BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalaheprints.umm.ac.id/38952/2/BAB I.pdf · 2018-10-31 · 1...

22
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jaman globalisasi seperti sekarang ini dapat kita ketahui bahwa berbagai aspek yang terkait dengan kelangsungan hidup manusia telah mengalami perkembangan yang cukup pesat. Perkembangan tersebut antara lain yaitu, perkembangan di bidang IPTEK, kesehatan, perindustrian, pembangunan dan bidang yang berpengaruh lainnya. Bidang IPTEK merupakan bidang yang mendapat dampak atau pengaruh paling besar di era globalisasi, dewasa ini telah muncul produk-produk yang berhubungan dengan IPTEK yang keluar di pasaran dan diminati oleh banyak konsumen. Misalnya, handphone dengan harga murah yang dilengkapi fitur canggih, perlengkapan medis yang juga telah dilengkapi teknologi canggih guna mempermudah kerja para tenaga medis, dan masih banyak yang lainnya. Bersamaan dengan perkembangan di bidang IPTEK masyarakat saat ini telah banyak yang menggunakan internet untuk memdudahkan kegiatan mereka sehari-harinya. Kebiasaan menggunakan internet tersebut tidak melulu pada kalangan anak muda atau remaja, bahkan anak kecil sampai orang tuapun telah terbiasa menggunakan internet. Mengingat dewasa ini para anak kecil telah diberi kebebasan untuk menggunakan smartphone yang mendukung untuk mengakses internet dengan mudahnya dan para orang tua juga saat ini tidak lagi gaptek seperti dulu lagi. Banyak orang tua di jaman globalisasi saat ini telah mampu menggunakan internet baik melalui telephone pintar mereka ataupun juga melalui komputer ataupun laptop.

Transcript of BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalaheprints.umm.ac.id/38952/2/BAB I.pdf · 2018-10-31 · 1...

Page 1: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalaheprints.umm.ac.id/38952/2/BAB I.pdf · 2018-10-31 · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jaman globalisasi seperti sekarang

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Jaman globalisasi seperti sekarang ini dapat kita ketahui bahwa berbagai

aspek yang terkait dengan kelangsungan hidup manusia telah mengalami

perkembangan yang cukup pesat. Perkembangan tersebut antara lain yaitu,

perkembangan di bidang IPTEK, kesehatan, perindustrian, pembangunan dan

bidang yang berpengaruh lainnya. Bidang IPTEK merupakan bidang yang

mendapat dampak atau pengaruh paling besar di era globalisasi, dewasa ini telah

muncul produk-produk yang berhubungan dengan IPTEK yang keluar di pasaran

dan diminati oleh banyak konsumen. Misalnya, handphone dengan harga murah

yang dilengkapi fitur canggih, perlengkapan medis yang juga telah dilengkapi

teknologi canggih guna mempermudah kerja para tenaga medis, dan masih banyak

yang lainnya.

Bersamaan dengan perkembangan di bidang IPTEK masyarakat saat ini

telah banyak yang menggunakan internet untuk memdudahkan kegiatan mereka

sehari-harinya. Kebiasaan menggunakan internet tersebut tidak melulu pada

kalangan anak muda atau remaja, bahkan anak kecil sampai orang tuapun telah

terbiasa menggunakan internet. Mengingat dewasa ini para anak kecil telah diberi

kebebasan untuk menggunakan smartphone yang mendukung untuk mengakses

internet dengan mudahnya dan para orang tua juga saat ini tidak lagi gaptek seperti

dulu lagi. Banyak orang tua di jaman globalisasi saat ini telah mampu menggunakan

internet baik melalui telephone pintar mereka ataupun juga melalui komputer

ataupun laptop.

Page 2: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalaheprints.umm.ac.id/38952/2/BAB I.pdf · 2018-10-31 · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jaman globalisasi seperti sekarang

2

Semua kalangan di masyarakat kebanyakan telah menggunakan internet

akan tetapi penggunaan pada tiap masyarakat berbeda. Misalnya, untuk anak-anak

menggunakan internet kebanyakan untuk bermain game dan melihat acara kartun

di youtube. Untuk anak muda atau remaja menggunakan internet untuk mengakses

sosial media mereka dan juga untuk bermain game dan tambhan untuk remaja putri

juga biasanya menggunakan internet untuk berbelanja online serta bisnis onilne.

Hampir sama dengan yang dilakukan remaja putri penggunaan internet pada

kelompok ibu-ibu juga digunakan untuk berbelanja dan berbisnis online, bedanya

jika remaja putri menggunakan internet untuk aktif di sosial media kelompok ibu-

ibu biasanya lebih aktif untuk mencari gosip terbaru dari artis dalam negeri. Dan

untuk para bapak-bapak menggunakan internet biasanya untuk mengakses berita

terbaru dalam dan luar negeri, baik berita politik ataupun berita olahraga.

