BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang...
Transcript of BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang...
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat diabad 20 ini telah
membawa perubahan yang mendasar dalam segala sendi bermasyarakat, termasuk
didalamnya penyebaran informasi keilmuan dan teknologi. Perkembangan ini juga
berdampak pada perubahan dalam sistem pengajaran, karena dengan bantuan internet
sangat memudahkan pemakai media ini mencari dan mempelajari suatu ilmu
pengetahuan, termasuk didalamnya di lingkungan perguruan tinggi yang menjadi
pionir dalam pengembangan keilmuan di Indonesia.
Pengetahuan dan pembelajaran merupakan dua hal yang tidak dapat
dipisahkan satu sama lain. Pengetahuan yang didapat oleh seseorang takkan pernah
ada bila tanpa melalui proses pembelajaran. Sedangkan hakekat daripada
pembelajaran itu sendiri adalah untuk memperoleh pengetahuan. Untuk memperoleh
pengetahuan dapat mengikuti pelatihan atau dapat juga untuk membaca buku. Dapat
dibayangkan bila pelatihan tersebut dapat digantikan dengan menggunakan bantuan
teknologi informasi yang kini berkembang sedemikian pesatnya dan telah merambah
berbagai aspek kehidupan manusia.
Bayangkan pula berapa waktu dan biaya yang dapat dihemat bila proses
pelatihan dan pembelajaran tersebut dapat dilakukan tanpa memandang siapa
2
pelakunya, tanpa batasan tempat dan waktu. Dalam terminology perkembangan
teknologi informasi bentuk pelatihan dan pembelajaran demikian dikenal dengan
istilah e-Learning.
Disebuah lembaga pendidikan tinggi atau universitas, komunikasi antara
dosen dan mahasiswa yang terjalin dengan baik merupakan hal penting yang harus
diperhatikan agar terbentuknya suasana yang nyaman di lingkungan pendidikan
tinggi, sehingga dapat membentuk sebuah kinerja yang baik dalam lingkungan
pendidikan tersebut, baik dari pemberi pengajaran dan kepada yang mendapatkan
pengajaran. Semua itu diperlukan karena intensitas diantara keduanya yang kurang
mempunyai waktu untuk bertemu agar terbentuknya komunikasi yang efektif.
Tujuan dibentuknya sebuah jaringan komunikasi yang di kemas dalam bentuk kuliah
online akan menjadi sarana pembelajaran interaktif antara dosen dan mahasiswa
dalam mendapatkan informasi dengan menggunakan media internet, diharapkan akan
membentuk interaksi yang tidak terputus antara kedua belah pihak. Informasi yang
bisa di dapat dari bentuk kuliah online ini berupa informasi yang penting tentang
pembelajaran yang sedang dilaksanakan di lembaga perkuliahan tersebut. Mahasiswa
bisa mendapatkan informasi tentang materi perkuliahan hingga tugas yang diberikan
oleh pengajar mereka.
Kuliah online merupakan salah satu bentuk pendekatan proses belajar antara
dosen dengan mahasiswanya. Setiap mahasiswa bisa berinteraksi dengan dosennya
walaupun tidak dalam satu ruangan dan terpisahkan oleh jarak. Hal ini pun akan
membentuk sebuah interaksi secara informal dengan menggunakan metode interaksi
3
yang secara sederhana, misalnya dengan melalui media email atau website dari dosen
itu sendiri. Sehingga peneliti dapat menyimpulkan bahwa hal tersebut dapat
membentuk sebuah kenyamanan dalam berinteraksi antara dosen dan mahasiswanya
agar menciptakan suatu komunikasi yang efektif.
Kuliah online hanyalah sebuah alternatif dalam metode pengajaran, jika
selama ini dikenal istilah sistem pembelajaran klasik, siswa atau mahasiswa berada
satu ruang dengan dosen, kemudian dosen mempresentasikan materi, mahasiswa
diminta mendengarkan penjelasan dosen, kemudian materi yang tadi dipresentasikan
kelak akan diujikan di Ujian Akhir Semester.
Sistem perkuliahan berbasis internet ini, setiap dosen bisa memberikan materi
perkuliahan yang tidak sempat diberikan kepada mahasiswanya dikarenakan
intensitas waktu perkuliahan yang kurang. Para dosen pun bisa memberikan
informasi tugas dan infomasi lainnya yang berkaitan dengan mata kuliah yang sedang
di ajarkan kepada mahasiswanya tersebut. Mahasiswa pun akhirnya tidak mempunyai
batasan dalam informasi tentang mata kuliah yang sedang diikutinya tersebut.
Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) merupakan salah satu lembaga
pendidikan tinggi yang sedang mengembangkan sistem perkuliahan secara online
tersebut. Sejarah awal berdirinya pada tahun 1994 yang merupakan sebuah Lembaga
Pendidikan Komputer Indonesia Jerman (LPKIG) yang kemudian sesuai
perkembangannya pada tahun 2000 dibentuk menjadi sebuah lembaga pendidikan
tinggi berbentuk Universitas, UNIKOM telah menarik masyarakat untuk menjadi
bagian dalam peserta didik.
4
UNIKOM merupakan salah satu perguruan tinggi berbasis komputer yang
menerapkan kewajiban mendapatkan ilmu pengetahuan komputer pada setiap jurusan
atau program studi yang ada di perguruan tinggi tersebut. Hal ini dimaksudkan untuk
menciptakan Sumber Daya Manusia yang ahli di bidangnya masing-masing dengan
memiliki landasan ilmu komputer yang dimilikinya.
Oleh karena itu, dalam menyikapi meningkatnya jumlah peserta didik dan juga
untuk meningkatkan kualitas dari perguruan tinggi tersebut sesuai dengan motto yang
di pegang teguh “Quality is Our Tradition”, UNIKOM senantiasa bukan hanya
meningkatkan kualitas mahasiswa dan dosen pengajar bukan dari ilmu komputer saja
akan tetapi dengan meningkatkan sebuah sistem perkuliahan secara online yang
merupakan sebuah terobosan baru dalam sistem pendidikan.
Setiap tahun UNIKOM menerima lebih dari 2000 mahasiswa baru. Terjadinya
peningkatan pendaftar calon mahasiswa baru UNIKOM setiap tahun ini dikarenakan
banyak peminat mahasiswa ingin menempuh studi di UNIKOM.
0
2.000
4.000
6.000
8.000
10.000
12.000
14.000
2006/2007 2007/2008 2008/2009 2009/2010
Gambar 1.1
Grafik Jumlah Mahasiswa
5
Berdasarkan gambar diatas dapat diketahui bahwa jumlah mahasiswa pendaftar dan
jumlah yang diterima mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
Proses pengajaran merupakan dharma pertama dari Tridharma Perguruan
Tinggi yang merupakan tugas pokok dan fungsi dari suatu perguruan tinggi. Pada
proses pendidikan dan pengajaran ini universitas diharapkan menghasilkan lulusan
yang mempunyai daya saing. Untuk itu UNIKOM senantiasa melakukan peningkatan
proses belajar mengajarnya. Peningkatan proses belajar mengajar mencakup
ketersediaan Silabus, ketersediaan Garis Besar Program Pengajaran (GBPP), Satuan
Acara Perkuliahan (SAP), kehadiran dosen, tatap muka dikelas, pemberian tugas,
pelaksanaan evaluasi hasil pembelajaran, evaluasi kegiatan mengajar dosen, dll.
Jumlah kehadiran dosen dalam tatap muka dikelas secara terus-menerus
dipantau oleh universitas melalui Berita Acara Perkuliahan (BAP) yang wajib
diserahkan ke sekretariat program studi setiap kali dosen selesai mengajar.
Berdasarkan data yang tertulis pada Biro Administrasi Umum tingkat kehadiran
dosen dikelas baik, yaitu mencapai 93 %.
Pada setiap akhir semester mahasiswa diminta untuk mengisi kuesioner untuk
mendapatkan umpan balik atas pelaksanaan proses belajar mengajar dosen. Setelah
hasil kuesioner diinput/ diolah, rangkumannya di-upload melalui web Sistem
Informasi Manajemen Perkuliahan (Simep) UNIKOM yang dapat diakses oleh dosen
yang bersangkutan, ketua program studi, dekan dan rektor sesuai dengn kewenangan
masing-masing. Dengan mendapatkan umpan balik tersebut, setiap dosen diminta
untuk memperbaiki kinerja apabila hanya mencapai nilai cukup atau kurang.
