BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - fib.undip.ac.id · Bab III merupakan pembahasan yang berisi...

88
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa Jepang merupakan salah satu bahasa asing yang jumlah pembelajarnya banyak di Indonesia. Menurut data The Japan Foundation tahun 2003 tercatat ada 430 lembaga pendidikan menengah atas (SMU), 78 lembaga universitas, dan 98 lembaga umum yang membuka jurusan bahasa Jepang. Di antara pembelajar tersebut, tidak sedikit yang mengalami kesulitan ketika mempelajarinya. Salah satu penyebabnya adalah karena bahasa Jepang memiliki kekayaan kosakata, di mana tiap kata memiliki makna dan cara penggunaan yang berbeda, namun ketika diterjemahkan, banyak kata dalam bahasa Jepang yang memiliki arti sama dalam bahasa Indonesia. Sebagai contoh, kata ( 優しい yasashii) dan (親切 shinsetsu), keduanya memiliki arti ‘ramah’ atau ‘baik-hati’. Kata (優しい yasashii) digunakan untuk menjelaskan watak, sifat, karakter dari seseorang dan menjelaskan tentang wujud, pandangan, apa yang nampak dari luar. Selain itu kata (優しい yasashii) juga digunakan untuk menilai watak asli dari seseorang. Sedangkan kata ( 親切 shinsetsu) lebih tepat jika digunakan untuk menjelaskan cara pandang seseorang terhadap orang lain yang timbul sebagai akibat dari apa yang telah dilakukan seseorang terhadap orang lainnya, tetapi kata (親切 shinsetsu) kurang tepat jika digunakan kepada sahabat atau keluarga yang masih ada hubungan darah (Yamamoto,2003:101).

Transcript of BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - fib.undip.ac.id · Bab III merupakan pembahasan yang berisi...

Page 1: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - fib.undip.ac.id · Bab III merupakan pembahasan yang berisi analisis tentang konjungsi to, ba, dan ... Shiken karya Matsumoto dan buku ajar

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bahasa Jepang merupakan salah satu bahasa asing yang jumlah

pembelajarnya banyak di Indonesia. Menurut data The Japan Foundation tahun

2003 tercatat ada 430 lembaga pendidikan menengah atas (SMU), 78 lembaga

universitas, dan 98 lembaga umum yang membuka jurusan bahasa Jepang. Di

antara pembelajar tersebut, tidak sedikit yang mengalami kesulitan ketika

mempelajarinya. Salah satu penyebabnya adalah karena bahasa Jepang memiliki

kekayaan kosakata, di mana tiap kata memiliki makna dan cara penggunaan yang

berbeda, namun ketika diterjemahkan, banyak kata dalam bahasa Jepang yang

memiliki arti sama dalam bahasa Indonesia. Sebagai contoh, kata (優しい

yasashii) dan (親切 shinsetsu), keduanya memiliki arti ‘ramah’ atau ‘baik-hati’.

Kata (優しい yasashii) digunakan untuk menjelaskan watak, sifat, karakter dari

seseorang dan menjelaskan tentang wujud, pandangan, apa yang nampak dari luar.

Selain itu kata (優しい yasashii) juga digunakan untuk menilai watak asli dari

seseorang. Sedangkan kata (親切 shinsetsu) lebih tepat jika digunakan untuk

menjelaskan cara pandang seseorang terhadap orang lain yang timbul sebagai

akibat dari apa yang telah dilakukan seseorang terhadap orang lainnya, tetapi kata

(親切 shinsetsu) kurang tepat jika digunakan kepada sahabat atau keluarga yang

masih ada hubungan darah (Yamamoto,2003:101).

Page 2: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - fib.undip.ac.id · Bab III merupakan pembahasan yang berisi analisis tentang konjungsi to, ba, dan ... Shiken karya Matsumoto dan buku ajar

2

Contoh lainnya, kata (多い ooi) dan (たくさん takusan) yang sama-sama

memiliki arti ‘banyak’. Kata (たくさん takusan) mempunyai arti ‘banyak’ dalam

makna ‘volume’ sedangkan kata (多い ooi) mempunyai arti ‘banyak’ dalam

makna ‘jumlah’, ‘bilangan’ (Yamamoto,2003:67). Terlihat dari penjelasan di atas,

bahwa kedua pasang kata tersebut mempunyai arti yang sama dalam bahasa

Indonesia, namun berbeda dalam pemakaiannya dalam bahasa Jepang.

Hal-hal tersebut kadang masih membingungkan bagi seseorang yang

sedang mempelajari bahasa Jepang. Demikian pula halnya dengan pengungkapan

pengandaian dalam bahasa Jepang. Menurut buku Shokyuu o Oshieru Hito no

Tame no Nihongo Bunpou Hando bukku (Matsuoka et al,2000:220), pengandaian

dalam bahasa Jepang dapat diungkapkan menggunakan beberapa konjungsi yaitu

to, ba, tara dan nara. Akan tetapi pada penulisan skripsi ini penulis hanya akan

menganalisis konjungsi to, ba, dan tara saja karena ketiga konjungsi tersebut

memiliki persamaan makna dan persamaan pemakain yang lebih dekat.

Konjungsi adalah partikel yang digunakan untuk menggabungkan kata

dengan kata, frase dengan frase, klausa dengan klausa,kalimat dengan kalimat

atau paragraf dengan paragraf (Kridalaksana, 1983:90). Konjungsi berfungsi

menyambungkan suatu kalimat dengan kalimat lain atau menghubungkan bagian

kalimat dengan bagian kalimat lain (Sudjianto, 2004:170). Konjungsi to,ba dan

tara masuk dalam kelas kata(setsuzokujoshi 接続助詞 ) karena tidak dapat

mengalami perubahan bentuk , dan tidak dapat berdiri sendiri sebagai satu kata

(Sudjianto, 2004:181). Konjungsi to, ba, dan tara berfungsi untuk

menghubungkan anak kalimat dengan induk kalimat.

Page 3: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - fib.undip.ac.id · Bab III merupakan pembahasan yang berisi analisis tentang konjungsi to, ba, dan ... Shiken karya Matsumoto dan buku ajar

3

Untuk lebih jelasnya perhatikan beberapa contoh di bawah ini.

(1) うまく行くと、極楽へはいることさえできましょう。(KNI:101)

Umakuiku / to / gokuraku /he/ hairu/ koto / sae/ dekimasu. Berjalan lancar/ KTO/ surga / ke/masuk / hal /bahkan / dapat.

‘Kalau berjalan dengan lancar bahkan bisa masuk ke surga.’

Pada kalimat (1), klausa anak kalimat (うまく行く umaku iku) ‘berjalan lancar’

dan induk kalimat (極楽へはいることさえできましょう gokuraku he hairu

koto sae dekimashou) ‘bahkan bisa masuk surga’ dihubungkan dengan konjungsi

to. Konjungsi to pada kalimat ini melekat pada verba iku ‘pergi’. Konjungsi to

pada kalimat di atas mengandung makna sebab akibat, yaitu jika berjalan dengan

lancar maka masuk surga saja bisa. Dan klausa induk kalimat pada contoh (1) di

atas mempunyai makna hasil yang akan dicapai. Klausa induk kalimat di atas

dimarkahi oleh bentuk ( ま し ょ う mashou) yang menyatakan makna

kemungkinan.

(2) このぶんで登っていけば地獄じ ご く

からぬけ出すのも、存外わけがないか

もしれません。(KNI:102).

Kono/ bun / de /nobotte/ ikeba / jikoku/kara/nukedasu/nomo/ Ini /bagian/pada/mendaki/pergi+KB/ neraka / dari / lolos / pun /

Zongai / wake /ga / nai /kamoshiremasen.

diluardugaan/ alasan / PT/tidak ada/mungkin.

‘Kalau sudah mendaki sampai pada bagian ini mungkin bukan hal di luar

dugaan lolos dari neraka’ .

Pada kalimat (2), klausa anak kalimat (このぶんで登っていけ kono bunde

nobotte ike) ‘sudah mendaki sampai pada bagian ini’ dan induk kalimat (地獄

からぬけ出すのも、存外わけがないかもしれません ) jikoku kara nuke

dasunomo zongai wakenai kamoshiremasen) ‘mungkin bukan hal di luar dugaan

Page 4: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - fib.undip.ac.id · Bab III merupakan pembahasan yang berisi analisis tentang konjungsi to, ba, dan ... Shiken karya Matsumoto dan buku ajar

4

lolos dari neraka’ dihubungkan dengan konjungsi ba. Konjungsi ba pada kalimat

ini melekat pada verba iku ‘pergi’. Konjungsi ba pada kalimat di atas mengandung

makna persyaratan yaitu kemungkinan lolos dari neraka dengan syarat sudah

sampai bagian ini. Klausa induk kalimat pada contoh (2) di atas menyatakan

kemungkinan hasil yang akan di capai. Klausa induk kalimat di atas dimarkahi

oleh bentuk (かもしれません kamoshiremasen) yang menyatakan makna

dugaan.

(3). 雨が降ったら、でかけません。( MNN1 : 206 )

Ame / ga / futtara /dekakemasen.

Hujan / PT /Turun + KTR / keluar negatif

‘Kalau turun hujan tidak pergi keluar’.

Pada kalimat (3), klausa anak kalimat (雨が降る ame ga furu) ‘turun hujan’ dan

induk kalimat (でかけません dekakemasen) ‘tidak pegi keluar’ dihubungkan

dengan konjungsi tara. Konjungsi tara pada kalimat ini melekat pada verba furu

‘turun’. Klausa induk kalimat pada contoh kalimat di atas menyatakan keputusan

yang diambil sebagai akibat dari turun hujan. Konjungsi tara pada kalimat di atas

mengandung makna sebab akibat yaitu apabila hujan turun maka tidak jadi pergi

keluar, tetapi jika tidak turun hujan maka pergi keluar. Klausa induk kalimat di

atas dimarkahi oleh bentuk (-ません–masen) yang menyatakan makna negatif.

Contoh-contoh kalimat di atas menimbulkan pertanyaan apakah konjungsi

yang ada pada contoh kalimat nomor 1 sampai dengan nomor 3 dapat saling

menggantikan atau tidak, dan apakah makna setelah saling menggantikan tetap

sama.

Page 5: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - fib.undip.ac.id · Bab III merupakan pembahasan yang berisi analisis tentang konjungsi to, ba, dan ... Shiken karya Matsumoto dan buku ajar

5

Penulis tertarik untuk melakukan penelitian pada konjungsi to, ba, tara

karena penulis dan beberapa orang yang baru saja mempelajari bahasa Jepang

terkadang masih bingung ketika akan menyampaikan sesuatu dalam bentuk

kondisional.

Sebagai data primer pada penelitian ini, penulis menggunakan cerpen

Kumo no Ito karya Akutagawa dan Hitofusa no Budou karya Arishima, karena

kedua cerpen tersebut selain ceritanya menarik, juga terdapat beberapa bentuk

kondisional yang menggunakan konjungsi to, ba, tara. Kemudian sebagai sumber

data sekunder penulis menggunakan buku Jitsuryoku Up Nihongo Noryoku Shiken

karya Matsumoto dan Hoshino karena pada buku ini terdapat banyak contoh

kalimat penggunaan konjungsi to, ba, dan tara.Selain itu sebagai data sekunder

penulis juga menggunakan buku ajar Minna No Nihongo jilid 1 dan 2 yang

banyak digunakan sebagai bahan ajar bahasa Jepang pada perguruan tinggi dan

lembaga pendidikan bahasa Jepang. Penulis menggunakan contoh-contoh kalimat

yang ada pada buku ini sebagai sumber data sekunder karena contoh kalimatnya

yang sederhana dan mudah dipahami.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, permasalahan yang akan

diteliti oleh penulis adalah sebagai berikut.

1. Bagaimanakah strutur kalimat berkonjungsi to, ba,dan tara?

2. Apakah persamaan dan perbedaan pemakaian konjungsi to, ba, dan tara

serta maknanya?

3. Apakah konjungsi to, ba, dan tara dapat saling menggantikan ?

Page 6: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - fib.undip.ac.id · Bab III merupakan pembahasan yang berisi analisis tentang konjungsi to, ba, dan ... Shiken karya Matsumoto dan buku ajar

6

1.3 Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penulisan yang akan diteliti

oleh penulis sebagai berikut.

1. Mendeskripsikan struktur kalimat berkonjungsi to, ba,dan tara.

2. Mendeskripsikan persamaan dan perbedaan pemakaian konjungsi to, ba,

dan tara serta persamaan dan perbedaan maknanya.

3. Mengetahui perihal saling menggantikan antara konjungsi to, ba, dan tara.

1.4 Manfaat Penulisan

Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan,

baik bagi penulis sendiri maupun pembaca tentang makna serta pemakaian yang

benar dari ketiga konjungsi to, ba, dan tara sehingga tidak ada lagi kerancuan dan

kebingungan dalam pemakaiannya.

1.5 Ruang lingkup

Ruang lingkup penelitian ini yaitu kajian sintaksis pada konjungsi to, ba

dan tara terbatas pada persamaan dan perbedaan struktur dan makna serta

pemakaian yang tepat dari masing-masing konjungsi to, ba, dan tara yang ada

pada cerpen Kumo no Ito karya Akutagawa, Hitofusa no Budou karya Arishima

sebagai data primer, serta buku Jitsuryoku Up Nihongo Noryoku Shiken karya

Matsumoto dan buku ajar Minna No Nihongo jilid 1 dan 2 sebagai data sekunder.

Page 7: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - fib.undip.ac.id · Bab III merupakan pembahasan yang berisi analisis tentang konjungsi to, ba, dan ... Shiken karya Matsumoto dan buku ajar

7

1.6 Sistematika Penulisan

Bab I merupakan pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah,

perumusan masalah, tujuan penulisan, ruang lingkup penelitian, manfaat penulisan

dan sistematika penulisan.

Bab II merupakan tinjauan pustaka yang berisi tentang penelitian terdahulu,

metode penelitian, dan kerangka teori.

Bab III merupakan pembahasan yang berisi analisis tentang konjungsi to, ba, dan

tara yang ada pada cerpen Kumo no Ito karya Akutagawa dan Hitofusa no Budou

karya Arishima sebagai data primer dan buku Jitsuryoku Up Nihongo Noryoku

Shiken karya Matsumoto dan buku ajar Minna No Nihongo jilid 1 dan 2 sebagai

data sekunder dengan menggunakan acuan buku teori Shokyuu o Oshieru Hito no

Tame no Nihongo Bunpou Handobukku (Matsuoka,2000:220), Nihongo bunkei

jiten (Sunagawa, 1998 :287)

Bab IV Simpulan. Bab ini berisi penarikan kesimpulan dari hasil penelitian

yang sudah dilakukan pada bab-bab sebelumnya.

Daftarpustaka.

Lampiran.

Page 8: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - fib.undip.ac.id · Bab III merupakan pembahasan yang berisi analisis tentang konjungsi to, ba, dan ... Shiken karya Matsumoto dan buku ajar

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

Penelitian mengenai konjungsi to, ba dan tara pernah dilakukan

sebelumnya oleh Suci Siti Azizah mahasiswa Program Studi S1 Universitas

Pendidikan Indonesia dalam skripsi yang berjudul “Analisis Kontrastif Ungkapan

Pengandaian bahasa Jepang dan bahasa Indonesia”. Penelitian ini membahas

mengenai perbedaan dan persamaan ungkapan pengandaian dalam bahasa Jepang

dan bahasa Indonesia dengan data berupa kalimat pada buku-buku bahasa Jepang

tingkat dasar, novel, komik, cerpen, serta artikel majalah dan koran.

Dari penelitian tersebut, disimpulkan bahwa dalam bahasa Indonesia

terdapat 16 konjungsi yang digunakan untuk menunjukkan ungkapan pengandaian

yang bermakna syarat dan pengandaian. Sedangkan dalam bahasa Jepang terdapat

4 pola kalimat yang menunjukkan ungkapan pengandaian, baik yang bermakna

syarat maupun pengandaian. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa tidak

semua ungkapan pengandaian dalam bahasa Jepang dapat disubsitusikan kedalam

bahasa Indonesia karena adanya perbedaan makna, struktur kalimat, dan pengaruh

bahasa Melayu terhadap bahasa Indonesia. (Pada penelitian ini selanjutnya penulis

mengikuti teori kridalaksana yang menggunakan istilah kondisional untuk

menyatakan pengandaian). Kondisional adalah bentuk verba yang menunjukkan

pengandaian atau hipotesis (Kridalaksana. 1983:90).

Page 9: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - fib.undip.ac.id · Bab III merupakan pembahasan yang berisi analisis tentang konjungsi to, ba, dan ... Shiken karya Matsumoto dan buku ajar

9

Dalam bahasa Indonesia, kondisional berupa persyaratan ditandai kata-

kata apabila, asal, asalkan, bila, bilamana, jika, jikalau, kalau, manakala,

sekiranya, dalam mana, tanpa. Namun demikian, kata-kata seperti bilamana,

jikalau, manakala, dan dalam mana sudah jarang digunakan dalam bahasa lisan

maupun tulis pada masa kini dan biasanya hanya digunakan pada karya sastra

lama atau sastra melayu. Sementara itu, hubungan kondisional dinyatakan

menggunakan empat macam kata yakni andaikan, andaikata, seandainya dan

seumpama.

Dalam bahasa Jepang ada empat macam bentuk pengungkapan

kondisional, yaitu dengan konjungsi to, ba , tara dan nara. Dalam bahasa Jepang

ungkapan kondisional baik yang menyatakan makna syarat maupun pengandaian

dapat digunakan bersama ungkapan lain seperti keinginan (ingin, mau),

ungkapan potensial (bisa, dapat), dan kesungguhan (sungguh-sungguh).

Hampir semua ungkapan bahasa Jepang dapat dipadankan ke dalam

bahasa Indonesia, kecuali “dalam mana” dan “manakala” yang kadang-kadang

dapat diartikan “ketika”. Sedangkan “asal” dan “asalkan” hanya dapat digunakan

dalam ungkapan dengan makna syarat saja.

Bahasa Indonesia mempunyai kelompok konjungsi tersendiri untuk

menyatakan ungkapkan kondisional bersyarat, sedangkan dalam bahasa Jepang

semua pola kalimat kondisional dapat menyatakan kondisional bersyarat. Berikut

ini adalah tabel ungkapan kondisional dan syarat bahasa Indonesia dan bahasa

Jepang

Page 10: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - fib.undip.ac.id · Bab III merupakan pembahasan yang berisi analisis tentang konjungsi to, ba, dan ... Shiken karya Matsumoto dan buku ajar

10

Tabel 2.1 Kondisional dalam bahasa Indonesia dan contoh pemakain.

No Kondisional dalam

bahasa Indonesia

Contoh pemakaian

1 Apabila Apabila terjadi sesuatu pada benda ini, aku akan

membuatmu kehilangan nyawa.

2 Asal Asal nilai raportmu tidak kurang dari 8, kau boleh

bekerja sampingan.

3 Asalkan Aku akan menerimamu, asalkan kau mau berubah.

4 Bila Dan bila dia tertidur, mimpi-mimpinya akan menjadi

api, potongan-potongan tubuh, dan erangan mereka

yang kesakitan.

5 Bilamana Bilamana ada nasabah yang belum mempunyai KTP,

maka harus menggunakan KTP orang tua atau wali.

6 Jika Jika aku memberikan ini kepadamu,kau tidak boleh

memberitahu siapa pun.

7 Jikalau

Jikalau aku tidak menghormatinya dengan formalitas

seperti ini, dia pasti akan kecewa.

8 Kalau Kalau bertemu akan aku bunuh anak itu, biar tidak

membuat jengkel lagi !.

9 Manakala Manakala hujan turun sore-sore dan mereka tidak

bisa jalan-jalan, berceritalah ibunya tentang segala

macam dongeng.

10 Sekiranya Demikianlah niat hamba. Sekiranya tuan tidak

keberatan hamba mohon ijin.

11 Dalam mana Perjanjian utang piutang bisa bersifat perdagangan

yang halal dalam mana sifatnya sukarela dan

dilindungi oleh undang-undang.

12 Tanpa Polisi tidak akan mampu menagkap pelaku

penculikan itu tanpa informasi dari masyarakat

13 Andaikan Andaikan waktu dapat berputar kembali, aku tidak

akan melakukan hal memalukan seperti itu.

Page 11: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - fib.undip.ac.id · Bab III merupakan pembahasan yang berisi analisis tentang konjungsi to, ba, dan ... Shiken karya Matsumoto dan buku ajar

11

14 Andaikata Andaikata ketahuan ada orang yang mengintip,

orang itu diseret ke tengah pesta dan dibunuh dan

darahnya dipergunakan berkeramas.

15 Seandainya Seandainya suara indah Kazeem saheer digunakan

untuk membaca Al-Qur’an seperti Syekh Ahmad,

mungkin akan lain cerita dunia selebriti Arab.

16 Seumpama Saya akan berpuasa tiga hari, seumpama saya

berhasil lulus SMPTN.

(Resume dari Suci Siti Azizah, 2007 : 47).

Tabel 2.2 Kondisional dalam bahasa Jepang dan contoh pemakaian.

No Kondisional dalam

bahasa Jepang

Contoh pemakaian

1 To メールを出すと、すぐ返事が来る。

2 Ba 春が来れば桜が咲く。

3 Tara お金があったら、旅行をします。

4 Nara あなたが行くなら、私も行きます。

(Resume dari Suci Siti Azizah, 2007 :93).

Dari tabel kondisional dalam bahasa Indonesia dan bahasa Jepang di atas,

terdapat perbedaan jumlah konjungsi yang dapat digunakan. Dalam bahasa

Indonesia, konjungsi yang digunakan untuk menyatakan makna kondisional lebih

banyak dibandingkan konjungsi yang digunakan untuk menyatakan kondisional

dalam bahasa Jepang.

Page 12: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - fib.undip.ac.id · Bab III merupakan pembahasan yang berisi analisis tentang konjungsi to, ba, dan ... Shiken karya Matsumoto dan buku ajar

12

2.2 Metode Penelitian

Metode penelitian yang penulis gunakan untuk membedakan makna dan

fungsi masing-masing konjungsi to, ba, dan tara adalah metode distribusional.

Metode distributional adalah metode analisis bahasa yang memerikan distribusi

unsur-unsur fonologis, gramatikal atau leksikal dalam satuan yang lebih besar,

misalnya morfem dalam kata atau frase-frase dalam klausa (Kridalaksana,1983:9).