Penggunaan internet di kalangan masyarakat kita saat ini semakin lama

semakin meningkat frekuensinya dari tahun ke tahun, salah satu faktor dari hal

tersebut adalah semakin banyaknya smartphone yang dijual di pasaran dengan

harga murah yang telah dilengkapi fitur-fitur canggih di dalamnya serta banyak

operator provider yang menjual simcard dengan promo internet dan harga yang

cukup murah. Banyak operator provider yang berlomba-lomba untuk menarik

minat konsumen di pasar dengan saling mengadu promo internet. Mulai dari paket

internet yang jumlah kuotanya banyak dengan harga yang terjangkau, paket internet

yang menjanjikan koneksi stabil, dan paket internet yang jumlah kuotanya banyak

dan dijual sangat murah namun kouta tersebut hanya bisa digunakan secara

midnight yaitu pukul 00.00 WIB sampai jam 06.00 WIB.

Page 3: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalaheprints.umm.ac.id/38952/2/BAB I.pdf · 2018-10-31 · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jaman globalisasi seperti sekarang

3

Dewasa ini penggunaan internet memang dirasa sangat membantu bagi

kehidupan masyarakat, akan tetapi apabila penggunaannya terlalu berlebihan

tentunya juga akan menimbulkan dampak yang negatif. Misalnya, dengan terlalu

sering kita menggunakan internet atau bersosial media dan bermain game kita jadi

menjadi individu yang anti sosial atau kurang peduli dengan lingkungan sosial di

sekitar kita. Dengan adanya internet hal-hal yang berbau pornografi, perjudian,

penipuan, penculikan dan yang lainnya akan mudah kita jumpai di dalam dunia

maya.

Segi positif dari penggunaan internet yaitu komunikasi antar manusia jadi

lebih mudah dilakukan dan informasi dari seluruh penjuru dunia bisa dengan mudah

dan cepatnya kita akses atau kita ketahui. Dengan internet kita juga dengan

mudahnya untuk melakukan bisnis ataupun berdagang di dunia maya dengan

jangkauan yang lebih luas cara yang mudah. Selain itu media internet juga bisa kita

gunakan untuk saling menukar data melalui e-mail dan juga bisa sebagai lahan

untuk lahan informasi dibidang pendidikan, budaya, dan lainnya.

Keuntungan atau dampak posistif dalam menggunakan internet mungkin

untuk saat ini penggunaan media internet sebagai alat untuk mempermudah kita

dalam melakukan usaha atau berbisnis di dunia maya atau online shop. Dewasa ini

masyarakat kita dipermudah dengan adanya beberapa aplikasi untuk berbelanja dan

berdagang atau bisnis secara online, hal ini menjadi salah satu keuntungan yang

dirasa paling bagus dari penggunaan media internet. Akan tetapi hal tersebut juga

sekaligus membawa dampak yang negatif, salah satunya yaitu tindakan penipuan

dan juga tindakan lainnya yang mampu merugikan dari pihak pedagang dan

pembeli. Perilaku yang dapat merugikan orang tersebut bisa juga disebut dengan

Page 4: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalaheprints.umm.ac.id/38952/2/BAB I.pdf · 2018-10-31 · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jaman globalisasi seperti sekarang

4

perilaku moral hazard. Moral hazard adalah sifat atau perilaku dari seorang

individu yang mampu merugikan dan beresiko bagi orang lain, kerugian ini tidak

hanya ditanggung oleh dirinya sendiri akan tetapi juga akan berdampak pada orang

disekitar.

Perilaku moral hazard tersebut bisa atau sering kita jumpai dalam bidang

jasa asuransi dan dunia pasar modal, akan tetapi untuk kali ini penulis akan

mencoba untuk membahas perilaku moral hazard yang terjadi dalam dunia maya

yaitu online shop. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa kemudahan kita

untuk berbelanja di dunia maya juga secara tidak langsung membawa dampak yang

negatif, salah satunya penipuan. Dalam dunia online shop penipuan atau tindakan

lain yang bisa merugikan beberapa pihak bisa saja terjadi. Salah satu contohnya

yaitu ketika kita memesan barang di online shop dan barang tersebut salah atau

terlambat pengirimannya sehingga tidak sampai atau terlambat datang di alamat

yang telah dituliskan oleh pembeli, tentu hal tersebut sangatlah merugikan bagi

pihak pembeli. Sedangakan untuk pebisnis online perilaku moral hazard yang biasa

menimpanya yaitu ketika mereka terkena tipu oleh pembeli dan biasa juga

barangnya di plagiasi oleh pebisnis lainnya.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut rumusan masalahnya adalah:

Bagaimana perilaku moral hazard dalam bisnis online pada pebisnis muda dan

pengguna di Kota Malang?

Page 5: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalaheprints.umm.ac.id/38952/2/BAB I.pdf · 2018-10-31 · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jaman globalisasi seperti sekarang

5

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan deskripsi dan analisa mengenai

perilaku moral hazard dalam bisnis online pada pebisnis muda dan pengguna

di Malang.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Akademis

Penelitian ini dapat memberikan kontribusi pengetahuan bagi bidang

Sosiologi, khususnya mengenai kajian perilaku moral hazard. Dan penelitian

ini menggunakan teori Moralias dari Emile Durkheim dalam analisis

pembahasannya.