6
Pelaksanaan survey atas proses belajar mengajar memberikan dampak yang
sangat positif bagi peningkatan kualitas mengajar. Berdasarkan survey yang
dilakukan dapat diketahui bahwa kinerja proses belajar mengajar terus mengalami
peningkatan sebagaimana terlihat pada gambar 1.2
Gambar 1.2
Kinerja penyampaian materi oleh dosen
Berdasarkan hasil survey tersebut diketahui bahwa kinerja penyiapan materi
lebih rendah dibandingkan dengan kesiapan/kemampuan mengajar. Pada penyiapan
materi pengajaran nilai terendah berkaitan dengan penyiapan silabus/outline,
kecukupan waktu mengajar, dan kualitas materi/tugas. Sementara untuk pengajarnya
sendiri, nilai terndahnya berkaitan dengan berkaitan dengan ketepatan waktu
mengajar, sistematika pegajaran yang diberikan dan kesesuaian materi dengan
silabus.
0102030405060708090
100
genap2007/2008
ganjil2008/2009
genap2008/2009
materi perkuliahan
kemampuan mengajar
waktu mengajar
7
UNIKOM telah meluncurkan sistem kuliah online mulai pada tahun 2004 dan
telah dikunjungi lebih dari 2403883 pengunjung situs kuliah online UNIKOM sampai
pada tanggal 14 Oktober 2010. Dosen yang telah menggunakan aplikasi kuliah online
pada saat ini mencapai 234 orang, dan mahasiswa yang telah menggunakan aplikasi
kuliah online UNIKOM tersebut mencapai 15111 orang. Ini merupakan jumlah yang
besar mengingat aplikasi kuliah online tersebut baru diluncurkan.
Semua hal ini tidak luput dari kesadaran akan pentingnya informasi dari kalangan
lembaga pendidikan tinggi tersebut. UNIKOM menyadari di era teknologi informasi
seperti sekarang ini informasi dan sistem perkuliahan bukan hanya dilakukan ketika
antara dosen dan mahasiswa berada dalam satu ruangan tertentu, akan tetapi bisa
dilakukan dengan cara penyebaran informasi tersebut melalui media internet.
Kuliah online adalah sebuah proses pembelajaran yang berbasis elektronik.
Salah satu media yang digunakan adalah jaringan komputer. Dengan
dikembangkannya di jaringan komputer memungkinkan untuk dikembangkan dalam
bentuk berbasis web, sehingga kemudian dikembangkan ke jaringan komputer yang
lebih luas yaitu internet, inilah makanya sistem kuliah online dengan menggunakan
internet disebut juga internet enabled learning. Penyajian kuliah online berbasis web
ini bisa menjadi lebih interaktif dan menarik. Informasi-informasi perkuliahan juga
bisa real-time. Begitu pula dengan komunikasinya, meskipun tidak secara langsung
tatap muka, tapi forum diskusi perkuliahan bisa dilakukan secara online dan real
time. Sistem kuliah online ini tidak memiliki batasan akses, inilah yang
memungkinkan perkuliahan bisa dilakukan lebih banyak waktu dan meningkatkan
8
kualitas mengajar dosen. Strategi pembelajaran sendiri berkaitan dengan proses dan
upaya untuk menerapkan kondisi pembelajaran ke dalam berbagai model
pembelajaran agar dapat disampaikan secara menyeluruh ke dalam interaksi dan
aktifitas pembelajar.
Dengan adanya kegiatan e-Learning dapat memberikan manfaat bagi pengajar itu
sendiri yaitu :
a. Lebih mudah melakukan pemutakhiran bahan-bahan belajar yang menjadi
tanggung-jawabnya sesuai dengan tuntutan perkembangan keilmuan yang terjadi.
b. Mengembangkan diri atau melakukan penelitian guna peningkatan wawasannya
karena waktu luang yang dimiliki relatif lebih banyak,
c. Mengontrol kegiatan belajar peserta didik. Bahkan instruktur juga dapat
mengetahui kapan peserta didiknya belajar, topik apa yang dipelajari, berapa
lama sesuatu topik dipelajari, serta berapa kali topik tertentu dipelajari ulang,
d. Mengecek apakah peserta didik telah mengerjakan soal-soal latihan setelah
mempelajari topik tertentu, dan
e. Memeriksa jawaban peserta didik dan memberitahukan hasilnya kepada peserta
didik.
