BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Rumah Sakit sebagai...

64
RENCANA STRATEGI (RENSTRA) RSKD Ibu dan Anak Pertiwi 2018 - 2023 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Rumah Sakit sebagai salah satu mata rantai sarana pelayanan kesehatan masyarakat yang memiliki peran yang sangat strategis dimana Rumah Sakit diharapkan dapat berperan optimal dalam mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Peran tersebut dewasa ini semakin menonjol mengingat timbulnya perubahan-perubahan dalam kehidupan sosial kemasyarakatan maupun kebijakan-kebijakan pemerintah. Salah satu strategi Pembangunan Nasional di bidang perumahsakitan adalah memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu, efisien dan efektif. Rumah Sakit yang semula adalah wahana pengobatan berubah menjadi wahana pemeliharaan kesehatan bagi seluruh anggota keluarga dan masyarakat. Untuk menunjang hal tersebut, diperlukan perubahan strategi dan pola pelayanan rumah sakit yang ditunjang dengan pembiayaan kesehatan yang prospektif dalam melaksanakan kegiatan promotif, preventif bagi kesehatan pasien, staf rumah sakit dan masyarakat serta pengembangan organisasi rumah sakit menjadi organisasi yang sehat dan professional. Rumah Sakit di Indonesia kini harus berbenah dan mengantisipasi era globalisasi dan pasar bebas yang berlaku. Selain pemberdayaan organisasi dan sumber daya manusia, tuntutan peningkatan mutu pelayanan juga merupakan hal penting yang harus disikapi. Tuntutan pelayanan kesehatan secara umum tidak lepas dari pelaku pasar yang memiliki dinamika tersendiri dan mengarah kepada permintaan (demand) dan penawaran (supply), perlu diingat pula bahwa rumah sakit merupakan sektor yang padat teknologi, padat karya dan padat modal serta memerlukan teknologi yang mahal dan modal yang besar sehingga perhitungan ekonomi mutlak diperlukan atau dengan kata lain rumah sakit memerlukan perputaran uang yang cepat demi menjaga keseimbangan operasionalnya. Sebagai Rumah Sakit milik Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, Rencana Strategi Bisnis (RSB) Rumah Sakit Khusus Daerah Ibu dan Anak Pertiwi mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Sulawesi Selatan yang merupakan penjabaran dari visi, misi dan program Gubernur dalam lima tahunan. Rencana Strategi Bisnis memuat visi, misi, tujuan dan sasaran, indikator serta program kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka mewujudkan visi rumah sakit serta mendukung tercapainya visi misi Gubernur di bidang kesehatan

Transcript of BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Rumah Sakit sebagai...

Page 1: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Rumah Sakit sebagai salah satu mata rantai sarana pelayanan kesehatan masyarakat yang memiliki peran

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) RSKD Ibu dan Anak Pertiwi 2018 - 2023

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Rumah Sakit sebagai salah satu mata rantai sarana pelayanan kesehatan masyarakat yang

memiliki peran yang sangat strategis dimana Rumah Sakit diharapkan dapat berperan optimal

dalam mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Peran tersebut dewasa ini

semakin menonjol mengingat timbulnya perubahan-perubahan dalam kehidupan sosial

kemasyarakatan maupun kebijakan-kebijakan pemerintah.

Salah satu strategi Pembangunan Nasional di bidang perumahsakitan adalah memberikan

pelayanan kesehatan yang bermutu, efisien dan efektif. Rumah Sakit yang semula adalah wahana

pengobatan berubah menjadi wahana pemeliharaan kesehatan bagi seluruh anggota keluarga dan

masyarakat. Untuk menunjang hal tersebut, diperlukan perubahan strategi dan pola pelayanan

rumah sakit yang ditunjang dengan pembiayaan kesehatan yang prospektif dalam melaksanakan

kegiatan promotif, preventif bagi kesehatan pasien, staf rumah sakit dan masyarakat serta

pengembangan organisasi rumah sakit menjadi organisasi yang sehat dan professional.

Rumah Sakit di Indonesia kini harus berbenah dan mengantisipasi era globalisasi dan pasar

bebas yang berlaku. Selain pemberdayaan organisasi dan sumber daya manusia, tuntutan

peningkatan mutu pelayanan juga merupakan hal penting yang harus disikapi. Tuntutan

pelayanan kesehatan secara umum tidak lepas dari pelaku pasar yang memiliki dinamika

tersendiri dan mengarah kepada permintaan (demand) dan penawaran (supply), perlu diingat

pula bahwa rumah sakit merupakan sektor yang padat teknologi, padat karya dan padat modal

serta memerlukan teknologi yang mahal dan modal yang besar sehingga perhitungan ekonomi

mutlak diperlukan atau dengan kata lain rumah sakit memerlukan perputaran uang yang cepat

demi menjaga keseimbangan operasionalnya.

Sebagai Rumah Sakit milik Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, Rencana Strategi Bisnis

(RSB) Rumah Sakit Khusus Daerah Ibu dan Anak Pertiwi mengacu kepada Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Sulawesi Selatan yang merupakan

penjabaran dari visi, misi dan program Gubernur dalam lima tahunan. Rencana Strategi Bisnis

memuat visi, misi, tujuan dan sasaran, indikator serta program kegiatan yang dilaksanakan dalam

rangka mewujudkan visi rumah sakit serta mendukung tercapainya visi misi Gubernur di bidang

kesehatan

Page 2: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Rumah Sakit sebagai salah satu mata rantai sarana pelayanan kesehatan masyarakat yang memiliki peran

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) RSKD Ibu dan Anak Pertiwi 2018 - 2023

2

1.2 LANDASAN HUKUM

Dasar hukum dalam menyusun Rencana Strategis (Renstra) RSKD Ibu dan Anak Pertiwi

Provinsi Sulawesi Selatan mengacu pada beberapa produk perundang-undangan sebagai berikut :

1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih

dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

3851);

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4286);

3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan

Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara

Pemerintah Pusat Dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 4438);

5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Penyusunan Rencana Kinerja

Pemerintah;

7. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2004 tentang Penyusunan Rencana Kinerja dan

Anggaran Kementerian Negara/Lembaga;

8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan

Keuangan Badan Layanan Umum;

9. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan

Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan

Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4593);

Page 3: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Rumah Sakit sebagai salah satu mata rantai sarana pelayanan kesehatan masyarakat yang memiliki peran

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) RSKD Ibu dan Anak Pertiwi 2018 - 2023

3

12. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan

Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan;

13. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana

Pembangunan Nasional;

14. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan

Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi Dan Pemerintahan Daerah

Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

15. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4741);

16. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi

Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815);

17. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,

Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan Daerah (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4817);

18. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2010 tentang Tata Cara Pelaksanaan Tugas dan

Wewenang Serta Kedudukan Keuangan Gubernur sebagai Wakil Pemerintah di

Wilayah Provinsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 25,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5107);

19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis

Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Keuangan Daerah;

20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010 tentang

Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,

Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan Daerah;

21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 79 Tahun 2018 tentang

Badan Layanan Umum Daerah;

22. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pokok-

Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan

Tahun 2006 Nomor 13, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan

Nomor 230), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi

Selatan Nomor 6 Tahun 2009 (Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun

2009 Nomor 6, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 248);

Page 4: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Rumah Sakit sebagai salah satu mata rantai sarana pelayanan kesehatan masyarakat yang memiliki peran

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) RSKD Ibu dan Anak Pertiwi 2018 - 2023

4

23. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 4 Tahun 2007 tentang Pengelolaan

Barang Milik Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2007

Nomor 4, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 231).

24. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 10 Tahun 2008 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008-2028

(Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008 Nomor 10, Tambahan

Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 243);

25. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 10 Tahun 2013 tentang RPJMD

Provinsi Sulawesi Selatan.

1.3 MAKSUD DAN TUJUAN

1.3.1 Maksud

Penyusunan Rencana Strategi Bisnis Rumah Sakit Khusus Daerah Ibu dan Anak Pertiwi

Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2018-2023 dimaksudkan sebagai:

1. Bentuk rumusan strategi kebijakan agar program kegiatan yang direncanakan dapat

terlaksana secara terarah, efektif dan efisien sehingga mampu medorong terwujudnya visi

misi Rumah Sakit Khusus Daerah Ibu dan Anak Pertiwi Makassar Provinsi Sulawesi

Selatan periode lima tahunan 2018 - 2023.

2. Tersedianya sebuah dokumen yang menggambarkan prediksi kondisi Rumah Sakit Khusus

Daerah Ibu dan Anak Pertiwi Makassar sampai dengan tahun 2023.

1.3.2 Tujuan

Adapun tujuan dari Rencana Strategis Bisnis Rumah Sakit Khusus Daerah Ibu dan Anak

Pertiwi Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2018 - 2023 adalah sebagai berikut :

1. Sebagai panduan (road map) dalam mengarahkan kebijakan alokasi sumber daya rumah

sakit untuk pencapaian visi dan misi organisasi

2. Sebagai pedoman dan alat pengendalian organisasi terhadap penggunaan anggaran

3. Sebagai pedoman dalam penentuan pengukuran dan evaluasi indikator kinerja di Rumah

Sakit Khusus Daerah Ibu dan Anak Pertiwi Provinsi Sulawesi Selatan

4. Sebagai alat untuk mempersatukan langkah dan gerak serta komitmen seluruh insan rumah

sakit dalam meningkatkan kinerja sesuai standar manajemen dan standar mutu pelayanan

yang telah ditargetkan dalam dokumen perencanaan

Page 5: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Rumah Sakit sebagai salah satu mata rantai sarana pelayanan kesehatan masyarakat yang memiliki peran

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) RSKD Ibu dan Anak Pertiwi 2018 - 2023

5

1.4 SISTEMATIKA PENULISAN

Renstra RSKD Ibu dan Anak Pertiwi Provinsi Sulawesi Selatan disusun sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Landasan Hukum

1.3 Maksud dan Tujuan

1.4 Sistematika Penulisan

BAB II GAMBARAN PELAYANAN RSKD IBU DAN ANAK PERTIWI

2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi RSKD Ibu dan Anak Pertiwi

2.2 Sumber Daya RSKD Ibu dan Anak Pertiwi

2.3 Kinerja Pelayanan RSKD Ibu dan Anak Pertiwi

2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan RSKD Ibu dan Anak

Pertiwi

BAB III PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGI RSKD IBU DAN ANAK

PERTIWI

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan

3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala

Daerah Terpilih

3.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra Provinsi/Kabupaten/Kota

3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup

Strategis

3.5 Penentuan Isu-Isu Strategis

BAB IV TUJUAN DAN SASARAN

4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah RSKD Ibu dan Anak Pertiwi

BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN

BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN

BAB VIII PENUTUP

Page 6: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Rumah Sakit sebagai salah satu mata rantai sarana pelayanan kesehatan masyarakat yang memiliki peran

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) RSKD Ibu dan Anak Pertiwi 2018 - 2023

6

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN RSKD IBU DAN ANAK PERTIWI

2.1 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI

Rumah Sakit Khusus Daerah Ibu dan Anak Pertiwi Provinsi Sulawesi Selatan adalah

lembaga teknis daerah berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2011 Tentang Perubahan

kedua atas Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 9 Tahun 2008 Tentang Organisasi

dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Lembaga Teknis Daerah

dan Lembaga lain Proivinsi Sulawesi Selatan dengan Rincian Tugas Jabatan Struktural pada

RSKD Ibu dan Anak Pertiwi memiliki 1 Orang Direktur sebagai Eselon III dan 4 Orang Eselon

IV yang terdiri atas 1 Orang Kepala Sub. Bagian Tata Usaha dan 3 Orang Kepala Seksi.

Berdasarkan Peraturan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 74 Tahun 2011 tentang Tugas

Pokok, Fungsi, dan Rincian Tugas Jabatan Struktural pada Rumah Sakit Khusus Daerah Ibu dan

Anak Pertiwi Provinsi Sulawesi Selatan.

Adapun Tugas, Fungsi dan Rincian Tugas Eselon III dan IV adalah sebagai berikut :

a. Direktur

1. Rumah Sakit Khusus Daerah Ibu dan Aanak Pertiwi dipimpin oleh Direktur yang

mempunyai tugas pokok menyelenggarakan urusan di bidang penyelenggaraan upaya

penyembuhan dan pemulihan kesehatan Ibu dan Anak yang dilaksanakan secara

serasi, terpadu dan berkesinambungan dengan upaya peningkatan kesehatan dan

pencegahan serta melaksanakan upaya rujukan dan fasilitasi penyelenggaraan

pendidikan, pelatihan dan penelitian berdasarkan asas desentralisasi, dekonsentrasi

dan tugas pembantuan.

2. Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut pada ayat (1), Direktur mempunyai

fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis di bidang pelayanan dan penunjang medik,

keperawatan, pendidikan dan pelatihan, penelitian, serta sarana dan prasarana.

b. Penyelenggaraan urusan pelayanan medik, pelayanan dan penunjang medik,

pendidikan, pelatihan, penelitian, serta sarana dan prasarana.

c. Pembinaan dan penyelenggaraan di bidang pelayanan dan penunjang medik,

keperawatan, pendidikan, pelatihan, penelitian, serta sarana dan prasarana, dan;

d. Penyelenggaraan tugas lain yang diberikan gubernur sesuai dengan tugas dan

fungsinya.

Page 7: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Rumah Sakit sebagai salah satu mata rantai sarana pelayanan kesehatan masyarakat yang memiliki peran

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) RSKD Ibu dan Anak Pertiwi 2018 - 2023

7

3. Tugas pokok dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), dirinci

sebagai berikut :

a. Menyusun rencana kegiatan Rumah Sakit Khusus Daerah Ibu dan Anak Pertiwi

sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas

b. Mendistribusikan dan member petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan

sehingga pelaksanaan tugas berjalan lancar

c. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan

bawahan untuk mengetahui tugas-tugas yang telah dan belum dilaksanakan

d. Membuat konsep, mengoreksi, memaraf, dan/atau menandatangani naskah dinas

e. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya

f. Merumuskan kebijakan teknis operasional kegiatan Rumah Sakit Khusus Daerah

g. Menyelenggarakan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka

penyelenggaraan pelayanan administrasi, medik, penunjang medik, keperawatan,

pendidikan, pelatihan, dan penelitian, serta sarana dan prasarana

h. Menyelenggarakan dan mengkoordinasikan pelayanan kepada masyarakat

khususnya dibidang promotif, preventif, kuratif dan rehabilitative di bidang

kesehatan

i. Menyelenggarakan urusan pelayanan administrasi, medik, penunjang medik,

keperawatan, pendidikan, pelatihan, dan penelitian, serta sarana dan prasarana

j. Menyelenggarakan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka pembinaan

kepada masyarakat berkaitan dengan pengelolaan dan pelayanan Rumah Sakit

Khusus Daerah

k. Menyelenggarakan upaya rujukan di sector kesehatan serta pelayanan kesehatan

penunjang lainnya

l. Menyelenggarakan kebijakan program, keuangan, umum, perlengkapan dan

kepegawaian dalam lingkungan Rumah Sakit Khusus Daerah

m. Menyelenggarakan pembinaan komite-komite, SMF-SMF (Satuan Medis

Fungsional), SPI (Satuan Pengawas Internal) dan jabatan fungsional lainnya

n. Menyelenggarakan pembinaan terhadap penanggungjawab instalasi-instalasi dan

ruangan/bangsal

o. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Rumah Sakit Khusus Daerah Ibu dan

Anak Pertiwi dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan

perumusan kebijakan, dan

p. Menyelenggarakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai

bidang tugasnya untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas

Page 8: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Rumah Sakit sebagai salah satu mata rantai sarana pelayanan kesehatan masyarakat yang memiliki peran

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) RSKD Ibu dan Anak Pertiwi 2018 - 2023

8

b. Sub. Bagian Tata Usaha

1. Sub Bagian Tata Usaha dipimpin oleh Kepala Sub. Bagian yang mempunyai tugas

pokok mengoordinasikan, menyiapkan, dan memfasilitasi pelayanan teknis

operasional dan administrative untuk mendukung kegiatan pelaksanaan

ketatausahaan, kepegawaian, serta penyiapan bahan perencanaan dan penyususnan

program dan anggaran serta penyusunan laporan kinerja Rumah Sakit Khusus Daerah

2. Tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dirinci sebagai berikut:

a. Menyusun rencana kegiatan Sub Bagian Tata Usaha sebagai pedoman dalam

pelaksanaan tugas

b. Mendistribusikan tugas-tugas tertentu dan member petunjuk pelaksanaan tugas

kepada bawahan sehingga pelaksanaan tugas berjalan lancar

c. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan

bawahan untuk mengetahui tugas-tugas yang telah dan belum dilaksanakan

d. Membuat konsep, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah dinas

e. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya

f. Menyiapkan bahan penyusunan rumusan kebijakan teknis bidang ketatausahaan,

kepegawaian, serta perencanaan dan anggaran Rumah Sakit Khusus Daerah

g. Mengoordinasikan dan melakukan pengelolaan urusan ketatausahaan,

kepegawaian, pengelolaan perencanaan dan anggaran, serta penyusunan laporan

kinerja Rumah Sakit Khusus Daerah

h. Mengatur penatausahaan naskah dinas masuk dan keluar yang berhubungan

dengan kegiatan Rumah Sakit Khusus Daerah

i. Menata dan melakukan pengarsipan naskah dinas

j. Mempersiapkan pelaksanaan rapat dinas, upacara bendera, dan keprotokolan

k. Menyiapkan bahan dan mengelola administrasi surat perintah tugas dan

perjalanan dinas serta mendokumentasikan laporan pelaksanaan perintah

perjalanan dinas

l. Mengoordinasikan, menyiapkan bahan dan menyususn Hospital by Law

m. Mengoordinasikan pelaksanaan, pengendalian, dan evaluasi penyusunan laporan

akuntabilitas kinerja Rumah Sakit Khusus Daerah

n. Mengoordinasikan dan melaksanakan pengolahan dan penyajian data dan

informasi

o. Melakukan dan mengoordinasikan pelayanan ketatausahaan

p. Melakukan dan mengoordinasikan pelayanan administrasi umum dan

kepegawaian

Page 9: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Rumah Sakit sebagai salah satu mata rantai sarana pelayanan kesehatan masyarakat yang memiliki peran

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) RSKD Ibu dan Anak Pertiwi 2018 - 2023

