BAB I Jatidiri Unsoed

16
BAB I LATAR BELAKANG DAN TUJUAN Aliffa Aminnatus Handy Harjamulya Ryan Bentardi Satrio Dwi Nugroho Yusuf Mubarok

description

jati diri sebagai mahasiswa unsoed

Transcript of BAB I Jatidiri Unsoed

Page 1: BAB I Jatidiri Unsoed

BAB ILATAR BELAKANG DAN TUJUANAliffa Aminnatus

Handy HarjamulyaRyan Bentardi

Satrio Dwi NugrohoYusuf Mubarok

Page 2: BAB I Jatidiri Unsoed

Latar Belakang

0 Masalah pendidikan di Indonesia sejarah kepahlawanan Ki Hajar Dewantara.

0 Dalam pengasingan di Belanda,Ki Hajar Dewantara (Soewardi) aktif dalam organisasi para pelajar asal Indonesia Indische Vereeniging (Perhimpunan Hindia).

0 Memperoleh Europeesche Akte menjadi pedoman lembaga pendidikan yang didirikannya.

0 Mendirikan sekolah Nationaal Onderwijs Instituut Tamansiswa (Perguruan Nasional Tamansiswa) (3 Juli 1922).

0 Usia ke 40 menggati nama menjdi Ki Hajar Dewantara dapat bebas dekat dengan rakyat.

Page 3: BAB I Jatidiri Unsoed

0Semboyan sistem pendidikannya “di depan menjadi teladan, di tengah membangkitkan semangat, dari belakang mendukung”

0Pada tahun 1957 mendapat gelar doktor kehormatan dari UGM.

0Dinyatakan sebagai Bapak Pendidikan Nasional Indonesia, dan hari kelahirannya dijadikan Hari Pendidikan Nasional (SK Presiden RI No.305 thn 1959, tanggal 28 November 1959).

Page 4: BAB I Jatidiri Unsoed

0Pendidikan dilakukan melalui 3 lingkungan : keluarga terpenting, sekolah tanggung jawab (keluarga, masyarakat, dan pemerintah), dan organisasi.

0Pembangunan karakter adalah “drivers” pembangunan.0Karakter memiliki 3 dimensi : dimensi pribadi (manusia),

dimensi pemerintah (government), dan karakter nasional (national character).

0Karakter adalah suatu habit dari manusia yang berbudi luhur yang tumbuh sebagai kebiasaan.

0 Implementasi unsur nilai dalam karakter harus bersifat sinergis membentuk karakter bangsa dimulai dari karakter manusianya disebut character building.

Page 5: BAB I Jatidiri Unsoed

0Pendidikan adalah upaya untuk memajukan pertumbuhan budi pekerti (karakter, jiwa), pikiran (intelektualitas, otak), dan kebugaran (fisik, otot).

0Pembangunan karakter adalah proses pendidikan dalam mengembangkan kemampuan logika, memperkokoh pengembangan etika sebagai pembangunan karakter, dan estetika terkait martabat manusia.

0 Inti pembangunan karakter adalah melalui pendidikan sejak dini, konsisten, dan berkelanjutan.

Page 6: BAB I Jatidiri Unsoed

Bagaimana dengan pengembangan karakter manusia Indonesia sekarang ???

Konflik politik dan sosial budaya meningkat menunjukan orientasi pendidikan lebih dominan pada target kurikulum sebagai dominasi internalisasi hard skill terhadap soft skill.

Page 7: BAB I Jatidiri Unsoed

0Warga negara yang cerdas (smart and good citizenship) merupakan proses integral dari berbagai internship idealita warga negara.

0Pembentukan warga negara cerdas dan baik karakternya merupakan ekspresi dari kegayutan antar berbagai tampilan ideal warga negaranya (Winataputra, 2006).

0Warga negara berpengetahuan (civil knowledge) + warga negara terampil (civic skill) warga negara berkompeten (civic competence)

0Civic knowledge + civic disposition civic confidence.0Civic disposition + civic skill civic commitment.0Strategi pengembangan masyarakat dalam pembentukan

karakter cerdas membangun interaksi kausalis antara civic confidence, civic competence, dengan civic commitment terbentuknya smart and good citizenship.

