BAB I LOKAL AREA NETWORK (LAN) 1.1. MERENCANAKAN … · sebagai Local Area Network (LAN). Bila...
Transcript of BAB I LOKAL AREA NETWORK (LAN) 1.1. MERENCANAKAN … · sebagai Local Area Network (LAN). Bila...
BAB I
LOKAL AREA NETWORK (LAN)
1.1. MERENCANAKAN KEBUTUHAN DAN SPESIFIKASI
Jaringan komputer dapat diartikan sebagai suatu himpunan interkoneksi sejumlah
komputer yang berdiri sendiri (Stand alone), Sebaliknya, jika komputer Anda berhubungan
dengan komputer dan peralatan-peralatan lain sehingga membentuk suatu grup, maka ini disebut
sebagai network (jaringan). Komputer-komputer dalam sebuah jaringan saling berkomunikasi,
bertukar informasi, dan dapat menggunakan resources yang dapat digunakan bersama melalui
sebuah media. Resources ini dapat berupa hardware seperti printer, harddisk, faksimili, dan lain-
lain. Bila suatu network berada dalam satu lokasi (misalkan dalam satu gedung) maka disebut
sebagai Local Area Network (LAN). Bila antar-network saling berhubungan dari satu lokasi ke
lokasi lain yang relatif jauh (misalkan antarkota), maka keadaan ini disebut Wide Area Network
(WAN).
Gambar 1.1 Jaringan
Dalam era informasi sekarang ini, penggunaan komputer merupakan suatu hal yang tidak
terhindarkan dan cenderung menjadi suatu keharusan. Interkoneksi antar komputer telah
menambah fungsi lain darinya, tidak hanya sebagai pengolah dan penyimpan data, melainkan
sebagai alat komunikasi dan resource & information sharing. Dalam suatu jaringan komputer kita
bisa saling berbagi pemakaian sumber daya (resource), misalnya pemakaian printer bersama,
CDROM, dsb. Selain itu, komputer dalam suatu jaringan dapat menjadi alat komunikasi dan yang
efektif, misalnya dengan teleconference meeting, Internet, mailing list, dsb.
1
1) ISTILAH-ISTILAH JARINGAN
Istilah – istilah dalam Jaringan
Server Adalah sebuah komputer yang menyediakan file, sumber daya atau layanan
tertentu yang dibutuhkan dalam sebuah jaringan. Umumnya komputer yang akan
dijadikan server biasanya memiliki spesifikasi lebih tinggi dari komputer – komputer lain
pada jaringan tersebut
Client Secara mudah client adalah komputer yang bukan server, kalau server adalah
penyedia file, sumber daya atau layanan tertentu, sedangkan client ini adalah komputer
yang meminta file, sumber daya atau layanan tertentu.
Node Semua hardware yang terhubung ke jaringan disebut Node, entah itu sebuah
komputer server, client, printer dan lain-lain.
Peer to peer Dalam jaringan peer to peer tidak terdapat server maupun client, jadi semua
komputer yang terhubung ke jaringan tersebut mempunyai tingkatan sama, umumnya
jenis ini dipakai untuk sharing bersama misalnya sharing file, printer dll. Jaringan system
ini juga biasa disebut workgroup.
Local dan Remote Istilah Local menunjukkan berbagai sumber daya yang ada dalam
sebuah komputer baik hardware atau software. Jika komputer tersebut akan mengakses
sumber daya yang ada dalam dirinya sendiri, sudah tentu ia tidak mengarungi atau melalui
jaringan sehingga disebut sebagai local. Berbagai sumber daya yang yang harus diakses
dengan menempuh jaringan terlebih dahulu akan disebut sebgai remote.
Protokol Protokol bila diumpamakan sebagai bahasa untuk berkomunikasi antar
komputer misalnya Jika komputer-komputer dalam jaringan diibaratkan kumpulan
manusia yang saling berkomunikasi maka tentunya mereka harus tau dan mengerti bahasa
yang sama agar dapat berkomunikasi, nah protocol bisa diumpamakan bahasa tersebut.
Network Adapter ( Kartu Jaringan ) Network adapter merupakan perangkat keras yang
menerjemahkan sinyal-sinyal jaringan ke bentuk paket data yang dimengerti komputer .
Komponen ini disebut card karena umumnya berbentuk card yang harus ditancapkan atau
dipasang pada slot PCI atau ISA, tapi untuk jenis mainboard baru sekarang rata-rata sudah
memilik onboard Network Adapter.
2
Repeater, Bridge dan Router Ketiga alat diatas adalah sebuah hardware yang berfungsi
untuk menghubungkan dua buah jaringan.
Repeater berfungsi untuk memperkuat sinyal dari sebuah segmen jaringan yang satu
ke jaringan yang lainnya.
Bridge berfungsi unutk menghubungkan dua buah jaringan yang mempunyai segmen
yang sama, selain memperkuat sinyal, bridge juga melakukan transmisi ulang paket
data dari computer satu ke computer yang lainnya.
Router berfungsi untuk menghubungkan dua buah jaringan yang memiiliki segmen
berbeda.
Gateway Gate way berfungsi sebagai interface sebuah jaringan yang berskala kecil
dengan jaringan yang berskala besar, misalnya antara LAN dengan Internet. Gateway juga
bisa melakukan translasi protocol antara kedua jaringan tersebut.
Firewall Firewall adalah system kemanan pada sebuah jaringan yang berupa hardware
atau software. Tugas Firewall adalah sebagai scurity atau mencegah akses yang tidak
berizin masuk kedalam sebuah jaringan
2) JENIS-JENIS JARINGAN
Secara Geografis jaringan komputer terdiri atas 5 jenis :
a) Local Area Network (LAN)
Gambar 1.2 Jaringan LAN
adalah jaringan milik pribadi didalam sebuah gedung atau kampus. Atau jaringan
komputer yang mencakup area dalam 1 ruang, 1 gedung atau beberapa gedung yang
berdekatan. LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer
3
pribadi dan workstation dalam kantor suatu perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai
bersama sumberdaya (resouce, misalnya printer) dan saling bertukar informasi.
b) Metropolitan Area Network (MAN)
Metropolitan Area Network (MAN)adalah jaringan komputer yang mencakup area 1
kota dengan rentang sekitar 10-45 km.Metropolitan Area Network (MAN), pada
dasarnya merupakan versi LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya menggunakan
teknologi yang sama dengan LAN. MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan
yang letaknya berdekatan atau juga sebuah kota dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan
pribadi (swasta) atau umum. MAN mampu menunjang data dan suara, bahkan dapat
berhubungan dengan jaringan televisi kabel.
Gambar 1.3 Jaringan MAN
c) Wide Area Network (WAN)
Jangkauannya mencakup daerah geografis yang luas, seringkali mencakup sebuah negara
bahkan benua. WAN terdiri dari kumpulan mesin-mesin yang bertujuan untuk
menjalankan program-program (aplikasi) pemakai.
4
Gambar 1.4 Jaringan WAN
d) Wireless (Jaringan tanpa kabel)
Jaringan tanpa kabel merupakan suatu solusi terhadap komukasi yang tidak bisa dilakukan
dengan jaringan yang menggunakan kabel. Misalnya orang yang ingin mendapat
informasi atau melakukan komunikasi walaupun sedang berada diatas mobil atau pesawat
terbang, maka mutlak jaringan tanpa kabel diperlukan karena koneksi kabel tidaklah
mungkin dibuat di dalam mobil atau pesawat. Saat ini jaringan tanpa kabel sudah marak
digunakan dengan memanfaatkan jasa satelit dan mampu memberikan kecepatan akses
yang lebih cepat dibandingkan dengan jaringan yang menggunakan kabel.
Gambar 1.5 Jaringan Wireless
e) Jaringan Internet
Sebenarnya terdapat banyak jaringan di dunia ini, seringkali menggunakan perangkat
keras dan perangkat lunak yang berbeda-beda
5
Gambar 1.6 Jaringan Internet
Orang yang terhubung ke jaringan sering berharap untuk bisa berkomunikasi dengan
orang lain yang terhubung ke jaringan lainnya. Keinginan seperti ini memerlukan
hubungan antar jaringan yang seringkali tidak compatibel dan berbeda. Biasanya untuk
melakukan hal ini diperlukan sebuah mesin yang disebut gateway guna melakukan
hubungan dan melaksanakan terjemahan yang diperlukan, baik perangkat keras maupun
perangkat lunaknya. Kumpulan jaringan yang terinterkoneksi inilah yang disebut dengan
internet.
3) TOPOLOGI JARINGAN
Topologi pada dasarnya adalah peta dari sebuah jaringan. Topologi jaringan terbagi lagi
menjadi dua, yaitu topologi secara fisik dan topologi secara logika. Topologi secara fisik
menjelaskan bagaimana susunan dari kabel dan komputer dan lokasi dari semua komponen
jaringan. Sedangkan topologi secara logika menetapkan bagaimana informasi atau aliran data
dalam jaringan. Kabel atau koneksi dalam physical topology seringkali mengenai media jaringan
(atau media fisik). Memilih bagaimana komputer-komputer akan dihubungkan dalam suatu
jaringan sangat penting. Pemilihan topologi yang salah akan membuat sangat sulit untuk
membenarkannya, karena hal tersebut tentu saja merugikan. Sangat penting untuk memilih
bagaimana topologi yang tepat untuk jaringan yang akan digunakan. Biasanya suatu organisasi
atau perusahaan merubah susunan fisik dan media fisik jaringannya sekali dalam sepuluh tahun.
Jadi sangat penting untuk memilih konfigurasi yang tepat. Topologi yang paling umum
digunakan Adalah Bus, Ring, Star dan Mesh Berikut adalah pembagian dari topologi fisik.
1. Topologi Bus
6
Topologi ini menggunakan satu segment backbone, yaitu yang menyambungkan semua
host secara langsung. Apabila komunikasinya dua arah di sepanjang ring, maka jarak
maksimum antara dua simpul pada ring dengan n simpul adalah n/2. Topologi ini cocok
untuk jumlah prosesor yang relatif sedikit dengan komunikasi data minimal. Keuntungan
topologi bus adalahHemat kabel, Layout kabel sederhana dan Mudah dikembangkan,
sedangkan kerugiannya adalah Deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil, Kepadatan lalu
lintas, Bila salah satu client rusak, maka jaringan tidak bisa berfungsi dan Diperlukan
repeater untuk jarak jauh.
Gambar 1.7 Topologi Bus
Berikut adalah ciri-ciri dari topologi bus :
1. Teknologi lama, dihubungkan dengan satu kabel dalam satu baris
2. Tidak membutuhkan peralatan aktif untuk menghubungkan terminal/komputer
3. Sangat berpengaruh pada unjuk kerja komunikasi antar komputer, karena hanya bisa
digunakan oleh satu komputer
4. Digunakan konektor BNC tipe T
5. Diujung kabel dipasang 50 ohm konektor
6. Jika kabel putus maka komputer lain tidak dapat berkomunikasi dengan lain
7. Susah melakukan pelacakan masalah
8. Discontinue Support.
2. Topologi Ring
Topologi ini menghubungkan satu host ke host setelah dan sebelumnya. Secara fisik
jaringan ini berbentuk ring (lingkaran). Keuntungan topologi ring adalah Hemat Kabel
7
sedangkan Kerugian topologi ring adalah Peka kesalahan dan Pengembangan jaringan
lebih kaku.
Berikut adalah ciri-ciri dari topologi cincin :
1. Membentuk “cincin”
2. Setiap segmen di hubungkan dengan “hub central” MSAU = Multistation Access Unit
3. Konektor AUI : Attachment User Interface
4. Teknologi token pasing untuk mengirimkan paket data dalam ring
5. Jika komputer satu down maka data masih bias mengalir
6. Discontinue Support
Gambar 1.8 Topologi Ring
3. Topologi Star
Menghubungkan semua kabel pada host ke satu titik utama. Titik ini biasanya
menggunakan Hub atau Switch. Topologi bintang merupakan bentuk topologi jaringan
yang berupa konvergensi dari node tengah ke setiap node atau pengguna. Topologi
jaringan bintang termasuk topologi jaringan dengan biaya menengah.
8
Gambar 1.9 Topologi Star
Kelebihan dari topologi ini adalah Kerusakan pada satu saluran hanya akan
mempengaruhi jaringan pada saluran tersebut dan station yang terpaut, Tingkat keamanan
termasuk tinggi, Tahan terhadap lalu lintas jaringan yang sibuk dan Penambahan dan
pengurangan station dapat dilakukan dengan mudah. Kekurangan dari topologi ini, jika
node tengah mengalami kerusakan, maka seluruh jaringan akan terhenti. Penanganan dari
kekurangan tersebut adalah dengan disiapkannya node tengah cadangan.
