BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalaheprints.perbanas.ac.id/2902/3/BAB I.pdf ·...

11
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini di negara Indonesia pertumbuhan taksi sangatlah pesat. Banyak sekali operator penyedia taksi di Indonesia dan berada di beberapa bagian kota besar di Indonesia. Banyak sekali fasilitas yang menguntungkan seperti taksi order atau pesan taksi dan segala fasilitas pilihan mobil yang eksklusif. Hingga saat ini, ada beberapa perusahaan jasa transportasi taksi konvensional di Indonesia khususnya di Kota Surabaya yaitu BlueBirdTaksi, Bosowa Taksi, Cipaganti Taksi, O-Renz Taksi, Gold Taksi, Mandala Taksi, Merpati Taksi, Metro Taksi, Silver Taksi, Taksi Express, dan Surya Taksi yang merupakan perusahaan taksi yang beroperasi di Kota Surabaya. Pada bulan Mei 2016, Semakin pesatnya pertumbuhan dalam konsumsi media transportasi jasa berupa taksi yang saat ini sudah menggunakan aplikasi online, seperti GrabCar dan Uber, yangmana dari kedua jasa taksi online tersebut merebut pangsa pasar dari perusahaan taksi konvensional. Menurut Ketua Umum dari Organisasi Angkutan Darat (Organda), Adrianto Djokosoetono menjelaskan bahwa rata-rata penghasilan yang diperoleh dari operator taksi konvensional turun hingga 20% per tahun sejak dua tahun terakhir. Selain berimbas pada perusahaan taksi konvensional, penurunan omzet ini secara langsung berpengaruh pada jumlah pendapatan dari pengemudi taksi konvensional itu sendiri dan dalamproses promosi dari taksi onlinesendiri mampu membuat pemasukan dari taksi konvensional turun menjadi 20% per tahun. (sumber :http://news.detik.com ).

Transcript of BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalaheprints.perbanas.ac.id/2902/3/BAB I.pdf ·...

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Saat ini di negara Indonesia pertumbuhan taksi sangatlah pesat. Banyak

sekali operator penyedia taksi di Indonesia dan berada di beberapa bagian kota

besar di Indonesia. Banyak sekali fasilitas yang menguntungkan seperti taksi

order atau pesan taksi dan segala fasilitas pilihan mobil yang eksklusif. Hingga

saat ini, ada beberapa perusahaan jasa transportasi taksi konvensional di Indonesia

khususnya di Kota Surabaya yaitu BlueBirdTaksi, Bosowa Taksi, Cipaganti

Taksi, O-Renz Taksi, Gold Taksi, Mandala Taksi, Merpati Taksi, Metro Taksi,

Silver Taksi, Taksi Express, dan Surya Taksi yang merupakan perusahaan taksi

yang beroperasi di Kota Surabaya.

Pada bulan Mei 2016, Semakin pesatnya pertumbuhan dalam konsumsi

media transportasi jasa berupa taksi yang saat ini sudah menggunakan aplikasi

online, seperti GrabCar dan Uber, yangmana dari kedua jasa taksi online tersebut

merebut pangsa pasar dari perusahaan taksi konvensional. Menurut Ketua Umum

dari Organisasi Angkutan Darat (Organda), Adrianto Djokosoetono menjelaskan

bahwa rata-rata penghasilan yang diperoleh dari operator taksi konvensional turun

hingga 20% per tahun sejak dua tahun terakhir. Selain berimbas pada perusahaan

taksi konvensional, penurunan omzet ini secara langsung berpengaruh pada

jumlah pendapatan dari pengemudi taksi konvensional itu sendiri dan dalamproses

promosi dari taksi onlinesendiri mampu membuat pemasukan dari taksi

konvensional turun menjadi 20% per tahun. (sumber :http://news.detik.com ).