Implikasi penerapan strategi belajar menggunakan sistem elearning
menggunakan media internet dan web sendiri dapat dirasakan langsung oleh pengajar
sendiri. Kapanpun dosen bisa mengakses sistem ini. Aktifitas perkuliahan ditawarkan
9
untuk bisa melayani seperti perkuliahan biasa. Ada penyampaian materi berbentuk
teks maupun hasil penyimpanan suara yang bisa di download, selain itu juga ada
forum diskusi, bisa juga seorang dosen memberikan nilai, tugas dan pengumuman
kepada mahasiswa.
Pemanfaatan kuliah online dalam memberikan fasilitas yang menarik menjadi
salah satu faktor yang berpengaruh pada minat dosen untuk menggunakan sistem
informasi kuliah online. Selain itu pemanfaatan kuliah online dalam memberikan
fasilitas untuk memenuhi kebutuhan informasi dan malakukan komunikasi
berdampak pada peningkatan kualitas mengajar dosen dalam memberikan materi
perkuliahan.
Berdasarkan Uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian
mengenai implementasi kuliah online terutama mengenai bagaimana pengaruhnya
terhadap minat dosen dan implikasinya pada kualitas mengajar dosen. Maka dari itu
saya bermaksud menuangkannya ke dalam bentuk skripsi dengan judul:
“Implementasi Sistem Informasi Kuliah Online Pengaruhnya terhadap minat
dosen dan implikasinya pada kualitas mengajar dosen di UNIKOM”.
1.2 Identifikasi dan Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian, maka penulis mengidentifikasikan
berbagai masalah yang ada di lapangan sebagai berikut : (1). Belum efektifnya
10
penggunaan sistem informasi kuliah online yang diterapkan, misalnya ketika
banyak dosen ingin mengupload materi atau bahan ajar tetapi sering terjadi error
atau gagal dikarenakan kapasitas penyimpanan data pada server kurang memadai.
(2). Belum tercapainya penerapan sistem informasi kuliah online dalam
meningkatkan kualitas mengajar dosen Unikom ditandai dengan masih adanya
dosen yang belum menggunakan fasilitas kuliah online. (3). Minat dosen masih
belum seluruhnya menggunakan sistem informasi kuliah online karena
infrastruktur Unikom yang belum memadai.
Adapun penulis merumuskan permasalahan yang akan dibahas sebagai berikut :
1. Bagaimana sistem informasi kuliah online yang sedang berjalan di Unikom.
2. Bagaimana tanggapan dosen dan mahasiswa atas sistem informasi kuliah
online.
3. Bagaimana minat dosen untuk menggunakan sistem informasi kuliah online.
4. Bagaimana kualitas mengajar dosen setelah menggunakan kuliah online.
5. Seberapa besar pengaruh sistem informasi kuliah online terhadap minat dosen.
6. Seberapa besar pengaruh sistem informasi kuliah online terhadap kualitas
mengajar dosen.
7. Seberapa besar pengaruh sistem informasi kuliah online terhadap minat dosen
dan implikasinya pada kualitas mengajar dosen.
11
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah untuk mengetahui
seberapa besar pengaruh sistem informasi kuliah online terhadap minat dosen dan
implikasinya pada kualitas mengajar dosen UNIKOM.
Adapun tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui sistem informasi kuliah online yang sedang berjalan di
UNIKOM.
2. Untuk mengetahui tanggapan dosen dan mahasiswa atas sistem informasi
kuliah online..
3. Untuk mengetahui minat dosen untuk menggunakan sistem informasi kuliah
online
4. Untuk mengetahui kualitas mengajar dosen setelah menggunakan kuliah
online.
5. Untuk mengetahui dampak sistem informasi kuliah online terhadap minat
dosen.
6. Untuk mengetahui dampak sistem informasi kuliah online terhadap kualitas
mengajar dosen.
7. Untuk mengetahui dampak sistem informasi kuliah online terhadap minat
dosen dan implikasinya pada kualitas mengajar dosen.
12
1.4 Kegunaan Penelitian
Semua informasi yang dihasilkan dikumpulkan melalui penelitian dan
studi literatur ini diharapkan dapat memberikan kegunaan baik bagi penulis
sendiri, UNIKOM maupun pihak lain.
