BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitianrepository.upi.edu/442/4/S_MPP0_0806285_CHAPTER1.pdf3...

17
Lissa Utami Dewi, 2013 Evaluasi event marketing CSR “Camejasa” terhadap citra taman lalu lintas kota bandung. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pariwisata merupakan salah satu sektor perekonomian yang tumbuh menjadi industri yang memberikan devisa menguntungkan bagi suatu negara di dunia. Indonesia adalah salah satu negara kawasan Asia Pasifik yang melakukan program- program pariwisata secara besar-besaran. Pariwisata Indonesia berkembang cukup baik selama 2011. Dari target wisatawan mancanegara 7,1 juta orang, Indonesia mampu mendatangkan sebanyak 7,6 juta orang tahun lalu. Perolehan jumlah wisatawan itu tumbuh 8,5 persen dibanding 2010. Bahkan, kinerja pariwisata Indonesia mengalahkan dunia yang hanya tumbuh 4,5 persen. Perolehan devisa pariwisata selama 2011 tercatat mencapai US$8,5 miliar, atau tumbuh 11,8 persen dibanding tahun sebelumnya US$7,6 miliar. (http://analisis.vivanews.com, diakses pada 4 Februari 2012). Setiap daerah di Indonesia memiliki potensi pariwisata yang berbeda-beda. Jawa Barat salah satu provinsi yang memiliki keanekaragaman potensi objek dan daya tarik wisata. Berikut ini akan diperlihatkan dalam bentuk Tabel 1.1 jumlah wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara yang berkunjung ke objek wisata Jawa Barat dalam kurun waktu tiga tahun, yaitu pada tahun 2009 sampai dengan 2011.

Transcript of BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitianrepository.upi.edu/442/4/S_MPP0_0806285_CHAPTER1.pdf3...

Page 1: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitianrepository.upi.edu/442/4/S_MPP0_0806285_CHAPTER1.pdf3 Lissa Utami Dewi, 2013 Evaluasi event marketing CSR “Camejasa” terhadap citra

Lissa Utami Dewi, 2013 Evaluasi event marketing CSR “Camejasa” terhadap citra taman lalu lintas kota bandung. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Pariwisata merupakan salah satu sektor perekonomian yang tumbuh menjadi

industri yang memberikan devisa menguntungkan bagi suatu negara di dunia.

Indonesia adalah salah satu negara kawasan Asia Pasifik yang melakukan program-

program pariwisata secara besar-besaran. Pariwisata Indonesia berkembang cukup

baik selama 2011. Dari target wisatawan mancanegara 7,1 juta orang, Indonesia

mampu mendatangkan sebanyak 7,6 juta orang tahun lalu. Perolehan jumlah

wisatawan itu tumbuh 8,5 persen dibanding 2010. Bahkan, kinerja pariwisata

Indonesia mengalahkan dunia yang hanya tumbuh 4,5 persen. Perolehan devisa

pariwisata selama 2011 tercatat mencapai US$8,5 miliar, atau tumbuh 11,8 persen

dibanding tahun sebelumnya US$7,6 miliar. (http://analisis.vivanews.com, diakses

pada 4 Februari 2012).

Setiap daerah di Indonesia memiliki potensi pariwisata yang berbeda-beda.

Jawa Barat salah satu provinsi yang memiliki keanekaragaman potensi objek dan

daya tarik wisata. Berikut ini akan diperlihatkan dalam bentuk Tabel 1.1 jumlah

wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara yang berkunjung ke objek wisata

Jawa Barat dalam kurun waktu tiga tahun, yaitu pada tahun 2009 sampai dengan

2011.

Page 2: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitianrepository.upi.edu/442/4/S_MPP0_0806285_CHAPTER1.pdf3 Lissa Utami Dewi, 2013 Evaluasi event marketing CSR “Camejasa” terhadap citra

2

Lissa Utami Dewi, 2013 Evaluasi event marketing CSR “Camejasa” terhadap citra taman lalu lintas kota bandung. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

TABEL 1.1

PERTUMBUHAN WISATAWAN MANCANEGARA DAN WISATAWAN

NUSANTARA KE OBJEK WISATA DI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN

2009-2011

Wisatawan Tahun

2009 2010 2011

Wisatawan

Mancanegara 17.326.073 18.656.643 18.975.223

Wisatawan

Nusantara 229.113 354.765 376.879

JUMLAH 17.555.186 19.011.408 19.352.102

Sumber : Disbudpar Provinsi Jawa Barat,2012

Berdasarkan Tabel 1.1, terlihat bahwa jumlah kunjungan wisatawan

mancanegara maupun wisatawan nusantara mengalami kenaikan yang tinggi pada

tahun 2010 diikuti kenaikan yang cukup memuaskan pada tahun 2011, penaikan ini

tidak terlepas dari penambahan destinasi wisata Jawa Barat di lima lokasi, serta

adanya rute langsung dari Singapura dan Malaysia ke Bandung. Sebagian besar

wisatawan mancanegara itu dari Malaysia, Singapura, Eropa terutama Belanda serta

Timur Tengah.