Dalam metode distributional terdapat salah satu teknik yaitu teknik subtitusi yang

merupakan bagian dari metode distributional. Substitusi yaitu proses atau hasil

penggantian unsur bahasa oleh unsur lain dalam satuan yang lebih besar untuk

memperoleh unsur-unsur pembeda atau untuk menjelaskan suatu struktur tertentu

(Kridalaksana,1983:159).

Menurut Sutedi (2003:121) untuk menganalisis makna suatu kata, akan

lebih baik dan lebih jelas hasilnya jika dilakukan dengan membandingkan dengan

kata yang dianggap bersinonim, karena nantinya akan semakin jelas makna dari

setiap kata tersebut sehingga kekaburan dan keraguan tentang bagaimana

persamaan dan perbedaannya bisa diatasi

Konjungsi to, ba dan tara adalah konjungsi yang memiliki kemiripan

makna atau bersinonim. Sinonim merupakan beberapa kata yang maknanya

hampir sama. Sinonim (類義語 ruigigo) adalah salah satu objek kajian semantik

(意味論 imiron). Semantik adalah salah satu cabang linguistik yang mengkaji

tentang makna (Sutedi,2003:120). Menurut Sutedi dalam bukunya Dasar-Dasar

Page 13: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - fib.undip.ac.id · Bab III merupakan pembahasan yang berisi analisis tentang konjungsi to, ba, dan ... Shiken karya Matsumoto dan buku ajar

13

Linguistik Bahasa Jepang langkah-langkah yang harus ditempuh untuk

menganalisa sinonim adalah sebagai berikut.

a. Menentukan objek yang akan diteliti.

b. Mencari literatur yang relevan.

c. Mengumpulkan jitsurei (contoh konkrit )

d. Mengklasifikasikan setiap jitsurei.

e. Membuat pasangan kata yang akan dianalisis.

f. Melakukan analisis

g. Membuat kesimpulan.

Cara penulis menerapkan metode penelitian ini yaitu mengumpulkan jitsurei yang

di dalamnya terkandung konjungsi to, ba dan tara, melakukan analisa, kemudian

melakukan penggantian konjungsi.

Contoh penerapan;

1) Mengumpulkan contoh kalimat dan memaparkan

1. カンダタはこれを見ると、驚おどろ

いた。(KNI:103)

Kandata / ha / kore/ wo/ miru/to,/ odoroita.

Kandata/ PT/ini / PT/melihat/ KTO/ terkejut.

Kalau Kandata melihat ini maka terkejut.

Pada kalimat (1), klausa anak kalimat (カンダタはこれを見る Kandata ha kore

wo miru) ‘Kandata melihat ini’ dan induk kalimat ( 驚おどろ

いた odoroita ) ‘kaget’

dihubungkan dengan konjungsi to. Konjungsi to pada kalimat di atas melekat pada

verba miru ‘melihat’. Pada kalimat (1) konjungsi to mengandung makna sebab

akibat, karena melihat ini, maka Kandata menjadi terkejut dan ketakutan.

Page 14: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - fib.undip.ac.id · Bab III merupakan pembahasan yang berisi analisis tentang konjungsi to, ba, dan ... Shiken karya Matsumoto dan buku ajar

14

2). Melakukan penggantian konjungsi.

Substitusi konjungsi to dengan konjungsi ba dan tara.

2.a カンダタはこれを見ると、驚おどろ

いた。

Kandata / ha / kore/ wo/ miru/to, / odoroita.

Kandata/ PT/ini / PT/melihat/ KTO/ terkejut.

2.b カンダタはこれを見れば、驚おどろ

いた。

Kandata / ha / kore/ wo/ mire/ba, / odoroita.

Kandata/ PT/ini / PT/melihat/ KB/ terkejut.

2.c カンダタはこれを見たら,驚おどろ

いた。

Kandata / ha / kore/ wo/ mi /tara, / odoroita.

Kandata/ PT/ini / PT/melihat/ KTR/ terkejut.

Konjungsi to pada contoh kalimat 2.a bermakna ‘waktu’ yaitu Kandata menjadi

terkejut ketika melihat sesuatu. Contoh kalimat 2.b tidak tepat karena konjungsi

ba tidak dapat dihubungkan dengan bentuk lampau. Sedangkan contoh kalimat 2.c

di atas, konjungsi tara bermakna kondisional, yaitu seandainya Kandata melihat

ini, Kandata akan terkejut.

Persamaan :

a. Konjungsi to dan tara di atas sama-sama bermakna kondisional.

Perbedaan :

a. Konjungsi ba kurang tepat pada kalimat di atas karena dihubungkan pada

induk kalimat yang mempunyai makna lampau.

b. Konjungsi to mempunyai makna tersirat yaitu waktu kejadian.

c. Konjungsi tara mempunyai makna tersirat yaitu sebab-akibat.

Page 15: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - fib.undip.ac.id · Bab III merupakan pembahasan yang berisi analisis tentang konjungsi to, ba, dan ... Shiken karya Matsumoto dan buku ajar

15

2. 3 Kerangka Teori

2.3.1 Konjungsi to

Menurut Matsuoka (2000:220), Suzuki (1998:123), dan Sunagawa (1998

:287) konjungsi to dapat melekat pada verba bentuk kamus (辞書形 jisho kei),

bentuk negatif (ない形 naikei), adjektiva i (い形容詞 i keiyoushi), adjektiva na

(な形容詞 na keiyoushi), serta nomina (名詞 meishi). Pada kasus tertentu

konjungsi to juga dapat melekat pada bentuk sopan (ます masu) dan (です desu).

Untuk cara pelekatannya, konjungsi to melekat secara langsung pada verba

bentuk kamus, verba bentuk negatif, verba bentuk sopan dan adjektiva i. Pada

adjektiva na terjadi perubahan na menjadi da, misalnya (元気な genki na) ‘sehat’

menjadi genki da. Kemudian pada nomina, terdapat penambahan da setelah

nomina, misalnya (子供 kodomo) ‘anak’ menjadi kodomo da.

Konjungsi to tidak dapat melekat pada verba bentuk lampau (過去形

kakokei). Selain itu konjungsi to tidak dapat dihubungkan dengan induk kalimat

yang mengandung makna perintah (命令 meirei) yang ditandai oleh(ください

kudasai,なさい nasai), niat (意志 ishi) yang ditandai oleh(つもり tsumori),

keinginan (希望 kibou) yang ditandai oleh (たい tai、おうとおもっています

ou to omotte imasu), dan permintaan (依頼 irai) yang ditandai oleh(ください

kudasai, いただけませんか itadakemasenka).

Page 16: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - fib.undip.ac.id · Bab III merupakan pembahasan yang berisi analisis tentang konjungsi to, ba, dan ... Shiken karya Matsumoto dan buku ajar

16

Tabel 2.3

Pelekatan konjungsi to pada predikat anak kalimat.

No Bentuk Positif Negatif Sopan

Kategori Lampau Non

lampau

Lampau Non

lampau

Lampau Non

lampau

1 Verba X O X O X O

2 Adjektiva i

na

X O X O X O

X O X O X O

3 Nomina X O X O X O

(Resume dari Matsuoka (2000:220), Suzuki (1998:123), dan Sunagawa (1998

:287)).

Keterangan :

Tanda (X) menunjukkan kategori yang tidak dapat di hubungkan dengan

konjungsi to.

Tanda (O) menunjukkan kategori yang dapat dihubungkan dengan konjungsi to.

Menurut Matsuoka (2000:220), Suzuki (1998:123) dan Sunagawa (1998

:287) konjungsi to memiliki fungsi sebagai berikut.

1) Menjelaskan sesuatu yang terjadi secara berulang-ulang.

2) Menjelaskan hubungan ketergantungan .

3) Menjelaskan sesuatu yang terjadi secara alami.

4) Menyatakan kebiasaan .

5) Menyatakan hasil dari pengoperasian mesin.

6) Menjelaskan hubungan sebab -akibat.

Contoh kalimat.

(1) 3月の後半になると、桜が咲き始めます。( NBHB:220) 3gatsu / no/ kouhan / ni/naru/to / sakura/ ga/ sakihajimemasu.

Bulan maret/PT/ pertengahan /PT /jadi /KTO/ sakura/PT/ mulai mekar

‘Kalau pertengahan bulan Maret tiba,bunga Sakura mulai mekar’.

Page 17: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - fib.undip.ac.id · Bab III merupakan pembahasan yang berisi analisis tentang konjungsi to, ba, dan ... Shiken karya Matsumoto dan buku ajar

17

(2) 四つ角を曲がると、すぐかれのマンションが見えた。(NBHB:220) Yotsu kado /wo/magaru/ to, / sugu /kare/no/ manshon /ga/ mieta.

Perempatan/PT/ belok /KTO/segera/dia/PT/tempat tinggal/PT/terlihat.

‘Kalau belok di perempatan, segera terlihat tempat tinggalnya’.

(3) 窓を開けると、冷たい風が入ってきた。(NBHB:221) Mado /wo/akeru/ to / tsumetai/kaze/ga/haittekita.

Jendela/PT/buka/KTO/ dingin /angin/PT/masuk.

‘Begitu jendelanya dibuka angin dingin akan masuk’.

(4) 先生は教室に入ってくると授業を始められた。(NBHB:221) Sensei/ha/kyoushitsu /ni /haittekuru /to /jugyou /wo/hajimerareta.

Guru/PT/kelas /PT /masuk/KTO/pelajaran/PT/ dimulai .

‘Begitu guru masuk ruang kelas, pelajaran dimulai’.

(5) お金を入れてボタンを押すと、切符が出てきます. (GS:122) Okane/ wo/ irete / botan/ wo/ osu / to /kippu/ ga/ dete kimasu.

Uang/PT /masuk/tombol/ PT/tekan /KTO/ karcis/PT / keluar.

‘Kalau uangnya dimasukkan kemudian tombolnya ditekan maka

karcisnya akan keluar.’

(6) その話を聞くと悲しくなった。(GS:122) Sono/hanashi /wo/kiku /to /kanashikunatta.

Itu /pembicaraan/PT/mendengar/KTO/menjadi sedih.

‘Kalau mendengar pembicaraan itu saya menjadi sedih.’

Pada contoh kalimat (1) konjungsi to menjelaskan kejadian yang terjadi

secara berulang-ulang dan pasti terjadi, yaitu bahwa setiap pertengahan bulan

maret tiba bunga sakura mulai mekar. Konjungsi to pada contoh kalimat (2)

menjelaskan hubungan ketergantungan (kalau ada P maka akan ada Q), yaitu

bahwa tempat tinggalnya akan terlihat kalau belok di perempatan. Konjungsi to

pada contoh kalimat (3) menjelaskan sesuatu yang terjadi secara alami, yaitu

bahwa pada saat musim dingin jika kita membuka jendela maka angin dingin akan

masuk ke dalam ruang. Konjungsi to pada contoh kalimat (4) menyatakan suatu

kebiasaan yang biasanya terjadi atau kebiasaan yang dilakukan seseorang.

Konjungsi to pada contoh kalimat (5) menyatakan hasil yang didapat

Page 18: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - fib.undip.ac.id · Bab III merupakan pembahasan yang berisi analisis tentang konjungsi to, ba, dan ... Shiken karya Matsumoto dan buku ajar

18

dari pengoperasian suatu alat atau mesin yang umumnya terjadi. Konjungsi to

pada contoh kalimat (6) menjelaskan hubungan sebab-akibat yaitu disebabkan

mendengar pembicaraan itu mengakibatkan menjadi sedih.

2.3.2 Konjungsi ba.

Menurut Matsuoka (2000:222), Suzuki (1998:124), dan Sunagawa

(1998:476) konjungsi ba dapat melekat pada verba bentuk kamus (辞書形 jisho

kei), bentuk negatif (ない形 naikei), nomina (名詞 meishi), adjektiva na (な形

容詞 na keiyoushi), dan adjektiva i (い形容詞 i keiyoushi).

Untuk cara pelekatannya, konjungsi ba melekat pada predikat anak

kalimat dengan cara berikut, untuk verba golongan I verba bentuk kamus diakhiri

dengan vokal u, tsu, ru, bu, nu, mu, ku, gu, su menjadi vokal e, te, re, be, ne, me,

ke, ge, se, misalnya (買う kau) ‘beli’ menjadi kae, verba golongan II yang diakhiri

vokal iru dan eru menjadi ire dan ere misalnya (食べる taberu) ‘makan’ menjadi

tabere, verba golongan III kuru dan suru menjadi kure dan sure.Verba bentuk

negatif (ない形 nai kei), akhiran na pada pada bentuk negatif berubah menjadi

nakere misalnya ( 分 か ら な い wakaranai) ‘tidak mengerti’ menjadi

wakaranakere, sedangkan pada adjektiva i (い形容詞 i keiyoushi), akhiran i pada

adjektiva ini berubah menjadi kere misalnya (安い yasui) ‘murah’ menjadi

yasukere.

Konjungsi ba tidak dapat melekat pada verba bentuk lampau (過去形 kako

kei), verba bentuk sopan (ます形 masu kei).

Page 19: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - fib.undip.ac.id · Bab III merupakan pembahasan yang berisi analisis tentang konjungsi to, ba, dan ... Shiken karya Matsumoto dan buku ajar

19

Tabel 2.4

Pelekatan konjungsi ba pada predikat anak kalimat

No Bentuk Positif Negatif Sopan

Kategori Lampau Non

lampau

Lampau Non

lampau

Lampau Non

lampau

1 Verba X O X O X X

2 Adjektiva i

na

X O X O X X

X O X O X X

3 Nomina X O X O X X

(Resume dari Matsuoka 2000:222, Suzuki 1998:124 dan Sunagawa 1998 :276).

Keterangan :

Tanda (X) menunjukkan kategori tersebut di atas tidak dapat dihubungkan dengan

konjungsi ba.

Tanda (O) menunjukkan kategori tersebut di atas dapat dihubungkan dengan

konjungsi ba.

Menurut Tomomatsu (2000:157), adjektiva na dan nomina dapat dilekati

oleh konjungsi nara atau naraba.

Contoh kalimat: 雨ならばどこも行きません。 Ame /naraba/ dokomo / ikimasen.

Hujan /KNB/ kemanapun/ tidak pergi.

‘ Kalau hujan tidak pergi kemanapun.’

Meskipun dalam buku referensi terdapat konjungsi naraba akan tetapi

penulis tidak menemukan contoh kalimat pada data primer dan sekunder yang

menggunakan konjungsi naraba.

Menurut Matsuoka (2000:222), Suzuki (1998:124), dan Sunagawa

(1998:276) konjungsi ba memiliki fungsi sebagai berikut.

1) Menjelaskan sesuatu yang selalu dan umumnya terjadi.

2) Menyatakan suatu perumpamaan.

3) Menjelaskan hubungan ketergantungan (jika A maka B).

4) Menderetkan kata yang bermakna sejajar.

Page 20: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - fib.undip.ac.id · Bab III merupakan pembahasan yang berisi analisis tentang konjungsi to, ba, dan ... Shiken karya Matsumoto dan buku ajar

20

Contoh kalimat.

(1) 春になれば桜が咲く.(GS:123) Haru/ni / nareba /sakura/ga/ saku.

Semi/PT/menjadi+KB/sakura /PT/mekar.

‘Kalau musim semi tiba bunga sakura akan mekar’.

(2) ちりも積もれば山となる。(NBHB:222) Chirimo / tsumoreba /yama /to /naru.

Debupun/dikumpulkan+KB/gunung/PT/menjadi.

‘Debupun kalau dikumpulkan bisa jadi gunung’.

(3) わからないことがあれば、いつでも聞いてください。(NBHB:222) Wakaranai /koto/ga/are ba /itsudemo/kiite kudasai.

Tidak tahu/hal /PT/ada+KB/kapanpun/ silahkan tanya.

‘Kalauada yang tidak dipahami silahkan bertanya kapan saja’.

(4) 彼には、お金もなければ才能さいのう

もない。(GS:123) Kare/ha/okane/mo/nakereba /sainou /mo /nai

Dia/PT/uang/pun /tidak ada+KB /kepandaian/pun/tidak ada.

‘Laki-laki itu uang-pun tidak punya, kepandaian-pun juga tidak ada’.

Pada contoh kalimat (1) konjungsi ba menjelaskan sesuatu yang selalu dan

umumnya terjadi, yaitu bahwa setiap musim semi tiba bunga sakura akan mekar.

Konjungsi ba pada contoh kalimat (2) menyatakan suatu perumpamaan yang

maknanya biarpun sedikit tapi kalau kita rajin mengumpulkan sesuatu lama-lama

akan menjadi banyak. Konjungsi ba pada contoh kalimat (3) menyatakan

hubungan ketergantungan (jika A maka B), yaitu bahwa jika tidak mengerti maka

diperbolehkan bertanya kapan saja. Konjungsi ba pada contoh kalimat (4)

digunakan untuk menyatakan kata yang bermakna sejajar, seperti contoh kalimat

di atas yang maknanya bahwa laki-laki tersebut selain tidak punya uang juga tidak

punya kepandaian sehingga tidak ada sisi baiknya.

Page 21: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - fib.undip.ac.id · Bab III merupakan pembahasan yang berisi analisis tentang konjungsi to, ba, dan ... Shiken karya Matsumoto dan buku ajar

21

2.3.3. Konjungsi tara

Menurut Matsuoka (2000:223), Suzuki (1998:124), dan Sunagawa

(1998:204) konjungsi tara dapat melekat pada verba bentuk kamus (辞書形 jisho

kei), bentuk lampau (過去形 kako kei), bentuk negatif lampau (過去ない形 kako

nai kei), bentuk negatif (ない形 naikei), adjektiva i (い形容詞 i keiyoushi)

adjektiva na (な形容詞 na keiyoushi), nomina (名詞 meishi) serta bentuk sopan

(ます masu) dan (です desu).

Untuk cara pelekatannya, konjungsi tara melekat secara langsung pada

verba bentuk lampau (過去形 kako kei) dan verba bentuk negatif lampau (過去な

い形 kako nai kei), adjektiva na berubah menjadi bentuk lampau datta misalnya

(元気な genki na) ‘sehat’ menjadi genki datta, adjektiva i (い形容詞 i keiyoushi)

akhiran i pada adjektiva i menjadi bentuk lampau katta misalnya (安い yasui)

‘murah’ menjadi yasukatta.

Tabel 2.5

Pelekatan konjungsi tara pada predikat.

No Bentuk Positif Negatif Sopan

Kategori Lampau Non

lampau

Lampau Non

lampau

Lampau Non

lampau

1 Verba X O X O X O

2 Adjektiva i

na

X O X O X O

X O X O X O

3 Nomina X O X O X O

(Resume dari Matsuoka 2000:223, Suzuki 1998:124dan Sunagawa 1998 :276).

Page 22: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - fib.undip.ac.id · Bab III merupakan pembahasan yang berisi analisis tentang konjungsi to, ba, dan ... Shiken karya Matsumoto dan buku ajar

22

Keterangan :

Tanda (X) menunjukkan kategori tersebut di atas tidak dapat dihubungkan dengan

konjungsi tara.

Tanda (O) menunjukkan kategori tersebut di atas dapat dihubungkan dengan

konjungsi tara.

Menurut Matsuoka(2000:223), Suzuki (1998:124), dan Sunagawa (1998

:276) konjungsi tara memiliki fungsi sebagai berikut.

1) Menyampaikan suatu pengandaian yang tidak nyata.

2) Untuk menyatakan sebab-akibat.

3) Untuk menyampaikan saran.

4) Menjelaskan kebiasaan yang dilakukan.

Contoh Kalimat.

(1) 私が鳥だったら、一日中空を飛び回りたい。(NBHB:223) Watashi/ga/toridattara,/ ichinichijyu /sora /wo/tobimawaritai.

Saya /PT/ burung+KTR / satu hari penuh/langit /PT/ ingin keliling terbang.

‘Kalau saya burung, (saya)ingin terbang di langit seharian’.

(2) 薬を飲んだら、頭痛ず つ う

が治なお

った。(GS:124) Kusuri /wo/nondara /zutsuu /ga/naotta.

Obat /PT/minum+KTR/sakit kepala/PT/sembuh.

‘Kalau minum obat, sakit kepala akan sembuh.’

(3) 風邪ですか。じゃ薬を飲んで寝たらどう。(GS:124) Kaze /desuka/ Jya /kusuri/wo/nonde/netara /dou.

Masuk angin/apakah / jika begitu/obat/PT/minum /tidur+KTR/bagaimana.

‘Apakah kamu masuk angin ?jika begitu bagaimana kalau minum obat

kemudian istirahat’ .

(4) 夏になったら、家族か ぞ く

でキャンプに行ったものだ。(GS:124)

Natsu /ni /nattara / kazoku/de /kyanpu /ni /itta monoda.

Musim panas/PT/menjadi+KTR /keluarga/PT/berkemah /PT/pergi.

‘Kalau musim panas tiba,(biasanya) pergi berkemah dengan keluarga’.

Pada contoh kalimat (1) konjungsi tara menyampaikan suatu pengandaian

yang tidak nyata atau hanya berandai-andai saja. Konjungsi tara pada contoh

Page 23: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - fib.undip.ac.id · Bab III merupakan pembahasan yang berisi analisis tentang konjungsi to, ba, dan ... Shiken karya Matsumoto dan buku ajar

23

kalimat (2) menyatakan hubungan sebab-akibat yaitu sakit kepala akan sembuh

karena minum obat. Konjungsi tara pada contoh (3) digunakan untuk memberi

saran agar orang yang diberi saran melakukan apa yang kita sarankan. Konjungsi

tara pada contoh (4) digunakan untuk menyampaikan kebiasaan yang dilakukan

dari dulu sampai sekarang.

Page 24: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - fib.undip.ac.id · Bab III merupakan pembahasan yang berisi analisis tentang konjungsi to, ba, dan ... Shiken karya Matsumoto dan buku ajar

24

BAB III

ANALISIS

3.1 Stuktur dan Makna

Untuk mengetahui struktur dan makna konjungsi to, ba, tara penulis

menganalisis struktur dan makna dari contoh-contoh kalimat yang dikumpulkan

dari data primer dan data sekunder.

