BAB I - Digital library - Perpustakaan Pusat Unikom...

67
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kerja Praktek Pada era globalisasi sekarang ini pembelian tidak dapat dikesampingkan begitu saja didalam aktivitas operasional suatu perusahaan, karena pembelian merupakan suatu pengadaan barang yang dapat digunakan dan dijual kembali kepada pihak lain. Setiap perusahaan baik Perusahaan Jasa, Perusahaan Dagang, maupun Perusahaan Manufaktur, dalam menjalankan operasionalnya selalu memerlukan barang – barang yang pengadannya harus dibeli dari pihak lain (Pemasok). Sistem pembelian pengadaan barang/jasa yang kuat serta prosedur pembelian yang baku sangatlah penting dalam pelaksanaan kegiatan pembelian, agar nantinya kegiatan pembelian dapat dipertanggungjawabkan dengan benar. Pembelian dilakukan untuk pengadaan barang yang diperlukan, transaksi pembelian dapat digolongkan 1

Transcript of BAB I - Digital library - Perpustakaan Pusat Unikom...

Page 1: BAB I - Digital library - Perpustakaan Pusat Unikom ...elib.unikom.ac.id/files/disk1/416/jbptunikompp-gdl... · Web viewSetelah melakukan pembayaran sesuai jatuh tempo, Bank menyerahkan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Kerja Praktek

Pada era globalisasi sekarang ini pembelian tidak dapat dikesampingkan

begitu saja didalam aktivitas operasional suatu perusahaan, karena pembelian

merupakan suatu pengadaan barang yang dapat digunakan dan dijual kembali

kepada pihak lain. Setiap perusahaan baik Perusahaan Jasa, Perusahaan Dagang,

maupun Perusahaan Manufaktur, dalam menjalankan operasionalnya selalu

memerlukan barang – barang yang pengadannya harus dibeli dari pihak lain

(Pemasok).

Sistem pembelian pengadaan barang/jasa yang kuat serta prosedur

pembelian yang baku sangatlah penting dalam pelaksanaan kegiatan pembelian,

agar nantinya kegiatan pembelian dapat dipertanggungjawabkan dengan benar.

Pembelian dilakukan untuk pengadaan barang yang diperlukan, transaksi

pembelian dapat digolongkan menjadi dua, yaitu pembelian lokal dan pembelian

impor. Pembelian lokal adalah pembelian dari pemasok dalam negeri, sedangkan

pembelian impor adalah pembelian dari pemasok luar negeri, pembelian

pengadaan persedian barang/jasa dalam perusahaan yang penulis teliti didalam

prosedur pelaksanaan siklus pembeliannya dibagi kembali menjadi yaitu,

pembelian barang/jasa dalam negeri untuk operasional dan pembelian untuk

perniagaan begitu pula untuk prosedur pembelian luar negeri.

1

Page 2: BAB I - Digital library - Perpustakaan Pusat Unikom ...elib.unikom.ac.id/files/disk1/416/jbptunikompp-gdl... · Web viewSetelah melakukan pembayaran sesuai jatuh tempo, Bank menyerahkan

2

Prosedur hendaknya disusun secara sistematis dimana tujuannya adalah

untuk menetapkan pertanggungjawaban serta untuk memberikan informasi yang

lengkap mengenai barang yang diterima dan dipesan karena kecermatan dalam

pencatatan akuntansi akan membantu terwujudnya efisiensi kerja oleh karena itu

dirasa sangat perlu untuk mengetahui bagaimana sistem dan prosedur akuntansi

dari suatu kegiatan usaha. Salah satunya adalah pengeluaran untuk biaya

pembelian persediaan yang merupakan pengeluaran rutin serta mempunyai nilai

yang cukup besar. Prosedur pembelian melibatkan beberapa bagian yang

menangani masalah pembelian. Apabila pada setiap bagian tidak bekerja dengan

baik sesuai prosedur yang berlaku, maka cenderung akan melakukan kesalahan

dalam pembelian. Namun terkadang perusahaan memiliki berbagai kendala yang

biasanya dilakukan pemasok barang, belum lagi didalam adanya kontrak kerja

serta dokumen pengiriman barang yang pencatatannya sering tertunda

dikarenakan lokasi rekanan yang melakukan kontrak kerjasama yang jauh dan

membutuhkan waktu lagi yang tidak sedikit untuk penandatanganan kontraknya

untuk menghindari hal tersebut diatas, maka diperlukan suatu pedoman atau

aturan yang berupa prosedur pembelian.

Perusahaan biasanya memiliki pedoman yang salah satu isinya adalah

pokok-pokok prosedur, didalam pokok-pokok prosedur ini yang harus dijalankan

dalam suatu pembelian persediaan pengadaan barang/jasa terjadi ketidak tepatan

dalam pelaksanaannya, pihak pemasok pun mungkin pernah melakukan kesalahan

yang mungkin dapat berdampak buruk bagi pihak perusahaan yang dimulainya

Page 3: BAB I - Digital library - Perpustakaan Pusat Unikom ...elib.unikom.ac.id/files/disk1/416/jbptunikompp-gdl... · Web viewSetelah melakukan pembayaran sesuai jatuh tempo, Bank menyerahkan

3

dari keterlambatan pengiriman barang dan secara tidak langsung maka perusahaan

akan terlambat dalam melakukan aktivitasnya dan ini merupakan suatu hal yang

harus diperhatikan karena berhubungan dengan pengendalian perusahaan sebagai

kunci pokok suatu usaha.

Demikian pula dengan prosedur pembelian pengadaan barang/jasa yang

terjadi di PT.INTI (Persero) ini merupakan kegiatan rutin yang sering membawa

beberapa persoalan yang tekadang menyebabkan pertentangan mengenai

kuantitas, kualitas dan pembayaran pembelian persediaan yang dibeli tersebut.

Karena merupakan fungsi yang sangat penting maka segala transaksi pembelian

dan pengawasannya tidak dilakukan oleh satu orang saja tetapi ditangani oleh

beberapa bagian yang menangani masalah pembelian.

Dengan demikian maka prosedur pembelian persediaan barang/jasa yang

dilakukan PT. INTI (Persero) harus didasarkan pada prosedur yang berlaku mulai

dari berapa jumlah kebutuhan barang, bagaimana spesifikasinya, bagaimana

penanganan keterlambatan pengiriman barangnya, sampai barang tersebut

diterima. Disamping itu, bagian-bagian yang terlibat dalam pembelian harus

menjalankan tugas dan fungsinya sesuai prosedur yang berlaku.

Sehingga berdasarkan latar belakang diatas dapat diketahui bahwa

pembelian memiliki peranan yang penting dalam kegiatan operasional perusahaan.

Oleh sebab itu penulis tertarik untuk menyusun laporan kerja praktek ini dengan

judul “Tinjauan Atas Prosedur Pembelian Persediaan Barang/Jasa pada PT.

INTI (Persero)“.

Page 4: BAB I - Digital library - Perpustakaan Pusat Unikom ...elib.unikom.ac.id/files/disk1/416/jbptunikompp-gdl... · Web viewSetelah melakukan pembayaran sesuai jatuh tempo, Bank menyerahkan

4

1.2. Maksud dan Tujuan Kerja Praktek

Maksud dari kerja praktek ini untuk mengetahui prosedur pembelian

persediaan barang/jasa pada perusahaan PT. INTI (Persero) sebagai salah satu

perusahaan industri telekomunikasi di Indonesia. Dan adapun tujuan dari kerja

praktek ini adalah :

1. Untuk mengetahui prosedur pembelian di PT. INTI (Persero).

2. Untuk mengetahui unit organisasi yang terkait prosedur pembelian dan tugas

masing-masing bagian yang berhubungan.

3. Untuk mengetahui dokumen atau formulir apa saja yang digunakan dalam

melakukan pengadaan atau transaksi pembelian.

1.3. Kegunaan Hasil Kerja Praktek

Adapun kegunaan dari hasil kerja praktek ini yang informasinya bisa

bermanfaat bagi penulis, perusahaan yang diteliti dan masyarakat umumnya

diantaranya :

1. Bagi Penulis

Dapat menambah pengetahuan dan pengalaman penulis tentang prosedur

pembelian persediaan pengadaan barang/jasa.

2. Bagi Perusahaan

Sebagai masukan positif yang dapat dipertimbangkan oleh manajemen dalam

mengambil kebijaksanaan untuk terus meningkatkan efektifitas dan efisiensi

dalam prosedur pembelian persediaan.

Page 5: BAB I - Digital library - Perpustakaan Pusat Unikom ...elib.unikom.ac.id/files/disk1/416/jbptunikompp-gdl... · Web viewSetelah melakukan pembayaran sesuai jatuh tempo, Bank menyerahkan

5

3. Bagi Pihak Lainnya

Dapat digunakan sebagai tambahan referensi, informasi dan pengetahuan

mengenai prosedur pembelian persediaan barang/jasa pada perusahaan

industri telekomunikasi.

1.4. Metode Kerja Praktek

Metode yang digunakan dalam pengumpulan data dan informasi sebagai

materi pendukung dalam penyusunan laporan ini adalah menggunakan metode

Block Release, yaitu dimana penulis melakukan pengamatan secara langsung dan

mempelajari kegiatan-kegiatan mengenai masalah yang akan penulis bahas

dengan terjun langsung pada objek kegiatan yang diteliti dengan mengumpulkan

data-data yang penulis butuhkan dari perusahaan.

