Bab i juli AKPER PEMKAB MUNA

31
DAFTAR ISI Kata Pengantar.............................................................................................i Daftar Isi.......................................................................................................ii Bab I Pendahuluan.......................................................................................1 A. Latar Belakang.....................................................................................1 B. Tujuan..................................................................................................1 C. Rumusan masalah................................................................................2 D. Metode Penulisan.................................................................................2 Bab II Pembahasan......................................................................................3 A. Hubungan sosial budaya dan etika profesi..................................................................................................3 B. Hak dan jenis-jenis hak dalam etika keperawatan.........................................................................................3 C. Dasar-dasar hukum hak dan kewajiban dalam etika profesi keperawatan.............4 D. Hak dan kewajiban perawat, hak dan kewajiban klien.....................................................................................................6 Bab III Penutup.........................................................................................10 A. Kesimpulan........................................................................................10 B. Saran..................................................................................................10 Daftar Pustaka

Transcript of Bab i juli AKPER PEMKAB MUNA

Page 1: Bab i juli AKPER PEMKAB MUNA

DAFTAR ISI

Kata Pengantar.............................................................................................i

Daftar Isi.......................................................................................................ii

Bab I Pendahuluan.......................................................................................1

A. Latar Belakang.....................................................................................1

B. Tujuan..................................................................................................1

C. Rumusan masalah................................................................................2

D. Metode Penulisan.................................................................................2

Bab II Pembahasan......................................................................................3

A. Hubungan sosial budaya dan etika

profesi..................................................................................................3

B. Hak dan jenis-jenis hak dalam etika

keperawatan.........................................................................................3

C. Dasar-dasar hukum hak dan kewajiban dalam etika profesi

keperawatan.............4

D. Hak dan kewajiban perawat, hak dan kewajiban

klien.....................................................................................................6

Bab III Penutup.........................................................................................10

A. Kesimpulan........................................................................................10

B. Saran..................................................................................................10

Daftar Pustaka

Page 2: Bab i juli AKPER PEMKAB MUNA

Kata pengantar

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

karna berkat rahmat dan hidaya-Nya kami dapat menyelesaikan

makalah ini.

Adapun harapan saya bagi para pembaca atau semua kalangan

yang telah membaca makalah ini yaitu dapat menambah wawasan

pengetahuan dalam melakukan interaksi antara perawat dengan

klien.

Namun saya juga menyadari bahwa makalah saya ini masih

jauh dari kesempurnaan, karna keterbatasan pengetahuan yang saya

miliki oleh karena itu partisipasi dari semua pihak sangat di

butuhkan dalam penyempurnaan serta memberi kritik dan saran

agar makalah ini dapat tersusun dengan baik.

Saya sangat mengharapkan makalah ini dapat bermanfaat bagi

semua pihak. Kritik dan saran sangat saya harapkan dalam

penyusunan makalah ini.

Sekian dan terimakasih

Raha, 29 maret 201

penulis

Page 3: Bab i juli AKPER PEMKAB MUNA

BAB I

PENDAHULIAN

1.1 latar Belakang

perkembangan keperawatan di indonesia tidak terlepas dari pengaruh

perkembangan secara global. Dengan jelas dapat di amati bahwa secara

berkelanjutan keperawatan di indonesia mengalami perkembambangan yang

pesat, baik di bidang pendidikan maupun di tatanan praktek. Pada masa lalu

keperawatan di lakukan lebih berdasarkan instusi dan tradisi si sehingga

keperawatan di anggap kiat tanpa komponon ilmiah dan landasan ke ilmuan

yang kokoh.

Dalam keperawatan nilai sosial budaya sangat di butuhkan dalam

melakukan praktek keperawatan, hal ini di karenakan apabila seorang perawat

tidak menjunjung tinggi hal tersebut akan menimbulkan dampak yang negatif

baik dari pihak pasien maupun keluarganya serta masyarakat sekitarnya

Dalam keperawatan juga perlu di tetapkan yang namanya hak dan

kewajiban seorang pasin dan seorang perawat pula sehingga hak dan

kewajiban tersebut daat di laksanakan berdasarkan ketentuan-ketentuan yang

telah di tetapkan dalam undang-undang dasar

Hak-hak manusia atau hak asasi manusia tidak tampak batas dan

merupakan kewajibam setiap negara/pemerintah untuk menentukan batas-

batas kemerdekaan yang dapat di laksanakan dan di lindungi dengan

mengutamakan kepentingan umum hal ini sangat erat hubungannya dengan

hak pasien dan hak perawat.

Dalam undang-undung dasar 1945 baik dalam pembukaan maupun

batang tubuh di uraikan beberapa hak asasi manusia. Pada pembukaan di

sebutkan hak kemerdekaan, hak asasi ekonomi berupa kemakmuran dan asasi

sosial serta kebudayaan. Kemajuan ilmu dan teknologi terutama teknologi

komunikasi pada saat ini telah memudahkan kita umtuk mengakses berbagai

Page 4: Bab i juli AKPER PEMKAB MUNA

informai tentang masaah atau perlindungan hak asasi manusia. Berbagai

pendekatan telah di upayakan untuk meningkatkan perlindungan hak asasi

manusia di indonesia baik melalui pendekatan nasional maupun internasional.

Dalam menerima asuhan keperawatan seorang klien atau psien berhak

mendapat asuhan keperawatan semaksimal munkin. Namun untuk

mendapatkan asuhan keperawatan smaksimal tersebut, seorang klien atau

pasien juga berkewajiban untuk berkolaborasi dengan tim medis termaksut

memberikan informasi agar penangananya dapat di lakukan semaksimal

mungkin hal tersebut hanya sebagian kecil pemaparan tentang hak dan

kewajiban pasien yang wajib di ketahui oleh pasien sendiri dan tim medis

temaksut perawat.

Dalam melaksanakan asuhan keperawatan yang merupakn salah satu dari

praktek keperawatan, seorang perawat tentunya memiliki hak dan kewajiban.

Dua hal dasar yang harus di penuhi di mana terdapat keseimbangan antara

tuntunan profesi dengan apa yang semestinya di dapatkan dari

pengembangan tugas secara maksimal.

Oleh karena itu melalui makala ini saya akan mencoba menyajikan

bagaimana seorang perawat dalam memberikan asuhan keperawatan pada

pasien tanpa menyimpang dengan etika keperawatan dan nilai sosial budaya

yang telah tumbuh kembang di negara kita, serta dalam makalah ini saya

membahas mengenai hak dan kewajiban perawat yang menjadi dasar atau

lingkup kerja keperawatan yang berdasarkan hukum hak dan kewajiban dalam

etika profesi keperawatan.

1.2 Tujuan

Adapun tujuan menyusun makala ini yaitu:

1. Dapat mengetahui hubungan sosial budaya dengan etika profesi dan

sikap profesional perawat terkait dengan nilai sosial budaya.

2. Memahami dan mengetahui hak dan jenis-jenis hak dalam etika profesi.

3. Sebagai bahan dalam mempelajari pengetahuan tentang etika

keperawatan khususnya mengenai dasar-dasar hukum hak dan

kewajiban dalam etika profesi keperawatan.

Page 5: Bab i juli AKPER PEMKAB MUNA

4. Menambah wawasan dan pengetahuan mengenai hak dan kewajiban

perawat agar dalam pengaplikasianya tidak menyalahi aturan atau

koridor yang seharusnya.

1.3 Rumusan Masalah

1. Bagaiman hubungan sosial budaya dengan etika profesi dan sikap

profesional perawat terkait dengan nilai sosial budaya.

