Bab I Fungsi Bahasa

13
 BAB I SIKAP BAHASA  I.1 Pengantar  Materi pembelajaran Sikap Bahasa yang disajikan pada bagian pertama modul Mata Kuliah  Bahasa Indonesia Umum ini dimaksudkan agar para mahasiswa dapat memah ami bahwa keberhasil an kegiat an pembel ajara n bahasa memerluka n sikap  posit if dar i mahasi swa ter hadap baha sa Indone sia . Sik ap pos it if dapa t dibent uk, ditumbuhkan, dan dikembangkan. Dengan tumbuh dan berkembangnya sikap positif terhadap bahasa Indonesia dalam diri mahasiswa, maka akan tumbuh rasa bangga dan ra sa me mi li ki . Ra sa bangga dan ra sa me mi li ki akan me ndor ong ki ta untuk mempelajari seluk beluk bahasa Indonesia dan penggunaannya. Bab Sikap Bahasa menya jikan secara ringk as penger tian  sikap dan  sikap bahasa. Uraian selanjutnya, dengan ilustrasi contoh yang sederhana, mencakup sikap  posit if dan sik ap negati f baha sa, di samping hubu ngan antara sik ap bahasa dan  perilaku tutur atau perilaku berbahasa dan faktor-fator yang melatarbelakanginya. Selain itu, juga diuraikan tentang ciri-ciri sikap positif bahasa. Uraian tentang bahasa  yang baik dan benar diharapkan akan melengkapi wawasan mahasiswa tentang topik sikap bahasa. I.2 Sta ndar Kompetensi Pada akhir pertemuan, dihar apkan mahas iswa memiliki pengetahua n tenta ng sikap bahasa, serta dapat menyebutkan sejumlah gejala yang menunjukkan sikap  positif dan sikap negatif berbahasa, serta tumbuhnya sikap positif terhadap bahasa Indonesia. 1

Transcript of Bab I Fungsi Bahasa

Page 1: Bab I Fungsi Bahasa

5/12/2018 Bab I Fungsi Bahasa - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-fungsi-bahasa 1/13

BAB I SIKAP BAHASA

 

I.1 Pengantar  

Materi pembelajaran Sikap Bahasa yang disajikan pada bagian pertama modul

Mata Kuliah  Bahasa Indonesia Umum ini dimaksudkan agar para mahasiswa dapat

memahami bahwa keberhasilan kegiatan pembelajaran bahasa memerlukan sikap

 positif dari mahasiswa terhadap bahasa Indonesia. Sikap positif dapat dibentuk,

ditumbuhkan, dan dikembangkan. Dengan tumbuh dan berkembangnya sikap positif 

terhadap bahasa Indonesia dalam diri mahasiswa, maka akan tumbuh rasa bangga dan

rasa memiliki. Rasa bangga dan rasa memiliki akan mendorong kita untuk 

mempelajari seluk beluk bahasa Indonesia dan penggunaannya.

Bab Sikap Bahasa menyajikan secara ringkas pengertian  sikap dan  sikap

bahasa. Uraian selanjutnya, dengan ilustrasi contoh yang sederhana, mencakup sikap

  positif dan sikap negatif bahasa, di samping hubungan antara sikap bahasa dan

 perilaku tutur atau perilaku berbahasa dan faktor-fator yang melatarbelakanginya.

Selain itu, juga diuraikan tentang ciri-ciri sikap positif bahasa. Uraian tentang bahasa

 yang baik dan benar diharapkan akan melengkapi wawasan mahasiswa tentang topik 

sikap bahasa.

I.2 Standar Kompetensi

Pada akhir pertemuan, diharapkan mahasiswa memiliki pengetahuan tentang

sikap bahasa, serta dapat menyebutkan sejumlah gejala yang menunjukkan sikap

 positif dan sikap negatif berbahasa, serta tumbuhnya sikap positif terhadap bahasa

Indonesia.

1

Page 2: Bab I Fungsi Bahasa

5/12/2018 Bab I Fungsi Bahasa - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-fungsi-bahasa 2/13

I.3 Materi

Mengawali pembicaraan mengenai sikap bahasa, khususnya sikap kita

terhadap bahasa Indonesia, ada baiknya kita mencoba merenungkan dan menjawab

 pertanyaan yang berikut.