Bandung sebagai Ibukota Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu daerah

yang memberikan kontribusi cukup besar dalam bidang pariwisata di Jawa Barat.

Pariwisata Kota Bandung dapat dikatakan berkembang pesat. Hal tersebut terbukti

dengan semakin banyaknya wisatawan yang berkunjung, baik wisatawan

mancanegara maupun wisatawan nusantara. Hal ini dikarenakan Bandung dikenal

sebagai kota yang memiliki kekayaan budaya dan potensi pariwisata yang banyak dan

beraneka ragam jenis seperti Saung Angklung Udjo, Kebun Binatang Bandung,

Page 3: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitianrepository.upi.edu/442/4/S_MPP0_0806285_CHAPTER1.pdf3 Lissa Utami Dewi, 2013 Evaluasi event marketing CSR “Camejasa” terhadap citra

3

Lissa Utami Dewi, 2013 Evaluasi event marketing CSR “Camejasa” terhadap citra taman lalu lintas kota bandung. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Taman Lalu Lintas AISN, Karang Setra, Museum Pos Indonesia, Museum

Konferensi Asia Afrika, Museum Mandala Wangsit, Museum Sri Baduga, Menara

Mesjid Raya Jawa Barat dan Museum Geologi.

Menyadari arti pentingnya suatu kunjungan wisatawan ke objek wisata di

Bandung dengan keunggulan objek wisata yang terlihat dari berbagai sarana dan

prasarana yang ada di objek wisata, pencitraan suatu kota dinilai sangat penting

karena kesan pertama yang ditimbulkan suatu kota baik itu dari segi fisik maupun

psikologis dapat mempengaruhi minat wisatawan yang berkunjung ke Kota Bandung.

Farida Jasfar (2009:183) menjelaskan bahwa citra suatu perusahaan dalam hal ini

suatu destinasi yang meliputi nama baik suatu destinasi, reputasi ataupun keahliannya

merupakan faktor yang sering mempengaruhi keputusan pembelian atau berkunjung

pada sektor jasa dibandingkan dengan sektor produk. Berikut tingkat kunjungan

wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara ke Kota Bandung:

TABEL 1.2

JUMLAH WISATAWAN MANCANEGARA DAN NUSANTARA KE

OBJEK WISATA KOTA BANDUNG 2007-2010

Tahun Jumlah Wisman Tahun Jumlah Wisnus

2007 137,268 2007 2.420.105

2008 150,995 2008 2.662.115

2009 185,076 2009 7.515.255

2010 228,449 2010 4.951.439

2011 225.585 2011 6.487.239 Sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung, 2012

Setiap wisatawan pada saat mengujungi kota tertentu, tentunya akan

mengunjungi suatu objek wisata (destinasi) yang ada dikota tersebut. Berdasarkan

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan

Page 4: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitianrepository.upi.edu/442/4/S_MPP0_0806285_CHAPTER1.pdf3 Lissa Utami Dewi, 2013 Evaluasi event marketing CSR “Camejasa” terhadap citra

4

Lissa Utami Dewi, 2013 Evaluasi event marketing CSR “Camejasa” terhadap citra taman lalu lintas kota bandung. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

dijelaskan bahwa destinasi pariwisata merupakan kawasan geografis yang berada

dalam satu atau lebih wilayah administratif yang didalamnya terdapat daya tarik

wisata, fasilitas umum, fasilitas pariwisata, aksesibilitas, serta masyarakat yang saling

terkait dan melengkapi terwujudnya kepariwisataan. Sedangkan wisatawan menurut

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan

adalah orang yang melakukan wisata.

Berbagai konsep baru dalam hal pariwisata mulai berkembang di kota-kota

besar, hal ini menjadi pendorong meningkatnya jumlah wisatawan, contoh konsep

wisata yang sedang berkembang adalah konsep wisata belanja, wisata kuliner,

agrowisata dan wisata edukasi. Kota Bandung saat ini lebih dikenal dan diminati oleh

para wisatawan sebagai kota wisata belanja dan kuliner, hal ini dikarenakan Kota

Bandung memiliki keunikan dan keanekaragaman di pusat perbelanjaan juga

restoran. Namun Kota Bandung juga tetap memiliki daya tarik yang cukup besar pada

wisata edukasi.

