BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - sinta.unud.ac.id I.pdf · Adapun beberapa hal penting yang...

13
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada dasarnya tujuan perusahaan adalah untuk memperoleh profit atau keuntungann yang maksimal danberkelanjutan, didasari oleh pentingnya peranan dunia usaha dalam mewujudkan kesejaterahaan masyarakat maka setiap badan usaha swasta harus memiliki posisi keuangan dan kinerja yang baik yang akan menjadidasar bagi perusahaan untuk mempertahankan dan menjamin kelangsungan usahanya dimasa yang akan datang. Usaha untuk memperjuangkan dan mempertahankan serta mengembangkan perusahaan dalam pengelolaanya harus dilakukan secara profisional dengan memperhatikkan hal-hal yang mendukung kelansungan hidup perusahaan. Adapun beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam mencapai profitabilitas adalah Likuiditas, Solvabilitas dan perputaran aktiva terhadap profitabilitas yang dicapai oleh perusahaan. Menurut Munawir (2007:240), menjelaskan bahwa “profitabilitas adalah rasio yang digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan untuk memperoleh keuntungan.” Berdasarkan pendapat tersebut maka dapat dikatakan bahwa profitabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memperoleh keuntungan yang memcerminkan baik atau buruknya manajemen dalam mengelola perusahaan dalam bentuk presentase. Jadi dalam penelitian ini profitabilitas akan diukur dengan menggunakan returnonassets (ROA). ROA merupakan rasio keuangan yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dari aktiva yang dipergunakan.

Transcript of BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - sinta.unud.ac.id I.pdf · Adapun beberapa hal penting yang...

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pada dasarnya tujuan perusahaan adalah untuk memperoleh profit atau

keuntungann yang maksimal danberkelanjutan, didasari oleh pentingnya peranan

dunia usaha dalam mewujudkan kesejaterahaan masyarakat maka setiap badan

usaha swasta harus memiliki posisi keuangan dan kinerja yang baik yang akan

menjadidasar bagi perusahaan untuk mempertahankan dan menjamin

kelangsungan usahanya dimasa yang akan datang. Usaha untuk memperjuangkan

dan mempertahankan serta mengembangkan perusahaan dalam pengelolaanya

harus dilakukan secara profisional dengan memperhatikkan hal-hal yang

mendukung kelansungan hidup perusahaan. Adapun beberapa hal penting yang

perlu diperhatikan dalam mencapai profitabilitas adalah Likuiditas, Solvabilitas

dan perputaran aktiva terhadap profitabilitas yang dicapai oleh perusahaan.

Menurut Munawir (2007:240), menjelaskan bahwa “profitabilitas adalah

rasio yang digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan untuk memperoleh

keuntungan.” Berdasarkan pendapat tersebut maka dapat dikatakan bahwa

profitabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan

perusahaan untuk memperoleh keuntungan yang memcerminkan baik atau

buruknya manajemen dalam mengelola perusahaan dalam bentuk presentase. Jadi

dalam penelitian ini profitabilitas akan diukur dengan menggunakan

returnonassets (ROA). ROA merupakan rasio keuangan yang menunjukkan

kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dari aktiva yang dipergunakan.

2

Analisis ROA mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba pada masa

lalu, yang nantinya dapat diproyeksikan kemasa depan untuk melihat kemampuan

perusahaan menghasilkan laba di masa mendatang.

Menurut Munawir (2007:33) profitabilitas menunjukkan kemampuan

perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Profitabilitas suatu

perusaahaan diukur dengan kesuksesan perusahaan dan kemampuan

menggunakan aktivanya secara produktif, dengan demikian profitabilitas suatu

perusahaan dapat diketahui dengan memperbandingkan antara laba yang diperoleh

dalam suatu periode dengan jumlah aktiva atau jumlah modal perusahaan leader

supermarket pada periode 2009 – 2013 tersebut.

Menurut Kasmir (2012:196), profitabilitas merupakan rasio untuk menilai

kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan”. Sejalan dengan hal tersebut

menurut Sutrisno (2009:222), “rasio keuntungan digunakan untuk mengukur

seberapa besar tingkat keuntungan yang dapat diperoleh perusahaan, dimana

semakin besar tingkat keuntungan menunjukkan semakin baik manajemen dalam

mengelola perusahaan.