Berikut adalah ciri-ciri dari topologi star :
1. Topologi yang banyak digunakan sampai saat ini
2. Perangkat dihubungkan ke sebuah terminal (hub/switch)
3. Teknologi Ethernet IEEE 802.3
4. Disebut 10Base T
5. Konektor RJ 45
6. Jika salah satu komputer down tidak mempengaruhi yang lain
7. pelacakan kesalahan sangat cepat
8. Akses ke komputer lain lebih cepat dan mudah untuk di upgrade
9. Jaraknya hanya 100 meter
4. Topologi Mesh (Mesh Topology)
Topologi Mesh adalah suatu topologi yang memang didisain untuk memiliki tingkat
restorasi dengan berbagai alternatif rute atau penjaluran yang biasanya disiapkan dengan
dukungan perangkat lunak atau software. Komponen utama yang digunakan dalam
topologi mesh ini adalah Digital Cross Connect (DXC) dengan satu atau lebih dari dua
9
sinyal aggregate, dan tingkat cross connect (koneksi persilangan) yang beragam pada
level sinyal SDH. Topologi jaringan mesh ini menerapkan hubungan antar sentral secara
penuh. Jumlah saluran ini harus disediakan untuk membentuk suatu jaringan topologi
mesh adalah jumlah sentral dikurangi 1 (n-1, dengan n adalah jumlah sentral). Tingkat
kerumitan yang terdapat pada jaringan mesh ini sebanding dengan meningkatnya jumlah
sentral yang terpasang. Dengan demikian disamping kurang ekonomis juga relatif mahal
dalam pengoperasiannya. Keuntungan topologi mesh adalah Apabila ada salah satu jalur
pada komputer putus, komputer masih dapat berhubungan dengan jalur yang lain,
Kerugian topologi mesh Penggunaan ethernet dan kabel yang banyak sehingga
dibutuhkan dana yang besar
Berikut adalah ciri-ciri dari topologi mesh :
1. Tidak ada client server, semuanya bisa bertindak sebagai client server
2. Peer to peer
3. Diameter komunikasi sebuah mesh yang sederhana adalah 2 (n-1)
4. Koneksi wraparraound pada ujung akan mengurangi ukuran diameter menjadi 2 (n/s).
5. Cocok untuk hal-hal yang berkaitan dengan algoritma yang berorientasi matriks.
Gambar 1.10 Topologi Mesh
4) TYPE JARINGAN
Type Jaringan terkait erat dengan sistem operasi jaringan. Ada dua type jaringan, yaitu client-
server dan type jaringan peer to peer.
a) Jaringan Client-Server
Server adalah komputer yang menyediakan fasilitas bagi komputer lain di dalam jaringan
dan client adalah komputer yang menerima atau menggunakan fasilitas yang disediakan
10
oleh server. Server di jaringan tipe client-server disebut dengan Dedicated Server karena
murni berperan sebagai server yang menyediakan fasilitas kepada workstation.
Keunggulan Jaringan Client-Server Kecepatan akses lebih tinggi karena penyediaan
fasilitas jaringan dan pengelolaannya dilakukan secara khusus oleh server yang tidak
dibebani dengan tugas lain seperti sebagai workstation. Sedangkan kelemahan diperlukan
adanya satu komputer khusus yang berkemampuan lebih untuk ditugaskan sebagai server,
Kelangsungan jaringan sangat tergantung pada server. Bila server mengalami gangguan
maka secara keseluruhan jaringan akan terganggu.
Gambar 1.11 Client-Server
b) Jaringan Peer To Peer
Bila ditinjau dari peran server di kedua tipe jaringan tersebut, maka server di
jaringan tipe peer to peer diistilahkan non-dedicated server, karena server tidak berperan
sebagai server murni melainkan sekaligus dapat berperan sebagai workstation.
Keunggulan adalah Antar komputer dalam jaringan dapat saling berbagi-pakai fasilitas
yang dimilikinya seperti: harddisk, drive, fax/modem, printer. Kelemahan pada
Troubleshooting jaringan relatif lebih sulit, karena pada jaringan tipe peer to peer setiap
komputer dimungkinkan untuk terlibat dalam komunikasi yang ada.
Gambar 1.12 peer to peer
11
4) PROTOCOL JARINGAN
Untuk menyelenggarakan komunikasi berbagai macam vendor komputer diperlukan
sebuah aturan baku yang standar dan disetujui berbagai pihak. Seperti halnya dua orang yang
berlainan bangsa, maka untuk berkomunikasi memerlukan penerjemah/interpreter atau satu
bahasa yang dimengerti kedua belah pihak. Dalam dunia komputer dan telekomunikasi
interpreter identik dengan protocol. Untuk itu maka badan dunia yang menangani masalah
standarisasi ISO (International Standardization Organization) membuat aturan baku yang dikenal
dengan nama model referensi OSI (Open System Interconnection). Dengan demikian diharapkan
semua vendor perangkat telekomunikasi haruslah berpedoman dengan model referensi ini dalam
mengembangkan protocolnya. Terdapat 7 layer pada model referensi OSI ini, yaitu:
1. layer Application fungsinya sebagai interface antara user dan komputer
2. layer Presentation fungsinya menyediakan layanan translation yang menjamin data yang
dikirim dari application layer suatu sistem dapat dibaca oleh layer aplikasi disistem yang lain
3. layer Session fungsinya mengendalikan dialog antardevice / nodes
4. layer Transport fungsinya menjamin proses pengiriman data yang dapat diandalkan
5. layer Network fungsinya melakukan mekanisme routing melalui Internetworking
6. layer Data link fungsinya detects errors
7. layer Physical fungsinya connects device to network
5) IP ADDRESS
IP address adalah alamat yang diberikan pada jaringan komputer dan peralatan jaringan
yang menggunakan protokol TCP/IP. IP address terdiri atas 32 bit angka biner yang dapat
dituliskan sebagai empat kelompok angka desimal yang dipisahkan oleh tanda titik seperti
193.160.5.1. IP address terdiri atas dua bagian yaitu network ID dan host ID, dimana network ID
menentukan alamat jaringan komputer, sedangkan host ID menentukan alamat host (komputer,
router, switch). Oleh sebab itu IP address memberikan alamat lengkap suatu host beserta alamat
jaringan di mana host itu berada. Untuk mempermudah pemakaian, bergantung pada kebutuhan
pemakai, IP address dibagi dalam tiga kelas seperti diperlihatkan pada tabel dibawah
12
Kelas Network ID Host ID Default Sub net Mask
A xxx.0.0.1 xxx.255.255.254 255.0.0.0
B xxx.xxx.0.1 xxx.xxx.255.254 255.255.0.0
C xxx.xxx.xxx.1 xxx.xxx.xxx.254 255.255.255.0
IP address kelas A diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang sangat besar. Range IP
1.xxx.xxx.xxx. – 126.xxx.xxx.xxx, terdapat 16.777.214 (16 juta) IP address pada tiap kelas A.
Pada IP address kelas A, network ID ialah 8 bit pertama, sedangkan host ID ialah 24 bit
berikutnya. Dengan demikian, cara membaca IP address kelas A, misalnya 113.46.5.6 ialah:
Network ID = 113
Host ID = 46.5.6
IP address di atas berarti host nomor 46.5.6 pada network nomor 113.
IP address kelas B biasanya dialokasikan untuk jaringan berukuran sedang dan besar. Pada IP
address kelas B, network ID ialah 16 bit pertama, sedangkan host ID ialah 16 bit berikutnya.
Dengan demikian, cara membaca IP address kelas B, misalnya 132.92.121.1 :
Network ID = 132.92
Host ID = 121.1
IP address di atas berarti host nomor 121.1 pada network nomor 132.92. Dengan panjang host
ID 16 bit, network dengan IP address kelas B dapat menampung sekitar 65000 host. Range IP
128.0.xxx.xxx – 191.155.xxx.xxx.
IP address kelas C awalnya digunakan untuk jaringan berukuran kecil (LAN). Host ID ialah 8
bit terakhir. Dengan konfigurasi ini, bisa dibentuk sekitar 2 juta network dengan masing-
masing network memiliki 256 IP address. Range IP 192.0.0.xxx – 223.255.255.x.
Pengalokasian IP address pada dasarnya ialah proses memilih network ID dan host ID yang
tepat untuk suatu jaringan. Tepat atau tidaknya konfigurasi ini tergantung dari tujuan yang
hendak dicapai, yaitu mengalokasikan IP address seefisien mungkin.
1.2 MEDIA KOMUNIKASI DALAM JARINGAN
LAN tersusun dari beberapa elemen dasar yang meliputi komponen hardware dan software.
Komponen software meliputi: Personal Computer (PC), Network Interface Card (NIC) dan
Kabel. Sedangkan komponen software meliputi : Sistem Operasi Jaringan, Network Adapter
13
Driver, Protokol Jaringan. Pada kegiatan belajar 2 akan difokuskan pada komponen hardware
dari LAN.
A. Hardware Jaringan
1) Personal Computer
Tipe personal komputer yang digunakan di dalam jaringan akan sangat menentukan unjuk
kerja dari jaringan tersebut. Komputer dengan unjuk kerja tinggi akan mampu mengirim
dan mengakses data dalam jaringan dengan cepat. Di dalam jaringan tipe Client-Server,
komputer yang difungsikan sebagai server mutlak harus memiliki unjuk kerja lebih tinggi
dibandingkan komputer-komputer lain sebagai workstation-nya, karena server akan
bertugas menyediakan fasilitas dan mengelola operasional jaringan tersebut.
2) Network Internet Card (NIC)
Berdasarkan tipe bus, ada beberapa tipe network interface card (nic) atau network card,
yaitu ISA dan PCI. Saat ini jenis network card yang banyak digunakan, yaitu PCI.
Gambar 1.13. Jenis Network Card
3) Kabel Jaringan
Pertama kali LAN (Local Area Network) menggunakan kabel “coaxial”. Kemudian,
kabel “twisted pair” yang digunakan dalam sistem telepon telah mampu membawa frekuensi
yang lebih tinggi dan dapat mendukung trafik LAN. Dan saat ini, kabel fiber optik telah tampil
sebagai pilhan kabel berkecepatan sangat tinggi. Local Area Network menggunakan 3 tipe kabel :
1. Coaxial
2. Unshielded Twisted Pair (UTP) dan Shielded Twisted Pair (STP)
3. Fiber Optik
14
Gambar 1.14 Jenis Kabel
4) HUB
Menerima sinyal dari satu komputer dan mentransmisikannya ke komputer yang lain
berfungsi untuk menggabungkan beberapa komputer menjadi satu buah kelompok jaringan
semua informasi yang datang akan dikirimkan ke semua komputer (broadcast)
Gambar 1.15 Swicth Hub
5) Repeater
Fungsi utama dari repeater ialah menerima sinyal dari satu segmen kabel LAN dan
memancarkannya kembali dengan kekuatan yang sama dengan sinyal asli pada segmen (satu atau
lebih) kabel LAN yang lain. Repeater beroperasi pada Physical Layer dalam model jaringan OSI.
Gambar 1.16 Repeater
6) Bridge
Sebuah bridge juga meneruskan paket dari satu segmen LAN ke segmen lain, tetapi bridge
lebih fleksibel dan lebih cerdas daripada repeater. Bridge menghubungkan segmen-segmen LAN
di DataLink layer pada model OSI. Beberapa bridge mempelajari alamat Link setiap device yang
terhubung dengannya pada tingkat Data Link dan dapat mengatur alur frame berdasarkan alamat
15
tersebut. Semua LAN yang terhubung dengan bridge dianggap sebagai satu subnetwork dan
alamat Data Link setiap device haruslah unik
7) Router
Router memberikan kemampuan melalukan paket dari satus sistem ke sistem lain yang
mungkin memiliki banyak jalur diantara keduanya. Router bekerja pada lapisan Network pada
model OSI. Umumnya router memiliki kecerdasan yang lebih tinggi daripada bridge dan dapat
digunakan pada internetwork dengan tingkat kerumitan yang tinggi sekalipun. Router yang saling
terhubung dalam internetwork turut serta dalam sebuah algoritma terdistribusi untuk menentukan
jalur optimum yang dialui paket yang harus lewat dari satu sistem ke sistem lain.
Gambar 1.17 Bridge Gambar 1.18 Router
B. SOFTWARE JARINGAN
Seperti telah dijelaskan di atas bahwa piranti lunak yang dimaksud dalam buku ini adalah
software termasuk sistem operasi yang digunakan dalam membangun suatu jaringan, baik
jaringan berbasis Windows (Workgroup atau Client Server) maupun sistem operasi lain.
1. Sistem Operasi
Operating sistem yang digunakan adalah Microsoft Windows Server 2003 dengan client
Windows XP. Jika ingin membangun jaringan kecil dengan Workgroup, bisa menggunakan
sistem operasi Microsoft Windows XP, Windows Vista atau Windows 2000 Professional.
2. Program Aplikasi
Program aplikasi yang digunakan seperti untuk mengolah kata, mengolah angka, mengolah
data, dan aplikasi grafik yang diperlukan.
3. Program Internet Sharing
Agar semua komputer yang terkoneksi ke jaringan LAN bisa berinternet seluruhnya, Anda
bisa memanfaatkan fasilitas Internet Sharing. Microsoft Windows Server 2003, Windows
16
Vista, Windows XP, sudah menyediakan fasilitas untuk Internet Sharing Connection (ICS)
dan ICF (Internet Connection Firewall). Namun demikian Anda juga bisa menggunakan
apliksi lain yang disediakan penyelenggara atau ISP.
4. Program Untuk Internet
Program yang dimaksud di sini adalah program untuk menjalankan fasilitas yang berhubungan
dengan Internet. Sehingga dengan program ini pemakai atau semua user bisa menggunakan
fasilitas seperti browsing, chating, e-mail, dan sebagainya.
1.3 INSTALASI KABEL JARINGAN LAN
Jaringan komputer pada dasarnya adalah jaringan kabel, menghubungkan satu sisi dengan
sisi yang lain, namun bukan berarti kurva tertutup, bisa jadi merupakan kurva terbuka dengan
terminator diujungnya). Seiring dengan perkembangan teknologi, penghubung antar komputer
pun mengalami perubahan serupa, mulai dari teknologi telegraf yang memanfaatkan gelombang
radio hingga teknologi serat optik dan laser menjadi tumpuan perkembangan jaringan komputer.