1. Apakah kita memiliki rasa bangga terhadap bahasa Indonesia?

2. Apakah kita bangga menggunakan bahasa Indonesia?

3. Apakah kita telah terus-menerus berusaha meningkatkan pengetahuan

dan keterampilan berbahasa Indonesia?

4. Apakah kita telah mampu memilih ragam bahasa Indonesia yang sesuai

dengan konteks situasi penggunaannya?

Jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan di atas merupakan ukuran kadar 

atau mutu sikap kita terhadap bahasa Indonesia. Makin tinggi rasa kebanggaan kita

terhadap bahasa Indonesia, makin tinggi mutu sikap bahasa kita. Demikian juga

semakin kita memiliki dorongan yang tinggi untuk meningkatkan pengetahuan bahasa

dan meningkatkan keterampilan berbahasa Indonesia kita, maka hal itu berarti

semakin positif sikap bahasa kita. Kemampuan kita memilih ragam bahasa Indonesia

yang sesuai dengan konteks situasi penggunaanya, menunjukkan kadar sikap kita

terhadap bahasa Indonesia. Sebaliknya, makin rendah rasa kebanggaan kita, atau kita

sama sekali tidak memiliki rasa kebanggaan, serta makin rendah dorongan untuk 

 berupaya meningkatkan pengetahuan dan keterampilan berbahasa kita, hal itu berarti

semakin rendah sikap kita.

Sikap merupakan peristiwa kejiwaan secara umum. Sikap bisa positif dan bisa

 juga negatif. Sikap dapat diamati melalui perilaku. Beberapa pengertian tentang sikap

menunjukkan bahwa sikap dapat diartikan sebagai kesiapan beraksi terhadap sesuatu

keadaan. Sikap juga dapat diartikan sebagai kesiapan mental dan syaraf dan hanyadapat diamati dengan cara mawas diri atau introspeksi. Sikap merangkum tiga

komponen utama, yakni komponen kognitif, komponen afektif, komponen konatif.

Komponen kognitif bertalian dengan proses berfikir, bersifat mental. Komponen

afektif berhubungan dengan perasaan dan nilai, misalnya rasa senang dan tidak 

2

Page 3: Bab I Fungsi Bahasa

5/12/2018 Bab I Fungsi Bahasa - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-fungsi-bahasa 3/13

senang, peduli dan masa bodoh, suka dan tidak suka. Komponen konatif menunjuk 

kepada perilaku atau perbuatan sebagai putusan akhir kesiapan reaktif terhadap suatu

hal atau keadaan. Melalui komponen konatif inilah biasanya kita kita dapatmengetahui dan mengukur sikap seseorang terhadap suatu hal atau keadaan.

Sikap dan perilaku berhubungan secara timbal balik. Perilaku seseorang atau

sekelompok orang terhadap hal atau keadaan menunjukkan sikap mereka terhadap hal

atau keadaan yang dimaksud. Berbondong-bondong orang per orang atau kelompok 

orang menyumbangkan uang, makanan, obat-obatan, pakaian, dan tenaga untuk 

membantu masyarakat Nangroe Aceh Darussalam (NAD) yang terimpa musibah

gempa dan tsunami baru-baru ini. Perilaku demikian menunjukkan sikap positif,

yakni peduli dan bersedia membantu penderitaan dan kesusahan orang lain.

Rasa senang terhadap benda atau hal, rasa bangga terhadap keadaan pada

umumnya adalah sikap positif. Menyenangi kebersihan lingkungan dan berusaha

secara terus-menerus untuk menciptakan dan menjaga kebersihan lingkungan,

menunjukkan sikap positif terhadap kebersihan. Menyenangi dan memiliki rasa

  bangga terhadap bahasa daerah atau bahasa ibu kita, serta terus berupaya

mempertahankan dan menggunakan bahasa daerah atau bahasa ibu sesuai dengan

kebutuhannya, juga menunjukkan positif kita terhadap bahasa daerah atau bahasa ibu

kita tersebut. Sebaliknya, kurang atau tidak menyukai yang ditunjukkan oleh

ketidakpedulian serta keengganan untuk berusaha menjaga dan menciptakan

kebersihan lingkungan, menunjukkan sikap negatif kita terhadap kebersihan

lingkungan. Sikap negatif kita terhadap bahasa daerah atau bahasa ibu kita akan

tampak antara lain dari perilaku kita, misalnya tidak menyukai, tidak bangga, tidak 