1.4.1 Kegunaan Akademis
1. Bagi Pengembangan Ilmu
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi pembanding antara ilmu
manajemen (teori) dengan keadaan yang terjadi langsung di lapangan
(praktek). Sehingga dengan adanya perbandingan tersebut akan lebih
memajukan ilmu Manajemen Informatika yang sudah ada untuk
ditahapkan pada dunia nyata dan dapat menguntungkan bagi berbagai
pihak.
2. Bagi Peneliti Lain
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan ilmu
pengetahuan dalam bidang ilmu Manajemen Informatika dan perilaku
berorganisasi dalam pengembangannya terutama mengenai budaya
organisasi dalam mempengaruhi pelaksanaan aplikasi Sistem Informasi.
13
3. Bagi Penulis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna dalam menambah atau
memperkaya wawasan pengetahuan baik teori maupun praktek, belajar
menganalisa dan melatih daya fikir dalam mengambil kesimpulan atas
permasalahan yang ada didalam Universitas, khususnya pada UNIKOM.
1.4.2 Kegunaan Praktis
1. Sebagai bahan masukan bagi manajemen UNIKOM dalam meningkatkan
kebijakan yang berhubungan dengan kualitas informasi yang dihasilkan
oleh sistem informasi kuliah online.
2. Sebagai bahan masukan bagi dosen UNIKOM agar dapat memudahkan
dalam mengajar.
1.5 Batasan Masalah
Untuk mengkaji suatu permasalahan yang di hadapi oleh UNIKOM
Bandung tersebut dalam hal ini penulis membatasi permasalahan yang akan di
bahas, agar pembahasan dan penyusunan dapat di lakukan secara terarah dan
tercapai dengan tujuan yang di hadapkan serta untuk menghindari luasnya
masalah. Maka penulis membatasi masalah yang akan di bahas yaitu:
1. Sistem Informasi kuliah online berfokus pada sistem informasi kuliah online
di Unikom Bandung.
14
2. Penelitian dilakukan hanya pada dosen tetap UNIKOM.
1.6 Kerangka pemikiran dan Hipotesis
Berdasarkan pemaparan diatas maka dibuatlah kerangka pemikiran dan
hipotesis sebagai berikut:
1.6.1 Kerangka Pemikiran
Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat,
kebutuhan akan suatu konsep dan mekanisme belajar mengajar (pendidikan)
berbasis TI menjadi tak terelakkan lagi. Konsep yang kemudian terkenal
dengan sebutan E-Learning ini membawa pengaruh terjadinya proses
transformasi pendidikan konvensional ke dalam bentuk digital, baik secara isi
(content) dan sistemnya. Saat ini konsep e-learning sudah banyak diterima
oleh masyarakat dunia, terbukti dengan maraknya implementasi e-learning di
lembaga pendidikan (sekolah, training dan universitas) maupun industri
(Cisco, IBM, Oracle, dsb).
Menurut Kusrini dan Andri (2007:5) Definisi sistem adalah :“Sistem adalah kumpulan/group dari bagian/komponen apapun baik pisik maupun non pisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu”.
Menurut Kusrini dan Andri (2007:7) Definisi Informasi adalah :
“Data yang sudah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi pengguna, yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendukung sumber informasi.
15
Informasi yang baik adalah informasi yang rangkaian datanya lengkap
dan informasi yang berdasarkan data terbaru. Dalam karakteristiknya informasi
mengalami perubahan kondisi, dari kondisi tidak mengetahui menjadi kondisi
mengatahui. Perubahan dalam informasi ini dapat tidak terduga, perubahan informasi
yang benar dapat merubah atau mengoreksi informasi sebelumnya dan informasi
yang baru dapat mengganti informasi yang lama.
Menurut Jogiyanto (1999:10) definisi sistem informasi adalah :
“Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media, prosedur- prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan yang cerdik”.
Menurut Wahono (2003: 2) juga mengutip dari LearFrame.Com dalam Glossary ofe-learning Terms, menyatakan :
“e-learning adalah sistem pendidikan yang menggunakan aplikasi elektronik untuk mendukung belajar mengajar dengan media internet, jaringan komputer, maupun komputer standalone”.
Jaya Kumar C. Koran (2002), mendefinisikan e-learning sebagai sembarang pengajaran dan pembelajaran yang menggunakan rangkaian elektronik (LAN, WAN, atau internet) untuk menyampaikan isi pembelajaran, interaksi, atau bimbingan.