Pemilihan jenis kabel sangat terkait erat dengan topologi jaringan yang digunakan. Sebagai
contoh untuk jenis topologi Ring umumnya menggunakan kabel Fiber Optik (walaupun ada juga
yang menggunakan twisted pair). Topologi Bus banyak menggunakan kabel Coaxial. Topologi
jaringan Star banyak menggunakan jenis kabel UTP. Topologi Bus menggunakan kabel Coaxial,
twisted pair dan fiber, Topologi Ring menggunakan kabel Twisted pair dan fiber sedangan
Topologi Star menggunakan kabel Twisted pair dan fiber
Setiap jenis kabel mempunyai kemampuan dan spesifikasi yang berbeda, oleh karena itu
dibuatlah pengenalan tipe kabel. Ada tiga jenis kabel yang dikenal secara umum, yaitu: Coaxial
cable, Twisted pair (UTP unshielded twisted pair dan STP shielded twisted pair) dan Fiber Optik
A. KABEL COAXIAL
17
Gambar 1.19 Kabel Coaxtial
Kabel Coaxial atau populer dipanggil “coax” terdiri atas konduktor silindris melingkar
yang mengelilingi sebuah kabel tembaga ini yang konduktif. kabel koaksial biasa disebut juga
BNC (Bayonet Naur Connector) kabel ini sering digunakan untuk kabel antena tv dan sering juga
digunakan pada jaringan LAN. Kabel Koaksial mempunyai satu pengalir tembaga yang berfungsi
sebagai pengalir listrik yang terletak di tengah (Center Core), satu lapisan plastik(dielectric
insulator)yang mengelilingi tembaga yang berfungsi sebagai pemisah antara tembaga dengan
lapisan besi (metalalik shielded), satu lapisan besi (metalalik shielded) berfungsi sebagai
pelindung dari gangguan luar seperti cahaya florensen dan perangkat elektronik lain, dan terakhir
satu lapisan plastik (plastik jacket) yang berfungsi sebagai pelindung terluar. Kabel coaxial
menawarkan beberapa keunggulan. Antara lain dapat dijalankan dengan tanpa banyak bantuan
dari repeater. Ciri-ciri kabel kloaksial
1. Media dan ukuran konektor medium
2. Panjang kabel maksimum yang diizinkan adalah 500 m (medium)
3. Kecepatan dan keluaran 10 - 100 mbps
4. biaya per node murah
Konektor Kabel Coaxial
1. BNC Kabel konektor Untuk menghubungkan kabel ke T konektor.
2. BNC T konektor Untuk menghubungkan kabel ke komputer.
3. BNC Barrel konektor Untuk menyambung 2 kabel BNC.
4. BNC Terminator Untuk menandai akhir dari topologi bus.
1 2 3 4
Gambar 1.20 Konektor Kabel Coaxial
Ada beberapa jenis kabel coaxial, yaitu :
18
Kabel Coaxial Thinnet ( Kabel RG-58 ), Kabel Coaxial Thinnet atau Kabel RG-58 biasa
disebut dengan kabel BNC, singkatan dari British Naval Connector. Sebenarnya BNC adalah
nama konektor yang dipakai, bukan nama kabelnya. Kabel coaxial jenis ini banyak dipergunakan
di kalangan radio amatir terutama untuk transceiver yang tidak memerlukan output daya yang
besar. Kelebihan menggunakan kabel RG-58 adalah Fleksibel, mudah dipakai untuk instalasi
dalam ruangan dan dapat langsung dihubungkan ke komputer menggunakan konektor BNC.
Instalasi Kabel Thin-Ethernet
Peralatan yang dibutuhkan adalah kabel koaksial RG-58 panjang minimum 18 inchi, sepasang
konektor BNC, BNC terminator BNC
Gambar 1.21 Instalasi kabel thin coax
Kabel Coaxial Thicknet ( Kabel RG-8 ), Kabel Coaxial Thicknet atau Kabel RG-8 adalah kabel
coaxial yang dipakai untuk instalasi antar gedung, Spesifikasi kabel ini sama dengan dengan
Kabel Coaxial Thinnet, hanya bentuk fisiknya lebih besar. Karena lebih besar, kabel ini dapat
menampung data yang lebih banyak sehingga cocok untuk instalasi sebagai backbone jaringan.
Supaya komputer dapat terhubung ke jaringan thicknet, diperlukan transceiver. Koneksi antara
Network Adapter Card dengan transceiver dibuat dengan menggunakan drop cable untuk
menghubungkan Transceiver dengan Attachment Unit Interface ( AUI ) pada Network Adapter
Card. Interface dari AUI berbentuk DB-15.
Instalasi Kabel Thick-Ethernet
Peralatan yang dibutuhkan adalah kabel koaksial RG-8, sepasang konektor BNC, konektor DB
15, terminator BNC
19
Gambar 1.22 Instalasi kabel thick-coax
B. KABEL TWISTED PAIR
Ada beberapa jenis kabel terpilin, yaitu UTP (Unshielded Twisted Pair) dan (STP) Kabel
Shielded Twisted Pair Kabel twisted pair terjadi dari dua kabel yang diputar enam kali per-inchi
untuk memberikan perlindungan terhadap interferensi listrik ditambah dengan impedensi, atau
tahanan listrik yang konsisten. Nama yang umum digunakan untuk kawat ini adalah IBM
jenis/kategori 3. Secara singkat kabel UTP adalah murah dan mudah dipasang, dan bisa bekerja
untuk jaringan skala kecil. Kabel STP sama dengan kabel UTP, tetapi kawatnya lebih besar dan
diselubungi dengan lapisan pelindung isolasi untuk mencegah gangguan interferensi. Jenis kabel
STP yang paling umum digunakan pada LAN ialah IBM jenis/kategori
Gambar 1.23 Kabel UTP dan STP
Kabel UTP yang biasa digunakan adalah kabel yang terdiri dari 4 pasang kabel yang
terpilin. Dari 8 buah kabel yang ada pada kabel ini, hanya digunakan 4 buah saja untuk dapat
mengirim dan menerima data (Ethernet). Perangkat lain yang berkenaan dengan penggunaan
BNC Connetctor
BNC Connetctor
Kabel koaksial RG-8
DB 15
ke node
Transceiver
TerminatorDrop Cable
20
jenis kabel ini adalah konektor kabel UTP (RJ-45) dan HUB/SWITCH. Ada beberapa klasifikasi
kabel yang digunakan untuk jaringan twisted-pair, tapi yang paling populer adalah Category 5
(CAT 5). Masih ada beberapa klasifikasi untuk CAT 5 ini, untuk pemakaian biasa digunakan
CMR Cable. Kabel CAT 5 dijual dalam bentuk rol di dalam karton berlubang untuk memudahkan
penanganannya. Pada ujung-ujung kabel CAT 5 ini dipasangkan konektor yang dikenal sebagai
konektor RJ-45 (RJ dari kata 'Registered Jack'). Ada dua macam pemasangan yang menghasilkan
'Ujung A' (End A) dan 'Ujung B' (End B). Urutan pemasangan kawat pada konektor yang dikenal
sebagai End A dan End B ini pada dasarnya adalah standar EIA568A dan EIA568B. Kabel CAT
5 yang kerdua ujungnya adalah Ujung A disebut sebagai straight-through cable (kabel langsung),
sedangkan bila yang satu Ujung A dan yang lainnya Ujung B dinamakan cross-over cable (kabel
silang). Apabila ingin menghubungkan dua komputer langsung tanpa menggunakan hub dengan
kabek network, maka yang diperlukan adalah cross-over cable. Hubungan komputer dengan
menggunakan hub memerlukan straight through cable.
Gambar 1.24 Kabel Tipe A dan B
Beberapa Kategori (CAT) Kabel UTP :
TIPE PENGGUNAAN
CATEGORY 1 Voice (Kabel Telepon)
CATEGORY 2 Data dengan bandwith hingga 4 Mbps (Local Talk)
CATEGORY 3 Data dengan bandwith hingga 10 Mbps (Ethernet)
CATEGORY 4 Data dengan bandwith hingga 20 Mbps (16 Mbps Token Ring)
CATEGORY 5 Data dengan bandwith hingga 100 Mbps (Fast Ethernet)
Instalasi Kabel UTP
Ada beberapa peralatan yang digunakan dalam instalasi Kabel UTP, diantaranya Kabel
UTP, Konektor RJ-45, Crimping Tools dan Kabel Tester
21
Langkah-langkah instalasi network :
1. Kupas lapisan luar kabel UTP sepanjang 1 cm, sehingga 8 urat kabel terlihat dari luar.
Gambar 1.25 Pemotongan bagian luar kabel UTP.
2. Susun urutan warna kabel sesuai dengan standard internasional
DEPAN A NOMOR PIN NAMA WARNA UJUNG A
1 Putih orange
2 Orange
3 Putih hijau
4 Biru
5 Putih biru
6 Hijau
7 Putih coklat
8 Coklat
Gambar 1.26 Susunan Kabel Straight
DEPAN A PIN WARNA UJUNG B WARNA
1 Putih orange
Putih hijau
2 Orange Hijau
3 Putih hijau Putih orange
4 Biru Biru
5 Putih biru Putih biru
6 Hijau Orange
7 Putih coklat Putih coklat
8 Coklat Coklat
Gambar 1.27 Susunan Kabel Cross
3. Masukkan Ujung kabel UTP yang telah disusun menurut urutan internasional, kemudian jepit
dengan menggunakan crimping tool.
22
Gambar. 1.28 Memasukkan Kabel UTP ke dalam RJ-45
Gambar 1.29 Menjepit kabel menggunakan Crimping
Gambar 1.30 Kabel UTP Rakitan
4. Kabel yang dihasilkan harus diuji dengan kabel tester, untuk melihat benar tidaknya kabel
hasil rakitan
Gambar 1.31 LAN Test
23
5. Pasang satu sisi RJ-45 ke dalam Network Card, dan sisi lainnya ke HUB
Gambar 1.32 Pemasangan Kabel jaringan
6. Jaringan siap dioperasikan
C. FIBER OPTIC
Kabel Fiber optic adalah sebuah kabel yang terbuat dari serat kaca dengan teknologi
canggih dan mempunyai kecepatan transfer data yang lebih cepat daripada kabel biasa, biasanya
fiber optic digunakan pada jaringan backbone (Tulang Punggung) karena dibutuhakan kecepatan
yang lebih dalam jaringan ini,namun pada saat ini sudah banyak yang menggunakan fiber optic
untuk jaringan biasa baik LAN, WAN maupun MAN karena dapat memberikan dampak yang
lebih pada kecepatan dan bandwith karena fiber optic ini menggunakan bias cahaya untuk
mentransfer data yang melewatinya dan sudah barang tentu kecepatan cahaya tidak diragukan
lagi namun untuk membangun jaringan dengan fiber optic dibutuhkan biaya yang cukup mahal
dikarenakan dibutuhkan alat khusus dalam pembangunannya. fiber optik yang digunakan
memiliki beberapa bagian pokok :
24
1. core : dibuat dari serat kaca yang sangat bening dengan diameter 3 s.d. 10 mikrometer.
Bagian ini merupakan bagian inti dari kabel fiber optik yang mentransmisikan pulsa cahaya
dari receiver ke tranmitter.
2. cladding : merupakan bagian yang membungkus core sehingga pulsa-pulsa cahaya yang
akan keluar dari core terpantul ke dalam core kembali sehingga pulsa cahaya tidak hilang di
perjalanan.
3. jacket pelindung : berfungsi sebagai pelindung core dan cladding dari gangguan luar.
Gambar 1.33 Kabel Fiber Optik
Berdasar diameter core dan cladding, kabel fiber optik dapat diklasifikasikan menjadi 3:
1. Single mode : Mempunyai inti yang kecil (berdiameter 0.00035 inch atau 9 micron) dan
berfungsi mengirimkan sinar laser inframerah (panjang gelombang 1300-1550 nanometer)
Gambar 1.34 Single Mode
2. Multi mode step index : Mempunyai inti yang lebih besar(berdiameter 0.0025 inch atau
62.5 micron) dan berfungsi mengirimkan sinar laser inframerah (panjang gelombang 850-
1300 nanometer)
Gambar 1.35 Multi Mode
3. Multi mode grade index
Yaitu serat optic dengan diameter core yang terbesar, dibanding dua jenis serat optic
lainnya. Jenis yang satu ini tidak terlalu banyak digunakan.
25
Keuntungan Fiber Optik
Murah jika dibandingkan dengan kabel tembaga dalam panjang yang sama, mempunyai
diameter yang lebih kecil daripada kabel tembaga, Kapasitas lebih besar,Sinyal degradasi lebih
kecil. Tidak mudah terbakar karena tidak mengalirkan listrik, Fleksibel dan bentuknya Sinyal
digital.
1.4. INSTALASI, KONFIGURASI, LAN PADA SISTEM OPERASI
Walaupun secara fisik hardware telah dipasang (komputer dan NIC, pengkabelan,
konektor, dan HUB, dll), tapi jaringan komputer belum dapat difungsikan. Karena setiap device
yang dipasang butuh driver yang harus di instal dan perlu dikonfigurasikan terlebih dahulu.
Selanjutnya akan dilakukan pengujian apakah komputer telah terhubung dengan benar, dan bisa
berhubungan dengan jaringan lokal (LAN).