berusaha menjaga dan mempertahankan bahasa daerah atau bahasa ibu kita, serta

tidak mau menggunakan bahasa daerah sesuai dengan konteks situasi dan tujuan penggunaannya, tidak berusaha mempelajari dan meningkatkan pengetahuan dan

keterampilan berbahasa daerah kita. Menggunakan bahasa Indonesia secara

serampangan, tidak bangga terhadap bahasa Indonesia, tidak peduli dengan kaidah

3

Page 4: Bab I Fungsi Bahasa

5/12/2018 Bab I Fungsi Bahasa - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-fungsi-bahasa 4/13

  bahasa Indonesia, dan tidak berusaha meningkatan pengetahuan dan kemampuan

 berbahasa Indonesia, menunjukkan sikap negatif kita terhadap bahasa Indonesia.

Perlu diketahui bahwa perilaku yang ditampilkan seseorang atau suatumasyarakat tidak timbul karena sikapnya, tetapi bisa muncul karena kebiasaan dan

norma sosial. Perilaku membantu meringankan penderitaan orang lain seperti

dicontohkan di atas bisa juga muncul karena kebiasaan, tabiat dasar manusia yang

 peduli dan suka menolong. Juga bisa muncul karena adanya ‘norma sosial’, misalnya

rasa kebersamaan dan rasa sepenanggungan, rasa persaudaraan, serta rasa sebangsa

dan setanah air. Perilaku menjaga, mempertahankan, dan mengembangkan bahasa

daerah dan bahasa Indonesia dapat tumbuh karena kita memiliki sikap positif atau

 bisa juga karena adanya ‘norma sosial’ yaitu bahwa bahasa adalah identitas dan jati

diri bangsa, seperti dinyatakan dalam ungkapan ‘bahasa menunjukkan bangsa’, atau

karena faktor kebiasaan yang kita tumbuh kembangkan terus: kebiasaan menjaga,

mengembangkan, dan membina bahasa daerah dan bahasa Indonesia. Para ahli

sepakat bahwa ‘kebiasaan’ merupakan faktor yang paling kuat dan paling dominan

membentuk perilaku, sedangkan ‘sikap’ merupakan faktor yang paling lemah dan

kurang dominan. Ini berarti perilaku yang ditampilkan seseorang atau oleh suatu

masyarakat tidak selalu mencerminkan sikap seseorang atau masyarakat tersebut.

Sikap terhadap bahasa Indonesia, apakah sikap negatif atau sikap positifnya,

 juga dapat kita amati melalui berbagai perilaku. Keadaan dan proses terbentuknya

sikap bahasa tidak jauh dari keadaan dan proses terbentuknya sikap pada umumnya

sebab sikap bahasa juga merupakan peristiwa kejiwaan. Sikap bahasa dapat diamati

antara lain melalui perilaku berbahasa atau perilaku tutur. Sebagaimana perilaku dan

sikap pada umumnya,   perilaku berbahasa atau   perilaku tutur seseorang atau

sekelompok orang tidak selalu merupakan cerminan sikap bahasa. Demikian pulasebaliknya, sikap bahasa tidak selamanya tercermin dalam perilaku tutur.

Dalam teori bahasa Ferdinan de Saussure (1988) membedakan istilah bahasa

(langue) dari tutur  (parole). Langue merupakan sistem bahasa yang tersimpan di

dalam benak penuturnya serta merupakan hasil proses pembelajaran. Adapun parole

4

Page 5: Bab I Fungsi Bahasa

5/12/2018 Bab I Fungsi Bahasa - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-fungsi-bahasa 5/13

merupakan realisasi konkret, perwujudan yang tampak dari bahasa, atau perilaku

 berbahasa, yang bisa kita dengar dan kita cermati. Dalam kaitannya dengan  sikap

bahasa dan  perilaku berbahasa (atau   perilaku tutur ), dapat dijelaskan bahwa  sikapbahasa cenderung mengacu kepada bahasa sebagai sistem (langue), sedangkan

 perilaku tutur cenderung mengarah pada pemakaian bahasa secara konkret (parole).