Adapun cara dalam pengumpulan data dan informasi sebagai bahan

pendukung dalam penyajian laporan ini adalah :

1. Penelitian Kepustakaan (library research)

Penelitian kepustakaan (library research) yaitu merupakan suau kegiatan

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mempelajari, meneliti dan

menelaah berbagai macam bahan bacaan yang ada di perpustakaan, baik buku-

buku, diktat dan bahan-bahan lain yang ditulis dan disusun oleh beberapa

penulis yang erat hubungannya dengan masalah yang dibahas. Juga catatan-

catatan pribadi yang pernah didapat selama mengikuti perkuliahan.

2. Riset Lapangan (Field Research)

Page 6: BAB I - Digital library - Perpustakaan Pusat Unikom ...elib.unikom.ac.id/files/disk1/416/jbptunikompp-gdl... · Web viewSetelah melakukan pembayaran sesuai jatuh tempo, Bank menyerahkan

6

Riset lapangan (Field Research) yaitu merupakan penelitian yang dilakukan

penulis dengan cara terjun langsung pada objek penelitian. Penelitian yang

dilakukan dengan metode pengambilan data yang tersedia dilapangan yaitu:

a. Pengamatan (Observation)

Penulis melakukan pengamatan secara langsung dan mempelajari

kegiatan-kegiatan mengenai masalah yang akan penulis bahas.

b. Wawancara (Interview)

Penulis melakukan tanya jawab dengan para pegawai atau petugas yang

bertanggung jawab dengan perusahaan tersebut.

1.5 Lokasi dan Waktu Kerja Praktek

Dalam penyusunan kerja praktek ini, penulis melakukan penelitian di. PT

INTI (Persero). Jl. Moh. Toha No.77 Bandung 40253, Indonesia. Telepon (022)

5201501. Fax (022) 5202444. Sedangkan waktu kerja praktek yang dilakukan

dalam satu periode penuh yaitu dari tanggal 01 September 2009 sampai dengan 30

September 2009. Hari kerja praktek yang berlaku dari hari senin sampai dengan

jumat dan waktu pelaksanaan kegiatan kerja praktek dimulai pukul 08.00-12.00

untuk bagian pagi dan bagian siang pukul 13.00-15.30 WIB.

Page 7: BAB I - Digital library - Perpustakaan Pusat Unikom ...elib.unikom.ac.id/files/disk1/416/jbptunikompp-gdl... · Web viewSetelah melakukan pembayaran sesuai jatuh tempo, Bank menyerahkan

7

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Singkat PT. INTI (Persero)

PT. Industri Telekomunikasi Indonesia resmi berdiri melalui peraturan

pemerintah No.34 Tahun 1974. Sejak tanggal 28 Desember 1974 dengan

keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.34 Kep.171/MK/IV/12/1974

merupakan suatu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan status perseroan

yang dibawahi oleh departemen keuangan sebagai pemilik saham. Dengan

demikian PT. INTI (Persero) setiap tahunnya diaudit oleh Badan Pengawas

Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Selain itu PT. INTI (Persero) memiliki

auditor internal dibawah Satuan Pengawas Intern (SPI).

Berdasarkan PP No. 59 Tahun 1989, PT. INTI (Persero) dimasukan kedalam

kelompok BPIS (Badan Pengelola Industri Strategis) bersama sembilan

perusahaan lainnya, yaitu : PT. PINDAD, PT. PAL Indonesia, PT. DAHANA,

PT. KRAKATAU STEEL, PT. IPTN (Industri Pesawat Terbang Nusantara), PT.

LEN (Lembaga Elektronika Nasional), PT. BOMA BISMA INDRA, PT.

BARATA, PT. INKA (Industri Kereta Api).

Tahap-tahap perkembangan PT. INTI (Persero)

Sebelum tahun 1945

Tahun 1926 didirikan laboratorium PTT (Pos, Telepon, Telegram) di

Tegalega (sekarang JL. Moch.Toha No. 77). Kemudian pada tahun 1929,

Page 8: BAB I - Digital library - Perpustakaan Pusat Unikom ...elib.unikom.ac.id/files/disk1/416/jbptunikompp-gdl... · Web viewSetelah melakukan pembayaran sesuai jatuh tempo, Bank menyerahkan

8

laboratorium ini menjadi bagian penting bagi penelitian dan pengembangan

pertelekomunikasian di Indonesia.

Tahun 1945-1960

Setelah perang dunia ke-2 selesai, laboratorium tersebut ditingkatkan

kedudukannya menjadi labolatorium telekomunikasi yang mencakup seluruh

bidang telepon, telegrap dan radio. Sedangkan bengkel pusat diubah menjadi

pusat telekomunikasi.

Tahun 1960-1968

Perkembangan PT. INTI (Persero) dimulai sejak terjalin kerjasama antara

perusahaan negara telekomunikasi dengan Siemen AG pada tanggal 26 mei 1966

dan pelaksanaannya dibebankan pada Lembaga Penelitian dan Pengembangan

POS dan Telekomunikasi (LPP POSTEL). Dengan adanya unsur industri pada

lembaga ini, maka selanjutnya LPP POSTEL diubah menjadi Lembaga Penelitian

dan Pengembangan Industri Pos dan Telekomunikasi (LPPI POSTEL). Pada

tanggal 22 juni 1968, industri telekomunikasi yang berpangkal pada bagian

telepon diresmikan oleh Presiden RI yang diwakilkan pada menteri Ekuin yang

pada waktu itu dijabat oleh Sultan Hamengkubuwono IX.

Tahun 1968-1974

Pada tanggal 1-3 Oktober 1970, diadakan rapat kerja pos dan

telekomunikasi di Jakarta. Selanjutnya, berdasarkan Surat Keputusan Menteri

Perhubungan RI nomor : KM.32/R/PHB/1973 ditetapkan langkah-langkah sebagai

berikut:

Page 9: BAB I - Digital library - Perpustakaan Pusat Unikom ...elib.unikom.ac.id/files/disk1/416/jbptunikompp-gdl... · Web viewSetelah melakukan pembayaran sesuai jatuh tempo, Bank menyerahkan

9

1. Dalam tubuh LPP POSTEL, diresmikan bagian Industri

Telekomunikasi oleh Presiden RI pada tanggal 22 Juni 1968 di

bandung.

2. Untuk keperluan industri diatas, ditetapkan bentuk hukum

sebaik-baiknya, sehingga cakup kualiatas di LPPI POSTEL telah

diubah menjadi LPP POSTEL.

3. Sehubungan dengan itu, dianggap tepat apabila proyek

tersebut ditetapkan sebagai proyek industri yang dipimpin

oleh Lembaga Penelitian dan Pengembangan Pos dan

Telekomunikasi.

Kemudian dengan PP RI nomor 34 tahun 1974, proyek industri pada

Departemen Perhubungan dijadikan sebagai suatu badan pelaksana kegiatan

produksi alat-alat dan perangkat telekomunikasi dalam memenuhi sarana dan

prasarana telekomunikasi.

Agar pelaksanaan kegiatan produksi tersebut dapat berjalan dan

berkembang secara wajar berdasarkan kemampuan sendiri, maka dipandang perlu

untuk menentukan bentuk usaha yang sesuai dengan sifat bidangnya, yaitu

perusahaan PERSEROAN. Berdasarkan keputusan Menteri Keuangan RI

No.Kep.1711/MK/IV/12/1974 akta notaris Abdul Latief, Jakarta no.332, proyek

industri telekomunikasi diubah menjadi PT. INTI (Persero) sejak tanggal 30

Desember 1974.

Tahun 1974-1979

Page 10: BAB I - Digital library - Perpustakaan Pusat Unikom ...elib.unikom.ac.id/files/disk1/416/jbptunikompp-gdl... · Web viewSetelah melakukan pembayaran sesuai jatuh tempo, Bank menyerahkan

10

Tahap ini merupakan percobaan menuju industri dengan tingkat

perkembangan yang masih belum stabil. Hasil produksi yang penting adalah

pesawat radio HF/SBB dan alat penunjang kelancaran pemilu berupa Sambungan

Telepon Kendaraan Bermotor (STKB).

Tahun 1980-1990

Periode ini merupakan periode pemantapan struktur menuju lepas landas

pelita IV. Perkembangan terutama didukung oleh keputusan pemerintah dengan

sasaran program dan ditetapkan sistem telekomunikasi nasional sehingga

melahirkan pabrik telekomunikasi digital pertama di Indonesia.

Tahun 1991- sekarang

Masih merupakan rencana dimana PT. INTI (Persero) bersama dengan

industri dalam negeri lainnya, harus mampu untuk tumbuh dan berkembang

secara mandiri. Hal ini karena usaha pencapaian teknologi merupakan dasar bagi

pencapaian sasaran tersebut. Perkembangan yang telah dicapai dengan didukung

oleh proyeksi arah teknologi yang akan datang serta dengan peningkatan kualitas

karyawan merupakan faktor yang mempercepat laju pertumbuhan perusahaan.

Oleh karena itu, dalam Keppres No.59, pemerintah menetapkan PT. INTI

(Persero) sebagai salah satu dari 9 jajaran strategis di Indonesia.