1.4.2 Manfaat Praktis

a. Mahasiswa

Dengan melakukan penelitian ini mampu menambah wawasan dan

pengalaman bagi mahasiswa dalam mengkaji permasalahan yang terkait

dengan perilaku moral hazard, serta penelitian ini sebagai syarat bagi

mahasiswa untuk mendapatkan gelar sarjana.

b. Masyarakat

Dapat memberikan tambahan informasi mengenai perilaku moral

hazard di dalam bisnis online atau online shop, sehingga masyarakat bisa

lebih berhati-hati dalam melakukan kegiatan jual beli di dunia maya.

Page 6: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalaheprints.umm.ac.id/38952/2/BAB I.pdf · 2018-10-31 · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jaman globalisasi seperti sekarang

6

c. Jurusan Sosiologi Universitas Muhammadiyah Malang

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi atau

bahan perbandingan apa bila penelitian yang sama dapat diadakan pada

waktu yang akan datang, serta dapat memberikan sumbangan pengetahuan

bagi mahasiswa maupun dosen terkait dengan perilaku moral hazard pada

bisnis online di Kota Malang.

1.5 Definisi Konsep

1.5.1 Perilaku Moral Hazard

Moral hazard merupakan perilaku tidak jujur dalam memberikan informasi

kepada pihak lain membuat yang kontrak kerja sama demi untuk memenuhi

keinginannya (Mitnick, Barry:1996). Moral hazard dalam konteks teori keagenan

terjadi karena ada asimetri informasi antara prinsipal (pemilik, pemegang saham)

dengan agen (manajer). Asimetri informasi merupakan ketidakseimbangan

informasi antara pihak yang dapat memperoleh dan memanfaatkan informasi untuk

kepentingannya dengan pihak lain yang tidak dapat memperoleh informasi yang

sama (Scoot william:2000). Asimetri informasi muncul sebagai akibat adanya

pemisahan antara fungsi kepemilikan dan pengelolaan. Dalam teori keagenan

prinsipal (pemilik) merupakan pihak yang mendelegasikan wewenangnya kepada

agen (manajer) dalam sebuah hubungan kontrak kerja (Freeman, R. E:1994).

1.5.2 Bisnis Online

Menurut Kasmir dan Jakfar (2012), bisnis adalah usaha yang dijalankan

yang tujuan utamanya adalah keuntungan. Menurut Grififin dan Ebert (2007),

bisnis adalah organisasi yang menyediakan barang atau jasa dengan maksud

Page 7: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalaheprints.umm.ac.id/38952/2/BAB I.pdf · 2018-10-31 · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jaman globalisasi seperti sekarang

7

mendapatkan laba. Menurut Raymond E Glos yang dikutip oleh Umar (2005),

dalam bukunya yang berjudul “Business : its nature and environment : An

Introduction” yang dikutip oleh Umar, bisnis adalah seluruh kegiatan yang

diorganisasikan oleh orang orang yang berkecimpung dalam bidang perniagaan dan

industry yang menyediakan barang dan jasa untuk kebutuhan mempertahankan dan

memperbaiki standard serta kualitas hidup mereka.

Bisnis online adalah bisnis yang dijalankan secara online dengan

menggunakan jaringan internet, sedangkan informasi yang akan disampaikan atau

dijual biasanya menggunakan media website atau aplikasi. Bisnis online memiliki

prospek yang cukup besar di masa mendatang, karena kini hampir semua orang

menginginkan kepraktisan dan kemudahan dalam hal memenuhi kebutuhan sehari-

hari.

1.6 Metode Penelitian

1.6.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian

Apabila dilihat dari jenis datanya penelitian ini bisa dikatakan sebagai

penelitian kualitatif. Namun penulis disini memilih untuk menggunakan metode

campuran atau mixed method. Hal ini dikarenakan dalam penelitian ini akan

menggunakan teori Moralitas dari Emilie Durheim untuk mengkaji permasalahan

tentang perilaku moral hazard dalam bisnis online. Metode campuran ini dirasa

cocok untuk menjembatani penulis dalam menggunakan teori Moralitas dari

Durkheim, dengan menggunakan metode campuran, peneliti bisa mendapat data

yang lebih mendalam. Mix-method penelitian adalah metode yang memadukan

pendekatan kualitatif dan kuantitatif dalam hal metodologi (seperti dalam tahap

Page 8: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalaheprints.umm.ac.id/38952/2/BAB I.pdf · 2018-10-31 · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jaman globalisasi seperti sekarang

8

pengumpulan data), dan kajian model campuran memadukan dua pendekatan dalam

semua tahapan proses penelitian (Abbas:2010). Sedangkan menurut Creswell, mix-

methods merupakan pendekatan penelitian yang mengkombinasikan atau

mengasosiasikan bentuk kualitatif dan kuantitatif. Sedangkan menurut Johnson dan

Cristensen (2012), Mix-Methods atau metode penelitian kombinasi merupakan

pendekatan dalam penelitian yang mengkombinasikan atau menghubungkan antara

metode penelitian kualitatif dan kuantitatif (mencakup landasan filosofis,

penggunaan pendekatan dan mengkombinasikan kedua pendekatan dalam

penelitian). Sehingga dari berbagai definisi para ahli di atas dapat disimpulkan

bahwa Mix-method penelitian adalah penelitian yang memadukan atau

mengkombinasikan pendekatan penelitian kualitatif dan kuantitatif.

