BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - · PDF filepermodelan geologi dengan Minescape dan...

10
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tugas Akhir adalah mata kuliah wajib dalam kurikulum pendidikan tingkat sarjana (S1) di Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, Institut Teknologi Bandung. Tugas Akhir berupa penelitian yang dilakukan mahasiswa di akhir masa pendidikannya sebagai syarat kelulusan. Dalam rangka memenuhi hal tersebut diatas, PTBA telah memberikan lokasi studi/penelitian di wilayah Banko Tengah, Blok Niru, Sumatra Selatan dengan mengangkat tema penelitian studi potensi pengembangan Banko Tengah Blok Niru dari aspek sumber daya dan kualitas batubara. Hal yang menarik dari studi ini adalah : - Dari hasil penelitian skala regional sebelumnya daerah ini sangat potensial dan PTBA berkeinginan untuk mengembangkan tambang daerah tersebut dalam waktu dekat. - Secara geologi daerah ini memiliki struktur sinklin yang menunjam ke arah Selatan, dan beberapa lapisan batubara yang mengalami percabangan. - Dengan keterbatasan distribusi jumlah data yang ada sekitar 16 data bor dengan jarak spasi rata-rata > 500 m relatif beresiko tinggi untuk menyajikan evaluasi sumber daya dan kualitas yang akurat. Berkenaan dengan kondisi tersebut di atas, maka dilakukan pendekatan pemetaan singkapan batubara, optimalisasi perhitungan sumber daya geologi dengan menerapkan metode USGS (circular 891, 1983) yang sedikit dimodifikasi dengan prosedur yang dikembangkan PTBA. Selanjutnya evaluasi sumber daya dan kualitas akan dilakukan dengan pendekatan permodelan geologi dengan Minescape dan statistik.

Transcript of BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - · PDF filepermodelan geologi dengan Minescape dan...

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Tugas Akhir adalah mata kuliah wajib dalam kurikulum pendidikan

tingkat sarjana (S1) di Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Ilmu dan

Teknologi Kebumian, Institut Teknologi Bandung. Tugas Akhir berupa

penelitian yang dilakukan mahasiswa di akhir masa pendidikannya sebagai

syarat kelulusan.

Dalam rangka memenuhi hal tersebut diatas, PTBA telah memberikan

lokasi studi/penelitian di wilayah Banko Tengah, Blok Niru, Sumatra Selatan

dengan mengangkat tema penelitian studi potensi pengembangan Banko

Tengah Blok Niru dari aspek sumber daya dan kualitas batubara.

Hal yang menarik dari studi ini adalah :

- Dari hasil penelitian skala regional sebelumnya daerah ini sangat

potensial dan PTBA berkeinginan untuk mengembangkan tambang

daerah tersebut dalam waktu dekat.

- Secara geologi daerah ini memiliki struktur sinklin yang menunjam ke

arah Selatan, dan beberapa lapisan batubara yang mengalami

percabangan.

- Dengan keterbatasan distribusi jumlah data yang ada sekitar 16 data bor

dengan jarak spasi rata-rata > 500 m relatif beresiko tinggi untuk

menyajikan evaluasi sumber daya dan kualitas yang akurat.

Berkenaan dengan kondisi tersebut di atas, maka dilakukan

pendekatan pemetaan singkapan batubara, optimalisasi perhitungan sumber

daya geologi dengan menerapkan metode USGS (circular 891, 1983) yang

sedikit dimodifikasi dengan prosedur yang dikembangkan PTBA. Selanjutnya

evaluasi sumber daya dan kualitas akan dilakukan dengan pendekatan

permodelan geologi dengan Minescape dan statistik.

2

1.2. Maksud dan Tujuan

Penelitian ini dimaksudkan untuk memenuhi syarat kelulusan

pendidikan tingkat sarjana (S1) di Program Studi Teknik Geologi, Fakultas

Ilmu dan Teknologi Kebumian, Institut Teknologi Bandung.

Tujuan penelitian secara umum adalah mengetahui besar sumber daya

dan kualitas batubara yang dapat ditambang pada daerah penelitian.