Perilaku tutur seseorang (parole) berkaitan dengan komponen kognitif,

afektif, dan konatif seperti disinggung di atas. Misalnya, seseorang yang

  berpendidikan tinggi, pernah tinggal dan bekerja di luar negeri, sedang berbicara

dalam bahasa Indonesia, maka tuturan yang diungkapkannya akan dipengaruhi oleh

  pengetahuannya tentang bahasa Indonesia dan bahasa asing yang dikuasainya, di

samping afektifnya. Secara kognitif ia seharusnya ia akan memilih kata-kata dan

struktur bahasa Indonesia yang setepat-tepatnya sebab sebagai penutur bahasa

Indonesia yang terdidik sudah selayaknya ia harus berbuat demikian. Namun,

komponen afeksinya mengimbau agar sebagai anggota kelompok terdidik dengan

  pengalaman luar negerinya, merasa kurang puas atau kurang bergengsi apabila

konsep tertentu tidak diungkapkannya dengan bahasa asing sehingga muncullah

istilah atau kata-kata dari bahasa asing dalam tuturan orang tersebut. Perhatikan

tutran yang dikutip dari berbagai sumber berikut ini.

1.  Ini merupakan task yang besar.2.  Kita harus dapat membangun awarness terhadap penderitaan saudara kita di

 NAD akibat musibah gempa dan tsunami.3.  Akibat perbuatan tersebut, berdasarkan berita acara tim ahli LPJK Provinsi

 Bengkulu yang melakukan cross check  kebijakan yang dilakukan terdakwa,

negara dirugikan Rp214.626.894,4.4.  Pada bagian lain, Kajati Rusdi Taher, S.H. juga mengungkapkan target dirinya

mengusut proyek-proyek tanpa tender alis yang dikenal penunjukan langsung adalah menciptakan clean government and good government  , pemerintah yang 

bersih dan berwibawa.5.

 Panen perkaran korupsi yang ditangani tiga instani yang memiliki kewenanganmenyidik – kejaksaan, kepolisian, dan Komisi Pemberantasa Korupsi (KPK) –  patut diapresiasi positif. Bahkan, yang mungkin menggambarkan rasa keadilan,

begitu mudah dan dengan  powerfull  kejaksaan, kepolisian, serta KPK menetapkan para pejabat pemerintah seperti gubernur, wali kota, bupati, dan pimpinan DPRD serta anggota DPRD menjadi tersangka tindak pidana korupsi

di banyak daerah.

5

Page 6: Bab I Fungsi Bahasa

5/12/2018 Bab I Fungsi Bahasa - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-fungsi-bahasa 6/13

Perhatikan juga pernyataan-pernyataan yang berikut ini yang dikutip dari

media cetak.

6.  Kami disuruh ke rumah Pak Kadis, kami  jugo diperlihatkan buku anggaranuntuk panti. Kami idak tahu soal anggaran itu, ….

7.  Seluruhnyo untuk perayaan tabot tahun ini kito siapkan Rp 350 juta.  Idak 

tahulah kito apo peruntukannyo. Itu dipegang Infokom.

Kutipan 1 sampai dengan 5 menunjukkan bahwa penutur adalah dari kalangan

terdidik, memiliki pengetahuan dan kemampuan berbahasa Inggris, di samping

tentunya memiliki pengetahuan dan kemampuan berbahasa Indonesia. Secara

kognitif, penutur tentu dapat menyatakan gagasannya dalam bahasa Indonesia

sepenuhnya.. Namun, secara afektif, yang bersangkutan merasa perlu menyatakan

  beberapa konsep dalam bahasa Inggris agar tuturannya terkesan lebih bergensi.

Kutipan 6 dan 7 di atas menunjukkan bahwa penutur, yang berbahasa ibu bahasa

Melayu Bengkulu, tentu memiliki pengetahuan dan kemampuan berbahasa Indonesia.

Secara kognitif, penutur tentu saja mampu memilih istilah, kata dan struktur kalimat

  bahasa Indonesia yang tepat untuk menyatakan gagasannya. Namun, afeksinya

mendorong yang bersangkutan memilih menggunakan istilah dan kata serta struktur 

 bahasa daerah.

Ilustrasi di atas menunjukkan kepada kita bahwa komponen konatif, yakni

 perilaku yang tampak berupa ujaran atau tuturan bahasa Indonesia bercampur bahasa

asing atau bahasa Indonesia bercampur bahasa daerah ditentukan oleh komponen

afektifnya. Dalam kasus tersebut di atas, komponen kognitifnya tidak mendominasi

afektifnya. Dengan demikian, apabila pada akhirnya seseorang memilih

menggunakan bahasa Indonesia yang baik secara situasional dan benar secara

gramatikal, maka komponen konatifnya cenderung merujuk kepada komponen

kognitifnya. Sedangkan apabila yang keluar dari tuturannya ternyata bahasa

Indonesia yang bercampur aduk dengan bahasa daerah atau bahasa asing, maka

komponen konatifnya jelas lebih ditentukan oleh komponen afektifnya.