2.2. Visi dan Misi PT. INTI (Persero)

Setiap perusahaan memiliki visi, misi, dan strategi perusahaan agar

perusahaan tersebut mencapai apa yang diinginkan. Begitu juga dengan PT. INTI

Page 11: BAB I - Digital library - Perpustakaan Pusat Unikom ...elib.unikom.ac.id/files/disk1/416/jbptunikompp-gdl... · Web viewSetelah melakukan pembayaran sesuai jatuh tempo, Bank menyerahkan

11

(Persero) sebagai salah satu perusahaan terkemuka dalam mensukseskan industri

telekomunikasi di Indonesia memiliki visi dan misi yang jelas demi kemudahan

bersama.

2.2.1. Visi PT. INTI (Persero)

PT. INTI bertujuan menjadi pilihan pertama bagi para pelanggan untuk

mentransformasikan “MIMPI” menjadi “REALITA” (To be the customer's first

choice in transforming DREAMS into REALITY).

2.2.2. Misi PT. INTI (Persero)

1. Fokus PT. INTI akan tertuju sepenuhnya pada kegiatan jasa engineering

yang sesuai dengan spesifikasi dan permintaan konsumen.

2. Dalam menjalankan bisnis, PT.INTI akan berusaha semaksimal mungkin

untuk kepentingan pemangku kepentingan (stakeholders).

3. Akan dikembangkan jejaring bisnis yang sinergis, baik dengan pemakai

jasa PT. INTI (Persero) maupun pemasok demi menumbuh kembangkan

kinerja yang saling menguntungkan.

2.3. Struktur Organisasi PT. INTI (Persero)

Struktur organisasi perusahaan merupakan bangunan fungsi bagian–bagian

manajemen yang tersusun dari suatu kesatuan hubungan yang menunjukan

tingkatan fungsi, tugas, wewenang dan tanggung jawab dalam manajemen

perusahaan.

Page 12: BAB I - Digital library - Perpustakaan Pusat Unikom ...elib.unikom.ac.id/files/disk1/416/jbptunikompp-gdl... · Web viewSetelah melakukan pembayaran sesuai jatuh tempo, Bank menyerahkan

12

Penerapan struktur organisasi di lingkungan PT. INTI (Persero) berbentuk

garis dan staf, dimana wewenang dari pimpinan dilimpahkan kepada satuan–

satuan organisasi dibawahnya untuk semua bidang pekerjaan bantuan.

1. Direksi

a. Direksi Terdiri dari :

a. Direktur Utama

b. Direktur Keuangan

c. Direktur SDM & Umum

d. Direktur Pemasaran

e. Direktur Operasi Teknik.

b. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Direksi dibantu oleh Kepala

Divisi dan/atau Kepala Unit Organisasi serta dibantu oleh Staf Ahli

Direksi.

2. Staf Ahli Direksi

a. Staf Ahli Direksi Terdiri dari staf ahli utama dan staf ahli pratama.

b. Staf Ahli Direksi melakukan Fungsi mendukung dan membantu Direksi

dalam Mengelola, mengendalikan dan mengembangkan perusahaan

termasuk namun tidak terbatas pada pemberian konsultasi dibidangnnya.

kepada Direksi.

c. Staf Ahli direksi memiliki tugas individu dengan bidang dan jabatan sesuai

dengan kebutuhan perusahaan.

Page 13: BAB I - Digital library - Perpustakaan Pusat Unikom ...elib.unikom.ac.id/files/disk1/416/jbptunikompp-gdl... · Web viewSetelah melakukan pembayaran sesuai jatuh tempo, Bank menyerahkan

13

d. Seorang Staf Ahli dapat diangkat untuk menangani satu atau beberapa

bidang tugas, dan satu bidang tugas dapat ditangani oleh satu atau

beberapa staf ahli Direksi

e. Setiap Staf Direksi Memiliki peran membangun jaringan usaha dari

kemitraan. Membangun citra baik Perusahaan, menjalin citra baik dengan

stakeholder fasilitator atau mediator dengan pihak yang terkait dengan

kegiatan usaha perusahaan serta menjadi agen perusahaan

f. Staf Ahli direksi bertanggung jawab kepada direksi.

Struktur Organisasi Perusahaan terdiri dari :

a. Direktorat Utama

1). Pengembangan Bisnis

2). Sekertaris Perusahaan

3). Satuan Pengawas Intern

b. Direktorat Keuangan

1). Akuntansi

2). Keuangan

3). Sistem & Teknologi Informasi

c. Direktorat SDM & UMUM

1). Umum,

2). Hukum & Kepatuhan

d. Direktorat Pemasaran

1). Account – Group TELKOM

Page 14: BAB I - Digital library - Perpustakaan Pusat Unikom ...elib.unikom.ac.id/files/disk1/416/jbptunikompp-gdl... · Web viewSetelah melakukan pembayaran sesuai jatuh tempo, Bank menyerahkan

14

2). Account – Group Indosat

3). Account – Group Other Carriers

4). Account – Group Privat Enterprises

5). Sales Eaggineering

6). Operasional Penjualan

e. Direktorat Operasi & Teknik

1). Manajemen Proyek

2). Operasi

3). Pengadaan & Logistik

4). Produksi & Purna Jual

5). Pengembangan Produk.

2.3.1. Uraian Tugas Perusahaan

1. Divisi Pengembangan Bisnis

a. Fungsi Pengembangan Bisnis, menangani fungsi yang berhubungan

dengan aktifitas pengembangann bisnis yang ada dan mencari peluang

bisnis baru yang prospektif.

b. Fungsi RICE (Regional Infocom Centre of Exellence), menangani Fungsi

yang berhubungan dengan pengembangan RICE, Urusan Operasional &

Pemeliharaan dan Administrasi & Keuangan.

2. Divisi Sekertaris perusahaan

Page 15: BAB I - Digital library - Perpustakaan Pusat Unikom ...elib.unikom.ac.id/files/disk1/416/jbptunikompp-gdl... · Web viewSetelah melakukan pembayaran sesuai jatuh tempo, Bank menyerahkan

15

Pembentukan Divisi Sekertaris Perusahaan ditunjukan untuk mendukung

dan membantu Direktu Utama dalam mengelola dan menjalankann kegiatan

perusahaan meliputi bidang Biro dan Pelaporan Manajemen. Divisi Sekertaris

Perusahaan melaksanakan fungsi – fungsi meliputi namun tidak terbatas pada :

a. Fungsi Biro Direksi, Menangani Fungsi yang berhubungan dengan

pelayanan kebutuhan administrasi dan operasional direksi.

b. Fungsi Pelaporan Manajemen, Menangani Fungsi yang berhubungan

dengan pelaporan Manajemen.

3. Satuan Pengawas Intern

Pembentukan satuan pengawas intern ditujukan untuk mendukung dan

membantu Direktur Utama dalam mengawasi jalannya kegiatan Perusahaan

meliputi bidang audit keuangan, audit operasi, serta bidang perencanaan,

Pengendalian dan Pengembangan Audit. Satuan pengawas intern melaksanakan

Fungsi – fungsi meliputi namun tidak terbatas pada :

a. Fungsi Audit Keuangan, menangani fungsi yang berhubungan dengan

pelaksanaan audit keuangan.

b. Fungsi Audit Operasi, menangani Fungsi Dukungan Berhubungan dengan

pelaksanaan audit operasi.

c. Fungsi Perencanaan, Pengendalian dan Pengembangan Audit, menangani

urusan yang berhubungan dengan administrasi perencanaan, pengendalian

dan pengembangan audit.

4. Divisi Akuntansi

Page 16: BAB I - Digital library - Perpustakaan Pusat Unikom ...elib.unikom.ac.id/files/disk1/416/jbptunikompp-gdl... · Web viewSetelah melakukan pembayaran sesuai jatuh tempo, Bank menyerahkan

16

Pembentukan Divisi Akuntansi ditujukan untuk mendukung dan

membantu direktur keuangan dalam mengelola dan menjalankan kegiatan

perusahaan meliputi bidang Akuntansi Manajemen, Akuntansi Keuangan,

Anggaran, Pelaporan Dan Sistem Akuntansi. Divisi Akuntansi melaksanakan

Funsi – fungsi meliputi namun tidak terbatas pada :

a. Fungsi Akuntansi Manajemen, menangani urusan biaya, HPP dan

persediaan.

b. Fungsi Akuntansi Keuangan, menangani urusan penjualan, piutang dan

putang.

c. Fungsi Anggaran dan Pelaporan, menangani urusan anggaran dan

pelaporan.

d. Fungsi Sistem Akuntansi, menangani urusan sistem dan prosedur.

5. Divisi Keuangan

Pembentukan Divisi Keuangan ditujukan untuk mendukung dan

membantu Direktur Keuangan dalam mengelola dan menjalankan kegiatan

perusahaan meliputi bidang Penagihan & Penerimaan, Strategi Pendanaan,

Pendanaan Operasional, Pajak & Asuransi serta Manajemen Aset. Divisi

Keuangan melaksanakan fungsi – fungsi meliputi namun tidak terbatas pada :

a. Fungsi Penagihan dan Penerimaan, menangani urusan Penagihan Telkom

Group, Penagihan Indosat Group & Aparivste, penagihan operator lainnya

& administrasi pendukung.

