعملون

Artinya “Hai orang-orang beriman, hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebanaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap suatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adilah karena adil itu lebih dekat kepada taqwa. Dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Yayasan Penyelenggara Penterjemahan Al Qur’an, 1985:159)

Dari ayat tersebut jelaslah sudah apabila kita betul-betul manghayati

kandungan dari ayat tersebut, maka menegakkan keadilan tidak harus dengan

jalan kekerasan sehingga rakyat tak berdosa menjadi korban atas

Page 4: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakanglibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/29/jtptiain-gdl-s1... · dengan Bom Bali di Indonesia adalah sama-sama umat Islam, ... Kejahatan teroris

4

ketidakadilan. Menurut pandangan mereka (para teroris) bahwa apa yang

mereka lakukan bukanlah suatu tindakan terorisme, melainkan sebuah usaha

memperjuangkan nasib umat Islam yang selalu ditindas dan diperlakukan

tidak adil meski dengan cara kekerasan dan peledakan bom yang menurut

kaum teroris tindakannya dianggap paling benar. Apalagi tindakan kekerasan

yang terjadi itu dilakukan atas nama agama.

Menurut Hasyim Muzadi, peledakan bom yang secara beruntun terjadi

di Indonesia bukanlah termasuk dari ajaran agama, sebab agama manapun

tidak ada yang mengajarkan tentang kekerasan dan merugikan orang banyak.

Akan tetapi itu hanya merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan. (Abdul

wahid, dkk, 2004:43)

Sedangkan menurut Yudhoyono, terorisme merupakan kejahatan yang

tidak pandang bulu, korban biasanya dari kalangan manapun. (www.

Kompas.com). Deretan aksi tidak bertanggung jawab itu semakin

menguatkan dugaan bahwa keamanan di Indonesia ini makin mahal dan aksi

teror merupakan sebuah ancaman paling menakutkan untuk masa yang akan

datang.

Kejahatan teroris tidak dapat dipandang dengan sebelah mata saja,

terorisme justru akan jauh lebih berbahaya jika masyarakat membiarkan

kesalahpahaman tentang pelaku teroris yang dituduhkan pada salah satu

agama yaitu Islam. Isu global tentang Islam identik dengan terorisme adalah

pemahaman yang menyesatkan dan akan mengganggu hubungan masyarakat

saja.

Page 5: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakanglibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/29/jtptiain-gdl-s1... · dengan Bom Bali di Indonesia adalah sama-sama umat Islam, ... Kejahatan teroris

5

Di sini penulis mengambil dua surat kabar sebagai obyek penelitian

yaitu harian Kompas dan harian Republika, sebab kedua harian ini merupakan

koran berskala nasional. Dengan meneliti pemberitaan tentang terorisme dari

dua surat kabar berskala nasional tersebut diharapkan mendapat perbandingan

berita yang tidak berat sebelah, namun proporsional.

1.2. Perumusan masalah

Berdasarkan latar belakang masalah sebagaimana yang telah

dipaparkan, maka dapat disusun beberapa pokok permasalahan sebagai

berikut:

2.1. Bagaimanakah kecenderungan pemberitaan harian Kompas dan

Republika terhadap masalah terorisme di Indonesia?

2.2. Bagaimanakah ideologi harian Kompas dan Repulika terhadap umat

Islam kaitannya dengan masalah terorisme di Indonesia?

1.3. Tujuan dan manfaat penelitian

3.1. Tujuan penelitian ini dimaksudkan oleh penulis adalah:

3.1.1. Mengetahui kecenderungan pemberitaan harian Kompas dan harian

Republika terhadap masalah terorisme,

3.1.2. Mengetahui pandangan harian Kompas dan harian Republika

mengenai umat Islam Indonesia kaitannya dengan terorisme.

Page 6: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakanglibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/29/jtptiain-gdl-s1... · dengan Bom Bali di Indonesia adalah sama-sama umat Islam, ... Kejahatan teroris

6

3.2. Manfaat penelitian dari penyususnan skripsi ini diharapkan :

3.2.1. Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah

khasanah keilmuan dakwah khususnya dalam bidang komunikasi

penyiaran Islam terutama konsentrasi penerbitan dan penelitian ini

juga diharapkan menambah wacana bagi penelitian yang sama

dalam membahas kasus yang ada di media massa.