3.1.1 Struktur

Dari data yang digunakan sebagai objek analisis pada penelitian ini

ditemukan bahwa pelekatan konjungsi to, ba, tara pada predikat anak kalimat dan

induk kalimat adalah sebagai berikut,

Tabel 3.1

Pelekatan konjungsi to, ba,tara pada predikat anak kalimat

No Bentuk dan kategori Konjungsi

to

Konjungsi

ba

Konjungsi

tara

1. Verba, adjektiva, nomina bentuk

positif dan negatif non lampau

O O O

2 Verba, adjektiva, nomina bentuk,

positif dan negatif lampau

X X X

3 Verba, adjektiva, nomina bentuk

sopan

O X O

Konjungsi to melekat pada verba, adjektiva i, adjektiva na, nomina bentuk biasa

baik positif maupun negatif, non lampau, dan bentuk sopan. Sementara itu

konjungsi ba melekat pada konjugasi verba, adjektiva i, adjektiva na, nomina

bentuk positif dan negatif non lampau, namun konjungsi ba tidak dapat melekat

pada bentuk lampau dan sopan. Sedangkan konjungsi tara melekat pada konjugasi

verba, adjektiva i, adjektiva na, nomina bentuk biasa baik positif maupun negatif

dan bentuk sopan, namun konjungsi tara tidak dapat melekat pada bentuk lampau.

Page 25: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - fib.undip.ac.id · Bab III merupakan pembahasan yang berisi analisis tentang konjungsi to, ba, dan ... Shiken karya Matsumoto dan buku ajar

25

Berikut ini adalah tabel induk kalimat yang dapat dihubungkan dengan

konjungsi to, ba dan tara

Tabel 3.2

Bentuk induk kalimat yang dapat dihubungkan dengan konjungsi to,ba dan tara.

No Jenis induk kalimat Konjungsi

to

Konjungsi

ba

Konjungsi

tara

1 Bentuk keinginan, perintah,

permintaan,

X X O

2 Bentuk ajakan X O O

3 Bentuk lampau dan kalimat aktifitas

yang berurutan

O X O

Konjungsi to tidak dapat dihubungkan dengan induk kalimat yang menyatakan

keinginan, perintah, permintaan dan ajakan, namun konjungsi to dapat

dihubungkan dengan induk kalimat bentuk lampau dan menyatakan aktivitas

yang berurutan. Sementara itu konjungsi ba juga tidak dapat dihubungkan dengan

induk kalimat yang menyatakan keinginan, perintah, permintaan dan menyatakan

aktifitas yang berurutan, namun dapat dihubungkan dengan induk kalimat yang

menyatakan ajakan. Sedangkan konjungsi tara dapat dihubungkan dengan induk

kalimat yang menyatakan keinginan, perintah, permintaan, ajakan, induk kalimat

bentuk lampau dan menyatakan aktifitas yang berurutan.

Pada data yang digunakan sebagai objek analisis pada penelitian ini,

pelekatan konjungsi to, ba, tara pada predikat dan induk kalimat yang dapat

dihubungkan dengan ketiga konjungsi to, ba, tara,sesuai dengan teori yang

digunakan pada penelitian ini.

Page 26: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - fib.undip.ac.id · Bab III merupakan pembahasan yang berisi analisis tentang konjungsi to, ba, dan ... Shiken karya Matsumoto dan buku ajar

26

3.1.2 Makna

Untuk memudahkan analisis, penulis mengklasifikasikan data-data ke

dalam 4 makna utama, yaitu 1. (一般条 ippan jyouken) makna kondisional umum,

2. (恒常条件 koujyou jyouken) makna kondisional pasti, 3.(仮定条件 katei

jyouken)makna kondisional bersyarat, 4.(反事実的条件 hanjijitsuteki jyouken)

makna kondisional tidak nyata.

3.1.2.1 Makna kondisional Umum (一般条件)

Makna umum adalah makna yang digunakan untuk menyatakan suatu hal

yang pada umumnya terjadi. Makna umum ini memiliki fungsi diantaranya yaitu

untuk menjelaskan sesuatu yang terjadi secara berulang-ulang, menjelaskan

sesuatu yang terjadi secara alami, menyatakan kebiasaan, sebab-akibat dan

menyatakan waktu.

(1) 気温が低いと, 桜はなが咲かない。(NBJ, 1999 :287) Kion / ga/ hikuito /sakura/hana/ga /sakanai.

Suhu udara/PT/rendah+KTO/sakura/bunga/PT/tidak mekar.

‘Kalau suhu udara rendah, bunga sakura tidak mekar.’

Pada data (1), klausa anak kalimat (気温が低い Kionga hikui) ‘suhu udara rendah’

dan induk kalimat (桜はなが咲かない sakura hana ga sakanai) ‘bunga sakura

tidak mekar’ dihubungkan dengan konjungsi to. Konjungsi to pada kalimat ini

melekat pada adjektiva hikui ‘rendah’. Konjungsi to pada kalimat ini melekat pada

verba mawasu ‘putar’. Konjungsi to digunakan untuk menghubungkan anak dan

induk kalimat data (1) sehingga bermakna kondisional umum, yaitu ‘umumnya

bunga sakura tidak mekar jika suhu udara rendah’. Klausa induk kalimat di atas

menyatakan akibat yang terjadi.

Page 27: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - fib.undip.ac.id · Bab III merupakan pembahasan yang berisi analisis tentang konjungsi to, ba, dan ... Shiken karya Matsumoto dan buku ajar

27

(2) 水は 100度になると, 沸騰する。(NBJ, 1999 :287) Mizu /ha/100 /do /ni/naruto/,futtosuru.

Air /PT/100/derajat/PT/jadi+KTO/mendidih.

‘Kalau suhu air 100 derajat akan mendidih.’

Pada data (2), klausa anak kalimat (水は 100度になるMizu ha 100 do ni naru)

‘suhu air 100 derajat’ dan induk kalimat (沸騰する futtosuru) ‘mendidih’

dihubungkan dengan konjungsi to. Konjungsitopadakalimatinimelekatpada verba

naru ‘jadi’.Konjungsi to digunakan untuk menghubungkan anak dan induk

kalimat data (2) sehingga bermakna kondisional umum,yaitu pada umumnya air

akan dan pasti mendidih pada suhu 100 derajat. Klausaindukkalimatpada kalimat

di atas menyatakan hasil yang tercapai.

(3) だれでも年をとると, 昔がなつかしくなるものだ。(NBJ, 1999 :287) Dare demo/toshi/wo/toruto/mukashi/ga /nastsukashiku/narumonoda.

Siapapun/usia/PT/ambil+KTO/dahulu/PT/kangen/menjadi.

‘Siapapun kalausudah tua akan merindukan masa lalu.’

Pada data (3), klausa anak kalimat (だれでも年をとる Dare demotoshiwotoru)

‘siapapun sudah tua’ dan induk kalimat (昔がなつかしくなるものだ mukashiga

natsukashikunarumonoda) ‘merindukan masa lalu’ dihubungkan dengan

konjungsi to.Konjungsitopadakalimatinimelekatpada verba toru

‘ambil’.Konjungsi to digunakan untuk menghubungkan anak dan induk kalimat

data (3) sehingga bermakna kondisional umum,yaitu ‘pada umumnya orang yang

sudah berusia tua akan merindukan masa lalu’. Klausaindukkalimatpada kalimat

di atasmenyatakan hal yang biasanya atau umumnya terjadi.

(4) 夏はあさ 4時になると,明るくなります。(NNS, 1998 :73) Natsu/ha/asa/4/ji/ni/naruto/akaruku/narimasu.

Musim panas/PT/pagi/4/jam/PT/jadi+KTO/ terang /jadi.

‘Pada musim panas kalaupukul 4 pagi tiba, akan menjadi terang.’

Page 28: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - fib.undip.ac.id · Bab III merupakan pembahasan yang berisi analisis tentang konjungsi to, ba, dan ... Shiken karya Matsumoto dan buku ajar

28

Pada data (4), klausa anak kalimat (夏はあさ 4時になる natsu ha asa 4 ji ni naru)

‘musim panas pukul 4 pagi’ dan induk kalimat (明るくなります akaruku narimasu)

‘menjadi terang’ dihubungkan dengan konjungsi to.

Konjungsitopadakalimatinimelekatpada verba naru ‘jadi’.Konjungsi to digunakan

untuk menghubungkan anak dan induk kalimat data (4) sehingga bermakna

kepastian dan sesuatu yang terjadi secara alami,yaitu setiap musim panas pada

pukul 4 pagi pasti langit sudah cerah. Klausaindukkalimatpada data (4) di atas

menyatakan sesuatu yang biasanya terjadi.

(5) 年とれば、体が弱くなる。(NBJ, 1999 :477) Toshi/ toreba/karada/ga/yowaku/naru.

Usia/ambil+KB /badan/PT/lemah/menjadi.

‘Kalausudah lanjut usia badan akan menjadi lemah.’

Pada data (5), klausa anak kalimat (年とる toshi toru) ‘lanjut usia’ dan induk

kalimat ( 体が弱 く な る karada ga yowaku naru) ‘badan menjadi lemah’

dihubungkan dengan konjungsi ba. Konjungsi ba pada kalimat ini melekat pada

verba toru ‘ambil’.Konjungsi ba digunakan untuk menghubungkan anak dan

induk kalimat data (5) sehingga bermakna kondisional umum, yaitu pada

umumnya orang yang sudah lanjut usia maka tubuhnya akan menjadi lemah.

Klausaindukkalimatpada data (5) di atas menyatakan akibat yang terjadi.

(6) だれでもほめられれば,うれしい。(NBJ, 1999 :477) Daredemo/homerareba/ureshii.

Siapapun/dipuji+KB /gembira.

‘Siapapun kalau dipuji akan gembira.’

Pada data (6), klausa anak kalimat (だれでもほめられる daredemo homerareru)

‘siapapun dipuji’ dan induk kalimat (うれしい ureshii) ‘gembira’ dihubungkan

dengan konjungsi ba. Konjungsi ba pada kalimat ini melekat pada verba homeru

Page 29: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - fib.undip.ac.id · Bab III merupakan pembahasan yang berisi analisis tentang konjungsi to, ba, dan ... Shiken karya Matsumoto dan buku ajar

29

‘dipuji’.Konjungsi ba digunakan untuk menghubungkan anak dan induk kalimat

data (6) sehingga bermakna kondisional umum, yaitu pada umumnya setiap orang

akan gembira kalau dipuji oleh orang lain.

(7) ここは冬になったら、雪が 1 メートルぐらいつもる。(NBJ, 1999 :205) Koko /ha/ fuyu / ni/nattara /yuki/ga /1/metoru/gurai /tsumoru.

Disini/PT/musim dingin/PT/jadi+KTR/salju/PT/1/meter /sekitar /tumpuk

‘Di sini kalaumusim dingin tiba, saljunya menumpuk setinggi sekitar 1

meter.’

Pada kalimat(7), klausa anak kalimat (ここは冬になる koko ha fuyu ni naru) ‘di

sini musim dingin tiba’ dan induk kalimat (雪が 1 メートルぐらいつもる yuki ga 1

meetoru gurai tsumoru) ‘salju menumpuk sekitar 1 meter’ dihubungkan dengan

konjungsi tara. Konjungsi tara pada kalimat ini melekat pada verba naru ‘jadi’.

Konjungsi tara digunakan untuk menghubungkan anak dan induk kalimat data

(7) sehingga bermakna kondisional umum, yaitu biasanya setiap musim dingin

tiba maka di daerah ini salju akan menumpuk sampai sekitar 1 meter. Klausa

induk kalimat pada data (7) di atas menyatakan sesuatu yang umumnya terjadi.

(8) おじいさんは天気がいいと, 裏山に散歩にでかける。(NBJ, 1999 :288) Ojiisan/ha/tenki /ga /iito/urayama/ni/sanpo/ni/dekakeru.

Kakek/PT/cuaca/PT/bagus+KTO/urayama /PT/jalan-jalan/PT/keluar.

‘Kalau cuacanya bagus kekek (biasanya) pergi jalan-jalan ke Urayama.’

Pada data (8), klausa anak kalimat (おじいさんは天気がいい ojiisan ha tenki ga ii)

‘cuacanya bagus kakek akan’ dan induk kalimat (裏山に散歩にでかける) ‘pergi

jalan-jalan ke Urayama’ dihubungkan dengan konjungsi to. Konjungsi to pada

kalimat ini melekat pada adjektiva ii ‘bagus’.Konjungsi to digunakan untuk

menghubungkan anak dan induk kalimat data (8) sehingga bermakna kebiasaan,

yaitu biasanya kalau cuacanya bagus kakek akan pergi jalan-jalan. Dan klausa

induk kalimat pada data (8) di atas menyatakan aktifitas yang sering dilakukan.

Page 30: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - fib.undip.ac.id · Bab III merupakan pembahasan yang berisi analisis tentang konjungsi to, ba, dan ... Shiken karya Matsumoto dan buku ajar

30

(9) お酒を飲むと, いつも頭がいたくなる。(NBJ, 1999 :288) Osake / wo/nomuto/itsumo/atama/ga/itaku/naru.

Osake/PT/minum+KTO/selalu/kepala/PT/sakit/jadi.

‘Kalau minum sake, selalu kepala menjadi sakit.’

Pada data (9), klausa anak kalimat (お酒を飲む osake wo nomu) ‘minum sake’

dan induk kalimat (いつも頭がいたくなる itsumo atama ga itaku naru) ‘selalu

jadi kepala sakit’ dihubungkan dengan konjungsi to. Konjungsi to pada kalimat ini

melekat pada verba nomu ‘minum’.Konjungsi to digunakan untuk

menghubungkan anak dan induk kalimat data (9) sehingga bermakna kebiasaan

dan makna umum, yaitu apabila minum sake maka pada umumnya seseorang

kepalanya akan menjadi sakit. Klausa induk kalimat pada data (9) di atas

menyatakan akibat yang terjadi karena minum sake.

(10)いつも 5 時になったら、すぐ仕事をやめて、テニスをします。 (NBJ,

1999 :205) Itsumo/ 5/ ji / ni/ nattara /sugu / shigoto/ wo/ yamete /tenisu/ wo/ shimasu.

Selalu/5/pukul/PT/jadi+KTR/segera/ kerja /PT/berhenti/tenis/PT/melakukan.

‘Setelah tiba pukul 5 selalu segera berhenti kerja dan bermain tenis.’

Pada data (10), klausa anak kalimat (いつも 5時になる itsumo 5 jini naru) ‘setiap

pukul 5 tiba’ dan induk kalimat (すぐ仕事をやめて、テニスをします sugu shigoto

wo yamete, tenisu wo shimasu) ‘segera berhenti kerja dan bermain tenis’

dihubungkan dengan konjungsi tara. Konjungsi tara pada kalimat ini melekat

pada verba naru ‘jadi’.Konjungsi taradigunakan untuk menghubungkan anak dan

induk kalimat data (10) sehingga bermakna kebiasaan, yaitu biasanya kalau tiba

pukul 5 maka (saya) akan segera berhenti kerja dan bermain tenis. Klausa induk

kalimat pada data (10) di atas mempunyai makna aktifitas yang dilakukan.

Page 31: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - fib.undip.ac.id · Bab III merupakan pembahasan yang berisi analisis tentang konjungsi to, ba, dan ... Shiken karya Matsumoto dan buku ajar

31

(11)葉書を出すと、すぐ返事がきました。(NNS, 1998 :73) Hagaki /wo / dasuto /sugu /henji /ga/kimashita.

Kartu pos/PT/kirim+KTO/segera/balasan/PT/datang.

‘Kalau (saya) kirim kartu pos, balasannya segera tiba.’

Pada data (11), klausa anak kalimat (葉書を出す hagaki wo dasu) ‘kirim kartu

pos’ dan induk kalimat (すぐ返事がきました sugu henji ga kimashita) ‘balasan

segera datang’ dihubungkan dengan konjungsi to. Konjungsi to pada kalimat ini

melekat pada verba dasu ‘kirim’.Konjungsi to digunakan untuk menghubungkan

anak dan induk kalimat data (11) sehingga bermakna kebiasaan, yaitu setiap

mengirim kartu pos maka biasanya surat balasan akan segera diterima. Klausa

induk kalimat pada data (11) di atas mempunyai makna hal yang biasanya terjadi.

Klausa induk kalimat di atas dimarkahi oleh bentuk (ました mashita) yang

menyatakan makna lampau.

(12)雨が止むと、空が晴れて明るくなりました。(NNS, 1998 : 73) Ame /ga/ yamuto / sora /ga / harete/akaruku/narimashita.

Hujan/PT/berhenti+KTO/langit/PT/cerah/terang/jadi.

‘Kalau hujan berhenti,langit menjadi cerah dan terang.’

Pada data(12), klausa anak kalimat (雨が止む ame ga yamu) ‘hujan berhenti’ dan

induk kalimat (空が晴れて明るくなりました sora ga harete akaruku narimasu)

‘langit akan menjadi cerah dan terang’ dihubungkan dengan konjungsi to.

Konjungsi to pada kalimat ini melekat pada verba yamu ‘berhenti’.Konjungsi to

digunakan untuk menghubungkan anak dan induk kalimat data (12) sehingga

bermakna kondisional umum, yaitu pada umummya langit akan berubah menjadi

cerah dan terang setelah hujan berhenti. Klausa induk kalimat pada data (12) di

Page 32: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - fib.undip.ac.id · Bab III merupakan pembahasan yang berisi analisis tentang konjungsi to, ba, dan ... Shiken karya Matsumoto dan buku ajar

32

atas mempunyai makna hal yang biasanya terjadi. Klausa induk kalimat di atas

dimarkahi oleh bentuk (ました mashita) yang menyatakan makna lampau.

(13)彼は、うちへ帰ると, すぐテレビのスイッチを入れる。(NBJ, 1999 :291) Kare/ha/ uchi /he / kaeruto / sugu /terebi /no/suichi /wo/ireru.

Dia/PT/rumah/PT/pulang+KTO/segera/televisi/PT/tombol/PT/memasukkan.

‘Dia kalau pulang ke rumah segera menghidupkan televisi.’

Pada data (13), klausa anak kalimat (彼は、うちへ帰る kare ha uchi he kaeru) ‘dia

pulang ke rumah’ dan induk kalimat (すぐテレビのスイッチを入れる sugu terebi

no suicchi wo ireru) ‘segera menghidupkan televisi’ dihubungkan dengan

konjungsi to. Konjungsi to pada kalimat ini melekat pada verba kaeru ‘pulang’.

Konjungsi to digunakan untuk menghubungkan anak dan induk kalimat data (13)

sehingga bermakna kebiasaan, yaitu biasanya dia akan segera menghidupkan

televisi setelah tiba di rumah. Klausa induk kalimat pada data (13) di atas

menyatakan hal yang biasanya dilakukan.

(14)彼女は大学を卒業すると, すぐ結婚した。(NBJ, 1999 :291) Kanojo / ha/daigaku /wo/sotsugyosuruto/sugu /kekkonshita.

Dia(perempuan)/PT/universitas /PT/lulus +KTO/segera/menikah.

‘Dia setelah lulus dari universitas segera menikah.’

Pada data (14), klausa anak kalimat (彼女は大学を卒業する kanojo ha daigaku

wo sotsugyou suru) ‘dia lulus kuliah’ dan induk kalimat (すぐ結婚した sugu

kekkon shita) ‘segera menikah’ dihubungkan dengan konjungsi to. Konjungsi to

pada kalimat ini melekat pada verba sotsugyo suru ‘lulus’. Konjungsi to

digunakan untuk menghubungkan anak dan induk kalimat data (14) sehingga

bermakna waktu, yaitu dia langsung menikah setelah lulus kuliah. Klausa induk

Page 33: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - fib.undip.ac.id · Bab III merupakan pembahasan yang berisi analisis tentang konjungsi to, ba, dan ... Shiken karya Matsumoto dan buku ajar

33

kalimat di atas dimarkahi oleh bentuk (した shita) yang menyatakan makna

lampau.

(15)父は私の顔を見れば、「勉強しろ」と言います。(NNS, 1998 :74) Chichi/ha/watashi/no/ kao /wo/ mireba /[benkyoushiro]/toiimasu.

Ayah/PT/ aku /PT/wajah/PT/lihat+KB/belajar/berkata.

‘Kalau ayah melihat wajah saya, selalu berkata (belajarlah!).’

Pada data (15), klausa anak kalimat (父は私の顔を見る chichi ha watashi no kao

wo miru) ‘ayah melihat wajah saya’ dan induk kalimat (「勉強しろ」と言います

[benkyou shiro]to iimasu) ‘berkata [belajarlah!]’ dihubungkan dengan konjungsi

ba. Konjungsi ba pada kalimat ini melekat pada verba miru ‘lihat’. Konjungsi ba

digunakan untuk menghubungkan anak dan induk kalimat data (15) sehingga

bermakna kebiasaan, yaitu ‘setiap kali saya bertemu ayah, saya akan selalu

disuruh belajar’. Klausa induk kalimat pada data (15) di atas menyatakan akibat.

(16)彼は暇さえあれば、いつもテレビをみている。(NBJ, 1999 :477) Kare /ha/ himasae/ areba / itsumo/terebi /wo /miteiru.

Dia(laki-laki)/PT/senggang/ada+KB/selalu/televisi/PT/lihat.

‘Dia kalau ada waktu senggang selalu melihat televisi.’

Pada data (16), klausa anak kalimat (彼は暇さえある kare ha hima sae aru) ‘dia

ada waktu senggang’ dan induk kalimat (いつもテレビをみている itsumo terebi

wo mite iru) ‘selalu melihat televisi’ dihubungkan dengan konjungsi ba.

Konjungsi ba pada kalimat ini melekat pada nomina aru ‘ada’. Bentuk sae ~ ba

merupakan pola kalimat yang sudah menjadi kesatuan yang bermakna saitei

jouken. Klausa induk kalimat pada data (16) di atas menyatakan aktivitas yang

selalu dikerjakan. Klausa induk kalimat di atas dimarkahi oleh bentuk (-ている te

Page 34: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - fib.undip.ac.id · Bab III merupakan pembahasan yang berisi analisis tentang konjungsi to, ba, dan ... Shiken karya Matsumoto dan buku ajar

34

iru) pada verba yang menyatakan bahwa pada waktu senggang merupakan

kebiasaan.

(17)その話を聞くと、無性に悲しくなった。(HNB, 1976 : 250) Sono/hanashi/wo/ kikuto /museinikanashiku/natta.