Julia Brannen mengemukakan tiga cara menggabungkan metode kualitatif

dan kauntitatif, yaitu:

1. Metode kuantitatif digunakan sebagai metode dominan (utama) sementara

metode kualititaf sebagai metode penunjang. Metode kualitatif sebagai metode

penunjang digunakan untuk beberapa fungsi. Pertama, dijadikan sebagai penyedia

hipotesis yang akan diuji dengan penelitian kuantitatif. Kedua, untuk

mengembangkan dan memandu instrumen-instrumen penelitian, kuesioner, skala

dan indeks. Ketiga, digunakan dalam interpretasi dan klarifikasi data kuantitatif.

2. Metode kualitatif digunakan sebagai metode dominan sementara metode

kuantitatif sebagai metode penunjang. Penggunaan metode kuantitatif sebagai

metode penunjang terhadap metode kualitatif adalah untuk mengisi tiga fungsi.

Pertama, metode kuantitatif memberikan data latar belakang yang terukur untuk

Page 9: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalaheprints.umm.ac.id/38952/2/BAB I.pdf · 2018-10-31 · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jaman globalisasi seperti sekarang

9

mengkontekstualisasikan studi-studi intensif skala kecil. Kedua, untuk menguji

hipotesis yang dilepaskan oleh survei kualitatif. Ketiga, survei kuantitatif dapat

memberikan landasan bagi sampling kasus-kasus dan kelompok-kelompok

pembanding yang membentuk studi intensif.

3. Penggunaan metode kualitatif dan kuantitatif dengan bobot yang seimbang.

Metode gabungan dapat digunakan pada dua studi yang terpisah tetapi

berhubungan, yang satu sama lain berbeda pada setiap tahap proses penelitian.

Masing-masing studi dapat berdiri sendiri dari tahap pembuatan desain sampai

seterusnya. Dapat pula kedua metode dipadukan dalam satu studi dengan titik

sambung pada fase survei lapangan, pada fase analisis, atau pada saat penulisan

laporan akhir. Kedua metode dapat digunakan secara simultan atau bertalian (Julia

Brannen:1999).

Penjelasan ketiga poin mengenai metode campuran dari Julian Brannen

tersebut tidak semuanya akan menjadi acuan bagi peneliti untuk mengolah data,

dari ketiga poin tersebut peneliti menggunakan poin kedua. Jadi penelitian ini akan

menggunakan metode kualitatif metode yang lebih dominan daripada metode

kauntitatif. Metode kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam

terkait perilaku moral hazard pada pebisnis dan pengguna online shop di Kota

Malang. Pebisnis atau subjek penelitian yang digunankan pada penelitian ini

berjumlah lima orang dan kelima subjek tersebut merupakan seorang mahasiswa

dari beberapa perguruan tinggi yang ada di Kota Malang. Dari kelima subjek ini

nantinya peneliti akan menggali informasi terkait perilaku moral hazard yang biasa

menimpa subjek sebagai pebisinis muda. Sedangkan, metode kuantitatif akan

digunakan untuk memperoleh data tambahan terkait perilaku moral hazard yang

Page 10: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalaheprints.umm.ac.id/38952/2/BAB I.pdf · 2018-10-31 · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jaman globalisasi seperti sekarang

10

dialami ataupun juga dilakukan oleh pengguna online shop itu sendiri melalui

penyebaran angket. Dalam penelitian ini penyebaran angket dilakukan di beberapa

perguruan tinggi di Malang, perguruan tinggi tersebut antara lain yaitu Universitas

Brawijawa, Universitas Negeri Malang, dan Universitas Muhammadiyah Malang.

Responden yang dipilih dalam penelitian ini yaitu berjumlah 33 mahasiswa

pengguna online shop, jumlah 33 mahasiswa tersebut didapat dari hasil survey awal

penelitian.

Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus sebagai bagian dari

penelitian kualitatif. Studi kasus berfokus pada spesifikasi kasus dalam suatu

kejadian baik itu yang mencakup individu, kelompok budaya, ataupun suatu potret

kehidupan. Yin (2011), mengatakan studi kasus adalah sebuah penyelidikan

empiris yang menginvestigasi fenomena kontemporer dalam konteks kehidupan

nyata, khususnya ketika batas antara fenomena dan konteks tidak begitu jelas. Ary

dalam Idrus (2009), studi kasus adalah suatu penyelidikan intensif tentang seorang

individu, namun studi kasus terkadang dapat juga dipergunakan untuk menyelidiki

unit sosial yang kecil seperti keluarga, sekolah, kelompok-kelompok “geng” anak

muda.