3.2.2. Secara praktis, kedua harian tersebut bisa dijadikan tolak ukur

harian-harian lain di Indonesia yang mengedepankan prinsip

profesionalisme dengan frame yang berbeda, sehingga

menghasilkan berita yang proporsional dan tidak berat sebelah.

1.4. Tinjauan pustaka

Untuk menghindari kesamaan pembahasan dengan penelitian lain ,

maka penulis mencoba untuk menampilkan dua buah judul skripsi sebagai

bahan perbandingan. Berikut ini permasalahan dan pembahasan yang

merupakan intisari dari kedua skripsi tersebut:

Skripsi Hidayat Aji Pambudi (2000) berjudul “Format Pemuatan

Materi Dakwah di Media Massa (Studi Analisis Harian Suara Merdeka tahun

1999)”. Pokok-pokok permasalahan yang dibahas oleh peneliti adalah

“Bagaimana format pemuatan materi dakwah di harian Suara Merdeka?”.

Sedangkan intisari dari skripsi di atas adalah untuk mengetahui sejauh

mana format pemuatan materi dakwah yang ada dalam harian Suara Merdeka.

Suara Merdeka adalah harian umum yang biasanya menampilkan berita-berita

Page 7: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakanglibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/29/jtptiain-gdl-s1... · dengan Bom Bali di Indonesia adalah sama-sama umat Islam, ... Kejahatan teroris

7

politik, ekonomi, sosial budaya dan lainnya. Akan tetapi di dalamnya juga

memuat materi dakwah, hal ini dapat dilihat dari tampilan rubrik agama Islam,

menyambut bulan suci Ramadhan, dan artikel lainnya yang dilakukan secara

periodik dan berkesinambungan. Serta apa visi, misi, tujuan dan format Suara

Merdeka dalam pemuatan materi dakwah.

Dari format dakwah yang ada dalam Suara Merdeka diketahui ada dua

bentuk yaitu:

a. Dakwah monologis, dakwah ini dalam bentuk monolog, hanya bersifat

satu arah saja dan tidak ada feed back (umpan balik) dari pembaca.

b. Dakwah dialogis, dakwah ini dalam bentuk berdialog yang dilakukan oleh

beberapa orang, yang sifatnya dua arah dan ada feed back (umpan balik)

dari pembaca sehingga mereka merespon pesan yang disampaikan.

Adapun hal yang membedakan antara skripsi Hidayat Aji Pambudi

dengan penulis yaitu terletak pada subjek, objek dan metode analisis data.

Meskipun sama-sama penelitian di media massa, Hidayat Aji Pambudi

meneliti tentang format pemuatan materi dakwah yang ada di harian Suara

Merdeka, karena Suara Merdeka merupakan harian umum yang biasanya

memuat berita-berita politik, ekonomi, sosial dan sebagainya tetapi di

dalamnya juga memuat materi dakwah. Hasil dari penelitian Hidayat Aji

Pambudi adalah membuktikan bahwa harian Suara Merdeka dapat dijadikan

media dakwah, terbukti ada rubrik-rubrik yang memuat materi dakwah seperti

rubrik dialog dengan K.H. Sahal Mahfud yang dimuat pada edisi Jum’at dan

rubrik percikan yang dimuat setiap edisi khusus bulan Ramadhan, dan dakwah

Page 8: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakanglibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/29/jtptiain-gdl-s1... · dengan Bom Bali di Indonesia adalah sama-sama umat Islam, ... Kejahatan teroris

8

yang disampaikan melalui Suara Merdeka lebih menitikberatkan pada dakwah

bil kitbah atau dakwah bil qalam sehingga materi dakwah dapat diterima oleh

seluruh lapisan masyarakat. Di sini penulis meneliti tentang kecenderungan

media massa dalam pemberitaan terorisme di harian Kompas dan harian

Republika. Meski sama-sama menggunakan metode kualitatif akan tetapi

untuk menganalisis data penulis menggunakan analisis framing sebagai

bentuk analisis teks media.