Page 17: BAB I - Digital library - Perpustakaan Pusat Unikom ...elib.unikom.ac.id/files/disk1/416/jbptunikompp-gdl... · Web viewSetelah melakukan pembayaran sesuai jatuh tempo, Bank menyerahkan

17

b. Fungsi Strategi Pendanaan, menangani urusan pengelolaan dana dan

perencanaan keuangan.

c. Fungsi Pendanaan Operasional, menangani urusan vertivikasi, bendahara

dan Bank.

d. Fungsi Pajak dan Asuransi, menangani urusan pajak dan asuransi.

e. Fungsi Manajemen Aset, menangani urusan yang berhubungan dengan

optimasi aset dan portofolio investasi.

6. Divisi Sistem & Teknologi Informasi

Pembentukan Divisi Sistem & Teknologi Informasi ditujukan untuk

mendukung dan membantu Direktur Keuangan dalam mengelola dan menjalankan

kegiatan perusahaan meliputi bidang infrastruktur Teknologi Informasi, Sistem

Informasi Manajemen serta Pengembangan Sistem & Teknologi Informasi. Divisi

Sistem & Teknologi Informasi melaksanakan fungsi–fungsi meliputi namun tidak

terbatas pada :

a. Fungsi Infrastruktur Teknologi Informasi, menangani urusan infrastruktur

jaringan. Pengadaan korporasi dan fungsi yang berhubungan dengan

pelayanan infrastruktur teknologi informasi.

b. Fungsi Sistem Informasi Manajemen, menangani urusan yang

berhubungan dengan pelayanan IT untuk mendukung proses bisnis internal

dan penjualan eksternal.

Page 18: BAB I - Digital library - Perpustakaan Pusat Unikom ...elib.unikom.ac.id/files/disk1/416/jbptunikompp-gdl... · Web viewSetelah melakukan pembayaran sesuai jatuh tempo, Bank menyerahkan

18

c. Fungsi Pengembangan Sistem & Teknologi Informasi, menangani fungsi

yang berhubungan dengan rencana strategi IT, mengembangkan layanan

IT, dan dukungan teknis pada internal dan penjualan eksternal.

7. Divisi Manajemen SDM

Pembentukan Divisi Manajemen SDM ditujukan untuk mendukung dan

membantu Direktur SDM & Umum dalam mengelola dan menjalankan kegiatan

perusahaan meliputi bidang pelayanan SDM, Remunerasi Pengembangan Sistem

SDM & Organisasi, Pengembangan SDM, Penilaian Kinerja dan Manajemen

Kualitas.

a. Fungsi Pelayanan SDM & Remunerasi menangani urusan hubungan

Pegawai Pendukung Pelayanan SDM, Remunerasi;

b. Fungsi Pengembangan Sistem SDM & Organisasi, menangani urusan

pengembangan sistem SDM, pengembangan organisasi & man power

planing, pengembangan sistem informasi SDM dan fungsi dukungan

dan/atau pelayanan pengembangan sistem SDM & organisasi.

c. Fungsi Pengembangan SDM & Penilaian Kinerja, menangani urusan yang

berhubungan dengan pendidikan & latihan dan penilaian kinerja & karir.

d. Fungsi Manajemen Kualitas, menangani fungsi yang berhubungan dengan

penerapan manajemen kualitas di perusahaan dan urusan administrasi &

dokumentasi.

Page 19: BAB I - Digital library - Perpustakaan Pusat Unikom ...elib.unikom.ac.id/files/disk1/416/jbptunikompp-gdl... · Web viewSetelah melakukan pembayaran sesuai jatuh tempo, Bank menyerahkan

19

8. Divisi Umum

Pembentukan Divisi Umum ditunjukan untuk mendukung dan membantu

Direktur DM & Umum dalam mengelola dan menjalankan kegiatan perusahaan

meliputi bagian Umum & Rumah Tangga, Humas dan CSR / PKBL. Divisi

Umum melaksanakan fungsi – fungsi meliputi namun tidak terbatas pada :

a. Fungsi Umum & Rumah Tangga, menangani urusan rumah tangga &

pemeliharaan, administrasi perkotaan dan fungsi dukungan dan/atau

pelayanan umum & rumah tangga.

b. Fungsi Humas, menangani urusan komunikasi eksternal, komunikasi

internal, hubungan pemerintah, dan fungsi dukungan dan/atau pelayanan

public relation.

c. Fungsi CSR / PKBL, menangani urusan perencanaan & pengendalian

PKBL dan operasional PKBL.

9. Divisi Hukum & Kepatuhan

Pembentukan Divisi Hukum & Kepatuhan ditunjukan untuk mendukung

dan membantu Direktur SDM & Umum dalam mengelola dan menjalankan

kegiatan perusahaan meliputi bidang Hukum, GCG dan Kepatuhan.

a. Fungsi Hukum, menangani urusan administrasi legal, GCG & Kepatuhan

dan fungsi dukungan dan/atau pelayanan hukum;

b. Fungsi GCG, menangani fungsi dukungan dan/atau pelayanan GCG;

c. Fungsi Kepatuhan, menangani fungsi dukungan dan/atau kepatuhan.

Page 20: BAB I - Digital library - Perpustakaan Pusat Unikom ...elib.unikom.ac.id/files/disk1/416/jbptunikompp-gdl... · Web viewSetelah melakukan pembayaran sesuai jatuh tempo, Bank menyerahkan

20

10. Divisi Account-Group TELKOM

Pembentukan Divisi Account-Group TELKOM ditunjukan untuk

mendukung dan membantu Direktur Pemasaran dalam mengelola dan

menjalankan kegiatan perusahaan dalam hal memasarkan produk dan jasa untuk

area Telkom Group dan Account lain yang ditugaskan. Divisi Group Telkom

Melaksanakan fungsi- fungsi meliputi namun tidak terbatas pada :

a. Memperoleh kontrak penjualan berkualitas

b. Sebagai agen perubahan untuk pertumbuhan perusahaan

11. Divisi Account-Group Indosat

Pembentukan Divisi Account-Group Indosat ditujukan untuk mendukung

dan membantu Direktur Pemasaran dalam mengelola dan menjalankan kegiatan

perusahaan memasarkan produk dan jasa untuk area Indosat Group dan Account

lain yang ditugaskan. Divisi Account-Group Indosat melaksanakan fungsi-fungsi

meliputi namun tidak terbatas pada :

a. Memperoleh kontrak penjualan berkualitas.

b. Sebagai agen perubahan untuk pertumbuhan penjualan.

c. Untuk melaksanakan fungsinya, Kepala Divisi Account-Group Indosat

dibantu oleh beberapa account manager.

12. Divisi Account-Group Other Carriers

Pembentukan Divisi Account-Group Other Carriers ditujukan untuk

mendukung dan membantu Direktur Pemasaran dalam mengelola dan

menjalankan kegiatan perusahaan memasarkan produk dan jasa untuk area Other

Page 21: BAB I - Digital library - Perpustakaan Pusat Unikom ...elib.unikom.ac.id/files/disk1/416/jbptunikompp-gdl... · Web viewSetelah melakukan pembayaran sesuai jatuh tempo, Bank menyerahkan

21

Carriers Group dan Account lain yang ditugaskan. Divisi Account-Group Other

Carriers melaksanakan fungsi-fungsi meliputi namun tidak terbatas pada :

a. Memperoleh kontrak penjualan berkualitas.

b. Sebagai agen perubahan untuk pertumbuhan perusahaan.

c. Untuk melaksanakan fungsinya, Kepala Divisi Account-Group Other

Carriers dibantu oleh beberapa Account Manager.

13. Divisi Account-Group Private Enterprises

Pembentukan Divisi Account-Group Private Enterprises ditujukan untuk

mendukung dan membantu Direktur Pemasaran dalam mengelola dan

menjalankan kegiatan perusahaan memasarkan produk dan jasa untuk area Private

Enterprises Group dan Account lain yang ditugaskan. Divisi Account-Group

Private Enterprises melaksanakan fungsi-fungsi meliputi namun tidak terbatas

pada :

a. Memperoleh kontrak penjualan berkualitas.

b. Sebagai agen perubahan untuk pertumbuhan perusahaan.

c. Untuk melaksanakan fungsinya, Kepala Divisi Account-Group Private

Enterprises dibantu oleh beberapa Account Manager.

14. Divisi Sales Engineering

Pembentukan Divisi Sales Engineering ditujukan untuk mendukung dan

membantu Direktur Pemasaran dalam mengelola dan menjalankan kegiatan

perusahaan meliputi bidang Jaringan Wireline, Jaringan Selular, Produk

Page 22: BAB I - Digital library - Perpustakaan Pusat Unikom ...elib.unikom.ac.id/files/disk1/416/jbptunikompp-gdl... · Web viewSetelah melakukan pembayaran sesuai jatuh tempo, Bank menyerahkan

22

Pendukung, TI & Konten Manajemen Channel. Divisi Account-Group Private

Enterprises melaksanakan fungsi-fungsi meliputi namun tidak terbatas pada :

a. Fungsi Jaringan Wireline, menangani fungsi yang berhubungan dengan

dukungan engineering untuk pemasaran produk dan jasa pada Jaringan

Wireline.

b. Fungsi Jaringan Selular, menangani fungsi yang berhubungan dengan

dukungan engineering untuk pemasaran produk dan jasa pada Jaringan

Selular.

c. Fungsi Produk Pendukung, menangani fungsi yang berhubungan dengan

dukungan engineering untuk pemasaran produk dan jasa pada Produk

Pendukung.

d. Fungsi TI & Konten, menangani fungsi yang berhubungan dengan

dukungan engineering untuk pemasaran produk dan jasa pada TI &

Konten.

e. Fungsi Manajemen Channel, menangani fungsi yang berhubungan dengan

koordinasi antara Principal/Vendor dengan Sales Engineering dan unit

Account.

f. Untuk melaksanakan fungsinya, Kepala Divisi Account-Group Private

Enterprises dibantu oleh beberapa Account Manager.