Tujuan penggunaan penelitian studi kasus adalah untuk menjelaskan

bagaimana keberadaan dan mengapa kasus tersebut terjadi. Penelitian studi kasus

bukan sekedar menjawab pertanyaan penelitian tentang ‘apa’ (what) obyek yang

diteliti, tetapi lebih menyeluruh dan komprehensif lagi adalah tentang ‘bagaimana’

(how) dan ‘mengapa’ (why).

Yin (Idrus:2009), membagi proses peneltian menjadi dua jenis yaitu proses

penelitian studi kasus tunggal dan proses penelitian studi kasus jamak.

Page 11: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalaheprints.umm.ac.id/38952/2/BAB I.pdf · 2018-10-31 · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jaman globalisasi seperti sekarang

11

Perbedaannya adalah pada jumlah kasus pada studi kasus jamak lebih dari satu.

Artinya, membutuhkan replikatif proses yang lebih panjang untuk

mengintegrasikan hasil- hasil kajian dari tiap-tiap kasus. Studi kasus digunakan

dalam penelitian ini karena studi kasus merupakan salah satu metode penelitian

ilmu-ilmu sosial. Selain studi kasus masih ada beberapa metode yang lain seperti

eksperimen, survei, historis dan analisis informasi dokumenter (seperti dalam studi-

studi ekonomi). Sehingga berdasarkan penjelasan diatas penelitian ini akan

menggunakan metode campuran dan pendekatan studi kasus untuk mengkaji

perihal perilaku moral hazard dalam bisnis online di Kota Malang.

1.6.2 Lokasi Peneltian

Penelitian ini dilaksanakan di Kota Malang Jawa Timur dan dimulai sejak

awal bulan April 2018 dengan berfokus kepada pebisnis muda yang ada di Kota

Malang ini. Untuk waktu dari hari penelitian ini penulis memulainya dari pukul

10.00 WIB – selesai dan untuk harinya peneliti menyesuaikan pada permintaan dari

subjek penelitian. Pemilihan lokasi ini dikarenakan Kota Malang adalah domisili

saat ini dari peneliti, sehingga pemilihan lokasi ini dapat mempermudah peneliti

untuk mencari data. Dan alasan lainnya yaitu, Malang termasuk salah satu kota

yang memiliki pebisnis muda cukup banyak, dimana pebisnis tersebut kebanyakan

adalah para mahasiswa sehingga peneliti tidak terlalu sulit untuk menemukan

pebisnis muda di Kota Malang.

1.6.3 Teknik Penentuan Subjek Penelitian

Penentuan subjek penelitian disini menggunakan teknik snowball sampling.

Menurut Sugiyono (2012), snowball sampling adalah teknik penentuan

sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian sampel ini disuruh memilih

Page 12: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalaheprints.umm.ac.id/38952/2/BAB I.pdf · 2018-10-31 · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jaman globalisasi seperti sekarang

12

teman-temannya untuk dijadikan sampel begitu seterusnya, sehingga

jumlah sampel semakin banyak. Ibarat bola salju yang menggelinding semakin

lama semakin besar. Pada penelitian kualitatif banyak menggunakan purposive dan

snowball sampling. Dalam penelitian ini penulis berhasil mendapatkan narasumber

atau informan pertama untuk diwawancarai oleh penulis. Dari informan ini peneliti

berhasil mendapatkan informasi terkait perilaku moral hazard pada bisnis online,

disini peneliti juga berhasil mendapatkan informasi lain terkait informan yang akan

penulis wawancarai berikutnya. Dari informan pertama ini penulis mendapatkan

lima narasumber dan sekaligus menjadi subjek penelitian, kelima subjek tersebut

merupakan mahasiswa di beberapa perguruan tinggi di Malang. Lima subjek

penelitian tersebut masih menempuh pendidikan di Universitas Brawijaya,

Universitas Negeri Malang, Dan Politeknik Negeri Malang. Berikut gambar

dibawah merupakan salah satu teknik snowball sampling.

Hasil wawancara dari informan pertama membuat peneliti memilih

purposive sampling untuk lebih mendapatkan data yang lebih akurat . Purposive

sampling menurut Sugiyono (2012), adalah teknik penentuan sampel dengan

Page 13: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalaheprints.umm.ac.id/38952/2/BAB I.pdf · 2018-10-31 · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jaman globalisasi seperti sekarang

13

pertimbangan tertentu. Peneliti harus mengambil sampel berdasarkan parameter

yang sudah ditetapkan, dengan syarat-syarat yang telah direncanakan terlebih

dahulu oleh peneliti, dan dalam penelitian ini peneliti memustuskan untuk

menggunakan kriteria atau syarat sebagai berikut;

a) Pebisnis online berusia 20-23 tahun

b) Berdomisili di Kota Malang

c) Berkecimpung di dunia bisnis online minimal dalam kurun waktu setahun

terakhir

d) Pengguna jasa bisnis online (mahasiswa) di Kota Malang.

