BAB I FILSAFAT DUALISME.doc
-
Upload
ruslan-abdul-gani -
Category
Documents
-
view
224 -
download
0
Transcript of BAB I FILSAFAT DUALISME.doc
-
7/21/2019 BAB I FILSAFAT DUALISME.doc
1/19
BAB I
PENDAHULUAN
Arti dan Kategori Filsafat
Filsafat adalah pandangan tentang dunia dan alam yang dinyatakan secara teori. Filsafat
adalah suatu ilmu dan suatu metode berpikir atau cara berpikir untuk memecahkanproblem-problem gejala alam dan masyarakat. Filsafat merupakan sikap hidup manusia
dan sebagai pedoman untuk bertindak dalam menghadapi gejala-gejala alam dan
masyarakat. Namun, filsafat bukan berarti suatu kepercayaan yang dogmatis danmembuta.
Filsafat mempersoalkan tentang masalah-masalah etika/moral, estetika/seni,
sosial/politik, epistemologi/tentang pengetahuan, ontologi/tentang manusia. Kategoripersoalan filsafat meliputi soal-soal hubungan antara bentuk dan isi, sebab dan akibat,
gejala dan hakekat, keharusan dan dan kebetulan, keumuman dan kekhususan.
Filsafat mempersoalkan soal-soal yang pokok. Sedangkan soal yang terpokok daripersoalan filsafat adalah soal hubungan antara ide dan materi, fikiran dan keadaan. Mana
yang primer dan mana yang sekunder di antara keduanya itu, ide atau materi, fikiran ataukeadaan. a!aban dari persoalan terpokok tersebut akan membagi semua aliran filsafat
menjadi dua kubu, kubu filsafat "dealisme dan kubu filsafat Materialisme.
Semua aliran filsafat yang memandang dan menyatakan ide atau pikiran sebagai hal yang
primer, dan materi atau keadaan sebagai suatu hal yang sekunder, termasuk dalam kubu
filsafat "dealisme. Sebaliknya, semua aliran filsafat yang memandang dan menyatakan
materi atau keadaan sebagai hal yang primer, dan ide atau pikiran sebagai hal yangsekunder, termasuk dalam kubu filsafat Materialisme.
Aliran dan Kubu FilsafatFilsafat mempunyai banyak sekali aliran. #api dari semua aliran yang banyak sekali itu
bisa dibagi hanya dalam dua kubu, yakni kubu filsafat "dealisme dan kubu filsafat
Materialisme. $liran pokok filsafat adalah idealisme dan materialisme. tapi, di sampingdua aliran yang pokok itu, terdapat pula aliran filsafat dualisme.
%alau begitu, aliran filsafat dualisme pada hakekatnya adalah aliran filsafat idealisme
juga karena pandangannya didasarkan pada ide yang mereka reka. Filsafat dualismememandang ide dan materi, pikiran dan keadaan, sebagai hal yang kedua-duanya primer
atau tidak ada yang sekunder. &andangan seperti itu pasti tidak berdasarkan atas
kenyataan. "tulah idealismenya filsafat dualisme.
Watak dan Kelas Filsafat
Filsafat selalu mencerminkan !atak dan me!akili kepentingan kelas tertentu. karena itu
filsafat selalu mempunyai dan merupakan !atak dari suatu kelas.
Filsafat idealisme mencerminkan !atak dan me!akili kepentingan kelas pemilik alat
-
7/21/2019 BAB I FILSAFAT DUALISME.doc
2/19
produksi yang menindas dan menghisap yaitu kelas-kelas tuan budak atau pemilik budak,
kelas tuan feodal atau tuan tanah, kelas borjuis atau kapitalis dan sebagainya. #etapi
sebaliknya, filsafat materialisme mencerminkan !atak dan me!akili kepentingan kelasbukan pemilik alat produksi yang tertindas dan terhisap, yaitu klas buruh dsb. Sedang
filsafat dualisme mencerminkan !atak dan me!akili kepentingan klas pemilik alat
produksi tapi yang tertindas dan juga terhisap yaitu klas borjuis kecil dsb.
Pentingnya Berfilsafat dan Cara Belaar Berfilsafat
'erfilsafat itu penting. (engan berfilsafat, orang akan mempunyai pedoman untuk
bersikap dan bertindak secara sadar dalam menghadapi gejala-gejala yang timbul dalam
alam dan masyarakat. Kesadaran tersebut akan membuat sesorang menjadi tidak mudah
digoyahkan dan diombang-ambingkan oleh timbul-tenggelamnya gejala-gejala yangdihadapi.
Sedangkan untuk berfilsafat, orang harus belajar filsafat. (an belajar filsafat harus
dengan cara yang benar. )ara belajar filsafat adalah harus menangkap ajaran danpengerttiannya secara ilmu, lalu memadukan ajaran dan pengertiannya itu dengan
praktek. Selanjutnya mengambil pengalaman dari praktek itu, dan kemudianmenyimpulkan praktek itu secara ilmu.
Arti Berfilsafat
'erfilsafat berarti bersikap dan bertindak secara sadar berdasarkan ilmu dan metode
berpikir terhadap gejala-gejala alam dan masyarakat yang dihadapi. 'erfilsafat bukan
bersikap dan berindak secara tradisi, menurut kebiasaan atau berdasarkan naluri turun-temurun dalam menghadapi dan memecahkan problem-problem gejala-gejala itu.
Filsafat !aterialis"e Dialektika dan Historis #!DH$%
a& Arti !DH&
Materialisme (ialektik berarti pandangannya secara materialis dan metodenya secara
dialektis. Sedangkan materialisme historis berarti materialisme dialektik yang
diterapkan dalam gejala sosial atau masyarakat.
b& La'irnya !DH dan Pen(i)tanya&
Filsafat M(* lahir sesudah lahirnya berbagai macam filsafat yang pandangannya
materialis atau yang metodenya dialektis. Sedangkan penciptanya adalah Karl Mar+.
Filsafat M(* diciptakan oleh Karl Mar+ dan menjadi filsafat Mar+isme.
Filsafat M(* merupakan hasil kesimpulan dan ciptaan Karl Mar+ belajar dan
mengambil dari kebenaran ajaran pandangan filsafat mateerialisme Feuerbach danmetode filsafat dialektik *egel. Karl Mar+ mengambil isinya yang benar dari
pandangan materialis filsafat Feuerbach dan membuang kulitnya yang salah dari
metodenya yang metafisis. Selanjutnya Karl Mar+ mengambil isinya yang benar dari
metode dialektis filsafat *egel dan membuang kulitnya yang salah dari pandangannya
-
7/21/2019 BAB I FILSAFAT DUALISME.doc
3/19
yang idealis.
