BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakanglibrary.palcomtech.com/pdf/5592.pdf · 2018. 4. 25. · yang...

110
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berdasarkan definisi dari WHO (World Health Organization) Rumah Sakit adalah keseluruhan dari organisasi dan medis, yang berfungsi memberikan pelayanan kesehatan lengkap kepada masyarakat baik kuratif maupun rehabilitiatif. Dimana output layanannya menjangkau pelayanan keluarga dan lingkungan, Rumah Sakit juga merupakan pusat pelatihan tenaga kesehatan serta untuk penelitian biososial. Upaya kuratif adalah adalah suatu kegiatan atau serangkaian kegiatan pengobatan yang ditujukan untuk penyembuhan penyakit, pengurangan penderitaan akibat penyakit, pengendalian penyakit, atau pengendalian kecacatan agar kualitas penderita dapat terjaga seoptimal mungkin. Pengertian upaya rehabilitatif adalah kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan untuk mengembalikan bekas penderita ke dalam masyarakat sehingga dapat berfungsi lagi sebagai anggota masyarakat yang berguna untuk dirinya dan masyarakat semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuannya. Penyelenggaraan pelayanan Rumah Sakit, maka Rumah Sakit harus melakukan upaya peningkatan mutu pelayanan umum dan pelayanan penunjang medik baik melalui akreditasi, sertifikasi, ataupun proses peningkatan mutu lainnya. Upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan hal ini dapat diartikan keseluruhan upaya dan kegiatan secara komprehensif dan integrative yang menyangkut struktur, proses, outcome secara objektif, sistematik upaya ini

Transcript of BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakanglibrary.palcomtech.com/pdf/5592.pdf · 2018. 4. 25. · yang...

Page 1: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakanglibrary.palcomtech.com/pdf/5592.pdf · 2018. 4. 25. · yang memberikan pelayanan pada kesehatan paru yang dilengkapi dengan pelayanan gawat darurat,

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Berdasarkan definisi dari WHO (World Health Organization) Rumah

Sakit adalah keseluruhan dari organisasi dan medis, yang berfungsi memberikan

pelayanan kesehatan lengkap kepada masyarakat baik kuratif maupun

rehabilitiatif. Dimana output layanannya menjangkau pelayanan keluarga dan

lingkungan, Rumah Sakit juga merupakan pusat pelatihan tenaga kesehatan serta

untuk penelitian biososial. Upaya kuratif adalah adalah suatu kegiatan atau

serangkaian kegiatan pengobatan yang ditujukan untuk penyembuhan penyakit,

pengurangan penderitaan akibat penyakit, pengendalian penyakit, atau

pengendalian kecacatan agar kualitas penderita dapat terjaga seoptimal mungkin.

Pengertian upaya rehabilitatif adalah kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan

untuk mengembalikan bekas penderita ke dalam masyarakat sehingga dapat

berfungsi lagi sebagai anggota masyarakat yang berguna untuk dirinya dan

masyarakat semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuannya.

Penyelenggaraan pelayanan Rumah Sakit, maka Rumah Sakit harus

melakukan upaya peningkatan mutu pelayanan umum dan pelayanan penunjang

medik baik melalui akreditasi, sertifikasi, ataupun proses peningkatan mutu

lainnya. Upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan hal ini dapat diartikan

keseluruhan upaya dan kegiatan secara komprehensif dan integrative yang

menyangkut struktur, proses, outcome secara objektif, sistematik upaya ini

Page 2: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakanglibrary.palcomtech.com/pdf/5592.pdf · 2018. 4. 25. · yang memberikan pelayanan pada kesehatan paru yang dilengkapi dengan pelayanan gawat darurat,

2

berlanjut pada pemantauan dan menilai mutu dan kewajaran pelayanan terhadap

pasien, menggunakan peluang untuk meningkatkan pelayanan pasien, dan

memecahkan masalah-masalah yang terungkapkan sehingga pelayanan yang

diberikan di Rumah Sakit berdaya guna dan berhasil guna.

Bentuk pelayanan yang dibutuhkan oleh pasien adalah informasi

pelayanan dokter, fasilitas, informasi rawat inap, informasi laboratorium,

radiologi, PKMRS, farmasi, sanitasi lingkungan dan ketersediaan kamar bagi

pasien yang akan melakukan rawat inap. Diharapkan selain informasi pelayanan

terhadap pasien dilakukan dengan cara lebih tanggap terhadap semua keluhan

yang dialami oleh pasien. Rumah Sakit Khusus Paru Palembang belum memiliki

sebuah metode pelayanan informasi kepada pasein dan masyarakat luas yang

terkomputerisasi sehingga data pelayanan hanya didapatkan dengan cara datang

langsung ke Rumah Sakit, selain belum adanya informasi pelayanan data

pemeriksaan pasien dan ketersediaan kamar rawat inap bagi pasien belum

dilakukan dengan terkomputerisasi sehingga informasi menjadi sulit didapatkan

karena harus menunggu dari bagian-bagian yang bersangkutan.

Penyampaian informasi dengan memanfaatkan teknologi website

diperlukan untuk memberikan informasi terbaru dan gambaran mengenai

pelayanan yang dilakukan oleh Rumah Sakit Khusus Paru Palembang. Selain itu

website juga dimanfaatkan untuk mendukung komputerisasi dan membangun

database pasien yang melakukan pemeriksaan di Rumah Sakit Khusus Paru

Palembang karena jumlah pasien yang semakin meningkat berdasarkan grafik 1.1

Page 3: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakanglibrary.palcomtech.com/pdf/5592.pdf · 2018. 4. 25. · yang memberikan pelayanan pada kesehatan paru yang dilengkapi dengan pelayanan gawat darurat,

3

Kerangkapan data pemeriksaan atau tidak akuratnya data pelayanan

pemeriksaan terhadap pasien akan berpengaruh terhadap pelayanan pemeriksaan

pasien tersebut dan hal ini menyebabkan tidak akuratnya hasil pemeriksaan pasien

tersebut. Selain hasil pemeriksaan yang terkadang terjadi kerangkapan informasi

rawat inap yang akan dilakukan pasien sering kali terjadi keterlambatan karena

harus mengumpulkan informasi dari berbagai sumber untuk mengetahui informasi

ketersediaan kamar sehingga menyebabkan proses rawat inap pasien menjadi

terhambat. Banyaknya pasien yang terdaftar pada Rumah Sakit Khusus Paru

Palembang memacu pihak Rumah Sakit untuk memiliki sistem manajemen

pelayanan Rumah Sakit yang berbasis komputerisasi dan terpusat. Grafik 1.1

adalah grafik data pasien sepanjang tahun 2013.

Grafik.1.1 Pasien Lama Dan Pasien Baru Rumah Sakit Khusus Paru Prov.

Sum-Sel Sepanjang Tahun 2013-2014

Sumber: RS Khusus Paru Palembang

836 872

692 727

491

562

469 422

0

100

200

300

400

500

600

700

800

900

1000

Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV

Pasien Baru

Pasien Lama

Page 4: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakanglibrary.palcomtech.com/pdf/5592.pdf · 2018. 4. 25. · yang memberikan pelayanan pada kesehatan paru yang dilengkapi dengan pelayanan gawat darurat,

4

Berdasarkan grafik 1.1 terjadi kenaikan jumlah pengunjung pada Rumah

Sakit Khusus Paru Palembang, dengan jumlah kenaikan yang cukup tinggi ini

maka Rumah Sakit dituntut untuk meningkatkan metode pelayanan kepada pasien.

Data penunjang medik dan informasi pelayanan Rumah Sakit yang terintegritas

dan terpusat akan memberikan kemudahan dan meningkatkan kinerja semua

komponen yang ada pada Rumah Sakit Khusus Paru Palembang.

Untuk memberikan kemudahan dalam perancangan dan pengumpulan data

yang dibutuhkan dalam penelitian ini maka penulis akan menggunakan WSDM

(Website Design Method) dalam metode pengembangan dan pengumpulan data

yang dibutuhkan dalam membangun sebuah sistem dan teknologi yang

dibutuhkan oleh Rumah Sakit Khusus Paru Palembang. Berdasarkan kebutuhan

tersebut Penulis tertarik mengangkat judul laporan penelitian ini dengan judul

“Sistem Informasi Pelayanan Rumah Sakit Khusus Paru Provinsi Sumatera

Selatan Berbasis Web dengan Website Design Method (WSDM) ”.

1.2. Rumusan Masalah

Permasalahan yang akan dibahas dalam penulisan penelitian ini adalah

“Membangun sebuah website yang menjadi sebuah sistem informasi pelayanan

Rumah Sakit Khusus Paru yang akan digunakan untuk mendukung pelayanan

penunjang medik dan informasi pelayanan Rumah Sakit Khusus Paru dengan

menggunakan metode WSDM (Website Design Method)?”.

Page 5: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakanglibrary.palcomtech.com/pdf/5592.pdf · 2018. 4. 25. · yang memberikan pelayanan pada kesehatan paru yang dilengkapi dengan pelayanan gawat darurat,

5

1.3. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup yang akan dibahas Penulis pada penelitian ini meliputi:

1. Bentuk pelayanan yang dibutuhkan oleh pasien adalah informasi pelayanan

dokter, fasilitas, dan rekam medik pemeriksaan pasien.

2. Metode pengembangan sistem menggunakan WSDM (Website Design

Method).

3. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah PHP dengan database MySQL.

4. Bentuk metode pemrograman dengan menggunakan pemrograman terstruktur

dengan menggunakan alat pengembangan sistem yaitu DFD (Data Flow

Diagram) dan ERD (Entity Relationalship Diagram).

1.4. Tujuan Penelitian

Tujuan yang diharapkan penulis terhadap penelitian ini adalah

menghasilkan sebuah website yang dapat membantu pihak Rumah Sakit Khusus

Paru Palembang dalam peningkatan informasi pelayanan Rumah Sakit kepada

masyrakat.

1.5. Manfaat Penelitian

1.5.1. Manfaat untuk Penulis

1. Menambah pengetahuan dan wawasan bagi mahasiswa.

2. Untuk menerapkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang di

dapat selama menjalani studi perkuliahan.

Page 6: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakanglibrary.palcomtech.com/pdf/5592.pdf · 2018. 4. 25. · yang memberikan pelayanan pada kesehatan paru yang dilengkapi dengan pelayanan gawat darurat,

6

1.5.2. Manfaat untuk Rumah Sakit Khusus Paru Palembang

1. Dengan adanya website dapat membantu pihak Rumah Sakit

menyampaikan informasi pelayanan yang dilakukan oleh pihak Rumah

Sakit Khusus Paru Palembang.

2. Dengan adanya website dapat membantu pihak Rumah Sakit dalam

membuat database data pasien yang melakukan pemeriksaan.

3. Dengan adanya website dapat membantu pihak Rumah Sakit dalam

menyampaikan informasi kehadiran dokter di Rumah Sakit dan jadwal

konsultasi dokter.

4. Dengan adanya website dapat membantu pasien dalam mendapatkan

program kegiatan yang dilakukan oleh Rumah Sakit Khusus Paru

Palembang.

1.5.3. Manfaat untuk Akademik

Sebagai Referensi penulis dikemudian hari agar melakukan penelitian

untuk membuat aplikasi menjadi lebih baik, serta sebagai masukkan dalam

penulisan ilmiah yang lebih baik dimasa yang akan datang.

1.6. Sistematika Penulisan

Demi terwujudnya suatu hasil yang baik dalam penyusunan skripsi ini,

penulis menggunakan sistematika penulisan yang sesuain dengan ketentuan yang

diberikan, sistematika penulisan tersebut antara lain meliputi:

Page 7: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakanglibrary.palcomtech.com/pdf/5592.pdf · 2018. 4. 25. · yang memberikan pelayanan pada kesehatan paru yang dilengkapi dengan pelayanan gawat darurat,

7

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini penulis akan menguraikan tentang latar belakang,

perumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan penelitian,

manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Bab ini penulis akan membahas tentang sejarah singkat, visi, misi

dan tujuan organisasi, struktur organisasi, pembagian tugas dan

wewenang dan aktivitas organisasi.

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini akan membahas tentang landasan teori dan penelitian

sebelumnya.

BAB IV METODE PENELITIAN

Bab ini akan membahas tentang metode penelitian, teknik

pengembangan sistem, alat pengembangan sistem, teknik

pengujian yang akan digunakan, dan teknik pengumpulan data.

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini penulis akan membahas tentang analisa sistem, analisis

hasil penelitian, desain sistem yang diusulkan, serta hasil dan

pembahasan.

BAB VI PENUTUP

Bab terakhir ini penulis menarik simpulan dari pembahasan

masalah dan memberikan saran yang bermanfaat bagi Rumah

Sakit Khusus Paru Palembang dan penelitian selanjutnya.

Page 8: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakanglibrary.palcomtech.com/pdf/5592.pdf · 2018. 4. 25. · yang memberikan pelayanan pada kesehatan paru yang dilengkapi dengan pelayanan gawat darurat,

8

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSHAAN

2.1. Profile Perusahaan

2.1.1. Sejarah Perusahaan

Didirikan pada tahun 1955 dengan nama Balai Pengobatan Penyakit Paru-

Paru (BP4) Palembang dengan status bangunan adalah hak milik Depkes RI, yang

terletak dipusat kota Palembang tepatnya di Jalan. Merdeka No.10 Kecamatan Ilir

Barat I Palembang. Luas lantai bangunan BP4 Palembang 1707 m2

dengan luas

tanah 2527m2.

Rumah Sakit Khusus Palembang adalah Salah satu Rumah Sakit khusus

yang memberikan pelayanan pada kesehatan paru yang dilengkapi dengan

pelayanan gawat darurat, rawat jalan, rawat inap, tindakan dan penunjang medik

(apotik, laboratorium, radiologi, gizi) yang diselenggarakan mengikuti peraturan

perundangan yang berlaku berkaitan dengan metode profesi dan sumber daya

yang dipergunakannya.

Dengan diberlakukannya UU No.22 Tahun 1999 tentang Otonomi Daerah

dan adanya perubahan status BP4 menjadi Rumah Sakit Khusus Paru Berdasarkan

Perda Provinsi Sumatera Selatan No.14 Tahun 2001, maka Rumah Sakit Khusus

Paru yang merupakan unit pelaksana teknis dinas mempunyai kewenangan dalam

Page 9: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakanglibrary.palcomtech.com/pdf/5592.pdf · 2018. 4. 25. · yang memberikan pelayanan pada kesehatan paru yang dilengkapi dengan pelayanan gawat darurat,

9

pengelolaan operasional Rumah Sakit antara lain dalam perencanaan, pengadaan

dan pendayagunaan peralatan medis maupun non medis.

Mutu pelayanan kesehatan di Rumah Sakit perlu didukung oleh sumber

daya yang dimiliki meliputi sumber daya manusia, sarana, prasarana, peralatan

medis, dan anggaran Rumah Sakit yang memadai. Berdasarkan Visi Rumah Sakit

yaitu ”Terwujudnya Rumah Sakit Khusus Paru Palembang menjadi pusat

pelayanan dan rujukan kesehatan paru terbaik se-Sumatera Selatan”.

2.1.2. Visi

”Terwujudnya Rumah Sakit Khusus Paru Palembang menjadi pusat

pelayanan dan rujukan kesehatan paru terbaik se-Sumatera Selatan”.

2.1.3. Misi

1. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

2. Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana.

3. Meningkatkan mutu pelayanan.

4. Meningkatkan informasi dibidang kesehatan paru.

2.1.4. Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan landasan yang penting, perlu diperhatikan

dan diutamakan, karena struktur organisasi merupakan kerangka kerja yang

disusun sedemikian rupa, sehingga kerangka itu menunjukkan hubungan diantara

bagian-bagian atau bidang kerja maupun orang yang ditetapkan pada

kedudukannya, wewenang serta tanggung jawab masing-masing dalam bentuk

yang teratur untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam organisasi.

Page 10: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakanglibrary.palcomtech.com/pdf/5592.pdf · 2018. 4. 25. · yang memberikan pelayanan pada kesehatan paru yang dilengkapi dengan pelayanan gawat darurat,

10

Sumber: UPTD Rumah Sakit Khusus Paru Palembang 2013

Gambar 2.1. Struktur Organisasi Bidang Rumah Sakit Khusus Paru

Palembang

2.1.5. Tugas dan Wewenang

Instruksi UPTD Rumah Sakit Khusus Paru Palembang memiliki uraian

tugas seksi-seksi dan pegawai sebagai berikut:

1. Kepala Rumah Sakit Khusus Paru

Fungsi dan tugas pokok Kepala Rumah Sakit Khusus Paru sebagai pimpinan

menetapkan, menyarahkan, mengkoordinir serta mengawasi prlaksanaan

pokok pelayanan kesehatan Rumah Sakit guna mencapai tujuan yang di

tetapkan, uraian tugasnya adalah:

a. Mengarahkan, menetapkan program kerja Rumah Sakit jangka panjang,

jangka menengah, dan jangka pendek.

b. Menyusun, mengajukan rencana anggaran pendapatan belanja tahunan

Rumah Sakit kepada Direktur Utama.

Page 11: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakanglibrary.palcomtech.com/pdf/5592.pdf · 2018. 4. 25. · yang memberikan pelayanan pada kesehatan paru yang dilengkapi dengan pelayanan gawat darurat,

11

c. Menetapkan kebijaksanaan pelayanan bidang medis, non medis dan

penunjang medis, serta administrasi dan keuangan.

d. Melaksanakan rencana kerja dan anggaran yang telah disetujui oleh

Direktur Utama.

e. Mengarahkan, menetapkan program kerja Rumah Sakit jangka panjang,

jangka menengah, dan jangka pendek.

f. Menyusun, mengajukan rencana anggaran pendapatan belanja tahunan

Rumah Sakit kepada Direktur Utama.

g. Menetapkan kebijaksanaan pelayanan bidang medis, non medis dan

penunjang medis, serta administrasi dan keuangan.

h. Melaksanakan rencana kerja dan anggaran yang telah disetujui oleh

Direktur Utama.

2. Sup. Bag. Tata Usah

Mengkoordinasikan bahan penyusunan kebijakan, pedoman dan petunjuk

teknis pelaksanaan administrasi umum di bisang tata usaha di lingkungan

Rumah Sakit Khusus Paru Palemmbang, uraian tugasnya adalah:

a. Menetapkan dan mengajukan rencana program kerja dan anggaran dari

bidang medis dan non medis.

b. Menetapkan ketentuan, peraturan dan instruksi pelaksanaan pada bidang

medis dan non medis yang sejalan dengan kebijakan yang dikeluarkan

oleh Direktur Rumah Sakit.

c. Mengkoordinasikan seluruh kegiatan pada bidang medis dan non medis.

Page 12: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakanglibrary.palcomtech.com/pdf/5592.pdf · 2018. 4. 25. · yang memberikan pelayanan pada kesehatan paru yang dilengkapi dengan pelayanan gawat darurat,

12

d. Menilai, mengawasi, dan mengevaluasi pelaksanaan program medis dan

non medis serta melaporkan kepada Direktur Rumah Sakit.

e. Merencanakan dan mengusulkan kesiapan sumber daya manusia serta

sesama pendukung operasional di bidang medis dan non medis Rumah

Sakit kepada direktur.

f. Melakukan evaluasi kerja, penilaian prestasi kerja dan pengarahan kepada

General Manager Medis dan General Manager Non Medis.

g. Bertanggung jawab atas kontinuitas serta pengembangan kerja bidang

medis dan non medis Rumah Sakit.

h. Bertanggung jawab atas segala fasilitas dan sarana pendukung di bidang

medis dan non medis.

i. Bertanggung jawab atas serana pendukung pengembangan operasional

bidang medis dan non medis untuk mendukung kelancaran operasional

Rumah Sakit.

j. Bertanggung jawab atas kesiapan sumber daya manusia, baik dalam

rekruitmen, manajemen dan pengembangan dalam mendukung semua

strategi operasional pengembangan bidang medis dan non medis Rumah

Sakit

k. Membina terlaksananya kegiatan medis dan non medis sesuai dengan

ketentuan yang berlaku.