2. Bagaiman bentuk hak dan jenis-jenis hak dalam etika profesi.

3. Bagai man cara mempelajari pengetahuan tentang etika keperawatan

khususnya mengenai dasar-dasar hukum hak dan kewajiban dalam

etika profesi keperawatan.

4. Bagaiman Menambah wawasan dan pengetahuan mengenai hak dan

kewajiban perawat agar dalam pengaplikasianya tidak menyalahi

aturan atau koridor yang seharusnya.

1.4 Metode Penulisan

Dalam pembuatan makalah ini metode yang kami gunakan adalah

Library Research (metode pustaka). Sebelum kami menyusun makala ini

terlebih dahulu kami mengumpulkan data-data dari berbagai sumber seperti

buku, hingga media elektronik atau internet.

Page 6: Bab i juli AKPER PEMKAB MUNA

BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat saya uraikan yaitu sebagai berikut:

1. Nilai adalah sesuatu yang berharga, keyakinan yang di pegang sedemukian

rupa oleh seseorang sesuai dengan tuntutan hati nuraninya.

2. Dalm melaksanakan asuhan keperawatan harus selalu menjunjung tinggi

etika keperawtan dan nilai sosial budaya.

3. Hak adalah tuntunan terhadap sesuatu yang seseorang berhak, seperti

kekuasaan atau hak istimewa. Hak mengkin merupakan tuntunan

sebagaimana mestinya dengan dasar keadilan, moralitas, atau legalitas.

4. Dalam undang-undang di jabarkan hak dan kewajiban konsumen, pelaku

dan usaha dan jasa yang kalau kita periksa satu per satu semuanya dapat

kita aplikasikan dalam tatanan hubungan antara perawat dan pasien/klien .

5. Hak pasien merupakan hak-hak pribadi yang di miliki manusia sebagai

pasien, berhak memperoleh informasi mengenai tata tertip yang ada di

rumah sakit ataupun berhak mendapat asuhan keperawtan. Sedangkan

kewajiban pasien adalah pasien dan keluarganya berkewajiban untuk

mentaati segala peraturan yang ada di rumah sakit serta mematuhi segala

intruksi dokter maupun perawat.

6. Hak-hak perawat antara lain yaitu:

- Memperoleh perlindungan hukum dan profesi sepanjang

melaksanakan tugas sesuai standar profesi dan SOP

- Memperoleh informasi yang lengkap dan jujur dari klien atau

keluarganya agar mencapai tujuan keperawatan yang maksimal

- Melaksanakan tugas sesuai kompetensi dan otonomi profesi

- Berhak memperoleh penghargaan sesuai dengan prestasi

- Berhak memperoleh jaminan perlindungan resiko kerja

- Menerima imbalan jasa profesi.

Page 7: Bab i juli AKPER PEMKAB MUNA

- Berhak mengembangkan diri.

7. kewajiban perawat antara lain:

- memberi pelayanan/praktik keperawatan sesuai dengan standar

profesi, dan SOP

- merahasiakan segala sesuatu yang di ketahuinya tentang klien atau

pasien

- menambah ilmu pengetahuan dan mengikuti perkembangan ilmu

keperawatan dalam meningkkatkan profesionalisme

-mematuhi peraturan institusi yang bersangkutan

-berkolaborasi dengan tenaga medis

- memberi informasi yang akurat tentang tindakan keperawatan yang di

berikan kepada klien atau pasien, keluarganya.

B.Saran

Adapun saran yang kami harapkan bagi pembaca yaitu:

Dengan adanya makalah ini dapat menambah wawasan dan

pengetahuan pembaca

Dengan adanya makalah ini dapat mempermudah dan memperjelas

pengaplikasian hak dan kewajiban perawat

Makalah ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu saran dan kritik

yang sifatnya membangun sangat kami harapkan agar makalah ini dapt

di jadikan sebagai referensi yang lebih baik lagi.

Page 8: Bab i juli AKPER PEMKAB MUNA

BAB II

PEMBAHASAN

A. HUBUNGAN NILAI SOSIAL BUDAYA DENGAN ETIKA PROFESI

a. Pengertian nilai Sosial Budaya

Adapun beberapa pengertian nilai, yaitu:oleh

a. Nilai adalah sesuatu yang berharga, keyakinan yang di pegang sedemikian

rupa oleh seseorang sesuai dengan tutunan hati nuraninya.

b. Nilai adalah seperangkat keyakinan dan sikap pribadi seseorang tentang

kebenaran, keundahan, dan penghargaan dari suatu pemikiran, objek, atau

prilaku yang berorientasi pada tindakan dan pemberian arah serta makna

pada kehidupan seseorang (simon,1979).

c. Nilai adalh keyakinan seseorang tentang sesuatu yang berharga ,

kebenaran,atau keyakinan mengenai ide-ide, objek atau prilaku khusu

(znwki).

Setiap perawat memiliki nilai dan prilaku probadi masing-masing. Kode

etik profesi membawa perubahan prilaku personal pada prilaku profesional

dan menjadi pedoman bagi tanggung jawab perorangan sebagai anggota

profesi nal dan tanggung jawab sebagai warga negara. Tanggung jawab

profesional yaitu keperawataan bekerja sam dengan kelompok asuhan

kesehatan(kelompok asuhan yang di maksut adalah profesi dokter, tenaga

farmasi, tenaga laboratorium, kesehatan lingkungan dan sebagainya) untuk

meningkatkan kesehatan, mengurangi penderitaan dan menemukan

pencapaian tujuan berdasarkan kebutuhan manusiawi. Setiap perawat harus

bertanggung jawab kepada seseorang yang sakit maupun sehat, keluarganya

dan masyarakat.

Tanggung jawab ini memerlukan pelaksanaan etika yang berkaitan dengan

peraturan yang relevan dengan keperawatan. Tanggung jawab ini antara lain:

Page 9: Bab i juli AKPER PEMKAB MUNA

1. Perawat melaksanakan pelayanan dengan menghargai derajat manusia,

tidak membedakan kebangsaan .

2. Perawat melindungi hak pasien/ klien, kerahasiaan pasien, melibatkan diri

hanya terhadap hal yang relevan dengan asuhan keperawatan.

3. Perawat mempertahankan kompotensinya dalam proses keperawatn,

mengenal dan menerima tanggung jawab untuk kegiatan dan

keputusanyang akan di ambil.

4. Perawat melindungi pasien/klien bila keperawatan dan keselamatanya di

ganggu oleh orang-orang yang tidak berwenang, tidak etis, atau tidak legal.

5. Perawat mempertimbangkan orang lain dengan kriteria tertentu apabila

akan mendelegasikan tugas atau menunjuk seseorang yntuk melakukan

kegiatan keperawatan.

6. Perawat berpartisipasi dalam usaha profesi untuk meningkatkan standar

praktek dan pendidikan keperawatan.

7. Perawat berpartisipasi dalam mengadakan dan mempertahankan kondisi

pekerjaan yang memungkinkan kualitas asuhan keperawatan yang tinggi.

8. Perawat bertindak melalui organisasi profesi, berperan serta mengadakan

dan mempertahankan kondisi pekerjaan yang memungkinkan kualitas

asuhan keperawatan yang tinggi.

9. Perawat bekerja sama dengan anggota profesi kesehatan dan orang lain

dalam upaya peningkatan kesehatan masyarakat.

10. Perawat menolak tawaran untuk subyek aventasi atau promosi komersial

Kode etik keperawatan di tanamkan kepada perawat sejak dalam

pendidikan keperawatan. Sekolah keperawatan bertanggung jawab atas

pemilihan calon-calon perawat yang mampu melaksanakan kode etik.