Wisata edukasi merupakan konsep wisata yang menerapkan pendidikan non-

formal tentang suatu pengetahuan kepada wisatawan yang berkunjung kesuatu objek

wisata. Di tempat ini pengunjung dapat melakukan kegiatan wisata sekaligus belajar

dengan metode yang menyenangkan, melalui wisata edukasi maka proses

pembelajaran akan lebih cepat dimengerti dan diingat. Oleh karena itu, proses belajar

tersebut membentuk metode belajar sambil bermain, hal ini yang menjadi peluang

Kota Bandung untuk lebih memperhatikan fasilitas wisata khususnya wisata edukasi.

Wisata edukasi dinilai perlu untuk dikembangkan karena dapat meningkatkan minat

Page 5: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitianrepository.upi.edu/442/4/S_MPP0_0806285_CHAPTER1.pdf3 Lissa Utami Dewi, 2013 Evaluasi event marketing CSR “Camejasa” terhadap citra

5

Lissa Utami Dewi, 2013 Evaluasi event marketing CSR “Camejasa” terhadap citra taman lalu lintas kota bandung. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

dari wisatawan khususnya remaja dan anak-anak agar tetap mendapatkan ilmu

maupun pengalaman pada saat melakukan kegiatan wisata.

Dalam rangka menggali potensi pendapatan daerah melalui pencanangan Kota

Bandung Sebagai Kawasan Wisata Unggulan (KWU) yang memiliki tema produk

“Kawasan Wisata Perkotaan dan Pendidikan Bandung”. Pemerintah Kota Bandung

memberikan kesempatan kepada pihak swasta untuk ikut berpartisipasi dalam

pengelolaan taman. (tabloidinfowisata.com, diakses pada 6 Maret 2012).

Salah satu dari wisata edukasi di Bandung adalah Taman Ade Irma Suryani

Nasution atau sering disebut Taman Lalu Lintas. Taman Lalu Lintas ini berbeda

dengan wisata edukasi yang lainnya karena berbentuk Theme Park yang bertema

khusus menyajikan mengenai pendidikan kelalulintasan dan merupakan kebanggaan

masyarakat Bandung Indonesia. Karena, hingga puluhan tahun kemudian, Taman

Lalu Lintas Bandung bukan saja yang pertama, tetapi merupakan satu-satunya di

Indonesia, sampai dengan sebelum tahun 2000-an. Di Kota Bandung sendiri Taman

Lalu Lintas Ade Irma Suryani Nasution tetap menjadi satu-satunya tempat wisata

edukasi lalu lintasan di Kota Bandung sesuai dengan Revitalisasi Taman Lalu Lintas

Ade Irma Suryani Nasution sebagai Taman Pendidikan lalu lintas yang diresmikan

oleh Bapak Wali Kota Bandung Bapak H. Dada Rosada pada tanggal 1 Maret 2007.

(www.tamanlalulintas-bandung.com, diakses pada 1 Maret 2012).

Anak-anak sebagai penerus bangsa adalah termasuk para pengguna jalan pula

dan merupakan sasaran strategis yang harus mendapat perhatian khusus dalam upaya

menanamkan disiplin dan etika sopan santun dalan berlalu lintas sejak dini, sehingga

Page 6: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitianrepository.upi.edu/442/4/S_MPP0_0806285_CHAPTER1.pdf3 Lissa Utami Dewi, 2013 Evaluasi event marketing CSR “Camejasa” terhadap citra

6

Lissa Utami Dewi, 2013 Evaluasi event marketing CSR “Camejasa” terhadap citra taman lalu lintas kota bandung. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

mereka dapat menyelamatkan dirinya dan tidak membahayakan orang lain. Sesuai

dengan visi dan misi Taman Lalu Lintas Kota Bandung yang dipegang teguh sejak

pendirinya sampai sekarang, yaitu memberikan pendidikan keamanan dan ketertiban

lalu lintas kepada anak-anak agar dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari

demi keselamatan diri sendiri dan orang lain. Pelaksanaannya melalui bentuk rekreasi

dan hiburan dalam sebuah taman yang juga menjadi salah satu taman kota. Sebagai

tambahan, juga diberikan pengetahuan dan pengertian mengenai Palang Merah

Indonesia (PMI), perkeretaapian, pos dan giro, transportasi udara, musik, dan

kemiliteran. (bandungtourism.com, diakses pada 1 Maret 2012)

Taman Lalu Lintas Kota Bandung merupakan tempat wisata pendidikan yang

menjadi altenatif mengisi libur sekolah. (http://pikiranrakyatonline.com, diakses pada

3 Januari 2012). Beragamnya sarana yang dimilik oleh Taman Lalu Lintas Kota

Bandung dan harga tiket masuknya yang sangat terjangkau, menyebabkan

meningkatnya jumlah kunjungan ke Taman Lalu Lintas Kota Bandung. Ketertarikan

pengunjung yang datang ke Taman Lalu Lintas Kota Bandung adalah karena

keunikan objek wisatanya, dimana Taman Lalu Lintas Kota Bandung menekankan

dan memfokuskan pada jenis wisata edukasi atau ilmu pengetahuan (science). Taman

Lalu Lintas Kota Bandung merupakan salah satu wisata edukasi yang telah

memberikan kontribusi terhadap perkembangan pariwisata di Kota Bandung. Hal ini

ditunjukkan oleh data mengenai kunjungan wisatawan ke Taman Lalu Lintas Kota

Bandung selama kurun waktu empat tahun terakhir mulai dari tahun 2008 sampai

dengan 2011.