Alasan peneliti mengambil subjek tersebut untuk mendapatkan data tentang

perilaku moral hazard dalam bisnis online di Kota Malang. Perilaku moral hazard

pada bisnis online bisa dilakukan oleh pebisnis ataupun penggunanya. Jadi

pemilihan dua metode tersebut dirasa pas menurut penulis untuk mendapatkan data

yang tepat. Setelah mendapatkan informasi dari kelima subjek pertama yang

merupakan pebisnis online di Kota Malang, penulis akhirnya mendapatkan

informasi terkait subjek selanjutnya yaitu beberapa orang pengguna online shop

1.6.4 Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini dapat dikelompokkan kedalam dua

klasifikasi, yaitu data primer dan data sekunder.

a. Data Primer

Data Primer merupakan data yang diperoleh secara langsung oleh

peneliti tanpa melalui perantara ataupun sumber lainnya. Data primer

didapatkan dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang telah

Page 14: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalaheprints.umm.ac.id/38952/2/BAB I.pdf · 2018-10-31 · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jaman globalisasi seperti sekarang

14

ditentukan sebelumnya oleh peneliti. Adapaun data primer dalam penelitian

ini didapatkan melalui pengamatan atau observasi secara langsung terhadap

perilaku moral hazard dalam bisnis online di Kota Malang, serta wawancara

dengan subyek maupun informan yang telah ditentukan sebelumnya. Dan

data tambahan dari pengguna online shop di Kota Malang.

Sumber data primer yang digunakan oleh peneliti yaitu bersumber dari:

a. Subjek Penelitian

Subjek penelitian yang diteliti adalah pebisnis muda yang

berkecimpung di dunia bisnis online dan berdomisili di Kota Malang

dengan umur 20-23 tahun dan pengguna jasa online shop.

Tabel 1.1 Data Pebisnis Muda dan Pengguna Online Shop di Kota Malang

No. Nama Status Keterangan

1 Lidia Karunia Putri Mahasiswi

POLINEMA Malang

- Bisnis

hijab

- Bisnis

skincare

dan

kosmetik

2 Devi Puspitasari Mahasiswi

Universitas

Brawijaya

- Bisnis

hijab

- Bisnis

kuliner

3 Kartika Puspitasari Mahasiswi

Universitas Negeri

Malang

Bisnis kuliner

4 Nikita Yasha

Prameswari

Mahasiswi

Universitas Negeri

Malang

Bisnis skincare

dan kosmetik

5 Sri Juli Indraswari Mahasiswi

Universitas Negeri

Malang

- Bisnis

kuliner

- Bisnis

hijab

6 Linda Yati Universitas

Muhammadiyah

Malang

- Pengguna

online

shop.

Page 15: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalaheprints.umm.ac.id/38952/2/BAB I.pdf · 2018-10-31 · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jaman globalisasi seperti sekarang

15

7 Asmaul Husna Universitas Negeri

Malang

- Pengguna

online

shop

8 Abdullah Hanif Universitas Negeri

Malang

- Pengguna

online

shop

9 Larizza Novianti Universitas

Brawijaya

- Pengguna

online

shop

10 Putri Aida Rochmana Universitas

Muhammadiyah

Malang

- Pengguna

online

shop

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung oleh

peneliti dari obyek penelitian ataupun merupakan data yang diperoleh dari

perantara media tertentu maupun sumber lainnya. Data sekunder dalam

penelitian ini dapat berupa hasil penelitian terdahulu,buku, foto, akun sosial

media tempat subjek penelitian berjualan di dunia maya dan juga dokumen

resmi baik dari pemerintah maupun pribadi yang ada kaitannya dengan

persoalan perilaku moral hazard dalam bisnis online di Kota Malang.

1.6.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam

sebuah penelitian, karena tujuannya untuk memperoleh data yang lengkap dan

sesuai dengan standart yang telah ditetapkan. Oleh karena itu peneliti dapat

melakukan pengumpulan data dengan beberapa metode sebagai berikut :

a. Wawancara

Wawancara adalah cara menghimpun bahan keterangan yang dilakukan

dengan tanya jawab secara lisan secara sepihak berhadapan muka, dan dengan arah

Page 16: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalaheprints.umm.ac.id/38952/2/BAB I.pdf · 2018-10-31 · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jaman globalisasi seperti sekarang

16

serta tujuan yang telah ditetapkan (Anas Sudjiono:1996). Ada beberapa kelebihan

pengumpulan data melalui wawancara, diantaranya pewawancara dapat melakukan

kontak langsung dengan subjek penelitian yang akan dinilai, data diperoleh secara

mendalam, yang diinterview bisa mengungkapkan isi hatinya secara lebih luas,

pertanyaan yang tidak jelas bisa diulang dan diarahkan yang lebih bermakna.