Bagi supermarket profitabilitas adalah penting sebagai ukuran supermarket

itu telah dapat bekerja dengan efisien atau tidak. Efisien baru diketahhui dengan

membandingkann antara laba yang diperoleh dalam suatu periode dengan jumlah

aktiva artau modal supermarket. Supermarket memerlukan pengelolaan yang baik

tentang modal kerjanya yang meliputi kas, piutang dan persediaan serta perlu

mengetahui profitabilitasnya. Agar supermarket dapat mencapai profitabilitas

3

seperti yang dikehendaki, maka sebaiknya pihak supermarket dapat mengelola

aset yang dimilikinya dengan baik.

Kemampuan leader supermarket dalam memenuhi kewajiban finansialnya

yang harus segera terpenuhi serta untuk memperoleh gambaran tentang seberapa

efektif supermarket mengelola asetnya perlu dilakukan suatu analisis terhadap

laporan keuanggan supermarket yang meliputi rasio keuangan. Rasio tersebut

dapat memberikan indikasi apakah suatu supermarket memiliki kas yang cukup

untuk memenuhi kewajiban finansialnya, dan perencanaan pengeluaran investasi

yang baik dan struktur modal yang sehat sehingga memaksimumkan tujuan yaitu

kemakmuran yang dicapai oleh pemilik supermarket.

Tiga komponen yaitu likuiditas, solvabilitas dan berputaran aktiva, ketiga

komponen tersebut dapat dikelola dengan cara yang berbeda untuk untuk

memaksimalkan profitabilitas atau untuk meningkatkan pertumbuhan perusahaan

(Lazaridis daan Tryfonidis, 2006).

Husnan dan Pudjiastuti (2004) menyatakan kas merupakan bentuk aktiva

yang paling likuid, yang bisa dipergunakan segera untuk memenuhi kewajiban

financial perusahaan. Selain kas, komponen lainya adalah piutang, yang timbul

karena adanya penjualan kredit, semakin besar penjualan kredit maka semakin

besar pula investasi dalam piutang dan akibatnya biaya yang akan dikeluarkan

akan semakin besar pula (Santoso dan Nur, 2008).

Berdasarkan uraian diatas, maka dalam penelitian ini variabel likuiditas,

Solvabilitas dan perputaran aktiva akan dipergunakan sebagai variabel-variabel

4

bebas yang berpengaruh terhadap profitabilitas, dimana profitabilitas di ukur

dengan return on assets (ROA).

Dalam kondisi perekonomian yang terus berkembang sektor perusahaan

memiliki potensi dan peluang yang besar dalam peranannya sebagai sumber

pembiayaan bagi masyarakat dan sektor usaha. Masyarakat dan sektor usaha

sebagai pihak penguna jasa perusahaan yang paling berperan, pada umumnya

selalu memiliki respon yang tanggap terhadap berbagai bentuk lainnya yang

diberikan oleh masing-masing perusahaan untuk menarik atau simpati. Perusahaan

atau lembaga yang sangat bergantung pada kepercayaan tentang menyempurnakan

lainnya ditengah persaingan dengan banyaknya menyedia jasa keuangan lainnya.

Keuangan menunjukkan kondisi keuangan dan hasil usaha, suatu usaha

yang digunakan perusahaan dan juga digunakan oleh para pemakai sesuai dengan

kepentingan masing-masing laporan keuangan, merupakan bagian dari proses

pelaporan keungan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara misalnya sebagai

laporan arus dana) catatan dan laporan serta materi penjelasan merupakan bagian

integral dalam laporan keuangan (Muhamad Yusup dan Soraya 2004:100).

1.1.1 Likuiditas

Menurut Irham Fahmi,(2012:121) menyebutkan bahwa rasio likuiditas

(likuidity ratio) merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan

memenuhi kewajiban (utang) jangka pendek. Artinya apabila perusahaan ditagih,

maka akan mampu untuk membayar utang terutama utang yang sudah jatuh

tempo. Jenis-jenis rasio likuiditas yang dapat digunakan terdiri dari :

5

a) Rasio Lancar (Current Ratio), current ratio merupakan rasio untuk

mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban jangka pendeknya atau

utang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan. Dengan kata

lain, seberapa banyak aktiva lancar yang tersedia untuk menutupi kewajiban

jangka pendek yang segerah jatuh tempo. Rasio lancar dapat pula dikatakan

sebagai bentuk untuk mengukur tingkat keamanan (margin of safety) suatu

perusahaan. Rasio ini mengunakan rumus sebagai berikut:

Rasio Lancar =Aktiva Lancar

Hutan Lancar x 100%

Semakin tinggi current ratio ini berarti semakin besr kemampuan perusahaan

untuk memenuhi kewajiban finansial jangka pendek. Sebaliknya, semakin rendah

current ratio berarti semakin rendah kemampuan perusahaan untuk memenuhi

kewajiban finansial jangka pendek.