Secara khusus bertujuan untuk :

• Mengevaluasi keberadaan, kedudukan dan distribusi lapisan batubara

A1,A2, B1, B2 dan C dengan cara korelasi data electric loging.

• Melakukan perhitungan sumber daya batubara.

• Mengevaluasi kualitas batubara lapisan batubara A1,A2, B1, B2 dan C.

• Menghubungkan antara data dengan keilmuan geologi.

1.3. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian berada di daerah eksplorasi batubara PT. Bukit

Asam, Banko Tengah Blok Niru, Tanjung Enim. Daerah penelitian berada di

Provinsi Sumatra Selatan, Indonesia.

Secara administratif termasuk dalam wilayah Kabupaten Muara Enim

Propinsi Sumatera Selatan (Gambar I.1). Luas wilayah penelitian 6x8 km2.

3

Gambar I.1 Lokasi Daerah Penyelidikan

Daerah penyelidikan dapat ditempuh dengan kendaraan roda empat

bergardan ganda, motor dan berjalan kaki.

Daerah endapan batubara Banko terletak + 27 km dari Tanjung Enim.

Secara adminitrasi termasuk pada wilayah Desa Darmo, Kecamatan Lawang

Kidul dan Desa Tanjung Agung, Kecamatan Tanjung Agung, Kabupaten

Muara Enim, Propinsi Sumatera Selatan.

Lokasi penyelidikan dapat dicapai dari Tanjung Enim dengan

menggunakan kendaraan roda empat bergardan ganda karena kondisi jalan

belum beraspal dan medan cukup berat. Beberapa sungai tidak dapat dilalui

karena jembatan penyeberangan tidak tersedia, sehingga untuk menjangkau

daerah ini diperlukan pembuatan beberapa buah jembatan sementara.

4

1.4. Masalah Penelitian

Permasalahan yang ada dalam penelitian adalah bagaimana mengolah

data-data yang berasal dari tahapan eksplorasi awal untuk mengetahui besar

sumber daya dan kualitas batubara yang berada di daerah penelitian dengan

kepastian geologi yang baik tetapi dengan biaya yang seminimalnya.

1.5. Ruang Lingkup dan Sasaran Penelitian

Ruang lingkup penelitian terbatas pada aspek geologi, yaitu ; struktur

geologi, geosttistik, sedimentologi dan stratigrafi, yang berguna untuk

perhitungan sumber daya batubara yang berada di daerah penelitian.

Sasaran yang ingin dicapai adalah mengetahui potensi untuk dilakukan

penambangan batubara yang berada di daerah Banko Tengah Blok Niru,

Tanjung Enim, PT. Bukit Asam.

1.6. Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian (Gambar I.2) yang dilakukan oleh penulis

adalah menghubungkan antara beberapa data pengamatan yang meliputi : data

singkapan lapangan yang berupa data penyebaran batubara, data struktur,

analisa lab yang berasal dari bor dangkal (data kadar abu dan sulfur), dan data

loging. Data tersebut kemudian diintegrasikan untuk mengetahui besar

sumber daya dan kualitas batubara yang dapat ditambang.

Pengolahan data dilakukan dengan cara mensinthesiskan data-data

yang sudah dikumpulkan untuk mendapatkan suatu intrepretasi. Sinthesis data

dilakukan dengan menggunakan software yaitu Mincom Minescape. Tahap ini

diiringi dengan studi pustaka, studi literatur dan diskusi dengan dosen

pembimbing.

5

Gambar I.2 Metodologi Penelitian

1.7. Teori dasar 1.7.1. Sistem Klasifikasi Sumber daya

Sistem klasifikasi sumber daya yang akan digunakan adalah sistem

klasifikasi yang dibuat oleh United State Geological Survey (USGS).

6

Klasifikasi sumber daya batubara didasarkan kepada hubungan antara

kepastian geologi dengan kelayakan ekonomi. Kategori juga digunakan untuk

memberikan batasan bagi sumber daya batubara yang terikat oleh masalah

hukum, dan lingkungan.