Karl Mar+ menerima kebenaran pandangan materialisme filsafat Feuerbach, tetapimenolak kesalahan metodenya yang metafisis. (an Karl Mar+ juga menerima
kebenaran metode dialektis filsafat *egel, tapi menolak kesalahan pandangannya
yang idealis.
Kesimpulan dari itu, maka Karl Mar+ menciptakan filsafat M(* dan lahirlah filsafat
M(* Karl Mar+.
(& Ciri dan *atak kelas !DH
)iri-ciri filsafat M(* ialah ilmiah, obyektif, uniersil, praktis, lengkap dan
reolusioner.
- "lmiah karena metodenya dialektis.
- byektif karena pandangannya materialis.
- niersil karena ajarannya tidak hanya berlaku di dalam alam saja, tetapi juga
berlaku di dalam masyarakat.
- &raktis karena ajarannya dapat dibuktikan dan dilaksanakan.
- engkap karena ajarannya tidak hanya bicara soal alam, tapi juga soal masyarakat.
- 0eolusioner karena ajarannya selalu berpihak kepada apa yang sedang tumbuh dan
akan mela!an apa yang sedang melayu berdasarkan hukum perkembangannya.Selanjutnya, selalu menuntut adanya penghancuran terhadap apa yang sudah tua, dan
membangun baru dan yang lebih maju.
Filsafat M(* mencerminkan !atak dan me!akili kepentingan kelas bukan pemilik
alat produksi yaitu kelas buruh atau kelas proletar yang terhisap dan tertindas, serta
merupakan satu-satunya filsafat yang berpihak kepada kelas buruh atau kelas proletar
itu.
d& !DH dan Kelas buru' serta Peranannya
Filsafat M(* merupakan senjata moral bagi perjuangan kelas buruh. #anpa filsafat
M(*, perjuangan kelas buruh tidak akan mempunyai kekuatan raksasa.&erjuangannya tidak akan mencapai hasil yang fundamental, dan akan gagal.
Sebaliknya, kelas buruh merupakan senjata material bagi filsafat M(*. #anpa kelas
buruh, filsafat M(* tidak akan mempunyai kekuatan dan tidak akan ada artinya
sebagai ilmu sosial. Sebab, hanya kelas buruh yang mampu dan konsekuen
-
7/21/2019 BAB I FILSAFAT DUALISME.doc
4/19
melaksanakan ajaran filsafat M(* di dalam praktek.
e& Pentingnya berfilsafat !DH
Filsafat M(* adalah filsafat yang benar. Karena itu berfilsafat M(* penting.(engan berfilsafat M(*, orang akan memiliki ilmu berpikir, pandangan, dan metode
berpikir yang benar. (engan itu berarti mempunyai pedoman yang tepat untuk
mengambil sikap dan be!rtindak yang tepat dalam menghadapi gejala-gejala danmemecahkan problem-problemnya yang timbul di dalam alam dan masyarakat.
(engan begitu, orang yang berfilsafat M(* akan memiliki pandangan yang jauh ke
depan dan reolusioner. juga akan mempunyai sikap yang teguh dan konsekuen, tidakmudah digoyahkan dan diombang-ambingkan oleh keadaan atau oleh gejala-gejala
yang dihadapi.
f& Cara belaar filsafat !DH
Filsafat M(* adalah suatu ilmu dan merupakan senjata perjuangan reolusioner
kelas buruh atau kelas yang tertindas dan terhisap. Karena itu belajar filsafat M(*
harus secara ilmiah dan ber!atak kelas buruh, yakni1
- (engan pendirian kelas proletar dan mela!an ideologi kelas non proletar yang ada
dalam diri sendiri.
- Secara ilmiah dan melaksanakannya di dalam praktek.
- Menarik pengalaman dari pelaksanaan praktek dan menyimpulkan hasil praktek itu.
- Menangkap pengertian dan menggenggam semangat reolusionernya serta harus
selalu menuntut adanya perubahan dengan membangun yang baru dan lebih maju.
BAB II
!A+E,IALI-!E DIALEK+IK
.& !onis"e dan Dualis"e%
Monisme adalah suatu sistem pandangan filsafat yang bertitik tolak dari satu dasarpandangan, yaitu dari materi atau dari ide. Sedangkan (ualisme adalah suatu sistem
pandangan filsafat yang bertitik tolak dari dua dasar pandangan, yaitu dari materi dan ide
sekaligus.
-
7/21/2019 BAB I FILSAFAT DUALISME.doc
5/19
(engan begitu, filsafat materialisme dan idealisme !alau pandangannya bertitik tolak
dari dasar yang bertentangan, tapi sistem pandangannya itu sama, yaitu monisme. adi
sistem pandangan filsafat materialisme dan idealisme adalah sama-sama monois. $rtinya,pandangannya sama-sama bertitik tolak dari hanya satu dasar, yaitu dari dasar materi atau
dari dasar ide. 'edanya, dari sistem pandangan monoisme filsafat materialisme bertitik
tolak dari dasar materi. Sebaliknya, sistem pandangan monoisme filsafat idealismebertitik tolak dari dasar ide.
/& !aterialis"e0 idealis"e dan dualis"e%
a& !aterialis"e%
Materialisme adalah satu aliran filsafat yang pandangannya bertitik tolak dari materi.
Materialisme memandang bah!a materi itu adalah primer, sedangkan ide ditempatkan
sebagai sekundernya. Sebab materi itu timbul atau ada lebih dulu, kemudian baru ide.
&andangan materialisme itu berdasarkan atas kenyataan menurut proses !aktu dan 2at.
$rtinya,
- Menurut proses !aktu1 ama sebelum manusia yang bisa mempunyai ide itu ada atau
lahir di dunia, dunia dan alam atau materi ini sudah ada lebih dahulu.
- Menurut proses 2at1 Manusia ini tidak bisa berpikir atau tidak bisa mempunyai ide tanpa
ada atau tanpa mempunyai otak. (an otak itu adalah suatu materi. tak itu adalah materi,
tapi materi atau benda yang berpikir. tak atau materi ini yang lebih dulu ada, barukemudian bisa timbul ide atau pikiran pada kepala manusia.
b& Idealis"e%
"dealisme adalah suatu aliran filsafat yang pandangannya bertitik tolak dari ide 3gagasan4."dealisme memandang ide itu primer kedudukannya, sedang materei sekunder. "de itu
timbul atau ada lebih dahulu, baru kemudian materi. Segala sesuatu yang ada ini timbul
sebagai hasil yang diciptakan oleh ide atau pikiran, karena ide atau pikiran itu timbul
lebih dahulu, baru kemudian sesuatu itu ada.