9

q. Melakukan dan mengoordinasikan pelayanan administrasi keuangan

r. Mengoordinasikan, melaksanakan dan menyusun laporan dan administrasi

pelaksanaan kegiatan pengadaan barang dan jasa dilingkungan Rumah Sakit

Khusus Daerah

s. Mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan organisasi dan tatalaksana

dilingkungan Rumah Sakit Khusus Daerah

t. Melakukan dan mengoordinasikan kegiatan kehumasan

u. Mengoordinasikan dan melakukan pengelolaan keamanan lingkungan Rumah

Sakit Khusus Daerah

v. Mengoordinasikan dan melakukan pengelolaan kebersihan lingkungan Rumah

Sakit Khusus Daerah

w. Memfasilitasi administrasi pengelolaan pendidikan, pelatihan dan penelitian di

lingkungan Rumah Sakit Khusus Daerah

x. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Sub Bagian Tata Usaha dan

memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan

kebijakan, dan

y. Melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai bidang

tugasnya untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas

c. Seksi Pelayanan dan Penunjang Medik

1. Seksi Pelayanan dan Penunjang Medik dipimpin oleh Kepala Seksi yang mempunyai

tugas pokok melakukan pengelolaan kegiatan perencanaan, pelaksanaan,

pengembangan, monitoring dan evaluasi di bidang pelayanan dan penunjang medik

2. Tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dirinci sebagai

berikut:

a. Menyusun rencana kegiatan seksi

b. Mendistribusikan tugas-tugas tertentu dan member petunjuk pelaksanaan tugas

kepada bawahan sehingga pelaksanaan tugas berjalan lancer

c. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan

bawahan untuk mengetahui tugas-tugas yang telah dan belum dilaksanakan

d. Membuat konsep, mengoreksi, memaraf, dan/atau menandatangani naskah dinas

e. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya

f. Mengoordinasikan, melaksanakan dan mengendalikan penyususnan rencana

kebutuhan dalam rangka pelaksanaan pelayanan dan penunjang medik

g. Menyiapkan bahan-bahan kerja dengan cara mengumpulkan semua ketentuan,

peraturan-peraturan yang berkaitan dengan pelayanan dan penunjang medik

Page 10: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Rumah Sakit sebagai salah satu mata rantai sarana pelayanan kesehatan masyarakat yang memiliki peran

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) RSKD Ibu dan Anak Pertiwi 2018 - 2023

10

h. Menyusun konsep system prosedur operasional pelayanan dan penunjang medik

pada instalasi rawat jalan, instalasi rawat inap, instalasi rawat darurat, instalasi

rawat intensif, instalasi bedah sentral, instalasi farmasi, instalasi laboratorium

patologi anatomi, instalasi radiologi

i. Mengoordinasikan pelaksanaan program perencanaan dan pengembangan

pelayanan dan penunjang medik dengan unit terkait agar diperoleh sinkronisasi

dalam pelaksanaan program

j. Menyususn standar pelayanan dan penunjang medik untuk pedoman pelaksanaan

dan pengawasan

k. Melakukan pengelolaan pelayanan dan penunjang medik

l. Mengoordinasikan dan melakukan evaluasi pelaksanaan pelayanan dan penunjang

medik

m. Menyusun rencana kebutuhan peralatan medik dan penunjang medik

n. Melakukan koordinasi dengan instalasi-instalasi yang terkait dengan bidang

pelayanan dan penunjang medik

o. Melakukan koordinasi dan fasilitas penyelenggaraan pendidikan, pelatihan dan

penelitian yang berkaitan dengan bidang pelayanan dan penunjang medik

p. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Seksi Pelayanan dan Penunjang Medik

dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan

kebijakan, dan

q. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai bidang

tugasnya untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas

d. Seksi Keperawatan

1. Seksi Keperawatan dipimpin oleh Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok

melakukan bimbingan pelaksanaan asuhan keperawatan, etika dan mutu keperawatan

serta kegiatan penyuluhan kesehatan

2. Tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dirinci sebagai berikut:

a. Menyusun rencana kegiatan Seksi Keperawatan sebagai pedoman dalam

pelaksanaan tugas

b. Mendistribusikan tugas-tugas tertentu dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas

kepada bawahan sehingga pelaksanaan tugas berjalan lancar

c. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan

bawahan untuk mengetahui tugas-tugas yang telah dan belum dilaksanakan

d. Membuat konsep, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah dinas

e. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya

Page 11: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Rumah Sakit sebagai salah satu mata rantai sarana pelayanan kesehatan masyarakat yang memiliki peran

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) RSKD Ibu dan Anak Pertiwi 2018 - 2023

11

f. Merumuskan kebijakan teknis bidang pelayanan keperawatan

g. Mengoordinasikan program perencanaan dan pengembangan pelayanan

keperawatan dalam rangka sinkronisasi

h. Melakukan pengelolaan pelayanan keperawatan

i. Melakukan administrasi pengelolaan pelayanan keperawatan

j. Melakukan penyusunan standar-standar pelayanan medik sebagai pedoman

pelaksanaan dan pengawasan pelayanan keperawatan

k. Memfasilitasi pengususlan peserta pendidikan dan pelatihan bidang keperawatan

l. Melakukan koordinasi dengan instansi terkait serta pihak lainnya dalam rangka

pelaksanaan kegiatan pelayanan keperawatan

m. Menyusun instrument serta melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan

keperawatan

n. Mengoordinasikan dan mengevaluasi kegiatan pelayanan keperawatan

o. Menyusun rencana kebutuhan asuhan keperawatan, etika profesi, peningkatan

mutu keperawatan dan penyuluhan kesehatan

p. Melakukan asuhan keperawatan sesuai standar keperawatan berdasar etika dan

profesi, keperawatan yang bermutu dan bimbingan serta pelatihan keperawatan

q. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas seksi keperawatan dan memberikan

saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan; dan

r. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai bidang

tugasnya untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas.

e. Seksi Sarana dan Prasarana

1. Seksi sarana dan prasarana dipimpin oleh Kepala Seksi yang mempunyai tugas poko

mengoordinasikan semua kebutuhan dalam rangka menunjang pelayanan Rumah

Sakit Khusus Daerah

2. Tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dirinci sebagai berikut:

a. Menyusun rencana kegiatan seksi srana dan prasarana sebagai pedoman dalam

pelaksanaan tugas

b. Mendistribusikan tugas-tugas tertentu dan member petunjuk pelaksanaan tugas

kepada bawahan sehingga pelaksanaan tugas dapat berjalan lancar

c. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan

bawahan untuk mengetahui tugas-tugas yang telah dan belum di laksanakan

d. Mengikuti rapat-rapat sesuai bidang tugasnya

e. Membuat konsep, mengoreksi, memaraf, dan/atau menandatangani naskah dinas

Page 12: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Rumah Sakit sebagai salah satu mata rantai sarana pelayanan kesehatan masyarakat yang memiliki peran

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) RSKD Ibu dan Anak Pertiwi 2018 - 2023

12

f. Mengoordinasikan kegiatan pelayanan sarana dan prasarana Rumah Sakit Khusus

Daerah

g. Menyususn rencana kebutuhan sarana dan prasarana Rumah Sakit Khusus Daerah

h. Mengoordinasikan dan menyusun rencana kebutuhan pengadaan barang dan jasa

Rumah Sakit Khusus Daerah

i. Mengoordinasikan dan melakukan pemeliharaan perlengkapan / peralatan /

barang inventaris Rumah Sakit Khusus Daerah

j. Melakukan tata usaha/administrasi, inventaris, pemanfaatan dan pengamanan

barang inventaris Rumah Sakit Khusus Daerah

k. Melakukan pemantauan, pengawasan, pengendalian dan efisiensi kebutuhan

pelayanan sarana dan prasarana Rumah Sakit Khusus Daerah

l. Menyusun rencana pembinaan dan bimbingan pelayanan kebutuhan sarana dan

prasarana Rumah Sakit Khusus Daerah

m. Membuat laporan inventarisasi asset Rumah Sakit Khusus Daerah

n. Menyusun rencana penghapusan barang inventaris Rumah Sakit Khusus Daerah

o. Membuat laporan hasil pelaksanaan evaluasi kegiatan pelayanan sarana dan

prasarana Rumah Sakit Khusus Daerah

p. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas seksi sarana dan prasarana serta

memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan

kebijakan; dan

q. Melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai bidang

tugasnya untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas.

f. Struktur Organisasi

Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan No. 6 Tahun 2011, maka

Struktur Organisasi RSKD Ibu dan Anak Pertiwi Provinsi Sulawesi Selatan sebagai berikut:

SEKSI PELAYANAN DAN PENUNJANG

MEDIK

SMF-SMF

DIREKTUR

KOMITE-KOMITE

SPI

SUB BAGIAN TATA USAHA

SEKSI KEPERAWATAN

SEKSI SARANA DAN PRASARANA

Page 13: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Rumah Sakit sebagai salah satu mata rantai sarana pelayanan kesehatan masyarakat yang memiliki peran

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) RSKD Ibu dan Anak Pertiwi 2018 - 2023

13

2.2 SUMBER DAYA RSKD IBU DAN ANAK PERTIWI

Sebagai rumah sakit milik pemerintah daerah, dalam banyak segi memiliki peluang lebih

besar untuk berkembang jika di bandingkan dengan Rumah Sakit swasta karena adanya

kebijakan yang memberikan dampak meringankan rumah sakit dalam dukungan biaya antara lain

subsidi gaji dan tunjangan kinerja pegawai negeri, biaya operasional dan investasi/modal yang

memungkinkan bagi rumah sakit untuk lebih berkonsentrasi terhadap mutu pelayanan.

Tetapi dengan meningkatnya jumlah pesaing baru dalam bisnis pelayanan kesehatan di

Sulawesi Selatan utamanya Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak dengan berbagai produk layanan

subtitusinya menjadikan persaingan pasar pelayanan rumah sakit ibu dan anak semakin ketat.

Tingginya jumlah dokter yang melakukan praktik swasta (dokter umum, dokter spesialis dan

klinik bersalin) serta Puskesmas dan Poliklinik Pemerintah disatu sisi dapat mempengaruhi

kinerja pelayanan rawat jalan, walaupun disisi lain merupakan peluang bagi peningkatan kinerja

sistem rujukan. Begitu juga kompensasi atau insentif yang lebih tinggi diterima oleh dokter

spesialis di rumah sakit pesaing, dapat mengakibatkan perhatian dokter tersebut lebih besar di

rumah sakit pesaing dari pada di rumah sakit pemerintah. Oleh karena itu, diperlukan

pengelolaan rumah sakit yang lebih profesional dengan meningkatkan mutu pelayanan disemua

lini dengan memperhatikan positioning rumah sakit.

Tabel 2.1 Gambaran unit layanan, ketenagaan, dan kegiatan pelayanan yang ada

di RSKD Ibu dan Anak Pertiwi

No. Unit Ketenagaan Kegiatan Pelayanan

1.

GAWAT

DARURAT

7 Dokter Umum Layanan 24 jam

Pemeriksaan ANC

Pertolongan Persalinan

2. KEBIDANAN &

KANDUNGAN

4 Ddokter Ahli

Rawat Jalan

Rawat Inap

Laparatomi Emergency

Laparatomi Berencana

USG

Doppler

3. UNIT ANAK 2 Dokter Ahli Rawat Jalan

Perawatan Anak

Perawatan Perinatologi

4. GIGI & MULUT 2 Dokter Gigi Rawat Jalan

Tambal gigi, ekstrasi gigi

Odontektomi,

scalling

5. UNIT KB 4 Dokter Ahli

3 Perawat /Bidan

Rawat Jalan

(Pelayanan KB)

Penyuluhan

Page 14: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Rumah Sakit sebagai salah satu mata rantai sarana pelayanan kesehatan masyarakat yang memiliki peran

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) RSKD Ibu dan Anak Pertiwi 2018 - 2023

14

No. Unit Ketenagaan Kegiatan Pelayanan

6. RADIOLOGI 1 Dokter Ahli

2 Penata Rontgen

Pemeriksaan tanpa

kontras

pemeriksaan

dengan kontras

7

ANESTESI 2 Dokter Ahli

3 Perawat Anestesi

Persiapan operasi

emergency

Persiapan operasi

berencana

Resusitasi

Intensive Care Unit

8. LABORATORIUM 1 Dokter Ahli

8 Analis

Hematology

Kimia klinik

Imunologi

Mikrobiologi

9. FARMASI 5 Apoteker

8 Asisten Apoteker

Rawat Jalan

Rawat Inap

10. FISIOTERAPY 2 Tenaga Fisioterapy Rawat Inap

11. IPSRS NON MEDIS

IPSRS MEDIS

2 Kesling

2 Teknik

Elektromedis

Sarana air bersih

Instalasi listrik, Gensetl,

CCTV, Fire Alarm,

telepon, AC sentral, lift,

Sentral soundsystem,

12. GIZI 1 Dokter Ahli Gizi

2 Tenaga Gizi

Penyelenggaraan makan

untuk pasien

Konsultasi Gizi

13. RAWAT INAP 2 Dokter Anak

4 Dokter Obgyn

48 Perawat/Bidan

92 tempat tidur

Keseluruhan pelayanan didukung oleh 7 orang dokter spesialis tetap, 3 dokter umum

tetap dan 165 orang tenaga perawat serta non perawat. Namun dalam pelaksanaanya, pelayanan

tersebut memiliki beberapa kendala, antara lain:

Jumlah SDM yang belum memadai

Pelayanan sudah terintegrasi namun belum optimal

Penerapan strategi pemasaran belum optimal

SIM RS yang terintegrasi belum optimal

Page 15: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Rumah Sakit sebagai salah satu mata rantai sarana pelayanan kesehatan masyarakat yang memiliki peran

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) RSKD Ibu dan Anak Pertiwi 2018 - 2023

15

Tabel 2.2

Jumlah Kekuatan Pegawai Negeri Sipil pada RSKD Ibu dan Anak Pertiwi

berdasarkan Golongan

NO. Golongan Jenis Kelamin

Jumlah SDM Laki-Laki Perempuan

1 Golongan I 2 4 6

2 Golongan II 18 55 73

3 Golongan III 8 74 82

4 Golongan IV 2 12 14

Jumlah 30 145 175

Sumber : Subag Tata Usaha RSKD Ibu dan Anak Pertiwi Tahun 2018

Tabel 2.3

Jumlah Kekuatan Pegawai Negeri Sipil pada RSKD Ibu dan Anak Pertiwi

berdasarkan Pendidikan

No. Golongan Jenis Kelamin

Jumlah Laki-Laki Perempuan

1 Doktor (S3) - 1 1

2 Magister (S2) 3 8 11

3 Sarjana (S1) 4 41 45

4 Diploma Tiga (D3) 7 73 80

5 Diploma Satu (D1) - 1 1

6 SLTA Sederajat 14 17 31

7 SLTP Sederajat - 1 1

8 SD 2 3 5

Jumlah 30 145 175

Sumber : Subag Tata Usaha RSKD Ibu dan Anak Pertiwi Tahun 2018

2.3 KINERJA PELAYANAN RSKD IBU DAN ANAK PERTIWI

Untuk mengukur kinerja rumah sakit digunakan beberapa indikator yang dapat

mewakili penilaian pada masing-masing persfektif Balance Score Card. Ada empat aspek

penting yang menjadi dasar dari Balanced Score Card seperti dibawah ini

Page 16: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Rumah Sakit sebagai salah satu mata rantai sarana pelayanan kesehatan masyarakat yang memiliki peran

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) RSKD Ibu dan Anak Pertiwi 2018 - 2023

16

Gambar 1. Perspektif Dalam Balance Cord Card

1. Perspektif Pelanggan

Salah satu kinerja pelayanan adalah bagaimana memperoleh gambaran dari perilaku

pelanggan. Ada beberapa indikator yang dapat menunjukkan perilaku dari pelanggan yaitu:

1. Cakupan kunjungan pasien

Perkembangan kunjungan pasien rawat inap selama tiga tahun terakhir menunjukkan

peningkatan dari 5.165 Pasien pada tahun 2015 menjadi 5.442 pasien pada tahun 2016 tetapi

menurun pada tahun 2017 menjadi 4.722 pasien, sedangkan untuk pasien rawat jalan

mengalami peningkatan dari tahun 2015 sebanyak 9.090 menjadi 9.860 pada tahun 2016

kemudian pada tahun 2017 meningkat lagi menjadi 10.326 pasien. Menurunnya jumlah

pasien rawat inap disebabkan karena semakin banyaknya pesaing baru dalam pelayanan

kesehatan ibu dan anak serta adanya kebijakan pemerintah dalam hal pelayanan pasien BPJS

harus dilaksanakan dilaksanakan secara berjenjang kecuali pasien dalam keadaan darurat.

Perspektif Diffrentiation strategy Low Cost Strategy

Keuangan

Costumer

Proses Bisnis

Internal

Pertumbuhan

dan

Pembelajaran

Pertumbuhan ROI

Berkurangnya biaya Pertumbuhan Pendapatan

Meningkatnya kepercayaan

customer

Kecepatan Layanan Quality Realitionship

dengan customer

State Of The Art Technology

Meningkatkan kualitas proses

layanan customer

Proses layanan customer

terintegrasi

Meningkatnya

komitemen SDM Meningkatnya

kapabilitas SDM

Page 17: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Rumah Sakit sebagai salah satu mata rantai sarana pelayanan kesehatan masyarakat yang memiliki peran

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) RSKD Ibu dan Anak Pertiwi 2018 - 2023

17

2. Keluhan Pasien

Indikator ini untuk mengukur sejauh mana kepuasan pasien terhadap layanan yang

diberikan. Untuk mengetahui sejauhmana kepuasan pelanggan maka dilakukan pengukuran

kepuasan pelanggan setiap semester dengan menggunakan quisioner. Hasil pengukuran

kepuasan pelanggan selama tiga tahun terakhir terjadi peningkatan dari rata rata 79,33%

pada tahun 2015 menjadi 83,04 % pada tahun 2016 tetapi terjadi penurunan pada tahun 2017

menjadi 80,67%. Penurunan ini di sebabkan karena adanya pembangunan gedung ruang

perawatan Lt. 3 sehingga pelayanan rawat inap terganggu dan tidak maksimal.

2. Perspektif Proses Bisnis Internal

Kinerja pelayanan juga dapat diukur dari aspek teknis yang diharapkan dari tujuan

pelayanan medis, yang meliputi kualitas fisik (quality of place) maupun mutu pelayanan (quality

of service).