Basis cadangan (reserve base) adalah pengelompokan sumber daya

batubara berdasarkan pada kriteria seperti overburden, ketebalan, rank

batubara, dan jarak dari titik pemboran. Konsep basis cadangan bertujuan

menghitung kuantitas batubara setempat, batubara yang berpotensi menjadi

ekonomis bergantung kepada metode penambangan, dan asumsi ekonomi

yang akan digunakan.

Tabel I.1 Klasifikasi sumber daya USGS, 1980

Tabel I.1 merupakan diagram konseptual (USGS, 1980) yang

menunjukkan hubungan antara tingkat kepastian geologi, basis cadangan, dan

7

tingkat kelayakan ekonomi. Bagan tersebut menunjukkan bahwa derajat

kepastian geologi semakin bertambah ke kiri, dan menurut kelayakan

ekonomi semakin bertambah ke atas.

Terukur, menunjukkan area dengan kepastian geologi yang tertinggi.

Estimasi perhitungan sumber daya didapat melalui hasil perkalian volume dan

densitas batubara yang berada pada area sejauh radius 400 m dari titik

pemboran.

Terindikasi, menunjukkan derajat kepastian geologi sedang. Estimasi

perhitungan sumber daya didapat melalui hasil perkalian volume dan densitas

batubara, dengan mengikuti kriteria :

area terindikasi berada pada radius 400-1200m dari titik pemboran

ketebalan minimum batubara untuk sumber daya batubara

bergantung pada rank batubara, yaitu:

Antrasit dan batubara bituminus setebal ≥35 cm, sedangkan

untuk

batubara lignit dan subbituminus ketebalan batubara ≥75 cm.

Terkira, kepastian geologi derajat rendah. Estimasi perhitungan

sumber daya didapat melalui hasil perkalian volume dan densitas batubara,

dengan mengikuti kriteria :

area terkira berada pada radius 1200-3600m dari titik pemboran

ketebalan minimum batubara untuk sumber daya batubara

bergantung pada rank batubara, yaitu:

Anthrasit dan batubara bituminus setebal ≥35 cm, sedangkan

untuk

batubara lignit dan subbituminus ketebalan batubara ≥75 cm.

1.7.2. Perhitungan Sumber Daya

Metode yang digunakan untuk perhitungan sumber daya batubara

adalah metode USGS, Circular 891. Jumlah sumber daya dengan kemiringan

lapisan kurang dari 300 ,dihitung dengan menggunakan formula :

8

A x B x C = ton batubara

A = Weighted average thickness dari batubara, dengan satuan meter

B = berat batubara per volume (densitas), dengan satuan ton/meter3

C = luas area batubara, dengan satuan meter2

Teknik perhitungan tersebut hanya berlaku untuk kemiringan lapisan lebih kecil atau sama dengan 300 (≤300). Sedangkan untuk batubara dengan kemiringan lapisan lebih besar dari 300 (>300) caranya adalah mencari harga proyeksi radius lingkaran ke permukaan terlebih dahulu (gambar I.4) :

A x B x (C x cos α0) = ton batubara

A = Weighted average thickness dari batubara, dengan satuan meter

B = berat batubara per volume (densitas), dengan satuan ton/meter3

C = luas area batubara, dengan satuan meter2

α0 = dip lapisan batubara

Ketebalan batubara diukur dari singkapan, dan loging geofisik

pemboran. Weighted average thickness dari suatu area batubara dihitung

dengan mengestimasi ukuran dari tiap unit isopach berdasarkan persentase

dari area yang diliputi oleh unit tersebut.

Pengukuran area dilakukan sesuai dengan daerah perhitungan yang

telah ditetapkan oleh USGS yaitu radius 400m untuk terukur dan 400- 1200m

untuk daerah terunjuk (gambar I.3).

9

Gambar I.3 Klasifikasi estimasi sumber daya USGS Circular 891 (Wood an other,1983)

AREASUMBER DAYA BATUBARA TERINDIKASI

ANTARA RADIUS 0,4 DAN 1,2 KM

10

Gambar I.4 Radius area terukur dan terindikasi untuk menghitung luas area batubara.