b. Rasio Cepat (Quick Ratio)

Rasio yang disebut juga sebagai rasio cepat memperlihatkan kamampuan

perusahaan melunasi kewajian jangka pendek dengan menggunakan aset lancar

selain persediaan yang dimilikinya. Rasio ini dapat dihitung dengan rumus :

Rasio cepat =Aktiva Lancar − persediaan

Hutan Lancar x 100%

Likuiditas perusahaan merupakan kemampuan perusahaan, untuk

menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya atau menganalisis dan

menginterprestasikanposisin keuangan jangka pendek perusahaan

(Munawir,2002). Tingkat likuiditas perusahaan dapat diukur melalui current

ratio. Current ratio dihitung dengan cara akiva lancar dibagi dengan hutang

6

lancar. Rasio ini menunjukkan sejauh mana aktiva lancar dengan hutang lancar

menutupi kewajiban-kewajiban lancar. Semakin besar perbandingan aktiva lancar

dengan hutang lancar semakin tinggi kemampuan perusahaan menutupi kewajiban

jangka pendeknya.

Tingkat likuiditas (liquidity) dapat dipandang dari dua sisi, di satu sisi, tingkat

likuiditas yang lebih tinggi akan menunjukkan kuatnya kondisi keuangan

(finansial)perusahaan. Perusahaan dengan kondisi keuangan (finansial) yang kuat

cenderung melakukan kelengkapan pengungkapan laporan keuangan yang lebih

komprenhensif kepada pihak eksternal karena ingin menunjukkan bahwa

perusahaan tersebut kredibel (credibel);CookedalamNugraheni

(2002),likuiditas(liquidity)dipandang sebagai ukuran kinerja manajemen dalam

mengelola keuangan perusahaan, dimana perusahaan dengan likuiditas (liquidity)

rendah cenderung melakukan kelengkapan pengungkapan laporan keuangan lebih

komprenhensif kepada pihakeksternal sebagai upaya untuk menjelaskan latar

belakangdari kelemahan kinerja manajemen;Wallace et. al dalam

Nugraheni(2002).

1.1.2 Solvabilitas

MenurutFahmi (2002:12)menyatakanbahwasolvabilitasmerupakanrasio yang

menunjukkan bagaimanaperusahaanmampuuntukmengelolahutangnya

dalamrangkamemperolehkeuntungandanjugamampu

untukmelunasikembalihutangnya.Ada beberapa rumus solvabilitas yaitu:

a. Rasio Hutang atas Modal

7

Rasio ini menggambarkan sejauh mana modal pemilik dapat menutupi hutang

kepada pihak luar. Rasio ini dapat dihitungdengan rumus sebagai berikut:

Rasio Hutang atas modal =Total Hutang

Modal equity x 100%

Rasio Hutang atas Aktiva

Rasio ini menggambarkan sejauh mana aktiva pemilik dapat menutupi hutang

kepada pihak luar. Rasio ini dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Rasio hutang atas aktiva =Total Hutang

Total Aktivax 100%

1.1.3 Berputaran Aktiva

Menurut Fahmi (2012:132) menyatakanbahwayang menggambarkan sejauh

mana suatu perusahaan mempergunakan sumber daya yang dimilikinya guna

menunjang aktivitas perusahaan, dimana penggunaan aktivitas ini dilakukan

secara sangat maksimal dengan maksud memperoleh hasil yang maksimal.Ada

beberapa rasio perputaran aktiva yaitu:

a. Fixed Asset Turnover

Rasio ini menunjukkanperputaran total aktivadi ukur dari volume penjualan

dengan kata lain seberapa jauh kemampuan semua aktiva menciptakan penjualan.

Rasio ini dapat dihitung dengan rumus:

𝐹𝑖𝑥𝑒𝑑 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡 𝑇𝑢𝑟𝑛𝑜𝑣𝑒𝑟 =penjualan

aktiva tetap

b. Total Asset Turnover

Rasio ini mengukur efisiensi pengunaan dana pada total aktiva dalam rangka

mencapai penjualan.

8

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑇𝑢𝑟𝑛𝑜𝑣𝑒𝑟 =𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎

Perkembangan di dunia perusahaan yang sangat pesat serta tingkat

kompleksitas usaha yang tinggi dapat meningkatkan laporan keuangan yang

dihadapi oleh perusahaan-perusahaan yang ada di Timor-Leste.Permasalahan

perusahaan di Timor-Leste antara lain perusahaan yang bersaing dengan

perusahaan yang lain untuk mendapat laba pada perusahaan, peningkatkan

penghasilan setiap periode baru mendapatkan laba pada perusahaan “Leader

Supermarket dari tahun 2009-2013”.

