BAB I Hiperemesis Gravidarum
-
Upload
arya-satya-anggara -
Category
Documents
-
view
182 -
download
6
Transcript of BAB I Hiperemesis Gravidarum
MAKALAH
GIZI, HIPEREMESIS GRAVIDARUM & PRE EKLAMSI
Oleh :
1. Pande Ari Suandewi
2. Puji Lestari
3. Putri Ratna Sari
4. Putri Wijaya
5. Ragil Cahyaningrum
6. Ratna Tulilah
7. Ratu Wahyuningsih
8. Retno Wulan Sari
PRODI D-III KEBIDANAN STIKES
NGUDI WALUYO UMGARAN
2008
BAB I
PENDAHULUAN
Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2002/2003
menunjukkan bahwa angka kematian ibu (AKI) di Indonesia masih tinggi
yaitu 307 per 100.000 kelahiran hidup. Pada akhir tahun 1990-an secara
konseptual telah diperkenalkan upaya untuk menajamkan strategi dan
intervensi dalam menurunkan AKI yaitu Making Pregnancy Safer (MPS) yang
dicanangkan oleh pemerintah pada tahun 2000. Salah satu pesan kunci pada
strategi MPS yaitu setiap wanita usia subur mempunyai akses terhadap upaya
pencegahan kehamilan yang tidak diinginkan dan penanganan komplikasi
keguguran (Depkes RI, 2003).
Tiga penyebab langsung kematian ibu di Indonesia adalah perdarahan
(30 – 35%), infeksi (20-25%), gestosis (15–17%), dan lain-lain (5%). Penyebab
kematian ibu sebagian besar terjadi pada saat persalinan yang sebenarnya, hal
ini masih dapat dicegah dengan upaya peningkatan pelayanan kesehatan
terutama pengawasan ibu hamil yaitu dengan cara melakukan ANC, dimana
ANC dianjurkan pada ibu hamil minimal 4 kali (Manuaba, 1998)
Tingginya angka kematian ibu disebabkan oleh berbagai faktor antara
lain : pendarahan, eklamsi, infeksi partus dan komplikasi abortus, secara tidak
langsung Hiperemesis Gravidarum dapat menyebabkan kematian ibu. Hal ini
akan berpengaruh terhadap kehamilan dimana dapat terjadi abortus, persalinan
prematuritas, gangguan tumbuh kembang janin dalam rahim, infeksi,
pendarahan anterpartum dan KPD (Manuaba. 1998).
Hiperemesis Gravidarum adalah mual muntah yang berlebihan pada
ibu hamil sampai mengganggu pekerjaan sehari-hari sehingga keadaan
umumnya menjadi buruk karena dehidrasi. Muntah yang terus menerus pada
Hiperemesis Gravidarum menyebabkan cadangan lemak karbohidrat akan
habis terpakai untuk keperluan energi, kekurangan cairan karena muntah
menyebabkan dehidrasi yang berakibat terjadi hemokonsentrasi sehingga
aliran darah kedalam jaringan berkurang, di samping dehidrasi dan
terganggunya keseimbangan efektivitas yang berakibat terjadi robekan pada
selaput esophagus dan lubang yang mengakibatkan pendarahan gastro
intestinal yang juga menyebabkan kematian (Mochtar, 1998).
Hiperemesis gravidarum dengan penanganan yang baik hasilnya
sangat memuaskan, sehingga jarang sekali menyebabkan kematian atau
dilakukannya pengguguran kandungan, komplikasi ini biasanya dapat
membatasi diri, namun demikian pada beberapa kasus pengobatan hiperemesis
gravidarum tidak berhasil malah terjadi kemunduran dan keadaan semakin
menurun. Hiperemesis gravidarum pada tingkatan kasus yang berat dapat
mengancam jiwa ibu dan janin (Prawirohardjo, 2002).
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Hiperemesis Gravidarum
1. Pengertian
a. Gizi berasal dari bahasa Arab ghidza yang artinya makanan
b. Hiperemesis merupakan keadaan yang ditandai dengan mual muntah
berlebihan.
c. Gravidarum artinya muntah-muntah selama tiga bulan pertama
kehamilan.
d. Hiperemesis gravidarum adalah muntah yang terjadi sampai umur
kehamilan 20 minggu, muntah begitu hebat dimana segala apa yang
dimakan dan diminum dimuntahkan sehingga mempengaruhi keadaan
umum dan diminum dimuntahkan sehingga mempengaruhi keadaan
umum dan pekerjaan sehari-hari, berat badan menurun, dehidrasi dan
terdapat aseton dalam urin bukan karena penyakit appendisitis,
pielisitis dan sebagainya.