Tanggung jawab lain sekola keperawatan adalah membantu kondisi yang

memungkinkan bagi peserta didikuntuk mengetahui prilaku yang dapat di

terima dan di kembangkan sebagai prilaku perawat.

Sedangkan budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa sangsekerta

yaitu buddaya, yang nerupakan bentuk jamak dari buddhi (budi/akal) diartikan

sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia (suatu kebiasaan

yang di lakukan).

Menurut Adreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan

pengertiann, nilai, norma, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-

Page 10: Bab i juli AKPER PEMKAB MUNA

struktur sosial, relegius,dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan

intelektual dan artistik yang menjadi curu kha suatu masyarakat.

Menurut Edward B.Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang

kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian,

moral, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang

sebagai anggota masyarakat.

Perubahan sosial budaya dapat terjadi bila sebua kebudayaan

melakukan kontak dengan kebudayaan asing. Perubahan sosial adalah sebuah

gejala berubahnya sruktur sosial dan pola budaya dalam suatu masyarakat.

b. Hubungan Nilai Sosial Budaya Dengan Etika Profes

Perawat diharapakan harus ramah, baik, bertabiat halus/lembut, jujur ,

dapat dipercaya, cerdas, cakap, terampil dan mempunyai tanggung jawab

moral yang baik. Perawat harus berperilaku yang dapat dihargai oleh orang

lain, menyadari bahwa dirinya adalah perawat yang perilakunya akan

memengaruhi pasien, teman, keluarga dan ,masyarakat.

Dalam keperawatan, merupakan perilaku yang tidak benar apabila

membahayakan orang lain yang menjadi tanggung jawabnya. Kadang-kadang

ada perbedaan anggapan tentang perilaku yang baik, tetapi akan setuju apabila

seseorang mempertahankan standar profesi yang akan membawa dirinya

dalam situasi prfofesional. Keberhasilan dalam keperawatan bergantung pada

kinsep diri dan tujuan menjadi perawat. Kemampuan intelektual perawat

sangat penting. Kemampuan ini diukur dengan berbagai cara perawat

memenuhi tanggung jawab perawat.

Integritas pribadi sangt penting dalam keperawatan, semua orang harus

jujur kepada dirinya sendiri. Yang memberikan dasar integritas dalam

kehidupan profesionalnya. Akan ada kemungkinan terjadi kesalahan, tetapi

orang yang berhati kecil tidak mengatakan apa-apA tetapi bertahun-tahun

akan menderita karna perasaan bersalah. Apabila perawat membuat

kekeliruan sebaiknya dibicarakan dengan orang yang tepat dan tentukan

pengetahuan, keterampilan, atau sikjap Yang mendasari terjadin ya kekeliruan.

Page 11: Bab i juli AKPER PEMKAB MUNA

C. Sikap profesional Perawat Dikaitkan dengan Nilai Sosial Budaya.

Hubungan sosial perawat untuk mengembangkan persaudaraan penting

dalam tanggung jawab sosial. Setiap orang mempunyai paling tidak seorang

teman dekat dan beberapa teman biasa. Teman adalah orang yang membantu

kita dan mengerjakan sesuatu.

Hubungan dengan masyarakat di indonesia menganut kebiasasaan

timur, saling menghormati terutama kepada yang lebih tua, baik tua dalam

usia, dalam pengalaman,dalam pendidikan maupun dalam

kedudukan.Masyarakat indoinesia terkenal sangat ramah, mempunyai sifat

gotong royong, keberhasilan dalam pergaulan akan terarah pada diri kita

masing-masing.kita tidak bisa memanggil seseorang dengan namanya saja

kepada yang belum kita kenal,lebih-lebih pada yang lebih tua.hendaknya

memanggil ‘Mbak’ untuk wanita dan ‘Mas’ untuk pria, memanggil ‘Ibu’ atau

‘Bapak’ kepada wanita dan pria yang lebih tua didaerah jawa.

Penghargaan kepada jasa sekecil apapun harus di berikan, mislnya

dengan ucapan “terimakasih” terhadap tindakan yang membantu kita.

Komunikasi dimulai ketika kita bertemu dengan prang lain. Banyak bahan

untuk memulai komunikasi, misalnya dengan mengucapkan “selamat pagi”

atau “selamat siang” atau ‘selamat malam” sesuai dengan waktu pertemuan

kita dengan orang yang kita jumpai. Bagi perawat yang lebih muda,

menghargai orang yang lebih tua atau orang yang mempunyai posisi lebih

tinggi, dengan sopan-santun, mendahulukan mereka untuk lewat atau

memberi mereka duduk, memberi mereka tempat duduk yang lebih depan,

memberi kesempatan mereka berbicara lebih dahulu dan lain-lain.

Meningkatkan kosep diri dan citra peran profesional

Konsep diri profesional merupakan sekumpulan keyakinan dan citra yang di

anggap benar sebagai hasil dari sosialisasi profesional khusus. di mana tujuan

sosialisasi profesional adalah menanamkan ke dalam individu secara bertahap

tentang norma, nilai, sikap, dan prilaku yang di anggap penting untuk

kelangsungan profesi. Untuk mengembangkan konsep diri yang positif, Strader

dan Decker menyarankan langka-langka sebagai berikut:

Page 12: Bab i juli AKPER PEMKAB MUNA

1. Terima diri anda saat ini, tetapi tingkatkan presepsi tentanng diri sendiri.

2. Tetapkan tujuan tang tinggi tetapi dapat tercapai.

3. Kembangkan keahlian dalam beberapa bidang untuk meningkatkan nilai

anda bagi diri anda sendiri dan bagi institusi tempat anda kerja.

Contoh kasus sikap perawat yang di kaitkan denngan nilai

sosial budaya

1. kasus 1

Di sebuah rumah sakit di jakarta menangani seoranng pasien dengan

kondosi yang sangat memprihatinkan. Dia mengalami cedera pada bagian

kepala, patah tulang pada bagian kaki, serta luka-luka memar pada sekujur

tubuhnya dan hingga tak sadarkan diri. tanpa di ketahui identitas dan

keluarganya, karna pihak kepolisian masih mencari penyebab kecelakaan

tersebut dan mencari identitas serta keluarganya.

Tindakan kita sebagai pelayan kesehatan adalah merawatnya dengan

penuh rasa empati, tanggung jawab, serta memberikan perawatan sebaik

munkin tanpa memandang perbedaan-perbedaan apapun, baik dari segi

agama, suku, ras, jenis kulit, ataupun perbedaan kebangsaan.

Di dalam menghadapi pasien kita sebagai perrawat harus dapat

memperlihatkan sikap yang lembut, senyum yang hangat, sopan santun, baik

pada pasien maupun keluarganya, baik tua maupun muda. Karena hal tersebut

akan membawa dampak yang besar bagi kesembuhan pasien.

Karna berkat keramahan, ketulusan, serta kerja keras perawat dan

tenaga medis lainya yang bekerja pada RS tersebut, sehingga setelah beberapa

hari kemudiian pasien yang mengalami kecelakaan tersebut kondisinya lebih

baik dan pihak keluarga pasien tersebut akhirnya datang untuk melihat kondisi

anak mereka. Mereka sangat berterimakasih kepada semua tim medis, baik itu

dokter, perawat, dan pelayan kesehatan lainya yang telah berkenan merawat

anak mereka tanpa membeda-bedakan siapa pun orangnya dan dari mana ia

berasal.

Page 13: Bab i juli AKPER PEMKAB MUNA

Dengan perasaan gembira, bercampur haru keluarga pasien tersebut

pun memberikan sumbangan denga tulus ikhlas bagi RS tersebut sebagai

ucapan terimakasihnya yaitu senilai 100 juta rupiah. Karena kebetulan mereka

berasal dari keluarga yang sangat berkecukupan.