Page 7: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitianrepository.upi.edu/442/4/S_MPP0_0806285_CHAPTER1.pdf3 Lissa Utami Dewi, 2013 Evaluasi event marketing CSR “Camejasa” terhadap citra

7

Lissa Utami Dewi, 2013 Evaluasi event marketing CSR “Camejasa” terhadap citra taman lalu lintas kota bandung. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

TABEL 1.3

JUMLAH PENGUNJUNG KE TAMAN LALU LINTAS KOTA

BANDUNG TAHUN 2008-2011

Bulan Tahun Kunjungan

2008 2009 2010 2011

Januari 19.014 26.126 22.259 31.248

Februari 19.086 7.553 8.539 18.388

Maret 16.199 14.643 10.503 15.811

April 8.910 14.825 17.614 19.351

Mei 15.195 14.656 18.242 21.532

Juni 28.144 25.347 29.448 32.191

Juli 27.240 21.540 20.639 23.704

Agustus 10.776 6.110 6.188 4.625

September 2.489 35.536 42.503 36.958

Oktober 37.726 10.233 15.420 16.347

Nopember 10.314 10.218 10.346 12.626

Desember 21.374 22.103 26.602 27.902

Jumlah 206.467 208.890 228.303 260.683 Sumber: Taman Lalu Lintas, 2012

Berdasarkan data tersebut, jumlah kunjungan paling banyak terasa pada tahun

2011, yaitu mencapai 260.683 pengunjung, baik pengunjung umum, rombongan

sekolah (TK, SD, SMP, SMA, Perguruan Tinggi, maupun kursus dan pelatihan).

Setiap tahunnya, pengunjung yang datang ke Taman Lalu Lintas Kota Bandung

mengalami peningkatan. Kenaikan pengunjung yang paling besar yaitu pada tahun

2010 ke tahun 2011 sebesar 32.383 orang. Hal ini menunjukan dengan jumlah

kunjungan yang tinggi, dapat dikatakan bahwa citra Taman Lalu Lintas Kota

Bandung sebagai wisata edukasi lalu lintas sudah diterima cukup baik dan menarik

untuk dikunjungi.

Taman Lalu Lintas Kota Bandung memiliki tingkat kunjungan yang tinggi,

sehingga Taman Lalu Lintas Kota Bandung berusaha mempertahankan citranya

Page 8: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitianrepository.upi.edu/442/4/S_MPP0_0806285_CHAPTER1.pdf3 Lissa Utami Dewi, 2013 Evaluasi event marketing CSR “Camejasa” terhadap citra

8

Lissa Utami Dewi, 2013 Evaluasi event marketing CSR “Camejasa” terhadap citra taman lalu lintas kota bandung. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

dimata wisatawan. Sesuai dengan Visi yang diemban Taman Lalu Lintas AISN

Bandung adalah menjadi taman pendidikan yang syarat manfaat untuk masyarakat,

rindang dengan pepohonan, nyaman dan aman, dilengkapi dengan ragam permainan

yang memberi pembelajaran pada-anak-anak untuk turut membentuk generasi yang

disiplin dan bertanggungjawab. Dengan mengemban visi melalui misi kemudian

moto “Bermain sambil Belajar” moto inipula yang menegaskan akan peran dan fungsi

Taman yang nyaman rindang dengan pepohonan, memiliki area rekreasi dan

permainan anak-anak, sekaligus dilengkapi dengan sarana belajar dengan adanya

billboard/papan penerangan tentang rambu-rambu lalu lintas. Seperti yang

diungkapkan oleh pengelola Taman Lalu Lintas ibu Hj. Yetty Sumiati sebagai

berikut:

Taman Lalu Lintas merupakan taman yang berfokus kepada kegiatan edukatif

kelalulintasan, memberikan bentuk hiburan edukatif bagi anak-anak usia dini

Taman Lalu Lintas dirancang seperti miniatur jalan raya sebagai media

pembelajaran. Taman Lalu Lintas juga merupakan satu-satunya wisata

edukasi lalu lintas di Kota Bandung.