Skripsi karya Novi Maria Ulfah (2004) berjudul “Analisis Wacana

Mengenai Pemberitaan Aktivis Muslim di Majalah Tempo 2003 pasca tragedi

bom J. W. Marriot”. Pokok-pokok permasalahan yang dibahas peneliti adalah

sebagai berikut :

a. Bagaimanakah Majalah Tempo menggambarkan aktivis muslim dalam

pemberitaan pasca tragedi bom J.W. Marriot sampai dengan tahun 2003 ?

b. Bagaimanakah konstruksi berita tentang aktivis muslim yang diduga

sebagai pelaku pengeboman hotel J.W. Marriot sampai tahun 2003 ?

Sedangkan isi dari skripsi di atas adalah :

a. Menampilkan pemberitaan aktivis muslim yang diduga sebagai pelaku

pengeboman Hotel J.W. Marriot di Majalah Tempo selama tahun 2003.

b. Untuk mengetahui makna laten dalam pemberitaan aktivis muslim yang

diduga sebagai pelaku pengeboman Hotel J.W. Marriot sampai pada tahun

2003.

Perbedaan antara penelitian penulis dengan skripsi ini yaitu subjek,

objek dan analisis yang digunakan. Skripsi Novi Maria Ulfah memuat tentang

Page 9: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakanglibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/29/jtptiain-gdl-s1... · dengan Bom Bali di Indonesia adalah sama-sama umat Islam, ... Kejahatan teroris

9

tragedi bom J.W. Marriot di Majalah Tempo dengan menggunakan analisis

wacana. Hasil dari penelitian ini menyebutkan bahwa ada beberapa elemen

yang mendukung penelitiannya :

- Pada elemen datar, Tempo cenderung memberikan ruang dan makna yang

sedikit terhadap aktivis muslim.

- Dalam elemen praanggapan, Tempo jarang menggunakannya, sebab jika

dipergunakan akan mempunyai efek untuk menghilangkan subyek.

- Pada elemen leksikon, Tempo banyak mengutip pendapat seseorang

secara langsung.

Dalam hal ini penulis meneliti tentang kecenderungan media massa

dalam pemberitaan terorisme di Indonesia di harian Kompas dan harian

Republika dengan menggunakan analisis framing sebagai bentuk analisis teks

media.

Skripsi Sri Susmiyati (2004) berjudul “Pemberitaan Media

Massatentang Invasi Amerika Serikat Ke Irak (Analisis framing surat kabar

Republika tanggal 20 Maret-19 April 2003)”. Pokok permasalahan yang

dibahas oleh skripsi ini adalah :

a. Bagaimana cara pandang surat kabar Republika dalam memberitakan

invansi ke Iarak ?

b. Bagaimana sikap surat kabar Republika terhadap invansi Amerika Serikat

ke Irak ?

Intisari dari penelitian ini yaitu setiap media memiliki agenda yang

ditawarkan kepada khlayak setelah mendapatkan sebuah berita. Pada

Page 10: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakanglibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/29/jtptiain-gdl-s1... · dengan Bom Bali di Indonesia adalah sama-sama umat Islam, ... Kejahatan teroris

10

kenyataannya pengetahuan tersebut kemudian dijadikan tolak ukur dalam

mengemas berita, sehingga penelitian ini akan memfokuskan pada

pemberitaan surat kabar Republika tentang invansi Amerika Serikat ke

Irak, bagaimana Republika mengemas berita tentang invansi tersebut, dan

juga menawarkan agenda media ke khalayak, serta mencoba mengaitkan

keperpihakaan media (dalam hal ini surat kabar Republika) yang tidak

lepas dari ideologi maupun karakter media yang bersangkutan.

Hasil dari penelitian dapat disimpulkan bahwa Republika

cenderung mengemas beritanya dalam frame unfavourable terhadap

Amerika dan sekutunya. Dalam pandangan Republika, tindakan Amerika

Serikat menyerang Irak diberi penonjolan yang lebih tinggi bahwa

penyerangan itu tidak beralasan dan sebuah penyimpangan. Berdasarkan

empat struktur dalam analisis framing skripsi ini, memperlihatkan adanya

interpretasi Republika terhadap peristiwa, pernyataan, maupun sumber

yang diberlakukan secara berbeda menurut pandangan Republika. Dengan

prinsip-prinsip framing, Republika telah melakukan strategi tertentu dalam

mengkonstruksikan berita seputar invansi Amerika Serikat ke Irak.