3. Ketua Komite Medik

Komite Medik mempunyai tugas meningkatkan profesionalisme staf medis

yang bekerja di Rumah Sakit dengan cara melakukan kredensial bagi seluruh

Page 13: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakanglibrary.palcomtech.com/pdf/5592.pdf · 2018. 4. 25. · yang memberikan pelayanan pada kesehatan paru yang dilengkapi dengan pelayanan gawat darurat,

13

staf medis yang akan melakukan pelayanan medis di Rumah Sakit,

memelihara mutu profesi staf medis, uraian tugasnya adalah:

a. Mengkoordinasikan dan mengevaluasi semua kegiatan SMF/Panitia yang

ada di Rumah Sakit.

b. Memberikan usulan/masukan rencana kebutuhan tenaga medis kepada

Direktur Rumah Sakit.

c. Melaporkan rencana program kerja Komite Medik dan hasil kerja Komite

Medik dan panitia-panitia Komite Medik kepada Direktur Rumah Sakit.

d. Melakukan seleksi tenaga medis yang akan bekerja di RS. dan menilai

kemampuan Dokter/SMF dengan menugaskan Panitia Kredensial dan

melaporkan hasil seleksi kepada Direktur Rumah Sakit.

e. Mernberikan masukan kepada Direktur Rumah Sakit mengenai rencana

pemeliharaan/pengadaan peralatan dan penggunaan alat-alat kesehatan

setelah mendengarkan pertimbangan dari Anggota Komite Medik.

f. Menyampaikan hasil monitoring dan evaluasi penggunaan obat di Rumah

Sakit.

g. Melaksanakan pembinaan etika profesi serta mengatur kewenangan

profesi anggota staf medis fungsional dan menyampaikan kepada

Direktur Rumah Sakit

h. Memimpin rapat Komite Medik.

i. Melaksanakan tugas-tugas lainnya di bidang medis yang ditetapkan oleh

Direktur Rumah Sakit.

Page 14: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakanglibrary.palcomtech.com/pdf/5592.pdf · 2018. 4. 25. · yang memberikan pelayanan pada kesehatan paru yang dilengkapi dengan pelayanan gawat darurat,

14

4. SPI (Satuan Pengawas Internal)

Membantu kepala Rumah Sakit Paru dalam melaksanakan pemeriksaan intern

keuangan dan operasional, memberikan penilaian dan rekomendasi Direktur

Utama agar kegiatan Rumah Sakit menyarah pada sasarannya secara efektif

dan ekonomis, uraian tugasnya adalah:

a. Melaksakan pemeriksaan semua unsure pelaksaan kegiatan di lingkungan

Rumah Sakit meliputin:

1) Mengelola administrasi keuangan.

2) Administrasi pelayanan.

3) Administrasi umum dan SDM (Sumber Daya Manusia)

b. Melakukan pengujian serta penilaian atas hasil laporan berkala atau

sewaktu-waktu dari setiap unsure pelaksana kegiatan di lingkungan

Rumah Sakit atas petunjuk kepala Rumah Sakit khusus paru.

c. Melakukan penelusuran mengenai kebeneran laporan / informasi tentang

hambatan, penyimpangan dan pengalagunaan wewenang.

d. Memberikan saran dan alternative pemecahan masalah kepada kepala

Rumah Sakit khusus paru dalam hal terjadinya penyimpangan.

5. Umum

Melaksanakan dan menyelesaikan urusan perlengkapan agar berjalan dengan

baik sesuai ketentuan yang berlaku, uraian tugasnya adalah:

a. Membantu Kepala Bagian Umum dan SDM dalam perencanaan,

koordinasi, dan pengawasan dibidang pemeliharaan Rumah Sakit.

Page 15: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakanglibrary.palcomtech.com/pdf/5592.pdf · 2018. 4. 25. · yang memberikan pelayanan pada kesehatan paru yang dilengkapi dengan pelayanan gawat darurat,

15

b. Membantu perencanaan dan target operasional pelayanan pada bagian

Transportasi, Listrik, AC, Oksigen dan Air, Bangunan, Taman, dan Kurir.

c. Merencanakan dan menetaptan SDM baik dalam recruitment,

manajemenen dan pengembangan untuk bagian Transportasi, Listrik, AC,

Oksigen dan Air, Bangunan, Taman, dan Kurir di untuk diajukan Kepada

Kepala Bagian Umum dan SDM.

d. Mempersiapkan dan melaksanakan manajemen operasioanl pelayanan

bagian Transportasi, Listrik, AC, Oksigen dan Air, Bangunan, Taman dan

kurir.

e. Melakukan evaluasi kerja, penilaian prestasi kerja dan pengarahan kepada

para kepala seksi dibawahnya, dalam lingkup pemeliharaan Rumah Sakit.

f. Memberikan saran dan pertimbangan kebijaksanaan dibidang

pemeliharaan Rumah Sakit kepada Kepada Bagian Umum dan SDM.

g. Menilai dan mengusulkan kepada Kepala Bagian Umum dan SDM

tentang penerimaan kenaikan pangkat, gaji, dan pemberhentian pegawai

dibagian umum dan pemeliharaan Rumah Sakit.

h. Bertanggung jawab atas kontinuitas dan pengembangan operasional

bagian umum dan pemeliharaan Rumah Sakit.

i. Bertanggung jawab atas kesiapan SDM baik dalam recruitment,

manajemen dan pengembanagan dalam mendukung semua strategi

operasional Rumah Sakit.

j. Bertanggung jawab atas administrasi dan pemeliharaan seluruh kendaraan

operasional.

Page 16: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakanglibrary.palcomtech.com/pdf/5592.pdf · 2018. 4. 25. · yang memberikan pelayanan pada kesehatan paru yang dilengkapi dengan pelayanan gawat darurat,

16

k. Bertanggung jawab atas pencatatan dan pengaturan penggunaan kendaraan

operasional

l. Melaksakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian Umum

dan SDM.

6. HUMAS (Hubungan Masyarakat)

Membantu Kepala Bagian Tata Usaha dalam menyelesaikan kegiatan,

perumusan kebijakan Rumah Sakit sesuai ketentuan hokum dan peraturan

yang berlaku, menyediaan gukungan kerjasama dan meningkakan komunikasi

dua arah, uraian tugasnya adalah:

a. Menyusun program pelaksanaan, perencanaan, dan penyelenggaraan

kegiatan marketing dan humas untuk meningkatkan kinerja Rumah Sakit

yang optimal kepada pasien, keluarga pasein dan masyarakat.

b. Membantu pelakasanaan rekruitmen tenaga marketing.

c. Mengawasi, mengevaluasi dan menggerakan marketing activity serta

penilaian atas prestasi kerja bagian customer service dan administrasi.

d. Bertanggung jawab atas kelanjutan dan pengembangan pelayanan

marketing di Rumah Sakit.

e. Menjalin hubungan yang baik kepada corporate customers Rumah Sakit.

f. Bertanggung jawab dalam kejelasan dan keakuratan perjanjian kerja sama

(PKS) setiap corporate customers Rumah Sakit.

g. Bertanggung jawab atas pembayaran jasa (fee) insentif untuk kecelakaan

lalu lintas (KLL) kepada pihak-pihak yang berhak

Page 17: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakanglibrary.palcomtech.com/pdf/5592.pdf · 2018. 4. 25. · yang memberikan pelayanan pada kesehatan paru yang dilengkapi dengan pelayanan gawat darurat,

17

h. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh General Manager Non

Medis.

7. SDM (Sumber Daya Manusia)

Melakukan urusan pengembangan dan kesejahteraan pegawai serta jabatan

fungsional, uraian tugasnya adalah:

a. Membantu Kepada Bagian Umum dan SDMB dalam perencanaan

koordinasi, pembinaan, dan pengawasan dibidang kepewaian.

b. Merencanakan dan mempersiapkan SDM baik dalam recruitment dan

pengembangan untuk saksi-saksi di bawahnya untuk diajukan kepada

Kepala Bagian Umum dan SDM.

c. Menyelenggarakan arsip dan administrasi kepegawaian yang lengkap,

akurat dan terrarah.

d. Bertanggung jawab atas setiap rekrutmen pegawai baru dengan persetujuan

Kepala Bagian Umum dan SDM.

e. Bertanggung jawab atas pengolahan data pegawai dan pengarsipan yang

lengkap dan akurat.

f. Melaksanakan pembinaan terhadap pegawai.

g. Membantu Kepala Bagian Umum dan SDM untuk pembuatan training plan

untuk pegawai Rumah Sakit dengan koordinasi dengan bagian Medis dan

Non Medis.

h. Membangun dan menjaga hunungan baik dengan institusi pendidikan dan

pelatihan di luar Rumah Sakit.

Page 18: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakanglibrary.palcomtech.com/pdf/5592.pdf · 2018. 4. 25. · yang memberikan pelayanan pada kesehatan paru yang dilengkapi dengan pelayanan gawat darurat,

18

i. Merencanakan dan membuat Standar Operasional Prosedur untuk semua

pegawai di Rumah Sakit berkoordinasi dengan bagian medis dan non

medis.

j. Membantu Kepala Bagian Umum dan SDM dalam kelengkapan

administrasi pegawai mencakup cuti karyawan, asuransi kesehatan,

jamsostek, dan kontrak kerja karyawan.

k. Bertanggung jawab dalam penghitungan lembur dan gaji karyawan setiap

bulannya.

l. Bertanggung jawan atas kegiatan operasional security (keamanan).

m. Melaksankan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian Umum

dan SDM.

8. Kepala Bagian Keuangan

Wajib menyelenggarakan pelaksanaan pembukuan terhadap seluruh kerja

penerimaan yang termasuk di dalam anggaran pendapatan Rumah Sakit,

uraian tugasnya adalah:

a. Melakukan pengawasan, penyetoran, dan penagihan uang dari Bank.

b. Merencanakan dan mempersiapkan system pelaporan keuangan untuk

menjamin pelaporan operasional Rumah Sakit tepat waktu kepada Dewan

Direksi Rumah Sakit, baik triwulan, semester, maupun tahunan.

c. Menyiapkan Laporan Keuangan periode dan tahunan beserta penjelasan

dan analisanya.

d. Bertanggung jawab atas kelancaran penyusunan laporan keuangan

perusahaan baik secara periodic maupun tahunan.

Page 19: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakanglibrary.palcomtech.com/pdf/5592.pdf · 2018. 4. 25. · yang memberikan pelayanan pada kesehatan paru yang dilengkapi dengan pelayanan gawat darurat,

19

e. Menyiapkan urusan rencana anggaran pendapatan dan belanja triwulan dan

tahunan perusahaan berserta penjelasannya.

f. Melakukan pengawasan dalam menjalankan anggaran pendapatan belanja

perusahaan.

g. Menyiapkan dan menganalisa laporan anggaran bulanan dan tahunan dan

penjelasannya.

h. Mengkomunikasikan, memelihara dan mengendalikan pelaksanaan

anggaran yang telah ditetapkan semua tingkat manajemen.

i. Mengajukan usulan perbaikan, pengantian, atau penambahan (investasi) di

unitnya kepada General Manager Non Medis.

j. Menyetujui dokumen transaksi keuangan yang akan diproses dalam

pembukuan.

k. Menyampaikan usul-usul perbaikan dibidang akuntansi dan laporan

keuangan kepada General Manager Non Medis.

l. Melakukan evaluasi kerja, penilaian prestasi kerja dan pengarahan kepada

para bawahan langsung yang berada dalam lingkup bagian keuangan

ruamah sakit.

9. Bagian Perencanaan dan Program

Melaksanakan dan menyusun Evaluasi program, uraian tugasnya adalah:

a. Menyusun rancangan kegiatan Sub Bagian Program, perencanaan dan

Evaluasi Program (pelaporan) berdasarkan langkah-langkah operasional

bagian dan hasil evaluasi tahun sebelumnya serta data yang ada untuk

menjadi pedoman dalam melaksanakan tugas.

Page 20: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakanglibrary.palcomtech.com/pdf/5592.pdf · 2018. 4. 25. · yang memberikan pelayanan pada kesehatan paru yang dilengkapi dengan pelayanan gawat darurat,

20

b. Mengkoordinir, membagi tugas, memberi petunjuk dan memeriksa hasil

kerja bawahan agar tercapai efektifitas pelaksaan tugas.

c. Melakasankan pembinaan disiplin terhadap bawahan sesuai peraturan

perundang-undangan yang berlaku agar terciptanya PNS yang handal,

prefesional dan baermoral.

d. Menganalisa penyusunan Renstra, LAKIP, RKA.

e. Membantu Kepala Rumah Sakit dan Sub Bagian Tata Usaha dalam

menyusun kebijakan.

f. Merencanakan kegiatan pengumpulan data, mengolah dan menganalisa

serta menyusun perencanaan dan laporan berdasarkan ketentuan dan

prosedur yang berlaku agar program yang tersusun dapat mengakomodir

kebutuhan yang ada di Rumah Sakit Khusus Paru.

10. Bagian Perlengkapan dan Instalasi Rumah Tangga (IRT)

Mengadakan dan mendistribusikan barang asset untuk keperluan Rumah

Sakit, uraian tugasnya adalah:

a. Memimpin pelaksanaan teknis dalam bidang kebersihan, laundry, dapur,

dan gudang umum.

b. Mengawasi kegiatan operasional dan membantu Kepala Bagian Umum

dan SDM.

c. Merencanakan dn mengontrol penggunaan kebutuhan bahan atau barang

bagian kebersihan, laundry, dapur, dan gudang umum.

d. Mengusulkan pembelian bahan atau barang yang dibutuhkan kepada

Kepala Bagian Umum dan SDM.

Page 21: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakanglibrary.palcomtech.com/pdf/5592.pdf · 2018. 4. 25. · yang memberikan pelayanan pada kesehatan paru yang dilengkapi dengan pelayanan gawat darurat,

21

e. Melakukan evaluasi kerja, penilaian prestasi kerja dan arahan kepada

bawahannyan.

f. Memberikan saran dan mengusulkan kebijaksanaan di bidang kebersihan,

laundry, dapur, dan gudang umum.

g. Menetapkan dan mengawasi jadwal dinas bawahanya dan jadwal-jadwal

kebersihan setiap ruangan Rumah Sakit.

h. Bertanggung jawab atas standar pemeliharaan dan pengisian pengharum

ruangan di Rumah Sakit.

i. Bertanggung jawab atas kelanjutan pelayanan di laudry mulai dari

pengambilan kain kotor, pencucian, penjemuran, pelicinan, dan

pendistribusian.

11. Kepala Seksi Perawatan

Kepala Seksi Perawatan diberi tanggung jawab dan wewenang dalam

membina, mengatur dan menyendalikan kegiatan pelayanan keperawatan

Rumah Sakit, uraian tugasnya adalah:

a. Menyusun program pelaksanaan, perencanaan, dan penyelenggaraan

kegiatan keperawatan untuk memberikan pelayanan yang optimal kepada

pasien dan keluarga pasien.

b. Mengkoordinasi seluruh pelaksanaan kegiatan dalam bagian keperawatan,

yakni mengatur pembagian tugas dan tanggung jawab serta kerja sama di

dalam keperawatan maupun dengan bidang lain yang terkait dalam tugas

pokok keperawatan.

Page 22: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakanglibrary.palcomtech.com/pdf/5592.pdf · 2018. 4. 25. · yang memberikan pelayanan pada kesehatan paru yang dilengkapi dengan pelayanan gawat darurat,

22

c. Mengawasi pelaksanaan peraturan atau ketentuan yang berlaku dan

kegiatan keperawatan secara terus menerus.

d. Memimpin pelaksanaan teknis penyusunan program kerja bagian

keperawatan.

e. Membantu pelaksanaan rekrutmen tenaga keperawatan yang bertugas di

bagian instalasi-instalasi yang dibawahinya

f. Melakukan evaluasi dan penilaian atas prestasi kerja keperawatan secara

harian maupun periodic untuk menilai kemajuan keperawatan, mencari

masalah yang ada dan usaha-usaha penanggulannya.

g. Merencanakan dan mempersiapkan sumber daya manusia yang sesuai

dengan kebutuhan seluruh instalasi keperawatan sejalan dengan target

yang disepakati oleh direktur.

h. Bertanggung jawab atas kontinuitas dan pengembangan pelayanan

keperawatan untuk instalasi-instalasi keperawatan di Rumah Sakit yang

sesuai dengan asuhan keperawatan.

i. Bertanggung jawab atas fasilitas dan sarana pendukung pelayanan

keperawatan untuk instalasi-instalasi keperawatan Rumah Sakit yang

sesuai dengan asuhan keperawatan.

j. Melaporkan pertanggung jawaban evaluasi seluruh kegiatan perawatan

pada wakil direktur.

12. Kepala Seksi Pelayanan / Penunjang Medis

Melakukan pengobatan penderita penyakit paru-paru pernapasan, uraian

tugasnya adalah:

Page 23: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakanglibrary.palcomtech.com/pdf/5592.pdf · 2018. 4. 25. · yang memberikan pelayanan pada kesehatan paru yang dilengkapi dengan pelayanan gawat darurat,

23

a. Mengkoordinasikan seluruh pelaksanaan kegiatan dalam penunjang medis

yang sesuai dengan SOP.

b. Mengawasi pelaksanaan peraturan atau ketentuan yang berlaku dalam

lingkungan bagian penunjang medis.

c. Memimpin pelaksanaan teknis penyusunan program kerja baigan

penunjang medis.

d. Merencanakan dan mengusulkan kesiapan dan pengembangan Sumber

Daya Manusia serta sarana pendukung operasional di bidang Penunjang

Medis kepada Direktur.

e. Mempersiapkan sarana penunjang untuk unit-unit yang ada dibawah

naungannya seperti dokter spesialis yang bertanggung jawab dan personil

yang melayani.

f. Bertanggung jawab atas kontinuitas dan pengembangan operasional

pelayanan kesehatan di bidang Penunjang Medis.

g. Bertanggung jawab atas kesiapan sarana pendukung operasional pada

bidang Penunjang Medis untuk mendukung kelancaran operasional Rumah

Sakit.

h. Bertanggung jawab atas segala fasilitas medis di lingkungan Penunjang

Medis.

i. Bertanggung jawab atas kesiapan Sumber Daya Manusia baik dalam

rekrutmen, dan pengembangannya dalam mendukung semua strategi

operasional pada bidang Penunjang Medis.

Page 24: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakanglibrary.palcomtech.com/pdf/5592.pdf · 2018. 4. 25. · yang memberikan pelayanan pada kesehatan paru yang dilengkapi dengan pelayanan gawat darurat,

24

j. Melakukan evaluasi dan penilaian atas prestasi kerja tenaga medis,

paramedis dan yang bertugas di bagian Penunjang Medis.

k. Memimpin, mengevaluasi, memotivasi, dan mengembangkan bidang

Penunjang Medis.

13. Kepala Ruangan Unit Keperawatan Rawat Jalan

Kepala Unit Rawat Jalan seoramg tenaga keperawatan yang diberi tanggung

jawab dan wewenang dalam mengatur serta mengendalikan kegiatan

pelayanan pekerawatan di unut kerjanya, uraian tugasnya adalah:

a. Mengkoordinir seluruh kegiatan dalam bagian rawat jalan.

b. Mengkoordinir dan mengawasi rawat jalan agar pelaksanaan perawatan

berjalan lancar dan memuaskan sesuai dengan rencana dan program yang

telah ditetapkan oleh Kepala Keperawatan.

c. Mengkoordinir tugas perawatan dalam upaya pelaksanaan asuhan

keperawatan berdasarkan proses.

d. Menerima dan menempatkan pasien rawat jalan sesuai dengan ketentuan

yang ditetapkan oleh Kepala Keperawatan.

e. Mengusahakan agar peraturan-peraturan dan prosedur dalam bidang

perawatan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

f. Melaporkan pertanggung jawaban dan evaluasi seluruh kegiatan di bagian

rawat jalan secara berkala.

g. Memberikan saran dan pertimbangan kebijaksanaan kepada Kepala

Keperawatan.

Page 25: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakanglibrary.palcomtech.com/pdf/5592.pdf · 2018. 4. 25. · yang memberikan pelayanan pada kesehatan paru yang dilengkapi dengan pelayanan gawat darurat,

25

h. Memperlancar hubungan kerja antara perawatan rawat jalan dengan unit

kerja lainnya di lingkungan Rumah Sakit.

i. Menyelenggarakan pertemuan kerja antara perawatan rawat jalan dengan

unit kerja lainnya di lingkungan Rumah Sakit.

j. Bertanggung jawab atas terselenggaranya asuhan keperawatan.

k. Bertanggung jawab atas segala fasilitas atau inventaris yang terdapat di

lingkungan rawat jalan.

l. Bertanggung jawab atas pengelolaan ruangan yang meliputi kebersihan,

kenyamanan, ketertiban dan keamanan.