Itu / bicara /PT/dengar+KTO/ sangat sedih /jadi.

‘Kalau mendengar pembicaraan itu menjadi sangat sedih.’

Pada data (17), klausa anak kalimat (その話を聞く sono hanashi wo kiku)

‘mendengar pembicaraan itu’ dan induk kalimat (無性に悲しくなった musei ni

kanashiku natta) ‘menjadi sangat sedih’ dihubungkan dengan konjungsi to.

Konjungsi to pada kalimat ini melekat pada nomina kiku ‘dengar’. Konjungsi to

digunakan untuk menghubungkan anak dan induk kalimat data (17) sehingga

bermakna sebab-akibat yaitu karena mendengar pembicaraan itu maka menjadi

sedih. Klausa induk kalimat pada data (17) di atas menyatakan akibat yang timbul

karena mendengar berita itu. Klausa induk kalimat di atas dimarkahi oleh bentuk

(-た ta) yang menyatakan makna lampau.

(18) カンダタはこれを見ると、驚いた。(KNI, 2009 : 111) Kandata/ha /kore/wo/ miruto /odoroita.

Kandata/PT/ ini /PT/lihat+KTO/terkejut.

‘Kandata terkejut ketika melihat ini.’

Pada data (18), klausa anak kalimat (カンダタはこれを見る kandata ha kore wo

miru) ‘Kandata melihat ini’ dan induk kalimat (驚いた odoroita) ‘terkejut’

dihubungkan dengan konjungsi to. Konjungsi to pada kalimat ini melekat pada

verba miru ‘melihat’.Konjungsi to digunakan untuk menghubungkan anak dan

induk kalimat data (18) sehingga bermakna sebab-akibat, yaitu ‘karena melihat

ini, Kandata menjadi terkejut’. Klausa induk kalimat pada data (18) di atas

Page 35: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - fib.undip.ac.id · Bab III merupakan pembahasan yang berisi analisis tentang konjungsi to, ba, dan ... Shiken karya Matsumoto dan buku ajar

35

menyatakan akibat yang terjadi. Predikat klausa induk kalimat di atas dimarkahi

oleh bentuk (-た ta) yang menyatakan makna lampau.

(19) そう言われると、ぼくはかえって心が落ち着く。(HNB, 1976 : 250) Sou /iwareruto /boku/ha/kaette /kokoro/ga /ochitsuku.

Begitu/dikatakan+KTO/aku/PT/kembali/hati/PT/ tenang.

‘Ketikadikatakan seperti itu, sebaliknya hatiku menjadi tenang.’

Pada data (19), klausa anak kalimat (そう言われる sou iwareru) ‘dikatakan

seperti itu’ dan induk kalimat (ぼくはかえって心が落ち着く boku ha kaette

kokoro ga ochi tsuku) ‘hatiku kembali menjadi tenang’ dihubungkan dengan

konjungsi to. Konjungsi to pada kalimat ini melekat pada verba iu ‘berkata’.

Konjungsi to digunakan untuk menghubungkan anak dan induk kalimat data (19)

sehingga bermakna sebab-akibat, yaitu ‘hatiku kembali menjadi tenang karena

mendengar itu’. Klausa induk kalimat pada data (19) di atas menyatakan akibat

yang terjadi.

(20) たくさん食べれば、太るのは当たり前です。(NNS, 1998 :74) Takusan/ tabereba /,futoru /noha/atarimaedesu.

Banyak / makan+KB/gemuk/ PT /wajar

‘Kalaubanyak makan sudah wajar kalau gemuk.’

Pada data (20), klausa anak kalimat (たくさん食べる takusan taberu) ’banyak

makan’ dan induk kalimat (太るのは当たり前です futoru noha atarimae desu)

‘wajar bila gemuk’ dihubungkan dengan konjungsi ba. Konjungsi ba pada kalimat

ini melekat pada verba taberu ‘makan’. Konjungsi ba digunakan untuk

menghubungkan anak dan induk kalimat data (20) sehingga bermakna sebab-

akibat, yaitu‘akibat makan banyak, orang akan menjadi gemuk’. Data di atas

Page 36: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - fib.undip.ac.id · Bab III merupakan pembahasan yang berisi analisis tentang konjungsi to, ba, dan ... Shiken karya Matsumoto dan buku ajar

36

masuk dalam kategori makna umum karena umumnya orang yang makan banyak

akan menjadi gemuk.

(21) 子供が元気だと、親は安心します。(NNS, 1998 :73)。 Kodomo/ ga/ genkidato /oya /ha /anshinshimasu.

Anak /PT/sehat+KTO /orang tua/PT/tenang.

‘Kalau anaknya sehat orang tua akan tenang.’

Pada data (21), klausa anak kalimat (子供が元気だ kodomo ga genki da) ‘anak

sehat’ dan induk kalimat (親は安心します oya ha anshin shimasu) ‘orang tua

tenang ’ dihubungkan dengan konjungsi to. Konjungsi to pada kalimat ini melekat

pada adjektiva genki ‘sehat’.Konjungsi to digunakan untuk menghubungkan anak

dan induk kalimat data (21) sehingga bermaknaumum, yaitu orang tua umumnya

akan merasa tenang jika anaknya sehat. Klausa induk kalimat pada data (21) di

atas mempunyai makna akibat yang terjadi. Data tersebut di atas masuk kategori

makna umum karena setiap orang tua pada umumnya akan merasa tenang jika

anaknya sehat.

(22) 薬を飲んだら、熱が下がった。(NBJ, 1999 :209) Kusuri/wo / nondara / netsu /ga/sagatta.

Obat /PT /minum+KTR/demam/PT/turun.

‘Kalau minum obat demamnya akan turun.’

Pada data (22), klausa anak kalimat (薬を飲む kusuri wo nomu) ‘minum obat’

dan induk kalimat (熱が下がった netsu ga sagatta) ‘demam akan turun’

dihubungkan dengan konjungsi tara. Konjungsi tara pada kalimat ini melekat

pada verba nomu ‘minum’.Konjungsi tara digunakan untuk menghubungkan anak

dan induk kalimat data (22) sehingga bermakna umum, yaitu ‘kalau minum obat

maka demam akan turun’. Klausa induk kalimat pada data (22) di atas mempunyai

makna hasil yang akan tercapai.

Page 37: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - fib.undip.ac.id · Bab III merupakan pembahasan yang berisi analisis tentang konjungsi to, ba, dan ... Shiken karya Matsumoto dan buku ajar

37

(23) 5月に入ったら、急に暑くなった。(NBJ, 1999 :209) 5 gatsu /ni / haittara / kyuni /atsuku/natta.

Bulan mei/PT/ masuk+KTR/mendadak/panas /jadi.

‘Kalausudah masuk bulan mei, segera menjadi panas.’

Pada data (23), klausa anak kalimat (5月に入る 5 gatsu ni hairu) ‘masuk bulan

Mei’ dan induk kalimat (急に暑くなった kyuni atsuku natta) ‘segera menjadi

panas’ dihubungkan dengan konjungsi tara. Konjungsi tara pada kalimat ini

melekat pada verba hairu ‘masuk’.Konjungsi tara digunakan untuk

menghubungkan anak dan induk kalimat data (23) sehingga bermakna umum,

yaitu ‘pada umumnya kalau sudah masuk bulan mei, maka suhu udara akan mulai

menjadi panas’. Klausa induk kalimat pada data (23) di atas menyatakan sesuatu

yang umumnya terjadi.

3.1.2.2 Makna kondisional Pasti (恒常条件)

Makna kondisional pasti adalah makna yang menjelaskan kejadian yang

pasti terjadi sebagai akibat dari suatu kejadian, seperti pengoperasian suatu alat

atau mesin, penjumlahan dalam matematika, dan letak suatu benda.

(24) このつまみを右へ回すと、音が大きくなります。(MNN, 2002 :190) Kono/tsumami/wo/ migi /he/ mawasuto / oto /ga/ookiku/narimasu.

Ini / tombol /PT/kanan/PT/putar+KTO/suara/PT/ keras/ jadi.

‘Kalau tombol ini diputar ke kanan suaranya akan menjadi keras.’

Pada data (24), klausa anak kalimat (このつまみを右へ回す kono tsumami wo

migi he mawasu) ‘tombol ini diputar ke kanan’ dan induk kalimat (音が大きくなり

ます oto ga okiku narimasu) ‘suaranya menjadi keras’ dihubungkan dengan

konjungsi to. Konjungsi to pada kalimat ini melekat pada verba mawasu ‘putar’.

Konjungsi to digunakan untuk menghubungkan anak dan induk kalimat data (24)

sehingga bermakna syarat pasti.

(25) 10を2で割れば、5になる。(NBJ, 1999 :477)

Page 38: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - fib.undip.ac.id · Bab III merupakan pembahasan yang berisi analisis tentang konjungsi to, ba, dan ... Shiken karya Matsumoto dan buku ajar

38

10 /wo/2/de /wareba /5/ni /naru.

10/PT/2/PT/bagi+KB/5/PT/jadi.

’10kalaudibagi2,hasilnya5.’

Pada data (25), klausa anak kalimat (10 を2で割れる 10 wo 2 de wareru) ’10

dibagi 2’ dan induk kalimat (5になる 5 ni naru) ‘jadi 5’ dihubungkan dengan

konjungsi ba. Konjungsi ba pada kalimat ini melekat pada verba wareru

‘dibagi’.Konjungsi ba digunakan untuk menghubungkan anak dan induk kalimat

data (25) sehingga bermakna pasti, yaitu bila 10 dibagi 2 maka hasilnya pasti 5.

Klausa induk kalimat pada data (25) di atas mempunyai makna hasil yang terjadi.

Data tersebut di atas masuk kategori makna pasti karena hasil pembagian di atas

hasilnya sudah pasti 5.

(26) 右へまがると, 郵便局があります。( MNN, 2002 : 192) Migi /he / magaruto /yubinkyouku/ga / arimasu.

Kanan/PT/belok+KTO/kantor pos /PT/ada.

‘Kalau belok kanan ada kantor pos.’

Pada data (26), klausa anak kalimat (右へまがる migi he magaru) ’belok kanan’

dan induk kalimat (郵便局があります yubinkyoku ga arimasu) ‘ada kantor pos’

dihubungkan dengan konjungsi to. Konjungsi to pada kalimat ini melekat pada

verba magaru ‘belok’.Konjungsi to digunakan untuk menghubungkan anak dan

induk kalimat data (26) sehingga bermakna pasti, yaitu ‘kalau belok ke kanan

maka ada kantor pos’. Klausa induk kalimat pada data (26) di atas menyatakan

hasil yang akan ditemukan. Data tersebut di atas masuk kategori makna pasti

karena letak suatu tempat atau bangunan tidak akan berpindah dalam waktu yang

singkat.

Page 39: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - fib.undip.ac.id · Bab III merupakan pembahasan yang berisi analisis tentang konjungsi to, ba, dan ... Shiken karya Matsumoto dan buku ajar

39

3.1.2.3 Makna Kondisional Bersyarat(仮定条件)

Makna kondisional bersyarat adalah makna yang menjelaskan keadaan atau

situasi yang memiliki kemungkinan terjadi dengan persyaratan tertentu.

(27) 勉強しないで遊んでいると、大学にはいれないだろう.(NNS,1998: 73) Benkyoushinaide/ asondeiruto /daigaku /ni /hairenaidarou.

Tidak belajar /bermain + KTO/ universitas /PT/tidak bisa masuk, kan?

‘Kalau tidak belajar dan bermain tidak akan bisa masuk universitas.’

Pada data (27), klausa anak kalimat (勉強しないで遊んでいる benkyou shinaide

asonde iru) ‘bermain tanpa belajar’ dan induk kalimat (大学にはいれないだろう

daigaku ni hairenai darou) ‘tidak akan bisa masuk universitas, kan?’

dihubungkan dengan konjungsi to. Konjungsi to pada kalimat ini melekat pada

verba asobu ‘bermain’. Konjungsi to digunakan untuk menghubungkan anak dan

induk kalimat data (27) sehingga bermakna kondisional, yaitu ‘jika terus bermain

dan tidak pernah belajar maka dapat mengakibatkan tidak dapat masuk

universitas’. Klausa induk kalimat pada data (27) di atas menyatakan

kemungkinan yang akan terjadi sebagai akibat dari perbuatan sebelumnya. Data

tersebut di atas masuk kategori makna kondisional bersyarat karena seandainya

tidak pernah belajar maka kemungkinan besar tidak akan bisa masuk universitas.

Kopula (だろう darou) di atas menyatakan kemungkinan besar tidak bisa masuk

universitas bila hanya bermain dan tidak pernah belajar. Sehingga makna

lengkapnya yaitu ‘Kalau seseorang hanya bermain saja tanpa pernah belajar,

kemungkinan orang itu tidak akan bisa memasuki universitas, kan?’.

Page 40: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - fib.undip.ac.id · Bab III merupakan pembahasan yang berisi analisis tentang konjungsi to, ba, dan ... Shiken karya Matsumoto dan buku ajar

40

(28) この料理は少しお酒を入れると、おいしくなります。(NNS, 1998 : 73) Kono / ryouri /ha /sukoshi/osake/ wo/ ireruto /oishiku/narimasu.

Ini / masakan /PT/sedikit /sake /PT /masuk+KTO/ enak /jadi.

‘Kalau masakan ini diberi sedikit sake akan menjadi enak.’

Pada data (28), klausa anak kalimat (この料理は少しお酒を入れる kono ryouri

ha sukoshi osake wo ireru) ‘masakan ini diberi sedikit sake’ dan induk kalimat (

おいしくな ります oishiku narimasu) ‘menjadi enak’ dihubungkan dengan

konjungsi to. Konjungsi to pada kalimat ini melekat pada verba ireru ‘memasuki’.

Konjungsi to digunakan untuk menghubungkan anak dan induk kalimat data (28)

sehingga bermakna pengandaian, yaitu ‘jika masakan ini diberi sake, maka

rasanya akan menjadi lebih enak’. Klausa induk kalimat pada data (28) di atas

menyatakan hasil yang akan didapat. Data tersebut di atas masuk kategori makna

kondisional bersyarat karena masakan tersebut akan menjadi lebih enak

seandainya diberi sake.

(29) このお茶を飲むと、元気になります。(DDN, 2002 : 158) Kono/ocha /wo/ nomuto /genkini /narimasu.

Ini / teh /PT/ minum +KTO/ sehat/jadi.

‘Kalau minum teh ini akan menjadi sehat.’

Pada data (29), klausa anak kalimat (このお茶を飲む kono ocha wo nomu)

‘minum teh ini’ dan induk kalimat (元気になります genki ni narimasu) ‘menjadi

sehat’ dihubungkan dengan konjungsi to. Konjungsi to pada kalimat ini melekat

pada verba nomu ‘minum’. Konjungsi to digunakan untuk menghubungkan anak

dan induk kalimat data (29) sehingga bermakna kondisional, yaitu ‘jika minum

teh ini maka badan akan menjadi sehat’. Klausa induk kalimat pada data (29) di

atas menyatakan hasil yang akan didapat jika minum teh ini. Data tersebut di atas

Page 41: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - fib.undip.ac.id · Bab III merupakan pembahasan yang berisi analisis tentang konjungsi to, ba, dan ... Shiken karya Matsumoto dan buku ajar

41

masuk kategori makna kondisional karena seandainya minum teh maka

kemungkinan badan menjadi sehat.

(30) 外国語がじょうずだと、いろいろな仕事ができます。(DDN, 2002 : 156) Gaikokugo /ga / jouzudato / iroirona / shigoto /ga /dekimasu.

Bahasa asing/PT/pandai+KTO/macam-macam /pekerjaan / PT/bisa.

‘Kalau pandai berbahasa asing, bisa melakukan bermacam-macam

pekerjaan.’

Pada data (30), klausa anak kalimat (外国語がじょうずだ gaikokugo ga jouzu da)

‘pandai berbahasa asing’ dan induk kalimat (いろいろな仕事ができます iro irona

shigoto ga dekimasu) ‘bisa melakukan bermacam-macam pekerjaan’ dihubungkan

dengan konjungsi to. Konjungsi to pada kalimat ini melekat pada adjektiva jouzu

‘pandai’. Konjungsi to digunakan untuk menghubungkan anak dan induk kalimat

data (30) sehingga bermakna kondisional, yaitu ‘seandainya pandai berbahasa

asing maka akan memperoleh bermacam–macam pekerjaan’. Klausa induk

kalimat pada data (30) di atas menyatakan hasil yang akan diperoleh jika pandai

berbahasa asing.

(31) 彼と結婚すれば、金持ちになるだろう。(NNS, 1998 : 74) Kare /to /kekkonsureba/kanemochi/ni /narudarou.

Dia /PT/ menikah+KB/ kaya /PT/jadi.

‘Kalau menikah dengan dia, (kamu) bisa jadi kaya.’

Pada data (31), klausa anak kalimat (彼と結婚する kare to kekkon suru) ‘menikah

dengan dia’ dan induk kalimat (金持ちになるだろう kanemochi ni naru daro)

‘menjadi kaya bukan’ dihubungkan dengan konjungsi ba. Konjungsi ba pada

kalimat ini melekat pada verba kekkon suru ‘menikah’. Konjungsi to digunakan

untuk menghubungkan anak dan induk kalimat data (31) sehingga bermakna

kondisional, yaitu ‘seandainya menikah dengan dia maka kemungkinan bisa

Page 42: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - fib.undip.ac.id · Bab III merupakan pembahasan yang berisi analisis tentang konjungsi to, ba, dan ... Shiken karya Matsumoto dan buku ajar

42

menjadi kaya’. Klausa induk kalimat pada data (31) di atas menyatakan

kemungkinan yang terjadi.

(32) 今度の日曜日天気がよければ、お花見に行きましょう。(NBJ, 1999 : 479) Kondo /no/nichiyoubi /tenki /ga /yokereba /ohanami/ni /ikimashou.

Akan datang/PT/hari minggu/cuaca/PT/bagus+KB/hanami/PT/pergi.

‘Kalau hari minggu depan cuacanya bagus, mari kita pergi ke hanami.’

Pada data (32), klausa anak kalimat (今度の日曜日天気がよい kondo no nichiyoubi

tenki ga yoi) ‘hari minggu yang akan datang cuacanya bagus’ dan induk kalimat

(お花見に行きまし ょ う ohanami ni ikimashou) ‘mari pergi ke hanami’

dihubungkan dengan konjungsi ba. Konjungsi ba pada kalimat ini melekat pada

adjektiva yoi‘bagus’. Konjungsi ba digunakan untuk menghubungkan anak dan

induk kalimat data (32) sehingga bermakna kondisional, yaitu jika hari minggu

yang akan datang cuacanya bagus maka akan pergi. Klausa induk kalimat pada

data (32) di atas mempunyai makna kegiatan yang akan dilakukan jika cuacanya

bagus. Klausa induk kalimat di atas dimarkahi oleh bentuk (ましょう mashou) yang

menyatakan ajakan.

(33) 手術をすれば、助かるでしょう。(NBJ, 1999 : 479) Shujutsu /wo/ sureba /tasukarudeshou.

Operasi /PT/ lakukan+KB/tertolong, kan?

‘Seandainya dioperasi, (dia) akan tertolong, kan ?’.

Pada data (33), klausa anak kalimat (手術をする shujutsu suru) ‘dioperasi’ dan

induk kalimat (助かるでしょう tasukaru deshou) ‘tertolong kan?’ dihubungkan

dengan konjungsi ba. Konjungsi ba pada kalimat ini melekat pada verba shujutsu

suru ‘operasi’.Konjungsi badigunakan untuk mengubungkan anak dan induk

kalimat data (33) sehingga bermakna kondisional, yaitu ‘seandainya dioperasi

Page 43: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - fib.undip.ac.id · Bab III merupakan pembahasan yang berisi analisis tentang konjungsi to, ba, dan ... Shiken karya Matsumoto dan buku ajar

43

maka akan tertolong’. Klausa induk kalimat pada data (33) di atas menyatakan

kemungkinan.

(34) 雨が降ったら、でかけません。(MNN, 2002 : 206) Ame /ga / futtara /dekakemasen.

Hujan/PT/turun + KTR/tidak pergi.

‘Kalau turun hujan tidak jadi pergi.’

Pada data (34), klausa anak kalimat (雨が降る ame ga furu) ‘turun hujan’ dan

induk kalimat (でかけません dekakemasen) ‘tidak pegi keluar’ dihubungkan

dengan konjungsi tara. Konjungsi tara pada kalimat ini melekat pada verba furu

‘turun’. Klausa induk kalimat pada contoh kalimat di atas menyatakan keputusan

yang diambil sebagai akibat dari turun hujan. Konjungsi tara digunakan untuk

menghubungkan anak dan induk kalimat data (34) sehingga bermakna

kondisional, yaitu ‘apabila hujan turun maka tidak jadi pergi keluar, tetapi jika

tidak turun hujan maka kemungkinan besar pergi keluar’.

(35) もし遅れたら、連絡してください。(NBJ, 1999 : 206) Moshi / okuretara /renraku/shitekudasai.

Kalau /terlambat +KTR/hubungi/tolong.

‘Seandainya terlambat, tolong menghubungi.’

Pada data (35), klausa anak kalimat (もし遅れる moshi okureru) ‘jika terlambat’

dan induk kalimat (連絡してください renraku shite kudasai) ‘tolong hubungi’

dihubungkan dengan konjungsi tara. Konjungsi tara pada kalimat ini melekat

pada verba okureru ‘terlambat’. Konjungsi tara digunakan untuk menghubungkan

anak dan induk kalimat data (35) sehingga bermakna kondisional, yaitu

seandainya terlambat maka ada sesuatu yang harus dilakukan. Predikat klausa

induk kalimat pada data (35) di atas menyatakan sesuatu yang harus dilakukan

Page 44: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - fib.undip.ac.id · Bab III merupakan pembahasan yang berisi analisis tentang konjungsi to, ba, dan ... Shiken karya Matsumoto dan buku ajar

44

jika terlambat. Predikat kalimat di atas dimarkahi oleh bentuk (てください

tekudasai) yang menyatakan makna perintah.

(36) あした、晴れたら、いいなあ。(NNS, 1998 : 75) Ashita / haretara / iina.

Besok / cerah+KTR/ bagus.

‘Seandainya besok (cuaca) cerah bagus ya.’