Yang membedakan dengan skripsi ini yaitu terletak pada obyek dan

waktu penelitian, sebab skripsi ketiga sama-sama meneliti pemberitaan

yang ada diharian Republika dan menggunakan analisis yang sama pula.

Skripsi Darmanto (2005) berjudul “ Pemberitaan Media Massa

Tentang Pengakuan Lembaga Internasional Worldhelp Yang Membawa

300 Anak-Anak Korban Bencana Alam Tsunami Di Aceh (Analisis

Page 11: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakanglibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/29/jtptiain-gdl-s1... · dengan Bom Bali di Indonesia adalah sama-sama umat Islam, ... Kejahatan teroris

11

Framing Harian Republika Dan Kompas)”. Pokok-pokok permasalahan

yang dibahas dalam skripsi ini adalah “bagaimanakah kecenderungan

Republika dan Kompas dalam memberitakan tentang pengakuan

Worldhelp yang telah membawa 300 anak-anak korban bencana alam

Tsunami di Aceh ?”

Yang menjadi inti dari skripsi keempat ini adalah berita tentang

pengakuan lembaga Worldhelp yang telah membawa 300 anak-anak

korban bencana alam Tsunami di Aceh, itu hanya rumor biasa ataukah

berita itu benar-benar penting sehingga perlu diberitakan.

Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa Republika yang

memiliki visi keislaman cenderung memaknai pengakuan tersebut sebagai

suatu yang tidak dapat dibantah, sehingga berita tersebut dianggap benar

adanya. Sedangkan Kompas cenderung menganggap pengakuan itu

sebagai isu destruktif, namun Kompas tetap meminta pemerintah

melakukan investigasi terhadap isu tersebut agar tidak muncul kecurigaan

didalam masyarakat yang dapat menimbulkan konflik horizontal antar-

agama dan antar-golongan.

Perbedaannya dengan peneliti yaitu pada obyek dan waktu

penelitian, yang menyamakan adalah pendekatan yang digunakan dan

media yang dianalisis yaitu Republika dan Kompas.

Page 12: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakanglibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/29/jtptiain-gdl-s1... · dengan Bom Bali di Indonesia adalah sama-sama umat Islam, ... Kejahatan teroris

12

1.5. Metode penelitian

a. Jenis penelitian/pendekatan/spesifikasi penelitian

Jenis dari penelitian ini adalah kualitatif yang bersifat holistik (utuh) dan

sistematik terkait secara keseluruhan tidak bertumpu pada pengukuran

sebagai penjelasan mengenai suatu gejala yang diperoleh para pelaku

(sasaran penelitian) atau pelaku sendiri yang menafsirkan tindakannya

(Lexy J. Muleong, 1993:3).

Pendekatan yang digunakan adalah framing, framing merupakan

perspektif atau cara pandang yang digunakan oleh wartawan ketika

menseleksi isu dan menulis berita. (Eriyanto, 2002:68) Cara pandang

seperti ini akan menentukan fakta apa yang diambil, bagian mana yang

ditonjolkan dan dihilangkan serta hendak dibawa kemana berita tersebut.

Penulis menggunakan model Zhongdan Pan dan Gerald M. Kosick, karena

model ini banyak dipakai dan populer. Model ini berasumsi bahwa setiap

berita mempunyai frame yang berfungsi sebagai pusat ide. Frame sebagai

pusat ide dapat dihubungkan dengan elemen yang berbeda dalam teks

berita seperti kutipan sumber, latar informasi, pemakain kata atau kalimat

tertentu kedalam teks secara keseluruhan. (Bimo Nugroho,1999:29).

Menurut Zhongdan Pan dan Gerald M. Kosicki ada dua konsepsi dari

framing yang saling berkaitan. Pertama. konsepsi Psikologi, konsepsi ini

lebih menekankan pada bagaimana seseorang memproses informasi dalam

dirinya. Framing dalam konsep psikologi berkaitan dengan struktur dan

Page 13: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakanglibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/29/jtptiain-gdl-s1... · dengan Bom Bali di Indonesia adalah sama-sama umat Islam, ... Kejahatan teroris

13

proses kognitif, bagaimana seseorang mengolah sejumlah informasi yang

ditunjukkan dalam skema tertentu. Framing dapat dilihat sebagai

penempatan informasi dalam konteks yang unik, khusus dan menempatkan

elemen tertentu dari suatu isu dengan penempatan yang lebih menonjol

dalam kognisi seseorang. Elemen tersebut menjadi penting ketika

mempengaruhi pertimbangan dalam membuat keputusan tentang

peristiwa.