Itulah hikma dari ketulusan dan kerja keras para tenaga kesehatan di RS

itu tanpa memandang perbedaan-perbedaan apapun.

2. kasus II

Seorang perawat bernama samniah mendapat tugas di suatu desa yang

sangat terpenci. Di mana, pada desa itu nilai sosial dan budaya yang mereka

anut sanngat kuat. Hingga akhirnya pada suatu ketika ada seseorang ibu yang

hendak melahirkan yang di tangani oleh suster samniah.

Setelah kegiatan persalinan usai, suster samniah pun menyarankan pada

ibu tersebut dan pada keluarganya bahwa sang ibu harus mengkonsumsi

makanan yang bergizi guna kesehatan sang ibu dan anaknya yaitu seperti

daging, telur, dan sayur-sayuran . namun, tiba-tiba ada seorang nenek tua yang

merupakan keluarga dari pihak keluarga pasien tersebut membentak suster

samniah. Dia mengatakan bahwa suster tersebut ingin membunuh anaknya

dengan menyuruhnya memakan daging.

Mereka hampir mengusir suster tersebut dari kampung tersebut karena

mereka berpikir bahwa suster itu tidak tahu tentang kesehatan. Karena

anggapan mereka seorang ibu yang habis melahirkan tidak boleh makan

makanan seperti daging denngan alasan-alasan yang tidak ilmiah.

Namun akhirnnya, suster samniah pun menjelaskan pada sang ibu dan

keluarganya bahwa mengkonsumsi makanan yang beergizi itu sangat bagi ibu

yang usai bersalin karena pada organ tubuh sang ibu banyak kehilangan tenaga

dan energi yang perlu di perbarui, serta banyak sel-sel yang rusak akibat

persalinan sehingga harus di perbaharui. Oleh karena itu, makanan yang sehat

dan bergizi seperti daging sangat di perlukan tubuh untuk memperbaiki sel-sel

yang rusak. Dan suster samniah memberi penjelasan tersebut dengan penuh

kesopanan sehingga sang ibu beserta keluarganya pun menganggukan kepala

tanda setuju dengan penjelasan dari suster samniah yang masuk akal dan telah

teruji secara ilmiah.

Page 14: Bab i juli AKPER PEMKAB MUNA

Hingga pada akhirnya dengan hal kecil yang di lakukan oleh suster

samniah ternyata berdampak besar bagi kebiasaan di desa tersebut. Hingga

akhirnya mereka secara perlahan-lahan mulali menerapkan pengetahhuan

baru yang mereka ketahui.

B. HAK DAN JENIS-JENIS HAK DALAM ETIKA PROFESI

a. Pengertian Hak dalam Etika Keperawatan

Pengertian hak HAM/ Hak Asasi Manusia adalah hak yang melekat pada

diri setiap manusia sejak awal dilahirkan yang berlaku seumur hidup dan tidak

dapat diganggu siapa pun.Saebagai warga Negara yang baik kita mesti

menjunjung tinggi nilai hak asasi manusia tanpa membeda-bedakan status,

golongan, keturunan, dan sebagainya.

Melamhggar HAM seseorang bertentangan dengan hukum yang berlaku

di indonesia. Hak asasi manusia organisasi yang mengurus permasalahan

seputar Hak asasi manusia yakni komnas HAM. Kasus pelanggaran HAM di

indonesia memang masih banyak yang belum terselesaikan/tuntas sehingga di

harapkan perkembangan dunia HAM di indonesia dapat terwujut ke arah yang

lebih baik. Salah satu tokoh hukum di indonesia adalah munir yang tewas di

bunuh di atas pesawat udara saat menuju belanda dari indonesia.

Hak adalah tuntunan terhadap sesuatu yang seseorang berhak, seperti

kekuasaan atau hak istimewa. Hak mungkin merupakan tuntutan sebagaimana

mestinya dengan dasar keadilan, moralitas, atau legalitas.

Faktor yang mempengaruhi perkembangan konsep pribadi tentang hak,

antara lain hubungan social, orang tua, kebudayaan dan informasi. Hak

manusiawi mengacu pada hak-hak istimewa, prasaan iba, simpati, intelegensi,

dan pemikiran.

Dari pengertian hak diatas terdapat peranan hak yaitu:

hak dapat digunakan untuk mengeskspresikan kekuasaan dalam konflik

antara seseorang dengan kelompok.

hak dapat digunakan untuk menjustifikasi tindakan.

Page 15: Bab i juli AKPER PEMKAB MUNA

hak dapat digunakan untuk menyelesaikan perselisihan. Seseorang sering

kali dapat menyelesaikan suatu perselisihan dengan menuntut hak yang juga

diakui oleh orang lain.

b. Jenis- Jenis Hak

Ada tiga hak yaitu hak untuk memilih / kebebasan, kesejahteraan, dan

hak legislative.

1. Hak kebebasan / memilih

Hak kebebasan adalah hak mengenai kebebasan dan dipilih. Mereka

mengespresikan hak orang-orang untuk hidup sebagaimana yang

meraka pilih dalam batas-batas yang ditentukan. Contoh seorang

perawat yang bekerja dirumah sakit dapat mengenakan seragam apapun

yang ia inginkan (haknya), alasannya putih, bersih, dan yang sesuai

menutup tubuh ( batas-batasnya).

2. Hak kesejahteraan

Hak kesejahteraan adalah hak yang diberikan secara hukum kepada hal-

hal seperti standar keselamatan spesifik dalam suatu bangunan atau

sejumlah tahun pendidikan. Contoh hak klien terhadap asuhan

selamatan hak penduduk terhadap air yang aman.

3. Hak legislative

Hak legislative ditetapkan oleh hukum, berdasarkan pad konsep

keadilan. Contoh seorang wanita mempunyai hak legal untuk tidak

diperkosa oleh suaminya. Hak legislative mempunyai 4 peranan

dimasyarakat, yaitu membuat peraturan, dan keputusan keadilan

pengadilan atau menyelesaikan perselisian.

Menurut Babman dan Ba ada 5 persyaratan yang membntu menghentikan

HAK yaitu:

1. Kebebasan untuk menggunakan hak yang di pilih seseorang. Individu tidak

di salahkan atau di hukum untuk menggunakn atau tidak menggunakan hak

tersebut, contoh: klien mempunyai hak atas pengobatan yang di tetapkan

Page 16: Bab i juli AKPER PEMKAB MUNA

dokter,tetapi ia mempunyai hak untuk menolak atau menerima

pengobatan tersebut.

2. Individu mempunyai tugas untuk member emudahan kepada orang lain

dalam menggunakan haknya, contoh: klien mempunyai hak atas

pengobatanya dan perawat mempunyai tugas untuk meyakinkan bahwa

hak-haknya terlindungi

3. Hak sesuai dengan prinsip keadilan , yaitu persamaan , tidak memihak,

kejujran. Contoh: semua klien mempunyai hak yang sama dalam

pengobatan

4. Hak dapat di laksanakan. Contoh: di beberapa rumah sakit, komite etika

mempunnyai mandat untuk meyakinkan bahwa hak-hak manusiawi di

laksanakan untuk semua klien.