Wawancara dilakukan secara tidak terstruktur dengan tujuan agar

pertanyaan dapat mengalir sesuai dengan pembicaraan yang dilakukan. Hal ini juga

untuk membangun kesan bahwa antara peneliti dengan informan tidak ada jarak

atau berstatus sama.

Wawancara dalam penelitian ini dilakukan kepada subjek penelitian yang

telah ditetapkan sebelumnya yaitu pebisnis muda yang berkecimpung pada bisnis

online di Kota Malang dan pengguna jasa online shop. Wawancara kepada pebisnis

muda dilakukan oleh peneliti dalam kurun waktu 10 hari, dimana dalam 10 hari di

awal bulan April 2018 penulis mewawancarai lima narasumber tersebut. Dalam

proses wawancara ini penulis terlebih dahulu membuat janji kepada narasumber

untuk menentukan waktu dan tempat untuk melakukan wawancara. Dari kelima

narasumber tersebut kebayakan memilih waktu sekitar pukul 10.00 WIB untuk

melakukan proses wawancara dan kami melakukan wawancara tersebut di cafe

yang tidak jauh dari kampus mereka menempuh pendidikan. Serta untuk

wawancara kepada pengguna online shop dilakukan pada awal bulan Juli 2018, dan

untuk waktu dan tempat menyesuaikan.

Proses wawancara dengan subjek penelitian tidak mengalami kendala yang

berarti, hanya saja ada salah satu subjek penelitian yang sulit untuk ditemui

Page 17: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalaheprints.umm.ac.id/38952/2/BAB I.pdf · 2018-10-31 · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jaman globalisasi seperti sekarang

17

dikarenakan sibuk dengan pengerjaan tugas akhir atau skripsi. Durasi wawancara

yang dilakukan penulis kurang lebih setengah jam. Dan hasil dari beberapa

wawancara tersebut sudah mampu menampilkan atau menghasilkan data tentang

perilaku moral hazard yang terjadi dalam bisnis online, baik bagi pebisnis ataupun

pengguna.

b. Dokumentasi

Menurut Suharsimi Arikunto (2002), metode dokumentasi adalah mencari

data yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen

rapat, legger, agenda dan sebagainya. Hadari Nawawi (2005), menyatakan bahwa

studi dokumentasi adalah cara pengumpulan data melalui peninggalan tertulis

terutama berupa arsip-arsip dan termasuk juga buku mengenai pendapat, dalil yang

berhubungan dengan masalah penyelidikan. Dokumen dalam penelitian kualitatif

didapatkan melalui beberapa cara diantaranya (Creswell:2010) :

a) Menulis catatan lapangan selama riset

b) Meminta seorang partisipan untuk memelihara jurnal atau diary selama

studi riset tersebut.

c) Mengumpulkan surat pribadi dari partisipan

d) Menganalisis dokumen publik mempelajari biografi dan auto biografi

e) Meminta partisipan untuk membuat foto atau video

f) Melaksanakan audit atau tabel

g) Meninjau rekaman medis.

Page 18: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalaheprints.umm.ac.id/38952/2/BAB I.pdf · 2018-10-31 · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jaman globalisasi seperti sekarang

18

Peneliti mendapatkan beberapa dokumentasi dari proses wawancara yang

dilakukan kepada narasumber. Dokumentasi dari proses wawancara tersebut antara

lain yaitu foto proses wawancara dan rekaman suara wawancara.

c. Observasi

Sutrisno Hadi dalam Sugiyo (2012), mengemukakan

bahwa, observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang

tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua di antara yang terpenting

adalah proses-proses pengamatan dan ingatan.

Metode observasi sering kali diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan

secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada subyek penelitian. Teknik

observasi sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik hendaknya

dilakukan pada subyek yang secara aktif mereaksi terhadap obyek.

1) Memliki pengetahuan yang cukup terhadap obyek yang hendak diteliti.

2) Pemahaman tujuan umum dan tujuan khusus penelitian yang

dilaksanakannya.

3) Penentuan cara dan alat yang dipergunakan dalam mencatat data.

4) Penentuan kategori pendapatan gejala yang diamati.

5) Pengamatan dan pencatatan harus dilaksanakan secara cermat dan kritis.

6) Pencatatan setiap gejala harus dilaksanakan secara terpisah agar tidak saling

mempengaruhi.

7) Pemilikan pengetahuan dan keterampilan terhadap alat dan cara mencatat

hasil observasi.

Page 19: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalaheprints.umm.ac.id/38952/2/BAB I.pdf · 2018-10-31 · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jaman globalisasi seperti sekarang

19

Pada dasarnya teknik observasi digunakan untuk melihat dan mengamati

perubahan fenomena–fenomena sosial yang tumbuh dan berkembang yang

kemudian dapat dilakukan perubahan atas penilaian tersebut, bagi pelaksana

observaser untuk melihat obyek moment tertentu, sehingga mampu memisahkan

antara yang diperlukan dengan yang tidak diperlukan (Margono:2005).