Kedua, konsepsi sosiologi. Apabila pandangan psikologi ditekankan pada

proses internal sesorang untuk menafsirkan suatu peristiwa dalam

pandangan tertentu, maka pandangan sosiologi melihat pada bagaimana

konstruksi sosial atas realitas. Frame dipahami sebagai proses bagaimana

seseorang mengklasifikasikan, mengorganisasikan dan menafsirkan

pengalaman sosial untuk mengerti dirinya dan realitas diluar dirinya.

Frame berfungsi untuk mmebuat suatu realitas menjadi teridentifikasi,

dipahami dan dapat dimengerti karena sudah diberi label tertentu

(Eriyanto, 2002:253).

Dalam pendekatan ini dibagi dalam empat struktur besar yaitu:

1. Struktur Sintaksis

Dalam pengertian umum, sintaksis adalah susunan kata atau prase

dalam kalimat. Dalam wacana berita, sintakasis ditunjukkan pada

susunan dari bagian berita yaitu headline merupakan aspek sintaksis

Page 14: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakanglibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/29/jtptiain-gdl-s1... · dengan Bom Bali di Indonesia adalah sama-sama umat Islam, ... Kejahatan teroris

14

yang mempunyai tingkat kemenonjolan tinggi unutk menunjukkan

kecenderungan berita. Selain headline, lead juga perangkat lain yang

sering digunakan, karena lead memberikan suatu sudut pandang

berita yang menunjukkan perspektif terentu dari peristiwa. Perangkat

lainnya adalah latar yang dapat mempengaruhi semantik berita (arti

berita) yang ingin ditampilkan, bagian lain yang penting adalah

kutipan sumber berita. Bagian ini dimaksudkan untuk membangun

objektifitas pendapat seseorang dan bukan dari pendapat wartawan

sendiri. Pada intinya struktur ini dapat diamati dari bagan berita dan

bagaimana seorang wartawan menyusun sebuah peristiwa (fakta)

dituangkan dalam pernyataan, opini, kutipan, pengamatan atas

peristiwa tersebut kemudian disusun menjadi sebuah berita.

2. Struktur Skrip

Dalam struktur ini bagaimana seorang wartawan dalam menyusun

sebuah berita dengan cara bercerita atau bertutur. Struktur ini melihat

bagaimana strategi bercerita yang dipakai seorang wartawan dalam

mengemas peristiwa dalam bentuk berita. Bentuk umum dari struktur

skrip adalah pola 5W + 1H (who, what, when, where, why dan how),

meskipun begitu pola ini tidak selalu dijumpai dalam setiap berita

yang ditampilkan.

Page 15: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakanglibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/29/jtptiain-gdl-s1... · dengan Bom Bali di Indonesia adalah sama-sama umat Islam, ... Kejahatan teroris

15

3. Struktur Tematik

Struktur ini berhubungan dengan bagaimana cara wartawan dalam

mengungkapkan pandangannya atas peristiwa ke dalam posisi kalimat

atau hubungan antar kalimat yang berbentuk teks secara keseluruhan.

Elemen wacana yang bisa digunakan adalah detail, berhubungan

dengan kontrol informasi yang ditampilkan seorang komunikator.

Apabilia informasi yang ditampilkan meguntungkan nara sumber

maka informasi tersebut diberi tempat yang lebih besar dan apablia

informasi tersebut tidak menguntungkan maka informasi tersebut

diberi porsi sedikit. Elemen lain adalah maksud, elemen wacana ini

hampir sama dengan elemen detail. Elemen berikutnya nominalisasi,

berhubungan dengan pernyatan komunikator apakah komunikator

memandang objek sebagai sesuatu yang tunggal atau kelompok.