1. Quality of Place

Terdapat empat indikator untuk menggambarkan secara agresif kualitas fisik layanan

rumah sakit, yaitu:

Bed Occupancy Rate (BOR)

Indikator ini untuk mengukur tinggi rendahnya pemanfaatan tempat tidur. Berdasarkan

data tahun 2015 – 2017 menunjukkan kecenderungan yang fluktuatif, dimana pada

tahun 2015 BOR 60,56 % kemudian meningkat menjadi 72,75 % pada tahun 2016

tetapi menurun pada tahun 2017 menjadi 62,43%. Penurunan ini terjadi akibat adanya

penambahan tempat tidur dari 84 menjadi 92 tempat tidur.

Bed Turn Over (BTO)

Indikator ini untuk mengukur frekuensi pemakaian tempat tidur dalam satuan waktu.

Ffrekuensi pemakaian tempat tidur pada tiga tahun terakhir juga mengalami fluktuatif,

dimana pada tahun 2015 sebesar 67,79 kali naik menjadi 89,13 kali pada tahun 2016

tetapi pada tahun 2017 menurun menjadi 77,44 kali. Penurunan ini disebabkan

karena adanya penambahan jumlah tempat tidur pasien pada ruang perawatan.

Turn Over Internal (TOI)

Indikator ini untuk mengukur rata-rata hari tempat tidur tidak ditempati dari saat ke saat

sampai terisi berikutnya. Frekuensi tempat tidur tidak di tempati selama tiga tahun

terakhir juga mengalami fluktuatif, dimana pada tahun 2015 tempat tidur tidak

ditempati selama 2,12 hari kemudian menurun menjadi 1,12 hari pada tahun 2016 dan

meningkat kembali pada tahun 2017 menjadi 1,77 hari. ini menunjukkan

Page 18: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Rumah Sakit sebagai salah satu mata rantai sarana pelayanan kesehatan masyarakat yang memiliki peran

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) RSKD Ibu dan Anak Pertiwi 2018 - 2023

18

kecenderungan tempat tidur yang kosong di Rumah Sakit Khusus Daerah Ibu dan Anak

Pertiwi masih sangat efisien.

LOS

Indikator ini untuk mengukur rata-rata hari lama dirawat. Rata-rata hari lama dirawat

selama tiga tahun terakhir terjadi penurunan dimana pada tahun 2015 rata rata hari

lawat dirawat 3,37 hari kemudian menurun menjadi 2,88 hari pada tahun 2016 dan

menurun lagi pada tahun 2017 menjadi 2,66 hari. ini menunjukkan rata rata hari lama

di rawat di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Pertiwi masih sangat efisien.

2. Quality of service

Kualitas layanan di rumah sakit dapat diukur dengan empat indikator mutu sebagai

berikut:

Gross Death Rate (GDR)

Gross Death Rate atau angka kematian kasar digunakan untuk menilai angka kematian

penderita di bawah 24 jam setelah dirawat untuk 1000 penderita keluar sembuh.

Berdasarkan data historis rata-rata GDR selama tiga tahun terakhir mengalami

fluktuatif. Dimana pada tahun 2015 GDR adalah 3,86 %0 meningkat menjadi 6,44 %0

pada tahun 2016, kemudian menurun menjadi 6,35%0 pada tahun 2017. Angka

pencapaian aktual GDR masih lebiih kecil dari Standar Nasional, yaitu < 45 penderita

dalam 1000 pasien.

Net Death Rate (NDR).

Net Death Rate atau angka kematian bersih digunakan untuk menilai angka kematian

diatas 48 jam setelah dirawat untuk setiap 1000 penderita keluar sembuh. Berdasarkan

data historis, rata-rata NDR selama tiga tahun terakhir mengalami peningkatan dimana

pada tahun 2015 1,05 %0 meningkat menjadi 2,39 %0 pada tahun 2016 dan

meningkat lagi pada tahun 2017 menjadi 3,59%0. Angka pencapaian NDR masih lebih

rendah dari standar nasional yaitu <25 pasien dalam 1000 penderita keluar sembuh

Angka Kematian Bayi

Angka kematian bayi digunakan untuk mengukur kematian bayi per 1000 kelahiran

hidup. Berdasarkan data historis tiga tahun terakhir angka kematian bayi mengalami

peningkatan dimana pada tahun 2015 sebesar 3,88%0 meningkat menjadi 6,25%0

dan pada tahun 2017 menjadi 6,35%0.. Jika dibandingkan dengan Standar Nasional

(20 kematian bayi), angka kematian bayi di RSKD Ibu dan Anak Pertiwi masih

memenuhi standar nasional, yaitu dibawah 20 kematian bayi perseribu kelahiran

hidup.

Page 19: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Rumah Sakit sebagai salah satu mata rantai sarana pelayanan kesehatan masyarakat yang memiliki peran

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) RSKD Ibu dan Anak Pertiwi 2018 - 2023

19

Angka Kematian Ibu

Angka kematian ibu adalah indikator untuk mengukur jumlah kematian ibu dalam

1000 pasien. Dari data historis tiga tahun terakhir menunjukkan angka kematian ibu

mengalami fluktuatif dimana pada tahun 2015 angka kematian ibu sebesar 0,20 %0

pasien, kemudian menurun menjadi 0,18%0 pasien pada tahun 2016 dan meningkat

pada tahun 2017 sebesar 0,42%0 pasien. Jika dibandingkan dengan Standar Nasional,

angka kematian ibu RSKD Ibu dan Anak Pertiwi masih memenuhi standar, yaitu masih

jauh di bawah 25 kematian ibu perseribu pasien.

Angka Kematian Pasca Bedah

Angka kematian pasca bedah adalah indikator untuk mengukur jumlah kematian pasca

bedah dalam 100 pasien operasi. Dari data historis tiga tahun terakhir menunjukkan

tidak ada kejadian angka kematian pasca bedah mulai tahun 2015, 2016 dan 2017.

Angka Kematian IRD

Angka kematian IRD adalah indikator untuk mengukur jumlah kematian pada IRD

dalam 100 pasien. Dari data historis tiga tahun terakhir tidak menunjukkan angka

kematian pada IRD mulai tahun 2015, 2016 dan 2017.

Berdasarkan data tersebut diatas terlihat bahwa Quality of service, RSKD Ibu dan Anak

Pertiwi sudah cukup baik karena semua indikator yang ada nilainya memenuhi Standar

Nasional yang sudah ditetapkan.

3. Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran

Dalam pencapaian mutu layanan pada pada proses bisnis internal dibutuhkan upaya

manajemen dalam penyediaan sumber daya pelayanan, baik dari aspek sumber daya manusia,

infrastruktur serta sistem dan prosedur. Dalam tiga aspek yang dinilai, yaitu:

a. Ketersediaan Sumber Daya Manusia

Jumlah tenaga berkorelasi terhadap peningkatan mutu pelayanan. Komposisi standar

rumah sakit adalah 84,57 % tenaga yang ada di rumah sakit adalah tenaga medis, bidan dan

keperawatan serta tenaga paramedis lainnya. Sisanya 15,43 % adalah tenaga struktural,

fungsional lainnya dan tenaga administrasi.

Pada tahun 2018, jumlah keseluruhan tenaga kerja di RSKD Ibu dan Anak Pertiwi

adalah 175 orang. Komposisi terbanyak adalah tenaga paramedis (bidan dan keperawatan) yaitu

mencapai 102 orang, sedangkan paling sedikit adalah tenaga administrasi yaitu sebanyak 22

orang dari total tenaga. Kondisi tersebut sangat menguntungkan dimana jumlah tenaga

paramedis sudah semestinya harus lebih banyak daripada komposisi tenaga lainnya karena

Page 20: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Rumah Sakit sebagai salah satu mata rantai sarana pelayanan kesehatan masyarakat yang memiliki peran

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) RSKD Ibu dan Anak Pertiwi 2018 - 2023

20

tenaga paramedislah yang berkorelasi langsung dengan pelayanan. Adapun komposisi

ketenagaan di RSKD Ibu dan Anak Pertiwi tahun 2018 adalah sebagai berikut

Tabel 2.4

Komposisi Ketenagaan RSKD Ibu dan Anak Pertiwi Tahun 2018

SDM Satuan Tahun 2018

1. Tenaga medis Orang 9

2. Tenaga paramedis keperawatan Orang 46

3. Tenaga paramedis bidan Orang 56

4. Tenaga paramedis non perawatan Orang 37

5. Tenaga Administrasi Orang 22

6. Tenaga Struktural Orang 5

Jumlah tenaga Orang 175

Tempat tidur Bed 92

Sumber data : Kepegawaian RSKD Ibu dan Anak Pertiwi Tahun 2018

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

262/Men.Kes/Per/VII/1979 Tentang Standarisasi Ketenagaan Rumah Sakit Pemerintah dalam

Pasal 4 disebutkan bahwa untuk menentukan jumlah ketenagaan minimum bagi setiap kategori

ketenagaan tiap-tiap kelas rumah sakit yang diperlukan dapat dipergunakan angka

perbandingan antara jumlah tempat tidur yang ada dan jumlah ketenagaan yang diperlukan

sebagai berikut:

Untuk Rumah Sakit Kelas B adalah :

1. Tempat tidur : tenaga medis = (4 s/d 7) : 1

2. Tempat tidur : para medis perawatan = 2 : (3-4)

3. Tempat tidur : para medis non perawatan = 3 : 1

4. Tempat tidur : non medis = 1 : 1

Berdasarkan data perbandingan tempat tidur dengan ketenagaan di atas, dapat dihitung

jumlah kelebihan/kekurangan tenaga pada RSKD Ibu dan Anak Pertiwi, sebagai berikut :

Page 21: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Rumah Sakit sebagai salah satu mata rantai sarana pelayanan kesehatan masyarakat yang memiliki peran

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) RSKD Ibu dan Anak Pertiwi 2018 - 2023

21

Tabel 2.5

Standar Kecukupan Tenaga Untuk Tahun 2018

No. Tenaga

Jumlah

tenaga

(2018)

Jumlah

TT

Standar

Batas

Bawah

Standar

Batas

Atas

Kurang/

Lebih

(Standar

Bawah)

1 Medis 9 92 13 23 (3)

2

Paramedis

bidan dan

keperawatan

102 92 138 184 (36)

3 Paramedis Non

Perawatan 37 92 31 31 8

4 Administrasi 27 92 92 92 (65)

Jumlah 175 92 274 330 (96)

Sumber data : Diolah dari Kepegawaian RSKD Ibu dan Anak Pertiwi

Tahun 2018

Adapun pemenuhan standar ketenagaan adalah sebagai berikut:

Tabel 2.6

Pemenuhan Standar Ketenagaan RSKD Ibu dan Anak Pertiwi

NO UNIT PELAYANAN STANDAR

(MINIMAL)

KONDISI

(2012) BOBOT

(1) (2) (3) (4) (5)

A PELAYANAN MEDIK DASAR

DOKTER GIGI 2 2 100 %

B

PELAYANAN GAWAT

DARURAT

DOKTER UMUM 5 3 60 %

C PELAYANAN MEDIK SP DASAR

INTERNA 1 0 0%

BEDAH 1 0 00%

OBGYN 4 4 100%

ANAK 4 2 50%

D PEL. MEDIK SP PENUNJANG

ANESTESI, 1 0 0%

RADIOLOGI 1 0 0%

REHABILITASI MEDIK 1 0 0%

PATOLOGI KLINIK 1 1 100%

E PELAYANAN SPESIALISTIK LAIN

Pelayanan Spesialis THT 1 0 0%

Pelayanan Spesialis Penyakit Mata 1 0 0%

G KEPERAWATAN

Pelayanan Asuhan Keperawatan dan

Kebidanan 138 : 92 TT 102 : 92 73,91%

Page 22: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Rumah Sakit sebagai salah satu mata rantai sarana pelayanan kesehatan masyarakat yang memiliki peran

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) RSKD Ibu dan Anak Pertiwi 2018 - 2023

22

No UNIT PELAYANAN

STANDAR

(MINIMAL)

KONDISI

(2012) BOBOT

(1) (2) (3) (4) (5)

H PELAYANAN PENUNJANG KLINIK

Pelayanan Gizi 4 1 25%

Perawat Gigi 2 2 100%

Pelayanan Farmasi 13 11 84,61%

Pelayanan Fisioterapi 2 2 100%

Pelayanan Laboratorium 8 8 100%

Pelayanan Radiologi 2 2 100%

Rekam Medik 3 1 33,33%

Pelayanan CSSD 4 2 50%

I PELAYANAN PENUNJANG NON KLINIK

Laundry /Linen 7 4 57,14%

Jasa Boga /Dapur 11 8 72,72%

Teknik dan Pemeliharaan Fasilitas 3 2 66,66%

Pengelolaan Limbah/sanitarian 2 2 100%

Pengemudi Ambulance 4 4 100%

Pengamanan 8 - 0%

Pengelola JKN 5 2 40%

Pelayanan Loket / Pendaftaran pasien 9 1 11,11%

Lain-lain 25 17 68,0%

Sumber data : SPM, KepMenkes 340 Tahun 2010 dan ABK

RSKD Ibu dan Anak Pertiwi

Hasil pengukuran tersebut menunjukkan bahwa:

1. Untuk mendukung pencapaian standar pelayanan minimum, RSKD Ibu dan Anak

Pertiwi masih memerlukan tambahan tenaga terutama dokter, yaitu dokter umum,

dokter anetesi, dokter radiologi, dokter bedah dan dokter penyakit dalam. RSKD Ibu

dan Anak Pertiwi menargetkan pada tahun 2023 telah mampu memenuhi 100% standar

ketenagaan yang dipersyaratkan.

2. Jumlah tenaga paramedis (perawat dan bidan) sudah memenuhi standar kecukupan

tenaga untuk rumah sakit khusus Kelas B berdasarkan Kepmenkes 340 Tahun 2010

tentang Klasifikasi Rumah Sakit, tetapi jika dilihat berdasarkan analisis kebutuhan

tenaga perawat berdasarkan Analisis Beban Kerja yang dilaksanakan di RSKD Ibu dan

Anak Pertiwi belum mencukupi sehingga masih perlu penambahan tenaga. RSKD Ibu

dan Anak Pertiwi menargetkan pada tahun 2023 telah mampu memenuhi 100% standar

ketenagaan yang dipersyaratkan.

Page 23: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Rumah Sakit sebagai salah satu mata rantai sarana pelayanan kesehatan masyarakat yang memiliki peran

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) RSKD Ibu dan Anak Pertiwi 2018 - 2023

23

3. Jumlah tenaga penunjang klinik, penunjang non klinik dan administrasi di RSKD Ibu

dan Anak Pertiwi umumnya belum mencukupi sesuai dengan kebutuhan rumah sakit.

b. Komitmen SDM

Unsur pengukuran kinerja pada perspektif pertumbuhan dan pembelajaran adalah

komitmen SDM. Beberapa data yang tersedia untuk mengukur kinerja ini sehingga dapat

dijadikan tolak ukur adalah tingkat ketidakhadiran karyawan.

Tenaga pelayanan sangat mempengaruhi proses pelayanan sehingga sangat relevan

tingkat ketidakhadiran memiliki korelasi terhadap kecepatan dan ketepatan mutu layanan. Rata-

rata ketidakhadiran karyawan dalam 3 tahun terakhir rata-rata sebanyak 0,31 %, dengan tingkat

ketidakhadiran terendah pada tahun 2012 sebanyak 0,24% dari total karyawan. Kondisi tersebut

menunjukkan komitmen karyawan semakin meningkat terhadap upaya peningkatan mutu

pelayanan Rumah sakit.

Hasil rata-rata dari indikator komitmen karyawan di RSKD Ibu dan Anak Pertiwi

Makassar dalam 3 tahun terakhir dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 2.7

Indikator komitmen SDM Tahun 2015 – 2017

Indikator Komitmen 2015 2016 2017 Rata-rata

Rata- rata jumlah yang tidak hadir / bulan 1 4 5 3,34

Rata-rata jumlah hari kerja/bulan 24 24 24 24

Jumlah karyawan 178 178 175

% ketidakhadiran 0,56 % 2,81 % 2,86 % 2,08 %

Sumber data : Kepegawaian RSKD Ibu dan Anak Pertiwi

c. Pengembangan dan Pemeliharaan Infrastruktur

Unsur pengukuran kinerja pada perspektif pertumbuhan dan pembelajaran lainnya

adalah kondisi infrastruktur (sarana dan prasarana rumah sakit). Dalam menilai kondisi

infrastruktur digunakan 2 indikator yaitu Peralatan Medis dan Gedung Pelayanan.

- Peralatan Medis

Pengembangan, peningkatan dan pemeliharaan peralatan medis dapat diidentifikasi

dari kelengkapan alat, kondisi alat dan jumlah alat yang telah dikalibrasi. Berdasarkan

Pedoman Peralatan Kesehatan Rumah Sakit khusus Kelas B yang disusun oleh Pusat Sarana

Prasarana dan Peralatan Kesehatan Sekretariat Jenderal Departemen Kesehatan Tahun 2005,

Page 24: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Rumah Sakit sebagai salah satu mata rantai sarana pelayanan kesehatan masyarakat yang memiliki peran

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) RSKD Ibu dan Anak Pertiwi 2018 - 2023

24

maka standar minimum peralatan yang harus ada di sebuah rumah sakit khusus tipe B untuk

tiap-tiap unit pelayanan tercantum dalam Tabel 7. standar peralatan tersebut dinilai dari 3

aspek yaitu :

o Kelengkapan peralatan yaitu jumlah bobot peralatan yang ada dibagi dengan jumlah

bobot peralatan sesuai standar.

o Kondisi peralatan yaitu jumlah peralatan dengan kondisi baik dibagi jumlah seluruh

peralatan yang ada.

o Kalibrasi peralatan (untuk yang disyaratkan) yaitu jumlah peralatan yang ada yang

memiliki sertifikat kalibrasi dibagi dengan jumlah peralatan yang wajib kalibrasi.