#erhadap adanya pandangan yang demikian itu, enin dengan tajam mengkritik idealisme
sebagai filsafat yang tanpa otak.
(& Dualis"e%
(ualisme adalah suatu aliran filsafat yang pandangannya bertitik tolak dari materi dan ide
sekaligus. (ualisme memandang bah!a materi dan ide itu sama-sama primernya. #idak
ada yang sekunder. Kedua-duanya timbul dan ada persamaan. Materi itu ada karena ada
-
7/21/2019 BAB I FILSAFAT DUALISME.doc
6/19
ide atau pikiran. uga sebaliknya, ide atau pikiran itu ada karena ada materi. #api pada
hakekatnya, pandangan dualisme yang demikian itu juga idealis, karena pandangan
seperti itu tidak lain hanya pada ide, dan tidak ada dalam kenyataan.
(engan begitu, Filsafat materialisme adalah filsafat yang obyektif. Sebaliknya, filsafat
idealisme adalah filsafat yang subyektif karena pandangannya bertitik tolak dari ide ataupikiran.
1& Aliran !aterialis"e dan idealis"e%
a& Aliran !aterialis"e
Filsafat materialisme mempunyai banyak macam aliran. (ari banyak macam aliran
materialisme itu terdapat tiga aliran yang besar dan pokok, yaitu materialisme mekanik,
materialisme metafisik dan materialisme dialektik. Ketiga asliran filsafat itu mempunyai
perbedaan-perbedaan antara yang satu dengan yang lain, dan bahkan juga terdapat salingpertentangannya.
- Materialisme mekanik1
Materialisme mekanik adalah suatu aliran filsafat yang pandangannya materialis,sedangkan metodenya mekanis. $jaran materialisme mekanik ialah bah!a materi itu
selalu dalam keadaan gerak atau berubah. 5eraknya itu adalah gerak yang mekanis,
artinya gerak yang yang tetap begitu saja selamanya seperti yang telah terjadi, atau gerak
yang berulang-ulang seperti geraknya mesin yang tanpa perkembangan atau peningkatan.
- Materialisme metafisik1
Materialisme metafisik adalah suatu aliran filsafat yang pandangannya materialis,
sedangkan metodenya metafisis. $jaran materialisme metafisik mengajarkan bah!a
materi itu selalu dalam keadaan diam, tetap, tidak berubah selamanya. #api seandainyamateri itu berubah, maka perubahan itu terjadi karena faktor luar atau karena kekuatan
dari luar. 5erak materi itu gerak ekstern atau disebut gerak luar. Selanjutnya materi itu
dalam keadaan yang terpisah-pisah, tidak mempunyai dan tidak ada saling hubungan
antara yang satu dengan yang lain.
- Materialisme dialektik1
Materialisme dialektik adalah suatu aliran filsafat yang pandangannya materialis,
sedangkan metodenya dialektis. $jaran materialisme dialektik mengajarkan bah!a materi
itu selalu saling punya hubungan, saling mempengaruhi, dan saling bergantung antarayang satu dengan yang lain. 'ukannya saling terpisah-pisah atau berdiri sendiri. Materi
itu juga selalu dalam keadaan gerak, berubah dan berkembang. 'ukannya selalu diam,
tetap atau tidak berubah.
-
7/21/2019 BAB I FILSAFAT DUALISME.doc
7/19
Selanjutnya, gerak materi itu merupakan gerak intern, yaitu gerak atau berubah karena
dari faktor dalamnya atau karena kekuatan dari dalamnya sendiri. 'ukannya gerak
ekstern, yaitu gerak atau berubah karena faktor atau karena kekuatan dari luar.
Kemudian gerak materi itu secara dialektis, yaitu gerak atau berubah menuju ke
tingkatnya yang lebih tinggi dan lebih maju seperti spiral. 'ukannya gerak mekanis.
$dapun yang disebut 6diam7, itu hanya tampaknya atau bentuknya. Sebab, hakekat dari
gejala yang tampaknya atau bentuknya 6diam7 itu, isinya tetap gerak. adi, 6diam7 itujuga satu bentuk gerak.
b& Aliran Idealis"e
Filsafat idealisme mempunyai dua aliran, yaitu aliran idealisme obyektif dan idealisme
subjektif.
- "dealisme obyektif1
"dealisme obyektif adalah suatu aliran filsafat yang pandangannya idealis, dan
idealismenya itu bertitik-tolak dari ide uniersil, ide di luar ide manusia. Menurut
idealisme obyektif, segala sesuatu yang timbul dan terjadi, baik dalam alam maupundalam masyarakat, adalah hasil atau karena diciptakan oleh ide uniersil.
- "dealisme subjektif1
"dealisme subjektif adalah suatu aliran filsafat yang pandangannya idealis, dan
pandangan idealismenya itu bertitik-tolak dari ide manusia atau idenya sendiri. Menurut
idealisme subjektif, segala sesuatu yang timbul dan terjadi 8baik dalam alam maupundalam masyarakat8 adalah karena hasil atau karena ciptaan oleh ide manusia atau oleh
idenya sendiri.
2& !ateri dan Ide
a& !ateri%
Materi mempunyai arti yang berbeda, yaitu antara arti menurut pengertian filsafat dan arti
menurut pengertian ilmu alam. $rti materi menurut pengertian filsafat adalah luas,sedangkan arti menurut pengertian ilmu alam adalah terbatas.
(alam arti menurut filsafat, materi adalah segala sesuatu yang ada secara obyektif, ada diluar ide atau di luar kemauan manusia. Materi adalah segala sesuatu yang bisa disentuh
dan bisa ditangkap oleh indera manusia, serta bisa menimbulkan ide-ide tertentu. $dapun
dalam arti menurut pengertian ilmu alam, materi adalah segala sesuatu yang mempunyai
susunan atau yang tersusun secara organis, atau yang berarti disebut dengan benda.
-
7/21/2019 BAB I FILSAFAT DUALISME.doc
8/19
(engan begitu, pengertian filsafat tentang materi berarti sudah mencakup pula dengan
pengertian materi menurut ilmu alam.