2

Menurut informasi lain adanya pro dan kontra atas transportasi yang

berbasis online, khususnya dalam jasa transportasi taksi, menyebabkan ribuan

sopir taksi konvensional turun ke jalanan untuk melakukan aksi demo menentang

akan adanya taksi onlineyang menurut mereka tidak adil bagi para pengusaha

taksi konvensional. Hal tersebut memiliki dampak terhadap saham-saham yang

ada di sektor jasa transportasi seperti PT Blue Bird Tbk (BIRD) dan PT Express

Transindo Utama Tbk (TAXI) yang bergerak secara volatile, terjadi naik-turun

yang cukup tajam. Beberapa kelompok ada yang meminta pemerintah perlu

mengelola dan mengatur akan keberadaan dari layanan taksi online itu sendiri

supaya tidak mematikan pasaran dari taksi konvensional yang lain. Saham dari

taksi Blue Bird dan Express sendiri terus bergerak secara volatile. Mengutip dari

data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), hingga 24 Mei 2016 pukul 15.24

waktu JATS, saham BIRD meleset 9,96% atau 625 poin ke Rp 6.900, sementara

saham TAXI terpantau anjlok 6,22% atau 14 poin ke Rp 211 ini membuktikan

bahwa lemahnya taksi konvensional dalam menghadapi kenyataan akan adanya

pendatang pesaing taksi online di Indonesia. (sumber :http://finance.detik.com ).

Kumar, Amalesh Sharma, Riddhi Shah, dan Bharath Rajan (2013) dalam

penelitiannya bahwa ada keterikatan antara penerapan strategi produk terhadap

kinerja perusahaan. Ketika nilai persepsi terhadap suatu produk atau jasa rendah,

para peneliti menemukan bahwa konsumen beralih kepada merek pesaing, yang

menyebabkan penurunan loyalitas pelanggan. Menurut Ari Setiyaningrum, Jusuf

Udaya, Efendi (2015 : 298) produk adalah sarana pemuas kebutuhan konsumen.

3

Selain strategi produk, disisi lain strategi promosi ada keterikatan terhadap

kinerja perusahaan. Menurut Kumar, et al (2013) dalam penelitiannya

menemukan bahwa dalam iklan konsumen dari Sumeria barang yang dikemas

baik dapat meningkatkan frekuensi tingginya loyalitas pelanggan.Promosi dalam

penggunaan perangkat-perangkat yang sama dengan perusahaan manufaktur.

Penyedia jasa dapat menggunakan perangkat iklan, promosi penjualan, pemasaran

langsung, penjualan perseorangan, humas, even, dan pengalaman (Ari

Setiyaningrum, et al, 2015:301).

Selain strategi produk, strategi promosi, strategi harga ada keterikatan

terhadap kinerja perusahaan.Menurut Kumar, et al (2013) dalam penelitiannya

Harga secara tidak langsung mempengaruhi loyalitas pelanggan kepada kualitas

produk yang baik. Harga merupakan komponen bauran pemasaran yang terkait

erat dengan jumlah pendapatan yang akan diterima oleh perusahaan. Penetapan

harga yang tepat membuat suatu jasa dipersepsikan secara baik oleh konsumen

dan pihak-pihak berkepentingan lainnya (Ari Setiyaningrum, et al, 2015:298).

Selain strategi produk, strategi promosi, strategi harga, strategi distribusi

atau tempat ada keterikatan terhadap kinerja perusahaan. Menurut Kumar, et al

(2013) dalam penelitiannya pendistribusian secara signifikan berdampak pada

konsumen proses membeli dan memiliki kekuatan untuk menciptakan kesetiaan

konsumen. Tempat sebaiknya dapat memberikan kenyamanan dan kemudahan

sehingga konsumen berminat datang.Penyedia jasa perlu mengubah lingkungan

jasa yang dimiliki agar lebih nyaman dan memberikan pengalaman optimal

kepada konsumen (Ari Setiyaningrum, et al, 2015:300).