15. Divisi Operasional Penjualan

Pembentukan Divisi Operasional Penjualan ditujukan untuk mendukung

dan membantu Direktur Pemasaran dalam mengelola dan menjalankan kegiatan

Page 23: BAB I - Digital library - Perpustakaan Pusat Unikom ...elib.unikom.ac.id/files/disk1/416/jbptunikompp-gdl... · Web viewSetelah melakukan pembayaran sesuai jatuh tempo, Bank menyerahkan

23

perusahaan meliputi bidang Komersial-System Integrator, Komersial

Pemeliharaan, Perencanaan & Pengendalian Penjualan serta Pendukung

Penjualan. Divisi Operasional Penjualan melaksanakan fungsi-fungsi meliputi

namun tidak terbatas pada :

a. Fungsi Komersial-System Integrator, menangani fungsi yang berhubungan

dengan menyiapkan segala aspek komersial yang berhubungan dengan

Pemeliharaan Manage Service.

b. Fungsi Komersial-Pemeliharaan, menangani fungsi yang berhubungan

dengan menyiapkan segala aspek komersial yang berhubungan dengan

Pembangunan System Integrator.

c. Fungsi Perencanaan & Pengendalian Penjualan, menangani urusan

Perencanaan & Pengendalian Kontrak dan Perencanaan & Pengendalian

Penjualan.

d. Fungsi Pendukung Penjualan, menangani urusan Administrasi Pendukung

Pemasaran.

16. Divisi Manajemen Proyek

Pembentukan Divisi Manajemen Proyek ditujukan untuk mendukung dan

membantu Direktur Operasi dan Teknik dalam mengelola dan menjalankan

kegiatan Perusahaan meliputi bidang Pendukung Manajemen Proyek,

Perencanaan & Pengendalian Material, Perencanaan & Pengendalian Proyek dan

Kualitas Proyek. Divisi Manajemen Proyek melaksanakan fungsi-fungsi meliputi

namun tidak terbatas pada :

Page 24: BAB I - Digital library - Perpustakaan Pusat Unikom ...elib.unikom.ac.id/files/disk1/416/jbptunikompp-gdl... · Web viewSetelah melakukan pembayaran sesuai jatuh tempo, Bank menyerahkan

24

a. Fungsi Pendukung Manajemen Proyek, menangani urusan perencanaan

anggaran & biaya. Pendanaan proyek dan fungsi dukungan dan/atau

pelayanan perencanaan & pengendalian.

b. Fungsi Perencanaan & Pengendalian Material, menangani urusan

perencanaan & pengendalian material, perencanaan & pengendalian

distribusi dan fungsi dukungan dan/atau pelayanan perencanaan &

pengendalian material.

c. Fungsi Perencanaan & Pengendalian Proyek, menangani urusan

perencanaan & pengendalian proyek, pendukung administrasi proyek dan

fungsi PMO.

d. Fungsi Kualitas Proyek, menangani urusan standarisai & metode kerja,

evaluasi proyek dan fungsi dukungan yang berhubungan dengan kualitas

proyek.

e. Fungsi PMO, membantu bagian-bagian yang berada dibawah Divisi

Manajemen Proyek.

17. Divisi Operasi

Pembentukan Divisi Operasi ditujukan untuk mendukung dan membantu

Direktur Operasi dan Teknik dalam mengelola dan menjalankan kegiatan

perusahaan meliputi bidang Pendukung Operasi, Instalasi, Test & Commissioning,

CME serta OSP. Divisi Operasi melaksanakan fungsi-fungsi meliputi namun

tidak terbatas pada :

Page 25: BAB I - Digital library - Perpustakaan Pusat Unikom ...elib.unikom.ac.id/files/disk1/416/jbptunikompp-gdl... · Web viewSetelah melakukan pembayaran sesuai jatuh tempo, Bank menyerahkan

25

a. Fungsi Pendukung Operasi, menangani urusan administrasi pendukung

operasi, fungsi engineering, yang berhubungan dengan pelayanan operasi

serta fungsi dukungan operasi.

b. Fungsi Instalasi, Test & Commissioning, menangani urusan administrasi

pendukung operasi, instalasi, test & commissioning serta fungsi dukungan

dan/atau pelayanan instalasi, test & commissioning.

c. Fungsi CME, menangani urusan yang berhubungan dengan kegiatan

operasional dan administrasi CME serta fungsi dukungan Supervisor

CME.

d. Fungsi OSP, menangani urusan yang berhubungan dengan kegiatan

operasional dan administrasi OSP serta fungsi dukungan Supervisor OSP.

e. Fungsi Operasi, membantu Bagian-bagian yang berada dibawah Divisi

Operasi.

18. Divisi Pengadaan & Logistik

Pembentukan Divisi Pengadaan & Logistik ditujukan untuk mendukung

dan membantu Direktur Operasi dan Teknik dalam mengelola dan menjalankan

kegiatan perusahaan meliputi bidang Perencanaan & Pengendalian Logistik,

Pengadaan serta Gudang & Distribusi. Divisi Pengadaan & Logistik

melaksanakan fungsi-fungsi meliputi namun tidak terbatas pada :

a. Fungsi Perencanaan & Pengendalian Logistik, menangani urusan

perencanaan & pengendalian dan fungsi yang berhubungan dengan analisa

harga & Sourcing.

Page 26: BAB I - Digital library - Perpustakaan Pusat Unikom ...elib.unikom.ac.id/files/disk1/416/jbptunikompp-gdl... · Web viewSetelah melakukan pembayaran sesuai jatuh tempo, Bank menyerahkan

26

b. Fungsi Pengadaan I, menangani urusan yang berhubungan dengan

pemasok dalam negeri.

c. Fungsi Pengadaan II, menangani urusan kepabeanan, pengadaan luar

negeri, urusan pengadaan IV.

d. Fungsi Gudang & Distribusi, menangani urusan gudang, pengepakan dan

distribusi.

19. Divisi Produksi & Purna Jual

Pembentukan Divisi Produksi & Purna Jual ditujukan untuk mendukung

dan membantu Direktur Operasi dan Teknik dalam mengelola dan menjalankan

kegiatan perusahaan meliputi bidang Managed Services, Produksi dan Perbaikan,

Pelayanan Spare Part, Perencanaan & Pengendalian Produksi, & Purna Jual serta

Pendukung Produksi & Purna Jual. Divisi Produksi & Purna Jual melaksanakan

fungsi-fungsi meliputi namun tidak terbatas pada :

a. Fungsi Managed Services, menangani urusan maintenance support (help

desk), Operations Service dan Maintenance Service dan fungsi yang

berhubungan dengan dukungan pelayanan Managed Services.

b. Fungsi Produksi dan Perbaikan, menangani urusan produksi, perbaikan

dan fungsi yang berhungan dengan dukungan pelayanan produksi dan

perbaikan.

c. Fungsi Pelayanan Spare Part, menangani urusan maintenance support

(help desk), pengelolaan spare part, warehouse & distribution dan fungsi

yang berhubungan dengan dukungan pelayanan warehouse.

Page 27: BAB I - Digital library - Perpustakaan Pusat Unikom ...elib.unikom.ac.id/files/disk1/416/jbptunikompp-gdl... · Web viewSetelah melakukan pembayaran sesuai jatuh tempo, Bank menyerahkan

27

d. Fungsi Perencanaan & Pengendalian Produksi & Purna Jual, menangani

urusan perencanaan & pengendalian produksi & purna jual, perencanaan

& pengendalian material, dan gudang komponen.

e. Fungsi Pendukung Produksi & Purna Jual, menangani urusan rekayasa

produksi, technical & system support dan fungsi yang berhubungan

dengan dukungan engineering untuk produksi & purna jual.

f. Fungsi Purna Jual, membantu bagian-bagian yang berada dibawah Divisi

Purna.

20. Divisi Pengembangan Produk

Pembentukan Divisi Pengembangan Produk ditujukan untuk mendukung

dan membantu Direktur Operasi dan Teknik dalam mengelola dan menjalankan

kegiatan perusahaan meliputi bidang Pengembangan Produk dan Pendukung

Pengembangan Produk. Divisi Pengembangan Produk melaksanakan fungsi-

fungsi meliputi namun tidak terbatas pada :

a. Fungsi Pengembangan Produk, menangani urusan yang berhubungan

dengan pengembangan produk.

b. Fungsi Pendukung Pengembangan Produk, menangani urusan rekayasa

produk, dokumentasi & instruktur pendukung dan fungsi yang

berhubungan dengan dukungan terhadap aktifitas pengembangan produk.

a. Fungsi Biro Direksi, menangani fungsi yang berhubungan dengan

pelayanan kebutuhan administrasi dan operasional Direksi.