Meskipun demikian, perlu diketahui bahwa gejala penggunaan bahasa

sebagaimana dicontohkan di atas belum dapat dijadikan ukuran mutlak bahwa sikap

6

Page 7: Bab I Fungsi Bahasa

5/12/2018 Bab I Fungsi Bahasa - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-fungsi-bahasa 7/13

 bahasa orang tersebut rendah atau negatif. Mungkin saja, gejala tersebut merupakan

akibat dari kebiasaan orang itu, yang menurut para pakar merupakan faktor penentu

yang paling kuat. Sebab, bahasa pada dasarnya adalah “sistem kompleks tentangkebiasaan”. Tetapi tentu saja bahwa kebiasaan yang baik adalah lebih baik daripada

kebiasaan yang tidak baik, mungkin merupakan sesuatu yang dapat disepakati

 bersama. Oleh sebab itu, lebih baik kita membiasakan berbahasa yang baik daripada

membiasakan berbahasa yang tidak baik. Membiasakan berbahasa yang baik secara

 situasional  dan benar secara gramatikal  akan dapat menumbuhkan sikap bahasa

yang baik.

Berikut ini dikutipkan contoh tuturan dari salah satu media cetak yang terbit

di Bengkulu. Perhatikan bahwa ide dinyatakan sepenuhnya dengan kosa kata bahasa

Indonesia dan dengan struktur yang benar.

Menarik apa yang dikatakan ketua DPRD Provinsi Bengkulu, Drs. Suardi

 Bahrun, S.H. tentang wacana yang berkembang di kalangan elit partai politik (parpol) Bengkulu terkait dengan “sosok” pasangan calon kepala daerah(gubernur) Bengkulu mendatang. Kepada wartawan, beberapa waktu lalu Suardi Bahrun yang juga ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bengkulu menuturkan,

wacana yang berkembang saat ini bukan lagi menyoal tentang siapa “sosok” yang akan dicalonkan, tetapi lebih kepada siapa sosok yang “jangan sampai”dicalonkan.

Dalam kaitan hal tersebut di atas, mengetahui konsep bahasa yang baik dan

benar  menjadi syarat untuk dapat berperilaku bahasa secara baik dan benar yang

 pada gilirannya dapat menumbuhkan sikap bahasa yang positif. Para ahli sependapat

 bahwa yang dimaksud dengan penggunaan bahasa yang baik adalah penggunaan

  bahasa yang sesuai dengan konteks situasinya. Adapun yang dimaksud dengan

  penggunaan bahasa secara benar adalah penggunaan bahasa yang sesuai secara

 gramatikal , penggunaan bahasa yang taat kaidah. Konteks situasi yang dimaksud

mencakup antara lain: (a) lawan bicara, (b) tempat, (c) topik pembicaraan, serta (d)

medium atau alat , yaitu bahasa lisan atau tulis. Berdasarkan unsur-unsur tersebut di

atas, konteks situasi dapat digolongkan antara lain menjadi resmi atau  formal , dan

7

Page 8: Bab I Fungsi Bahasa

5/12/2018 Bab I Fungsi Bahasa - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-fungsi-bahasa 8/13

non-formal  atau tidak resmi. Adapun yang dimaksud dengan kaidah bahasa atau

gramatika meliputi struktur bahasa, baik kata maupun kalimat.

Misalnya, jika kita berbincang-bincang dengan sesama mahasiswa, dengantopik pembicaraan sekitar kehidupan mahasiswa, dan dilakukan di taman dalam

kampus, dalam suasana akrab, maka konteks situasinya non-formal (akrab atau

intim). Dalam hal ini, kata-kata atau istilah dan struktur yang digunakan tentu akan

 berbeda jika kita, misalnya, terlibat dalam diskusi atau rapat resmi dalam satu ruang

sidang dan dihadiri oleh pihak-pihak dari berbagai kelompok serta yang membahas

masalah umum yang menyangkut orang banyak. Dalam hal yang pertama,

 penggunaan kata-kata gue, lu, ane, ente, aku, kau;  kasih tahu, ngeceklah, ngapo,

 payah nian; atau kata dan istilah gaul lainnya seperti, bete, chicken (ungkapan yang

 berarti ‘pengecut’, ‘penakut’)  boleh atau dimungkinkan digunakan. Bentuk-bentuk 

seperti dikutip dari rubrik  Lapor Cik dalam harian Rakyat Bengkulu, menunjukkan

 bahwa bukan hanya penggunaan kosa kata bahasa daerah dimungkinkan, melainkan

  juga penulisan katanya karena disampaikan melalui fasilitasi SMS  yang

mengharuskan penyingkatan bentuk penulisan kata.

