BAB I manajemen pendidik dan tenaga pendidik

6
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam proses pendidikan adalah inti utama. Realitas sejarah membuktikan pada kita bahwa pendidikan dalam kultur masyarakat manapun berkepentingan mengarahkan manusia kepada tujuan-tujuan tertentu. Selaras dengan itu, Nurcholis Madjid (dalam Sidi, 2001;xi) menyatakan bahwa pembicaraan seputar pendidikan melibatkan banyak hal yang harus direnungkan. Sebab, pendidikan meliputi keseluruhan tingkah laku manusia yang dilakukan demi memperoleh kesinambungan, pertahanan, dan peningkatan hidup. Jadi, manusia dengan pendidikan tidak dapat dipisahkan, karena pada dasarnya pendidikan diciptakan oleh manusia untuk membentuk manusia itu sendiri. Sederhananya, proses pendidikan ditujukan pada proses pemanusiaan manusia. Proses pendidikan yang bertujuan untuk memanusiakan manusia pada dasarnya tidak hanya fokus pada pembentukan karakter seorang individu, melainkan hakikatnya adalah membangun masyarakat sebagai lingkungan hidupnya. Maka proses pendidikan tidak dapat melepaskan diri dari persoalan-persoalan lingkungan kehidupan yang dimiliki individu yang terlibat di dalamnya baik itu peserta didik, pendidik, dan semua orang/pihak yang berkecimpung dalam pendidikan.

description

manjemen pendidik daan tenaga pendidik

Transcript of BAB I manajemen pendidik dan tenaga pendidik

Page 1: BAB I manajemen pendidik dan tenaga pendidik

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia dalam proses pendidikan adalah inti utama. Realitas sejarah

membuktikan pada kita bahwa pendidikan dalam kultur masyarakat manapun

berkepentingan mengarahkan manusia kepada tujuan-tujuan tertentu. Selaras

dengan itu, Nurcholis Madjid (dalam Sidi, 2001;xi) menyatakan bahwa

pembicaraan seputar pendidikan melibatkan banyak hal yang harus

direnungkan. Sebab, pendidikan meliputi keseluruhan tingkah laku manusia

yang dilakukan demi memperoleh kesinambungan, pertahanan, dan

peningkatan hidup. Jadi, manusia dengan pendidikan tidak dapat dipisahkan,

karena pada dasarnya pendidikan diciptakan oleh manusia untuk membentuk

manusia itu sendiri. Sederhananya, proses pendidikan ditujukan pada proses

pemanusiaan manusia.

Proses pendidikan yang bertujuan untuk memanusiakan manusia pada

dasarnya tidak hanya fokus pada pembentukan karakter seorang individu,

melainkan hakikatnya adalah membangun masyarakat sebagai lingkungan

hidupnya. Maka proses pendidikan tidak dapat melepaskan diri dari persoalan-

persoalan lingkungan kehidupan yang dimiliki individu yang terlibat di

dalamnya baik itu peserta didik, pendidik, dan semua orang/pihak yang

berkecimpung dalam pendidikan.

Prof. Nana S. (2003;163) menyatakan bahwa keberhasilan belajar

sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor di luar diri peserta didik, baik faktor fisik

maupun sosial-psikologis yang berada pada lingkungan keluarga, sekolah dan

masyarakat. Berkaitan dengan lingkungan sekolah, disini ada dua aspek yaitu

lingkungan fisik seperti sarana prasarana, dan lingkungan sosial yang

menyangkut hubungan sosial dan emosional antar seluruh anasir yang ada

dalam lingkungan sekolah, juga berkenaan dengan suasana dan pelaksanaan

proses belajar-mengajar, kegiatan ekstra kurikuler, dan lainnya. Sekolah yang

kaya dengan aktivitas belajar, memiliki sarana prasarana yang memadai,

Page 2: BAB I manajemen pendidik dan tenaga pendidik

terkelola dengan baik, diliputi oleh suasana pembelajaran yang wajar, akan

sangat mendorong semangat belajar para peserta didik.

Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

pada pasal 1 ayat 3 dengan tegas disebutkan bahwa Sistem Pendidikan

Nasional adalah keseluruhan komponen pendidikan yang saling terkait secara

terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional yaitu untuk

berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman

dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,

cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta

bertanggung jawab.