Tabel 2.8

Standar Peralatan Medis Untuk Tahun 2017

No Jenis Pelayanan Kelengkapan Alat Kalibrasi Alat

Standar Capaian % Standar Capaian %

1 Penyakit Umum 100 % 100% 100 % 100%

2 Pelayanan Anak 100 % 90% 100 % 100%

3 Pelayanan Bedah 100 % 90% 100 % 100%

4 Pelayanan Obstetri dan

Ginekologi 100 % 100% 100 % 100%

5 Pelayanan Gawat darurat 100 % 80% 100 % 90%

6 Pelayanan Radiologi 100 % 96% 100 % 100%

7 Pelayanan Laboratorium 100 % 85% 100 % 90%

8 Pelayanan Rekam Medis 100 % 90% 100 % 100%

9 Pelayanan Anestesi 100 % 80% 100 % 100%

10 Pelayanan spesialis gigi dan

mulut 100 % 100% 100 % 100%

11 Pelayanan Rawat Inap 100 % 90% 100 % 100%

12 Pelayanan Rawat Intensif 100 % 80% 100 % 100%

13 Pelayanan Persalinan 100 % 85% 100 % 85%

14 Farmasi 100 % 85% 100 % 100%

15 Rekam Medis 100 % 90% 100 % 100%

16 Gizi 100 % 95% 100 % 100%

Rata – Rata 89,75 % 97,82%

Sumber Data : Pokja SPM RSKD Ibu dan Anak Pertiwi

Page 25: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Rumah Sakit sebagai salah satu mata rantai sarana pelayanan kesehatan masyarakat yang memiliki peran

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) RSKD Ibu dan Anak Pertiwi 2018 - 2023

25

- Gedung Pelayanan

Adapun pengembangan infrastruktur yang berhubungan dengan tempat pelayanan

dapat diindikasikan dari kecukupan luas ruangan pelayanan berdasarkan masterplan rumah

sakit dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 2.9

Kondisi Gedung Pelayanan RSKD Ibu dan Anak Pertiwi

No. Bangunan Standar Kondisi Bobot

1 Luas bangunan 50m2/TT

5500 m2 5.742m2 104,40%

2 Ruang perawatan Minimal 4.5 m2/TT

Obgyn 4.5 m2/TT 325 m2 325%

Bayi 4.5 m2/TT 7.79 m2 173%

Anak 4.5 m2/TT 4,5 m2/TT 100%

3 Ruang Periksa 3x3m2

Poli Kandungan 9 m2 28 m2 311%

Poli Gigi 9 m2 20,25 m2 225%

Poli KB 9 m2 20,25 m2 225%

Poli Anak 9 m2 24,25 m2 272,22%

Poli Bedah 9 m2 9 m2 100%

4 Ruang Tindakan 3 x 4 m2

Kamar Operasi 12 m2 120 m2 1000%

Ruang Bersalin 12 m2 120 m2 1000%

Ruang ICU 12 m2 38,25m2 318,75%

Ruang UGD 12 m2 88,00 m2 733,33%

Sumber Data : Pokja SPM RSKD Ibu dan Anak Pertiwi

Berdasarkan tabel diatas maka dapat disimpulkan bahwa RSKD Ibu dan Anak Pertiwi

telah memenuhi standar kelengkapan ruang, sarana prasarana serta luas bangunan untuk

Rumah Sakit Khusus Kelas B.

4. Perspektif Keuangan

Kinerja keuangan adalah gambaran posisi keuangan rumah sakit baik dari sumber

pendanaan maupun pembiayaan. Dalam mengukur perspektif keuangan digunakan 3 indikator

yaitu :

- Sales Growth Rate (SGR) : Indikator digunakan untuk mengukur kemampuan Rumah

Sakit menggali pendapatan fungsional dari jasa layanan kesehatan. Berdasarkan data 3

Page 26: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Rumah Sakit sebagai salah satu mata rantai sarana pelayanan kesehatan masyarakat yang memiliki peran

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) RSKD Ibu dan Anak Pertiwi 2018 - 2023

26

tahun terakhir, tingkat pertumbuhan pendapatan RSKD Ibu dan Anak Pertiwi jika di rata-

ratakan mengalami penurunan sebesar 5,74%. Hal tersebut disebabkan adanya program

Pemerintah berupa Jaminan Kesehatan Nasional untuk seluruh masyarakat yang di

laksanakan secara berjenjang mulai dari PUSKESMAS atau Poliklinik baik Status

Pemerintah maupun swasta atau dokter praktek ke Pemberi Pelayanan Kesehatan (PPK)

yang lebih tinggi.

Perkembangan pendapatan fungsional RSKD Ibu dan Anak Pertiwi selama 2015-

2017 dapat dilihat dari tabel sebagai berikut :

Tabel 2.10

Perkembangan SGR Tahun 2015 - 2017

Tahun Realisasi Pendapatan (Rp) % Kenaikan

Pendapatan

2015 20.354.464.940 (10,48 %)

2016 21.508.230.555 5,67 %

2017 18.839.808.271 (12,41%)

Rata-Rata (5,74%)

Sumber Data : Laporan Keuangan RSKD Ibu dan Anak Pertiwi

Begitu juga jika dilihat tingkat capaian taregt pendapatan dengan realisasi pendapatan

tiga tahun terakhir tidak pernah mencapai target sebagaimana dapat dilihat dari tabel sebagai

berikut :

Tabel 2.11

Tingkat Pencapaian Target Pendapatan 2015 - 2017

Tahun Target

Pendapatan (Rp)

Realisasi Pendapatan

(Rp)

% Kenaikan

Pendapatan

2015 21.100.000.000

20.354.464.940 96,46%

2016 23.500.000.000

21.508.230.555 91,52%

2017 23.500.000.000

18.839.808.271 80,17%

Rata-Rata

89,39%

Sumber Data : Laporan Keuangan RSKD Ibu dan Anak Pertiwi

- Cost Recovery Ratio (CRR) : Indikator ini digunakan untuk mengukur sampai

sejauhmana kontribusi pendapatan fungsional rumah sakit terhadap belanja operasional

rumah sakit. Berdasarkan data historis 3 tahun terakhir, pada tahun 2017 menunjukkan

kondisi yang tertinggi mencapai 112,86% sedangkan CRR rata-rata m e n c a p a i

1 0 3 , 8 9 %. Hal ini menunjukkan bahwa seluruh biaya operasional rumah sakit dapat

Page 27: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Rumah Sakit sebagai salah satu mata rantai sarana pelayanan kesehatan masyarakat yang memiliki peran

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) RSKD Ibu dan Anak Pertiwi 2018 - 2023

27

ditutupi dari hasil pendapatan fungsional. Perkembangan kemampuan pembiayaan

operasional rumah sakit dapat di lihat dari tabel sebagai berikut:

Tabel 2.11

Perkembangan C R R Tahun 2015-2017

Tahun Pendapatan Fungsional Belanja Operasional CRR

2015 20.354.464.940

21.955.731.164 92,71%

2016 21.508.230.555 19.780.279.994 108,74 %

2017 18.839.808.271

16.693.096.374 112,86 %

Rata-Rata 20.234.167.922 19.476.369.177 103,89 %

Sumber Data : Laporan Keuangan RSKD Ibu dan Anak Pertiwi

- Tingkat Kemandirian Keuangan ( T K K ) RS : Indikator ini untuk mengukur sampai

sejauh mana kontribusi pendapatan fungsional terhadap Total Belanja. Berdasarkan data

historis 3 tahun terakhir menunjukkan peningkatan dari tahun 2015 sampai 2017

dengan capaian rata-rata 49,62 %. Hal ini menunjukkan adanya trend positif terhadap

kemampuan kemandirian keuangan rumah sakit.

Perkembangan Kemampuan Kemandirian Keuangan RS dapat di lihat dari tabel :

Tabel 2.12

Perkembangan Tingkat Kemandirian Keuangan (TKK) Tahun 2015 - 2017

Tahun Pendapatan Total Tingkat

Fungsional Belanja Kemandirian

2015 20.354.464.940 42.338.210.676 48,08 %

2016 21.508.230.555 44.292.721.613 48,56 %

2017 18.839.808.271 35.704.116.092 52,77 %

Rata-Rata 20.234.167.922 40.778.349.460 49,62 %

Sumber Data : Laporan Keuangan RSKD Ibu dan Anak Pertiwi

Seluruh pendapatan dicatat dengan basis kas. Kondisi keuangan rumah sakit cukup memadai

meskipun alokasi biaya lebih didominasi pada pengeluaran belanja p e g a w a i d a n

operasional. Belanja Investasi diproyeksikan s a m p a i d e n g a n 5 tahun ke depan belum

memungkinkan untuk dibiayai secara mandiri oleh Rumah Sakit dan diharapkan Pemerintah

masih terus mengucukan dana untuk mendukung program rehab gedung RSKD Ibu dan Anak

Pertiwi dan untuk peningkatan sarana dan prasarana lainnya utamanya alat kesehatan supaya

dapat bersaing sesuai dengan perkembangan teknologi kedokteran dan perkembangan jenis

penyakit.

Page 28: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Rumah Sakit sebagai salah satu mata rantai sarana pelayanan kesehatan masyarakat yang memiliki peran

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) RSKD Ibu dan Anak Pertiwi 2018 - 2023

28

Page 29: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Rumah Sakit sebagai salah satu mata rantai sarana pelayanan kesehatan masyarakat yang memiliki peran

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) RSKD Ibu dan Anak Pertiwi 2018 - 2023

29

Page 30: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Rumah Sakit sebagai salah satu mata rantai sarana pelayanan kesehatan masyarakat yang memiliki peran

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) RSKD Ibu dan Anak Pertiwi 2018 - 2023

30

Page 31: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Rumah Sakit sebagai salah satu mata rantai sarana pelayanan kesehatan masyarakat yang memiliki peran

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) RSKD Ibu dan Anak Pertiwi 2018 - 2023

31

Page 32: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Rumah Sakit sebagai salah satu mata rantai sarana pelayanan kesehatan masyarakat yang memiliki peran

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) RSKD Ibu dan Anak Pertiwi 2018 - 2023

32

Page 33: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Rumah Sakit sebagai salah satu mata rantai sarana pelayanan kesehatan masyarakat yang memiliki peran

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) RSKD Ibu dan Anak Pertiwi 2018 - 2023

33

Berdasarkan Tabel Pencapaian Kinerja Perangkat Daerah , (Tabel T.C.23), dapat dilihat ada 8

sasaran dari program kerja yang ada di RSKD Ibu dan Anak Pertiwi yaitu :

a. Sasaran 1 : Meningkatnya Kualitas Pelayanan Rumah Sakit.

Sasaran ini didukung oleh kebijakan peningkatan kualitas pelayanan rumah sakit melalui

sebuah program yakni pengembangan kapasitas organisasi dan tata laksana badan layanan umum

daerah dengan kegiatan peningkatan kinerja pelayanan RSKD Ibu dan Anak Pertiwi.

Sasaran ini menitikberatkan pada meningkatnya mutu pelayanan rumah sakit yang di

tandai dengan rata-rata kematian seperti Gross Death Rate (GDR), Net Death Rate (NDR),

Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Ibu (AKI), angka kematian pasca bedah dan

angka kematian di IRD.

Berdasarkan data capaian tersebut nampak bahwa rata-rata capaian kinerja sasaran 1

yakni meningkatnya mutu pelayanan rumah sakityang di tandai dengan menurunnya angka

kematian dengan capaian rata rata sebesar 66,55% sudah menunjukkan kinerja yang baik dimana

rata rata kematian pada seluruh pasien yang masuk kurang dari 48 jam (GDR) hanya terjadi

kematian 6,20 pasien pada setiap 1000 pasien jauh dibawah target yang ditetapkan yaitu 15

kematian dalam 1000 pasien, begitu juga rata rata kematian pada pasien diatas 48 jam (NDR)

sebesar 3,10 pasien pada 1000 pasien jauh dibawah target yaitu 10 kematian dalam 1000 pasien.

Rata – rata kematian bayi (AKB) dengan capaian 3,10 pasien dari target yang ditetapkan yaitu

10 kematian dalam 1000 pasien Bayi baru lahir, begitu juga dengan angka kematian ibu (AKI)

0,96 pasien masih dibawah target yang ditetapkan yaitu 1 kematian dalam 1000 pasien Ibu,

Sedangkan rata rata kematian pada pasca bedah dan kematian di IRD pada tahun 2018 dengan

realisasi tidak terjadi kematian.

Bila dibandingkan pada tahun 2012 rata rata kematian GDR 5,0‰ , pada tahun 2013

meningkat menjadi 7,36‰,tetapi pada tahun 2014 menurun menjadi 1,78‰–sedangkan pada

tahun 2015 naik menjadi 3,86‰ dan naik lagi menjadi 6,44‰ pada tahun 2016, tetapi pada tahun

2017 terjadi lagi penurunan menjadi 6,35‰ serta tahun 2018 menjadi 6,20 ‰. Begitu juga pada

capaian NDR tahun 2012 tidak terjadi kematian NDR dan pada tahun 2013 0,76‰ kematian,

kemudian tahun 2014 meningkat lagi menjadi 1,60‰, pada tahun 2015 turun 1,05% dan pada

tahun 2016 naik menjadi 2,39‰ serta pada tahun 2017 meningkat lagi menjadi 3,59‰ tetapi

pada tahun 2018 turun menjadi 3,10‰ .

Angka kematian pasca bedah pada tahun 2012 dan 2013 tidak ada kematian tetapi pada

tahun 2014 dan tahun 2015 terjadi kematian 1 pasien pasca bedah kemudian pada tahun 2016,

2017 dan 2018 tidak ada kematian pasien pasca bedah. Sedangkan di Instalasi Rawat Darurat

mulai tahun 2012 sampai dengan 2018 tidak terjadi kematian. Angka Kematian Bayi (AKB)

terjadi fluktuasi yaitu pada tahun 2012 terjadi kematian sebanyak 16 pasien kemudian meningkat

Page 34: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Rumah Sakit sebagai salah satu mata rantai sarana pelayanan kesehatan masyarakat yang memiliki peran

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) RSKD Ibu dan Anak Pertiwi 2018 - 2023

34

pada tahun 2013 menjadi 29 pasien, pada tahun 2014 turun menjadi 8 pasien dan meningkat 20

pasien pada tahun 2015 serta 34 pasien pada tahun 2016 tetapi pada tahun 2017 menurun

menjadi 30 pasien serta pada tahun 2018 menurun lagi menjadi 23 pasien.

Angka Kematian Ibu (AKI) pada tahun 2012 sebanyak 2 orang kemudian turun menjadi 1

orang pada tahun 2013, pada tahun 2014 dan tahun 2015 terjadi kematian masing-masing 1

orang sedangkan pada tahun 2016 sebanyak 1 orang dan meningkat pada tahun 2017 sebanyak 2

pasien serta 2018 sebanyak 3 pasien. Secara umum capaian target masih jauh dibawah target

maksimun yang di tetapkan dalam RPJMD dan Renstra kecuali angka kematian pasca bedah

yang di targetkan tidak ada kematian tetapi pada tahun 2014 dan tahun 2015 terjadi kematian

masing-masing 1 pasien namun hasil yang di capai tersebut masih di bawah standar nasional dan

standar pelayanan minimal rumah sakit.

Hal ini menunjukkan masih perlunya peningkatan mutu pelayanan rumah sakit di RSKD

Ibu dan Anak Pertiwi, karena mutu pelayanan rumah sakit harus didukung oleh mutu pelayanan

medis yang ditandai dengan tidak adanya kematian dalam pengambilan tindakan. Adapun nilai

ideal untuk GDR atau kematian kurang 48 jam adalah <45‰ (Standar RS Umum) dan NDR

atau kematian di atas 48 Jam Ideal RSUmum sebesar <25‰, sehingga nilai capaian GDR dan

NDR di RSKD Ibu dan Anak Pertiwi pada tahun 2018 masih sesuai dengan standar ideal rumah

sakit karena capaian GDR 6,20‰ dan NDR 3,10‰ masih jauh dibawah standar nasional.

Dengan capaian ini maka di harapkan dukungan program dapat lebih di tingkatkan

melalui program pengembangan kapasitas organisasi dan tata laksana BLUD terhadap kegiatan

peningkatan kinerja pelayanan RSKD Ibu dan Anak Pertiwi.

b. Sasaran ke dua Terlaksananya Akreditasi Rumah Sakit

Sasaran ini didukung oleh kebijakan Peningkatan Kinerja rumah sakit dengan program

Standarisasi pelayanan kesehatan melalui kegiatan pelaksanaan akreditasi dan sertifikasi rumah

sakit. Tetapi sesuai PERMENDAGRI Nomor 27 tahun 2013 dan PP Nomor 74 Tahun 2012,

Sumber dana yang berasal dari Pendapatan dan Surplus BLUD di buat dalam 1 program dan 1

kegiatan sehingga pada tahun 2018 sasaran ini didukung oleh Program Pengembangan Kapasitas

Organisasi dan Tata Laksana BLUD yang di dukung oleh kegiatan peningkatan kinerja

pelayanan RSKD Ibu dan Anak Pertiwi.

Sasaran ini menitikberatkan pada meningkatnya mutu layanan rumah sakit yang ditandai

dengan tersusunnya dokumen akreditasi RS dan terakreditasinya rumah sakit. Hasil capaian

tersebut nampak bahwa rata-rata capaian kinerja untuk sasaran 2 yakni terlaksananya akreditasi

rumah sakit menunjukkan kinerja dengan rata rata capaian 50,00% dengan kategori kurang baik.

Jika dibandingkan dengan tahun 2013, maka tim akreditasi telah melakukan penyusunan

Page 35: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Rumah Sakit sebagai salah satu mata rantai sarana pelayanan kesehatan masyarakat yang memiliki peran

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) RSKD Ibu dan Anak Pertiwi 2018 - 2023

35

dokumen akreditasi rumah sakit Versi 2012 sebanyak 4 dokumen pada tahun 2013, 4 dokumen

pada tahun 2014, pada tahun 2015 sebanyak 4 dokumen kemudian di laksanan penilaian oleh

Komite Akreditasi Nasional Rumah Sakit (KARS) dengan hasil Lulus Akreditasi Tingkat Utama.

Pada tahun 2016 dan 2017 dilaksanakan penilaian kembali dengan hasil Lulus Akreditasi

Sedangkan pada tahun 2018 tidak dilaksanakan penilaian di sebabkan karena belum adanya

Direktur Defenitif RSKD Ibu dan Anak Pertiwi yang berasal dari Fungsional dokter.

Tersusunnya SOP rumah sakit pada tahun 2013 kami telah menyusun SOP sebanyak 10 SOP,

pada tahun 2014 sebanyak 75 SOP, 15 SOP pada tahun 2015, pada tahun 2016 sebanyak 10 SOP

dan pada tahun 2017 sebanyak 10 SOP sehingga sampai dengan tahun 2018 sudah tersusun

sebanyak 120 SOP.

Gambaran penyusunan dokumen akreditasi rumah sakit selama tahun 2018 menunjukkan

bahwa telah tercapai sesuai target RPJMD dan Renstra rumah sakit sehingga perlu tetap di

pertahankan dan ditingkatkan utamanya untuk mempercepat penilaian Akreditasi yang berakhir

masa berlakunya pada tanggal 23 Nopember 2018.

c. Sasaran Ke tiga Meningkatnya Kepuasan Pelanggang Rumah sakit.