1) Mengidentifikasi komputer di dalam jaringan
Komputer dengan sistem operasi Windows XP di dalam jaringan komputer harus
menggunakan nama yang unik untuk menghindari adanya tumpang-tindih dengan komputer
lain. Untuk memberikan nama dapat mengikuti langkah-langkah berikut :
1. Klik kanan pada ikon my Computer Pilih Properties
Gambar 1.36 System Properties
2. Pilih Computer Name
26
3. Pilih Change
Gambar 1.37. Memberikan Nama Komputer nalam Jaringan
4. OK
2) Menginstal dan Mengkonfigurasi Network Interface Card
Network Interface card (NIC) harus dipasang di dalam komputer, agar komputer dapat
“berinteraksi” dengan jaringan. Cara Installasi Driver LAN Card
1. Masukkan CD Driver kedalam CDROM.
2. klik Start>Run>Browse cari drive tempat CDROM berada, klik SETUP.exe
Gambar 1.38 Persiapan instalasi
3. Selanjutnya klik next pada konfirmasi installasi
27
Gambar 1.39 persetujuan lisensi
4. Klik Next pada persetujuan lisensi.
Gambar 1.40 Persiapan Instal
Gambar 1.41 Instal
5. Klik Install untuk memulai proses install.
28
Gambar 1.42 Instal selesai
3) Menginstall Protokol Jaringan
Untuk dapat “berkomunikasi” dalam jaringan komputer, komputer harus mempunyai
protokol. Prosedur yang dapat dilakukan untuk menginstall protokol jaringan adalah :
4) Konfigurasi TCP/IP
TCP/IP harus dikonfigurasikan terlebih dahulu agar bisa “berkomunikasi” di dalam jaringan
komputer. Setiap kartu jaringan (NIC) yang telah diinstall memerlukan IP address dan subnet
mask. IP address harus unik (berbeda dengan komputer lain), subnet mask digunakan untuk
membedakan network ID dari host ID.
5) Memberikan IP Address
IP address dan subnet mask dapat diberikan secara otomatis menggunakan Dynamic Host
Configuration Protocol (DHCP) atau diisi secara manual. Prosedur mengisikan IP address :
Buka Control Panel dan double-klik icon Network.
Klik tab Configuration, klik TCP/IP yang ada dalam daftar untuk kartu jaringan
29
Gambar 1.43 LAN Properties
Klik Properties.
Gambar 1.44 Memberikan IP Address
Di dalam tab IP Address, terdapat 2 pilihan:
Obtain an IP address automatically
IP address diperoleh melalui fasilitas DHCP. DHCP berfungsi untuk memberikan IP
address secara otomatis pada komputer yang menggunakan protokol TCP/IP.
Specify an IP address
30
IP address dan subnet mask diisi secara manual.
Klik OK.
Jika diperlukan masuk kembali ke dalam kotak dialog TCP/IP Properties, klik tab
Gateway, masukkan nomor alamat server.
Klik OK.
Jika diperlukan untuk mengaktifkan Windows Internet Naming Service (WINS) server,
kembali ke dalam kotak dialog TCP/IP Properties, klik tab WINS Configuration, dan
klik Enable WINS Resolution serta masukan nomor alamat server.
Jika diperlukan untuk mengaktifkan domain name system (DNS), kembali ke dalam kotak
dialog TCP/IP Properties, klik tab DNS Configuration, klik Enable DNS, masukkan
nomor alamat server.
Klik OK.
1.4 MENGUJI LOCAL AREA NETWORK
Setelah proses instalasi dan konfigurasi sistem jaringan (baik hardware maupun software)
selesai, maka perlu dilakukan test/uji. Hal ini dimaksudkan untuk melihat apakah instalasi (mulai
dari memasang kabel sampai dengan konfigurasi sistem secara software) telah dilakukan dengan
benar. Untuk mengetest TCP/IP, salah satu caranya dapat dilakukan dengan instruksi ipconfig
yang dijalankan under DOS.
Gambar 1.45. Test TCP/IP Menggunakan ipconfig
Perintah IPConfig digunakan untuk melihat indikasi pada konfigurasi IP yang terpasang
pada Komputer kita. dari gambar diatas kita dapat melihat beberapa informasi penting setelah
kita menjalankan perintah IPConfig pada jendela command prompt di komputer kita, Untuk
31
mencoba apakah instalasi jaringan kita berhasil atau tidak, caranya : Klik Start Run,
kemudian ketik ping <nomor ip address>, kemudian klik “OK” contoh pada gambar di bawah.
Gambar 1.46. Test TCP/IP ping
Gambar 1.47. Utilitas Ping
Utilitas ping digunakan untuk mengecek apakah jaringan kita sudah bisa berfungsi dan
terhubung dengan baik, misalkan pada gambar diatas terlihat perintah ping 192.168.1.13 dari
terminal dengan IP address 192.168.1.1 dan anda akan mendapatkan respon seperti :
Reply from 192.168.1.1: bytes=32 time<1 ms TTL=64
Jika anda mendapatkan respon seperti diatas, maka koneksi jaringan sudah benar. Respon lain
selain contoh diatas diartikan bahwa jaringan anda belum bekerja dengan benar. Kesalahan dapat
saja terjadi di sistem pengkabelan, kartu jaringan, atau setup network. Catatan : TTL adalah Time
To Live, yaitu batasan waktu agar paket data tersebut tidak mengambang dijaringan.
32
BAB II
DIAGNOSA PC JARINGAN
2.1 DIAGNOSA
Mendiagnosis permasalahan perangkat yang tersambung jaringan merupakan pekerjaan yang
harus dilakukan oleh administrator jaringan. Pekerjaan ini memerlukan ketelitian dan kesabaran
yang tinggi agar di dapat hasil yang baik. Komputer yang terhubung jaringan sering kali
mengalami gangguan maupun kerusakan baik dari sisi hardware atau software. Hal ini
disebabkan oleh banyaknya pengguna komputer yang terhubung dalam sistem jaringan. Jaringan
komputer sangat rawan terhadap ganguan atau kerusakan dikarenakan banyak sekali faktor yang
dapat menyebabkan terjadi ganguan atau kerusakan pada jaringan tersebut. Faktor-faktor yang
dapat menyebabkan terjadinya kerusakan adalah:
1) Tegangan Listrik
Tegangan listrik dapat menyebabkan ganguan apabila tegangan yang dihasilkan tidak stabil,
sering terjadi naik dan turun atau mati mendadak dari sumber PLN. Hal tersebut sangat
mempengaruhi dikarenakan semua peralatan yang kita gunakan bersumber pada listrik.
Sumber listrik yang kita gunakan tidak baik atau tidak stabil, dapat menyebabkan peralatan
yang kita gunakan mudah rusak. Komputer yang kita gunakan sering mati mendadak karena
sumber listrik mati dapat menyebabkan komputer yang kita gunakan akan cepat rusak.
Sehinga akan mempengaruhi jaringan apabila terjadi kerusakan pada komputer workstation
maupun di komputer server.
2) Mati atau tidak berfungsinya komponen pada jaringan
Mati atau tidak berfungsinya komponen pendukung jaringan disebabkan oleh korosi
(berkarat) dan rusak. Korosi yang terjadi dikarenakan ruang atau tempat jaringan yang
lembab dan juga pemakaian yang suah terlalu lama tanpa adanya perawatan yang berkala.
Dalam sistem jaringan LAN sering kita menyebut permasalahan yang menyebabkan seluruh
atau sebagian jaringan terganggu disebut jaringan dalam kondisi down. Down dalam jaringan
bisa kita artikan sedang turun atau tidak bekerja secara maksimal. Down dapat meyebabkan
komunikasi dalam jaringan menjadi lambat atau tidak bekerja sama sekali. Kondisi tersebut
yang perlu ditangani sehingga jaringan dapat bekerja dengan baik dan kembali normal. Istilah
33
Down dalam jaringan komputer LAN berbeda dengan Down pada jaringan Warnet (warung
Internet). Down pada jaringan LAN disebabkan sistem dalam jaringan LAN tersbut atau
karena tidak berfungsinya peralatan maupun komponen dalam jaringan LAN tersebut. Down
pada Warnet disebabkan oleh banyak sekali faktor diantaranya pengaruh dari jaringan LAN
yang ada dalam warnet, dari Provider (jasa pelayanan akses internet) yang mengalami
gangguan dan bisa juga dari line telphon yang penuh sehingga menyebabkan akses ke internet
tidak dapat dilakukan.
Down dalam jaringan LAN lebih mudah penanganannya apabila dibandingkan dengan Down
pada Warnet. Down dalam jaringan LAN lebih mudah diatasi karena kita dapat mendeteksi
melalui indikator-indikator yang dapat kita lihat.
Indikator-indikator tersebut memberikan isarat jika terjadi kerusakan atau tidak berfungsinya
komponen. Indikasi kerusakan pada masing masing komponen dapat diuraikan sebagai
berikut:
a) Server
Server adalah komputer yang biasanya dikhususkan untuk penyimpanan data atau system
operasi berbasis network (Network Operating System), berisikan daftar user yang
diperbolehkan masuk ke server tersebut. Jadi apabila komputer server mengalami
kerusakan atau gangguan secara otomatis seluruh jaringan tidak berfungsi karena server
merupakan pintu masuk dan sebagai pusat jaringan tersebut. Jadi apabila seluruh jaringan
tidak dapat berfungsi berarti terjadi gangguan atau kerusakan pada server.
b) Workstation
Workstation adalah komputer yang memanfaatkan jaringan untuk menghubungkan
komputer tersebut dengan komputer lain atau komputer tersebut dengan server.
Pemanfaatan jaringan tersebut dapat berupa sharing data, sharing printer dan sebagainya.
Apabila terjadi kerusakan pada komputer workstation berarti komputer yang digunakan
tidak dapat masuk dalam jaringan sehingga tidak dapat berkomunikasi dengan komputer
server maupun komputer lain dalam jaringan tersebut.
c) Hub/switch
Hub/switch merupakan terminal atau pembagi signal data bagi kartu jaringan (Network
Card). Jika Hub mengalami kerusakan berarti seluruh jaringan juga tidak dapat berfungsi
untuk berkomunikasi antar workstation atau komputer workstation dengan server.
34
Apabila terjadi kerusakan pada Hub dapat dilihat pada lampu indikator power dan lampu
indikator untuk masing masing workstation. Apabila lampu indikator power Hub/switch
mati berarti kemungkinan besar Hub tersebut rusak. Jika ada lampu indikator workstation
yang tidak menyala menyatakan bahwa komputer workstation sedang tidak aktif (tidak
hidup) atau ada gangguan pada komputer workstation tersebut.
d) Network Interface Card (Kartu jaringan)
Sebuah kartu jaringan (LAN Card) yang terpasang pada sebuah komputer server maupun
workstation sehingga komputer dapat dihubungkan ke dalam sistem jaringan. Apabila
terjadi gangguan atau kerusakan pada kartu jaringan berakibat pada komputer tersebut
tidak dapat masuk dalam sistem jaringan. Indikator yang dapat dilihat dalam kerusakan
kartu jaringan adalah matinya lampu indikator yang terdapat pada kartu jaringan dan
lampu indikator di Hub/switch saat komputer telah hidup dan konektifitas kabel dari kartu
jaringan dan hub/switch telah baik.
e) Kabel dan konektor
Kabel dan konektor merupakan media penghubung antara komputer dengan komputer
lain atau dengan peralatan lain yang digunakan untuk membentuk jaringan. Kabel dan
konektor untuk membuat jaringan LAN yang banyak digunakan ada 3 jenis yaitu:
(1) Jenis kabel serat optik menggunakan konektor SC dan ST. Gangguan atau kerusakan
pada kabel dan konektor jenis serat optik sangat jarang, tetapi memerlukan
penanganan secara khusus untuk perawatan jaringan.
(2) Jenis Kabel UTP dengan konekor RJ45. Gangguan atau kerusakan pada kabel jenis
ini adalah konektor yang tidak terpasang dengan baik (longgar), susunan pengkabelan
yang salah dan kabel putus. Indikasi yang dapat dilihat adalah lampu indikator yang
tidak hidup pada kartu jaringan atau pada Hub/switch. Jaringan menggunakan kabel
UTP kesalahan yang muncul relatif sedikit, karena jaringan terpasang menggunakan
topologi star, workstation terpasang secara paralel dengan menggunakan swicth/hub.
Sehingga yang terjadi gangguan hanya pada workstation yang kabelnya mengalami
gangguan saja.
(3) Jenis kabel Coaxial dengan konektor BNC. Kabel jenis coaxial memiliki akses yang
cukup lambat bila dibandingkan jenis kabel lainnya dan sering terjadi gangguan
35
karena konektor yang longgar (tidak konek), kabel short dan kabel terbuka resistor
pada terminating conector. Short pada pemasangan kabel dengan plug konektor ini
menyebabkan system jaringan akan down dan komunikasi antar komputer berhenti.
Dalam sistem jaringan LAN komponen satu dengan yang lainnya adalah saling berkaitan
dan berhubungan, maka dalam proses diagnosa kerusakan pada jaringan harus dilakukan dengan
terstruktur dan sistematis. Hal ini untuk mempermudah dalam proses perbaikan jaringan. Selain
perbaikan perlu juga dilakukan perawatan jaringan agar kondisi jaringan optimal dan normal.
Jangan sampai melakukan perawatan jika terjadi kerusakan saja, karena dengan melakukan
perawatan secara berkala biaya yang dikeluarkan akan lebih sedikit dibandingkan melakukan
perawatan saat terjadi kerusakan saja. Kinerja jaringan yang tidak terawat menyebabkan
komunikasi data menjadi lambat.