Penelitian ini menggunakan teknik observasi sebagai salah satu penentu

dalam menentukan tempat melakukan penelitian sekaligus menentukan judul atau

tema yang akan diangkat dalam penelitian ini. Observasi yang dilakukan peneliti

dalam penelitian ini yaitu mencari informasi mengenai perilaku moral hazard

dalam bisnis online pada pebisnis muda dan pengguna di Kota Malang, peneliti

mencari beberapa informasi tersebut melalui jurnal dan buku di internet.

1.6.6 Teknik Analisis Data

Penelitian kualitatif biasanya data yang diperoleh dari berbagai sumber,

dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang bermacam – macam

(triangulasi), dan dilakukan secara terus menerus sampai datanya jenuh. Analisis

data dalam penelitian kualitatif biasanya dilakukan sejak sebelum memasuki

lapangan, selama di lapangan, dan setelah selesai di lapangan. Dalam hal ini

Nasution (1998), menyatakan “Analisis telah muai sejak merumuskan dan

menjelaskan masalah, sebelum terjun ke lapangan, dan berlangsung terus sampai

penulisan hasil penelitian.

Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan model

analisi interaktif yang di perkenalkan oleh Miles dan Hubermars yang terdiri dari

tahapan analisis yaitu:

Page 20: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalaheprints.umm.ac.id/38952/2/BAB I.pdf · 2018-10-31 · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jaman globalisasi seperti sekarang

20

a. Reduksi Data (Data Reduction)

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok

, memfokuskan pada hal-hal yang penting, di cari tema dan polanya serta

membuang yang tidak perlu. Dengan demikian data yang telah di

reduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah

peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencari

bila di perlukan kembali. Pada tahap ini peneliti melakukan pencatatan,

penguraian, dan merangkup data yang ada di lapangan terkait perilaku

moral hazard dalam bisinis online pada pebisnis muda dan pengguna di

Kota Malang untuk mempermudah dalam analisis data.

b. Penyajian Data (Data Display)

Penyajian data merupakan langkah selanjutnya setelah tahap

reduksi data. Data yang telah direduksi kemudian disajikan dalam

bentuk uraian singkat , bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan

sejenisnya. Dalam penelitian kualitatif, termasuk penelitian ini

penyajian data di fokuskan dengan menggunakan teks yang bersifat

naratif. Adapun bentuk penyajian data lain sebagai pendukung.

c. Kesimpulan (conclusion)/verivikasi

Tahap ketiga dalam analisis data ialah penarikan kesimpulan atau

verifikasi, kesimpulan awal dikemukakan masih bersifat sementara, dan

akan berubah bila di temukan bukti-bukti yang kuat guna mendukung

pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila apabila

kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-

bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan

Page 21: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalaheprints.umm.ac.id/38952/2/BAB I.pdf · 2018-10-31 · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jaman globalisasi seperti sekarang

21

mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan

kesimpulan yang kredibel.

1.6.7 Validitas Data

Validitas data atau uji keabsahan data merupakan pencocokan data antara

data yang diperoleh oleh peneliti dengan realita sesungguhnya pada objek

penelitian sehingga keabsahan data yang disajikan dapat dipertanggungjawabkan.

Validitas data menggunakan teknik tertentu salah satunya menggunakan

Triangulasi dan di dukung bahan referensi lainnya. Penggunaan Triangulasi

bertujuan untuk memelihat valid atau tidaknya data yang diperoleh, peneliti akan

mengumpulkan data kembali jika data tersebut belum sesuai dengan realitasnya.

Penelitian ini untuk mendapatkan keabsahan data dilakukan dengan

triangulasi. Adapun triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau

sebagai pembanding terhadap data itu. Dalam memenuhi keabsahan data penelitian

ini salah satunya dilakukan dengan cara triangulasi yang menggunakan berbagai

sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu. Dengan demikian terdapat

triangulasi teknik pengumpulan data.

a. Triangulasi Teknik Pengumpulan Data

Triangluasi dengan teknik pengumpulan data berfungsi menguji keabsahan

data dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan

teknik berbeda. Contohnya seperti bisa melalui wawancara, observasi dan

dokumentasi (Moleong, 2009 : 178). Triangulasi dalam penelitian ini yaitu setelah

melakukan analisis dalam berbagai teknik seperti survey awal penelitian yang

Page 22: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalaheprints.umm.ac.id/38952/2/BAB I.pdf · 2018-10-31 · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jaman globalisasi seperti sekarang

22

berhasil menemukan responden dalam pengisian angaket dan juga wawancara

terhadap subjek. Kemudian penelitian ini akan menampilkan dokumentasi lain

untuk menguatkan data lapangan berupa akun instagram para subjek berjualan di

dunia maya.