Hal itu didukung dengan data prapeniliaian yang diambil berdasarkan

karakteristik citra dari teori Frochot dan Kreziak (2008:298) yang terdiri dari

edukatif, informatif, dan rekreatif, sebagai berikut:

Page 9: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitianrepository.upi.edu/442/4/S_MPP0_0806285_CHAPTER1.pdf3 Lissa Utami Dewi, 2013 Evaluasi event marketing CSR “Camejasa” terhadap citra

9

Lissa Utami Dewi, 2013 Evaluasi event marketing CSR “Camejasa” terhadap citra taman lalu lintas kota bandung. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

40%

30%

30%Edukatif

Informatif

Rekreatif

Sumber: Pra Penelitian,2012

GAMBAR 1.1

PERSENTASE KARAKTERISTIK CITRA TAMAN LALU LINTAS KOTA

BANDUNG SEBAGAI WISATA EDUKASI LALU LINTAS

Berdasar Gambar 1.1 dapat dilihat dari hasil pra penelitian yang diberikan

kepada 30 responden bahwa citra Taman Lalu Lintas sebagai wisata edukasi lalu

lintas yang dilihat dari karakteristik berdasarkan edukasi dengan skor sebesar 132

atau sebesar 40%, informatif dengan skor 103 atau 30% dan skor 103 atau 30%

wisatawan merasakan Taman Lalu Lintas sebagai tempat yang menarik untuk

dikunjungi. Penilaian wisatawan terhadap Taman Lalu Lintas sebagai wisata edukasi

lalu lintas Kota Bandung tertinggi didapatkan skor edukatif sebesar 132 atau dengan

persentase 40 %, dengan skor ideal sebesar 150.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana citra Taman Lalu

Lintas sebagai wisata edukasi, karena mempertahankan suatu citra yang sudah ada

agar lebih baik lebih sulit dari pada membentuk citra baru. Seperti yang dikemukaan

oleh pengelola Taman Lalu Lintas bahwa peningkatan jumlah kunjungan Taman Lalu

Lintas yang setiap tahunnya terus meningkat dan citra Taman Lalu Lintas sebagai

wisata edukasi kelalulintasan harus dipertahankan, karena Taman Lalu Lintas adalah

satu-satunya wisata edukasi lalu lintas di Kota Bandung yang menyuguhkan tentang

Page 10: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitianrepository.upi.edu/442/4/S_MPP0_0806285_CHAPTER1.pdf3 Lissa Utami Dewi, 2013 Evaluasi event marketing CSR “Camejasa” terhadap citra

10

Lissa Utami Dewi, 2013 Evaluasi event marketing CSR “Camejasa” terhadap citra taman lalu lintas kota bandung. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

pendidikan kelalulintasan, Taman Lalu Lintas pun tidak hanya memberikan

pendidikan akan tetapi memberikan kesenangan juga.

Peters dalam Farida Jasfar (2009:185) mengungkapkan suatu theme park

dikatakan mempunyai citra yang baik apabila mempunyai harapan untuk berkembang

lebih lanjut dimasa yang akan datang. Menurut Jasfar (2009:183) bahwa membina

dan mempertahankan suatu citra yang kuat sangat penting artinya bagi suatu

organisasi jasa jika ingin menarik konsumen. Menurut Silih Agung Wasesa

(2006:177), citra bukan sekedar baik dan buruk akan tetapi citra harus lebih spesifik.

Sehingga dalam hal ini Taman Lalu Lintas Kota Bandung sebagai taman wisata yang

berbasis edukasi kelalulintasan dapat mengembangkan citranya sebagai Taman

Wisata Edukasi Lalu Lintas satu-satunya di Kota Bandung. Mengingat Taman Lalu

Lintas tidak bisa hanya mengandalkan fasilitas-fasilitas yang ada sejak tahun 1961

untuk mempertahankan citranya, dikhawatirkan Taman Lalu Lintas hanya menjadi

ruang terbuka hijau Kota Bandung sehingga citra dan fungsinya sebagai taman

edukasi lalu lintas pudar.

Berdasarkan fenomena yang telah dipaparkan, maka Taman Lalu Lintas Kota

Bandung perlu mempertahankan citranya dan meningkatkan fungsi pendidikan yaitu

melalui penciptaan kegiatan-kegiatan edukasi, yang saat ini sudah mulai dijalankan

oleh Taman Lalu Lintas yang diantaranya melalui event “CAMEJASA”. Dalam hal

ini event mempunyai fungsi dan peranan yang sangat tinggi dalam mempertahankan

citra di Taman Lalu Lintas Kota Bandung sebagai wisata edukasi lalu lintas Kota

Bandung.(Taman Lalu Lintas,2012) seperti yang dijelaskan oleh Y. Koh dan Jackson

Page 11: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitianrepository.upi.edu/442/4/S_MPP0_0806285_CHAPTER1.pdf3 Lissa Utami Dewi, 2013 Evaluasi event marketing CSR “Camejasa” terhadap citra

11

Lissa Utami Dewi, 2013 Evaluasi event marketing CSR “Camejasa” terhadap citra taman lalu lintas kota bandung. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

(2006:22) dalam Journal of Convention & Event Tourism bahwa event sebagai

sarana untuk memperkenalkan citra perusahaan dengan produknya langsung, karena

dapat berinteraksi langsung dengan konsumen.