 Eloknyo relawan Aceh kito kasih medali emas krn mrk telah dgn ikhlas

membantu walaupun nyawa taruhannya.

Cik kenapo di kab seluma peserta tes jur manajemen informatika D3 ko idk ado yg lls. ada apakah di balik semua itu? Tlng jwb panitia tes kab seluma.

 Rb tlng dimuat.

Tetapi, jika konteks situasinya resmi, maka kata atau istilah yang dicontohkan

di atas tidak seharusnya digunakan. Kata, istilah dan struktur bahasa yang digunakan

dalam konteks situasi resmi tentunya kata, istilah dan struktur bahasa yang baku atau

standar.Tumbuh dan berkembangnya sikap positif terhadap bahasa juga terkait dengan

kondisi kebahasaan suatu masyarakat. Masyarakat Indonesia adalah masyarakat

multilingual atau aneka bahasa. Tiap kelompok masyarakat atau etnis dalam wilayah

negara kesatuan RI paling tidak menguasai dua bahasa, yaitu bahasa daerah atau

8

Page 9: Bab I Fungsi Bahasa

5/12/2018 Bab I Fungsi Bahasa - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-fungsi-bahasa 9/13

 bahasa ibu mereka dan bahasa Indonesia. Sebagian dari warga Indonesia menguasai

  juga satu atau beberapa bahasa asing, seperti Inggris, Jerman, Perancis, Belanda,

Arab, Jepang, Korea, dan Mandarin. Dalam kondisi kebahsaan yang demikian,ditambah adanya globalisasi yang menuntut penguasaan bahasa Inggris sebagai

 bahasa Internasional, maka kita berhadapan dengan pilihan-pilihan.

Apabila di dalam suatu masyarakat dikenal lebih darl satu bahasa, maka

 pemilihan bahasa manakah yang akan dipergunakari sebagai alat komunikasi umum

di dalam masyarakat itu menunjukkan sikap masyarakat terhadap bahasa tersebut.

Misalnya, ketika bangsa Indonesia yang memiliki cukup banyak bahasa daerah

hendak menentukan bahasa nasionalnya. Pemilihan bahasa Indonesia (dari akar 

 bahasa Melayu) di antara sekian bahasa daerah yang dimiliki bangsa Indonesia, tentu

didasarkan pada sikap posilif masyarakat Indonesia terhadap bahasa yang dipilihnya

itu. Tanpa sikap demikian tidak mungkin berbagai etnik di Indonesia rela

mengenyampingkan bahasa etniknya dan menyetujui dipilihnya bahasa Indoesia

sebagai bahasa nasional.

Distribusi perbendaharaan bahasa merupakan salah satu ciri yang dapat

dipakai untuk menentukan sikap bahasa. Sebab, distribusi perbendaharaan bahasa

merupakan aktualisasi dari perilaku tutur. Sikap positif tersebut tampak antara lain

dari kecermatan pemakaian bentuk bahasa dan struktur bahasa serta ketepatan

  pemilihan kata-kata yang dipergunakan oleh penutur bahasa. Namun demikian,

kurang cermatnya pemakaian bentuk bahasa dan struktur bahasa serta kurang

tepatnya pemilihan kata-kata belum tentu berarti sikap negatif terhadap bahasa yang

sedang dipergunakannya. Pemakaian bahasa demikian, mungkin hanya karena

kebiasaan. Seperti kita ketahui, kebiasaan merupakan faktor utama tumbuhnya sikap.

Masyarakat Indnesia yang berlatar multi etnis dengan masing-masing bahasa daerah

sebagai bahasa ibu mereka memungkinkan terjadinya perilaku tutur yang demikian.

Sikap positif  akan mendorong setiap penutur untuk sejauh mungkin

mengurangi atau menghilangkan sama sekali warna bahasa daerah atau dialeknya.

