BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang...

download BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalahrepository.upi.edu/6794/4/S_MIK_1105995_Chapter1.pdf · Latar Belakang Masalah ... Analisis Daya Terima Konsumen Dan Kelayakan Bisnis

If you can't read please download the document

Transcript of BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang...

  • Syauqi Abdussyahid Fikar Adlha, 2014 Analisis Daya Terima Konsumen Dan Kelayakan Bisnis Produk Mousses Berdasarkan Proses Berbahan Dasar Jagung Manis Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang Masalah

    Pengembangan sektor kepariwisataan disuatu negara terbukti mampu

    memberikan kontribusi yang signifikan terhadap sektor perekonomian suatu

    negara, termasuk di Indonesia. Sektor pariwisata Indonesia merupakan sektor

    industri andalan yang berperan sebagai penghasil devisa utama bagi

    masyarakatnya. Dalam hal ini pemerintah telah memberikan perhatian terhadap

    dunia kepariwisataan melalui terbitnya Undang-Undang Republik Indonesia

    Nomor 10 Tahun 2009, tentang Kepariwisataan sebagaimana dijelaskan pada

    konsideran menimbang point c, dijelaskan bahwa:

    Kepariwisataan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional yang

    dilakukan secara sistematis, terencana, terpadu berkelanjutan, dan

    bertanggung jawab dengan tetap memberikan perlindungan terhadap nilai-

    nilai agama budaya yang hidup dalam masyarakat, kelestarian dan mutu

    lingkungan hidup."

    Selanjutnya pada BAB I, tentang ketentuan umum, Pasal 1 point 3,

    dijelaskan bahwaPariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan

    didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat,

    pengusaha, Pemerintah, dan Pemerintah Daerah.

    Dunia kepariwisataan di Indonesia mempunyai daya tarik tersendiri, sehingga

    dapat mendatangkan selain wisatawan domestik juga wisatawan mancanegara,

    yang menjadi penghasil devisa terbesar bagi Indonesia. Berikut ini merupakan

  • 2

    Syauqi Abdussyahid Fikar Adlha, 2014 Analisis Daya Terima Konsumen Dan Kelayakan Bisnis Produk Mousses Berdasarkan Proses Berbahan Dasar Jagung Manis Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    perkembangan wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia pada tahun

    2010-2012 seperti pada tabel di bawah ini:

    Tabel 1.1

    Data Wisatawan Mancanegara

    Tahun Jumlah Wisatawan Mancanegara

    Berkunjung Pertumbuhan (%)

    2010 7.002.944 10,74

    2011 7.649.731 9,24

    2012 8.044.462 5,86

    Sumber: Central Statistic Board & Center of Data and Information-Ministry of

    Culture and Tourism, 2011.

    Jawa Barat merupakan bagian integral dari Negara Kesatuan Republik

    Indonesia (NKRI) yang mempunyai nama resmi Provinsi Jawa Barat, ibu kotanya

    berada di kota Bandung,mempunyai luas wilayah 35.377,76 Km2; Jumlah

    penduduk 45.423.259 jiwa; Memiliki wilayah administrasi 17 kabupaten, 9 kota,

    625 kecamatan, 636 kelurahan, 5.227 desa (Sumber: Permendagri Nomor 66

    Tahun 2011).

    Kota Bandung yang merupakan ibu kota provinsi Jawa Barat seperti yang

    dikemukakan oleh Suganda (2008:x), bahwa Dalam sepuluh tahun terakhir sejak

    tahun 1997, Kota Bandung yang dicanangkan sebagai kota jasa telah berkembang

    dengan pesat. Apalagi setelah hubungan lalu lintas Jakarta Bandung semakin

    lancar dengan dibangunnya jalan tol yang menghubungkan Cikampek

    Padalarang.