14. Kelapa Ruangan Keperawatan Unit Gawat Darurat (UGD)

Melaksanakan kegiatan pelayanan gawat darurat 24 jam, uraian tugasnya

adalah:

a. Mengkoordinir seluruh kegiatan dalam bagian UGD (Unit Gawat Darurat)

b. Mengawasi pelaksanaan pemberian pelayanan kesehatan untuk pasien

UGD (Unit Gawat Darurat) dengan Standar Operasional Prosedur (SOP)

c. Mengawasi pelaksanaan peraturan atau ketentuan prosedur yang berlaku

dalam lingkungan di UGD (Unit Gawat Darurat).

d. Memimpin pelaksanaan teknis penyusunan program kerja di UGD (Unit

Gawat Darurat).

e. Melaporkan pertanggung jawaban dan evaluasi seluruh kegiatan di UGD

(Unit Gawat Darurat) secara berkala.

f. Memberikan saran dan pertimbangan kebijaksanaan kepada manajer

keperawatan.

Page 26: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakanglibrary.palcomtech.com/pdf/5592.pdf · 2018. 4. 25. · yang memberikan pelayanan pada kesehatan paru yang dilengkapi dengan pelayanan gawat darurat,

26

g. Memperlancar hubungan kerja antara keperawatan UGD (Unit Gawat

Darurat) dengan unit kerja lainnya di lingkungan Rumah Sakit.

h. Menyelenggarakan pertemuan kerja dalam upaya memperbaiki dan

meningkatkan mutu pelayanan keperawatan.

i. Bertanggung jawab atas terselenggaranya asuhan keperawatan.

j. Bertanggung jawab atas segala fasilitas atau inventris yang terdapat di

lingkungan UGD (Unit Gawat Darurat).

k. Bertanggung jawab atas pengelolaan ruangan UGD (Unit Gawat Darurat)

yang meliputi kebersihan, kenyamanan, ketertiban dan keamanan.

l. Bertanggung jawab atas terlaksananya program pengobatan sesuai rencana

dan advise dokter.

m. Bertanggung jawab atas upaya penanggulangan kegawatan, menyangkut

pelayanan dan pelaksanaan tindakan life support.

15. Kelapa Instasi Gizi

Kepala Instasi Gizi merencanakan, mengatur, mengevaluasi dan

mengembangkan tugas pokok instalasi gizi yang merupa pengadaan dan

penyediaan makanan bagi pasien rawat inap dan petugas jaga, pelayanan gizi

diruang rawat inap, penyuluhan dan rujukan gizi, uraian tugasnya adalah:

a. Mengkoordinir seluruh kebutuhan pada bagian Gizi.

b. Mengkoordinir pelaksanaan teknis pekerjaan pada bagian Gizi.

c. Melaksanakan program kerja yang disusun oleh Manajer Penunjang Medis

yang meliputi:

Page 27: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakanglibrary.palcomtech.com/pdf/5592.pdf · 2018. 4. 25. · yang memberikan pelayanan pada kesehatan paru yang dilengkapi dengan pelayanan gawat darurat,

27

1) Penentuan jumlah porsi dan jenis (menurut diet) makanan yang

diperintahkan oleh Dokter.

2) Mengawasi proses penyediaan makanan kepada pasien.

d. Memperlancar hubungan kerja antara bagian Gizi dan unit kerja lainnya

terutama bagian dapur.

e. Memberikan saran dan pertimbangan kebijaksanaan kepada Manajer

Penunjang Medis.

f. Memberikan Laporan pertanggung jawaban tentang kegiatan Gizi.

g. Menilai dan mengevaluasi setiap pelaksanaan tugas di Gizi.

h. Mengadakan pertemuan kerja dalam upaya memperbaiki dan meningatkan

mutu pelayanan di Gizi.

i. Bertanggung jawab atas segala fasilitas-fasilitas di lingkungan

Gizi/Inventaris Gizi.

j. Bertanggung jawab atas segala obat dan alkes yang masuk dan yang keluar

dari Gizi.

k. Bertanggung jawab atas pengelolaan ruangan yang meliputi kebersihan,

kenyamanan, ketertiban dan keamanan.

l. Bertanggung jawab atas terselenggaranya pelayanan di Laboratorium dan

menjamin kerja sama di dalam upaya mencegah konflik.

16. Kepala Rekam Medik

Melaksanakan peraturan dalam penyelenggaran rekam medic, menyusun

protap juklak SPO di rekam medic, uraian tugasnya adalah:

Page 28: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakanglibrary.palcomtech.com/pdf/5592.pdf · 2018. 4. 25. · yang memberikan pelayanan pada kesehatan paru yang dilengkapi dengan pelayanan gawat darurat,

28

a. Mengkoordinasikan dan mengevaluasi semua kegiatan SMF/Panitia yang

ada di Rumah Sakit

b. Memberikan usulan/masukan rencana kebutuhan tenaga medis kepada

Direktur Rumah Sakit

c. Melaporkan rencana program kerja Komite Medik dan hasil kerja Komite

Medik dan panitia-panitia Komite Medik kepada Direktur Rumah Sakit

d. Melakukan seleksi tenaga medis yang akan bekerja di RS. dan menilai

kemampuan Dokter/SMF dengan menugaskan Panitia Kredensial dan

melaporkan hasil seleksi kepada Direktur Rumah Sakit

e. Mernberikan masukan kepada Direktur Rumah Sakit mengenai rencana

pemeliharaan/pengadaan peralatan dan penggunaan alat-alat kesehatan

setelah mendengarkan pertimbangan dari Anggota Komite Medik.

f. Menyampaikan hasil monitoring dan evaluasi penggunaan obat di Rumah

Sakit

g. Melaksanakan pembinaan etika profesi serta mengatur kewenangan

profesi anggota staf medis fungsional dan menyampaikan kepada

Direktur Rumah Sakit

h. Memimpin rapat Komite Medik.

i. Melaksanakan tugas-tugas lainnya di bidang medis yang ditetapkan oleh

Direktur Rumah Sakit.

Page 29: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakanglibrary.palcomtech.com/pdf/5592.pdf · 2018. 4. 25. · yang memberikan pelayanan pada kesehatan paru yang dilengkapi dengan pelayanan gawat darurat,

29

17. Kepala Laboratorium

Bertindak sebagai coordinator pelaksana pengembangan pelayanan

laboratorium Rumah Sakit serta pelayanan pendidikan di unit laboratorium,

uraian tugasnya adalah:

a. Mengkoordinasi seluruh kebutuhan pada bagian Laboratorium.

b. Mengkoordinasi pelaksanaan teknis pekerjaan pada bagian Laboratorium.

c. Melaksanakan program kerja yang disusun oleh Manajer Penunjang Medis.

d. Mengawasi pelaksanaan kegiatan dan memberikan laporan dan

pertanggung jawaban secara berkala tentang kegiatan pada Manajer

Penunjang Medis.

e. Menilai dan mengevaluasi setiap pelaksanaan tugas di Laboratorium.

f. Mengadakan pertemuan kerja dalam upaya memperbaiki dan

meningkatkan mutu pelayanan di Laboratorium.

g. Bertanggung jawab atas segala fasilitas-fasilitas di lingkungan

Laboratorium/Inventaris Laboratorium.

h. Bertanggung jawab atas pengelolaan ruangan yang meliputi kebersihan,

kenyamanan, ketertiban dan keamanan.

i. Bertanggung jawab atas terselenggaranya pelayanan di Laboratorium dan

menjamin kerja sama di dalam upaya mencegah konflik.

18. Unit PKMRS (Penyuluhan Kesehatan Masyarakat Rumah Sakit)

Memberikan pengertian yang benar dan sikap yang positif bagi individu atau

pasien dan keluarga pasien agar dapat menerapkan cara hidup sehat dan

Page 30: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakanglibrary.palcomtech.com/pdf/5592.pdf · 2018. 4. 25. · yang memberikan pelayanan pada kesehatan paru yang dilengkapi dengan pelayanan gawat darurat,

30

kehidupan sehari-hari atas kesadaran dan kemauan sendiri, uraian tugasnya

adalah:

a. Memberikan pemahaman mengenai bahaya penyakit paru pada umumnya

dan khusus TBC (Tuberculosis)

b. Memberikan pengetahuan mengenai cara penularan yang ditimbulkan bila

pengobatan tidak teratur tidak tuntas

c. Memberikan pengertian tentang pengawas minum obat (PMO)

d. Pengarahan khusus kepada pasien penderita keluhan mental, tuna runggu,

stress dan lain-lain.

19. Unit Tindakan

Melaksanakan semua pelayanan tindakan seperti test montoux, pemasangan

WSD, functie dan TTNA, uraian tugasnya adalah:

a. Membantu Dokter dalam pelaksanan tindakan functie dan TTNA.

b. Melaksankan pelayanan tindakan polik klinik tindakan dan menyiapkan

ruangan dan peralatan di ruang tindakan seperti pelaksanaan test montoux,

pemasangan WSD, functie.

c. Melaksanakan test montoux dan membaca hasilnya.

d. Menyiapkan blanko resep, blanko pemeriksaan laboratorium.

e. Melaksanakan injeksi kepada pasien yang mendapatkan injeksi setiap hari.

f. Menyiapkan peralatan medis untuk tindakan angkat jahitan pasien pasca

pemasangan WSD.

g. Mengajukan permintaan barang dan alat kesehatan untuk pelayanan di

ruang tindakan.

Page 31: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakanglibrary.palcomtech.com/pdf/5592.pdf · 2018. 4. 25. · yang memberikan pelayanan pada kesehatan paru yang dilengkapi dengan pelayanan gawat darurat,

31

20. Unit Radiologi

Koordinator kegiatan radiologi, uraian tugasnya adalah:

a. Bertanggung jawab langsung kepada Kepala Instalasi Radiologi serta

membantumengawasi dan mengetahui pelaksanaan pelayanan radiologi

untuk menjamin kelancran tercapainya pelayanan yang memuaskan sesuai

yang di rencanakan

b. Mengawasi dan membimbing segala bentuk kegiatan para petugas

radiologi, apakah sudah memuaskan bagi pengguna jasa pelayanan

radiologi

c. Membuat jadwal tugas radiographer

d. Membuat prosedur pemeriksaan yang di setujui oleh Kepala Instalasi

Radiologi

e. Meningkatkan mutu pelayanan dengan cara membuat prosedur

pemeriksaan dan pengoprasian alat yang dapat di ketahui oleh semua

radiogpher sesuai dengan standar yang berlaku.

f. Sebagai Pengkoordinir tenaga-tenaga yang ada di radiologi baik

radiogpher maupun operator.

21. Instalasi Farmasi

Menjaga kesinambungan persediaan perbekalan farmasi dan kelancaran

pelayanan di instalasi farmasi, uraian tugas adalah:

a. Membuat perencanaan kebutuhan perbekalan farmasi, ATK, SDM, bahan

dan alat kebersihan serta bahan lain yang diperlukan kegiatan instalasi

farmasi

Page 32: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakanglibrary.palcomtech.com/pdf/5592.pdf · 2018. 4. 25. · yang memberikan pelayanan pada kesehatan paru yang dilengkapi dengan pelayanan gawat darurat,

32

b. Mengatur pelaksanaan tugas kerja di instalasi farmasi

c. Membuat laporan banyaknya jumlah lembar resep, jumlah obat generic dan

non generic yang dilayani setiap bulan

d. Mencatat setiap mutasi obat

e. Memberikan pengarahan dan bimbingan teknis kepada petugas instalasi

farmasi.

f. Membuat daftar obat yang tersedia di rmah sakit, untuk di informasikan

kepada Dokter

22. Unit IPSRS

Melakukan pemeliharaan peralatan, sarana dan prasarana yang ada di Rumah

Sakit, uraian tugasnya adalah:

a. Mengevaluasi kembali cara-cara pemeliharaan

b. Membuat SOP pemeliharaan masing-masing alat

c. Memperluas cakupan pemeliharaan

d. Meningkatkan kemampuan teknis anggota IPS

23. Unit Sanitasi

Mengkoordinir kegiatan pengamatan, pengawasan dan pemberdayaan

masyarakat dalam rangka perbaikan kualitas kesehatan lingkungan untuk

dapat memelihara, melindungi dan meningkatkan cara hidup bersih dan sehat

Rumah Sakit, uraian tugasnya adalah:

a. Pengawasan terhadap kegiatan kebersihan lingkungan, ruang, dan

bangunan Rumah Sakit harus selalu bersih dan tersedia fasilitas sanitasi

secara kuantitas yang memenuhi syarat kesehatan

Page 33: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakanglibrary.palcomtech.com/pdf/5592.pdf · 2018. 4. 25. · yang memberikan pelayanan pada kesehatan paru yang dilengkapi dengan pelayanan gawat darurat,

33

b. Pengawas terhadap kegiatan kebersihan lingkungan kebersihan halaman

Rumah Sakit

c. Mengawasi terhadap kegiatan kebersihan dan mengontrol kegiatan

pembersihan ruangan dan lingkungan Rumah Sakit, pembuangan sampah

sampai distribusi sampah dari kontak sampah sampai ke TPS

d. Kebersihan dan fasilitas sanitasi harus tersedia, terpelihara, serta dalam

keadaan bersih dan terpelihara dari jangkauan hewan pengganggu (vector).

Page 34: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakanglibrary.palcomtech.com/pdf/5592.pdf · 2018. 4. 25. · yang memberikan pelayanan pada kesehatan paru yang dilengkapi dengan pelayanan gawat darurat,

34

BAB III

TINJAUAN PUSTAKA

2. D

3.1. Landasan Teori

3.1.1. Informasi

Menurut Sutabri (2012:22) Informasi adalah data yang telah

diklasifikasikan atau diolah atau diinterprestasikan untuk digunakan dalam proses

pengambilan keputusan.

Menurut Kadir (2008:3) informasi adalah data yang telah diolah menjadi

bentuk yang bermakna dan berguna bagi manusia. Informasi dapat juga diartikan

menjadi data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan

pengetahuan seseorang yang menggunakannya. Dapat disimpulkan bahwa:

1. Informasi bermuara pada data.

2. Memberikan suatu nilai tambah atau pengetahuan bagi yang

menggunakan.

3. Dapat digunakan untuk pengambilan keputusan.

3.1.2. Kualitas Informasi

Menurut Jogiyanto (2005:10), kualitas dari suatu sistem informasi

tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat (accurate), tepat pada

waktunya (timeliness) dan relevan (relevance), tiga hal tersebut dapat dijelaskan

sebagai berikut:

Page 35: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakanglibrary.palcomtech.com/pdf/5592.pdf · 2018. 4. 25. · yang memberikan pelayanan pada kesehatan paru yang dilengkapi dengan pelayanan gawat darurat,

35

1. Akurat

Artinya informasi harus mencerminkan keadaan yang sebenarnya.

2. Tepat Waktu

Berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat.

Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena

informasi adalah landasan didalam pengambilan keputusan, maka

apabila pengambilan keputusan terlambat, maka data berakibat fatal

untuk organisasi

3. Relevan

Berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.

Informasi yang disampaikan harus mempunyai keterkaitan dengan

masalah yang akan dibahas dengan informasi tersebut.

3.1.3. Sistem Informasi

Menurut Jogiyanto (2005:36), sistem informasi adalah suatu sistem di

dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi

harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu

organisasi yang menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang

diperlukan.

Menurut Kadir (2008:7), sistem informasi adalah kombinasi antara

prosedur kerja, informasi, orang dan teknologi informasi yang diorganisasikan

untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi.

Page 36: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakanglibrary.palcomtech.com/pdf/5592.pdf · 2018. 4. 25. · yang memberikan pelayanan pada kesehatan paru yang dilengkapi dengan pelayanan gawat darurat,

36

Sistem informasi selalu menggambarkan, merancang,

menginflementasikan dengan menggunakan proses perkembangan sistematis, dan

merancang sistem informasi berdasarkan analisa kebutuhan. Jadi, bagian utama

dari proses ini adalah mengetahui rancangan dan analisis sistem. Seluruh aktivitas

utama dilibatkan dalam siklus perkembangan yang lengkap. Siklus perkembangan

sistem informasi memiliki tahapan antara lain:

1. Pemeriksaan

2. Analisis

3. Rancangan

4. Menginflementasikan

5. Pemeliharaan

3.1.4. Pelayanan

Menurut Ivancevich, Lorenzi, Skinner dan Crosby (dalam buku Ratminto

& Atik Septi Winarsih, 2012: 2) Pelayanan adalah produk-produk yang tidak

kasat mata (tidak dapat diraba) yang melibatkan usaha-usaha manusia dan

menggunakan peralatan. Sedangkan definisi yang lebih rinci diberikan oleh

Gonroos sebagaimana kutipan diberikut ini: “Pelayanan adalah suatu aktivitas

atau serangkaian aktivitas yang bersifat tidak kasat mata (tidak dapat diraba) yang

terjadi sebagai akibat adanya interaksi antara konsumen dengan karyawan atau hal

- hal lain yang disediakan oleh perusahaan pemberi pelayanan yang dimaksudkan

untuk memecahkan permasalahan konsumen atau pelanggan”.

Pelayanan merupakan kunci keberhasilan dalam berbagai usaha atau

kegiatan yang bersifat jasa, peranannya dalam pelayanan kesehatan masyarakat

Page 37: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakanglibrary.palcomtech.com/pdf/5592.pdf · 2018. 4. 25. · yang memberikan pelayanan pada kesehatan paru yang dilengkapi dengan pelayanan gawat darurat,

37

yaitu untuk memberikan pelayanan kepada pasien dengan sebaik mungkin. Pada

umumnya layanan dalam bentuk perbuatan dilakukan oleh karyawan - karyawan

Rumah Sakit, karena itu faktor keahlian dan keterampilan karyawan tersebut

sangat menentukan terhadap hasil perbuatan atau pekerjaan. Disini faktor

kecepatan dalam pelayanan menjadi keinginan setiap pelanggan dan disertai

dengan kualitas hasil yang baik.

3.1.5. Pelayanan Rumah Sakit

Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:

1333/Menkes/SK/XII/1999 bahwa Pelayanan Rumah Sakit adalah sebuah upaya

yang dilakukan oleh Rumah Sakit untuk tetap bertahan dan berkembang dengan

meningkatkan pelayanan kepada pasien yang sesuai dengan ketentuan atau standar

pelayanan Rumah Sakit.

Pelayanan Rumah Sakit adalah bentuk dari empati Rumah Sakit kepada

pasien dengan cara respek dan cepat tanggap akan kebutuhan pasien, dalam hal ini

kebutuhan pelayanan yang diberikan oleh petugas kesehatan dan standar dari

mutu pelayanan kesehatan yang dimiliki oleh pihak Rumah Sakit tersebut.

Sedangkan mutu pelayanan kesehatan bagi petugas berarti bebas melakukan

segala sesuatu secara profesional, dalam peningkatan derajat kesehatan pasien dan

masyarakat sesuai dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang memadai

serta terlindungi aturan perundang - undangan yang berlaku.

Page 38: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakanglibrary.palcomtech.com/pdf/5592.pdf · 2018. 4. 25. · yang memberikan pelayanan pada kesehatan paru yang dilengkapi dengan pelayanan gawat darurat,

38

3.1.6. Pelayanan Medik sebagai Suatu Sistem

Berdasarkan Peraturan Menkes 262/1979 manajemen pelayanan medik di

Rumah Sakit secara sederhana adalah suatu pengelolaan yang meliputi

perencanaan berbagai sumber daya medik dengan mengorganisir serta

menggerakkan sumber daya tersebut diikuti dengan evaluasi dan kontrol yang

baik, sehingga dihasilkan suatu pelayanan medik yang merupakan bagian dari

sistem pelayanan di Rumah Sakit. Dengan pendekatan sistem pelayanan medik

terdiri beberapa komponen input. Komponen input pada pelayanan mdik terdiri

dari tenaga medik yang merupakan gabungan dari dokter umum, dokter gigi dan

dokter spesialis, staf medik fungsional, komite medik.

3.1.7. Website

Menurut Rianto (2007:2), web adalah fasilitas hypertext yang mampu

menampilkan data berupa teks, gambar, suara, animasi dan multimedia lainnya,

dimana dian tara data-data tersebut saling terkait dan berhubungan satu dengan

yang lainnya. Untuk memudahkan dalam membaca data tersebut dibutuhkan

sebuah browser seperti internet eksplorer, netscape, opera ataupun mozila firefox.