2.2 PERMASALAHAN
Permasalahan yang sering muncul baik dalam pemasangan maupun setelah pemasangan jaringan
LAN komputer secara garis besar dapat dibagi atas:
Kerusakan atau kesalahan Hardware
Kerusakan atau kesalahan pada bagian hardware mencakup seluruh komponen jaringan
antara lain mencakup server, workstation (client), Kartu Jaringan, Pengkabelan dan
konektor, serta komponen jaringan tambahan lainnya seperti Hub/switch, router, dan
sebagainya.
Kesalahan software
Kesalahan bagian software berhubungan dengan kesalahan bagaimana setting dan
konfigurasi jaringan yang berkaitan dengan system operasi baik pada komputer server
maupun komputer workstation (client) yang digunakan, jenis protokol yang dipakai serta
topologi jaringan.
1) Kerusakan atau kesalahan Hardware
Kerusakan atau kesalahan hardware yang sering terjadi adalah pada Network Interface Card
(kartu jaringan), pengkabel dan konektor. Kerusakan atau kesalahan pada Jaringan sering
disebabkan oleh koneksi (hubungan) yang tidak baik antar komponen dan tidak berfungsinya
komponen dikarenakan sudah mati atau rusak.
a) Network Interface Card (kartu jaringan)
36
Secara fisik untuk mengenali bahwa kartu jaringan tersebut telah atkif atau tidak aktif
dapat dilihat pada lampu indikator yang terdapat dalam Kartu jaringan tersebut saat
komputer hidup dan kartu jaringan telah dihubungkan dengan kabel jaringan maka lampu
indikator harus sudah menyala. Apabila belum menyala berarti terdapat permasalahan
atau kerusakan pada kartu jaringan tersebut. Secara software untuk mengetahui bahwa
kartu jaringan telah bekerja atau aktif dapat dilihat pada : Klik Start > setting >klik
Control Panel Pilih icon system double klik pilih menu Device Manager Disana dapat
dilihat bahwa kartu jaringan tersebut telah dikenal atau belum. Bila sudah dikenal maka
kartu jaringan komputer dapat bekerja atau aktif.
b) Pengkabelan dan Konektor
Pemilihan media komunikasi menggunakan kabel sebagai penghubung antar komputer
memang merupakan media yang cukup ideal dibandingkan dengan media lainnya seperti
RF (radio frekuensi), IR (Infra Red) atau jalur telephone karena murah, mudah dan
mempunyai kecepatan data yang cukup tinggi. Tetapi kesalahan dalam aturan
pemasangan kabel, kualitas kabel itu sendiri, serta layout atau topologi jaringan seringkali
mengganggu dalam system jaringan kabel.
(1) Untuk Pengunaan kabel thin coax
Permasalahan yang sering terjadi pada jenis kabel ini adalah:
1. Kabel Terbuka (open). Kondisi ini menyatakan bahwa telah terjadi putusnya
kabel dalam jaringan yang menyebabkan kabel tidak dapat menghantarkan data.
2. Konektor longgar (tidak terhubung). Kondisi ini terjadi pada pada koneksi antar
kartu jaringan dengan konektor kabel.
3. Kabel short. Kondisi ini menyatakan bahwa telah terjadi kabel yang hubung
singkat dalam jaringan.
4. Resistor pada terminating Connector
5. Short pada pemasangan kabel dengan plug konektor
6. Longgar pada male connector
Untuk kasus nomor 1,3,4 dan 5 akan mengakibatkan system jaringan akan
mengalami down (komunikasi antar komputer berhenti). Untuk kasus konektor
yang longgar hanya terjadi pada workstation (client) yang bersangkutan saja yang
37
berhenti. Tetapi bila terjadi pada terminating resistor maka menyebabkan jaringan
akan down juga.
(2) Untuk Pengunaan kabel thick coax
Untuk jenis penggunaan kabel thick coax sama dengan jenis kabel thin coax karena
menggunakan jenis topologi jaringan yang sama.
(3) Untuk Penggunaan kabel UTP
Untuk kabel UTP, kesalahan yang muncul relatif sedikit, karena jaringan model ini
relatif sedikit, karena jaringan model ini menggunakan topologi star, dimana client
terpasang tersebar secara paralel dengan menggunakan switch atau Hub. Sehingga
pengecekan kerusakan kabel ini dapat dengan mudah diketahui. Seperti :
2. Konektor longgar (tidak terhubung)
3. Kabel short
4. Kabel terbuka (open)
Untuk mengecek kabel yang terbuka (open) dan kabel yang short dapat dilakukan
dengan menggunakan Multimeter dengan mengetes ujung-ujung kabel.
2) Software
Permasalahan yang sering muncul pada bagian software ini pada umumnya bisa
dikelompokkan atas:
a) Kesalahan setting konfigurasi jaringan
Kesalahan setting konfigurasi sering terjadi pada kartu jaringan yang menggunakan
model ISA karena kita harus menentukan Alamat port I/O, Nomor Interupt, Direct
Memory Access Request line dan Buffer memory Address Berbeda dengan kartu model
ISA Kartu jaringan yang menggunakan model PCI tidak perlu mengeset karena secara
otomatis telah tersedia.
b) Kesalahan Protocol yang digunakan
Hal ini sering terjadi pada kartu jaringan yang menggunakan slot ISA karena penentuan
harus dilakukan secara manual. Apabila kita menggunakan protocol kartu jaringan model
PCI hal tersebut jarang terjadi apabila kita telah menginstall driver dengan benar.
38
c) Kesalahan pengalamatan IP.
Setiap komputer dalam suatu jaringan merupakan identifikasi alamat yang unik, sehingga
tidak diperbolehkan ada alamat yang sama. IP Address dalam jaringan tidak
diperbolehkan sama karena merupakan identitas untuk masing-masing komputer dalam
jaringan untuk komunikasi data, jika terjadi alamat yang sama maka kedua komputer
tidak dapat mengakses jaringan karena terjadi perebutan nomor alamat tersebut.
d) Kesalahan Indentifikasi Client dan server komputer
Penentuan antara komputer server dan komputer client harus jelas untuk jaringan client
server, berbeda pada jaringan peer to peer tidak ada penentuan client dan server.
e) Kesalahan Service Network (file and print sharing)
Service network (file and print sharing) yang tidak aktif bisa dikarenakan file and print
sharing yang kita hubungi sedang tidak aktif atau kita belum melakukan file and print
sharing.
f) Kesalahan Security System
Kesalahan pemasukan password pada saat kita masuk dalam jaringan sehingga kita tidak
dapat masuk dalam jaringan karena kesalahan pengamanan (password).
g) Kerusakan file program, sehingga perlu di update.
Kerusakan file program yang menyebabkan sistem operasi tidak bisa berjalan atau
menyebabkan kartu jaringan tidak dapat bekerja (tidak aktif).
Untuk dapat melakukan perbaikan dalam kesalahan-kesalahan software tersebut dapat
dilakukan dengan setting ulang software sesuai dengan ketentuan dalam jaringan tersebut.
Berikut beberapa kasus yang sering disebabkan oleh sistem operasi networking:
- Tidak bisa Login dalam jaringan
Tidak bisa masuk dalam jaringan berarti client tidak dapat mengakses jaringan secara
keseluruhan.
- Tidak bisa menemukan komputer lain pada daftar network neighborhood. Apabila secara
hardware dan software tidak ada masalah komputer harus dilakukan restart untuk
menyimpan semua data yang telah kita update ke sistem operasi.
- Tidak bisa sharing files atau printer.
39
Sharing file atau printer adalah membuka akses agar komputer lain dapat mengakses atau
melihat data kita. Tidak dapat sharing file atau printer dapat dikarenakan data atau printer
tersebut belum di sharing. untuk dapat melakukan sharing dapat dilakukan dengan klik
kanan share.
- Tidak bisa install network adapter.
Kasus ini biasanya disebabkan oleh sorfware kartu jaringan yang tidak sesuai antara
driver dengan kartu jaringannya atau pemasangan kartu jaringan yang tidak sempurna
pada mainboard sehingga komputer tidak dapat mengenal kartu jaringan tersebut.
Hal yang harus dilakukan dengan pengecekan pada kartu jaringan apakah telah terpasang
dengan benar atau kartu jaringan telah terinstall dengan driver bawaannya.
- Komputer lain tidak dapat masuk ke komputer kita.
Komputer lain yang tidak dapat masuk ke komputer kita padahal komputer kita dapat
masuk ke komputer lain disebabkan karena kita belum melakukan sharing data atau
sharing printer.
Kasus-kasus tersebut dapat teratasi apabila tidak terjadi kesalahan-kesalahan software
pada saat setting Kartu jaringan. Setting kartu jaringan sangat penting untuk terjadinya
hubungan antar komputer, apabila terjadi kesalahan maka menyebabkan komputer
tersebut tidak dapat terhubung dalam jaringan. Pengecekan kesalahan harus dilakukan
satu persatu dengan teliti sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan pada jaringan
tersebut diantaranya pemberian nomor IP dan subnetmask pada protocol yang digunakan,
nama Workgroupnya dan sebagainya.
2.3 MENGISOLASI PERMASALAHAN
Mengisolasi permasalahan merupakan tindakan yang dilakukan untuk mencegah hal-hal
yang berakibat lebih fatal dalam jaringan. Hal ini dilakukan agar jaringan dapat berfungsi secara
baik dan normal kembali. Tindakan pengisolasian termasuk didalamnya merupakan jalan keluar
(pemecahan) dari permaslahan yang dihadapi. Tindakan pengisolasian untuk melakukan
perbaikan dalam jaringan dapat dipisahkan menjadi dua juga yakni pengisolasian secara
hardware dan secara software.
40
1) Pengisolasian permasalahan secara Hardware
Tindakan pengisolasian kerusakan yang disebabkan oleh hardware harus dilakukan
dengan cara yang terstruktur dan sistematis. Cara yang terstruktur dan sistematis diharapkan
dengan cepat dapat menemukan sumber kerusakan atau sumber permasalahan. Tindakan
pengisolasian secara terstruktur dan sistematis dapat dilakukan sebagai berikut:
Tindakan pertama (mengisolasi kerusakan pada kartu jaringan)
Tindakan pengisolasian dapat dilakukan denga cara melihat indikator pada lampu kartu
jaringan tersebut jika kartu jaringan dalam kondisi yang atau bekerja baik maka lampu menyala
dan saat tidak aktif atau rusak maka lampu tidak menyala saat komputer telah dihidupkan dan
terhubungkan dengan jaringan komputer yang lain ataupun dengan Hub/switch. Dapat juga
dilihat pada window Control Panel > double klik system pilih menu Device Manager.
Disana dapat dilihat bahwa kartu jaringan tersebut telah dikenal atau belum dengan
melihat pada Network adapter. Apabila sudah dikenal maka tinggal melakukan setting
konfigurasi jaringan. Apabila kartu jaringan belum dikenal atau sudah dikenal tetapi ada tanda
(!), (?) dan tanda (X) menyatakan bahwa perlu dilakukan instalasi software driver dari kartu
jaringan tersebut. Apabila dari kedua hal tersebut indikator lampu yang ada kartu jaringan tetap
tidak menyala saat telah terhubungkan dengan jaringan komputer lain atau dengan Hub/switch
atau tidak dikenal oleh device manager maka perlu dilakukan penggantian kartu jaringan karena
kartu jaringan tersebut dalam kondisi yang rusak.
Tindakan kedua (mengisolasi permasalahan pengkabelan dan konektor)
Tindakan pengisolasian untuk pengkabelan dan konektor terdapat perbedaan antara model
coaxial dengan konektor BNC dan pengkabelan UTP dengan konektor RJ45.
A. Pengisolasian untuk pengkabelan coaxial dengan konektor BNC.
Pengisolasian untuk pengkabelan jenis coaxial lebih rumit, karena apabila terjadi jarigan
yang down untuk jaringan bertopologi Bus atau ring menggunakan kabel coaxial harus dilakukan
pengecekan satu persatu. Pengisolasian permasalahan yang sering terjadi:
1. Kabel Terbuka (open). Kondisi ini menyatakan bahwa telah terjadi putusnya kabel
dalam jaringan yang menyebabkan kabel tidak dapat menghantarkan data.
2. Konektor longgar (tidak terhubung). Kondisi ini terjadi pada pada koneksi antar kartu
jaringan dengan konektor kabel.
41
3. Kabel short. Kondisi ini menyatakan bahwa telah terjadi kabel yang hubung singkat
dalam jaringan.
4. Resistor pada terminating Conector
5. Short pada pemasangan kabel dengan plug konektor
6. Longgar pada male connector
Untuk pengisolasian permasalahan nomor 1,3,4 dan 5 dilakukan dengan pengecekan
satu persatu dari terminal konektor dengan menggunakan multimeter. Pengecekan
dilakukan satu persatu dengan melepaskan konektor BNC dari T BNC daru dilakukan
pengetesan ujung ke ujung kabel tersebut apabila terjadi hubug sigkat pada pemasangan
plug konektor maka pisahkan pisahkan yang menyebabkan hubung singkat tersebut.
Apabila terjadi open kabel atau kabel putus dalam kabel coaxial maka lakukan
penggantian kabel. Jangan melakukan penyambungan kabel coaxial diantara plug
konektor karena menyebabkan jaringan down karena nilai resistansi yang tidak sesuai
pada sambungan tersebut dengan pada kabel tersebut. Pengisolasian pada permasalahan
Resistor pada terminating Connector dilakukan dengan penggantian terminator BNC
yang baru. Konektor yang longgar pada male conektor pengisolasiannya dapat
dilakukan dengan mengencangkan T BNC pada konektor BNC secara keseluruhan.