Sasaran ini didukung oleh kebijakan peningkatan kualitas pelayanan rumah sakit dengan

program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan pengembangan

media promosi dan informasi sadar hidup sehat. Tetapi sesuai PERMENDAGRI Nomor 27 tahun

2013 dan PP Nomor 74 Tahun 2012, Sumber dana yang berasal dari Pendapatan dan Surplus

BLUD di buat dalam 1 program dan 1 kegiatan sehingga pada tahun 2018 sasaran ini didukung

oleh Program Pengembangan Kapasitas Organisasi dan Tata Laksana BLUD yang di dukung

oleh kegiatan peningkatan kinerja pelayanan RSKD Ibu dan Anak Pertiwi.

Sasaran ini menitik beratkan pada peningkatan kepuasan pelanggan dan cakupan

kunjungan rawat inap dan rawat jalan di RSKD Ibu dan Anak Pertiwi. Berdasarkan data capaian

tersebut nampak bahwa rata-rata capaian kinerja untuk sasaran 3 yakni meningkatnya kepuasan

pelanggan terhadap pelayanan rumah sakit sudah menunjukkan kinerja sangat baik dengan

capaian 88,39%. Pada tahun 2014 menurun menjadi 77,64% dan meningkat pada tahun 2015

dengan capaian 79,33% kemudian meningkat menjadi 83,04% pada tahun 2016 dan pada tahun

2017 menurun menjadi 80,67 % serta tetap pada tahun 2018 yaitu 82,61%.

Jumlah kunjungan pasien rawat inap dan rawat jalan terjadi fluktuasi pada indikator

rata-rata pasien rawat jalan yakni rata-rata kunjungan pasien rawat jalan pada tahun 2014

menjadi 930 pasien perbulan kemudian menurun lagi menjadi 757,50 pasien perbulan pada tahun

2015 dan naik menjadi 821,67 pasien perbulan pada tahun 2016 serta 860,5 pasien perbulan pada

tahun 2017 dan pada tahun 2018 turun menjadi 701 pasien perbulan. Sementara rata-rata pasien

Page 36: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Rumah Sakit sebagai salah satu mata rantai sarana pelayanan kesehatan masyarakat yang memiliki peran

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) RSKD Ibu dan Anak Pertiwi 2018 - 2023

36

rawat inap pada tahun pada tahun 2014 menjadi 468,67 pasien perbulan dan pada tahun 2015

menjadi 430,42pasien perbulan serta 453,50 pasien pada tahun 2016, pada tahun 2017 menurun

menjadi 393,5 pasien perbulan dan pada tahun 2018 menurun lagi menjadi 349,4 pasien

perbulan.

Capaian rata-rata kunjungan pasien rawat jalan dan rawat inap tersebut dapat

menggambarkan bahwa tingginya kesadaran ibu hamil untuk memeriksakan secara dini

kesehatannya di fasilitas sarana pelayanan kesehatan dan menggunakan fasilitas sarana

pelayanan kesehatan tersebut atau rumah sakit sebagai tempat pertolongan persalinan. Walaupun

terjadi penurunan kunjungan pasien rawat inap pada tahun 2018 yang disebabkan makin

banyaknya rumah sakit ibu dan anak sehingga menyebabkan persaingan antar rumah sakit ibu

dan anak semakin ketat.

Di samping itu adanya kebijakan pemerintah terhadap pelayanan pasien BPJS

dilaksanakan secara berjenjang mulai dari pemberi pelayanan kesehatan pertama (PPK 1) dalam

hal ini Puskesmas, Poliklinik ataupun dokter praktek yang bekerjasama dengan pihak BPJS dapat

mempengaruhi menurunnya kunjungan pasien rawat inap di RSKD Ibu dan Anak Pertiwi.

Berdasarkan uraian diatas menunjukkan bahwa pemanfaatan sarana kesehatan oleh

masyarakat masih dapat di kategorikan tinggi yang artinya bahwa kesadaran masyarakat untuk

melakukan pengobatan dan persalinan di sarana pelayanan kesehatan masih tinggi.

Sesuai dengan capaian kinerja pelayanan rumah sakit terhadap masyarakat maka di

harapkan dukungan program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat serta program

pengembangan kapasitas organisasi dan tata laksana BLUD. Berdasarkan data capaian tersebut

nampak bahwa capaian kinerja untuk sasaran 3 yakni meningkatnya kepuasan pelanggan rumah

sakit sudah menunjukkan kinerja baik dengan rata rata capaian 88,39%.

Dari ketiga Indikator pada sasaran meningkatnya kepuasan pelanggan rumah sakit

semuanya tidak mencapai target yang diharapkan yaitu indikator kepuasan pelanggan rumah

sakit dimana target RPJMD dan Renstra 83% hanya di capai 82,61%, Tidak tercapainya target

ini di sebabkan karena masih adanya dokter Ahli yang paruh waktu sehingga pasien harus

menunggu untuk mendapatkan pelayanan terhadap dokter tersebut seperti dokter Ahli Radiologi

dan dokter Ahli Anestesi. Indikator capaian kunjungan rawat Inap ditargetkan 5.000 pasien

hanya dicapai 4.193 pasien, disebabkan karena adanya kebijakan pemerintah tentang pelayanan

pasien BPJS yang harus dilaksanakan secara berjenjang mulai dari Puskesmas/Klinik kemuadian

ke Rumah Sakit. Diharapkan kedepan dapat dilakukan peningkatan pelayanan dan promosi

rumah sakit yang lebih intensif.

Page 37: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Rumah Sakit sebagai salah satu mata rantai sarana pelayanan kesehatan masyarakat yang memiliki peran

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) RSKD Ibu dan Anak Pertiwi 2018 - 2023

37

d. Sasaran Ke empat adalah Meningkatnya Sarana dan Prasarana Rumah Sakit

Sasaran ini didukung oleh kebijakan peningkatan kualitas pelayanan rumah sakit dengan

sebuah program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana RS/RS Jiwa/RS Paru – paru/RS

mata / RS Khusus. Sasaran ini menitikberatkan pada peningkatan kualitas dan kuantitas Sarana

dan Prasarana RS dengan indikator yaitu meningkatnya sarana dan prasarana rumah sakit dan

terlaksananya pembangunan gedung Loundry rumah sakit.

Berdasarkan data capaian tersebut nampak bahwa rata-rata capaian kinerja untuk sasaran

4 yakni meningkatnya sarana dan prasarana rumah sakit sudah menunjukkan kinerja sangat baik

dengan capaian 100,00% dimana telah melaksanakan penambahan alat kantor dan rumah tangga

rumah sakit sebanyak 30 Unit. Jika dilihat dari target capaian Peningkatan jumlah alat kesehatan

dari tahun 2013 sebanyak 19 Unit, Tahun 2014 sebanyak 45 Unit, tahun 2015 sebanyak 267

Unit, Tahun 2016 sebanyak 170 Unit dan Tahun 2017 sebanyak 17 Unit sedangkan pada tahun

2018 tidak dianggarkan. Peningkatan alat kantor dan rumah tangga rumah sakit pada tahun 2013-

2015 tidak ada kegiatan, nanti apda tahun 2016 sebanyak 17 Unit dan pada tahun 2017 sebanyak

248 unit sedangkan pada tahun 2018 sebanyak 30 unit. Pada tahun 2014 3 (tiga) lantai, pada

tahun 2015 2 (dua) lantai dan pada tahun 2016 1 (satu) lantai, pada tahun 2017 1 Unit gedung

loundry rumah sakit sedangkan pada tahun 2018 1 unit gedung parkir RS .

Gambaran penilaian peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit selama tahun 2018

menunjukkan bahwa target yang ditetapkan pada RPJMD dan Renstra Rumah Saikt telah

tercapai 100%.

e. Sasaran Ke Lima Meningkatnya Aktivitas Perkantoran Rumah Sakit

Sasaran ini didukung oleh kebijakan peningkatan kinerja rumah sakit dengan sebuah

program yakni program pelayanan administrasi perkantoran Rumah Sakit Tetapi sesuai

PERMENDAGRI Nomor 27 tahun 2013 dan PP Nomor 74 Tahun 2012, Sumber dana yang

berasal dari Pendapatan dan Surplus BLUD di buat dalam 1 program dan 1 kegiatan sehingga

pada tahun 2018 sasaran ini didukung oleh Program Pengembangan Kapasitas Organisasi dan

Tata Laksana BLUD yang di dukung oleh kegiatan peningkatan kinerja pelayanan RSKD Ibu

dan Anak Pertiwi dengan menitikberatkan pada pencapaian kinerja rumah sakit seperti

Pendapatan Asli Daerah (PAD) , Sales Growth Rate (SGR), Cost Recovery Ratio (CRR), dan

Tingkat Kemandirian Keuangan (TKK).

Berdasarkan data capaian tersebut nampak bahwa rata-rata capaian kinerja untuk sasaran

5 yakni meningkatnya aktifitas perkantoran rumah sakit menunjukkan kinerja yang cukup baik

yakni 63,19%. Pada tahun 2014 ,tercapai 129,93% sedangkan pada tahun 2015 menurun menjadi

Page 38: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Rumah Sakit sebagai salah satu mata rantai sarana pelayanan kesehatan masyarakat yang memiliki peran

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) RSKD Ibu dan Anak Pertiwi 2018 - 2023

38

96,47%, 91,52% pada tahun 2016 dan pada tahun 2017 menurun lagi menjadi 80,17% serta

menurun lagi menjadi 74,78% pada tahun 2018.

Sales Growth Rate (SGR) rumah sakit terjadi peningkatan dari tahun 2014 menjadi

97,89 sedangkan pada tahun 2015 menurun menjadi 8,46%, 5,67% pada tahun 2016 dan pada

tahun 2017 menurun menjadi (7,14)% serta menurun lagi menjadi (2,82)% pada tahun 2018

Cost Recovery Ratio (CRR) rumah sakit terjadi peningkatan pada tahun 2014 menjadi

104,24% sedangkan pada tahun 2015 menurun menjadi 101,28% kemudian naik menjadi

108,70% pada tahun 2016 serta pada tahun 2017 menjadi 132,82% dan turun menjadi 106,80%

pada tahun 2018

Tingkat Kemandirian Keuangan (TKK) rumah sakit dari tahun 2014 menjadi 71,46%

sedangkan pada tahun 2015 turun menjadi 52,73% dan 48,60% pada tahun 2016 tetapi pada

tahun 2017 meningkat lagi menjadi 52,77% dan turun lagi menjadi 52,20%

Gambaran penilaian peningkatan aktivitas perkantoran rumah sakit selama tahun 2018

menunjukkan bahwa kemampuan RS membiayai biaya operasional terhadap pendapatan (CRR)

sudah baik karena diatas 100% begitu juga dengan kemampuan pendapatan membiayai seluruh

biaya RS (TKK) sudah di atas 50%, tetapi jika dilihat dari peningkatan pendapatan dari tahun

sebelumnya (SGR) belum maksimal dan berada dibawah target RPJMD dan Renstra sehingga

kinerjanya perlu ditingkatkan melalui program pengembangan kapasitas organisasi dan tata

laksana badan layanan umum daerah.

F. Sasaran Ke Enam Meningkatnya Pengembangan Sistem Perencanaan dan Evaluasi Kinerja

SKPD

Sasaran ini didukung oleh kebijakan peningkatan kinerja rumah sakit melalui program

pengembangan system perencanaan dan system evaluasi kinerja rumah sakit. Tetapi sesuai

PERMENDAGRI Nomor 27 tahun 2013 dan PP Nomor 74 Tahun 2012, Sumber dana yang

berasal dari Pendapatan dan Surplus BLUD di buat dalam 1 program dan 1 kegiatan sehingga

pada tahun 2017 sasaran ini didukung oleh Program Pengembangan Kapasitas Organisasi dan

Tata Laksana BLUD yang di dukung oleh kegiatan peningkatan kinerja pelayanan RSKD Ibu

dan Anak Pertiwi Sasaran ini menitik beratkan pada perencanaan dan evaluasi kinerja rumah

sakit yang di tandai dengan dengan 5 (lima) indikator yakni tersusunnya laporan keuangan,

RBA, RKA dan DPA RS.

Berdasarkan data capaian tersebut nampak bahwa capaian kinerja untuk sasaran 6 yakni

meningkatnya system perencanaan dan system evaluasi kinerja SKPD menunjukkan kinerja

sangat baik dengan capaian 100%. Di mana tersusunnya laporan keuangan rumah sakit pada

tahun 2014, 2015, 2016, 2017 dan 2018 masing masing sebanyak 4 dokumen laporan. Begitu

Page 39: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Rumah Sakit sebagai salah satu mata rantai sarana pelayanan kesehatan masyarakat yang memiliki peran

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) RSKD Ibu dan Anak Pertiwi 2018 - 2023

39

juga dengan tersusunnya RBA, RKA dan DPA rumah sakit pada tahun 2014, 2015, 2016, 2017

dan 2018 masing masing sebanyak 2 dokumen serta tersusunnya Lakip/Sakip mulai tahun 2014

sampai dengan tahun 2018 masing-masing 1 dokumen.

Gambaran penilaian pengembangan sistem perencanaan dan sistem evaluasi kinerja

rumah sakit selama tahun 2018 menunjukkan bahwa telah tercapai sesuai target RPJMD dan

Renstra rumah sakit sehingga perlu tetap di pertahankan dan ditingkatkan.

G. Sasaran Ke 7 Meningkatnya Efisiensi Pelayanan Rumah Sakit

Sasaran ini didukung oleh kebijakan peningkatan kualitas pelayanan rumah sakit melalui

program upaya kesehatan masyarakat melalui kegiatan peningkatan pelayanan kesehatan

masyarakat. Sasaran ini menitikberatkan pada peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat

melalui peningkatan efisiensi pelayanan rumah sakit yang di tandai dengan beberapa indikator

antara lain rata-rata pemanfaatan tempat tidur (Bed occupancy Rate/BOR), Rata-rata frekuensi

pemakaian tempat tidur per tahun (Bed Turn Over/BTO), rata-rata hari tempat tidur kosong

(Turn Over Interval/TOI), dan rata-rata lama perawatan (Lenght Of Stay/LOS).

Berdasarkan data capaian tersebut nampak bahwa rata-rata capaian kinerja untuk

sasaran 7 yakni meningkatnya efisiensi pelayanan rumah sakit menunjukkan kinerja yang sangat

baik dengan capaian sebesar 134,50%. Tetapi bila dibandingkan dengan capaian pada tahun

2012, maka terlihat adanya penurunan dari beberapa indikator seperti rata-rata pemanfaatan

tempat tidur (BOR) dari pada tahun 2014 menurun menjadi 85,22% dan turun menjadi 60,56%

pada tahun 2015 kemudian naik menjadi 72,75% pada tahun 2016 tetapi menurun lagi pada

tahun 2017 menjadi 62,43% dan tahun 2018 turun lagi menjadi 48,35%.

Terjadinya penurunan pemanfaatan tempat tidur (BOR) di RSKD Ibu dan Anak Pertiwi

disebabkan karena adanya kebijakan Pemerintah mengenai prosedur pelayanan pasien BPJS

Kesehatan dilaksanakan secara berjenjang mulai dari PUSKESMAS atau Poliklinik Kesehatan

ke Pemberi Pelayanan Kesehatan di atasnya. Dengan capaian BOR 72,75% pada tahun 2017

menurun lagi menjadi 62,43% dan pada tahun 2018 turun lagi menjadi 48,35% dengan tempat

tidur yang sama, kondisi ini menunjukkan tidak efisiensinya pelayanan di RSKD Ibu dan Anak

Pertiwi karena nilai BOR RSKD Ibu dan Anak Pertiwi pada tahun 2018 dibawah standar

nasional yaitu BOR ideal adalah 60 – 85 % .

Penambahan tempat tidur di RSKD Ibu dan Anak Pertiwi juga berpengaruh terhadap

Frekuensi pemakaian tempat tidur (BTO) yaitu terjadi peningkatan pada tahun 2014 menjadi 104

kali tetapi turun pada tahun 2015 menjadi 67,79 kali dan naik menjadi 89,13 kali pada tahun

2016 kemudian turun lagi menjadi 77,44 kali pada tahun 2017 dan pada tahun 2018 menjadi

63,53.

Page 40: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Rumah Sakit sebagai salah satu mata rantai sarana pelayanan kesehatan masyarakat yang memiliki peran

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) RSKD Ibu dan Anak Pertiwi 2018 - 2023

40

Adapun nilai ideal untuk BTO sebesar 40-50 kali (Standar RS Umum) sehingga

frekwensi pemakaian tempat tidur ( BTO ) RS Khusus Ibu dan Anak Pertiwi masih diatas standar

nasional berarti RSKD Ibu dan Anak Pertiwi masih sangat efisien.

Efisiensi pelayanan RSKD Ibu dan Anak Pertiwi juga terjadi pada rata-rata hari lama di

rawat (LOS) yakni adanya keseimbangan rata rata hari lama dirawat di RSKD Ibu dan Anak

Pertiwi dari tahun ke tahun mulai dari tahun 2014 menurun menjadi 2,61 hari kemudian naik

menjadi 3,37 hari pada tahun 2015 dan turun menjadi 2,88 hari pada tahun 2016, kemudian turun

lagi menjadi 2,66 hari pada tahun 2017 dan meningkat menjadi 3,13 pada tahun 2018.

Sementara nilai ideal untuk LOS sebesar 6-9 hari (Standar RS Umum) sedangkan rata-

rata hari lama perawatan ( LOS ) RS Ibu dan Anak Pertiwi pada tahun 2018 hanya 3,13 hari

berarti RSKD Ibu dan Anak Pertiwi masih sangat efisien karena rata rata lama di rawat pasien

masih di bawah standar nasional .

Frekwensi rata rata tempat tidur kosong (TOI) yaitu pada tahun 2014 menjadi 0,52 hari,

kemudian meningkat lagi pada tahun 2015 menjadi 2,12 hari, sedangkan pada tahun 2016

menurun menjadi 1,12 hari tetapi pada tahun 2017 meningkat lagi menjadi 1,77 hari kemudian

pada tahun 2018 menjadi 2,97 hari.

Sementara nilai ideal untuk TOI sebesar 1-3 hari (Standar RS Umum), sedangkan capaian

TOI RSKD Ibu dan Anak Pertiwi pada tahun 2018 adalah 2,97 hari sehingga masih sangat

efisien karena masih dalam standar nasional. Capaian indikator tersebut tentunya tidak terlepas

dari dukungan program Upaya Kesehatan Masyarakat yang di dukung oleh kegiatan peningkatan

pelayanan kesehatan.