4

Selain strategi produk, strategi promosi, strategi harga, strategi distribusi,

orang atau karyawanada keterikatan terhadap kinerja perusahaan. Menurut

Mohsen Ameri, Hamed Jafar Zanjani, Ali Kanani Kashani (2014) dalam

penelitiannya bahwa karyawan dan orang elemen kunci keberhasilan efektif pada

layanan, orang dan pelatihan mereka untuk belajar bagaimana dalam memberi

pelayanan kepada pelanggannya sangat penting dalam rangka mencapai

keuntungan kompetitif dan keberhasilan di pasar.Dimensi manusia atau orang

memiliki peran besar dalam penyampaian jasa yang merupakan aksi, kinerja, dan

pengalaman (Ari Setiyaningrum, et al, 2015:301).

Selain strategi produk, strategi promosi, strategi harga, strategi distribusi,

orang atau karyawan, bukti fisik ada keterikatan terhadap kinerja perusahaan.

Menurut Mohsen Ameri, et al (2014) dalam penelitiannya bahwa bukti fisik

adalah aset dan kemungkinan memfasilitasi kegiatan di bidang transportasi serta

penyediaan layanan. Bukti secara fisik merupakan aspek penting dari jasa, sebab

sebagian produk jasa konsumen perlu hadir secara fisik dalam lingkungan

jasa.Kualitas lingkungan jasa yang baik secara langsung mempengaruhi kepuasan

konsumen terhadap jasa yang diterima (Ari Setiyaningrum, et al, 2015:304).

Selain strategi produk, strategi promosi, strategi harga, strategi distibusi,

orang atau karyawan, bukti fisik, prosesada keterikatan terhadap kinerja

perusahaan. Menurut Mohsen Ameri, et al (2014) dalam penelitiannya bahwa

proses adalah sistem ini mengacu pada organisasi yang membantu untuk dapat

memberikan layanan pada pelanggan. Proses meliputi rangkaian kegiatan yang

5

dilalui oleh konsumen dalam mengonsumsi jasa (Ari Setiyaningrum, et al,

2015:304).

Berikut persentase pertumbuhanpada taksi konvensional Blue Bird,

Express, dan bosowa di Indonesia berdasarkan dari hasil survey Top Brand tahun

2012 - 2015.

Tabel 1.1

PERSENTASE PERTUMBUHAN PADA TAKSI KONVENSIONAL

2012 – 2015 DI INDONESIA

Pertumbuhan taksi

konvensional

2012

(%)

2013

(%)

2014

(%)

2015

(%)

Blue Bird 56,7% 61% 62,9% 65,3%

Express 8,2% 8,2% 10,1% 10%

Bosowa 4,1% 4,4% 5,9 % 5,8 %

Sumber : http://www.topbrand-award.com

Selain data persentase pertumbuhan pada jasa taksi konvensional pada

tahun 2012 – 2015 di Indonesia.Berikut data kinerjasaham perusahaan Blue Bird

pada tahun 2014 – 2015 di Indonesia.

Tabel 1.2

KINERJA SAHAM PT. BLUE BIRD TBK PADA TAHUN 2014 – 2015

DI INDONESIA

Kinerja Saham 2014 2015

Dividen (dalam miliar Rupiah)

Jumlah Saham Beredar

Total Dividen per Lembar Saham

Laba per Lembar Saham (Dilusian)

223,6

2.502.100.000

105,2

336

107,2

2.502.100.000

42,83

329

Sumber : PT Blue Bird TBk Annual Report Laporan Tahunan 2015

Menurut sumber diatas perlu adanya pengembangan pada jasa transportasi

taksi konvensional di Indonesia khususnya di Kota Surabaya.Selain berperan

dalam pertumbuhan transportasi dan penyerapan tenaga kerja, jasa transportasi

6

konvensional juga berperan dalam mempermudah masyarakat dalam sarana

transportasi.Dengan adanya jasa transportasi berbasis aplikasi online yang masuk

di Indonesia perusahaan jasa transportasi konvensional harus mempunyai strategi

agar dapat bersaing sehat dengan perusahaan jasa transportasi berbasis aplikasi

online.