Menurut Raharjo (2011:2), web adalah suatu layanan di dalam jaringan

internet yang berupa ruang informasi. Dengan adanya web, user dapat

memperoleh atau menemukan informasi yang diinginkan dengan cara mengikuti

link (hyperlink) yang disediakan di dalam dokumen yang ditampilkan oleh

aplikasi web browser.

Page 39: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakanglibrary.palcomtech.com/pdf/5592.pdf · 2018. 4. 25. · yang memberikan pelayanan pada kesehatan paru yang dilengkapi dengan pelayanan gawat darurat,

39

1. Website Static

Website Static adalah website yang memiliki halaman front end, yaitu

halaman yang dapat dilihat oleh pengunjung website. Karena fasilitas yang

sangat terbatas, isi dari halaman website static bersifat tetap atau tidak

berubah. Untuk mengganti isi halaman website static maka harus dilakukan

secara manual dengan cara mengganti semua kode-kode HTML.

Website static biasanya digunakan untuk membuat company profile

(profil perusahaan), yaitu jenis website pengumuman berupa brosur online

yang sangat sederhana dan tidak bisa diubah atau dimodifikasi

2. Website Dynamic

Website dynamic adalah website yang dapat diubah atau dilakukan

update. Dalam website dynamic biasanya terdapat dua halaman fornt end dan

halaman back end. Halaman fornt end adalah halaman yang dapat diaksen

oleh pengunjung website sedangkan halaman back end adalah halaman yang

hanya bisa diakses oleh admin website tersebut.

3.1.8. Alat Pengembangan Sistem

3.1.8.1. Model Proses

Menurut Fatta (2007:105), model proses adalah cara formal untuk

menggambarkan bagaimana bisnis beroperasi. Mengilustrasikan aktivitas-aktivitas

yang dilakukan dan bagaimana data berpindah diantara aktivitas-aktivitas itu.

Salah satu model proses yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

Page 40: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakanglibrary.palcomtech.com/pdf/5592.pdf · 2018. 4. 25. · yang memberikan pelayanan pada kesehatan paru yang dilengkapi dengan pelayanan gawat darurat,

40

1. Flowchart

Menurut Romney (2006:191) Flowchart atau bagan alir adalah teknik

analisis yang dipergunakan untuk mendeskripsikan. Flowchart menggunakan

seperangkat simbol untuk menggambarkan prosedur pemrosesan transaksi yang

dipakai oleh perusahaan dan arus data yang melalui sistem. Simbol flowchart

dibagi menjadi beberapa simbol dapat dilihat pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1 Simbol-Simbol Flowchart

No. Simbol Nama Keterangan

1.

Dokumen

Dokumen atau laporan: dokumen

tersebut dapat dipersiapkan dengan

tulisan tangan, atau dicetak dengan

komputer.

2.

Beberapa

tembusan dari

satu dokumen

Digambarkan dengan cara

menumpuk.simbol dokumen dengan

mencetak nomor dokumen di bagian

depan sudut kanan atas.

3.

Input/Output;

Jumlah/Buku

besar

Fungsi input atau output apa pun di

dalam bagan alir program.Juga

dipergunakan untuk mewakili jurnal

dan buku besar dalam bagan alir

dokumen.

4.

Tampilan

Informasi yang ditampilkan oleh

peralatan output on-line, seperti

terminal, monitor, atau layar.

5.

Pengetikan on-

line (on-line

keying)

Masukkan (entry) data melalui

peralatan on-line seperti terminal atau

personal komputer.

1

3 2

Page 41: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakanglibrary.palcomtech.com/pdf/5592.pdf · 2018. 4. 25. · yang memberikan pelayanan pada kesehatan paru yang dilengkapi dengan pelayanan gawat darurat,

41

No. Simbol Nama Keterangan

6.

Terminal atau

personal

komputer.

Simbol tampilan dan pengetikan on-

line dipergunakan bersama untuk

mewakili terminal dan personal

komuter.

7.

Pita transmisi

Secara manual mempersiapkan nilai

total untuk pengendalian;

dipergunakan untuk tujuan

pengendalian.

8.

Pemrosesan

dengan komputer

Fungsi pemrosesan yang dilaksanakan

dengan komputer, biasanya

menghasilkan perubahan atas data

atau informasi.

9.

Proses manual

Pelaksanaan pemrosesan yang

dilaksanakan secara manual.

10.

Proses pendukung

Fungsi pemrosesan yang dilaksanakan

oleh peralatan selain komputer.

11.

Proses pengetikan

Proses yang menggunakan peralatan

pengetikan (contoh:key to disk, cash

register).

12.

Disk magnetis

Data disimpan secara permanen di

dalam disk magnetis; dipergunakan

untuk file utama dan database.

13.

Pita magnetis

Data disimpan di dalam pita

magnetis.

14. Disket Data di simpan didalam disket.

Sumber: Romney dan Steinbart ( 2006:191)

Page 42: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakanglibrary.palcomtech.com/pdf/5592.pdf · 2018. 4. 25. · yang memberikan pelayanan pada kesehatan paru yang dilengkapi dengan pelayanan gawat darurat,

42

2. Data Flow Diagram (DFD)

Menurut Fatta (2007:119), DFD (Data Flow Diagram) merupakan

diagram yang digunakan untuk menggambarkan proses-proses yang terjadi pada

sistem yang akan dikembangkan. Dengan model ini, data-data yang terlibat pada

masing-masing proses dapat diidentifikasi. Ada empat elemen elemen yang

menyusun suatu DFD menurut versi Yourdon/De Marco dapat dilihat pada Tabel

3.2.

Tabel 3.2 Simbol DFD

No Element Data Notasi Keterangan

1. External Entity

Simbol ini digunakan untuk

mengambarkan asal atau tujuan data

2. Data Flow

Simbol ini digunakan untuk

mengambarkan aliran data yang

berjalan

3. Proses

Simbol ini digunakan untuk proses

pengelolahan atau transformasi data

4.

Data Store

Simbol ini digunakan untuk

mengambarkan data flow yang sudah

disimpan atau diarsipkan

Sumber: Fatta (2007: 119)

3.1.8.2. Model Data

Entity Relationship Diagram ( ERD ) Menurut Fatta (2007:121), ERD

adalah gambar atau diagram yang menunjukkan informasi dibuat, disimpan, dan

Page 43: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakanglibrary.palcomtech.com/pdf/5592.pdf · 2018. 4. 25. · yang memberikan pelayanan pada kesehatan paru yang dilengkapi dengan pelayanan gawat darurat,

43

digunakan dalam sistem bisnis. Berikut simbol yang digunakan dalam ERD

menurut versi Chen yang dapat dilihat pada Tabel 3.3.

3. Tabel 3.3 Simbol Entity Relationship Diagram (ERD)

No Nama Elemen Lambang Keterangan

1.

Entitas

Entitas merupakan individu yang

mewakili sesuatu yang nyata

(eksistensinya) dan dapat dibedakan

dari sesuatu yang lain.

2.

Attribute

Properti dari entitas harus digunakan

oleh minimal satu proses bisnis

dipecah dalam detail

3.

Link

Link (garis) penghubung antara

himpunan relasi dengan himpunan

entitas dan himpunan entitas dengan

atributenya

4.

Relationship

Relation menunjukkan adanya

hubungan diantara sejumlah entitas

yang berasal dari himpunan entitas

yang berbeda

4. Sumber: Fatta (2007: 124)

3.1.9. WSDM (Website Design Method)

Menurut Simarmata (2009:217) Website Design Method (WSDM) adalah

pendekatan yang terpusat pada pengguna untuk pengembangan situs web, yaitu

model-model aplikasi yang berdasarkan pada kebutuhan informasi dari kelompok

pengguna.

Page 44: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakanglibrary.palcomtech.com/pdf/5592.pdf · 2018. 4. 25. · yang memberikan pelayanan pada kesehatan paru yang dilengkapi dengan pelayanan gawat darurat,

44

WSDM memecahkan masalah situs Web yang terutama disebabkan oleh

fakta bahwa situs tidak memiliki desain yang mendasari sama sekali, atau bahwa

desain sebagian besar data-driven.

Proses pengembangan pada metode WSDM dibagi ke dalam empat fase

sebagain berikut: pemodelan pengguna, desain konseptual, desain implementasi

dan implementasi yang sebenarnya. Tahap pemodelan pengguna terdiri dari dua

sub-fase: Pengguna Klasifikasi dan Deskripsi Pengguna Kelas. Tahap Desain

Konseptual juga terdiri dari dua sub-tahap: Modeling Obyek dan Desain

Navigational. Proses pengembangan ini dibagi ke dalam empat fase, yaitu:

1. Permodelan Pengguna Sistem

Dalam fase ini, pengguna diklasifikasikan dan dikelompokan dalam

pembelajaran kebutuhan sistem sesuai dengan masing-masing kelompok

pengguna.

2. Desain Konseptual

Dalam fase ini, diagram kelas didesain untuk mewakili model statis

sistem dan model navigasional untuk mewakili kemungkinan dari navigasi.

3. Desain Implementasi

Dalam fase ini, model-model dari desain konseptual diterjemahkan ke

dalam suatu bahasa abstrak yang lebih mudah untuk dimengerti oleh

komputer.

4. Implementasi

Dalam fase ini, hasil desain implementasi ditulis dalam bahasa komputer

khusus.

Page 45: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakanglibrary.palcomtech.com/pdf/5592.pdf · 2018. 4. 25. · yang memberikan pelayanan pada kesehatan paru yang dilengkapi dengan pelayanan gawat darurat,

45

3.2. Penelitian Terdahulu

Berikut ini adalah tabel penelitian terdahulu yang dijadikan sebagai bahan

acuan dan bahan perbandingan.

Tabel 3.4 Penelitian Terdahulu

No Judul Penulis Hasil Penelitian

1 Perancangan Aplikasi Rekam

Medis Klinik Bersalin Biturrahman

Menggunakan Metode Object

Oriented

Eli Munawaroh

Dini Destiani

Asep Deddy

Saputra

(2013)

Klinik Bersalin Baiturrahman

merupakan tempat pelayanan

kesehatan yang

menyelenggarakan pelayanan

bagi wanita hamil, persalinan,

keluarga berencana,

pemeriksaan fisik, pemberian

tindakan medis dan

memberikan informasi hasil

anamnesa. Tujuan dari

penelitian ini adalah

merancang aplikasi rekam

medis klinik bersalin

Baiturahman untuk mencatat

proses dalam proses

pelayanan terhadap pasien.

Metodologi penelitian ini

menggunakan pendekatan

berorientasi objek untuk

menganalisis serta merancang

sistem pengolahan data

rekam medis dengan metode

Unified Approach, dan UML

sebagai tools dalam tahapan

perancangan.

Hasil dari penelitian ini

adalah hanya merancang

aplikasi rekam medis

Antenatal Care (ANC)

berbasis web dengan

menyediakan beberapa

fasilitas diantaranya adalah

pengolahan data pasien ibu

hamil, data bidan, data

anamnesis, data pemeriksaan,

data therapy, data obat, data

rekam medis, laporan data

pasien dan laporan data

rekam medis.

2 Aplikasi Sistem Informasi Rumah

Sakit Berbasis Web pada Sub-

Sistem Farmasi Menggunakan

Framework Prodo,

Eko Handoyo,

Agung Budi

Praseijo, Fuad Noor

Syahhariyang

(2008)

Menghasilkan aplikasi

berbasiskan web dengan

menggunakan framework

Prado berbasiskan bahasa

pemrograman PHP dan

MySQL sebagai basis datanya.

Page 46: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakanglibrary.palcomtech.com/pdf/5592.pdf · 2018. 4. 25. · yang memberikan pelayanan pada kesehatan paru yang dilengkapi dengan pelayanan gawat darurat,

46

No Judul Penulis Hasil Penelitian

Dalam pembuatannya, aplikasi

ini disesuaikan dengan

kebutuhan Rumah Sakit secara

umum. Tentu saja pada

awalnya dilakukan analisa

kebutuhan untuk suatu sistem

informasi Rumah Sakit agar

penyediaan informasi dapat

dilakukan dengan berbasiskan

web.

Aplikasi Sistem Informasi

Rumah Sakit ini dapat

digunakan sebagai sarana

penyedia layanan dan

informasi bagi penggunanya

baik untuk dokter, staf dan

karyawan, maupun pasien

suatu Rumah Sakit dimanapun

dan kapanpun mereka berada.

Pengguna mendapatkan semua

informasi yang akurat karena

informasi yang tersedia

senantiasa diperbaharui.

Aplikasi ini akan lebih baik

jika memiliki keamanan data

yang lebih tinggi dan

penambahan modul.

Kesimpulan Penelitian Terdahulu

1. Perancangan Aplikasi Rekam Medis Klinik Bersalin Biturrahman

Menggunakan Metode Object Oriented

Aplikasi Rekam Medis berbasis web ini dapat mempermudah dan

mempercepat kinerja petugas dalam pencarian data serta pencatatan data

rekam medis pasien di Klinik Bersalin Baiturrahman Garut. Metode yang

digunakan adalah Object Oriented. Perbedaan dengan penelitian yang akan

dilakukan adalah membahas pelayanan Rumah Sakit Khusus Paru dengan

metode WSDM (Website Design Method).

Page 47: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakanglibrary.palcomtech.com/pdf/5592.pdf · 2018. 4. 25. · yang memberikan pelayanan pada kesehatan paru yang dilengkapi dengan pelayanan gawat darurat,

47

2. Aplikasi Sistem Informasi Rumah Sakit Berbasis Web pada Sub-Sistem Farmasi

Menggunakan Framework Prodo

Berdasarkan hasil pengujian dengan metode kotak hitam (black box),

aplikasi berbasis web yang dibangun yaitu SIRS Subsistem Farmasi telah

sesuai dengan yang diharapkan dan dapat berfungsi dengan baik. Penelitian ini

hanya membahas pelayana informasi untuk sub bagian farmasi dengan

menggunakan framework prodo sedangkan penelitian yang akan dilakukan

oleh penulis adalah membangun sistem informasi pelayanan yang ada di

Rumah Sakit Khusus Paru, sistem informasi ini dibangun dalam bentuk

sebuah website yang tidak menggunakan framework tetapi menggunakan

pemrograman terstruktur.

3.3. Kerangka Pemikiran

Berikut ini adalah gambar kerangka pemikiran untuk sistem informasi

pelayanan Rumah Sakit Khusus Paru Palembang.

Page 48: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakanglibrary.palcomtech.com/pdf/5592.pdf · 2018. 4. 25. · yang memberikan pelayanan pada kesehatan paru yang dilengkapi dengan pelayanan gawat darurat,

48

Sumber : (Diolah Sendiri)

Gambar 3.1 Kerangka Pemikiran

Bentuk pelayanan yang dibutuhkan oleh pasien adalah informasi

pelayanan dokter, fasilitas, informasi laboratorium, dan jadwal dokter. Diharapkan

selain informasi pelayanan terhadap pasien dilakukan dengan cara lebih tanggap

terhadap semua keluhan yang dialami oleh pasien. Kondisi saat ini pada Rumah

Sakit Khusus Paru adalah semua informasi yang diperlukan akan diperoleh

dimasing-masing bagian unit pelayanan. informasi tidak terpusat pada satu bagian

saja. Identifikasi masalah dalam peneltian ini adalah belum adanya sebuah media

informasi yang menampung seluruh informasi yang akan disampaikan oleh pihak

ruham sakit secara luas kepada masyarakat.

Page 49: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakanglibrary.palcomtech.com/pdf/5592.pdf · 2018. 4. 25. · yang memberikan pelayanan pada kesehatan paru yang dilengkapi dengan pelayanan gawat darurat,

49

Solusi yang dapat dilakukan untuk masalah Sistem informasi Pelayanan

Rumah Sakit Paru Palembang adalah dengan membangun sebuah media informasi

, salah satu bentuk media informasi adalah dengan membuat sebuah website.

Website dipilih karena teknologi ini dapat dibangun dengan sistem database yang

terpusat dengan menggunakan MySQL dan bahasa pemrograman terstruktur yang

multiflatform (bisa berjalan disemua sistem operasi) yaitu dengan menggunakan

PHP. Hasil yang diharapkan adalah sebuah website yang berfungsi untuk

menyampaikan seluruh informasi pelayanan di Rumah Sakit Khusus Paru.

Pengembangan sistem informasi ini akan memerlukan data dan tahapan

pengembangan. Tahapan pengembangan sistem akan menggunakan Website

Design Method (WSDM).

Page 50: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakanglibrary.palcomtech.com/pdf/5592.pdf · 2018. 4. 25. · yang memberikan pelayanan pada kesehatan paru yang dilengkapi dengan pelayanan gawat darurat,

50

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

4.1.1. Lokasi Penelitian

Pelaksanaan penelitian dilaksanakan di Rumah Sakit Khusus Paru

Palembang yang beralamat di Jl.Merdeka No.10 Palembang Telp: 0711-

352010 Fax: 0711-352010.

4.1.2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilakukan selama kurang lebih 1bulan yang dimulai pada

tanggal 01 April 2015 sampai dengan 31 Juli 2015.

No Kegiatan

Waktu

April Mei Juni Juli

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Permodelan

Pengguna

2 Desain Konseptual

3 Desain Implementasi

4 Implementasi

5 Seminar proposal

6 Pengumpulan

laporan akhir

penelitian

4.2. Jenis Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan berbagai jenis data dalam

pengumpulan informasi pendukung, jenis data yang digunakan antara lain:

4.2.1. Data Primer

Menurut Sugiarto (2006:16), data primer merupakan data yang didapat

dari sumber pertama, dari individu seperti hasil wawancara atau hasil pengisian

Page 51: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakanglibrary.palcomtech.com/pdf/5592.pdf · 2018. 4. 25. · yang memberikan pelayanan pada kesehatan paru yang dilengkapi dengan pelayanan gawat darurat,

51

kuesioner yang biasa dilakukan oleh peneliti. Data ini tidak tersedia dalam bentuk

file-file. Data ini harus dicari melalui narasumber.

Data primer yang digunakan dalam penelitian ini penulis peroleh dari hasil

wawancara yaitu berupa data penjelasan proses pemeriksaan, data rata-rata jumlah

kunjungan pasien dalam satu bulannya, kendala dan masalah yang dihadapi oleh

pengunjung terkait dengan informasi dari pihak Rumah Sakit.

4.2.2. Data Sekunder

Menurut Sugiarto (2006:17), data sekunder merupakan data primer yang

diperoleh oleh pihak lain atau data primer yang sudah diolah lebih lanjut dan

disajikan dalam bentuk tabel dan diagram. Data sekunder disini adalah data yang

diperoleh dari Rumah Sakit Khusus Paru Palembang. Data tersebut berupa

sejarah singkat, struktur organisasi, visi dan misi, tugas pokok dan wewenang.

Data penunjang lainnya yang dapat membantu penelitian ini adalah data

pasien, data informasi fasilitas Rumah Sakit, data dokter dan laporan data

kunjungan pasien.

4.3. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penyusunan laporan ini, penulis menggunakan beberapa teknik

dalam mengumpulkan data yang dilakukan yaitu:

4.3.1. Observasi (Pengamatan)

Menurut Juliandi, Irfan, dkk (2014:70) Observasi adalah kegiatan melihat

suatu kondisi secara langsung terhadap objek yang diteliti. Pengamatan dibagi

menjadi 2(dua) bentuk yaitu:

Page 52: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakanglibrary.palcomtech.com/pdf/5592.pdf · 2018. 4. 25. · yang memberikan pelayanan pada kesehatan paru yang dilengkapi dengan pelayanan gawat darurat,

52

a. Pengamatan terstruktur atau sistematis menggunakan daftar pengamatan.

b. Pengamatan tidak terstruktut tidak menggunakan daftar pengamatan.

Selama penelitian berlangsung peneliti mengamati proses pencarian

informasi yang dilakukan oleh pasien atau pengunjung Rumah Sakit.

4.3.2. Interview (Wawancara)

Menurut Juliandi, Irfan, dkk (2014:69) Wawancara adalah dialog langsung

antara peneliti atau penulis dengan responden penelitian. Hasil wawancara

direkam secara tertulis oleh peneliti, atau menggunakan alat perekam elektronis.