Page 28: BAB I - Digital library - Perpustakaan Pusat Unikom ...elib.unikom.ac.id/files/disk1/416/jbptunikompp-gdl... · Web viewSetelah melakukan pembayaran sesuai jatuh tempo, Bank menyerahkan

28

2.4. Aspek Kegiatan Perusahaan

Dalam masa 3 tahun mendatang, dimana tekanan persaingan global

semakin kuat, PT INTI (Persero) akan lebih memfokuskan pada kompetensi

bidang jasa engineering-nya dengan produk perangkat keras yang di-out source ke

vendor global yang kompetitif. Jasa engineering yang akan ditekuni oleh PT.

INTI (Persero) meliputi Sistem Infokom :

a. Manajemen jaringan

b. Pengembangan piranti lunak dan piranti keras

c. Optimalisasi jaringan

d. Solusi teknologi informasi

Integrasi Teknologi :

a. Manajemen proyek pembangunan

b. Desain jaringan (tetap dan nirkabel)

c. Integrasi logistik berbasis pengetahuan

d. Integrasi sistem komunikasi

e. Penyedia jasa aplikasi

Selain itu sesuai dengan kebutuhan pengguna, PT INTI (Persero) juga

menyiapkan diri untuk menjadi penyedia solusi total infokom, termasuk

mencarikan penyelesaian permasalahan pendanaan yang dihadapi konsumen.

Sejak tahun 1975 sampai dengan sekarang PT. INTI (Persero) telah

melakukan kerja sama dengan perusahaan dari negara lain seperti :

a Siemens AG Jerman

Page 29: BAB I - Digital library - Perpustakaan Pusat Unikom ...elib.unikom.ac.id/files/disk1/416/jbptunikompp-gdl... · Web viewSetelah melakukan pembayaran sesuai jatuh tempo, Bank menyerahkan

29

b Japan Radio Co. Ltd. Jepang

c Bell Telecommunication Manufacturing Ltd./ ITT Belgia

d Nippon Electric Ltd. Philadlphia, Amerika

e VIZ Manufacturing Ltd. Philadelphia, Amerika

f ERICCSON, Swedia

Adapun kegiatan utama yang meliputi seluruh tata kerja PT. INTI, yaitu :

a. Engineering system

b. Perancangan

c. Pabrikasi

d. Perakitan

e. Instalasi dan layanan purna jual

Page 30: BAB I - Digital library - Perpustakaan Pusat Unikom ...elib.unikom.ac.id/files/disk1/416/jbptunikompp-gdl... · Web viewSetelah melakukan pembayaran sesuai jatuh tempo, Bank menyerahkan

30

BAB III

PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

3.1. Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek

Kerja praktek yang dilakukan pada sebuah perusahaan sebagai salah satu

pelaksaanaan mata kuliah kerja praktek yang dilakukan penulis yaitu siklus

pembelian persediaan dalam bidang kajian akuntansi manajemen yang termasuk

dari bagian akuntansi keuangan yang tercantum pada kebijakan PT. INTI

(Persero). Pelaksanaan kuliah kerja praktek ini bertujuan untuk mengetahui

aktivitas dan kegiatan prosedural yang dilakukan perusahaan, di bidang akuntasi

biaya khususnya mengenai prosedur pembelian persediaan barang/ jasa pada PT.

INTI (Persero).

3.1.1. Pengertian Prosedur

Prosedur merupakan rangkaian langkah yang dilaksanakan untuk

menyelesaikan suatu kegiatan atau aktivitas perusahaan sehingga dapat

tercapainya suatu tujuan yang diinginkan sehingga dapat dengan mudah dalam

penyelesaiannya dari suatu masalah yang terperinci menurut waktu yang telah

ditentukan.

Pengertian prosedur menurut Azhar Sustanto (2004:198) “Prosedur

adalah rangkaian aktivitas atau kegiatan yang dilakukan secara berulang-ulang

dengan cara yang sama.”

Page 31: BAB I - Digital library - Perpustakaan Pusat Unikom ...elib.unikom.ac.id/files/disk1/416/jbptunikompp-gdl... · Web viewSetelah melakukan pembayaran sesuai jatuh tempo, Bank menyerahkan

31

Menurut M. Narafin (2004: 9) “Prosedur merupakan suatu uraian-uraian

seri tugas yang saling berhubungan yang diadakan untuk menjamin pelaksanaan

kerja yang seragam.”

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa prosedur

merupakan suatu tugas yang saling berhubungan dalam suatu perusahaan atau

organisasi untuk menjamin keseragaman didalam pelaksanaannya.

Prosedur hendaknya disusun secara sistematik dimana tujuannya adalah

untuk menetapkan pertanggung jawaban serta untuk memberikan informasi yang

lengkap mengenai barang yang dipesan dan diterima.

Penyusunan prosedur dalam perusahaan harus didasarkan pada pedoman

guna mencapai tujuan yang ditetapkan perusahaan. Apabila keadaan berubah

harus diperhatikan pula mengenai prosedur yang telah dilakukan, karena sebab–

sebab dari tersebut akan bermanfaat sebagai bahan informasi yang dibutuhkan

untuk kebijaksanaan selanjutnya.

3.1.2. Pengertian Pembelian

Pembelian merupakan suatu tindakan atau usaha untuk mendapatkan

barang dan jasa dengan cara membayar tunai atau hutang, dengan maksud

memilikinya. Keberhasilan suatu perusahaan yang dapat melakukan pembelian

merupakan kemampuan perusahaan untuk mengadakan barang–barang dan jasa

dengan biaya rendah dan sesuai dengan tujuan yang ingin didapat seperti kualitas,

penyerahan dan pelayanan yang diinginkan.

Page 32: BAB I - Digital library - Perpustakaan Pusat Unikom ...elib.unikom.ac.id/files/disk1/416/jbptunikompp-gdl... · Web viewSetelah melakukan pembayaran sesuai jatuh tempo, Bank menyerahkan

32

Oleh karena itu bagian pembelian atau pengadaan harus dapat bernegosiasi

dengan pemasok, menganalisa tawaran dan menentukan pilihan atas permintaan

pembelian mengenai masalah dengan pemasok, dan menyimpan rekaman

informasi yang diperlukan.

Menurut Soemarso (2002:194), kegiatan pembelian dalam sebuah

perusahaan dagang meliputi hal-hal sebagai berikut :

a. Membeli barang dagang secara tunai atau kredit.

b. Membeli aktiva produktif untuk digunakan dalam kegiatan perusahaan.

Contoh kegiatan ini adalah pembelian kendaraan, peralatan kantor dan

lain-lain.

c. Membeli barang dan jasa-jasa lain sehubungan dengan kegiatan

perusahaan. Contohnya adalah biaya pengiriman, biaya listrik, air dan

telepon.

Menurut Longenecker, at all (2001 : 552), “kegiatan pembelian digunakan

untuk memperoleh bahan, barang dagangan, peralatan, dan jasa untuk memenuhi

sasaran produksi dan pasar.”

Menurut Susan Irawati (2008: 64) “Pembelian adalah suatu kegiatan untuk

memperoleh sejumlah harta atau aktiva maupun jasa dari satu pihak untuk

kelangsungan usaha atau kebutuhan yang mendasar, sehingga dilakukan

pembayaran atas sejumlah uang atau jasa tersebut, untuk kelangsungan

operasional perusahaan.”

Page 33: BAB I - Digital library - Perpustakaan Pusat Unikom ...elib.unikom.ac.id/files/disk1/416/jbptunikompp-gdl... · Web viewSetelah melakukan pembayaran sesuai jatuh tempo, Bank menyerahkan

33

Maka dari pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa pembelian

adalah suatu kegiatan perusahaan dagang yang meliputi pembelian tunai atau

kredit, pembelian yang digunakan untuk membeli aktiva yang masih produktif

untuk kegiatan perusahaan, serta pembelian barang dan jasa lainnya sehubungan

dengan kegiatan pembelian. Di dalam transaksi pembelian ada beberapa

klasifikasi yang cukup luas.

Menurut Lamidjan dan Azhar Susanto (2000) klasifikasi transaksi

pembelian terdiri dari :

1. Pembelian kontan

Adalah pembelian yang dilaksanakan secara cash and carry, kebiasaan

yang umum pada waktu sekarang yaitu jangka waktu satu bulan pun

dianggap kontan.

2. Pembelian secara kredit

Adalah persetujuan antara pembeli dan penjual dimana pembayaran atas

barang yang dibeli dilakukan kemudian sesuai batas waktu yang

ditentukan.

3. Pembelian secara tender

Adalah pembelian yang dilaksanakan apabila menyangkut nilai cukup

besar, misalnya perusahaan perkebunan (pengadaan cangkul, dll) dalam

jumlah besar untuk pemakaian tahun berikutnya.

4. Pembelian dengan cara import

Page 34: BAB I - Digital library - Perpustakaan Pusat Unikom ...elib.unikom.ac.id/files/disk1/416/jbptunikompp-gdl... · Web viewSetelah melakukan pembayaran sesuai jatuh tempo, Bank menyerahkan

34

Adalah pembelian dengan menggunakan prosedur import dengan

memanfaatkan letter of credit (L/C).

5. Pembelian secara cicilan

Adalah pembelian dimana harga atas barang yang dibayar secara mencicil

setelah diperhitungkan bunga bank.