Materi mempunyai peranan menentukan ide dan perkembangannya. Materi bisa
menimbulkan ide atau mendorong timbulnya ide. Suatu ide timbul sesudah lebih dulusuatu materi timbul dan ditangkap oleh indera. $dalah jelas, bah!a materi yang bernama
otak yang 6memproduksi7 ide.
b& Ide #3agasan$%
"de 35agasan4 adalah cermin dari materi atau merupakan bentuk lain dari materi. #etapi,ide itu tidak mesti persis sama seperti matei yang dicerminkan. "de selalu berada di atas
atau di depan materi. "de bisa menjangkau jauh di depan materi. Namun, ide tetap tidak
bisa lepas dari materi.
Materi dan ide adalah dua bentuk lain dari gejala yang satu dan sama. Materi menentukan
ide, sedangkan ide mempunyai pengaruh terhadap perkembangan materi. adi ide jugamempunyai peranan aktif, tidak pasif seperti cermin biasa.
4& 3erak
5erak adalah suatu eksistensi dari adanya materi atau suatu pernyataan dari adanya
materi. "ni berarti bah!a sesuatu yang bergerak adalah selalu materi. #idak ada geraktanpa materi, atau tidak ada gerak yang bukan materi. "ni sama halnya bah!a tidak ada
materi tanpa gerak.
Segala sesuatu itu selalu bergerak, berubah dan berkembang. #idak ada sesuatu yang
tetap, kecuali gerak itu sendiri. $rtinya bah!a segala sesuatu itu tetap dalam keadaan
gerak. 'ah!a gerak itu tetap berlangsung terus selamanya bagi segala sesuatu.
5erak mempunyai dua bentuk utama, yaitu gerak mekanis dan gerak dialektis.
- 5erak mekanis1
5erak mekanis adalah gerak atau perubahan yang bersifat berulang-ulang, yang tetap
dalam lingkungannya yang lama, dan tidak akan menuju atau mencapai perubahan yangbersifat kualitatif atau yang bersifat lebih tinggi dan lebih maju.
5erak mekanis adalah gerak yang bersifat kuantitatif, gerak yang begitu saja terusmenerus, berulang-ulang seperti bergeraknya sebuah mesin.
- 5erak dialektis1
-
7/21/2019 BAB I FILSAFAT DUALISME.doc
9/19
5erak dialektis adalah gerak atau perubahan yang bersifat meningkat 3progresif4, dari
tingkatannya yang rendah menuju ke tingkatannya yang lebih tinggi sampai mencapai
kualitas yang baru.
5erak atau perubahan dialektis dari tingkatannya yang rendah menuju ke tingkatannya
yang tinggi sampai mencapai kualitas yang baru, itu tampaknya juga seperti mengulangidalam bentuknya pada tingkat yang rendah. #api bentuk yang baru itu sudah dalam
keadaan kualitas yang lebih tinggi. adi tidak mengulangi kembali seperti semula dalam
bentuk pada tingkatannya yang lama. $rah gerak perubahan dialektis adalah sepertispiral.
- 6(iam71
6(iam7 itu juga merupakan suatu bentuk gerak.. sifatnya sangat relatif atau sangat
sementara sekali. artinya bentuk 6diam7 itu hanya bersifat sangat sementara karena di
dalam yang 6diam7 itu juga terdapat proses gerak dari kekuatan-kekuatan yang
berkontradisi dan saling mendorong yang ketika itu sedang bertemu pada suatu titik.kekuatan-kekuatan itu sama kuatnya sehingga salah satunya tidak ada yang tergeserkan
dari titik bertemunya. Keadaan itulah yang menampakkan gejala seolah-olah sesuatu itudalam keadaan 6diam7.
#api keadaan 6diam7 itu sangat relatif atau sangat sementara karena dua kekuatan yangsaling berkontradiksi dan saling mendorong itu pada saat dan akhirnya pasti akan segera
ada yang terdesak dan tergeser dari tempatnya. pada saat terjadinya pergeseran itulah
akan tampak dengan nyata gejala gerak atau perubahan
Kecuali itu, keadaan yang tampaknya diam juga bisa terjadi karena proses perubahan
sesuatu belum sampai pada pengubahan kualitas atau pengubahan bentuknya yang lama,
masih bersifat pada pengubahan secara kuantitas sehingga belum mampu menunjukkangejala-gejala perubahannya.
Keadaan yang itu pula yang menampakkan gejala seolah-olah sesuatu itu dalam keadaan6diam7, tetapi sebenarnya di dalam sesuatu yang tampaknya 6diam7 itu terus berlangsug
proses gerak atau proses perubahan. Maka dalam !aktu yang sangat relatif atau sangat
sementara bila proses gerak atau proses perubahan itu sudah sampai pada pengubahan
kualitas, gejala gerak atau perubahan sesuatu itu akan tampak dengan jelas.
5erak atau perubahan itu sendiri karena dari adanya faktor internal atau karena adanya
kekuatan-kekuatan yang mendorongnya di dalamnya, di dalam materi itu sendiri.
5erak materi adalah gerak intern. Faktor atau kekuatan intern dari materi itu sendiri yang
akan menentukan gerak atau perubahannya. Sedangkan faktor luar atau kekuatan-kekuatan yang mendorong dari luar adalah faktor atau kekuatan-kekuatan yang
mempunyai pengaruh terhadap keadaan intern suatu materi. &eranan dari faktor atau
kekuatan luar itu bisa menghambat atau mempercepat, bahkan bisa juga menentukan
gerak atau perubahan suatu materi. #api, bagaimana pun juga pengaruh faktor luar atau
-
7/21/2019 BAB I FILSAFAT DUALISME.doc
10/19
kekuatan itu, pada akhirnya yang paling menentukan adalah faktor intern dari materi itu
sendiri.
5& !ateri0 ,uang dan Waktu
Materi, 0uang dan %aktu adalah merupakan hal yang selalu saling hubungan dan tidak
terpisahkan. Materi selalu berada dalam ruang dan berkembang menurut !aktu. #idak
ada materi tanpa atau berada di luar ruang, juga tidak ada materi berkembang tanpa!aktu. Materi di dalam ruang, menyebabkan materi mempunyai saling hubungan antara
yang satu dengan yang lain. Sedang materi di dalam !aktu, membuat materi itu bisa
menjadi berkembang.
0uang adalah sesuatu yang mempunyai luas dan isi materi. #idak ada ruang yang kosong
tanpa materi, dan ruang mempunyai hubungan antara yang satu dengan yang lain.
$dapun sifat hubungan itu adalah horisontal atau mendatar. Karena itu ruang dapat
dicapai secara berulang dan lebih dari satu kali. 0uang menempatkan materi yang ada didalamnya untuk berkembang sesuai dengan luas ruang itu.