Selama penelitian berlangsung, Penulis melakukan wawancara dengan pihak pada

bagian Rekam Medik Rumah Sakit Khusus Paru Provinsi Sumatera Selatan,

wawancara dilakukan menanyakan seputarproses perekapan laporan dan kendala

yang dihadapi saat melakukan rekap laporan.

4.3.3. Dokumentasi

Menurut Juliandi, Irfan, dkk (2014:70), Dokumentasi adalah menyelidiki

rekaman-rekaman data yang telah berlalu. Ada 2 bentuk pengumpulan

dokumentasi:

a. Dokumen tertulis (printed): buku, majalah, dokumen, peraturan, notulen

rapat, catatan harian, jurnal dan laporan.

b. Dokumen elektronis (nonprinted): situs internet, foto, microfilm, disket,

CD, kaset, atau peralatan audio visual lainnya. Dalam penelitian ini

penulis mengumpulkan dokumen tertulsi berupa laporan data pasien,

dokumen kartu rekam medik pasien dan kartu berobat pasien.

Page 53: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakanglibrary.palcomtech.com/pdf/5592.pdf · 2018. 4. 25. · yang memberikan pelayanan pada kesehatan paru yang dilengkapi dengan pelayanan gawat darurat,

53

4.3.4. Studi Pustkaka

Menurut Djiwandono (2015:27) studi pustaka adalah pencarian sumber-

sumber atau opini pakar tentang suatu hal yang berkaitan dengan tujuan

penelitian. Dengan kata lain, studi pustaka merupakan penkajian beberapa sumber

pustaka (yang umumnya terdapat di Perpustakaan) yang terkait dengan variabel

utama atau topik sebuah penelitian.

4.4. Jenis Penelitian

Penulis menggunakan studi Terapan (Applied Research), menurut

Hermawan (2009:22) penelitian terapan adalah penelitian yang bertujuan untuk

memecahkan masalah yang sedang dihadapi dilingkungan kerja (work setting) dan

untuk menambah atau memberikan kontribusi terhadap bidang ilmu tertentu

sesuai bidang peminat (area of interest) peneliti yang bersangkutan.

4.5. Metode Pengembangan Sistem

Teknik kebutuhan dalam metodologi web yang akan digunakan dalam

penelitian ini adalah Web Site Design Method (WSDM). Menurut Simarmata

(2009:217) Web Site Design Method (WSDM) adalah pendekatan yang terpusat

pada pengguna untuk pengembangan situs web, yaitu model-model aplikasi yang

berdasarkan pada kebutuhan informasi dari kelompok pengguna. Proses

pengembangan ini dibagi ke dalam empat fase, yaitu:

Page 54: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakanglibrary.palcomtech.com/pdf/5592.pdf · 2018. 4. 25. · yang memberikan pelayanan pada kesehatan paru yang dilengkapi dengan pelayanan gawat darurat,

54

1. Permodelan Pengguna Sistem

Dalam fase ini, pengguna diklasifikasikan dan dikelompokan dalam

pembelajaran kebutuhan sistem sesuai dengan masing-masing kelompok

pengguna. User yang akan menggunakan sistem adalah Seksi Perawatan dan

Seksi Pelayanan Penunjang Medik. Seksi Perawatan terdiri dari Unit Rawat

Jalan, Unit UGD, Unit Rawat Inap dan Unit Tindakan. Sedangkan Seksi

Pelayanan dan Penunjang Medik terdiri dari Unit Rekam Medik, Unit

Laboratorium, Unit Radiologi, dan Unit Farmasi.

2. Desain Konseptual

Dalam fase ini, diagram kelas didesain untuk mewakili model statis

sistem dan model navigasional untuk mewakili kemungkinan dari navigasi.

Selain membuat navigasi website yang akan ditampilkan, selanjutnya adalah

menbuat konseptual aliran data dengan menggunakan Data Flow Diagram

(DFD) dan hubungan relasi antar data dengan menggunakan Entity

Relationalship Diagram (ERD).

3. Desain Implementasi

Dalam fase ini, model-model dari desain konseptual diterjemahkan ke

dalam suatu bahasa abstrak yang lebih mudah untuk dimengerti oleh

komputer. Bahasa abstrak dengan membuat ilustrasi penjalanan sistem dengan

menggunakan flowchart serta gambaran desain input dan desain output sistem

yang akan dibuat.

Page 55: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakanglibrary.palcomtech.com/pdf/5592.pdf · 2018. 4. 25. · yang memberikan pelayanan pada kesehatan paru yang dilengkapi dengan pelayanan gawat darurat,

55

4. Implementasi

Dalam fase ini, hasil desain implementasi ditulis dalam bahasa

komputer khusus. Bahasa pemrograman komputer yang dipilih adalah dengan

menggunakan PHP dan database MySQL.

4.6. Teknik Pengujian

Menurut Simarmata (2010:299) pengujian perangkat lunak merupakan

bagian yang tidak terpisahkan dari perangkat lunak. Proses pengujian juga

mempengaruhi masa penggunaan perangkat lunak. Semakin terperinci proses

pengujian yang dilakukan, semakin lama rentang waktu yang akan diperlukan

pada saat pemeliharaan satu perangkat lunak dan proses selanjutnya. Pengujian

perangkat lunak dilakukan pada setiap tahapan pengembangan hingga pda

pemeliharaan perangkat lunak. Tahapan pengujian perangkat lunak:

1. Pengujian adalah proses eksekusi suatu program untuk menemukan

kesalahan.

2. Kasus pengujian yang baik adalah kasus pengujian yang memiliki

probabilitas tinggi untuk menemukan kesalahan yang belum pernah

ditemukan sebelumnya.

3. Pengujian yang sukses adalah pengujian yang mengungkapkan semua

kesalahan yang belum pernah ditemukan sebelumnya.

Salah satu jenis pengujian tahapan awal yang dapat dilakukan pada sebuah

perangkat lunak adalah dengan menggunakan metode black box.

Page 56: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakanglibrary.palcomtech.com/pdf/5592.pdf · 2018. 4. 25. · yang memberikan pelayanan pada kesehatan paru yang dilengkapi dengan pelayanan gawat darurat,

56

4.6.1. Black Box Testing

Menurut Fatta (2007:172), Teknik pengujian black box testing cara

pengujian hanya dilakukan dengan menjalankan atau mengeksekusi unit atau

modul, kemudian diamati apakah hasil dari unit itu sesuai dengan proses bisnis

yang diinginkan. Jika ada yang tidak sesuai outputnya maka akan dilakukan

pengujian kedua yaitu dengan menggunakan teknik white box testing.

Sedangkan Simarmata (2010:316) melakukan klasifikasi black box testing

mencakup beberapa tingkat pengujian, antara lain:

1. Pengujian Fungsional (functional testing)

2. Pengujian Tegangan (stress testingi)

3. Pengujian Beban (load testing)

4. Pengujian Khusus (ad-hoc testing)

5. Pengujian Penyelidikan (exploratory testing)

6. Pengujian usability (usability testing)

7. Pengujian Asap (smoke testing)

8. Pengujian Pemulihan (recovery testing)

9. Pengujian Volume (volume testing)

10. Pengujian Domain (domain testing)

11. Pengujian Skenario (scenario testing)

12. Pengujian Regresi (regression testing)

13. Penerimaan Pengguna (user acceptance)

14. Pengujian Alfa (alpha testing)

15. Pengujian Beta (beta testing)

Page 57: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakanglibrary.palcomtech.com/pdf/5592.pdf · 2018. 4. 25. · yang memberikan pelayanan pada kesehatan paru yang dilengkapi dengan pelayanan gawat darurat,

57

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil

Hasil penelitian yang diperoleh oleh Penulis dalam penelitian ini adalah

belum adanya sebuah media yang menjadi pusat informasi yang akan disampaikan

kepada pihak-pihak yang membutuhkan baik itu pihak dalam Rumah Sakit itu

sendiri ataupun masyarakat umum (calon pasien). informasi masih terpusat pada

semua unit-unit pelayanan yang ada di Rumah Sakit, sehingga jika memerlukan

informasi harus langsung ke unit yang akan dituju dan meminta informasi dari

seorang staf atau petugas yang memiliki data atau informasi. Dengan pola yang

demikian maka muncul masalah informasi akan tergantung pada seseorang atau

unit kerja.

5.1.1. Analisis Permodelan Pengguna Sistem

Analisis yang dilakukan dalam pembangunan website ini adalah

dengan menggunakan metode WSDM (Website Design Method). Analisis

dimulai dengan mengumpulkan kebutuhan dari masing-masing unit

pelayanan sampai dengam merancang sistem yang akan dibangun.

Permodelan pengguna sistem harus bisa menjawab permasalah,

tujuan dari dibangunnya website, subjektivitas website yang dibuat dan

target website.

Page 58: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakanglibrary.palcomtech.com/pdf/5592.pdf · 2018. 4. 25. · yang memberikan pelayanan pada kesehatan paru yang dilengkapi dengan pelayanan gawat darurat,

58

5.1.1.1. Deskripsi Kebutuhan Pemakai

Berikut ini adalah deskripsi kebutuhan pemakai terhadap website

pada Rumah Sakit Khusus Paru Povinsi Sumatera Selatan yang terbagi

atas 2 sub bagian yaitu kebutuhan pihak Rumah Sakit dan kebutuhan

masyarakat (calon pasien) yang berkepentingan, antara lain:

a. Pihak Rumah Sakit

Rumah Sakit membutuhkan sebuah media untuk

menyampaikan informasi kepada masyarakat terkait peranan Rumah

Sakit sebagai tempat pelayanan kesehatan bagi masyarakat, berikut

kebutuhan yang dibutuhkan oleh pihak Rumah Sakit terkait website

yang akan dibangun sebagai media penyebaran informasi:

1. Sistem yang dibangun harus dapat menyimpan data karyawan

yang ada di Rumah Sakit.

2. Sistem yang dibangun harus dapat menyimpan data dokter yang

bertugas di Rumah Sakit.

3. Sistem yang dibangun harus dapat menyimpan data kamar yang

tersedia di Rumah Sakit.

4. Sistem yang dibangun harus dapat menyimpan data pasien yang

menjalani rawat jalan di Rumah Sakit.

5. Sistem yang dibangun harus dapat menyimpan data dokter yang

bertugas di Rumah Sakit.

Page 59: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakanglibrary.palcomtech.com/pdf/5592.pdf · 2018. 4. 25. · yang memberikan pelayanan pada kesehatan paru yang dilengkapi dengan pelayanan gawat darurat,

59

6. Sistem yang dibangun harus dapat menyimpan data fasilitas yang

ada pada bagian seksi perawatan yaitu Unit Rawat Jalan, Unit

Gawat Darurat.

7. Sistem yang dibangun harus dapat menyimpanan data kegiatan

yang dilakukan oleh Unit Sanitasi Lingkungan

8. Sistem yang dibangun harus dapat menyampaikan berita atau

informasi penting yang terkait masalah kesehatan paru dan

kesehatan lingkungan kepada masyarakat.

b. Masyarakat (Calon Pasien)

Masyarakat atau calon pasien adalah orang-orang yang

membutuhkan informasi, informasi akan didapat jika mereka

langsung datang ke Rumah Sakit. dengan demikian maka sistem yang

dibangun harus dapat diakses oleh masyarakat setiap waktu, oleh

sebab itu dibangunlah media informasi website dengan tujuan:

1. Sistem yang dibangun dapat menampilkan informasi jadwal

pelayanan dokter di Rumah Sakit.

2. Sistem yang dibangun harus dapat menampilkan informasi

fasilitas yang ada di Rumah Sakit.

3. Sistem yang dibangun harus dapat menampilkan kehadiran

dokter.

4. Sistem yang dibangun harus dapat menampilkan pelayanan medik

(jenis penyakit khusus) yang ditangani oleh Rumah Sakit.

Page 60: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakanglibrary.palcomtech.com/pdf/5592.pdf · 2018. 4. 25. · yang memberikan pelayanan pada kesehatan paru yang dilengkapi dengan pelayanan gawat darurat,

60

5. Sistem yang dibangun dapat membantu masyarakat dalam

memperoleh informasi terbaru mengenai kesehatan. Misalnya

tips-tips kesehatan khusus penyakit paru-paru.

5.1.1.2. Permodelan Kebutuhan Perangkat Lunak

Sebuah perangkat lunak yang dibangun haruslah memiliki fungsi

yang dapat digunakan oleh Pengguna (user) dalam melakukan

aktifitasnya sesuai dengan hak akses masing-masing Pengguna (user),

berikut ini kebutuhan perangkat lunak yang dibutuhkan:

Tabel 5.1 Kebutuhan Perangkat Lunak

No Kode Deskripsi Kebutuhan Fasilitas User

1 Adm-100 Mengolah data umum

1.1 Adm-101 Catat data berita Add, edit, delete Admin

1.2 Adm-102 Catat data karyawan Add, edit, delete Admin

1.3 Adm-103 Catat data dokter Add, edit, delete Admin

1.4 Adm-104 Catat data gallery (photo kegiatan)

Add, edit, delete Admin

1.5 Adm-105 Catat agenda kegiatan Add, edit, delete Admin

1.6 Adm-106 Catat data poliklinik Add, edit, delete Admin

1.7 Adm-107 Catat data jadwal dokter Add, edit, delete Admin

Sumber : (Diolah Sendiri)

5.1.2. Desain Konseptual

Desain konseptual yang digunakan dalam pembangunan sistem yang akan

dibangun adalah dengan menggunakan permodelan proses dan permodelan data.

Permodelan dibangun untuk memberikan kemudahan pembacaan aliran data dan

gambaran dari sistem yang akan dibangun.

5.1.2.1. Permodelan Proses

Permodelan proses digambarkan dalam bentuk Data Flow

Diagram (DFD), Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu network yang

menggambarkan suatu sistem automatisasi/komputerisasi, manualisasi

Page 61: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakanglibrary.palcomtech.com/pdf/5592.pdf · 2018. 4. 25. · yang memberikan pelayanan pada kesehatan paru yang dilengkapi dengan pelayanan gawat darurat,

61

atau gabungan dari keduanya, yang penggambarannya disusun dalam

bentuk kumpulan komponen sistem yang saling berhubungan sesuai

dengan aturannya. Data Flow Diagram (DFD) digambarkan dalam

bentuk diagram konteks dan diagram level, berikut adalah bentuk Data

Flow Diagram (DFD) sistem informasi pelayanan di Rumah Sakit

Khusus Mata Provinsi Sumatera Selatan:

a. Permodelan Navigasi

Permodelan konsep navigasi menggambarkan sususnan menu navigasi

yang akan ditampilkan pada sebuah website. Gambar 5.1 adalah susunan

navigasi pada website Rumah Sakit Khusus Paru Provinsi Sumatera Selatan.

Gambar 5.1 Konsep Navigasi

b. Diagram Konteks

Diagram konteks adalah diagram yang menggambarkan bagian besar dari

aliran arus data sistem informasi kegiatan pelayanan di Rumah Sakit Khusus Paru

Palembang, dapat dilihat pada Gambar 5.2.

Page 62: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakanglibrary.palcomtech.com/pdf/5592.pdf · 2018. 4. 25. · yang memberikan pelayanan pada kesehatan paru yang dilengkapi dengan pelayanan gawat darurat,

62

Gambar 5.2 Diagram Konteks

Diagram konteks pada gambar 5.2 terdiri dari 6 terminator yang saling

berhubungan, terminator tersebut terdiri dari admin, pasien, loket umum, rekam

medik, dokter dan unit rawat jalan. Terminator admin akan memberikan data

dokter, data poliklinik dan data penyebab penyakit kedalam sistem untuk

melakukan setting atau pengaturan awal berjalannya proses selanjutnya.

Sedangkan terminator pasien memberikan data pasien kedalam sistem dan

hasilnya adalah pasien menerima kartu berobat yang dikeluarkan oleh loket

umum.Terminator loket umum menerima data pasien dan mengeluarkan kartu

berobat. Terminator unit rawat jalan menerima data pasien dan data pemeriksaan

serta mengeluarkan kartu rekam medik. Terminator Dokter menerima data pasien

Page 63: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakanglibrary.palcomtech.com/pdf/5592.pdf · 2018. 4. 25. · yang memberikan pelayanan pada kesehatan paru yang dilengkapi dengan pelayanan gawat darurat,

63

dan mengeluarkan data pemeriksaan kemudian diterima oleh unit rawat jalan

kemudian diterima oleh unit rekam medik.

Entitas masyarakat umum akan dapat melihat informasi jadwal dokter,

kehadiran dokter, berita terbaru, pelayanan medik (pelayanan medis untuk

penyakit yang dilayani), dan pelayanan laboratorium.

c. Diagram Level 0

Diagram level 0 adalah diagram yang menunjukkan semua proses utama

yang menyusun keseluruhan sistem. Diagram level 0 terdiri dari 13 proses yang

dilakukan oleh entitas admin, pasien, loket umum, dokter, unit rawat jalan dan

unit rekam medik. Diagram level 0 (nol) ini dapat dilihat pada Gambar 5.3

Page 64: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakanglibrary.palcomtech.com/pdf/5592.pdf · 2018. 4. 25. · yang memberikan pelayanan pada kesehatan paru yang dilengkapi dengan pelayanan gawat darurat,

64

Gambar 5.3 Diagram Level 0

Page 65: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakanglibrary.palcomtech.com/pdf/5592.pdf · 2018. 4. 25. · yang memberikan pelayanan pada kesehatan paru yang dilengkapi dengan pelayanan gawat darurat,

65

Dari gambar 5.3 diagram level 0 sistem informasi pelayanan di Rumah

Sakit Khusus Paru Provinsi Sumatera Selatan dapat dijelaskan:

1. Proses 1.0P adalah proses input data berita yang diperoleh dari entitas admin

kemudian disimpan dalam data storage dengan nama berita.

2. Proses 2.0P adalah proses input data pelayanan medik yang diperoleh dari

entitas admin kemudian disimpan dalam data storage dengan nama pelayanan

medik.

3. Proses 3.0P adalah proses input data pelayanan lab yang diperoleh dari entitas

admin kemudian disimpan dalam data storage dengan nama pelayanan lab.

4. Proses 4.0P adalah proses input data poli yang diperoleh dari entitas admin

kemudian disimpan dalam data storage dengan nama poli.

5. Proses 5.0P adalah proses input data dokter yang diperoleh dari entitas admin,

data dokter akan ikut melibatkan data poli yang diambil dari data storage poli

kemudian disimpan dalam data storage dengan nama dokter.

6. Proses 6.0P adalah proses input data jadwal dokter yang diperoleh dari entitas

admin, data jadwal dokter akan ikut melibatkan data dokter yang diambil dari

data storage dokter kemudian disimpan dalam data storage dengan nama

jadwal dokter.

7. Proses 7.0P adalah proses input data kehadiran dokter yang diperoleh dari

entitas admin, data kehadiran dokter akan ikut melibatkan data dokter yang

diambil dari data storage dokter kemudian disimpan dalam data storage

dengan nama kehadiran dokter.

Page 66: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakanglibrary.palcomtech.com/pdf/5592.pdf · 2018. 4. 25. · yang memberikan pelayanan pada kesehatan paru yang dilengkapi dengan pelayanan gawat darurat,

66

8. Proses 8.0P adalah proses input data penyebab penyakit yang diperoleh dari

entitas admin kemudian disimpan dalam data storage dengan nama penyakit.

9. Proses 9.0P adalah proses input data pasien yang dilakukan oleh entitas loket

umum, data tersebut diperoleh dari entitas pasien kemudian disimpan dalam

data storage dengan nama pasien. Data yang berhasil disimpan kemudian

menghasilkan output kartu berobat yang kemudian diberikan kepada entitas

pasien.

10. Proses 10.0P adalah proses input data pemeriksaan yang diperoleh dari entitas

dokter. Data pemeriksaan akan ikut melibatkan data pasien yang diambil dari

data storage pasien, data dokter yang diambil dari data storage dokter, data

penyebab penyakit yang diambil dari data storage penyakit kemudian

disimpan dalam data storage dengan nama pemeriksaan.

11. Proses 11.0P adalah proses input data rekam medik yang diperoleh dari entitas

unit rawat jalan, data rekam medik akan ikut melibatkan data pemeriksaan dan

yang diambil dari data storage pemeriksaan dan data pasien yang diambil dari

entitas pasien kemudian disimpan dalam data storage dengan nama

rekam_medik.

12. Proses 12.0P adalah proses pembuatan laporan hasil pemeriksaan yang

melibatkan data rekam medik dan diberikan kepada entitas rekam medik.