Pada data (36), klausa anak kalimat (あした、晴れる ashita hareru) ‘besok cuaca

cerah’ dan induk kalimat (いいなあ iinaa) ‘bagus’ dihubungkan dengan konjungsi

tara. Konjungsi tara pada kalimat ini melekat pada verba hareru ‘cerah’.

Konjungsi tara digunakan untuk menghubungkan anak dan induk kalimat data

(36) sehingga bermakna kondisional, yaitu ‘seandainya besok cuacanya cerah,

maka akan menyenangkan’.

(37) もう少し給料がよかったら、いいのだが。(NBJ, 1999 : 207) Mou sukoshi/ kyuryo/ga /yokattara / ii no da ga.

Sedikit lagi / gaji /PT/bagus+KTR/bagus, tapi...’

‘Seandainya gaji lebih bagus sedikit lagi, bagus ya, tapi...’

Pada data (37), klausa anak kalimat (もう少し給料がよい mou sukoshi kyuryoga

yoi) ‘gaji lebih bagus sedikit lagi’ dan induk kalimat (いいのだが ii no da ga)

‘bagus tetapi’ dihubungkan dengan konjungsi tara. Konjungsi tara pada kalimat

ini melekat pada adjektiva yoi ‘bagus’. Konjungsi tara digunakan untuk

menghubungkan anak dan induk kalimat data (37) sehingga bermakna

kondisional, yaitu ‘seandainya gajinya lebih bagus dari sekarang’. Konjungsi ga

pada kalimat di atas mempunyai makna sebaliknya, yaitu ‘gaji saat ini belum

bagus’.

(38) 生まれてくるこどもが男の子だったら、いいのだが。(NBJ, 1999 : 212) Umarete/ kuru /kodomo/ ga/ otoko /no /kodattara/ iinodaga.

Lahir / datang / anak /PT /laki-laki /PT/anak+KTR/bagus tapi .

‘Beruntung seandainya anak yang mau lahir laki-laki, tetapi.’

Page 45: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - fib.undip.ac.id · Bab III merupakan pembahasan yang berisi analisis tentang konjungsi to, ba, dan ... Shiken karya Matsumoto dan buku ajar

45

Pada data (38), klausa anak kalimat (生まれてくるこどもが男の子だ umarete kuru

kodomo ga otoko no ko da) ‘anak yang akan lahir adalah anak laki-laki’ dan induk

kalimat (いいのだが ii no da ga) ‘bagus tetapi’ dihubungkan dengan konjungsi

tara. Konjungsi tara pada kalimat ini melekat pada nomina otoko no ko ‘anak

laki-laki’.Konjungsi tara digunakan untuk menghubungkan anak dan induk

kalimat data (38) sehingga bermakna kondisional, yaitu ‘seandainya anak yang

akan lahir anak laki-laki’. Konjungsi ga pada kalimat di atas mempunyai makna

sebaliknya, yaitu ‘anak yang akan lahir bukanlah anak laki-laki’.

(39) あと 1000円あれば、このコートが買えるのに。(NBHB, 2000 :223) Ato /1000/en /areba /kono/kooto /ga / kaeru /noni.

Lagi/1000/yen/ada+KB / ini /baju /PT/bisa beli/tapi.

‘Seandainya ada 1000 yen lagi baju ini akan terbeli, tapi..’

Pada kalimat (39), klausa anak kalimat (あと 1000円ある ato 1000 en aru) ‘ada

1000 yen lagi’ dan induk kalimat (このコートが買えるのに kono koto ga kaeru

noni) ‘baju ini bisa terbeli, tapi...’ dihubungkan dengan konjungsi ba. Konjungsi

ba pada kalimat ini melekat pada verba aru ‘ada’. Konjungsi ba digunakan untuk

menghubungkan anak dan induk kalimat data (39) sehingga bermakna

kondisional , yaitu seandainya ada uang 1000 yen lagi maka bajunya akan terbeli.

Dan klausa induk kalimat pada contoh (39) di atas mempunyai makna bahwa

bajunya tidak bisa terbeli karena uangnya kurang. Klausa induk kalimat di atas

dimarkahi oleh bentuk (のに) yang menyatakan makna penyesalan.

Page 46: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - fib.undip.ac.id · Bab III merupakan pembahasan yang berisi analisis tentang konjungsi to, ba, dan ... Shiken karya Matsumoto dan buku ajar

46

(40) あの時、あの飛行機に乗っていれば、私は今ここにいないはずだ。(NBJ, 1999 : 483)

Ano/toki /ano /hikouki/ni /notteireba /watashi /ha / ima / koko / ni/ inai / hazuda

Itu/waktu /itu /pesawat/PT/naik+KB/aku/PT/sekarang/disini/PT/tdk ada/semestinya.

‘Waktu itu, seandainya (aku) naik pesawat itu, mestinya aku tidak ada

di sini saat ini.’

Pada kalimat (40), klausa anak kalimat (あの時、あの飛行機に乗っている ano

toki ano hikouki ni notte iru) ‘waktu itu, naik pesawat itu’ dan induk kalimat

(私は今ここにいないはずだ watashi ha ima koko ni inai hazu da) ‘mestinya aku

tidak ada di sini sekarang’ dihubungkan dengan konjungsi ba. Konjungsi ba pada

kalimat ini melekat pada verba notte iru ‘naik’. Konjungsi ba digunakan untuk

menghubungkan anak dan induk kalimat data (40) sehingga bermakna

kondisional yaitu seandainya pada waktu itu naik pesawat itu. Dan klausa induk

kalimat pada contoh (40) di atas mempunyai makna kemungkinan yang terjadi.

Fakta yang terjadi saat ini yaitu bahwa pembicara tidak naik pesawat.

(41) もう少し若ければ、わたしが自分で行くところだ。(NBJ, 1999 : 483) Mousukoshi /wakakereba/watashi/ ga/jibun /de /ikutokoroda.

Sedikit lagi /muda+KB / aku /PT /sendiri/PT/pergi.

‘Seandainya lebih muda sedikit,aku akan pergi sendiri.’

Pada kalimat(41), klausa anak kalimat (もう少し若い mou sukoshi wakai) ‘muda

sedikit lagi’ dan induk kalimat (わたしが自分で行くところだ watashi ga jibun

de iku tokoro da) ‘aku akan pergi sendiri’ dihubungkan dengan konjungsi ba.

Konjungsi ba pada kalimat ini melekat pada adjektiva wakai ‘muda’. Konjungsi

ba pada kalimat di atas mengandung makna kondisional yaitu seandainya lebih

muda sedikit. Dan klausa induk kalimat pada contoh (41) di atas mempunyai

makna hal yang masih bisa dilakukan. Fakta yang terjadi saat ini yaitu bahwa

pembicara usianya sekarang sudah tua.

Page 47: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - fib.undip.ac.id · Bab III merupakan pembahasan yang berisi analisis tentang konjungsi to, ba, dan ... Shiken karya Matsumoto dan buku ajar

47

3.1.2.4 Makna kondisional Tidak nyata (反事実的条件)

Makna kondisional tidak nyata adalah makna yang kemungkinan kecil terjadi

atau tidak akan terjadi. Makna tersebut berkebalikan dari kejadian yang

sebenarnya.

(42) もし1億円あったら、何をしたいですか。(MNN, 2002 : 206) Moshi / 1oku /en / attara /nani/wo/shitaidesuka.

Kalau/100 juta/yen/ada+KTR /apa/PT /ingin lakukan.

‘Seandainya punya uang 100 juta yen apa yang ingin kamu lakukan.’

Pada kalimat (42), klausa anak kalimat (もし1億円ある moshi 1 oku en aru)

‘punya 100 juta yen’ dan induk kalimat (何をしたいですか nani wo shitai

desuka) ‘apa yang akan (kamu) lakukan’ dihubungkan dengan konjungsi tara.

Konjungsi tara pada kalimat ini melekat pada adjektiva wakai ‘muda’. Konjungsi

tara digunakan untuk menghubungkan anak dan induk kalimat data (42) sehingga

bermakna tidak nyata, yaitu seandainya punya uang 100 juta yen. Dan klausa

induk kalimat pada contoh (42) di atas mempunyai makna pertanyaan. Klausa

induk kalimat di atas dimarkahi oleh bentuk (たい) yang menyatakan makna

keinginan.

(43) 私が鳥だったら、一日中空を飛び回りたい。(NNS, 1998 : 75) Watashi /ga /toridattara /ichi/nichi/ jyu / sora /wo/tobi /mawaritai.

Aku /PT/burung+KTR/satu/hari /penuh/langit /PT/terbang/keliling.

‘Seumpamaaku burung (aku) ingin terbang mengelilingi langit

seharian.’

Pada kalimat (43), klausa anak kalimat (私が鳥だ watashi ga tori da) ‘aku

burung’ dan induk kalimat (一日中空を飛び回りたい ichi nichijyu sora wo tobi

mawaritai) ‘ingin terbang mengelilingi langit seharian’ dihubungkan dengan

konjungsi tara. Konjungsi tara pada kalimat ini melekat pada nomina tori

‘burung’. Konjungsi ba digunakan untuk menghubungkan anak dan induk kalimat

Page 48: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - fib.undip.ac.id · Bab III merupakan pembahasan yang berisi analisis tentang konjungsi to, ba, dan ... Shiken karya Matsumoto dan buku ajar

48

data (43) sehingga bermakna perumpamaan yaitu seumpama aku seekor burung.

Dan klausa induk kalimat pada contoh (43) di atas mempunyai makna hal yang

ingin dilakukan. Klausa induk kalimat di atas dimarkahi oleh bentuk (たい) yang

menyatakan makna keinginan. Fakta yang terjadi saat ini yaitu bahwa pembicara

bukanlah seekor burung seperti yang dia andai-andaikan, sehingga kenyataannya

dia tidak bisa terbang mengelilingi langit.

Page 49: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - fib.undip.ac.id · Bab III merupakan pembahasan yang berisi analisis tentang konjungsi to, ba, dan ... Shiken karya Matsumoto dan buku ajar

49

3.2 Substitusi

Substitusi atau teknik ganti adalah analisis bahasa dengan cara

menggantikan suatu unsur dengan unsur lainnya. Dalam penelitian ini unsur yang

digantikan berupa konjungsi to, ba, tara untuk mengetahui apakah konjungsi to,

ba, tara bisa saling menggantikan satu sama lain.

3.2.1 Makna kondisional umum(一般条件)

Kondisional umum adalah makna yang digunakan untuk menyatakan suatu

hal yang pada umumnya terjadi. Makna umum ini memiliki fungsi diantaranya

yaitu untuk menjelaskan sesuatu yang terjadi secara berulang-ulang, menjelaskan

sesuatu yang terjadi secara alami, menyatakan kebiasaan, menyatakan sebab-

akibat, dan menyatakan waktu.

(1) 気温が低いと、桜はなが咲かない。 Kion / ga/ hikuito/sakura/hana/ga/sakanai.

Suhu udara/PT/rendah+KTO/sakura/bunga/PT/tidak mekar.

‘Kalau suhu udara rendah, bunga sakura tidak mekar.

Substitusi :

気温が低くければ, 桜はなが咲かない。 (O)

Kion ga hikureba, sakura hana ga sakanai.

‘Kalau suhu udara rendah, bunga sakura tidak mekar.’

気温が低くかったら, 桜はなが咲かない。 (O)

Kion ga hikukattara, sakura hana ga sakanai.

‘Kalau suhu udara rendah, bunga sakura tidak mekar.’

Pada data (1) di atas, konjungsi to dapat disubstitusikan dengan konjungsi ba

dan tara karena kalimat di atas struktur dan maknanya sama. Konjungsi to, ba

dan tara bisa melekat pada adjektiva i ‘低い hikui’. Konjungsi to pada pada

kalimat di atas mempunyai makna sesuatu yang umumnya terjadi yaitu kalau

suhu udara rendah maka umumnya bunga sakura tidak akan mekar.

Page 50: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - fib.undip.ac.id · Bab III merupakan pembahasan yang berisi analisis tentang konjungsi to, ba, dan ... Shiken karya Matsumoto dan buku ajar

50

Konjungsi ba pada kalimat di atas mempunyai makna tersirat hubungan

ketergantungan yaitu bunga sakura tidak akan mekar kalau suhu udaranya

rendah. Konjungsi tara pada kalimat di atas mempunyai makna tersirat

sebab-akibat yaitu suhu udara yang rendah akan mengakibatkan bunga sakura

tidak mekar.Kalimat di atas konjungsi to dapat digantikan dengan konjungsi

ba dan tara karena makna kalimat di atas tidak akan berubah jika

konjungsinya saling sulih.

(2) 水は 100度になると, 沸騰する。(NBJ, 1999 : 287) Mizu /ha/100/do /ni/naruto /,futtousuru.

Air /PT/100/derajat/PT/jadi+KTO/mendidih.

‘Kalau suhu air 100 derajat akan mendidih.’

Substitusi :

水は 100度になれば, 沸騰する。 (O) Mizu ha 100 do ni nareba, futtosuru.

‘Kalau suhu air 100 derajat akan mendidih.’

水は 100度になったら, 沸騰する。 (O) Mizu ha 100 do ni nattara, futtosuru.

‘Kalau suhu air 100 derajat akan mendidih.’

Pada data (2) di atas, konjungsi to dapat disubstitusikan dengan konjungsi ba

dan tarakarena kalimat di atas struktur dan maknanya sama. Konjungsito, ba,

tara bisa melekat pada Verba ‘なる naru’. Konjungsi to pada kalimat di atas

mempunyai makna sesuatu yang pasti yaitu air akan mendidih pada suhu 100

derajat. Konjungsi ba pada kalimat di atas mempunyai makna umumnya yaitu

pada umumnya air akan mendidih pada suhu 100 derajat.Konjungsi tara pada

kalimat di atas mempunyai makna tersirat sebab-akibat yaitu air menjadi

mendidih sebab suhunya 100 derajat.Kalimat di atas konjungsi todapat

Page 51: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - fib.undip.ac.id · Bab III merupakan pembahasan yang berisi analisis tentang konjungsi to, ba, dan ... Shiken karya Matsumoto dan buku ajar

51

digantikan dengan konjungsi ba dan tara karena makna kalimat di atas tidak

akan berubah jika konjungsinya saling sulih.

(3) だれでも年をとると, 昔がなつかしくなるものだ。(NBJ, 1999 : 287) Dare demo/toshi/wo/toruto/,mukashi/ga /nastsukashiku/narumonoda.

Siapapun/usia/PT/ambil+KTO/dahulu/PT/kangen/menjadi.

‘Siapapun kalau sudah tua akan merindukan masa lalu.’

Substitusi :

だれでも年をとれば, 昔がなつかしくなるものだ。 (O) Dare demo toshi wo toreba, mukashi ga natsukashiku naru mono da.

‘Siapapun kalausudah tua akan merindukan masa lalu.’

だれでも年をとったら, 昔がなつかしくなるものだ。 (O) Dare demo toshi wo tottara, mukashi ga natsukashiku naru mono da.

‘Siapapun kalausudah tua akan merindukan masa lalu.’

Pada data (3) di atas, konjungsi to dapat disubstitusikan dengan konjungsi ba

dan tara karena kalimat di atas struktur dan maknanya sama. Konjungsi to

dan ba bisa melekat pada Verba ‘とる toru’. Konjungsi to dan ba pada

kalimat di atas mempunyai makna sesuatu yang umumnya terjadi yaitu pada

umumnya orang yang usianya sudah tua akan merindukan masa lalu.

Konjungsi tara pada kalimat di atas mempunyai makna sebab-akibat yaitu

usia yang sudah tua membuat seseorang akan merindukan masa lalu. Kalimat

di atas konjungsi to dapat digantikan dengan konjungsi ba dan tara karena

makna kalimat di atas tidak akan berubah jika konjungsinya saling sulih.

(4) 夏はあさ 4時になると,明るくなります。(NNS, 1998 :73) Natsu /ha/asa/4/ ji /ni / naruto /akaruku/narimasu.

Musim panas/PT/pagi/4/jam/PT/jadi+KTO/terang /jadi

‘Pada musim panas kalau pukul 4 pagi tiba, akan menjadi terang.’

Page 52: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - fib.undip.ac.id · Bab III merupakan pembahasan yang berisi analisis tentang konjungsi to, ba, dan ... Shiken karya Matsumoto dan buku ajar

52

Substitusi :

夏はあさ 4時になれば,明るくなります。 (O) Natsu ha asa 4 ji ni nareba, akaruku narimasu.

‘Pada musim panas kalaupukul 4 pagi tiba, akan menjadi terang.’

夏はあさ 4時になったら,明るくなります。 (O) Natsu ha asa 4 ji ni nattara, akaruku narimasu.

‘Pada musim panas kalaupukul 4 pagi tiba, akan menjadi terang.’

Pada data (4) di atas, konjungsi to dapat disubstitusikan dengan konjungsi

badan tarakarena kalimat di atas struktur dan maknanya sama.

Konjungsito,ba, tarabisa melekat pada verba ‘なる naru’. Konjungsi to pada

pada kalimat di atas mempunyai makna sesuatu yang pasti yaitu pada musim

panas pukul 4 pagi sudah terang. Konjungsi ba pada kalimat di atas

mempunyai makna umumnya yaitu pada umumnya saat musim panas pada

pukul 4 pagi sudah terang.Konjungsi tara pada kalimat di atas mempunyai

makna sebab-akibat yaitu pada pukul 4 pagi sudah terang karena musim

panas. Kalimat di atas konjungsi to dapat digantikan dengan konjungsi ba dan

tara karena makna kalimat di atas tidak akan berubah jika konjungsinya

saling sulih.

(5) 年とれば、体が弱くなる。(NBJ, 1999 : 477) Toshi/ toreba/karada/ga/yowaku/naru.

Usia/ambil+KB /badan/PT/lemah/menjadi.

‘Kalausudah lanjut usia badan akan menjadi lemah.’

Substitusi :

年とると、体が弱くなる。 (O) Toshi toruto, karada ga yowaku naru.

‘Kalausudah lanjut usia badan akan menjadi lemah.’

年とったら、体が弱くなる。 (O) Toshi tottara, karada ga yowaku naru.

‘Kalau sudah lanjut usia badan akan menjadi lemah.’

Page 53: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - fib.undip.ac.id · Bab III merupakan pembahasan yang berisi analisis tentang konjungsi to, ba, dan ... Shiken karya Matsumoto dan buku ajar

53

Pada data (5) di atas, konjungsi ba dapat disubstitusikan dengan konjungsi

todan tarakarena kalimat di atas struktur dan maknanya sama. Konjungsi

todan tarabisa melekat pada verba ‘とる toru’. Konjungsi to dan ba pada

kalimat di atas mempunyai makna sesuatu yang umumnya terjadi yaitu pada

umumnya orang yang usianya sudah tua badannya menjadi lemah.Konjungsi

tara pada kalimat di atas mempunyai makna sebab-akibat yaitu usia yang

tua membuat badan menjadi lemah.

(6) だれでもほめられれば,うれしい。(NBJ, 1999 : 477) Daredemo/homerareba/ureshii.

Siapapun/dipuji+KB /gembira.

‘Siapapun kalau dipuji akan gembira.’

Substitusi :

だれでもほめられると,うれしい。 (O) Daredemo homeraruto, ureshii.

‘Siapapun kalau dipuji akan gembira.’

だれでもほめられたら,うれしい。 (O) Daredemo homeraretara, ureshii.

‘Siapapun kalau dipuji akan gembira.’

Pada data (6) di atas, konjungsi ba dapat disubstitusikan dengan konjungsi

todantara dan karena kalimat di atas struktur dan maknanya sama. Konjungsi

to dan tara bisa melekat pada verba ‘ ほ め ら れ る homerareru’.

Konjungsibapada kalimat di atas mempunyai makna sesuatu yang umumnya

terjadi yaitu pada umumnya orang akan gembira bila dipuji. Konjungsi to

pada kalimat di atas mempunyai makna pasti yaitu setiap orang pasti gembira

bila dipuji. Konjungsi tara pada kalimat di atas mempunyai makna sebab-

akibat yaitu karena dipuji maka menjadi gembira. Kalimat di atas konjungsi

Page 54: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - fib.undip.ac.id · Bab III merupakan pembahasan yang berisi analisis tentang konjungsi to, ba, dan ... Shiken karya Matsumoto dan buku ajar

54

ba dapat digantikan dengan konjungsi to dan tara karena makna kalimat di

atas tidak akan berubah jika konjungsinya saling sulih.

(7) ここは冬になったら、雪が 1 メートルぐらいつもる。(NBJ, 1999 :

205) Koko /ha/ fuyu / ni/nattara /yuki/ga /1/meetoru/gurai /tsumoru.

Disini/PT/musim dingin/PT/jadi+KTR/salju/PT/1/meter /sekitar /tumpuk

‘Di sini kalau musim dingin tiba, saljunya menumpuk setinggi

sekitar 1 meter.’

Substitusi :

ここは冬になると、雪が 1 メートルぐらいつもる。(O) Koko ha fuyu ni naruto, yuki ga 1 meetoru gurai tsumoru.

‘Di sini kalau musim dingin tiba, saljunya menumpuk setinggi

sekitar 1 meter.’

ここは冬になれば、雪が 1 メートルぐらいつもる。(O) Koko ha fuyu ni nareba, yuki ga 1 meetoru gurai tsumoru.

‘Di sini kalau musim dingin tiba, saljunya menumpuk setinggi

sekitar 1 meter.’

Pada data (7) di atas, konjungsi tara dapat disubstitusikan dengan konjungsi

to dan ba, karena kalimat di atas struktur dan maknanya sama. Konjungsi to

dan ba bisa melekat pada verba ‘なる naru’. Konjungsi tara pada kalimat di

atas mempunyai makna kenyataan yang umumnya terjadi yaitu pada

umumnya di daerah ini salju akan menumpuk sampai 1 meter ketika musim

dingin tiba. Konjungsi to pada kalimat di atas mempunyai makna pasti yaitu

setiap musim dingin tiba pasti salju menumpuk sampai setinggi 1 meter.

Konjungsi ba pada kalimat di atas mempunyai makna sebab-akibat yaitu

karena musim dingin tiba maka saljunya menumpuk setinggi 1 meter.Kalimat

di atas konjungsi tara dapat digantikan dengan konjungsi to dan ba karena

makna kalimat di atas tidak akan berubah jika konjungsinya saling sulih.