Page 8: BAB I Jatidiri Unsoed

0Pembangunan karakter yang kuat dan cerdas didukung oleh atmosfer yang kondusif.

0Nilai-nilai pembentuk karakter : justice (keadilan), courage (kebenaran), politeness (kesopanan), sincerity (ketulusan), honour (kehormatan), loyality (kesetiaan), dan self control (pengendalian diri) [menurut Inazo Nitobe (2001) dalam Budihardjo (2010)].

Page 9: BAB I Jatidiri Unsoed

0Proses internalisasi karakter harus melalui 3 tahapan ideal : moral knowing, moral feeling, dan moral action sudah terakomodasi dalam Pancasila.

0Terbentuknya human character dan character of government akan mengantarkan national character.

Page 10: BAB I Jatidiri Unsoed

0Manusia memiliki sisi rohani dan jasmani0Budaya merupakan hasil kinerja interaksi antara sisi rohani,

jasmani, dan lingkungan.0 Indikator keberhasilan interaksi dapat membedakan fungsi

keberadaan manusia jati diri.

Page 11: BAB I Jatidiri Unsoed

0Kepribadiaan adalah organisasi dinamik sistem psikologik pada seseorang yang memberikan corak yang khas dalam cara menyesuaikan diri dengan lingkungan.

0 Jati diri merupakan tata nilai yang konkret dan dapat dikembangkan sehingga mampu memberikan gambaran kinerja kehidupan masyarakat yang baik.

Page 12: BAB I Jatidiri Unsoed

0Pendidikan karakter dapat dimaknai sebagai pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan moral, pendidikan watak, yang bertujuan mengembangkan kemampuan peserta didik untuk membuat keputusan baik-buruk, memelihara apa yang baik, mewujudkan dan menebar kebaikan itu dalam kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati.

Page 13: BAB I Jatidiri Unsoed

0 Pokok-pokok paradigma baru pendidikan : (1) pendidikan ditujukan untuk membentuk masyarakat Indonesia baru yang demokratis. (2) masyarakat demokratis memerlukan pendidikan yang dapat menumbuhkan individu dan masyarakat yang demokratis. (3) pendidikan diarahkan unutk mengembangkan tingkah laku yang menjawab tantangan internal dan global. (4) pendidikan harus mampu mengarahkan lahirnya suatu bangsa Indonesia yang bersatuserta demokratis. (5) dalam menghadapi kehidupan global yang kompetitif dan inovatif, pendidikan harus mampu mengembangkan kemampuan berkompetisi dalam rangka kerjasama. (6) pendidikan harus mampu mengembangkan kebhinekaan menuju kepada terciptanya suatu masyarakat Indonesia yang bersatu di atas kekayaan kebhinekaan masyarakat. (7)pendidikan harus mampu meng-indonesia-kan masyarakat Indonesia sehingga setiap insan Indonesia merasa bangga menjadi Warga Negara Indonesia.

Page 14: BAB I Jatidiri Unsoed

Tujuan

0Tujuan : memberikan pemahaman dan kiat mengembangkan karakter bertujuan agar mahasiswa mapu mewujudkan nilai-nilai luhur pancasila.

0Fungsi dari pencapaian tujuan tersebut : (1) mengembangkan potensi dasar, agar “berhati baik, berpikiran baik, dan berperilaku baik”, (2) mengupayakan perbaikan terhadap perilaku yang kurang baik dan penguatan perilaku yang sudah baik. (3) menyaring budaya yang kurang sesuai dengan nilai-nilai luhur Pancasila sehingga tidak menimbulkan pengaruh yang buruk.

Page 15: BAB I Jatidiri Unsoed

0Tujuan penyusunan buku Pendidikan Karakter Berbasis Jatidiri Unsoed adalah menguatkan pengalaman baik serta melaksanakan internalisasi dan aktualisasi Jatidiri Unsoed, lewat proses pembelajaran mata kuliah Jatidiri Unsoed.

0Elemen utama Jatidiri Unsoed adalah nilai perjuangan Panglima Besar Jenderal Soedirman yang diterima dan dicontoh oleh masyarakat.

Page 16: BAB I Jatidiri Unsoed

SEKIAN DAN TERIMA KASIH