C. DASAR-DASAR HUKUM DAN KEWAJIBAN DALAM ETIKA PROFESI

KEPERAWATAN

a.Pengertian Hak Dan Kewajiban

Hak adalah tuntunan terhadap sesuatu yang seseorang ber hak, seperti

kekuasaan atau hak itimewa (fagin, 1975). Hak munkin merupakan tuntunan

sebagai mana mestinya dengan dasar keadilan moralitas atau legalitas.

b.Dasar-dasar hukum hak dalam etika profesi keperawatan

1. Pasal 25 the united nations universal declaration of humans rights 1968:

pasal 1 the united nations international confection civil and political rights

1966 yaitu:

Hak memperoleh pemeliharaan kesehata

Hak menentukan nasib sendiri

2. Declaration hensikin oleh the 18 th wold medical asembli, findland 1964

muncul hak untuk memperoleh informasi

3. The American Hospiatan Association (AHA) pada tahun 1973 menyatakan

hak-hak pasien adalah

Pasien mempunyai hak untuk mempertimbangkan dan mengharagai

asuhan keperawatan yang akan di terimanya .

Page 17: Bab i juli AKPER PEMKAB MUNA

Pasien berhak memperoleh informasi lengkap dari dokter yang

memeriksanya berkaitan dengan diagnosis pengobatan dan prognosis

dalam arti pasien layak untuk mengerti memasala yang dihadapinya.

Pasien berhak untuk menerima informasi penting dan memberikan satu

persetujuan tentang di mulainya suatu prosedur pengobatan serta resiko

yang kemungkinan akan di alaminya kecuali dalam situasi darurat .

Asien berhak untuk menolak pengobatan

Pasien berhak mengetahui stiap pertimbangan dari prifasinya yang

menyangkut program asuhan medis.

Pasien berhak atas kerahasiaan semua bentuk komunikasi .

Pasien berhak memberi pendapat atau menolak bila di ikut sertakan

sebagai suatu experimen yang berhubungan dengan asuhan atau

pengobatanya.

4. BAB 3 pasal 1 UU RI No. 39 tahun 1999 di sebutkan hak untuk hidup yang

berbunyi setiap orang berhak untuk hidup mempertahankan hidup, dan

meningkatkan taraf hidup

5. Pasal 53 ayat 4 menyatakan tentang hak untuk mendapatkan perlindungan

bagi tenaga kesehatan.

6. Surat keputusan mentri kesehatan No 1239 tahun 2001 tentang registrasi

dan praktek perawat lebih mengukuhkan perawat sebagain profesi di

indonsia, kewenangan perawat dalam menjalankan tugas profesi di atur

dalam surat keputusan mentri kesehatan tersebut sehingga perawat

mempunyai legitmasi dalam menjalankan praktek profesinya.

C. Dasar-Dasar hukum kewajiban dalam Etika Profesi

Keperawatan

1. SK MENKES No.674/MENKES/SH/ 2OOO tanggal 14 april 2ooo tentang

registari dan praktek keperwatan dengan menyabutkan bahwa dalam

menjalankan prakteknya perawat dapat bekerja secara perorangan atau

kelompok.

2. Pasal 50 ayat 1 menyatakan bahwa tenaga kesehatan bertugas

menyelenggarakan atau melaksanakan sesuai denganbidang keahlian dan

kewenangannya.

Page 18: Bab i juli AKPER PEMKAB MUNA

Pembahasan tentang hak dan tanggung jawab hukum perwat terhadap

tindakan yang mereka lakukan sering muncul dalam literatur maupun jurnal

keprawatan. Dengan diterbitkannya undang-undang yang terkait dengan

perlindungan konsumen. Dampak pada peningkatan kewaspadaan tentang

hak-hak pasien sebagai penerima dan hak-hak perawat sebagai pemberi

asuhan keperawatan dirasa lebih meningkat.

Hak-hak pasien pasien dan perawat pada prinsipnya tidak terlepas pula

dari hak-hak manusia atau hak asasi manusia secara lebih mendasar. Hak asasi

manusia tidak tanpa batas dan merupakan kewajiban setiap negara

/pemerintah untuk menentukan batas-batas kemerdekaan yang dapat

dilaksanakan dan dilindungi dengan mengutamakan kepentingan umum.

Dalam undang-undang No.23 tahun 1992 Bab 3 tentang hak dan

kewajiban (pasal 4) disebutkan bahwa setiap orang mempuyai hak yang sama

dalam memperoleh derajat kesehatan yang optimal. Dari pasal ini menyadari

bahwa setiap orang yang menjadi pasien/ klien kita menduduki posisi yang

sama atau sejajar dalam menerima pelayanan tanpa adanya perbedaan jenis

kelamin, suku, agama, kecacatan,dll.

Dokumen lain yang terkait dengan hak dan kewajiban pasien dan tenaga

kesehatan adalah Kepmenkes No. 436/ Menkes/SK/VI/1993 yang menyatakan

berlakunya standar pelayanan rumah sakit dan standar pelyanan medis.

Pedoman hak dan kewajiban pasien, dokter, dan rumah sakit juga disebutkan

dalam Surat Edaran Dirjen Pelayanan, Medik No.YM.02.04.3.5.2504 TAHUN

1997.

Hak memberi persetujuan

Consent mengandung arti suatu tindakan aksi beralasan yang diberikan

tanpa paksaan oleh seseoang yang memiliki pengetahuan cukup tentang

keputusan yang ia berikan dan orang tersebut secara hukum mampu

memberikan consent.Consent diterapkan pada prinsip bahwa setiap manusia

dewasa mempunyai hak dan untuk menentukan apa yang harus dilakukan

terhadapnya.

Page 19: Bab i juli AKPER PEMKAB MUNA

Penatalaksanaan informed consent di Indonesia diatur dalam keputusan

Direktur jendral Pelayanan Medik No.HK.00.06.3.5.1986 Tentang pedoman

persetujuan tindakan medic. Penerapan prosedur pengambialan consent yang

tepat juga tidak bertentangan dengan pasien sebagai konsumen

kesehatan.Seperti dalam Bab 3. Pasal 4. Ayat 3 (undang-undang konsumen)

disebutkan bahwa konsumen mempunyai hak atas informasi yang benar. Jelas,

dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang dan/ atau jasa.

Hak Perlindungan bagi Anak, Individu gangguan mental, usia

lanjut dan Wanita

Undang-undang Nomor 39 Tahun 1999(bagian kesepulu tentang

hak anak) dan undang-undang No.23 tahun 2002 tentang

perlindungan anak disahkan untuk menjamin hak-hak anak agar

dapat hidup, tumbuh, berkembang,dan berpatisipasi optimal

sesuai harkat dan martabat kemanusiaan.

Dalam undang-undang Nomor 39 tahun 1999 juga disebutkan

beberapa hak bagi penyandang cacat, orang yang berusia lanjut,

wanita hamil dan anak-anak untuk mendapatkan kemudahan dan

perlakuan khusus.

Hak untuk Hidup

Dalam Bab 3 Pasal 1 UU RI Nomor 39 tahun 1999 disebutkan hak untuk

hidup yang berbunyi “setiap orang berhak untuk hidup, mempertahankan

hidup dan meningkatkan taraf hidup”

Perlindungan hak untuk mempertahankan seseorang tetap hidup atau

membantu mereka untuk meninggal dunia tanpa harus mengalami banyak

penderitaan merupakan dilema yang rumit dan sensitif. Kita sudah mengenal

adanya euthanasia pasif maupun aktif dan walaupun di Indonesia euthanasia

seringkali tidak dapat dihindarkan Namun secra hukum sepertinya hal ini tidak

mudah untuk dituangkan dalam peraturan tertulis seperti yang terjadi dinegara

lain.

Hak Pasien dalam Penelitian

Page 20: Bab i juli AKPER PEMKAB MUNA

Apabila perawat berpartisipasi dalam penelitian yang melibatkan pasien, perawat

harus yakin bahwa hak-hak pasien tidak dilanggar, baik secara eti maupun

secara hukum. Untuk ini perawat harus memahami hak-ha pasien : membuat

keputusan sendiri untuk berpartisipasi, mendapat informasi yang lengkap,

dignitas, bebas dari bahaya atau resiko cedera, percakpan tentang sumber-

ssumber pribadi dan hak terhindar dari pelayanan orang yang tidak kompeten.