Komponen pendidikan dapat dilihat pada Peraturan Pemerintah Nomor

19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan yang dikenal dengan

istilah Standar Pendidikan yaitu:

1. Standar isi

2. Standar proses

3. Standar kompetensi lulusan

4. Standar pendidik dan tenaga kependidikan

5. Standar sarana dan prasarana

6. Standar pengelolaan

7. Standar pembiayaan

8. Standar penilaian

Salah satu komponen penting dalam pendidikan adalah manusia itu

sendiri. Wajar jika ayat pada pembuka kata di atas menegaskan pentingnya

mengubah diri sendiri (manusia). Manusia dalam organisasi memiliki posisi

yang sangat penting. Keberhasilan organisasi sangat ditentukan oleh kualitas

manusia yang bekerja di dalamnya. Perubahan lingkungan yang sangat cepat

dan kompleks, menuntut kemampuan manusia untuk menangkap fenomena

perubahan tersebut, menganalisis dampaknya terhadap organisasi dan

menyiapkan langkah-langkah strategis guna menghadapi kondisi lingkungan

eksternal organisasi yang berubah tersebut.

Menyadari pentingnya manusia dalam komponen pendidikan, maka

pada delapan Standar Nasional Pendidikan, tidak berlebihan jika dikatakan

bahwa Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan memegang peran kunci di

Page 3: BAB I manajemen pendidik dan tenaga pendidik

antara delapan standar yang ada. Hal ini karena satu-satunya standar yang

ada adalah manusia. Sangat rasional karena standar isi, proses, kompetensi

lulusan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian,

keberhasilan tersebut sangat ditentukan oleh manusia yang mengelolanya

pada setiap satuan pendidikan.

Tenaga pendidik dan kependidikan dalam proses pendidikan memegang

peranan strategis terutama dalam membentuk watak bangsa melalui

pengembangan kepribadian dan nilai-nilai yang diinginkan. Dipandang dari

dimensi pembelajaran, peranan pendidik dalam masyarakat Indonesia tetap

dominan sekalipun teknologi yang dapat dimanfaatkan dalam proses

pembelajaran berkembang amat pesat. Hal ini disebabkan karena ada

dimensi-dimensi proses pendidikan, atau lebih khusus lagi proses

pembelajaran, yang diperankan oleh pendidik yang tidak dapat digantikan oleh

teknologi. Fungsi mereka tidak akan bisa seluruhnya dihilangkan sebagai

pendidik dan pengajar bagi peserta didiknya. Begitu pun dengan tenaga

kependidikan, mereka bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan,

pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses

pendidikan pada satuan pendidikan.

Sehubungan dengan tuntutan ke arah profesionalisme tenaga pendidik

dan kependidikan, maka semakin dirasakan desakan udalam hal peningkatan

mutu pendidikan pada setiap jenis dan jenjang pendidikan yang telah menjadi

komitmen pendidikan nasional. Isu klasik yang selalu muncul selama ini ialah:

usaha apa yang paling tepat untuk meningkatkan mutu pendidikan melalui

peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan? Oleh karenanya penting

untuk memahami terlebih dahulu bagaimana mengelola pendidik dan tenaga

kependidikan tersebut.

Uraian di atas menegaskan bahwa Standar Pendididik dan Tenaga

Kependidikan memerlukan pengelolaan yang lebih baik dengan harapan

pendidik dan tenaga kependidikan mampu mengelolah dengan baik tujuh

standar lainnya untuk mencapai pemenuhan standar pendidikan yang pada

gilirannya mewujudkan manusia Indonesia yang berkualitas sebagaimana

yang dinyatakan dalam tujuan pendidikan nasional.

Page 4: BAB I manajemen pendidik dan tenaga pendidik

B. Rumusan Masalah

Untuk memudahkan dalam pembahasan pada tema tersebut, maka kami

merincikan menjadi beberapa rumusan masalah yang spesifik, diantaranya :

1. Apa pengertian dan lingkup pendidik dan tenaga kependidikan ?

2. Bagaimana standar mutu pendidik dan tenaga kependidikan ?

3. Bagaimana pengelolaan pendidik dan tenaga kependidikan ?

C. Tujuan Penelitian

Penulisan makalah ini, di selain bertujuan untuk memenuhi tugas mata

kuliah Manajemen pendidikan dasar, juga dimaksudkan untuk mengetahui:

1. Pengertian dan ruang lingkup pendidik dan tenaga kependidikan.

2. Standar mutu pendidik dan tenaga kependidikan.

3. Pengelolaan pendidik dan tenaga kependidikan.