Elemen koherensi adalah pertalian atau jalinan antar kata, proposisi

atau kalimat. Elemen bentuk kalimat, berhubungan dengan cara

berfikir logis yaitu prisip kausalitas. Seperti A mnjelaskan B, ataukah

B yang menjelaskan A. Terakhir elemen kata ganti, biasanya untuk

memanipulasi bahasa dengan menciptakan suatu imajinasi.

4 Struktur Retoris

Dalam struktur ini wartawan menekankan arti tertentu ke dalam berita

dengan melihat pemakaian kata, idiom, grafik, atau gambar yang

Page 16: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakanglibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/29/jtptiain-gdl-s1... · dengan Bom Bali di Indonesia adalah sama-sama umat Islam, ... Kejahatan teroris

16

dipakai guna memberi penekanan pada peristiwa tertentu. Ada

beberapa elemen yang mendukung struktur retoris yaitu leksikon,

untuk memilih kata dari berbagai kemungkinan kata yang tersedia.

Gaya, berhubungan dengan bagaimana pesan yang disampaikan

dengan bahasa tertentu untuk menimbulkan efek tertentu kepada

khalayak. Grafis biasanya muncul dalam wacana berita berupa tulisan

yang dicetak tebal, huruf dicetak miring dan lainnya untuk

membedakan dengan tulisan yang lain. Pengandaian merupakan

pernyataan yang digunakan untuk mendukung makna suatu teks.

Metafora, merupakan kiasan dari ungkapan yang ingin disampaikan.

Dari pendekatan ini, maka bisa dilihat bagaimana kecenderungan harian

Kompas dan Republika dalam memberitakan masalah terorisme di

Indonesia. Untuk mengetahui kecendunag tersebut perlu diperhatikan

beberapa hal sebagai berikut:

• Positif

Berita dianggap positif apabila mengutip satu atau lebih dari nara

sumber yang mempunyai pandangan positif tanpa memasukkan

pandangan negatif terhadap masalah terorisme di Indonesia. Dengan

kata lain menempatkan yang pro (sepakat) tanpa mengikutsertakan

pandangan yang kontra. Pendapat nara sumber yang pro diberi porsi

lebih besar bahkan sifatnya menghilangakan pendapat yang kontra

Page 17: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakanglibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/29/jtptiain-gdl-s1... · dengan Bom Bali di Indonesia adalah sama-sama umat Islam, ... Kejahatan teroris

17

(bersebrangan). Ini dapat dilihat dari perangkat berita yang berupa

kata, idiom dan grafis.

• Negatif

Sebuah berita bisa dikatakan negatif apabila mengutip satu atau lebih

dari nara sumber yang mempunyai pandangan kontra (bersebrangan)

mengenai masalah terorisme di Indonesia. Nara sumber yang

berpandangan kontra diberi tempat yang lebih besar dibanding mereka

yang pro (sepakat). Hal ini dapat diamati dari opini nara sumber yang

dikutip dan dijadikan sebagai judul berita.

• Netral

Dikatan berita teresbut netral apabila kedua nara sumber yang

berpandangan pro (sepakat) dan kontra (bersebrangan) ditampilkan

dan diberi ruang sama-sama besarnya.

Spesifikasi penelitian adalah deskriptif, yaitu salah satu jenis penelitian

yang memberikan lukisan atau gambaran secara sistematis, faktual dan

akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena

yang diselidiki tanpa ada perlakuan tertentu terhadap salah satu kelompok

saja. (Nazir,1988:63)

Page 18: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakanglibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/29/jtptiain-gdl-s1... · dengan Bom Bali di Indonesia adalah sama-sama umat Islam, ... Kejahatan teroris

18

b. Sumber data

b.1. Data primer

Yang dimaksud dengan data primer atau data tangan pertama adalah

data yang diperoleh langsung dari sumbernya dijadikan sebagai objek

penelitian. Dalam penelitian ini data primer didapat dari harian

Kompas dan Republika, dalam kurun waktu 12 Oktober sampai akhir

bulan Desember. Mengapa memilih kedua harian ini sebagai sumber

penelitian, sebab harian Kompas dan Republika merupakan koran

berskla nasional yang mempunyai sasaran khalayak menengah keatas

dan ideologi dari kedua harian ini berbeda. Banyak kalangan

menganggap Kompas sebagai representasi kaum nasrani, karena

harian ini diterbitkan atas inisiatif partai katolik dan sejumlah jurnalis

Katolik. Lain halnya dengan Republika, sejak pertama kali terbit

harian ini mendefinisikan sebagai koran Islam yang mencoba

menghadirkan pemberitaan dalam perspektif Islam.

b.2. Data sekunder

Biasanya disebut dengan data tangan kedua atau sebagai bahan

penunjang dan pelengkap untuk melakukan suatu analisa penelitian.