Untuk melindungi hak-hak pasien dalam penelitian, Memtri Kesehatan RI

melalui SK Nomor 1334/ Menkes/SK/X/2002 telah menbentuk komisi nasional

etik penelitian kesehatan.

Hak-hak Perawat

Sebagai tenaga professional, perawat mempuyai berbagai hak, seperti

yang telah disebutkan pada undang-undang No. 23 tahun 1992 terutama pada

pasal 50 tentang pelaksanan tugas tenaga kesehatan dan pasal 53 (ayat 1)

tentang perlindungan hukum yang menyebutkan bahwa tenaga kesehatan

berhak memperoleh perlindungan hukum dalm melaksanakan tugas sesuai

dengan profesinya (ayat 1); tenaga kesehatan dalam melakukan tugasnya

berkewajiban untuk mematuhi standar profesi dan menghormati hak pasien.

Hak perlindungan Perempuan

Dalam GBHN tahun 1999-2004(Tap MPR RI No. IV /MPR/1999) disebutkan

peran dan kedudukan dan peranan perempuan sebagai berikut: (a)

meningkatkan kedudukan dan peranan perempuan dalam kehidupan

berbangsa dan bernegara melalui kebijakan nasional yang diemban oleh

lembaga yang mampu memprjuangkan terwujudnya kesetaraan dan keadilan

gender; (b) meningkatkan kualitas peran dan kemandirian organisasi

perempuan dengan tetap mempertahankan nilai-nilai persatuan dan kesatuan

serta nilai historis perjuangan kaum perempuan, dalam rangka melanjutkan

usaha pemberdayaan perempuan serta kesejahteraan keluarga dan

masyarakat.

Keikutsertaan perawat dan sekaligus sebagian besar perawat adalah

perempuan dalam pembanguanan kesehatan cukup banyak dan tidak

diragukan. Dalam konteks ini, hak-hak menyangkut peran dan perlindungan

Page 21: Bab i juli AKPER PEMKAB MUNA

perempuan juga sudah selayaknya diberikan kepada para perawat perempuan

pula.

Hak Berserikat dan Berkumpul

Hak berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pendapat baik itu lisan

maupun tertulis merupakan hak setiap warga negara seperti yang tertuang

dalam UUD 1945. Hak perwat ini telah diwujudkan dengan terbentuknya

organisasi profesi. Hak ini tidak saja dapat diwujudkan dengan bergabung

dalam organisai profesi tetapi juga mengambil peran dalam aksi politik untuk

mewakili keperawtan atau masyarakat sebagai penerima layanan kesehatan.

Hak Mendapat Upah yang Layak

Bila kewajiban yang telah ditetapkan dalam perikatan tidak dapat

dipenuhi, disebut wan pestasi. Perikatan / perjanjian dapat dikatakan sah

apabila memenuhi syarat (Muhammad, 1990):

1. Ada persetujuan kehendak antara pihak-pihak yang membuat perjanjian

(consensus)

2. Ada percakapan pihak-pihak untuk membuat perjanjian (kapacity).

3. Ada suatu hak tertentu (a certain ssssubject matter), dan ada suatu sebab

yang halal (legal cause).

Sebelum menerima atau diterima bekerja di suatu tempat, perawat

mempelajari dan menyetujui kontrak bila kedua bela pihak setuju. Kontrak

perjanjian ini meliput berbagai hal, misalnya gaji, jam kerja, liburan, asuransi

kesehatan, izin cuti,dll.

Tanggung jawab Hukum Perawat dalam Praktek

Dalam tatanan klinis, pada dasarnya ada dua jenis tindakan yang

dilakukan oleh perawat, yaitu tindakan yang dilakukan berdasrkan pesanan

dokter atau tindakan yang dilakukan secara mandiri. Kedua jenis tindakan ini

mempunyai implikasi yang berbeda. yang berdasarkan pesanan dokter tidak

dapat sepenuhnya dapat dibebankan pada perawat.

Page 22: Bab i juli AKPER PEMKAB MUNA

SK Menkes No. 674/Menkes/SK/IV/2000 tanggal 14 April 2000 tentang

registrasi dalam praktik keperawatan dengan tegas menyebutkan bahwa

dalam menjalankan praktiknya, perawat dapat bekerja secara perorangan atau

kelompok. Dengan disepakatnya kewenangan perawat dalam menjalankan

praktik keperawatannya dalam SK Menkes ini, secara Hukim perawat

mempuyai tanggung jawab sabagai berikut

1. Melaksanakan asuhan keperawatan mandiri Dengan melaksanakan asuhan keperawatan mandiri dengan

menggunakan pendekatan asuhan keperawatan. Perawat diharapkan

dalam memberi asuhan ini mampu menegakan diagnosis keperawatan

dan memmberi asuhan sesuai standar yang disusun oleh organisasi

profesi.

2. Pertanggungjawaban dalam praktik keperawatan

Pada prinsipnya semua tenaga profesional yang mempunyai

kewenangan/ tanggung jawab tertentu dalam kehidupannya profesional

sehari-hari tidak dapat terlepas dari risiko tuntunan kepadanya. Perawat

profesional, seperti tenaga profesional lainya, mempuyai tanggung

jawab terhadap setiap bahaya yang ditimbulkannya dari kesalahan

tindakannya.

3. Mendatangani pernyataan hukum

Perawat sering diminta untuk menandatangani atau sabagai saksi.

Dalam hal ini perawat hendaknya tdak membuat pernyataan yang dapat

di interpretasikan menghilankan pengaruh. Perawat disarankan

mengacu pada kebijakan rumah sakit atau kebijakan dari dari yang

berwenang.

4. Perlindungan Hukum untuk perawat

Kemajuan perlindungan hukum bagi perawat diberbagai negara sepertinya

cukup bervariasi. Pada prinsipnya untuk menjalankan praktiknya, perawat

harus memiliki perlindungan yang memadai terutama dari tuntunan

malpraktek dan kelalaian. Bahkan perlidungan ini sudah seharusnya diatur

untuk peserta didik keperawatan. Status peserta didik keperawatan di

lahan praktik adalan supernumary. Artinya mereka tidak dianggap atau

dihitung sebagai bagian work force dan mereka disarankan untuk memiliki

jaminan/ asuransi yang melindungi mereka dari tuntunan /gugatan.

5. Mencegah masalah hukum

Page 23: Bab i juli AKPER PEMKAB MUNA

Masalah hukum memang merupakan hal yang kompleks karena mnyangkut

nasib manusia. Menanggapi hal ini kita ingat slogan lama mencegah lbih

baik dari pada mengobati.

D.HAK DAN KEWAJIBAN PERAWAT DAN PASIEN

a. Hak pasien

Hak pasien adalah hak-hak pribadi yang dimiliki manusia sebagai pasien:

1. Pasien berhak memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan

yang

berlaku dirumah sakit.

2. Pasien berhak memperoleh pelayanan manusiawi,adil dan jujur.

3. Pasien berhak memperoleh pelayanan medis yang bermutu sesuai dengan

standar

profesi kedokteran/kedokteran gigi tanpa diskriminasi

4. Pasien berhak memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan

keinginannya

dan sesuai dengan peraturan yang berlaku di rumah sakit.

5. Pasien berhak memilih asuhan keperawatan/standar profesi perawat.

6. Pasien berhak dirawat oleh dokter yang secara bebas menentukan pendapat

klinis

dan pendapat etisnya tanpa campur tangan dari pihak luar.