B. Pengisolasian untuk pengkabelan yang menggunakan kabel UTP
Pengisolasian pengkabelan pada permasalahan jaringan yang menggunakan kabel UTP
relatif lebih mudah. Kemudahan pengisolasian kabel UTP pada jaringan dengan topologi Star
hanya komputer yang bermasalah saja yang kita tangani tanpa mengganggu jaringan tersebut
(komputer yang lainnya masih tetap bekerja normal. Setiap workstation (client) terpasang
tersebar secara paralel dengan menggunakan switch atau Hub sehingga apabila komputer yang
kita gunakan bermasalah maka komputer lain tidak terganggu. Pengisolasian permasalahan yang
muncul dalam jaringan komputer dengan kabel UTP dengan topologi jaringan star.
1. Konektor longgar (tidak terhubung)
2. Kabel short
3. Kabel terbuka (open)
Perbaikan untuk jaringan yang longgar dilakukan pengencangan pada hub/switch dan
pada kartu jaringan. Pengisolasian pada kabel yang terbuka (open) dan kabel yang short dapat
42
dilakukan dengan menggunakan Multimeter dengan mengetes ujung-ujung kabel. Pengkabelan
dengan menggunakan kabel UTP tidak boleh disambung karena akan mempengaruhi kinerja
jaringan. kalau sudah tidak memungkinkan lebih baik dilakukan penggantian kabel beserta
konektornya, karena konektor RJ45 hanya digunakan sekali pakai jika sudah diCrimping maka
sudah tidak dapat dipakai lagi.
2) Software
a) Kesalahan pengalamatan IP.
Setiap komputer dalam suatu jaringan merupakan identifikasi alamat yang unik, sehingga
tidak diperbolehkan ada alamat yang sama. IP Address dalam jaringan tidak
diperbolehkan sama karena merupakan identitas untuk masing-masing komputer dalam
jaringan untuk komunikasi data jika terjadi alamat yang sama maka kedua komputer tidak
dapat mengakses jaringan karena terjadi perebutan nomor alamat tersebut. Pengisolasian
yang dapat dilakukan dengan melakukan seting ulang alamat IP Address dan
subnetmasknya sesuai dengan jaringan yang digunakan.
b) Kesalahan Identifikasi workgrup
Workgroup merupakan kumpulan atau nama kelompok jaringan yang kita gunakan.
Isolasi yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan perubahan nama workgroup
sesuai dengan jaringan yang ada. Computer name untuk memberikan nama komputer
tersebut, Workgroup merupakan nama kelompok jaringan yang kita akan masuki,
Computer Description merupakan diskripsi komputer.
c) Kesalahan Service Network (file and print sharing)
Service network file and print sharing yang tidak aktif bisa karena file and print sharing
yang kita hubungi sedang tidak aktif atau kita belum melakukan sharing file and print.
d) Kerusakan file program, sehingga perlu di update.
Kerusakan file program yang menyebabkan sistem operasi tidak bisa berjalan atau
menyebabkan kartu jaringan tidak dapat bekerja (tidak aktif).
Untuk dapat melakukan perbaikan dalam kesalahan-kesalahan software tersebut dapat
dilakukan dengan setting ulang software sesuai dengan ketentuan dalam jaringan tersebut.
Berikut beberapa kasus yang sering disebabkan oleh sistem operasi networking:
43
BAB III
MELAKUKAN PERBAIKAN DAN SETTING ULANG KONEKSI JARINGAN
3.1. Mempersiapkan Perbaikan Konektifitas Jaringan pada PC yang Bermasalah
Persiapan untuk melakukan perbaikan konektifitas jaringan pada komputer client yang
bermasalah harus terlebih dahulu mengetahui peralatan-peralatan yang akan digunakan dan
dibutuhkan dalam jaringan tersebut. Selain peralatan dalam proses perbaikan konektifitas kita
juga harus mengetahui jenis topologi jaringan yang digunakan oleh komputer client tersebut. Hal
ini dilakukan agar dalam proses persiapan dan proses perbaikan kita tidak menggunakan sistem
trial and error yang berarti kita hanya mencoba-coba saja tanpa mengetahui permasalahan yang
dihadapi sebenarnya. Pada pembahasan berikut akan membahas tentang persiapan perbaikan
konektiftas pada jaringan dengan topologi Star. Alasan pembahasan hanya pada jaringan dengan
topologi Star karena jaringan paling bayak digunakan. Topologi Star adalah topologi setiap node
akan menuju node pusat/ sentral sebagai konselor. Aliran data akan menuju node pusat baru
menuju ke node tujuan. Topologi ini banyak digunakan di berbagai tempat karena memudahkan
untuk menambah, megurangi dan mendeteksi kerusakan jaringan yang ada. Panjang kabel tidak
harus sesuai. Kerugian terjadi pada panjang kabel yang dapat menyebabkan (loss effect) karena
hukum konduksi, namun semua itu bisa diabaikan. Persiapan yang harus dilakukan adalah
mempersiapkan peralatannya. Peralatan yang dibutuhkan untuk jaringan adalah:
a. Kartu Jaringan (Network Interface Card/ LAN Card)
Sebuah kartu jarinagn (LAN Card) yang terpasang pada slot ekspansi pada sebuah
motherboard komputer server maupun client sehingga komputer dapat dihubungkan
kedalam sistem jaringan.
Gambar 2.1. Kartu jarinagn (LAN Card) PCI dengan konektor RJ 45
44
b. Kabel dan Konektor
Kabel yang digunakan dalam Jaringan dengan topologi star adalah UTP (Unshielded
Twisted Pair). Merupakan sepasang kabel yang dililit satu sama lain dengan tujuan
mengurangi interferensi listrik yang terdapat dari dua, empat atau lebih pasang (umumnya
yang dipakai dalam jaringan adalah 4 pasang / 8 kabel). UTP dapat mempunyai transfer
rate 10 mbps sampai dengan 100 mbps, mempunyai jarak pendek yaitu maximum 100m.
Konektor yang digunakan dalam jaringan Topologi star dengan kabel UTP yakni
konektor RJ 45 dan untuk mengepres kabel menggunakan tang Cramping tools.
Gambar 2.2. Kabel Jenis UTP (Unshielded Twisted Pair)
Tugas
1) Amati Jaringan yang hendak diperbaiki konektifitasnya dan catatlah!
2) Catatlah jenis, fungsi dan karakteristik peralatan yang digunakan dalam jaringan.
3) Catat Kebutuhan alat dan bahan yang hendak diperbaiki konektifitasnya!
Ujian Kompetensi
1) Mengapa kabel UTP jangkauannya untuk membangun jaringan lebih pendek apabila
dibandingkan dengan kabel coaxial? Jelaskan?
2) Apa yang dimaksud dengan Konektor dan apa fungsinya pada jaringan?
45
UJIAN KOMPETENSI
1. Jenis kabel yang digunakan pada topologi Bus adalah :
a. UTP b. STP c. Fiber Optic d. Coaxial e. Kabel data
2. Pada pemasangan kabel stright, pin yang digunakan mengirim ( transmit ) data adalah :
a. 1 dan 2 b. 4 dan 5 c. 3 dan 8 d. 7 dan 6 e. 3 dan 6
3. Pada pemasangan kabel stright, pin yang digunakan menerima ( receive ) data adalah :
a. 1 dan 2 b. 4 dan 5 c. 3 dan 8 d. 7 dan 6 e. 3 dan 6
4. Kecepatan maksimum kabel Coaxial dalam pengiriman data adalah :
a. 5 Mbps b. 10 Mbps c. 15 Mbps d. 20 Mbps e. 25 Mbps
5. Pemasangan Repeater dilakukan jika kabel Coaxial sudah mencapai :
a. 100 meter b. 200 meter c. 300 meter d. 400 meter e. 500 meter
6. Repeater dipasang jika jarak kabel UTP sudah lebih dari :
a. 100 km b. 100 m c. 200 km d. 200 m e. 300 m
7. Konsep pemasangan kabel UTP secara Cross adalah :
a. 3 4,5 6 b. 1 3,2 6 c. 4 7, 1 8 d. 6 1,82 e. 3 4, 7 1
8. Fungsi dari tang Crimping pada pemasangan kabel UTP adalah :
a. Memotong kabel d. Mengunci konektor
b. Mengupas kabel e. Semua jawaban benar
c. Meratakan kabel
9. Permasalahan yang timbul pada jalur utama topologi Bus adalah :
a. Data tidak sampai tujuan d. Kecepatan transfer data rendah
b. Terjadi tabrakan data e. Terjadi antrian data
c. Diperlukan Hub
10. Pemasangan secara Stright pada kabel UTP digunakan untuk menghubungkan :
a. Komputer dengan komputer d. HUB dengan Repeater
b. Komputer dengan SWITCH/HUB e. Client dengan server
d. Switch dengan Router
46
3.2. Memperbaiki Konektifitas Jaringan pada PC
Perbaikan konektifitas merupakan tindakan untuk memperbaiki atau menghubungkan
komputer client dengan komputer jaringan. Tindakan yang dilakukan adalah termasuk
pemasangan dan konfigurasi ulang perangkat yang diganti. Tindakan perbaikan konektifitas
jaringan melalui beberapa tahap yakni:
3.2.1. Pemasangan Kartu Jaringan (LAN Card) pada Motherboard
Pemasangan Kartu jaringan pada motherboar disesuaikan dengan kartu jaringan yang
dimiliki apakah menggunakan LAN Onboard maupun PCI. Pemasangan kartu jaringan harus
sesuai dengan slot ekspansinya. Pemasangan kartu jaringan dapat dilakukan pada slot manapun
selama slot tersebut tidak dipakai oleh komponen lain atau masih kosong. Karena apabila anda
memindah komponen yang sudah ada maka saat menghidupkan komputer windows akan
mendeteksi ulang pada seluruh komponen sehingga akan melakukan instalasi ulang ini terjadi
windows XP dan windows 7.
3.2.2. Pemasangan Kabel pada Konektor
Pemasangan Kabel UTP dan Konektor RJ 45 untuk jaringan susunan kabel harus
dilakukan standarisasi dengan tujuan untuk mempermudah dalam penambahan jaringan baru
tanpa harus melihat susunan yang dipakai jika telah menggunakan standarisasi pengurutan kabel
UTP ke konektor RJ 45.
3.2.3. Pemasangan Konektor pada sistem Jaringan
Pemasangan Kabel UTP dengan konektor RJ 45 pada Topologi Star adalah setiap node
akan menuju node pusat/ sentral sebagai konselor. Aliran data akan menuju node pusat baru
menuju ke node tujuan. Topologi ini banyak digunakan di berbagai tempat karena
memudahankan untuk menambah, megurangi atau mendeteksi kerusakan jaringan yang ada.
Gambaran pemasangan kabel UTP dengan konektor RJ 45 pada Topologi Star adalah sebagai
berikut:
47
Gambar 18. Gambaran Pemasangan Kabel UTP dengan Konektor RJ 45 pada Jaringan
Keterangan Gambar:
1. Server
2. Kartu jaringan (LAN Card) yang ada pada setiap komputer untuk dapat mengakses sistem
jaringan tersebut. Yang terhubung antara komputer ke Hub/Swich.
3. Hub/switch merupakan terminal atau pembagi signal data bagi kartu jaringan
4. Konektor RJ 45 untuk menghubungkan antara Kabel UTP dengan Kartu Jaringan (LAN
Card) dan Hub/switch.
5. Computer Desktop yang terhubung pada sistem jaringan yang merupakan salah satu client
6. Laptop yang terhubung pada sistem jaringan yang merupakan salah satu client.
7. Kabel UTP Sebagai media penghubung dalam sistem Jaringan dengan Topologi Star
3.2.4. Penginstallan Driver Kartu Jaringan (LAN Card)
Penginstalan driver dilakukan apabila kartu jaringan belum terdeteksi dikarenakan tidak
suport Plug and Play (PnP). Hal ini disebabkan karena driver dari sistem operasi yang digunakan
tidak ada sehingga memerlukan driver bawaan dari kartu jaringan tersebut. Cara yang dapat
dilakukan adalah dengan cara:
1. Start\Control Panel\System and Security\System\Device Manager
2. Pastikan bahwa Ethernet Contoreller telah terinstal.
3
7
2
1 4
5
6
48
Gambar 3.38 Persiapan instalasi
3. Masukkan CD Driver kedalam CDROM.
4. klik Start>Run>Browse cari drive tempat CDROM berada, klik SETUP.exe
Gambar 3.38 Persiapan instalasi
5. Selanjutnya klik next pada konfirmasi installasi
49
Gambar 3.39 persetujuan lisensi
6. Klik Next pada persetujuan lisensi.
Gambar 3.40 Persiapan Instal
50
Gambar 3.41 Instal
7. Klik Install untuk memulai proses install.
Gambar 3.42 Instal selesai
Setelah kartu jaringan terdeteksi atau terinstal dengan benar maka langkah selanjutnya adalah
setting protocol yang digunakan.
3.2.5. Menginstall Protokol Jaringan
Untuk dapat “berkomunikasi” dalam jaringan komputer, komputer harus mempunyai
protokol. TCP/IP harus dikonfigurasikan terlebih dahulu agar bisa “berkomunikasi” di dalam
jaringan komputer. Setiap kartu jaringan (NIC) yang telah diinstall memerlukan IP address dan
51
subnet mask. IP address harus unik, subnet mask digunakan untuk membedakan network ID dari
host ID. Prosedur yang dilakukan untuk mengisikan IP address :
Buka Control Panel dan double-klik icon Network.
Di dalam tab Configuration, klik TCP/IP yang ada dalam daftar untuk kartu jaringan
yang telah diinstall.