Data penunjang ini bisa berupa buku-buku yang mengkaji tentang

terorisme.

c. Teknik pengumpulan data

Page 19: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakanglibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/29/jtptiain-gdl-s1... · dengan Bom Bali di Indonesia adalah sama-sama umat Islam, ... Kejahatan teroris

19

Dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang

berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen

rapat, legger, agenda dan sebagainya. (Suharsimi Arikunto, 2002:206)

Penulis akan mengumpulkan data di harian Kompas dan harian Republika

edisi Oktober-Desember yang memberitakan tentang terorisme dalam

bentuk berita kemudian dianalisis.

d. Teknik analisis data

Pada dasarnya analisis adalah kegiatan untuk memanfaatkan data sehingga

dapat diperoleh suatu kebenaran atau tidak dari suatu hipotesa. Jadi

penulis di sini mengambil beberapa sampel dari data yang telah terkumpul

kemudian dianalisis dengan metode komparatif. Pada dasarnya dengan

metode komparatif akan dapat menemukan persamaan-persamaan dan

perbedaan tentang benda-benda, tentang orang-orang, tentang prosedur

kerja, tentang ide-ide, kritik terhadap orang, kelompok, terhadap suatu ide

atau suatu prosedur kerja. Metode komparatif juga dapat digunakan untuk

membandingkan pandangan dan perubahan pandangan orang, group atau

negara terhadap kasus, terhadap orang, peristiwa atau terhadap ide-ide.

Metode ini bisa juga dikatakan sebagai penelitian kedua yaitu causal

comparative studies, karena metode ini ingin membandingkan dua atau

tiga kejadian dengan melihat penyebab-penyebabnya. Dalam penelitian

ini penulis mengambil kesimpulan berdasarkan pemberitaan- pemberitaan

Page 20: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakanglibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/29/jtptiain-gdl-s1... · dengan Bom Bali di Indonesia adalah sama-sama umat Islam, ... Kejahatan teroris

20

pada surat kabar Kompas dan Republika, setelah itu menarik kesimpulan

yang bersifat umum.

1.6. Sistematika penulisan

Dalam penulisan skripsi ini membaginya menjadi beberapa bab,

karena metodologi penelitian dalam bab pertama. Mengenai sistematika

penulisan skripsi ini antara lain:

Bab pertama merupakan bab pendahuluan yang termasuk di dalamnya

latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan

pustaka, kerangka teoritik dan metode penelitian yang meliputi jenis

penelitian/pendekatan/spesifikasi penelitian, sumber data, teknik

pengumpulan data, teknik analisis data dan sistematika penulisan.

Bab kedua akan dibagi menjadi tiga yaitu media massa, terorisme dan

dakwah Islam. Bagian pertama akan membahas tentang media massa yang

terdiri dari pengertian, macam-macam media massa dan peran harian Kompas

serta Republika sebagai media massa cetak. Kedua tentang terorisme yang

berisi tentang pengertian dan sejarah perkembangan, unsur-unsur dan bentuk-

bentuk terorisme. Ketiga tentang pengertian, tujuan serta bentuk lain dari

dakwah melalui jihad.

Bab ketiga penulis akan menguraikan tentang diskripsi objek

penelitian yang meliputi tentang sejarah perkembangan harian Kompas serta

Page 21: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakanglibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/29/jtptiain-gdl-s1... · dengan Bom Bali di Indonesia adalah sama-sama umat Islam, ... Kejahatan teroris

21

Republika dan frame pemberitaan mengenai masalah terorisme serta kaitan

umat Islam dengan terorisme.

Bab keempat merupakan analisis tentang kecenderungan pemberitaan

terorisme terhadap umat Islam pada harian Kompas dan Republika edisi

Oktober sampai Desember 2002.

Bab kelima mengenai penutup, kesimpulan dan saran-saran.