7. Pasien berhak meminta konsultasi kepada dokter lain yang berada di rumah

sakit terhadapn penyakit yang di deritanya, sepengetahan dokter yang

merawat

8. Pasien berhak atas privasi dan kerahasiaan penyakit yang di derita termaksut

data-data medisnya

9. Pasien berhak menolak tindakan yang hendak di lakukan terhadap dirinya

dan

mengakhiri pengobatan serta perawatan atas tanggung jawabnya sendiri

setelah memperoleh informasi yang jelas tentang penyakitnya.

10. Pasien berhak mendapat informasi yang meliputi penyakit yang di derita,

tindakan medis yang hendak di lakukan, kemungkinan penyakit sebagai

akibat

Page 24: Bab i juli AKPER PEMKAB MUNA

tindakan-tindakan tersebut dan tindakan untuk mengatasinya, alternatif

terapi

lainya, prognosanya dan perkiraan biaya perawatanya.

Pasien berhak menyetujui/memberikan izin atas tindakan yang akan di

lakukan

kaya dokter sehubungan dengan penyakit yang di deritanya.

11. Pasien yang berada dalam keadaan kritias berhak di dampingi oleh

keluarganya.

12. Pasien berhak menjalankan ibadah sesuai ibadah/kepercayaan yang di

anutnya

selama itu tidak mengganggu pasien lainya.

13. Pasien berhak atas keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam

perawatan

di rumah sakit.

14. Pasien berhak mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan rumah

sakit

atas dirinya.

15. Pasien berhak menerima dan menolak bimbingan moril spiritual.

pernyataan yang berkenaan denngan hak klien di pengaruhi oleh beberapa

faktor sebagai berikut:

1. Meningkatnya kesedaraan konsumen mengenai hak asuhan kesehatan dan

lebih besarnya partisipasi dalam merencanakan asuhan tersebut.

2. Meningkatnya junlah mal praktek yang di publikasikan sehingga menggugah

kesadaran masyarakat.

3. Legislasi yang telah di tetapkan sebelumnya melindungi hubungan seprerti

atasan – bawahan dan hak manusiawi serta legislasi kesamaan hak-hak

secara umum.

4. Konsumen memperhatikan masalah tentang meningkatnya jumlah

penelitian

yang dilakukan di bidang kesehatan dan meningkatnya penggunaaan klien

untuk

tujuan pendidikan pada sejumlah disiplin.

b. kewajiban pasien

Page 25: Bab i juli AKPER PEMKAB MUNA

1. Pasien dan keluarganya berkewajiban mentaati segala peraturan yang tertip

di rumah sakit.

2. Pasien berkewajiban untuk mengetahui segala instruksi dokter dan perawat

dalam pengobatan.

3. Pasien berkewajiban memberikan informasi dengan jujur dan selengkapnya

tentang penyakit yang dideritanya kepada dokter yang merawat.

4. Pasien atau keluarga yang bertanggung jawab terhadapnya berkewajiban

untuk menyelesaikan biaya pengobatan, perawaatan dan pemeriksaan yang

diperlukan selama perawatan.

C. Hak Perawat.

Menurut Akhmad Budiman (2008) memaparkan hak perawat sebagai

berikut :

1. Memperoleh perlindungan hukum dan profesi sepanjang melaksanakan

tugas sesuai standar profesi dan standar operasional prosedur (SOP)

merupakan hak perawat legal atas dasar peraturan perundang- undangan

dari pusat maupun daera.

2. Memperoleh infomasi yang lengkap dan jujur dari klien dan atau keluarga

agar mencapai tujuan keperawatan yang maksimal kepada klien dan

keluarga yang berada dalam lingkup keperawatan tidak hanya memberikan

informasi kesehatan klien kepada salah satu profesi kesehatan lainya saja,

akan tetapi perawat berhak mengakses segala informasi kesehatan kllien,

karena yang berhadapan langsung dengan klien tidak lain adalah perawat itu

sendiri.

3. Melaksanakan tugas sesuai dengan kompotensi dan otonomi profesi. Ini di

maksutkan agar perawat dapat melaksanakan sesuai ilmu pengetahuan di

dapat berdasarkan jenjang pendidikan yang di milikinya.

4. Berhak memperoleh pnghargaan sesuai dengan pretase edikasi yang luar

biasa dan atau bertugas di daerah terpencil dan rawan.

5. Berhak memperoleh jaminan perlindunngan resiko kerja yang berkaitan

dengan tugasnya di indonesia yang biasa di kenal dengan asuransi

kesehatan(PNS).

6. Hak perawat untuk menerima imbalan jasa profesi yang berprofesional

sesuai dengan ketentuan/peraturan yang berlaku.

Page 26: Bab i juli AKPER PEMKAB MUNA

Menurut Mini Emi Suhaemi dalam bukunya “etika keperawatan aplikasi

pada praktek”memaparkan hak keperawatan sebagai berikut:

1. perawat berhak untuk mendapatkan perlindungan hukum dalam

melaksanakan tughas sesuai dengan profesinya.

2. Perawat berhak untuk mengembangkan diri melalui kemampuan

spesialisasinya sesuai dengan latar belakang pendidikanya.

3. Perawat berhak untuk menolak keinginan klien yang bertentangan dengan

peraturan perundang- undangan serta standar dan kode etik profesi.

4. Perawat untuk mendapatkan informasi lengkap dari informasi dari klien atau

keluarganya tentang keluhan kesehatan dan ketidak puasan terhadap

pelayanan yang di berikan.

5. Perawat berhak untuk mendapatkan ilmu penngetahuanya berdasarkan

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang

keperawatan/kesehatan secara terus menerus.

6. Perawatberhak untuk diperlakukan secara adil dan jujur,baik oleh institusi

pelayanan maupun oleh klien.

7. Perawat berhak mendapatkan jaminan bahaya baik secara fisik maupun

stress emosional.

8. Perawat berhak diikutsertakan dalam penyusunan dan penetapan

kebijaksanaan pelayanan kesehatan.

9. Perawat berhak atas privasi dan berhak menuntut apabila nama baiknya

dicemarkan oleh klien dan/atau keluarganya serta tenaga kesehatan lainnya.

10. Perawat berhak untuk menolak dipindahkan ke tempat tugas lain,baik

melalui anjuran maupun pengumuman tertulis karena diperlukan untuk

melakukan tindakan ang bertentangan dengan standar profesi atau kode etik

keperawatan atau aturan perundang-undangan yang lainnya.

11. Perawat berhak untuk mendapatkan penghargaan dan imbalan yang layak

atas jasa profesi yang diberikannya berdasarkan perjanjian atau ketentuan

yang berlaku di instuti pelayanan yang bersangkutan.

12. Perawat berhak untuk memperoleh kesempatan mengembangkan karier

sesuai dengan bidang profesinya.

d. kewajiban perawat

menurut Akmad Budiman (2008) memaparkan kewajiban perawat sebagai

berikut:

Page 27: Bab i juli AKPER PEMKAB MUNA

1. Dalam melaksanakan praktik keperawatan perawat berkewajiban untuk

memberikan pelayanan keperawatan sesuatu dengan standar profesi,standar

praktek keperawatan dan SOP serta kebutuhan klien atau pasien dimana

standar profesi,standar praktek dan kode etik tersebut ditetapkan oleh

organisasi profesi yang merupakan pedoman yang harus diikuti oleh setiap

tenaga keperawatan.

2. Perawat yang melaksanakan tugasnya diwajibkan untuk merujuk klien dan

atau pasien ke fasilitas pelayanan kesehatan yang mempunyai keahlian atau

kemampuan yang lebih baik,apabila tidak mampu suatu pemeriksaan atau

tindakan.