Event edukasi yang diselenggarakan oleh pihak pengelola yaitu Penyuluhan

Pendidikan Keamanan Lalu Lintas dengan fokus materi “CAMEJASA” (Cara

Menyeberang Jalan Supaya Aman). Event ini tidak dipungut biaya dan merupakan

kerjasama dengan pihak Polrestabes, dan Dinas Pendidikan Kota Bandung.

Event “CAMEJASA” yang diselenggarakan oleh Taman Lalu Lintas yang

dilaksanakan secara berkelanjutan sejak 1956 yaitu program Corporate Social

Resposibility atau tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan sekitar untuk

mensejahterakan masyarakat. Event “CAMEJASA” merupakan kegiatan rutin yang

selalu diadakan dari tahun ketahun, dalam hal ini Taman Lalu Lintas memilih event

marketing di program Corporate Social Resposibility dibandingkan event lain, karena

Taman Lalu Lintas ingin lebih dekat dengan masyarakat dan konsumen secara

langsung memberikan informasi mengenai pendidikan dan penyuluhan kedisiplinan

berlalu lintas dijalan yang diberikan kepada anak-anak sejak usia dini dalam hal ini

tingkat TK dan SD dalam rangka mengimplementasikan dan mempertahankan citra

Taman Lalu Lintas sebagai wisata edukasi kelalulintasan di Kota Bandung dengan

mengadakan event yang memiliki tujuan, pesan, dan ketetapan pasar yang dapat

diterima dengan baik oleh pengunjung sehingga dapat menarik pengunjung dan

membuat pengunjung merasa tertarik dengan kegiatan yang dilakukan. Event

merupakan nilai tambah bagi sebuah destinasi dalam mengembangkan

Page 12: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitianrepository.upi.edu/442/4/S_MPP0_0806285_CHAPTER1.pdf3 Lissa Utami Dewi, 2013 Evaluasi event marketing CSR “Camejasa” terhadap citra

12

Lissa Utami Dewi, 2013 Evaluasi event marketing CSR “Camejasa” terhadap citra taman lalu lintas kota bandung. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

perusahaannya. Pengunjung akan merasa tertarik untuk datang dengan adanya event

yang diadakan oleh perusahaan.

Event “CAMEJASA” merupakan penyajian ilmu pengetahuan yang dikemas

secara interaktif, melalui “CAMEJASA” ini pengunjung akan mendapatkan wawasan

dan pembelajaran sekaligus pengalaman yang sangat menarik, menyenangkan dan

sangat berguna. Event ini mengajak pengunjung untuk mengenal 5 cara menyeberang

jalan supaya aman. Berikut kegiatan-kegiatan dalam event “CAMEJASA” adalah:

TABEL 1.4

KEGIATAN EVENT “CAMEJASA”

Kegiatan Keterangan

Pelatihan

Kegiatan ini merupakan penyuluhan

pendidikan tentang keamanan lalu lintas

disampaikan pada para pengawas, kepala

sekolah, guru-guru TK/RA/SD/MI dengan

materi utama adalah 5 gerakan "CAMEJASA”

sebagai bekal pengetahuan bagi anak-anak

untuk menyebrang jalan. Ditambah materi

pendukung tentang kelalulintasan dengan

pengenalan tentang rambu-rambu lalulintas

yang disampaikan oleh Satlantas Polrestabes di

Taman Lalu Lintas.

Simulasi

Kegiatan lanjutan dari langkah pertama dimana

seluruh peserta yang sudah mengikuti

pelatihan, pada kegiatan ini harus membimbing

anak-anak/murid-murid untuk memperagakan 5

gerakan “CAMEJASA” dan pemahaman

rambu-rambu lalu lintas. Pada kesempatan ini

akan terlihat sejauhmana pemahaman dari para

guru sebagai peserta pelatihan, yang

diwujudkan dengan tampilan masing-masing

murid dalam memperagakan “CAMEJASA”.