    Kehadiran sektor usaha ini pada gilirannya telah membangkitkan sektor

    pariwisata lainnya seperti hotel dan penginapan, restoran, kafe dan berbagai jenis

  • 3

    Syauqi Abdussyahid Fikar Adlha, 2014 Analisis Daya Terima Konsumen Dan Kelayakan Bisnis Produk Mousses Berdasarkan Proses Berbahan Dasar Jagung Manis Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    makanan, baik lokal, nasional maupun internasional semuanya dapat ditemukan di

    Kota Bandung. Berikut ini data kunjungan wisatawan yang datang ke Kota

    Bandung tiga tahun terakhir, dari tahun 2010-2012, seperti pada tabel di bawah

    ini:

    Tabel 1.2

    Data Kunjungan Wisatawan yang Datang ke Kota Bandung Tahun 2010-2012

    NO Keterangan 2010 2011 2012 Satuan

    a. Wisman 228.449 225.585 176.855 Orang

    b. Wisnus 4.951.439 6.487.239 5.080.584 Orang

    Jumlahwisatawan 5.179.888 6.712.824 5.257.439 Orang

    Sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota BandungTahun 2013.

    Tabel di atas menunjukkan bahwa kunjungan wisatawan yang datang ke Kota

    Bandung pada tahun 2011 mengindikasikan adanya kenaikan sebesar 15,32%.

    Kemudian pada tahun 2012 mengalami penurunanya yaitu sebesar 14,55%. Dari

    data tersebut secara akumulasi dalamkurun waktu tiga tahun terakhir terdapat

    kenaikan sebesar 0,77%.

    Kota Bandung dikenal sebagai kota wisata kuliner, yang dapat memberikan

    banyak pilihan aneka makanan bagi wisatawan. Hal ini ditunjukan oleh semakin

    banyaknya restoran dan rumah makan yang berkembang. Berikut ini data restoran

    di Kota Bandung, dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

  • 4

    Syauqi Abdussyahid Fikar Adlha, 2014 Analisis Daya Terima Konsumen Dan Kelayakan Bisnis Produk Mousses Berdasarkan Proses Berbahan Dasar Jagung Manis Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    Tabel 1.3

    Data Restoran dan Rumah Makan di Kota Bandung

    No Klasifikasi 2010 2011 2012

    1 Restoran Talam Kencana - - -

    2 Restoran Talam Salaka 12 13 26

    3 Restoran Talam Gangsa 86 121 141

    4 Restoran Waralaba 40 40 42

    5 Bar 5 12 12

    6 Rumah makan A 16 20 30

    7 Rumah makan B 68 101 123

    8 Rumah makan C 67 144 150

    Jumlah 289 451 524

    Sumber: Dinas Kebudayaandan Pariwisata Kota Bandung Tahun 2013.

    Tabel di atas menunjukkan, Restoran di Kota Bandung pada tahun 2011 naik

    sebsar 64,3% dibanding tahun 2010. Kemudian pada tahun 2012 mengalami

    peningkatan sebesar 16,1% dari tahun 2012.

    Dari uraian di atas jumlah restoran di Kota Bandung semakin berkembang,

    dengan semakin banyaknya restoran maka membawa konsekuensi logis terhadap

    semakin ketat persaingan di dunia bisnis restoran. Untuk dapat bertahan ditengah

    persaingan yang semakin kompleks menuntut restoran untuk selalu melakukan

    inovasi terhadap produk agar tidak monoton serta dapat menarik minat para

    konsumen.

    Jenis makanan yang tersedia di restoran-restoran pada umumnya appetizer,

    soup, main course, dan dessert. Dessert itu sendiri terbagi menjadi dua yakni hot

    dessert dan cold dessert. Dalam penelititan ini yang akan dibahas terfokus pada

    cold dessert yang dimana salah satu produknya adalah mousses.

  • 5

    Syauqi Abdussyahid Fikar Adlha, 2014 Analisis Daya Terima Konsumen Dan Kelayakan Bisnis Produk Mousses Berdasarkan Proses Berbahan Dasar Jagung Manis Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    Alasan memilih mousses, karena jenis makanan mousses bahan dasarnya lebih

    banyak pilihan baik dari jenis buah-buahan maupun sayur-sayuran, sehingga

    dalam usaha makanan jenis mousses relatif mudah dikembangkan variasinya dan

    dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen.

    Dalam mengembangkan sebuah restoran, selain memperhatikan permintaan

    pasar, juga harus dapat mengembangkan potensi lokal, yang berkaitan dengan

    bahan baku dalam pembuatan makanan di restoran. Bahan baku lokal di Jawa

    Barat yang mudah didapat, harganya ekonomis, serta kaya akan kandungan gizi,

    salah satunya yaitu jagung manis.