Page 55: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - fib.undip.ac.id · Bab III merupakan pembahasan yang berisi analisis tentang konjungsi to, ba, dan ... Shiken karya Matsumoto dan buku ajar

55

(8) おじいさんは天気がいいと , 裏山に散歩にでかける。(NBJ,1999 :288)

Ojiisan/ha/tenki /ga / iito /urayama/ ni / sanpo /ni/dekakeru.

Kakek/PT/cuaca/PT/bagus+KTO/urayama /PT/jalan-jalan/PT/keluar.

‘Kalau cuacanya bagus, kekek(biasanya) pergi jalan-jalan ke

Urayama.’

Substitusi :

おじいさんは天気がよければ, 裏山に散歩にでかける。(O) Ojiisan ha tenki ga yokereba, Urayama ni sanpo ni dekakeru.

‘Kalau cuacanya bagus, kekek (biasanya) pergi jalan-jalan ke

Urayama.’

おじいさんは天気がよかったら, 裏山に散歩にでかける(O) Ojiisan ha tenki ga yokattara, Urayama ni sanpo ni dekakeru.

‘Kalau cuacanya bagus, kekek (biasanya) pergi jalan-jalan ke

Urayama.’

Pada data (8) di atas, konjungsi to dapat disubstitusikan dengan konjungsi

badan tara karena kalimat di atas struktur dan maknanya sama. Konjungsi to

dan babisa melekat pada adjektiva i ‘い’. Konjungsi to pada kalimat di atas

mempunyai makna kebiasaan yaitu kebiasaan yang dilakukan kakek ketika

cuacanya bagus. Konjungsi ba pada kalimat di atas mempunyai makna pasti

yaitu kakek pasti pergi jalan-jalan ketika cuaca bagus.Kalimat di atas

konjungsi to dapat digantikan dengan konjungsi badan tarakarena makna

kalimat di atas tidak akan berubah jika konjungsinya saling sulih.

(9) お酒を飲むと, いつも頭がいたくなる。(NBJ, 1999 : 288) Osake / wo/ nomuto /itsumo/atama/ga/itaku/naru.

Osake/PT/minum+KTO/selalu/kepala/PT/sakit/jadi.

‘Kalau minum sake, selalu kepala jadi sakit.’

Substitusi :

お酒を飲めば, いつも頭がいたくなる。 (O) Osake wo nomeba, itsumo atama ga itaku naru.

‘Kalau minum sake, selalu kepala jadi sakit.’

Page 56: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - fib.undip.ac.id · Bab III merupakan pembahasan yang berisi analisis tentang konjungsi to, ba, dan ... Shiken karya Matsumoto dan buku ajar

56

お酒を飲んだら, いつも頭がいたくなる。 (O) Osake wo nondara, itsumo atama ga itaku naru.

‘Kalau minum sake, selalu kepala jadi sakit.’

Pada data (9) di atas, konjungsi to dapat disubstitusikan dengan konjungsi ba

dan tara, karena kalimat di atas struktur dan maknanya sama. Konjungsi ba

dan tarabisa melekat pada verba ‘飲む nomu’. Konjungsi to pada kalimat di

atas mempunyai makna umum dan makna kebiasaan yaitu biasanya kalau

minum sake maka kepala menjadi pusing. Konjungsi ba pada kalimat di atas

mempunyai makna umum yaitu umumnya bila minum sake menyebabkan

kepala pusing. Konjungsi tara pada kalimat di atas mempunyai makna

sebab-akibat yaitu minum sake menyebabkan kepala menjadi sakit. Kalimat

di atas konjungsi to dapat digantikan dengan konjungsi ba dan tara karena

makna kalimat di atas tidak akan berubah jika konjungsinya saling sulih.

(10) いつも 5 時になったら、すぐ仕事をやめて、テニスをします。(NBJ, 1999 : 205) Itsumo/ 5/ ji / ni/ nattara /sugu / shigoto/ wo/ yamete /tenisu/ wo/ shimasu.

Selalu/5/pukul/PT/jadi+KTR/segera/ kerja /PT/berhenti/ tenis /PT/melakukan.

‘Kalau tiba pukul 5 selalu segera berhenti kerja dan bermain tenis.’

Substitusi :

いつも 5時になると、すぐ仕事をやめて、テニスをします(O) Itsumo 5 ji ni naruto, sugu shigoto wo yamete, tenisu wo shimasu.

‘Kalau tiba pukul 5 selalu segera berhenti kerja dan bermain tenis.’

いつも 5時になれば、すぐ仕事をやめて、テニスをします(X) Itsumo 5 ji ni nareba, sugu shigoto wo yamete, tenisu wo shimasu.

‘Kalau tiba pukul 5 selalu segera berhenti kerja dan bermain tenis.’

Pada data (10) di atas, konjungsi tara dapat disubstitusikan dengan konjungsi

to karena kalimat di atas struktur dan maknanya sama. Konjungsi tara dan to

bisa melekat padaverba ‘なる naru’. Konjungsi tara pada kalimat di atas

Page 57: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - fib.undip.ac.id · Bab III merupakan pembahasan yang berisi analisis tentang konjungsi to, ba, dan ... Shiken karya Matsumoto dan buku ajar

57

mempunyai makna kebiasaan yaitu biasanya kalau pukul 5 tiba maka akan

segera berhenti kerja. Konjungsi to pada kalimat di atas mempunyai makna

pasti yaitu ketika pukul 5 tiba pasti segera berhenti kerja. Kalimat di atas

konjungsi taratidak dapat digantikan dengan konjungsi ba karena konjungsi

ba tidak dapat digunakan pada kalimat yang mempunyai makna kegiatan

yang berkelanjutan atau berurutan.

(11) 葉書を出すと、すぐ返事がきました。(NNS, 1998 :73) Hagaki /wo / dasuto /sugu /henji /ga/kimashita.

Kartu pos/PT/kirim+KTO/segera/balasan/PT/datang.

‘Kalau (saya) kirim kartu pos, balasannya segera tiba.’

Substitusi :

葉書を出せば、すぐ返事がきました。 (X) Hagaki wo daseba, sugu henji ga kimashita.

‘Kalau (saya) kirim kartu pos, balasannya segera tiba.’

葉書を出したら、すぐ返事がきました。 (O) Hagaki wo dashitara, sugu henji ga kimashita.

‘Kalau (saya) kirim kartu pos, balasannya segera tiba.’

Pada data (11) di atas, konjungsi to tidak dapat disubstitusikan dengan

konjungsi ba, karena kalimat di atas induk anak kalimatnya berupa bentuk

lampau ‘きました kimashita’. Konjungsi ba tidak dapat digunakan jika induk

anak kalimatnya menyatakan bentuk lampau. Tetapi, konjungsi to pada

kalimat di atas bisa disubstitusikan dengan konjungsi tara. Verba ‘出す dasu’

bisa melekat pada konjungsi tara.Konjungsi to pada kalimat di atas

mempunyai makna kebiasaan yaitu biasanya balasan akan segera tiba kalau

(saya) mengirim kartu pos. Konjungsi tara pada kalimat di atas mempunyai

makna sebab-akibat yaitu akan segera menerima balasan jika saya mengirim

kartu pos. Kalimat di atas konjungsi to dapat digantikan dengan konjungsi

Page 58: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - fib.undip.ac.id · Bab III merupakan pembahasan yang berisi analisis tentang konjungsi to, ba, dan ... Shiken karya Matsumoto dan buku ajar

58

tara karena makna kalimat di atas tidak akan berubah jika konjungsinya

saling sulih.

(12) 雨が止むと、空が晴れて明るくなりました。(NNS, 1998 : 73) Ame /ga/ yamuto / sora /ga / harete/akaruku/narimashita.

Hujan/PT/berhenti+KTO/langit/PT/ cerah / terang /jadi.

‘Kalau hujan berhenti, langit menjadi cerah dan terang.’

Substitusi :

雨が止めば、空が晴れて明るくなりました。 (X) Ame ga yameba, sora ga harete akaruku narimashita.

‘Kalau hujan berhenti, langit menjadi cerah dan terang.’

雨が止んだら、空が晴れて明るくなりました。(O) Ame ga yandara, sora ga harete akaruku narimashita.

‘Kalau hujan berhenti, langit menjadi cerah dan terang.

Pada data (12) di atas, konjungsi to tidak dapat disubstitusikan dengan

konjungsi ba, karena kalimat di atas induk anak kalimatnya berupa bentuk

lampau ‘なりました narimashita’. Konjungsi ba tidak dapat digunakan jika

induk anak kalimatnya menyatakan bentuk lampau. Tetapi, konjungsi to pada

kalimat di atas bisa disubstitusikan dengan konjungsi tara. Verba ‘止む yamu’

bisa melekat pada konjungsi tara.Konjungsi to pada kalimat di atas

mempunyai makna umumnya yaitu umumnya langit akan menjadi terang jika

hujan berhenti. Konjungsi tara pada kalimat di atas mempunyai makna

sebab-akibat yaitu langit menjadi terang karena hujan berhenti. Kalimat di

atas konjungsi to dapat digantikan dengan konjungsi tarakarena makna

kalimat di atas tidak akan berubah jika konjungsinya saling sulih.

(13) 彼は、うちへ帰ると, すぐテレビのスイッチを入れる。(NBJ, 1999 :

291) Kare/ha/ uchi /he / kaeruto / sugu /terebi /no/suicchi /wo/ireru.

Dia /PT/rumah/PT/pulang+KTO/segera/televisi/PT/tombol/PT/memasukkan.

‘Dia kalau pulang ke rumah segera menghidupkan televisi.’

Page 59: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - fib.undip.ac.id · Bab III merupakan pembahasan yang berisi analisis tentang konjungsi to, ba, dan ... Shiken karya Matsumoto dan buku ajar

59

Substitusi :

彼は、うちへ帰れば, すぐテレビのスイッチを入れる。 (X) Kare ha uchi he kaereba, sugu terebi no suicchi wo ireru.

‘Dia kalau pulang ke rumah segera menghidupkan televisi.’

彼は、うちへ帰ったら, すぐテレビのスイッチを入れる。 (X) Kare ha uchi he kaettara, sugu terebi no suicchi wo ireru.

‘Dia kalau pulang ke rumah segera menghidupkan televisi.’

Pada data (13) di atas, konjungsi to tidak dapat disubstitusikan dengan

konjungsi ba dan tara karena konjungsi ba dan tara tidak dapat di gunakan

pada kalimat yang mempunyai makna kegiatan atau aktifitas yang berurutan.

(14) 彼女は大学を卒業すると, すぐ結婚した。(NBJ, 1999 : 291) Kanojo / ha/daigaku /wo/sotsugyosuruto/sugu /kekkonshita.

Dia(perempuan)/PT/universitas/PT/ lulus +KTO/segera/menikah.

‘Dia ketika lulus dari universitas segera menikah.’

Substitusi :

彼女は大学を卒業すれば, すぐ結婚した。(X) Kanojo ha daigaku wo sotsugyousureba, sugu kekkonshita.

‘Dia ketika lulus dari universitas segera menikah.’

彼女は大学を卒業したら, すぐ結婚した。(O) Kanojo ha daigaku wo sotsugyoushitara, sugu kekkonshita.

‘Dia ketika lulus dari universitas segera menikah.’

Pada data (14) di atas, konjungsi to tidak dapat disubstitusikan dengan

konjungsi ba, karena kalimat di atas induk anak kalimatnya berupa bentuk

lampau ‘結婚した kekkonshita’. Konjungsi ba tidak dapat digunakan jika

induk anak kalimatnya menyatakan bentuk lampau. Tetapi, konjungsi to pada

kalimat di atas bisa disubstitusikan dengan konjungsi tara. Verba ‘卒業する

sotsugyousuru’ bisa melekat pada konjungsi tara. Konjungsi to pada kalimat

di atas mempunyai makna ketika yaitu perempuan itu segera menikah ketika

lulus kuliah. Konjungsi tara pada kalimat di atas mempunyai makna

Page 60: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - fib.undip.ac.id · Bab III merupakan pembahasan yang berisi analisis tentang konjungsi to, ba, dan ... Shiken karya Matsumoto dan buku ajar

60

persyaratan yaitu perempuan itu menikah dengan syarat telah lulus kuliah.

Kalimat di atas konjungsi to dapat digantikan dengan konjungsi tara karena

struktur kalimat yang sama dan makna kalimat di atas tidak akan berubah

jika konjungsinya saling sulih.

(15) 父は私の顔を見れば、「勉強しろ」と言います。(NNS, 1998 :74) Chichi/ha/watashi/no/ kao /wo/ mireba /[benkyoushiro]/toiimasu.

Ayah/PT/ aku /PT/wajah/PT/lihat+KB/ belajar /berkata.

‘Kalau ayah melihat wajah saya, selalu berkata (belajarlah!).’

Substitusi :

父は私の顔を見ると、「勉強しろ」と言います。(X) Chichi ha watashi no kao wo miruto, [benkyoushiro] to iimasu.

‘Kalau ayah melihat wajah saya, selalu berkata (belajarlah!).’

父は私の顔を見たら、「勉強しろ」と言います。(X) Chichi ha watashi no kao wo mitara, [benkyoushiro] to iimasu.

‘Kalau ayah melihat wajah saya, selalu berkata (belajarlah!).’

Pada data (15) di atas, konjungsi ba tidak dapat disibstitusikan dengan

konjungsi to dan tara karena konjungsi ba pada kalimat di atas mempunyai

makna tersembunyi yang tidak dapat digantikan dengan konjungsi lainnya

makna tersebut adalah makna kebiasaan. Konjungsi to pada kalimat di atas

mempunyai makna pasti yaitu ketika ayah melihat saya dia pasti menyuruh

saya belajar. Konjungsi tara pada kalimat di atas mempunyai makna sebab-

akibat yaitu saya disuruh belajar karena ayah melihat saya. Kalimat di atas

konjungsi ba tidak dapat digantikan dengan konjungsi to dan tara karena

makna kalimat di atas akan berubah jika konjungsinya saling sulih.

(16) 彼は暇さえあれば、いつもテレビをみている。(NBJ, 1999 :

477) Kare /ha/ himasae/ areba / itsumo/terebi /wo /miteiru.

Dia(laki-laki)/PT/senggang/ada+KB/ selalu /televisi/PT/lihat.

Page 61: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - fib.undip.ac.id · Bab III merupakan pembahasan yang berisi analisis tentang konjungsi to, ba, dan ... Shiken karya Matsumoto dan buku ajar

61

‘Dia kalau ada waktu senggang selalu melihat televisi.’

Substitusi :

彼は暇さえあると、いつもテレビをみている。 (X) Kare ha himasae aruto, itsumo terebi wo miteru.

‘Dia kalau ada waktu senggang selalu melihat televisi.’

彼は暇さえあったら、いつもテレビをみている。 (X) Kare ha himasae attara, itsumo terebi wo miteru.

‘Dia kalau ada waktu senggang selalu melihat televisi.’

Pada data (16) di atas, konjungsi batidak dapat disubstitusikan dengan

konjungsi to dan tara, karena kalimat di atas struktur dan maknanya tidak

sama. Bentuk sae ~ ba merupakanpola kalimat yang sudah menjadi kesatuan

yang bermakna saitei jouken. Konjungsi ba pada kalimat di atas mempunyai

makna kebiasaan yaitu kebiasaan yang dilakukan ketika senggang.

(17) その話を聞くと、無性に悲しくなった。(HNB, 1976 : 250) Sono/hanashi /wo/ kikuto /museini kanashiku/natta.

Itu / bicara /PT/dengar+KTO/ sangat sedih /jadi.

‘Kalau mendengar pembicaraan itu menjadi sangat sedih.’

Substitusi :

その話を聞けば、無性に悲しくなった。 (X) Sono hanashi wo kikeba, museini kanashiku natta.

‘Kalau mendengar pembicaraan itu menjadi sangat sedih.’

その話を聞いたら、無性に悲しくなった。 (O) Sono hanashi wo kiitara, museini kanashiku natta.

‘Kalau mendengar pembicaraan itu menjadi sangat sedih.’

Pada data (17) di atas, konjungsi to tidak dapat disubstitusikan dengan

konjungsi ba, karena kalimat di atas induk anak kalimatnya berupa bentuk

lampau ‘悲しくなった kanashikunatta’. Konjungsi ba tidak dapat digunakan

jika induk anak kalimatnya menyatakan bentuk lampau. Tetapi, konjungsi to

pada kalimat di atas bisa disubstitusikan dengan konjungsi tara. Verba ‘聞く

Page 62: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - fib.undip.ac.id · Bab III merupakan pembahasan yang berisi analisis tentang konjungsi to, ba, dan ... Shiken karya Matsumoto dan buku ajar

62

kiku’ bisa melekat pada konjungsi tara. Konjungsi to dan tara pada kalimat di

atas mempunyai makna sebab-akibat yaitu menjadi sedih karena mendengar

pembicaraan itu. Kalimat di atas konjungsi to dapat digantikan dengan

konjungsi tara karena makna kalimat di atas tidak akan berubah jika

konjungsinya saling sulih.

(18) カンダタはこれを見ると、驚いた。(KNI, 2009 : 111) Kandata/ha /kore /wo/ miruto /odoroita.

Kandata/PT/ ini /PT/lihat+KTO/terkejut.

‘Kandata terkejut ketika melihat ini.’

Substitusi :

カンダタはこれを見れば、驚いた。(X) Kandata ha kore wo mireba, odoroita.

‘Kandata terkejut ketika melihat ini.’

カンダタはこれを見たら、驚いた。(O) Kandata ha kore wo mitara, odoroita.

‘Kandata terkejut ketika melihat ini.’

Pada data (18) di atas, konjungsi to tidak dapat disubstitusikan dengan

konjungsi ba, karena kalimat di atas induk anak kalimatnya berupa bentuk

lampau ‘驚いた odoroita’. Konjungsi ba tidak dapat digunakan jika induk

anak kalimatnya menyatakan bentuk lampau. Tetapi, konjungsi to pada

kalimat di atas bisa disubstitusikan dengan konjungsi tara. Verba ‘見る miru’

bisa melekat pada konjungsi tara.Konjungsi to dan tara pada kalimat di atas

mempunyai makna sebab-akibat yaitu Kandata terkejut karena melihat ini.

Kalimat di atas konjungsi to dapat digantikan dengan konjungsi tara karena

makna kalimat di atas tidak akan berubah jika konjungsinya saling sulih.

(19) そう言われると、ぼくはかえって心が落ち着く。(HNB,1976 : 250) Sou /iwareruto /boku/ha/kaette /kokoro/ga /ochitsuku.

Page 63: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - fib.undip.ac.id · Bab III merupakan pembahasan yang berisi analisis tentang konjungsi to, ba, dan ... Shiken karya Matsumoto dan buku ajar

63

Begitu/dikatakan+KTO/ aku /PT/kembali/ hati / PT/ tenang.

‘Ketika dikatakan seperti itu, sebaliknya hatiku menjadi tenang.’

Substitusi :

そう言われれば、ぼくはかえって心が落ち着く。(X) Sou iwarereba, boku ha kaette kokoro ga ochitsuku.

‘Ketika dikatakan seperti itu, sebaliknya hatiku menjadi tenang.’

そう言われたら、ぼくはかえって心が落ち着く。(O) Sou iwaretara, boku ha kaette kokoro ga ochitsuku.

‘Ketika dikatakan seperti itu, sebaliknya hatiku menjadi tenang.’

Pada data (19) di atas, konjungsi to tidak dapat disubstitusikan dengan

konjungsi ba karena konjungsi ba tidak dapat di gunakan pada kalimat yang

berkelanjutan. Konjungsi to pada kalimat di atas mempunyai makna ketika

yaitu ketika dikatakan seperti itu maka hatiku menjadi tenang. Konjungsi tara

pada kalimat di atas mempunyai makna sebab-akibat yaitu karena dikatakan

seperti itu menyebabkan hatiku menjadi tenang.

(20) たくさん食べれば、太るのは当たり前です。(NNS, 1998 :74) Takusan/ tabereba /,futoru /noha/atarimaedesu.

Banyak / makan+KB/gemuk/ PT /wajar.

‘Kalaubanyak makan sudah wajar kalau gemuk.’

Substitusi :

たくさん食べると、太るのは当たり前です。(O) Takusann taberuto, futoru noha atarimae desu.

‘Kalaubanyak makan sudah wajar kalau gemuk.’

たくさん食べたら、太るのは当たり前です。(O) Takusann tabetara, futoru noha atarimae desu.

‘Kalaubanyak makan sudah wajar kalau gemuk.’

Pada data (20) di atas, konjungsi ba dapat disubstitusikan dengan konjungsi

to dan tara, karena kalimat di atas struktur dan maknanya sama. Verba ‘食べ

る taberu’ bisa melekat pada konjungsi to dan tara. Konjungsi ba pada pada

kalimat di atas mempunyai makna umum yaitu pada umumnya kalau banyak

Page 64: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - fib.undip.ac.id · Bab III merupakan pembahasan yang berisi analisis tentang konjungsi to, ba, dan ... Shiken karya Matsumoto dan buku ajar

64

makan akan menyebabkan badan gemuk. Konjungsi to pada kalimat diatas

mempunyai makna sesuatu yang pasti terjadi yaitu kalau banyak makan maka

pasti gemuk. Konjungsi tara pada kalimat di atas mempunyai makna sebab-

akibat yaitu badan menjadi gemuk karena banyak makan.

(21) 子供が元気だと、親は安心します。(NNS, 1998 :73)。 Kodomo/ ga/ genkidato /oya /ha /anshin shimasu.

Anak /PT/sehat+KTO /orang tua/PT/tenang.

‘Kalau anaknya sehat, orang tua akan tenang.’

Substitusi :

子供が元気であれば、親は安心します。 (O) Kodomo ga genkideareba, oya ha anshinshimasu.

‘Kalau anaknya sehat, orang tua akan tenang.’

子供が元気だったら, 親は安心します。 (O) Kodomo ga genkidattara, oya ha anshinshimasu.

‘Kalau anaknya sehat, orang tua akan tenang.’

Pada data (21) di atas, konjungsi to pada kalimat di atas bisa disubstitusikan

dengan konjungsi ba dan tara. Adjektiva na ‘元気 genki’ bisa melekat pada

konjungsi ba dan tara.Konjungsi to pada kalimat di atas mempunyai makna

pasti yaitu setiap orang tua pasti akan merasa tenang jika anaknya sehat.