5.1.2.2. Permodelan Data

Permodelan data yang digunakan dalam penelitian ini dengan

menggunakan ERD (Entity Relationalship Diagram). Berikut adalah gambar 5.4

Page 67: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakanglibrary.palcomtech.com/pdf/5592.pdf · 2018. 4. 25. · yang memberikan pelayanan pada kesehatan paru yang dilengkapi dengan pelayanan gawat darurat,

67

ERD (Entity Relationalship Diagram) yang menunjukan proses relasi data pada

aktifitas rekam medik pasien.

Gambar 5.4 ERD (Entity Relationalship Diagram)

Gambar 5.4 adalah gambar ERD (Entity Relationalship Diagram) dari

aktifitas rekam medik di bagian pelayanan Rumah Sakit Khusus Paru Palembang.

ERD (Entity Relationalship Diagram) terdiri dari 6 entitas utama yaitu Poli,

Dokter, Penyakit, Pasien, Pemeriksaan, dan Rekam Medik.

Entitas Poli akan berelasi dengan entitas dokter, hubungan terjadi karen

Poli memiliki banyak dokter yang bertugas. Entitas dokter juga akan berelasi

dengan pemeriksaan dimana dokter melakukan banyak pemeriksaan. Entitas

dokter juga akan ikut berelasi dengan entitas jadwal dokter dan entitas kehadiran

dokter. Entitas pemeriksaan akan berelasi dengan entitas penyakit, rekam medik

dan pasien. Sedangkan entitas pasien akan berelasi dengan entitas kartu_berobat

dimana satu pasien akan menerima satu kartu berobat.

Page 68: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakanglibrary.palcomtech.com/pdf/5592.pdf · 2018. 4. 25. · yang memberikan pelayanan pada kesehatan paru yang dilengkapi dengan pelayanan gawat darurat,

68

5.1.3. Desain Implementasi

5.1.3.1. Desain Sistem yang Diusulkan

Flowchart diusulkan menggambarkan alur sistem yang berjalan khusus

pada bagian administrator setelah melakukan login. Berikut flowchart yang

diusulkan untuk proses pelaksanaan rekam medik pasien di Rumah Sakit Khusus

Paru Palembang dapat dilihat pada gambar 5.5, dan gambar 5.6.

Gambar 5.5 Flowchart Admin yang Diusulkan

Page 69: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakanglibrary.palcomtech.com/pdf/5592.pdf · 2018. 4. 25. · yang memberikan pelayanan pada kesehatan paru yang dilengkapi dengan pelayanan gawat darurat,

69

Gambar 5.5 adalah alur proses yang dilakukan oleh Admin, Pasien dan

Loket umum, dimana proses dimulai dari seorang Admin yang akan melakukan

login kedalam sistem. Admin akan melakukan login jika sebelumnya sudah

didaftarkan sehingga harus melakukan pengecekan user login. Seorang Admin

akan melakukan kegiatan input data berita, input data pelayanan medik, input data

pelayanan lab, input data poli, input data dokter, input data jadwal dokter dan

input data kehadiran dokter.

Seorang Pasien tidak akan melakukan login kedalam sistem, Pasien akan

memberikan data kepada Loket Umum, selanjutnya Loket Umum akan melakukan

login kedalam sistem untuk menginput data Pasien. Loket Umum akan mencetak

kartu berobat yang akan diberikan kepada Pasien.

Gambar 5.6 Flowchart Pemeriksaan

Page 70: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakanglibrary.palcomtech.com/pdf/5592.pdf · 2018. 4. 25. · yang memberikan pelayanan pada kesehatan paru yang dilengkapi dengan pelayanan gawat darurat,

70

Gambar 5.6 adalah flowchart yang diusulkan untuk melakukan

pemeriksaan yang dilakukan oleh Dokter. Dokter akan login kedalam sistem

sehingga dapat menambahkan data pemeriksaan pasien yang ditangani oleh

Dokter yang bersangkutan. Data pemeriksaan selanjutnya akan dijadikan data

rekam medik yang diinputkan oleh Unit Rawat Jalan. Sedangkan bagian Rekam

Medik akan menerima laporan rekam medik.

5.1.3.2. Desain Implementasi Database

Desain database adalah desain tabel dan field yang akan digunakan pada

proses perancangan perangkat lunak. Perancangan perangkat lunak berbasis web

ini dikhususkan untuk proses rekam medik data pasien menggunakan beberapa

tabel antara lain:

A. Tabel Poli

Tabel poli digunakan untuk menyimpan data poli atau unit perawatan yang

ada di Rumah Sakit Khusus Paru Palembang. Tabel poli dapat dilihat pada

tabel 5.2

Nama Tabel : Poli

Primary Key : kode_poli

Foreign Key : -

Tabel 5.2 Tabel poli

No Field Tipe

Data Ukuran Keterangan

1. Kode_poli* String 10 Kode poliklinik

2. Nama_poli String 30 Nama poliklinik

3. Kepala_poli String 30 Nama kepala poliklinik

4. Kegiatan_poli String 200 Gambaran kegiatan poliklinik

Sumber : (Diolah Sendiri)

Page 71: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakanglibrary.palcomtech.com/pdf/5592.pdf · 2018. 4. 25. · yang memberikan pelayanan pada kesehatan paru yang dilengkapi dengan pelayanan gawat darurat,

71

B. Tabel Dokter

Tabel dokter digunakan untuk menyimpan data dokter yang ada di Rumah

Sakit Khusus Paru Palembang. Tabel dokter dapat dilihat pada tabel 5.3

Nama Tabel : Dokter

Primary Key : kode_dokter

Foreign Key : kode_poli

Tabel 5.3 Tabel dokter

No Field Tipe

Data Ukuran Keterangan

1. Kode_dokter* String 10 Kode dokter

2. Nama_dokter String 30 Nama dokter

3. Kode_poli String 10 Kode poliklinik penempatan

4. Alamat String 30 Alamat dokter

5. Telp Number 20 Nomor telp

6. Jadwal String 50 Jadwal jaga dokter

7. Photo String 100 Photo dokter

Sumber : (Diolah Sendiri)

C. Tabel Penyakit

Tabel penyakit digunakan untuk menyimpan data penyakit dan gejalah yang

sering terjadi di Rumah Sakit Khusus Paru Palembang. Tabel penyakit dapat

dilihat pada tabel 5.4

Nama Tabel : Penyakit

Primary Key : kode_penyakit

Foreign Key : -

Tabel 5.4 Tabel penyakit

No Field Tipe

Data Ukuran Keterangan

1. Kode_penyakit* String 10 Kode penyakit

2. Nama_penyakit String 30 Nama penyakit

3. Gejalah String 100 Gejalah dari penyakit

4. Keterangan String 100 Keterangan penyakit

Sumber : (Diolah Sendiri)

Page 72: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakanglibrary.palcomtech.com/pdf/5592.pdf · 2018. 4. 25. · yang memberikan pelayanan pada kesehatan paru yang dilengkapi dengan pelayanan gawat darurat,

72

D. Tabel Pasien

Tabel pasien digunakan untuk menyimpan data pasien yang ada di Rumah

Sakit Khusus Paru Palembang. Tabel pasien dapat dilihat pada tabel 5.5

Nama Tabel : Pasien

Primary Key : kode_pasien

Foreign Key : -

Tabel 5.5 Tabel pasien

No Field Tipe

Data Ukuran Keterangan

1. Kode_pasien* String 10 Kode pasien

2. Nama_pasien String 30 Nama pasien

3. KTP Number 25 Nomor KTP pasien

4. Alamat String 30 Alamat pasien

5. Telp Number 20 Nomor telp

6. JK String 20 Jenis kelamin

7. Photo String 100 Photo pasien

8. Umur Number 3 Umur pasien

9. Pekerjaan String 30 Pekerjaan pasien

10. Tgl_daftar Date - Tanggal pendaftaran menjadi pasien

Sumber : (Diolah Sendiri)

E. Tabel Pemeriksaan

Tabel pemeriksaan digunakan untuk menyimpan data pemeriksaan pasien

yang datang berkunjung ke Rumah Sakit Khusus Paru Palembang. Tabel

pemeriksaan dapat dilihat pada tabel 5.6

Nama Tabel : Pemeriksaan

Primary Key : kode_pemeriksaan

Foreign Key : kode_dokter, kode_pasien, kode_penyakit

Tabel 5.6 Tabel pemeriksaan

No Field Tipe

Data Ukuran Keterangan

1. Kode_pemeriksaan* String 10 Kode pemeriksaan

2. Kode_penyakit String 10 Kode penyakit

3. Kode_pasien String 10 Kode pasien

Page 73: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakanglibrary.palcomtech.com/pdf/5592.pdf · 2018. 4. 25. · yang memberikan pelayanan pada kesehatan paru yang dilengkapi dengan pelayanan gawat darurat,

73

4. Kode_dokter String 10 Kode dokter

5. Tgl_periksa Date - Tanggal pemeriksaan pasien

6. Hasil_periksa String 100 Hasil pemeriksaan

7. Obat String 50 Obat yang digunakan

8. Keterangan String 200 Keterangan pendukung terkait hasil

pemeriksaan

9. Photo String 100 Photo paru hasil pemeriksaan

Sumber : (Diolah Sendiri)

F. Tabel Rekam Medik

Tabel rekam medik digunakan untuk menyimpan data keseluruhan hasil

pemeriksaan pasien di Rumah Sakit Khusus Paru Palembang. Tabel rekam

medik dapat dilihat pada tabel 5.7

Nama Tabel : Rekam Medik

Primary Key : kode_rekmed

Foreign Key : kode_pemeriksaan

Tabel 5.7 Tabel rekam medik

No Field Tipe

Data Ukuran Keterangan

1. Kode_rekmed* String 10 Kode rekam medik

2. Kode_pemeriksaan String 10 Kode pemeriksaan pasien

Sumber : (Diolah Sendiri)

G. Tabel Kartu Berobat

Tabel kartu berobat digunakan untuk menyimpan data keseluruhan hasil kartu

berobat yang diberikan olehRumah Sakit Khusus Paru Palembang kepda

pasien. Tabel kartu berobat dapat dilihat pada tabel 5.8

Nama Tabel : kartu berobat

Primary Key : kode_kartu

Foreign Key : kode_pasien

Page 74: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakanglibrary.palcomtech.com/pdf/5592.pdf · 2018. 4. 25. · yang memberikan pelayanan pada kesehatan paru yang dilengkapi dengan pelayanan gawat darurat,

74

Tabel 5.8 Tabel kartu berobat

No Field Tipe

Data Ukuran Keterangan

1. Kode_kartu* String 10 Kode kartu

2. Kode_pasien String 10 Kode pasien

Sumber : (Diolah Sendiri)

H. Tabel Jadwal Dokter

Tabel jadwal dokter digunakan untuk menyimpan data jadwal konsultasi

dokter yang sering terjadi di Rumah Sakit Khusus Paru Palembang. Tabel

jadwal dokter dapat dilihat pada tabel 5.9

Nama Tabel : Jadwal Dokter

Primary Key : kode_jadwal

Foreign Key : kode_dokter

Tabel 5.9 Tabel Jadwal Dokter

No Field Tipe

Data Ukuran Keterangan

1. Kode_jadwal* String 10 Kode jadwal

2. Kode_dokter String 10 Kode dokter

3. Hari String 10 Hari jadwal

4. Tanggal Date - Tanggal periode jadwal konsultasi

Sumber : (Diolah Sendiri)

I. Tabel Kehadiran Dokter

Tabel kehadiran dokter digunakan untuk menyimpan data jadwal kehadiran

dokter yang sering terjadi di Rumah Sakit Khusus Paru Palembang. Tabel

kehadiran dokter dapat dilihat pada tabel 5.10

Nama Tabel : kehadiran_ Dokter

Primary Key : kode_status

Foreign Key : kode_dokter

Page 75: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakanglibrary.palcomtech.com/pdf/5592.pdf · 2018. 4. 25. · yang memberikan pelayanan pada kesehatan paru yang dilengkapi dengan pelayanan gawat darurat,

75

Tabel 5.10 Tabel Kehadiran Dokter

No Field Tipe

Data Ukuran Keterangan

1. Kode_status* String 10 Kode status

2. Kode_dokter String 10 Kode dokter

3. Status String 10 Status kehadiran

4. Tanggal Date - Tanggal kehadiran

Sumber : (Diolah Sendiri)

5.1.3.3. Desain Implementasi Interface

A. Desain Menu

1. Desain Menu Halaman Utama

Desain menu halaman utama adalah halaman utama yang akan dilihat oleh

pengunjung website. Halaman utama juga sebagai halaman awal untuk

melakukan login kehalaman administrator yang digunakan oleh Admin,

Petugas Loket Umum, Dokter dan Rekam Medik untuk melakukan

tugasnya. Desain menu halaman utama dapat dilihat pada gambar 5.7.

Gambar 5.7 Desain Menu Halaman Utama

Page 76: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakanglibrary.palcomtech.com/pdf/5592.pdf · 2018. 4. 25. · yang memberikan pelayanan pada kesehatan paru yang dilengkapi dengan pelayanan gawat darurat,

76

2. Desain Menu Halaman Admin

Desain menu halaman admin adalah halaman yang akan digunakan oleh

admin untuk melakukan tugasnya dalam melakukan proses pembaharuan

isi website yang akan dikunjungi oleh pengunjung web. Desain menu

halaman admin dapat dilihat pada gambar 5.8

Gambar 5.8 Desain Menu Halaman Admin

3. Desain Menu Halaman Loket Umum

Desain menu halaman loket umum adalah halaman yang akan digunakan

oleh Petugas Loket Umum untuk melakukan pendataan data pasien yang

mendaftar pertama kali di Rumah Sakit Khusus Paru Palembang. Desain

menu halaman loket umum dapat dilihat pada gambar 5.9

Gambar 5.9 Desain Menu Halaman Loket Umum

Page 77: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakanglibrary.palcomtech.com/pdf/5592.pdf · 2018. 4. 25. · yang memberikan pelayanan pada kesehatan paru yang dilengkapi dengan pelayanan gawat darurat,

77

4. Desain Menu Halaman Dokter

Desain menu halaman dokter adalah halaman yang akan digunakan oleh

dokter untuk menyimpan data pemeriksaan pasien yang dilakukan oleh

pasien. Desain menu halaman dokter dapat dilihat pada gambar 5.10

Gambar 5.10 Desain Menu Halaman Dokter

5. Desain Menu Halaman Unit Rekam Medik

Desain menu halaman unit rekam medik adalah halaman yang akan

digunakan oleh unit rekam medik dalam membuat rekam medik kesehatan

masing-masing pasien berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan oleh

pasien. Desain menu halaman unit rekam medik dapat dilihat pada gambar

5.11.

Gambar 5.11 Desain Menu Halaman Unit Rekam Medik

B. Desain Input

Desain input adalah sebuah desain inputan yang digunakan untuk proses

penyimpanan data. Desain inputan atau form yang akan digunakan pada

Page 78: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakanglibrary.palcomtech.com/pdf/5592.pdf · 2018. 4. 25. · yang memberikan pelayanan pada kesehatan paru yang dilengkapi dengan pelayanan gawat darurat,

78

Website Rumah Sakit Khusus Paru Palembang Untuk Mendukung Pelayanan

Penunjang Medik terdiri dari beberapa desain inputan antara lain:

1. Desain Input Halaman Poliklinik

Desain Input Halaman Poliklinik adalah sebuah halaman yang akan digunakan

untuk menambahkan data Poliklinik atau ruangan perawatan. Desain input

halaman poliklinik dapat dilihat pada gambar 5.12.

Gambar 5.12 Desain Input Halaman Poliklinik

2. Desain Input Halaman Dokter

Desain Input Halaman Dokter adalah sebuah halaman yang akan digunakan

untuk menambahkan data dokter yang bertugas di Rumah Sakit Khusus Paru

Palembang. Desain input halaman dokter dapat dilihat pada gambar 5.13.

Gambar 5.13 Desain Input Halaman Dokter

Page 79: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakanglibrary.palcomtech.com/pdf/5592.pdf · 2018. 4. 25. · yang memberikan pelayanan pada kesehatan paru yang dilengkapi dengan pelayanan gawat darurat,

79

3. Desain Input Halaman Penyakit

Desain Input Halaman Penyakit adalah sebuah halaman yang akan digunakan

untuk menambahkan data penyakit yang sering ditangani oleh Rumah Sakit

Khusus Paru Palembang. Desain input halaman penyakit dapat dilihat pada

gambar 5.14.

Gambar 5.14 Desain Input Halaman Penyakit

4. Desain Input Halaman Berita

Desain Input Halaman Berita adalah sebuah halaman yang akan digunakan

untuk menambahkan data berita pada halaman utama website. Desain input

halaman berita dapat dilihat pada gambar 5.15.

Gambar 5.15 Desain Input Halaman Berita

Page 80: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakanglibrary.palcomtech.com/pdf/5592.pdf · 2018. 4. 25. · yang memberikan pelayanan pada kesehatan paru yang dilengkapi dengan pelayanan gawat darurat,

80

5. Desain Input Halaman Jadwal Dokter

Desain Input Halaman Jadwal Dokter adalah sebuah halaman yang akan

digunakan untuk menambahkan data jadwal dokter yang bertugas. Desain

input halaman jadwal dokter dapat dilihat pada gambar 5.16.

Gambar 5.16 Desain Input Halaman Jadwal Dokter

6. Desain Input Halaman Staff

Desain Input Halaman Staff dan Karyawan adalah sebuah halaman yang akan

digunakan untuk menambahkan data Staff dan Karyawan. Desain input

halaman staf dapat dilihat pada gambar 5.17.

Gambar 5.17 Desain Input Halaman Staff

7. Desain Input Halaman Gallery

Desain Input Halaman Gallery adalah sebuah halaman yang akan digunakan

untuk menambahkan data gallery yang berupa photo-photo atau video

kegiatan yang dilakukan oleh pihak Rumah Sakit Khusus Paru Palembang.

Desain input halaman gallery dapat dilihat pada gambar 5.18.

Page 81: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakanglibrary.palcomtech.com/pdf/5592.pdf · 2018. 4. 25. · yang memberikan pelayanan pada kesehatan paru yang dilengkapi dengan pelayanan gawat darurat,

81

Gambar 5.18 Desain Input Halaman Gallery

8. Desain Input Halaman Pasien

Desain Input Halaman Pasien adalah sebuah halaman yang akan digunakan

untuk menambahkan data pendaftaran pasien yang akan melakukan

pemeriksaan. Halaman ini hanya digunakan untuk pendaftaran pasien baru.

Desain input halaman pasien dapat dilihat pada gambar 5.19.

Gambar 5.19 Desain Input Halaman Pasien

Page 82: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakanglibrary.palcomtech.com/pdf/5592.pdf · 2018. 4. 25. · yang memberikan pelayanan pada kesehatan paru yang dilengkapi dengan pelayanan gawat darurat,

82

9. Desain Input Pemeriksaan

Desain Input Halaman Pemeriksaan adalah sebuah halaman yang akan

digunakan untuk menambahkan data hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh

pasien. Desain input halaman pemeriksaan dapat dilihat pada gambar 5.20.

Gambar 5.20 Desain Input Pemeriksaan

C. Desain Output

Desain output adalah sebuah desain hasil sebuah proses inputan yang

digunakan untuk proses menampilkan data. Desain output yang akan

digunakan pada Website Rumah Sakit Khusus Paru Palembang Menggunakan

Web Untuk Mendukung Pelayanan Penunjang Medik terdiri dari beberapa

desain halaman output antara lain:

1. Desain Output Halaman Poliklinik

Desain output halaman poliklinik adalah desain halaman yang akan

menampilkan data yang berhasil ditambahkan. Desain output halaman

poliklinik dapat dilihat pada gambar 5.21.

Page 83: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakanglibrary.palcomtech.com/pdf/5592.pdf · 2018. 4. 25. · yang memberikan pelayanan pada kesehatan paru yang dilengkapi dengan pelayanan gawat darurat,

83

Gambar 5.21 Desain Output Halaman Poliklinik

2. Desain Output Halaman Dokter

Desain output halaman dokter adalah desain halaman yang akan menampilkan

data dokter yang berhasil ditambahkan. Desain output halaman dokter dapat

dilihat pada gambar 5.22.

Gambar 5.22 Desain Output Halaman Dokter

3. Desain Output Halaman Penyakit

Desain output halaman penyakit adalah desain halaman yang akan

menampilkan data penyakit yang berhasil ditambahkan. Desain output

halaman penyakit dapat dilihat pada gambar 5.23.