Ibu hamil pada trimester pertama harus menerapkan prinsip gizi
seimbang pada makanannya karena periode tersebut merupakan saat-saat
yang paling menentukan pembentukan dan perkembangan janin. Prinsip
gizi seimbang diterapkan dengan cara memenuhi kebutuhan bahan
makanan bagi tubuh yang menjadi sumber karbohidrat, protein nabati ;
sayuran dan buah-buahan.
2. Akibat kekurangan gizi
a. Amenore yang disertai muntah hebat (segala yang dimakan dan
diminum akan dimuntahkan), pekerjaan sehari-hari terganggu dan haus
hebat.
b. Fisis ; dehidrasi, keadaan berat, kulit pucat, berat badan menurun
c. Gangguan kesadaran (apatis, koma)
d. Tekanan darah menurun, nadi meningkat
3. Penatalaksanaan asupan gizi pada ibu hamil dengan hiperemesis
gravidarum harus melakukan diet makanan serta mengatur pola makan.
a. Diet
1) Diet hiperemesis I diberikan pada hiperemesis tingkat III. Dimana
pada hiperemesis gravidarum tingkat III terdapat gangguan
kesadaran, muntah berkurang atau berhenti, ikterus sianosis,
gangguan jantung, billirubin ada, proteinuria. Makanan hanya
berupa roti kering dan buah-buahan, cairan tidak diberikan
bersama makanan tetapi 1-2 jam sesudahnya. Makanan ini kurag
dalam zat-zt gizi kecuali vitamin C karena itu hanya diberikan
selama beberapa hari.
2) Diet hiperemesis II diberikan bila rasa mula dan muntah berkurang.
Secara berangsur mulai diberikan bahan makanan yang bernilai
gizi tinggi. Minuman tidak diberikan bahan makanan yang bernilai
gizi tinggi. Minuman tidak diberikan bersama makanan. Makanan
ini rendah dalam semua zat-zat gizi kecuali vitamin A dan D.
3) Diet hiperemesis III diberikan kepada penderita hiperemesis
ringan. Menurut kesanggupan penderita minuman boleh diberikan
bersama makanan. Makanan ini cukup dalam semua zat gizi
kecuali kalsium.
b. Pola makan
1) Jumlah dan jenis makanan, serta bagaimana penyajiannya memang
bisa memicu keluhan dan gangguan mual muntah. Untuk itu,
ingatlah seberapa banyak porsi yang bisa masuk dan jenis makanan
apa saja yang sekiranya memancing rasa mual serta ingin muntah.
2) Pengingkatan kadar asam lambung merupakan salah satu penyebab
utama rasa mual, jangan biarkan perut dalam keadaan kosong.
Aturlah pola makan menjadi lebih sedikit porsinya tapi lebih sering
frekuensinya. Ibu hamil tidak perlu makan berlebihan.
3) Lambung yang mengalami perlukaan bisa sedikit terobati oleh
makanan dan minuman segar dan hangat. Hindari kegemaran
menyantap makanan pedas, asam dan bersantan karena hanya akan
memperberat kerja lambung.
4) Agar sarapan tidak diganggu keluhan, nikmati sepotong roti kering
bersama secangkir teh manis hangat. Makanan tersebut dapat
meredakan dorongan mual muntah, makanan tersebut bisa
menggugah nafsu makan.
5) Untuk mengganti cairan tubuh yang terbuang lewat muntah, jangan
ragu untuk banyak mengkonsumsi makanan atau minuman
berkadar air tinggi seperti sayuran, jus buah dan sejenisnya.
6) Makanan berkarbohidrat tinggi juga bisa dijadikan pilihan agar
energi yang berkurang akibat muntah bisa segera tergantikan.
7) Susu formula tinggi vitamin B6 menyebabkan peningkatan rasio
vitamin B6 atau protein dari 0,0291 + 0,0006 mg/ gram protein
mencapai 0,1203 + 0,0022 mg B6/ gram protein. Penelitian ini
memperlihatkan bahwa susu formula tinggi vitamin B6 dapat
diandalkan untuk menurunkan keluhan atau gangguan mual dan
muntah pada ibu hamil.