%aktu adalah detik-detik yang terus bersambung tanpa ada berhentinya. (etik-detik yang
terus bersambung itu, hubunganny adalah bersifat ertikal atau bersusun. Karena itu
detik-detik atau !aktu tidak bisa dicapai secara berulang-ulang lebih dari satu kali. Sebab!aktu terus berjalan maju, terus berlalu tanpa berhenti dan tidak kembalai pada detik-
detik yang telah le!at. Maka, !aktu menempatkan materi untuk berkembang mengikuti
jalannya !aktu yang terus maju. %aktu terus-menerus mendorong materi untuk
berkembang lebih maju secara historis, bersusun tingkat demi tingkat, fase demi fasedalam proses yang terus berlangsung.
(emikian materi, ruang dan !aktu mempunyai saling hubungan yang erat dan konden,yang sama sekali tidak terpisahkan antara yang satu dengan yang lain. Materi berada dan
berkembang dalam ruang dan !aktu. Materi berkembang dalam ukuran luas ruang dan
maju menurut tingkatan !aktu.
6& -aling Hubungan
Saling hubungan ini dalam arti hubungan yang konkrit dan mempunyai saling pengaruh
antara materi yang satu dengan yang lain. *ubungan yang !ajar, bukan hubungan yang
abstrak dan diada-adakan atau direka-reka. Saling hubungan yang demikian itu ada empatmacam, yaitu saling hubungan organik, saling hubungan menentukan, saling hubungan
pokok, serta saling hubungan keharusan dan kebetulan.
a. Saling hubungan organik1
Saling hubungan organik adalah saling hubungan yang mempunyai saling pengaruh
antara yang satu dengan yang lain. Saling hubungan dalam rangka kesatuan organik.
-
7/21/2019 BAB I FILSAFAT DUALISME.doc
11/19
Saling hubungan yang tersusun dan saling terikat.
b. Saling hubungan yang menentukan1
Saling hubungan yang menentukan adalah saling hubungan yang hakiki, yang
menentukan adanya sesuatu, atau saling hubungan hakekat dari adanya sesuatu dan yangjuga merupakan hakekat sesuatu itu sendiri.
c. Saling hubungan pokok1
Saling hubungan pokok adalah saling hubungan yang menjadi poros dan memimpin
semua saling hubungan yang lain, atau saling hubungan yang paliung mempengaruhi
saling hubungan-saling hubungan yang lain, dan juga paling mempengaruhiperkembangan sesuatu yang mengandungnya.
d. Saling hubungan keharusan dan kebetulan 1
Saling hubungan keharusan adalah saling hubungan yang pasti dan harus terjadi atau
harus ada, atau saling hubungan yang tidak bisa ditiadakan dan tidak bisa dihindari.$dapun saling hubungan kebetulan adalah saling hubungan yang tidak tentu terjadi
didalam saling hubungan yag organis. #api bial saling hubungan itu terjadi,akan
mempunyai pengaruh terhadap saling hubungan yang organis itu.
BAB III
DIALEK+IKA !A+E,IALI-
"nti dari permasalahan dialektika adalah masalah saling hubungan dari segala sesuatu,
serta masalah gerak atau masalah perubahan dan perkembangan segala sesuatu itu. (alam
masalah gerak, (ialektika Materialis mempersoalkan dan mempunyai tiga asas gerak,yaitu1 Kontradiksi, &erubahan Kuantitatif ke Kualitatif, dan Negasi dari Negasi.
.& Kontradiksi %
a& Arti dan )eranan kontradiksi
Kontradiksi adalah pertentangan atau perbedaan. Kontradiksi ini mempunyai sifat umum
dan khusus, atau mempunyai sifat keumuman dan kekhususan.
- Keumuman kontradiksi 1
Kontradiksi itu ada dimana-mana dan dalam seluruh !aktu. #erdapat di segala sesuatu, di
mana pun dan kapan pun selalu dan pasti mengandung kontradiksi. Kontradiksi itu terjadi
-
7/21/2019 BAB I FILSAFAT DUALISME.doc
12/19
dan berlangsung terus menerus melalui proses a!al dan akhir. $rtinya, kontradiksi itu
pasti mempunyai a!al dan juga mempunyai akhir. $da a!al kontradiksi dan ada akhir
kontradiksi. (an sesudah kontradiksi itu berakhir, pasti disusul atau timbul lagikontradiksi baru yang juga mempunyai a!al dan kemudian juga akan berakhir pula.
'egitu terus menerus, kontradiksi itu tidak akan ada putus-putusnya. 'erakhir yang satu,bera!al yang baru. Selesai yang satu, timbul yang baru.
- Kekhususan kontradiksi 1
Kontradiksi itu berbeda-beda menurut adanya didalam sesuatu hal yang berbeda-beda
pula. $rtinya, karena hal yang satu berbeda dengan hal yang lain,maka hal yang ada atau
yang dikandung didalam dalam hal yang berbeda itu, juga berbeda.
Kontradiksi itu tidak hanya berbeda menurut halnya yang berbeda, tetapi juga berbeda-
beda menurut tingkat-tingkat perkembangan di dalam satu hal itu. $rtinya karena tingkat-
tingkat perkembangandidalam satu hal itu berbeda-beda, maka kontradiksi yangberlangsung pada tingkat perkembangan tertentu, juga berbeda dengan kontradiksi pada
tingkat perkembangannya yang lain.
b& !a(a" Kontradiksi
Kontradiksi yang ada di dalam sesuatu itu tidak hanya satu, tetapi lebih dari satu atau
banyak. (an kontradiksi yang banyak itu tidak semua sama kedudukannya, juga tidak
semua sama peranannya, sifatnya dan !ataknya.
$da tiga macam kontradiksi, yaitu1 Kontradiksi pokok, Kontradiksi dasar, dan
Kontradiksi antagonis.
- Kontradiksi pokok1
Kontradiksi pokok adalah kontradiksi yang menjadi poros, yang memimpin dan
menentukan adanya kontradiksi-kontradiksi yang lain yang tidak pokok. Kontradiksi
pokok itu di dalam penyelesaiannya harus diutamakan. Sedangkan kontradiksi tidak
pokok adalah kontradiksi yang muncul ditentukan oleh kontradiksi pokok, danperkembangannya dipimpin dan tunduk kepada kontradiksi pokok itu.
- Kontradiksi dasar1
Kontradiksi dasar adalah kontradiksi yang kepentingannya sama sekali bertentangan
antara yang satu dengan yang lain dan tidak bisa dikompromikan 3baca1 tidak bisadidamaikan4. Kontradiksi dasar juga merupakan kontradiksi yang menentukan adanya
sesuatu dan menentukan bentuk dari sesuatu itu.