Ini berarti semakin efiesien biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk

menunjukkan kegiatan penjualan sehingga pendapatan yang diperoleh menjadi

meningkat.Demikian di Timor-Leste sehingga menyebabkan meningkatnya

laba.Lemahnya kondisi internal perusahaan, seperti manajemen yang kurang

memadai. Memberi informasi kepada kelompok atau usaha sendiri serta modal

yang tidak dapat dalam laporan keuangan yang dihadapi oleh perusahaan

„‟Leader Supermarket‟‟ tersebut menyebabkan laba perusahaan lebih menurun.

Penurunan pendapatan padaperusahaan „‟Leader Supermarket‟‟ dapat

menurunkan pulakepercayaan masyarakat. Perencanaan laba bukan merupakan

hal yang mudah, karena penerapannya harus didasarkan pada pertimbangan-

pertimbangan keadaan interen maupun eksteren perusahaan baik yang langsung

maupun tidak langsung mempengaruhi penetapan laba itu sendiri. Faktor

eksteren yang perlu dipertimbangkan manajemen dalam perencanaan laba ini

adalah kondisi perekonomian pada umumnya, tingkat populasi penduduk,

pendapatan dan daya beli masyarakat, kemajuan teknologi, kebijaksanaan

9

pemerintah dan lain-lain, yang kesemuanya ini sulit diramalkan secara

baik.Sedangkan faktor interen yang perlu dipertimbangkan yaitu keadaan

perusahaan itu sendiri berupa besarnya volume penjualan yang diinginkan

untuk mencapai laba tertentu, bagaimana kemampuan kapasitas yang ada baik

peralatan maupun personil yang ada, kemampuan keuangan dan

sebagainya.Perencanaan merupakan serangkaian tindakan untuk mencapai suatu

hasil yang diinginkan.Pada dasarnya perencanaan itu merupakan fungsi

manajemen yang berhubungan dengan pemilihan berbagai alternatif tindakan dan

perumusan kebijakan. Suatu perencanaan bisa terealisir apabila manajemen

berhasil dalam menjalankan perusahaan yang diukur dengan besarnya laba

(profitability).

Inti dari pada laporan keuangan adalah keadaan keuangan perusahaan pada

tanggal (untuk neraca) dan periode tertentu (untuk laporan laba rugi).Biasanya

laporan keuangan dibuat per periode, misalnya tiga bulan, atau enam bulan untuk

kepentingan interen perusahaan.

Jadi, dengan memperoleh laporan keuangan suatu perusahaan, maka akan

dapat diketahui kondisi keuangan perusahaan secara menyeluruh. Kemudian

laporan keuangan tidak hanya sekadar cukup dibaca saja, akantetapi juga harus

dimengerti dan dipahami tentang posisi keuangan perusahaan saat ini. Caranya

dengan melakukan analisis keuangan melalui berbagai rasio keuangan yang lazim

dilakukan.Disamping memiliki tujuan seperti yang telah dikemukakan diatas,

laporan keuangan juga memiliki sifat tertentu.Demikian pula dengan pencatatan

10

yang dilakukan dalam penyusunan laporan keuangan harus dilakukan dengan

kaidah-kaidah yang berlaku.

Adapun untuk laporan lebih luas dilakukan 1 tahun sekali. Laporan keuangan

merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh imformasi sehubungan

dengan posisi keuangan dan hasil-hasil yang telah dicapaioleh perusahaan yang

bersaing.

Setiap perusahaan yang didirikan baik perusahaan dagang, perusahaan

industri maupun perusahaan jasa memiliki satu tujuan utama yaitu mencapai laba

maksimal.Setiap perusahaan berusaha untuk menerapkan strategi yang tepat

sehingga dapat secara cepat merespons perkembangan pasar untuk dapat

mempertahankan dan sekaligus merebut pasar dan peluang yang ada dimana

terdapat para pesaing dari bidang usaha sejenis yang ketat berkompetisi.

Informasi-informasi bisnis harus secara cepat dapat diperoleh sehingga pihak

perusahaan dapat segera mengambil kebijakan yang diperlukan.Di samping

kecepatan, keakuratan dari informasi yang diperoleh juga merupakan hal yang

tidak kalah pentingnya dan menjadi aset yang sangat berharga bagi perusahaan

dalam menerapkan kebijakan dan strategi-strateginya.