Klik Properties
Gambar 3.43 LAN Properties Gambar 24. Address dan Subnet Mask
Tugas
1) Amati pemasangan kartu jaringan pada motherboard yang baik.
2) Buatlah pengkabelan pada kabel UTP Kabel lurus (Straight Cable) dan kabel silang
(Crossover Cable)?
Ujian Kompetensi
1) Apa kelebihan dan kekurangan dari kabel jenis UTP dalam sistem jaringan?
2) Apa perbedaan pengiriman data dan penerimaan data menggunakan kabel UTP model
Kabel lurus (Straight Cable) dan kabel silang (Crossover Cable)
3) Apakah dalam setting konfigurasi komputer client terdapat perbedaan? Dimana
perbedaannya dan kenapa?
52
3.3. Memeriksa, Menguji & Pembuatan Laporan Hasil Pemeriksaan dan Perbaikan
Konektifitas Jaringan pada PC
Tindakan yang dilakukan setelah konfigurasi sistem, dilakukan tindakan akhir yakni:
1. Pemeriksaan ulang konfigurasi jaringan
2. Pengujian konektifitas jaringan
3. Pembuatan laporan hasil perbaikan pekerjaan yang telah dilakukan
Dengan tindakan-tindakan tersebut diatas diharapkan perbaikan konektifitas dapat teruji
dan handal sehingga tidak menggangu jaringan yang telah ada. Tindakan-tindakan yang harus
dilakukan untuk mengetahui apakah konektifitas yang telah dilakukan berhasil dapat dilakukan
dengan cara:
3.3.1. Pemeriksaan ulang konfigurasi jaringan
Pemeriksaan ulang konektifitas jaringan merupakan tindakan pengecekan ulang kembali
dari proses paling awal yakni:
a. Memeriksa pemasangan kartu jaringan (LAN Card) apakah telah terpasang dengan
baik atau tidak
b. Memeriksa Pemasangan konektor Kabel pada hub/switch atau konektor lain tidak
mengalami short atau open,
c. Pemasangan konektor tidak longgar
d. Setting dan konfigurasi kartu jaringan secara software telah benar sesuai dengan
ketentuan jaringan sebelumnya baik dari instalasi driver kartu jaringan, Konfigurasi
IP Address, Subnet mask yang digunakan.
Apabila semua telah terpasang dengan baik dan benar maka langkah selanjutnya adalah
pengujian konektifitas jaringan.
3.3.2. Pengujian konektifitas jaringan
Pengujian atau pengetesan jaringan dilakukan untuk mengetahui apakah komputer yang
kita konektifitaskan telah berhasil masuk dalam sistem jaringan yang dituju. Untuk mendeteksi
apakah hubungan komputer dengan jaringan sudah berjalan dengan baik maka dilakukan utilitas
ping. Utilitas Ping digunakan untuk mengetahui konektifitas yang terjadi dengan nomor IP
address yang kita hubungi. Perintah ping untuk IP Address 192.168.1.254, jika kita lihat ada
53
respon pesan Replay from No IP Address 192.168.1.254 berarti IP tersebut memberikan balasan
atas perintah ping yang kita berikan. Diperoleh Informasi berapa kapasitas pengiriman dengan
waktu berapa lama memberikan tanda bahwa perintah untuk menghubungkan ke IP Address
telah berjalan dengan baik, seperti gambar berikut:
Gambar 38. Tampilan Hasil Ping dengan IP Address 192.168.1.254
Apabila alamat yang dihubungi tidak aktif atau tidak ada maka akan ditampilkan data Request
Time Out (IP Address tidak dikenal). Seperti pada gambar berikut:
Gambar 38. Tampilan Hasil Ping dengan IP Address 192.168.1.254
Berarti komputer tersebut tidak dikenal dalam sistem jaringan, atau sedang tidak aktif.
Setelah melakukan pengujian pada sistem jaringan setiap komputer telah dapat terhubung dengan
baik. Sistem jaringan tersebut dapat digunakan untuk sharing data ataupun printer, modem
(Internet) dan sebagainya. Sharing dimaksudkan untuk membuka jalan untuk komputer client lain
mengakses atau menggunakan fasilitas yang kita miliki.
54
3.3.3. Pembuatan laporan hasil perbaikan pekerjaan yang telah dilakukan
Pembuatan laporan hasil perbaikan pekerjaan yang telah dilakukan merupakan tindakan
untuk melaporkan semua tindakan perbaikan yang dilakukan sampai dengan selesainya. Hal ini
untuk mempermudah perawatan selanjutnya. Sistem pembuatan laporan ini secara lengkap yakni
meliputi: Landaan teori, Alat dan Bahan, Langkah kerja, Pengujian, Analisis dan Kesimpulan
Tugas
1) Lakukan pemeriksaan jaringan dengan teliti dan benar.
2) Lakukan pengujian pada jaringan dengan cara yang telah anda ketahui pada sistem jaringan
yang telah diperbaiki dan catatlah!
3) Susunlah laporan lengkap untuk tindakan perbaikan konektifitas beserta analisis dan
kesimpulan.
UJI KOMPETENSI
1. Informasi apa saja yang kita dapat bila pengujian jaringan dilakukan dengan windows
explorer?
2. Informasi apa saja yang kita dapat bila pengujian jaringan dilakukan dengan TCP/IP?
3. Sebutkan urutan dalam perbaikan konektifitas jaringan komputer pada topologi star?
4. Bagaimana cara pengujian jaringan apakah sudah terhubung atau belum apa indikasinya
jika sudah terhubung?
5. Ada Berapakah Klas IP Address yang paling banyak digunakan dan bagaimana
karakteristiknya dan berapa subnet masknya ?
55
BAB IV
INSTALASI WINDOWS SERVER 2003
4.1 Mempersiapkan Instalasi Sistem Operasi Jaringan Berbasis GUI
Sistem operasi merupakan penghubung antara pengguna komputer dengan perangkat
keras komputer. Pengertian sistem operasi secara umum adalah suatu pengelola seluruh sumber-
daya yang terdapat pada sistem komputer dan menyediakan sekumpulan layanan kepemakai
sehingga memudahkan penggunaan dan pemanfaatan sumber daya sistem komputer. Sistem
operasi jaringan atau sistem operasi komputer yang dipakai sebagai server dalam jaringan
komputer hampir mirip dengan sistem operasi komputer stand alone, bedanya hanya pada sistem
operasi jaringan, salah satu komputer harus bertindak sebagai server bagi komputer lainnya.
Sistem operasi dalam jaringan disamping berfungsi untuk mengelola sumber daya dirinya sendiri
juga untuk mengelola sumber daya komputer lain yang tergabung dalam jaringan. Sistem operasi
harus diinstal ke dalam komputer agar dapat berfungsi dengan baik. Dalam instalasi sistem
operasi jaringan terdapat beberapa mode pilihan yang disediakan yaitu berupa mode text dan
mode grafik. Instalasi sistem operasi berbasis text merupakan salah satu mode instalasi sistem
operasi komputer dengan tampilan text. Mode text digunakan jika spesifikasi hardware komputer
yang akan diinstal mempunyai spesifikasi yang rendah. Metode instalasi berbasis text akan
mempercepat proses instalasi walaupun dengan tampilan yang kurang menarik dibandingkan
dengan mode Grafis (GUI). Metode instalasi sistem operasi berbasis GUI, mempunyai tampilan
grafis yang lebih menarik dan memudahkan dalam proses instalasi sehingga sering dipilih oleh
pemakai sistem operasi. Dengan perkembangan hardware komputer yang semakin baik
menjadikan faktor kecepatan tidak menjadi kendala dalam proses instalasi. Sistem operasi
komputer telah mengalami perkembangan yang sangat pesat baik untuk keperluan stand alone
maupun jaringan. Ada banyak sistem operasi komputer yang dapat digunakan dalam sebuah
komputer baik stand alone maupun jaringan diantaranya adalah Microsoft Windows Series (Win
3.1, Win 9x, Win ME, Win 2000, Win XP, Win NT)
56
4.2 Jenis-Jenis Sistem Operasi Jaringan Berbasis GUI
Seperti pada sistem operasi yang dapat digunakan pada PC, sistem operasi jaringan juga
bermacam-macam. Banyak perusahaan yang mengembangkan sistem operasi jaringan dari yang
komersial sampai dengan sistem operasi yang bersifat free alias gratis. Sistem operasi memegang
peranan yang sangat vital terhadap program yang akan berjalan. Pemilihan sistem operasi harus
disesuaikan dengan kebutuhan baik hardware, program yang akan dipakai maupun user yang
akan memakai sistem. Microsoft Windows NT, Windows 2000 Server dan Windows 2003 Server
merupakan sistem operasi jaringan yang dikembangkan oleh perusahaan Microsoft dengan lisensi
komersial. Untuk menggunakan sistem operasi jaringan dari Microsoft kita harus membayar
lisensi atau membeli sesuai dengan kebutuhan dan kesepakatan antara pengguna dengan
perusahaan. Semenjak pemberian nama pada windows 95 yang menggunkan nama tahun sebagai
nama produk, microsoft mempertahankan konseppenamaan ini pada produk berikutnya
sepertiWindows 98, 2000 & sekarang 2003.Tapi tahukan anda bahwa sebenarnya microsoft telah
mengganti nama untuk produk windows 2003 ini sebanyak 5 kali? Pertama nama produk
pengganti windows 2000 ini adalah ‘Whisler’ kemudian diganti menjadi ‘Windows 2002 server’,
diganti lagi menjadi ‘Windows .NET Server’ kemudian ‘.NET Server 2003’ dan terakhir menjadi
‘Windows Server 2003’. Windows Server 2003 dikeluarkan dalam berbagai versi, tetapi
semuanya merupakan versi untuk server.
Untuk melihat kelebihannya dapat kita gunakan dari beberapa fasilitas yang disediakan
oleh program system tersebut diantaranya;
1. File Server; yang bermanfaat untuk menyimpan file dari seluruh computer klient dalam
sebuah jaringan. Dengan menggunakan system ini kita akan memeudahkan untuk
berintegrasi dan pencarian file, juga dalam penyimpanan file dapat dilakukan tanpa perlu
mengetahui letak sebenarnya file tersebut.
2. Application Server; untuk menjalankan dan menyimpan suatu program aplikasi. Aplikasi
diinstal diserver tidak perlu semuanya diinstal diklien, kemudian bisa dioprasikan dari
semua computer klient.
3. Wb Server; server dapat digunakan sebagai host sebagai penyimpanan aplikasi web baik
dalam lingkungan intranet maupun dalam jaringan internet.
4. E-Mail Server; dapat digunakan sebagai email server dengan menggunakan program
tambahan diantaranya Outook express, Exchange, maupun MDaemon.
57
5. Member Server; dapat digunakan sebagai workstation dengan cara menyeting kedalam
member server, sehingga tidak difungsikan lagi sebagai pengaturan dalam jaringan. Untuk
mengubahnya kedomain controller perlu pengaturan lagi dalam DCpromonya.
6. Domain Controller; merupakan pengaturan dalam jaringan, diantaranya manajemen
sumber daya dan objek jaringan dari DC. Karena mempunyai akses penuh terhadap
Active Directory yang hanya dapat login dalam Domain Controller.
7. Volume Shadow Copy Service (VVS); untuk membuat salinan pada saat tertentu (point-
of-time copy) pada file yang disimpan yang dishared folder termasuk file yang sedang
dipakai. Fasilitas ini berguna terutama untuk backup data untuk program-program yang
terdapat dalam server.
8. Internet Information Service (IIS) dalam Windows server 2003 memiliki iis versi 6, yang
memiliki arsitektur web server yang lebih tangguh dan mendukung program-program
berbasis XML.Headles Server mode; pada Windows server 2003 dapat dijalankan tanpa
memerlukan keyboard, mouse dan monitor. Dengan menggunakan fasilitas Emesgency
Management Service (EMS) dapat dilakukan pegaturan jarak jauh atau dengan
menggunakan computer kliet.
9. Active Directory Domain Rename; fasilitas ini dapat merubah nama domain, yang
berbeda dengan windows server NT dan 2000, jadi dapat memberikan fleksibilitas dalam
administrasi jaringan.
10. Automated System Recovery (ASR); yang merupakan fasilitas baru dalam Windows
server 2003 yang dapat memperbaiki kerusakan system secara otomatis jika terjadi
musibah. Sehingga dapat memudahkan restorasi system oparasi yang rusak.
4.3 Spesifikasi Hardware
Perkembangan hardware komputer yang cepat diiringi juga dengan perkembangan
software dan sistem operasi yang menuntut spesifikasi hardware yang tinggi. Oleh karena itu
sebelum memutuskan untuk melakukan instalasi sistem operasi sebaiknya dicek dahulu
kebutuhan minimum hardware yang diperlukan. Beberapa sistem operasi mensyaratkan
spesifikasi minimal hardware agar komputer dapat bekerja secara optimal. Jika spesifikasi
hardware kurang memenuhi syarat maka akan berdampak pada tidak optimalnya kerja sistem
58
operasi. Dalam bahasan ini, saya hanya menampilkan HCL untuk sistem operasi windows server
2003 versi Enterprise Edition, daftarnya adalah sebagai berikut:
1. Minimum Pentium II 133Mhz atau lebih tinggi
2. Hardisk minimum 2GB dengan 1GB free space
3. Memory(RAM) minimum 128MB
4. CD-ROM 12x
5. Display VGA atau resolusi yang lebih tinggi
4.4 Melaksanakan Instalasi Sistem Operasi
Instalasi Windows Server 2003 mengggunakan master CD Windows Server 2003
adalah sebagai berikut :
1. Pastikan komputer anda sudah terpasang CD-ROM dan Booting awal komputer
tersebut dimulai melalui CD-ROM.