Gambaran penilaian efisiensi pelayanan rumah sakit selama tahun 2018 menunjukkan

bahwa efisiensi pelayanan RSKD Ibu dan Anak Pertiwi masih berada dalam standar nasional

Rumah Sakit Ibu dan Anak sehingga perlu tetap di pertahankan dan ditingkatkan.

g. Sasaran Ke delapan adalah Meningkatnya Kualitas dan Kuantitas SDA

Sasaran ini menitikberatkan pada peningkatan kualitas dan kuantitas SDA yang di tandai

dengan beberapa indikator antara lain peningkatan sarana dan prasarana aparatur, meningkatnya

petugas rumah sakit yang mengikuti Diklat dan meningkatnya disiplin pegawai rumah sakit.

Berdasarkan data capaian tersebut nampak bahwa rata-rata capaian kinerja untuk

sasaran 2 yakni meningkatnya kapasitas dan kinerja SKPD menunjukkan kinerja yang sangat

baik pada tahun 2014 menurun menjadi 134 pegawai dan menurun lagi menjadi 91 orang pada

tahun 2015 kemudian meningkat lagi menjadi 193 orang pada tahun 2016 serta pada tahun 2017

menurun menjadi 80 orang tetapi pada tahun 2018 meningkat menjadi 301 orang . Peningkatan

sarana dan prasarana aparatur dari tahun 2012, 2013, 2014, 2015, 2016, 2017 tercapai 100%,

Page 41: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Rumah Sakit sebagai salah satu mata rantai sarana pelayanan kesehatan masyarakat yang memiliki peran

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) RSKD Ibu dan Anak Pertiwi 2018 - 2023

41

tetapi pada tahun 2018 kegiatan tersebut sudah tidak dilaksanakan, sedangkan peningkatan

disiplin petugas rumah sakit terjadi peningkatan pada tahun 2014 menjadi 98,58% dan pada

tahun 2015 menjadi 99,88% sedangkan pada tahun 2016 menjadi 97,22% dan pada tahun 2017

menurun lagi menjadi 97,02% serta pada tahun 2018 meningkat menjadi 97,23%, tetapi masih

sesuai dengan target Renstra yaitu 97%.

Capaian indikator tersebut tentunya tidak terlepas dari dukungan program Peningkatan

Kapasitas dan Kinerja Rumah Sakit dimana secara keseluruhan capaian indikator pada sasaran

meningkatnya kapasitas dan kinerja rumah sakit sudah melampaui target RPJMD dan Renstra

rumah sakit sehingga perlu tetap di pertahankan dan ditingkatkan.

Didalam pelaksanaan kegiatan dan program berdasarkan tugas dan fungsi serta

kewenangan yang ada pada RSKD Ibu dan Anak Pertiwi Provinsi Sulawesi Selatan di

laksanakan sesuai pembiayaan/penganggaran. Adapun sumber pembiayaan pada tahun 2014

sampai pada tahun 2018 yang tertuang di dalam dokumen pelaksanaan anggaran (DPA) satuan

kerja perangkat daerah (SKPD) RSKD Ibu dan Anak Pertiwi Provinsi Sulawesi Selatan. Terlihat

pada Tabel 2.3.2 mengenai Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Perangkat daerah pada

setiap Program kerja pada RSKD Ibu dan Anak Pertiwi terlihat bahwa setiap program di tahun

2014 sampai dengan tahun 2018 tercapai sampai 100 %.

2.4 TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN PELAYANAN RSKD IBU

DAN ANAK PERTIWI

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya guna pencapaian visi misi dalam

menyukseskan program Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, Rumah Sakit Khusus Daerah

Ibu dan Anak Pertiwi memiliki banyak peluang tetapi juga menghadapi banyak tantangan.

Peluang dan tantangan tersebut bila mampu dikelola dengan baik akan memiliki daya ungkit

yang besar guna pengembangan pelayanan rumah sakit kedepan dengan cara memaksimalkan

peluang (kekuatan dan peluang) dan mengatasi tantangan (kelemahan dan ancaman).

1. Analisis Lingkungan Internal

Secara rinci data-data pengukuran pada masing-masing perspektif merupakan objek

analisa. Dengan menggunakan skala ordinal dapat dipetakan Kekuatan atau kelemahan.

Kekuatan apabila sama atau melebihi dari standar sedangkan kelemahan apabila kurang dari

standar. Hasil Analisis Lingkungan Internal pada titik ordinat positif merupakan kekuatan yang

dimiliki rumah sakit sedang hasil analisis lingkungan internal pada titik ordinat negatif

merupakan kelemahan. Nilai hasil analisis lingkungan internal RSKD Ibu dan Anak Pertiwi

adalah 19 seperti terlihat dari tabel sebagai berikut :

Page 42: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Rumah Sakit sebagai salah satu mata rantai sarana pelayanan kesehatan masyarakat yang memiliki peran

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) RSKD Ibu dan Anak Pertiwi 2018 - 2023

42

Tabel 2.13

Analisis Lingkungan Internal RSKD Ibu dan Anak Pertiwi

NO PERSPKETIF / OBYEK

ANALISA KEKUATAN KELEMAHAN

A PELANGGAN

1 Cakupan Kunjungan RI

Pasien

+

-

-

-

-

2 Cakupan Kunjungan RJ -

3 Kepuasan Pelanggan +

2

-

2

-

-

-

Score A +2 -1

B PROSES BISNIS

INTERNAL

Quality Of Place:

1 BOR +

-

-

-

-

-

2 BTO +

-

3 TOI +2

2

-

-

-

-

4 LOS +

+4

Quality Of Services:

1 Gross Death Rate ( GDR ) +

2 Net Death Rate ( NDR ) +

3 Angka Kematian Bayi / 1.000

kelahiran

+

4 Angka Kematian Ibu / 10.000

persalinan

+

5 Angka kematian pasca bedah +

6 Angka kematian IRD +

+6

Score B +10

PERTUMBUHAN DAN

PEMBELAJARAN

C

1 Ketersediaan SDM

▫ Ketersediaan Tenaga Medis -

▫ Ketersediaan Tenaga Keperawatan

-

▫ Ketersediaan Tenaga

Paramedis Non Keperawatan

-

▫ Ketersediaan Tenaga Administrasi

-

▫ Tingkat kehadiran pegawai +

▫ Jumlah pegawai yang

mengikuti diklat

-

+1 - 5

Page 43: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Rumah Sakit sebagai salah satu mata rantai sarana pelayanan kesehatan masyarakat yang memiliki peran

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) RSKD Ibu dan Anak Pertiwi 2018 - 2023

43

NO PERSPKETIF / OBYEK

ANALISA KEKUATAN KELEMAHAN

2 Komitmen SDM

▫ Komitmen meningkatkan

mutu layanan

+

+1

3 Pengelolaan Infrastruktur

▫ Kelengkapan Alat -

▫ Kalibrasi Alat

-

1

-

▫ Bangunan Gedung +

-

1

+1 -2

Score C +3 -7

D KEUANGAN

▫ SGR -

▫ CRR +

▫ Tingkat Kemandirian

Keuangan

-

Score D +1 -2

JUMLAH KOMULATIF

+6

+6 -10

TOTAL SCORE 6

Sumber : Data diolah dari Dokumen Renstra RSKD Ibu dan Anak Pertiwi

2. Analisis Lingkungan Eksternal

Metode analisis yang digunakan adalah metode Competitive Setting Profile yang

menilai kondisi persaingan di bisnis perumahsakitan. Faktor-faktor yang dinilai adalah :

Kebutuhan pelanggan terhadap provider kesehatan terhadap variabel sebagai berikut :

- Angka kesakitan Ibu dan Anak

- Prospek BPJS

- Kemampuan daya beli masyarakat

- Jejaring puskesmas, poliklinik dan dokter praktek swasta sebagai sumber rujukan

Kemampuan pesaing terhadap variabel-variabel berikut ini :

- Agresifitas pesaing : dinilai dari tingkat agresifitas atau kondisi keunggulan pesaing dan

strategi yang diterapkan pesaing untuk merebut pasar.

- Kapabilitas pesaing : yaitu dinilai dari tingkat pertambahan provider milik pertumbuhan.

Manajemen perubahan terhadap variabel-variabel berikut :

- Teknologi, yang dinilai dari tingkat kemajuan teknologi dari akses provider Yankes untuk

mendapatkan teknologi tersebut.

Page 44: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Rumah Sakit sebagai salah satu mata rantai sarana pelayanan kesehatan masyarakat yang memiliki peran

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) RSKD Ibu dan Anak Pertiwi 2018 - 2023

44

- Tuntutan masyarakat terhadap mutu pelayanan kesehatan, Keberdayaan dan kemampuan

yaitu dinilai dari tingkat kemampuan daya beli masyarakat.

- Ekonomi yaitu dinilai dari tingkat atau komposisi masyarakat berdasarkan taraf hidup.

- Pasar yaitu dinilai dari tingkat kebebasan usaha / persaingan berdasarkan ketentuan dalam

usaha perumahsakitan dan Yankes lainnya.

Tabel 2.14

Analisis Lingkungan Eksternal RSKD Ibu dan Anak Pertiwi

NO OBYEK ANALISA PELUANG ANCAMAN

A

KEBUTUHAN

PELANGGAN TERHADAP

PROVIDER KESEHATAN

1 Angka Kesakitan Ibu dan Anak

+

2 Prospek BPJS +

3

Kemampuan daya beli Masyarakat

+

4 Kebutuhan Puskesmas, poliklinik atau dokter praktek swasta sebagai sumber rujukan swasta

sebagai sumber rujukan

-

Score A +3 -1

B KEMAMPUAN PESAING

1 Agresivitas Pesaing -

2 Pertumbuhan provider Perorangan

-

Score B -

2 C MANAJEMEN

PERUBAHAN RUMAH

SAKIT

1 Pengaruh Teknologi -

2

Pengaruh Tuntutan mutu

Layanan -

3 Pengaruh Ekonomi +

4 Pengaruh Kebijakan -

Score C +1 -3

JUMLAH KOMULATIF +4 - 6

TOTAL SCORE -2

Sumber : Data diolah dari Dokumen Renstra RSKD Ibu dan Anak Pertiwi

Page 45: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Rumah Sakit sebagai salah satu mata rantai sarana pelayanan kesehatan masyarakat yang memiliki peran

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) RSKD Ibu dan Anak Pertiwi 2018 - 2023

45

1. Posisi Rumah Sakit Khusus Daerah Ibu dan Anak Pertiwi Provinsi Sulawesi

Selatan

Berdasarkan analisis SWOT dengan metode competitive setting profile, posisi Rumah

Sakit Khusus Daerah Ibu dan Anak Pertiwi berada pada kuadran satu seperti yang terlihat pada

grafik dibawah ini:

Grafik 1. Posisi RSKD Ibu dan Anak Pertiwi berdasarkan analisis SWOT

2. Faktor Kunci Keberhasilan (Critical Success Factor)

Dari hasil analisa SWOT menunjukkan persepsi pelanggan terhadap rumah sakit masih

relatif baik hal ini ditunjukkan dengan capaian kualitas pelayanan secara teknis relatif sesuai

standar. Cakupan pelayanan rumah sakit masih banyak oleh masyarakat menengah

kebawah yang pemahaman secara teknis terhadap pelayanan rumah sakit masih kurang, dengan

demikian kepuasan pelanggan lebih pada aspek non teknis seperti keramahan petugas, kondisi

fisik bangunan bukan pada kualitas penanganan penyakit yang diderita. Di lain pihak posisi

rumah sakit sebagai rumah sakit pemerintah pada umumnya, memiliki kekuatan dalam

pengembangan infrastruktur dan penetapan tarif yang sangat kompetitif yang

memungkinkan rumah sakit mampu bertahan dan melakukan inovasi-inovasi sejalan

dengan perkembangan Ilmu Kedokteran Klinik dan perkembangan jenis penyakit. Dengan

menggunakan Matrix SWOT dapat diuraikan Faktor-Faktor Kunci Keberhasilan sebagai

berikut :

K E L E M A H A N

K E K U A T A N

P

E

L

U

A

N

G

A

N

C

A

M

A

N

Page 46: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Rumah Sakit sebagai salah satu mata rantai sarana pelayanan kesehatan masyarakat yang memiliki peran

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) RSKD Ibu dan Anak Pertiwi 2018 - 2023

46

Tabel 2.15 Faktor Kunci Keberhasilan RSKD Ibu dan Anak Pertiwi Berdasarkan Matriks

SWOT

I

F

A

S

E F A S

Kekuatan

1. Kinerja penggunaan

tempat tidur baik

2. Brand Image

Pelanggan Cukup

Baik

3. Kondisi Keuangan

Cukup Sehat

Kelemahan

1. Infrastruktur pelayanan

Belum memadai

2. Jumlah Tenaga

Medis, Keperawatan

dan Administrasi belum

mencukupi

3. Pencapaian SPM belum

optimal

Peluang

1. Angka Kesakitan Ibu

dan Anak yang

cenderung naik.

2. Makin

Meningkatnya

kepersertaan asuransi

kesehatan (BPJS)

3. Kebijakan

pengelolaan RS

semakin kondusif

Strategi SO

1. Memperkuat jejaring

2. pemasaran melalui

puskesmas dengan

memanfaatkan Dokter

Spesialis Rumah Sakit

sebagai tenaga

konsultan Puskesmas

3. Menjalin hubungan

dengan perusahaan-

perusahaan untuk

menjadi provider

pelayanan kesehatan

perusahaan

Strategi WO

1. Peningkatan Kualitas

dan kuantitas tenaga

administrasi, medis dan

keperawatan.

2. Mengalokasikan

sumberdaya keuangan

yang berorientasi pada

perbaikan mutu

pelayanan.

3. Meningkatkan sarana

dan prasarana

pelayanan

Ancaman

1. Agresifitas pesaing

2. melakukan inovasi

perbaikan mutu

layanan dan

globalisasi pelayanan

kesehatan

3. Tuntutan peningkatan

mutu layanan

4. Adanya

kebijakan

rujukan

berjenjang

5. Makin banyaknya

RS Pesaing

Strategi ST

1. Memperluas publikasi

kepada masyarakat

2. Menerapkan

fkelsibilitas pengelolaan

keuangan dengan

prinsip-prinsip bisnis

yang sehat denagan

menerapkan sistem

informasi berbasis IT

Strategi WT

1. Mengembangkan

infrastruktur pelayanan

yang memiliki potensi

pasar dengan tetap

mempertimbangkan

aspek sosial.

2. Melakukan penataan

kelembagaan yang

berorientasi pada proses

pelayanan kepada pasien.

3. Menerapkan standar

pelayanan yang bermutu

tinggi sesuai dengan

kaidah ilmu kedokteran

klinik.

Page 47: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Rumah Sakit sebagai salah satu mata rantai sarana pelayanan kesehatan masyarakat yang memiliki peran

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) RSKD Ibu dan Anak Pertiwi 2018 - 2023

47

Berdasarkan Matrix SWOT dapat disimpulkan ada 10 faktor kunci keberhasilan Rumah Sakit,

yaitu :

1. Menerapkan standar pelayanan yang bermutu tinggi sesuai dengan kaidah ilmu

kedokteran klinik.

2. Melakukan penataan kelembagaan yang berorientasi pada proses pelayanan kepada

pasien.

3. Menerapkan fleksibilitas pengelolaan keuangan dengan prinsip-prinsip bisnis yang sehat

dengan menerapkan sistem informasi berbasis IT

4. Mengalokasikan sumber daya keuangan yang berorientasi pada perbaikan mutu

pelayanan.

5. Peningkatan Kualitas dan kuantitas tenaga administrasi, medis dan keperawatan

6. Mengembangkan infrastruktur pelayanan yang memiliki potensi pasar dengan tetap

mempertimbangkan aspek sosial.

7. Memperkuat fungsi rumah sakit sebagai pusat rujukan

8. Menjalin hubungan dengan perusahaan-perusahaan untuk menjadi provider pelayanan

kesehatan perusahaan di luar BPJS

9. Memperluas publikasi kepada masyarakat

10. Menerapkan strategi pemasaran rumah sakit

Page 48: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Rumah Sakit sebagai salah satu mata rantai sarana pelayanan kesehatan masyarakat yang memiliki peran

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) RSKD Ibu dan Anak Pertiwi 2018 - 2023

48

BAB III

PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS

RSKD IBU DAN ANAK PERTIWI

3.1 IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

PELAYANAN SKPD

3.1.1 Keuangan

Dengan diterapkannya pola pengelolaan keuangan (PPK) sebagai BLUD yang bersifat

fleksibel di RSKD Ibu dan Anak Pertiwi, merupakan suatu kondisi yang mendukung dalam

pencapaian kinerja rumah sakit. Selain itu, proses penerapan operasionalisasi billing system

dengan menggunakan teknologi informasi (SIMRS) dan percepatan pembayaran klaim biaya

pelayanan bagi pasien RS, sangat menentukan pencapaian kinerja rumah sakit. Namun,

penggunaan teknologi informasi tersebut di RSKD Ibu dan Anak Pertiwi belum maksimal,

begitu juga tarif yang belum berdasarkan rill/unit cost serta model keuangan dan akuntasi (back

office) SIMRS yang belum berjalan maksimal menjadi kendala dalam pencapaian kinerja rumah

sakit.

Akibat kendala kendala tersebut diatas berakibat juga pada Sistem pembayaran paket

oleh BPJS yang belum sesuai dengan tarif/unit cost Rumah Sakit, sehingga akan menjadi beban

Rumah Sakit dalam pengelolaannya, oleh karena itu kedepan harus menghitung selisih biaya

tarif antara INA-Cbg’s dengan tarif rumah sakit sehingga bisa menjadi beban bersama antara

rumah sakit dengan Pemerintah Daerah.

3.1.2 Organisasi dan Sumber Daya Manusia

Dengan semakin meningkatnya tingkat pendidikan masyarakat, mendorong masyarakat

secara optimal untuk berperilaku hidup sehat, sehingga akan menyebabkan tuntunan masyarakat

terhadap kualitas pelayanan di rumah sakit semakin tinggi pula, untuk itu seiring dengan

meningkatnya tingkat pengetahuan dan pendidikan yang dimiliki masyarakat, maka diharapkan

pihak manajemen rumah sakit mampu mendorong kesadaran SDM untuk memberikan

pelayanan terbaik sesuai standar pelayanan profesi yang telah ditetapkan.