Rosenberg (2001) menekankan bahwa e-learning merujuk pada penggunaan teknologi internet untuk mengirimkan serangkaian solusi yang dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan.
16
Berdasarkan pendapat dari para ahli dapat disimpulkan bahwa kuliah
online adalah kuliah yang menggunakan bantuan teknologi informasi dan
komunikasi (Information and communication technolgy) atau yang biasa dikenal
dengan istilah elearning. Elearning merupakan frase yang terdiri dari E
(singkatan dari electronic) dan Learning (artinya pembelajaran). E-learning
merupakan bentuk pembelajaran konvensional yang dituangkan dalam format
digital melalui teknologi internet. Oleh karena itu e-learning dapat digunakan
dalam sistem pendidikan jarak jauh dan juga sistem pendidikan konvensional.
Dalam pendidikan konvensional fungsi e-learning bukan untuk mengganti,
melainkan memperkuat model pembelajaran konvensional.
Menurut Romi Satria Wahono dalam Seminar Pemanfaatan eLearning
Sebagai Alat Bantu Pembelajaran, mengatakan bahwa variabel pemanfaatan e-
learning dibagi menjadi : 1) Infrastructure, 2) Sistem and application e-learning.
3) Content e-learning.
Komponen- komponen yang membentuk e-Learning adalah :
1. Infrastruktur e-Learning : prasarana suatu sistem informasi.
Infrastruktur e-Learning dapat berupa personal computer (PC), jaringan
komputer, internet dan perlengkapan multimedia.
2. Sistem dan Aplikasi e-Learning
Yaitu sistem perangkat lunak yang mem-virtualisasi proses belajar
mengajar konvensional. Bagaimana manajemen kelas, pembuatan materi
atau konten, forum diskusi, sistem penilaian (raport), sistem ujian online
17
dan segala fitur yang berhubungan dengan manajemen proses belajar
mengajar.
3. Konten e-Learning
Konten dan bahan ajar yang ada pada e-Learning system (Learning
Management System). Konten dan bahan ajar ini bisa dalam
bentuk Multimedia-based Content (konten berbentuk multimedia interaktif)
atau Text-based Content (konten berbentuk teks seperti pada buku
pelajaran biasa)
Sistem informasi yang baik didukung dengan isi dan content yang
menarik. Konten dan aplikasi yang baik akan menarik minat dosen untuk
menggunakan fasilitas kuliah online sehingga akan mempengaruhi kualitas
mengajar dosen menjadi lebih baik.
Secara bahasa minat berarti “kecenderungan hati yang tinggi terhadap
sesuatu.” Minat merupakan sifat yang relatif menetap pada diri seseorang. Minat
besar sekali pengaruhnya terhadap kegiatan seseorang sebab dengan minat ia
akan melakukan sesuatu yang diminatinya. Sebaliknya tanpa minat seseorang
tidak mungkin melakukan sesuatu. (Kamus Bahasa Indonesia 1990 :583).
18
Slameto, (2003:180) menyatakan bahwa :
“Minat adalah satu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan suatu hubungan antara diri sendiri dan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat”.
Berdasarkan pendapat dari para ahli dapat disimpulkan bahwa minat
adalah ketertarikan atas suatu hal dan mempengaruhi kegiatan seseorang.
Davis et al.,(1989 ) mengemukakan bahwa adanya manfaat yang dirasakan oleh
pemakai Sistem Informasi akan meningkatkan minat mereka untuk
menggunakan Sistem Informasi.
Sedangkan Thompson et al.,(1991) menyatakan bahwa keyakinan seseorang akan kegunaan Sistem Informasi akan meningkatkan minat mereka dan pada akhirnya individu tersebut akan menggunakan Sistem Informasi dalam pekerjaannya atau dengan kata lain adanya imbalan di masa depan juga merupakan suatu faktor yang dapat mempengaruhi minat pemanfaatan Sistem Iinformasi terhadap penggunaan Sistem Informasi.
Menurut Davis et al.,(1989) model TAM (Technology Acceptance Model),
terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi minat dalam menggunakan sistem
informasi yaitu :
1. Perceived usefulness (persepsi pengguna terhadap manfaat system informasi)
2. Perceived ease of use (persepsi pengguna terhadap kemudahan menggunakan sistem informasi).
Kemudahan dalam penggunaan teknologi atau sistem informasi akan
menimbulkan perasaan dalam diri dosen bahwa sistem itu mempunyai kegunaan
19
dan karenanya menimbulkan rasa yang nyaman bila mengajar dengan
menggunakan aplikasi kuliah online dan meningkatkan kualitas mengajar dosen.