    Varian dari jagung banyak yang dapat dikonsumsi, namun untuk penelitian

    kali ini yang digunakan adalah jagung manis atau dalam bahasa inggris biasa

    dikenal dengan sweet corn, jagung manis-sweet corn (Direktorat Gizi,

    Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2010) merupakan salah satu tanaman

    holtikultura yang terpenting, jenis jagung ini mengandung kadar gula yang relatif

    tinggi serta karbohidrat dapat mencapai 80% berikut ini kandungan gizi jagung

    manis per 100 gram seperti pada tabel berikut ini.

    Tabel 1.4

    Kandungan Gizi Jagung Manis per 100 gram.

    Kandungan gizi Jumlah Satuan

    Kalori 355 Kalori

    Protein 9,2 Gram

    Lemak 3,9 Gram

    Karbohidrat 73,7 Gram

    Kalsium 10 Miligram

    Fosfor 256 Miligram

    Ferrum 2,4 Miligram

    Vitamin A 510 Sl

    Vitamin B1 0,38 Miligram

    Air 12 Gram

    Sumber: Tim Karya Tani Mandiri tahun 2012

  • 6

    Syauqi Abdussyahid Fikar Adlha, 2014 Analisis Daya Terima Konsumen Dan Kelayakan Bisnis Produk Mousses Berdasarkan Proses Berbahan Dasar Jagung Manis Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    jagung inilah yang akan dijadikan sebagai bahan penelitian kali ini. Harga jagung

    manis sendiri terjangkau dan keberadaannyapun tidak terlalu sulit untuk dicari.

    Tim Karya Tani Mandiri (2010:1) mengemukakan bahwa Jagung

    termasuk tanaman pangan utama di indonesia. Produksi jagung terbesar di

    Indonesia ada di pulau Jawa yakni di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat.

    Masing-masing menghasilkan 5 juta ton per-tahun, setelah itu menyusul beberapa

    daerah seperti di Sumatera yakni di Medan dan Lampung. Di skala Indonesia

    produksi jagung mencapai 16 juta ton per-tahun.

    Berbagai hasil penelitian menunjukan bahwa potensi bagian-bagian lain

    tanaman jagung yang bisa dimanfaatkan untuk kegunaan yang bernilai komersial.

    Sejauh ini bagian tanaman jagung yang dimanfaatkan masih terfokus pada biji

    buahnya. Hal ini disebabkan karena biji jagung kaya akan karbohidrat. Sebagian

    besar ada pada endospermium. Kandungan karbohidrat dapat mencapai 80% dari

    seluruh bahan kering biji. Karbohidrat dalam bentuk pati umumnya berupa

    campuran amilosa dan amilopektin.

    Jagung ini dapat diolah menjadi aneka ragam olahan pangan, misalnya

    seperti tepung, jus, sirup, cake ataupun jelly. Tetapi kali ini penulis ingin

    membuat penelitian yang berbeda dari pemanfaatan jagung biasanya, yaitu dibuat

    menjadi mousses. Jagung manis sendiri memiliki rasa yang sangat khas dan kuat .

    selain itu kandungan gizi dalam jagung pun sangat baik bagi tubuh manusia.

    Jenis dessert yang akan dibuat dari jagung manis ini berupa mousses.

    Mousse dalam bahasa Prancis berarti busa putih. Kenyataannya makanan ini

    merupakan pudding krim yang ringan dan lembut seperti busa. Sedangkan

  • 7

    Syauqi Abdussyahid Fikar Adlha, 2014 Analisis Daya Terima Konsumen Dan Kelayakan Bisnis Produk Mousses Berdasarkan Proses Berbahan Dasar Jagung Manis Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    mousses menurut sejarahnya yaitu dari negeri Prancis berbahan dasar coklat

    seperti chocolate mousses dessert. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Bonilla

    (2010), yang menjelaskan bahwa,

    Mousses is a form of creamy dessert typically made from egg and cream

    (clasically no cream,only egg yolks, egg whites, sugar, and chocolate or

    other flavourings), usually in combination with other flavors such as

    chocolate of pureed fruit, although recipes with chicken liver or other

    savory ingredients also exist. Once only a specialty of French restaurants,

    chocolate mousses entered into America and English homes cuisine in the

    1960s. Mousse-like dessert in the middle Amerika commonly go under

    designation like whip.