Sebagai rumah sakit milik pemerintah, sebagian besar pegawainya adalah PNS yang

masih mempunyai kendala kendala baik dari segi jumlah maupun kualitas sehingga dapat

menyebabkan rendahnya kinerja pelayanan rumah sakit. Untuk itu kedepan supaya dapat

bersaing dengan pesaing yang ada disekitarnya harus ada penataan kembali SDM yang sudah ada

dan pengangkatan pegawai profesional dibidangnya demi terpenuhinya tuntutan pelanggan

rumah sakit.

Page 49: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Rumah Sakit sebagai salah satu mata rantai sarana pelayanan kesehatan masyarakat yang memiliki peran

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) RSKD Ibu dan Anak Pertiwi 2018 - 2023

49

Kebijakan alokasi formasi yang terbatas dari segi jumlah maupun jenis keahlian

menyebabkan pihak manajemen memiliki keterbatasan-keterbatasan yang dapat berakibat lambat

dalam merespon perubahan dan tuntutan pelanggan. Dengan ditetapkannya RSKD Ibu dan Anak

Pertiwi sebagai Badan Layanan Umum Daerah maka RSKD Ibu dan Anak Pertiwi mempunyai

kewenangan untuk mengangkat pegawai non PNS dalam rangka memenuhi kebutuhan SDM,

namun disisi lain dengan adanya penambahan SDM tersebut juga akan berpengaruh terhadap

meningkatnya biaya opersional rumah sakit, disisi lain pengangkatan tersebut belum bisa di

lakukan karena pedoman pengangkatan belum tersedia.

3.1.3 Sarana dan Prasarana

RSKD Ibu dan Anak Pertiwi memiliki gedung yang terletak pada lokasi yang strategis,

mudah diakses dengan kendaraan pribadi dan kendaraan umum. Dalam melaksanakan Pelayanan

Rawat Inap, RSKD Ibu dan Anak Pertiwi mempunyai kapasitas tempat tidur Rawat Inap sebagai

berikut :

NO. Kelas Jumlah

1. VIP 8 TT

2. Kelas I 23 TT

3. Kelas II 26 TT

4. Kelas III 27 TT

Namun masih ada kelemahan pada sarana dan prasarana. Adapun kelemahan tersebut

adalah sebagai berikut :

Implementasi IT (SIMRS) belum berjalan sempurna serta jumlah perangkat keras

belum mencukupi

Sarana prasarana rawat inap belum maksimal

Dengan adanya program pemerintah tentang pelayanan kesehatan masyarakat dengan

menggunakan kartu BPJS di mana pada tahun 2018 seluruh masyarakat Indonesia wajib

memiliki kartu KIS yang di keluarkan oleh BPJS Kesehatan maka ini merupakan peluang tetapi

sekarang merupakan ancaman karena adanya kebijakan pemerintah tentang pelayanan BPJS

kesehatan harus dilaksanakan dengan sistem rujukan berjenjang mulai dari Puskesmas ke rumah

sakit type D dan seterusnya.

Begitu juga dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang kesehat an

yang berjalan sangat cepat, disamping memberi peluang bagi peningkatan mutu pelayanan

kesehatan, dalam kondisi saat ini masih merupakan ancaman di RSKD Ibu dan Anak Pertiwi

Page 50: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Rumah Sakit sebagai salah satu mata rantai sarana pelayanan kesehatan masyarakat yang memiliki peran

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) RSKD Ibu dan Anak Pertiwi 2018 - 2023

50

karena cenderung padat modal. Keterbatasan dukungan / kemampuan finansial yang dimiliki

rumah sakit masih sangat terbatas sehingga kedepan masih perlu bantuan oleh Pemerintah Pusat

melalui Kementerian Kesehatan dan Pemerintah Daerah sehingga sarana prasarana rumah sakit

dapat ditingkatkan baik dari segi jumlah dan pemeliharaannya, supaya dapat memberikan

pelayanan secara optimal.

3.2 TELAAHAN VISI, MISI DAN PROGRAM KEPALA DAERAH DAN WAKIL

KEPALA DAERAH TERPILIH

Gubernur dan Wakil Gubernur Kepala Daerah Provinsi Sulawesi Selatan terpilih periode

2018 - 2023 telah mencanangkan Visi, Misi serta Programnya sebagai berikut :

3.2.1 Visi

Visi Sulawesi Selatan sebagaimana telah dituangkan dalam Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Daerah (RPJMD)) Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2018-2023,

merupakan gambaran sikap mental dan cara pandang jauh ke depan mengenai organisasi

sehingga organisasi tersebut tetap eksis, antisipatif dan inovatif. Berdasarkan kondisi dan

tantangan yang akan dihadapi Sulawesi Selatan, serta dengan memperhitungkan modal

dasar yang dimiliki, maka Visi Pembangunan Sulawesi Selatan Tahun 2018 - 2023

adalah : “SULAWESI SELATAN YANG INOVATIF, PRODUKTIF, KOMPETITIF,

INKLUSF DAN BERKARAKTER”

3.2.2 Misi

Untuk memberikan kejelasan tentang makna yang terkandung dalam Visi tersebut,

maka pemerintah Provinsi melaksanakan Misi yang akan dijalankan pada 5 (lima)

tahun kedepan, sebagai berikut :

1. Pemerintahan yang berorientasi melayani, inovatif dan berkarakter;

2. Peningkatan infrastruktur yang berkualitas dan aksesibel;

3. Pembangunan pusat pusat pertumbuhan ekonomi baru yang produktif;

4. Pembangunan manusia yang kompetitif dan inklusif, dan Berkarakter

5. Peningkatan produktivitas dan daya saing produk sumber daya alam yang

berkelanjutan.

3.2.3 Program Unggulan

1. Baruga pelayanan masyarakat.

2. Pengelolaan pemerintahan yang bebas KKN

3. Pengelolaan anggaran yang transparan

4. Sistem kepegawaian berbasis transparan.

5. Manajemen berbasis kinerja

Page 51: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Rumah Sakit sebagai salah satu mata rantai sarana pelayanan kesehatan masyarakat yang memiliki peran

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) RSKD Ibu dan Anak Pertiwi 2018 - 2023

51

6. Perbaikan tata kelola aset dalam rangka peningkatan sumber-sumber pendapatan

daerah

7. Pemberian insentif anggaran kepada kabupaten/kota yang memiliki program inovatif

dan strategis

8. Sistem pelayanan satu loket.

9. Pelaksanaan monitoring evaluasi, dan akuntabilitas kinerja pembangunan yagn

efektif

10. Memprioritaskan pembangunan 1.500 km jalan provinsi

11. Mendorong pembangunan pelabuhan-pelabuhan ekspor, penumpang dan feeder

untuk menunjang pusat-pusat pertumbuhan ekonomi dan pengembangan

interkonektivitas pulau-pulau Sulawesi Selatan

12. Mengakselerasi pembangunan modal transportasi kereta api yang aksesibel.

13. Membangun bandara baru dan meningkatkan kapasitas bandara yang sudah ada di

pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru dan destinasi wisata unggulan Sulawesi

Selatan

14. Membangunan insfratruktur penyuplai energi, dengan perhatian khusus terhadap

energy terbarukan.

15. Membangun insfrastruktur manajemen Sumber Daya Air (Waduk, Irigasi,

Pengelolaan Air Bersih).

16. Pemetaan wilayah pertumbuhan ekonomi ekonomi baru dan pembangunan sumber

data asset pertanian (misal : lahan tidur, irigasi, lahan produktif) secara menyeluruh.

17. Penguatan kerjasama antar daerah pusat-pusat pertumbuhan ekonomi.

18. Pengembangan sektor unggulan ekonomi berbasis wilayah : pertanian, perkebunan,

kehutanan, perikanan, kelautan, dan pariwisata.

19. Peningkatan kapasitas dan kompetensi SDM petani dan nelayan yang menunjang

sektor unggulan ekonomi dengan membangun lembaga riset pertanian dan perikanan

sebagai pusat pengembangan produk unggulan Sulawesi Selatan

20. Peningkatan kesejahteraan petani dan nelayan khususnya yang kurang mampu

melalui penyediaan micro-financing, penyediaan teknologi, pembangunan

infrastruktur pertanian dan kelautan, serta pengembangan pasca panen (off farm)

melalui peran serta koperasi.

21. Pengembangan destinasi wisata unggulan Sulawesi Selatan berbasis wisata alam,

budaya, dan buatan yang terkoneksi dengan wisata nasional dan Internasional.

22. Pencapaian LPM Sulawesi Selatan menjadi 10 besar di Indonesia

Page 52: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Rumah Sakit sebagai salah satu mata rantai sarana pelayanan kesehatan masyarakat yang memiliki peran

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) RSKD Ibu dan Anak Pertiwi 2018 - 2023

52

23. Pemberian gizi bagi ibu hamil dan menyusui pada periode emas (1000 hari pertama

anak) bagi keluarga tidak mampu.

24. Pembagnunan Rumah Sakit Umum Regional dengan standar Layanan Internasional

yang tersebar di seluruh wilayah Sulawesi Selatan sebagai rumah sakit rujukan.

25. Pemberian beasiswa pendidikan bagi dokter untuk mengambil pendidikan spesialis

sebagai ujung tombak penguatan Rumah Sakit Regional Sulawesi Selatan

26. Pembangunan Sekolah-Sekolah Kejuruan baru dan revitalisasi Sekolah Kejuruan

yang sesuai dengan potensi wilayah dan kebutuhan pasar,

27. Membangun koordinasi untuk penguatan peran PAUD dan sekolah dasar dalam

pembangunan karakter anak-anak dengan nilai nasionalisme, agama dan budaya

Sulawesi Selatan.

28. Meningkatkan koordinasi dengan lembaga terkait dalam menekan sekecil mungkin

peredaran narkoba di Sulawesi Selatan.

29. Pembangunan kepemudaan melalui pengembangan, pemberdayaan, dan

kemandirian pemuda, khususnya di bidang olahraga dan seni serta industri kreatif.

30. Pemberdayaan penyandang disabilitas secara berkelanjutan.

31. Perbaikan tata kelola Sumber Daya Alam dengan memperhatikan daya dukung

lahan.

32. Peningkatan pengetahuan budidaya masyarakat untuk mengoptimalkan hasil

budidaya dan hasil produktif.

33. Diversifikasi produk dan peningkatan kualitas dan daya saing hasil sektor unggulan

ekonomi.

34. Perbaikan tata niaga dan perluasan pangsa pasar produk unggulan ekonomi.

3.3 TELAAHAN RENSTRA K/L DAN RENSTRA PROVINSI/KABUPATEN/KOTA

Sebagai SKPD yang melaksanakan tugas pokok dan fungsinya di sektor kesehatan, maka

rencana strategi bisnis RSKD Ibu dan Anak Pertiwi Tahun 2018-2023 ini disusun dengan

memperhatikan pula rencana strategis yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan Tahun

2015 – 2020 dan rencana strategis Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan 2018-2023.

Adapun sasaran strategis Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi

Selatan sebagai berikut :

1. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

- Meningkatkan status kesehatan dan gizi masyarakat

- Menurunkan angka kesakitan akibat penyakit menular

- Menurunnya disparitas status kesehatan dan status gizi antar wilayah dan antar tingkat

social ekonomi serta gender dengan me`nurunnya disparitas separuh dari tahun 2009

Page 53: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Rumah Sakit sebagai salah satu mata rantai sarana pelayanan kesehatan masyarakat yang memiliki peran

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) RSKD Ibu dan Anak Pertiwi 2018 - 2023

53

- Meningkatnya penyediaan anggaran public untuk kesehatan dalam rangka mengurangi

resiko financial akibat gangguan kesehatan bagi seluruh penduduk terutama penduduk

miskin

- Meningkatnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada tingkat rumah tangga dari

50% menjadi 70%

- Terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan strategis di daerah tertinggal, terpencil,

perbatasan dan kepulauan terluar (DTPK)

- Seluruh provinsi melaksanakan program pengendalian penyakit tidak menular

- Seluruh Kab/Kota meloaksanakan Standar Pelayanan Minimal (SPM)

3.4. TELAAHAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH DAN KAJIAN LINGKUNGAN

HIDUP STRATEGIS

Rumah Sakit Khusus Daerah Ibu dan Anak Pertiwi adalah milik Pemerintah Provinsi

Sulawesi Selatan berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua

atas Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 9 Tahun 20018 tentang Organisasi dan

Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Lembaga Teknis Daerah dan

Lembaga lain Provinsi Sulawesi Selatan merupakan Lembaga Teknis Daerah di bidang

pelayanan kesehatan yang secara teknis fungsional bertanggung jawab kepada Gubernur

Sulawesi Selatan melalui Sekretaris Wilayah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan.

Rumah Sakit Khusus Daerah Ibu dan Anak Pertiwi Provinsi Sulawesi Selatan secara

geografis berada di Jl. Jenderal Sudirman Nomor 14 Makassar, Kelurahan Ujung Pandang

Kecamatan Ujung Pandang merupakan Rumah Sakit Khusus Daerah milik Pemerintah Provinsi

Sulawesi Selatan, yang sebelumnya adalah UPTD Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan.

Pada Bulan Juli 2008 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor

633/Menkes/SK/VII/2008 maka RSKD Ibu dan Anak Pertiwi ditetapkan menjadi Rumah Sakit

Khusus Type B.

3.4.1 Kajian Lingkungan Hidup Strategi

Dengan dikembangkannya sarana dan prasarana rumah sakit diharapkan akan dapat

membantu pelayanan kesehatan untuk mendukung Visi Misi Bapak Gubernur dan Wakil

Gubernur Sulawesi Selatan. Selain adanya dampak positif yang ditimbulkan dari pengembangan

rumah sakit, terdapat pula potensi dampak negatif terhadap komponen lingkungan yaitu berupa

adanya limbah cair yang bersifat infeksius dan non infeksius serta radiologis, infeksi nosokomial,

adanya ketidaksempurnaan dalam penanganan kesehatan lingkungan dan kebersihan rumah sakit,

serta dampak negatif lainnya.

Page 54: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Rumah Sakit sebagai salah satu mata rantai sarana pelayanan kesehatan masyarakat yang memiliki peran

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) RSKD Ibu dan Anak Pertiwi 2018 - 2023

54

Berdasarkan hal tersebut RSKD Ibu dan Anak Pertiwi berupaya untuk mematuhi dan

menindaklanjuti Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup,

berikut ini cara-cara pengelolaan kesehatan lingkungan di RSKD Ibu dan Anak Pertiwi :

3.4.2 Pengelolaan Sampah Medis adalah :

Sistem pembuangan sampah/limbah hasil kegiatan medis rumah sakit diantaranya limbah

padat yang terdiri dari limbah infeksius, limbah patologi, limbah benda tajam, limbah farmasi,

limbah sitotoksis, limbah kimiawi, limbah radioaktif yang diatur prosesnya mulai dari

pemilahan, pewadahan, pengumpulan, pengangkutan, penyimpanan sementara dan

pemusnahannya yang pelaksanaannya berada dibawah pengawasan instalasi Pemeliharaan

Rumah Sakit. Pengelolaan sampah medis mulai dari tahap persiapan sampai dengan tahap

penyimpanan sementara dilakukan sebanyak 2 (dua) kali dalam sehari.

3.4.3 Pengelolaan Sampah Non Medis

Pengolahan Sampah Non Medis atau limbah padat non medis yaitu system pembuangan

semua sampah/limbah hasil kegiatan rumah sakit di luar medis yang berasal dari dapur,

perkantoran, taman dan halaman, yang dibedakan menjadi 2 kategori yaitu sampah organik dan

sampah anorganik.

a. Sampah Organik : sampah asil kegiatan manusia yang dapat terurai di tanah, contohnya

sampahnya sampah daun, rating, dan sisa makanan atau sampah yang dapat dimanfaatkan

kembali apabila ada teknologinya.

b. Sampah Anorganik : sampah yang tidak dapat terurai di tanah namun masih bias

diolah/dimanfaatkan kembali, contohnya kertas, pelastik.

3.4.4 Pemeliharaan Fasilitas Sanitasi

Fasilitas sanitasi lengkap adalah fasilitas penyediaan air bersih, toilet, kamar mandi,

fasilitas penyimpanan & pembuangan sampah, pengendalian tikus, serangga dan fasilitas

pembuangan limbah cair.

Pemeliharaan fasilitas sanitasi rumah sakit harus memenuhi persyaratan Kepmenkes RI

No. 124 Tahun 2004. Pemeliharaan fasilitas sanitasi rumah sakit diantaranya :

1. Pemeliharaan fasilitas penyediaan air bersih, terdiri dari : pemeliharaan WTP, pengurasan

ground dan torn reservoir, pemeliharaan/perbaikan kran-kran, pemeliharaan distribusi

pipa, penggantian pasir dan arang aktif.

Page 55: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Rumah Sakit sebagai salah satu mata rantai sarana pelayanan kesehatan masyarakat yang memiliki peran

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) RSKD Ibu dan Anak Pertiwi 2018 - 2023

55

2. Pemeliharaan fasilitas pembuangan limbah cair/IPAL, terdiri dari :

a. Pemeliharaan IPAL system AOP (Penggantian karbon aktif dan pasir aktif IPAL system

AOP);

b. Backwash IPAL system AOP;

c. Penyetingan IPAL system AOP (ph meter)

3. Pemeliharaan kamar mandi dan toilet, diantaranya pengecatan, pemberian pengharum agar

tidak bau, penyikatan toilet dan lantai kamar mandi.

4. Pengendalian tikus dan serangga, dengan pemberantasan menggunakan perangkap dan

insektisida.

5. Pemeliharaan fasilitas tempat penyimpanan dan pembuangan sampah dengan pembersihan

menggunakan sikat dan detergen.

Pemeliharaan WTP (Water Treatment Plant) adalah pengolahan air bersih secara fisik dan

kimia yaitu melalui saringan pasir aktif dan karbon aktif dan penambahan kaporit melalui duzing

pump.

Proses Backwash Air adalah membersihkan saringan pasir aktif dan karbon aktif dengan cara

menyemburkan air dari kran bawah ke atas, kemudian air mengalir kembali ke saringan dan

airnya langsung terbuang ke saluran pembungan air.

Pemeliharaan IPAL System AOP

Adalah sistem pengolahan air limbah menggunakan metode oksidasi lanjutan dengan proses

kombinasi gas ozone dan sinar ultraviolet. Pada prinsipnya pengelolaan kesehatan lingkungan

Rumah Sakit berdasarkan Peraturan Menteri Ke sehatan RI Nomor 1204/Meskes/SK/X/2004

tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit.