Menurut Goetch dan Davis (dalam Tjiptono,2005 : 10) menjelaskan bahwa kualitas merupakan kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, sumber daya manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan.
“Guru adalah orang yang paling penting dalam menciptakan suatu lingkungan belajar yang sesuai guna mengoptimalkan kemampuan belajar siswa. Maka bagi guru di masa depan untuk berhasil, para pendidik harus mendorong pengalaman pembelajaran yang kontekstual yang berkelanjutan dengan TI&K atau mungkin lingkungan berbasis TIK.” (Atkinson & Lee, 2001:162).
Kualitas pembelajaran dapat dikatakan sebagai gambaran mengenai baik-
buruknya hasil yang dicapai oleh peserta didik dalam proses pembelajaran yang
dilaksanakan. Universitas dianggap bermutu bila berhasil mengubah sikap,
perilaku dan keterampilan peserta didik dikaitkan dengan tujuan pendidikannya.
Mutu pendidikan sebagai sistem selanjutnya tergantung pada mutu komponen
yang membentuk sistem, serta proses pembelajaran yang berlangsung hingga
membuahkan hasil.
Berkaitan dengan pembelajaran yang berkualitas, Pudji Muljono (2006:29) menyebutkan bahwa konsep mutu pembelajaran mengandung lima rujukan, yaitu: “(1) kesesuaian, (2) daya tarik, (3) efektivitas, (4) efisiensi dan (5) produktivitas pembelajaran”. Penjelasan kelima rujukan yang membentuk konsep mutu pembelajaran dari Pudji Muljono (2006:29-30) adalah sebagai berikut:
1. Kesesuaian meliputi indikator sebagai berikut: sepadan dengan
karakteristik peserta didik, serasi dengan aspirasi masyarakat maupun
perorangan, cocok dengan kebutuhan masyarakat, sesuai dengan kondisi
20
lingkungan, selaras dengan tuntutan zaman, dan sesuai dengan teori,
prinsip, dan / atau nilai baru dalam pendidikan.
2. Pembelajaran yang bermutu juga harus mempunyai daya tarik yang kuat,
indikatornya meliputi: kesempatan belajar yang tersebar dan karena itu
mudah dicapai dan diikuti, isi pendidikan yang mudah dicerna karena
telah diolah sedemikian rupa, kesempatan yang tersedia yang dapat
diperoleh siapa saja pada setiap saat diperlukan, pesan yang diberikan
pada saat dan peristiwa yang tepat, keterandalan yang tinggi, terutama
karena kinerja lembaga clan lulusannya yang menonjol, keanekaragaman
sumber baik yang dengan sengaja dikembangkan maupun yang sudah
tersedia dan dapat dipilih serta dimanfaatkan untuk kepentingan belajar,
clan suasana yang akrab hangat dan merangsang pembentukan kepribadian
peserta didik.
3. Efektivitas pembelajaran sering kali diukur dengan tercapainya tujuan,
atau dapat pula diartikan sebagai ketepatan dalam mengelola suatu situasi,
atau “doing the right things”. Pengertian ini mengandung ciri: bersistem
(sistematik), yaitu dilakukan secara teratur, konsisten atau berurutan
melalui tahap perencanaan, pengembangan, pelaksanaan, penilaian dan
penyempurnaan, sensitif terhadap kebutuhan akan tugas belajar dan
kebutuhan pernbelajar, kejelasan akan tujuan dan karena itu dapat
dihimpun usaha untuk mencapainya, bertolak dari kemampuan atau
21
kekuatan mereka yang bersangkutan (peserta didik, pendidik, masyarakat
dan pemerintah).