6. Pembelian secara kontan

Adalah pembelian dapat menggunakan prosedur kontrak menurut hak dan

kewajiban masing-masing.

3.1.3. Pengertian Persediaan

Pengertian persediaan untuk perusahaan industri adalah barang-barang

atau bahan yang dibeli oleh perusahaan dengan tujuan untuk diproses lebih lanjut

menjadi barang jadi atau setengah jadi atau mungkin menjadi bahan baku bagi

perusahaan lain, hal ini tergantung dari jenis dan proses usaha utama perusahaan.

Pengertian persediaan Menurut Surat Keputusan direksi PT.INTI

(2006:11) Bahwa Persediaan Barang jadi dalam proses ,Bahan baku, Bahan

pembantu dan pekerjaan dalam penyelesaian dinyatakan dengan nilai yang

terendah antara harga perolehan atau nilai realisasi bersihnya. Harga perolehan

ditentukan dengan menggunakan metode antara lain rata- rata bergerak maju

(moving average method) dan atau identitas khusus.

Harga perolehan persediaan dari biaya bahan baku, tenaga kerja serta

alokasi biaya overhead yang secara langsung dapat dihubungkan dengan

Page 35: BAB I - Digital library - Perpustakaan Pusat Unikom ...elib.unikom.ac.id/files/disk1/416/jbptunikompp-gdl... · Web viewSetelah melakukan pembayaran sesuai jatuh tempo, Bank menyerahkan

35

pembuatan identifikasi khusus digunakan untuk pengadaan Built Up dalam rangka

memenuhi kontrak jual/proyek. Dan apabila persediaan usang dan rusak

direklasifikasikan ke aktiva lain- lain.

Definisi persediaan menurut surat keputusan direksi PT. INTI (Persero)

(2006:11) adalah Aktiva,dan yang memenuhi kriteria sebagai berikut:

a. Tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal

b. Dalam proses produksi

c. Dalam bentuk bahan baku dan bahan tambahan untuk digunakan dalam

proses produksi atau pemberian jasa.

Jadi persediaan merupakan sejumlah barang yang disediakan untuk

memenuhi permintaan dari pelanggan. Dalam perusahaan perdagangan pada

dasarnya hanya ada satu golongan inventory (persediaan), yang mempunyai sifat

perputaran yang sama yaitu yang disebut “Merchandise Inventory” (persediaan

barang dagangan). Persediaan ini merupakan persediaan barang yang selalu dalam

perputaran, yang selalu dibeli dan dijual, yang tidak mengalami proses lebih lanjut

didalam perusahaan tersebut yang mengakibatkan perubahan bentuk dari barang

yang bersangkutan.

3.1.4. Pengertian Prosedur Pembelian Persediaan

Dari beberapa pendapat diatas mengenai prosedur menurut M. Narafin

(2004:9), pembelian menurut Susan Irawati (2008:64) dan persediaan menurut

PT. INTI (Persero) (2006:11) maka penulis menyimpulkan bahwa prosedur

Page 36: BAB I - Digital library - Perpustakaan Pusat Unikom ...elib.unikom.ac.id/files/disk1/416/jbptunikompp-gdl... · Web viewSetelah melakukan pembayaran sesuai jatuh tempo, Bank menyerahkan

36

pembelian persediaan adalah suatu urutan kegiatan yang saling berhubungan

untuk mendapatkan barang atau jasa yang ditujukan untuk dijual kembali atau

untuk kelangsungan usaha dengan adanya pembayaran atas sejumlah barang

tersebut, sehingga kegiatan pembelian tersebut pelaksanaannya dapat

disamaratakan atau seragam.

3.2. Teknis Pelaksanaan Kerja Praktek

Adapun teknis pelaksanaan selama kerja praktek penulis adalah sebagai berikut :

Minggu Pertama

Perkenalan pembimbing, dan pengarahan untuk kegiatan atau pekerjaan

yang akan dilakukan selama kerja praktek di PT. INTI (Persero).

Memeriksa jurnal yang ada di Voucer Blangko Jurnal Pembelian apakah

hasilnya telah sesuai atau sama.

Membuat Buku Pembantu, untuk Bukti Pembayaran Hutang (BPH) bulan

Agustus.

Minggu Kedua

Mencatat kembali pembelian barang disertai perhitungan harganya, baik

persatuan maupun keseluruhan yang dilihat dari Surat Perjalanan Kerja

(SPK).

Membuat Blangko Jurnal Voucer Pembelian

Membuat Buku Pembantu

Membuat BAPB/J (Berita Acara Penerimaan Barang/Jasa).

Page 37: BAB I - Digital library - Perpustakaan Pusat Unikom ...elib.unikom.ac.id/files/disk1/416/jbptunikompp-gdl... · Web viewSetelah melakukan pembayaran sesuai jatuh tempo, Bank menyerahkan

37

Minggu Ketiga

Membuat Blangko Jurnal Voucer Pembelian

Mencatat ulang nama barang, kode voucer, jumlah dan harga barang yang

ada pada SPK (Surat Perjalanan kerja).

Mencari Voucer sesuai dengan Buku Pembantu yang ditentukan

pembimbing.

Minggu Keempat

Mencari dokumen ke bagian penyimpanan dokumen, mencari buku

pembantu pembelian yang nomor dokumennya telah ditentukan

pembimbing.

Membuat blangko jurnal/voucer pembelian.

Mulai mengambil pedoman perusahaan bagian akuntansi pembelian

sebagai bahan pembuatan laporan kuliah kerja praktek PT. INTI (Persero).

Pengajuan judul Laporan Kerja Praktek kepada pembimbing perusahaan.

3.3. Pembahasan Hasil Pelaksanaan Kerja Praktek

3.3.1. Prosedur Pembelian di PT. INTI (Persero)

Didalam sebuah perusahaan industri yang besar seperti PT. INTI

(Persero), terdapat prosedur didalam pembeliannya baik prosedur dalam negeri

maupun luar negeri sesuai dengan yang tercantum didalam keputusan dewan

direksi perusahaan, biasanya prosedur yang dilaksanakan harus sesuai dengan

permintaan dari bagian atau divisi pemasaran yang selanjutnya disampaikan

Page 38: BAB I - Digital library - Perpustakaan Pusat Unikom ...elib.unikom.ac.id/files/disk1/416/jbptunikompp-gdl... · Web viewSetelah melakukan pembayaran sesuai jatuh tempo, Bank menyerahkan

38

kepada divisi manajemen proyek, untuk prosedur perniagaan ini didalam

pengadaan barang/jasa dilakukan untuk kepentingan perusahaan dalam kegiatan

penjualannya karena barang/jasa yang telah dibeli untuk dijual kembali, adapun

bagian yang terlibat diantaranya bagian logistik yang mana nantinya bagian ini

yang akan menerima barang yang telah dibeli oleh perusahaan dan disinilah

pemeriksaan layak atau tidaknya barang tersebut diberikan kepada rekanan yang

memesan barang tersebut.

Pembelian barang/jasa dalam negeri harus berdasarkan

kontrak/PO/PKS yang diterima. Surat Order Kerja (SOK) dari bagian

pemasaran, fungsi manajemen proyek menerbitkan 1 lembar SPPB/J dan

menyampaikan ke fungsi logistik, selanjutnya fungsi logistik mengirim 1 lembar

SPPH ke rekanan dalam negeri yang tercatat dalam mitra usaha terseleksi. Fungsi

logistik menerima 1 lembar SPH dari rekanan dalam negeri (proses negosiasi dan

menunjukan rekanan sesuai dengan tatacara pengadaan barang/jasa yang berlaku).

Dan jika sudah diketahui pemenangnya dibuatkan 3 lembar SP/SPK/KTR dan

mendistribusikan ke Manajemen Proyek, rekanan serta fungsi administrasi dan

keuangan berdasarkan SP/SPK/KTR, rekanan mengirim barang/jasa disertai

dengan 1 lembar DO dan ke fungsi logistik. Fungsi penerimaan barang melakukan

pemeriksaan barang/jasa dan selanjutnya menerbitkan Laporan Pemeriksaan

Barang (LPB) Berdasarkan LPB, fungsi logistik menerbitkan 1 lembar BAPB/J

dan mengirimkannya ke fungsi administrasi dan keuangan serta rekanan, fungsi

logistik mengirim daftar pengantar pengiriman sementara ke lokasi, setelah 1

Page 39: BAB I - Digital library - Perpustakaan Pusat Unikom ...elib.unikom.ac.id/files/disk1/416/jbptunikompp-gdl... · Web viewSetelah melakukan pembayaran sesuai jatuh tempo, Bank menyerahkan

39

lembar BAPB/J diterima oleh fungsi administrasi & keuangan selanjutmya

mencatat atas transaksi tersebut, fungsi administrasi & keuangan menerima

dokumen penagihan dari rekanan, dilakukan vertifikasi atas kelengkapan

dokumen penagihan. Jika terdapat kekurangan dokumen pendukung maka

dikembalikan ke rekanan. Jika dokumen penagihan lengkap maka dibuatkan 1

lembar bukti pengeluaran keuangan dan slip realisasi anggaran, fungsi

administrasi dan keuangan (fungsi pendanaan-korporasi) 1 lembar menerbitkan

Cek/BG sesuai dokumen penagihan untuk dibayarkan baik tunai melalui kas

maupun dengan Bilyet Giro melalui Bank, fungsi administrasi & keuangan

mencatat transaksi atas pembayaran.