Gambar 5.23 Desain Output Halaman Penyakit

Page 84: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakanglibrary.palcomtech.com/pdf/5592.pdf · 2018. 4. 25. · yang memberikan pelayanan pada kesehatan paru yang dilengkapi dengan pelayanan gawat darurat,

84

4. Desain Output Halaman Pasien

Desain output halaman pasien adalah desain halaman yang akan menampilkan

data pasien yang berhasil ditambahkan. Desain output halaman pasien dapat

dilihat pada gambar 5.24.

Gambar 5.24 Desain Output Halaman Pasien

5. Desain Output Halaman Pemeriksaan

Desain output halaman pemeriksaan adalah desain halaman yang akan

menampilkan data pemeriksaan pasien yang berhasil ditambahkan. Desain

output halaman pemeriksaan dapat dilihat pada gambar 5.25.

Gambar 5.25 Desain Output Halaman Pemeriksaan

5.2. Pembahasan

5.2.1. Implementasi

Implementasi adalah bagian-bagian penerapan yang akan dilakukan dalam

membangun sebuah perangkat lunak sesuai dengan rancangan atau desain yang

telah dibuat sebelumnya.

Page 85: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakanglibrary.palcomtech.com/pdf/5592.pdf · 2018. 4. 25. · yang memberikan pelayanan pada kesehatan paru yang dilengkapi dengan pelayanan gawat darurat,

85

5.2.1.1. Implementasi Kebutuhan Software

Kebutuhan software yang dibutuhkan membangun perangkat lunak yang berbasis

web ini adalah:

a. Kebutuhan Komputer Client

1. Sistem operasi (Windows atau Open Source)

2. Web Browser

b. Kebutuhan Komputer Server

1. Sistem operasi (Windows atau Open Source)

2. Web Browser

3. Database MySQL

5.2.1.2. Implementasi Kebutuhan Hardware

Spesifikasi kebutuhan perangkat keras komputer pada tahapan

implementasi tidak jauh berbeda dengan kebutuhan pada tahapan development.

Kebutuhan perangkat keras komputer antara lain:

a. Kebutuhan Komputer Client

1. PC Intel Pentium IV 1,8 GHz

2. RAM 512 Mb

3. HDD 10 Gb

b. Kebutuhan Komputer Server

1. PC Intel Pentium IV 1,8 GHz

2. RAM 512 Mb

3. HDD 80 Gb

Page 86: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakanglibrary.palcomtech.com/pdf/5592.pdf · 2018. 4. 25. · yang memberikan pelayanan pada kesehatan paru yang dilengkapi dengan pelayanan gawat darurat,

86

5.2.1.3. Implementasi Interface

Implementasi interface adalah desain halaman yang akan ditampilkan pada

website. Implementasi interface terdiri dari beberapa bagian antara lain bagian

interface menu, interface halaman input dan interface halaman output. Detail

halaman dapat dilihat pada tabel 5.11.

Tabel 5.11 Implementasi Interface

No Nama Halaman Kegunaan

1. Home Sebagai halaman utama dari website yang pertama kali dikunjungi

oleh pengunjung website.

2. Fasilitas Sebagai halaman yang akan menampilkan data fasilitas yang ada

pada Rumah Sakit Khusus Paru Palembang yang dapat dilihat oleh

pengunjung website

3. Lokasi Sebagai halaman yang dapat dilihat langsung oleh pengunjung

website untuk mengetahui alamat atau kontak Rumah Sakit Khusus

Paru Palembang.

4. Berita Sebagai halaman yang menampilkan data berita dan dapat dilihat

langsung oleh pengunjung website.

5. Jadwal Dokter Sebagai halaman yang digunakan untuk menampilkan data jadwal

dokter yang bertugas.

6. Staf & Karyawan Sebagai halaman yang digunakan untuk menampilkan data staf dan

karyawan yang sedang aktif bekerja.

7. Gallery Sebagai halaman yang digunakan untuk menampilkan data gallery

kegiatan.

8. Form Login Sebagai halaman yang berfungsi untuk menghubungkan dengan

halaman administrator.

9. Form Poli Sebagai halaman untuk menambahkan data poliklinik atau ruangan

pada Rumah Sakit Khusus Paru Palembang.

10. Form Dokter Sebagai halaman yang digunakan untuk mengolah data dokter.

11. Form Penyakit Sebagai halaman yang digunakan untuk mengolah data penyakit.

12. Form Pasien Sebagai halaman yang digunakan untuk mengolah data pasien.

13. Form Pemeriksaan Sebagai halaman yang digunakan untuk mengolah data pemeriksaan

pasien.

14. Form Berita Sebagai halaman yang digunakan untuk mengolah data berita.

15. Form Jadwal

Dokter

Sebagai halaman yang digunakan untuk mengolah data jadwal

dokter.

16. Form Staf &

Karyawan

Sebagai halaman yang digunakan untuk mengolah data staf &

karyawan.

17. Form Gallery Sebagai halaman yang digunakan untuk mengolah data gallery.

18. Rekam Medik Sebagai halaman yang digunakan untuk menampilkan data rekam

medik pasien yang melakukan pemeriksaan.

19. Output Poli Sebagai halaman untuk menampilkan data poliklinik atau ruangan

pada Rumah Sakit Khusus Paru Palembang.

20. Output Dokter Sebagai halaman yang digunakan untuk menampilkan data dokter.

21. Output Penyakit Sebagai halaman yang digunakan untuk menampilkan data penyakit.

22. Output Pasien Sebagai halaman yang digunakan untuk menampilkan data pasien.

23. Output Sebagai halaman yang digunakan untuk mengolah data pemeriksaan

Page 87: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakanglibrary.palcomtech.com/pdf/5592.pdf · 2018. 4. 25. · yang memberikan pelayanan pada kesehatan paru yang dilengkapi dengan pelayanan gawat darurat,

87

No Nama Halaman Kegunaan

Pemeriksaan pasien.

24 Output Rekam

Medik

Sebagai halaman yang digunakan untuk menampilkan data rekam

medik berdasarkan pemeriksaan.

a. Hasil Implementasi Halaman Menu

1. Halaman Implementasi Home

Gambar 5.26 adalah halaman implementasi halaman utama (home).

Halaman ini terdiri dari beberapa bagian menu lainnya antara lain menu

tentang, menu fasilitas, menu berita, menu jadwal dokter, menu gallery,

menu staf dan karyawan. Halaman home adalah halaman penghubung

untuk masuk pada halaman yang lainnya melalui form login. Halaman

implementasi home dapat dilihat pada gambar 5.26.

Page 88: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakanglibrary.palcomtech.com/pdf/5592.pdf · 2018. 4. 25. · yang memberikan pelayanan pada kesehatan paru yang dilengkapi dengan pelayanan gawat darurat,

88

Gambar 5.26 Halaman Implementasi Home

2. Halaman Implementasi Menu Admin

Halaman implementasi menu admin adalah halaman menu yang

digunakan oleh admin untuk melakukan seluruh aktifitas pada website

yang dimiliki. Bagian hak akses yang dimiliki oleh admin antara lain:

Manajemen Berita, Manajemen Gallery, Manajemen Agenda Kegiatan,

Manajemen Karyawan, Manajemen Poli, Jadwal Dokter, Manajemen

Page 89: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakanglibrary.palcomtech.com/pdf/5592.pdf · 2018. 4. 25. · yang memberikan pelayanan pada kesehatan paru yang dilengkapi dengan pelayanan gawat darurat,

89

Dokter, Dara Pasien, Data Penyakit, dan Data Pemeriksaan. Gambar menu

yang dimiliki oleh seorang admin dapat dilihat pada gambar 5.27.

Gambar 5.27 Halaman Implementasi Menu Admin

b. Hasil Implementasi Halaman Input

1. Hasil Implementasi Form Input Berita

Hasil implementasi form input berita digunakan untuk

menambahkan berita atau artikel yang berkaitan dengan Rumah Sakit Paru

Palembang dan membagian informasi kesehatan kepada masyarakat. Form

inputan ini terdiri dari beberapa field yang harus diisi antara lain kode

berita, tanggal, judul berita, isi berita dan photo dari berita yang akan

disampaikan. Gambar Hasil implementasi form input berita dapat dilihat

pada Gambar 5.28.

Page 90: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakanglibrary.palcomtech.com/pdf/5592.pdf · 2018. 4. 25. · yang memberikan pelayanan pada kesehatan paru yang dilengkapi dengan pelayanan gawat darurat,

90

Gambar 5.28 Hasil Implementasi Form Input Berita

2. Hasil Implementasi Form Input Dokter

Hasil implementasi form input dokter adalah form yang

difungsikan untuk menambahkan data dokter yang bertugas di Rumah

Sakit Khusus Paru Palembang. Field yang harus diisi untuk menambahkan

data dokter terdiri dari Kode dokter, nama dokter, poli (tempat dokter

ditugaskan), alamat dokter, telp, jadwal dan photo dokter. Gambar Hasil

implementasi form input dokter dapat dilihat pada gambar 5.29.

Page 91: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakanglibrary.palcomtech.com/pdf/5592.pdf · 2018. 4. 25. · yang memberikan pelayanan pada kesehatan paru yang dilengkapi dengan pelayanan gawat darurat,

91

Gambar 5. 29 Hasil Implementasi Form Input Dokter

3. Hasil Implementasi Form Input Poliklinik

Hasil implementasi form input poliklinik adalah form yang

difungsikan untuk menambahkan data poliklinik atau ruangan di Rumah

Sakit Khusus Paru Palembang. Field yang harus diisi untuk menambahkan

data poli terdiri dari kode poli, nama poli, kepala poli dan kegiatan poli.

Gambar Hasil implementasi form input poli dapat dilihat pada gambar

5.30.

Page 92: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakanglibrary.palcomtech.com/pdf/5592.pdf · 2018. 4. 25. · yang memberikan pelayanan pada kesehatan paru yang dilengkapi dengan pelayanan gawat darurat,

92

Gambar 5.30 Hasil Implementasi Form Input Poliklinik

4. Hasil Implementasi Form Input Penyakit

Hasil implementasi form input penyakit adalah form yang

difungsikan untuk menambahkan data penyakit yang sering ditangani di

Rumah Sakit Khusus Paru Palembang. Field yang harus diisi untuk

menambahkan data penyakit terdiri dari kode penyakit, nama penyakit,

gejalah dan keterangan. Gambar Hasil implementasi form input poli dapat

dilihat pada gambar 5.31.

Gambar 5.31 Hasil Implementasi Form Input Penyakit

Page 93: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakanglibrary.palcomtech.com/pdf/5592.pdf · 2018. 4. 25. · yang memberikan pelayanan pada kesehatan paru yang dilengkapi dengan pelayanan gawat darurat,

93

5. Hasil Implementasi Form Input Pasien

Hasil implementasi form input pasien adalah form yang difungsikan untuk

menambahkan data pasien yang mendaftar di Rumah Sakit Khusus Paru

Palembang. Field yang harus diisi untuk menambahkan data pasien terdiri

dari tanggal daftar, kode pasien, No KTP, Nama Pasien, Jenis Kelamin,

Alamat, Umur, Pekerjaan, Telp dan Photo. Gambar hasil implementasi

form input pasien dapat dilihat pada gambar 5.32.

Gambar 5.32 Hasil Implementasi Form Input Pasien

6. Hasil Implementasi Form Input Pemeriksaan

Hasil implementasi form input pemeriksaan adalah form yang difungsikan

untuk menambahkan data pemeriksaan yang dilakukan oleh data pasien

yang mendaftar di Rumah Sakit Khusus Paru Palembang. Field yang harus

diisi untuk menambahkan data pemeriksaan terdiri dari kode pemeriksaan,

Page 94: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakanglibrary.palcomtech.com/pdf/5592.pdf · 2018. 4. 25. · yang memberikan pelayanan pada kesehatan paru yang dilengkapi dengan pelayanan gawat darurat,

94

nama pasien, tanggal, dokter, penyakit, hasil pemeriksaan, obat,

keterangan, dan photo hasil pemeriksaan. Gambar hasil implementasi form

input pemeriksaan dapat dilihat pada gambar 5.33.

Gambar 5. 33 Hasil Implementasi Form Input Pemeriksaan

7. Hasil Implementasi Form Input Staf

Hasil implementasi form input staf dan karyawan adalah form yang

difungsikan untuk menambahkan data staf dan karyawan yang bertugas di

Rumah Sakit Khusus Paru Palembang. Field yang harus diisi untuk

menambahkan data staf dan karyawan terdiri dari kode staf, nama staf,

poliklinik, username, password dan photo. Gambar hasil implementasi

form input staf dapat dilihat pada gambar 5.34.

Page 95: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakanglibrary.palcomtech.com/pdf/5592.pdf · 2018. 4. 25. · yang memberikan pelayanan pada kesehatan paru yang dilengkapi dengan pelayanan gawat darurat,

95

Gambar 5.34 Hasil Implementasi Form Input Staf

8. Hasil Implementasi Form Input Jadwal Dokter

Hasil implementasi form input jadwal dokter adalah form yang

difungsikan untuk menambahkan data jadwal dokter yang bertugas di

Rumah Sakit Khusus Paru Palembang. Field yang harus diisi untuk

menambahkan data jadwal dokter terdiri dari kode jadwal, tanggal, hari,

dan data dokter yang bertugas. Gambar hasil implementasi form input

jadwal dokter dapat dilihat pada gambar 5.35.

Gambar 5.35 Hasil Implementasi Form Input Jadwal Dokter

Page 96: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakanglibrary.palcomtech.com/pdf/5592.pdf · 2018. 4. 25. · yang memberikan pelayanan pada kesehatan paru yang dilengkapi dengan pelayanan gawat darurat,

96

c. Hasil Implementasi Halaman Output

1. Hasil Implementasi Form Output Berita

Hasil implementasi form output berita adalah halaman yang difungsikan

untuk menampilkan berita yang berhasil ditambahkan. Gambar hasil

implementasi halaman berita dapat dilihat gambar 5.36.

Gambar 5.36 Hasil Implementasi Form Output Berita

2. Hasil Implementasi Form Output Gallery

Hasil implementasi form output gallery adalah halaman yang difungsikan

untuk menampilkan gallery yang berhasil ditambahkan. Gambar hasil

implementasi form output gallery dapat dilihat pada gambar 5.37.

Gambar 5.37 Hasil Implementasi Form Output Gallery

Page 97: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakanglibrary.palcomtech.com/pdf/5592.pdf · 2018. 4. 25. · yang memberikan pelayanan pada kesehatan paru yang dilengkapi dengan pelayanan gawat darurat,

97

3. Hasil Implementasi Form Output Dokter

Hasil implementasi form output data dokter adalah halaman yang

difungsikan untuk menampilkan data dokter yang bertugas di Rumah Sakit

Khusus Paru Palembang yang berhasil ditambahkan. Gambar hasil

implementasi form halaman data dokter dapat dilihat pada gambar 5.38.

Gambar 5.38 Hasil Implementasi Form Output Dokter

4. Hasil Implementasi Form Output Poliklinik

Hasil implementasi form output poliklinik adalah halaman yang

difungsikan untuk menampilkan data poliklinik yang ada di Rumah Sakit

Khusus Paru Palembang yang berhasil ditambahkan. Gambar hasil

implementasi form halaman data poliklinik dapat dilihat pada gambar

5.39.

Gambar 5.39 Hasil Implementasi Form Output Poliklinik

Page 98: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakanglibrary.palcomtech.com/pdf/5592.pdf · 2018. 4. 25. · yang memberikan pelayanan pada kesehatan paru yang dilengkapi dengan pelayanan gawat darurat,

98

5. Hasil Implementasi Form Output Staf

Hasil implementasi form output data staf adalah halaman yang difungsikan

untuk menampilkan data staf yang ada di Rumah Sakit Khusus Paru

Palembang yang berhasil ditambahkan. Gambar hasil implementasi form

halaman data staf dapat dilihat pada gambar 5.40.

Gambar 5.40 Hasil Implementasi Form Output Staf

6. Hasil Implementasi Form Output Jadwal

Hasil implementasi form output jadwal dokter adalah halaman yang

difungsikan untuk menampilkan jadwal dokter bertugas di Rumah Sakit

Khusus Paru Palembang yang berhasil ditambahkan. Gambar hasil

implementasi form halaman data staf dapat dilihat pada gambar 5.41.

Gambar 5.41 Hasil Implementasi Form Output Jadwal

Page 99: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakanglibrary.palcomtech.com/pdf/5592.pdf · 2018. 4. 25. · yang memberikan pelayanan pada kesehatan paru yang dilengkapi dengan pelayanan gawat darurat,

99

7. Hasil Implementasi Form Output Penyakit

Hasil implementasi form output jadwal penyakit adalah halaman yang

difungsikan untuk menampilkan data penyakit berhasil ditambahkan.

Gambar hasil implementasi form halaman data penyakit dapat dilihat pada

gambar 5.42.

Gambar 5.42 Hasil Implementasi Form Output Penyakit

8. Hasil Implementasi Laporan Rekam Medik

Hasil implementasi form output jadwal laporan rekan medik yang terjadi

berdasarkan seluruh poliklinik yang terjadi pemeriksaan pasien. Hasil

implementasi laporan rekam medik dapat dilihat pada gambar 5.43

Gambar 5.43 Hasil Implementasi Laporan Rekam Medik

Page 100: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakanglibrary.palcomtech.com/pdf/5592.pdf · 2018. 4. 25. · yang memberikan pelayanan pada kesehatan paru yang dilengkapi dengan pelayanan gawat darurat,

100

5.2.2 Pengujian Halaman

Pengujian halaman form input menggunakan metode pengujian black box,

yaitu dengan menguji fungsi-fungsi field yang terdapat pada halaman form input

apakah berfungsi atau tidak berfungsi.

Tabel 5.12 Pengujian Halaman Login

No Skenario Pengujian Test Case Hasil Yang Diharapkan

Hasil Pengujian

1

Mengosongkan username dan password kemudian klik tombol submit

Username : - Password : -

Proses login akan gagal masuk dalam sistem

Valid

2

Menggunakan username yang salah dan password yang benar.

Username : adm Password : 123456

Proses login akan gagal masuk dalam sistem

Valid

3

Menggunakan username yang benar dan password yang salah.

Username : admin Password : 123

Proses login akan gagal masuk dalam sistem

Valid

4

Menggunakan username yang benar dan password yang benar.

Username : admin Password : 123456

Proses login akan berhasil masuk kedalam sistem.

Valid

Tabel 5.13 Pengujian Halaman Input Berita

No Skenario Pengujian Test Case Hasil Yang Diharapkan

Hasil Pengujian

1

Mengisi field kode berita, tanggal, judul berita dan isi berita.

Kode berita : xxx Tanggal : yyyy-mm-dd Judul : xxx Isi berita : xxx Photo : xxx

Proses penambahan berita akan berhasil

Valid

2

Mengosokan kode berita

Kode berita : - Tanggal : yyyy-mm-dd Judul : xxx Isi berita : xxx Photo : xxx

Proses penambahan berita akan gagal Valid

3

Mengosongkan judul berita

Kode berita : xxx Tanggal : yyyy-mm-dd Judul : - Isi berita : xxx Photo : xxx

Proses penambahan berita akan gagal Valid

Page 101: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakanglibrary.palcomtech.com/pdf/5592.pdf · 2018. 4. 25. · yang memberikan pelayanan pada kesehatan paru yang dilengkapi dengan pelayanan gawat darurat,

101

No Skenario Pengujian Test Case Hasil Yang Diharapkan

Hasil Pengujian

4

Mengosokan isi berita

Kode berita : xxx Tanggal : yyyy-mm-dd Judul : xxx Isi berita : - Photo : xxx

Proses penambahan berita akan gagal Valid

5

Mengosokan photo berita

Kode berita : xxx Tanggal : yyyy-mm-dd Judul : xxx Isi berita : xxx Photo : -

Proses penambahan berita akan berhasil

Valid

6

Duplikat kode berita Kode berita : xxx (sudah ada sebelumnya) Tanggal : yyyy-mm-dd Judul : xxx Isi berita : xxx Photo : xxx

Proses penambahan berita akan gagal

Valid

Tabel 5.14 Pengujian Halaman Input Gallery

No Skenario Pengujian Test Case Hasil Yang Diharapkan

Hasil Pengujian

1

Mengisi field tanggal, judul dan photo.