2. Masukan master CD Windows Server 2003 ke dalam CD-ROM anda, kemudian
komputer restart komputer anda.
3. Komputer akan melakukan proses Booting melalui CD-ROM
4. Masukan pilihan anda sesuai dengan versi Windows Server 2003 yang anda inginkan
dan tekan tombol Enter. Maka akan keluar tampil seperti tampak pada gambar di
bawah ini.
5. Sesaat kemudian Windows Server 2003 akan menampilkan tampilan selamat datang
seperti terlihat pada gambar di bawah ini.
59
6. Tekan tombol Enter untuk Setup Windows Server 2003.
7. Klik tombol F8
8. Windows Server 2003 akan meminta format Hard Disk / Partisi yang akan digunakan
60
9. Windows Server 2003 mem-format Hardisk / Partisi Hard Disk yang akan digunakan
10. Proses copy seluruh file yang dibutuhkan selama proses Instalasi Windows Server 2003.
61
11. Windows Server 2003 Setup akan me-restart komputer dan boot ulang
12. Windows mulai untuk proses instalasinya seperti terlihat pada gambar di bawah ini.
13. Windows Server 2003 akan menampilkan jendela pengaturan Regional and Language
Options seperti terlihat pada gambar di bawah.
14. Klik tombol Next, maka akan muncul jendela Personalized Your Software.
62
15. Klik tombol Next, maka akan muncul jendela Your Product Key.
16. Masukanlah Product Key dari Windows Server 2003 yang anda miliki. Pastikan anda
memiliki Windows Server 2003 yang dikeluarkan oleh Microsoft Corp dan jangan
sekali-sekali pakai produk bajakan yang banyak dijual di Indonesia. (Ingat Undang-
undang HAKI sudah berlaku ☺)
63
17. Setelah itu masukan Licencing Modes yang anda miliki klik tombol Next.
18. Masukan Nama Komputer dan Password Administrator dari Windows Server 2003 yang
anda akan install. Kemudian klik tombol Next.
19. Masukan Tanggal dan Waktu komputer yang akan di-install Windows Server 2003,
kemudian klik tombol Next.
64
20. Windows Server 2003 menampilkan jendela Networking Setting. Jika tidak akan
melakukan seting (Default) saat ini, klik tombol Next.
21. Tunggu beberapa saat, windows akan melakukan proses instalasi. Jika proses instalasi
selesai, maka akan tampil gambar seperti tampak di bawah ini.
65
22. Windows Server 2003 telah selesai di Install, langkah berikutnya anda dapat login ke
dalam komputer tersebut dengan menekan tombol keyboard CTRL + Alt + Delete.
23. Masukan User name dan password administartor, kemudian klik tombol OK.
Windows Server 2003 akan menampilkan tampilan untuk pertama kalinya seperti
tampak pada gambar di bawah ini.
24. kita telah melakukan instalasi Windows Server 2003 dengan konfigurasi standar.
66
UJIAN KOMPETENSI
Instalasi Perangkat Jaringan Lokal
1. Apakah yang dimaksud dengan topologi jaringan star? Jelaskan kelebihan dan
kelemahanya!
2. Apa yang dimaksud dengan server dan apa pula dengan client dalam type jaringan client
server? Apa kelebihan dan kekuranganya dibandingkan dengan type peer to peer?
3. Apa aturan/spesifikasi yang harus dikuti agar penggunaan kabel coaxiall jenis thinnet
optimal?
4. Jelaskan apa dan bagaimana penyambungan kabel UTP straight cable dan crossover
cable!
5. Mengapa hardware/device jaringan, walaupun sudah diinstal/dipasang, tapi jaringan
komputer belum bisa difungsikan?
6. Apakah DHCP itu? Untuk fungsinya? Bagaimana kerjanya?Bagaimanakah cara kita untuk
menguji jaringan, untuk melihat apakah komputer sudah terhubung dengan jaringan
ataukah belum? berikan contoh!
7.
Melakukan Perbaikan dan Atau Setting Ulang Koneksi Jaringan.
8. Mengapa kabel UTP jangkauannya untuk membangun jaringan lebih pendek apabila
dibandingkan dengan kabel coaxial? Jelaskan?
9. Apa yang dimaksud dengan terminator dan apa fungsinya pada jaringan dengan Topologi
Bus? Apa kelebihan dan kekurangan dari kabel jenis Coaxial dan UTP dalam sistem
jaringan?
10. Apa kelebihan dan kekurangan dari kabel jenis Coaxial dan UTP dalam sistem jaringan?
11. Apa judul modul presentasi jaringan anda?Jelaskan kelebihan dan kekurangan antara
Software Billing Explorer dengan Indobilling!
67
BAB V
INSTALASI LINUX DEBIAN
5.1. Mempersiapkan Instalasi Sistem Operasi Jaringan Berbasis Text
Sistem operasi merupakan penghubung antara pengguna komputer dengan perangkat
keras komputer. Pengertian sistem operasi secara umum adalah suatu pengelola seluruh sumber
daya yang terdapat pada sistem komputer dan menyediakan sekumpulan layanan untuk
memudahkan dan memberi kenyamanan dalam penggunaan dan pemanfaatan sumber daya sistem
komputer. Sistem operasi jaringan atau sistem operasi komputer yang dipakai sebagai server
dalam jaringan komputer hampir mirip dengan sistem operasi komputer stand alone, bedanya
hanya pada sistem operasi jaringan, salah satu komputer harus bertindak sebagai server bagi
komputer lainnya. Sistem operasi dalam jaringan disamping berfungsi untuk mengelola sumber
daya dirinya sendiri juga untuk mengelola sumber daya komputer lain yang tergabung dalam
jaringan. Sistem operasi harus diinstal ke dalam komputer agar dapat berfungsi dengan baik.
Dalam instalasi sistem operasi jaringan terdapat beberapa mode pilihan yang disediakan yaitu
berupa mode text dan mode grafik. Instalasi sistem operasi berbasis text merupakan salah satu
mode instalasi sistem operasi komputer dengan tampilan text. Mode text digunakan jika
spesifikasi hardware komputer yang akan diinstal mempunyai spesifikasi yang rendah. Metode
instalasi berbasis text akan mempercepat proses instalasi
5.2. Metoda Instalasi
Hal yang perlu difahami oleh orang yang akan melakukan instalasi sistem operasi yaitu
bagaimana mendapatkan masternya. Master sistem operasi yang akan diinstal ke komputer
biasanya disimpan dalam media penyimpanan elektronis seperti floppy disk atau disket, CD-
ROM, DVD, Flash Disk, PCMCIA, Hardisk, DVD dan media penyimpanan elektronis lainnya.
Untuk melakukan instalasi sistem operasi diperlukan master sistem operasi yang tersimpan dalam
media penyimpanan elektronis. Ada beberapa media penyimpan file yang digunakan untuk
menyimpan master file sistem operasi jaringan. Beberapa sistem operasi menyediakan pilihan
bagaimana melakukan instalasi sistem operasi berdasarkan letak dimana file master sistem
operasi disimpan. Metode instalasi berdasarkan letak file sistem operasi disimpan yaitu :
68
a) CD-ROM
Metoda instalasi sistem operasi yang paling banyak digunakan adalah dengan CD-ROM.
Hal ini disebabkan karena CD-ROM merupakan media penyimpanan yang handal,
berkapasitas besar (700 MB), tahan lama, murah dan fleksibel untuk dibawa kemana-
kemana. CD-ROM sering kali digunakan untuk menyimpan file atau data elektronis.
Banyak software, Film, Musik dan data-data lainnya didistribusikan dalam bentuk CD-
ROM
b) Hard Disk
Instalasi sistem operasi dapat juga dilakukan melalui hard disk yang telah berisi master
sistem operasi. Hard disk merupakan media penyimpanan yang harus dimiliki oleh
komputer dewasa ini. Tanpa hard disk komputer tidak dapat berfungsi karena sistem
operasi sekarang ini harus diinstalasi ke hard disk, demikian juga dengan software, film
dan musik dapat disimpan dalam hard disk. Dengan kemajuan teknologi hard disk dewasa
ini memiliki kapasitas yang sangat besar (200 GB atau lebih) dengan harga yang cukup
murah.
Tugas
1) Carilah master sistem operasi jaringan berbasis Linux (Redhat, Mandrake, Debian,
Knoppix, Caldera dan lainnya dari Internet, Toko atau pinjam dari Teman ?
2) Buatlah CD Master instalasi Linux DEBIAN dari Hardisk (Catatan : master sistem
operasi tersedia di hardisk) ?
3) Pelajarilah bagaimana cara melakukan instalasi sistem operasi dengan CD-ROM ?
Uji Kompetensi
1) Sebutkan varian sistem operasi jaringan yang menggunakan basis Linux ?
2) Sebutkan dan jelaskan syarat minimal hardware yang harus dimiliki untuk melakukan
instalasi sistem operasi jaringan Linux DEBIAN?
3) Sebutkan metoda instalasi yang dapat dilakukan dalam instalasi Linux DEBIAN?
69
5.3. Melaksanakan Instalasi Sistem Operasi Jaringan Linux DEBIAN
1. Atur boot melalui CD/DVD ROM kemudian pada tampilan awal debian pilih install
Gambar 5.1 tampilan awal debian
2. Untuk bahasa pilih bahasa Indonesia, pada pilihan keyboard layout pilih inggris amerika
Gambar 5.2 pilihan layout keyboard
3. Kemudian pilih Interface yang ingin dikoneksikan ip public atau internet, disini penulis
memilih eth0
70
Gambar 5.3 pilihan interfaces yang digunakan
4. Konfigurasi jaringannya secara manual, pilih konfigurasi jaringan secara manual
Gambar 5.4 konfigurasi jaringan
5. Masukkan ip address,
Gambar 5.5 memasukkan ip address
6. Masukkan Netmask
71
Gambar 5.6 memasukkan netmask
7. Masukkan Gateway
Gambar 5.7 memasukkan gateway
Gambar 5.8 memasukkan DNS
8. Isikan nama host ini nantinya akan jadi nama computer yang akan terlihat pada jaringan
72
Gambar 5.9 memasukkan nama host
9. Masukkan juga domain
Gambar 5.10 memasukkan nama domain
10. Kemudian memilih zona waktu
Gambar 5.11 memilih zona waktu
11. Proses selanjutnya masuk pada tahap pemartisian partisi harddisk secara manual atur partisi
swap 2 kali besar RAM contoh RAM 256 MB maka partisi untuk swap adalah 512, dan buat
sisanya untuk root “/”
73
12. Swap
Gambar 5.12 memilih hadrdisk
Gambar 5.13 penggunaan ruang kosong
Gambar 5.14 memasukkan ukuran partisi
74
Gambar 5.15 jenis partisi
Gambar 5.16 lokasi partisi
13. Rubah susunan partisi pada gunakan sebagai system berkas berjunal Ext3 menjadi ruang
swap
Gambar 5.17 susunan partisi
75
Gambar 5.18 penggunaan partisi
14. Kemudian selesai
Gambar 5.19 susunan baru partisi swap
15. Sisanya gunakan sebagai root Ext3 “/”
Gambar 5.20 jenis partisi
76
16. Dan susunan partisinya sebagai berikut
Gambar 5.21 susunan partisi Ext3
17. Setelah yakin susunannya seperti diatas selesai. Dan hasilnya seperti gambar dibawah pilih
selesai kemudian enter
Gambar 5.22 partisi harddisk
77
Gambar 5.23 tabel partisi yang telah dirubah
18. Masukkan sandi untuk masuk ke dokumen root
Gambar 5.24 memasukkan sandi untuk root
19. Masukkan nama legkap
Gambar 5.25 memasukkan nama lengkap pengguna baru
20. Kemudian masukkan nama untuk akun
78
Gambar 5.26 memasukkan nama akun
21. Masukkan kata sandi untuk akun barusan
Gambar 5.27 memasukkan sandi akun baru
22. Jika mempunyai DVD ke 2, 3, 4, atau 5 debian. pilih ya dan masukkan DVD tersebut dalam
DVD ROM
Gambar 5.28 pemindaan CD/DVD lain
23. Untuk mirror pilih tidak ini nanti dapat ditambah / edit sendiri di source.list nya jika kurang
lengkap
79
Gambar 5.29 penggunaan mirror
Gambar 5.30 konfigurasi popularity-contest
24. Pilih software yang ingin di install, disini dipilih semua juga tidak masalah tp untuk
mempersingkat waktu pilih system standar saja. Kalau ingin tampilan debiannya berbasis
GUI pilih juga Lingkungan Desktop. Kemudian <TAB> dan lanjutkan
80
Gambar 5.31pemilihan perangkat lunak
25. Pilih ya untuk memasang Boot loader GRUB
Gambar 5.32memasang boot loader GRUB
26. Kemudian untuk menyelesaikan proses instalasi pilih lanjutkan dan computer akan restart
dengan sendirinya
Gambar 5.33 proses akhir instalasi
27. Masukkan user dan password untuk akun yang tadi
81
Gambar 5.34 memasukkan user dan password akun
28. Dan untuk masuk ke root gunakan perintah su > enter dan masukkan password root
Gambar 5.35 masuk ke root
Tugas
1) Buatlah user baru dengan nama bebas dan password juga bebas tetapi pastikan pada saat
mengisi password dan retype password harus sama.
2) lakukan instalasi Apache Web Server dan MySQ Server pada komputer.
3) Pelajari lebih mendalam mengenai Apache Web Server, MySQL Server, Telnet, SSH dan
Webmail.