Sikap demikian akan sangat menunjang usaha pembakuan bahasa Indonesia.

9

Page 10: Bab I Fungsi Bahasa

5/12/2018 Bab I Fungsi Bahasa - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-fungsi-bahasa 10/13

Sebaliknya, jika seorang penutur tidak pernah berusaha mengurangi apalagi

menghilangkan warna daerah atau dialeknya, maka sikap positif itu belum tumbuh.,

meskipun penutur tersebut belum tentu mempunyai  sikap negatif  terhadap bahasaIndonesia.

Sehubungan dengan pengertian sikap positif dan sikap negatif terhadap

 bahasa, baik untuk disimak pendapat pakar bahwa sikap bahasa itu setidak-tidaknya

mengandung tiga ciri pokok, yakni: kesetiaan bahasa (language loyalty), kebanggan

bahasa (language pride) dan kesadaran akan adanya norma bahasa (awareness of 

the norm). Kesetiaan bahasa adalah sikap yang mendorong masyarakat tutur 

mempertahankan kemandirian bahasanya, termasuk memperkecil masuknya pengaruh

asing. Kebanggaan bahasa merupakan sikap yang mendorong seseorang atau

sekelompok orang menjadikan bahasanya sebagai lambang indentitas pribadi atau

kelompoknya. dan sekaligus membedakannya dari orang atau kelompok yang lain.

Adapun kesadaran adanya norma bahasa adalah sikap yang mendorong penggunaan

 bahasa secara cermat, benar, santun dan layak. Kesadaran demikian merupakan faktor 

yang sangat menentukan perilaku tutur dalam ujud  pemakaian bahasa (language

usage). Kesetiaan bahasa, kebanggaan bahasa dan kesadaran akan adanya norma

  bahasa merupakan ciri-ciri sikap positif terhadap sesuatu bahasa. Sebaliknya, jika

seseorang atau sekelompok anggota masyarakat tutur tidak lagi bergairah atau

terdorong untuk mempertahankan kemandirian bahasanya, itu merupakan salah satu

 petunjuk bahwa kesetiaan bahasanya mulai melemah, dan tidak mustahil akan hilang

sama sekali. Sikap negatif seperti itu akan terjadi apabila seseorang atau sekelompok 

orang sebagai anggota suatu masyarakat tidak ada rasa bangga terhadap bahasanya

dan mengalihkan kebanggaannya kepada bahasa lain yang bukan miliknya. Mereka

tidak merasa berkewajiban atau merasa malu menunjukkan identitasnya dengan bahasanya, dan cenderung mengalihkan identitasnya melalui bahasa lain. Keadaan

akan menjadi leih buruk jika orang atau masyarakat tidak lagi menyadari akan adanya

norma bahasa. Sikap demikian biasanya akan mewarnai hampir seluruh perilaku

tuturnya. Mereka tidak lagi terdorong dan tidak lagi merasa merasa terpanggil untuk 

10

Page 11: Bab I Fungsi Bahasa

5/12/2018 Bab I Fungsi Bahasa - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-fungsi-bahasa 11/13

memelihara cermat-bahasanya dan santun-bahasanya. Yang dituturkannya dan

dituliskannya tidak pernah memperhitungkan kaidah-kaidah bahasa yang berlaku. dan

tidak ada tanda-tanda rusaha ke arah itu. Mereka sudah puas karena yang diajak  berkomunikasi “sudah mengerti”, tetapi mereka tidak sadar bahwa kemengertiannya

itu hanya karena kebetulan mereka sama-sama penutur asli (native speaker ) dari

 bahasa yang sama. Tidak adanya kesadaran akan adanya norma bahasa membuat

orang-orang seperti itu tidak merasa kecewa sedikitpun, meski bahasanya kacau balau

dan tidak pernah tergugah hatinya berusaha bertutur dengan norma bahasa yang benar 

dan santun.

Untuk menanamkan sikap setia-bahasa. bangga-bahasa dan sadar-norma

 bahasa. Perlu dilakukan dengan  pendidikan bahasa. Pelaksanaan pendidikan bahasa

didasarkan atas asas-asas  pembinaan kaidah dan norma bahasa, disamping norma-

norma sosiolinguistik  dan norma-norma hidup yang hidup di dalam masyarakat

 pemakai pahasa yang bersangkutan. Dengan cara demikian diharapkan akan timbul

sikap positif sebagai dasar pembinaan dan pengembangan bahasa lebih lanjut.