Tanggal : yyyy-mm-dd Judul : xxx Photo : xxx

Proses penambahan photo pada gallery akan berhasil

Valid

2

Mengosokan judul dan photo

Tanggal : yyyy-mm-dd Judul : - Photo : -

Proses penambahan photo pada gallery akan gagal

Valid

3

Mengosongkan judul Tanggal : yyyy-mm-dd Judul : - Photo : xxx

Proses penambahan photo pada gallery akan gagal

Valid

4

Mengosokan isi photo

Tanggal : yyyy-mm-dd Judul : xxx Photo : -

Proses penambahan photo pada gallery akan gagal

Valid

Tabel 5.15 Pengujian Halaman Input Penyakit

No Skenario Pengujian Test Case Hasil Yang Diharapkan

Hasil Pengujian

1 Mengisi field kode penyakit, nama penyakit,gejalah,

Kode penyakit : xxx Nama penyakit : xxx Gejalah : xxx

Proses penambahan penyakit akan

Valid

Page 102: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakanglibrary.palcomtech.com/pdf/5592.pdf · 2018. 4. 25. · yang memberikan pelayanan pada kesehatan paru yang dilengkapi dengan pelayanan gawat darurat,

102

No Skenario Pengujian Test Case Hasil Yang Diharapkan

Hasil Pengujian

keterangan dengan benar.

Keterangan : xxx berhasil.

2

mengosongkan field kode penyakit, nama penyakit,gejalah, keterangan dengan benar.

Kode penyakit : - Nama penyakit : - Gejalah : - Keterangan : -

Proses penambahan penyakit akan gagal.

Valid

3

Mengosongkan kode penyakit

Kode penyakit : - Nama penyakit : xxx Gejalah : xxx Keterangan : xxx

Proses penambahan penyakit akan gagal.

Valid

4

Dupkikasi kode penyakit

Kode penyakit : xxx (sudah ada sebelumnya) Nama penyakit : xxx Gejalah : xxx Keterangan : xxx

Proses penambahan penyakit akan gagal.

Valid

5

Mengosongkan nama penyakit

Kode penyakit : xxx Nama penyakit : - Gejalah : xxx Keterangan : xxx

Proses penambahan penyakit akan gagal.

Valid

6

Mengosongkan gejalah

Kode penyakit : xxx Nama penyakit : - Gejalah : xxx Keterangan : xxx

Proses penambahan penyakit akan gagal.

Valid

7

Mengosongkan keterangan

Kode penyakit : xxx Nama penyakit : xxx Gejalah : xxx Keterangan : -

Proses penambahan penyakit akan gagal.

Tidak Valid

Tabel 5.16 Pengujian Halaman Input Poliklinik

No Skenario Pengujian Test Case Hasil Yang Diharapkan

Hasil Pengujian

1

Mengisi field kode poli, nama poli, kepala poli dan kegiatan poli dengan benar.

Kode poli : xxx Nama poli : xxx Kepala poli : xxx kegiatan poli: xxx

Proses penambahan poli akan berhasil. Valid

2

mengosongkan field kode poli, nama poli, kepala poli dan kegiatan poli.

Kode poli : - Nama poli : - Kepala poli : - kegiatan poli : -

Proses penambahan poli akan gagal.

Valid

3

Mengosongkan field kode poli

Kode poli : - Nama poli : xxx Kepala poli : xxx kegiatan poli: xxx

Proses penambahan poli akan gagal.

Valid

4 Mengosongkan field nama poli

Kode poli : xxx Nama poli : - Kepala poli : xxx

Proses penambahan poli akan gagal.

Valid

Page 103: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakanglibrary.palcomtech.com/pdf/5592.pdf · 2018. 4. 25. · yang memberikan pelayanan pada kesehatan paru yang dilengkapi dengan pelayanan gawat darurat,

103

No Skenario Pengujian Test Case Hasil Yang Diharapkan

Hasil Pengujian

kegiatan poli: xxx

5

Mengosongkan field kepala poli

Kode poli : xxx Nama poli : xxx Kepala poli : - kegiatan poli: xxx

Proses penambahan poli akan gagal.

Valid

6

Mengosongkan field kegiatan poli

Kode poli : xxx Nama poli : xxx Kepala poli : xxx kegiatan poli: -

Proses penambahan poli akan berhasil

Tidak Valid

7

Terjadi pengisian duplikasi field kode poli

Kode poli : xxx (sudah ada sebelumnya) Nama poli : xxx Kepala poli : xxx kegiatan poli: xxx

Proses penambahan poli akan gagal. Valid

Tabel 5.17 Pengujian Halaman Input Staff dan Karyawan

No Skenario Pengujian Test Case Hasil Yang Diharapkan

Hasil Pengujian

1

Mengisi field kode staf, nama, pilih poli, photo dan username dengan benar.

Kode staf : xxx Nama : xxx Pilih poli : xxx (defauld) Photo : xxx Username : xxx

Proses penambahan staf akan berhasil. Valid

2

mengosongkan field kode staf, nama, pilih poli, photo dan username.

Kode staf : - Nama : - Pilih poli : xxx (defauld) Photo : - Username : -

Proses penambahan staf akan gagal. Valid

3

Mengosongkan field kode staf

Kode staf : - Nama : xxx Pilih poli : xxx (defauld) Photo : xxx Username : xxx

Proses penambahan staf akan gagal. Valid

4

Terjadi pengisian duplikasi field kode staf.

Kode staf : xxx (sudah ada sebelumnya) Nama : xxx Pilih poli : xxx (defauld) Photo : xxx Username : xxx

Proses penambahan staf akan gagal.

Valid

5

Mengosongkan field nama

Kode staf : xxx Nama : - Pilih poli : xxx (defauld) Photo : xxx Username : xxx

Proses penambahan staf akan gagal. Valid

6 Mengosongkan field photo

Kode staf : xxx Nama : xxx Pilih poli : xxx (defauld)

Proses penambahan staf akan berhasil.

Valid

Page 104: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakanglibrary.palcomtech.com/pdf/5592.pdf · 2018. 4. 25. · yang memberikan pelayanan pada kesehatan paru yang dilengkapi dengan pelayanan gawat darurat,

104

No Skenario Pengujian Test Case Hasil Yang Diharapkan

Hasil Pengujian

Photo : - Username : xxx

7

Mengosongkan field username.

Kode staf : xxx Nama : xxx Pilih poli : xxx (defauld) Photo : xxx Username : -

Proses penambahan staf akan gagal. Valid

Tabel 5.18 Pengujian Halaman Input Dokter

No Skenario Pengujian Test Case Hasil Yang Diharapkan

Hasil Pengujian

1

Mengisi field kode dokter, nama dokter, pilih poli, alamat, telp, jadwal, dan photo dengan benar.

Kode dokter : xxx Nama dokter : xxx Pilih poli : xxx (defauld) Alamat : xxx Telp : 999 Jadwal : xxx Photo : xxx

Proses penambahan dokter akan berhasil. Valid

2

mengosongkan field kode dokter, nama dokter, pilih poli, alamat, telp, jadwal, dan photo.

Kode dokter : - Nama dokter : - Pilih poli : xxx (defauld) Alamat : - Telp : - Jadwal : - Photo : -

Proses penambahan dokter akan gagal. Valid

3

Mengosongkan field kode dokter

Kode dokter : - Nama dokter : xxx Pilih poli : xxx (defauld) Alamat : xxx Telp : 999 Jadwal : xxx Photo : xxx

Proses penambahan dokter akan gagal. Valid

4

Terjadi duplikasi pengeisian kode dokter

Kode dokter : xxx (sudah ada sebelumnya) Nama dokter : xxx Pilih poli : xxx (defauld) Alamat : xxx Telp : 999 Jadwal : xxx Photo : xxx

Proses penambahan dokter akan gagal.

Valid

5

Mengosongkan field nama dokter

Kode dokter : xxx Nama dokter : - Pilih poli : xxx (defauld) Alamat : xxx Telp : 999 Jadwal : xxx Photo : xxx

Proses penambahan dokter akan gagal. Valid

Page 105: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakanglibrary.palcomtech.com/pdf/5592.pdf · 2018. 4. 25. · yang memberikan pelayanan pada kesehatan paru yang dilengkapi dengan pelayanan gawat darurat,

105

No Skenario Pengujian Test Case Hasil Yang Diharapkan

Hasil Pengujian

6

Mengosongkan field alamat

Kode dokter : xxx Nama dokter : xxx Pilih poli : xxx (defauld) Alamat : - Telp : 999 Jadwal : xxx Photo : xxx

Proses penambahan dokter akan berhasil. Tidak Valid

7

Mengosongkan field telp

Kode dokter : xxx Nama dokter : xxx Pilih poli : xxx (defauld) Alamat : xxx Telp : - Jadwal : xxx Photo : xxx

Proses penambahan dokter akan gagal. Valid

8

Mengisi field telp dengan huruf

Kode dokter : xxx Nama dokter : xxx Pilih poli : xxx (defauld) Alamat : xxx Telp : xxx Jadwal : xxx Photo : xxx

Proses penambahan dokter akan gagal. Tidak Valid

9

Mengosongkan field jadwal

Kode dokter : xxx Nama dokter : xxx Pilih poli : xxx (defauld) Alamat : xxx Telp : 999 Jadwal : - Photo : xxx

Proses penambahan dokter akan gagal. Valid

10

Mengosongkan field photo

Kode dokter : xxx Nama dokter : xxx Pilih poli : xxx (defauld) Alamat : xxx Telp : 999 Jadwal : xxx Photo : -

Proses penambahan dokter akan berhasil. Valid

Tabel 5.19 Pengujian Halaman Input Jadwal Dokter Umum

No Skenario Pengujian Test Case Hasil Yang Diharapkan

Hasil Pengujian

1

Mengisi field kode jadwal, tanggal, pilih hari, dan dokter yang bertugas dengan benar.

Kode jadwal : xxx Tanggal : yyyy-mm-dd (defauld) Pilih hari : xxx (defauld) Dokter yang bertugas : xxx

Proses penambahan jadwal dokter umum akan berhasil.

Valid

2 mengosongkan field kode jadwal, tanggal, pilih hari, dan dokter

Kode jadwal : - Tanggal : yyyy-mm-dd (defauld)

Proses penambahan jadwal dokter

Valid

Page 106: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakanglibrary.palcomtech.com/pdf/5592.pdf · 2018. 4. 25. · yang memberikan pelayanan pada kesehatan paru yang dilengkapi dengan pelayanan gawat darurat,

106

No Skenario Pengujian Test Case Hasil Yang Diharapkan

Hasil Pengujian

yang bertugas. Pilih hari : xxx (defauld) Dokter yang bertugas : -

umum akan gagal.

3

Mengosongkan field kode jadwal

Kode jadwal : - Tanggal : yyyy-mm-dd (defauld) Pilih hari : xxx (defauld) Dokter yang bertugas : xxx

Proses penambahan jadwal dokter umum akan gagal.

Valid

4

Terjadi duplikasi pengeisian kode jadwal

Kode jadwal : xxx (sudah ada sebelumnya) Tanggal : yyyy-mm-dd (defauld) Pilih hari : xxx (defauld) Dokter yang bertugas : xxx

Proses penambahan jadwal dokter umum akan gagal.

Valid

5

Mengosongkan field dokter yang bertugas

Kode jadwal : xxx Tanggal : yyyy-mm-dd (defauld) Pilih hari : xxx (defauld) Dokter yang bertugas : -

Proses penambahan jadwal dokter umum akan gagal.

Valid

Tabel 5.20 Pengujian Halaman Input Pasien

No Skenario Pengujian Test Case Hasil Yang Diharapkan

Hasil Pengujian

1

Mengisi field tanggal daftar, kode pasien, no ktp, nama pasien, jenis kelamin, alamat, telp, pekerjaan, umur dan dengan benar.

Kode pasien : xxx Tanggal daftar: yyyy-mm-dd (defauld) No ktp : 999 Jenis kelamin : xxx Alamat : xxx Telp : 999 Pekerjaan : xxx Umur : 999

Proses penambahan pasien akan berhasil.

Valid

2

mengosongkan field tanggal daftar, kode pasien, no ktp, nama pasien, jenis kelamin, alamat, telp, pekerjaan, umur dan dengan benar.

Kode pasien : - Tanggal daftar: yyyy-mm-dd (defauld) No ktp : - Jenis kelamin : - Alamat : - Telp : - Pekerjaan : - Umur : -

Proses penambahan pasien akan gagal.

Valid

3

Mengosongkan field kode pasien

Kode pasien : - Tanggal daftar: yyyy-mm-dd (defauld) No ktp : 999 Jenis kelamin : xxx Alamat : xxx

Proses penambahan pasien akan gagal.

Valid

Page 107: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakanglibrary.palcomtech.com/pdf/5592.pdf · 2018. 4. 25. · yang memberikan pelayanan pada kesehatan paru yang dilengkapi dengan pelayanan gawat darurat,

107

No Skenario Pengujian Test Case Hasil Yang Diharapkan

Hasil Pengujian

Telp : 999 Pekerjaan : xxx Umur : 999

4

Terjadi pengisian duplikasi field kode pasien

Kode pasien : xxx (sudah ada sebelumnya) Tanggal daftar: yyyy-mm-dd (defauld) No ktp : 999 Jenis kelamin : xxx Alamat : xxx Telp : 999 Pekerjaan : xxx Umur : 999

Proses penambahan pasien akan gagal.

Valid

5

Mengosongkan field nomor ktp

Kode pasien : xxx Tanggal daftar: yyyy-mm-dd (defauld) No ktp : - Jenis kelamin : xxx Alamat : xxx Telp : 999 Pekerjaan : xxx Umur : 999

Proses penambahan pasien akan gagal.

Valid

6

Mengisi field no ktp dengan huruf

Kode pasien xxx Tanggal daftar: yyyy-mm-dd (defauld) No ktp : xxx Jenis kelamin : xxx Alamat : xxx Telp : 999 Pekerjaan : xxx Umur : 999

Proses penambahan pasien akan gagal.

Valid

7

Mengosongkan field jenis kelamin

Kode pasien : xxx Tanggal daftar: yyyy-mm-dd (defauld) No ktp : 999 Jenis kelamin : - Alamat : xxx Telp : 999 Pekerjaan : xxx Umur : 999

Proses penambahan pasien akan gagal.

Valid

8

Mengosongkan field alamat

Kode pasien : xxx Tanggal daftar: yyyy-mm-dd (defauld) No ktp : 999 Jenis kelamin : xxx Alamat : - Telp : 999 Pekerjaan : xxx Umur : 999

Proses penambahan pasien akan gagal.

Valid

9 Mengosongkan field telp

Kode pasien : xxx Tanggal daftar: yyyy-mm-dd (defauld)

Proses penambahan pasien akan

Valid

Page 108: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakanglibrary.palcomtech.com/pdf/5592.pdf · 2018. 4. 25. · yang memberikan pelayanan pada kesehatan paru yang dilengkapi dengan pelayanan gawat darurat,

108

No Skenario Pengujian Test Case Hasil Yang Diharapkan

Hasil Pengujian

No ktp : 999 Jenis kelamin : xxx Alamat : xxx Telp : - Pekerjaan : xxx Umur : 999

gagal.

10

Mengisi field telp dengan huruf

Kode pasien : - Tanggal daftar: yyyy-mm-dd (defauld) No ktp : 999 Jenis kelamin : xxx Alamat : xxx Telp : xxx Pekerjaan : xxx Umur : 999

Proses penambahan pasien akan gagal.

Tidak Valid

11

Mengosongkan field pekerjaan

Kode pasien : - Tanggal daftar: yyyy-mm-dd (defauld) No ktp : 999 Jenis kelamin : xxx Alamat : xxx Telp : 999 Pekerjaan : - Umur : 999

Proses penambahan pasien akan berhasil.

Valid

12

Mengosongkan field umur

Kode pasien : - Tanggal daftar: yyyy-mm-dd (defauld) No ktp : 999 Jenis kelamin : xxx Alamat : xxx Telp : 999 Pekerjaan : xxx Umur : -

Proses penambahan pasien akan gagal.

Valid

13

Mengisi field umur dengan huruf

Kode pasien : - Tanggal daftar: yyyy-mm-dd (defauld) No ktp : 999 Jenis kelamin : xxx Alamat : xxx Telp : 999 Pekerjaan : xxx Umur : xxx

Proses penambahan pasien akan gagal.

Valid

Tabel 5.21 Pengujian Halaman Input Pemeriksaan

No Skenario Pengujian Test Case Hasil Yang Diharapkan

Hasil Pengujian

1 Mengisi field kode pemeriksaan, tanggal

Kode periksa : xxx Tanggal periksa : yyyy-

Proses penambahan

Valid

Page 109: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakanglibrary.palcomtech.com/pdf/5592.pdf · 2018. 4. 25. · yang memberikan pelayanan pada kesehatan paru yang dilengkapi dengan pelayanan gawat darurat,

109

No Skenario Pengujian Test Case Hasil Yang Diharapkan

Hasil Pengujian

periksa, dokter, penyakit, hasil periksa, obat dan keterangan dengan benar.

mm-dd (defauld) Dokter : xxx (defauld) Penyakit : xxx (defauld) Hasil periksa : xxx Obat : xxx Keterangan : xxx

pemeriksaan akan berhasil.

2

mengosongkan field kode pemeriksaan, tanggal periksa, dokter, penyakit, hasil periksa, obat dan keterangan dengan benar.

Kode periksa : - Tanggal periksa : yyyy-mm-dd (defauld) Dokter : xxx (defauld) Penyakit : xxx (defauld) Hasil periksa : - Obat : - Keterangan : -

Proses penambahan pemeriksaan akan gagal.

Valid

3

Mengosongkan field kode pemeriksaan

Kode periksa : - Tanggal periksa : yyyy-mm-dd (defauld) Dokter : xxx (defauld) Penyakit : xxx (defauld) Hasil periksa : xxx Obat : xxx Keterangan : xxx

Proses penambahan pemeriksaan akan gagal.

Valid

4

Mengosongkan field hasil periksa

Kode periksa : xxx Tanggal periksa : yyyy-mm-dd (defauld) Dokter : xxx (defauld) Penyakit : xxx (defauld) Hasil periksa : - Obat : xxx Keterangan : xxx

Proses penambahan pemeriksaan akan gagal.

Valid

5

Mengosongkan field obat

Kode periksa : xxx Tanggal periksa : yyyy-mm-dd (defauld) Dokter : xxx (defauld) Penyakit : xxx (defauld) Hasil periksa : xxx Obat : - Keterangan : xxx

Proses penambahan pemeriksaan akan gagal.

Valid

6

Mengosongkan field keterangan

Kode periksa : - Tanggal periksa : yyyy-mm-dd (defauld) Dokter : xxx (defauld) Penyakit : xxx (defauld) Hasil periksa : xxx Obat : xxx Keterangan : xxx

Proses penambahan pemeriksaan akan gagal.

Valid

Page 110: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakanglibrary.palcomtech.com/pdf/5592.pdf · 2018. 4. 25. · yang memberikan pelayanan pada kesehatan paru yang dilengkapi dengan pelayanan gawat darurat,

110

PENUTUP

SIMPULAN DAN SARAN

6.1 Simpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik oleh penulis selama melakukan penelitian

terdiri dari beberapa hal antara lain:

1. Laporan pendaftaran pasien yang berobat secara valid tidak bisa

dilakukan karena adanya duplikasi pendaftaran yang terjadi jika pasien

datang berobat tidak membawa kartu berobat.

2. Dokumen rekam medik pasien disimpan dalam lemari arsip yang akan

dicari dan dikeluarkan jika pasien melakukan pemeriksaan, dokumen

rekam medik akan terus bertambah seiring dengan pertambahan jumlah

pasien yang datang untuk melakukan pemeriksaan.

6.2 Saran

Saran yang dapat diberikan oleh penulis untuk tempat penelitian yaitu

perlunya sebuah aplikasi rekam medik data pemeriksaan pasien yang terpusat dan

bisa diakses oleh seluruh bagian poliklinik yang melakukan pemeriksaan. Aplikasi

yang berbasis web dapat membantu pihak Rumah Sakit Paru Khusus Palembang

dalam mengatasi penumpukan dokumen yang terjadi di Rumah Sakit Paru.

Selanjutnya dapat dikembangkan untuk pembangunan modul aplikasi untuk

bagian unit rawat inap di Rumah Sakit Khusus Paru Palembang.