    Uraian di atas menggambarkan bahwa mousses adalah jenis dessert yang

    terbuat dari telur dan krim, resep klasik mousses ini tidak menggunakan krim

    akan tetapi hanya terbuat dari kuning telur, putih telur, gula, dan coklat ataupun

    perasa lainnya, biasanya mousses ini dikombinasikan dengan coklat ataupun sari

    buah-buahan, meskipun sebenarnya resep mousses yang berbahan hati ayam

    terdapat juga. Awalnya coklat mousses di jual di speciality restaurant Prancis,

    dan chocolate mousses masuk ke Amerika dan Inggris pada sekitar tahun

    1960an.

    Mousses bertekstur agak kenyal tetapi lembut dan ringan, sudah diketahui

    bahwa mousses biasanya berbahan baku buah buahan ataupun perasa seperti

    coklat dan vanila, tetapi kali ini penulis ingin menghasilkan sesuatu yang

    berbeda atau berinovasi yaitu mousses berbahan dasar jagung manis. Biasanya

    mousses ini dibuat sebagai dessert dalam produk-produk pastry.

    Inovasi merupakan sebuah ide, praktek, atau objek yang dipahami sebagai

    sesuatu yang baru oleh masing-masing individu atau unit pengguna lainnya.

    Menurut Munawaroh (2000: 6) Perubahan lingkungan yang begitu cepat

  • 8

    Syauqi Abdussyahid Fikar Adlha, 2014 Analisis Daya Terima Konsumen Dan Kelayakan Bisnis Produk Mousses Berdasarkan Proses Berbahan Dasar Jagung Manis Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    menuntut perusahaan untuk beradaptasi secara cepat pula dengan melakukan

    perbaikan terus menerus melalui inovasi baru. Dalam melakukan inovasi,

    Perusahaan berusaha menciptakan nilai lebih bagi konsumen melalui penciptaan

    produk atau produk baru dan melakukan proses produksi yang lebih baik dari

    pesaing.

    Berdasarkan pendapat di atas dalam melakukan inovasi perlu mengetahui

    faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi terhadap inovasi produk, baik

    faktor internal maupun faktor eksternal, karena keberhasilan aktifitas inovasi

    dapat digunakan sebagai alat untuk memenangkan persaingan.

    Inovasi produk bertujuan untuk mempertahankan kelangsungan bisnis,

    karena produk yang telah ada rentan terhadap perubahan dan kebutuhan selera

    konsumen, siklus hidup produk yang lebih singkat, serta meningkatnya

    persaingan domestik dan luar negeri.

    Menurut Rogers dalam Kottler (2002) mengemukakan bahwa inovasi

    produk adalah suatu ide baru yang berbeda dari yang sudah ada sebelumnya.

    Inovasi dalam hal ini merupakan aplikasi dari suatu ide atau penemuan.

    Penemuan merupakan kosep dari suatu ide. Rogers merumuskan inovasi sebagai

    berikut: Inovasi+konsep teori+penemuan+komersil (suatu tujuan untuk

    memperoleh laba). Selanjutnya dimensi inovasi meliputi: (1) inovasi ekonomi,

    yang berhubungan dengan daya beli konsumen; (2) inovasi teknologi yang

    berhubungan dengan benda dan bersifat teknis yang dapat merubah suatu

    produk; (3) inovasi sosial yang berhubungan dengan budaya yang dapat

    merubah nilai dari kepuasan konsumen.

  • 9

    Syauqi Abdussyahid Fikar Adlha, 2014 Analisis Daya Terima Konsumen Dan Kelayakan Bisnis Produk Mousses Berdasarkan Proses Berbahan Dasar Jagung Manis Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    Inovasi produk mousses berbahan dasar jagung manis merupakan suatu

    terobosan dalam menciptakan produk baru untuk keunggulan kompetitif

    sebagaimana yang dikemukakan oleh Zacon dalam Ellitan (2009: 4) bahwa

    Inovasi produk harus bisa menciptakan keunggulan kompetitif yang

    berkelanjutan dalam perubahan menuju pasar. Selanjutnya Gaynor (1996)

    menyatakan bahwa Inovasi produk baru, merupakan cara terpenting untuk

    menciptakan nilai bagi pelanggan dalam mencapai keunggulan kompetitif.

    Dari beberapa pendapat di atas memberikan gambaran bahwa inovasi

    produk didalamnya mencakup kreatifitas dalam menciptakan produk baru baik

    yang sudah ada maupun yang dikembangkan dari yang sudah ada sehingga

    menciptakan sesuatu yang baru.