Penampilan guru dan anak-anak akan dinilai

oleh Tim penilai dari DISDIK/Satlantas dan

pengurus Taman Lalu Lintas. Kegiatan

simulasi ini dilaksanakan 3 bulan setelah

Page 13: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitianrepository.upi.edu/442/4/S_MPP0_0806285_CHAPTER1.pdf3 Lissa Utami Dewi, 2013 Evaluasi event marketing CSR “Camejasa” terhadap citra

13

Lissa Utami Dewi, 2013 Evaluasi event marketing CSR “Camejasa” terhadap citra taman lalu lintas kota bandung. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Kegiatan Keterangan

kegiatan pelatihan dilaksanakan. Peserta yang

terlibat dalam simulasi adalah guru-guru

dengan muridnya masing-masing. Tempat

simulasi di Taman Lalu Lintas.

Evaluasi

Pada kegiatan evaluasi berbeda dengan

kegiatan-kegiatan sebelumnya karena pada

begiaan evaluasi ini tim penilai pelatihan dan

simulasi akan berkunjung ke sekolah-sekolah

untuk melihat dan meniai keberhasilah para

guru dalam:

Dalam menyampaikan materi

“CAMEJASA” kepada murid di kelas/luar

kelas di sekolah masing-masing

Murid-murid memperagakan

“CAMEJASA”

Lingkungan sekolah dan sarana/fasilitas

lainnya harus dapat mendukung dalam

penyampaina materi “CAMEJASA”. Sumber: Taman Lalu Lintas,2012

Perusahaan lebih mengunggulkan event marketing karena di yakini dapat

membangkitkan emosi target audience dan memberikan kesan yang lebih mendalam

kepada merek, sehingga dapat meningkatkan citra perusahaan (www.pengusaha-

indonesia.com). Keunggulan event marketing dapat digunankan sebagai sarana

kegiatan CSR perusahaan, memperkenalkan citra perusahaan dengan produknya

secara langsung.

Keterkaitan antara Corporate Social Responsibitily dengan industri pariwisata

menurut Argandona (2010:16) dalam IESE Business school-University of Navarra

seperti yang ditunjukan sebelumnya, pariwisata memili dampak yang signifikan

terhadap lingkungan, sosial, dan manusia yang mempunyai pengaruh tinggi dimana

suatu objek wisata didukung pula oleh kenyamanan tempat rekreasi dan kepedulian

Page 14: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitianrepository.upi.edu/442/4/S_MPP0_0806285_CHAPTER1.pdf3 Lissa Utami Dewi, 2013 Evaluasi event marketing CSR “Camejasa” terhadap citra

14

Lissa Utami Dewi, 2013 Evaluasi event marketing CSR “Camejasa” terhadap citra taman lalu lintas kota bandung. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

perusahaan terhadap lingkungan sekitar. Konsep CSR sudah dibawa menanggung

khususnya dalam konteks paariwisata berkelanjutan atau bertanggung jaawab

terhadap lingkungan. Isu kkegiatan CSR pada pariwisata memiliki dampak positif

dimana CSR memiliki dampak yang signifikan terhadap lingkungan peerusahaan

untuk berkembang di masa yang akan datang.

Melalui kegiatan “CAMEJASA” akan peserta “CAMEJASA” menilai citra

Taman Lalu Lintas semakin baik dengan adanya kegiatan CSR event marketing

dalam membangun citra perusahaan untuk mempertahankan reputasi Taman Lalu

Lintas dan mengingkatkan keharmonisan antara pihak perusahaan dan wisatawan

secara luas, karena apa yang wisatawan tentang perusahaan didasarkan pada evaluasi

event tersebut yang didasarkan pada pengalaman sendiri terhadap apa yang diberikan,

dirasakn langsung, dan pengetahuan informasi yang dimiliki oleh pengunjung.

Event yang diadakan Taman Lalu Lintas banyak diikuti oleh instansi

pendidikan yang mendukung untuk mempertahankan citra Taman Lalu Lintas sebagai

wisata edukasi lalu lintas satu-satunya di Kota Bandung. Dengan banyak instansi

pendidikan yang mengikuti event di Taman Lalu Lintas, maka citra Taman Lalu

Lintas harus dipertahankan, hal tersebut juga diperkuat dengan pernyataan dari pihak

pengelola Taman Lalu Lintas Kota Bandung yang menyatakan “hal ini menunjukan

bahwa citra Taman Lalu Lintas sebagai wisata edukasi sudah cukup baik, maka citra

Taman Lalu Lintas harus dipertahankan”.

Menilai sejauh mana keberhasilan event “CAMEJASA” yang dilaksanakan

Taman Lalu Lintas dapat berpengaruh langsung terhadap para wisatawan, hal ini

Page 15: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitianrepository.upi.edu/442/4/S_MPP0_0806285_CHAPTER1.pdf3 Lissa Utami Dewi, 2013 Evaluasi event marketing CSR “Camejasa” terhadap citra

15

Lissa Utami Dewi, 2013 Evaluasi event marketing CSR “Camejasa” terhadap citra taman lalu lintas kota bandung. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

dibutuhkan oleh perusahaan untuk mengetahui tanggapan dari responden dari tiap

kegiatan “CAMEJASA” yang dilaksanakan Taman Lalu Lintas dari tahun ke tahun

yang berkelanjuan. Sehingga dalam “CAMEJASA” dibutuhkan suatu evaluasi dalam

pelaksanaan event untuk menentukan keberhasilan event tersebut.