Konjungsi ba pada kalimat di atas mempunyai makna persyaratan yaitu orang

tua akan merasa tenang asalkan anaknya sehat. Konjungsi tara pada kalimat

di atas mempunyai makna sebab-akibat yaitu orang tua merasa tenang sebab

anaknya sehat.

(22) 薬を飲んだら、熱が下がった。(NBJ, 1999 : 209) Kusuri/wo / nondara / netsu /ga/sagatta.

Obat /PT /minum+KTR/demam/PT/turun.

‘Kalau minum obat, demamnya turun.’

Substitusi :

Page 65: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - fib.undip.ac.id · Bab III merupakan pembahasan yang berisi analisis tentang konjungsi to, ba, dan ... Shiken karya Matsumoto dan buku ajar

65

薬を飲むと、熱が下がった。(O) Kusuri wo nomuto, netsu ga sagatta.

‘Kalau minum obat, demamnya turun.’

薬を飲めば、熱が下がった。(X) Kusuri wo nomeba, netsu ga sagatta.

‘Kalau minum obat, demamnya turun.’

Pada data (22) di atas, konjungsi tara dapat disubstitusikan dengan konjungsi

to karena kalimat di atas struktur dan maknanya sama.konjungsi tara tidak

dapat disubstitusikan dengan konjungsi ba, karena kalimat di atas induk

kalimatnya berupa bentuk lampau ‘下がった sagatta’. Konjungsi ba tidak

dapat digunakan jika induk anak kalimatnya menyatakan bentuk lampau.

Konjungsi tara pada kalimat di atas mempunyai makna persyaratan yaitu

demam akan turun dengan syarat harus minum obat. Konjungsi to pada

kalimat di atas mempunyai makna pasti yaitu kalau minum obat maka demam

akan turun.

(23) 月に入ったら、急に暑くなった。(NBJ, 1999 : 209) 5 gatsu /ni / haittara / kyuuni /atsuku/natta.

Bulan mei/PT/ masuk+KTR/mendadak/panas /jadi.

‘Kalausudah masuk bulan Mei, segera menjadi panas.’

Substitusi :

5月に入ると、急に暑くなった。(O) 5 gatsu ni hairuto, kyuuni atsuku natta.

‘Kalausudah masuk bulan Mei, segera menjadi panas.’

5月に入れば、急に暑くなった。(X) 5 gatsu ni haireba, kyuuni atsuku natta.

‘Kalausudah masuk bulan Mei, segera menjadi panas.’

Pada data (23) di atas, konjungsi tara tidak dapat disubstitusikan dengan

konjungsi ba, karena kalimat di atas induk anak kalimatnya berupa bentuk

Page 66: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - fib.undip.ac.id · Bab III merupakan pembahasan yang berisi analisis tentang konjungsi to, ba, dan ... Shiken karya Matsumoto dan buku ajar

66

lampau ‘暑くなった atsukunatta’. Konjungsi ba tidak dapat digunakan jika

induk kalimatnya menyatakan bentuk lampau. Tetapi, konjungsi tara pada

kalimat di atas bisa disubstitusikan dengan konjungsi to. Verba ‘見る miru’

bisa melekat pada konjungsi tara. Konjungsi tara dan to pada kalimat di atas

mempunyai makna umum yaitu setiap memasuki bulan mei maka umumnya

suhu udara akan segera menjadi panas. Kalimat di atas konjungsi tara dapat

digantikan dengan konjungsi to karena makna kalimat di atas tidak akan

berubah jika konjungsinya saling sulih.

3.2.2 Makna kondisional pasti (恒常条件)

Makna kondisional pasti adalah makna yang menjelaskan kejadian yang

pasti terjadi sebagai akibat dari suatu kejadian, pengoperasian suatu alat atau

mesin, penjumlahan dalam matematika, dan letak suatu benda.

(24) このつまみを右へ回すと、音が大きくなります。 (MNN,

2002 :190) Kono/tsumami/wo/ migi /he/ mawasuto / oto /ga/ookiku/narimasu.

Ini / tombol /PT/kanan/PT/putar+KTO/suara/PT/ keras/ jadi.

‘Kalau tombol ini diputar ke kanan suaranya akan menjadi keras.’

Substitusi :

このつまみを右へ回せば、音が大きくなります。 (O) Kono tsumami wo migi he mawaseba, oto ga ookiku narimasu.

‘Kalau tombol ini diputar ke kanan suaranya akan menjadi keras.’

このつまみを右へ回したら、音が大きくなります。 (O) Kono tsumami wo migi he mawashitara, oto ga ookiku narimasu.

‘Kalau tombol ini diputar ke kanan suaranya akan menjadi keras.’

Pada data (24) di atas, konjungsi to dapat disubstitusikan dengan konjungsi

ba dan tara karena kalimat di atas struktur dan maknanya sama. Verba ‘回す

mawasu’ bisa melekat pada konjungsi ba dan tara. Konjungsi to pada kalimat

Page 67: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - fib.undip.ac.id · Bab III merupakan pembahasan yang berisi analisis tentang konjungsi to, ba, dan ... Shiken karya Matsumoto dan buku ajar

67

di atas mempunyai makna pasti yaitu kalau tombolnya diputar ke kanan

maka suaranya menjadi keras. Konjungsi ba pada kalimat di atas mempunyai

makna sebab-akibat yaitu seandainya tombol diputar ke kanan maka suara

akan menjadi keras. Kalimat di atas konjungsi to dapat digantikan dengan

konjungsi ba dan tara karena makna kalimat di atas tidak akan berubah jika

konjungsinya saling sulih.

(25) 10を 2で割れば、5になる。(NBJ, 1999 : 477) 10 /wo/2/de /wareba /5/ni /naru.

10/PT/2/PT/bagi+KB/5/PT/jadi.

‘10 kalau dibagi 2, hasilnya 5.’

Substitusi :

10を2で割ると、5になる。 (O) 10 wo 2 de waruto, 5 ni naru.

‘10 kalau dibagi 2, hasilnya 5.’

10を2で割ったら、5になる。 (O) 10 wo 2 de wattara, 5 ni naru.

‘10 kalau dibagi 2, hasilnya 5.’

Pada data (25) di atas, konjungsi ba dapat disubstitusikan dengan konjungsi

to dan tara karena kalimat di atas struktur dan maknanya sama. Verba ‘割る

waru’ bisa melekat pada konjungsi to dan tara. Konjungsi to dan ba pada

kalimat di atas mempunyai makna pasti yaitu jika 10 dibagi 2 maka hasilnya

pasti 5. Kalimat di atas konjungsi ba dapat digantikan dengan konjungsi to

dan tara karena makna kalimat di atas tidak akan berubah jika konjungsinya

saling sulih.

(26) 右へまがると, 郵便局があります。( MNN, 2002 : 192) Migi /he / magaruto /yuubinkyouku/ga / arimasu.

Kanan/PT/belok+KTO/kantor pos /PT/ada.

‘Kalau belok kanan ada kantor pos.’

Substitusi :

Page 68: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - fib.undip.ac.id · Bab III merupakan pembahasan yang berisi analisis tentang konjungsi to, ba, dan ... Shiken karya Matsumoto dan buku ajar

68

右へまがれば、郵便局があります。 (O) Migi he magareba, yuubinkyoku ga arimasu.

‘Kalau belok kanan ada kantor pos.’

右へまがったら, 郵便局があります。 (O) Migi he magattara, yuubinkyoku ga arimasu.

‘Kalau belok kanan ada kantor pos.’

Pada data (26) di atas, konjungsi to dapat disubstitusikan dengan konjungsi

ba dan tara, karena kalimat di atas struktur dan maknanya sama. Verba

‘まがる magaru’ bisa melekat pada konjungsi ba dan tara. Konjungsi to, ba

dan tara pada kalimat di atas mempunyai makna pasti yaitu kalau belok

kanan ada kantor pos. Kalimat di atas konjungsi to dapat digantikan dengan

konjungsi ba dan tara karena makna kalimat di atas tidak akan berubah jika

konjungsinya saling sulih.

Page 69: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - fib.undip.ac.id · Bab III merupakan pembahasan yang berisi analisis tentang konjungsi to, ba, dan ... Shiken karya Matsumoto dan buku ajar

69

3.2.3 Makna kondisional bersyarat(仮定条件)

Makna kondisional bersyarat adalah makna yang menjelaskan keadaan atau

situasi yang memiliki kemungkinan terjadi dengan persyaratan tertentu.

(27) 勉強しないで遊んでいると、大学にはいれないだろう。(NNS,

1998 : 73) Benkyoushinaide/ asondeiruto /daigaku /ni /hairenaidarou.

Tidak belajar /bermain + KTO/universitas/PT/tidak bisa masuk, kan?

‘Kalau tidak belajar dan hanya bermain saja tidak akan bisa

masuk universitas, kan?’

Substitusi :

勉強しないで遊んでいれば、大学にはいれないだろう。(O) Benkyoushinaide asondeireba, daigaku ni hairenaidarou.

‘Kalau tidak belajar dan hanya bermain saja tidak akan bisa

masuk universitas, kan?’

勉強しないで遊んでいたら、大学にはいれないだろう。(O) Benkyoushinaide asondeitara, daigaku ni hairenaidarou.

‘Kalau tidak belajar dan hanya bermain saja tidak akan bisa

masuk universitas, kan?’

Pada data (27) di atas, konjungsi to dapat disubstitusikan dengan konjungsi

ba dan tara, karena kalimat di atas struktur dan maknanya sama. Verba ‘遊ん

でいる asondeiru’ bisa melekat pada konjungsi ba dan tara. Konjungsi to, ba

dan tara pada kalimat di atas mengandung makna kondisional bersyarat yaitu

jika tidak pernah belajar maka kemungkinan tidak akan bisa masuk

universitas.Kalimat di atas konjungsi to dapat digantikan dengan konjungsi

ba dan tara karena makna kalimat di atas tidak akan berubah jika

konjungsinya saling sulih.

(28) この料理は少しお酒を入れると、おいしくなります。 (NNS,

1998 : 73) Kono / ryouri /ha /sukoshi/osake/ wo/ ireruto /oishiku/narimasu.

Ini / masakan /PT/sedikit /sake /PT /masuk+KTO/ enak /jadi.

‘Kalau masakan ini diberi sedikit sake akan menjadi enak.’

Page 70: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - fib.undip.ac.id · Bab III merupakan pembahasan yang berisi analisis tentang konjungsi to, ba, dan ... Shiken karya Matsumoto dan buku ajar

70

Substitusi :

この料理は少しお酒を入れれば、おいしくなります。(O) Kono ryouri ha sukoshi osake wo irereba, osihiku narimasu.

‘Kalau masakan ini diberi sedikit sake akan menjadi enak.’

この料理は少しお酒を入れたら、おいしくなります。(O) Kono ryouri ha sukoshi osake wo iretara, osihiku narimasu.

‘Kalau masakan ini diberi sedikit sake akan menjadi enak.’

Pada data (28) di atas, konjungsi to dapat disubstitusikan dengan konjungsi

ba dan tara, karena kalimat di atas struktur dan maknanya sama. Verba ‘入れ

る ireru’ bisa melekat pada konjungsi ba dan tara. Konjungsi to pada kalimat

di atas mengandung makna kondisional bersyarat yaitu kalau masakan ini

diberi sake maka kemungkinan akan menjadi lebih enak. Konjungsi ba dan

tara pada kalimat di atas mengandung makna persyaratan yaitu masakan ini

akan menjadi lebih enak jika diberi sake. Kalimat di atas konjungsi to dapat

digantikan dengan konjungsi ba dan tara karena makna kalimat di atas tidak

akan berubah jika konjungsinya saling sulih.

(29) このお茶を飲むと、元気になります。(DDN, 2002 : 158) Kono/ocha /wo/ nomuto /genkini /narimasu.

Ini / teh /PT/ minum +KTO/ sehat /jadi.

‘Kalau minum teh ini akan menjadi sehat.’

Substitusi :

このお茶を飲めば、元気になります。 (O) Kono ocha wo nomeba, genki ni narimasu.

‘Kalau minum teh ini akan menjadi sehat.’

このお茶を飲んだら、元気になります。 (O) Kono ocha wo nondara, genki ni narimasu.

‘Kalau minum teh ini akan menjadi sehat.’

Page 71: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - fib.undip.ac.id · Bab III merupakan pembahasan yang berisi analisis tentang konjungsi to, ba, dan ... Shiken karya Matsumoto dan buku ajar

71

Pada data (29) di atas, konjungsi to dapat disubstitusikan dengan konjungsi

ba dan tara, karena kalimat di atas struktur dan maknanya sama. Verba ‘飲む

nomu’ bisa melekat pada konjungsi ba dan tara. Konjungsi to, ba dan tara

pada kalimat di atas mengandung makna kondisional yaitu seandainya minum

obat maka kemungkinan badan akan menjadi sehat. Kalimat di atas konjungsi

to dapat digantikan dengan konjungsi ba dan tara karena makna kalimat di

atas tidak akan berubah jika konjungsinya saling sulih.

(30) 外国語がじょうずだと、いろいろな仕事ができます。(DDN,

2002 : 156) Gaikokugo /ga / jouzudato / iroirona / shigoto /ga /dekimasu.

Bahasa asing/PT/pandai+KTO/macam-macam/ pekerjaan /PT/bisa.

‘Kalau pandai berbahasa asing, bisa melakukan bermacam-

macam pekerjaan.’

Substitusi :

外国語がじょうずであれば、いろいろな仕事ができます。(O) Gaikokugo ga jouzudeareba, iroirona shigoto ga dekimasu.

‘Kalau pandai berbahasa asing, bisa melakukan bermacam-macam

pekerjaan.’

外国語がじょうずだったら、いろいろな仕事ができます。(O) Gaikokugo ga jouzudattara, iroirona shigoto ga dekimasu.

‘Kalau pandai berbahasa asing, bisa melakukan bermacam-macam

pekerjaan.’

Pada data (30) di atas, konjungsi to pada kalimat di atas bisa disubstitusikan

dengan konjungsi ba dan tara. Adjektiva na ‘じょうず jouzu’ bisa melekat

pada konjungsi tara. Kalimat di atas konjungsi to dapat digantikan dengan

konjungsiba dantara karena makna kalimat di atas tidak akan berubah jika

konjungsinya saling sulih.

Page 72: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - fib.undip.ac.id · Bab III merupakan pembahasan yang berisi analisis tentang konjungsi to, ba, dan ... Shiken karya Matsumoto dan buku ajar

72

(31) 彼と結婚すれば、金持ちになるだろう。(NNS, 1998 : 74) Kare /to /kekkonsureba/kanemochi/ni /narudarou.

Dia /PT/ menikah+KB/ kaya /PT/jadi.

‘Kalau menikah dengan dia, bisa jadi kaya, kan?’

Substitusi :

彼と結婚すると、金持ちになるだろう。(O) Kare to kekkonsuruto, kanemochi ni narudarou.

‘Kalau menikah dengan dia, bisa jadi kaya, kan?’

彼と結婚したら、金持ちになるだろう。(O) Kare to kekkonsuruto, kanemochi ni narudarou.

‘Kalau menikah dengan dia, bisa jadi kaya, kan?’

Pada data (31) di atas, konjungsi ba dapat disubstitusikan dengan konjungsi

to dan tara, karena kalimat di atas struktur dan maknanya sama. Verba ‘結婚

する kekkonsuru’ bisa melekat pada konjungsi to dan tara. Konjungsi ba pada

kalimat di atas mengandung makna kondisional yaitu seandainya menikah

dengan dia maka akan menjadi kaya. Konjungsi to pada kalimat di atas

mengandung makna pasti yaitu jika menikah dengan dia pasti akan menjadi

kaya. Konjungsi tara pada kalimat di atas mengandung makna persyaratan

yaitu untuk menjadi kaya maka harus menikah dengan dia. Kalimat di atas

konjungsi ba dapat digantikan dengan konjungsi to dan tara karena makna

kalimat di atas tidak akan berubah jika konjungsinya saling sulih.

(32) 今度の日曜日天気がよければ、お花見に行きましょう。(NBJ, 1999 : 479) Kondo /no/nichiyoubi /tenki /ga /yokereba /ohanami/ni /ikimashou.

Akan datang/PT/hari minggu/cuaca/PT/bagus+KB/hanami /PT/pergi.

‘Kalau hari minggu depan cuacanya bagus, mari kita pergi ke

hanami.’

Substitusi :

Page 73: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - fib.undip.ac.id · Bab III merupakan pembahasan yang berisi analisis tentang konjungsi to, ba, dan ... Shiken karya Matsumoto dan buku ajar

73

今度の日曜日天気がよいと、お花見に行きましょう。 (X) Kondo no nichiyoubi tenki ga yoito, ohanami ni ikimashou.

‘Kalau hari minggu depan cuacanya bagus, mari kita pergi ke

hanami.’

今度の日曜日天気がよかったら、お花見に行きましょう。(O) Kondo no nichiyoubi tenki ga yokattara, ohanami ni ikimashou.

‘Kalau hari minggu depan cuacanya bagus, mari kita pergi ke

hanami.’

Pada data (32) di atas, konjungsi ba tidak dapat disubstitusikan dengan

konjungsi to, karena kalimat di atas anak kalimatnya berupa bentuk verba

ajakan ‘行きましょう ikimashou’. Tetapi, konjungsi ba pada kalimat di atas

bisa disubstitusikan dengan konjungsi tara. Adjektiva i ‘よい yoi’ bisa

melekat pada konjungsi tara. Kalimat di atas konjungsi ba dapat digantikan

dengan konjungsi tara karena makna kalimat di atas tidak akan berubah jika

konjungsinya saling sulih. Konjungsi ba dan tara pada kalimat dia atas

mengandung makna kondisional bersyarat yaitu seandainya hari minggu

depan cuacanya bagus akan pergi melihat hanami.

(33) 手術をすれば、助かるでしょう。(NBJ, 1999 : 479) Shujutsu/wo/ sureba /tasukarudeshou.

Operasi/PT/lakukan+KB/tertolong, kan?

‘Seandainya dioperasi, (dia) akan tertolong, kan?’

Substitusi :

手術をすると、助かるでしょう。 (O) Shujutsu wo suruto, tasukarudeshou.

‘Seandainya dioperasi, (dia) akan tertolong, kan?’

手術をしたら、助かるでしょう。 (O)

Shujutsu wo shitara, tasukarudeshou.

‘Seandainya dioperasi, (dia) akan tertolong, kan?’

Pada data (33) di atas, konjungsi ba dapat disubstitusikan dengan konjungsi

to dan tara, karena kalimat di atas struktur dan maknanya sama.

Page 74: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - fib.undip.ac.id · Bab III merupakan pembahasan yang berisi analisis tentang konjungsi to, ba, dan ... Shiken karya Matsumoto dan buku ajar

74

Verba ‘手術をする shujutsusuru’ bisa melekat pada konjungsi to dan tara.

Kojungsi ba, to dan tara pada kalimat di atas mengandung makna kondisional

bersyarat yaitu seandainya saja di operasi maka dia akan tertolong. Kalimat di

atas konjungsi ba dapat digantikan dengan konjungsi to dan tara karena

makna kalimat di atas tidak akan berubah jika konjungsinya saling sulih.

(34) 雨が降ったら、でかけません。(MNN, 2002 : 206) Ame /ga / futtara /dekakemasen.

Hujan/PT/turun + KTR/tidak pergi.

‘Kalau turun hujan tidak jadi pergi.’

Substitusi :

雨が降ると、でかけません。( X) Ame ga furuto, dekakemasen.

‘Kalau turun hujan tidak jadi pergi.’

雨が降れば、でかけません。( O) Ame ga fureba, dekakemasen.

‘Kalau turun hujan tidak jadi pergi.’

Pada data (34) di atas, konjungsi taratidak dapat disubstitusikan dengan

konjungsi to, karena kalimat di atas maknanya tidak sama. Konjungsi tara

pada kalimat di atas mengandung makna kondisional bersyarat yaitu jika

turun hujan maka tidak jadi pergi. Konjungsi to pada kalimat di atas

mengandung makna pasti yaitu jika turun hujan maka pasti tidak pergi.

Konjungsi ba pada kalimat di atas mengandung makna persyaratan yaitu akan

pergi jika hujan tidak turun. Kalimat di atas konjungsi tara tidak dapat

disubstitusikan dengan konjungsi to karena konjungsi to kurang tepat

digunakan pada kalimat yang mengandung pengandaian yang tidak pasti

terjadi.

Page 75: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - fib.undip.ac.id · Bab III merupakan pembahasan yang berisi analisis tentang konjungsi to, ba, dan ... Shiken karya Matsumoto dan buku ajar

75

(35) もし遅れたら、連絡してください。(NBJ, 1999 : 206) Moshi / okuretara /renraku/shitekudasai.

Kalau /terlambat +KTR/hubungi/tolong.

‘Seandainya terlambat, tolong menghubungi.’

Substitusi :

もし遅れると、連絡してください。 (X) Moshi okureruto, renraku shitekudasai.

‘Seandainya terlambat, tolong menghubungi.’

もし遅れれば、連絡してください。 (X) Moshi okurereba, renraku shitekudasai.

‘Seandainya terlambat, tolong menghubungi.’

Pada data (35) di atas, konjungsi tara tidak dapat disubstitusikan dengan

konjungsi to dan ba karena kalimat di atas induk anak kalimatnya berupa

bentuk perintah ‘連絡してください renraku shitekudasai’. Konjungsi tara

pada kalimat di atas mengandung makna kondisional bersyarat yaitu

seandainya datang terlambat diminta untuk menghubungi.

(36) あした、晴れたら、いいなあ。(NNS, 1998 : 75) Ashita / haretara / iinaa.

Besok / cerah+KTR/ bagus.

‘Seandainya besok (cuaca) cerah, bagus ya.’

Substitusi :

あした、晴れると、いいなあ。 (O) Ashita, hareruto, iinaa.

‘Seandainya besok (cuaca) cerah, bagus ya.’

あした、晴れれば、いいなあ。 (O) Ashita, harerereba, iinaa.

‘Seandainya besok (cuaca) cerah, bagus ya.’