Transportasi konvensional butuh pengembangan usaha agar dapat bersaing

dengan jasa transportasi kendaraan berbasis aplikasi online, yaitu pengembangan

aspek pemasaran, operasional, sumber daya manusia, lingkungan, dan

keuangan.Dari kelima aspek tersebut dapat mempengaruhi prospektif suatu jasa

transportasi konvensional. Tetapi praktek pemasaran pada jasa transportasi

konvensional khususnya taksi di Indonesia masih rendah, sehingga menyebabkan

belum optimalnya pengembangan jasa transportasi konvensional di Indonesia.

Berpusat di kota Surabaya yang berada di Propinsi Jawa Timur, transportasi

menjadi salah satu unsur kehidupan yang tidak mungkin ditinggalkan di Kota

Surabaya. Usaha untuk meningkatkan kegiatan perekonomian terus dilakukan

dengan berbagai cara, salah satunya dengan jasa transportasi konvensional. Salah

satu jasa transportasi umum yang berkembang pesat di Kota Surabaya adalah

sebuah jasa transportasi taksi konvensional Kota Surabaya.Jasa transportasi taksi

konvensional Blue Bird yang terletak di Jl. Platuk Donomulyo.Dihadapkan

dengan beberapa kendala dalam membangkitkan daya saing jasa transportasi taksi

konvensional dalam menghadapi jasa transportasi kendaraan berbasis aplikasi

online.Dalam menghadapi persaingan dengan jasa transporasi kendaraan berbasis

aplikasi online, perusahaan jasa transportasi konvensional yang kurangnya

7

fasilitas dan layanan kepada konsumen, belum siap menghadapi persaingan

dengan transportasi berbasis aplikasi online dan pengembangan aspek pemasaran

jasa transportasi kendaraan konvensional yang belum efektif.

Maka berdasarkanpernyataan di atas, penulis tertarik untuk meneliti

strategi pemasaran pada jasa transportasi kendaraan taksi konvensional Blue Bird

di Kota Surabaya dengan judul “Penerapan Strategi Pemasaran Jasa

Transportasi Taksi Konvensional Blue BirdDalam Menghadapi Persaingan

Jasa Transportasi Berbasis Aplikasi Online di Surabaya”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dipaparkan pada penelitian ini,

maka rumusan masalah yang diajurkan sebagai berikut :

a. Bagaimana fasilitas dan kualitas layananproduk jasatransportasi taksi

konvensional Blue Bird di wilayah Kota Surabaya dalam menghadapi

persaingan jasa transportasi berbasis aplikasi online?

b. Bagaimana sistem promosi yangtepat dalam pengembangan jasa transportasi

taksi konvensionalBlue Birddi wilayah Kota Surabaya dalam menghadapi

persaingan jasa transportasi berbasis aplikasi online?

c. Bagaimana penentuan strategi harga yang tepat dalam mengembangkan jasa

transportasi taksi konvensionalBlue Birddi wilayah Kota Surabaya dalam

menghadapi persaingan dengan jasa transportasi berbasis aplikasi online?

8

d. Bagaimana sistem saluran distribusi yang tepat dalam mengembangkan jasa

transportasitaksi konvensional Blue Bird di wilayah Kota Surabaya dalam

menghadapi persaingan jasa transportasi berbasis aplikasi online?

e. Bagaimana strategi orang (karyawan) yang tepat dalam mengembangkan

jasa transportasi taksi konvensionalBlue Bird di wilayah Kota Surabaya

dalam menghadapi persaingan jasa transportasi berbasis aplikasi online?

f. Bagaimana proses pelayanan jasa yang tepat dalam pengembangan jasa

transportasi taksi konvensionalBlue Bird di wilayah Kota Surabaya dalam

menghadapi persaingan jasa transportasi berbasis aplikasi online?

g. Bagaimana situasibukti fisik yang tepat dalam pengembangan jasa

transportasitaksi konvensional Blue Bird di wilayah Kota Surabaya dalam

menghadapi persaingan jasa transportasi berbasis aplikasi online?

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui dan menjelaskan bagaimana strategi bauran produk

jasa transportasi taksi konvensionalBlue Birddi Kota Surabaya dalam

menghadapi persaingan jasa transportasi berbasis aplikasi online.