    Inovasi, produk mousses berbahan dasar jagung manis dapat menciptakan

    suatu inovasi. Hal ini dikarenakan, pada awalnya mousses berbahan baku coklat,

    buah-buahan atau dari sari buah. Namun kali ini penulis akan membuat produk

    mousse berbahan baku dari jagung manis. Dari produk mousses tersebut terdapat

    beberapa variasi yang akan dibuat oleh penulis yakni: frozen mousses, jelly

    mousses, creamy mousses. Untuk frozen mousse teknik penyimpanannya harus

    berada didalam suhu yang dingin (freezer) dengan kemasan yang tetap menjaga

    bentuk dan rasa. Untuk creamy mousses teknik penyimpanannya didalam suhu

    dingin (chiller) dengan kemasan menggunakan gelas kecil transparan agar

    tampak menarik.Untuk jelly mousses teknik penyimpanannya didalam suhu

    dingin (chiller) dengan kemasan yang lebih variatif dan fleksibel serta menarik

    tetapi tetap menjaga bentuk, tekstur, warna dan rasa.

  • 10

    Syauqi Abdussyahid Fikar Adlha, 2014 Analisis Daya Terima Konsumen Dan Kelayakan Bisnis Produk Mousses Berdasarkan Proses Berbahan Dasar Jagung Manis Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    Menciptakan inovasi produk baru agar berlangsung lama, berkelanjutan

    serta tidak monoton diperlukan suatu variasi sebagaimana yang dikemukakan

    oleh Zhou (2006) Bahwa variasi adalah:(1) tindakan, keadaan, atau hasil

    perubahan dari keadaan semula, (2) bentuk (rupa) yang lain dan berbeda.

    Inovasi produk mousses berbahan dasar jagung manis merupakan suatu

    pengembangan dari keadaan semula baik dari bahan bakunya maupun bentuk

    dan jenisnya untuk memenuhi perubahan selera pasar dan harapan konsumen

    sebagaimana yang dikemukakan Ellitan (2009) Bahwa fungsi pokok dari

    inovasi produk merupakan suatu bentuk strategi diferensisasi dalam

    memenangkan persaingan.

    Inovasi produk dan variasinya, agar mempunyai nilai keunggulan

    kompetitif harus dilakukan studi kelayakan bisnis seperti yang dikemukakan

    oleh Yacob (2009: 4) bahwa:

    Peranan Studi kelayakan bisnis merupakan sesuatu hal yang penting

    untuk mengadakan penilaian terhadap suatu gagasan agar dapat diketahui

    sampai seberapa jauh gagasan yang dilaksanakan mempunyai prospek

    dimasa yang akan datang.

    Kemudian menurut Rangkuti (2012: 2) bahwa:

    Manfaat studi kelayakan bisnis harus memberikan tingkat pengembalian

    yang sesuai dengan besarnya modal yang dikeluarkan,serta resiko yang

    dihadapi. Selanjutnya masih menurut Rangkuti, Freddy bahwa faktor-faktor

    yang mempengaruhi studi kelayakan bisnis (1) besarnya dana yang

    dipergunakan; (2) tingkat ketidakpastian usaha; (3) kompleksitas.

    Dari uraian di atas dapat menggambarkan bahwa semakin besar dana yang

    dipergunakan maka harus semakin dalam studi kelayakan yang harus dilakukan.

  • 11

    Syauqi Abdussyahid Fikar Adlha, 2014 Analisis Daya Terima Konsumen Dan Kelayakan Bisnis Produk Mousses Berdasarkan Proses Berbahan Dasar Jagung Manis Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    Untuk itu dana yang dikeluarkan harus mampu memberikan pengembalian yang

    sesuai. Tingkat ketidakpastian harus dapat diminimalisasi dan dapat

    diperhitungkan serta dapat diantisipasi secepat mungkin. Tingkat kompleksitas

    harus dapat mempertimbangkan faktor-faktor seperti: besarnya permintaan,

    perhitungan biaya, suplai bahan baku, kontinuitas produksi, jalur distribusi, serta

    segala keterkaitannya dengan pihak ketiga.

    Pembuatan inovasi produk mousses berbahan dasar jagung manis

    diperlukan adanya studi kelayakan bisnis untuk dapat melihat sejauhmana

    prospek bisnisnya, daya terima konsumen serta untuk menambah variasi aneka

    mousses.