3.5 PENENTUAN ISU-ISU STRATEGIS

Berdasarkan evaluasi hasil kegiatan didapatkan beberapa masalah yang mempengaruhi

mutu, cakupan dan kualitas pelayanan kesehatan lanjutan, khususnya pada kelas menengah atas,

belum dapat dikemas secara optimal oleh RSKD Ibu dan Anak Pertiwi, yang menerapkan PPK-

BLUD yaitu :

1. Kurangnya jiwa enterpreneur di kalangan rumah sakit pemerintah.

2. Kegamangan dalam melakukan inovasi.

3. Tidak adanya penyediaan modal finansial untuk investasi pengembangan layanan

eksklusif.

4. Belum siap dalam menangani hal-hal yang bersifat bisnis khususnya yang menyangkut

resiko bisnis.

Page 56: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Rumah Sakit sebagai salah satu mata rantai sarana pelayanan kesehatan masyarakat yang memiliki peran

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) RSKD Ibu dan Anak Pertiwi 2018 - 2023

56

5. Unit strategis Bisnis Layanan Ekslusif – BLUD yang sudah ada belum dikelola secara

optimal.

6. Pelayanan kesehatan masyarakat miskin yang menjadi dasar pemikiran bersama melalui

SJSN (Sistem Jaminan Sosial Nasional) oleh Pemerintah pusat maupun daerah.

Page 57: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Rumah Sakit sebagai salah satu mata rantai sarana pelayanan kesehatan masyarakat yang memiliki peran

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) RSKD Ibu dan Anak Pertiwi 2018 - 2023

57

BAB IV

TUJUAN DAN SASARAN

4.1 TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH RSKD IBU DAN ANAK

PERTIWI

Dalam Peningkatan layanan Rumah Sakit Khusus Daerah Ibu dan Anak Pertiwi, Tujuan

yang dinginkan adalah meningkatkan Derajat Kesehatan masyarakat dimana tujuan tersebut

memiliki tiga sasaran dan beberapa idikator kinerja dalam lima tahun kedepan. Sasaran yang

ingin dicapai adalah :

a. Terwujudnya Efisiensi Layanan Rumah sakit dengan Indikator kinerja ada Tiga yaitu BOR

dimana di tahun pertama sebanyak 65 % di tahun ke dua 67 %, tahun ke tiga 68 %, tahun ke

empat 69 %, dan tahun ke lima menibgkat menjadi 70 %.Sehingga dari tahun ketahun

diharapkan ada peningkatan pemanfaatan tempat tidur (%BOR). Pada Indikator ke dua pada

sasaran yang sama bahwa pada tahun pertama ada 2,7 hari, tahun ke dua 2,5 hari, tahun ke

tiga 2 hari, tahun ke empat 1,5 hari dan tahun ke lima 1 hari. Pada Indikator Frekwensi

pemakaian Tempat Tidur Pasien (BTO), ditargetkan ada peningkatan dari tahun ke tahun

seperti pada tahun pertama sebanyak 64 % di tahun ke dua 65 %, tahun ke tiga 66 %, tahun

ke empat 67 %, dan tahun ke lima meningkat menjadi 68 %. Dan pada indikator Rata-Rata

lamanya pasien dirawat hanya tiga hari.

b. Pada Sasaran ke dua yaitu Meningkatnya Mutu Pelayanan Medis dapat dilihat ada dua

indikator akinerja. Yaitu Meningkatnya Angka Kematian Kasar (GDR) dimana pada tahun

pertama 0,6 % tahun ke dua 0,58 %, tahun ke tiga 0,56 %, tahun ke empat 0,54 % dan pada

tahun ke lima sebesar 0,52 % sama halnya dengan indikator ke dua yaitu Menurunya Angka

Kematian Setelah di rawat (NDR) pada tahun pertama 0,3 %, tahun kedua 0,29 %, tahun ke

tiga 0,28 %, tahun ke tiga 0,27 % dan tahun ke lima 0,26 %. Target yang diharapkan adalah

turunnya jumlah angka kematian dari tahun ke tahun baik dengan kejadian GDR maupun

NDR dengan cara meningkatkan mutu pelayanan medis baik dari mutu peningkatan SDM

maupun mutu dari sarana dan prasarananya.

c. Sasaran ke Tiga yaitu Meningkatnya Kualitas Layanan Kepada Masyarakat diaman indikator

kinerja pada tahun pertama 83,11 %, Tahun ke dua 83,61 %, Tahun ketiga 84,11 %, tahun

ke empat 84,61 % dan tahun ke lima 85,11%.

Hal tersebut diatas dapat kita lihat pada tabel yang ada di bawah ini :

Page 58: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Rumah Sakit sebagai salah satu mata rantai sarana pelayanan kesehatan masyarakat yang memiliki peran

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) RSKD Ibu dan Anak Pertiwi 2018 - 2023

58

Tabel IV.6

Tujuan Dan Sasaran Jangka Menengah RSKD Ibu Dan Anak Pertiwi

No Tujuan Sasaran Indikator Kinerja Target Kinerja Pada

1 2 3 4 5

1 Meningkatkan

Derajat

Kesehatan

Masyarakat

1. Terwujudnya

Efisiensi

Layanan Rumah

Sakit

1. Tingkat

Pemanfaatan

Tempat Tidur (%

BOR)

2. Rata-Rata Waktu

penggunaan

Tempat Tidur

(TOI)

3. Frekwensi

Pemakaian

Tempat Tidur

Pasien (BTO)

4. Rata-Rata

Lamanya Pasien

dirawat (LOS)

65 %

2,7 hari

64 %

3 Hari

67 %

2,5 hari

65 %

3 Hari

68 %

2 hari

66 %

3 Hari

69%

1,5 hari

67 %

3 Hari

70%

1 hari

68

68%

3 Hari

2. Meningkatnya

Mutu Pelayanan

Medis

1. Menurunnya

Angka Kematian

Kasar (GDR)

2. Menurunnya

Angka Kematian

Setelah dirawat

(NDR)

0.6 %

0.3 %

0.58 %

0.29 %

0.56 %

0.28 %

0.54 %

0.27 %

0.52 %

0.26%

3. Meningkatnya

Kualitas

Layanan Kepada

Masyarakat

1. Indeks Kepuasan

Masyarakat

83,11% 83,61 % 84,11 % 84,61 % 85,11%

Page 59: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Rumah Sakit sebagai salah satu mata rantai sarana pelayanan kesehatan masyarakat yang memiliki peran

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) RSKD Ibu dan Anak Pertiwi 2018 - 2023

59

BAB V

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Strategi dan Kebijakan RSKD Ibu dan Anak Pertiwi di susun dengan mengacu kepada Visi

dan Misi Gubernur Sulawesi Selatan

VISI :“SULAWESI SELATAN YANG INOVATIF, PRODUKTIF, KOMPETITIF,

INKLUSIF DAN BERKARAKTER”

Misi IV : Mewujudkan Kualitas Manusia Yang Kompetitif, Inklusif, dan berkarakter.

No. Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

1 2 3 4 5

1 Meningkatkan

Derajat

Kesehatan

Masyarakat

1. Terwujudnya

Efisiensi Layanan

Rumah Sakit

Meningkatkan efisiensi

dan Efektifitas Layanan

Rumah Sakit

Peningkatan

kinerja Pelayanan

2. Meningkatnya

Mutu Pelayanan

Medis

Meningkatkan sarana

dan prasasrana dalam

menunjang pelayanan

RS

Peningkatan

sarana dan

prasarana RS

3. Meningkatnya

Kualitas

Layanan Kepada

Masyarakat

Meningkatkan Service

quality yang mencakup

kehandalan,jaminan

kepastian,bukti

laangsung, perhatian

dan daya tanggap serta

Meningkatnya

Sertifikasi tenaga

kesehatan yang ada di

RS

Peningkatan mutu

pelayanan

kesehatan

Page 60: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Rumah Sakit sebagai salah satu mata rantai sarana pelayanan kesehatan masyarakat yang memiliki peran

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) RSKD Ibu dan Anak Pertiwi 2018 - 2023

60

BAB VI

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN

Penetapan program kegiatan prioritas dan kegiatan unggulan di RSKD Ibu dan Anak Pertiwi

dilakukan dengan memperhatikan lingkungan external, internal, visi, misi strategis dan kebijakan

Rumah Sakit, Adapun Program kegiatan pada RSKD Ibu dan Anak Pertiwi terdiri dari 3

program, satu Tujuan, dengan tiga sasaran kerja dan beberapa kegiatan kerja guna menunjang

program kerja yang ada pada RSKA Ibu dan Anak Pertiwi. Adapun Program dan Kegiatan yang

ada pada RSKD Ibu dan Anak Pertiwi terdiri dari :

1) Program upaya kesehatan masyarakat Terdiri dari satu tujuan yaitu Meningkatkan Derajat

Kesehatan Masyarakat. Dengan melihat tiga kegiatan yang ada, yaitu kegiatan pertama

tentang pengukuran kepuasan pelanggan, kegiatan kedua tentang jasa pembersih dan

pengendalian hama (pest control) dan kegiatan ke tiga adalah Pengamanan media promosi

dan infirmasi kegiatan. Anggaran dari ketiga kegiatan tersebut dapat dilihat adanya

peningkatan anggaran dari tahun pertama hingga tahun ke lima yaitu pada tahun 2019

sebesar Rp. 300.000.000,- tahun ke 2020 Rp Rp.400.679.979,- Tahun ke 2021 Rp.

411.824.468,05. Tahun 2022 Rp. 415.584.314,04, Tahun 2023 sebesar Rp. 426.968.818,28.

2) Pada program ke dua yaitu, Program Pengembangan Kapasitas Organisasi dan Tata Laksana

Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), terdapat dua kegiatan yaitu kegiatan pengadaan

alat-alat kesehatan dan kegiatan pembangunan gedung RS. Dimana program kegiatan

tersebut pada tahun 2019-2013 memilik anggaran sebesar Rp. 9.082.842.950,64 dengan

rincian jumlah alat yang akan di siapkan sebanyak 149 unit dengan total anggaran RP.

6.180.842.950,64 dan total jumlah gedung yang akan direhab 5 unit dengan total anggaran

sebesar Rp. 2.902.000.000,-

3) Program Ketiga adalah Program Pengembangan Kapasitas Organisasi dan Tatalaksana

BLUD, terdapat satu kegiatan yaitu Peningkatan Kinerja Pelayanan Rumah Sakit BLUD.

Untuk mengukur kegiatan tersebut dapat dilihat dari jumlah pasien Rawat inap dan jumlah

pasien rawat jalan yang diharapkan dapat meningkat dari tahun ke tahun, sehinggan

pendapat RS juga akan mengalami kenaikan. Seperti dilhat pada tahun 2018 kegiatan total

jumlah pasien yang di rawat di RSKD ibu dan Anak pertiwi sebanyak 12605 Pasien dengan

jumlah pendapatan BLUD RS sebesar Rp. 14.956.580.292,-. Maka di harapakan pada tahun

2019 – 2023 ada peningkatan jumlah pasien rawat jalan maupun rawat inap sebanyak 67896

Pasien dengan total jumlah pendapat BLUD dari tahun 2019 – 2023 sebesar Rp.

99.690.505.298,83.

Page 61: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Rumah Sakit sebagai salah satu mata rantai sarana pelayanan kesehatan masyarakat yang memiliki peran

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) RSKD Ibu dan Anak Pertiwi 2018 - 2023

61

BAB VII

KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN

Penetapan indikator kinerja atau ukuran kinerja akan digunakan untuk mengukur kinerja

atau keberhasilan organisasi dan merupakan syarat penting untuk menetapkan rencana kinerja

sebagai penjabaran dari RPJMD. Secara umum indikator kinerja yang telah ditetapkan oleh

RSKD Ibu dan Anak Pertiwi mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD Provinsi Sulawesi

Selatan, yaitu : Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat.

Adapun Tujuan dan sasaran dari RPJMD Provinsi Sulawesi Selatan Yaitu ;

Tujuan

1. Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat.

Sasaran dan Indikator Kinerja :

1. Sasaran : Terwujudnya Efisiensi Layanan Rumah sakit

Indikaor :

Rata-rata pemanfaatan tempat tidur (BOR)

Rata-rata frekuensi pemakaian tempat tidur pertahun (BTO)

Rata-rata hari tempat tidur kosong (TOI)

Rata-rata hari lama perawatan (LOS)

2. Sasaran : Meningkatnya Mutu Pelayanan Medis

Indikator :

Menurunnya Angka Kematian Kasar (GDR)

Menurunnya Angka Kematian Setelah dirawat > 48 Jam (NDR)

3. Sasaran : Meningkatnya Kualitas Layanan Kepada Masyarakat

Indikator :

Indeks Kepuasan Masyarakat

Page 62: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Rumah Sakit sebagai salah satu mata rantai sarana pelayanan kesehatan masyarakat yang memiliki peran

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) RSKD Ibu dan Anak Pertiwi 2018 - 2023

62

Tabel 7.1

Indikator Kinerja RSKD Ibu dan Anak Pertiwi

Yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD

Urusan

Pemerintahan dan

Prioritas Program

Pembangunan

Daerah

Indikator

Kinerja

Program

Kondisi

Kinerja

pada

awal

periode

RPJMD

Target Capaian Setiap Tahun Kondisi

Kinerja

pada

akhir

periode

RPJMD

2019 2020 2021 2022 2023

1 2 3 4 5 6 7 8 9

a. Program

Pengembangan

Kapasitas

Organisasi dan

Tatalaksana

BLUD

Persentase

peningkatan

pendapatan

RSKD Ibu dan

Anak Pertiwi

100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100%

1. Peningkatan

Kinerja

Pelayanan

RSKD Ibu dan

Anak Pertiwi

1. Jumlah

Pendapatan

BLUD

2. Jumlah Pasien

Rawat Inap

yang terlayani

3. Jumlah pasien

rawat jalan

yang terlayani

14.956.

4193

Pasien

8412

Pasien

15.704.

4297

Pasien

8622

Pasien

16.489

4404

Pasien

8837

Pasien

17.314

4514

Pasien

9057

Pasien

18.179

4626

Pasien

9283

Pasien

19.088

4741

Pasien

9515

Pasien

86.776

22582

Pasien

45314

Pasien

b.Program Upaya

Kesehatan

Masyarakat

Cakupan pasien

yang tertangani

sesuai standar

pelayanan

100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %

1. Pengukuran

Kepuasan

Pelanggan

Indeks

Kepuasan

Pelanggan

82.61 % - 83.61% 84.11 % 84.61 % 85.11 % 85.11 %

Page 63: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Rumah Sakit sebagai salah satu mata rantai sarana pelayanan kesehatan masyarakat yang memiliki peran

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) RSKD Ibu dan Anak Pertiwi 2018 - 2023

63

Urusan

Pemerintahan dan

Prioritas Program

Pembangunan

Daerah

Indikator

Kinerja

Program

Kondisi

Kinerja

pada

awal

periode

RPJMD

Target Capaian Setiap Tahun

Kondisi

Kinerja

pada

akhir

periode

RPJMD 2019 2020 2021 2022 2023

1 2 3 4 5 6 7 8 9

2. Jasa

pembersihan

dan

pengendalian

hama (Pest

Control)

Jumlah jasa

pembersihan

hama

144 kali 144 Kali 144 Kali 144 Kali 144 Kali 144 Kali 720 Kali

3. Pengembangan

media promosi

dan informasi

kesehatan

Jumlah media

promosi dan

informasi yang

tersedia

1 Jenis 2 Jenis 2 Jenis 2 Jenis 2 Jenis 2 Jenis 9 jenis

c. Program

Pengadaan,

Peningkatan

Sarana dan

Prasarana RS/RS

Jiwa/RS Paru-

Paru/RS Mata/RS

Khusus

Cakupan

ketersediaan

sarana dan

prasarana RSKD

Ibu dan Anak

Pertiwi

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

1. Pengadaan Alat-

alat Kesehatan

RS

Jumlah Alat-

Alat Kesehatan

RS yang

Diadakan

884 unit 33 Unit 30 Unit 30 Unit 30 Unit 30 Unit 149 Unit

2. Pembangunan

Gedung RS

Jumlah Unit

Gedung yang di

rehab

2 unit 1 Unit 1 Unit 1 Unit 1 Unit 1 Unit 5 Unit

Page 64: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG · 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Rumah Sakit sebagai salah satu mata rantai sarana pelayanan kesehatan masyarakat yang memiliki peran

RENCANA STRATEGI (RENSTRA) RSKD Ibu dan Anak Pertiwi 2018 - 2023

64

BAB VIII

P E N U T U P

Renstra berfungsi sebagai dokumen perencanaan strategis yang disusun dan dirumuskan

setiap lima tahun (perencanaan jangka menengah) yang secara sistematis mengedepankan isu-

isu lokal dan selanjutnya diterjemahkan ke dalam bentuk strategis kebijakan dan rencana

pembangunan yang terarah dan berkesinambungan sehingga dapat diimplementasikan secara

bertahap sesuai dengan skala prioritas dan kemampuan anggaran pembiayaan.

Renstra RSKD Ibu dan Anak Pertiwi Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2018-2023 ini

merupakan dokumen perencanaan teknis strategis lima tahunan dalam kerangka pencapaian Visi

dan Misi, yang akan dipergunakan sebagai acuan bagi program kerja dan kegiatan pada RSKD

Ibu dan Anak Pertiwi Provinsi Sulawesi Selatan

Dengan demikian Renstra merupakan kerangka landasan bagi penyusunan arah,

kebijakan dan strategis implementasi APBD RSKD Ibu dan Anak Pertiwi Provinsi Sulawesi

Selatan serta memberikan arah kejelasan kinerja bagi Pelaksana Teknis Kegiatan dan Pelaksana

Kegiatan dalam melaksanakan kebijakan, program dan kegiatan, serta apabila dikemudian hari

terjadi perubahan-perubahan situasi atau kondisi yang dapat mempengaruhi pelaksanaan Renstra

RSKD Ibu dan Anak Pertiwi Provinsi Sulawesi Selatan, maka Renstra dapat ditinjau kembali dan

dilakukan penyesuaian seperlunya.

Dengan telah tersusunnya Rencana Strategik 2018-2023, Dokumen ini agar senantiasa

dijadikan sebagai acuan dalam melaksanakan setiap program/kegiatan yang dituangkan ke dalam

Renja dan tugas-tugas yang dilaksanakan oleh RSKD Ibu dan Anak Pertiwi Provinsi Sulawesi

Selatan untuk meningkatkan kinerja sesuai dengan Visi dan Misi yang telah menjadi komitmen

bersama.

Makassar, Oktober 2018

Plt.Direktur RSKD Ibu dan Anak Pertiwi,

H. TURA, S.Si, M.Kes Pangkat : Pembina

NIP. 19650123 198803 1 004