- Kontradiksi antagonis1
-
7/21/2019 BAB I FILSAFAT DUALISME.doc
13/19
Kontradiksi antagonis mempunyai dua pengertian, yaitu antagonis dalam artian !ataknya
atau disebut dengan kontradiksi yang ber!atak antagonis dan antagonis dalam artianbentuknya atau disebut dengan kontradiksi yang berbentuk antagonis..
Kontradiksi antagonis dalam artian !ataknya atau kontradiksi yang ber!atak antagonisadalah kontradiksi yang kepentingannya sama sekali bertentangan antara yang satu
dengan yang lain dan tidak bisa didamaikan, serta mengandung saling menghancurkan
dengan unsur-unsur kekerasan dalam penyelesaiannya.
Kontradiksi antagonis dalam artian bentuknya atau kontradiksi yang berbentuk antagonis
adalah kontradiksi yang penyelesaiannya mengambil bentuk kekerasan, !alau !atak
kontradiksinya sendiri tidak antagonistis.
Ketiga macam kontradiksi itu mempunyai saling hubungan, meskipun tidak tentu satu
kontradiksi mengandung ketiga macam kontradiksi itu sekaligus. $rtinya, kontradiksi
pokok tidak tentu kontradiksi dasar, dan juga tidak tentu kontradiksi yang ber!atakantagonis. $kan tetapi, kontradiksi dasar, salah satu tentu menduduki dan menjadi
sebagai kontradiksi pokoknya. Kontradiksi dasar itu sendiri tidak tentu kontradiksi yangantagonis, baik antagonis dalam artian !ataknya maupun antagonis dalam artian
bentuknya. Sedang kontradiksi yang antagonis dalam artian !ataknya yang antagonis,
tentu saja mengandung kontradiksi dasar. (an kontradiksi yang ber!atak antagonis itutentu menduduki serta menjadi sebagai kontradiksi pokok.
(& -egi7segi kontradiksi
Setiap kontradiksi di dalam sesuatu hal, tentu mengandung segi-segi yang berkontradiksi,
atau di dalam setiap hal tentu mengandung segi-segi yang berkontradiksi.
*akekat dari hukum kontradiksi adalah hukum persatuan dan perjuangan dari segi-segi
yang bertentangan, dan hakekat dari belajar tentang dialektika adalah belajar tentanghukum kontradiksi tersebut..
Segi-segi yang berkontradiksi selalu mempunyai kedudukan dan peranan yang berbeda
antara yang satu dengan yang lain, yaitu sbb1
- Segi pokok dan segi tidak pokok
Segi pokok adalah segi yang memimpin segi yang lain yang tidak pokok. Segi tidak
pokok tunduk kepada segi pokok. Sebab, segi pokok merupakan segi yang menuntut
bah!a permasalahannya segera untuk diselesaikan atau dipenuhi, dan merupakan segiyang memba!a arah jalannya segi yang lain yang tidak pokok.
- Segi berdominasi dan segi tidak berdominasi
-
7/21/2019 BAB I FILSAFAT DUALISME.doc
14/19
Segi berdominasi adalah segi yang menentukan kualitas sesuatu. (i dalam masyarakat,
segi yang berdominasi berarti segi yang berkuasa, dan juga berarti segi yang menentukan
kualitas masyarakat itu. Sedangkan segi yang tidak berdominasi adalah segi yang tidakmenentukan kualitas. (i dalam masyarakat, segi yang tidak berdominasi berarti segi yang
tidak berkuasa atau segi yang dikuasai.
- Segi berhari depan dan segi tidak berhari depan
Segi berhari depan adalah segi yang akan atau yang sedang berkembang, segi yang masihakan terus ada atau akan terus hidup di dalam perubahan atau di dalam tingkat
perkembangan kualitas yang baru dan kelanjutannya. Sedangkan segi tidak berhari depan
adalah segi yang akan layu atau yang sedang melayu, segi yang adanya atau hidupnya
hanya terbatas di dalam kualitas yang lama dan tidak akan da lagi di dalam perubahanatau di dalam tingkat perkembangan kualitas yang baru atau kelanjutannya.
- Segi berhegemoni dan segi tidak berhegemoni
Segi berhegemoni adalah segi di dalam gejala sosial atau di dalam masyarakat. Segi
berhegemoni hanya di dalam kategori reolusi. (alam hal reolusi itu, segi berhegemoniadalah segi yang memimpin, segi yang memba!a dan menentukan arah perkembangan
reolusi.
Segi berhegemoni mempunyai syarat dan menampakkan ciri-cirinya, yaitu sbb1
- Mempunyai program perjuangan kelas yang bisa diterima oleh seluruh nasion atau
diterima secara nasional.
- Menjadi teladan di dalam melaksanakan program-program perjuangan kelas-nya yang
sudah diterima secara nasional oleh seluruh nasion itu.
- Mempunyai kekuatan yang cukup untuk melaksanakan kepemimpinannya.
- Mampu menggalang persatuan dan kekuatan nasional 3front atau aliansi4.
Keempat macam kedudukan dan peranan segi-segi yang berkontradiksi itu terdapat saling
hubungan, tapi tidak berarti bah!a satu segi kontradiksi tentu menempati ataumempunyai empat kedudukan dan peranan itu secara sekaligus. Sebagaimana halnya segi
pokok tidak tentu secar sekaligus sebagai segi yang berdominasi maupun segi yang
berhari-depan. (i dalam kategori reolusi atau di dalam gejala sosial, segi pokok padahakekatnya adalah segi yang berhegemoni.
Segi berdominasi tidak tentu segi pokok dan juga tidak tentu segi berhari-depan. (idalam kategori reolusi atau di dalam gejala sosial, segi berdominasi tidak tentu segi
yang berhegemoni.
Segi berhari-depan tidak tentu segi pokok, dan juga tidak tentu segi berdominasi. (i
-
7/21/2019 BAB I FILSAFAT DUALISME.doc
15/19
dalam kategori reolusi atau di dalam gejala sosial, segi berhari-depan tidak tentu segi
berhegemoni. #api segi berhari-depan itu pada tingkat menjelang perubahan kualitas lama
ke kualitas baru, pasti menduduki atau menjadi segi pokok. (i dalam kategori reolusiatau di dalam gejala sosial, segi berhari-depan itu pada tingkat menjelang kemenangan
reolusi dalam proses perubahan masyarakat lama ke masyarakat baru, pasti menduduki
atau menjadi segi berdominasi. (an di dalam kategori reolusi atau di dalam gejalasosial, segi berhari-depan di dalam masyarakat baru pasti menduduki atau menjadi segi
yang berkuasa.