    Setelah melihat daya tarik dan mempertimbangkan baik dari segi

    kandungan gizi, dan manfaat yang dimiliki oleh jagung manis, maka penulis

    memilih karya tulis yang berjudul Analisis Daya Terima Konsumen dan

    Kelayakan Bisnis Produk Mousses Berdasarkan Proses Berbahan Dasar

    Jagung Manis.

    1.2 Perumusan dan PembatasanMasalah

    Berdasarkan uraian di atas, maka masalah yang muncul dalam penelitian ini

    bagaimana cara mengembangkan berbagai macam produk-produk kuliner yaitu

    menciptakan, memodifikasi serta berinovasi di dalam pembuatan produk sehingga

    dapat menambah khasanah produk di dunia kuliner.

  • 12

    Syauqi Abdussyahid Fikar Adlha, 2014 Analisis Daya Terima Konsumen Dan Kelayakan Bisnis Produk Mousses Berdasarkan Proses Berbahan Dasar Jagung Manis Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    1.2.1 Perumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang masalah, maka perumusan masalahnya adalah

    sebagai berikut :

    a. Bagaimana inovasi produk mousses berdasarkan proses berbahan dasar

    jagung manis?

    b. Bagaimana hasil uji banding antara produk mousses berbahan dasar

    jagung manis dengan produk mousses berbahan baku buah-buahan?

    c. Bagaimana kelayakan bisnis produk mousses berdasarkan proses

    berbahan dasar jagung manis?

    1.2.2 Pembatasan Masalah

    Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka pembatasan masalahnya

    adalah sebagai berikut:

    a. Mengembangkan inovasi produk mousses berdasarkan proses berbahan

    dasar jagung manis.

    b. Melakukan uji banding antara produk mousses berbahan dasar jagung

    manis dengan produk mousses berbahan dasar buah-buahan.

    c. Menganalisis kelayakan bisnis produk mousses berdasarkan proses

    berbahan dasar jagung manis

    1.3 TujuanPenelitian

    a. Tujuan Umum

    Adapun maksud dari penelitian ini untuk mengetahui bagaimana hasil

    inovasi produk dan analisis kelayakan bisnis mousses berbahan dasar jagung

    manis.

  • 13

    Syauqi Abdussyahid Fikar Adlha, 2014 Analisis Daya Terima Konsumen Dan Kelayakan Bisnis Produk Mousses Berdasarkan Proses Berbahan Dasar Jagung Manis Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    b. Tujuan Formal dan Operasional

    Adapun tujuan formal dan tujuan operasional dari penulisan ini adalah

    untuk:

    1) Tujuan Formal

    Tujuan dari penulisan ini adalah sebagai salah satu persyaratan akademik

    dalam penyelesaian studi S1 jurusan manajemen industri katering.

    2) Tujuan Operasional

    a) Untuk mengetahui bagaimana inovasi produk mousses yang berbahan

    dasar jagung manis.

    b) Untuk mengetahui hasil uji banding antara produk mousses berbahan

    dasar jagung manis dengan produk mousses berbahan baku buah-

    buahan.

    c) Untuk mengetahui kelayakan bisnis mousses berbahan dasar jagung

    manis.

    1.4 Manfaat Penelitian

    Penelitian ini memiliki kegunaan secara teoritis dan praktis.

    a. Manfaat penelitian secara teoritis

    1) Mengembangkan ilmu terutama pada keahlian Tata Boga.

    b. Manfaat penelitian secara praktis.

    1) Peneliti dapat menimbah ilmu dan pengalaman dari penyusunan

    skripsi, dengan berinovasi dan mengembangkan variasi serta

  • 14

    Syauqi Abdussyahid Fikar Adlha, 2014 Analisis Daya Terima Konsumen Dan Kelayakan Bisnis Produk Mousses Berdasarkan Proses Berbahan Dasar Jagung Manis Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

    menganalisis kelayakan bisnis produk mousses berdasarkan proses

    berbahan dasar jagung manis.

    2) Memberikan sumbangan bahan pemikiran terhadap praktisi

    kuliner,dalam upaya mengembangkan inovasi didalam produk

    khususnya pada hidangan penutup atau dessert.

    3) Memberikan informasi atau masukan bagi para peneliti selanjutnya.