Dalam kaitan ini sangat penting faktor motivasi masyarakat untuk berusaha

menguasai bahasa tertentu. Motivasi untuk dapat menguasai bahasa dan

menggunakannya secara benar dan santun dapat bersifat instrumental atau integratif.

Instrumental artinya motivasi untuk mengetahui dan menguasai bahasa dilakukan

untuk perbaikan nasib. Misalnya, orang yang berusaha menguasai dan dapat

 berbahasa Inggris dalam rangka agar dapat bekerja pada perusahaan asing dengan

 pendapatan yang tinggi. Integratif artinya yang bersangkutan berusaha menguasai

suatu bahasa dalam rangka keingintahuannya tentang kebudayaan masyarakat dan

 bahasa yang dipelajarinya.

  Orientasi instrumental hanya terjadi terhadap bahasa-bahasa yangmempunyai jangkauan luas sebagai alat komunikasi dan banyak dibutuhkan di dalam

kegiatan hidup. Sedangkan orientasi integratif biasanya terjadi terhadap bahasa-

 bahasa dari suatu masyarakat yang dipandang tingkat kebudayaannya cukup tinggi,

tetapi bahasanya hanya terbatas sebagai alat komunikasi kelompok etnik tertentu.

11

Page 12: Bab I Fungsi Bahasa

5/12/2018 Bab I Fungsi Bahasa - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-fungsi-bahasa 12/13

Oleh sebab itu, kebijaksanaan bahasa dalam hal menentukan dasar-dasar pendidikan

 bahasa. Merupakan faktor yang sangat menentukan bagi berhasil tidaknya pembinaan

sikap berbahasa yang positif yang merupakan landasan dasar dalam pembinan dan pengembangan sesuatu bahasa.

I.4 Rangkuman

Sikap bahasa (positif atau negatif) merupakan peristiwa kejiwaan yang dapat

diamati melalui perilaku. Sikap dan perilaku berhubungan secara timbal balik.

Menyenangi dan memiliki rasa bangga terhadap bahasa daerah atau bahasa Indonesia,

serta terus berupaya mempertahankan dan menggunakan bahasa daerah atau bahasa

Indonesia sesuai dengan kebutuhannya menunjukkan sikap positif kita. Sebaliknya,

kurang menyukai, kurang peduli, dan tidak bangga terhadap bahasa daerah atau

 bahasa Indonesia menunjukkan sikap negatif.

Sikap positif dapat ditumbuhkembangkan melalui kebiasaan. Membiasakan

diri untuk lebih menguasai dan lebih terampil berbahasa Indonesia dapat

menumbuhkembangkan sikap positif kita terhadap bahasa Indonesia. Mengetahui

konsep bahasa yang baik dan benar menjadi syarat untuk dapat berperilaku bahasasecara baik dan benar yang pada gilirannya dapat menumbuhkan sikap bahasa yang

 positif.

I.5 Latihan

A. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut. Kemudian diskusikan hasil jawaban

Anda dengan rekan-rekan. Kaitkan dengan sikap berbahasa Anda.

1. Apakah Anda memiliki Kamus Besar Bahasa Indonesia?

2. Apakah Anda menggunakan kamus itu untuk memperluas kosa kata

 bahasa Indonesia Anda?

3. Apakah Anda memiliki Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang

Disempurnakan?

12

Page 13: Bab I Fungsi Bahasa

5/12/2018 Bab I Fungsi Bahasa - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-fungsi-bahasa 13/13

4. Apakah Anda memiliki Pedoman Penyusunan Istilah di bidang Anda?

5. Apakah Anda merasa perlu belajar lebih dalam tentang bahasa Indonesia?

6. Apakah Anda bertanya kepada rekan atau dosen ketika Anda mendapatkankesulitan penggunaan bahasa Indonesia?

7. Apakah Anda berusaha menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan

 benar?

8. Apakah Anda bangga terhadap bahasa Indonesia?

B. Kutip dari Koran atau dari media elektronik penggunaan bahasa Indonesia.

Diskusikan dengan rekan-rekan Anda kutipan-kutipan tersebut kaitannya dengan

sikap bahasanya.

I.6 Daftar Pustaka

Kridalaksana, Harimurti. 1985. Fungsi Bahasa dan Sikap Bahasa. Ende Flores: NusaIndah.

13