4. Efisiensi pembelajaran dapat diartikan sebagai kesepadanan antara waktu,
biaya, dan tenaga yang digunakan dengan hasil yang diperoleh atau dapat
dikatakan sebagai mengerjakan sesuatu dengan benar. Ciri yang
terkandung meliputi: merancang kegiatan pembelajaran berdasarkan
model mengacu pada kepentingan, kebutuhan kondisi peserta didik
pengorganisasian kegiatan belajar dan pembelajaran yang rapi, misalnya
lingkungan atau latar belakang diperhatikan, pemanfaatan berbagai
sumber daya dengan pembagian tugas seimbang, serta pengembangan dan
pemanfaatan aneka sumber belajar sesuai keperluan, pemanfaatan sumber
belajar bersama, usaha inovatif yang merupakan penghematan, seperti
misalnya pembelajaran jarak jauh dan pembelajaran terbuka yang tidak
mengharuskan pembangunan gedung dan mengangkat tenaga pendidik
yang digaji secara tetap. Inti dari efisiensi adalah mengembangkan
berbagai faktor internal maupun eksternal (sistemik) untuk menyusun
alternatif tindakan dan kemudian memilih tindakan yang paling
menguntungkan.
5. Produktivitas pada dasarnya adalah keadaan atau proses yang
memungkinkan diperolehnya hasil yang lebih baik dan lebih banyak.
Produktivitas pembelajaran dapat mengandung arti: perubahan proses
22
pembelajaran (dari menghafal dan mengingat ke menganalisis dan
mencipta), penambahan masukan dalam proses pembelajaran (dengan
menggunakan berbagai macam sumber belajar), peningkatan intensitas
interaksi peserta didik dengan sumber belajar, atau gabungan ketiganya
dalam kegiatan belajar-pembelajaran sehingga menghasilkan mutu yang
lebih baik, keikutsertaan dalam pendidikan yang lebih luas, lulusan lebih
banyak, lulusan yang lebih dihargai oleh masyarakat, dan berkurangnya
angka putus sekolah.
Berdasarkan uraian diatas, penulis menuangkan kerangka pemikirannya dalam
bentuk skema kerangka pemikiran sebagai berikutnya :
Tabel 1.1
Skema Kerangka Pemikiran
Sistem Informasi kuliah online (Var X)
1. Infrastruktur eLearning
2. Sistem dan Aplikasi e-Learning
3. Konten e-Learning
Komponen eLearning:
Romi Satrio Wahono. Jurnal Teknodik No. 21/XI/TEKNODIK
Minat (Var Y)
1. Perceived usefulness
P 2. Perceived ease of use
Faktor-faktor yang mempengaruhi minat untuk menggunakan sistem informasi.
Davis et al.,(1989) model TAM
Kualitas mengajar dosen (Var Z)
1. Kesesuaian
2. Daya tarik
3. Efektifitas Pembelajaran
4. Efisiensi Pembelajaran
5. Produktivitas
Konsep kualitas pembelajaran dari Pudji Muljono (2006:29-30)
23
Adapun teori penghubung yang menghubungkan variable X ,Y dan Z dapat
dilihat dari gambar dibawah ini :
Gambar 1.3
Teori Penghubung Antara Sistem Informasi Kuliah Online,Minat dosendan implikasinya pada Kualitas mengajar dosen.
1.6.2 Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara yang diberikan peneliti yang
diungkapkan dalam pernyataan yang dapat diteliti. Berdasarkan kerangka
pemikiran yang telah diungkapkan diatas penulis memberikan hipotesis
sebagai berikut :
“Implementasi Sistem Informasi Kuliah Online pengaruhnya terhadap minat
dosen dan implikasinya pada kualitas mengajar dosen di UNIKOM”.
1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian
Sesuai dengan judul penelitian ini yaitu manfaat Sistem informasi
kuliah online di Unikom maka tempat dimana akan dilakukan penelitian
adalah di Unikom Bandung.
Sistem Informasi Kuliah Online Minat dosen
Kualitas mengajar dosen
24
Adapun jadwal penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah sebagai berikut:
Tabel 1.2Jadwal Penelitian
No. KegiatanBulan
Okt ’10 Nov ‘10 Des ‘10 Jan ‘11 Feb ’111 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1.
Presurvei:a. Persiapan judul
skripsib. Persiapan teori
pendukung judul skripsi
c. Pengajuan judul skripsi
d. Cari perusahaan
2.
Proses Usulan (UP bab 1-3) Penelitan:a. Penulisan UPb. Bimbingan UPc. seminar UPd. Revisi UP
3.
Penyusunan Skripsi:a. Pengumpulan
datab. Pengolahan dan
Analisis Datac. Bimbingan &
Penulisan Skripsi
d. Sidang Skripsi
4.e. Revisi
Sidang