8) Konsumsi vitamin B1 dan B6.
c. Meminimalisir hiperemesis gravidarum
Ketidakseimbangan hormonal pada ibu hamil trimester pertama
kerap menimbulkan gejala mual adan muntah. Untuk meminimalisir
keadaan tersebut, ibu hamil disarankan mengkonsumsi makanan
kering.
Makanan kering yang disarankan bisa berupa roti bakar, ikan
dan ayam bakar atau panggang, sayur lalap, serta buah-buahan. Ibu
hamil yang mengalami hiperemesis gravidarum untuk mengurangi
konsumsi makanan goreng-gorengan atau berminyak banyak. Kalau
harus digoreng lebih baik setengah matang atau lebih baik lagi dibakar,
dipanggang atau ungkrep.
Gejala mual dan muntah itu umumnya muncul karena
rangsangan makanan yang berupa cairan, mengandung banyak minyak
/goreng-gorengan, makanan yang berbumbu tajam, makanan yang
terlalu pedas, manis atau asam. Meski begitu ibu hamil tetap
memerlukan asupan cairan ke dalam tubuh tetapi harus diperhatikan
jumlahnya agar tidak merangsang gejala mual dan muntah.
Jumlah cairan yang dikonsumsi harus sedikit demi sedikit dan
setelah makan tunggu sampai 15 menit baru kemudian boleh minum
minuman hangat. Ibu hamil trimester pertama harus menerapkan
prinsip gizi seimbang pada makanannya. Prinsip gizi seimbang
diterapkan dengan cara memenuhi kebutuhan bahan makanan bagi
tubuh yang menjadi sumber karbohidrat, protein hewani, protein
nabati. Sayur-sayuran, buah-buahan. Ibu hamil juga membutuhkan
asupan nutrisi Zn, Fe, serta asam folat dan vitamin C untuk penyerapan
unsur Zn dan Fe. Unsur Zn dapat diperoleh melalui konsumsi makanan
laut. Fe dari sayuran hijau, kacang-kacangan dan protein hewani warna
merah.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Disimpulkan bahwa hiperemesis gravidarum merupakan muntah
berlebih yang dialami oleh ibu hamil sejak hingga kehamilan 20 minggu.
Akibat dari hiperemesis gravidarum ini meyebabkan berat badan ibu menurun
sampai terjadi dehidrasi. Akibat dari kandungan gizi bumil dengan
hiperemesis gravidarum ini diantaranya mengakibatkan amenore yang disertai
muntah hebat, dehidrasi, berat badan menurun, angguan kesadaran, tekanan
darah menurun dan nadi meningkat.
Preeklamsi adalah suatu kndisi yang terjadi pada kehamilan yang
membahayakan hidup bayi dan ibunya. Ada beberapa cara pencegahan
preeklamsi yaitu : pelayanan antenatal, pantangan terhadap udara dingin dan
pengurangan konsunsi garam. Ada beberapa preeklamsi yaitu : hipertensi,
oedeme dan protein urin.
Disimpulkan bahwa hiperemesis dan preeklamsi merupakan kondisi
yang sngat berbahaya bagi ibu dan bayi.
B. Saran
1. Untuk ibu hamil yang mengalami hiperemesis gravidarum agar asupan
gizi terpenuhi waktu bangun pagi jangan segera turun dari tempat tidur,
tetapi dianjurkan untuk makan roti kering atau biskuit dengan teh hangat.
Rendah lemak dan tinggi karbohidrat sangat dianjurkan pada keadaan ini.
2. Usahakan penderita untuk menghindari makanan yang berminyak dan
berbau lemak seperti goreng-gorengan dan santan sebab dapat
menimbulkan rasa mual dan muntah kembali.
3. Makanan dan minuman hendaknya disajiakan dalam keadaan panas.
4. Cukup cairan, usahakan banyak minum jus buah, susu hangat untuk
menggantikan cairan yang hilang selama muntah.
5. Dianjurkan untuk minum air sebanyak 8 gelas sehari
6. Defekasi yang teratur dan dianjurkan makan makanan yang mengandung
banyak gula.