3. Perawat wajib untuk merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang

klien atau pasien,kecuali untuk kepentingan hukum.hal ini menyangkut

privasi klien untuk kepentingan asuhan keperawatan karena disisi lain

perawat juga wajib menghormati hak-hak klien atau pasien dan profesi lain

sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku.

4. Perawat wajib melakukan pertolongan darurat atas dasar

perikemanusiaan,kecuali bila ia yakin ada orang lain yang bertugas dan

mampu melakukannya.pelaksanaan gawat darurat yang sangat

membutuhkan pertolongan segera dapat dilaksanakan dengan baik yaitu di

rumah sakit yang tercipta kerjasama antara perawat serta tenaga kesehatan

lain yang berhubungan langsung,sedangkan untuk daerah yang jauh dari

pelayanan kesehetan modern tentunya perawat kebanyakan menggunakan

seluruh kemampuannya untuk melakukan tindakan pertolongan,demi

keselamatan jiwa klien.

5. Menambah ilmu pengetahuan dan mengikuti perkembangan ilmu

keperawatan dalam meningkatkan profesionalisme.

Menurut Mimin Emi Suhaemi dalam bukunya “Etika Keperawatan Aplikasi

pada Praktek” memaparkan kewajiban sebagai berikut:

1 .perawar wajib mematuhi semua peraturan institusi yang bersangkutan.

2 .perawat wajib memberikan pelayanan atau asuhan keperawatan sesuai

dengan standar profesi dan batas kegunaannya.

3. perawat wajib menghormati hak klien.

Page 28: Bab i juli AKPER PEMKAB MUNA

4. perawat wajib merujukkan klien kepada perawat atau tenaga kesehatanlain

yang mempunyai keahlian atau kemampuan yang lebih baik apabila yang

bersangkutan tidak dapat mengatasinya.

5.perawat wajib memberikan kesempatan kepada klien untuk berhubungan

dengan keluarganya,selama tidak bertentangan dengan peraturan atau

standar profesi yang ada.

6. perawat wajib memberikan kesempatan kepada klien untuk menjalankan

ibadahnya sesuai dengan agama atau kepercayaan masing-masing selama

tidak mengganggu klien yang lainnya.

7. perawat wajib berkolaborasi dengan tenaga medis atau tenaga kesehatan

terkait lainnya dalam memberikan pelayanan kesehatan dan keperawatan

kepada klien.

8. perawat wajib memberikan informasi yang akurat tentang tindakan

keperawatan yang diberikan kepada klien dan keluarganya sesuai dengan

batas kemampuannya.

9. perawat wajib memberikan dokumentasi asuhan keperawatan secara akurat

dan berkesinambungan.

10. perawat wajib mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi keperawatan

atau kesehatan secara terus menerus.

11. perawat wajib melakukan pelayanan darurat sebagai tugas kemanusiaan

sesuai dengan batas kewenangannya.

12. perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang

klien,kecuali jika dimintai keterangan oleh pihak yang berwenang.

Kasus 1

Pada kasus Nolan v.Jeffresin Paris Hospital (2001), perawat parktisi

berlisensi (PLN) yang telah bekerja diunit kardiologi stepdown selama 9 tahun,

menggugat rumah sakit empatnya bekerja, dan mitra kerjanya karena talah

salah memecat dan mencemarkan nama baiknya. Ia meminta supaya ia

dikembalikan kepekerjaan semulanya, mendapat penggantian gajinya yang

Page 29: Bab i juli AKPER PEMKAB MUNA

tidak dibayarkan selama beberapa bulan, menghapus pernyataan negatif

tertentu dari catatannya, serta mendapat biaya ganti rugi untuk kerugian yang

dialaminya ketika tampil dihadapan The Board of for the Office of Employee

Security dengan maksud supaya suatui peringkaatt tertulis dihapus dari catatan

pekerjaannya, sebelum LPN tersebut telah melampirkan catatan pasien

tertentu untuk menguatkan klaimnya bhwa ia telah diberi pemerintah secara

verbal oleh bagian farmasi untuk mengubah obat-obatan yang diberi pasien.

Pihak rumah sakit memecatnya karena telah melanggar kebijakan rumah sakit

menyangkut kerahasiaan pasien. Namun The Board of Review menemukan

bahwa kendati ia dituduh melanggar kebijakan perusahaan, Ia secara teknis

tidak menyalin ulang catatan medis pasien, juga tidak mengabaikan perintah

yang diberikan kepadanya pada rapat dengan pihak fasilitas kesehatan. Lebih

lanjut, ia tidak memahami bahwa dengan member informasi kepada

Departemen Kepegawaian, ia telah melanggar kebijakan tentang kerahasiaan

pasien. The Board menentukan bahwa ia tidak sengaja melanggar kebijakan

perusahaan dan bahwa pemecatan terhadap dirnya bukan karena

kesalahannya dalam bekerja.ia kemmudian mendapat ganti rugi sesuai

keinginanya.

LPN ini dapat di katakan beruntung karena ia memenangkan kasus tersebut.

Tidak semua the boart of review akan menelaah kembali apakah suatu

pelanggan kerahasiaan di lakukan secara sengaja atau semata-mata suatu ke

hilafan . beberapa menyatakan bahwa setiap pelanggaran, baik sengaja

maupun karena alasan lain, merupakan alasan kuat pemecatan. Kasus ini juga

menggambarkan bahwa pelanggaran kerahasiaan dapat terjadi ketika perawat

membuat salinan ulang rekaman medis pasien atau ketika ia menyerahkan

dokumen ke departemen lain bahkan ke depertemen kepegawaian untuk

menguatkan pembelanya terhadap setiap klien terhadapnya. Dalam

menangani isu yang terkait dengan kerahasiaan pasien, perlu di terapkan

kewaspadaan ekxtra karena kebanyakan fasilitas perawatan kesehatan

memiliki kebijakan yang menyatakan bahwa seorang perawat bisa di hentikan

karena melanggar hak pasien supaya kerahasiaan atau prifasinya di lindungi.

Page 30: Bab i juli AKPER PEMKAB MUNA

Daftar Pustaka

http : // www.ameahira. Com/ ilmu-budaya-dasar.

Di kutip tgl 22 maret 2010.

www. Wikipidia. Org/ wiki/budaya

di kutip tgl 22 marey 2010.

Suhaemi Mimia Emi.2005.Etika Keperawatan. Jakarta: buku kedokteran.

http//organisasi.org//pengertian_macam_dan_jenis_hak_asasi_manusia_ham

_yang_berlaku_umum_global_pelajaran_ilmu_ppkn_pmp_indonesia

Robert priharjo.2008.PRAKTIK KEPERAWATAN PROFESIONAL. Jakarta. EGC

Mimin Suhaemi.Etika Keperawatan. Jakarta. EGT

www. Kwsehatan Masyarakat. Com

Suhaemi , Emi , Mimin.2005. Etika Keperawatan Aplikasi Pada Publik.

Jakarta : EGC.

Priharjo , Robert.2008.Konsep dan Prespektif Praktik Keperawatan Profesional.

Jakarta : EGC.

Budiman, Akhmad 2007. Hak dan Kewajiban Perawat (online)

(http://www. Akhmad Budiman. Org. Di akses 24 maret)

Page 31: Bab i juli AKPER PEMKAB MUNA

Helm , Ann. 2005 mapratik keperawatan menghindari masalah hukum.

Jakarta : EGC

Priharjo , Robert.2008 kondep dan perspektif praktik

Keperawatan profesional. Jakarta:EGC