Pada data (36) di atas, konjungsi tara dapat disubstitusikan dengan konjungsi

to dan ba, karena kalimat di atas struktur dan maknanya sama. Verba ‘晴れる

hareru’ bisa melekat pada konjungsi to dan ba. Kalimat di atas konjungsi

tara dapat digantikan dengan konjungsi to dan ba karena makna kalimat di

Page 76: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - fib.undip.ac.id · Bab III merupakan pembahasan yang berisi analisis tentang konjungsi to, ba, dan ... Shiken karya Matsumoto dan buku ajar

76

atas tidak akan berubah jika konjungsinya saling sulih. Konjungsi tara, to

dan ba di atas mengandung makna kondisional bersyarat yaitu seandainya

besok cuacanya cerah akan menyenangkan.

(37) もう少し給料がよかったら、いいのだが。(NBJ, 1999 : 207) Mou sukoshi/ kyuuryou/ga /yokattara / ii no da ga.

Sedikit lagi / gaji /PT/bagus+KTR/bagus, tapi...’

‘Seandainya gaji lebih bagus sedikit lagi, bagus ya, tapi...’

Substitusi :

もう少し給料がよいと、いいのだが。 (X) Mou sukoshi kyuuryou ga yoito, iino daga.

‘Seandainya gaji lebih bagus sedikit lagi, bagus ya, tapi...’

もう少し給料がよければ、いいのだが。 (O) Mou sukoshi kyuuryou ga yoito, iino daga.

‘Seandainya gaji lebih bagus sedikit lagi, bagus ya, tapi...’

Pada data (37) di atas, konjungsi tara dapat disubstitusikan dengan konjungsi

ba, karena kalimat di atas struktur dan maknanya sama. Adjektiva i ‘よい yoi’

bisa melekat pada konjungsi ba. Kalimat di atas konjungsi tara dapat

digantikan dengan konjungsi ba karena makna kalimat di atas tidak akan

berubah jika konjungsinya saling sulih. Konjungsi tara dan ba pada kalimat

di atas mempunyai makna kondisional bersyarat yaitu seandainya gajinya

lebih tinggi lagi maka akan lebih bagus. Konjungsi tara pada kalimat di atas

tidak dapat digantikan dengan konjungsi to karena induk kalimat pada data di

atas mengandung makna pengingkaran.

(38) 生まれてくるこどもが男の子だったら、いいのだが。(NBJ, 1999

: 212) Umarete/ kuru /kodomo/ ga/ otoko /no /kodattara/ ii no da ga.

Lahir/datang/anak/PT/laki-laki/PT/anak+KTR/bagus tapi .

‘Beruntung seandainya anak yang mau lahir laki-laki, tetapi..’

Substitusi :

Page 77: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - fib.undip.ac.id · Bab III merupakan pembahasan yang berisi analisis tentang konjungsi to, ba, dan ... Shiken karya Matsumoto dan buku ajar

77

生まれてくるこどもが男の子だと、いいのだが。 (X) Umarete kuru kodomo ga otoko no ko dato, iino daga.

‘Beruntung seandainya anak yang mau lahir laki-laki, tetapi..’

生まれてくるこどもが男の子であれば、いいのだが。(O) Umarete kuru kodomo ga otoko no ko deareba, iino daga.

‘Beruntung seandainya anak yang mau lahir laki-laki, tetapi..’

Pada data (38) di atas, konjungsi tara bisa disubstitusikan dengan konjungsi

ba. Nomina ‘男の子 otoko no ko’ bisa melekat pada konjungsi ba. Konjungsi

tara dan ba pada kalimat di atas mempunyai makna kondisional yaitu

seandainya saja anak yang lahir adalah anak laki-laki maka akan merasa

beruntung. Konjungsi tara pada kalimat di atas tidak dapat digantikan dengan

konjungsi to karena induk kalimat pada data di atas mengandung makna

pengingkaran yaitu terdapat kata tetapi.

(39) あと 1000円あれば、このコートが買えるのに。(NBHB, 2000 : 223)

Ato /1000/en /areba /kono/kooto /ga / kaeru /noni.

Lagi/1000/yen/ada+KB / ini /baju /PT/bisa beli/tapi.

‘Seandainya ada 1000 yen lagi baju ini akan terbeli, tapi..’

Substitusi :

あと 1000円あると、このコートが買えるのに。 (X) Ato 1000 en aruto, kono kooto ga kaeru noni.

‘Seandainya ada 1000 yen lagi baju ini akan terbeli, tapi..’

あと 1000円あったら、このコートが買えるのに。 (O) Ato 1000 en attara, kono kooto ga kaeru noni.

‘Seandainya ada 1000 yen lagi baju ini akan terbeli, tapi..’

Pada data (39) di atas, konjungsi ba dapat disubstitusikan dengan konjungsi

tara, karena kalimat di atas struktur dan maknanya sama. Verba ‘ある aru’

bisa melekat pada konjungsi tara. Kalimat di atas konjungsi ba dapat

digantikan dengan konjungsi tara karena makna kalimat di atas tidak akan

Page 78: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - fib.undip.ac.id · Bab III merupakan pembahasan yang berisi analisis tentang konjungsi to, ba, dan ... Shiken karya Matsumoto dan buku ajar

78

berubah jika konjungsinya saling sulih. Konjungsi ba dan tara pada kalimat

di atas mempunyai makna kondisional yaitu seandainya saja ada uang 1000

yen lagi maka baju ini akan terbeli. Konjungsi tara pada kalimat di atas tidak

dapat digantikan dengan konjungsi to karena induk kalimat pada data di atas

mengandung makna pengingkaran dan keadaan yang berbeda dengan

kenyataan saat ini.

(40) あの時、あの飛行機に乗っていれば、私は今ここにいないはずだ。(NBJ, 1999 : 483)

Ano/toki /ano / hikouki /ni /notteireba /watashi /ha / ima /

koko/ni/ inai / hazuda.

Itu/waktu /itu / pesawat /PT/ naik+KB / aku /PT /sekarang/disini/PT/

tidak ada/semestinya.

‘Waktu itu, seandainya (aku) naik pesawat itu, mustinya aku tidak

ada disini saat ini.’

Substitusi :

あの時あの飛行機に乗っていると、私は今ここにいないはずだ。

(X) Ano toki no hikouki ni notteiruto, watashi ha ima kokoni inai hazuda.

‘Waktu itu, seandainya (aku) naik pesawat itu, mustinya aku tidak

ada disini saat ini.’

あの時あの飛行機に乗っていたら、私は今ここにいないはずだ。

(O) Ano toki no hikouki ni notteitara, watashi ha ima kokoni inai hazuda.

‘Waktu itu, seandainya (aku) naik pesawat itu, mustinya aku tidak

ada disini saat ini.’

Pada data (40) di atas, konjungsi ba dapat disubstitusikan dengan konjungsi

tara, karena kalimat di atas struktur dan maknanya sama. Verba ‘乗っている

notteiru’ bisa melekat pada konjungsi ba dan tara. Kalimat di atas konjungsi

ba dapat digantikan dengan konjungsi tara karena makna kalimat di atas

tidak akan berubah jika konjungsinya saling sulih. Konjungsi ba pada

kalimat di atas mengandung makna tidak nyata yaitu seandainya waktu itu

Page 79: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - fib.undip.ac.id · Bab III merupakan pembahasan yang berisi analisis tentang konjungsi to, ba, dan ... Shiken karya Matsumoto dan buku ajar

79

naik pesaawat itu mungkin hari ini sudah tiada. Konjungsi ba pada kalimat di

atas tidak dapat disubstitusikan dengan konjungsi to karena konjungsi to tidak

dipakai untuk menjelaskan keadaan yang berbeda dengan kenyataan saat ini.

Konjungsi tara pada kalimat di atas mengandung makna sebab-akibat yaitu

hari ini masih ada di sini karena waktu itu tidak naik pesawat itu.

(41) もう少し若ければ、わたしが自分で行くところだ。(NBJ, 1999 : 483) Mousukoshi /wakakereba/watashi/ ga/jibun /de /ikutokoroda.

Sedikit lagi /muda+KB / aku /PT /sendiri/PT/pergi.

‘Seandainya lebih muda sedikit, aku akan pergi sendiri.’

Substitusi :

もう少し若いと、わたしが自分で行くところだ。 (X) Mou sukoshi wakaito, watashi ga jibun de ikutokoro da.

‘Seandainya lebih muda sedikit, aku akan pergi sendiri.’

もう少し若かったら、わたしが自分で行くところだ。(O) Mou sukoshi wakattara, watashi ga jibun de ikutokoro da.

‘Seandainya lebih muda sedikit, aku akan pergi sendiri.’

Pada data (41) di atas, konjungsi ba dapat disubstitusikan dengan

konjungsi tara, karena kalimat di atas struktur dan maknanya sama. Adjektiva

i ‘若い wakai’ bisa melekat pada konjungsi tara. Kalimat di atas konjungsi

ba dapat digantikan dengan konjungsi tara karena makna kalimat di atas tidak

akan berubah jika konjungsinya saling sulih. Konjungsi ba pada kalimat di

atas tidak dapat disubstitusikan dengan konjungsi to karena konjungsi to tidak

dipakai untuk menjelaskan keadaan yang berbeda dengan kenyataan saat ini

karena usia yang sudah tua tidak akan bisa kembali muda. Konjungsi tara

pada kalimat di atas mempunyai makna kondisional yaitu seandainya lebih

muda sedikit maka akan pergi .

Page 80: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - fib.undip.ac.id · Bab III merupakan pembahasan yang berisi analisis tentang konjungsi to, ba, dan ... Shiken karya Matsumoto dan buku ajar

80

3.2.4 Makna Kondisional Tidak nyata (反事実的条件)

Makna kondisional tidak nyata adalah makna yang kemungkinan kecil

terjadi atau tidak akan terjadi. Makna tersebut berkebalikan dari kejadian yang

sebenarnya.

(44) もし1億円あったら、何をしたいですか。(MNN, 2002 : 206) Moshi / 1oku /en / attara /nani/wo/shitaidesuka.

Kalau/100 juta/yen/ada+KTR /apa/PT /ingin lakukan.

‘Seandainya punya uang 100 juta yen apa yang ingin kamu

lakukan.’

Substitusi :

もし1億円あると、何をしたいですか。(X) Moshi 1oku en aruto, nani wo shitaidesuka.

‘Seandainya punya uang 100 juta yen apa yang ingin kamu

lakukan.’

もし1億円あれば、何をしたいですか。(O) Moshi 1oku en areba, nani wo shitaidesuka.

‘Seandainya punya uang 100 juta yen apa yang ingin kamu

lakukan.’

Pada data (42) di atas, konjungsi tara dapat disubstitusikan dengan konjungsi

ba, karena kalimat di atas struktur dan maknanya sama. Verba ‘ある aru’

bisa melekat pada konjungsi ba. Kalimat di atas konjungsi tara dapat

digantikan dengan konjungsi ba karena makna kalimat di atas tidak akan

berubah jika konjungsinya saling sulih. Konjungsi tara dan ba pada kalimat

di atas mengandung makna tidak nyata yaitu hanya mengajak orang lain

untuk berandai-andai mempunyai uang100 juta yen apa yang akan dilakukan.

Konjungsi tara pada kalimat di atas tidak dapat disubstitusikan dengan

konjungsi to karena konjungsi to tidak dipakai untuk menjelaskan keadaan

Page 81: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - fib.undip.ac.id · Bab III merupakan pembahasan yang berisi analisis tentang konjungsi to, ba, dan ... Shiken karya Matsumoto dan buku ajar

81

yang berbeda dengan kenyataan saat ini yaitu uang 100 juta yen itu hanya

berupa angan-angan bukan kenyataan pada saat ini.

(45) 私が鳥だったら、一日中空を飛び回りたい。(NNS, 1998 : 75) Watashi /ga /toridattara /ichi/nichi/ jyu / sora /wo/tobi /mawaritai.

Aku /PT/burung+KTR/satu/hari /penuh/langit /PT/terbang/keliling.

‘Seumpama aku burung (aku) ingin terbang mengelilingi langit

seharian.’

Substitusi :

私が鳥だと、一日中空を飛び回りたい。(X)

Watashi ga tori dato, ichi nichi juu sora wo tobi mawaritai.

‘Seumpama aku burung (aku) ingin terbang mengelilingi langit

seharian.’

私が鳥であれば、一日中空を飛び回りたい。(X)

Watashi ga tori deareba, ichi nichi juu sora wo tobi mawaritai.

‘Seumpama aku burung (aku) ingin terbang mengelilingi langit

seharian.’

Pada data (43) di atas, konjungsi tara tidak dapat disubstitusikan dengan

konjungsi to dan bakarena induk anak kalimat di atas menyatakan sebuah

keinginan, yaitu ‘飛び回りたい tobi mawaritai’ selain itu konjungsi to juga

tidak dapat digunakan pada kalimat yang mengandung makna yang berbeda

dengan kenyataan saat ini. Konjungsi tara pada kalimat di atas mengandung

makna perumpamaan yaitu seumpama aku seekor burung maka aku ingin

terbang mengelilingi langit seharian.

Page 82: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - fib.undip.ac.id · Bab III merupakan pembahasan yang berisi analisis tentang konjungsi to, ba, dan ... Shiken karya Matsumoto dan buku ajar

82

BAB 4

SIMPULAN DAN SARAN

4.1 Simpulan

Berdasarkan analisis pada bab-bab sebelumnya, penulis menarik simpulan

sebagai berikut;

1. Konjungsi to melekat pada verba, adjektiva i, adjektiva na, nomina bentuk

biasa baik positif maupun negatif, non lampau, dan bentuk sopan.

Konjungsi to dapat dihubungkan dengan induk kalimat bentuk lampau,

dan induk kalimat yang menyatakan aktivitas yang berurutan. Konjungsi

to tidak dapat dihubungkan dengan induk kalimat yang menyatakan

keinginan, perintah dan permintaan. Sementara itu konjungsi ba melekat

pada konjugasi verba, adjektiva i, adjektiva na, nomina, bentuk positif dan

negatif non lampau. Bentuk konjungsi ba tidak dapat melekat pada bentuk

lampau dan bentuk sopan. Konjungsi ba tidak dapat dihubungkan dengan

induk kalimat yang menyatakan lampau, keinginan, perintah dan

permintaan. Sedangkan konjungsi tara melekat pada konjugasi verba,

adjektiva, nomina, bentuk positif maupun negatif, bentuk sopan non

lampau, namun tidak dapat melekat pada bentuk lampau. Konjungsi tara

dapat dihubungkan dengan induk kalimat bentuk lampau, yang

menyatakan aktifitas berurutan, keinginan, perintah dan permintaan.

Page 83: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - fib.undip.ac.id · Bab III merupakan pembahasan yang berisi analisis tentang konjungsi to, ba, dan ... Shiken karya Matsumoto dan buku ajar

83

2. Konjungsi to, ba, tara mempunyai makna alami, berulang-ulang, umum,

ketergantungan, kebiasaan, sebab-akibat, dan kenyataan. Akan tetapi

Selain makna tersebut di atas, konjungsi to dan ba dapat menyatakan

makna pasti. Selain itu konjungsi ba dan tara juga mempunyai makna

tersirat lainnya yaitu makna perumpamaan dan kondisional tidak nyata.

3. Konjungsi to, ba, tara dapat saling menggantikan untuk makna alami,

berulang-ulang, umum, ketergantungan, kebiasaan, sebab-akibat,

kenyataan dan makna pasti seperti hasil perhitungan atau hasil

pengoperasian dari suatu alat atau mesin. Konjungsi ba dan tara dapat

saling menggantikan untuk makna perumpamaan dan kondisional tidak

nyata. Konjungsi ba dan tara tidak dapat dapat digantikan dengan

konjungsi to untuk makna perumpamaan dan kondisional tidak nyata.

4.2 Saran

Pengandaian dalam bahasa Jepang dapat menggunakan empat konjungsi

yaitu to, ba, tara dan nara. Pada penelitian ini penulis hanya menganalisis

konjungsi to, ba dan tara dengan simpulan seperti tersebut di atas. Dari hasil

penelitian ini masih ada beberapa hal yang mungkin belum diungkap. Untuk

melengkapi penelitian tentang bentuk pengandaian dalam bahasa Jepang ini

diharapkan adanya analisis tentang konjungsi nara sehingga hasil penelitian ini

dapat disempurnakan.

Page 84: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - fib.undip.ac.id · Bab III merupakan pembahasan yang berisi analisis tentang konjungsi to, ba, dan ... Shiken karya Matsumoto dan buku ajar

84

要旨

インドネシアでは日本語が人気がある言語なので、多くの人に勉強されて

いる。The Japan Foundationの調査によると、2003年に高校で 430、大学で

78、それから一般の外国語学校で 98 の教育機関が日本語を開設している。

しかし、日本語は類義語がたくさんあるので、初めて勉強する人にとって

日本語は簡単ではない。たとえば「やさしい」と「親切」の場合、

「やさしい」と「親切」対応するインドネシア語はどちらも ramah,

baik-hati である。例えば,「Aさんはやさしい人です」「Aさんは親切な人

です」はどちらもインドネシア語に訳したら“Saudara A orang yang

ramah/baik-hati”。だから、初めて日本語を勉強する人にとって語の区別

や正しい用法を選ぶのが難しいのである。

日本語の「と」、「ば」、「たら」、「なら」という接続助詞はインド

ネシア語に訳すとき kalauという接続詞が使われる。例えば

(1) 気温が低いと, 桜はなかなか咲かない。

(2) 年とれば、体が弱くなる。

(3) 薬を飲んだら、熱が下がった。

Page 85: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - fib.undip.ac.id · Bab III merupakan pembahasan yang berisi analisis tentang konjungsi to, ba, dan ... Shiken karya Matsumoto dan buku ajar

85

上記の例文の接続助詞の意味は似ている。だからどの接続助詞を使うかを

決めるのが難しい。しかし本当は接続助詞「と」、「ば」、「たら」は

それぞれ意味や用法が違う。それで、筆者は接続助詞「と」、「ば」、

「たら」の研究を行った。

研究の目的は「と」,「ば」、「たら」という接続助詞の意味と用法を

知ることである。一つ一つの意味と正しい用法を知るために筆者は置換ち か ん

いう方法を使った。置換とは一つの言語要素よ う そ

を別の言語要素に入れ換える

方法である。

(1) 気温が低いと、桜はなかなか咲かない。

置換 :

気温が低くければ, 桜はなかなか咲かない。 (O)

気温が低くかったら, 桜はなかなか咲かない。 (O)

(2) 葉書を出すと、すぐ返事がきました。

置換 :

葉書を出せば、すぐ返事がきました。 (X)

葉書を出したら、すぐ返事がきました。 (O)

(3) 今度の日曜日天気がよければ、お花見に行きましょう。

置換:

今度の日曜日天気がよいと、お花見に行きましょう。 (X)

今度の日曜日天気がよかったら、お花見に行きましょう。(O)

Page 86: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - fib.undip.ac.id · Bab III merupakan pembahasan yang berisi analisis tentang konjungsi to, ba, dan ... Shiken karya Matsumoto dan buku ajar

86

この研究の結果、接続助詞「と」、「ば」、「たら」の文の異同は以下

のとおりである。

1. 接続助詞「と」は動詞、い形容詞、な形容詞、名詞の普通形、丁寧

形、ない形につくことができる。接続助詞「と」は後件に過去の文が使え

る。接続助詞「と」は依頼、指示、誘い、希望の文には使えない。

2.接続助詞「ば」は非過去形の動詞、い形容詞、な形容詞、名詞につく

ことができる。接続助詞「ば」は過去形と丁寧形につくことができない。

3.接続助詞「たら」は動詞、い形容詞、な形容詞、丁寧形につくことが

できる。しかし過去形につくことはできない。接続助詞「たら」は依頼、

指示、希望を表す文に使える。

4.接続助詞「と」、「ば」、「たら」は一般条件を表す場合、相互に

入れ換えることができる。

5.接続助詞「と」、「ば」は接続助詞「たら」と交換することができな

い場合がある。

6.接続助詞「ば、たら」は仮定条件と反事実的条件の意味を持っている。

Page 87: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - fib.undip.ac.id · Bab III merupakan pembahasan yang berisi analisis tentang konjungsi to, ba, dan ... Shiken karya Matsumoto dan buku ajar

87

DAFTAR PUSTAKA

J.W.R. Verhaar.1996. Asas- Asas linguistic Umum. Yogyakarta. Gajah Mada

University Press.

Sutedi, Dedi. 2004. Dasar-dasar Linguistik Bahasa Jepang. Bandung. Humaniora

Utama Press

Soeparno. 2002. Dasar-dasar linguistik umum. Yogyakarta. Tiara Wacana.

Kridalaksana, Harimurti. 1983. Kamus linguistik. Jakarta. PT Gramedia.

Sudjianto. Dahidi, Ahmad. 2004. Pengantar linguistik Bahasa Jepang. Jakarta.

Kesaint blanc

Matsumoto, fushiko. Hoshino, Muko. 1992. Nihongo Noryoku Shiken. Tokyo.

UNICOM.

Suzuki, Shinrou. 1998. Goukaku suijun nihongo kyoushi nouryouku kentei shiken

yougoshu. Tokyo. Bojinsha.

Matsuoka. 2000. Shokyu wo oshieru hito no tame no nihongo bunpo hando bokku.

Tokyou. Kabushiki kaisha surie network.

Sunagawa. 1998. Shokyuu o Oshieru Nihongo bunkei jiten.Tokyo.Kuroshio.

Etsuko.Tomomatsu. 2000. Donna toki dou tsukau nihongo hyougen bunkei

200.Tokyo. Aruku

Yamamoto Hiroko. 2003. Jissen ni nihongo shidou minaoshi hon. Tokyo .ask.

Matsura.kenji.1994. Kamus Bahasa Jepang-Indonesia. Kyoto. Kyoto sangyo

University Press.

Azizah. Suci Siti. 2008. Analisis Konstrastif Ungkapan Pengandaian Bahasa

Jepang dan Bahasa Indonesia.

http:http://respository.upi.edu/operator/upload/s.c0551.034401_chapter2.pdf.

Sinonim. Wikipedia bahasa Indonesia. nsiklopedia bebas.mht.

Page 88: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - fib.undip.ac.id · Bab III merupakan pembahasan yang berisi analisis tentang konjungsi to, ba, dan ... Shiken karya Matsumoto dan buku ajar

88

http://elyhamdan.wordpress.com/2010/04/16/semantik-bahasa-indonesia.

http://hatmanbahasa.wordpress.com/2010/02/16/morfologi-bahasa-indonesia.