Segi berhegemoni pasti segi pokok. #api segi berhegemoni tidak tentu segi berhari-depan
dan juga tidak tentu segi berdominasi atau segi yang berkuasa. *anya pada tingkat
menjelang kepastian kemenangan reolusi, dalam prose perubahan masyarakat lama ke
masyarakat baru, segi yang berhegemoni pasti juga sebagai segi berdominasi atau segiyang berkuasa.
d& Huku" !utasi
*ukum mutasi atau hukum perpindahan adalah suatu hukum yang berlaku di dalamproses kontradiksi. $rtinya, kedudukan dan peranan satu kontradiksi atau segi kontradiksi
bisa bermutasi. Kontradiksi pokok bisa berubah menjadi kontradiksi tidak pokok.
Sebaliknya, kontradiksi tidak pokok bisa berubah menjadi kontradiksi pokok. Kontradiksiberbentuk antagonis bisa berubah menjadi kontradiksi tidak berbentuk antagonis,
sebaliknya kontradiksi tidak berbentuk antagonis bisa berubah menjadi kontradiksi
berbentuk antagonis.
#etapi, hukum mutasi itu tidak berlangsung pada kontradiksi dasar dan pada kontradiksi
yang ber!atak antagonis. $rtinya, kontradiksi dasar dan kontradiksi yang ber!atak
antagonis akan tetap atau tidak akan berubah. Kontradiksi dasar akan tetap sebagaikontradiksi dasar, dan tidak akan berubah menjadi kontradiksi tidak dasar. Sebaliknya,
kontradiksi tidak dasar juga akan tetap dan tidak akan berubah menjadi sebagai
kontradiksi dasar. Selanjutnya, kontradiksi yang ber!atak antagonis akan tetap, tidakakan berubah menjadi kontradiksi yang tidak ber!atak antagonis. 'egitu sebalinya,
kontradiksi yang tidak ber!atak antagonis juga akan tetap tidak berubah menjadi
kontradiksi ber!atak antagonis. Kedua kontradiksi itu, yaitu kontradiksi dasar dan
kontradiksi ber!atak antagonis yang akan tetap pada kedudukannya, tidak akan berubah,namun dalam proses perkembangan akhirnya tentu akan hancur salah satunya.
Kehancuran itu terjadi pada menjelang dan menyebabkan berubahnya suatu kualitas atau
masyarakat, serta berarti timbulnya kualitas baru atau lahirnya masyarakat baru.
*ukum mutasi itu juga berjalan pada segi-segi yang berkontradiksi, yaitu segi pokok bisa
berubah menjadi segi tidak pokok. Sebaliknya, segi tidak pokok bisa berubah menjadisegi pokok. Segi berdominasi bisa berubah menjadi segi tidak berdominasi. Sebaliknya,
segi yang tidak berdominasi bisa berubah menjadi segi yang berdominasi. (i dalam
masyarakat, segi yang berkuasa bisa berubah menjadi segi yang tidak berkuasa.
Sebaliknya, segi yang tidak berkuasa bisa berubah menjadi segi yang berkuasa. Segi
-
7/21/2019 BAB I FILSAFAT DUALISME.doc
16/19
berhegemoni bisa berubah menjadi segi yang tidak berhegemoni. Sebaliknya, segi yang
tidak berhegemoni bisa berubah menjadi segi yang berhegemoni.
#etapi hukum mutasi tidak akan berlangsung pada segi berhari-depan. Segi berhari-depan
akan tetap sebagai segi berhari-depan, tidak akan mengalami perpindahan atau akan
berubah menjadi segi tidak berhari-depan selama dalam periode kualitas lama atau dalamperiode masyarakat lama. %alau mungkin, sesudah dalam kualitas baru atau dalam
masyarakat baru, segi berhari-depan dari kualitas lama atau masyarakat lama itu bisa
bermutasi atau berubah menjadi segi tidak berhari-depan. #etapi, mutasi atau perubahanitu baru terjadi sesudah dalam kualitas baru atau dalam masyarakat baru, dan tidak akan
terjadi selama dalam satu periode kualitas lama atau masyarakat lama.
/& Peruba'an Kuantitatif ke Peruba'an Kualitatif%
a. $rti kuantitas dan kualitas
Kuantitas adalah jumlah. umlah dalam artian luas yang meliputi bilangan, susunan,saling hubungan dan komposisi. Kuantitas menentukan kualitas sesuatu. Sedangkan
kualitas adalah hakekat sesuatu, yang membedakan sesuatu itu dari yang lain.
b. &erubahan kuantitas ke perubahan kualitas
Maaf
1& Negasi dari negasi%
Negasi berarti tiada atau meniadakan. Negasi dari negasi berarti proses meniadakan yang
meniadakan. *ukum negasi dari negasi adalah hukum arah gerak atau arah perubahan
dan perkembangan sesuatu. *ukum itu adalah, bah!a gerak atau perubahan danperkembangan segala sesuatu, arahnya tentu menuju ke-bentuk-nya yang 6lama7 atau ke-
asal-nya semula, tetapi dengan isi atau dengan kualitasnya yang baru. Selama gerak atau
perubahan dan perkembangan sesuatu itu belum sampai mencapai bentuknya yang
6lama7 atau belum 6kembali ke asalnya semula7, maka berarti gerak atau perubahan danperkembangan itu masih dalam proses perjalanannya.
*ukum negasi dari negasi adalah hukum, bah!a gerak atau perubahan danperkembangan segala sesuatu tentu akan menegasi yang menegasi atau akan meniadakan
yang meniadakan. 'ah!a yang menegasi tentu akan dinegasi atau yang meniadakan tentu
akan ditiadakan. Selama yang menegasi belum dinegasi atau yang meniadakan tentu akanditiadakan. Selama yang menegasi belum dinegasi belum dinegasi atau yang meniadakan
belum ditiadakan, maka berarti gerak atau perubahan dan perkembangan sesuatu itu
masih belum selesai, belum berakhir, dan masih dalam proses perjalanan. 5erak atau
perubahan dan perkembangan sesuatu itu baru akan 6selesai7 atau akan 6berakhir7 hanya
-
7/21/2019 BAB I FILSAFAT DUALISME.doc
17/19
apabila yang menegasi sudah dinegasi, atau yang meniadakan sudah ditiadakan. (engan
begitu berarti gerak atau perubahan dan perkembangan itu sudah sampai 6kembali7 pada
bentukya yang 6lama7 atau pada 6asalnya semula7.