Akan tetapi kecepatan dan keakuratan informasi tidak akanberharga jika

tidak dapat dianalisis dan diinterpretasikan dengan baik dan tepat dalam kebijakan

dan strategi yang dibuat oleh perusahaan. Hal ini menuntut kemampuan dan

kejelian pihak manajemen perusahaan dalam menganalisis dan

menginterpretasikan informasi tersebut khususnya informasi keuangan yang

terdapat dalamlaporan keuangan perusahaan.

11

Informasis mengenai kegiatan di masa lalu yang dianalisis dan disesuaikan

dengan keadaan di masa sekarang untuk dijadikan dasar kebijaksanaan yang

berguna sebagai dasar pengambilan keputusan.Dengan demikian, suatu keputusan

tersebut tidak hanya didasarkan pada institusi manajer, melainkan suatu keputusan

yang tepat dan lebih rasional.

Laporan keuangan adalah salah satu sumber informasi yang penting dalam

hal pengambilan keputusan oleh pihak manajemen perusahaan karena

menyangkut tentang posisi keuangan perusahaan baik dari segi likuiditas,

solvabilitas, perputaran aktiva, hasil-hasil atau kerugian yang dialami oleh

perusahaan dalam suatu periode tertentu.

Dengan informasi dari laporan keuangan periode yang lalu, manajemen

perusahaan dapat mengambil keputusan untuk kebijakan-kebijakan yang lebih

tepat, membuat perencanaan yang lebih baik untuk periode yang Akan datang

serta memperbaiki sistem pengawasannya.

Salah satunya adalah untuk membuat perencanaan laba pada periode yang

akandatang serta bagaimana cara untuk mencapai target laba yang sudah

ditetapkan oleh perusahaan karena tingkat laba perusahaan memberikan kontribusi

yang sangat besar bagi perkembangan dan kemajuan perusahaan.

Pada dasarnya untuk mengentahui kondisi keuangan perusahaanuntuk

mencapai tujuan perusahaan pada periode yang akan datang.

Hal inilah yang menarik, menjadi salah satu alasan untuk

memilihjudul:(“Pengaruh Likuiditas, Solvabilitas Dan Perputaran Aktiva

12

Terhadap Profitabilitas PadaPerusahaan Leader Supermarket Di Dili Timor-

Leste dari tahun 2009 - 2013”)

1.2. Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang sebelumnya, maka permasalahan pada

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Apakah likuiditas berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas pada

perusahaan Leader Supermarket di Dili Timor-Lestepada periode2009-2013?

2) Apakah solvabilitas berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas pada

perusahaan Leader Supermarket di Dili Timor-Lestepada periode 2009-2013?

3) Apakah perputaran aktivaberpengaruh signifikan terhadap profitabilitas pada

perusahaan Leader Supermarket di Dili Timor-Leste pada periode 2009-2013?

4) Apakah likuiditas, solvabilitas dan aktivitas secara simultan berpengaruh

signifikan terhadap profitabilitas pada Perusahaan Leader Supermarket di Dili

Timor-Leste pada periode 2009-2013?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka metode penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1) Untuk mengetahui signifikansi pengaruh likuiditas terhadap profitabilitas

pada perusahaan Leader Supermarket di dili Timor-Leste pada periode

2009-2013.

2) Untuk mengetahui signifikansi pengaruh solvabilitas terhadap profitabilitas

pada perusahaan Leader Supermarket di dili Timor-Leste pada periode

2009-2013.

13

3) Untuk mengetahui signifikansi pengaruh perputaran aktiva terhadap

profitabilitas pada perusahaan Leader Supermarket di dili Timor-Leste pada

periode 2009-2013.

4) Untuk mengetahui signifikansi pengaruh likuiditas, solvabilitas dan

perputaran aktiva secara simultan terhadap profitabilitas pada perusahaan

Leader Supermarket di Dili Timor-Leste pada tahun 2009-2013.

1.4 Manfaat Hasil Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian, manfaat dari penelitian

ini dibedakan sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini harapkan dapat memberikan kontribusi dalam bentuk bukti

empiris terhadap teori manajemen keuangan mengenai pengaruh likuiditas,

solvabilitas dan perputaran aktiva terhadap profitabilitas.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi pihak

manajemen perusahaan leader supermarket untuk meningkatkan

operasional perusahaan dalam mengambil kebijakan untuk

memaksimalkan profitabilitas perusahaan.