2. Untuk mengetahui dan menjelaskan strategi bauran promosi yang tepat

dalam mengembangkan jasa transportasi taksi konvensional Blue Bird

diKota Surabaya dalam menghadapi persaingan jasa transportasi berbasis

aplikasi online.

3. Untuk mengetahui dan menjelaskan penentuan strategi harga yang tepat

dalam mengembangkan jasa transportasi taksi konvensionalBlue Birddi

9

Kota Surabaya dalam menghadapi persaingan jasa transportasi berbasis

aplikasi online.

4. Untuk mengetahui dan menjelaskan bagaimana sistem saluran distribusi

dalam mengembangkan jasa transportasi taksi konvensional Blue Bird di

Kota Surabaya dalam menghadapi persaingan jasa transportasi berbasis

aplikasi online.

5. Untuk mengetahui dan menjelaskan bagaimana kinerja orang (karyawan)

dalam mengembangkan jasa transportasi taksi konvensional Blue Bird di

Kota Surabaya dalam menghadapi persaingan jasa transportasi berbasis

aplikasi online.

6. Untuk mengetahui dan menjelaskan bagaimana proses pelayanan jasa

dalam mengembangkan jasa transportasi taksi konvensionalBlue Bird di

Kota Surabaya dalam menghadapi persaingan jasa transportasi berbasis

aplikasi online.

7. Untuk mengetahui dan menjelaskan situasi bukti fisik dalam

pengembangan jasa transportasi taksi konvensional Blue Bird di Kota

Surabaya dalam menghadapi persaingan jasa transportasi berbasis

aplikasi online.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada

perusahaan jasa transportasitaksi konvensional untuk melakukan

10

pembenahan pada berbagai hal nantinya menjadi temuan

peneliti.Diharapkan dapat dipergunakan perusahaan jasa transportasi

taksi konvensional sebagai bahan pertimbangan dan masukan dalam

menentukan strategi pemasaran bauran pemasaran bagi keuntungan

perusahaan kedepannya.

2. Bagi Peneliti

Hasil penyusunan penelitian ini bisa di jadikan bahan masukan bagi

perusahaan jasa taksi konvensional dalam mengembangkan strategi

pemasaran, sehingga dapat mempertahankan kelangsungan hidup

usahanya.

3. Bagi STIE Perbanas

Hasil penyusunan peneletian ini di harapkan dapat memberi informasi di

bidang pemasaran sehingga dapat di jadikan sebagai bahan rujukan,

khususnya dalam strategi pemasaran agar kegiatan usaha perbankan

menjadi lebih baik.Selain itu juga dapat dijadikan sebagai tambahan

perbendaharaan perpustakaan STIE Perbanas.

1.5 Sistematika Penulisan

Agar memberi gambaran menyeluruh pada isi dari penelitianini, maka

penulisan ini saya bagi menjadi lima bab sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab I diuraikan secara garis besar mengenai yang dibahas

dalam metodologi penelitian ini, yang meliputi latar

11

belakangmasalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian

serta sistematika penulisan metodologi penelitian.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab II diuraikan yang terkait dengan penelitian terdahulu,

landasan teori yang mendasari penelitian. Selain itu, juga

menyajikan kerangka pemikiran, dan proposisi yang digunakan

dalam penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

Dalam bab III ini diuraikan mengenai rancangan danbatasan

penelitian, unit analisis,lokasi penelitian, jenis dan metode

pengumpulan data,teknik penentuan informan,teknik analisis data,

dan teknik validasi data.

BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN

Dalam bab ini menggambarkan hasil penelitian deskriptif yang

diuraikan secara naratif mengenai subyek penelitian dan

pembahasannya terkait subyek penelitian.

BAB V PENUTUP

Bab ini merupakan bab terakhir yaitu bagian akhir dalam penelitian

ini dimana pada bagian berikut akan diutarakan kesimpulan yang

didapat dari hasil penelitian, keterbatasan selama pelaksanaan dan

saran saran yang dipertimbangkan peneliti yang akan datang.