Event di Taman Lalu Lintas mempunyai fungsi dan peranan untuk

mempertahankan citra sebagai wisata edukasi lalu lintas satu-satunya di Kota

Bandung, dimana peran citra merupakan aspek yang paling penting dalam

mempertahankan persepsi pengunjung terhadap Taman Lalu Lintas Kota Bandung.

Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut menunjukan bahwa citra

Taman Lalu Lintas harus diperahankan yang dipengaruhi oleh event yang

diselenggarakan pihak Taman Lalu Lintas, maka penulis merasa perlu diadakan

penelitian mengenai “Evaluasi Event Marketing Program CSR ”CAMEJASA”

Terhadap Citra Taman Lalu Lintas sebagai Wisata Edukasi Lalu Lintas”

(Survey Terhadap Instansi Pendidikan yang Mengikuti Event “CAMEJASA” di

Taman Lalu Lintas Kota Bandung).

1.2 Rumusan Masalah

Fokus peneitian ini adalah sejauh mana dapat berpengaruh terhadap citra

Taman Lalu Lintas Kota Bandung. Berdasarkan fokus penelititan tersebut,

penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran evaluasi event marketing “CAMEJASA” yang

dilakukan oleh Taman Lalu Lintas Kota Bandung.

2. Bagaimana gambaran citra Taman Lalu Lintas Kota Bandung.

Page 16: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitianrepository.upi.edu/442/4/S_MPP0_0806285_CHAPTER1.pdf3 Lissa Utami Dewi, 2013 Evaluasi event marketing CSR “Camejasa” terhadap citra

16

Lissa Utami Dewi, 2013 Evaluasi event marketing CSR “Camejasa” terhadap citra taman lalu lintas kota bandung. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3. Sejauh mana pengaruh evaluasi event marketing “CAMEJASA” terhadap

citra Taman Lalu Lintas Kota Bandung sebagai wisata edukasi lalu lintas.

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan pada pokok permasalahan yang telah diuraikan, penelitin

mengenai evaluasi event marketing program CSR “CAMEJASA” terhadap

citra Taman Lalu Lintas Kota Bandung sebagai Wisata Edukasi Lalu Lintas

Kota Bandung memiliki tujuan untuk memperoleh temuan mengenai:

1. Memperoleh temuan bagaimana implementasi evaluasi event

marketing “CAMEJASA” yang dilakukan oleh Taman Lalu Lintas

Kota Bandung

2. Citra Taman Lalu Lintas Kota Bandung sebagai wisata edukasi lalu

lintas.

3. Pengaruh evaluasi event marketing “CAMEJASA” terhadap citra

Taman Lalu Lintas Kota Bandung sebagai wisata edukasi lalu lintas.

1.4 Kegunaan Penelitian

Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah:

1. Kegunaan Akademik

a. Hasil penelitian ini diharapkan akan memperluas kajian ilmu

mengenai kepariwisataan, di jurusan manajemen pemasaran

pariwisata khususnya pada manajemen pemasaran destinasi serta

dapat memberikan saran bagi penelitian selanjutnya dalam

Page 17: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitianrepository.upi.edu/442/4/S_MPP0_0806285_CHAPTER1.pdf3 Lissa Utami Dewi, 2013 Evaluasi event marketing CSR “Camejasa” terhadap citra

17

Lissa Utami Dewi, 2013 Evaluasi event marketing CSR “Camejasa” terhadap citra taman lalu lintas kota bandung. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

mengembangkan kajian mengenai ilmu pemasaran khususnya

mengenai evaluasi event marketing program CSR “CAMEJASA”

terhadap citra Taman Lalu Lintas Kota Bandung sebagai wisata

edukasi lalu.

2. Kegunaan Praktis

a. Keguanaan untuk Taman Lalu Lintas

Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan masukan kapada

Taman Lalu Lintas Kota Bandung dan dijasikan pertimbangan

dalam mengembangkan program pemasaran kususnya program

dalam mengevaluasi event marketing terhadap citra Taman Lalu

Lintas Kota Bandung agar mendapat persepsi yang baik dibenak

konsumen yang mampu memiliki citra yang kuat dan menentukan

langkah yang lebih tepat dalam mencapai visi dan misi perusahaan.

3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada pembaca

yang akan melakukan penalitian lebih lanjut mengenai Taman Lalu Lintas

Kota Bandung.