Pembelian barang/jasa luar negeri harus berdasarkan kontrak/PO/PKS

yang diterima. Berdasarkan Surat Order Kerja (SOK). Fungsi manajemen proyek

menerbitkan 1 lembar SPPB/J dan menyampaikan ke fungsi logistik. Selanjutnya

fungsi logistik membuat 1 lembar dokumen RFQ dan menyerahkan supplier luar

negeri. Rekanan luar negeri menyerahkan quotation ke fungsi logistik selanjutnya

diproses dan diterbitkan PO ke rekanan luar negri, PO tersebut didistribusikan ke

fungsi operasi dan administrasi & keuangan. Atas dasar PO tersebut, fungsi

administrasi & keuangan mengajukan permohonan pembukaan L/C ke Bank.

Rekanan luar negeri mengirimkan barang disertai dengan 1 lembar AWB/PL/INV

ke fungsi logistik selanjutnya dilakukan proses inklaring. fungsi operasi menerima

dan melakukan pemeriksaaan dan kedatangan impor yang dipesan dan selanjutnya

menerbitkan LPB/BAPP. Atas dasar LPB/BAPP, fungsi logistik menerbitkan 2

Page 40: BAB I - Digital library - Perpustakaan Pusat Unikom ...elib.unikom.ac.id/files/disk1/416/jbptunikompp-gdl... · Web viewSetelah melakukan pembayaran sesuai jatuh tempo, Bank menyerahkan

40

lembar BAPB/J yang dilampiri dengan 1 lembar LPB/BAPP. Setelah BAPB/J

diterima oleh fungsi administrasi & keuangan selanjutnya mencatat atas transaksi

tersebut. Fungsi administrasi & keuangan menerbitkan bukti pengeluaran

keuangan yang dilengkapi dengan 1 lembar AWB/BL/PL/INV dan disampaikan

ke fungsi pendanaan korporasi. Dan fungsi pendanaan menyiapkan Surat Perintah

Pembayaran (SPP) ke Bank atas L/C yang jatuh tempo dengan mendebet rekening

perusahaan. Setelah melakukan pembayaran sesuai jatuh tempo, Bank

menyerahkan 1 lembar nota debet ke fungsi pendanaan dan korporasi. Fungsi

pendanaan menyampaikan bukti pengeluaran keuangan yang dilengkapi dengan 1

lembar AWB/BL/PL/INV dan Nota Debet ke fungsi akuntansi & anggaran

(korporasi) mencatat pembayaran tersebut dan melakukan R/K ke divisi/SBU

terkait.

3.3.2. Unit Organisasi Terkait

Didalam sebuah perusahaan harus ada kerjasama antara fungsi atau divisi

yang berkaitan dengan prosedur pembelian, agar kegiatan tersebut dapat berjalan

dengan baik sesuai yang diharapkan perusahaan. Adapun unit organisasi yang

terkait didalam prosedur pembelian diantaranya sebagai berikut:

a. Divisi Manajemen Proyek

Berfungsi sebagai pengadaan barang/jasa, dalam artian bagian manajemen

proyek yang melakukan perintah permintaan barang/jasa yang diminta

olehbagian pemasaran.

Page 41: BAB I - Digital library - Perpustakaan Pusat Unikom ...elib.unikom.ac.id/files/disk1/416/jbptunikompp-gdl... · Web viewSetelah melakukan pembayaran sesuai jatuh tempo, Bank menyerahkan

41

b. Divisi Logistik

Bagian logistik bertugas menerima dan mengecek ulang barang yang telah

dibeli agar diketahui kualitas barang tersebut apakah layak atau tidak layak

dipergunakan.

c. Divisi Administrasi Keuangan.

Berfungsi sebagai pencatat atas transaksi prosedur pembelian yang

dilakukan oleh perusahaan dalam pembayaran.

d. Divisi Pendanaan (Korporasi)

Berfungsi sebagai bagian yang memberikan dan atau yang mengeluarkan

dana atas pembelian yang dilakukan oleh perusahaan.

3.3.3. Dokumen atau Formulir Pembelian

Di dalam melakukan pengadaan atau transaksi pembelian memerlukan

dokumen-dokumen atau formulir yang terkait. Adapun dokumen-dokumen

tersebut adalah :

1. Bukti intern akuntansi

Bukti manual dari sebuah transaksi pembelian barang/jasa.

2. Bukti pengeluaran keuangan

Bukti pengeluaran akuntansi dibuat oleh bagian pendanaan, apabila

terjadi suatu kegiatan pembelian barang/jasa sebagai salah satu bukti

dokumen adanya transaksi pembelian.

3. Surat Perintah Kerja (SPK) atau kontrak

Page 42: BAB I - Digital library - Perpustakaan Pusat Unikom ...elib.unikom.ac.id/files/disk1/416/jbptunikompp-gdl... · Web viewSetelah melakukan pembayaran sesuai jatuh tempo, Bank menyerahkan

42

Surat perintah kerja dibuat perusahaan apabila perusahaan telah

menentukan pemenang tender/rekanan pemasok dalam pengadaan

barang/jasa. Dimana didalam SPK tercantum daftar list nama

barang/jasa yang diminta oleh rekanan yang meminta pengadaan

barang/jasa tersebut.

4. Kwitansi

Bukti pembayaran yang sah yang dikeluarkan dalam suatu transaksi

perusahaan.

5. BL/AWB (Air Waybill)

Dokumen atau formulir yang digunakan dalam suatu transaksi

pembelian barang/jasa luar negeri yang penyediaan barangnya

menggunakan transportasi udara atau laut.

6. Invoice, dan Packing List

Daftar catatan barang/jasa yang dipesan oleh rekanan perusahaan.

7. Berita Acara Penerimaan Barang/Jasa (BAPB/J)

Berita acara penerimaan barang dibuat oleh bagian logistik, setelah

barang diterima yang kemudian bagian logistik mengirim BAPB/J

kepada bagian fungsi administrasi & keuangan untuk dicatat

transaksinya.

8. PO (Purchase Order)

Formulir order pembelian ini dikeluarkan apabila rekanan perusahaan

menginginkan pengadan barang/jasa dari PT. INTI (Persero).

Page 43: BAB I - Digital library - Perpustakaan Pusat Unikom ...elib.unikom.ac.id/files/disk1/416/jbptunikompp-gdl... · Web viewSetelah melakukan pembayaran sesuai jatuh tempo, Bank menyerahkan

43

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan

Berdasarkan dari keseluruhan kegiatan kerja praktek ini, maka dapat

disimpulkan sebagai berikut :

1. Prosedur pembelian di PT. INTI (Persero) secara ringkas adalah suatu

kegiatan perusahaan yamg prosedurnya telah berjalan dengan baik yang

sesuai dengan tata cara yang berlaku yang ditetapkan PT. INTI (Persero)

pada bagian pembelian untuk memenuhi permintaan rekanan perusahaan

yang barang/jasanya didapat dari seleksi kepada beberapa supplier yang

akan melakukan pengadaan barang/jasa.

2. Unit organisasi yang terkait dengan prosedur pembelian di PT. INTI

(Persero) diantaranya divisi manajemen proyek sebagai penerima order

pembelian, divisi logistik sebagai penerima dan pemeriksa barang layak

atau tidaknya barang tersebut untuk dijual, divisi administrasi/ keuangan

sebagai pencatat transaksi pembelian setelah barang diterima oleh bagian

logistik, dan divisi pendanaan (korporasi) bertugas sebagai bagian yang

mengeluarkan dana dalam transaksi pembelian,

3. Adapun dokumen atau formulir yang digunakan didalam melakukan

pengadaan atau transaksi pembelian adalah secara tersusun diantaranya PO

(Purchase Order), Bukti intern akuntansi, Bukti pengeluaran keuangan

Page 44: BAB I - Digital library - Perpustakaan Pusat Unikom ...elib.unikom.ac.id/files/disk1/416/jbptunikompp-gdl... · Web viewSetelah melakukan pembayaran sesuai jatuh tempo, Bank menyerahkan

44

(nota debet), Surat Perintah Kerja (SPK) atau kontrak, Kwitansi, BL/AWB

(Air Waybill), Invoice, dan Packing List, Berita Acara Penerimaan

Barang/Jasa (BAPB/J),

4.2. Saran

Berdasarkan dari kegiatan kerja praktek ini, maka penulis mengajukan

saran sebagai berikut :

1. Prosedur pembelian barang/jasa yang telah diputuskan oleh direksi

perusahaan yang telah berjalan dengan baik untuk terus ditingkatkan dan

lebih disempurnakan didalam kegiatannya sesuai dengan prosedur yang

telah ditetapkan yaitu dengan cara menjalin hubungan kerja sama yang

baik dengan sesama bagian fungsi yang terlibat didalam siklus pembelian.

2. Manajemen dan mekanisme kerja organisasi telah berjalan dengan baik,

untuk terus ditingkatkan dengan cara untuk tetap mempertahankan

kekompakan antar setiap fungsi atau divisi yang terlibat.

3. Formulir atau dokumen yang tidak tertera agar dibuat rangkap dan

diperjelas lagi supaya memudahkan dalam pelaksanaannya dengan setiap

unit bagian yang terkait dalam prosedur pembelian.