#itik mula proses dari suatu gerak atau perubahan dan perkembangan dimulai dari bentuk
dan isinya yang asal itu dinegasi atau ditiadakan oleh bentuk dan isi yang baru. (aridinegasi atau ditiadakannya bentuk dan isi yang asal oleh bentuk dan isi yang baru,
mulailah suatu gerak spiral yang menuju ke arah 6kembali7 ke bentuk dan isinya yang
asal. (an itu yang dinyatakan bah!a selama gerak atau perubahan dan perkembangan itubelum sampai 6kembali7 pada bentuk dan isinya yang 6asal7, maka berarti bah!a gerak
atau perubahan dan perkembangan itu masih belum berakhir, belum selesai dan masih
dalam perjalanannya.
Negasi atau peniadaan bentuk dan isi yang asal oleh bentuk dan isi yang abru itu
merupakan negasi atau peniadaan yang pertama dalam suatu proses gerak spiral.
kemudian bentuk dan isi yang baru, yang telah menegasi atau telah meniadakan bentuk
dan isi yang asal itu, pada akhirnya tentu akan dinegasi atau akan ditiadakan juga olehbentuk dan isi yang 7 lama yang asal7 tapi dalam k!alitetnya yang baru yang maju.
negasi atau peniadaan itu, yaitu negasi atau peniadaan oleh bentuk dan isi yang 6asal 7terhadap bentuk dan isi yang telah pernah menegasi atau meniadakan nya itu , adalah
merupakan negasi atau peniadaan yang kedua dalam suatu proses gerak spiral.
'erlangsungnya suatu negasi atau peniadaan yang pertama, kemudian diakhiri olehnegasi atau peniadan yang kedua, itu yang disebut sebagai hukum negasi dari neghasi
atau hukum meniadakan yang meniadakan. 'erdasarkan hukum itu, maka yang mengasi
tentu akan dinegasi atau yang meniadakan tentu akan ditiadakan, dan 6kembali7-lah
gerak atau perubahan dan perkembangan sesuatu kepada bentuk dan isinya yang 6lama7atau yang 6asal7 tapi dalam kualitetnya yang baru, yang lebih tinggi dan lebih maju dari
yang a!al mulanya.
(emikian hukum arah gerak atau arah perubahan d9an perkembangan secara spiral dari
segala sesuatu.
BAB I8
EPI-+E!9L93I !A+E,IALI-
:pistemologi adalah teori tentang pengetahuan, yakni tentang asal dan lahirnyapengetahuan serta peranan dan perkembangan pengetahuan.
.& Asal dan La'irnya Pengeta'uan
a. $sal &engetahuan1
-
7/21/2019 BAB I FILSAFAT DUALISME.doc
18/19
&engetahuan adalah berasal dari praktek, baik praktek langsung maupun praktek tidak
langsung. &raktek langsung adalah praktek atau pengalaman sendiri. sedangkan praktek
tidak langsung adalah praktek atau pengalaman orang lain. &raktek langsungmenimbulkan pengetahuan langsung, sedang praktek tidak langsung, menimbulkan
pengetahuan yang tidak langsung. (engan begitu, baik pengetahuan langsung maupun
pengetahuan tidak langsung kedua-duanya berasal dari praktek.
(ari kedua pengetahuan itu, pengetahuan langsung lebih penting dari pengetahuan tidak
langsung. Maka, praktek atau pengalaman langsung juga lebih penting dari pada ptraktekatau pengalaman tidak langsung.
&engetahuan langsung itu bersifat terbatas katrena praktek langsung atau pengalaman
sendiri juga terbatas. Sebaliknya, pengetahuan tidak lansung bersifat luas karena praktektidak langsung atau pengalaman orang lain luas.
b& La'irnya Pengeta'uan%
&engetahuan lahir melalui dua tingkat, yakni tingkat sensasi dan rasio. &engetahuantingkat sensasi, atau sensasional adalah pengetahuan yang langsung yang ditangkap
secara apa adanya dari praktek. &engetahuan sensional bersifat kuantitatif dan sepotong-
potong serta menyiuapkan pengetahuan rasional. Karena itu, pengetahuan sensasionalakan menjadi kurang ada gunanya bagi ilmu pengetahuan atau tidak bisa menjadi ilmu
pengetahuan bila tidak ditingkatkan menjadi pengetahuan rasional. &engetahuan
sensasional yang tidak ditingkatkan menjadi pengetahuan yang tidak rasional hanya akan
menjadi pengetahuan biasa, pengetahuan tingkat rendah yang sederhana yang bersifatkuantitatif 3kennis4.
$dapun pengetahuan rasional adalah pengetahuan hasil penangkapan, hasil penelitian danpenangkapan, serta merupakan penyimpulan dari pengetahuan sensasional (engan
begitu, pengetahuan rasional adalah pengetahuan yang tidak langsung dari praktek,
pengetahuan tingkat kedua sebagai peningkatan dan kelanjutan dari pengetahuansensasional. &engetahuan rasional bersifat luas dan kualitatif. engkap, tidak sepotong-
potong. 'ersifat kombinatif dan konklusif dari sejumlah pengetahuan sensasional yang
sepotong-potong. &engetahuan rasional merupakan perubahan kualitatif dari pengetahuan
sensasioanl dan menjadi ilmu pengetahuan 3!etenschap4.
#entang pengetahuan sensional dan pengetahuan rasional itu ada pandangan yang ekstrim
dan salah dari kaum sensasionalis dan kaum rasionalis. Kaum sensasionalis memandangpengetahuan sensasional itu sebagai pengetahuan obyektif dan benar karena pengetahuan
sensasional adalah pengetahuan yang lansung berasal dari praktek. (engan begitu,
pandangan kaum sensasionalis adalah pandangan yang sepotong-potong. Kaumsensasionalis tidak memandang sifat-sifat yang sempit, terbatas dan sepotong-potong dari
pengetahuan sensasional. Mereka seperti tidak memandang bah!a segala sesuatu itu
tidak hanya terdiri dari yang sepotong. Karena itu keobyektifan dan kebenaran sesuatu
tidak bisa di pandang dari hanya sepotong itu. Sesuai dengan pandangannya, kaum
-
7/21/2019 BAB I FILSAFAT DUALISME.doc
19/19
sensasionalis memandang pengetahuan rasional sebagai pengetahuan yang tidak obyektif
dan tidak benar, atau diragukan keobyektifan dan kebenarannya karena pengetahuan
rasional adalah pengetahuan yang tidak langsung berasal dari praktek. (an karena rasioitu bisa salah salah dalam menyimpulkan, maka penghetahuan rasional sebagai
pengetahuan hasil penyimpulan itu pun bisa salah.